Budaya Komunikasi yang Terungkap dalam Wacana Bahasa Indonesia

Preview:

DESCRIPTION

Pidato Prof. Dr. H. Suparno

Citation preview

Budaya Komunikasi yang Terungkap dalam Wacana Bahasa Indonesia

Prof. Dr. H. SuparnoPidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar

Bidang Wacana Bahasa IndonesiaPada Fakultas Sastra

Disampaikan dalam Sidang TerbukaSenat Universitas Negeri Malang

20 November 2000

Disajikan OlehSiti Robiah

130211810262

Universitas Negeri MalangProgram Pascasarjana

Pendidikan Bahasa IndonesiaApril 2014

Budaya Komunikasi

Hakikat Manusia

Makhluk Sosial

Format Baru Komunikasi

Transparan

Jujur

Santun

Produk Budaya

Wacana

Teks Tulis

Teks Lisan

“Bahasa Mencerminkan Bangsa”

Budaya Komunikasi Wacana

Contoh:

Makna kata Rice (dalam bahasa Inggris)

Bahasa Indoensia = Padi, Gabah, Beras, Nasi, Lontong, dll

Retorika Komunikasi

•Budaya Kelangsungan Pengungkapan Maksud

•Budaya Penyembunyian Jati Diri Penutur

•Budaya Kesantunan

Kelangsungan Komunikasi

Arif (Jawa) vs Mertua (Batak)

Arif meminjam kendaraan mertua, dan ia terkejut ketika mertua memintanya untuk mengisi bensin kendaraan yang dipinjamnya dengan cara langsung, “Belikan bensin!”

Komunikasi Etnik Jawa:- Bensinnya tinggal sedikit, lo!- Bensinnya perlu ditambah!.

Teori Tindak Tutur Austin

Ilokusi : yang dilakukan penutur ketika bertutur (minta mitra tutur melakukan sesuatu)

Komunikasi

Tindak TuturHakikat Komunikasi Interaktif

Lokusi : tindak menuturkan sesuatu

Perlokusi : tindak dari dampak lokusi dan ilokusi

Teori Searle (1969)

Tindak Tutur berdasarkan maksud dan tuturan yg terungkap

Jarak Kelangsungan Komunikasi dapat Ditafsirkan

Cara Langsung : Eksplisit

Cara Tidak Langsung : Implisit

Tindak Tutur Langsung

Tindak Tutur Tak Langsung

Contoh Tindak Direktif tidak langsung diungkapkan dengan enam bentuk

•Berhubungan dengan Aktivitas Pendengar

•Berhubungan dengan Tindakan Mendatang Pendengar

•Berhubungan dengan Kemauan Pendengar

•Berhubungan dengan Keinginan Pendengar

•Berhubungan dengan Alasan Bertindak

•Kalimat yg tersemat dalam salah satu dari lima di atas

•Can you pass the salt?

•Will you pass the salt?

•I would like (you to pass) the salt.

•Would you mind passing the salt?

•It might help if you passed the salt.

•Can I ask you to pass the salt?

Gangguan Teknis

Karena satu hal dan lain hal

Kesalahan Prosedur

Gaji anggota DPR: 1) Gaji Pokok, 2) Tunjangan Perbaikan Penghasilan, 3) Uang Paket, 4) Tunjangan Jabatan, 5) Tunjangan Beras, 6) Tunjangan Khusus.

Penyembunyian Jati Diri

•Bertanya tentang jati diri yang ditelepon* (lain dengan budaya barat)

Nama•Silaka

n minum!

•Mari dihabiskan saja!

Pelaku (Pronomina)

•Sebagaimana telah kita ketahui….

•Seperti telah kalian ketahui….

Pelibatan Pendengar

atau Pembaca

Motivasi Penyembunyian Jati Diri

Motivasi

Positif

Negatif

Realisasi Rasa Rendah Hati atau mengajak orang lain ikut memiliki (Fenomena Kesantunan)

Menjaga Objektivitas Substansi Bahasan (Wacana Ekspositori)

Pengalihan bahkan Pelarian Tanggung Jawab

Motivasi dalam Praktik Komunikasi Budaya Terselubung

Kesantunan Kepuasan Mitra Tutur

Pertimbangan pengungkapan terbuka perlu dihindari karena tidak santun

Penolakan (Etnik Jawa)•M

enggunakan Alasan

•Menggunakan Kondisi

•Menyatakan Terima Kasih

•Menggunakan Komentar

•Mengajukan Usul

•Menggunakan Gestur (Gerak Mimik)

