View
223
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
CROSSWORD PUZZLE
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Tugu 2 Depok)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
EDAH JUBAEDAH
NIM 109018300061
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
Edah Jubaedah. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Penelitian Tindakan Kelas V SDN
Tugu 2 Depok)
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Akif Crossword Puzzle, Hasil Belajar IPA
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar siswa
dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Penelitian dilakukan di SDN Tugu 2 Depok
pada tahun ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dua siklus melalui empat
tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrument
yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar
wawancara, tes hasil belajar IPA dan dokumentasi.
Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa penerapan strategi pembelajaran
aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada
mata pelajaran IPA materi tumbuhan hijau yang ditandai dengan meningkatnya
hasil belajar tiap siklusnya. Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai
79,94 dengan persentase (70,58%) yang mencapai KKM dan meningkat pada
siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa menjadi 84,5 dengan persentase (87,5%)
siswa yang mecapai KKM. Selain itu penerapan strategi pembelajaran aktif
Crossword Puzzle juga meningkatkan aktivitas belajar siswa terhadap
pembelajaran IPA. Hal ini terlihat dari presentase aktivitas belajar siswa pada
siklus I sebesar 68,37% menjadi 83,75% pada siklus II.
ii
ABSTRACT
Edah Jubedah. Efforts to Improve Learning Outcomes Science Through Active
Learning Strategies Crossword Puzzle (Classroom Action Research SDN Tugu 2
Depok).
Keywords: Crossword Puzzle Strategy Active Learning, Learning Outcomes IPA
The purpose of this study is to analyze the application of active learning strategies
Crossword Puzzle in improving student learning outcomes and students' science
learning activities using active learning strategies Crossword Puzzle. The study was
conducted in SDN Tugu 2 Depok in the academic year 2013/2014. The method used
in this research is Classroom Action Research (CAR) conducted two cycles through
four stages, namely planning, implementation, observation, and reflection.
Instrument used is the observation sheet activities of teachers and students, the
questionnaires, science achievement test and documentation.
The results of the study revealed that the application of active learning strategies
Crossword Puzzles can improve student learning outcomes in the fifth grade science
this green plant material that is characterized by increased learning outcomes of
each cycle. I cycle the average value of student learning outcomes to achieve 79.94
percent (70.58%), which reached the KKM and increased in the second cycle the
average value of student learning outcomes to be 84.5 percent (87.5%) of students
who mecapai KKM. Besides, the implementation of active learning strategies
Crossword Puzzles also improve students' learning activities to learning science. This
can be seen from the percentage of student learning activities in the first cycle of
68.37% to 83.75% In the second cycle.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan untaian rahmat, hidayah dn
karunia sehingga penulis skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama penulisan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle” Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terealisasikan
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan
dorongan baik moril maupun materil kepada penulis. Untuk itu perkenankanlah
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya, kepada yang terhormat :
1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA.Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr.Fauzan, MA. Selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta dosen
pembimbing II, yang telah sabar membimbing dan mengarahkan penulis
selama proses penyusunan skripsi.
3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si. Selaku dosen pembimbing I, yang telah sabar
membimbing dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan skripsi,
ditengah kesibukan yang padat.
4. Seluruh Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarief
Hidayatullah Jakarta yang mencurahkan seluruh ilmunya.
5. Kepala sekolah, dewan guru, staf TU, serta siswa siswi SDN Tugu 2
Depok yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
iv
6. Ayahanda tercinta Madi dan Ibunda tercinta Saronih yang telah
melimpahkan segenap kasih sayang yang tak terhingga serta tak henti-
hentinya memberikan dukungan dan doa yang tulus.
7. Kakak-Kakakku tersayang Kaka Ahmad Haryadi, Kaka Khoerul Jannah,
Kaka Umar Dani, Kaka Anita Wulandari dan Kaka Amin Fauzi yang telah
memberikan segala bantuan dan dorongan semangatnya dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku angkatan 2009 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Lulu, Dewi, Shita, Fadhliyah, Dwi,
Tajnur, Nana, Asri, dan sahabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu
persatu. Terimakasih atas ketersediaanya dalam memberikan dukungan,
kasih saying serta perhatian kepada penulis.
9. Terima kasih juga untuk sahabat-sahabat ku Sarah Nuraida, Erna
Maulida, Eka Peblusianti, Ika Fitria Fatmawati, Ima Damayanti, Heri
Dermawan yang memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
10. Staf Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan, dan Staf Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan kemudahan dalam pembutan surat-surat dan sertifikat.
11. Pimpinan dan Staf Perpustkaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarief Hidayatullah, yang telah membantu
penullis dalam menyediakan serta memeinjamkan lieteratur yang
dibutuhkan.
12. Kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan
dan informasi serta pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
v
Mudah-mudahan bantuan, bimbingan, dukungan beserta doa yang telah
diberikan mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
untuk menyempurnakan isi skripsi ini. Smoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya bagi seluruh pembaca sekalian, serta lembaga pendidikan
sebagai informasi dalam peningkatan mutu pendidikan.
Jakarta Maret 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
ABSTRACK ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................ xi
DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ...................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKKAN
A. Acuan Teori dan Fokus yang diteliti ............................................................. 9
1. Pengertian Pembelajaran ........................................................................... 9
2. Konsep Dasar Hasil Belajar .................................................................... 10
a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 11
b. Macam-macam Hasil Belajar ............................................................. 13
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................ 15
vii
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ....................................................... 17
4. Materi Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau ............................... 20
5. Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle ....................................... 25
a. Strategi Pembelajaran Aktif ................................................................. 25
b.Karekteristik Pembelajaran Aktif ......................................................... 33
6. Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
a. Sejarah Umum Crossword Puzzle ........................................................ 34
b. Prosedur Umum Penerapan Crossword Puzzle .................................... 34
c. Kelebihan dan Kekurangan Crossword Puzzle .................................... 35
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................................. 36
C. Hipotesis Tindakan ..................................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 38
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan .................................................... 38
C. Subjek Penelitian ......................................................................................... 41
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................. 41
E. Tahapan Intervensi Tindakan ....................................................................... 42
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................................... 44
G. Jenis Data dan Sumber Data ........................................................................ 45
H. Instrument-Instrument Pengumpulan Data .................................................. 45
I. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 47
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ................................................ 48
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis .............................................. 50
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................................... 53
viii
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................................. 54
1. Penelitian Pendahuluan ........................................................................... 54
2. Pelaksanaan Siklus I ................................................................................ 54
3. Pelaksaanaan Siklus II ............................................................................ 68
B. Analisis Data ............................................................................................... 79
1. Hasil Belajar Siswa ................................................................................. 79
2. Lembar Observasi Guru .......................................................................... 80
3. Lembar Observasi Siswa .......................................................................... 81
C. Pembahasan .................................................................................................. 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 86
B. Saran ............................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 88
LEMBAR UJI REFERENSI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel.3.1 Indeks Reliabilitas Soal .......................................................... 49
Tabel.3.3 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ........................................... 49
Tabel 3.4 Interpretasi Lembar Observasi ............................................. 51
Tabel 3.5 Tingkatan Hasil Belajar ........................................................ 52
Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru Siklus I ............................................... 61
Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................................. 62
Tabel 4.3 Nilai Pretest Pada Siklus I ..................................................... 64
Tabel 4.4 Rekap Data Nilai Pretest Siklus I .......................................... 65
Tabel 4.5 Nilai Posttest Pada Siklus I ................................................... 66
Tabel 4.6 Refleksi Siklus I .................................................................... 68
Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus II ............................................. 74
Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa Siklus II ............................................ 75
Tabel 4.9 Nilai Pretest Pada Siklus II ................................................... 77
Tabel 4.10 Rekap Data Nilai Pretest Siklus II .......................................... 77
Tabel 4. 11 Nilai Posttest Pada Siklus II ................................................... 78
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Efektifitas Model Pembelajaran .......................................... 30
Gambar 4. 1 Suasana Tes Siklus I ............................................................ 59
Gambar 4.2 Siswa Mempresentasikan Hasil Kerja ................................. 71
Gambar 4.3 Suasana Tes Siklus II ......................................................... 72
xi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Grafik Presentase Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ....... 80
Diagram 4.2 Grafik Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II ............. 81
Diagram 4.3 Grafik Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ........... 82
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 3. 1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 41
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................... 91
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................. 106
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Siklu I dan Siklus II ...................... 119
Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrument ....................................................... 131
Lampiran 5 Soal Tes Siklus I ............................................................. 142
Lampiran 6 Soal Tes Siklus II ........................................................... 145
Lampiran 7 Nilai Ulangan Siswa Kelas 5 .......................................... 147
Lampiran 8 Lembar Obervasi Guru dan Siswa .................................. 148
Lampiran 9 Rubrik Penilaian Lembar Observasi Guru ...................... 155
Lampiran 10 Rubrik Penilaian Lembar Observasi Siswa .................... 161
Lampiran 11 Lembar Wawancara Observasi Awal dengan Guru ......... 165
Lampiran 12 Lembar Wawancara Siklus I ............................................ 167
Lampiran 11 Lembar Wawancara Siklus II ......................................... 169
Lampiran 12 Uji Validitas Soal ........................................................... 171
Lampiran 13 Uji Referensi ................................................................... 206
Lampiran 14 Surat Izin Penelitian ........................................................ 207
Lampiran 15 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............. 208
Lampiran 16 Biodata Penulis ................................................................ 209
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kuliatas hidup.
Melalui proses tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa indonesia dalam mewujudkan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dasar pengertian
pendidikan adalah proses menjadi, yakni menjadikan seseorang menjadi
dirinya sendiri yang tumbuh sejalan dengan bakat, watak, kemampuan, hati
nuraninya secara utuh. Adapun fungsi pendidikan adalah mencetak peserta
didik yang berilmu atau berwawasan luas. Sehingga peserta didik tersebut
mampu dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya
dan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.
Dalam Mulyasana, Edgar Dalle menyatakan bahwa pendidikan merupakan
usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintahan
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung
disekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersipakan peserta
didik agar dapat memainkan perananan dalam berbagai lingkungan hidup
secara tetap untuk masa yang akan datang.1
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem
Pendidikan Nasional,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pngendalian diri, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan
yang diimiliki dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.2
1Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, ( Bandung : PT.
Remaja Roasdakarya, 2011 ) h. 4 2 Undang – undang SISDIKNAS No. 23 Bab 1 Pasal 1 tahun 2003, h. 65
2
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menjadikan peserta
didik memiliki pengetahuan yang luas, memiliki keterampilan, memiilki
kepribadian yang baik dan aktif dalam pembelajaran.Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan harus berkualitas yang baik. Dengan pendidikan yang
berkualitas akan mampu mencapai tujuan dari pendidikan dan meningkatkan
mutu pendidikan.
Menurut Samana, Pengajaran disekolah yang ditujukan kepada siswa
harus bersifat mendidik (membangun siswa seutuhnya), pengajaran bukan
hanya berperan (menyambung) dalam pembinaan intelektual (penambahan
pengetahuan serta melatih kerja akal) dan bukan hanya mementingkan nilai
praktis (pragmatis) yang berupa pelatihan keterampilan kerja, tetapi jasa
sekolah hendaknya sampai pengembangan kepribadian siswa yang mencakup
pula pembentukan konatif (kehendak) dan pembentukan afektif (yang
berpuncak pada pengalaman nilai hidup yang luhur).3
Profesional dan kreatifitas guru merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi dalam proses belajar mengajar karena guru harus berinteraksi
dengan siswa secara penuh untuk menemukan makna belajar yang berarti
yang memungkinkan siswa belajar giat dengan motivasi yang tinggi. Untuk
mencapai tujuan tersebut, guru tidak saja dituntut mampu melakukan
transformasi ilmu terhadap siswa saja, tetapi juga mampu memilih strategi,
serta metode yang efektif dan efisien.
Sistem pembelajaran pendidikan pada umumnya pada saat ini masih
didominasi oleh metode ceramah yang bersifat monoton. Dimana metode ini
tidak begitu banyak mengembangkan keaktifan siswa serta kemampuan
berpikir siswa terutama dalam memecahkan suatu permasalahan. Namun
masih banyak dijumpai dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode
yang monoton, dimana dalam metode tersebut guru hanya memberikan materi
melalui ceramah, memberikan catatan, dan pemberian tugas. Salah satu cara
untuk mengaktifkan belajar siswa dalam proses belajar mengajar yaitu guru
3 Sri Maryani, Upaya meningkatkan hasil belajar biologi melalui strategi pembelajaran Crossword puzzle pada materi ekosistem dengan media power point kelas VII SMP muhammadiyah 10 surakarta, skripsi: UMS2012.
3
harus menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi, oleh sebab itu
sangat dianjurkan agar guru menggunakan kombinasi metode atau strategi
pembelajaran setiap kali mengajar. Strategi pembelajaran itu sendiri terdiri
dari beberapa macam yang masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA dapat
diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pembelajaran langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
IPA adalah salah satu mata pelajaran yang harus di ajarkan di sekolah
dasar, namun pada kenyataannya pelajaran ini di anggap oleh sebagian anak
didik (siswa) sebagai mata pelajaran yang relatife sulit. Dari hasil observasi
penulis di SDN TUGU 2 pada tanggal 09 juli 2013 pada kelas V pada mata
pelajaran IPA menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan secara
optimal. Hal ini tampak pada proses pembelajaran terdapat beberapa
kelemahan, yaitu (1) Sebagian siswa kurang termotivasi dan kurang tertarik
belajar. Hal ini disebabkan karena kurang meyukai materi dan kurang tertarik
dengan penyampain guru, (2) Keaktifan dalam proses pembelajaran masih
kurang baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan
guru, (3) Metode atau Strategi yang kurang bervariasi sehingga membuat
siswa merasa jenuh dan bosan pada saat proses pembelajaran berlangsung, (4)
Banyaknya siswa yang melamun dan mengantuk saat pembelajaran
berlangsung, (5) dimana hasil belajar IPA kelas SDN Tugu 2 dari 36 siswa
masih dibawah rata-rata KKM, berdasarkan hasil nilai ulangan harian IPA
kelas 5 SDN Tugu 2 tahun 2012/2013 pada konsep Tumbuhan Hijau rata-rata
siswa memperoleh 62,85 masih dibawah KKM.
4
Mengacu pada masalah-masalah tersebut, diduga dipengaruhi oleh kurang
variasi penggunaan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga
disaat melakukan pembelajaran kurang interaksi antara guru dengan siswa.
Sehingga siswa kurang mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk
melakukan aktivitas dengan baik. Interaksi yang terjadi antara guru dengan
siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi
mandiri dan utuh.4
Kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, alat-alat belajar mempunyai
pengaruh pada kegiatan belajar. Selain kondisi fisik tersebut, suasana
pergaulan di sekolah, lemahnya pengetahuan dan pendidikan orang tua siswa
yang bisa menghambat perkembangan psikologis anak, serta kurangnya
pendekatan guru terhadap siswa yang masih dibawah rata-rata juga dapat
berpengaruh pada kegiatan belajar.
Berdasarkan dari beberapa masalah yang ada pada hasil observasi
sebelumnya, peneliti hanya mengambil satu masalah saja yaitu, tentang hasil
belajar IPA siswa yang masih rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
peneliti menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, karena
dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat melibatkan siswa
secara aktif sejak awal dan menyenangkan. Bukan hanya dalam keaktifan
siswa saja, tetapi Crossword Puzzle juga melibatkan semua siswa untuk
berpikir dalam pembelajaran ketika mengisi Teka-Teki Silang, dengan kesan
yang didapat siswa pada materi yang sedang dipelajari lebih kuat sehingga
dapat menigkatkan hasil belajar siswa. Dan di dukung dengan beberapa jurnal
yang ada, yang berkaitan dengan strategi pembelajaran aktif Crossword
Puzzle.
Active Learning merupakan suatu strategi ataupun teknik yang
dikembangkan untuk siswa agar lebih aktif belajar. Guru pun dituntut berpikir
kreatif untuk mampu menciptkan suasana yang menarik tanpa membuat bosan
dalam proses belajar mengajar, sehingga belajar menjadi menarik dan lebih
4Dimyati, dan Mudjiono.Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta: PT. Rieneka Cipta,
2006), Cet. Ke-3 h. 7
5
bermakna. Perlunya Active Learning dalam pembelajaran untuk
mengoptimalkan kadar keaktifan siswa dalam belajar merencanakan,
melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran serta hasil pembelajaran.
Salah satu strategi dalam Active Learning adalah Crossword Puzzle atau
Teka-Teki Silang (TTS). Crossword Puzzle dapat digunakan sebagai strategi
pembelajaran yang baik dan menyenangkan sehingga pembelajaran akan
lebih efektif. Crossword Puzzle adalah salah satu strategi pembelajaran aktif
bagi siswa yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang baik tanpa
kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan metode ini
melibatkan siswa secara aktif sejak awal.5
Crossword Puzzle juga sebagai salah satu metode pengajaran permianan
kelas yang digunakan untuk meningkatkan persaingan siswa dengan
kelompok. Dalam metode ini dapat melibatkan semua siswa untuk berpikir
dalam pembelajaran pada waktu mengisi Teka-Teki Silang (Crossword
Puzzle) dan semua siswa antusias dalam mengikuti pelajaran. Dengan kesan
yang didapat siswa tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari lebih kuat,
pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Linda Indriawati Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1
Sawahan Juwiring Klaten telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten. Sebelum pelaksanaan
tindakan siswa yang bisa yang bisa mencapai nilai ketuntasan belajar ada 16
dengan persentase 43,24% setelah pelaksanaan pada siklus I siswa yang bisa
mencapai nilai ketuntasan belajar ada 22 dengan persentase 61,11% dan pada
siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan dengan nilai
ketuntasa belajar 83,78% atau 31 siswa. Demikian penelitian ini dapat
5 Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, ( Yogyakarta : Pustaka Insan
Mardani, 2008) h. 71
6
disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran Crossword PuzzleI
dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Metode Crossword Puzzle sangat efektif karena mampu meningkatkan
aktivitas dan kreativitas dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru
maupun siswa dengan siswa lainya. Bahkan interaksi ini lebih didominasi oleh
interaksi siswa dengan siswa sedangan guru hanya bersifat sebagai moderator
saja. Sehingga tercipta suatu kondisi kelas yang menyenangkan dan tidak
membosankan, hal ini karena strategi pembelajaran Crossword Puzzle tepat
digunakan untuk menyampaikan materi secara praktis. Berkaitan dengan latar
belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle”.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah-
masalah yang relevan pada penelitian ini adalah:
1. Strategi Pembelajaran yang masih monoton cenderung satu arah (teacher
center)
2. Rendahnya Hasil belajar karena siswa kurang menyenangi pelajaran IPA
3. Proses belajar siswa yang kurang melibatkan keaktifan siswa
4. Banyak siswa yang melamun dan tertidur di kelas.
5. Suasana kelas yang kurang kondusif selama proses pembelajaran
C. Pembatasan Masalah Penelitian
Karena keterbatasan waktu penelitian dan luasnya permasalahan yang ada,
maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan agar pembahasan
masalah lebih terarah dan terfokus pada masalah pokok. Berdasarkan
pertimbangan itu maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini dibatasi dengan
pada Strategi pembelajaran Aktif Crossword Puzzle , karena peneliti
7
mengharapkan dengan strategi ini hasil belajar siswa dalam belajar
meningkat.
2. Hasil belajar IPA yang diukur dalam penelitian ini dibatasi pada hasil tes
kognitif saja
3. Konsep yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Tumbuhan Hijau pada
semester ganjil kelas V
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti
merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah Penerapan dengan
Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa pada materi Tumbuhan di kelas V semester 1 SDN Tugu
2?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa
dengan menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang).
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian tindakkan di kelas V SDN TUGU 2 di
harapkan dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi siswa, guru, dan
sekolah dan peneliti, yaitu:
1. Siswa menjadi lebih aktif, kreatif dalam mengikuti pembelajaran dan dapat
meningkatkan hasil belajar.
2. Guru lebih bervariasi dalam menggunakan metode atau strategi
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA.
3. Bagi sekolah dapat dijadikan bahan acuan untuk mengoptimalkan sarana
dan prasarana dalam mendukung kegiatan belajar mengajar yang baik.
8
4. Bagi peneliti, Dapat memberikan Informasi serta Pengalaman dengan
mengenalkan dan menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle
(Teka-teki Silang)dalam proses pembelajaran yang berlangsung dikelas
dan bisa sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
9
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKKAN
A. Acuan Teori dan Fokus yang diteliti
1. Pengertian Pembelajaran
Belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.1
Menurut M.Sobry Sukitno yang dikutip oleh Pupuh Fahturahman dan M.
Sobry Sukitno mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2
Senada dengan Slameto mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.3
Nana sudjana dalam bukunya menjelaskan bahwa belajar adalah proses
melihat, mengamati, memahami sesuatu.4 Apabila kita berbicara tentang belajar
maka kita berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.
1Winkel Sj, M.sc., Psikologi Pengajaran,(Yogyakarta: Bumi Abadi,2004), h. 59 2 Pupuh Fahturohman dan M. Sobry Sukitno, M.Pd., Strategi Belajar Mengajar,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2007), h. 5 3 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rieneka Cipta,
2010), h. 2 4 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Sinar Baru
Algensindo, 2004), h. 28
10
Sedangkan Biggs mendefinisikan belajar kepada tiga macam rumusan yaitu:5
1) Secara kuntitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan
pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta
sebanyak-banyak.
2) Secara Intitusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai
proses “validasi” pengasahan terhadap pengusaan siswa atas materi-materi
yang telah ia pelajari.
3) Secara kualitatif (tinjauan mutu), belajar ialah proses memperoleh arti-arti
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling
siswa.
Lebih ringkas tentang definisi belajar diungkapkan oleh Gage yang
mendefinisikan belajar adalah “suatu proses di mana organisme berubah
perilakunya akibat pengalaman.” Sedangkan Morgan mengemukakan belajar
adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.6 Muhibbin Syah dalam bukunya
psikologi pendidikan menyimpulkan bahwa, “secara umum dapat dipahami
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.”7
Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dialami dan
yang akan merubah kemampuan diri seseorang dari tidak tahu menjadi tahu
relative tetap dan didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan
meniru.
5 Muhibbin Syah (ed)., Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), Cet.IX, h.91 6 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007),
Cet. XX, h. 84 7 Muhibbin Syah (ed), loc cit, h. 92
11
2. Konsep Dasar Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam
sikap dan tingkah laku. Aspek perubahan ini mengacu kepada taksonomi tujuan
pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson, dan Harrow mencakup
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.8 Aspek kognitif berkaitan dengan
pengetahuan dan pemikiran, aspek afektif berkaitan dengan sikap, sedangkan
psikomotorik keterampilan dan gerak tubuh. Evaluasi hasil belajar dapat
dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi yang berupa tes hasil belajar. Tes
hasil belajar adalah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran
yang telah diberikan guru kepada murid-muridnya.9 Oleh karena itu seorang guru
perlu mengetahui kemampuan siswanya setelah terjadi proses pembelajaran
dengan cara mengadakan tes. Hasil tes tersebut dapat berfungsi sebagai umpan
balik untuk perbaikan proses belajar mengajar, dan dapat memberikan gambaran
kemajuan belajar bagi siswa.
