46
DESAIN ULANG ORGANISASI DENGAN SISTEM INFORMASI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi management Disusun Oleh: Okta Dwi Kurnia ( 105030207111019 ) Intan Rachmadhani ( 105030207111081 ) Ary Nurul Sutarmaningtyas ( 105030203111015 )

ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

DESAIN ULANG ORGANISASI DENGAN SISTEM INFORMASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi management

Disusun Oleh:

Okta Dwi Kurnia ( 105030207111019 )

Intan Rachmadhani ( 105030207111081 )

Ary Nurul Sutarmaningtyas ( 105030203111015 )

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2012

Page 2: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sangat menyadari bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak makalah ini tidak

mungkin terselesaikan dengan baik. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan

kritik senantiasa kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah

ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang,19 Mei 2012

Penulis

Page 3: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

DESAIN ULANG ORGANISASI DENGAN SISTEM INFORMASI

Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald : Sistem adalah suatu jaringan kerja

dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Karakteristik Sistem

Memiliki komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama

membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun

kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu

dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai

suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan

dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih

besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu

sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila

perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah

subsistemnya.

Batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem

yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu

sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang

lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar system adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi

operasi sistem.

Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya.

Page 4: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Masukan sistem (input)

Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang

digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk

diolah menjadi informasi.

Keluaran sistem (Output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

Pengolah sistem (Process)

Pengolah system merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi

keluaran yang diinginkan.

Sasaran sistem

Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Bagaimana dengan Sistem Baru dapat Mengubah Organisasi

Sistem informasi sebagai perubahan organisasi yang terencana. Pengenalan sistem

informasi baru tidak hanya melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak. Ini juga

mencakup tentang perubahan pekerjaan, keterampilan, manajemen, dan organisasi.

Dalam filsafat sociotechnical, jika suatu organisasi tidak bisa menggunakan sistem

informasi yang baru, maka perlu dilakukan desain ulang organisasi. Satu hal penting

untuk mengetahui tentang pembangunan sebuah sistem informasi baru yaitu proses

perencanaan perubahan organisasi. Perancang sistem harus memahami bagaimana

satu sistem akan mempengaruhi organisasi secara keseluruhan, memfokuskan

terutama pada konflik organisasi dan perubahan pada tempat kedudukan dari ciri-ciri

keputusan Perancana sistem juga harus mempertimbangkan bagaimana sifat alami

kelompok kerja terhadap pergantian sistem baru. Sistem baru dapat berhasil secara

teknis kecuali terjadi kegagalan organisasional akibat satu kegagalan dalam sosial dan

proses politik dalam membangun system. Analis dan perancang bertanggung jawab

Page 5: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

untuk memastikan bahwa anggota inti organisasi berpartisipasi dalam proses

pembuatan system baru.

Pengembangan Sistem Informasi yang Cocok dengan Perencanaan Bisnis

Suatu organisasi yang memutuskan menggunakan system yang baru akan berpikir

untuk membangun sistem menjadi komponen penting dari proses perencanaan

organisasi. Organisasi perlu mengembangkan rencana sistem informsasi yang

mendukung seluruh rencana bisnis mereka dan menggabungkan sistem yang strategis

sampai tingkat atas perencanaan. Satu proyek tertentu yang telah dipilih dalam

konteks keseluruhan rencana strategis untuk area sistem, maka sistem informasi yang

terencana dapat dikembangkan. Rencana tersebut berfungsi sebagai petunjuk dalam

pengembangan sistem, dasar pemikiran, situasi saat ini, strategi pengelolaan, rencana

pelaksanaan, dan anggaran dana.

Hal mendasar dalam pengembangan sistem yaitu penganalisa sistem yang merupakan

bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna

tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi

sejumlah hal,yaitu :

Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan

lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa

sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk

mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan

sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan

untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan

perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.

Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum

menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun

waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan

mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya.

Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan

pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi

Page 6: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah

statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.

