View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Struktur Dan Kultur Organisasi Bisnis
DIUSULKAN OLEH
KELOMPOK 7
Cana Paranita ( 115030201111107)
Kahfiardi Fajri ( 115030200111150)
Rery Nawangwulan (115030201111049)
Silviansyah Tri Maharani (115030213111007)
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul ‘Struktur Dan Kultur Organisasi Bisnis’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan Makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami terbuka untuk kritik dan saran dari teman-teman.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada teman-temen. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Semoga Makalah yang kami buat ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Daftar Isi
Struktur organisasi 1
Bentuk Organisasi 4
Ciri-Ciri 5
Budaya Organisasi 9
TIPOLOGI BUDAYA 15
Struktur organisasi
• Struktur Organisasi merupakan hubungan formal antara kelompok dan individu dalam
organisasi. Atau dapat dikatakan sebagai suatu kerangka yg menggambarkan pola
hubungan diantara bidang-bidang kerja maupun orang-orang yg menunjukkan
kedudukan, wewenang, dan tanggungjawab masing-masing dalam suatu sistem
kerjasama.Stuktur Organisasipada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer
melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja
dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat
dikordinasikan dan dikomunikasikan
• Empat Pilar Pengorganisasian(Four Building Blocks of Organizing)
a. Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)= adalah Upaya untuk
menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun
dalam proses perencanaan) yang mungkin saja bersifat kompleks—menjadi lebih
sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan
untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut. Kadangkala
Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih
sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya,
bukan orangnya.Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam
Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian
dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dan lain sebagainya
Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization) = Setelah pekerjaan dispesifikkan,
maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang
sejenis .Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses
pengelompokkan danpenamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur,
hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat
dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan
Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi
a. Berdasarkan Fungsional
b. Berdasarkan Produk
c. Berdasarkan Pelanggan
d. Berdasarkan Geografis
e. Berdasarkan Matriks
b. Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)=
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik
secara vertikal maupun secara horisontal.Terdapat 2 konsep penting dalam
Hierarcy, yaitu :
- Span of management control atau span of control= Span of management
control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen
yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
- Chain of Command = menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi
dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah.
chain of command juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat
dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.
c. Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar
bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)= Koordinasi adalah proses
dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian
dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif.
Ditambah dengan :
Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak
organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada
siapa.
Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara
efisien dan efektif.
Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Struktur organisasi sebuah perusahaan dapat digambarkan menjadi sebuah bagan
organisasi, yang menunjukkan interaksi antar masing-masing posisi jabatan.Bagan ini
menunjukkan rantai komando, yaitu mengidentifikasikan posisi-posisi jabatan dimana
masing-masing jenis karyawan harus memberikan laporannya.Rantai komando juga
menunjukkan pihak yang bertanggung jawab atas setiap aktivitas. Rantai komando dapat
digunakan untuk memastikan bahwa para pimpinan telah membuat keputusan yang akan
memaksimalkan nilai perusahaan dan bukannya memenuhi kepentingan dirinya sendiri.
Sebagai contoh, beberapa manajer mungkin bias mencoba merekrut bawahannya untuk posisi
tertentu. Sejauh tindakan-tindakan mereka dapat diawasi dalam rantai komando, mereka
kemungkinan besar akan mengambil keputusan yang akan menguntungkan perusahaan
dibanding kepentingan mereka sendiri. Jika manajer di setiap tingkat melaporkan keputusan-
keputusan penting mereka kepada manajer lain, keputusan-keputusan tersebut akan menjadi
subyek pemeriksaan secara teliti. Proses pengawasan ini tidk dimaksudkan untuk mengambil
kekuasaan seorang manajer, namun untuk memastikan bahwa kekuasaan tersebut digunakan
untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
Faktor-faktor yang memengaruhi Struktur Organisasi
1. Strategi Organisasi
2. Skala Organisasi
3. Teknologi
4. Lingkungan
Wewenang dan struktur organisasi
Ada saling hubungan langsung antara struktur organisasi dengan pola wewenang.
Karena struktur itu adalah mengenai penetapan berbagai posisi, maka ia memberikan
kerangka untuk hebungan wewenang. Akan tetapi, pola wewenang ini hanya merupakan
sebagian saja dari total struktur.