Hasil adalah suatu istilah untuk menunjukkan sesuatu yang dicapai seseorang
setelah melakukan sesuatu usaha. Bila dikaitkan denga belajar berarti hasil yang
menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang
waktu tertentu. Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasilnya. Proses
belajar yang baik memungkinkan hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar
merupakan puncak dari proses belajar. Hasil belajar terjadi berkat evaluasi guru.
Didalam proses belajar mengajar tingkat penguasaan siswa dapat diketahui dari
hasil belajar. Dalam hal ini tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dapat terlihat
dari hasil tes yang diberikan setelah proses pembelajaran.
8 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h. 45 9 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya),h.33
12
Sedangkan menurut Mulyono Abdurahman, hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.10
Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses diri seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Suatu aktivitas pembelajaran
dapat dikatakan efektif bila proses pembelajaran telah mewujudkan sasaran atau
hasil belajar yang beranekaragam. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang setelah menerima pengalaman belajarnya.
Setiap guru memiliki pandangan yang berbeda sejalan dengan filsafatnya
untuk mengatakan bahwa suatu proses belajar mengajar telah dapat dikatakan
berhasil. Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dapat
dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khususnya dapat tercapai.11
Menurut Howard dan Kingsley hasil belajar dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan
dalam kurikulum.
Dalam proses belajar mengajar guru semaksimal mungkin agar input yang
dalam hal ini berupa mata pelajaran yang disampaikan dapat di proses di dalam
kelas dengan pola-pola tertentu, sehingga outputnya adalah peserta didik
mendapatkan pemahaman, pemecahan, pengertian dan kemampuan dalam
pemecahan masalah, untuk kemudian bila diperlukan dapat diproduksi kembali.
Hasil belajar merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya seorang subyek
didik dalam menyelesaikan program belajar yang di bebankan kepada siswa,
sehingga terlihat adanya perubahan perilaku secara keseluruhan. Dalam hal ini
penentu baik atau tidaknya hasil belajar siswa adalah siswa itu sendiri, karena
siswalah yang bertanggung jawab terhadap komitmen dirinya menjalani proses
10 Mulyono Abdulrahman Abror, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan BelajarI, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 1997), h. 11 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaeni, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rieneka Cipta, 2006), Cet Ke-3, h. 105
13
belajar dari gurunya, hasil belajar dapat diukur melalui tes dalam bentuk nilai atau
diamati dengan jalan membandingkan sebelum dan sesudah belajar.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah
segala sesuatu yang dicapai dalam proses perubahan tingkah laku yang dilakukan
secara sengaja dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan proses perubahan tingkah
laku seseorang terjadi secara bertahap. Dari tahapan tersebut seseorang akan
mendapatkan pengalaman yang nantinya akan dijadikan pelajaran dalam
mengambil sebuah keputusan. Dari penambahan pengalaman dan pelatihan inilah
maka perubahan tingkah laku pun terjadi dan sifatnya menetap. Perubahan yang
terjadi merupakan perubahan yang merata, maksudnya sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Dan hasil belajar merupakan salah satu hal
yang dijadikan pusat perhatian dalam dunia pendidikan, karena hasil belajar
menentukan tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar.
b. Macam-macam Hasil Belajar
Gagne membagi lima katagorie hasil belajar, yaitu: Informasi verbal,
keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan motorik.12
1) Informasi Verbal
Kecakapan untuk mengkomunikasikan secara verbal pengetahuannya dengan
fakta-fakta. Dengan kata lain individu mampu mengatakan secara proposional apa
yang telah dipelajari. Pengungkapan informasi yang telah disimpan didalam
“tempat penyimpanan ingatan” itu dapat juga menggunakan „kunci‟ verbal yang
lain. Misalnya dengan diagram tertentu siswa dapat mengingat kembali
pengertian fungsi. Infomasi verbal ini diperoleh dengan lisan membaca buku,
mendengar radio dan sebagainya.
Fungsi yang dimaksud itu adalah:
a) Prasyarat belajar lebih lanjut
b) Kepraktisan dalam kehidupann sehari-hari dari individu
12 Nana Sudjana, Penelitian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004) h. 22
14
c) Pengetahuan yang terorganisasi menjadi bentuk-bentuk yang saling
berkaitan merupakan acuan berpikir.
2) Keterampilan Intelektual
Kapabilitas untuk membuat diskriminasi, menguasai konsep dan aturan serta
memecahkan masalah. Kapabilitas tersebut merupakan kemampuan yang
diperoleh manusia dengan belajar. Begitu sesuatu dipelajari, kapabilitas itu dapat
muncul berulang kali dalam berbagai penampilan.
3) Strategi Kognitif
Kecakapan kognitif adalah kecakapan untuk mengelola dan mengembangkan
proses berpikir dengan cara merekam, membuat analisis dan sintesis,
mengendalikan tingkah laku peserta didik itu sendiri dalam kaitannya dengan
lingkungan, cara untuk melakukan proses belajar, termasuk retensi dan berpikir.
Adapun tipe-tipe belajar kognitif. Bloom membagi tingkat kemampuan atau tipe
hasil belajar yang termasuk aspek kognitif terbagi menjadi enam, yaitu
pengetahuan hafalan, pemahaman atau komprehensi, penerapan aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.13
a) Yang dimaksud dengan pengetahuan hafalan atau yang dikatakan
bloom dalam istilah knowledge adalah tingkat kemampuan yang hanya
meminta responden untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep,
fakta atau istilah-istilah tanpa harus mengerti, atau dapat menilai, atau
dapat menggunakannya. Dalam hal ini responden biasanya hanya
dituntut untuk menyebutkan kembali atau menghafal saja.
b) Yang dimaksud dengan pemahaman atau komprehensi mampu
memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya.
Dalam hal ini responden tidak hanya hafal secara verbalitis, tetapi
memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.
13 Ngalim Purwanto, loc cit, h. 43-47
15
c) Kemampuan berpikir yang ketiga adalah aplikasi atau penerapan.
Responden dituntut untuk kemampuannya untuk menerapkan atau
menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru
baginya.
d) Tingkat kemampuan analisis, yaitu kemampuan responden untuk
menganalisis, atau menguraikan suatu integritas, atau situasi tertentu
ke dalam komponen-komponen atau unsur-unsur pembentukkannya.
e) Tipe hasil belajar kognitif yang terakhir adalah evaluasi. Dengan
kemampuan evaluasi, responden-responden diminta untuk membuat
suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi dan
sebagainya berdasarkan kriteria tertentu.
4) Sikap
Sikap adalah kecenderungan untuk merespon secara ajeg terhadap stimulus
itu. Respon tersebut dapat positif (menerima) atau negative (menolak) terhadap
suatu objek tergantung terhadap penilaian terhadap objek yang dimaksud sebagai
objek yang berharga atau tidak berharga.
5) Keterampilan motorik
Keterampilan motorik kecakapan yang dicerminkan oleh adanya kecepatan,
ketepatan dan kelancaran, gerakan otot dan anggota badan.
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Terdapat dua macam faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat
dibagi menjadi dua faktor besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Macam-macam faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:14
1) Faktor internal
a) Faktor biologis (jasmaniah)
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang
normal atau tidak memiliki cacat dalam kandungan sampai sesudah lahir.
14 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rieneka
Cipta, 2010) h. 2
16
Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca
indera, anggota tubuh. Cacat tubuh dapat mempengaruhi belajar. Kedua,
kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik sehat dan segar dapat mempengaruhi
belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain makan dan minum yang teratur, olahraga serta
cukup tidur.
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini
meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.
Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi
mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologi ini meliputi sebagai
berikut. Pertama intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar
seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar
seseorang. Dalam waktu yang sama siswa, siswa mempunyai tingkat
intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada mempunyai
intelegensi yang rendah. Kedua, perhatian. Untuk menjamin hasil belajar
yang lebih baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan
yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran yang tidak menjadi perhatian
siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar.
Ketiga, minat. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Keempat, bakat. Bakat ini
bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang,
melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan
seseorang dalam suatu bidang.
c) Faktor kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi belajar, agar siswa belajar dengan baik
haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
Sehingga harus diusahakan dari kondisi yang bebas dari kelelahan.
17
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan
pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar
seseorang. Cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga yang
baik, suasana rumah yang nyaman, keadaan ekonomi keluarga yang baik
dan latar belakang kebudayaan terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan yang
baik maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
b) Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan
belajar siswa . hal yang paling mempengaruhi keberhasilan para siswa
disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau
disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
c) Faktor lingkungan masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang
dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena
keberadaannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang
keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan non
formal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan
lain-lain.
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP
Depdiknas, bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
18
penemuan.” Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan
membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut
menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini
menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan
pembelajaran IPA yang empiric dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses
diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan
proses bagaimana cara produk sains ditemukan.
Asy‟ari, Muslichah menyatakan bahwa keterampilan proses perlu dilatih
dalam pembelajaran IPA meliputi keterampilan proses dasar misalnya,
mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal
hubungan ruang dan waktu, serta ketempilan proses terintegrasi, misalnya
merancang dan melakukan ekperimen yang meliputi hipotesis, menentukan
variabel, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan
mensintesis data. Poedjati menyebutkan bahwa keterampilan dasar dalam
pendekatan proses adalah observasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, dan
membuat hipotesis.15
Menurut Depdiknas menyatakan bahawa hakikat IPA meliputi empat unsur
utama yaitu: 16
a. Sikap; rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur dengan benar, IPA bersifat open ended.
b. Proses; prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah
meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,
evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
c. Produk; IPA sebagai produk merupakan hasil upaya partisipasi IPA terdahulu
dan umumnya berupa fakta, konsep, teori, hukum, produser informasi telah
15 http://sekolah-dasar.ne/2011..pembelajaran-ipa-di-sekolah..html 16 Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta,
2009).Cet. 1 h.46
19
tersusun secara lengkap dan sistematis dalam bentuk buku atau dokumen yang
semuanya dapat dianggap sebagai body of knowledge. Dalam pembelajaran
IPA alam sekitar merupakan sumber belajar yang paling otentik dan tidak
pernah habis sehingga dalam proses mendapatkan ilmu IPA menjadi sangat
penting. Produk IPA juga terkait dengan perkembangan teknologi.
d. Aplikasi; penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-
hari.
Pada proses pembelajaran IPA keempat aspek tersebut diharapkan dapat
muncul, sehingga siswa dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh,
memahami pengetahuan secara kegiatan ilmiah atau metode ilmiah yang meniru
ilmuan dalam menentukan fakta baru.
Depdiknas menyatakan terdapat tiga kemampuan dalam IPA; Kemampuan
untuk mengetahui apa yang diamati, Kemampuan untuk memprediksi apa yang
belum diketahui, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen,
Dikembangkannya sikap ilmiah.
Menurut Cross Belajar sains bukan hanya untuk memahami konsep-konsep
ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengembangkan
berbagai nilai. Pendidikan sains bukan saja berguna bagi anak dalam
kehidupannya, melainkan juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan
kehidupannya yang akan datang. Menurut Alverman pembelajaran sains akan
menjadi lebih berarti bila sains diajarkan sedemikian, sehingga anak menjalani
suatu proses perubahan konsepsi.
20
4. Materi Pembutan makanan pada Tumbuhan Hijau
a. Cara tumbuhan hijau membuat makanannya
Untuk membuat makanannya, tumbuhan memerlukan air dan gas
karbondioksida. Tumbuhan menyerap air dari tanah. Air dari tanah diserap oleh
akar. Dari akar, air disalurkan melalui pembuluh angkut (xylem) hingga sampai
kedaun. Adapun gas karbon dioksida diperoleh dari udara yang masuk melalui
pori-pori daun (stomata). Selain air dan gas karbon dioksida, tumbuhan juga
membutuhkan cahaya matahari untuk membuat makanannya. Fotosintesis dapat
pula terjadi dengan bantuan cahaya lain. Oleh karena itu, proses pembuatan
makanan pada tumbuhan hijau dinamakan fotosintesis. Fotosintesis berarti
pembentukkan makanan menggunakan cahaya (foto = cahaya, sintesis =
pembentukkan). Proses pembuatan makanan pada tumbuhan umumnya terjadi di
daun.
Bagaimana tumbuhan menyerap energi cahaya? Tumbuhan menyerap energi
cahaya melalui klorofil. Klorofil disebut juga zat hijua daun. Klorofil terdapat
dalam kloroplas. Dari uraian tersebut, kamu bisa melihat pada bagan berikut ini
yang menjelaskan secara singkat proses pembuatan makanan pada tumbuhan
hijau.
21
Karbohidrat
dan oksigen
Secara singkat, proses fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:
Air dan Karbondioksida Dengan bantuan cahaya matahari
Proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat (zat makanan) yang digunakan
untuk tumbuh, berbunga, dan berbuah. Bagaimana dengan tumbuhan yang tidak
berdaun hijau? Adakah tumbuhan, disekitarmu, yang berdaun putih, kuning, atau
merah? Sebenarnya daun-daun yang tidak berwana hijau pun mengandung
klorofil. Sinar matahari memiliki peran yang sangat penting dalam proses
fotosintesis. Apakah zat makanan dan oksigen hasil fotosintesis tetap berada di
dalam daun? Perhatikanlah gambar diatas. Zat makanan diedarkan ke seluruh
bagian tumbuhan. Zat makanan tersebut sebagaian besar untuk pertumbuhan
tanaman. Sisanya disimpan di dalam akar, batang dan daun sebagai cadangan
makanan. Cadangan makanan tersebut dapat dimanfaatkan manusia dan hewan
seperti singkong, ubi jalar, dan kentang.
b. Tempat menyimpan cadangan makanan
Telah pelajari sebelumnya bahwa zat makanan hasil fotosintesis digunakan
tumbuhan untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan sebagai
cadangan makanan atau untuk keperluan lainnya. Cadangan makanan oleh
tumbuhan disimpan pada akar atau batang. Sebagai contoh tanaman tebu dan sagu
menyimpan cadangan makanannya pada akar sehingga disebut umbi akar.
Pernahkan kamu melihat singkong, tebu, anggur, padi atau bayam? Singkong
adalah contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya di akar. Tebu
merupakan contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya di batang.
Adapun anggur adalah contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya
didalam biji di antaranya padi. Sayuran yang sering kamu makan, seperti bayam
adalah contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya dalam daun.
22
Gambar cadangan makanan pada akar, batang, daun, bunga dan biji
sebagai berikut:
Tebu Sagu
Kentang Wortel
Pepaya Kembang Turi
Padi Jagung
23
Bayam Kangkung
c. Tumbuhan sebagai penghasil sumber makanan
Semua tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Telah kamu pelajari
pula bahwa tumbuhan membuat makanan di dalam kloroplas. Bahan-bahan yang
digunakan tumbuhan untuk membuat makanan adalah zat hijau daun, air, karbon
dioksida, dan cahaya matahari. Proses membuat makanan ini disebut fotosintesis.
Proses fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Dengan
karbohidrat, tumbuhan dapat tumbuh, berbunga, dan menghasilkan buah. Energi
yang terkandung di dalamnya dilepas jika diperlukan. Jika energi ini tidak
dibutuhkan, karbohidrat yang terbentuk dapat diubah menjadi bentuk lain, yaitu
sebagai cadangan makanan yang dapat disimpan pada akar, batang, daun, buah
dan biji tumbuhan.
Proses pembuatan makanan disebut asimilasi karbon. Di sebut demikian,
karena pada peristiwa tersebut tumbuhan menggunakan zat karbon yang berasal
dari karbon dioksida. Tumbuhan mengambilnya dari udara. Karbon dioksida
dihasilkan manusia dan hewan. Tumbuhan juga menghasilkan CO pada saat
pernapasan.
d. Tumbuhan Hijau sebagai Sumber Energi
Bahan makanan yang kamu makan banyak berasal dari tumbuhan. Tahukah
kamu, apakah kegunaan makanan bagi tubuhmu? Makanan merupakan sumber
energi. Berarti tumbuhan hijau merupakan sumber energi bagi manusia.
24
Bagaimana dengan hewan? Hewan juga memerlukan makanan sebagai sumber
energi. Perhatikan gambar berikut ini:
Tupai Sapi
Makanan hewan-hewan pada gambar di atas adalah tumbuhan. Biji-bijian
yang dimakan tupai berasal dari tumbuhan. Demikian juga rumput yang dimakan
oleh sapi merupakan tumbuhan. Berarti hewan pun memperoleh energi dari
tumbuhan. Cara memperoleh energi dari tumbuhan ada yang langsung dan ada
yang tidak langsung. Pada waktu kelas IV, kamu telah mempelajari bahwa hewan
pemakan tumbuhan di sebut herbivora contohnya kuda zebra. Dengan demikian
sapi secara langsung memperoleh energi dari tumbuhan. Berbeda dengan harimau
yang karnivora. Harimau memakan kuda zebra. Berarti, harimau memperoleh
energi dari tumbuhan secara tidak langsung melalui kuda zebra.
Kuda Zebra Harimau
25
5. Strategi pembelajaran Aktif Crossword Puzzle
a. Strategi pembelajaran Aktif
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis garis besar haluan
untuk bertindak dan berusaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.
Dalam dunia pendidikan, “strategi diartikan sebagai a paln, method, or series
of activities designed to achievies a particular educational goal” (J.R Dadid,
1976). Jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.17
Menurut Sulistyono, dalam trianto menyatakan bahwa “strategi belajar
sebagai tindakan khusus yang dilakukan seseorang untuk mempermudah,
mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami secara langsung, lebih
efektif dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru.”18
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan perencanaan seseorang untuk mempermudah suatu
kegiatan agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Menurut Uno, pembelajaran memiliki hakikat perencanaan dan perancangan
(desain) sebagai langkah untuk membelajarkan siswa. Itu sebabnya dalam belajar,
siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar
yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan tetapi
berinteraksi dengan sumber belajar lainnya. Oleh karena itu menurut Degeng,
17 Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran beroreintasi standar proses pendidikan,
(Jakarta: kencana, 2008), cet. 6 h. 124 18 Trianto, Model – model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hal. 86
26
pembelajaran memusatkan perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa dan
bukan pada apa yang dipelajari siswa.19
Proses pembelajaran pada hakikatnnya merupakan pelayanan khusus yang
diperuntukkan bagi siswa yang diharapkan mampu menghasilkan manusia-
manusia yang memilki karakteristik pribadi yang mandiri, pelajar yang efektif,
dan pekerja produktif, komponen-komponen yang terlibat mencakup tujuan,
bahan, metode, alat, evaluasi termasuk siswa dan gurunya.
Upaya menciptakan proses pembelajaran efektif, dapat dilakukan dengan
mewujudkan perilaku belajar pada siswa yang terkait dengan proses pembelajaran
yang efektif dapat terwujud melalui kegiatan yang memiliki cirri-ciri:
1) Berpusat pada siswa
2) Interaksi edukatif antara guru dan siswa
3) Guru yang professional
4) Bahan pelajaran yang sesuai dan bermanfaat
5) Suasana demokratis dan lingkungan yang kondusif
6) Variasi metode mengajar dan sarana belajar yang menunjangnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang
disengaja atau upaya yang dirancang oleh pendidik dengan tujuan untuk
menciptakan suasana lingkungan (kelas/sekolah) yang memungkinkan siswa
melakukan kegiatan belajar serta terjadinya interaksi optimal antar guru dengan
siswa serta antara siswa dengan siswa.
19 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 2
27
Adapun strategi pembelajaran aktif, pembelajaran aktif atau active learning
adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran itu sendiri dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa
dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.20
Sebagai kata majemuk, secara terminology, istilah pembelajaran aktif (Active
Learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang
dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar
yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Dalam
active learning, cara belajar dengan mengedarkan saja akan cepat lupa, dengan
mendengar dan melihat akan ingat sedikit, dengan dengar, melihat,
mendiskusikan dengan siswa lain akan lebih paham, dengan cara mendengar,
melihat, mendiskusikan dan melakukan akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Dan cara untuk menguasai pelajaran yang terbagus dengan
mengajarkan belajar aktif, yang merupakan langkah cepat, menyenangkan dan
menarik.21
Disamping itu pembelajaran aktif (Active Learning) juga dimaksudkan
untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tertuju pada proses pembelajaran.
Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktifitas
pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik
menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan
apa yang telah mereka pelajari kedalam suatu persoalan yang ada dalam dunia
nyata. Dengan belajar aktif ini siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses
pembelajaran tidak hanya mental akan tetapi melibatkan fisik juga. Dengan cara
ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil
belajar dapat dimaksimalkan.
20 Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran,”Berorientasi Standar Proses Pendidikan”,
(Jakarta: Kencana 2006), h. 124 21 Pembelajaran Aktif, “Humanisasi Pendidikan”, dari www.etum.edu.com
21/11/2008
28
Pembelajaran aktif menurut Zaini dkk adalah suatu pembelajaran yang
menuntut siswa belajar secara aktif untuk mendapatkan informasi dari berbagai
sumber dengan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar lebih
maksimal.22
Informasi yang didapat siswa nantinya dibahas dalam proses
pembelajaran di kelas, sehingga siswa memperoleh berbagai pengalaman yang
tidak saja menambah pengetahuan, tetapi juga kemampuan analisis dan sintesis.
Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses
pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini
biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil
belajar dapat dimaksimalkan. Di sisi lain, Silberman menyatakan “lingkungan
fisik dalam kelas dapat mendukung atau menghambat kegiatan belajar aktif.”23
Keuntungan menggunakan strategi Active Learning bahwasanya setiap realita
siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda, ada siswa yang lebih senang
membaca, ada siswa yang senang berdiskusi, dan ada juga yang senang praktek
langsung inilah yang disebut dengan gaya belajar atau learning style. Untuk
membantu siswa dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar
itu sebisa mungkin diperlihatkan. Untuk dapat mengakomodir kebutuhan tersebut
adalah dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran yang beragam
mengandalkan indera yang banyak. Seperti kutipan satu pertanyaan, mengapa
belajar aktif? Alasanya karena belajar aktif itu sangat diperlukan siswa untuk
mendapat belajar yang maksimum.
Adapun dari sisi guru sebagai penyampai materi, strategi pembelajaran aktif
akan sangat membatu dalam melaksanakan tugas-tugas keseharian. Bagi guru
yang sibuk mengajar strategi ini dapat dipakai dengan strategi yang tidak
membosankan.
22 Hisyam Zaini. Dkk, Strategi pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2008), h. xiv 23 Mel Siberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2006), Cet. Ke-3, ha.l 35
29
Pembelajaran aktif merujuk kepada kaedah dimana pelajar melakukan sesuatu
termasuk memproses, mengguna, dan membuat merefleksi terhadap apa yang
diberikan. Dengan menggunakan kaedah pembelajaran aktif bukan berarti
pengajar tidak perlu lagi memberikan arahan, walau bagaimanapun pemberian
arahan merupakan suatu yang penting untuk disampaikan.
Guru dapat memulai pembelajaran aktif dari awal pembelajaran, ada tiga
tujuan penting yang harus dicapai. Tujuan-tujuan ini adalah sebagai berikut:
a) Membentuk tim: membantu siswa untuk lebih mengenal satu sama
lain dan saling menciptakan semangat kerja sama dan interdependensi.
b) Penilaian sederhana: guru mempelajari sikap, pengetahuan dan
pengalaman siswa.
c) Keterlibatan belajar langsung: guru menciptakan minat siswa terhadap
pelajaran.
