View
391
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
P R O Y E K A K H I R
SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN MAKANAN CEPAT BASI DENGAN METODE EOQ (Studi Kasus : BANDENG KENDAL MIR BANDENG TANPA DURI)
PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK TELKOM
BANDUNG
2012
Penulis
Tentri Hapsari
30309069
Ya Allah, aku mohon kepada-Mu ilmu yang berguna, rezki yang baik dan amal yang baik
Diterima(HR Ibnu Majah)
"Ilmu adalah harta dalam kotak perbendaharaan, kunci pembukanya adalah bertanya." (Ali bin
Abi Thalib)
"Allah SWT akan memberikan jalan keluar kepada seseorang hamba jika ia mau menerima ilmu."
(Umar bin Abdul Aziz)
Ilmu adalah sebaik-baik pusaka. Adab adalah sebaik-baik sifat. Taqwa itu sebaik-baik bekal.
Ibadah itu adalah sebaik-baik barang perniagaan." (Ali bin abi Thalib)
Karya ini Aku persembahkan untuk kedua orang tua ku yang kusayangi
Sosok figur yang luar biasa,
Papa dan Mama
Adik yang saya sayangi,
Dik Eli,
Sahabat yang luar biasa memberikan support kepadaku,
Bella Oktarini, Farida Mufti,Thresa Lumban Raja
Terimakasih untuk segalanya, mungkin ucapan terima kasih tidak cukup
Begitu banyak support dan semangat yang telah kalian berikan, orang tuaku, adikku, Teman
PCA0903, Sahabat
LEMBAR PENGESAHAN PROYEK AKHIR
SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN MAKANAN CEPAT BASI DENGAN METODE EOQ
(Studi Kasus : BANDENG KENDAL MIR BANDENG TANPA DURI)
Penulis Tentri Hapsari NIM 30309069 Pembimbing I Magdalena Karismariyanti, S.T., M.B.A. NIP 09830549-1 Pembimbing II Asti Widayanti, SSi.,M.T NIP 10830649-1 Ketua Program Studi Magdalena Karismariyanti, S.T., M.B.A. NIP 09830549-1 Tanggal Pengesahan: 07 Januari 2013
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Proyek akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (Ahli Madya, Sarjana, Magister dan Doktor), baik di Politeknik
Telkom maupun di perguruan tinggi lainnya;
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing atau tim promotor atau
penguji;
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka; dan
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila pada kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai norma yang berlaku
di Politeknik Telkom.
Bandung, 21 Desember 2012
Pembuat pernyataan,
Tentri Hapsari
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat,
karunia, dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
penulisan karya ilmiah proyek akhir ini.
Adapun penyusunan penulisan karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Ahli Madya pada Yayasan Pendidikan Teknologi Telekomunikasi
Diploma Tiga Teknologi Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik
Telkom. Menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, tentunya tidak
mudah menyelesaikan penulisan ilmiah yang berjudul “Sistem Manajemen
Persediaan Makanan Cepat Basi dengan Metode EOQ (Studi Kasus : Bandeng
Kendal MIR Bandeng Tanpa Duri)”, namun dengan adanya dorongan atas
kewajiban, penulis berusaha sebaik mungkin untuk dapat menyelesaikan penulisan
ini. Penulis sadar bahwa penyelesaian penulisan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik
dalam bimbingan penjelasan serta motivasi terutama kepada :
1. Ibu Magdalena Karismariyanti dan Ibu Asti Widayanti selaku dosen
pembimbing 1 dan pembimbing 2 yang dengan ketulusan hati dan penuh
kesabaran memberikan bimbingan dan waktunya dalam pembuatan
penulisan ini sehingga penulisan karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan
tepat pada waktunya.
2. Bandeng Kendal MIR Bandeng Tanpa Duri yang telah memberikan
kesempatan bagi Penulis yang telah memberi kepercayaan memberikan data
operasional.
3. Kedua orang tua, Ayahanda H. Ruslan Sutopo, Hj. Tutik Irtantinah serta
adikku yang telah memberikan kontribusi konstruktif baik moril maupun
materil yang sangat besar, terutama untuk kasih sayang dan do’anya selama
ini yang tak terhingga.
4. Teman-temanku Bella Oktarini, Thresa Lumban Raja, dan Farida Mufti Nur
Iman khususnya bella oktarini yang telah meminjamkan laptopnya dalam
ii
pengerjaan proyek akhirku ini yang selalu menemani dalam proses
perjalanan selama pembuatan penulisan karya ilmiah ini.
5. Teman-temanku PCA0903 dan teman-temanku yang telah memberikan
dukungan dan doa.
Penulis berharap Proyek Akhir ini ini bisa bermanfaat sebagaimana tujuannya dan
dapat menjadi motivasi dan inspirasi.
Bandung, 21 Desember 2012
Penulis
iii
ABSTRAK
Bandeng Kendal MIR Bandeng Tanpa Duri adalah industri kecil atau industri rumah
tangga yang memproduksi "Bandeng Olahan". Untuk merekam proses transaksi
industri ini masih menggunakan buku. Hal ini membuat data tidak akurat, tidak
efektif dan tidak efisien. Jadi sulit untuk membuat laporan pembelian dan laporan
keuangan.
Industri rumah tangga seperti Bandeng Kendal akan sangat baik jika Anda memiliki
sistem manajemen yang baik sehingga total biaya persediaan yang optimal. Salah
satu metode untuk mengelola persediaan adalah metode kuantitas pemesanan
ekonomis(EOQ).
Aplikasi ini didasarkan pada teknik pemrograman terstruktur, dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL serta desain sistem
informasi yang digunakan Data Flow Diagram (DFD) dan diagram ER untuk proses
bisnis yang akan dirancang. Aplikasi dalam pengujian menggunakan pengujian
aplikasi, manual dan fungsionalitas. Dalam hasil pengujian perhitungan EOQ,
pengolahan pembelian, dan membuat jurnal dan buku besar.
Aplikasi ini dapat memberikan kemudahan bagian pembelian, gudang, produksi,
keuangan dan pemilik. Adapun kemudahan tersebut aplikasi dapat menghasilkan
berupa perhitungan EOQ, pencatatan pembelian, pengelolaan persediaan bahan
masuk, pembuatan laporan pembelian, jurnal dan buku besar.
Kata Kunci: Bandeng Kendal, Pembelian, Metode EOQ, Persediaan, PHP, MySQL
iv
ABSTRACT
Bandeng Kendal MIR Bandeng Tanpa Duri is a small industry or home industry
which produced “Bandeng Olahan”. To record the transaction process this industry
still use manually record book. It makes the data unaccurate, uneffective and
unefficient. So it difficult to make purchasing report and financial report.
Home industries such as Bandeng Kendal would be very good if you have a good
managements system resulting in optimal total inventory cost. One method for
managing inventory is a method Economic Order Quantity (EOQ).
This application is based on the techniques of structured programming, using PHP
programming language and MySQL database as well as the design of information
systems used Data Flow Diagrams (DFD) and ER diagram for the business process to
be designed. The application is in testing using manual testing, application and
functionality. In this test result of EOQ calculation, the purchase processing, and
making journals and ledgers.
This application EOQ method to calculate the optimum amount of purchase,
reservation frequency, time schedule, and the total cost of the optimum. Result in
the form of the EOQ calculation, recording purchases, incoming materials supply
management, purchasing report, journals and ledgers.
Keywords: Bandeng Kendal, Purchasing, EOQ Methods, Inventories, PHP, MySQL
v
DAFTAR ISI
1 KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................................... iii
ABSTRACT ................................................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah .................................................................................................. 3
1.5 Definisi Operasional ............................................................................................. 3
1.6 Metode Pengerjaan .............................................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................... 6
2.1 Deskripsi Umum Bandeng Kendal ........................................................................ 6
2.2 Industri ................................................................................................................. 7
2.3 Akuntansi .............................................................................................................. 9
2.3.1 Pengertian Akuntansi .............................................................................. 9
2.3.2 Jurnal ..................................................................................................... 11
2.3.3 Buku Besar ............................................................................................. 12
2.4 Persediaan .......................................................................................................... 12
2.4.1 Definisi Persediaan ................................................................................ 12
2.4.2 Fungsi-fungsi Persediaan ....................................................................... 13
2.4.3 Biaya-biaya dalam Persediaan............................................................... 14
2.5 Economic Order Quantity ................................................................................... 15
2.5.1 Reorder Point (ROP) .............................................................................. 19
vi
2.5.2 Safety Stock (Persediaan Pengaman) .................................................... 20
2.6 Teori Analisis dan Alat Bantu Perancangan Sistem ............................................ 22
2.6.1 Flowmap ................................................................................................ 22
2.6.2 Data Flow Diagram (DFD) ...................................................................... 23
2.6.3 Spesifikasi Proses................................................................................... 27
2.6.4 Kamus Data ........................................................................................... 27
2.6.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ........................................................ 29
2.6.6 PHP ........................................................................................................ 32
2.6.7 MySQL ................................................................................................... 33
2.6.8 Jenis-jenis Pengujian Perangkat Lunak .................................................. 34
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN..................................................................................... 36
3.1 Gambaran Sistem Saat Ini (atau Produk) ........................................................... 36
3.1.1 Sistem Berjalan ...................................................................................... 36
3.1.2 Sistem Usulan ........................................................................................ 39
3.2 Analisis Kebutuhan Fungsionalitas ..................................................................... 45
3.2.1 Deskripsi Kebutuhan Fungsional ........................................................... 45
3.2.2 Analisis Masukan dan Keluaran ............................................................. 48
3.2.3 Analisis Pengguna .................................................................................. 50
3.3 Kebutuhan Antarmuka Eksternal ....................................................................... 51
3.3.1 Antarmuka Perangkat Keras .................................................................. 51
3.3.2 Antarmuka Perangkat Lunak ................................................................ 52
3.4 Perancangan ....................................................................................................... 53
3.4.1 Diagram Konteks ................................................................................... 53
3.4.2 Diagram Level 0 ..................................................................................... 54
3.4.3 Diagram Level 1 Proses 1.0 (Perhitungan Quantity Optimal) ............... 55
3.4.4 Diagram Level 1 Proses 2.0 (Kelola Pemasok) ....................................... 56
3.4.5 Diagram Level 1 Proses 3.0 (Pembelian) ............................................... 56
3.4.6 Diagram Level 1 Proses 4.0 (Kelola Jurnal) ........................................... 57
3.4.7 Diagram Level 1 Proses 5.0 (Laporan) ................................................... 58
3.4.8 Diagram Level 2 Proses 1.1 (Hitung EOQ) ............................................. 59
3.4.9 Diagram Level 2 Proses 1.2 (View EOQ) ................................................ 60
3.4.10 Diagram Level 2 Proses 3.1 (Kelola Bahan) ........................................... 60
vii
3.4.11 Diagram Level 3 Proses 1.1.3 (Tentukan Target Produksi) .................... 61
3.4.12 Diagram Level 4 Proses 1.1.3.1 (Kelola Produk) .................................... 62
3.4.13 Diagram Level 4 Proses 1.1.3.2 (Kelola BOM) ....................................... 62
3.4.14 Kamus Data ........................................................................................... 63
3.4.15 Spesifikasi Proses................................................................................... 71
3.5 Perancangan Basis Data ..................................................................................... 85
3.5.1 Entity Relationship Diagram .................................................................. 85
3.5.2 Struktur Tabel ........................................................................................ 86
3.5.3 Diagram Relasi Antar Tabel ................................................................... 90
3.5.4 Perancangan Struktur Rekening ............................................................ 90
3.6 Perancangan Struktur Antarmuka ...................................................................... 91
3.6.1 Struktur Menu Bagian Pembelian ......................................................... 91
3.6.2 Struktur Menu Bagian Produksi ............................................................ 92
3.6.3 Struktur Menu Bagian Gudang .............................................................. 92
3.6.4 Struktur Menu Bagian Keuangan .......................................................... 93
3.6.5 Struktur Menu Pemilik .......................................................................... 93
3.7 Perancangan Antarmuka .................................................................................... 94
3.7.1 Desain Halaman Login ........................................................................... 94
3.7.2 Desain Halaman Home Bagian Pembelian ............................................ 94
3.7.3 Desain Halaman Home Bagian Produksi ............................................... 95
3.7.4 Desain Halaman Home Bagian Gudang ................................................. 96
3.7.5 Desain Halaman Home Bagian Keuangan ............................................. 96
3.7.6 Desain Halaman Home Pemilik ............................................................. 97
3.7.7 Desain Halaman Perhitungan Quantity Optimal ................................... 98
3.7.8 Desain Halaman Input Pemasok .......................................................... 102
3.7.9 Desain Halaman Input Bahan .............................................................. 103
3.7.10 Desain Halaman Input Pembelian ....................................................... 104
3.7.11 Desain Halaman Input Biaya Penyimpanan......................................... 105
3.7.12 Desain Halaman Hitung Target Produksi ............................................. 106
3.7.13 Desain Halaman View Bahan Masuk ................................................... 110
3.7.14 Desain Halaman Input Akun ................................................................ 110
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ............................................................................... 111
viii
4.1 Implementasi .................................................................................................... 111
4.1.1 Implementasi File Sistem .................................................................... 111
4.1.2 Implementasi File Basis Data ............................................................... 112
4.1.3 Implementasi Halaman Antarmuka .................................................... 117
4.2 Pengujian .......................................................................................................... 131
4.2.1 Pengujian Proses Manual .................................................................... 131
4.2.2 Pengujian Proses Aplikasi .................................................................... 138
4.2.3 Pengujian Fungsionalitas ..................................................................... 148
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................................... 159
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 159
5.2 Saran ................................................................................................................. 159
DAFTAR REFERENSI ................................................................................................................ 161
LAMPIRAN.............................................................................................................................. 163
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Metodologi System Development Life Cycle ......................................................... 4
Gambar 2.1 Siklus Akuntansi .................................................................................................. 10
Gambar 2.2 Hubungan Antara Biaya Penyimpanan Dengan Biaya Pemesanan ..................... 16
Gambar 2.3 Konsep Economic Order Quantity ....................................................................... 17
Gambar 2.4 Notasi DFD Menurut Yourdan dan DeMarco ...................................................... 23
Gambar 2.5 Notasi DFD Menurut Gene dan Serson ............................................................... 24
Gambar 2.6 Hubungan Binary 1:1 ........................................................................................... 31
Gambar 2.7 Hubungan Binary 1:M ......................................................................................... 31
Gambar 2.8 Hubungan Binary M:N ......................................................................................... 32
Gambar 3.1 Proses Pembelian Bahan Baku (Sistem Berjalan) ................................................ 36
Gambar 3.2 Proses Produksi (Sistem Berjalan) ....................................................................... 38
Gambar 3.3 Proses Penentuan Target Produksi dan Biaya Penyimpanan.............................. 40
Gambar 3.4 Proses Perhitungan Kuantitas Optimal ............................................................... 42
Gambar 3.5 Proses Pembelian Bahan Baku (Sistem Usulan) .................................................. 43
Gambar 3.6 Proses Pembuatan Jurnal dan Buku Besar .......................................................... 44
Gambar 3.7 Dokumen Masukan dan Keluaran ....................................................................... 48
Gambar 3.8 Diagram Konteks ................................................................................................. 53
Gambar 3.9 Diagram Level 0 ................................................................................................... 54
Gambar 3.10 Diagram Level 1 Proses 1.0 Perhitungan Quantity Optimal .............................. 55
Gambar 3.11 Diagram Level 1 Proses 2.0 Kelola Pemasok ..................................................... 56
Gambar 3.12 Diagram Level 1 Proses 3.0 Pembelian ............................................................. 57
Gambar 3.13 Diagram Level 1 Proses 4.0 Kelola Jurnal .......................................................... 58
Gambar 3.14 Diagram Level 1 Proses 5.0 Laporan ................................................................. 58
Gambar 3.15 Diagram Level 2 Proses 1.1 Hitung EOQ ........................................................... 59
Gambar 3.16 Diagram Level 2 Proses 1.2 View EOQ .............................................................. 60
Gambar 3.17 Diagram Level 2 Proses 3.1 Kelola Bahan ......................................................... 61
Gambar 3.18 Diagram Level 3 Proses 1.1.3 Tentukan Target Produksi .................................. 61
Gambar 3.19 Diagram Level 4 Proses 1.1.3.1 Kelola Produk .................................................. 62
Gambar 3.20 Diagram Level 4 Proses 1.1.3.2 Kelola Bill Of Material ..................................... 62
Gambar 3.21 Entity Relationship Diagram .............................................................................. 85
Gambar 3.22 Diagram Relasi Antar Tabel ................................................................................ 90
Gambar 3.23 Struktur Menu Bagian Pembelian ...................................................................... 91
Gambar 3.24 Struktur Menu Bagian Produksi ......................................................................... 92
Gambar 3.25 Struktur Menu Bagian Gudang........................................................................... 92
Gambar 3.26 Struktur Menu Bagian Keuangan ....................................................................... 93
Gambar 3.27 Struktur Menu Pemilik ....................................................................................... 93
Gambar 3.28 Desain Halaman Login ........................................................................................ 94
Gambar 3.29 Desain Halaman Home Bagian Pembelian ......................................................... 95
x
Gambar 3.30 Desain Halaman Home Bagian Produksi ............................................................ 95
Gambar 3.31 Desain Halaman Home Bagian Gudang ............................................................. 96
Gambar 3.32 Desain Halaman Home Bagian Keuangan .......................................................... 97
Gambar 3.33 Desain Halaman Home Pemilik .......................................................................... 97
Gambar 3.34 Desain Halaman Input Periode .......................................................................... 98
Gambar 3.35 Desain Halaman Perhitungan Jumlah Setiap Kali Pesan ................................... 99
Gambar 3.36 Desain Halaman Perhitungan Freekuensi Pemesanan ................................... 100
Gambar 3.37 Desain Halaman Perhitungan Time Schedule .................................................. 101
Gambar 3.38 Desain Halaman Perhitungan Total Biaya ....................................................... 102
Gambar 3.39 Desain Halaman Modul Pemasok .................................................................... 103
Gambar 3.40 Desain Halaman Input Bahan .......................................................................... 104
Gambar 3.41 Desain Halaman Input Pembelian .................................................................... 105
Gambar 3.42 Desain Halaman Input Total Biaya Penyimpanan ............................................ 106
Gambar 3.43 Desain Halaman Input Produk ......................................................................... 107
Gambar 3.44 Desain Halaman Input Bill of Material ............................................................ 107
Gambar 3.45 Desain Halaman Input Estimasi Kebutuhan .................................................... 108
Gambar 3.46 Desain Halaman Input Target Produksi ........................................................... 109
Gambar 3.47 Desain Halaman View Kebutuhan ................................................................... 109
Gambar 3.48 Desain Halaman View Bahan Masuk ............................................................... 110
Gambar 3.49 Desain Halaman Input Akun ............................................................................. 110
Gambar 4.1 Implementasi Tabel EOQ ................................................................................... 112
Gambar 4.2 Implementasi Tabel Pemasok ........................................................................... 113
Gambar 4.3 Implementasi Tabel Bahan ................................................................................ 113
Gambar 4.4 Implementasi Tabel Pembelian ......................................................................... 114
Gambar 4.5 Implementasi Tabel Detail Pembelian .............................................................. 114
Gambar 4.6 Implementasi Tabel Akun.................................................................................. 115
Gambar 4.7 Implementasi Tabel Jurnal ................................................................................ 115
Gambar 4.8 Implementasi Tabel Estimasi ............................................................................ 115
Gambar 4.9 Implementasi Tabel BOM .................................................................................. 116
Gambar 4.10 Implementasi Tabel Produk ............................................................................ 116
Gambar 4.11 Implementasi Tabel User ................................................................................ 117
Gambar 4.12 Implementasi Halaman Antarmuka Login ....................................................... 117
Gambar 4.13 Implementasi Halaman Antarmuka Input eoq ................................................ 118
Gambar 4.14 Implementasi Halaman Antarmuka Jumlah Pesan ......................................... 119
Gambar 4.15 Implementasi Halaman Antarmuka Frekuensi Pemesanan ............................ 120
Gambar 4.16 Implementasi Halaman Antarmuka Time Schedule ........................................ 121
Gambar 4.17 Implementasi Halaman Antarmuka Total Biaya.............................................. 122
Gambar 4.18 Implementasi Halaman Antarmuka View EOQ ............................................... 122
Gambar 4.19 Implementasi Halaman Antarmuka Input Pemasok ....................................... 123
Gambar 4.20 Implementasi Halaman Antarmuka View Pemasok ........................................ 123
Gambar 4.21 Implementasi Halaman Antarmuka Input Bahan ............................................ 124
Gambar 4.22 Implementasi Halaman Antarmuka Input Pembelian ..................................... 125
xi
Gambar 4.23 Implementasi Halaman Antarmuka View Laporan ......................................... 125
Gambar 4.24 Implementasi Halaman Antarmuka Input Biaya Penyimpanan ...................... 126
Gambar 4.25 Implementasi Halaman Antarmuka Input Estimasi ......................................... 127
Gambar 4.26 Implementasi Halaman Antarmuka Input Target Produksi ............................. 127
Gambar 4.27 Implementasi Halaman antarmuka Input Produk ........................................... 128
Gambar 4.28 Implementasi Halaman Antarmuka Input Bill Of Material ............................. 129
Gambar 4.29 Implementasi Halaman Antarmuka Input Akun .............................................. 129
Gambar 4.30 Implementasi Halaman Antarmuka View Jurnal ............................................. 130
Gambar 4.31 Implementasi Halaman Antarmuka View Buku Besar .................................... 130
Gambar 4.32 Pengujian Aplikasi Input Periode..................................................................... 138
Gambar 4.33 Pengujian Aplikasi Input Produk ..................................................................... 138
Gambar 4.34 Pengujian Aplikasi Bill of Material................................................................... 139
Gambar 4.35 Pengujian Aplikasi Estimasi Kebutuhan .......................................................... 139
Gambar 4.36 Pengujian Aplikasi Input Target Produksi ........................................................ 139
Gambar 4.37 Pengujian Aplikasi Jumlah Pesan .................................................................... 140
Gambar 4.38 Pengujian Aplikasi Frekuensi Pemesanan ....................................................... 140
Gambar 4.39 Pengujian Aplikasi Perhitungan Time Schedule............................................... 140
Gambar 4.40 Pengujian Aplikasi Perhitungan Total Biaya .................................................... 141
Gambar 4.41 Pengujian Aplikasi View EOQ .......................................................................... 141
Gambar 4.42 Pengujian Aplikasi Pembelian ......................................................................... 142
Gambar 4.43 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Januari Pembelian Pertama ................. 142
Gambar 4.44 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Januari Pembelian Kedua .................... 142
Gambar 4.45 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Januari Pembelian Ketiga .................... 143
Gambar 4.46 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Februari Pembelian Keempat .............. 143
Gambar 4.47 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Februari Pembelian Kelima ................. 144
Gambar 4.48 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Februari Pembelian Keenam ............... 144
Gambar 4.49 Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Kas Bulan Januari .................................. 145
Gambar 4.50 Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Kas Bulan Februari ................................ 145
Gambar 4.51 Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Pembelian Bulan Januari ....................... 146
Gambar 4.52 Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Pembelian Bulan Februari ..................... 146
Gambar 4.53 Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Biaya Pemesanan Bulan Januari ............ 146
Gambar 4.54 Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Biaya Pemesanan Bulan Februari .......... 146
Gambar 4.55 Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Biaya Penyimpanan Bulan Januari ........ 147
Gambar 4.56 Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Biaya Penyimpanan Bulan Februari ...... 147
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Bentuk Jurnal ......................................................................................................... 11
Tabel 2.2 Jurnal Umum ......................................................................................................... 11
Tabel 2.3 Simbol Flowmap .................................................................................................... 22
Tabel 2.4 Notasi Kamus Data ................................................................................................ 29
Tabel 2.5 Notasi Entity Relationship Diagram ....................................................................... 30
Tabel 3.1 Dokumen Masukan Data Pembelian ..................................................................... 48
Tabel 3.2 Dokumen Masukan EOQ ........................................................................................ 49
Tabel 3.3 Dokumen Keluaran Data Pembelian ...................................................................... 49
Tabel 3.4 Dokumen Keluaran Jurnal Umum .......................................................................... 49
Tabel 3.5 Dokumen Keluaran Buku Besar ............................................................................. 50
Tabel 3.6 Analisis Pengguna .................................................................................................. 50
Tabel 3.7 Kamus Data BOM_fix ............................................................................................. 63
Tabel 3.8 Kamus Data Buku_besar ........................................................................................ 63
Tabel 3.9 Kamus Data Detail_pembelian .............................................................................. 63
Tabel 3.10 Kamus Data Detail_pembelian_fix ...................................................................... 64
Tabel 3.11 Kamus Data Dt_akun ........................................................................................... 64
Tabel 3.12 Kamus Data dt_akun_fix ...................................................................................... 64
Tabel 3.13 Kamus Data dt_bahan ......................................................................................... 64
Tabel 3.14 Kamus Data Dt_bahan_fix ................................................................................... 65
Tabel 3.15 Kamus Data dt_BOM ........................................................................................... 65
Tabel 3.16 Kamus Data Dt_buku_besar ................................................................................ 65
Tabel 3.17 Kamus Data dt_eoq ............................................................................................. 66
Tabel 3.18 Kamus Data dt_estimasi ...................................................................................... 66
Tabel 3.19 Kamus Data dt_pemasok ..................................................................................... 67
Tabel 3.20 Kamus Data dt_pemasok_fix ............................................................................... 67
Tabel 3.21 Kamus Data dt_pembelian .................................................................................. 67
Tabel 3.22 Kamus Data dt_pembelian_fix ............................................................................. 68
Tabel 3.23 Kamus Data dt_produk ........................................................................................ 68
Tabel 3.24 Kamus Data dt_produk_fix .................................................................................. 69
Tabel 3.25 Kamus Data Hasil_eoq ......................................................................................... 69
Tabel 3.26 Kamus Data jml_kebutuhan ................................................................................ 69
Tabel 3.27 Kamus Data Jurnal Umum ................................................................................... 70
Tabel 3.28 Kamus Data Laporan_bahan_masuk ................................................................... 70
Tabel 3.29 Kamus Data Laporan_pembelian ......................................................................... 70
Tabel 3.30 Spesifikasi Proses Input Periode .......................................................................... 71
Tabel 3.31 Spesifikasi Proses Input Biaya Penyimpanan ....................................................... 71
Tabel 3.32 Spesifikasi Proses Input Produk ........................................................................... 72
xiii
Tabel 3.33 Spesifikasi Proses View Produk ............................................................................ 72
Tabel 3.34 Spesifikasi Proses Input Bill Of Material .............................................................. 72
Tabel 3.35 Spesifikasi Proses View Bill Of Material ............................................................... 73
Tabel 3.36 Spesifikasi Proses Estimasi Kebutuhan ................................................................ 73
Tabel 3.37 Spesifikasi Proses Input Target Produksi ............................................................. 74
Tabel 3.38 Spesifikasi Proses Hitung Jumlah Pesan ............................................................. 74
Tabel 3.39 Spesifikasi Proses Hitung Frekuensi Pesan .......................................................... 75
Tabel 3.40 Spesifikasi Proses Hitung Jadwal ......................................................................... 75
Tabel 3.41 Spesifikasi Proses Hitung Total Biaya................................................................... 76
Tabel 3.42 Spesifikasi Proses View EOQ Pembelian .............................................................. 76
Tabel 3.43 Spesifikasi Proses View EOQ Produksi ................................................................. 77
Tabel 3.44 Spesifikasi Proses View EOQ Gudang .................................................................. 77
Tabel 3.45 Spesifikasi Proses Input Pemasok ........................................................................ 78
Tabel 3.46 Spesifikasi Proses Edit Pemasok ........................................................................... 78
Tabel 3.47 Spesifikasi Proses View Pemasok ......................................................................... 78
Tabel 3.48 Spesifikasi Proses Input Bahan ............................................................................. 79
Tabel 3.49 Spesifikasi Proses Edit Bahan ................................................................................ 79
Tabel 3.50 Spesifikasi Proses View Bahan .............................................................................. 80
Tabel 3.51 Spesifikasi Proses Input Pembelian ...................................................................... 80
Tabel 3.52 Spesifikasi Proses View Pembelian ....................................................................... 81
Tabel 3.53 Spesifikasi Proses View Laporan Pembelian ......................................................... 81
Tabel 3.54 Spesifikasi Proses Input Akun ............................................................................... 82
Tabel 3.55 Spesifikasi Proses Edit Akun ................................................................................. 82
Tabel 3.56 Spesifikasi Proses View Akun ................................................................................ 82
Tabel 3.57 Spesifikasi proses View Jurnal .............................................................................. 83
Tabel 3.58 Spesifikasi Proses View Buku besar ...................................................................... 83
Tabel 3.59 Spesifikasi Proses View Laporan Pembelian ......................................................... 84
Tabel 3.60 Spesifikasi Proses View Data Buku Besar.............................................................. 84
Tabel 3.61 Spesifikasi Proses View Bahan Masuk .................................................................. 84
Tabel 3.62 Struktur Tabel Data Economic Order Quantity .................................................... 86
Tabel 3.63 Struktur Tabel Data Pemasok ............................................................................... 87
Tabel 3.64 Struktur Tabel Data Bahan.................................................................................... 87
Tabel 3.65 Struktur Tabel Data Pembelian ............................................................................. 87
Tabel 3.66 Struktur Tabel Data Detail Pembelian ................................................................. 87
Tabel 3.67 Struktur Tabel Data Akun ..................................................................................... 88
Tabel 3.68 Struktur Tabel Data Jurnal .................................................................................... 88
Tabel 3.69 Struktur tabel Data Estimasi ................................................................................ 88
Tabel 3.70 Struktur Tabel Data Bill of Material ...................................................................... 88
Tabel 3.71 Struktur Tabel Produk .......................................................................................... 89
Tabel 3.72 Struktur Tabel User .............................................................................................. 89
Tabel 3.73 Struktur Rekening ................................................................................................. 90
Tabel 4.1 Implementasi File Sistem ..................................................................................... 111
xiv
Tabel 4.2 Pengujian Jurnal Perhitugan Manual ................................................................... 133
Tabel 4.3 Buku Besar Kas Bulan Januari Perhitungan Manual ............................................ 134
Tabel 4 4 Buku Besar Kas Bulan Februari Perhitungan Manual .......................................... 135
Tabel 4.5 Buku Besar Pembelian Bulan Januari Perhitungan Manual ................................. 135
Tabel 4.6 Buku Besar Pembelian Bulan Februari Perhitungan Manual ............................... 136
Tabel 4.7 Buku Besar Biaya Pemesanan Bulan Januari Perhitungan Manual ..................... 136
Tabel 4.8 Buku Besar Biaya Pemesanan Bulan Februari Perhitungan Manual ................... 136
Tabel 4.9 Buku Besar Biaya Penyimpanan Bulan Januari Perhitungan Manual .................. 137
Tabel 4.10 Buku Besar Biaya Penyimpanan Bulan Februari Perhitungan Manual .............. 137
Tabel 4.11 Pengujian Login .................................................................................................. 148
Tabel 4.12 Pengujian Input Periode .................................................................................... 148
Tabel 4.13 Pengujian Input Estimasi Kebutuhan ................................................................. 149
Tabel 4.14 Pengujian Input Target Produksi ........................................................................ 150
Tabel 4.15 Pengujian Input Biaya Penyimpanan ................................................................. 150
Tabel 4.16 Pengujian Hitung Jumlah Pesan ......................................................................... 151
Tabel 4.17 Pengujian Hitung Total Biaya ............................................................................. 152
Tabel 4.18 Pengujian Input Bahan ....................................................................................... 152
Tabel 4.19 Pengujian Input Pemasok .................................................................................. 153
Tabel 4.20 Pengujian Input Pembelian ................................................................................ 154
Tabel 4.21 Pengujian Input Produk ..................................................................................... 155
Tabel 4.22 Pengujian Input Bill Of Material ........................................................................ 156
Tabel 4.23 Pengujian Form Input Akun ............................................................................... 157
Tabel 4.24 Pengujian Laporan Pembelian ........................................................................... 157
Tabel 4.25 Pengujian Laporan Bahan Masuk ...................................................................... 158
xv
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran 1 Bukti Pembelian ........................................................................ 163
B. Lampiran 2 Laporan Keuangan Tahun 2011 ................................................ 164
C. Lampiran 3 Laporan Keuangan Tahun 2011 (Lanjutan) ............................... 165
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bandeng Kendal MIR Bandeng tanpa Duri adalah sebuah industri rumahan dimana
membeli, mengolah dan memasarkan ikan bandeng. Pendiri Bandeng Kendal ini
didirikan oleh KOPMIR KARSA. Produknya antara lain Bandeng tanpa duri, krupuk
duri, nugget, baso, pepes, dan lain-lain. Bandeng merupakan potensi daerah
terbesar, bisa di budidayakan dan stok selalu tersedia. Bandeng Kendal dapat
membuat sebuah makanan yang sehat karena pada produk tersebut bahan-
bahannya merupakan makanan utama bagi manusia, berkhasiat, bergizi tinggi,
bermanfaat untuk kesehatan dan hal ini sudah ditetapkan Pemerintah Kabupaten
Kendal sebagai sebuah makanan yang sehat dan disahkan sebagai IKON Kabupaten
Kendal dan menjadi produk unggulan daerah serta sudah mendapat izin dari Dinas
Kesehatan (DIN.KES.P.IRT NO : 202332401310).