Kesantunan Berbahasa

Gejala EufimismePengungkapan secara Lebih Halus

- PRT (Pembantu Rumah Tangga)- Anus- Urine- Ke belakang (buang air besar atau buang air kecil)- Kurang pandai- Kurang waras- Kurang mampu

- Pesan-pesan- Pariwara- Selingan- Tuturan kosong 1. “Mari kita mundur dan muncul kembali dalam Warna-Warni!”2. Kami tidak menerima sumbangan dalam bentuk kado.

Budaya Topeng

Fenomena Negatif

Eufimisme

Budaya komunikasi untuk mengungkapkan informasi secara tidak

jelas dan mengakibatkan kerugian

Pembudayaan ketidaksesuaian antara makna dan kata yang pada gilirannya menimbulkan pembusukan moralitas individu, masyaraktat, dan budaya

Penggunaan bahasa yang tidak efektif dan efisien sebagai alat berpikir dan berasa, serta alat memahami pikiran dan perasaan

Kemerosotan kredibilitas kalangan penguasa dan kalangan masyarakat

Uang saku

Biaya administrasi

Uang lelah

Bantuan dana dari luar negeri

Era Orde Baru : Kata-kata bagian dari politik kebohongan

Menteri Pertambangan dan Energi mengumumkan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM, beberapa pekan setelah itu harga BBM pun naik.

Aparat keamanan menenangkan masyarakat bahwa keadaan kota aman, tak lama kemudian terjadi kerusuhan besar.

SarkasmePengungkapan maksud dengan kata-kata dan

ungkapan yang pedas, bahkan kasar

Soekarno

• Ganyang

Faisal Tanjung

• Libas

Soeharto

• Gebuk

Gus Dur

• Biang kerok

Dasar Teori menilai Kesantunan

1. Brown & Levinson (1987) Konsep Muka

Muka Positif Muka Negatif

Kesantunan Positif

Kesantunan Negatif

Tingkat Keterancaman Muka

Besaran Kekuasaan

Status Sosial

Jarak Sosial

Pilihan Strategi Penutur

secara terus terang

menggunakan kesantunan positif

menggunakan kesantunan negatif

cara samar-samar

2. Leech (1983 Maksim Kearifan : Skala Untung Rugi

Kendali Konteks

Mitra tutur: semakin ada untung yang diperoleh mitra tutur, suatu ungkapan

semakin santun, dan sebaliknya.

Keberagaman MasyarakatKeberagaman Budaya

Komunikasi Masyarakat

Persepsi Kesantunan Direktif dalam Bahasa Indonesia di Jakarta

(Empat Modus Direktif)

•Pernyataan Keinginan

•Performatif

•Performatif Berpagar

•Isyarat Kuat

Hierarki Jawa mirip SundaHierarki Minang mirip Batak

Fenomena Komunikasi Masyarakat Papua

Masyarakat menuntut Papua Merdeka

Forum Rekonsiliasi Rakyat Irian (Foreri)

Frans Rumbrawer, dosen Lingustik Uncen: Mediator

Komunikasi

Santun, moderat, jelas, jujur, terbuka, dan tegas*

Budaya Komunikasi orang Papua tidak diikuti oleh partisipan non-Papua

Komunikasi ReseptifPenggunaan Bahasa

Reseptif dari Segi Pemahaman Suatu Teks

UUD 45 Bab II Pasal 7“Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

“Berlaku sejak tanggal ditetapkan”tentang pengangkatan dan

pemberhentian jabatan Kapolri masa Gus Dur.

Motivasi Kepentingan Berperan

Sejauh motivasi kepentingan diberlakukan, tafsiran yang

relevan berlaku

Sejauh motivasi kepentingan tidak diberlakukan, tafsiran yang

tidak relevan berlaku.

Motivasi Kepentingan Pertimbangan

Untung Rugi Penting

Simpulan dan Implikasi

Budaya Komunikasi Wacana

Budaya Positif dan Negatif

Budaya Komunikasi Indonesia

Berciri Majemuk

Budaya Wacana

Ekspositori layak

dikembangkan

Terima Kasih

alda0adawi@gmail.com

Recommended