Ketiga tujuan diatas, bila dicapai akan membantu menciptakan lingkungan
belajar yang melibatkan siswa, meningkatkan keinginan siswa untuk ambil bagian
dalam kegiatan belajar aktif, dan menciptkan norma kelas yang positif.24
Dapat
dilihat dari bagan Edgar Dale berikut ini:25
24 Mel Silberman, ibid, hal 62
25 T.M.A. Ari Samadhi, 2008, Pembelajaraan Aktif (Active Learning) (online), Teaching Improvement Worksop, Engineering Education Develoment Project APD Loan No 1432-INO, Tersedia: www.jurnalskripsi.com. Diakases 27 januari 2009
30
Gambar 1. Efektifitas Model Pembelajaran
Gambar diatas menunjukkan efektivitas pembelajaran antara pembelajaran
pasif dengan pembelajaran aktif. Pembelajaran pasif biasanya dilakukan dengan
tahap membaca, mendengarkan, melihat gambar, menonton video sampai melihat
suatu kebiasaan suatu tempat. Sedangkan pembelajaran aktif sendiri terdiri dari
partisipasi dalam diskusi, memberikan pendapat sampai melakukan penerapan.
Dalam pembelajaran aktif ini, cara belajar dengan mendengarkan saja akan
sangat cepat lupa dengan mendengar dan melihat akan ingat sedikit, dengan
mendengar, melihat dan mendiskusikan dengan siswa lain akan paham, dengan
cara mendengar, melihat, diskusi dan melakukan akan memperoleh pengetahuan
dan keterampilan.
31
Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang
bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian polio menunjukkan bahwa siswa
dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu
pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian Mc. Keachie menyebutkan
bahwa dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70% dan
berkurang sampai menjadi 20% pada waktu 10 menit terakhir.26
Kondisi tersebut di atas merupakan kondisi umum yang sering terjadi
dilingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi kegagalan dalam
dunia pendidikan kita, terutama disebabkan anak didik di ruang kelas yang lebih
banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan indera visual,
sehingga apa yang dipelajari dikelas tersebut cenderung untuk dilupakan.
Pembelajaran aktif pertama kali diperkenalkan filosop kenamaan cina,
Confucius, dia mengatakan:
What I hear, I forget (apa yang dengar, saya lupa)
What I see, I remember (apa yang saya lihat, saya ingat)
What I do, I understand (apa saya lakukan, saya mengerti)
Tiga pernyataan sederhana ini membicarakan bobot penting belajar aktif.
Silberman telah memodifikasi pernyataan Confusius tersebut menjadi apa yang
dia sebut paham belajar aktif, yaitu:
What I hear, I forget (Apa yang saya dengar, saya lupa)
What I hear and see, I remember a liitle (Apa yang saya dengar dan lihat,
saya inget sedikit)
26 ibid, hal 24
32
What I hear see, and ask question about or discuss with someone else, I begin
to understand (Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau didiskusikan
dengan beberapa teman lainnya, saya mulai paham)
What I hear, see discus and do. I acquire knowledge and skill (Apa yang saya
dengar, lihar, diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan
keterampilan)
What I teach to another, I master ( Apa yang saya ajarkan kepada orang lain,
saya kuasai).27
Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengenai penyebab mengapa
kebanyakkan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu
jawaban yang menarik adalah karena adanya perbedaan antara ketepatan
berbicara guru dengan tingkat kemampuan siswa apa yang disampaikan oleh
guru. Kebanyakkan guru berbicara sekitar 100-200 kata permenit, sementara anak
didik hanya mampu mendengarkan 50 – 100 kata permenitnya, karena siswa
mendengarkan pembicaraan guru sambil berfikir.
Active Learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan
memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang
membosankan bagi mereka. Dengan memberikan Active Learning Strategy pada
anak didik dapat membantu ingatan mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan
kepada tujuan pembelajaran yang sukses.
27 Ibid, hal 23
33
b.Karakteristik pembelajaran aktif
Menurut Bowell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut:
1) Penekanan proses penyampaian bukan pada penyampaian informasi oleh
pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan
kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.
2) Siswa tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan
sesuatu yang berkaitan dengan materi.
3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan
materi.
4) Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan
evaluasi.
5) Umpan balik yang lebih cepat akan menjadi pada proses pembelajaran.28
Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, gesit, menyenangkan dan
penuh gairah, serta siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk bergerak
leluasa dan berpikir. Selama proses belajar dapat beraktivitas, bergerak, dan
melakukan sesuatu dengan aktif, keaktifan siswa hanya keaktifan fisik tapi juga
keaktifan mental.
28 T.M.A. Ari Samadhi, 2008, Pembelajaraan Aktif (Active Learning) (online), Teaching Improvement Worksop, Engineering Education Develoment Project APD Loan No 1432-INO, Tersedia: www.jurnalskripsi.com. Diakases 27 januari 2009
34
6. Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
a. Sejarah Umum Crossword Puzzle
Crossword Puzzle (Teka Teki Silang atau disingkat TTS) adalah suatu
permainan mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-
huruf yang membentuk sebuah kata yang berdasarkan petunjuk yang diberikan.
Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori “Mendatar” dan “Menurun” tergatung
posisi kata-kata yang harus diisi.
Pada tahun 1913, Arthur Wynne menerbitkan TTS dalam majalah New York
World dengan format seperti yang kita kenal saat ini dan sering disebut sebagai
TTS pertama. TTS kemudian menjadi fitur mingguan di majalah tersebut. Buku
kumpulan TTS pertama terbit pada 1924, diterbitkan oleh Simon dan Schuster.
Bukunya terbukti laris dan TTS menjadi salah satu benda terpopuler pada tahun
1924. Pada tahun 1970-an di Jakarta terbit “Asah Otak”, sebuah majalah TTS dan
berbagai teka-teki lainnya. Penerbitan ini ternyata sukses sehingga banyak
terbiatan serupa yang segera mengikutinya.
b. Prosedur Umum Penerapan Crossword Puzzle
Ketika pembelajaran aktif mulai diimplementasikan langkah-langkah yang
harus dijlani yaitu:29
Ditulis kata-kata kunci,terminologi atau nama-nama yang berhubngan dengan
materi yang telah diberikan oleh guru.
1) Dibuat kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang dapat dipilih (seperti
dalam teka-teki silang). Hitamkan bagian yang tidak diperlukan.
2) Dibuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah
dibuat atau dapat juga hanya membuat pertanyaan mengarah kepada kata-kata
tersebut.
29 Hisyam Zaini,Op.cit, h. 71
35
3) Teka-teki ini dibagikan kepada peserta didik. Dapat dilakukan individu atau
kelompok.
4) Ditentukan batasan waktu untuk mengerjakan teka-teki.
5) Kelompok atau individu yang mengerjakan paing cepat dan bemar diberi
hadiah.
c. Kelebihan dan Kekurangan Crosssword Puzzle
Teka-teki silang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan
menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan
strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal.
Mendesain tes uji pada Crossword puzzle mengndang keterlibatan dan partisipasi
langsung. Crossword puzzle dapat diselesaikan secara individu atau secara
tim/kelompok.30
Crossword puzzle juga sebagai ssalah satu metode pengajaran
permainan kelas yang digunakan untuk meningkatkan persaingan siswa dengan
kelompok dan materi pelajaran yang cocok. Crossword puzzle berhubungan
dengan Lexical Memory (Memory Kosa Kata), kata-kata dapat ditemukan dari
pertanyaan pada TTS. Pendapat ini dibuat mengenai keefektifan petunjuk
Semantic, Orthographic, Phonetic, dan Thematic.
Namun, Crossword puzzle hanya dapat mengukur keberhasilan belajar siswa
pada konsep yang sifatnya hafalan. Karena berdasarkan prosedur pembuatan
Crossword puzzle hanya menitikberatkan kepada konsep yang banyak
menggunakan istilah-istilah asing. Dengan TTS siswa hanya mencari kata kunci
(key word) dari konsep yang dipelajarinya, jadi Crossword puzzle sulit
diaplikasikan untuk konsep yang banyak membutuhkan analisis.
30 Melvin L. Silberman,Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta;
Pustaka Insan Madani, 2006), Cet Ke-3, hal 256
36
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
pernah dilakukan oleh Annisa Ika Cahyani 2012, dengan judul Penerapan
strategi pembelajaran Croosword Puzzle dalam upaya peningkatan hasil
belajar matematika siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 3 mojosongo
telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII
SMP negeri 3 mojosongo. Partisipasi siswa pada refeleksi awal (86,11%)
siklus 1, pada siklus 2 sebesar (91,67%). Prosentasi ini menunjukkan bahwa
selama proses pembelajaran terjadi peningkatan 6% setiap siklus pertisipasi
belajar matematika pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 3
mojosongo. Berdasarkan analisis hasil penelitian tersebut, maka peneliti
merefleksi bahwa strategi pembelajaran Crossword Puzzle ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.31
2. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
pernah dilakukan oleh linda indriawati tahun 2012, dengan judul peningkatan
hasil belajar IPA melalui strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-teki
silang) pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten. Hasil
penelitian menunjukkan dapat dilihat dari prosentase pada silkus 1 sebesar
(61,11%) dan pada siklus 2 sebesar (83,78%). Hal ini menunjukkan bahwa
strategi pembelajaran Crossword Puzzle pada kelas IV SD Negeri 1 Sawahan
Juwiring Klaten dapat meningkatkan hasil belajar.32
31 Annisa Ika Cahyani, Penerapan Strategi Croosword Puzzle Dalam Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa Kelas VII SMP Negri 3 Mojosongo, (Surakarta, UMS, 2012)
32 Linda Indriawati, Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crosssword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten, (Surakarta, UMS 2012)
37
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian teoritik dan penyusunan kerangka berpikir d iatas, maka
peneliti merumuskan hipotesis tindakan adalah: “Terdapat peningkatan hasil
belajar IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle”.
38
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tugu 2 yang beralamat lengkap Jl.Radar
auri no 42 Kel.Mekarsari RT. 04 Rw 10. Peneliti melakukan penelitian di sekolah
tersebut karena dekat dengan rumah dan tempatnya yang mudah dijangkau oleh
kendaraan umum. Dan waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada
semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 dari bulan Juli sampai bulan Februari
2014.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
lebih yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research, yaitu suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, dengan sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut
dilakukan oleh guru atau arahan dari guru yang dilakukan siswa.1
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme pendidik dalam mengenai proses pembelajaran.
Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas,
diharapkan kemampuan pendidik dan proses pembelajaran semakin meningkat
kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan.
Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra
penelitian) dan akan dilanjutkan dengan siklus I. Jika indikator keberhasilan yang
diharapkan telah bercapai, maka penelitian akan dihentikan. Namun jika belum
tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II, begitu seterusnya hingga
1Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakkan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006)
Cet. Pertama, h.3.
39
indikator keberhasilan tercapai. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus adalah satu
putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula,2 dan setiap siklus
terdiri dari empat tahapan, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Tahapan perencanaan merupakan tahapan awal yang berupa kegiatan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk
memecahkan masalah yang akan dihadapi.
Dalam penelitian ini yang dikategorikan sebagai tahapan tahap perencanaan
sebagai berikut adalah:
a. Menelaah materi pembelajaran dan menelaah indikator bersama tim
kolabolator (guru kelas).
b. Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan oleh skenario
melalui strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle.
c. Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam
pembelajaran.
d. Menyiapkan instrumen, lembar kerja siswa TTS dan soal tes akhir
siklus
e. Menyiapkan lembar observasi untuk kinerja guru dan aktivitas siswa
dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakkan (Acting)
Tahapan ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan yang dibuat, yaitu melaksanakan tindakan kelas. Peneliti
berlaku sebagai perlu tindakan sedangkan guru kelas sebagai pengamat
(observer).
2 Ibid.,h.20
40
3. Pengamatan (Observing)
Dalam tahapan ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakkan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada
siklus berikutnya. Observasi dimaksud sebagai kegiatan mengamati, menggali,
dan mendokumentasi semua gejala indikator yang terjadi selama proses
penelitian. Peneliti melakukan pengamatan dengan dibantu oleh guru kelas yang
bertugas sebagai observer dan kolabolator.
4. Refleksi (Reflecting)
Tahap ini merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis
bersama peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang
telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu ada
perbaikan. Tahapan ini dilaksanakan dengan maksud perbaikan kegiatan
sebelumya yang akan diterapkan pada penelitian berikutnya.
Secara lebih rinci produser pelaksanaan PTK itu dapat digambarkan dengan
alur sebagai berikut:3
3 Ibid., h.74
41
Permasalahan Perencanaan
tindakan I
Pelaksanaan
tindakan I
Pengamatan/pengumpulan
data I
Refleksi I
Permasalahan
baru hasil refleksi I
Perencanaan
tindakan II
Pelaksanaan
tindakan II
Pengamatan/pengumpulan
data II
Refleksi II
Permasalahan baru
hasil refleksi II Dilanjutkan ke
siklus berikutnya
Siklus I
Siklus II
Bagan 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SDN Tugu 2 Mekarsari kelas V Semester I
tahun pelajaran 2013/2014.Banyaknya siswa 36 orang dengan komposisi 23 siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan,
mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam
penelitian, peneliti dibantu oleh seorang guru. Guru tersebut adalah guru kelas V
yang bertindak sebagai observer (pengamat).
42
E. Tahapan Intervesi Tindakan
Tahapan penelitian ini diawali dengan dilakukannya pra penelitian dan akan
dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus, terdiri dari perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi., serta analisis dan
refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan
dilanjutkan dengan tindakan II, jika data yang diperoleh memerlukan
penyempurnaan akan dilanjutkan kembali pada tindakan III, dan seterusnya.
Prosedur atau langkah-langkah penelitian, secara berurutan dilaksanakan sebagai
berikut:
1. Pendahuluan
Tahap intervesi pada kegiatan pendahuluan ini meliputi kegiatan sebagai
berikut:
a. Obeservasi ke SD Negeri Tugu 2 kota Depok dan melihat proses
pembelajaran pada mata pelajaran IPA serta mewawancari guru kelas
dan siswa. Kemudian ditemukan masalah kurangnya keakfian siswa
dan hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran IPA.
b. Menyusun proposal penelitian
c. Membuat instrument penelitian
d. Megurus surat izin penelitian
e. Menghubungi kepala sekolah
2. Alur setiap siklus
a. Perencanaan
Tahap kegiatan perencanaan sebagai berikut:
1) Mebuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle
2) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator
3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap pertemuan
4) Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa
43
5) Membuat lembar wawancara guru dan siswa
6) Menyiapkan soal tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
7) Mempersiapkan sumber pelajaran dan media pembelajaran
8) Mempersiapkan alat dokumentasi
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal Pembelajaran
1) Melakukan pretest
2) Melakukan apersepsi “siapa yang mempunyai tumbuhan hijau
dirumah, dan bagaimana tumbuhan itu memenuhi makanannya
sendiri?
3) Guru menginformasikan materi yang akan mereka pelajari.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti Pembelajaran
1) Guru membagi siswa dalam 6 kelompok kecil guru memberikan LKS.
2) Guru menjelaskan prosedur LKS yang menggunkan strategi
pembelajaran Crossword puzzle (TTS).
3) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk
melengkapi TTS yang ada pada LKS yang berkaitan materi yang
sedang dipelajari.
4) Guru memberikan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan.
5) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya.
Kegiatan Penutup
1) Guru meluruskan jawaban yang kurang tepat dan memberikan
penguatan serta memberikan kesempan kepada siswa untuk bertanya
2) Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
3) Memberikan soal tes pada akhir siklus
4) Guru menutup pelajaran
5) Mewawancari siswa
44
c. Observasi
Tahapan ini peneliti dibantu oleh observer, adapun tahapan obeservasi
meliputi:
1) Mengamati kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang
menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle .
2) Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle .
d. Refleksi
1) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran dalam siklus
2) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan
3) Merencanakan perencanaan tidak lanjut untuk siklus selanjutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil penelitian ini yang diharapkan adalah dengan indikator keberhasilan
sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Tugu 2
kota depok melalui penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle
meningkat mencapai rata-rata 70%.
2. Tujuh puluh lima persen (75%) siswa kelas V SDN Tugu 2 kota depok
mengalami ketuntasan belajar individual sebesar >70 dalam pembelajaran IPA
khususnya pada materi tumbuhan hijau.
45
G. Jenis Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu: data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa kalimat atau pernyataan bukan berupa
angka.Dalam penelitian ini data kualitatif yang digunakan berupa hasil observasi
guru dan aktivitas belajar IPA melalui strategi pembelajaran aktif Crossword
Puzzle, hasil wawancara dengan guru dan siswa, catatan lapangan, dan hasil
dokumentasi selama proses pembelajaran.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka. Dalam penelitian ini
data kuantitatif berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle.
Sumber data: sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan
peneliti.
H. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Instrument Tes
Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu
ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, untuk
mengukur kemampuan kognitif siswa pada aspek ingatan (C ), pemahaman
(C ), penerapan (C ) dan Menganalisis (C ). Peneliti sengaja menguji
kemampuan siswa hanya pada empat aspek tersebut didasarkan pada
kemampuan siswa disekolah dasar yaitu pada tingkat operasional konkrit.
Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berbentuk Tes objektif
bentuk pilihan ganda (Multiple-Choice) adalah soal tes bentuk pilihan ganda
46
dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang sebelumnya telah diuji
cobakan terlebih dahulu.
2. Instrument non Tes
Dalam instrument non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Lembar observasi
Lembar observasi ini terdiri dari dua yaitu lembar observasi guru dalam
belajar mengajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
(Lihat lampiran)4. Lembar observasi guru dalam belajar mengajar digunakan
untuk mengetahui proses pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle , apakah terlaksana dengan baik atau tidak.
Lembar observasi aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk
mengatasi pembelajaran di kelas.
b. Lembar wawancara
Peneliti mewawancarai guru dan siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
secara langsung kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. (Lihat
lampiran)5
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mengamati seluruh kegiatan dalam proses
pembelajaran berlangsung (Lihat lampiran).6 Berbagai hasil pengamatan tentang
aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru
dengan siswa, dan aspek lainnya yang perlu dicatat.
4 Lembar Observasi, hal. 144 5 Lembar wawancara,hal.150 6 Catatan Lapangan, hal.156
47
d. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi berisikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran
sebelumnya dan dokumentasi pada proses pembelajaran berupa foto-foto kegiatan
siswa.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil observasi guru dan aktivitas siswa terhadap mata pelajaran IPA dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle data diperoleh
dari lembar observasi yang diisi oleh observer pada setiap pertemuan.
2. Nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA data yang diperoleh dari tes
pada mata pelajaran IPA yang dilakukan pada setiap akhir siklus.
3. Catatan lapangan: catatan lapangan yang dimaksud untuk melengkapi data-
data yang tidak direkam dalam lembar observasi.
4. Hasil wawancara: peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas dan
siswa pada pra penelitian dan pada tahap akhir siklus.
5. Hasil dokumntasi: dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang
diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung yang diperoleh dari setiap
siklus.
Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama guru kolabolator melakukan
analisis dan evaluasi data untuk mengambil kesimpulan tentang hasil belajar
siswa terhadap pembelajaran IPA, tentang kelebihan dan kekurangan penelitian
tindakan kelas yang telah dilaksanakan.
48
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian penelitian,
terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini diluar sampel
yang sudah ditetapkan.Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
apakah instrument tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan rehabilitasnya
atau tidak.
1. Uji Validitas
Dimaksud dengan validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur
yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes
sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir
item tersebut.7 Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini digunakan
rumus Anates V4 (Lihat lampiran). 8
2. Uji Reliabilitas
“Kehandalan atau rehabilitas meliputi ketepan/kecermatan (precision) hasil
pengukuran, dan kestabilan dari hasil pengukuran”. Merupakan kesepakatan alat
tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Analisis rehabilitas dilakukan untuk
mengetahui soal yang sudah disusun dapat memberikan hasil yang tetap atau
tidak tetap. Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang
sama dalam waktu tertantu, maka hasil akan tetap atau relatife sama. Instrumen
disebut reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga
mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Uji ini dilakukan dengan rumus
Anates V4 (Lihat lampiran).9
7 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011), Cet. X, h. 182 8 Uji Validitas, hal. 183 9 UjiRealibilitas, hal 184
49
Tabel 3.1 Indeks Reliabilitas Soal
Keterangan
< 0,20 Tidak Ada Reliabilitas
0,21 – 0,40 Reliabilitas Rendah
0,41 – 0,70 Reliabilitas Sedang
0,71 – 0,90 Reliabilitas Tinggi
0,90 – 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
1,00 Reliabilitas Sempurna
3. Uji Tingkat Kesukaran
Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan mengungkapkan bahwa “soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan soal yang tidak terlalu sulit”.Bilangan menunjukkan
sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty Index).
Untuk mendapat kesukaran suatu soal digunakan rumus Anates V4 (Lihat
lampiran).10
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Indeks tingkat kesukaran Kriteria
0 – 0.30 Sukar
0.31 – 0.70 Sedang
0.71 – 1.00 Mudah
>1.00 Sangat mudah
10 Tingkat Kesukaran, hal . 189
50
K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis
Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu pada
pelaksanaan kegiatan penelitian. Data yang sudah terkumpul berupa hasil kerja
LKS, hasil observasi, catatan lapangan, wawancara dan hasil belajar siswa.Semua
data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahap analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pemeriksaan data (editing), sebelum dilakukan pengolahan data, data tersebut
diperiksa terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar hasil analisis data lebih
akurat.
2. Membaca keseluruhan data yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian
diklarifikasi dan disusun.
3. Menjelaskan data tersebut dalam kalimat yang bermakna dan ilmiah sehingga
akan tergambarkan hubungan dari masing-masing data yang sudah diperoleh.
Dari data penilaian tersebut dapat ditarik kesimpulan untuk menggambarkan
situasi siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui Strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle.
Adapun peneliti menentukan indikator keberhasilan penelitian untuk
menentukan apakah siklus akan dilanjutkan atau dihentikan. Indikator
keberhasilan tersebut adalah:
1. Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis
menggunakan nilai persentase. Rumus persentase yang diguankan adalah:11
11 Anas Sudjono,Pengantar Stattistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008), h. 43
51
Keterangan:
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang akan dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi)
Aktivitas belajar siswa dikelompokkan menjadi beberapa
kategori,indikator keberhasilan aktivitas belajar jika telah menunjukkan
persentase >70 % yaitu baik. Kemudian untuk pengelompokan lembar observasi
dikategorikan dalam klasifikasikan sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan
sangat kurang baik. Berikut kategori dalam klasifikasi lembar observasi: 12
Tabel 3. 4
Interpretasi Lembar Obervasi
Nilai yang diperoleh Kriteria
81 – 100 % Sangat Baik
61 – 80 % Baik
41 – 60 % Cukup
21 – 40 % Kurang
0 – 20 % Sangat Kurang
2. Adapun teknik analisis data yang penulis gunakan di dalam memperoleh data
dari hasil tindakan yang penulis lakukan terhadap peserta didik kelas V SDN
Tugu 2 kota Depok dalam pembelajaran IPA adalah Tes tertulis, dianalisis
dengan membuat rata-rata nilai tes formatif yang kemudian dibuat
presentasenya.