Selama beberapa tahun ini, Bandeng Kendal melakukan pencatatan bahan baku,
barang jadi dan membuat laporan keuangan masih secara manual dari catatan
buku kemudian pada akhir minggu/bulan dimasukkan ke Microsoft Excel. Hal inilah
yang sering menyebabkan banyak terjadi kesalahan dalam melakukan proses
pencatatan bahan baku dan barang jadi, dan laporan keuangannya. Pemrosesan
data produksi menjadi sulit terutama ketika sewaktu-waktu ingin melihat
persediaan barang jadi dan laporan keuangan. Oleh karena itu, sebuah sistem
informasi sangat dibutuhkan untuk menunjang perkembangan perusahaan
tersebut.
Adapun bahan baku utama dalam pembuatan makanan olahan pada Bandeng
Kendal yang dibutuhkan yaitu ikan bandeng. Persediaan adalah suatu hal yang
penting dalam suatu perusahaan karena apabila perusahaan tersebut tidak dapat
memberikan kontribusi dalam kelancaran penyediaan barang maka persediaan
tersebut akan menjadi suatu penumpukan barang dan akan mengakibatkan
pembengkakan biaya. Oleh karena itu, perencanaan secara khusus untuk
pengadaan barang dan ditentukan oleh perusahaan. Bagi perusahaan makanan
2
seperti Bandeng Kendal ini, masa kadaluwarsa barang menjadi salah satu faktor
yang penting juga mempengaruhi biaya total persediaan. Ketika barang tersebut
telah melewati batas waktu pakai (±1 bulan), maka barang tersebut sudah tidak
dapat digunakan lagi. Barang akan memiliki nilai jual yang lebih rendah seiring
dengan mendekatnya masa pakai, bahkan tidak memiliki nilai jual sama sekali
ketika barang tersebut telah kadaluwarsa. Dengan demikian, dibutuhkan metode
perhitungan yang cermat disertai efisiensi dan mampu menekan biaya persediaan
bahan baku seminimal mungkin untuk itu menggunakan metode Economic Order
Quantity (EOQ). EOQ adalah pengendalian permintaan/pemesanan beberapa jenis
item yang optimal dengan biaya inventory seminimal mungkin. Jumlah biaya yang
ditekankan serendah mungkin adalah biaya penyimpanan (Carrying cost) dan biaya
pemesanan (Ordering cost).
Oleh karena itu, proyek akhir ini dapat membantu perusahaan dalam perencanaan
pengendalian persediaan bahan baku yang optimal dengan menjamin kebutuhan
dan kelancaran kegiatan perusahaan dalam kuantitas dan kualitas yang tepat serta
dengan biaya yang optimal. Dengan demikian, mengangkat judul “Sistem
Manajemen Persediaan Makanan Cepat Basi dengan Metode EOQ (Studi Kasus :
Bandeng Kendal MIR Bandeng Tanpa Duri“ agar dapat membantu dalam proses
manajemen persediaan bahan baku.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka permasalahan Bandeng Kendal
MIR Bandeng tanpa Duri dirumuskan sebagai berikut.
a. Bagaimana memanajemen persediaan optimum berdasarkan EOQ pada
Bandeng Kendal?
b. Bagaimana menyajikan laporan pembelian dan buku besar?
3
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam proyek akhir ini adalah membuat sistem
informasi yang dapat :
a. Membantu memanajemen bahan baku agar optimum
b. Membantu mempermudah dalam membuat laporan pembelian, jurnal dan
buku besar
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan pada produk yang akan dibangun sebagai berikut.
a. Jumlah permintaan (D) berdasarkan keputusan dari pemilik.
b. Tidak mempertimbangkan lead time.
c. Periode perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) 1 Januari sampai 31
Desember.
d. Pembelian hanya membeli bahan utama saja yaitu bandeng.
e. Sistem hanya dapat menyajikan laporan akuntansi sampai buku besar.
f. Proyek akhir ini hanya sampai tahap implementation pada siklus SDLC.
1.5 Definisi Operasional
Sistem manajemen persediaan adalah metode dan prosedur untuk mencatat,
mengelola dan melaporkan untuk menentukan tingkat dan komposisi persediaan
(inventory) pada Bandeng Kendal.
Makanan cepat basi merupakan makanan yang tidak mengandung zat pewarna dan
MSG serta cara penyimpanannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Economical Order Quantity (EOQ) adalah sistem manajemen pengendalian
pemesanan yang meminimalkan biaya persediaan tahunan yang akan dilakukan
Bandeng Kendal agar Bandeng tandu olahan tidak terjadi pemborosan dalam
melakukan pemesanan bahan baku. Biaya persediaannya seperti biaya pemesanan
dan biaya penyimpanan.
4
1.6 Metode Pengerjaan
Metode yang digunakan dalam pengerjaan proposal ini adalah dengan
menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan
model pengembangan produk adalah waterfall.
Planning
Analysis
Design
Implementation
Gambar 1.1 Metodologi System Development Life Cycle
Adapun tahapan SDLC (Hoffer J. , 2011) antara lain :
a. Planning
Tahap pertama dari SDLC adalah Planning. Dimana informasi kebutuhan total
sistem dari organisasi diidentifikasikan, dianalisis, diprioritaskan dan diatur. Dalam
fase planning melakukan observasi dan wawancara ke pemilik yang menghasilkan
alasan mengapa sistem harus atau tidak harus dikembangkan.
b. Analysis
Tahap kedua dari SDLC adalah Analysis. Dimana analysis secara menyeluruh
mempelajari prosedur organisasi saat ini dan sistem informasi yang digunakan
untuk melakukan tugas-tugas organisasi. Analis menentukan apa yang user
inginkan dari sistem yang diusulkan. Proses penentuan tersebut menggunakan
observasi dan wawancara, yang mungkin dari hasil tersebut diganti atau
ditingkatkan sebagai bagian dari proyek. Setelah rekomendasi itu diterima oleh
Bandeng Kendal dengan otoritas keuangan, analis dapat mulai membuat rencana
5
untuk memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak sistem yang penting utnuk
membangun atau mengoperasikan sistem yang diusulkan.
c. Design
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahapan sebelumnya dimana akan
dikembangkan solusi untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Pada tahap ini,
menggambarkan rancangan sistem baru dengan menggunakan Data Flow Diagram
(DFD) dan Entity Relation Diagram (ERD).
d. Implementation
Tahap keempat dalam SDLC adalah Implementation. Implementation meliputi
pengkodean, pengujian dan instalasi. Pada tahap ini, penulisan kode proram
menggunakan Php dan MySQL, dan pengujiannya berdasarkan Black box testing.
Pelaksanaan kegiatan juga termasuk dukungan pengguna awal seperti dokumentasi
dan pengguna yang sedang berlangsung.
6
1 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Umum Bandeng Kendal Berangkat dari LSM Masyarakat Industry Rakyat (MIR) yang didirikan tahun 2003 di
Semarang, KOPMIR KARSA didirikan tahun 2008 dan mendapat Badan Hukum
tahun 2009. Ide dasar LSM – MIR tahun 2005 yaitu membangun Usaha Rakyat –
Mengatasi Kemiskinan kini setelah berjalan 7 tahun (2012) telah menunjukkan hasil
yang sangat POSITIF, meliputi penyerapan tenaga kerja, terbentuk Industri
Rumahan, Tercipta Produk Unggulan Bandeng Kendal – Bandung Tandu yang
marketable - profitable, Pasar tercipta meluas secara Nasional.
Kenapa Bandeng ?
a. Bandeng merupakan potensi daerah terbesar bisa di budidayakan dan stok
selalu bisa tersedia.
b. Bandeng adalah ikan, merupakan makanan utama bagi manusia, berkhasiat,
bergizi tinggi, sangat berguna dan bermanfaat untuk kesehatan.
c. Bandeng bisa diolah menadi aneka macam makanan yang disukai oleh semua
umur dari mulai daging, kulit, tulang dan duri mudah dipasarkan dan bernilai
tambah.
Slogan “Sehat Makan Ikan Menuju Generasi Sehat, cerdas dan kuat.” Bandeng
Kendal ini terletak di Desa Jambearum Rt.02 Rw.04 Kecamatan Patebon Kabupaten
Kendal. Cabut duri menghasilkan 12,50% duri yang mengandung kalsium hewani
yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan menguatkan tulang dan bisa diolah
menjadi aneka macam makanan bernilai tinggi (Bandeng tanpa duri, keripik duri,
Reginang duri, Pepes Bandeng, Otak – otak, Nugget, Kerupuk duri, Tempura duri,
abon duri, dan Peyek duri.
Secara kualifikasi dalam 3 (tiga) tahun terakhir perkembangan sangat signifikan
dalam berbagai aspek dan didukung oleh Dinas terkait Pemerintah Daerah dan
dikembangkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan fasilitasi memadai
maka tahun 2012 aktifitas produksi pemasaran meningkat 200%.
7
Tahun 2012 Bandeng Tandu Kendal dinyatakan sebagai IKON Kabupaten dengan
pemberian fasilitas pemasaran di lokasi terkemuka yang sangat strategis – Pusat
Oleh-oleh Kendal Permai Baru di wilayah Pendopo Kabupaten. Tahun 2012 pula
Gubernur mengeluarkan surat keputusan Bandeng Cabut Duri sebagai Produk
Unggulan Daerah pendekatan OVOP (One Village One Product) Provinsi Jawa
Tengah.
Pasar Modern Carrefour meningkatkan permintaannya dari satu lokasi di Semarang
menjadi 9 (Sembilan) lokasi di wilayah Jawa Tengah. Dalam bidang Sumber Daya
Manusia Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
memutuskan untuk membangun percontohan Nasional Industri Rumahan dengan
menandatangani MOU dengan Ibu Bupati Kendal Juli 2012 ini berarti tersedia
minimal 10 orang SDM perempuan produktif di 285 bisa mencapai 3000 orang.
Luas lahan tambak yang terbentang di tujuh kecamatan pantura dengan jumlah
petani 1115 orang yang menghasilkan panen 4000 ton pertahun bias di Intensifkan
menjadi 10.000 ton per tahun. Mulai tahun 2012 telah diciptakan bisnis yang
sangat prospektif yaitu upaya suplay pakan kepada petani tambak yang bias di
proyeksikan mencapai 10.000 ton pakan pertahun dengan nilai Rp. 50 Milyar.
2.2 Industri
Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang
mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan
manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu
menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya
produktif dan komersial. (Firdaus, 2007, hal. 17)
Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah sebagai
berikut.
a. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan
menjadi:
1) Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja
kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat
8
terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau
pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau
anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan,
industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.
2) Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5
sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative
kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada
hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan
industri pengolahan rotan.
3) Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar
20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang
cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan
pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu.
Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
4) Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100
orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun
secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus
memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui
uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri
tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
b. Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Selain pengklasifikasian industri tersebut, ada juga pengklasifikasian industri
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang
dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun
pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:
1) Industri Kimia Dasar (IKD)
2) Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE).
3) Aneka Industri (AI).
4) Industri Kecil (IK). Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan
jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan
9
industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat
rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
5) Industri pariwisata
2.3 Akuntansi
2.3.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi secara teknis diartikan sebagai proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. AICPA
(American Institute of Certified Public Accountans) mengartikan akuntansi sebagai
suatu seni pencatatan, pengelompok, dan pengikhtisaran menurut cara yang
berarti dan dinyatakan dalam nilai uang, segala transaksi dan kejadian yang sedikit-
sedikitnya bersifat finansial dan kemudian menafsirkan hasilnya. (Mursyidi, 2010,
hal. 13)
Berdasarkan pengertian akuntansi secara teknis, maka tahap dalam proses
akuntansi mencakup hal-hal sebagai berikut.
a. Pencatatan (Recording) transaksi-transaksi keuangan. Pada tahap ini, setiap
transaksi keuangan dicatat secara kronologis dan sistematis selama periode
tertentu didalam sebuah atau beberapa buah buku yang disebut jurnal. Tiap
catatan itu harus ditunjang oleh dokumen sumbernya (nota, faktur, kuitansi,
bukti memorial, dan lain-lain). Pencatatan dalam akuntansi ada dua tahap,
yaitu pencatatan transaksi dalam buku jurnal (Journal entry) dan pencatatan
ayat jurnal ke buku besar (Posting to ledger).
b. Pengelompokkan (Classification). Pada tahap ini menunjukkan aktivitas
transaksi-transaksi yang sudah dicatat itu dikelompokkan menurut kelompok
akun yang ada, yaitu kelompok akun aset (Asset), akun kewajiban (Liabilities),
akun ekuitas (Equity), akun pendapatan (Revenue), dan akun beban
(expense).
c. Pengikhtisaran (Summarizing). Pada tahap ini dilakukan aktivitas penyusunan
nilai untuk setiap akun yang disajikan dalam bentuk saldo masing-masing
debit dan kredit, bahkan hanya berupa saldo saja. Berarti bahwa secara
berkala semua transaksi yang sudah dicatat, dikelompokkan, disajikan secara
singkat dalam daftar tersendiri, yang disebut neraca saldo (Trial Balance).
10
d. Pelaporan (Reporting). Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan dari
hasil peringkasan. Laporan keuangan terdiri atas laporan laba rugi (Income
Statement), laporan perubahan ekuitas (Equity Statement), laporan neraca
(Balance sheet), laporan arus kas (Cash flow statement) dan catatan atas
laporan keuangan.
e. Penafsiran (Analyzing). Tahap ini sebenarnya merupakan lanjutan dari proses
akuntansi secara teknis, yaitu membaca laporan keuangan melalui alat dan
formula tertentu sehingga dapat diketahui kinerja dan posisi keuangan dan
perubahannya untuk suatu organisasi.
Pengidentifikasian dan Pengukuran Transaksi
serta Kejadian Lainnya
Neraca Lajur
(Opsional)
Ayat Jurnal Pembalik (Opsional
Neraca Saldo pasca-penutupan
(Opsional)
Penutupan
(akun nominal)
Pembuatan Laporan Keuangan
Laporan Laba/Rugi
Laporan Laba Ditahan
Neraca
Laporan arus kas
Neraca Saldo yang Disesuaikan
Penyesuaian
Akrual
Pembayaran Dimuka
Item-Item yang Diestimasi
Pembuatan Neraca Saldo
Pemindah Bukuan
Buku Besar Umum (biasanya Bulanan)
Buku Besar Pembantu (biasanya Harian)
Jurnalisasi
Jurnal Umum
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Prngeluaran Kas
Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian
Jurnal Khusus Lainnya
SIKLUS
AKUNTANSI
Jika semua langkah telah diselesaikan, maka siklus ini akan dimulai lagi dari awal pada periode akuntansi berikutnya
(Sumber : Kieso, Donald; Weygant, Jerry)
Gambar 2.1 Siklus Akuntansi
Ada dua macam metode pencatatan persediaan yaitu metode mutasi persediaan
(Perpetual Inventory Method) dan metode persediaan fisik (Physical Inventory
11
Method). Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat
dalam kartu persediaan. Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan
persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya
persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan.
2.3.2 Jurnal
Jurnal (general journal) adalah daftar transaksi atau kejadian kronologis yang
diekspresikan dalam istilah debet dan kredit pada akun-akun tertentu. setiap ayat
jurnal umum (general journal entry) terdiri dari empat bagian : (1) akun dan jumlah
yang harus didebet (Dr), (2) akun dan jumlah yang harus dikredit (Kr), (3) tanggal,
(4) keterangan. (Kieso, Weygandt, & Warfield, 2007, hal. 77)
Jurnal ialah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi perusahaan berdasarkan
dokumentasi dasar tempat untuk mencatat dan meringkas transaksi tersebut
disebut dengan buku jurnal. (Rudianto, 2009, hal. 14)
Contoh bentuk jurnal adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Bentuk Jurnal
Tanggal No Bukti Nama Akun dan
Keterangan
Ref Debet Kredit
(2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tabel 2.2 Jurnal Umum
TRANSAKSI AYAT JURNAL DEBET KREDIT
1. Dibeli tunai bahan
baku
Pembelian bahan baku
Kas
Xxx
xxx
Sumber : Akuntansi Dasar
Adapun fungsi kolom-kolom tersebut adalah sebagai berikut.
a. Setiap halaman pada jurnal harus diberi nomor urut untuk rujukan
(referensi).
12
b. Tahun ditulis paling atas, cukup sekali kecuali berubah, sesudah itu tulis bulan
cukup sekali saja kecuali berubah, baru selanjutnya tanggal cukup sekali
untuk setiap hari.
c. Nomor bukti transaksi dicatat dan dijadikan dasar pencatatan
d. Ditulis nama rekening yang akan didebet dan dikredit, dan juga narasi
atauketerangan singkat tentang transaksi.
e. Mencatat kode rekening yang bersangkutan di buku besar.
f. Rekening yang di debet nilai uangnya akan dicatat pada kolom ini.
g. Rekening yang di kredit nilai uangnya akan dicatat pada kolom ini.
2.3.3 Buku Besar
Buku besar (General ledger) merupakan buku akun (atau printout) yang berisi
semua akun. (Horngren & Harrison Jr, 2007, hal. 58). Buku besar adalah kumpulan
dari semua akun aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan
beban. Dalam praktek, transaksi serta kejadian tertentu pada awalnya tidak dicatat
dalam buku besar karena satu transaksi akan mempengaruhi dua akun atau lebih,
dimana masing-masing akun ini terdapat pada halaman yang berbeda dalam buku
besar. (Kieso, Weygandt, & Warfield, 2007, hal. 77). Buku besar adalah kumpulan
dari semua akun atau perkiraan yang dimiliki suatu perusahaan yang saling
berhubungan satu dengan lainnya dan merupakan suatu kesatuan. (Rudianto, 2009,
hal. 14)
2.4 Persediaan
2.4.1 Definisi Persediaan
Persediaan adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus
mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan menghadapi resiko,
yaitu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
(Manullang, 2005, hal. 49)
Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau
persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun
13
persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses
produksi. (Assauri S. , 2008, hal. 176)
Pengertian lain dari barang persediaan atau disebut juga inventory adalah barang-
barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang
terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain. Barang-barang tersebut dapat
berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk
keperluan operasi atau barang-barang untuk keperluan proyek. (Indrajit &
Djokopranoto, 2003, hal. 3)
2.4.2 Fungsi-fungsi Persediaan
Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fungsi
penting persediaan. Fungsi-fungsi tersebut meliputi :
a. Fungsi Decoupling
Fungsi Decoupling yaitu fungsi persediaan bahan baku yang memungkinkan
perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada
supplier.
b. Fungsi Economic Lot Sizing
Melalui penyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan
membeli sumber daya dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya-biaya
per unit. Persediaan lot size ini mempertimbangkan penghematan-
penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih
murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam
kuantitas yang lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul
karena besarnya persediaan.
c. Fungsi Antisipasi
Perusahaan sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan
permintaan akan barang-barang selama periode pemesanan kembali,
sehingga memerlukan kuantitas persediaan ekstra yang sering disebut
persediaan pengaman (Safety inventories). Pada kenyataannya, persediaan
pengaman merupakan pelengkap fungsi decoupling yang telah diuraikan di
atas. Persediaan antisipasi ini penting agar kelancaran produksi tidak
terganggu. (Handoko, 1994, hal. 133)
14
2.4.3 Biaya-biaya dalam Persediaan
Dalam pembuatan setiap keputusan yang akan mempengaruhi besarnya jumlah
persediaan, biaya-biaya variabel di bawah ini harus dipertimbangkan. Biaya-biaya
tersebut antara lain. (Handoko, 1994, hal. 133)
a. Biaya penyimpanan (Holding cost atau carrying cost). Biaya ini terdiri atas
biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.
Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan
yang dipesan semakin banyak, atau rata-rata persediaan semakin tinggi.
b. Biaya pemesanan/pembelian (Orders costs atau procurement costs). Biaya
pemesanan total per periode (tahunan) adalah sama dengan jumlah pesanan
yang dilakukan setiap periode dikalikan biaya yang harus dikeluarkan setiap
kali pesan.
c. Biaya penyiapan (Manufacturing). Bila bahan-bahan tidak dibeli, tetapi
diproduksi sendiri “dalam pabrik” perusahaan makan perusahaan
menghadapi biaya penyiapan (set up costs) untuk memproduksi komponen
tertentu.
d. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (Shortage costs). Biaya ini adalah
biaya yang paling sulit diperkirakan. Biaya ini timbul bilamana persediaan
tidak mencukupi adanya permintaan bahan.