Wewenang adalah menyangkut hubungan antara berbagai posisi dalam organisasi
bukan atribut seorang individu. Struktur wewenang memberikan basis untuk penugasan
kepada berbagai unsur dalam organisasi dan untuk pengembangan mekanisme control bagi
terjaminnya pelaksanaan tugas-tugas tersebut sesuai dengan rencana. Ia memelihara transaksi
pengaruh formal diantara para anggota organisasi.
Bentuk Organisasi
Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggungjawab, maka
bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut:
1. Struktur Organisasi Lini
Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol.Pada struktur organisasi ini, wewenang
dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan.Begitu juga sebaliknya,
pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada ataan yang memberi
perintah.Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil,
jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.Organisasi Lini hanya
tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga
Ciri-Ciri:
a. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis
wewenang
b. Jumlah karyawan sedikit
c. Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
d. Belum terdapat spesialisasi
e. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas
segala bidang pekerjaan
f. Struktur organisasi sederhana dan stabil
g. Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
h. Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung
berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan
dilaksanakan
Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat
pimpinan.
Adanya penghematan biaya
Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
organisasi
Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung
bersikap kaku (tidak fleksibel).
Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil
inisiatif sendiri
Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
Kurang tersedianya saf ahl
2. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor.Struktur ini berawal dari konsep
adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai
wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan
fungsi atasan tersebut.Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang
berberda-beda.Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan
kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.Didalam lembaga pendidikan khususnya di
Indonesia, pada umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur organisasi ini sangat
cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut :1.Organisasi kecil
2.Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
3.Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4.Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.Pengawasan dilakukan secara ketat
6.Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
7. Hemat waktu karena mengerjakan pekerjaan yang sama
Kebaikan struktur organisasi fungsional diantaranya :
1. Program terarah
2. Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesua
3. Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
Keburukan struktur organisasi fungsional diantaranya :
1. Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2. Koordinasi sulit dilaksanakan
3. Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit
dilaksanakan
3. Struktur Oranisasi Garis dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh
Harrington Emerson.Struktur ini umumnya di gunakan oleh organisasi yang besar, daerah
kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga
pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf.Staf adalorang ahli
dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam
organisasi tersebut.
Memiliki ciri-ciri:
Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
Jumlah karyawan banyak
Organisasi besar, bersifat komplek
Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
1. Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
3. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada
organisasi besar maupun kecil.
4. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn
pemikiran dari staf.
5. Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan
spesialisasinya
7. Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
1. Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan
nasihat
2. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
3. Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang
dilaksanakannyalah yang penting
4. Pimpinan lini mengabaikan advis staf
5. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf
tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
6. Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
7. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan
ketidaksenangan pegawai lini
8. Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam
kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan
menjadi kompleks.
4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur
organisasi.dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan memilih, yang
menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.
Fungsi atau kegunaan struktur dalam sebuah organisasi dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Kejelasan Tanggung Jawab.
Struktur Organisasi Di Buat Dengan Maksud memperlihatkan pola hubungan antara anggota
organisasi dan sarana yang dimiliki agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas
tugas, kewajiban, hak dan tanggung jawabnya. Setiap anggota organisasi harus bertanggung
jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus
bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena
pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan Kedudukan.
Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam
melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu
fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas.
Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk
melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi
dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
Budaya Organisasi
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif.Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia salah satunya adalah dalam suatu organisasi.
Budaya organisasi adalah suatu sistem dari panutan nilai-nilai yang secara bersama
diikuti dan diatuhi oleh anggotanya. Nilai panutan ini membatasi dan menggarahkan cara
anggota berperilaku dan bekerja. Budaya organisasi sengaja dirumuskan dan diturunkan dari
visi misi perusahaan.Brown dalam bukunya mendefinisikan Budaya organisasi sebagai
bentuk keyakinan, nilai, cara yang bisa dipelajari untuk mengatasi dan hidup dalam
organisasi, budaya organisasi itu cenderung untuk diwujudkan oleh anggota organisasi.