Kemudian dihitung presentase dengan perhitungan sebagai berikut:
12Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 89
52
Jumlah siswa yang memiliki standar nilai ketuntasan belajarX 100%
Jumlah seluruh siswa
Hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses belajar mengajar memiliki
tingkatan. Indikator keberhasilan hasil belajar IPA siswa jika mengalami
ketuntasan belajar individual sebesar >70 sebagai nilai KKM disekolah dalam
mata pelajaran IPA sebesar 75% khususnya pada materi Tumbuhan hijau.
Sehubungan dengan itu terdapat beberapa tingkatan. Tingkatan keberhasilan
tersebut adalah sebagai berikut:13
Tabel 3. 5
Tingkatan Hasil Belajar
13Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), cet. ke-3, hal. 107
Tingkatan Keterangan
Istimewa/ maksimal Apabila seluruh bahan pelajaran siswa yang di
ajarkan dapat dikuasai siswa
Baik sekali/optimal Apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan
pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai
olehsiswa.
Baik/ minimal Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya
60% s.d 75% dikuasai oleh siswa.
Kurang Apabila bahan pelajaran yang diajarkan < 60%
dikuasai oleh siswa.
53
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang belum
diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA, maka sebagai rencana perbiakan pembelajaran,
penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Siklus ini terdiri dari perencanaan
tindakan, obesrvasi, serta analisis dan refleksi. Penelitian ini berakhir apabila
peneliti ini telah berhasil menguji penerapan stratergi pembelajaran aktif
Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
Kegiatan penelitian yang penulis lakukan diantaranya adalah mempersiapkan
instrument penelitian seperti lembar observasi aktivitas belajar siswa dan guru,
LKS, soal-soal tes pilihan ganda yang diberikan pada akhir siklus untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa.
Dalam melakukan penelitian, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas yang
sebagai observer. Observer berperan dalam membantu kelancaran penelitian dan
dapat juga sebagai kolabolator untuk berdiskusi membicarakan kegiatan pada
siklus selanjutnya.
54
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Tahapan penelitian di awali dengan obeservasi pendahuluan, kemudian
dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, yang terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.Pelaksanaan terdiri dari dua siklus, setiap
siklus terdiri dari tiga kali pertemuan.Dan pelaksanaan dari siklus I ke siklus II
terdiri dari delapan kali pertemuan.
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan di mulai dengan observasi ke SDN Tugu 2 hal ini di
lakukan sebagai langkah awal penelitian tindakan kelas.Dimana subjek
penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 36 orang. Dalam
kegiatan ini meliputi wawancara guru kelas, mengamati proses pembelajaran di
kelas, serta wawancara dengan beberapa siswa yang diambil secara acak.
Tahapan ini dilaksanakan pada tanggal 06 s/d 10 Juli 2013, pada tahapan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kegiatan pembelajaran yang biasa
dilakukan, aktivitas dan respon siswa saat proses pembelajaran, mengetahui
hambatan apa yang terjadi selama proses pembelajaran, serta untuk mengetahui
hasil belajar IPA siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas atau guru
bidang studi IPA dan siswa, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran belum
berjalan secara maksimal dan hasil belajar IPA siswa masih tergolong
rendah.Berdasarkan hasil ulangan harian IPA siswa. (data terlampir).
2. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I meliputi beberapa tahapan, antara lain sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus I, diawali dengan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan konsep bahasan. Kemudian
peneliti mempersiapkan instrument-instrument penelitian, yaitu lembar
55
observasi aktivitas siswa dan guru, lembar wawancara siswa dan guru, lembar
kerja siswa (LKS), menyusun lembar latihan soal pretest dan postes siklus I,
catatan lapangan dan alat dokumentasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan dengan
guru kolabolator dan dosen pembimbing.Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan
sebagai alat untuk membentuk pengetahuan siswa. Lembar observasi siswa dan
guru ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran IPA selama siklus I.
Lembar wawancara untuk mengetahui antusias siswa dalam pembelajaran IPA
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Catatan
lapangan untuk mengamati seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap pada pelaksanaan siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan
dengan alokasi waktu 2x35 menit untuk setiap pertemuan, dan di tambah 1 kali
pertemuan untuk tes. Dalam pelaksanaanya peneliti dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Uraian proses pembelajaran pada
siklus I sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama (Selasa, 12 November 2013)
Pertemuan pertama diawali dengan membuka pelajaran dengan memberi
salam dan mengucap basmallah, kemudian sebelum memulai proses belajar
mengajar guru memperkenalkan diri terlebih dahulu, dan mengabsen kehadiran
siswa untuk mengenal siswa satu persatu serta mengkondisikan siswa
dikelas.Setelah selesai mengkondisikan kelas guru memberikan pretest kepada
siswa sebelum masuk dalam proses pembelajaran. Pretest diberikan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan
dipelajari. Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
pada hari ini kepada siswa. Guru melakukan apersepsi kepada siswa pada awal
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar dapat memacu siswa untuk menciptakan
interaksi positif dan pengetahuan alam dalam kegiatan pembelajaran.Terbukti
beberapa siswa merespon pertanyaan dengan memberikan jawaban dari
mereka.Walau hanya beberapa siswa saja yang menjawab.Pembelajaran diawali
dengan stimulus memberikan pertanyaan “siapa yang mempunyai tumbuhan
56
hijau dirumah, dan bagaimana tumbuhan itu memenuhi makanannya sendiri?”
siswa pun menjawabnya dengan beragam jawaban. Setelah itu peneliti pun
menjelaskan materi proses tumbuhan bisa menjadi makanan atau biasa yang
disebut dengan fotosintesis dengan menggunakan media tumbuhan, gambar dan
senter sebagai cahaya matahari.
Setelah materi sudah dijelaskan peneliti membagi kelompok menjadi 6
kelompok dan siswa pun membuat kelompok berdasarkan yang telah
ditentukan oleh peneliti, kemudian peneliti menjelaskan prosedur kerja dengan
menggunakan Teka-teki silang (TTS) lalu memberikan Lembar Kerja Siswa
(LKS). Masing-masing kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan soal yang
ada di LKS. Selama proses berlangsung peneliti dan guru berkeliling kepada
setiap kelompok untuk memberikan bimbingan , dorongan dan menilai
kemampuan berpikir dan diskusi. Peneliti memberikan batas waktu untuk
menyelesaikan LKS tersebut.Setelah batas waktu yang ditentukan telah habis,
maka setiap kelompok untuk mengumpulkannya.Hasil LKS yang telah
dikerjakan dan didiskusikan oleh kelompoknya yang sudah dikumpulkan maka
peneliti meminta 1 perwakilan setiap kelompok untuk maju mempersentasikan
hasilnya. Dan siswa yang lain pun memperhatikannya. Peneliti memberikan
respon atau tanggapan mengenai hasil kerja siswa, dan meminta siswa lain
untuk ikut menanggapi hasil kerja temannya. Peneliti dan siswa menyimpulkan
bersama-sama. Pembelajaran ditutup dengan mengucaphamdallahdan diiringi
dengan salam penutup.
Berdasarkan catatan lapangan pada saat berkumpul dengan kelompoknya
suasana kelas sangat gaduh karena siswa belum terbiasa untuk belajar
kelompok dan pada saat pengerjaan LKS beberapa siswa masih ada yang
bercanda dan ngobrol. Serta ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan
untuk menjawab beberapa pertanyaan yang di LKS sehingga sempat
menyontek ke kelompok lain karena malu bertanya dan ada beberapa kelompok
salah penulisan dalam menjawab. Walaupun masih ada beberapa siswa yang
mengerjakan LKS tepat waktu.
57
2) Pertemuan Kedua (Rabu, 13 November 2013)
Pada pertemuan kedua ini Awal kegiatan seperti biasa peneliti membuka
pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan mengucap basmallah bersama-
sama. Peneliti mereview kembali materi sebelumnya, dalam mengulang peneliti
menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan proses fotosintesis secara singkat
dengan bahasanya sendiri. Kemudian guru mengkondisikan siswa dan
menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini kepada siswa.
Peneliti memberikan pertanyaan kembali “kapanfotosintesis itu terjadi?”
jawaban siswa pun beragam. Setelah mendengarkan jawaban siswa, peneliti
pun menjelaskan materi yang akan disampaikan.
Setelah materi sudah dijelaskan lalu siswa diminta untuk bergabung dengan
kelompok sebelumnya. Kemudian peneliti menjelaskan prosedur kerja dengan
menggunakan Teka-teki silang (TTS) dan memberikan Lembar Kerja Siswa 2
(LKS ). Masing-masing kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan soal
yang ada diLKS.Selama proses berlangsung peneliti dan guru berkeliling
kepada setiap kelompok untuk memberikan bimbingan, dorongan dan menilai
keaktifan siswa. Gambar di bawah ini adalah suasana siswa saat melakukan
diskusi.
Gambar 4.1
Aktivitas siswa saat melakukan diskusi
58
Peneliti memberikan batas waktu untuk menyelesaikan LKS
tersebut.Setelah batas waktu yang ditentukan telah habis, maka setiap
kelompok untuk mengumpulkannya.Hasil LKS yang telah dikerjakan dan di
diskusikan oleh kelompoknya yang sudah dikumpulkan maka peneliti meminta
siswa 1 perwakilan setiap kelompok untuk maju mempersentasikan
hasilnya.Dan siswa yang lain pun memperhatikannya.Peneliti dan siswa
menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Pembelajaran ditutup dengan
mengucap hamdallahdan diiringi dengan salam penutup.
Berdasarkan catatan lapangan ada siswa masih mengalami kesulitan, siswa
sudah mulai berani bertanya kepada peneliti walau hanya beberapa siswa saja
dan masih ada kelompok yang mengumpulkan tidak tepat waktu serta susah
beranjak untuk mempresentasikan hasil kerja LKS nya.
3) Pertemuan ketiga (Selasa, 19 November 2013)
Kegiatan belajar IPA ini pada pertemuan ketiga ini seperti biasa peneliti
membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan mengucap basmallah
bersama-sama. Peneliti mereview kembali materi sebelumnya dan dilanjutkan
dengan menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini kepada siswa.
Respon positif cukup di dapatkan oleh para siswa pada pertemuan ketiga
ini, peneliti sudah dapat mengenali karakteristik siswa sehingga pembelajaran
sudah mulai berjalan lebih baik dibandingkan pertemuan sebelumnya.Hal ini
ditandai dengan adanya siswa yang bertanya dan mengungkapkan pendapat,
meskipun tidak semua siswa yang aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi aktifitas siswa, guru dan
catatan lapangan dalam pelaksanaan strategi pembelajaran aktif Crossword
Puzzle mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Sebelum pembelajaran
berakhir peneliti memberikan gambaran tentang materi yang akan dilberikan
pada pertemuan berikutnya. Namun karena keterbatasan waktu, sehingga
pelaksanaan post-test tidak dapat diberikan pada pertemuan ketiga ini.
59
1) Pertemuan keempat (Rabu, 20 November 2013)
Pada pertemuan keempat ini, siswa yang hadir hanya 34 orang, 2 orang
yang tidak hadir dikarenakan sakit. Pada pertemuan keempat peneliti
memberikan tes hasil belajar (post-test) pada akhir siklus I siswa. Berdasarkan
dilaksanakan tes, peneliti menanyakan kepada siswa apakah masih ada
kesulitan-kesulitan pada materi yang telah diajarkan, kemudian peneliti pun
mereview semua materi yang telah diajarkan selama 30 menit. Tes ini
dilaksanakan selamat 40 menit. Selama pengerjaan post-test berlangsung,
suasana kelas menjadi hening dan sepi namun masih ada beberapa siswa yang
masih menyontek dengan teman sebangkunya dan peneliti segera menegurnya.
Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes. Berikut
adalah suasana kelas saat tes siklus I berlangsung:
Gambar 4.2
Suasana Tes Siklus I
60
c. Tahapan Pengamatan/Observasi
1) Pengamatan
Pada tahapan ini peneliti membuat dalam bentuk catatan lapangan.Catatan
lapangan tersebut berisi kondisi siswa serta temuan-temuan kejadian yang tidak
terekam selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang menggunakan startegi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle.
Berdasarkan pengamatan atau catatan lapangan selama proses pembelajaran
berlangsung diperoleh catatan kondisi siswa sebagai berikut:
a) Pada pertemuan pertama guru belum bisa sepenuhnya menguasai siswa,
sehingga pembelajaran belum berjalan kondusif.
b) Pertemuan selanjutnya peneliti dan siswa belum bisa menyesuaikan diri
dalam proses pembelajaran. Dan siswa pun masih terbilang pasif
c) Siswa masih gaduh pada saat pembentukkan kelompok.
d) Pada saat mengerjakan LKS masih ada beberapa siswa yang bercanda dan
ngobrol.
e) Ada beberapa siswa yang kesulitan menjawab sehingga menyontek
kekelompok lain.
f) Pada saat mengerjakan LKS ada beberapa kelompok yang tidak tepat waktu
sesuai waktu yang telah ditentukan.
g) Masih malu-malu ketika mempresentasikan hasil kerjanya.
h) Kurang termotivasinya siswa dalam pembelajaran.
2) Hasil Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan
guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
a) Lembar Observasi Guru
Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran IPA
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada
materi tumbuhan hijau. Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang
mencatat seluruh aktivitas guru selama proses pembelajaran. Berikut ini tabel
hasil observasi guru selama tindakan pertama.
61
Tabel 4.1
Hasil Observasi Guru Siklu I
No Aspek yang diamati P.1
(%)
P.2
(%)
P.3
(%)
Rata-
rata
(%)
1. Guru mengkondisikan kesiapan
pelaksanaan pembelajaran
60 80 80 73
2. Guru mengajukan pertanyaan/apersepsi 60 60 60 60
3. Guru menyampaikan 2 tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
40 60 80 60
4. Guru memberikan motivasi positif pada
saat pembelajaran.
40 60 60 53
5. Guru memberikan penjelasan materi
pelajaran.
60 60 60 60
6. Guru menggunakan media pembelajaran
sesuai materi
60 60 80 73
7. Guru membuat kelompok belajar siswa 60 60 80 73
8. Guru menjelaskan 5 prosedur
pembuatan TTS
40 60 60 53
9. Guru memberikan kesempatan siswa
untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
40 60 60 53
10. Guru bekerja sama dan bertanggung
jawab pada proses pembelajaran dengan
membimbing dan mengarahkan siswa.
60 60 60 60
11. Guru memberikan refleksi pada materi
yang telah disampaikan dan
memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya.
60 60 60 60
12. Guru menutup pembelajaran dengan 60 60 80 73
62
mengucap hamdallah dan do’a
Jumlah 53,33 61,67 68,33 62,58
Keterangan Baik
Berdasarkan tabel 4.1 terkait kegiatan guru, guru mengikuti setiap aspek
yang diamati dalam lembar observasi dan melakukan setiap langkah yang
berada di RPP. Sesuai data yang diperoleh ada peningkatan hasil observasi guru
pada setiap pertemuannya dari 53,33% s/d 68,33%, jadi hasil rata-rata kegiatan
guru pada siklus 1 adalah 62,58% dengan keterangan baik.
b) Lemabar Observasi Siswa
Sedangakan untuk hasil observasi terhadap siswa siklus I pada pertemuan
pertama, kedua dan ketiga. Dapart dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Hasil Observasi Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati P.1
(%)
P.2
(%)
P.3
(%)
Rata-
rata
(%)
1. Siswa menjawab absensi 60 60 80 67
2. Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi 40 60 60 53
3. Siswa mendengarkan 2 tujuan
pembelajaran
40 60 60 53
4. Siswa Membentuk kelompok belajar ,
perkelompok 6 orang.
40 60 80 60
5. Siswa mengerjakan LKS TTS 60 60 80 67
6. Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompok
60 60 60 60
7. Siswa aktif bertanya pada guru 40 60 60 53
8. Siswa menutup pembelajaran dengan
berdo’a atau mengucap hamdallah
60 80 80 73
Jumlah 50 62,5 70 53,25
Keterangan Baik
63
Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa
rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran IPA dengan
menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle sebesar 53,25%. tiga
Aspek persentease yang mendapatkan terendah adalah pada saat siswa
mendengarkan penjelasan dari guru mengenai tujuan pembelajaran, pada
aktivitas ini biasanya siswa tidak terlalu memperhatikan penjelasan mengenai
tujuan pembelajaran, kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa hal itu tidak
penting, dan masih siswa yang malu bertnya dan menjawab pertanyaan dari
guru hal ini terlihat karena siswa jarang melakukan Tanya jawab pada saat
pembelajaran. Selain ini ada aspek lain yang masih rendah yaitu siswa kurang
bertanggung jawab dan bekerja sama dengan kelompoknya dan siswa masih
malu-malu mempresentasikan hasil kerjanya hal ini dapat dilihat banyaknya
siswa yang bercanda dan mengobrol dengan seenaknya, dan masih belum
berani untuk tampil kedepan. Selain aspek ini, ada aspek yang lain yang masih
rendah yaitu pada saat siswa mengerjakan tugas TTS hal ini dilihat karena
siswa masih terlihat bingung dalam mengerjakan LKS TTS tersebut. Jika
semua aspek ini diamati menunjukkan bahwa siswa belum terbiasa belajar
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, terlihat
dari beberapa siswa yang masih pasif dalam melakukan diskusi dengan
kelompoknya. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa masih belum
sempurna.
3) Tes Hasil Belajar Siswa
a) Data Hasil Pretest
Pretest dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pendahuluan penelitian
untuk mengetahui data awal siswa dalam pembelajaran, khususnya terhadap
materi yang akan menjadi pokok bahasan dalam tindakan penelitian. Pretest
dilaksanakan pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai yaitu
selasa 12 November 2013. Bentuk soal pretest adalah soal pilihan ganda
dengan jumlah butir soal 15 butir soal.Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan
64
pree test sebanyak 33 orang, ada 3 orang siswa yang tidak hadir dikarenakan
sakit.
Berdasarkan data nilai hasil pretest diperoleh nilai hasil belajar sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Nilai Pretest pada Siklus I
No Nama Nilai
1 S.1 40
2 S.2 60
3 S.3 33
4 S.4 47
5 S.5 80
6 S.6 40
7 S.7 33
8 S.8 53
9 S.9 67
10 S.10 53
11 S.11 60
12 S.12 47
13 S.13 60
14 S.14 67
15 S.15 73
16 S.16 47
17 S.17 53
18 S.18 27
19 S.19 67
No Nama Nilai
20 S.20 60
21 S.21 67
22 S.22 20
23 S.23 53
24 S.24 73
25 S.25 47
26 S.26 60
27 S.27 27
28 S.28 20
29 S.29 40
30 S.30 40
31 S.31 53
32 S.32 67
33 S.33 40
∑ 1774
65
Tabel 4.4
Rekap Data Nilai Pre Test
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA
Siswa
Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 20
Rata-rata Nilai 50,72
% pencapaian KKM 9,09
Dari data yang tertera di atas terlihat dengan jelas bahwa tingkat
kemampuan (hasil belajar) siswa kelas V SDN Tugu 2 khususnya pada materi
tumbuhan hijau masih sangat rendah.
b) Data Hasil Post test Siklus
Untuk mengukur hasil belajar siswa, pada setiap akhir siklus dilakukan tes
hasil belajar yang dinamakan dengan tes akhir siklus.Tes ini dimaksudkan
untuk mengukur tingkat pencapaian kemampuan serta ketuntasan belajar siswa
terhadap pokok bahasan pada materi yang ingin disampaikan pada saat
tindakan penelitian. Adapun rekapitulasi data hasil tes akhir siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut:
66
Tabel 4.5
Nilai Post test Siklus Pada Siklus I
No Nama Nilai
No Nama Nilai
1 S.1 93
20 S.20 93
2 S.2 87
21 S.21 73
3 S.3 93
22 S.22 73
4 S.4 93
23 S.23 93
5 S.5 87
24 S.24 93
6 S.6 93
25 S.25 67
7 S.7 67
26 S.26 73
8 S.8 93
27 S.27 67
9 S.9 73
28 S.28 60
10 S.10 80
29 S.29 67
11 S.11 67
30 S.30 93
12 S.12 93
31 S.31 60
13 S.13 87
32 S.32 60
14 S.14 80
33 S.33 93
15 S.15 87
34 S.34 80
16 S.16 67
∑ 2718
17 S.17 60
%Rata-rata
kelas 79,94
18 S.18 93
%Ketuntasan 70,58
19 S.19 80
a. Tahap Refleksi
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle selama tiga kali pertemuan, maka
dilakukan tes hasil belajar IPA siklus I pada pertemuan keempat. Berdasarkan
tes hasil belajar IPA siswa pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 79,94,
dan siswa yang memperoleh nilai minimal 70 pada tes hasil belajar IPA sebesar
70,58%, ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapakan belum
tercapai yaitu 75% siswa mengalami ketuntasan belajar individual sebesar >70
dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi tumbuhan hijau.
Peneliti harus lebih membimbing dan mengarahkan siswa dalam
melaksanakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dengan baik, agar
siswa dapat maksimal dalam melaksanakannya Pdan peneliti harus bisa
67
mengatur pembagian waktu dalam menjelaskan materi, penerapan strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzlle dan kesimpulan hasil belajar. Selain itu
sangat diperlukan ketegasan guru pada siswa yang membuat tidak serius dalam
mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh rata-rata persentase
sebesar 53,25%, hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang
diharapkan belum tercapai dan persentase aktivitas siswa masih perlu untuk
ditingkatkan.
Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa
indikator keberhasilan penelitian belum tercapai, sehingga penelitian
dilanjutkan pada tahap siklus II dengan hasil refleksi yang digunakan sebagai
perbaikan.
Hal-hal yang menghambat siklus I akan diperbaiki pada siklus II agar hasil
yang diperoleh lebih baik. Secara rinci, hal-hal yang menghambat pembelajaran
pada siklus I dan perbaikan-perbaikan pada siklus II di sajikan dalam tabel
berikut ini:
No Hambatan pada siklus I Perbaikan untuk siklus II
1 Pada saat peneliti menyampaikan
tujuan pembelajaran banyaknya
siswa yang tidak mendengarkan
bahkan ada yang bercanda dan
mengobrol dengan temannya,
bahkan pada saat pembentukan
kelompok siswa pun sangat gaduh,
serta kurang termotivasinya siswa
dalam pembelajaran hingga masih
banyak siswa yang belum
mengusai materi .
Peneliti akan menegur bagi siswa
yang membuat gaduh dan
memberikan pertanyaan seputar
tujuan pembelajaran yang telah
disampaikan, dan meminta siswa
agar kelompok pertama dahulu
berkumpul berdasarkan anggotanya
yang telah ditentukan. Peneliti pun
memberikan ice breaking diawal
atau ditengah-tengah saat
pembelajaran berlangsung dan
memberikan point-point tertentu.
68
2 Pada saat pengisian TTS sudah
dimulai masih ada siswa yang
kesulitan dan gaduh dalam
mengisi TTS tersebut sehingga ada
siswa yang menyontek dengan
siswa lain (kelompok lain) dan
mengumpulkan LKS nya tidak
sesuai waktu yang telah
ditentukan.