Menurut Assauri (2008, hal. 242), biaya-biaya yang terdapat dalam persediaan
digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu:
a. Biaya pemesanan (Ordering costs), yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan
berkenaan dengan pemesanan barang-barang atau bahan-bahan dari
penjual, sejak dari pesanan dibuat dan dikirim sampai barang/bahan tersebut
diserahkan di gudang. Besarnya biaya yang dikeluarkan tidak tergantung pada
banyaknya barang yang dipesan.
b. Biaya penyimpanan (Inventory carrying costs), yaitu biaya-biaya yang
diperlukan berkenaan dengan adanya persediaan yang meliputi seluruh
pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat adanya sejumlah
persediaan. Besarnya biaya ini tergantung dari besar kecilnya rata-rata
persediaan yang terdapat di gudang.
15
c. Biaya kekurangan persediaan (Out of stock costs), yaitu biaya yang timbul
sebagai akibat terjadinya persediaan yang lebih kecil dari jumlah yang
diperlukan.
d. Biaya yang berhungan dengan kapasitas (Capacity associated costs), yaitu
biaya terjadi karena adanya penambahan atau pengurangan kapasitas yang
digunakan pada suatu waktu tertentu. (Assauri S. , Manajemen Produksi dan
Operasi, 2008, hal. 237)
2.5 Economic Order Quantity
Model economic order quantity (EOQ) merupakan model matematik yang
menentukan jumlah barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan yang
diproyeksikan, dengan biaya persediaan yang diminimalkan. (Fahmi, 2012, hal. 120)
Model EOQ tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi sebagai berikut.
a. Kebutuhan bahan baku dapat ditentukan, relatif tetap, dan terus menerus
b. Tenggang waktu pemesanan dapat ditentukan dan relatif tetap
c. Tidak diperkenankan adanya kekurangan persediaan, artinya setelah
kebutuhan dan tenggang waktu ditentukan secara pasti berarti kekurangan
persediaan dapat dihindari.
d. Pemesanan datang sekaligus dan akan menambah persediaan
e. Struktur biaya tidak berubah; biaya pemesanan atau persiapan sama tanpa
memperhatikan jumlah yang dipesan, biaya simpan adalah berdasarkan
fungsi linier terhadap rata-rata persediaan, dan harga beli atau biaya
pembelian per unit adalah konstan
f. Kapasitas gudang dan modal cukup untuk menampung dan membeli pesanan
g. Pembelian adalah satu jenis item
Pengendalian persediaan bahan baku yang optimal dianalisis dengan
menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Model EOQ digunakan
untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya
langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya yaitu biaya pemesanan
persediaan. (Handoko, 1994, hal. 33)
16
Dengan metode Economic Order Quantity, kuantitas bahan baku yang dipesan dan
frekuensi waktu pembelian akan optimal, serta total biaya persediaan menjadi
minimal. Menunjukkan hubungan antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan
ditunjukkan dalam bentuk grafik (Handoko, 1994, hal. 33)
Gambar 2.2 Hubungan Antara Biaya Penyimpanan Dengan Biaya Pemesanan
Konsep Economic Order Quantity (EOQ) menurut Manullang (2005, hal. 137) dapat
dilihat pada Gambar 2.3 dimana Q adalah banyaknya barang yang diproduksi
selama 1 putaran waktu (t) dimana hasil produksi sebanyak Q disimpan sebagai
tingkat persediaan selama 1 kurun waktu, Q akan digunakan dengan laju yang tetap
sehingga pada akhir putaran banyaknya tingkat persediaan habis tetapi pada saat
itu barang telah dibuat dengan banyaknya Q selama 1 putaran waktu, yang
selanjutnya akan digunakan selama 1 putaran banyaknya. Kejadian ini akan terus
menerus terjadi selama 1 periode T.
17
Q
B
P
e
r
s
e
d
i
a
a
n
a b c d e f
ROP ROP ROP
Waktu
Gambar 2.3
Konsep Economic Order Quantity
Keterangan : Q = jumlah pemesanan; Q/2 = rata-rata persediaan; B = Reorder point; ac=ce = interval pemesanan ab=cd=af = tenggang waktu. Dalam memilih ukuran lot, ada suatu trade off antara frekuensi pemesanan dan
tingkat sediaan. Lot ukuran kecil akan mengarah pada pemesanan ulang yang
sering tetapi tingkat persediaan rata-rata yang rendah. Jika ukuran lot yang dipesan
lebih besar, maka frekuensi pemesanan akan berkurang tetapi lebih banyak
persediaan yang akan diadakan. Trade off antara frekuensi pemesanan dan tingkat
persediaan ini dapat disajikan melalui persamaan matematis berikut ini. (Ahyari,
1987, hal. 237)
a. Menentukan total biaya optimum (JCs) sebagai berikut.
………………………………………………………..(2-1)
Dimana :
JCs = Total biaya yang optimum
T = Periode waktu
Q0 = Frekuensi pemesanan
N0 = Jumlah setiap kali pemesanan
Cs = Biaya penyimpanan
Cc = Biaya Pemesanan
b. Menentukan jumlah setiap kali pesan sebagai berikut.
………………………………………………………………………..(2-2)
18
Dimana :
Q0 = Frekuensi pemesanan
D = Target produksi (kg)
Cs = Biaya setiap kali pemesanan (Rp/pesan)
Cc = Biaya penyimpanan (Rp per kg)
c. Menentukan frekuensi pemesanan sebagai berikut.
………………………………………………………………………………….(2-3)
Dimana :
N0 = Jumlah setiap kali pemesanan (kg)
D = Target produksi (kg)
Q0 = Frekuensi pemesanan (kali)
d. Menentukan time schedule sebagai berikut.
………………………………………………………………………………….(2-4)
Dimana :
t0 = Time schedule
D = Target produksi
Q0 = Frekuensi pemesanan
Contoh kasus:
Suatu perusahaan memerlukan bahan mentah ikan bandeng sebanyak 60.000 kg
setiap tahunnya. Biaya setiap kali memesan adalah Rp. 25.000 dan biaya
penyimpanan Rp. 10.000/kg.
Dari informasi tersebut
a. Tentukan berapa kali perusahaan tersebut harus melakukan pembelian (N0)
b. Berapa banyaknya ikan setiap kali pesan
c. Hitung biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tersebut
d. Tentukan time schedule untuk melakukan pemesanan
Jawab.
Diketahui Target Produksi (D) : 60.000; biaya pesan (Cs) : 25.000;
19
biaya simpan (Cc) : Rp. 10.000; periode waktu (T) : 1 tahun
= 548 kg
= 109 kali
=
= 3 hari
Jadi, perusahaan harus melakukan pembelian sebanyak 109 kali dengan jumlah
sebesar 548 kg setiap kali pesan dan jarak antar pesan 3 hari.
Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.5.465.000
2.5.1 Reorder Point (ROP)
Reorder point adalah titik dimana suatu perusahaan atau institusi bisnis harus
memesan barang atau bahan guna menciptakan kondisi persediaan yang terus
terkendali. (Fahmi, 2012, hal. 122)
Agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu
kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan waktu pemesanan kembali bahan
baku. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali adalah:
a. Lead Time
Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara bahan baku dipesan hingga
sampai diperusahaan. Lead time ini akan mempengaruhi besarnya bahan
baku yang digunakan selama masa lead time, semakin lama lead time maka
akan semakin besar bahan yang diperlukan selama masa lead time.
b. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu.
c. Persediaan pengaman (safety stock), yaitu jumlah persediaan bahan
minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan
keterlambatan datangnya bahan baku, sehingga tidak terjadi stagnasi.
Dari ketiga faktor tersebut, maka reorder point dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut.
20
Reorder point = (LD x AU) + SS ………………………………………………………………..(2-5)
Dimana:
LD = Lead time
AU = Average Usage = pemakaian rata-rata
SS = Safety stock
2.5.2 Safety Stock (Persediaan Pengaman)
2.5.2.1 Definisi Safety Stock
Persediaan penyelamat (safety stock) adalah persediaan tambahan diadakan untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock-out).
Kemungkinan terjadinya stock-out dapat disebabkan karena penggunaan bahan
baku yang lebih besar daripada perkiraan semula, atau keterlambatan dalam
penerimaan bahan baku yang dipesan. Akibat pengadaan persediaan penyelamat
terhadap biaya perusahaan adalah mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena
terjadinya “stock-out”, akan tetapi sebaliknya akan menambah besarnya “carrying
cost”. Besarnya pengurangan biaya atau kerugian perusahaan adalah sebesar
perkalian antara jumlah persediaan penyelamat yang diadakan untuk menghadapi
stock-out dengan biaya per unitnya. Sebaiknya pertambahan biaya terjadi sebesar
perkalian antara persentase carrying cost terhadap harga atau nilai persediaan
penyelamat. Oleh karena itu pengadaan persediaan penyelamat oleh perusahaan
dimaksudkan untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena terjadinya stock-
out, tetapi juga pada saat itu diusahakan agar carrying cost adalah serendah
mungkin. Keputusan mengenai besarnya persediaan penyelamat agar tujuan
pengadaan seperti yang disebutkan dapat tercapai bukanlah merupakan persoalan
yang mudah. (Assauri S. , Manajemen Produksi dan Operasi, 2008, hal. 263)
Safety stock merupakan kemampuan perusahaan untuk menciptakan kondisi
persediaan yang selalu aman atau penuh pengamanan dengan harapan perusahaan
tidak akan pernah mengalami kekurangan persediaan. (Fahmi, 2012, hal. 121)
21
2.5.2.2 Faktor-faktor yang Menentukan Besarnya Persediaan Penyelamat
Persediaan penyelamat dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan terjadinya
kekurangan bahan (stockout) yang mungkin disebabkan oleh penggunaan bahan
baku yang lebih besar daripada perkiraan semula sehingga terdapat faktor-faktor
untuk menentukan safety stock antara lain:
a. Penggunaan bahan baku rata-rata
Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama
periode tertentu, khusunya selama periode pemesanan adalah rata-rata
penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya.
b. Faktor waktu atau lead time (Procurement Time)
Di dalam pengisian kembali persediaan terdapat suatu perbedaan waktu yang
cukup lama antara saat mengadakan pesanan (order) untuk penggantian atau
pengisian kembali persediaan dengan saat penerimaan barang-barang yang
dipesan tersebut diterima dan dimasukkan ke dalam persediaan (stock).
Perbedaan waktu ini yang disebut dengan “lead time”. Jadi yang
dimaksudkan lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya
pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan yang
dipesan tersebut dan diterima di gudang persediaan. Lamanya waktu
tersebut tidaklah sama antara satu pesanan dengan pesanan yang lain, tetapi
bervariasi.
c. Penentuan Besarnya Persediaan Penyelamat (Safety Stock)
Dalam menentukan besarnya persediaan penyelamat yang sebaiknya dipunyai
perusahaan, haruslah didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang rasional
sehingga dapat menghasilkan penentuan kebijaksanaan yang tepat dan efektif.
Untuk ini terdapat beberapa pendekatan sebagai berikut.
1) Probability of Stock out Approach
Dalam menggunakan approach ini dipakai asumsi bahwa lead time
adalah konstan, dari seluruh barang yang dipesan diserahkan oleh
supplier pada suatu saat yang sama.
2) Level of Service Approach
Penentuan kebijaksanaan yang rasional yang dilakukan untuk
menjamin kelangsungan/kelancaran kegiatan produksi haruslah
22
ditentukan dan diukur dengan tingkat pelayanan (level of service) yang
dapat diberikan oleh adanya persediaan penyelamat (safety stock)
tersebut.
2.6 Teori Analisis dan Alat Bantu Perancangan Sistem
2.6.1 Flowmap
Flowmap yaitu bagan alir dokumen yang menunjukan arus laporan dari formulir
yang dipergunakan, juga merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan dari
sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang sudah
ada di dalam sistem serta menunjukan apa yang dikerjakan di dalam sistem.
(Bodnar, 2006, hal. 42)
Tabel 2.3 Simbol Flowmap
No Simbol Nama Keterangan
1.
Dokumen Menunjukan dokumen sebagai masukan/ keluaran baik secara manual/ melalui komputer.
2. Proses
Manual Menunjukan proses yang dikerjakan secara manual.
3. Operasi
Komputerisasi
Menunjukan proses yang dikerjakan oleh komputer.
4.
Manual Input Menunjukan operasi input secara manual melalui keyboard.
5.
Penyimpanan Dokumen
Digunakan untuk penyimpanan data sebagai arsip secara manual.
6.
Aliran Data Menunjukan aliran data antar proses.
11
Display Menggambarkan fungsi input/output pada saat informasi disajikan ke pengguna pada saat pemrosesan
Sumber : Bodnar,G.H (2006)
23
2.6.2 Data Flow Diagram (DFD)
Edward Yourdon dan Tom DeMarco memperkenalkan metode pembuatan Data
Flow Diagram (DFD) pada tahun 1980-an di mana mengubah persegi dengan sudut
lengkung dengan lingkaran untuk menotasikan. DFD menurut Edward Yourdon dan
Tom DeMarco popular digunakan sebagai model analisis sistem perangkat lunak
untuk sistem perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemrograman
terstruktur.
Data Flow Diagram (DFD) atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Aliran
Data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan
transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan
(input) dan keluaran (output). (Shalahudin & Rosa, 2011, hal. 64)
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupun rancangan system yang mudah dikomunikasikan oleh professional system
kepada pemakai maupun pembuat program.
DFD dapat digunakan untuk mempresentasikan sebuah sistem atau perangkat
lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang
lebih detail untuk mempresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail.
DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan
aliran informasi. Oleh karena itu, DFD lebih sesuai digunakan untuk memodelkan
fungsi-fungsi perangkat lunak yang akan diimplementasikan menggunakan
pemrograman terstruktur dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur.
Berikut ini adalah notasi DFD menurut Yourdan dan DeMarco yang ditunjukkan
pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Notasi DFD Menurut Yourdan dan DeMarco
24
Berikut ini adalah notasi DFD menurut Yourdan dan DeMarco yang ditunjukkan
pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Notasi DFD Menurut Gene dan Serson
Syarat-syarat pembuatan DFD sebagai berikut.
a. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
b. Pemberian nomor pada komponen proses
c. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
d. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
e. Pemastian DFD yang dibuat itu konsisten secara logika
Pemberian nama pada komponen proses lebih baik menunjukkan aturan-aturan
yang akan dilaksanakan oleh seseorang dibandingkan dengan memberikan nama
atau identitas orang yang akan melaksanakan.
Pemberian nama untuk komponen data store menggunakan kata benda, karena
data store menunjukkan data dan informasi yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan
oleh system dalam melaksanakan tugasnya. Begitu pula dengan komponen alur
data. Dalam pembuatan DFD tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam
proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses
tersebut dalam satu diagram.
Dalam penggambaran DFD tidak ada aturan baku. Tapi dari beberapa referensi
yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat adalah. (Leman, 1998, hal. 1)
a. Identifikasikan terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat didalam
sistem
b. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar
c. Buat Diagram Konteks (Context Diagram)
25
Diagram konteks adalah diagram level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
1) Tentukan nama sistemnya
2) Tentukan batasan sistemnya
3) Tentukan terminator apa saja yang ada dalam system
4) Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem
5) Gambarkan diagram konteks
yang masuk didalam lingkaran konteks (symbol proses) adalah kegiatan
pemrosesan informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data
dari file, mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya
mempersiapkan dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur,
menyortir, menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang
melakukan secara manual maupun yang dilakukan secara terotomatisasi).
d. Buat Diagram Level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
1) Tentukan proses utama yang ada pada sistem
2) Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses dari/ke
sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang
masuk/keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang
masuk/keluar pada level berikutnya).
3) Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
4) Gambarkan diagram level zero
Hindari perpotongan arus data, beri nomor proses utama (nomor tidak
menunjukkan urutan proses).
e. Buat Diagram Level Satu
Diagram ini adalah proses dekomposisi dari diagram level zero.
Cara membuat diagram level satu sebagai berikut.
1) Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang
ada di level zero.
26
2) Tentukan apa yang diterima/diberikan masing-masing sub-proses
ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
3) Gambarkan diagram level satu.
Hindari perpotongan arus data, beri nomor pada masing-masing sub-
proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.
Contoh : 1.1, 1.2, dan seterusnya.
f. Buat Diagram Level dua, tiga, ...
Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses
dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan kedalam
program. Aturan yang digunakan sama dengan diagram level satu.
Beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat DFD sebagai berikut.
a. Pemberian nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Setiap penurunan ke level yang lebih harus mampu merepresentasikan
proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas. Sehingga
seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level
yang lebih rendah.
2) Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
3) Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level
yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang
sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak
semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang
sama juga.
4) Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-
down.
5) Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di evel n harus
berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level
n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n
tersebut.
6) Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali
pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n
27
tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut
bersifat lokal.
7) Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk
mengidentifikasi external event dimana system harus memberikan
respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang
berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan
sistem kita memberikan respon.
b. Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan
penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
c. Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan
entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
d. Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah
mengeluarkan output yang disebut dengan istilah black hole.
e. Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak
pernah digunakan untuk proses.
f. Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas
yang disebut dengan istilah magic prosess.
g. Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran,
diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah
penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterisk (*)
atau garis silang (#), begitu dengan bentuk penyimpanan.
h. Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data
berbeda.
2.6.3 Spesifikasi Proses
Untuk mendeskripsikan proses yang terjadi pada level yang paling dasar dalam
diagram arus data, spesifikasi proses mendeskripsikan secara jelas apa yang
dilakukan ketika masukan ditransformasikan menjadi keluaran.
2.6.4 Kamus Data
Menurut Mahyuzir (1989, hal. 3) Kamus data merupakan data mengenai beberapa
data. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi mengenai definisi struktur,
28
pemakai dari masing-masing elemen adalah unit data yang terkecil. Kamus data
adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan
sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang
sama tentang input, output, dan komponen data store. Kamus data ini sangat
membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem,
sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur.
Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan
suatu sistem.
Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur
data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya
tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur
data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di
dalam DFD.
Kamus data mendefinisikan data elemen dengan cara sebagai berikut.
a. Menguraikan arti dari alur data dan data store dalam DFD
b. Menguraikan komposisi paket data pada alur data ke dalam alur yang lebih
elementary (kecil) contoh : alamat langganan yang terdiri dari nama jalan,
kota dan kode pos.
c. Menguraikan komposisi paket data dalam data store.
d. Menspesifikasikan nilai dan unit informasi dalam alur data dan data store.
e. Menguraikan hubungan yang terinci antara data strore dalam suatu entity
relationship diagram (ERD).
29
Kamus data menggunakan beberapa notasi. Notasi itu antara lain.
Tabel 2.4 Notasi Kamus Data
Notasi Arti
= Terdiri dari, terbentuk dari, sama dengan
+ Dan
() Optional
{} Iterasi atau pengulanga. Misal : 1{…}10
[] Pilih satu dari beberapa alternatif
** Komentar
@ Identifier suatu data store
| Pemisah dalam bentuk []
Alias Nama lain untuk suatu data
2.6.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model Entity Relational adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan
data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Pemodelan awal
basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship
Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang
matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika
penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data
tidak perlu menggunakan ERD. (Kadir, 2009, hal. 9)
30
Tabel 2.5 Notasi Entity Relationship Diagram
Simbol Deskripsi
Entitas / entity
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data
Atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
Atribut multinilai/multivalue
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu
Relasi
Relasi yang menghubungkan antarentitas; biasanya diawali dengan kata kerja
Asosiasi / association
Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian
a. Entitas
Entitas dapat berupa seseorang, sebuah tempat, sebuah objek, sebuah kejadian
atau sebuah konsep. Sebuah entitas dinyatakan dengan kata benda dan ditulis
dengan huruf capital. (Hoffer, Prescott, & McFadden, 2005, hal. 254)
b. Atribut
Setiap entitas dinyatakan oleh sejumlah atribut. Atribut adalah properti atau
karakteristik yang terdapat pada setiap entitas. (Kadir, 2009, hal. 32).
Setiap atribut dinyatakan dengan kata benda. Supaya konsisten menggunakan
huruf capital untuk setiap awal kata dan huruf kecil untuk yang lain. Jika atribut
menggunakan lebih dari satu kata, antarkata dipisahkan oleh karakter garis-bawah
(_). (Hoffer, Prescott, & McFadden, 2005, hal. 252)
1) Atribut Pengenal biasa juga disebut kunci primer (primary key) adalah
atribut (atau gabungan beberapa atribut) yang secara unik dapat
digunakan untuk membedakan antara satu instans entitas dengan
intans entitas yang lain. (Kadir, 2009, hal. 36)
Nama_entitas
Nama_atribut
Nama_atribut
31
2) Kunci Asing (foreign key) adalah sebuah atribut (atau gabungan
beberapa atribut) dalam suatu relasi yang merujuk (mereferensi) ke
kunci primer relasi lain.
c. Hubungan
Dalam banyak literatur, jenis hubungan antara dua tipe entitas dinyatakan dengan
istilah hubungan one-to-one, one-to-many, many-to-one, dan many-to-many.
Dengan mengamsusikan bahwa terdapat dua buah tipe entitas bernama A dan B,
penjelasan masing-masing jenis hubungan tersebut seperti berikut.
1) Hubungan one-to-one (1:1) menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe
A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B.
Begitu pula sebaliknya.
PEGAWAI Mengepalai CABANG
Gambar 2.6 Hubungan Binary 1:1
2) Hubungan one-to-many (1:M) menyatakan bahwa setiap entitas pada
tipe A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B.
Sedangkan setiap entitas B hanya bisa berpasangan dengan satu entitas
pada tipe entitas B.
PEGAWAI Mengepalai CABANG
Gambar 2.7 Hubungan Binary 1:M
3) Hubungan many-to-one (M:1) menyatakan bahwa setiap entitas pada
tipe A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas
B dan setiap entitas B bisa berpasangan dengan banyak entitas pada
tipe entitas A.
4) Hubungan many-to-many (M:N) menyatakan bahwa setiap entitas pada
tipe A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B.
Begitu pula sebaliknya.
32
PEGAWAI Mengepalai CABANG
Gambar 2.8 Hubungan Binary M:N
2.6.6 PHP
PHP singkatan dari PHP Hypertext Processor yang digunakan sebagai bahasa script.
Server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML.
penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance
situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien . (Kadir, 2008, hal. 2)
PHP diciptakan pertama kali oleh Ramus Lerdorf pada tahun 1994 awalnya, PHP
digunakan untuk mencatat jumlah serta mengetahui siapa saja pengunjung pada
homepagenya. Ramus Lendorf adalah salah seorang pendukung open source. Oleh
karena itu, ia mengeluarkan personal home 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0.
Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website didunia. Sebuah
kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi
Gutman, Stig Baken, Shane caraveo dan Jim Winstead bekerja bersama untuk
menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0 .
tidak berhenti sampai disitu, kemampuan PHP terus ditambah dan pada tahun
2006, versi terbaru yang telah dikeluarkan adalah PHP 5.0.x.
Beberapa kelebihan dari PHP (PHP Hypertext processor), antara lain :
a. PHP bersifat free atau gratis
b. PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi
PHP, tetapi juga dapat berjalan diFreeBSD, unix, solaris, windows dan yang
lainnya.
c. PHP dapat melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti
mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan
kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih dari
kemampuan CGI.
d. PHP memiliki kemampuan untuk mengolah keluar gambar, file PDF, dan
movie flash.
33
Beberapa database yang sudah ada, baik yang bersifat gratis ataupun komersial
sangat mendukung akses PHP, antaranya MySQL, PosgreSQL, mSQL, Informix dan
yang lainnya.
2.6.7 MySQL
MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management
System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini
dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain
tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung
dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-download di internet
secara gratis . (Kadir, 2009, hal. 15)
MySQL awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama Tex yang berlokasi di
swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada di bawah naungan perusahaan
MySQL AB. Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang
dijelaskan dibawah ini.
a. Multiplatform
MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan lain-
lain).
b. Handal, cepat, dan mudah digunakan
MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan
terhadap database) yang handal, dapat menangani database yang besar
denga kecepatan tinggi, mendukung banyak seklai fungsi untuk mengakses
database, dan sekaligus mudah untuk digunakan. Berbagai tool pendukung
juga tersedia (walaupun dibuat oleh pihak lain). Perlu diketahui, MYSQL
dapat menangani sebuah tabel yang berukuran dalan terabyte (I terabyte=
1024 gigabyte). namun, ukuran yang sesungguhnya bergantung pada batasan
sistem operasi.
c. Jaminan keamanan akses
MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria
pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user
tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji
pegawai), sedangkan user lain tidak boleh. MYSQL juga mendukung
34
konekstifitas ke berbagai software. sebagai contoh, dengan menggunakan
ODBC (Open Database Conectivity), database yang ditangani MySQL dapat di
akses melalui program yang dibuat dengan Visual Basic. MySQL juga
mendukung program klien yang berbasis java untuk berkomunikasi dengan
database MySQL melalui JDBC (java database conectivity). MySQL juga bisa
dikases melalui aplikasi berbasis web, misalnya dengan menggunakan PHP.
d. Dukungan SQL
Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung perintah SQL (Structural
Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam
pengaksesan database relasional. pengetahuan akan SQL akan memudahkan
siapapun untuk menggunakan MySQL.
2.6.8 Jenis-jenis Pengujian Perangkat Lunak
Pada pengujian perangkat lunak terdapat berbagai macam pengujian. Berikut ini
akan dibahas beberapa jenis pengujian.
a. Black Box Vs White Box
Black box testing adalah pengujian yang dilakukan dengan cara mengamati
hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat
lunak. Pada white box testing, pengujian dilakukan sampai pada level detil
dari suatu perangkat lunak, yaitu source code.
b. Factory Acceptance Test (FAT) Vs User Acceptance Test (UAT)
Perangkat lunak sebelum diimplementasikan di client, harus terlebih dahulu
dilakukan pengujian setelah aplikasi tersebut diselesaikan. Pengujian
dilakukan dengan memeriksa seluruh kebutuhan client dan ditentukan
apakah perangkat lunak yang dibangun layak untuk di implementasi.
Pengujian ini melibatkan pihak pengembang dan client. Pengujian yang
melibatkan dua belah pihak ini sering disebut sebagai uji terima. FAT adalah
uji terima perangkat lunak yang dilakukan di tempat pengembangan
perangkat lunak. Perangkat lunak yang telah lolos tahap FAT selanjutnya
diimplementasikan di client. Sebelum digunakan perangkat lunak tersebut
dilakukan uji terima kembali di lokasi client. UAT adalah uji terima perangkat
lunak yang dilakukan di tempat pengguna (user) perangkat lunak.