Robbins, (2003: 525) menjelaskan bahwa budaya organisasi itu merupakan suatu sistem nilai
yang dipegang dan dilakukan oleh anggota organisasi, sehingga hal yang sedemikian tersebut
bisa membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Budaya organisasi
dipengaruhi oleh beberapa karakter yaitu :
1. Inovasi dan pengambilan resiko : Tingkat daya pendorong karyawan
untukbersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
2. Perhatian terhadap detail : Tingkat tuntutan terhadap karyawan untuk mampu
memperlihatkan ketepatan, analisis, dan perhatian terhadap detail.
3. Orientasi terhadap hasil : Tingkat tuntutan terhadap manajemen untuk lebih
memusatkan perhatian pada hasil, dibandingkan perhatian pada teknik dan proses
yang digunakan untuk meraih hasil tersebut.
4. Orientasi terhadap individu : Tingkat keputusan manajemen dalam
mempertimbangkan efek- efek hasil terhadap individu yang ada di dalam
organisasi.
5. Orientasi terhadap tim : Tingkat aktivitas pekerjaan yang diatur dalam tim, bukan
secara perorangan.
6. Agresivitas : Tingkat tuntutan terhadap orang-orang agar berlaku agresif dan
bersaing, dan tidak bersikap santai.
7. Stabilitas : Tingkat penekanan aktivitas organisasi dalam mempertahankanstatus
quo berbanding pertumbuhan.
Masing-masing karakteristik ini berada dalam suatu kesatuan, dari tingkat yang rendah
menuju tingkat yang lebih tinggi. Menilai suatu organisasi denganmenggunakan tujuh
karakter ini akan menghasilkan gambaran mengenai budaya organisasi tersebut. Gambaran
tersebut kemudian menjadi dasar untuk perasaan saling memahami yang dimiliki anggota
organisasi mengenai organisasi mereka, bagaimana segala sesuatu dikerjakan berdasarkan
pengertian bersama tersebut, dan cara-cara anggota organisasi seharusnya bersikap.
-Sumber-sumber Budaya Organisasi
Menurut Tosi, Rizzo, Carrol, budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
1. Pengaruh umum dari luar yang luas :Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikanatau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat : Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai
yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.
3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi : Organisasi selalu berinteraksi dengan
lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi
akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi
berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.
-Fungsi Budaya Organisasi
Dengan adanya budaya organisasi yaitu dengan adanya nilai-nilai yang dimengerti,
ditanamkan, dan dilakukan oleh pelaku organisasi budaya organisasi dapat memberikan
manfaat yang baik bagi jalannya suatu organisasi agar dapat terus berjalan dengan produktif
dan memberikan perkembangan yang positif dari hari ke hari.Budaya organisasi berfungsi
sebagai pegangan seluruh jajaran perusahaan. Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya
organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu
dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Penciptakan, Mempertahankan Budaya
Para pendiri organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam
pembentukan awal budaya organisasi. Mereka mempunyai misi dan visi tentang bagaimana
cara menjalankan organisasi. Ukuran kecil menjadi ciri organisasi yang baru berdiri,
selanjutnya pendiri menetapkan visi pada para anggota. Karena para pendiri adalah orang
yang mempunyai ide awal, mereka juga biasanya mempunyai cara tentang bagaimana ide-ide
tersebut harus dipenuhi. Budaya organisasi merupakan hasil dari interaksi antara :
1. Cara dan asumsi para pendirinya
2. Apa yang dipelajari oleh para anggota pertama dalam organisasi, orang yang
dipekerjakan oleh para pendiri dan dari pengalaman mereka sendiri.
Sekali budaya itu hidup, maka ada kekuatan daam organisasi yang berupaya untuk
melindungi dan mempertahankan dengan cara memberikan pengalaman atasan kepada
pegawai. Ada tiga kekuatan yang dianggap mendominasi dalam mempertahankan budaya
adalah seleksi, manajemen puncak, dan sosialisasi.