Peneliti akan lebih memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang lebih
mudah dimengerti oleh siswa serta
peneliti pun selalu memberikan
arahan pada saat pengisian LKS
TTS dan memberikan waktu
tambahan pada saat pengisian TTS.
3 Siswa masih belum percaya diri
dalam bertanya atau memberikan
tanggapan dan perwakilan
kelompok masih sulit untuk
beranjak mempresentasikan hasil
kerjanya.
Peneliti akan mencoba memberikan
motivasi-motivasi yang membuat
siswa percaya diri dan berani
bertanya serta mempresentasikan
hasil kerjanya di depan kelas dengan
memberikan reward (penghargaan).
3. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang
dilakukan pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini diarahkan pada optimalisasi
proses pembelajaran. Tindakan ini diharapkan agar hasil belajar dapat
meningkat lagi dibandingkan siklus I dan Aktivitas siswa pun bisa mencapai
intervensi tindakan yang diharapkan.Siklus II ini dilakukan sebanyak tiga kali
pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 November-05 Desember 2013.
a. Perencanaan
Pada pembuatan perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan tahap
siklus I. Yaitu perencanaan tindakan dimulai dengan menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),dengan menetukan konsep bahasan.
Sedangkan materi yang akan diajarkan pada siklus II adalah ketergantungan
manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan, selanjutnya
RPP yang telah dibuat di diskusikan oleh kolabolator serta sehubungan dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
69
Kegiatan selajutnya adalah menyiapkan instrument-instrument penelitian,
yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar wawancara siswa dan
guru, lembar kerja siswa (LKS), menyusun lembar latihan soal pretest dan
postes siklus II, catatan lapangan dan alat dokumentasi.
Pada siklus II ini, target yang ingin dicapai adalah hasil belajar siswa dapat
meningkat dari hasil belajar siklus I dan aktivitas siswa untuk memenuhi
indikator keberhasilan penelitian.
1) Pertemuan kelima (Selasa, 26 November 2013)
Kegiatan belajar IPA ini pada pertemuan kelima ini diawali dengan
kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan
dengan mengucap basmallah bersama-sama, sebelum memberikan apersepsi
peneliti mencoba untuk melakukan ice breaking, hal ini dilakukan agar siswa
lebih termotivasi dalam pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan
memberikan apersepsi materi sebelumnya.Pertemuan kelima siswa hadir
semua. Namun dalam pertemuan siklus II sebelum pelajaran dimulai peneliti
seperti biasa peneliti melakukan pretest siklus II. Setelah pretest selesai
peneliti memberikan pertanyaan mengenai materi yang ingin diajarkan “dari
manakah manusia dan hewan memperoleh makanan?” siswa menjawab dengan
berbagai jawaban lalu peneliti menjelaskan materi yang akan diajarkan pada
hari ini. Pada siklus II ini respon positif cukup baik yang diberikan oleh para
siswa, hal ini terlihat siswa lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran,
siswa yang mengobrol dan yang membuat kegaduhan pun berkurang. Dan
terdapat beberapa siswa yang bertanya seputar pertanyaan pada materi yang
diajarkan.
Begitu pula pada saat pembentukkan kelompok siswa lebih tertib membuat
kelompoknya berdasarkan yang telah ditentukan, siswa pun dalam mengerjakan
LKS TTS lebih terlihat aktif bekerja sama dengan kelomponya. Dan siswa pun
tidak ada yang menyontek dengan teman kelompok lain, mengumpulkan LKS
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Setelah peneliti meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil kerjanya rata-rata kelompok sudah tidak malu-malu untuk
70
mempresentasikannya.Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan
refleksi dengan membuat kesimpulan bersama dengan mengulang materi
pelajaran secara singkat.
Berdasarkan hasil catatan lapangan siswa sudah mulai terbiasa dengan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle terlihat dari antusias siswa dalam
mengerjakan LKS TTS bekerjasama dengan baik dengan kelompoknya.
2) Pertemuan kenam (Rabu, 27 November 2013)
Kegiatan belajar IPA ini pada pertemuan keenam ini dengan diawali
kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan
dengan mengucap basmallah bersama-sama, dilanjutkan dengan memberikan
apersepsi materi sebelumnya. Seperti biasanya peneliti mengajukan pertanyaan
tentang materi pelajaran, kemudian peneliti menjelaskan materi pelajaran,
siswa mendengarkan dan mencatatnya, setelah selesai mendengarkan
penjelasan materi, peneliti memberikan ice breaking agar siswa lebih
freshdalam melanjutkan pembelajaran. Setelah itu peneliti menanyakan kepada
siswa apakah ada kesulitan dalam memahami pelajaran, dan suasana kelas pada
saat pembelajaran dalam menjelaskan materi pelajaran lebih relax sehingga
materi tersampaikan dengan optimal. Pada saat pembentukan kelompok siswa
jauh lebih tertib dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, siswa pun
mengerjakan LKS TTS secara aktif, dan peneliti pun akan memberikan reward
(penghargaan) pada kelompok yang selesai terlebih dahulu menyelesaikan LKS
TTS sebelum waktu yang telah di tentukan. Setiap kelompok berlomba-lomba
untuk cepat-cepat menyelesaikannya.Bahkan ada 1 kelompok yang berebut
untuk mempresentasikan hasil kerjanya lebih dulu.
Berdasarkan catatan lapangan, hal ini terbukti bahwa pada saat siswa
mengerjakan LKS TTS siswa dapat bekerjasama lebih baik dengan
kelompoknya sendiri. Dan tingkat kepercayaan diri mereka meningkat dan
tidak malu-malu lagi dalam berdiskusi dan mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas, peneliti meriview kembali pertanyaan-pertanyaan yang ada di
LKS TTS tersebut. Kemudian bersama-sama menarik kesimpulan terhadap
71
materi yang telah diajarkan, maka pembelajaran selesai setelah kesimpulan
tersebut. Berikut suasana siswa dalam mempresentasikan hasil kerjanya:
Gambar 4.3
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
3) Pertemuan ketujuh (Selasa, 04 Desember 2013)
Kegiatan belajar IPA ini pada pertemuan ketujuh ini diawali dengan
kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan
dengan mengucap basmallah bersama-sama. Peneliti mereview kembali materi
sebelumnya dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran pada
hari ini kepada siswa.Seperti biasanya peneliti memberikan pertanyaan pada
materi yang ingin diajarkan, kemudian menjelaskan materi. Setelah
menjelaskan peneliti meminta siswa untuk membentuk kelompoknya masing-
masing, kemudian peneliti memberikan LKS TTS dan siswa pun
mengerjakannya dengan respon yang positif.
Berdasarkan catatan lapangan hal ini dapat dilihat dari pada saat
mengerjakan LKS setiap kelompok siswa berlomba-lomba untuk cepat
menyelesaikan LKS tersebut, dan sebelum waktu yang telah di tentukan habis
maka setiap kelompok sudah mengumpulkan LKS kepada peneliti.Setiap
kelompok pun mempresentasikan hasil kerjanya dengan penuh rasa antusias.
Peneliti pun mereview kembali semua materi yang telah diajarkan dari awal
pertemuan hingga saat ini serta menanyakan kembali kepada siswa mengenai
72
kesulitan pada materi yang telah diajarkan selama ini. Kemudian peneliti
menunjuk beberapa siswa untuk untuk menjawab beberapa pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti dan menyimpulkan bersama-sama pada materi yang
telah dibahas maka pembelajaran pun selesai setelah kesimpulan tersebut.
4) Pertemuan kedelapan (Rabu, 05 Desember 2013)
Pertemuan kedelapan ini merupakan tes hasil belajar IPA selama proses
pembelajaran pada siklus II. Kegiatan ini diawali dengan mengucapkan salam,
dan mengucap basmallah, mengkondisikan kesiapan siswa, dan mengabsen
siswa. Dari 36 enam siswa yang hadir maka ada 4 siswa yang tidak hadir
dikarenakan 3 orang siswa sakit berdasarkan surat dokter dan 1 orang siswa iin
dikarenakan urusan keluarga. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dibandingkan hasil belajar
siklus II. Selanjutnya peneliti membagikan lembar soal tes hasil belajar IPA
siswa pada siklus II, dan mempersilakan siswa untuk mengisinya. Saat
pelaksanaan tes berlangsung, peneliti dibantu oleh kolabolator dalam
mengawasi siswa. Setelah kegiatan tes berakhir, peneliti melakukan wawancara
kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa selama proses pembelajaran.
Berikut adalah suasana kelas saat tes siklus II berlangsung:
Gambar 4.4
Suasana tes siklus II
73
b. Tahapan Pengamatan / Observasi
1) Pengamatan
Berdasarkan pengamatan atau catatan lapangan pada pelaksanaan tindakan
siklus II diperoleh data sebagai berikut:
a) Pada pertemuan kelima peneliti sudah bisa sepenuhnya menguasai siswa,
sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif.
b) Pertemuan selanjutnya peneliti dan siswa sudah bisa menyesuaikan diri
dalam proses pembelajaran. Dan aktivitas siswa memberikan respon yang
positif.
c) Pada saat pembentukkan kelompok siswa sudah tidak ada yang membuat
gaduh.
d) Pada saat mengerjakan LKS pun siswa sudah sangat tertib tidak ada siswa
yang bercanda dan mengobrol.
e) Siswa sudah tidak lagi mengalami kesulitan pada saat pengisian TTS
sehingga tidak ada yang menyontek dengan kelompok lain.
f) Siswa pada saat mengerjakan LKS sudah tepat waktu dalam mengumpulkan
LKS bahkan ada beberapa kelompok menyelesaikan LKS sebelum waktu
yang telah ditentukan.
g) Siswa sudah tidak malu-malu lagi dalam mempresentasikan hasil kerjanya.
h) Siswa mulai termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
2) Hasil Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan
guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
a) Lembar Observasi Guru
Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran IPA
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle.
Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh
aktivitas guru selama proses pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi
guru selama tindakan siklus II.
74
Tabel 4.7
Hasil Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati P.5
(%)
P.6
(%)
P.7
(%)
Rata-
rata
(%)
1. Guru mengkondisikan kesiapan
pelaksanaan pembelajaran
80 80 80 80
2. Guru mengajukan pertanyaan/apersepsi 60 80 80 73
3. Guru 2 menyampaikan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
80 80 80 80
4. Guru memberikan motivasi positif pada
saat pembelajaran.
60 80 100 80
5. Guru memberikan penjelasan materi
pelajaran
80 80 80 80
6. Guru menggunakan media pembelajaran
sesuai materi
80 80 100 87
7. Guru membuat kelompok belajar siswa 80 80 80 80
8. Guru menjelaskan 5 prosedur
pembuatan TTS
60 80 80 73
9. Guru memberikan kesempatan siswa
untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
60 80 80 73
10. Guru bekerja sama dan bertanggung
jawab pada proses pembelajaran dengan
membimbing dan mengarahkan siswa.
60 80 80 73
11. Guru memberikan refleksi pada materi
yang telah disampaikan dan
memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya.
60 80 80 73
12. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucap hamdallah dan do’a
80 100 100 93
75
Jumlah 70 81,67 85 78,75
Keterangan Sangat baik
Berdasarkan tabel 4.7 dalam lembar observasi kegiatan guru pada siklus II
adalah 78,75% dengan keterangan baik, dibanding hasil rata-rata kegiatan
guru pada siklus I adalah 62,58%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
observasi guru mengalami peningkatan setiap siklusnya.
b) Lembar Observasi Siswa
Tabel 4.8
Hasil Observasi Siswa
No Aspek yang diamati P.5
(%)
P.6
(%)
P.7
(%)
Rata-
rata
(%)
1. Siswa menjawab absensi 80 80 80 80
2. Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi 60 80 80 73
3. Siswa mendengarkan 2 tujuan
pembelajaran
80 80 80 80
4. Siswa Membentuk kelompok belajar ,
perkelompok 6 orang.
80 80 100 87
5. Siswa mengerjakan LKS TTS 60 80 80 73
6. Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompok.
80 80 100 87
7. Siswa aktif bertanya pada guru 60 80 80 73
8. Siswa menutup pembelajaran dengan
berdo’a atau mengucap hamdallah
80 100 100 93
Jumlah 72,5 82,5 87,5 80,75
Keterangan Baik
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa terlihat bahwa aspek-
aspek yang terendah pada siklus I hanya mencapai 60% mengalami
peningkatan pada siklus II hingga mencapai 80%. Rata-rata persentase pada
76
siklus I sebesar 53,25% dengan keterangan cukup baik sedangkan rata-rata
persentase pada siklus II sebesar 80,75% dengan keterangan baik. Hal ini
menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.
3) Hasil Belajar
a) Data Hasil Pretest
Pretest pada siklus II ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan
pendahuluan penelitian untuk mengetahui hasil belajar atau tingkat kemampuan
awal pembelajaran pada siklus II. khususnya terhadap materi yang akan
menjadi pokok bahasan dalam tindakan penelitian. Pretest dilaksanakan pada
tanggal 26 november 2013 pada saat pertemuaan kelima siklusi II. Bentuk soal
pre test adalah pilihan ganda dengan jumlah butir soal sebanyak 15 butir soal.
Berdasarkan data nilai hasil pree test diperoleh nilai hasil belajar sebagai
berikut:
77
Tabel 4.9
Nilai Pretest Pada Siklus II
Tabel 4.10
Rekap Data Nilai PreTest
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA
Siswa
Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 33
Rata-rata Nilai 64,88
% pencapaian KKM 38,88
No Nama Nilai
1 S.1 87
2 S.2 73
3 S.3 33
4 S.4 53
5 S.5 73
6 S.6 60
7 S.7 73
8 S.8 53
9 S.9 100
10 S.10 47
11 S.11 60
12 S.12 47
13 S.13 73
14 S.14 87
15 S.15 60
16 S.16 67
17 S.17 47
18 S.18 40
19 S.19 87
No Nama Nilai
20 S.20 67
21 S.21 80
22 S.22 33
23 S.23 73
24 S.24 100
25 S.25 87
26 S.26 85
27 S.27 67
28 S.28 40
29 S.29 47
30 S.30 60
31 S.31 60
32 S.32 93
33 S.33 47
34 S.34 50
35 S.35 67
36 S.36 60
∑ 2336
78
Dari data yang tertera di atas terlihat dengan jelas bahwa tingkat
kemampuan (hasil belajar) siswa kelas V SDN Tugu 2 pada siklus II masih
dibawah KKM.
4) Data Hasil Post Test Akhir Siklus
Adapun Rekapitulasi data hasil tes siklus II dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.11
Nilai Post test Siklus Pada Siklus II
No Nama Nilai
No Nama Nilai
1 S.1 93
22 S.20 87
2 S.2 87
23 S.21 73
3 S.3 87
24 S.22 93
4 S.4 Izin
25 S.23 87
5 S.5 93
26 S.24 100
6 S.6 60
27 S.25 87
7 S.7 93
28 S.26 100
8 S.8 53
29 S.27 60
9 S.9 100
30 S.28 73
10 S.10 93
31 S.29 67
11 S.11 87
32 S.30 100
12 S.12 80
33 S.31 Sakit
13 S.13 80
34 S.32 87
14 S.14 87
35 S.33 73
15 S.15 93
36 S.34 Sakit
16 S.16 93 ∑ 2706 17 S.17 73 18 S.18 Sakit
%Rata-rata kelas 84,56
19 S.19 80
%Ketuntasan 87,5
20 S20 87 21 S.21 100
79
a. Tahapan Refleksi
Pada siklus II ini Secara keseluruhan mengalamai peningkatan mulai dari
hasil belajar siswa meningkat hingga 16% jika dibandingkan dengan ketuntasan
hasil belajar pada siklus I. Begitu juga dengan aktivitas belajar siswa telah
mengalami peningkatan sebesar 15%. Hal itu disebabkan karena siswa telah
melaksanakan startegi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dengan baik.
Berdasarkan hasil refleksi dari kegiatan siklus II ini hasil yang dicapai
sudah baik yang ditandai dengan adanya peningkatan pada nilai rata-rata kelas
sebesar 84,5, siswa memperoleh nilai melebihi KKM yang sudah ditetapkan
oleh sekolah, sedangkan ketuntasan belajar siswa mencapai 87,5% hal ini
menunjukkan bahwa sudah melebihi intervensi tindakan yang diharapkan
sebesar 75%, pada siklus II ini sudah mencapai indicator keberhasilan Dan
aktivitas siswa pun meningkat hingga 80,75%. Oleh karena itu, penelitian
dianggap cukup sampai siklus II.
b. Wawancara Dengan Siswa Setelah Penelitian
Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa setiap akhir siklus, setelah
diberikan tindakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle .
B. Analisis Data
Tahapa analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang diperoleh
dari berbagai siklus. Diantaranya sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa
Perolehan persentasi hasil nilai siswa pada siklus I dan siklus II yang
disajikan dalam sebuah diagram seperti yang terlihat sebagai berikut:
80
Gambar 4.1 Diagram Persentase Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan Diagram 4.1 memperlihatkan bahwa hasil belajar pada siklus I
jumlah yang mendapatkan nilai post test diatas Kriteria Ketuntasan Minimal
sebanyak 70,58% masih belum mencapai intervensi tindakan yang diharapkan.
Namun setelah dilakukan hasil belajar siklus II jumlah yang mendapatkan nilai
post test diatas Kriteria Ketuntasan Minimal meningkat sebanyak 87,5%. Hal
ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.
2. Lembar Observasi Guru
Lembar Kegiatan Guru diberikan kepada observer setiap pertemuan pada
setiap siklusnya, siklus I dan siklus II. Berikut disajikan dalam sebuah diagram.
0
20
40
60
80
100
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS I SIKLUS II
Persentase % 53.25 80.75
Grafik Presentase Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
SIKLUS I
SIKLUS II79,94 84,56
81
Gambar 4.2 Diagram Persentase Kegiatan Guru Sikus I dan Siklus II
Diagram 4.2 memperlihatkan hasil persentase kegiatan guru yang diperoleh
pada siklus I sebesar 62,58% dengan kategori Baik, sedangkan hasil persentase
kegiatan guru yang diperoleh pada siklus II sebesar 78,75%. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya peningkatan kegiatan guru pada siklus I dan siklus
II, setelah diterapkanya strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle.
3. Lembar Observasi Siswa
Adapun hasil pengamatan dalam penerapan strategi pembelajaran Aktif
Crossword Puzzle melalui lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data yang
diperoleh disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1
2
62.58 78.75
Grafik Presentase Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II
Siklus II
Siklus I
82
Gambar 4.3 Diagram Persentase Aktivitas siswa Pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil akhir pada lembar observasi aktivitas siswa yang terlihat
pada diagram 4.3, menunjukkan bahwa persentase jumlah rata-rata aktivitas
siswa pada siklus I berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar
53,25%. Dari hasil obeservasi tersebut aktivitas siswa selama proses
pembelajaran pada siklus I belum mencapai intervensi tindakan yang
diharapkan. Siswa pun belum terbiasa dengan strategi pembelajaran aktif
Crossword Puzzle, siswa masih harus menyesuaikan diri dengan pembelajaran
tersebut. Dan pada siklus II aktivitas siswa terlihat semakin meningkat menjadi
80,75% dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan
yang diharapkan telah tercapai. Dan siswa pun sudah mulai terbiasa dengan
penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dan semakin antusias
dalam mengikuti setiap pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat diterima dan dilaksanakan oleh
siswa.
0
20
40
60
80
100
SIKLUS I
SIKLUS II
53.25 80.75
Grafik Presentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
SIKLUS I SIKLUS II
83
C. Pembahasan
Pada pelaksanaannya penelitian ini dilakukan dalam dua siklus mulai dari
12 November 2013 sampai tanggal 05 Desember 2013 dari kedua siklus yang
telah dilaksanakan terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan
penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, hal tersebut diperkuat
dengan peningkatan aktivitas siswa dari siklus ke siklus. Tes hasil belajar
diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu prettest dan posttest, terdiri dari
15 soal dalam bentuk pilihan ganda yang diberikan pada masing-masing siswa
setiap siklusnya.
Pada awal siklus I belum ada peningkatan hasil belajar karena beberapa
faktor. Diantaranya adalah siswa belum terbiasa dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle, masih adanya penyesuaian guru dan
siswa, siswa belum fokus dalam mendengarkan penjelasan yang disampaikan
guru, masih terdapat siswa yang asik dengan aktifitasnya sendiri seperti
bercanda, mengobrol bahkan ada yang mengantuk serta siswa kurang
termotivasi karena masih terbiasa dengan pembelajaran konvensional dimana
guru mempunyai peran utama dalam pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena,
penguatan konsep tumbuhan hijau masih terlalu sukar dipahami oleh siswa
sekolah dasar.Selain itu kurangnya optimalisasi guru dalam alokasi waktu yang
tersedia dan kurangnya ketegasan guru untuk mengadapi siswa yang sering
membuat gaduh. Dengan adanya evaluasi pada siklus I kemudian diperbaiki
pada siklus II ternyata ada peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari hasil tes
akhir siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat yaitu dari
sebelumnya 70,58% menjadi 87,5% ini berarti kebanyakan siswa telah
mencapai indikator keberhasilan maka penelitian dianggap berhasil.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis sejalan dengan hasil penelitian yang
sudah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan dengan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle serta menunjukkan bahwa
penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan
hasil belajar IPA kelas V SDN Tugu 2 Depok.
84
Diantaranya yaitu, Linda Indriawati 2012, dalam skripsinya yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crossword
Puzzle (Teka-teki Silang) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring
Klaten”. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar
IPA, hal ini terbukti dari sebelum pelaksanaan tindakan siswa yang mencapai
nilai KKM ada 16 siswa dengan persentase 43,24% setelah pelaksanaan
tindakan pada siklus I siswa yang mencapai nilai KKM ada 22 orang dengan
persentase 61,11% dan pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan
dengan nilai ketuntasan belajar 83,78% atau 31 siswa.
Aktivitas siswa yang terjadi selama penerapan strategi pembelajaran aktif
Crossword Puzzle, diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa.Lembar
aktivitas siswa ini ada 8 aspek pengamatan. Lembar observasi aktivitas siswa
diisi oleh guru kolabolator atau observer.Observer mengamati 8 aspek aktivitas
siswa dari awal sampai akhir pembelajaran berlangsung. Skor rata-rata lembar
aktivitas siswa pada siklus I sebesar 53,25% ada lima aspek yaitu .Siswa
mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru yang ingin dicapai dengan baik,
Siswa termotivasi pada pembelajaran berlangsung, Siswa mengerjakan tugas
TTS dengan baik sesuai waktu yang telah disediakan, Siswa melakukan diskusi
aktif dengan kelompoknya, dan siswa sudah berani untuk mempresentasikan
hasil kerjanya. Pada siklus II ketiga aktivitas tersebut meningkat diikuti
peningkatan aktivitas lainnya, namun peningkatan yang terjadi cukup besar.
Skor rata-rata lembar aktivitas siswa pada siklus II mencapai 80,75% dengan
peningkatan sebesar 27%. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa
menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle
dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi Tumbuhan hijau.