35
c. Alpha Test Vs Betha Test
Alpha test adalah pengujian terhadap perangkat lunak yang siap untuk
dipasarkan dibawah kendali programmer maupun developer. Pada pengujian
alpha test, kendali utama berada pada developer. Pelaku testernya sendiri
dapat berasal dari user maupus tester khusus. Apabila hasil pengujian Alpha
test dirasa belum memenuhi kebutuhan spesifikasi perangkat lunak, maka
perangkat lunak tersebut dihatan agar tidak beredar di pasaran. Langkah
perbaikan harus ditempuh untuk kasus demikian. Setelah pengujian Alpha
dirasa cukup meyakinkan maka langkah selanjutnya adalah mengedarkan
perangkat lunak tersebut dipasaran ke calon pengguna untuk dilakukan
pengujian oleh pengguna yang sesungguhnya. Betha test adalah pengujian
terhadap perangkat lunak yang siap untuk dipasarkan dan dilakukan oleh
sebagian user di pasar tersebut tanpa pengawasan developer.
(Hendraputra, et al., 2009, hal. 20)
36
3 BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Gambaran Sistem Saat Ini (atau Produk)
3.1.1 Sistem Berjalan
Analisis sistem berjalan merupakan analisis suatu sistem yang ada atau yang
digunakan di perusahaan. Sistem yang sedang berjalan pada Bandeng Kendal masih
dilakukan secara manual.
3.1.1.1 Proses Pembelian Bahan Baku
Adapun proses pembelian bahan baku pada Bandeng Kendal saat ini sebagai
berikut.
Proses Pembelian Bahan Baku
Bagian Pembelian SupplierBagian Persediaan
Start
Mengecek
ketersediaan
barang jadi
<20%
Daftar bahan baku
Daftar bahan baku
Kartu stock
Membuat
daftar
bahan
baku
End
Mengupdate
stock bahan
baku
Menerima
daftar bahan
baku
Daftar bahan baku
Membuat
bukti
penjualan
Bukti penjualan
Menandatangani
bukti enjualan
Bukti penjualan
Membuat
laporan
penerimaan
bahan
Laporan
penerimaan
12
1Ya
Tidak
Gambar 3.1 Proses Pembelian Bahan Baku (Sistem Berjalan)
37
Pada saat melakukan pembelian, Bagian Gudang atau Persediaan mengecek
persediaan barang jadi terlebih dahulu. Apabila barang jadi kurang dari 20% dari
target persediaan maka bagian persediaan mencatat barang jadi tersebut untuk
menentukan bahan baku yang akan dibeli. Namun apabila persediaan lebih dari
20% maka tidak terjadi aktivitas pembelian. Setelah mencatat bahan baku yang
yang dibutuhkan kemudian catatan tersebut diserahkan ke bagian pembelian untuk
segera melakukan pembelian bahan baku yang dibutuhkan.
Bagian pembelian menerima dan mengecek catatan bahan baku yang dibutuhkan.
Kemudian bagian pembelian melakukan pembelian dari beberapa supplier
(pemasok). Supplier menerima catatan bahan baku dari bagian pembelian yang
kemudian mengambilkan bandeng dari tambak/kolam. Setelah itu supplier
membuat Bukti Penjualan 2 (dua) rangkap. Bukti Penjualan diserahkan ke bagian
pembelian untuk di tanda tangani.
Bagian pembelian menandatangani dan membayar sejumlah yang ada di Bukti
Penjualan tersebut. Bukti Penjualan yang rangkap 1 diarsipkan bagian pembelian,
bukti penjualan rangkap 2 diberikan ke supplier.
Bagian pembelian membuat laporan penerimaan barang atas barang yang
diterimanya. Kemudian bagian pembelian menyerahkan laporan penerimaan dan
bahan baku ke bagian persediaan. Bagian persediaan mengubah persediaan bahan
baku.
38
3.1.1.2 Proses Produksi Bahan Baku ke Barang Jadi
Proses produksi Bandeng Tandu segar ke Bandeng Tandu Olahan sebagai berikut.
Proses Produksi Bahan Baku ke Barang Jadi
Bagian ProduksiBagian Persediaan
Start
Menyiapkan
alat, bumbu,
kartu kerja
dan catat
biaya
End
Mengupdate
stok
bandeng
tandu
olahan
Olah bandeng
tandu
Menerima
bandeng
tandu olahan
Daftar Bahan baku
Menerima
daftar
bahan
baku
Daftar Bahan
baku
Kartu stock
(update)
Memper
siapkan
bandeng
Daftar Bandeng
Tandu Olahan
Gambar 3.2 Proses Produksi (Sistem Berjalan)
Pada saat proses produksi ke barang jadi (Bandeng Tandu olahan) berawal dari
datangnya semua bandeng dari bagian persediaan. Kemudian bandeng tersebut di
cabut durinya terlebih dahulu. Setelah bandeng duri dicabut semuanya kemudian
diolah berdasarkan kartu persediaan (misal bakso) sudah menipis, maka bagian
persediaan meminta bagian produksi untuk melakukan produksi. Bagian produksi
menyiapkan alat, mesin dan bumbu serta catat biaya. Kemudian bagian produksi
39
melakukan proses produksi yang diminta bagian persediaan. Setelah produksi
selesai, bandeng tandu olahan dikemas. Kemudian diserahkan ke bagian
persediaan. Bagian gudang menerima dan mengupdate persediaan Bandeng Tandu
olahan. Pada akhir hari persediaan bahan baku habis (bahan baku = 0).
3.1.2 Sistem Usulan
3.1.2.1 Sistem Usulan Penentuan Target Produksi dan Biaya Penyimpanan
Sistem usulan pada saat menentukan target produksi dan biaya penyimpanan
sebagai berikut.
40
Proses Penentuan Target Produksi dan Biaya Penyimpanan
Bagian GudangBagian Produksi
Start
Input Produk
Catat dan simpan
data produkProduk
Input BOM
Catat dan simpan
data BOMBOM
Input estimasi
kebutuhan
Catat dan simpan
data estimasi Estimasi
Input Target
produksi
Catat, hitung dan
simpan target
produksi
EOQ
Input Biaya
penyimpanan
Catat dan simpan
biaya
penyimpanan
Menampilkan data
Hasil EOQ
Hasil EOQ
End
Gambar 3.3 Proses Penentuan Target Produksi dan Biaya Penyimpanan
Pada proses penentuan target produksi dan biaya penyimpanan, pertama bagian
Produksi memasukkan id produk dan nama produk kemudian disimpan. Kemudian,
bagian produksi menentukan bill of material dan estimasi. Estimasi ini menentukan
produk apa yang akan diproduksi untuk tahun perhitungan. Setelah menentukan
41
bill of material dan estimasi, bagian produksi menentukan target produksi pada
tahun berikutnya yang dari hasil perkalian dan penjumlahan antara quantity bill of
material dengan quantity estimasi. Kemudian bagian Gudang memasukkan biaya
penyiimpanan (Cc) seperti sewa gudang, upah dan gaji pengawas, biaya
administrasi gudang dari rata-rata persediaan. Setelah semua tercatat maka akan
tersimpan pada tabel EOQ yang akan menghasilkan tampilan data EOQ yang tadi
dimasukkan.
3.1.2.2 Sistem Usulan Perhitungan Kuantitas Optimal
Adapun saat melakukan perhitungan EOQ pada gambar 3.4 dilakukan oleh Bagian
Pembelian yang datanya didapat dari Bagian Produksi dan Persediaan ditunjukan
pada Gambar 3.3.
Pada proses perhitungan EOQ yang dimana data di dapat dari proses pencatatan
target produksi dan biaya penyimpanan. Setelah itu bagian pembelian memasukkan
biaya pemesanan (biaya angkut, biaya penerimaan dan pemeriksaan). Setelah data
dimasukkan, pertama menghitung jumlah pesan. Setelah itu menghitung frekuensi
pemesanan dan time schedule. Setelah itu hitung total biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan (JCs) untuk melakukan pemesanan. Penggunaan
proses ini digunakan pada tahun sebelumnya untuk menentukan EOQ tahun
berikutnya dan hanya terjadi 1 kali perhitungan dalam setahun. Setelah semua
dihitung dan mendapat persetujuan dari pemilik, di View EOQ bagian pembelian
mengelock perhitungan tersebut.
42
Proses Perhitungan Kuantitas
Optimal
Bagian Pembelian
Start
Input biaya
pemesanan
EOQCatat, hitung dan
simpan
Menampilkan
hasil kalkulasi
EOQ
Hasil EOQ
End
Lock
Gambar 3.4 Proses Perhitungan Kuantitas Optimal
3.1.2.3 Sistem Usulan Pembelian Bahan Baku
Adapun saat melakukan pembelian ditunjukan pada Gambar 3.5 pada sistem usulan
saat sebelum melakukan pembelian, bagian Pembelian akan memeriksa pemasok
terlebih dahulu apakah sudah ada atau belum. Apabila sudah ada maka akan
memasukkan data bahan. Kemudian, masuk ke form input pembelian. Di form input
pembelian, bagian pembelian memasukkan data bahan, nama pemasok, tanggal,
quantity dan total.
43
Proses Pembelian Bahan Baku
Bagian Pembelian
Start
Cek pemasok
Ada?
Input pemasok
Catat dan simpan
data pemasok
Input pembelian
Input Bahan
Catat dan simpan
data bahan
Ya
Tidak
Catat dan simpan
pembelian
Menampilkan
data pembelian
Data
pembelian
End
Bahan
Pemasok
Detail
pembelian
Pembelian
EOQ
Jurnal
Gambar 3.5 Proses Pembelian Bahan Baku (Sistem Usulan)
44
3.1.2.4 Sistem Usulan Menampilkan Jurnal dan Buku Besar
Sistem yang diusulkan saat menampilkan jurnal dan buku besar pada Gambar 3.6
Bagian keuangan memasukkan data akun yang dibutuhkan pada jurnal dan akan
menghitung semua data yang sudah ada dari masukkan bagian pembelian. Hasil
masukkan tersebut akan ditampilkan kedalam jurnal dan buku besar, dan pemilik
akan melakukan persetujuan atas buku besar tersebut apabila sudah sesuai.
Apabila sudah di setujui dapat di cetak suatu saat nanti.
Proses Menampilkan Jurnal dan Buku Besar
Pemilik Bagian Keuangan
Start
Input akun
Masukkan data
akun
Jurnal Menampilkan
jurnal
Jurnal
Masukkan akun,
bulan dan
tanggal
Menampilkan
buku besar
Buku besar
End
Menampilkan
buku besarAkun
Gambar 3.6 Proses Pembuatan Jurnal dan Buku Besar
45
3.2 Analisis Kebutuhan Fungsionalitas
3.2.1 Deskripsi Kebutuhan Fungsional
a. Proses Perhitungan EOQ
Proses perhitungan EOQ adalah proses dimana menghitung jumlah pesan,
frekuensi pemesanan, time schedule, dan total biaya akan disimpan kedalam tabel
yang berada didalam satu database. Proses masukan data kedalam tabel sendiri
yaitu sebagai berikut.
1) Input Periode
Pada proses input periode, bagian pembelian memasukkan tahun
kedalam aplikasi.
2) Input Produk
Pada proses input produk, bagian produksi memasukkan nama produk
kedalam aplikasi.
3) Input Bill Of Material
Pada proses input bill of material, bagian produksi memasukkan bahan
apa saja dan berapa quantity yang dibutuhkan untuk membuat suatu
produk.
4) Input Estimasi Kebutuhan
Pada proses input estimasi kebutuhan yaitu bagian dari proses
perhitungan eoq, bagian produksi memasukkan nama produk dan
quantity untuk memperkirakan kebutuhan jumlah produk yang akan
diproduksi dan akan dimasukkan kedalam aplikasi.
5) Input Target Produksi
Pada proses input target produksi, bagian produksi memilih id eoq dan
akan menampilkan secara otomatis jumlah target produksi dimana
jumlah ini di dapat dari perkalian antara quantity estimasi dengan bill
of material dan akan dimasukkan kedalam aplikasi.
6) Hitung Jumlah Pesan
Pada proses hitung jumlah pesan, bagian pembelian memilih id eoq
maka akan menampikan secara otomatis hasil dari masukkan bagian
produksi berupa target produksi dan bagian gudang berupa biaya
penyimpanan, kemudian bagian pembelian memasukkan biaya
46
pemesanan sehingga menghasilkan jumlah pesan dan akan dimasukkan
kedalam aplikasi. Jumlah pesan disini yang digunakan untuk jumlah
setiap kali bagian pembelian pesan bahan baku ke pemasok.
7) Hitung Frekuensi Pemesanan
Pada proses hitung frekuensi pemesanan, bagian pembelian memilih id
eoq maka akan menampilkan hasil dari masukkan bagian produksi
berupa target produksi dan menampilkan jumlah pesan dari hasil
hitung jumlah pesan sebelumnya sehingga menghasilkan frekuensi
pemesanan dan akan dimasukkan kedalam aplikasi.
8) Hitung Time Schedule
Pada proses hitung time schedule, bagian pembelian memilih id eoq
maka memunculkan periode, target produksi, dan jumlah pesan.
Kemudian hitung sehingga menghasilkan time schedule. Time schedule
ini digunakan untuk mengetahui jarak tiap pembelian.
9) Hitung Total Biaya
Bagian pembelian memilih id eoq maka akan mengeluarkan periode,
jumlah pesan, biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan frekuensi
pemesanan kemudian klik hitung sehingga menghasilkan total biaya.
Masukkan biaya penyimpanan dari bagian gudang, biaya pemesanan
dan frekuensi pemesanan dan jumlah pesan dari bagian pembelian.
b. Proses Pembelian
1) Input Pemasok
Pada proses input pemasok, bagian pembelian memasukkan data
pemasok dan memasukkan data tersebut kedalam aplikasi.
2) Input Bahan
Pada proses input bahan, bagian pembelian memasukkan data bahan
dan memasukkan data tersebut kedalam aplikasi.
3) Input Pembelian
Pada proses input pembelian, bagian pembelian memasukkan data
pembelian dan memasukkan data tersebut kedalam aplikasi.
47
c. Proses Pelaporan
Proses pelaporan adalah proses dimana setiap data yang sudah dimasukkan
dan diolah oleh query maupun perhitungan logika akan ditampilkan dalam
sebuah bentuk laporan. Laporan pada aplikasi ini adalah laporan pembelian,
laporan bahan masuk, jurnal umum, dan buku besar. Bentuk-bentuk laporan
yaitu sebagai berikut.
1) Laporan Pembelian
Proses pembuatan laporan pembelian berdasarkan data pembelian.
2) Laporan bahan masuk
Proses pembuatan laporan bahan masuk berdasarkan data pembelian.
3) Jurnal Umum
Proses pembuatan jurnal umum berdasarkan data masukan pembelian
dan perhitungan eoq.
4) Buku Besar
Proses pembuatan dan perhitungan buku besar berdasarkan akun yang
dimana kredit akan mengurangi kredit.
48
3.2.2 Analisis Masukan dan Keluaran
Berikut ini adalah dokumen analisis masukan dan keluaran pada sistem manajemen
persediaan makanan cepat basi dengan metode eoq.
Bukti pembelian
nominal
Rp.3.300.000
Laporan RAT
biaya pemesanan
Rp.3.000
Laporan RAT
Biaya
penyimpanan
Rp.30.000
Gambar 3.7 Dokumen Masukan dan Keluaran
Berikut adalah dokumen masukan data pembelian pada sistem ini.
Tabel 3.1 Dokumen Masukan Data Pembelian
Nama Masukan
Sumber
Fungsi
Media
Frekuensi
Keterangan
Lampiran
:
:
:
:
:
:
:
:
Data Pembelian
Pemasok
Mencatat informasi bahan yang dibeli
Kertas
Setiap terjadi transaksi
Berisikan nama bahan, Quantity, harga satuan, sub total,
dan total
Lampiran 1
Jurnal umum
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
1/1/2013 Pembelian 5111 Rp.3.300.000
Kas 1111 Rp.3.300.000
1/1/2013 Biaya pemesanan 5112 Rp.3.000
Kas 1111 Rp.3.000
1/1/2013 Biaya penyimpanan 5113 Rp.30.000
Kas 1111 Rp.30.000
Buku Besar Kas No akun : 1111
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo (D) Saldo (K)
1/1/2013 Kas 1111 Rp.3.300.000 Rp.3.300.000
1/1/2013 Kas 1111 Rp.3.000 Rp.3.303.000
1/1/2013 Kas 1111 Rp.30.000 Rp.3.333.000
49
Berikut adalah dokumen masukan data EOQ pada sistem ini.
Tabel 3.2 Dokumen Masukan EOQ
Nama Masukan
Sumber
Fungsi
Media
Frekuensi
Keterangan
Lampiran
:
:
:
:
:
:
:
:
Data EOQ (Laporan RAT)
Pemilik
Mencatat dan menghitung kuantitas pemesanan optimal
Kertas
Setiap tahun sekali
Berisikan tahun, target produksi, biaya penyimpanan, biaya
pemesanan, frekuensi pemesanan, jumlah pesan
Berikut ini adalah dokumen keluaran data pembelian pada sistem ini.
Tabel 3.3 Dokumen Keluaran Data Pembelian
Nama Keluaran
Sumber
Fungsi
Media
Frekuensi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Laporan Pembelian
Nota pembelian
Mengetahui aktivitas pembelian
WEB
Setiap terjadi transaksi
berisikan laporan pembelian dari setiap transaksi
Berikut ini adalah dokumen keluaran berupa jurnal umum pada sistem ini.
Tabel 3.4 Dokumen Keluaran Jurnal Umum
Nama Keluaran
Sumber
Fungsi
Media
Frekuensi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Jurnal Umum
Nota pembelian
Penjurnalan dari setiap pengeluaran kas
WEB
Setiap terjadi transaksi
berisikan laporan pengeluaran kas dari setiap transaksi
50
Berikut ini adalah dokumen keluaran berupa Buku Besar pada sistem ini.
Tabel 3.5 Dokumen Keluaran Buku Besar
Nama Keluaran
Sumber
Fungsi
Media
Frekuensi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Buku Besar
Nota pembelian
Pemindahbukuan dari setiap pengeluaran kas
WEB
Setiap terjadi transaksi pengeluaran kas
berisikan laporan pemindahbukuan dari setiap transaksi
3.2.3 Analisis Pengguna
Berikut ini adalah pengguna dari sistem manajemen persediaan makanan cepat
basi dengan metode EOQ.
Tabel 3.6 Analisis Pengguna
Pengguna Tanggung Jawab / Tugas Hak Akses
Bagian
Pembelian
Menambah data pemasok,
menghapus data pemasok,
mengubah data pemasok,
Menambah data bahan,
menghapus data bahan,
mengubah data bahan,
memasukkan data
pembelian, menghitung
jumlah pesan, menghitung
frekuensi pemesanan,
menghitung time schedule,
menghitung total biaya, dan
membuat laporan
pembelian
Hak akses Bagian Pembelian
hanya untuk mengakses
Pemasok, EOQ dan Pembelian
Bagian
Produksi
Menambah data produk,
menghapus data produk,
menambah data bill of
Hak akses pimpinan hanya
untuk mengakses menu EOQ,
produk jadi dan produksi
51
material, menghapus data
bill of material, menambah
estimasi kebutuhan, dan
menambah target produksi
Bagian Gudang Menambah dan mengubah
biaya penyimpanan
Hak akses pimpinan hanya
untuk mengakses menu EOQ
dan bahan masuk
Bagian
Keuangan
Menambah dan mengubah
data akun, membuat jurnal
dan buku besar
Hak akses Bagian Keuangan
hanya untuk mengakses menu
akuntansi
Pemilik Menampilkan EOQ dan Buku
Besar
Hak akses pemilik hanya untuk
mengakses menampilkan EOQ
dan buku besar
3.3 Kebutuhan Antarmuka Eksternal
Sistem ini membutuhkan 2 elemen untuk kebutuhan antarmuka eksternal yaitu
perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang terintegrasi agar
dapat berfungsi dengan baik.
3.3.1 Antarmuka Perangkat Keras
Berikut ini merupakan kebutuhan antarmuka ekternal yang dibutuhkan dalam
perancangan pembuatan aplikasi.
Spesifikasi antarmuka perangkat keras untuk sisi server:
a. Prosesor Intel Core 2 Duo 2GHz
b. Ram 1 GB
c. Hardisk 120GB
d. Printer
Spesifikasi antarmuka perangkat keras untuk sisi client:
a. Monitor
b. Keyboard
c. Mouse
52
d. PC/Laptop dengan minimum spesifikasi
e. RAM 512MB
f. VGA 128MB
g. Proses Intel core 2 Duo 2GHz
h. Hardisk 100GB
i. NIC card
j. Kabel LAN
k. Router dan modem
l. Printer
3.3.2 Antarmuka Perangkat Lunak
Berikut ini spesifikasi antarmuka perangkat lunak yang dibutuhkan dalam
pembuatan pada sistem ini sebagai berikut.
a. Dari sisi server
1) Sistem operasi : Windows 7
2) Database : MySQL
3) Web Server : Apache
4) Web Browser : Mozilla
b. Dari sisi client
1. Sistem Operasi : Windows 7
2. Web Browser : Mozilla
3. Resolusi : 840 x 840
53
3.4 Perancangan
3.4.1 Diagram Konteks
Sistem yang dibangun tersebut menggambarkan keseluruhan proses yang ada pada
sistem menggunakan context diagram.
SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN
MAKANAN CEPAT BASI
DENGAN METODE EOQ
BAGIAN
PEMBELIAN
BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN
PRODUKSI
BAGIAN
GUDANG
PEMILIK
Dt_eoq, Dt_pemasok, Detail_pembelian,
Dt_bahan, Dt_pemasok_fix, Dt_pembelian
Dt_pemasok_fix,
Dt_pembelian_fix,
Detail_pembelian_fix,
Laporan_pembelian,
Dt_akun
Dt_akun_fix,
Jurnal_umum,
Buku_besar
Dt_pembelian_fix,
Dt_buku_besar
Laporan_pembelian,
Buku_besar
Dt_eoq, dt_estimasi, dt_BOM, Dt_produk
Hasil_eoq, BOM_fix,
dt_produk_fix, jml_kebutuhan
Dt_eoq, ,
Dt_pembelian_fix, dt_bahan,
dt_produk
Hasil_eoq,
Lapora_bahan_masuk
Gambar 3.8 Diagram Konteks
Diagram konteks pada Gambar 3.8 menggambarkan bahwa yang sistem
memberikan keluaran data dari bagian Pembelian berupa Hasil_eoq,
dt_pemasok_fix, dt_bahan_fix, laporan_pembelian dan dt_pembelian_fix. Bagian
Keuangan berupa jurnal_umum, dt_akun_fix, dan buku_besar. Bagian Produksi
mendapat keluaran berupa Hasil eoq, dt_produk_fix dan BOM_fix. Bagian gudang
mendapat hasil_eoq, laporan_barang_masuk, dan laporan_persediaan. Sedangkan
untuk memberikan masukkan data Bagian Pembelian memberikan berupa dt_eoq,
dt_pemasok, dt_bahan, detail_pembelian, dan dt_pembelian. Bagian Gudang
berupa dt_eoq. Bagian Produksi berupa dt_eoq, dt_BOM, dt_produk, dt_estimasi
dan dt_bahan. Bagian keuangan berupa dt_akun. Dan Pemilik berupa
dt_pembelian_fix dan dt_buku_besar.
54
3.4.2 Diagram Level 0
Dari diagram konteks pada Gambar 3.9, aliran data yang ada pada sistem
digambarkan dengan lebih rinci menggunakan DFD level selanjutnya. Berikut ini
adalah Diagram Level 0 dari Sistem Manajemen Persediaan Makanan Cepat Basi
dengan Metode EOQ.
EOQ
BAGIAN
PRODUKSI
BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN
PEMBELIAN
BAGIAN
GUDANG
PEMILIK
BAHAN
PEMBELIAN
PEMASOK
DETAIL
PEMBELIAN
JURNAL
AKUN
PRODUK
BOM
ESTIMASI
4.0
Kelola Jurnal
3.0
Pembelian
1.0
Perhitungan
Quantity
Optimal
2.0
Kelola
Pemasok
5.0
Laporan
6.0
Kelola Bahan
Masuk
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Hasil_eoq
Hasil_eoq, jml_kebutuhan,
BOM_fix, dt_produk_fix
Dt_BOM
BOM_fix
Dt_produk
Dt_produk_fix
Dt_akun
Dt_akun_fix
Dt_pembelian_fix
Buku_besar
Jurnal_umum
Dt_akun
Dt_akun_fix,
Jurnal_umum,
Buku_besar
Dt_buku_besar,
Dt_pembelian_fix
Buku_besar,
Laporan_pembelian
Detail_pembelian
Detail_pembelian_fix
Dt_pembelian_fix
Dt_pembelian
Dt_bahan
Dt_bahan_fix
Dt_pemasok_fix
Dt_pemasok
Dt_pemasok_fix
Dt_bahan,
Dt_pembeliani_fix
Laporan_bahan_masuk
Laporan_bahan_masukDt_bahan,
dt_pembelian_fix
Dt_pemasok
Dt_pemasok_fix
Dt_bahan, Dt_pemasok_fix,
Detail_pembelian, Dt_pembelian
Dt_bahan_fix, detail_pembelian-fix,
Dt_pembelian_fix,Laporan_pembelian
Hasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_estimasi
Jml_kebutuhan
Dt_eoq, Dt_estimasi,
Dt_BOM,
Dt_produk
Dt_bahan_fix
Dt_pembelian_fix
Gambar 3.9 Diagram Level 0
55
Pada DFD Level 0 terdapat 6 proses diantaranya sebagai berikut.
1.0 Mengelola perhitungan EOQ dimana untuk menentukan jumlah beli yang
optimum, frekuensi pemesanan, time schedule, biaya persediaan, dan
menentukan bill of material.
2.0 Mengelola data pemasok dimana berisi beberapa pemasok yang memasok
bahan baku ke perusahaan.
3.0 Mengelola transaksi pembelian. Data dari proses 1.0 dan proses 2.0 menjadi
data tambahan untuk mengelola pembelian.
4.0 Mengelola data akun dan tampil jurnal
5.0 Proses mengelola dan menampilkan data laporan seperti buku besar dan
laporan pembelian. Data jurnal dari proses 3.0 dan 4.0 menjadi data
tambahan untuk mengelola dan menampilkan data laporan.
6.0 Mengelola persediaan berisi laporan bahan masuk
3.4.3 Diagram Level 1 Proses 1.0 (Perhitungan Quantity Optimal)
Berikut ini adalah Diagram Level 1 Proses 1.0 merupakan dekomposisi dari proses
perhitungan quantity optimal.