Maintabilitas, perawatan mencakup

Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh

karena itu bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level

manajemennya.

Manajemen level atas : untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan

keputusan.

Manajemen level menengah : untuk perencanaan taktis.

Manajemen level bawah : untuk perencanaan dan pengawasan operasi.

Operator : untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.

Untuk pengembangan sebuah sistem informasi diperlukan struktur manajemen

organisasi personil. Strutktur dasarnya:

1. Direktur Sistem Informasi

2. Manajer Pengembangan Sistem

3. Analis Sistem

4. Programmer

5. Manejer Komputer dan Operasi.

Mengidentifikasi Aktivitas Inti Proses Pengembangan Sistem Perlunya

Pengembangan Sistem

Dengan seiringnya perkembangan jaman maka sebuah sistem tentu tidak selamanya

dapat digunakan dengan baik. Untuk itu perlu ada perubahan terhadap sistem tersebut

baik dengan cara memperbaiki sistem yang lama ataupun jika perlu untuk mengganti

sistem yang lama. Ada beberapa hal yang mendasari hal tersebut, antara lain:

• Ada permasalahan pada sistem yang lama.

Permasalahan yang dimaksud disini seperti adanya ketidakberesan pada sistem yang

lama sehingga hasilnyapun tidak sesuai dengan yang diharapkan. Contohnya :

terdapat kesalahan-kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak yang menyebabkan

data pada suatu perusahaan tidak dapat terjamin kebenarannya, adanya kesempatan

atau peluang anggota dari sistem tersebut untuk melakukan kecurangan.

Page 7: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Permasalahan yang lain juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan organisasi tersebut.

Contohnya pada sebuah perusahaan perdagangan yang berkembang yang sebelumnya

hanya sebatas dalam kota kini hingga nasional bahkan internasional. Pertumbuhan

organisasi (perusahaan) memaksa sistem yang dimiliki sebelumnya harus disesuaikan

dengan kebutuhan kerja dari perusahaan tersebut, misalnya transaksi yang

sebelumnya bersifat konvensional kini lebih moderen dengan memanfaatkan internet.

Untuk meraih kesempatan (opportunities) Sebuah sistem harus diperbaiki atau

dikembangkan juga disebabkan untuk meraih kesempatan dari suatu organisasi atau

perusahaan. Misalnya pada tingkat manajer pada sebuah perusahaan dituntut untuk

cepat menghasilkan suatu kebijakan agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang

lebih banyak, sehingga perusahaan tersebut memanfaatkan Sistem Pendukung

Keputusan agar kebijakan yang didapat lebih cepat.

• Adanya intruksi-intruksi (directives) Sistem harus diperbaharui atau dikembangkan

juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti pemerintah. Adanya kebijakan-

kebijakan pemerintah memaksa sebuah perusahaan menggunakan sistem yang tidak

bertentangan dengan kebijakan tersebut.

Pengembangan atau pembuatan sebuah sistem tentu tidak memakan biaya yang

sedikit, sehingga organisasi harus secara bijak menentukan apakah sistem yang

digunakan masih layak untuk dipakai atau sudah harus dikembangkan atau diganti.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat sebuah sistem harus

diperbaiki adalah : keluhan dari pelanggan, pengiriman barang yang sering tertunda,

pembayaran gaji yang terlambat, ketidakberesan keuangan, persediaan barang yang

terlalu tinggi, investasi yang tidak efisien, dll.

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sebagai

berikut :

1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan

solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.

2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur,

perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem

informasi

Page 8: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan

untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi

dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak

4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan

dan panduan seperlunya.

5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan

perubahan atau tambahan fasilitas.

6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa

bagus sistem telah dioperasikan.

Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model

klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping,

spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.

Analisis Sistem

Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:

1. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat

berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

2. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan

sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk

mendukung organisasi.

3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.

4. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.

Perancangan Sistem.

Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what? Sedangkan desain

digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana

system dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis. Elemen-elemen

pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:

1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines,

material, money dan methods.