Seleksi
Tujuan yang jelas dari proses seleksi adalah untuk mengidentifikasi dan
mempekerjakan individu-individu yang memiliki wawasan, keterampilan dan
kemampuan dalam melakukan pekerjaan untuk keberhasilan perusahaan. Tetapi
biasanya, akan terdapat lebih dari seorang kandidat yang dapat memenuhi persyaratan
dari pekerjaan yang ditawarkan. Keputusan akhir mengenai siapa yang akan dipekerjakan
sangat dipengaruhi oleh penilaian pembuat keputusan, yaitu seberapa bagus kandidat-
kandidat tersebut memiliki kesesuaian dengan organisasi. Calon pekerja yang memiliki
konflik antara nilai-nilai yang mereka miliki dengan nilai-nilai yang ada di dalam
organisasi dapat memilih untuk keluar dari proses pelamaran pekerjaan. proses seleksi
menjaga suatu budaya organisasi dengan cara membuang individu-individu yang
mungkin saja menyerang atau menyepelekan budaya organisasi tersebut.
Manajemen Puncak
Menunjukkan pada perilaku & tindakan dari manajemen puncak akan
berpengaruh terhadap budaya organisasi. Para pegawai memperhatikan perilaku
manajemen dimana kejadian-kejadian yang diamati oleh para pegawai dalam kurun
waktu tertentu dapat menetapkan norma-norma yang kemudian meresap ke bawah
melalui organisasi. Adanya sosok Leadership sebagai panutan dalam bertindak
merupakan cara untuk mempertahankan Budaya Organisasi yang telah ada.
Sosialisasi
merupakan langkah yang tepat untuk mempertahankan budaya organisasi,
terutama sosialisasi yang ditujukan bagi anggota baru untuk menyesuaikan diri dengan
budayanya. Seluruh anggota organisasi seharusnya mengetahui & memahami mengenai
terbentuknya budaya organisasi, pentingnya bagi kemajuan organisasi, termasuk bagi
pengembangan dirinya. Sebuah organisasi akan selalu mensosialisasi setiap pegawai
selama kariernya. Namun sosialisasi yang paling eksplisit ialah ketika organisasi
mencoba membentuk orang luar/orang baru untuk menjadi seorang pegawai “yang
berkedudukan baik”. Dalam proses tersebut, mereka diberitahu mengenai bagaimana hal
tersebut dilakukan disini.
Cara Karyawan Mempelajari Budaya Organisasi
Proses transformasi budaya oleh karyawan dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu:
1. Cerita-cerita
Cerita-cerita mengenai bagaimana kerasnya perjuangan pendiri organisasi di
dalam memulai usaha sehingga kemudian menjadi maju seperti sekarang merupakan hal
yang baik untuk disebarluaskan.Bagaimana sejarah pasang-surut perusahaan dan
bagaimana perusahaan mengatasi kemelut dalam situasi tak menentu merupakan kisah
yang dapat menodorong dan memotivasi karyawan untuk bekerja keras jika mereka mau
memahaminya.
2. RitualSemua masyarakat memiliki corak ritual sendiri-sendiri.Di dalam
perusahaan, tidak jarang ditemui acara-acara ritual yang sudah mengakar dan menjadi
bagian hidup perusahaan.Sehingga tetap dipelihara keberadaannya.
3. Simbol-simbol material
Simbol-simbol atau lambang-lambang material seperti pakaian seragam, ruang
kantor dan lain-lain, atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya
organisasi yang harus diperhatikan sebab dengan simbol-simbol itulah dapat dengan cepat
diidentifikasi bagaimana nilai, keyakinan, norma, dan berbagai hal lain itu menjadi milik
bersama dan dipatuhi anggota organisasi.
4. Bahasa
Bahasa merupakan salah satu media terpenting di dalam mentransformasikan
nilai.Dalam suatu organisasi atau perusahaan, tiap bidang, divisi, strata atau semacamnya
memiliki bahasa atau jargon yang khas, yang kadang-kadang hanya dipahami oleh
kalangan itu sendiri.Hal ini penting karena untuk dapat diterima di suatu lingkungan dan
menjadi bagian dari lingkungan, salah satu syaratnya adalah memahami bahasa yang
berlaku di lingkungan itu.Dengan demikian menjadi jelas bahwa bahasa merupakan unsur
penting dalam budaya perusahaan.
TIPOLOGI BUDAYAMenurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada
empat tipe budaya organisasi
1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan
istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus.
Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam
menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan
memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi.
Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta
mengutamakan kerja sama tim.
3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan
juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga
lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari
orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga
menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi
mereka yang sangat berprestasi.
4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik.
Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi
dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki
suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.
Recommended