BAGIAN
PEMBELIAN
BAGIAN
PRODUKSI
BAGIAN
GUDANG
1.1
Hitung EOQ
EOQ
Dt_eoq, dt_estimasi,
dt_BOM, dt_produk
Dt_eoq
Dt_eoq
1.2
View EOQ Hasil_eoqHasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Dt_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
ESTIMASI
Jml_kebutuhan
Dt_estimasi
BOM
PRODUK
Dt_produk
Dt_produk_fix
Dt_BOM
BOM_fix
Dt_produk_fix, BOM_fix,
jml_kebutuhan
Gambar 3.10
Diagram Level 1 Proses 1.0 Perhitungan Quantity Optimal
56
3.4.4 Diagram Level 1 Proses 2.0 (Kelola Pemasok)
Berikut ini adalah Diagram Level 1 Proses 2.0 yang merupakan dekomposisi dari
proses kelola pemasok yang ditujukan pada gambar 3.11.
BAGIAN
PEMBELIANPemasok
2.1
Input
Pemasok
2.3
View
Pemasok
2.2
Edit
Pemasok
Dt_pemasok
Dt_pemasok_fix
Dt_pemasok
Dt_pemasok_fix
Dt_pemasok
Dt_pemasok_fix
Dt_pemasok
Dt_pemasok_fix
Dt_pemasok_fix
Dt_pemasok
Dt_pemasok
Dt_pemasok_fix
Gambar 3.11 Diagram Level 1 Proses 2.0 Kelola Pemasok
3.4.5 Diagram Level 1 Proses 3.0 (Pembelian)
Berikut ini adalah Diagram Level 1 Proses 3.0 merupakan dekomposisi dari proses
pembelian yang ditunjukan pada gambar 3.12.
57
BAGIAN
PEMBELIAN
JURNAL
BAHAN
PEMBELIAN
DETAIL
PEMBELIAN
PEMASOK
EOQ
3.1
Kelola
Bahan
3.2
Input
Pembelian
3.3
View
Pembelian
3.4
Laporan
Pembelian
Dt_bahan_fix
Dt_bahan
Dt_bahan_fix
Dt_bahan
Dt_bahan_fix
Hasil_eoq
Dt_pemasok_fix,
Dt_pembelian_fix,
Dt_bahan_fix,
Hasil_eoq,
detail_pembelian_fix
Dt_pemasok_fix
Detail_pembelian_fix
Dt_pembelian_fix
Dt_pemasok
Dt_pembelian_fix
Dt_pembelian
Dt_pembelian_fix
Dt_pembelian
Detail_pembelian_fix
Dt_pemasok_fix
Dt_bahan_fix
Dt_pembelian_fix
Laporan_pembelian
Detail_pembelian
Gambar 3.12 Diagram Level 1 Proses 3.0 Pembelian
3.4.6 Diagram Level 1 Proses 4.0 (Kelola Jurnal)
Berikut ini adalah Diagram Level 1 Proses 4.0 merupakan dekomposisi dari proses
kelola akun yang ditujukan pada gambar 3.13.
58
BAGIAN
KEUANGAN
Akun
4.1
Input
Akun
4.3
View Akun
4.2
Edit Akun
Dt_akun
Dt_akun_fix
Dt_akun
Dt_akun_fix
Dt_akun
Dt_akun_fix
Dt_akun
Dt_akun_fix
Dt_akun_fix
Dt_akun
Dt_akun
Dt_akun_fix
4.4
View Jurnal
Dt_akun_fix
Jurnal_umum
4.5
View Buku
Besar
Dt_akun_fix
Buku_besar
Jurnal
Jurnal_umum
Jurnal_umum
Gambar 3.13 Diagram Level 1 Proses 4.0 Kelola Jurnal
3.4.7 Diagram Level 1 Proses 5.0 (Laporan)
Berikut ini adalah Diagram Level 1 Proses 5.0 merupakan dekomposisi dari proses
Laporan yang ditujukan pada gambar 3.14.
5.1
View Laporan
Pembelian
Pembelian Dt_pembelian_fixPEMILIK Laporan_pembelian
5.2
View Data
Buku Besar
JurnalBuku_besar Buku_besar
Dt_pembelian_fix
Dt_buku_besar
Laporan_pembelian
Dt_buku_besar
Gambar 3.14 Diagram Level 1 Proses 5.0 Laporan
59
3.4.8 Diagram Level 2 Proses 1.1 (Hitung EOQ)
Berikut ini adalah Diagram Level 2 Proses 1.1 merupakan dekomposisi dari proses
hitung EOQ yang ditujukan pada gambar 3.15.
BAGIAN
PEMBELIAN
BAGIAN
GUDANG
BAGIAN
PRODUKSI
BAGIAN
PEMBELIAN*
BAGIAN
PEMBELIAN*
#EOQ
EOQ
1.1.1
Input Periode
Dt_eoq
Hasil_eoq Dt_eoq
Dt_eoq
1.1.2
Input Biaya
Penyimpanan
Dt_eoq
Hasil_eoq
Hasil_eoq
1.1.3
Penentuan
Target
Produksi
Dt_eoq, dt_estimasi, dt_BOM, dt_produk
Hasil_eoq, jml_kebutuhan,
BOM_fix, dt_produk_fix Dt_eoq
Hasil_eoq
1.1.4
Hitung
Jumlah Pesan
1.1.5
Hitung
Frekuensi
Pesan
1.1.6
Hitung Jadwal
1.1.7
Hitung Total
Biaya
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Dt_eoq
Dt_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
ESTIMASI
Dt_estimasi
Jml_kebutuhan
Hasil_eoq
PRODUK
Dt_produk_fix
Dt_produk
BOM
Dt_BOM
BOM_fix
Gambar 3.15 Diagram Level 2 Proses 1.1 Hitung EOQ
60
3.4.9 Diagram Level 2 Proses 1.2 (View EOQ)
Berikut ini adalah Diagram Level 2 Proses 1.2 merupakan dekomposisi dari proses
hitung EOQ yang ditujukan pada gambar 3.16.
BAGIAN
PEMBELIAN
BAGIAN
PRODUKSI
BAGIAN
GUDANG
1.2.1
View EOQ
Pembelian
1.2.2
View EOQ
Produksi
1.2.3
View EOQ
Gudang
EOQ
Dt_eoq
Hasil_eoq Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq Dt_eoq
Hasil_eoq
Dt_eoq
Hasil_eoq Dt_eoq
Hasil_eoq
Gambar 3.16 Diagram Level 2 Proses 1.2 View EOQ
3.4.10 Diagram Level 2 Proses 3.1 (Kelola Bahan)
Berikut ini adalah Diagram Level 2 Proses 3.1 merupakan dekomposisi dari proses
kelola bahan yang ditujukan pada gambar 3.17.
61
BAGIAN
PEMBELIAN
3.1.1
Input Bahan
3.1.3
View Bahan
BAHAN
Dt_bahan
Dt_bahan_fix
Dt_bahan
Dt_bahan_fix
Dt_bahan
Dt_bahan_fix
Dt_bahan
Dt_bahan_fix
3.1.2
Edit bahan
Dt_bahan_fix
Dt_bahan
Dt_bahan
Dt_bahan_fix
Gambar 3.17 Diagram Level 2 Proses 3.1 Kelola Bahan
3.4.11 Diagram Level 3 Proses 1.1.3 (Tentukan Target Produksi)
Berikut ini adalah diagram level 3 proses 1.1.3 yang merupakan dekomposisi dari
proses tentukan target produksi.
BAGIAN
PRODUKSI
EOQ
1.1.3.3
Estimasi
Kebutuhan
1.1.3.4
Input Target
Produksi
Dt_estimasi, dt_produk_fix
Jml_kebutuhan Dt_estimasi
Jml_kebutuhan
Dt_eoq, Jml_kebutuhan, BOM_fix
Dt_eoq, Jml_kebutuhan, BOM_fix
Hasil_eoq
Hasil_eoq
ESTIMASI
1.1.3.2
Kelola BOM
1.1.3.1
Kelola
Produk
PRODUK
BOM
Dt_BOM
BOM_fix
Dt_produk
Dt_produk_fix
Dt_produk
Dt_produk_fix
BOM_fix
Dt_bahan, dt_produk_fix, Dt_BOM
Jml_kebutuhan
Dt_produk_fix
BAHANDt_bahan_fix
Dt_bahan
Dt_produk_fix
BOM_fix
Gambar 3.18 Diagram Level 3 Proses 1.1.3 Tentukan Target Produksi
62
3.4.12 Diagram Level 4 Proses 1.1.3.1 (Kelola Produk)
Berikut ini adalah Diagram Level 4 Proses 1.1.3.1 merupakan dekomposisi dari
proses kelola produk yang ditujukan pada gambar 3.15.
BAGIAN
PRODUKSI
PRODUK
1.1.3.1.1
Input
Produk
1.1.3.1.2
View Produk
jadi
Dt_produk
Dt_produk_fix Dt_produk
Dt_produk_fix
Dt_produk_fix
Dt_produk
Dt_produk
Dt_produki_fix
Gambar 3.19 Diagram Level 4 Proses 1.1.3.1 Kelola Produk
3.4.13 Diagram Level 4 Proses 1.1.3.2 (Kelola BOM)
Berikut ini adalah Diagram Level 4 Proses 1.1.3.2 merupakan dekomposisi dari
proses kelola BOM yang ditujukan pada gambar 3.19.
BAGIAN
PRODUKSI
BOM
BAHAN
1.1.3.2.1
Input BOM
1.1.3.2.2
View BOM
Dt_bahan_fix, Dt_produk_fix, Dt_BOM
BOM_fix
Dt_bahan_fix, Dt_produk_fix,
Dt_BOM
BOM_fix
Dt_bahan_fix
BOM_fix
Dt_bahan_fix, Dt_produk_fix, Dt_BOM
BOM_fix
Dt_bahan_fix
Dt_BOM
PRODUK
Dt_produk_fix
Dt_produk
Dt_produk_fix
Dt_bahan
Gambar 3.20 Diagram Level 4 Proses 1.1.3.2 Kelola Bill Of Material
63
3.4.14 Kamus Data
Kamus data ini sangat membantu dalam mendefinisikan data yang mengalir dalam
sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan
terstruktur. Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada
DFD.
Berikut ini adalah kamus data dari BOM_fix yang dideskripsikan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kamus Data BOM_fix
Nama BOM_fix
Deskripsi Informasi mengenai data BOM
Struktur data Id_produksi, kode_bahan, id_produk, Quantity
Id_ambil [{0-9}]
Id_produk [{0-9}]
Kode_bahan [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Tanggal DD+MM+YYYY
Satuan [{a-z}{A-Z}]
Quantity [{0-9}]
Berikut ini adalah kamus data dari Buku_besar yang dideskripsikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kamus Data Buku_besar
Nama Buku_besar
Deskripsi Informasi mengenai data buku besar
Struktur data Tanggal + kode_akun + kode_beli + keterangan + posisi
Tanggal DD+MM+YYYY
Kode_akun [{0-9}]
Kode_beli [{0-9}]
keterangan [{a-z} {A-Z}]
posisi [{0-9}]
Berikut ini adalah kamus data dari detail_pembelian yang dideskripsikan pada Tabel
3.9.
Tabel 3.9 Kamus Data Detail_pembelian
Nama Detail_pembelian
Deskripsi Informasi mengenai data detail_pembelian
Struktur data Id_dapat + kode_bahan + kode_beli + quantity
Id_dapat [{0-9}]
Kode_bahan [{0-9}]
Quantity [{0-9}]
Kode_beli [{0-9}]
64
Berikut ini adalah kamus data dari detail_pembelian yang dideskripsikan pada Tabel
3.10.
Tabel 3.10 Kamus Data Detail_pembelian_fix
Nama Detail_pembelian_fix
Deskripsi Informasi mengenai data detail_pembelian
Struktur data Id_dapat + kode_bahan + kode_beli + quantity
Id_dapat [{0-9}]
Kode_bahan [{0-9}]
Quantity [{0-9}]
Kode_beli [{0-9}]
Berikut ini adalah kamus data dari dt_akun yang dideskripsikan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Kamus Data Dt_akun
Nama Dt_akun
Deskripsi Informasi mengenai data akun
Struktur data kode_akun + nama_akun
Kode_akun [{0-9}]
Nama_akun [{a-z} {A-Z}]
Berikut ini adalah kamus data dari dt_akun_fix yang dideskripsikan pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12 Kamus Data dt_akun_fix
Nama Dt_akun_fix
Deskripsi Informasi mengenai data akun
Struktur data kode_akun + nama_akun
Kode_akun [{0-9}]
Nama_akun [{a-z} {A-Z}]
Berikut ini adalah kamus data dari dt_bahan yang dideskripsikan pada Tabel 3. 13.
Tabel 3.13 Kamus Data dt_bahan
Nama Dt_bahan
Deskripsi Informasi mengenai data dt_bahan
Struktur data Kode_bahan, nama_bahan, satuan, harga_satuan
Kode_bahan [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Nama_bahan [{a-z}{A-Z}]
Satuan [{a-z}{A-Z}]
Harga_satuan [{0-9}]
Kategori [{a-z}{A-Z}]
65
Berikut ini adalah kamus data dari dt_bahan_fix yang dideskripsikan pada Tabel 3.
14.
Tabel 3.14 Kamus Data Dt_bahan_fix
Nama Dt_bahan_fix
Deskripsi Informasi mengenai data dt_bahan_fix
Struktur data Kode_bahan, nama_bahan, satuan, harga_satuan
Kode_bahan [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Nama_bahan [{a-z}{A-Z}]
Satuan [{a-z}{A-Z}]
Harga_satuan [{0-9}]
Kategori [{a-z}{A-Z}]
Berikut ini adalah kamus data dari dt_BOM yang dideskripsikan pada Tabel 3. 15.
Tabel 3.15 Kamus Data dt_BOM
Nama Dt_BOM
Deskripsi Informasi mengenai data BOM
Struktur data Id_produksi, kode_bahan, id_produk, Quantity
Id_ambil [{0-9}]
Id_produk [{0-9}]
Kode_bahan [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Satuan [{a-z}{A-Z}]
Quantity [{0-9}]
Kamus data dt_BOM ini berisi beberapa struktur data yaitu kode_bahan,
id_produk, dan quantity. Dt_BOM ini merupakan relasi antara Bahan dengan
Produk Jadi. Perancangan pada DBMS dengan nama bandeng.sql, Dt_BOM diberi
nama dengan tabel ambil.
Berikut ini adalah kamus data dari dt_buku_besar yang dideskripsikan pada Tabel
3.16.
Tabel 3.16 Kamus Data Dt_buku_besar
Nama Dt_buku_besar
Deskripsi Informasi mengenai data dt_buku besar
Struktur data Tanggal + keterangan + posisi
Tanggal DD+MM+YYYY
Keterangan [{a-z} {A-Z}]
Posisi [{0-9}]
66
Berikut ini adalah kamus data dari dt_eoq yang dideskripsikan pada Tabel 3.17.
Tabel 3.17 Kamus Data dt_eoq
Nama Dt_eoq
Deskripsi Informasi mengenai data dt_eoq
Struktur data Id_eoq + periode + target_produksi + biaya_pesan + biaya_simpan + jml_beli_optimum + frek_pesan + jarak_antar_pesan + biaya_persediaan + sisa_jarak + sisa_beli + status
Id_eoq [{a-z}{A-Z}{0-9}]
periode [{0-9}]
Target_produksi [{0-9}]
Biaya_simpan [{0-9}]
Biaya_pesan [{0-9}]
Jml_beli_optimum [{0-9}]
Frek_pesan [{0-9}]
Jarak_antar_pesan [{0-9}]
Biaya_persediaan [{0-9}]
Sisa_jarak [{0-9}]
Sisa_beli [{0-9}]
Status [{a-z} {A-Z}]
Kamus data dt_eoq ini berisi beberapa struktur data yaitu id_eoq, periode,
target_produksi, biaya_pesan, biaya_simpan, biaya_persediaan, frek_pesan,
jarak_antar_pesan, jml_beli_optimum, dan sisa_jarak.
Berikut ini adalah kamus data dari dt_estimasi yang dideskripsikan pada Tabel 3.18.
Tabel 3.18 Kamus Data dt_estimasi
Nama Dt_estimasi
Deskripsi Informasi mengenai data dt_estimasi
Struktur data Id_produk, id_eoq, Quantity, id_estimasi
Id_eoq [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Id_produk [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Quantity [{0-9}]
Id_estimasi [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Kamus data dari dt_estimasi ini yaitu id_eoq, id_produk, id_estimasi dan quantity.
Dt_estimasi ini berasal dari relasi antara EOQ dengan produk jadi yang dimana pada
DBMS bandeng.sql diberi nama tabel estimasi.
67
Berikut ini adalah kamus data dari dt_pemasok yang dideskripsikan pada Tabel
3.19.
Tabel 3.19 Kamus Data dt_pemasok
Nama Dt_pemasok
Deskripsi Informasi mengenai data pemasok
Struktur data kode_pemasok + nama_pemasok + alamat + telepon
Kode_pemasok [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Nama_pemasok [{a-z} {A-Z}]
Alamat [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Telepon [{a-z} {A-Z}]
Kamus data dt_pemasok ini berisi beberapa struktur data yaitu kode_pemasok,
nama_pemasok, alamat, dan telepon. Dt_pemasok ini dalam perancangan pada
DBMS dengan nama bandeng.sql, Dt_pemasok diberi nama dengan tabel pemasok.
Berikut ini adalah kamus data dari dt_pemasok_fix yang dideskripsikan pada Tabel
3.20.
Tabel 3.20 Kamus Data dt_pemasok_fix
Nama Dt_pemasok_fix
Deskripsi Informasi mengenai data pemasok
Struktur data kode_pemasok + nama_pemasok + alamat + telepon
Kode_pemasok [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Nama_pemasok [{a-z} {A-Z}]
Alamat [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Telepon [{a-z} {A-Z}]
Berikut ini adalah kamus data dari dt_pembelian yang dideskripsikan pada tabel
3.21.
Tabel 3.21 Kamus Data dt_pembelian
Nama Dt_pembelian
Deskripsi Informasi mengenai data pembelian
Struktur data kode_pembelian + nama_bahan + satuan + harga_satuan + quantity + subtotal + total
Kode_beli [{0-9}]
Id_eoq [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Nama_bahan [{a-z} {A-Z}]
Kode_pemasok [{0-9}]
Satuan [{a-z}{A-Z}]
68
Harga_satuan [{0-9}]
Quantity [{0-9}]
Total [{0-9}]
Kamus data dt_pembelian ini berisi beberapa struktur data yaitu id_eoq, kode_beli,
nama_bahan, kode_pemasok, satuan, harga_satuan, quantity, dan total.
Dt_pembelian ini merupakan relasi antara EOQ dengan pembelian, pemasok
dengan pembelian, dan pembelian dengan bahan. Perancangan pada DBMS dengan
nama bandeng.sql, Dt_pembelian diberi nama dengan tabel pembelian.
Berikut ini adalah kamus data dari dt_pembelian_fix yang dideskripsikan pada Tabel
3.22.
Tabel 3.22 Kamus Data dt_pembelian_fix
Nama Dt_pembelian
Deskripsi Informasi mengenai data pembelian
Struktur data kode_pembelian + nama_bahan + satuan + harga_satuan + quantity + total
Kode_beli [{0-9}]
Id_eoq [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Nama_bahan [{a-z} {A-Z}]
Kode_pemasok [{0-9}]
Satuan [{a-z}{A-Z}]
Harga_satuan [{0-9}]
Quantity [{0-9}]
Total [{0-9}]
Berikut ini adalah kamus data dari dt_produk yang dideskripsikan pada Tabel 3.23.
Tabel 3.23 Kamus Data dt_produk
Nama Dt_produk
Deskripsi Informasi mengenai data dt_produk
Struktur data Id_produk + nama_produk + satuan
Id_produk [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Nama_produk [{a-z}{A-Z}]
Kamus data dt_produk ini berisi beberapa struktur data yaitu id_produk,
nama_produk, dan satuan. Dt_produk ini mempunyai relasi antara Produk dengan
69
Bahan, dan Produk dengan EOQ. Perancangan pada DBMS dengan nama
bandeng.sql, Dt_produk diberi nama dengan tabel produk.
Berikut ini adalah kamus data dari dt_produk_fix yang dideskripsikan pada Tabel
3.24.
Tabel 3.24 Kamus Data dt_produk_fix
Nama Dt_produk_fix
Deskripsi Informasi mengenai data dt_produk
Struktur data Id_produk + nama_produk + satuan
Id_produk [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Nama_produk [{a-z}{A-Z}]
Berikut ini adalah kamus data dari hasil_eoq yang dideskripsikan pada Tabel 3.25.
Tabel 3.25 Kamus Data Hasil_eoq
Nama Hasil_eoq
Deskripsi Informasi mengenai data hasil_eoq
Struktur data Id_eoq + periode + target_produksi + biaya_pesan + biaya_simpan + jml_beli_optimum + frek_pesan + jarak_antar_pesan + biaya_persediaan + sisa_jarak + sisa_beli + status
Id_eoq [{a-z}{A-Z}{0-9}]
periode [{0-9}]
Target_produksi [{0-9}]
Biaya_simpan [{0-9}]
Biaya_pesan [{0-9}]
Jml_beli_optimum [{0-9}]
Frek_pesan [{0-9}]
Jarak_antar_pesan [{0-9}]
Biaya_persediaan [{0-9}]
Sisa_jarak [{0-9}]
Sisa_beli [{0-9}]
Status [{a-z} {A-Z}]
Berikut ini adalah kamus data dari jml_kebutuhan yang dideskripsikan pada Tabel
3.26.
Tabel 3.26 Kamus Data jml_kebutuhan
Nama Jml_kebutuhan
Deskripsi Informasi mengenai data jml_kebutuhan
Struktur data Id_produk, id_eoq, Quantity, id_estimasi
70
Id_eoq [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Id_produk [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Quantity [{0-9}]
Id_estimasi [{a-z}{A-Z}{0-9}]
Berikut ini adalah kamus data dari jurnal_umum yang dideskripsikan pada Tabel
3.27.
Tabel 3.27 Kamus Data Jurnal Umum
Nama Jurnal_umum
Deskripsi Informasi mengenai data jurnal
Struktur data Tanggal + keterangan + posisi
tanggal DD+MM+YYYY
keterangan [{a-z} {A-Z}]
posisi [{0-9}]
Berikut ini adalah kamus data dari laporan_bahan_masuk yang dideskripsikan pada
Tabel 3.28.
Tabel 3.28 Kamus Data Laporan_bahan_masuk
Nama Laporan_bahan_masuk
Deskripsi Informasi mengenai data laporan_bahan_masuk
Struktur data Tanggal + nama_bahan + nama_pemasok
Tanggal DD+MM+YYYY
Nama_bahan [{a-z} {A-Z}]
Nama_pemasok [{a-z} {A-Z}]
Berikut ini adalah kamus data dari laporan_pembelian yang dideskripsikan pada
Tabel 3.29.
Tabel 3.29 Kamus Data Laporan_pembelian
Nama Laporan_pembelian
Deskripsi Informasi mengenai data laporan_pembelian
Struktur data Tanggal + nama_bahan + nama_pemasok
Tanggal DD+MM+YYYY
Nama_bahan [{a-z} {A-Z}]
Nama_pemasok [{a-z} {A-Z}]
71
3.4.15 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses adalah penggambaran kejadian di dalam setiap buble pada level
terbawah data flow diagram. Spesifikasi proses harus mendefinisikan kegiatan yang
harus dilakukan untuk mengubah input menjadi output. Spesifikasi proses pada
sistem manajemen persediaan makanan cepat basi dengan metode EOQ sebagai
berikut.
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input eoq yang ditujukan pada tabel
3.30.
Tabel 3.30 Spesifikasi Proses Input Periode
Nomor Proses 1.1.1
Nama Proses Input periode
Masukan Dt_eoq
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Tampilkan form input EOQ Input (periode) If (lengkap) then Simpan periode to EOQ Else Kembali ke form input Periode End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input eoq yang ditujukan pada tabel
3.31.
Tabel 3.31 Spesifikasi Proses Input Biaya Penyimpanan
Nomor Proses 1.1.2
Nama Proses Input Biaya Penyimpanan
Masukan Dt_eoq
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Tampilkan form input Biaya penyimpanan Input (id_eoq) Input (biaya penyimpanan) If (lengkap) then Simpan biaya penyimpanan to EOQ Else Kembali ke form input biaya penyimpanan End
72
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input produk pada tabel 3.32.
Tabel 3.32 Spesifikasi Proses Input Produk
Nomor Proses 1.1.3.1.1
Nama Proses Input Produk
Masukan Dt_produk
Keluaran Dt_produk_fix
Deskripsi Begin Tampilkan form input produk Input (id_produk) Input (Nama_Produk) If (lengkap) then Simpan to PRODUK Else Kembali ke form input produk End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view produk yang ditujukan pada
tabel 3.33.
Tabel 3.33 Spesifikasi Proses View Produk
Nomor Proses 1.1.3.1.2
Nama Proses View produk
Masukan Dt_produk
Keluaran Dt_produk_fix
Deskripsi Begin Select (id_produk) Select (nama_produk) Output dt_produk_fix End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input BOM pada tabel 3.34.
Tabel 3.34 Spesifikasi Proses Input Bill Of Material
Nomor Proses 1.1.3.2.1
Nama Proses Input BOM
Masukan Dt_BOM, Dt_bahan_fix, Dt_produk_fix
Keluaran BOM_fix
Deskripsi Begin Tampilkan form input bahan produk barang jadi Input (nama_produk) Input (Nama_bahan) Input (satuan) Input (quantity)
73
If (lengkap) then Simpan to BOM Else Kembali ke form input produk barang jadi end
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view BOM pada tabel 3.35.
Tabel 3.35 Spesifikasi Proses View Bill Of Material
Nomor Proses 1.1.3.2.2
Nama Proses View BOM
Masukan Dt_BOM, Dt_bahan_fix, Dt_produk_fix
Keluaran BOM_fix
Deskripsi Begin Select (nama_produk) Select (nama_bahan) Select (satuan) Select (quantity) End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input estimasi kebutuhan yang
ditujukan pada tabel 3.36.
Tabel 3.36 Spesifikasi Proses Estimasi Kebutuhan
Nomor Proses 1.1.3.3
Nama Proses Estimasi kebutuhan
Masukan Dt_estimasi, Dt_produk_fix
Keluaran Jml_kebutuhan
Deskripsi Begin Tampilkan form estimasi kebutuhan Input (id_eoq) Input (periode) Input (nama_prooduk) Input (quantity) If (lengkap) then Simpan estimasi to estimasi Else Kembali ke form estimasi kebutuhan End
74
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input target produksi yang ditujukan
pada tabel 3.37.