Page 9: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama

fase analisis sistem.

3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.

4. Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau

computer base.

5. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, antara lain: capture, classify,

arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.

6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.

Langkah dasar dalam proses desain:

1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan

informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik

keseluruhan kebutuhan informasi sistem

2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa

gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai

unit sistem.

3. Menerapkan kendala organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan

kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen

organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan

adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility,

grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan

sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya

organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan

total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.

4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).

Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk

menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sebagai berikut

Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem

(system’s goal)

Page 10: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output

tersebut

Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun

field informasi yang diperlukan.

Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah

input menjadi output yang diperlukan.

Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang

disimpan selama pemrosesan input menjadi output.

Ulangi langkah tersebut terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan

diperoleh.

Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi

kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.

Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung,

estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang

ekstrim

Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data

yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.

Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.

5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen

apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu

disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:

Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk

tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan

desain sistem.

Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan

diajukan.

Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan

dan merawat sistem.

Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang

mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.

Page 11: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Prinsip Dasar Desain.

Ada 2 prinsip dasar desain, antara lain:

1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana

yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama

dalam cost.

2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang

memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional)

yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per

modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem

fungsional, yaitu: data collection, data processing, file update, data storage,

data retrival, information report dan data processing controls.

Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem informasi:

1. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem

informasi.

2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record,

collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.

3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan

lagi ke sistem.

4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari

pewaktuan informasi tersebut diperlukan.

5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal

6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan

informasi.

7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan.

8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.

9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas

prosesing yang besar dilakukan.

10. Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada

kendala sistem.

Page 12: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

11. Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.

12. Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit.

13. File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.

14. Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data.

15. Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.

16. Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir.

Untuk menganalisa sistem secara efektif, kita membutuhkan lebih dari sekedar

perangkat permodelan; yaitu metode. Metode ini dari waktu ke waktu berubah sesuai

dengan perkembangan teknologi. Siklus ini cenderung menglami perubahan yang

berarti dengan ditemukannya bahasa generasi keempat dan terakhir generasi kelima

dimana pendekatan dengan paradigma object-oriented dan kompatibilitas antar

model.

Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yang pertama

yaitu topdown. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global

yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan

sebagai pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu

pondasi hingga ke bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi. Metode

kedua yaitu bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke

satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada awal 1980an mulai dikenal teknik

pendesainan terstruktur dengan menggunakan konsep pararel dan siklus, misalnya

antara uji coba program dan pemrograman dapat dilakukan kerja pararel dan

seandainya ada sesuatu yang salah ketika implementasi maka dilakukan survey,

analisa dan desain ulang yang menggantikan metode pendesainan klasik yang

cenderung serial.

Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur melingkupi :

Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-

kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan

usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan

survey yang berisi tentang segala sesuatu, pada poin di atas.

Page 13: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai

menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.

Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.

Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.

Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.

Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.

Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk

pemakaian dan pengoperasian.

Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak

pada sistem sebelumnya.

Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima

manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

Terdapat beberapa pendekatan dalam pengembangan system,antara lain :

a. Pendekatan Klasik

Disebut juga pendekatan tradisional/ konvensional. Pendekatan klasik

mengembangkan sistem dengan tahapan-tahapan system life cycle. Pendekatan ini

menekankan bahwa pengembangan akan berhasilbila mengikuti tahapan pada Sistem

Life Cycle.

Permasalahan yang dapat timbul pada pendekatan klasik :

1.Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit

2. Biaya perawatan dan pemeliharaan sistem akan menjadi mahal

3. Kemungkinan kesalahan sistem besar

4. Keberhasilan sistem kurang terjamin

b. Pendekatan Terstruktur

Pendekatan terstruktur akan dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang

dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang

dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik

dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah banyak

Page 14: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

yang diperkenalkan dalam buku-buku maupun perusahaan-perusahaan konsultan

pengembang sistem. Metodologi ini memperkenalkan penggunaa alat-alat dan teknik-

teknik untuk pengembangan sistem yang terstruktur.

Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru.

Teknik perakitan di pabrik dan sirkuit untuk alat elektronik adalah dua contoh baru

konsep ini yang banyak digunakan di industri. Konsep ini relatif masih baru dalam

pengembangan sistem informasi untuk menghasilkan produk sistem yang memuaskan

hasilnya. Melalui pendekatan struktur,permasalahan yang kompleks dalam organisasi

dapat dipecahkan dan hasil dari produktifitas dan kualitasnya lebih baik ( bebas

kesalahan ).

Keuntungan pendekatan terstruktur :

a. Mengurangi kerumitan masalah

b. Konsep mengarah pada sistem yang ideal

c. Standarisasi

d. Orientasi kemassa datang

c. Pendekatan dari bawah ke atas

Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana

transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk

menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi

berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik.

Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga

dengan istilah data analisis, karena yang menjadi tekanan adalah data

yang akan di olah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul

mengikuti datanya.

d. Pendekatan dari atas ke bawah

Pendekatan dari ats ke bawah (Top down approach) dimulai dari level atas organisasi,

yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan

sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah

dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan,

Page 15: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

maka proses turun ke pemrosesan transaksi yaitu penentuan output,input, basis data,

prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri pendekatan

terstruktur. Pendekatan atas turun bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut

juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi

yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahuli

kemudian data yang perlu dipilah didefinisikan menyusut mengikuti informasi yang

dibutuhkan.

e. Pendekatan Sepotong ( placemeal approach )

Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan tertentu tanpa memperhatikan

posisinya/sasaran di sistem informasi secara global.

f. Pendekatan sistem ( sistem approach )

Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintregasi untuk masing-

masing kegiatan aplikasinya dadn menekankan sasaran organisasinya secara global.

g. Pendekatan sistem menyeluruh ( total sistem approach )

Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh sehingga menjadi sulit

untuk dikembangkan ( ciri klasik ).

h. Pendekatan modular ( Modular approach )

Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana

sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah di

pelihara ( ciri terstruktur ).

i. Lompatan jauh

Pendekatan yang menerangkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan

teknologi canggih sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit

dikembangkan karena terlalu komplek.

j. Pendekatan berkembang

Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi yang

memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti

kebutuhan dan teknologi yang ada.

Page 16: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

MENILAI SOLUSI KE PERMASALAHAN YANG DICIPTAKAN OLEH

PENDEKATAN

Dalam pengembangan sebuah sistem, kita mengenal konsep SDLC (system

development life cycle). Secara global definisi SDLC dapat dikatakan sebagai suatu

proses berkesinambungan untuk menciptakan atau merubah sebuah sistem,

merupakan sebuah model atau metodologi yang digunakan untuk melakukan

pengembangan sistem. Dapat dikatakan dalam SDLC merupakan usaha bagaimana

sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, rancangan &

pembangunan sistem serta delivering-nya kepada pengguna. Secara umum, tahapan

SDLC meliputi proses perencanaan, analisis, desain dan implementasi.

a. Planning

Proses perencanaan biasanya lebih menekankan pada alasan mengapa sebuah sistem

harus dibuat.

b. Analysis

Tahapan perencanaan ini kemudian dilanjutkan dengan proses analisis yang lebih

menekankan pada siapa, apa, kapan dan dimana sebuah sistem akan dibuat.

c. Design

Sedangkan pada proses desain lebih menekankan kepada bagaimana sistem akan

berjalan.

d. Implementation

Tahap terakhir dilanjutkan dengan fase implementasi yaitu proses delivery-nya

kepada pengguna.

Pengembangan Sistem

A. Model Siklus Kehidupan Klasik

Model Sekuensial Linier sering disebut Model Air Terjun merupakan paradigma

rekayasa perangkat lunak yang paling tua dan paling banyak dipakai. Model ini

mengusulkan

Page 17: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial

yang

dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain , kode,

pengujian, dan

pemeliharaan.