Sedangkan data observasi (pengamatan) guru terhadap kegiatan guru dalam
upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui strategi pembelajaran aktif
Crossword Puzzle, mendapatkan nilai rata-rata 78,75% , hal ini berarti bahwa
kegiatan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword
Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar IPA dinilai baik.
85
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan
diatas, maka target yang telah ditetapkan dalam penelitian ini tercapai, yaitu >
75% siswa telah mencapai telah mencapai ketuntasan hasil belajar, dan rata-
rata keaktifan siswa dalam pelajaran IPA termasuk kategori baik dan rata-rata
kegiatan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword
Puzzle termasuk kategori baik. Atas dasar hasil tersebut maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini bahwa: “Terdapat peningkatan hasil belajar IPA
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle siswa kelas
V SD Negeri Tugu 2 kota depok”, telah terbukti secara ilmiah atau hipotesis
diterima. Oleh sebab itu peneliti mengambil keputusan bahwa kegiatan
penelitian dihentikan.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai upaya
meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran aktif
Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi
tumbuhan hijau. Hal ini terlihat perolehan hasil belajar yang peneliti berikan
pada setiap siklus. Perolehan hasil belajar atau posttest pada siklus I nilai rata-
rata kelas mencapai 79,94, sedangkan untuk ketuntasan belajar siswa sebesar
70,58%. Bahwa pada siklus I intervensi tindakan yang diharapkan belum
tercapai. Pada siklus II nilai rata-rata kelas 84,5, untuk ketuntasan belajar
siswa sebesar 87,5%. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus II mengalami
peningkatan hasil belajar siswa, sesuai dengan intervensi tindakan yang
diharapkan yaitu tujuh puluh lima persen (75%) siswa kelas V SDN Tugu 2
kota depok mengalami ketuntasan belajar individual sebesar >70 dalam
pembelajaran IPA khususnya pada materi tumbuhan hijau. Maka hipotesis
tindakan diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. SARAN
Dengan terbuktinya proses pembelajaran dengan menerapkan strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas V SDN Tugu 2 Depok maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi sekolah, diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yaitu berupa
media pembelajaran serta buku bagi siswa yang kurang mampu agar
proses pembelajaran dikelas lebih optimal dan menyenangkan.
87
2. Guru diharapakan dapat mengembangkan strategi pembelajaran aktif
Crossword Puzzle metode atau strategi-strategi lain yang tidak hanya
meningkatkan atau melatih kemampuan berpikir siswa.
3. Siswa diharapkan lebih terbiasa dengan metode atau strategi-strategi
pembelajaran yang lainnya.
4. Bagi peneliti, jika banyak kesalahan dalam penelitian ini bagi peneliti
selanjutnya yang ingin mengembangkan lebih lanjut strategi pembelajaran
Crossword Puzzle agar bisa lebih memperbaikinya dari penelitian ini.
88
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahman Abror, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997.
Arinto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: PT. Rosdakarya,
2009.
----------------------. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.
Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Rosdakarya, 2009.
B. Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.
Bahri Djamarah, Syaiful. dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rieneka
Cipta, 2006.
Dimyati, dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rieneka Cipta,
2006.
Faturohman, Pupuh. dkk. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika
Aditama, 2007.
Ika Cahyani, Annisa. Penerapan Strategi Croosword Puzzle Dalam Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa Kelas VII SMP Negri 3
Mojosongo, Surakarta: UMS, 2012.
Indriawati, Linda. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran
Crosssword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sawahan
Juwiring Klaten, Surakarta: UMS 2012.
Maryani, Sri. Upaya meningkatkan hasil belajar biologi melalui strategi
pembelajaran Crossword puzzle pada materi ekosistem dengan media
power point kelas VII SMP muhammadiyah 10, Skripsi,Surakarta: UMS
2012.
Mulyasana, Dedi. Pendidikan Bermutu dan Berdaya saing. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011.
Pembelajaran Aktif, “Humanisasi Pendidikan”, dari www.etum.edu.com
21/11/2008
89
Purwanto, Ngalim. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1997.
-----------------------. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007.
Ridwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Penelitian
Pemuda. Bandung: Alfabeta 2009.
Samadhi, Ari.T.M. 2008, Pembelajaraan Aktif (Active Learning) (online),
Teaching Improvement Worksop, Engineering Education Develoment
Project APD Loan No 1432-INO, Tersedia: www.jurnalskripsi.com.
Diakases 27 januari 2009
Sanjaya, Wina. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.
http://sekolah-dasar.ne/2011..pembelajaran-ipa-di-sekolah..html
Siberman. Mel. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2006.
Slameto. Belajar dan Fakto-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rieneka Cipta, 2010.
Sudjana, Nana. Penelitian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004.
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Sinar Baru
Algensindo, 2004
Sudjono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grofindo
Persada, 2011.
-------------------. Pengatar Statisik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grofindo
Persada, 2008.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontraktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
90
Undang-undang Sisdiknas Bab I Pasal I tahun 2003.
Winkel Sj. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo, 1996.
Zulfaini. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga PenelitianUIN Jakarta,
2009.
Lampiran 1
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN TUGU 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V/ I
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
B. KOMPETENSI DASAR
Mengindentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
C. INDIKATOR
Menjelaskan proses fotosintesis
Menyebutkan manfaat dalam hasil fotosintesis
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menjelaskan proses fotosintesis
Siswa mampu menyebutkan manfaat dalam hasil fotosintesis
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri. Cara tumbuhan membuat
makanannya itu disebut fotosintesis. Istilah fotosintesis berasal dari bahasa
yunani, yang artinya pembentukkan makanan menggunakan cahaya (foto =
cahaya, sintesis = pembentukkan). Cahaya diserap oleh tumbuhan melalui zat
hijau daun yang disebut klorofil. Klorofil terdapat pada kloroplas di dalam sel-sel
daun. Tumbuhan membuat makanannya disebut kloroplas. Dalam membuat
makanan, tumbuhan memerlukan air dan gas karbon dioksida. Tumbuhan
menyerap dari air ke tanah. Air diserap oleh akar. Dari akar, air akan di salurkan
melalui pembuluh angkut (xylem) hingga sampai kedaun. Adapun gas karbon
dioksida diperoleh dari udara yang masuk melalui pori-pori daun (stomata).
92
- Proses terjadinya fotosintesis secara singkat:
Dengan bantuan cahaya matahari
Proses fotosintesis mengahasilkan karbohidrat( zat makanan) yang digunakan
untuk tumbuhan, berbunga, dan buah. Zat makanan hasil fotosintesis digunakan
tumbuhan untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan sebagai cadang
makanan.
F. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan awal
Pendahuluan (7 Menit)
Kegiatan guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberi salam dan
absensi
-Guru melakukan apersepsi
-Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
-Siswa menjawab salam dan
menjawab absen
-Siswa melakukan apersepsi
-Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
-Religius
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
Air dan
Karbodioksida
Aa
Karbohidrat
dan oksigen
93
Kegiatan Inti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan pertanyaan
“siapa yang punya tumbuhan
hijau dirumah dan Bagaimana
tumbuhan itu bisa memenuhi
makanannya sendiri?”
-Guru menjelaskan materi dari
semua jawaban siswa dengan
menggunakan media yang telah
disiapkan.
-Siswa menjawab pertanyaan guru.
-Siswa menyimak penjelasan yang
diberikan guru dengan baik.
-Komunikatif
-Rasa ingin tahu
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok
- Guru menuliskan kata-kata
kunci yang berhubungan dengan
materi yang diajarkan
-Guru membuat kisi-kisi dengan
kata-kata yang dipilih.
-Guru kemudian membuat
pertanyaan - pertanyaan yang
jawabannya kata-kata tersebut.
-Guru memberikan lembar kerja
siswa yang menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap
kelompok
-Guru memberikan batas waktu
tertentu dalam menyelesaikan
LKS TTS .
-Guru meminta beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya
-Siswa membentuk kelompok
- Siswa menyimak
- Siswa Memperhatikan
- Siswa Menyimak
-Siswa menerima LKS tersebut
-Siswa mengerjakan LKS TTS
dengan waktu yang telah
ditentukan.
-Siswa mempresentasikan hasil
jawabannya.
-Kerja sama
-Rasa Ingin tahu
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
-Tertib
-Tanggung Jawab
-Komunikatif
94
-Guru memberikan hadiah pada
kelompok yang tepat dan benar
dalam mengisi LKS TTS.
- Siswa mendapat hadiah
-Penghargaan
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan penguatan
atau respon serta memberiksn
kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
-Guru memberikan tugas
tambahan atau pertayaan kepada
siswa yang belum
menyelesaikan LKS TTS.
-Siswa memperhatikan dan
bertanya
-Siswa menyelesaikan tugas
tambahan atau menjawab
pertanyaan yang diberikan guru.
- Rasa ingin
tahu
-Tanggung jawab
Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter
-Guru memberikan kesimpulan,
menanyakan perasaan siswa
setelah melakukan pembelajaran
-Guru menutup pembelajaran
dengan berdoa sesudah belajar
-Siswa memperhatikan kesimpulan
yang disampaikan oleh guru dan
menjawab pertanyaan guru.
-Siswa berdoa setelah belajar
-Perhatian
-Religious
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Gambar , buku relevan kelas 5, tumbuhan asli, kertas HVS atau LKS
I. PENILAIAN
- Teknik Instrument : Tertulis
- Bentuk Instrument : PG
- Contoh Instrument
95
No Indikator Teknik Bentuk Instrument
1. Menjelaskan proses
fotosintesis dengan
bahasanya sendiri
Tes Tertulis 1. Apa yang disebut korofil ?
Cahaya diserap oleh tumbuhan
melalui zat hijau daun
2. Bagaiman proses
fotosintesis?
Air dan Karbondioksida yang
dibantu dengan cahaya matahari
lalu menghasilakan oksigen dan
karbohidrat
3. Apa arti fotosintesis? Cara
tumbuhan membuat makanannya.
2. Menyebutkan manfaat
dalam hasil fotosintesis
Tes Tertulis 4. Apakah manfaat dari hasil
fotosintesis bagi tumbuhan?
Zat makanan hasil fotosintesis
digunakan tumbuhan untuk
pertumbuhan, mengganti sel-sel
yang rusak, dan sebagai cadangan
makanan
Depok, November 2013
Mengetahui
Wali Kelas Guru Mata Pelajaran
Y. Ervintyna. S.Pd.SD Edah Jubaedah
NIP.19680827 199103 2 004 NIM 109018300061
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN TUGU 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V/ I
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
B. KOMPETENSI DASAR
Mengindentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
C. INDIKATOR
Menceritakan bahwa proses fotosintesis dapat dilakukan kapan saja
Menyebutkan bahan- bahan dalam membuat makanan dari tumbuhan hijau
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Menceritakan bahwa proses fotosintesis dapat dilakukan kapan saja
Siswa mampu Menyebutkan bahan- bahan dalam membuat makanan dari
tumbuhan hijau
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Peristiwa terjadinya fotosintesis pada umunya terjadi pada siang hari karena
memerlukan cahaya yang cukup. Cahaya mampu memberikan energy yang cukup
besar adalah matahari. Apabila ada cahaya lampu yang cukup memberikan energy
pada tumbuhan, maka tumbuhan tersebut akan mampu juga melakukan
fotosintesis. Cahaya dapat berasal dari matahari atau lampu. Dalam fotosintesis
juga dapat terjadi pada tumbuhan yang disinari lampu pijar atau lampu neon. Oleh
karena itu, proses fotosintesis dapat terjadi pada siang dan malam hari, asalkan
mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.
- Bahan yang digunakan tumbuhan untuk membuat makanannya adalah zat hijau
daun, air, karbon dioksida, dan cahaya matahari ataupun lampu
97
F. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan awal
Pendahuluan (7 menit)
Kegiatan guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberi salam, dan
absensi
-Guru melakukuan apersepsi
-Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
-Siswa menjawab salam, berdo’a
bersama-sama dan menjawab absen
-Siswa melakukan apersepsi
-Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
-Religius
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
Kegiatan Inti
Eksplorasi ( 25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan pertanyaan
kapan saja fotosintesis itu
terjadi?
-Guru menjelaskan materi dari
semua jawaban siswa dengan
menggunakan media yang
telah disiapkan.
- Siswa menjawab
pertanyaan guru
- Siswa menyimak
penjelasan yang diberikan
guru dengan baik.
- Komunikatif
- Rasa ingin tahu
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai karakter
-Guru membagi siswa menjadi
6 kelompok
- Guru menuliskan kata-kata
kunci yang berhubungan
dengan materi yang diajarkan
-Guru membuat kisi-kisi
dengan kata-kata yang dipilih.
-Guru kemudian membuat
-Siswa membentuk kelompok
-Siswa Menyimak
- Siswa Memperhatikan
- Siswa Menyimak
-Kerja sama
-Rasa Ingin Tahu
-Perhatian
98
pertanyaan - pertanyaan yang
jawabannya kata-kata tersebut.
-Guru memberikan lembar
kerja siswa yang menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap
kelompok
-Guru memberikan batas waktu
tertentu dalam menyelesaikan
LKS TTS .
-Guru meminta beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya
-Guru memberikan hadiah pada
kelompok yang tepat dan benar
dalam mengisi LKS TTS.
-Siswa menerima LKS tersebut
-Siswa mengerjakan LKS TTS
dengan waktu yang telah
ditentukan.
-Siswa mempresentasikan hasil
jawabannya.
- Siswa mendapat hadiah
-Rasa ingin tahu
-Tertib
-Tanggung Jawab
-Komunikatif
-Penghargaan
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan Penguatan
atau respon serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
-Guru member tugas tambahan
atau pertanyaan pada siswa yang
belum menyelesaikan LKS TTS.
Siswa memperhatikan danbertanya
-Siswa mengerjakan tugas atau
menjawab pertanyaan yang
diberikan tugas
-Rasa ingin tahu
-Bertanggung jawab
Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter
-Guru memberikan kesimpulan,
menanyakan perasaan siswa
setelah melakukan pembelajaran
-Guru menutup pembelajaran
dengan mengucap hamdallah.
-Siswa memperhatikan kesimpulan
yang disampaikan oleh guru dan
menjawab pertanyaan guru.
-Siswa berdoa setelah belajar
-Perhatian
-Religius
99
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Gambar , buku relevan kelas 5, kertas HVS atau LKS
I. PENILAIAN
- Teknik Instrument : Tertulis
- Bentuk Instrument : Pilihan Ganda
- Contoh Instrument
No Indikator Teknik Bentuk Instrumen
1. Menceritakan bahwa
proses fotosintesis bisa
dilakukan kapan saja
Tes Tulis Cahaya apa yang digunakan pada
tumbuhan ketika pada malam hari
…
a. matahari c. lampu neon
b. lilin d. obor
kapan sebaiknya fotosintesis itu
dilakukan…
a. pagi c. malam
b. siang d. pagi-malam
Tumbuhan dapat melakukan proses
fotosintesis dengan bantuan…
a. air c. sinar matahari
b. manusia d. tanah
2. Menyebutkan bahan-
bahan dalam membuat
makanan dari
tumbuhan hijau
Tes Tulis Yang termasuk bahan yg digunakan
tumbuhan dalam makanan adalah,
kecuali,…
a. zat hijau daun c. matahari
b.air d. batang
sumber energy yang paling besar
pengaruhnya pada tumbuhan
adalah ..
a. neon c. senter
b. lilin d. matahari
100
Depok, November 2013
Mengetahui
Wali Kelas Guru Mata Pelajaran
Y.Ervintyna.S.Pd.SD Edah Jubaedah
NIP.19680827 199103 2 004 NIM.109018300061
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN TUGU 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V/ I
Pertemuan : 3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
B. KOMPETENSI DASAR
Mengindentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
C. INDIKATOR
Mengklasifikasi tempat cadang makanan pada tumbuhan
Menentukan tumbuhan yang dapat menyimpan cadang makanan pada tempat
tertentu.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Mengklasifikasi tempat cadang makanan pada tumbuhan
Siswa mampu Menentukan tumbuhan yang dapat menyimpan cadang makanan
pada tempat tertentu.
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Makanan yang dihasilkan oleh tumbuhan adalah karbohidrat. Karbohidrat tersebut
digunakan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Karbohidrat yang dihasilkan
oleh tumbuhan juga ada yang disimpan sebagai cadang makanan. Cadangan
makanan ini ada yang disimpan dalam pati atau zat tepung. Zat-zat cadangan
makanan ini oleh manusia dan hewan juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan
oleh tumbuhan disimpan pada akar dan batang.
- Sebagai contoh tanaman tebu dan sagu menyimpan cadangan makanannya pada
batang. Ubi kayu, wortel, lobak, dan bengkuang menyimpan cadangan makanannya
pada akar sehingga disebut umbi bakar. Adapun anggur adalah contoh tumbuhan
yang menyimpan cadangan makanan dalam buah. Tumbuhan yang menyimpan
102
cadangan dalam biji diantaranya padi. Sayuran bayam adalah contoh tumbuhan
yang menyimpan cadangan makanan dalam daun.
F. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan awal
Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberi salam, dan
absensi
-Guru melakukuan apersepsi
-Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
-Siswa menjawab salam, berdo’a
bersama-sama dan menjawab absen
-Siswa melakukan apersepsi
-Siswa menyimak tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru
-Religius
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
Kegiatan Inti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan pertanyaan
dimana tempat menyimpan
cadangan makanan pada
tumbuhan?
-Guru menjelaskan materi dari
semua jawaban siswa dengan
menggunakan media yang telah
disiapkan.
-Siswa menjawab pertanyaan guru.
-Siswa menyimak penjelasan yang
diberikan guru dengan baik.
-Komunikati
-Rasa ingin tahu
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok.
-Guru menuliskan kata-kata kunci
yang berhubungan dengan materi
yang diajarkan
-Siswa membentuk kelompok
-Siswa Menyimak
-Kerja sama
-Rasa Ingin Tahu
103
-Guru membuat kisi-kisi dengan
kata-kata yang dipilih.
-Guru kemudian membuat
pertanyaan - pertanyaan yang
jawabannya kata-kata tersebut.
-Guru memberikan lembar kerja
siswa yang menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap
kelompok
-Guru memberikan batas waktu
tertentu dalam menyelesaikan
LKS TTS .
-Guru meminta beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya
-Guru memberikan hadiah pada
kelompok yang tepat dan benar
dalam mengisi LKS TTS.
- Siswa Memperhatikan
- Siswa Menyimak
-Siswa menerima LKS tersebut
-Siswa mengerjakan LKS TTS dengan
waktu yang telah ditentukan.
-Siswa mempresentasikan hasil
jawabannya.
- Siswa mendapat hadiah
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
-Tertib
-Tanggung Jawab
-Komunikatif
-Penghargaan
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan Penguatan
atau respon serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
-Guru member tugas tambahan
atau pertanyaan pada siswa yang
belum menyelesaikan LKS TTS.
Siswa memperhatikan danbertanya
-Siswa mengerjakan tugas atau
menjawab pertanyaan yang
diberikan tugas
-Rasa ingin tahu
-Bertanggung jawab
104
Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter
-Guru memberikan kesimpulan,
menanyakan perasaan siswa
setelah melakukan pembelajaran
-Guru menutup pembelajaran
dengan mengucap hamdallah.
-Siswa memperhatikan kesimpulan
yang disampaikan oleh guru dan
menjawab pertanyaan guru.
-Siswa berdoa setelah belajar
-Perhatian
-Religius
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Gambar , buku relevan kelas 5, kertas HVS atau LKS
I. PENILAIAN
- Teknik Instrument : Tertulis
- Bentuk Instrument : Isian singkat
- Contoh Instrument
No Indikator Teknik Bentuk Kunci Jawaban
1. Mengklasifikasi tempat
cadang makanan pada
tumbuhan
Tes Tertulis Tempat cadangan makanan
pada tumbuhan adalah …
2. Menentukan tumbuhan yang
dapat menyimpan cadang
makanan pada tempat
tertentu.
Singkong, umbi, bengkong
menyimpan cadangan
makanan di ….
Akar atau Umbi
Contoh cadangan makanan
pada buah adalah …
Apel, Mangga dan lain-lain
Contoh cadangan makanan
pada biji adalah …
Kacang, Biji dan sejenisnya.
Tebu termasuk contoh
cadangan makanan di …
Batang
105
Depok, November 2013
Mengetahui
Wali Kelas Guru Mata Pelajaran
Y.Ervintyna Edah Jubaedah
NIP.19680827 199103 2 004 NIM.109018300061
Lampiran 2
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
NamaSekolah : SDN TUGU 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V/ I
Pertemuan : 1
AlokasiWaktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai
sumber makanan.
C. INDIKATOR
Menjelaskan petingnya tumbuhan hijau bagi kehidupan manusia dan hewan.
Mengetahui manfaat tumbuhan bagi manusia dan hewan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Menjelaskan petingnya tumbuhan hijau bagi kehidupan
manusia dan hewan.
Siswa mampu Mengetahui manfaat tumbuhan bagi manusia dan hewan.
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Semua mahkluk hidup memerlukan makanan. makanan bagi manusia dan hewan
dihasilkan oleh tmbuhan. Dari tumbuhanlah makhluk hidup lain memperoleh
makanan. Maka dari itu tumbuhan dikenal sebagai produsen. Karena tumbuhan
hijau mampu membuat makanan sendiri. Pengamatan terhadap lingkungan kita
sehari–hari dapat mengenal berbagi makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan.
Dari pengalaman tersebut kita dapat memperoleh pengetahuan bahwa diantara
tumbuhan dan hewan terdapat saling ketergantungan. Hewan membutuhkan
tumbuhan sebagai bahan makanan dan sumber oksigen untuk bernafas. Sementara
itu tumbuhan juga membutuhkan hewan karena sisa-sisa hewan dapat menjadi
sumber makanan bagi tumbuhan.
107
- Makanan sebagai makhluk hidup berfungsi sebagai sumber energy dan sumber
bahan makana nuntuk pembentukkan bagian-bagian tubuh makhluk hidup yang
bersangkutan. Adapun energi tersebut diperlukan mahkluk hidup untuk
menjalankan aktivitasnya sehari – hari.
F. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan awal
Pendahuluan(5 menit)
Kegiatan guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberi salam dan
absensi
-Guru memberikan ice breaking
-Guru melakukan apersepsi
-Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
-Siswa menjawab salam dan
menjawab absen
- Siswa mengikuti ice breaking
-Siswa melakukan apersepsi
-Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
-Religius
- Motivasi
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
Kegiatan Inti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan pertanyaan“
dari mana makanan yang
diperoleh manusia dan hewan?
-Guru menjelaskan materi dari
semua jawaban siswa dengan
menggunakan media yang telah
disiapkan.
-Siswa menjawab pertanyaan guru.
-Siswa menyimak penjelasan yang
diberikan guru dengan baik.
-Komunikatif
-Rasa ingintahu
Elaborasi(25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok
-Guru menuliskan kata-kata
-Siswa membentuk kelompok
-Siswa Menyimak
-Kerja sama
-Rasa Ingin Tahu
108
kunci yang berhubungan dengan
materi yang diajarkan
-Guru membuat kisi-kisi dengan
kata-kata yang dipilih.
-Guru kemudian membuat
pertanyaan - pertanyaan yang
jawabannya kata-kata tersebut.