Tabel 3.37 Spesifikasi Proses Input Target Produksi
Nomor Proses 1.1.3.4
Nama Proses Input Target Produksi
Masukan Dt_eoq, Jml_kebutuhan, BOM_fix
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Tampilkan form input target produksi Input (id_eoq) Input (periode) Input (target_produksi) from estimasi If (lengkap) then Simpan target_produksi to EOQ Else Kembali ke form input target produksi End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses hitung jumlah pesan yang ditujukan
pada tabel 3.38.
Tabel 3.38 Spesifikasi Proses Hitung Jumlah Pesan
Nomor Proses 1.1.4
Nama Proses Hitung Jumlah Pesan
Masukan Dt_eoq
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Tampilkan form hitung jumlah setiap kali pesan Input (id_eoq) Input (periode) Input (biaya_penyimpanan) Input (target_produksi) Input (biaya_pesan) If (lengkap) then Hitung jumlah setiap kali pesan = akar 2(target_produksi*biaya_pesan) : biaya_simpan Then Simpan biaya_pesan, jml_beli_optimum to EOQ Else Kembali ke form hitung jumlah setiap kali pesan End
75
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses hitung frekuensi pesan yang
ditujukan pada tabel 3.39.
Tabel 3.39 Spesifikasi Proses Hitung Frekuensi Pesan
Nomor Proses 1.1.5
Nama Proses Hitung frekuensi pesan
Masukan Dt_eoq
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Tampilkan form hitung frekuensi pemesanan Input (id_eoq) Input (periode) Input (target_produksi) Input (jml_beli_optimum) If (lengkap) then Hitung frek_pesan = target_produksi : jml_beli_optimum Then Simpan frek_pesan to EOQ Else Kembali ke form hitung frekuensi pemesanan End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses hitung jadwal yang ditujukan pada
tabel 3.40.
Tabel 3.40 Spesifikasi Proses Hitung Jadwal
Nomor Proses 1.1.6
Nama Proses Hitung jadwal
Masukan Dt_eoq
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Tampilkan form hitung jadwal Input (id_eoq) Input (periode) Input (target_produksi) Input (jml_beli_optimum) If (lengkap) then Hitung jadwal = jml_beli_optimum : target_produksi Then Simpan jadwal to EOQ (jarak_antar_pesan) Else Kembali ke form hitung jadwal End
76
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses hitung jadwal yang ditunjukan pada
tabel 3.41.
Tabel 3.41 Spesifikasi Proses Hitung Total Biaya
Nomor Proses 1.1.7
Nama Proses Hitung Biaya Persediaan
Masukan Dt_eoq
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Tampilkan form hitung jadwal Input (id_eoq) Input (periode) Input (target_produksi) Input (jml_beli_optimum) If (lengkap) then Hitung jadwal = jml_beli_optimum : target_produksi Then Simpan jadwal to EOQ (jarak_antar_pesan) Else Kembali ke form hitung jadwal End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses View EOQ pada tabel 3.42.
Tabel 3.42 Spesifikasi Proses View EOQ Pembelian
Nomor Proses 1.2.1
Nama Proses View EOQ Pembelian
Masukan Dt_eoq
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Select data eoq from EOQ Select (id_eoq) Select (periode) Select (biaya_pemesanan) Select (biaya_penyimpanan) Select (target_produksi) Select (jml_beli_optimum) Select (frek_pesan) Select (biaya_persediaan) Select (jarak_antar_pesan) End
77
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses View EOQ pada tabel 3.43.
Tabel 3.43 Spesifikasi Proses View EOQ Produksi
Nomor Proses 1.2.2
Nama Proses View EOQ Produksi
Masukan Dt_eoq
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Select data eoq from EOQ Select (id_eoq) Select (periode) Select (biaya_pemesanan) Select (biaya_penyimpanan) Select (target_produksi) Select (jml_beli_optimum) Select (frek_pesan) Select (biaya_persediaan) Select (jarak_antar_pesan) End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses View EOQ pada tabel 3.44.
Tabel 3.44 Spesifikasi Proses View EOQ Gudang
Nomor Proses 13.3
Nama Proses View EOQ Gudang
Masukan Dt_eoq
Keluaran Hasil_eoq
Deskripsi Begin Select data eoq from EOQ Select (id_eoq) Select (periode) Select (biaya_pemesanan) Select (biaya_penyimpanan) Select (target_produksi) Select (jml_beli_optimum) Select (frek_pesan) Select (biaya_persediaan) Select (jarak_antar_pesan) End
78
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input pemasok pada tabel 3.45.
Tabel 3.45 Spesifikasi Proses Input Pemasok
Nomor Proses 2.1
Nama Proses Input Pemasok
Masukan Dt_pemasok
Keluaran Dt_pemasok_fix
Deskripsi Begin Tampilkan form input pemasok Input (Kode_Pemasok) Input (Nama_Pemasok) Input (Alamat) Input (Telepon) If (lengkap) then Simpan to PEMASOK Else Kembali ke form input pemasok end
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses edit data pemasok pada tabel 3.46.
Tabel 3.46 Spesifikasi Proses Edit Pemasok
Nomor Proses 2.2
Nama Proses Edit pemasok
Masukan Dt_pemasok
Keluaran Dt_pemasok_fix
Deskripsi Begin Tampilkan form edit pemasok Edit (Nama_Pemasok) Edit (Alamat) Edit (Telepon) If (lengkap) then Ubah Else Kembali ke form edit pemasok End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view data pemasok yang ditujukan
pada tabel 3.47.
Tabel 3.47 Spesifikasi Proses View Pemasok
Nomor Proses 2.3
Nama Proses View pemasok
Masukan Dt_pemasok
79
Keluaran Dt_pemasok_fix
Deskripsi Begin Select data pemasok from pemasok Select (Kode_Pemasok) Select (Nama_Pemasok) Select (Alamat) Select (Telepon) End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input data bahan yang ditujukan
pada tabel 3.48.
Tabel 3.48 Spesifikasi Proses Input Bahan
Nomor Proses 3.1.1
Nama Proses Input Bahan
Masukan Dt_bahan
Keluaran Dt_bahan_fix
Deskripsi Begin Tampilkan form input Bahan Input (nama_bahan) Input (satuan) Input (harga_satuan) Input (kategori) If (lengkap) then Simpan to BAHAN Else Kembali ke form input Bahan End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses edit data bahan yang ditujukan
pada tabel 3.49.
Tabel 3.49 Spesifikasi Proses Edit Bahan
Nomor Proses 3.1.2
Nama Proses Edit Bahan
Masukan Dt_bahan
Keluaran Dt_bahan_fix
Deskripsi Begin Tampilkan form edit Bahan Edit (nama_bahan) Edit (satuan) Edit (harga_satuan) Edit (kategori) If (lengkap) then
80
Simpan to BAHAN Else Kembali ke form input Bahan End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view data bahan yang ditujukan
pada tabel 3.50.
Tabel 3.50 Spesifikasi Proses View Bahan
Nomor Proses 3.1.3
Nama Proses View bahan
Masukan Dt_pemasok
Keluaran Dt_pemasok_fix
Deskripsi Begin Select data bahan from BAHAN Select (nama_bahan) Select (satuan) Select (harga_satuan) Select (kategori) End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input data pembelian yang
ditunjukan pada tabel 3.51.
Tabel 3.51 Spesifikasi Proses Input Pembelian
Nomor Proses 3.1
Nama Proses Input pembelian
Masukan Dt_pembelian_fix, dt_bahan_fix, dt_pemasok_fix, Hasil_eoq, detail_pembelian_fix
Keluaran Dt_pembelian, Dt_pemasok, detail_pembelian, dt_pemasok
Deskripsi Begin Tampilkan form input pembelian Input (Nama_bahan) Input (Satuan) Input (Harga_Satuan) Input (Tanggal) Input (Nama_Pemasok) Input (Quantity) Output (beli optimum) Input (Total) If (lengkap) then Hitung Subtotal = Quantity * Harga_Satuan
81
Total = sum (subtotal) Insert data to Pembelian, Detail pembelian, Jurnal If else Quantity sesuai sisa beli where EOQ status =’lock’ Else Kembali ke form input pembelian End if End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view data pembelian yang
ditunjukan pada tabel 3.52.
Tabel 3.52 Spesifikasi Proses View Pembelian
Nomor Proses 3.3
Nama Proses View pembelian
Masukan Dt_pembelian, dt_bahan_fix, dt_pemasok_fix, detail_pembelian_fix
Keluaran Dt_pembelian_fix
Deskripsi Begin Select data pembelian from PEMBELIAN Select (Kode_Beli) Select (Nama_Pemasok) Select (quantity) Select (Total) End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view laporan pembelian yang
ditunjukan pada tabel 3.53.
Tabel 3.53 Spesifikasi Proses View Laporan Pembelian
Nomor Proses 3.4
Nama Proses Laporan Pembelian
Masukan Dt_pembelian_fix
Keluaran Laporan_pembelian
Deskripsi Begin Select data pembelian from pembelian Cari periode Select (nama bahan) Select (pemasok) Select (quantity bahan) End
82
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses input data akun yang ditunjukan
pada tabel 3.54.
Tabel 3.54 Spesifikasi Proses Input Akun
Nomor Proses 4.1
Nama Proses Input Akun
Masukan Dt_akun
Keluaran Dt_akun_fix
Deskripsi Begin Tampilkan form input Akun Input (Kode_Akun) Input (Nama_Akun) If (lengkap) then Simpan to AKUN Else Kembali ke form input Akun End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses edit data akun yang ditujukan pada
tabel 3.55.
Tabel 3.55 Spesifikasi Proses Edit Akun
Nomor Proses 4.2
Nama Proses Edit Akun
Masukan Dt_akun
Keluaran Dt_akun_fix
Deskripsi Begin Tampilkan form update Akun Edit (Nama_Akun) If (lengkap) then Ubah Else Kembali ke form update Akun End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view data akun yang ditujukan pada
tabel 3.56.
Tabel 3.56 Spesifikasi Proses View Akun
Nomor Proses 4.3
Nama Proses View Akun
Masukan Dt_akun
83
Keluaran Dt_akun_fix
Deskripsi Begin Select data Akun from AKUN Select (Kode_Akun) Select (Nama_Akun) End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view data jurnal yang ditujukan
pada tabel 3.57.
Tabel 3.57 Spesifikasi proses View Jurnal
Nomor Proses 4.4
Nama Proses View Jurnal
Masukan Dt_akun_fix, jurnal_umum
Keluaran Jurnal_umum
Deskripsi Begin Input waktu 1 dan waktu 2 If data (tanggal, bulan, tahun) = valid Then tampilkan jurnal from jurnal Else Kembali ke form input jurnal End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view data buku besar yang
ditunjukan pada tabel 3.58.
Tabel 3.58 Spesifikasi Proses View Buku besar
Nomor Proses 4.5
Nama Proses View Buku Besar
Masukan Jurnal_umum, dt_akun_fix
Keluaran Buku_besar
Deskripsi Begin Input waktu 1 dan waktu 2 Input Kode_Akun If data (tanggal, bulan, tahun) = valid Then Tampilkan buku besar from jurnal where Kode_akun = Kode_Akun Else Kembali ke form input buku besar End
84
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view laporan pembelian yang
ditunjukan pada tabel 3.59.
Tabel 3.59 Spesifikasi Proses View Laporan Pembelian
Nomor Proses 5.1
Nama Proses View Laporan Pembelian
Masukan Dt_pembelian_fix
Keluaran Laporan_pembelian
Deskripsi Begin Select periode Select bahan End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view data buku besar yang
ditunjukan pada tabel 3.60.
Tabel 3.60 Spesifikasi Proses View Data Buku Besar
Nomor Proses 5.2
Nama Proses View Data Buku Besar
Masukan Dt_buku_besar
Keluaran Buku_besar
Deskripsi Begin Input waktu 1 dan waktu 2 Input Kode_Akun If data (tanggal, bulan, tahun) = valid Then Tampilkan buku besar from jurnal where Kode_akun = Kode_Akun Else Kembali ke form input buku besar End
Berikut ini adalah spesifikasi proses dari proses view bahan masuk yang ditunjukan
pada tabel 3.61.
Tabel 3.61 Spesifikasi Proses View Bahan Masuk
Nomor Proses 6.0
Nama Proses Kelola Bahan Masuk
Masukan Dt_bahan, dt_pembelian_fix
Keluaran Laporan_bahan_masuk
Deskripsi Begin Select (tanggal) Select (nama_pemasok)
85
Select (nama_bahan) End
3.5 Perancangan Basis Data
3.5.1 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram menggambarkan hubungan antar tabel di dalam
database.
EOQ
PEMBELIAN BAHANPEMASOK
AKUN
mempengar
uhi
melakukan mendapat
menjurnal
1
N
M
N
N1 M N
Kode_Akun
Nama_Akun
Periode
Jarak_Antar_Pesan
Frek_Pesan
Jml_Beli_Optimum
Biaya_Pesan
Biaya_Simpan
Target_Produksi
Id_Eoq
Harga_Satuan
satuan
quantity
Ket
Kode_Pemasok
Posisi
Nama_Bahan
Kode_Bahan
subtotal
Telepon
Alamat
Nama_Pemasok
Biaya_Persediaan
Kode_Beli
Tanggal
Total
PRODUK
Mengambil
mengestimasiM N
M
N
Quantity
Quantity
Kategori
Id_produk
Nama_produk
Tanggal
Sisa_jarakSisa_beli
Status Status_pembelian
Gambar 3.21 Entity Relationship Diagram
86
Berdasarkan penggambaran data flow diagram (DFD) level 0 subbab 3.4.2
mempunyai beberapa data store pada aplikasi ini. Data store tersebut antara lain
EOQ, pembelian, pemasok, bahan, detail pembelian, produk, BOM, estimasi, jurnal,
dan akun. Diagram Entity-Relationship menggambarkan data dalam bentuk entitas,
atribut dan hubungan antar entitas. Data store pada DFD tersebut
direpresentasikan pada entity relationship diagram (ERD) dan dari ERD tersebut
dituangkan kedalam aplikasi sebagai basis data yang erdiri dari beberapa tabel.
3.5.2 Struktur Tabel
Sistem yang akan dibangun membutuhkan basis data yang terdiri dari beberapa
tabel untuk mendukung berjalannya sistem dengan baik. Struktur tabel untuk
Sistem Manajemen Persediaan Makanan Cepat Basi dengan Metode EOQ akan
dijelaskan berikut ini.
Berikut ini adalah struktur tabel dari data EOQ yang ditunjukan pada tabel 3.62.
Tabel 3.62 Struktur Tabel Data Economic Order Quantity
No Field Type Size Keterangan
1. Id_eoq Varchar 50 Primary key
2. periode Varchar 50
3. Target_Produksi Varchar 50
4. Biaya_Simpan Varchar 50
5. Biaya_Pesan Varchar 50
6. Jml_Beli_Optimum Varchar 50
7. Frek_Pesan Varchar 50
8. Jarak_Antar_Pesan Varchar 50
9. Safety_Stock Varchar 50
10. Pemakaian_Rata2 Varchar 50
11. Pemakaian_Max Varchar 50
12. Lead_Time Varchar 50
13. Biaya_Persediaan Varchar 50
14. Tanggal Date
15. Sisa_jarak Varchar 50
16. Sisa_beli Varchar 100
17. Status Varchar 100
18. Status_pembelian Varchar 10
87
Berikut ini adalah struktur tabel dari data pemasok yang ditunjukan pada tabel
3.63.
Tabel 3.63 Struktur Tabel Data Pemasok
No Field Type Size Keterangan
1. Kode_Pemasok Int 11 Primary key
2. Nama_Pemasok Varchar 100
3. Alamat Text
4. telepon Varchar 100
Berikut ini adalah struktur tabel dari data bahan yang ditunjukan pada tabel 3.64.
Tabel 3.64 Struktur Tabel Data Bahan
No Field Type Size Keterangan
1. Kode_Bahan Int 11 Primary key
2. Nama_bahan Varchar 100
3. Satuan Varchar 100
4. Harga_Satuan Varchar 100
5. Kategori Varchar 10
Berikut ini adalah struktur tabel dari data pembelian yang ditunjukan pada tabel
3.65.
Tabel 3.65 Struktur Tabel Data Pembelian
No Field Type Size Keterangan
1. Kode_beli Int 11 Primary key
2. Id_Eoq Varchar 50 Foreign key
3. Kode_Pemasok Int 11 Foreign key
4. Tanggal Date
5. Total Varchar 100
Berikut ini adalah struktur tabel dari data detail pembelian yang ditunjukan pada
tabel 3.66.
Tabel 3.66 Struktur Tabel Data Detail Pembelian
No Field Type Size Keterangan
1. Id_dapat Int 11
2. Kode_bahan Int 11 Foreign key
3. Kode_beli Int 11 Foreign key
4. quantity Int 11
88
Berikut ini adalah struktur tabel dari data akun yang ditunjukan pada tabel 3.67.
Tabel 3.67 Struktur Tabel Data Akun
No Field Type Size Keterangan
1. Kode_Akun Varchar 50 Primary key
2. Nama_Akun Varchar 100
Berikut ini adalah struktur tabel dari data jurnal yang ditunjukan pada tabel 3.68.
Tabel 3.68 Struktur Tabel Data Jurnal
No Field Type Size Keterangan
1. Id_jurnal Int 11 Primary key
2. Kode_akun Int 11
3. Jumlah Varchar 100
4. posisi Varchar 100
5. Tanggal Date
6. Ket Text
Berikut ini adalah struktur tabel dari data Estimasi yang ditunjukan pada tabel 3.69.
Tabel 3.69 Struktur tabel Data Estimasi
No Field Type Size Keterangan
1. Id_estimasi Int 11 Primary key
2. Id_produk Varchar 100 Foreign key
3. Id_eoq Varchar 100 Foreign key
4. Quantity Varchar 100
Berikut ini adalah struktur tabel dari data BOM yang ditunjukan pada tabel 3.70.
Tabel 3.70 Struktur Tabel Data Bill of Material
No Field Type Size Keterangan
1. Id_ambil Int 11 Primary key
2. Id_produk Varchar 50 Foreign key
3. Kode_bahan Varchar 50 Foreign key
4. Quantity Varchar 50
5. Satuan Varchar 50
89
Berikut ini adalah struktur tabel dari data produk yang ditunjukan pada tabel 3.71.
Tabel 3.71 Struktur Tabel Produk
No Field Type Size Keterangan
1. Id_produk Varchar 11 Primary key
2. nama_produk Varchar 100
Berikut ini adalah struktur tabel dari data user yang ditunjukan pada tabel 3.72.
Tabel 3.72 Struktur Tabel User
No Field Type Size Keterangan
1. Id Int 11 Primary key
2. Username Varchar 100
3. Password Varchar 200
4. Status Varchar 100
90
3.5.3 Diagram Relasi Antar Tabel
Berikut ini adalah Relasi Antar Tabel pada Sistem Manajemen Persediaan Makanan
Cepat Basi dengan Metode EOQ.
Gambar 3.22 Diagram Relasi Antar Tabel
3.5.4 Perancangan Struktur Rekening
Perancangan struktur rekening pada Sistem Manajemen Persediaan Makanan
Cepat Basi dengan Metode EOQ sebagai berikut.
Tabel 3.73 Struktur Rekening
No Rekening Nama Rekening
1111 Kas
5111 Pembelian
5112 Biaya Pemesanan
5113 Biaya Penyimpanan
91
3.6 Perancangan Struktur Antarmuka
Struktur menu menjelaskan skema atau alur halaman website sehingga
memperjelas user saat menelusuri website.
3.6.1 Struktur Menu Bagian Pembelian
Struktur menu pada user Bagian Pembelian diperjelas pada skema berikut ini.
LOGIN
HOME EOQ
Jumlah setiap kali
pesan
Input
LOGOUTPASSWORDLAPORANPEMBELIAN
Time Schedule
Frekuensi
Pemesanan
View
Input Pembelian
Bahan
Pemasok
Biaya Persediaan
View EOQ
Grafik
Input Pemasok
View Pemasok
View Bahan
Input Bahan
Gambar 3.23 Struktur Menu Bagian Pembelian
92
3.6.2 Struktur Menu Bagian Produksi
Struktur menu pada user Bagian Produksi diperjelas pada skema berikut ini.
LOGIN
HOME EOQ PRODUK JADI PRODUKSI PASSWORD LOGOUT
Estimasi
kebutuhan
Input target
produksi
View estimasi
View EOQ
Input produk
View produk
Input bahan
produk
View bahan
produk
Gambar 3.24 Struktur Menu Bagian Produksi
3.6.3 Struktur Menu Bagian Gudang
Struktur menu pada user Bagian Gudang diperjelas pada skema berikut ini.
LOGIN
HOME EOQ BAHAN MASUK PASSWORD LOGOUT
Input Biaya
Simpan
View EOQ
Gambar 3.25 Struktur Menu Bagian Gudang
93
3.6.4 Struktur Menu Bagian Keuangan
Struktur menu pada user Bagian Keuangan diperjelas pada skema berikut ini.
LOGIN
HOME PEMBELIAN AKUNTANSI PASSWORD LOGOUT
Input Akun
View Akun
Jurnal
Buku besar
Gambar 3.26 Struktur Menu Bagian Keuangan
3.6.5 Struktur Menu Pemilik
Struktur menu pada user Pemilik diperjelas pada skema berikut ini.
LOGIN
HOME PEMBELIAN BUKU BESAR PASSWORD LOGOUT
Gambar 3.27 Struktur Menu Pemilik
94
3.7 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka adalah gambaran umum dari tampilan sistem yang akan
dibuat sebagai berikut.
3.7.1 Desain Halaman Login
Halaman login merupakan halaman awal bagi user untuk bisa melakukan input
data. Pengguna harus memasukkan username dan password yang benar agar dapat
mengakses halaman berikutnya.
Gambar 3.28 Desain Halaman Login
3.7.2 Desain Halaman Home Bagian Pembelian
Halaman ini adalah tampilan menu bagian pembelian yang mana bagian pembelian
dapat mengakses semua menu seperti tampilan pada Gambar 3.29.
95
Gambar 3.29 Desain Halaman Home Bagian Pembelian
3.7.3 Desain Halaman Home Bagian Produksi
Halaman ini adalah tampilan menu bagian produksi yang mana bagian produksi
dapat mengakses semua menu seperti tampilan pada Gambar 3.30.
Gambar 3.30
Desain Halaman Home Bagian Produksi
96
3.7.4 Desain Halaman Home Bagian Gudang
Halaman ini adalah tampilan menu bagian gudang yang mana bagian gudang dapat
mengakses semua menu seperti tampilan pada Gambar 3.31.
Gambar 3.31 Desain Halaman Home Bagian Gudang
3.7.5 Desain Halaman Home Bagian Keuangan
Halaman ini adalah tampilan menu bagian keuangan yang mana bagian keuangan
dapat mengakses semua menu seperti tampilan pada Gambar 3.32.
97
Gambar 3.32
Desain Halaman Home Bagian Keuangan
3.7.6 Desain Halaman Home Pemilik
Halaman ini adalah tampilan menu pemilik yang mana bagian pemiliki dapat
mengakses semua menu seperti tampilan pada Gambar 3.33.
Gambar 3.33
Desain Halaman Home Pemilik
98
3.7.7 Desain Halaman Perhitungan Quantity Optimal
Sebelum melakukan pembelian, bagian pembelian harus melakukan perhitungan
kuantitas pemesanan optimal terlebih dahulu. Dibawah ini merupakan contoh form
kuantitas pemesanan optimal yang ditujukan untuk supplier.
3.7.7.1 Desain Halaman Input Periode
Berikut ini adalah halaman input EOQ yang merupakan hak akses dari bagian
pembelian yang ditunjukan pada gambar 3.34. Pada form input EOQ, bagian
pembelian memasukkan periode yang berupa tahun sehingga menghasilkan id
EOQ.
Gambar 3.34 Desain Halaman Input Periode
3.7.7.2 Desain Halaman Perhitungan Jumlah Pesan
Berikut ini adalah halaman hitung jumlah setiap kali pesan yang merupakan hak
akses dari bagian pembelian yang ditunjukan pada gambar 3.35. Pada form hitung
jumlah setiap kali pesan, bagian pembelian memilih id eoq maka akan
memunculkan hasil dari masukkan bagian produksi berupa target produksi dan
bagian gudang berupa biaya penyimpanan, kemudian bagian pembelian
99
memasukkan biaya pemesanan sehingga menghasilkan jumlah pesan. Jumlah pesan
disini yang digunakan untuk jumlah setiap kali bagian pembelian pesan bahan baku
ke pemasok.
Gambar 3.35 Desain Halaman Perhitungan Jumlah Setiap Kali Pesan
3.7.7.3 Desain Halaman Perhitungan Frekuensi Pemesanan
Berikut ini adalah halaman hitung frekuensi pemesanan yang merupakan hak akses
dari bagian pembelian yang ditunjukan pada gambar 3.36. Pada form hitung
frekuensi pemesanan, bagian pembelian memilih id eoq maka akan memunculkan
hasil dari masukkan bagian produksi berupa target produksi dan memunculkan
jumlah pesan dari hasil hitung jumlah pesan sebelumnya sehingga menghasilkan
frekuensi pemesanan.
100
Gambar 3.36 Desain Halaman Perhitungan Freekuensi Pemesanan
3.7.7.4 Desain Halaman Perhitungan Time Schedule
Berikut ini adalah halaman hitung Time Schedule yang merupakan hak akses dari
bagian pembelian yang ditunjukan pada gambar 3.37. Pada form hitung time
schedule, bagian pembelian memilih id eoq maka memunculkan periode, target
produksi, dan jumlah pesan. Kemudian klik hitung sehingga menghasilkan time
schedule. Time schedule ini digunakan untuk mengetahui jarak tiap pembelian.
101
Gambar 3.37 Desain Halaman Perhitungan Time Schedule
3.7.7.5 Desain Halaman Perhitungan Total Biaya
Berikut ini adalah halaman hitung Total biaya yang merupakan hak akses dari
bagian pembelian yang ditunjukan pada gambar 3.38. Pada form hitung total biaya,
bagian pembelian memilih id eoq maka akan mengeluarkan periode, jumlah pesan,
biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan frekuensi pemesanan kemudian klik
hitung sehingga menghasilkan total biaya. Masukkan biaya penyimpanan dari
bagian gudang, biaya pemesanan dan frekuensi pemesanan dan jumlah pesan dari
bagian pembelian.
102
Gambar 3.38 Desain Halaman Perhitungan Total Biaya
3.7.8 Desain Halaman Input Pemasok
Berikut ini adalah halaman modul pemasok yang merupakan hak akses dari bagian
pembelian. Dimana sebelum memasukkan data pembelian, bagian pembelian
memasukkan data pemasok.