Tahapan-tahapan Model Sekuensial Linier

Model Sekunsial Linier mengikuti aktivitas-aktivitas yaitu:

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi

Karena perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem maka langkah

pertama dimulai dengan membangun syarat semua elemen sistem dan

mengalokasikan ke perangkat lunak dengan memeperhatiakn hubungannya

dengan manusia, perangkat keras dan database.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan

domain informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang

diperlukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi

dengan pelanggan.

3. Desain

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan

perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini

berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi

interface, dan detail (algoritma) prosedural.

4. Pengkodeaan (Coding)

Pengkodean merupakan prses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa

yang bisa dimengerti oleh komputer.

5. Pengujian

Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua

pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan

kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil

Page 18: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

yang aktual sesuai yang dibutuhkan

6. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan

mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan

karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal

atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan

perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

Keunggulan dan Kelemahan Model Sekuensial Linier

a. Keunggulan

1. Mudah aplikasikan

2. Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan

pemeliharaan

b. Kelemahan

1. Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena

model ini bisa melakukan itersi tidak langsung . Hal ini berakibat ada perubahan

yang diragukan pada saat proyek berjalan.

2. Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk

megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.

3. Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk

dilalui.

Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar kare

harus mengulang dari awal.

4. Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim

proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki

ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.

B. Prototype

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang

banyak

Page 19: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling

berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Seing terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang

dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan,

pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang

kurang

memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang

menghubungkan manusia dan komputer.

Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus

dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan

mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak

mengesampingkan

segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan

sistem

yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal

waktu

penyelesaian yang telah ditentukan.

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan

aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju

bahwa

prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan

sebagian

atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan

implementasi yang sudah ditentukan.

Tahapan-tahapan Prototyping

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat

lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan

Page 20: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus

pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format

output)

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun

sudah

sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil.

Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa

pemrograman yang sesuai

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites

dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box,

Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang

diharapkan . Juka ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

Keunggulan dan Kelemahan Prototyping

Keunggulan prototyping adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

Page 21: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang

diharapkannya.

Kelemahan prototyping adalah :

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada

belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum

memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.

2. penegmbang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan

algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping

lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya

merupakan cetak biru sistem .

3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak

mencerminkan teknik perancangan yang baik

Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai

berikut:

1. Resiko tinggi Yaitu untuk maslaha-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada

perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak

menentu.

2. Interaksi pemakai penting . Sistem harus menyediakan dialog on-line antara

pelanggan dan komputer.

3. Perlunya penyelesaian yang cepat

4. Perilaku pemakai yang sulit ditebak

5. Sitem yang inovatif. Sistem tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah dan

penggunaan perangkat keras yang mutakhir

6. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek

C. Model Spiral

Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat

lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan

aspek

sistematis model sequensial linier.

Page 22: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang

mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.

Perangkat lunak

dikembangkan dalam deretan pertambahan. Selama awal iterasi, rilis inkremantal bisa

berupa model/prototype kertas, kemudian sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem

yang

lebih lengkap.

Tahapan-Tahapan Model Spiral

Model spiral dibagi menjadi enam wilayah tugas yaitu:

1. Komunikasi pelanggan

Yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan

kebutuhankebutuhan

yang diinginkan oleh pelanggan

2. Perencanaan

Yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek

informasi lain yg berhubungan.

3. Analisis Resiko

Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resikomanajemen dan teknis.

4. Perekayasaan

Yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari

apikasi tersebut.

5. Konstruksi dan peluncuran

Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang , dan

memberi pelayanan kepada pemakai.

6. Evaluasi Pelanggan

Yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan

Page 23: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Dari gambar tersebut, proses dimulai dari inti bergerak searah dengan jarum jam

mengelilingi spiral. Lintasan pertama putaran menghasilkan perkembangan

spesifikasi

produk. Putaran selanjutnya digunakan untuk mengembangkan sebuah prototype, dan

secara

progresif mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih canggih. Masing-masing

lintasan yang melalui daerah perencanaan menghasilkan penyesuaian pada rencanan

proyek.