-Guru memberikan lembar kerja
siswa yang menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap
kelompok
-Guru memberikan batas waktu
tertentu dalam menyelesaikan
LKS TTS .
-Guru meminta beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya
-Guru memberikan hadiah pada
kelompok yang tepat dan benar
dalam mengisi LKS TTS.
- Siswa Memperhatikan
- Siswa Menyimak
-Siswa menerima LKS tersebut
-Siswa mengerjakan LKS TTS dengan
waktu yang telah ditentukan.
-Siswa mempresentasikan hasil
jawabannya.
- Siswa mendapat hadiah
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
-Tertib
-Tanggung Jawab
-Komunikatif
-Penghargaan
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan penguatan
atau respon serta memberiksn
kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
-Guru memberikan tugas
tambahan atau pertayaan kepada
siswa yang belum
menyelesaikan LKS TTS.
-Siswa memperhatikan dan
bertanya
-Siswa menyelesaikan tugas
tambahan atau menjawab
pertanyaan yang diberikan guru.
-Rasa ingin tahu
-Tanggung jawab
109
Penutup(5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter
-Guru memberikan kesimpulan,
menanyakan perasaan siswa
setelah melakukan pembelajaran
-Guru menutup pembelajaran
dengan berdoa sesudah belajar
-Siswa memperhatikan kesimpulan
yang disampaikan oleh guru dan
menjawab pertanyaan guru.
-Siswa berdoa setelah belajar
-Perhatian
-Religious
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
bukurelevankelas 5, kertas HVS atau LKS
I. PENILAIAN
- Teknik Instrument : Tertulis
- Bentuk Instrument : Uraian
- Contoh Instrument
No Indikator Teknik Bentuk KunciJawaban
1. Menjelaskan petingnya
tumbuhan hijau bagi
kehidupan manusia dan
hewan.
Tes Tertulis 1.Apakah manusia bisa tanpa
adanya tumbuhan?
Tidak bisa hidup
2. Mengetahuimanfaattumbuh
anbagimanusiadanhewan.
Tes Tertulis 2.Tumbuhan sebagai makhlu
khidup, fungsi tumbuhan sendiri
adalah ?
Sumber makanan ,
memberikanoksigen
Depok, November 2013
Mengetahui
Wali Kelas Guru Mata Pelajaran
Y. Ervintyna. S.Pd.SD Edah Jubaedah
NIP.19680827 199103 2 004 NIM 109018300061
110
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
NamaSekolah : SDN TUGU 2
Mata Pelajaran : IlmuPengetahuanAlam (IPA)
Kelas / Semester : V/ I
Pertemuan : 2
AlokasiWaktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai
sumber makanan.
C. INDIKATOR
Menceritakan bagian tumbuhan bagi manusia dan hewan.
Menyebutkan bagian-bagian yang tumbuhan yang dapat dimakan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Menceritaka bagian tumbuhan bagi manusia dan hewan
Siswa mampu Menyebutkan bagian-bagian yang tubumbuhan yang dapat
dimakan.
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Bagian – bagian tumbuhan yang dapa tadi makan yaitu akar, batang, daun,
buah,bunga dan biji. Mengapa bagian – bagian tersebut dimakan?. Bagian –
bagian tersebu tmerupakan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya.
Cadangan makanan merupakan sumber energi dan umumnya memiliki rasa yang
enak. Manusia tidak memakan semua jenis tumbuhan. Sebagaian tumbuhan tidak
dimakan karena tidak mengandung gizi, sulit dicerna, atau mengandung racun.
Demikian pula tidak semua bagian tumbuhan dapat dimakan. Misalnya, batang
kentang dapat dimakan. Namun daunnya tidak dapat dimakan karena racun.
- Daun – daunan berbagai macam tumbuhan yang daunnya dapat dimanfaatkan
menjadi sumber makanan antara lain bayam, kangkung, sawi. Semua daun-daunan
111
berwarna hijau tersebut banyak mengandung vitamin mineral yang bermanfaat
bagi tubuh.
- Buah – buahan, disekitar kita terdapat berbagai macam buah-buahan. Dari
berbagai macam buahan, ada buah-buahan yang langsung kita makan dan ada juga
yang harus kita masak dahulu sebelum dimakan. dari buah-buahan itulah vitamin
tubuh kita bisa dipenuhi.
- Umbi-umbian, yang pemanfaatannya dengan cara diambil umbi, misalnya wortel
dan kentang. Biasanya orang memanfaatkan jenis tumbuhan untuk dimasak.
- Biji-bijian, tumbuhan yang dimanfaatkan bijinya banyak jenisnya. Ada yang
dimanfaatkan sebagai makanan pokok seperti padi danjagung, ada juga yang
dimanfaatkan sebagai sumber lemak seperti kacang tanah.
F. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan awal
Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberi salam dan
absensi
-Guru melakukan apersepsi
-Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
-Siswa menjawab salam dan
menjawab absen
-Siswa melakukan apersepsi
-Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
-Religius
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
KegiatanInti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru KegiatanSiswa NilaiKarakter
-Guru memberikan pertanyaan
“apa saja bagian tumbuhan yang
dapat menyimpan cadangan
makanan?”
-Guru menjelaskan materi dari
-Siswa menjawab pertanyaan guru.
-Siswa menyimak penjelasan yang
diberikan guru dengan baik.
-Komunikatif
-Rasa ingin tahu
112
semua jawaban siswa dengan
menggunakan media yang telah
disiapkan.
-Guru memberika ice breaking
- Siswa Mengikuti ice breaking
-Motivasi
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok.
- Guru menuliskan kata-kata
kunci yang berhubungan dengan
materi yang diajarkan.
-Guru membuat kisi-kisi dengan
kata-kata yang dipilih.
-Guru kemudian membuat
pertanyaan - pertanyaan yang
jawabannya kata-kata tersebut.
-Guru memberikan lembar kerja
siswa yang menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap
kelompok
-Guru memberikan batas waktu
tertentu dalam menyelesaikan
LKS TTS .
-Guru meminta beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya
-Guru memberikan hadiah pada
kelompok yang tepat dan benar
dalam mengisi LKS TTS.
-Siswa membentuk kelompok
-Siswa Menyimak
- Siswa Memperhatikan
- Siswa Menyimak
-Siswa menerima LKS tersebut
-Siswa mengerjakan LKS TTS
dengan waktu yang telah
ditentukan.
-Siswa mempresentasikan hasil
jawabannya.
- Siswa mendapat hadiah
-Kerja sama
-Rasa Ingin Tahu
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
-Tertib
-Tanggung Jawab
-Komunikatif
-Penghargaan
113
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan penguatan
atau respon serta memberiksn
kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
-Guru memberikan tugas
tambahan atau pertayaan kepada
siswa yang belum
menyelesaikan LKS TTS.
-Siswa memperhatikan dan
bertanya
-Siswa menyelesaikan tugas
tambahan atau menjawab
pertanyaan yang diberikan guru.
-Rasa ingin tahu
-Tanggung jawab
Penutup(5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter
-Guru memberikan kesimpulan,
menanyakan perasaan siswa
setelah melakukan pembelajaran
-Guru menutup pembelajaran
dengan berdoa sesudah belajar
-Siswa memperhatikan kesimpulan
yang disampaikan oleh guru dan
menjawab pertanyaan guru.
-Siswa berdoa setelah belajar
-Perhatian
-Religious
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Gambar, bukurelevankelas 5, kertas HVS atau LKS
I. PENILAIAN
- Teknik Instrument : Tertulis
- Bentuk Instrument : Uraian
- Contoh Instrument
114
No Indikator Teknik Bentuk KunciJawaban
1. Menceritakan bagian
tumbuhan bagi manusia
dan hewan.
Tes Tertulis 1.Sebutkan macam-macam tum
buhan berdasarkan cadangan
makanan bagi manusia dan
hewan?
Rumput,kangkung, biasanya
dimakan oleh hewan dan bayam,
mangga, padi yang sudah jadi
beras biasanya dimakan oleh
manusia.
2. Menyebutkan bagian-
bagian yang tumbuhan
yang dapat dimakan.
2.Sebutkan bagian-bagian
tumbuhan yang dimakan?
Akar, batang, bunga dan daun,
ada beberapa bagian tumbuhan
yang tidak bisa dimakan yaitu
pada batang kentang.
Depok, November 2013
Mengetahui
Wali Kelas Guru Mata Pelajaran
Y. intyna. S.Pd.SD Edah Jubaedah
NIP.19680827 199103 2 004 NIM 109018300061
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
NamaSekolah : SDN TUGU 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V/ I
Pertemuan : 3
AlokasiWaktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami cara tumbuhan hijau membua tmakanan
B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai
sumber makanan.
C. INDIKATOR
Mengklasifikasi energi yang diperoleh hewan secara langsung dan tidak
langsung
Menyebutkan hewan yang mendapat energi secara langsung dan tidak
langsung
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Mengklasifikasi energi yang diperoleh hewan secara langsung
dan tidak langsung
Siswa mampu Menyebutkan hewan yang mendapa tenergi secara langsung
dan tidak langsung
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Makanan merupakan sumber energi, berarti tumbuhan hijau merupakan sumber
energi bagi manusia bagaimana dengan hewan? Hewan juga memerlukan
makanan sebagai sumber energi. Hewan-hewan ada yang pemakan biji-bijian ada
juga pemakan daun-daunan. Seperti tupai memakan biji-bijian, biji-bijian ini
berasal dari tumbuhan. Berarti hewan pun memperoleh sumber energy dari
tumbuhan.
- Cara memperoleh energi dari tumbuhan ada yang langsung dan ada yang tidak
langsung. Hewan yang mendapat energi secara langsung dari tumbuhan yaitu
116
hewan pemakan tumbuhan (herbivora), sedangkan hewan yang tidak langsung
mendapatkan energi dari tumbuhan hewan pemakan daging (karnivora) yaitu,
harimau memakan kuda zebra. Berarti harimau memperoleh energy dari tumbuhan
secara tidak langsung melalui kuda zebra.
-
F. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatanawal
Pendahuluan(5 menit)
Kegiatan guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberi salam dan
absensi
-Guru melakukan apersepsi
-Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
-Siswa menjawab salam dan
menjawab absen
-Siswa melakukan apersepsi
-Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
-Religius
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
KegiatanInti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru KegiatanSiswa NilaiKarakter
-Guru memberikan pertanyaan
“apakah hewan memerlukan
energy?”
-Guru menjelaskan materi dari
semua jawaban siswa dengan
menggunakan media yang telah
disiapkan.
-Siswa menjawab pertanyaan guru.
-Siswa menyimak penjelasan yang
diberikan guru dengan baik.
-Komunikatif
-Rasa ingintahu
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok.
-Guru menuliskan kata-kata
-Siswa membentuk kelompok
-Siswa Menyimak
-Kerja sama
-Rasa Ingin Tahu
117
kunci yang berhubungan dengan
materi yang diajarkan
-Guru membuat kisi-kisi dengan
kata-kata yang dipilih.
-Guru kemudian membuat
pertanyaan - pertanyaan yang
jawabannya kata-kata tersebut.
-Guru memberikan lembar kerja
siswa yang menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap
kelompok
-Guru memberikan batas waktu
tertentu dalam menyelesaikan
LKS TTS .
-Guru meminta beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya
-Guru memberikan hadiah pada
kelompok yang tepat dan benar
dalam mengisi LKS TTS.
- Siswa Memperhatikan
- Siswa Menyimak
-Siswa menerima LKS tersebut
-Siswa mengerjakan LKS TTS
dengan waktu yang telah
ditentukan.
-Siswa mempresentasikan hasil
jawabannya.
- Siswa mendapat hadiah
-Perhatian
-Rasa ingin tahu
-Tertib
-Tanggung Jawab
-Komunikatif
-Penghargaan
118
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
-Guru memberikan penguatan
atau respon serta memberiksn
kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
-Guru memberikan tugas
tambahan atau pertayaan kepada
siswa yang belum
menyelesaikan LKS TTS.
-Siswa memperhatikan dan
bertanya
-Siswa menyelesaikan tugas
tambahan atau menjawab
pertanyaan yang diberikan guru.
-Rasa ingin tahu
-Tanggung jawab
Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter
-Guru memberikan kesimpulan,
menanyakan perasaan siswa
setelah melakukan pembelajaran
-Guru menutup pembelajaran
dengan berdoa sesudah belajar
-Siswa memperhatikan kesimpulan
yang disampaikan oleh guru dan
menjawab pertanyaan guru.
-Siswa berdoa setelah belajar
-Perhatian
-Religious
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Gambr, buku relevan kelas 5, kertas HVS atau LKS
I. PENILAIAN
- Teknik Instrument : Tertulis
- Bentuk Instrument : Uraian
- Contoh Instrument
No Indikator Teknik Bentuk KunciJawaban
1. Mengklasifikasi energi yang
diperoleh secara langsung dan
tidak langsung
Tes Tertulis 1.Bagaimana hewan
memperoleh energi dari
tumbuhan?
119
Jika hewan yang memakan
langsung tumbuhan maka hewan
itu akan mendapatkan energi
secara langsung, tetapi bagi hewan
yang tidak langsung memakan
tumbuhan maka energi yang
diperoleh pun secara tidak
langsung.
2. Menyebutkanhewan yang
mendapatenergisecaralangsung
dantidaklangsung
Tes Tertulis 2.Hewan apa saja yang
mendapatkan enegi secara tidak
langsung oleh tumbuhan?
hewan yang mendapatkan energi
langsung diantarannya, sapai,
tupai, kambing dll. Sedangkan
hewan yang tidak memperoleh
energisecara tidak langsung
diantaranya, elang, harimau, singa
dll.
Depok, Desember 2013
Mengetahui
Wali Kelas Guru Mata Pelajaran
Y. Ervintyna. S.Pd.SD Edah Jubaedah
NIP.19680827 199103 2 004 NIM 109018300061
120
LEMBAR KERJA SISWA 1 SIKLUS II
MENDATAR
1. Hewan dan tumbuhan membutuhkan satu sama lain, hal
ini menunjukkan bahwa hewan dan tumbuhan saling …..
3. Dalam kehidupan komunitas, hewan dan manusia
dikenal sebagai …
5. Oksigen dari hasil fotosintesis agar dapat dipergunakan
manusia dan hewan untuk …
MENURUN
2. Bagian tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk
membuat meja dan kursi adalah …..
4. Manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari,
memerlukan makanan untuk mendapatkan ….
6. Dalam kehidupan komunitas, tumbuhan dikenal sebagai
….
4
2
1
6
5
3
121
JAWABAN LEMBAR SISWA 1 SIKLUS II
MENDATAR
1. Hewan dan tumbuhan membutuhkan satu sama lain, hal
ini menunjukkan bahwa hewan dan tumbuhan saling …..
3. Dalam kehidupan komunitas, hewan dan manusia
dikenal sebagai …
5. Oksigen dari hasil fotosintesis agar dapat dipergunakan
manusia dan hewan untuk …
MENURUN
2. Bagian tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk
membuat meja dan kursi adalah …..
4. Manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari,
memerlukan makanan untuk mendapatkan ….
6. Dalam kehidupan komunitas, tumbuhan dikenal sebagai
….
4
2 O
1 E T E R G A N T U N G A N
O S
D U
U M
6
S
5 E R N A F A S
E N
T
3 E N A G A
A
N
G
122
LEMBAR KERJA SISWA 3 SIKLUS II
MENDATAR
1. Hewan pemakan tumbuhan disebut ….
3. Contoh hewan yang mendapatkan energi langsung
adalah …..
5. Contoh hewan pemakan buah-buahan adalah …
MENURUN
2. Hewan pemakan daging disebut …..
4. Contoh hewan yang tidak mendapatkan energi
langsung adalah ….
6. Hewan yang termasuk pemakan biji-bijian adalah ….
2
4
6
1
3
5
123
JAWABAN LEMBAR SISWA 3 SIKLUS II
MENDATAR
1. Hewan pemakan tumbuhan disebut ….
3. Contoh hewan yang mendapatkan energi langsung
adalah …..
5. Contoh hewan pemakan buah-buahan adalah …
MENURUN
2. Hewan pemakan daging disebut …..
4. Contoh hewan yang tidak mendapatkan energi
langsung adalah ….
6. Hewan yang termasuk pemakan biji-bijian adalah ….
2
A
4
6
1 E R B I V O R A U
N R R
3 A M B I N G I U
V
5 O N Y E T
A G
R U D
A A
R
A
Lampiran 4
131
KISI –KISI INSTRUMENT PADA TUMBUHAN HIJAU
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Jumlah Soal : 30
Bentuk Soal : Pilihan Ganda (PG)
Standar Kompetensi : Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
Kompetensi Dasar Indikator Naskah Soal Nomor
Soal
Kunci
Jawab
an
Ranah
Soal
2.1 Mengindentifikasi cara
tumbuhan hijau membuat
makanan.
Menjelaskan proses fotosintesis. Pembuluh angkut yang berfungsi
mengangkut air serta garam-garam mineral
dari akar ke semua bagian tumbuhan dalam
fotosintesis disebut …
a. xylem
b. floem
c. klorofil
1 A C2
132
d. lentisel
Klorofil disebut zat hijau daun, dimanakah
letak klorofil …
a. stomata
b. floem
c. lentisel
d. kloroplas
2 D C2
Menyebutkan hasil fotosintesis Seseorang bisa saja pingsan saat berada di
ruangan tertutup yang terdapat bnayak
tumbuhan di malam hari karena ….
a.pada malam hari tumbuhan melepaskan
oksigen dan menghisap karbondioksida
b. pada malam hari tumbuhan mengahisap
oksigen dan melepaskan karbondioksida
c. pada malam hari tumbuhan melepaskan
oksigen dan melepaskan karbondioksida
d. semuanya benar
3 B C1
Menceritakan bahwa proses
fotosintsis dapat dilakukan
kapan saja
Jika tumbuhan kekurangan cahaya matahari,
akan terlihat ..
a. cepat tumbuh
b. mudah berbuah
c. daunnya berwarna hijau tua
4 D C2
133
d. warna daunnya pucat
Proses fotosintesis pada malam hari dapat
dibantu dengan cahaya…
a. lilin
b.obor
c. lampu neon
d. lampu semprong
5 C C2
Menyebutkan bahan- bahan
dalam membuat makanan dari
tumbuhan hijau
Untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan
membutuhkan …
a. air, karbon dioksida dan sinar matahari.
b. air, oksigen, dan sinar matahari
c. oksigen, sinar matahari, dan klorofil
d. tanah, air, dan karbon dioksida
6 A C1
Bahan – bahan fotosintesis adalah sebagai
berikut, kecuali …
a. air
b. karbondioksida
c. oksigen
d. klorofil
7 C C1
Fotosintesis memerlukan gas …
a. karbondioksida
b. air
8 A C1
134
c. karbohidrat
d. oksigen
Mengklasifikasi tempat cadang
makanan pada tumbuhan
Tumbuhan berikut yang menyimpan
cadangan makanannya pada akar adalah…
a. kentang, bengkuang, lobak
b. wortel, kentang, bawang
c. wortel, bengkuang, lobak
d. kentang, bawang, wortel
9 C C3
Tumbuhan yang menyimpan cadangan
makanannya pada daun adalah …
a. bayam
b. singkong
c. apel
d. kentang
10 A C3
Kelompok tumbuhan yang bunganya
dimanfaatkan sebagai makanan adalah …
a. kembang turi, bunga papaya, kembang
kol
b. wortel, kembang kol, terung
c. bunga papaya, bayam, sawi
d. kembang kol, toge, wortel
11 A C3
Tumbuhan yang memiliki bunga dan buah 12 B C3
135
adalah …
a. bunga mawar
b. tumbuhan mangga
c. bunga sepatu
d. pohon jati
Menentukan tumbuhan yang
dapat menyimpan cadang
makanan pada tempat tertentu.
Tebu merupakan contoh tumbuhan yang
batangnya diolah untuk menghasilkan gula.
Hal ini membuktikan bahwa ..
a. batang tebu merupkan bagian tumbuhan
yang penting
b. tebu merupakan tumbuhan yang tidak
berbuah
c. batang tebu tidak mengandung zat kayu
d. tebu menyimpan cadangan makannnya
pada batang
13 D C4
136
Tumbuhan di samping menyimpan
cadangannya di dalam …
a. akar
b. batang
c. daun
d. buah
14 D C4
Tanaman kentang menyimpan cadangan
makanan pada bagian ….
a. daunn
b. batang
c. buahn
d. umbi batang
15 D C2
137
2.2Mendeskripsikan
ketergantungan manusia dan
hewan pada tumbuhan hijau
sebagai sumber makanan.
Menjelaskan petingnya
tumbuhan hijau bagi kehidupan
manusia dan hewan.
Dalamkehidupankomunitas,
manusiadanhewandisebut …
a. produsen
b. konsumen
c. pengurai
d. omnivora
16 B C1
Makhluk hidup yang berperan sebagai
produsen adalah …
a. manusia
b. hewan
c. tumbuhan
d. komodo
17 C C1
Makhluk hidup di bawah ini yang termasuk
golongan konsumen I adalah …
a. wortel
b. kelinci
c. kacangkapri
d. singa
18 B C1
138
Menyebutkan manfaat tumbuhan
bagi manusia dan hewan
Makhluk hidup yang dapat membuat
makanan sendiri dan dapat di manfaatkan
untuk manusia dan hewan adalah …
a. tumbuhan
b. burung
c. kambing
d. jamur
19 A C1
Alat musik tradisional angklung dibuat dari
tumbuhan …
a. pohonjati
b. bambu
c. pohonmangga
d. pohonberingin
20 B C1
Merica dan kayu manis bermanfaat sebagai
…
a. bahan sandang.
b. alat rumah tangga
c. bahan papan
d. penyedap rasa
21 D C1
Jenis-jenis tumbuhan yang dapat dijadikan
obat-obatan pada penyakit adalah …
22 C C1
139
a. kapasdankapuk
b. rebungdan tunas bamboo
c. kunyitdanpil kina
d. pil kina danmawar
Kapas adalah satu satu bahan untuk
membuat kain, kapas berasal dari …
a. Tumbuhan
b. Hewan
c. Hewandantumbuhan
d. jamur
23 A C1
Menceritakan bagian tumbuhan
bagi manusia dan hewan.
Bagian tumbuhan yang tidak dapat dimakan
atau beracun adalah …
a. batangdandaunkentang
b. buahdandaunmangga
c. daundanbatangbayam
d. bijidandaunjagung
24 A C2
Menyebutkan bagian-bagian
yang tumbuhan yang dapat
dimakan.
Orang menanam kacang untuk
dimanfaatkan …
a. daunnya
b. batangnya
c. buahnya
d. bijinya
25 D C1
140
Mengklasifikasi energi yang
diperoleh hewan secara langsung
dan tidak langsung
Kelompok hewan yang mendapat energi
dari tumbuhan secara langsung adalah …
a. ular, kambing, harimau
b. elang, singa, zebra
c. sapi, kerbau, elang
d. monyet, sapi, kambing
26 D C2
Menyebutkan hewan yang
mendapat energi secara langsung
dan tidaklangsung
Hewan pemakan tumbuhan disebut …
a. herbivora
b. karnivora
c. omnivora
d. ovipar
27 A C1
Hewan pemakan biji-bijian adalah …
a. kerbau
b. sapi
c. burungdara
d. buaya
28 C C1
Hewanpemakanbuah-buahanadalah …
a. singa
b. kerbau
c. harimau
d. kera
29 D C1
141
Hewanpemakandagingdisebut …
a. herbivora
b. karnivora
c. omnivora
d. ovipar
30 B C1
Lampiran 5
142
SOAL TES
SIKLUS I
Nama : ………………….. No. absen: ……………..