103
Gambar 3.39 Desain Halaman Modul Pemasok
3.7.9 Desain Halaman Input Bahan
Berikut ini adalah halaman input bahan yang merupakan hak akses dari bagian
pembelian. Pada form input bahan, bagian pembelian memasukkan data bahan
berupa nama bahan, harga satuan, satuan, dan kategori.
104
Gambar 3.40 Desain Halaman Input Bahan
3.7.10 Desain Halaman Input Pembelian
Berikut ini adalah halaman input pembelian yang merupakan hak akses dari bagian
pembelian. Pada form input pembelian, bagian pembelian memasukkan data
pembelian berdasarkan data EOQ.
105
Gambar 3.41 Desain Halaman Input Pembelian
3.7.11 Desain Halaman Input Biaya Penyimpanan
Berikut ini adalah halaman input biaya penyimpanan yang merupakan hak akses
dari bagian gudang yang ditunjukkan pada gambar 3.42. Pada form input total biaya
penyimpanan, bagian gudang menghitung terlebih dahulu total biaya penyimpanan
tersebut di kalkulasi biaya.
106
Gambar 3.42 Desain Halaman Input Total Biaya Penyimpanan
3.7.12 Desain Halaman Hitung Target Produksi
Berikut ini adalah halaman hitung target produksi yang merupakan hak akses dari
bagian produksi. Sebelum memasukkan target produksi, terlebih dahulu
mengestimasi kebutuhan produk yang akan diproduksi.
3.7.12.1 Desain Halaman Input Produk
Berikut ini adalah halaman untuk memasukkan produk yang merupakan hak akses
dari bagian produksi yang ditunjukkan pada gambar 3.43. Pada form input produk,
bagian produksi memasukkan nama produk. Id produk otomatis akan berganti
apabila sudah memasukkan nama produk sebelumnya.
107
Gambar 3.43 Desain Halaman Input Produk
3.7.12.2 Desain Halaman Input Bill Of Material
Berikut ini adalah halaman untuk memasukkan kebutuhan bahan untuk produksi
merupakan hak akses dari bagian produksi yang ditunjukkan pada gambar 3.44.
Pada form input bill of material, bagian produksi memasukkan produk yang akan
diproduksi berikut bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Gambar 3.44 Desain Halaman Input Bill of Material
108
3.7.12.3 Desain Halaman Input Estimasi Kebutuhan
Berikut ini adalah form input kebutuhan untuk menentukan target produksi.
Gambar 3.45 Desain Halaman Input Estimasi Kebutuhan
Berdasarkan gambar 3.45, bagian produksi memilih id eoq dan nama produk
kemudian memasukkan quantity yang akan diproduksi pada periode tersebut.
3.7.12.4 Desain Halaman Input Target Produksi
Berikut ini adalah form input target produksi berdasarkan hasil estimasi kebutuhan
produk dan bill of material yang akan diproduksi.
109
Gambar 3.46 Desain Halaman Input Target Produksi
3.7.12.5 Desain Halaman View Kebutuhan
Berikut ini adalah view estimasi yang merupakan hasil masukkan estimasi
kebutuhan produk.
Gambar 3.47 Desain Halaman View Kebutuhan
110
3.7.13 Desain Halaman View Bahan Masuk
Berikut ini adalah halaman view bahan masuk, yang diperoleh dari hasil aktivitas
pembelian.
Gambar 3.48 Desain Halaman View Bahan Masuk
3.7.14 Desain Halaman Input Akun
Berikut ini adalah halaman untuk memasukkan akun yang merupakan hak akses
dari bagian keuangan yang ditunjukkan pada gambar 3.49. Pada form input akun ini
bagian keuangan dapat memasukkan akun yang dibutuhkan didalam sistem.
Gambar 3.49 Desain Halaman Input Akun
111
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi
4.1.1 Implementasi File Sistem
Berikut ini adalah implementasi dari file yang digunakan pada sistem ini.
Tabel 4.1 Implementasi File Sistem
No Proses Berkas Sistem
1. 1.1.1 Input Periode Input_eoq.php
2. 1.1.2 Input Biaya Penyimpanan kalkulasi.php
3. 1.1.3.1.1 Input Produk Input_produk.php
4. 1.1.3.1.2 View Produk View_produk.php
5. 1.1.3.2.1 Input BOM Input_bahan.php
6. 1.1.3.2.2 View BOM View_bahan_produk.php
7. 1.1.3.3.1 input Estimasi Kebutuhan Input_estimasi.php
8. 1.1.3.3.2 View Estimasi View_estimasi.php
9. 1.1.3.4 Input Target Produksi Input_eoq_produksi.php
10. 1.1.4 Hitung Jumlah Pesan jumlah_pesan.php
11. 1.1.5 Hitung Frekuensi Pesan frekuensi_pesan.php
12. 1.1.6 Hitung Jadwal jadwal.php
13. 1.1.7 Hitung Biaya persediaan Biaya_persediaan.php
14. 1.2.1 View EOQ Pembelian View_eoq.php
15. 1.2.2 View EOQ Produksi View_eoq_produksi.php
16. 1.2.3 View EOQ Gudang View_eoq_gudang.php
17. 2.1 Input Pemasok pemasok.php
18. 2.2 Edit Pemasok Edit_pemasok.php
19. 2.3 View Pemasok View_pemasok.php
20. 3.1.1 Input Bahan bahan.php
21. 3.1.2 Edit Bahan Edit_bahan.php
112
22. 3.1.3 View bahan View_bahan.php
23. 3.2 Input Pembelian Input_pembelian.php
24. 3.3 View Pembelian View_pembelian.php
25. 3.4 Laporan Pembelian Laporan_pembelian.php
26. 4.1 Input Akun Input_akun.php
27. 4.2 Edit Akun Edit_akun.php
28. 4.3 View Akun View_akun.php
29. 4.4 View Jurnal Jurnal.php
30. 4.5 View Buku Besar Buku_besar.php
31. 5.1 View Laporan Pembelian Pembelian_keuangan.php
32. 5.2 View Data Buku Besar Buku_besar_pemilik.php
33. 6.0 View Bahan Masuk Laporan_bahan.php
4.1.2 Implementasi File Basis Data
Berdasarkan diagram relasi antar tabel pada gambar 3.22 diimplementasikan
menjadi beberapa tabel pada basis data bandeng.sql.
4.1.2.1 Implementasi Tabel EOQ Bandeng
Berikut ini adalah implementasi tabel eoq pada aplikasi ini. Implementasi tabel EOQ
ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada tabel 3.62.
Gambar 4.1 Implementasi Tabel EOQ
113
Tabel EOQ memiliki 17 atribut yaitu id_eoq, target_produksi, biaya_simpan,
biaya_pesan, safety_stock, lead_time, pemakaian_max, pemakaian_rata2,
jual_beli_optimum, frek_pesan, jarak_antar_pesan, periode, biaya_persediaan,
sisa_jarak, tanggal, status dan sisa_beli. Primary key dalam tabel eoq adalah
id_eoq. Dapat dilihat pada perancangan basis data gambar 4.1.
4.1.2.2 Implementasi Tabel Pemasok Bandeng
Berikut ini adalah implementasi tabel pemasok pada aplikasi ini. Implementasi tabel
pemasok ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada table 3.63.
Gambar 4.2 Implementasi Tabel Pemasok
Tabel pemasok memiliki 4 atribut yaitu kode_pemasok, nama_pemasok, alamat,
dan telepon. Primary key dalam tabel pemasok adalah kode_pemasok. Dapat
dilihat pada perancangan basis data gambar 4.2.
4.1.2.3 Implementasi Tabel Bahan Bandeng
Berikut ini adalah implementasi tabel bahan pada aplikasi ini. Implementasi tabel
bahan ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada tabel 3.64.
Gambar 4.3 Implementasi Tabel Bahan
Tabel bahan memiliki 4 atribut yaitu kode_bahan, nama_bahan, satuan, dan
harga_satuan. Primary key dalam tabel bahan adalah kode_bahan. Dapat dilihat
pada perancangan basis data gambar 4.3.
114
4.1.2.4 Implementasi Tabel Pembelian Bandeng
Berikut ini adalah implementasi tabel pembelian pada aplikasi ini. Implementasi
tabel bahan ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada tabel 3.65.
Gambar 4.4 Implementasi Tabel Pembelian
Tabel pembelian memiliki 5 atribut yaitu kode_beli, id_eoq, kode_pemasok,
tanggal, dan total. Primary key dalam tabel pelanggan adalah kode_beli. Dapat
dilihat pada perancangan basis data gambar 4.4.
4.1.2.5 Implementasi Tabel Detail Pembelian Bandeng
Berikut ini adalah implementasi tabel detail pembelian pada aplikasi ini.
Implementasi tabel detail pembelian ini berdasarkan perancangan struktur tabel
pada tabel 3.66.
Gambar 4.5 Implementasi Tabel Detail Pembelian
Tabel detail pembelian memiliki 4 atribut yaitu id_dapat, kode_bahan, kode_beli,
dan quantity. Primary key dalam tabel detail pembelian adalah id_dapat. Dapat
dilihat pada perancangan basis data gambar 4.5.
115
4.1.2.6 Implementasi Tabel Akun Bandeng
Berikut ini adalah implementasi tabel akun pada aplikasi ini. Implementasi tabel
akun ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada tabel 3.67.
Gambar 4.6 Implementasi Tabel Akun
Tabel akun memiliki 2 atribut yaitu kode akun dan nama_akun. Primary key dalam
tabel akun adalah kode_akun. Dapat dilihat pada perancangan basis data gambar
4.6.
4.1.2.7 Implementasi Tabel Jurnal Bandeng
Berikut ini adalah implementasi tabel jurnal pada aplikasi ini. Implementasi tabel
jurnal ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada tabel 3.68.
Gambar 4.7 Implementasi Tabel Jurnal
Tabel jurnal memiliki 6 atribut yaitu id_jurnal, kode_akun, kode_beli, posisi,
tanggal, dan ket. Primary key dalam tabel pelanggan adalah id_jurnal. Dapat dilihat
pada perancangan basis data gambar 4.7.
4.1.2.8 Implementasi Tabel Estimasi Bandeng
Berikut ini adalah implementasi tabel detail produk pada aplikasi ini. Implementasi
tabel estimasi ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada tabel 3.69.
Gambar 4.8 Implementasi Tabel Estimasi
116
Tabel Estimasi memiliki 4 atribut yaitu id_estimasi, id_eoq, id_produk, dan
quantity. Primary key dalam tabel estimasi adalah id_estimasi. Dapat dilihat pada
perancangan basis data gambar 4.8.
4.1.2.9 Implementasi Tabel BOM
Berikut ini adalah implementasi tabel BOM pada aplikasi ini. Implementasi tabel
BOM ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada tabel 3.70.
Gambar 4.9 Implementasi Tabel BOM
Tabel BOM memiliki 6 atribut yaitu id_ambil, id_produk, kode_bahan, tanggal,
satuan, dan quantity. Primary key dalam tabel BOM adalah id_ambil. Dapat dilihat
pada perancangan basis data gambar 4.9.
4.1.2.10 Implementasi Tabel Produk
Berikut ini adalah implementasi tabel produk pada aplikasi ini. Implementasi tabel
produk ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada tabel 3.71.
Gambar 4.10 Implementasi Tabel Produk
Tabel Produk memiliki 2 atribut yaitu id_produk dan nama_produk. Primary key
dalam tabel produk adalah id_produk. Dapat dilihat pada perancangan basis data
gambar 4.10.
117
4.1.2.11 Implementasi Tabel User
Berikut ini adalah implementasi tabel user pada aplikasi ini. Implementasi tabel user
ini berdasarkan perancangan struktur tabel pada tabel 3.72.
Gambar 4.11 Implementasi Tabel User
Tabel User memiliki 4 atribut yaitu id, username, password, dan status. Primary key
dalam tabel User adalah id. Dapat dilihat pada perancangan basis data gambar
4.11.
4.1.3 Implementasi Halaman Antarmuka
4.1.3.1 Implementasi Halaman Antarmuka Login
Perancangan antarmuka pada gambar 3.28 desain halaman login telah
diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka login pada gambar
4.12. Halaman Login akan dijelaskan pada print screen berikut.
Gambar 4.12 Implementasi Halaman Antarmuka Login
118
4.1.3.2 Implementasi Halaman Antarmuka Input Periode
Perancangan antarmuka pada gambar 3.34 desain halaman input periode telah
diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka input periode pada
gambar 4.13. Halaman input periode pada menu pengguna Bagian Pembelian akan
dijelaskan pada print screen berikut.
Gambar 4 .13 Implementasi Halaman Antarmuka Input eoq
Halaman menu input periode adalah menu untuk memasukkan suatu id_eoq dan
periode untuk menghitung EOQ. Terlebih dahulu pengguna bagian pembelian harus
memasukkan periode yang akan dihitung, dari hasil masukkan periode ini akan
menghasilkan id eoq.
4.1.3.3 Implementasi Halaman Antarmuka Jumlah Pesan
Perancangan antarmuka pada gambar 3.35 desain halaman perhitungan jumlah
pesan telah diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka jumlah
pesan pada gambar 4.14. Halaman hitung jumlah pesan pada menu pengguna
Bagian Pembelian akan dijelaskan pada print screen berikut.
119
Gambar 4.14
Implementasi Halaman Antarmuka Jumlah Pesan
Halaman menu hitung jumlah pesan adalah menu untuk memasukkan suatu biaya
pemesanan yang akan menghasilkan jumlah setiap kali pesan. Terlebih dahulu
pengguna bagian pembelian harus memilih id_eoq dan periode maka akan
mengeluarkan secara otomatis masukkan target produksi dan biaya penyimpanan
kemudian bagian pembelian memasukkan biaya pemesanan. Kemudian, klik hitung
maka menghasilkan hasil dari masukkan tadi.
4.1.3.4 Implementasi Halaman Antarmuka Frekuensi Pemesanan
Perancangan antarmuka pada gambar 3.36 desain halaman perhitungan frekuensi
pemesanan telah diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka
frekuensi pemesanan pada gambar 4.15. Halaman Frekuensi Pemesanan pada
menu pengguna Bagian Pembelian akan dijelaskan pada print screen berikut.
120
Gambar 4.15 Implementasi Halaman Antarmuka Frekuensi Pemesanan
Halaman menu hitung Frekuensi Pemesanan ialah menu untuk menghitung
frekuensi pemesanan. Terlebih dahulu pengguna bagian Pembelian memilih id eoq
yang akan dihitung maka akan muncul hasil target produksi dan jumlah setiap kali
pesan kemudian klik hitung maka akan menghasilkan frekuensi pemesanan. Setelah
mendapatkan hasil frekuensi pemesanan klik simpan.
4.1.3.5 Implementasi Halaman Antarmuka Time Schedule
Perancangan antarmuka pada gambar 3.37 desain halaman perhitungan time
schedule telah diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka time
schedule pada gambar 4.16. Halaman time schedule pada menu pengguna Bagian
Pembelian akan dijelaskan pada print screen berikut.
121
Gambar 4.16 Implementasi Halaman Antarmuka Time Schedule
Halaman menu time schedule ialah menu untuk menghtiung berapa jeda hari dalam
setiap melakukan pembelian. Terlebih dahulu pengguna pembelian harus memilih
id_eoq dan periode kemudian klik hitung maka menghasilkan hasil dari masukkan
tadi.
4.1.3.6 Implementasi Halaman Antarmuka Total Biaya
Perancangan antarmuka pada gambar 3.38 desain halaman perhitungan total biaya
telah diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka frekuensi
pemesanan pada gambar 4.17. Halaman biaya persediaan pada menu pengguna
Bagian Pembelian akan dijelaskan pada print screen berikut.
122
Gambar 4.17
Implementasi Halaman Antarmuka Total Biaya
Halaman menu hitung Frekuensi Pemesanan ialah menu untuk menghitung
frekuensi pemesanan. Terlebih dahulu pengguna Bagian Pembelian memilih id eoq
yang dihitung kemudian klik hitung maka akan menghasilkan frekuensi pemesanan.
4.1.3.7 Implementasi Halaman Antarmuka View EOQ
Halaman view EOQ pada menu pengguna Bagian Pembelian akan dijelaskan pada
print screen berikut.
Gambar 4.18
Implementasi Halaman Antarmuka View EOQ
123
4.1.3.8 Implementasi Halaman Antarmuka Input Pemasok
Perancangan antarmuka pada gambar 3.39 desain halaman input pemasok telah
diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka input pemasok pada
gambar 4.19. Halaman input Pemasok pada menu pengguna Bagian Pembelian
akan dijelaskan pada print screen berikut.
Gambar 4.19 Implementasi Halaman Antarmuka Input Pemasok
4.1.3.9 Implementasi Halaman Antarmuka View Pemasok
Halaman view Pemasok pada menu pengguna Bagian Pembelian akan dijelaskan
pada print screen berikut.
Gambar 4.20 Implementasi Halaman Antarmuka View Pemasok
124
4.1.3.10 Implementasi Halaman Antarmuka Input Bahan
Perancangan antarmuka pada gambar 3.40 desain halaman input bahan telah
diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka input bahan pada
gambar 4.21. Halaman input bahan pada menu pengguna Bagian Pembelian akan
dijelaskan pada print screen berikut.
Gambar 4.21 Implementasi Halaman Antarmuka Input Bahan
4.1.3.11 Implementasi Halaman Antarmuka Input Pembelian
Perancangan antarmuka pada gambar 3.41 desain halaman input pembelian telah
diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka input pembelian pada
gambar 4.22. Halaman input Pembelian pada menu pengguna Bagian Pembelian
akan dijelaskan pada print screen berikut.
125
Gambar 4.22 Implementasi Halaman Antarmuka Input Pembelian
4.1.3.12 Implementasi Halaman Antarmuka View Laporan
Halaman view Laporan pada menu pengguna Bagian Pembelian akan dijelaskan
pada print screen berikut.
Gambar 4.23 Implementasi Halaman Antarmuka View Laporan
Pada saat menampilkan laporan pembelian, grafik menampilkan quantity dari
setiap pembelian meskipun pemasok berbeda. Akan tetapi grafik akan muncul
apabila sesuai pemasok yang menyuplai bahan dan sesuai tanggal pembelian.
126
4.1.3.13 Implementasi Halaman Antarmuka Input Biaya Penyimpanan
Perancangan antarmuka pada gambar 3.42 desain halaman input biaya
penyimpanan telah diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka
input biaya penyimpanan pada gambar 4.24. Halaman input Biaya Pemyimpanan
pada menu pengguna Bagian Gudang akan dijelaskan pada print screen berikut.
Gambar 4.24 Implementasi Halaman Antarmuka Input Biaya Penyimpanan
Pada halaman input biaya penyimpanan, pengguna bagian gudang memasukkan
biaya penyimpanan per kg.
4.1.3.14 Implementasi Halaman Antarmuka Input Estimasi
Perancangan antarmuka pada gambar 3.45 desain halaman input estimasi
kebutuhan telah diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka input
estimasi pada gambar 4.25. Halaman input estimasi pada menu pengguna Bagian
Produksi akan dijelaskan pada print screen berikut.
127
Gambar 4.25 Implementasi Halaman Antarmuka Input Estimasi
Pada halaman antarmuka input estimasi, pengguna bagian produksi memasukkan
id eoq, nama produk dan quantity yang diinginkan untuk membuat produk pada
tahun perhitungan eoq.
4.1.3.15 Implementasi Halaman Antarmuka Input Target Produksi
Perancangan antarmuka pada gambar 3.46 desain halaman perhitungan total biaya
telah diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka input target
produksi pada gambar 4.26. Halaman input target produksi pada menu pengguna
Bagian Produksi akan dijelaskan pada print screen berikut.
Gambar 4.26 Implementasi Halaman Antarmuka Input Target Produksi
128
Pada halaman input target produksi, pengguna bagian produksi memasukkan id
eoq, periode dan target produksi. Target produksi ini diperoleh dari hasil
perhitungan masukkan quantity estimasi dikali dengan quantity bill of material
‘utama’.
4.1.3.16 Implementasi Halaman Antarmuka Input Produk
Perancangan antarmuka pada gambar 3.43 desain halaman input produk telah
diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka input produk pada
gambar 4.27. Halaman input produk pada menu pengguna Bagian Produksi akan
dijelaskan pada print screen berikut.
Gambar 4.27 Implementasi Halaman antarmuka Input Produk
Pada form input produk, pengguna bagian produksi hanya memasukkan nama
produk. Id produk secara otomatis akan berganti.
4.1.3.17 Implementasi Halaman Antarmuka Input Bill Of Material
Perancangan antarmuka pada gambar 3.44 desain halaman input bill of material
telah diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka input bill of
material pada gambar 4.28. Halaman input bill of material pada menu user Bagian
Produksi akan dijelaskan pada print screen berikut.
129
Gambar 4.28 Implementasi Halaman Antarmuka Input Bill Of Material
4.1.3.18 Implementasi Halaman Antarmuka Input Akun
Perancangan antarmuka pada gambar 3.49 desain halaman input akun telah
diimplementasikan dalam implementasi halaman antarmuka input akun pada
gambar 4.29. Halaman input akun pada menu user Bagian Keuangan akan
dijelaskan pada print screen berikut.
Gambar 4.29 Implementasi Halaman Antarmuka Input Akun
130
4.1.3.19 Implementasi Halaman Antarmuka View Jurnal
Halaman View Jurnal pada menu pengguna Bagian Keuangan akan dijelaskan pada
print screen berikut.
Gambar 4.30 Implementasi Halaman Antarmuka View Jurnal
4.1.3.20 Implementasi Halaman Antarmuka Buku Besar
Halaman Buku besar pada menu pengguna Bagian Keuangan akan dijelaskan pada
print screen berikut.
Gambar 4.31 Implementasi Halaman Antarmuka View Buku Besar
131
4.2 Pengujian
4.2.1 Pengujian Proses Manual
Pengujian dimaksudkan untuk membandingkan antara transaksi menggunakan
sistem dengan proses manual.
a. Pengujian Proses Manual Perhitungan EOQ
Pada tahun 2016, Bandeng Kendal mempunyai target untuk produksinya tahun
2017 sebesar 60.000 kg untuk produk bakso sebesar 15.000 kg dan nugget sebesar
15.000 kg. BOM per kg bakso membutuhkan 2kg dan BOM per kg untuk nugget
membutuhkan 2 kg. Bagian gudang menentukan untuk biaya penyimpanan sebesar
Rp.1.000,- dan bagian pembelian menentukan biaya pemesanan sebesar
Rp.25.000,-. Untuk menentukan jumlah beli optimum, frekuensi pemesanan,
jadwal, dan biaya persediaan maka melakukan perhitungan sebagai berikut.
1) Jika melakukan pembelian sesuai perhitungan
Jumlah beli optimum =
=
= 1732 kg
Frekuensi pemesanan =
= 35 kali
Jadwal =
x 365 = 11 hari
Total Biaya persediaan =
+ 35*25000 = 866.000 + 875.000 =
Rp.1.741.000
2) Jika melakukan pembelian kurang dari jumlah beli optimum yaitu
sebesar 1500kg setiap kali pesan maka menghasilkan sebagai berikut.
Frekuensi pemesanan =
= 40 kali
Total Biaya persediaan =
+ 40*25000 = 750.000 + 1.000.000
= Rp.1.750.000
3) Jika melakukan pembelian lebih dari jumlah beli optimum yaitu sebesar
2000kg setiap kali pesan maka menghasilkan sebagai berikut.
Frekuensi pemesanan =
= 30 kali
132
Biaya persediaan =
+ 30*25000 = 2.000.000 + 750.000 =
Rp.2.750.000
Berdasarkan pengujian proses manual perhitungan EOQ pada sub bab 4.2.1 poin
a.1 diperoleh jumlah pesan sebanyak 1732kg, frekuensi pemesanan 35 kali, time
schedule 11 hari dan total biaya sebesar Rp.1.741.000,-.
Jadi, ketika perusahaan melakukan pembelian lebih besar atau lebih kecil jumlah
dari hasil perhitungan maka akan menimbulkan biaya (cost) yang lebih besar
sehingga EOQ mampu memberikan jumlah pemesanan optimum dengan total biaya
optimum sesuai dengan perhitungan EOQ.
b. Pengujian Proses Manual Pembelian Berdasarkan EOQ
Berdasarkan perhitungan EOQ pada sub bab 4.2.1 poin a.1, dilakukan proses
pembelian dengan data sebagai berikut.
1) Pada tanggal 1 januari membeli bandeng kecil sebanyak 1732 kg
Rp.11.000,- di Bella
2) Pada tanggal 12 januari membeli bandeng kecil 1000 kg bandeng besar
sebanyak 732 kg di Ratu bandeng
3) Pada tanggal 23 januari membeli bandeng kecil sebanyak 900 kg dan
bandeng besar sebanyak 832 kg di Farida
4) Pada tanggal 3 februari membeli bandeng kecil sebanyak 866 kg
Rp.11.000,- di Bella dan bandeng kecil sebanyak 866 kg Rp.11.000 di
Ratu Bandeng
5) Pada tanggal 14 februari membeli bandeng besar sebanyak 866 kg
Rp.15.000,- di Bella dan bandeng besar sebanyak 866 kg Rp. 15.000,- di
Farida
6) Pada tanggal 25 februari membeli bandeng kecil sebanyak 866 kg
Rp.11.000,- di Ratu Bandeng dan bandeng besar sebanyak 866 kg
Rp.15.000,- di Bella.
133
Berikut adalah jurnal yang dihasilkan pada saat transaksi dengan perhitungan
secara manual.
Tabel 4.2 Pengujian Jurnal Perhitugan Manual
Tanggal Keterangan No akun
Nama akun Debet Kredit
1 Januari 2017
membeli bandeng kecil sebanyak 1732 kg Rp.11.000,- di Bella
5111 1111 5112 1111 5113 1111
Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas
19.052.000
25.000
1.732.000
19.052.000
25.000
1.732.000
12 Januari 2017
Pada tanggal 12 januari membeli bandeng kecil 1000 kg bandeng besar sebanyak 732 kg di Ratu bandeng
5111 1111 5112 1111 5113 1111 5111 1111 5112 1111 5113 1111
Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas
11.000.000
25.000
1.732.000
10.980.000
25.000
1.732.000
11.000.000
25.000
1.732.000
10.980.000
25.000
1.732.000
23 Januari 2017
Pada tanggal 23 januari membeli bandeng kecil sebanyak 900 kg dan bandeng besar sebanyak 832 kg di Farida
5111 1111 5112 1111 5113 1111 5111 1111 5112 1111 5113 1111
Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas
9.900.000
25.000
1.732.000
12.480.000
25.000
1.732.000
9.900.000
25.000
1.732.000
12.480.000
25.000
1.732.000
3 februari 2017
Pada tanggal 3 februari membeli bandeng kecil sebanyak 866 kg Rp.11.000,- di Bella dan bandeng kecil sebanyak 866 kg Rp.11.000 di Ratu Bandeng
5111 1111 5112 1111 5113 1111 5111 1111 5112 1111 5113 1111
Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas
9.526.000
25.000
1.732.000
9.526.000
25.000
1.732.000
9.526.000
25.000
1.732.000
9.526.000
25.000
1.732.000
14 februari 2015
Pada tanggal 14 februari membeli bandeng besar
5111 1111 5112
Pembelian Kas Biaya pemesanan
12.990.000
25.000
12.990.000
134
sebanyak 866 kg Rp.15.000,- di Bella dan bandeng besar sebanyak 866 kg Rp. 15.000,- di Farida
1111 5113 1111 5111 1111 5112 1111 5113 1111
Kas Biaya penyimpanan Kas Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas
1.732.000
12.990.000
25.000
1.732.000
25.000
1.732.000
12.990.000
25.000
1.732.000
25 februari 2017
Pada tanggal 25 februari membeli bandeng kecil sebanyak 866 kg Rp.11.000,- di Ratu Bandeng dan bandeng besar sebanyak 866 kg Rp.15.000,- di Bella.