Biaya dan jadwal disesuaikan berdasarkan umpan balik yang disimpulakan dari

evaluasi

pelanggan. Manajer proyek akan menambah jumlah iterasi sesuai dengan yang

dibutuhkan.

Kelebihan dan Kelemahan Model Spiral

a. Kelebihan model Spiral :

1. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak

komputer.

2. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar

3. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap

resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses .

Page 24: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

4. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap

keadaan di dalam evolusi produk.

5. Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan

memasukkannya

ke dalam kerangka kerja iteratif .

6. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi

resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.

b. Kelemahan model Spiral:

1. Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa

dikontrol.

2. Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang

serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.

3. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolut

D. Rapid Aplication Development

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah proses perkembangan

perangkat

lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang

singkat (

60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

Tahapn-Tahapan dalam RAD

Metode RAD digunakan pada aplikasi sistem konstruksi, maka menekankan fase-fase

sebagai

berikut:

1. Bussiness Modelling

Fase ini untuk mencari aliran informasi yang dapat menjawab pertanyaan berikut:

Informasi apa yang menegndalikan proses bisnis?

Informasi apa yang dimunculkan?

Di mana informasi digunakan ?

Siapa yang memprosenya ?

Page 25: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

2. Data Modelling

Fase ini menjelaskanobjek data yang dibutuhkan dalam proyek. Karakteristik

(atribut) masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan anta objek

didefinisikan.

3. Process Modelling

Aliran informasi pada fase data medelling ditransformasikan untuk mendapatkan

aliran informasi yang diperlukan pad implementasi fungsi bisnis. Pemrosesan

diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atu mendapatkan kembali

objek data tertentu

4. Aplication Generation

Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai

komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai

lagi. Ala-alat baantu bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.

5. Testing and Turnover

Karemna menggunakan kembali komponen yang telah ada, maka akan mengurangi

waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus dilatih

secara penuh.

Keunggulan dan Kelemahan Model RAD

a. Keunggulan Model RAD

1. Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3 bulan

dan

dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehinnga

waktunya lebih efesien.

2. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai

kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object)

sehingga pengembang pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu

lebih singkat .

b. Kelemahan Model RAD :

1. Proyek yang besar dan berskala, RAD memerlukan sumer daya manusia yang

memadai untuk menciptakan jumlah tim yang baik.

Page 26: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

2. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen dalam aktivitas

rapid fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem dlam waktu yang singkat.

Jiak komitmen tersebut tidak ada maka proyek RAD akan gagal.

E. Model 4GT

Istilah Fourth Generation Technique (4GT) meliputi seperangkat peralatan software

yang memungkinkan seorang developer software menerapkan beberapa karakteristik

software pada tingkat yang tinggi, yang kemudian menghasilkan source code dan

object code secara otomatis sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan developer

Saat ini peralatan / tools 4GT adalah bahasa non prosedur untuk :

DataBase Query Pembentukan laporan ( Report Generation ) Manipulasi data Definisi dan interaksi layar (screen) Pembentukan object dan source ( Object and source generation ) Kemampuan grafik yang tinggi, dan Kemampuan spreadsheet

Model 4GT untuk software engineering dimulai dengan rangkaian pengumpulan

kebutuhan. Idealnya, seorang customer menjelaskan kebutuhan-kebutuhan yang

selanjutnya diterjemahkan ke dalam prototype. Tetapi ini tidak dapat dilakukan

karena customer tidak yakin dengan apa yang diperlukan, tidak jelas dalam

menetapkan faktafakta yang diketahui dan tidak dapat menentukan informasi yang

diinginkan oleh peralatan 4GT.