5111 1111 5112 1111 5113 1111 5111 1111 5112 1111 5113 1111
Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas Pembelian Kas Biaya pemesanan Kas Biaya penyimpanan Kas
9.526.000
25.000
1.732.000
12.990.000
25.000
1.732.000
9.526.000
25.000
1.732.000
12.990.000
25.000
1.732.000
Berikut ini adalah buku besar kas yang dihasilkan saat terjadi transaksi dengan
perhitungan manual.
Tabel 4.3 Buku Besar Kas Bulan Januari Perhitungan Manual
Tanggal No
akun Nama akun Debet Kredit Saldo
Debet Kredit 1 Januari 1111 Kas 19.052.000 19.052.000
1 januari 1111 Kas 25.000 19.077.000
1 januari 1111 Kas 1.732.000 20.809.000
12 Januari 1111 Kas 11.000.000 31.809.000
12 januari 1111 Kas 25.000 31.834.000
12 januari 1111 Kas 1.732.000 33.566.000
12 Januari 1111 Kas 10.980.000 44.546.000
12 januari 1111 Kas 25.000 44.571.000
12 januari 1111 Kas 1.732.000 46.303.000
23 januari 1111 Kas 9.900.000 56.203.000
23 januari 1111 Kas 25.000 56.228.000
23 januari 1111 Kas 1.732.000 57.960.000
23januari 1111 Kas 12.480.000 70.440.000
23 januari 1111 Kas 25.000 70.465.000
23 januari 1111 Kas 1.732.000 72.197.000
135
Tabel 4 4 Buku Besar Kas Bulan Februari Perhitungan Manual
Tanggal No
akun Nama akun Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit Saldo awal 72.197.000 3 februari 1111 Kas 9.526.000 81.723.000 3 februari 1111 Kas 25.000 81.748.000 3 februari 1111 Kas 1.732.000 83.480.000 3 februari 1111 Kas 9.526.000 93.006.000 3 februari 1111 Kas 25.000 93.031.000 3 februari 1111 Kas 1.732.000 94.763.000 14 februari 1111 Kas 12.990.000 107.753.000 14 februari 1111 Kas 25.000 107.778.000 14 februari 1111 Kas 1.732.000 109.510.000 14 februari 1111 Kas 12.990.000 122.500.000 14 februari 1111 Kas 25.000 122.525.000 14 februari 1111 Kas 1.732.000 124.257.000 25 februari 1111 Kas 9.526.000 133.783.000 25 februari 1111 Kas 25.000 133.808.000 25 februari 1111 Kas 1.732.000 135.540.000 25 februari 1111 Kas 12.990.000 148.530.000 25 februari 1111 Kas 25.000 148.555.000 25 februari 1111 Kas 1.732.000 150.287.000
Berikut ini adalah buku besar pembelian yang dihasilkan saat terjadi transaksi
dengan perhitungan manual.
Tabel 4.5 Buku Besar Pembelian Bulan Januari Perhitungan Manual
Tanggal No
akun Nama akun Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
1 Januari 5111 Pembelian 19.052.000 19.052.000
12 Januari
5111 Pembelian 11.000.000
30.052.000
12 Januari
5111 Pembelian 10.980.000
41.032.000
23 Januari
5111 Pembelian 9.900.000
50.932.000
23 januari
5111 Pembelian 12.480.000
63.412.000
136
Tabel 4.6 Buku Besar Pembelian Bulan Februari Perhitungan Manual
Tanggal No
akun Nama akun Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Saldo awal 63.412.000
3 februari
5111 Pembelian 9.526.000
72.938.000
3 februari
5112 Pembelian 9.526.000
82.464.000
14 februari
5112 Pembelian 12.990.000
95.454.000
14 februari
5112 Pembelian 12.990.000
108.444.000
25 februari
5112 Pembelian 9.526.000
117.970.000
25 februari
5112 Pembelian 12.990.000
130.960.000
Berikut ini adalah buku besar biaya pemesanan yang dihasilkan saat terjadi
transaksi dengan perhitungan manual.
Tabel 4.7 Buku Besar Biaya Pemesanan Bulan Januari Perhitungan Manual
Tanggal No
akun Nama akun Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
1 Januari 5112 Biaya pemesanan
25.000
25.000
12 Januari
5112 Biaya pemesanan
25.000
50.000
12 Januari
5112 Biaya pemesanan
25.000
75.000
23 Januari
5112 Biaya pemesanan
25.000
100.000
23 Januari
5112 Biaya pemesanan
25.000
125.000
Tabel 4.8 Buku Besar Biaya Pemesanan Bulan Februari Perhitungan Manual
Tanggal No
akun Nama akun Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit Saldo awal 125.000 3 februari
5112 Biaya pemesanan
25.000
150.000
3 februari
5112 Biaya pemesanan
25.000
175.000
14 februari
5112 Biaya pemesanan
25.000
200.000
14 februari
5112 Biaya pemesanan
25.000
225.000
137
25 februari
5112 Biaya pemesanan
25.000 250.000
25 februari
5112 Biaya pemesanan
25.000 275.000
Berikut ini adalah buku besar biaya penyimpanan yang dihasilkan saat terjadi
transaksi dengan perhitungan manual.
Tabel 4.9 Buku Besar Biaya Penyimpanan Bulan Januari Perhitungan Manual
Tanggal No
akun Nama akun Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
1 Januari 5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 1.732.000
12 Januari 5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 3.464.000
12 Januari 5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 5.196.000
23 Januari 5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 6.928.000
23 Januari 5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 8.660.000
Tabel 4.10 Buku Besar Biaya Penyimpanan Bulan Februari Perhitungan Manual
Tanggal No
akun Nama akun Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit Saldo awal 8.660.000 3 februari 5113 Biaya
penyimpanan 1.732.000 10.392.000
3 februari 5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 12.124.000
14 februari
5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 13.856.000
14 februari
5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 15.588.000
25 februari
5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 17.320.000
25 februari
5113 Biaya penyimpanan
1.732.000 19.052.000
Pengujian proses manual pembelian berdasarkan perhitungan EOQ pada subbab
4.2.1 poin b diperoleh jurnal dan buku besar dari setiap transaksi pembelian. Jurnal
menghasilkan pembelian pertama sebesar Rp.19.052.000,-, pembelian kedua
sebesar Rp.11.000.000 dan Rp.10.980.000, pembelian ketiga sebesar Rp.9.900.000
dan Rp.12.480.000, pembelian keempat sebesar Rp.9.526.000 dan Rp.9.526.000,-,
138
pembelian kelima sebesar Rp.12.990.000,- dan Rp.12.990.000,-, pembelian keenam
sebesar Rp.9.526.000,- dan Rp.12.990.000,-.
4.2.2 Pengujian Proses Aplikasi
Dari transaksi di atas dapat menghasilkan jurnal umum, buku besar, laporan
pembelian dan hasil perhitungan kuantitas pemesanan optimal.
a. Pengujian Proses Aplikasi Perhitungan EOQ
Berikut ini adalah input periode berdasarkan pada kasus tersebut.
Gambar 4.32 Pengujian Aplikasi Input Periode
Berikut ini adalah hasil input produk pada aplikasi.
Gambar 4.33 Pengujian Aplikasi Input Produk
139
Berikut ini adalah bill of material untuk setiap produk yang akan dipoduksi.
Gambar 4.34 Pengujian Aplikasi Bill of Material
Berikut ini adalah hasil dari estimasi kebutuhan setiap produk untuk menentukan
target produksi.
Gambar 4.35 Pengujian Aplikasi Estimasi Kebutuhan
Berikut ini adalah input target produksi yang diperoleh dari hasil estimasi
kebutuhan dan bill of material
Gambar 4.36 Pengujian Aplikasi Input Target Produksi
140
Berikut ini adalah hasil dari perhitungan jumlah setiap kali pesan berdasarkan
aplikasi.
Gambar 4.37 Pengujian Aplikasi Jumlah Pesan
Berikut ini adalah hasil perhitungan frekuensi pemesanan berdasarkan aplikasi.
Gambar 4.38 Pengujian Aplikasi Frekuensi Pemesanan
Berikut ini adalah hasil perhitungan jadwal berdasarkan aplikasi.
Gambar 4.39 Pengujian Aplikasi Perhitungan Time Schedule
141
Berikut ini adalah hasil perhitungan total biaya berdasarkan aplikasi.
Gambar 4.40 Pengujian Aplikasi Perhitungan Total Biaya
Berikut ini adalah tampilan view EOQ.
Gambar 4.41 Pengujian Aplikasi View EOQ
Berdasarkan pengujian proses aplikasi perhitungan EOQ pada subbab 4.2.2 poin a
diperoleh jumlah pesan sebanyak 1732kg, frekuensi pemesanan 35 kali, time
schedule 11 hari dan total biaya sebesar Rp.1.741.000,-.
142
b. Pengujian Proses Aplikasi Pembelian Berdasarkan EOQ
Berikut ini adalah hasil pembelian berdasarkan hasil perhitungan EOQ dengan
pemasok yang berbeda.
Gambar 4.42 Pengujian Aplikasi Pembelian
Berikut ini adalah jurnal saat terjadi transaksi pembelian pertama.
Gambar 4.43 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Januari Pembelian Pertama
Berikut ini adalah jurnal saat terjadi transaksi pembelian kedua.
Gambar 4.44 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Januari Pembelian Kedua
143
Berikut ini adalah jurnal saat terjadi transaksi pembelian ketiga.
Gambar 4.45 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Januari Pembelian Ketiga
Berikut ini adalah jurnal saat terjadi transaksi pembelian keempat.
Gambar 4.46 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Februari Pembelian Keempat
144
Berikut ini adalah jurnal saat terjadi transaksi pembelian kelima.
Gambar 4.47
Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Februari Pembelian Kelima
Berikut ini adalah jurnal saat terjadi transaksi pembelian keenam.
Gambar 4.48 Pengujian Aplikasi Pada Jurnal Bulan Februari Pembelian Keenam
145
Berikut ini adalah pengujian aplikasi pada buku besar kas bulan januari yang
ditunjukkan pada gambar 4.49.
Gambar 4.49
Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Kas Bulan Januari
Berikut ini adalah pengujian aplikasi pada buku besar kas bulan februari yang
ditunjukkan pada gambar 4.50.
Gamba
r 4.50
Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Kas Bulan Februari
146
Berikut ini adalah pengujian aplikasi pada buku besar pembelian bulan januari yang
ditunjukkan pada gambar 4.51.
Gambar 4.51
Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Pembelian Bulan Januari
Berikut ini adalah pengujian aplikasi pada buku besar pembelian bulan februari
yang ditunjukkan pada gambar 4.52.
Gambar 4.52
Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Pembelian Bulan Februari
Berikut ini adalah pengujian aplikasi pada buku besar biaya pemesanan bulan
januari yang ditunjukkan pada gambar 4.53.
Gambar 4.53
Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Biaya Pemesanan Bulan Januari
Berikut ini adalah pengujian aplikasi pada buku besar biaya pemesanan bulan
februari yang ditunjukkan pada gambar 4.54.
Gambar 4.54
Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Biaya Pemesanan Bulan Februari
147
Berikut ini adalah pengujian aplikasi pada buku besar biaya penyimpanan bulan
januari yang ditunjukkan pada gambar 4.55.
Gambar 4.55 Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Biaya Penyimpanan Bulan Januari
Berikut ini adalah pengujian aplikasi pada buku besar biaya penyimpanan bulan
februari yang ditunjukkan pada gambar 4.56.
Gambar 4.56
Pengujian Aplikasi pada Buku Besar Biaya Penyimpanan Bulan Februari
Pengujian proses aplikasi pembelian berdasarkan perhitungan EOQ pada subbab
4.2.2 poin b diperoleh jurnal dan buku besar dari setiap transaksi pembelian. Jurnal
menghasilkan pembelian pertama sebesar Rp.19.052.000,-, pembelian kedua
sebesar Rp.11.000.000 dan Rp.10.980.000, pembelian ketiga sebesar Rp.9.900.000
dan Rp.12.480.000, pembelian keempat sebesar Rp.9.526.000 dan Rp.9.526.000,-,
pembelian kelima sebesar Rp.12.990.000,- dan Rp.12.990.000,-, pembelian keenam
sebesar Rp.9.526.000,- dan Rp.12.990.000,-
Perbandingan hasil pengujian manual perhitungan EOQ dan pembelian berdasarkan
perhitungan EOQ dengan pengujian aplikasi perhitungan EOQ dan pembelian
berdasarkan EOQ menghasilkan keluaran (output) sama.
148
4.2.3 Pengujian Fungsionalitas
Pengujian fungsionalitas dilakukan agar mengetahui valid atau tidaknya masukkan
yang dilakukan.
4.2.3.1 Pengujian Login
Berikut ini adalah pengujian dari form login. Login berfungsi untuk membatasi hak
akses pada pemakai aplikasi yang dimana pengguna aplikasi pada aplikasi ini adalah
bagian pembelian, bagian produksi, bagian gudang, bagian keuangan dan pemilik.
Tabel 4.11 Pengujian Login
Nama Field Tipe
Masukan
Keluaran Yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Username
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf Berhasil Disimpan
Pesan berhasil Disimpan
Berhasil
Angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Simbol Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Password
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf+Angka Berhasil Disimpan
Login berhasil Berhasil
Berdasarkan pengujian fungsionalitas terhadap pembagian hak akses saat login,
didapatkan bahwa pengguna aplikasi hanya dapat masuk saat username dan
password benar pada saat dimasukkan dalam form masukan untuk fungsionalitas
login. Jadi, pengujian Login menghasilkan keluaran yang berhasil.
4.2.3.2 Pengujian Input Periode
Berikut ini adalah pengujian dari form input Periode. Pengujian input periode ini
berdasarkan pada pengujian implementasi halaman antarmuka input periode.
Tabel 4.12 Pengujian Input Periode
Nama Field Tipe
Masukan Keluaran yang
diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Periode Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
149
Huruf Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf dan angka
Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Tahun n-1 Muncul kesalahan
Periode gagal disimpan
Berhasil
Tahun n Berhasil disimpan
Periode berhasil disimpan
Berhasil
Tahun n+2 Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Keterangan: n = tahun Pada pengujian input periode, memasukkan tahun n-1 berhasil jika tahun tersebut
belum dilakukan perhitungan EOQ dan status lock. Tahun n+2 berhasil ketika 2
tahun dari tahun n belum dilakukan perhitungan EOQ dan status lock. Jadi, untuk
memasukkan periode yaitu pada tahun sebelum dan pada awal tahun untuk
menentukan jumlah pesan. Dalam menentukan input periode dibatasi 2 tahun dari
perhitungan EOQ sebelumnya. Jadi, pengujian input periode dilakukan secara black
box testing pada aplikasi bahwa pengujian berhasil dan menghasilkan keluaran
(output) yang diharapkan.
4.2.3.3 Pengujian Input Estimasi Kebutuhan
Berikut ini adalah pengujian form input estimasi kebutuhan. Pengujian input
estimasi kebutuhan ini berdasarkan pada pengujian implementasi halaman
antarmuka input estimasi.
Tabel 4.13 Pengujian Input Estimasi Kebutuhan
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Id eoq
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf + angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Periode
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Nama produk Kosong Muncul
kesalahan Muncul pesan error
Berhasil
150
Huruf Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Quantity
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Pengujian fungsionalitas input estimasi kebutuhan dilakukan secara black box
testing pada aplikasi bahwa pengujian berhasil dan menghasilkan keluaran (output)
yang diharapkan.
4.2.3.4 Pengujian Input Target Produksi
Berikut ini adalah pengujian form input target produksi.
Tabel 4.14 Pengujian Input Target Produksi
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Id EOQ Kosong Muncul
kesalahan Muncul pesan error
Berhasil
Periode Kosong Muncul
kesalahan Muncul pesan error
Berhasil
Target produksi
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Pengujian fungsionalitas input target produksi dilakukan pada implementasi
halaman antarmuka input target produksi secara black box testing pada aplikasi
bahwa pengujian berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
4.2.3.5 Pengujian Input Biaya penyimpanan
Berikut ini adalah pengujian form input biaya penyimpanan.
Tabel 4.15 Pengujian Input Biaya Penyimpanan
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Id EOQ Kosong Muncul
kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
151
Biaya penyimpanan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Pengujian fungsionalitas input biaya penyimpanan dilakukan pada implementasi
halaman antarmuka input biaya penyimpanan secara black box testing pada aplikasi
bahwa pengujian berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
4.2.3.6 Pengujian Hitung Jumlah Pesan
Berikut ini adalah pengujian form hitung jumlah setiap kali pesan.
Tabel 4.16 Pengujian Hitung Jumlah Pesan
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil
Keluaran Kesimpulan
Id EOQ Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Periode Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Target produksi
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Biaya penyimpanan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Biaya pemesanan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Pengujian fungsionalitas hitung jumlah pesan dilakukan pada implementasi
halaman antarmuka jumlah pesan secara black box testing pada aplikasi bahwa
pengujian berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
152
4.2.3.7 Pengujian Hitung Total Biaya
Berikut ini adalah pengujian form hitung total biaya.
Tabel 4.17 Pengujian Hitung Total Biaya
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Id EOQ Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Periode Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Jumlah setiap kali pesan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Biaya penyimpanan
Kosong
Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Biaya pemesanan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Frekuensi pemesanan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Pengujian fungsionalitas hitung total biaya dilakukan pada implementasi halaman
antarmuka total biaya secara black box testing pada aplikasi bahwa pengujian
berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
4.2.3.8 Pengujian Input Bahan
Berikut ini adalah pengujian form input bahan.
Tabel 4.18 Pengujian Input Bahan
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Nama bahan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf + angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Satuan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
153
Huruf Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Harga
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf Mucul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Pengujian fungsionalitas input bahan dilakukan pada implementasi halaman
antarmuka input bahan secara black box testing pada aplikasi bahwa pengujian
berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
4.2.3.9 Pengujian Input Pemasok
Berikut ini adalah pengujian form input pemasok.
Tabel 4.19 Pengujian Input Pemasok
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Nama pemasok
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf + angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Alamat
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf + angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Telepon
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
154
Huruf Mucul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Pengujian fungsionalitas input pemasok dilakukan pada implementasi halaman
antarmuka input pemasok secara black box testing pada aplikasi bahwa pengujian
berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
4.2.3.10 Pengujian Input Pembelian
Berikut ini adalah pengujian form input pembelian.
Tabel 4.20 Pengujian Input Pembelian
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Nama bahan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Isi Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Satuan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Isi Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Harga
Kosong
Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Isi Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Tanggal
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Waktu pembelian sekarang
Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Sebelum waktu pembelian
Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Nama pemasok
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Isi Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Quantity
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
155
Huruf Mucul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Beli optimum
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Hapus Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Total
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Hapus Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Pengujian fungsionalitas input pembelian dilakukan pada implementasi halaman
antarmuka input pembelian secara black box testing pada aplikasi bahwa pengujian
berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
4.2.3.11 Pengujian Input Produk
Berikut ini adalah pengujian form input produk.
Tabel 4.21 Pengujian Input Produk
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Id produk
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Hapus Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Nama produk
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf + angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Pengujian fungsionalitas input produk dilakukan pada implementasi halaman
antarmuka input produk secara black box testing pada aplikasi bahwa pengujian
berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
156
4.2.3.12 Pengujian Input Bill Of Material
Berikut ini adalah pengujian form input bill of material.
Tabel 4.22 Pengujian Input Bill Of Material
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Nama produk
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf + angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Nama bahan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf + angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Satuan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf
Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Quantity
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Pengujian fungsionalitas input bill of material dilakukan secara black box testing
pada aplikasi bahwa pengujian berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang
diharapkan.
157
4.2.3.13 Pengujian Input Akun
Berikut ini adalah pengujian form input akun.
Tabel 4.23 Pengujian Form Input Akun
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Kode akun
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Huruf + angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf Mucul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Nama akun
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Angka Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf + angka
Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Huruf Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Pengujian fungsionalitas input akun dilakukan pada implementasi halaman
antarmuka input akun secara black box testing pada aplikasi bahwa pengujian
berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
4.2.3.14 Pengujian Laporan Pembelian
Berikut ini adalah pengujian form laporan pembelian.
Tabel 4.24 Pengujian Laporan Pembelian
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Tanggal
Kosong Tidak boleh kosong
Muncul pesan error
Berhasil
Tanggal sampai tanggal - n
Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Tanggal - n sampai tanggal
Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Nama pemasok
Kosong Tidak boleh kosong
Muncul pesan error
Berhasil
158
All Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Ratu bandeng Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Pada saat menampilkan laporan pembelian, grafik menampilkan quantity dari
setiap pembelian dan dapat menampilkan berapa bahan yang dipasok oleh
pemasok. Pengujian fungsionalitas laporan pembelian dilakukan pada implementasi
halaman antarmuka view laporan secara black box testing pada aplikasi bahwa
pengujian berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan.
4.2.3.15 Pengujian Laporan Bahan Masuk
Berikut ini adalah pengujian form laporan bahan masuk.
Tabel 4.25 Pengujian Laporan Bahan Masuk
Nama Field Tipe Masukan Keluaran yang
Diharapkan Hasil Keluaran Kesimpulan
Tanggal
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Tanggal - n sampai tanggal
Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Tanggal -n sampai tanggal
Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Nama bahan
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Isi Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Nama pemasok
Kosong Muncul kesalahan
Muncul pesan error
Berhasil
Isi Berhasil disimpan
Pesan berhasil disimpan
Berhasil
Pengujian fungsionalitas laporan bahan masuk dilakukan secara black box testing
pada aplikasi bahwa pengujian berhasil dan menghasilkan keluaran (output) yang
diharapkan.
159
5 BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan dari Sistem Manajemen Persediaan Makanan Cepat
Basi dengan Metode EOQ adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan pengujian secara manual, aplikasi dan fungsionalitas aplikasi ini
mampu menghasilkan berupa perhitungan nilai Economic Order Quantity
(EOQ).
b. Aplikasi ini dapat membantu pengguna aplikasi dalam menghitung EOQ yang
mampu menghasilkan total biaya optimum sesuai dengan hasil pengujian
manual pada subbab 4.2.1 poin a.1 dan pengujian aplikasi pada subbab 4.2.2
poin a.
c. Aplikasi ini menghasilkan laporan pembelian, laporan bahan masuk, jurnal
dan buku besar sesuai dengan hasil pengujian manual pembelian
berdasarkan perhitungan EOQ (subbab 4.2.1 poin b) dan pengujian proses
aplikasi pembelian berdasarkan perhitungan EOQ (subbab 4.2.2 poin b).
5.2 Saran
Dalam pembangunan sebuah aplikasi memang selalu ada pembaharuan yang harus
dilakukan agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Begitu juga dengan aplikasi
ini, diharapkan kedepannya aplikasi ini dapat dikembangkan seperti :
a. Proses perhitungan EOQ, menambahkan fungsi seperti mempertimbangkan
delay time dan safety stock.
b. Proses produksi, menambahkan fungsi seperti pengelolaan safety stock dan
reorder point pada bagian produksi dan pengelolaan barang jadi.
c. Proses pembelian, menambahkan fungsi seperti pembelian sistem kredit,
surat permintaan barang, dan buku kas kas keluar.
d. Proses pelaporan, menambahkan fungsi seperti laporan perubahan modal,
laporan laba rugi, neraca dan arus kas
160
e. Proses penjualan, menambahkan fungsi seperti pengelolaan penjualan dan
persediaan. Persediaan dapat menggunakan First In First Out (FIFO), Average
maupun Last In Last Out (LIFO).
f. Meningkatkan segi keamanan data yang lebih baik sehingga dapat menjaga
kerahasiaan.
161
6 DAFTAR REFERENSI
Assauri, S. (1978). Management Produksi, cetakan pertama. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Bodnar, G. H. (2006). Sistem Informasi Akuntansi, edisi 9. Yogyakarta: ANDI.
Fahmi, I. (2012). Manajemen Produksi dan Operasi. Bandung: Alfabeta.
Firdaus, Y. (2007, 10). Ekonomi. Jakarta: Ephibeta. Dipetik Juni 6, 2012, dari
www.geografi.com.
Handoko, H. T. (1994). Dasar - dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta:
BPFE.
Hendraputra, A., Pratondo, A., Wijaya, D. R., Darwiyanto, E., Nugroho, E. P., &
Kusuma, G. P. (2009). Jaminan Mutu Sistem Informasi. Bandung: Politeknik
Telkom.
Hoffer, J. A., Prescott, M. B., & McFadden, F. R. (2005). Modern Database
Management. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Horngren, C. T., & Harrison Jr, T. W. (2007). Akuntansi. Edisi 7. Jilid 1 (7 ed.). Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Indrajit, R. E., & Djokopranoto, R. (2003). Manajemen Persediaan. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kadir, A. (2008). Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Edisi 3.
Yogyakarta: ANDI.
Kadir, A. (2009). Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional.
Yogyakarta: ANDI.
Kadir, A. (2009). Membuat Aplikasi Web Dengan PHP dan Database MySQL.
Yogyakarta: Andi.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2007). Akuntansi Intermediet.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Leman. (1998). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
162
Mahyuzir, T. D. (1989). Analisa dan Perancangan Sistem Pengolahan Data. Jakarta:
PT Elex Komputindo.
Manullang, M. (2005). Pengantar Manajemen Keuangan;Ed.1. Yogyakarta: ANDI.
Mursyidi. (2010). Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rudianto. (2009). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Shalahudin, M., & Rosa, A. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak
(Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung: Modula.
163
7 LAMPIRAN
A. Lampiran 1 Bukti Pembelian
164
B. Lampiran 2 Laporan Keuangan Tahun 2011
165
C. Lampiran 3 Laporan Keuangan Tahun 2011 (Lanjutan)
Recommended