Untuk aplikasi kecil adalah mungkin bergerak langsung dari langkah pengumpulan

kebutuhan ke implementasi yang menggunakan bahasa non prosedur fourth

generation (generasi ke 4). Tetapi untuk proyek besar, pengembangan strategi desain

sistem tetapdiperlukan, sekalipun kita menggunakan 4GL. Penggunaan 4GT tanpa

desain untuk proyek besar akan menyebabkan masalah yang sama yang ditemui

dalam pengembangan software yang menggunakan pendekatan konvensional.

Implementasi yang menggunakan 4GL memungkinkan developer software

menjelaskan hasil yang diinginkan yang kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk

source code dan object code secara otomatis.

Page 27: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Langkah yang terakhir adalah mengubah implementasi 4GT ke dalam sebuah

product. Selanjutnya developer harus melakukan pengetesan, pengembangan

dokumentasi dan pelaksanaan semua aktifitas lainnya yang diwujudkan dalam model

software engineering. Masalah yang dihadapi dalam model 4GT adalah  sebagian

orang  beranggapan bahwa :

peralatan 4GT tidak semudah penggunaan bahasa pemrograman

source code yang dihasilkan oleh peralatan ini tidak efisien

pemeliharaan sistem software besar yang dikembangkan dengan 4GT masih

merupakan tanda tanya

Object Oriented Technology

A. Pengantar Object Oriented Technology

Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan perangkat lunak

berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan adalah

Objek,

yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.

Filosofi Object Oriented sangat luar biasa sepanjang siklus pengenbangan perangkat

lunak (perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi) sehingga dapat

diterapkan pada

perancangan sistem secara umum: menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan

sistem

secara keseluruhan.

Dalam pengembangan sistem berorientasi objek ini , konsep-konsep dan sifat-sifat

object oriented digunakan. Kosep-konsep tersebut adalah:

1. Kelas

Kelas adalah konsep OO yang mengencapsulasi/membungkus data dan abstraksi

Page 28: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

prosedural yang diperlukan untuk menggambarkan isi dan tingkah laku berbagai

entitas.

Kelas juga merupakan deskripsi tergeneralisir (misl template, pola, cetak biru) yang

menggambarkan kumpulan objek yang sama.

2. Objek

Objek digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebagainya yang ada di dunia

nyata

yang penting bagi suatu aplikasi. Objek mempunyai atribut dan metoda .

3. Atribut

Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi kelas atau objek

dimana

atribut tersebut berada.

4. Metoda/Servis/Operator

Metoda adalah prosedur atau fungsi yang tergabumh dalam objek bersama dengan

atribut. Metode ini digunakan untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat dalam

objek tersebut.

5. Message

Message adalah alat komunikasi antar objek. Hubungan antar objek ditentukan oleh

problem domain dan tanggung jawab sistem.

6. Event

Event adalah suatu kejadian pada waktu yang terbatas yang menggambarkan

rangsangan

(stimulus) dari luar sistem.

7. State

State adalah abstraksi dari nilai atribut dan link dalam sebuah objek. State merupakan

tanggapan dari objek terhadap event-event masukan.

8. Skenario

Skenario adalah urutan event yang terjadi sepanjang eksekusi system.

Page 29: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam metode pengembangan sistem

berorientasi objek adalah:

Encapsulation

Encapsulation merupakan dasar untuk membatasi ruang lingkup program terhadap

data yang diproses. Data dan prosedur dikemas dalam suatu objek sehingga prosedur

lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data akan terlindungi dari prosedur atau

objek lain.

Inheritance

Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan

mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Suatu kelas dapat

ditentukan secara umum, kemudian ditentukan secara spesifik menjadi subkelas.

Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki kelas

induknya dan ditambah dengan sifat nik yang dimilikinya.

Polymorphism

Polymorphism menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan

perilaku berbeda. Polimorfisme juga menyatakan bahwa operasi yang sama mungkin

mempunyai perbedaan kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Page 30: ymayowan.lecture.ub.ac.idymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/SIM1.docx · Web viewKebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya

Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-

Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979