Hari/Tgl : …………………...
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c dan d di depan jawaban yang
benar!
1. Pembuluh angkut yang berfungsi mengangkut air serta garam-garam
mineral ke akar ke semua anggota tumbuhan dalam fotosintesis disebut …
a. xylem c. klorofil
b. floem d. lentisel
2. Klorofil disebut zat hijau daun, dimanakah letak klorofil …
a. stomata c. lentisel
b. floem d. kloroplas
3. Seseorang bisa saja pingsan saat berlama-lama di bawah pohon besar di
malam hari karena ….
a. pada malam hari tumbuhan melepaskan oksigen dan menghisap
karbondioksida
b. pada malam hari tumbuhan menghisap oksigen dan melepaskan
karbondioksida
c. pada malam hari tumbuhan melepaskan oksigen dan melepaskan
karbondioksida
d. semuanya benar
4. Jika ada tumbuhan didalam kamar kamu, sebaiknya tumbuhan tersebut
dikeluarkan dari ruangan agar memperoleh …
a. zat hijau daun c. oksigen
b. karbondioksida d. air
5. Proses fotosintesis pada malam hari dapat dibantu dengan cahaya…
a. lilin c. lampu neon
b.obor d. lampu semprong
143
6. Untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan membutuhkan …
a. air, karbon dioksida dan sinar matahari.
b. air, oksigen, dan sinar matahari
c. oksigen, sinar matahari, dan klorofil
d. tanah, air, dan karbon dioksida
7. Bahan – bahan fotosintesis adalah sebagai berikut, kecuali …
a. air c. oksigen
b. karbondioksida d. klorofil
8. Fotosintesis memerlukan gas …
a. karbondioksida c. karbohidrat
b. air d. oksigen
9. Tumbuhan berikut yang menyimpan cadangan makanannya pada akar
adalah…
a. kentang, bengkuang, lobak c. wortel,bengkuang, lobak
b. wortel, kentang, bawang d. kentang, bawang, wortel
10. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya pada daun adalah …
a. bayam c. apel
b. singkong d. kentang
11. Kelompok tumbuhan yang bunganya dimanfaatkan sebagai makanan
adalah …
a. kembang turi, bunga papaya, kembang kol
b. wortel, kembang kol, terung
c. bunga papaya, bayam, sawi
d. kembang kol, toge, wortel
12. Tumbuhan yang memiliki bunga dan buah adalah …
a. bunga angrek c. bunga sepatu
b. tumbuhan mangga d. pohon jati
13. Tebu merupakan contoh tumbuhan yang batangnya diolah untuk
menghasilkan gula. Hal ini membuktikan bahwa ….
a. batang tebu merupkan bagian tumbuhan yang penting
b. tebu merupakan tumbuhan yang tidak berbuah
144
c. batang tebu tidak mengandung zat kayu
d. tebu menyimpan cadangan makannnya pada batang.
14. Tumbuhan di samping menyimpan cadangan
makanannya di dalam ….
a. akar
b. batang
c. daun
d. umbi
15. Tanaman kentang menyimpan cadangan makanan pada bagian ….
a. daunn c. buah
b. batang d. umbi batang
Lampiran 6
145
SOAL TES
SIKLUS II
Nama : ………………….. No. absen: ……………..
Hari/Tgl: …………………...
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jawaban yang
benar!
1. Dalam kehidupan komunitas, manusia dan hewan disebut …
a. produsen c. pengurai
b. konsumen d. omnivora
2. Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen adalah …
a. manusia c. tumbuhan
b. hewan d. komodo
3. Makhluk hidup di bawah ini yang termasuk golongan konsumen I adalah
…
a. wortel c. kacangkapri
b. kelinci d. singa
4. Makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri bagi manusia dan
hewan adalah …
a. tumbuhan c. kambing
b. burung d. jamur
5. Alat music tradisional angklung dibuat dari tumbuhan …
a. poho njati c. pohon mangga
b. bambu d. pohon beringin
6. Mericadankayumanisbermanfaatsebagai …
a. bahan sandang c. obat-obatan
b. alat rumah tangga d. penyedap rasa
7. Jenis-jenis tumbuhan yang dapat di jadikan obat-obatan pada
penyakitadalah …
a. kacanghijaudanmerica c. kunyitdanpil kina
b. rebungdan tunas bamboo d. pil kina dankacanghijau
146
8. Kapas adalah salah satu bahan untuk membuat kain, kapas berasal dari …
a. Tumbuhan c. Hewan dan tumbuhan
b. Hewan d. jamur
9. Bagian tumbuhan yang tidak dapat dimakan atauberacun adalah …
a. batang dan daun kentang c. daun dan batang bayam
b. buah dan daun mangga d. biji dan daun jagung
10. Orang menanam kacang untuk dimanfaatkan …
a. daunnya c. buahnya
b. batangnya d. bijinya
11. Kelompok hewan yang mendapat energi dari tumbuhan secara langsung
adalah …
a. ular, kambing, harimau c. sapi, kerbau, elang
b. elang, singa, zebra d. monyet, sapi, kambing
12. Hewan pemakan tumbuhan disebut …
a. herbivora c. omnivora
b. karnivora d. ovipar
13. Hewan pemakan biji-bijian adalah …
a. kerbau c. burungdara
b. sapi d. buaya
14. Hewan pemakan buah-buahan adalah …
a. singa c. harimau
b. kerbau d. kera
15. Hewan pemakan daging adalah …
a. herbivore c. omnivora
b. karnivora d. ovipar
147
Lampiran 7
Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas 5 SDN TUGU 2
Tahun 2012/2013
No Nama Siswa Nilai Keterangan 1 AHMAD FAHRUDIN 60 Tidak Tuntas 2 ALDIAN FARAH AZ-ZAHRA 70 Tuntas 3 AMANDA VASYAAPRILIA 65 Tidak Tuntas 4 ANDRE JAKA RIANTO 75 Tuntas 5 ANNISA NURGIANTI 80 Tuntas 6 ARIQ AZISHARYOKUSUMO 55 Tidak Tuntas 7 ASRI LULU LATIFA 70 Tuntas 8 BAYU RIANSYAH 40 Tidak Tuntas 9 BERLIAN MEIRAWATI 85 Tuntas 10 CHANDRA MASUGA FIRD 45 Tidak Tuntas 11 DENI RUKMANA 50 Tidak Tuntas 12 DEVINA PUTRI HARYANTO 70 Tuntas 13 DHEA NUR OKTAFIANI 65 Tidak Tuntas 14 DIRA AMELIA AYURI 60 Tidak Tuntas 15 FARAIKA MUTIARA AZZAH 80 Tuntas 16 FINNA DIAH PRAMESTI 50 Tidak Tuntas 17 GALUH SEPDAYANTI RIYAN 75 Tuntas 18 KHOIDAH LAELA SARI 65 Tidak Tuntas 19 KURNIA AGUNG RAMADHA 60 Tidak Tuntas 20 KRISNA PURNAMA 50 Tidak Tuntas 21 MUH.FIKRI FADILAH 40 Tidak Tuntas 22 NAUFAL BAYU HARTANTO 50 Tidak Tuntas 23 NOVISTA SRI MULYANI 65 Tidak Tuntas 24 NURTYAS PUTRI IRNANDA 90 Tuntas 25 RAKAI PIKATAN BAYU AJI 55 Tidak Tuntas 26 RIO SAPUTRA 50 Tidak Tuntas 27 RISMA AYUNIS SHARZIAH 65 Tidak Tuntas 28 RIZKI RAMADHAN 65 Tidak Tuntas 29 SELLINA DWI SEPTI 40 Tidak Tuntas 30 SELVI MARDIANA 80 Tuntas 31 SEVI ELYANA ARIYANTI 75 Tuntas 32 SHALFA ALVIANIE 70 Tuntas 33 SILVIA RAMANTISYA 70 Tuntas 34 SITI NURALIZAH 65 Tidak Tuntas 35 ZAHRA ALKUMAIROH 50 Tidak Tuntas Nilai Rata-Rata 62.85 % Ketuntasan 37,14 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 40
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR
Nama Sekolah : …………………. Mata Pelajaran : ……………………
Hari/Tanggal : …………………. Kelas : …………………….
Siklus : …………………. Pertemuan : ….............................
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengamatan anda!
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5
1.
.
Pendahuluan
a. Guru mengkondisikan kesiapan pelaksanaan pembelajaran
b. Guru mengajukan pertanyaan/apersepsi
c. Guru menyampaikan 2 tujuan pembelajaran yang dicapai
d. Guru memberikan motivasi positif pada saat pembelajaran.
2. Kegitan Inti
a. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
b. Guru menggunakan media pembelajaran sesuai materi
c. Guru membuat kelompok belajar siswa
d. Guru menjelaskan 5 prosedur pembuatan TTS
e. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
mempresentasikan hasil kerjanya.
f. Guru bekerja sama dan bertanggung jawab pada proses
pembelajaran dengan membimbing dan mengarahkan
siswa.
g. Guru memberikan refleksi pada materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya
3. Penutup
a. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa atau mengucap
hamdallah
Keterangan:
5 = Sangat baik Depok, ……………..2013
4 = Baik Observer
3 = Sedang / cukup baik
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah : …………………. Mata Pelajaran : ……………………
Hari/Tanggal : …………………. Kelas : …………………….
Siklus : …………………. Pertemuan : ….............................
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengamatan anda!
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5
1. Pendahuluan
a. Siswa menjawab absensi
b. Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi
c. Siswa mendengarkan 2 tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Siswa Membentuk kelompok belajar , perkelompok 6
orang.
b. Siswa mengerjakan LKS TTS
c. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
d. Siswa aktif bertanya pada guru
3. Penutup
a. Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a atau
mengucap hamdallah
Keterangan:
5 = Sangat baik Depok, ……………..2013
4 = Baik Observer
3 = Sedang / cukup baik
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah : …………………. Mata Pelajaran : ……………………
Hari/Tanggal : …………………. Kelas : …………………….
Siklus : …………………. Pertemuan : ….............................
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengamatan anda!
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5
1. Pendahuluan
a. Siswa menjawab absensi
b. Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi
c. Siswa mendengarkan 2 tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Siswa Membentuk kelompok belajar , perkelompok 6
orang.
b. Siswa mengerjakan LKS TTS
c. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
d. Siswa aktif bertanya pada guru
3. Penutup
a. Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a atau
mengucap hamdallah
Keterangan:
5 = Sangat baik Depok, ……………..2013
4 = Baik Observer
3 = Sedang / cukup baik
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
Lampiran 9
155
RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR
No
Aspek
Penilaian
Kriteria Penilian
Penilian
1 Pendahuluan
Guru mengkondisikan kesiapan pelaksanaan
pembelajaran.
1. Guru tidak mengabsen kehadiran siswa.
2. Guru mengabsen kehadiran, namun ada
siswa yang tidak terabsen.
3. Guru mengabsen kehadiran siswa, tetapi
tidak memberi salam
4. Guru memberi salam dan mengabsen
kehadiran siswa dengan suara yang pelan.
5. Guru memberi salam dan mengabsen
kehadiran siswa.
Guru mengajukan pertanyaan/apersepsi
1. Guru mengajukan pertanyaan dengan
bahasa yang baik.
2. Guru mengajukan pertanyaan dengan
bahasa yang baik dan suara yang lantang.
3. Guru mengajukan pertanyaan dengan ,
bahasa yang baik, pertanyaan yang tidak
sulit, dan suara yang lantang.
4. Guru mengajukan pertanyaan dengan
menarik, bahasa yang baik, pertanyaan
yang tidak sulit, dan suara yang lantang.
5. Guru mengajukan pertanyaan dengan
156
menarik, bahasa yang baik, pertanyaan
yang tidak sulit, dan suara yang lantang.
Guru menyampaikan 2 tujuan pembelajaran yang
dicapai
1. Guru tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2. Guru menyampaikan 1 tujuan
pembelajaran, namun kurang tepat.
3. Guru menyampaikan 1 tujuan
pembelajaran dengan benar.
4. Guru menyampaikan 2 tujuan
pembelajaran.
5. Guru menyampaikan 2 tujuan
pembelajaran dengan tepat dan jelas.
Guru memberikan motivasi positif pada saat
pembelajaran.
1. Guru tidak memberikan motivasi positif
pada saat pembelajaran.
2. Guru memberikan motivasi positif
dengan games.
3. Guru memberikan motivasi positif
dengan ice breaking dan games namun
kurang menarik.
4. Guru memberikan motivasi positif
dengan ice breaking dan games.
5. Guru memberikan motivasi positif
dengan tugas yang menarik, ice breaking
dan games.
2. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi pelajaran yang
sulit dipahami dengan suara yang pelan.
2. Guru menjelaskan materi pelajaran
157
Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
dengan suara yang lantang.
3. Guru menjelaskan materi pelajaran yang
mudah dipahami dengan suara yang kurang
lantang.
4. Guru menjelaskan materi pelajaran yang
mudah dipahami dengan suara yang
lantang.
5. Guru menjelaskan materi pelajaran
dengan bahasa yang baik, yang mudah
dipahami dengan suara yang lantang.
Guru menggunakan media pembelajaran sesuai
materi
1. Guru menggunakan media pembelajaran
namun tidak sesuai dengan materi yang
diajarkan.
2. Guru menggunakan media pembelajaran
dengan jelas.
3. Guru menggunakan media pembelajaran
dengan benar dan jelas.
4. Guru menggunakan media pembelajaran
dengan tepat, benar dan jelas.
5. Guru menggunakan media pembelajaran
dengan menarik, tepat, benar dan jelas.
Guru membuat kelompok belajar siswa
1. Guru tidak membuat kelompok belajar
siswa.
2. Guru membuat kelompok belajar siswa
dengan tertib.
3. Guru membuat kelompok belajar siswa
dengan teratur dan tertib.
4. Guru membuat kelompok belajar siswa
158
dengan teratur dan tertib, namun tidak
sesuai dengan karaketristik siswa.
5. Guru membuat kelompok belajar siswa
dengan teratur, tertib dan sesuai dengan
karakteristik siswa.
Guru menjelaskan 5 prosedur pembuatan TTS
1. Guru menjelaskan 1 langkah-langkah
pembuatan TTS.
2. Guru menjelaskan 2 langkah-langkah
pembuatan TTS.
3. Guru menjelaskan 3 langkah-langkah
pembuatan TTS.
4. Guru menjelaskan 4 langkah-langkah
pembuatan TTS.
5. Guru menjelaskan 5 langkah-langkah
pembuatan TTS.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk
mempresentasikan hasil kerjanya.
1. Guru tidak memberikan kesempatan
siswa untuk mempresentasikan hasil
kerjanya dan tidak memberikan apersepsi.
2. Guru hanya memberikan apersepsi saja.
3. Guru memberikan kesempatan siswa
untuk mempresentasikan hasil kerjanya
dengan waktu yang singkat dan
memberikan apersepsi.
4. Guru memberikan kesempatan siswa
untuk mempresentasikan hasil kerjanya
159
dan memberikan apersepsi.
5. Guru memberikan kesempatan siswa
untuk mempresentasikan hasil kerjanya
dan memberikan apersepsi yang menarik
untuk siswa.
Guru bekerja sama dan bertanggung jawab pada
proses pembelajaran dengan membimbing dan
mengarahkan siswa.
1. Guru tidak membimbing dan tidak
mengarahkan siswa.
2. Guru hanya dapat mengarahkan siswa.
3. Guru dapat membimbing dan
mengarahkan siswa namun kurang tepat.
4. Guru dapat membimbing dan mengarah
siswa dengan benar.
5. Guru dapat membimbing dan mengarah
siswa dengan benar dan menyenangkan.
Guru memberikan refleksi pada materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya.
1. Guru tidak memberikan refleksi pada
materi yang telah disampaikan dan tidak
memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya.
2. Guru memberikan refleksi pada materi
yang telah disampaikan namun tidak
memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya.
3. Guru memberikan refleksi pada namun
kurang sesuai dengan materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan
pada siswa untuk bertanya.
4. Guru memberikan refleksi pada materi
yang telah disampaikan dan memberikan
160
kesempatan pada siswa untuk bertanya.
5. Guru memberikan refleksi pada materi
yang telah disampaikan dan memberikan
kesempatan pada siswa untuk bertanya
dengan sopan atau baik.
3.. Penutup
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa atau
mengucap hamdallah
1. Guru menutup pembelajaran dengan
tidak berdo’a
2. Guru menutup pembelajaran dengan
berdo’a namun kurang tertib
3. Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa’a dengan tertib.
4. Guru menutup pembelajaran dengan
hening dan tertib.
5. Guru menutup pembelajaran dengan
khusyu, hening dan tertib.
Lampiran 10
161
RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
No
Aspek
Penilaian
Kriteria Penilian
Penilian
1. Pendahuluan
Siswa menjawab absensi
1. Siswa tidak menjawab absensi
2. Siswa menjawab absensi tidak sesuai
dengan namanya dengan suara yang pelan.
3. Siswa menjawab absensi sesuai dengan
namanya dengan suara yang pelan.
4. Siswa menjawab absensi sesuai
namanya dengan suara yang keras.
5. Siswa menjawab absensi sesuai
namanya dengan suara yang keras dan
mengngkat jari.
Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi
1.Sedikit siswa yang menjawab
pertanyaan.
2. Sebagian siswa yang menjawab
pertanyaan dengan kurang tepat dan kurang
benar.
3. Sebagian siswa menjawab pertanyaan
dengan benar.
4. Semua siswa menjawab pertanyaan
dengan tepat dan benar.
5. Semua Siswa menjawab pertanyaan
162
dengan baik, tepat dan benar
Siswa mendengarkan 2 tujuan pembelajaran
1. Siswa tidak mendengarkan tujuan
pembelajaran.
2. Siswa mendengarkan 1 tujuan
pembelajaran yang kurang tepat.
3. Siswa mendengarkan 1 tujuan
pembelajaran dengan benar.
4. Siswa mendengarkan 2 tujuan
pembelajaran.
5. Siswa mendengarkan 2 tujuan
pembelajaran dengan tepat dan benar.
2. Kegiatan Inti
Siswa Membentuk kelompok belajar ,
perkelompok 6 orang.
1. Siswa Tidak membentuk kelompok
belajar.
2. Siswa Membentuk kelompok belajar
berjumlah 2 orang.
3. Siswa membentuk kelompok belajar
berjumlah 4 orang.
4. Siswa membentuk kelompok belajara
berjumlah 5 orang
5.. Siswa membentuk kelompok belajar
berjumlah 6 orang.
Siswa mengerjakan LKS TTS
1. Siswa tidak mengisi LKS TTS
2. Siswa hanya dapat mengisi LKS TTS
yang menurun saja
3. Siswa dapat mengisi LKS TTS menurun
dan mendatar tapi tidak tepat waktu.
4. Siswa dapat mengisi LKS TTS menurun
163
dan mendatar dengan tepat waktu.
5. Siswa dapat mengisi LKS TTS menurun
dan mendatar dengan benar dan tepat
waktu.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
1. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
dengan suara yang pelan.
2. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
dengan suara yang lantang.
3. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
dengan suara yang lantang tapi kalimatnya
kurang tepat.
4. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
dengan kalimat yang tepat dan suara yang
lantang.
5. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
dengan berani, kalimat yang tepat dan
suara yang lantang.
Siswa aktif bertanya pada guru
1. Siswa kurang aktif bertanya karena
masih malu-malu.
2. Siswa aktif bertanya dengan bahasa
yang kurang baik dan masih malu-malu.
3. Siswa aktif bertanya dengan bahasa yang
baik.
4. Siswa aktif bertanya dengan rasa ingin
tahu dan bahasa yang baik.
5. Siswa aktif bertanya dengan berani, rasa
ingin tahu dan bahasa yang baik.
164
3. Penutup
Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a atau
mengucap hamdallah
1. Siswa menutup pembelajaran dengan
tidak berdo’a.
2. Siswa menutup pembelajaran dengan
berdo’a namun kurang tertib.
3. Siswa menutup pembelajaran dengan
berdo’a dengan tertib.
4. Siswa menutup pembelajaran dengan
berdo’a dengan hening dan tertib.
5. Siswa menutup pembelajaran dengan
berdo’a khusyu, hening dan tertib.
Lampiran 11
165
BERITA WAWANCARA OBSERVASI AWAL
DENGAN GURU
Hari/Tanggal : Selasa, 09 Juli 2013
Tempat : SDN Tugu 2 Depok
Nara Sumber : Y. Ervintyna.S.Pd.SD
Peneliti : Bagaimana respon siswa terhadap pelajaran IPA saat
pembelajaran berlangsung?
Guru : biasa-biasa saja responya, tidak terlalu terpacu kecuali ada
beberapa anak yang respon belajaranya sangat bagus dan sebagian
siswa juga ada yang respon belajarnya rendah.
Peneliti : Hambatan apa yang ada ketika ibu ketika proses pembelajaran
berlangsung pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas 5?
Guru : Banyak siswa yang tidak memperhatikan, buat gaduh dikelas,
sehingga kurangnya pemahaman materi yang telah disampaikan.
Peneliti : Solusi apa yang ibu berikan?
Guru : Memberi Hukuman, dan Menegurnya.
Peneliti : Metode atau Strategi apa yang biasa ibu gunakan ketika
pembelajaran berlangsung?
Guru : Biasanya saya menggunakan metode ceramah, Tanya jawab,
memberikan tugas, praktek klo ada alat-alatmya.
Peneliti : Berapakah Standar Kriteria Ketunutasan Minimum (KKM) pada
mata pelajaran IPA kelas 5?
166
Guru : 70
Peneliti : berapa nilai rata-rata siswa pada nilai ulangan harian?
Guru : Kurang lebih sekitar 60an Koma Sekian
Peneliti : Bagaimana Hasil belajar IPA pada siswa di SDN tugu 2 ini ?
Guru : Masih Tergolong Rendah
Lampiran 12
167
WAWANCARA SIKLUS I
Wawancara dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : 20 November 2013
Responden : Siswa
Tempat : SDN Tugu 2 Depok
Tujuan Wawancara : Mengetahui Tingkat Keberhasilan dan Kekurangan pada
tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tumbuhan hijau
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle
1. Apakah Kamu senang mengikuti pelajaran IPA dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle?
2. Pembelajaran manakah yang kamu suka, pembelajaran seperti biasanya
atau dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle?
3. Bagian manakah yang kamu suka dan tidak suka dalam menggunakan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA?
4. Perkembangan Apa saja yang kamu peroleh setelah mengikuti strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA?
5. Apakah strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA
dapat meningkatkan Hasil Belajar?
168
Hasil Wawancara dengan Siswa pada Tindakan Siklus I
1. Apakah Kamu senang mengikuti pelajaran IPA dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle?
Jawaban Siswa: Iya senang karena lebih asyik , tidak membosankan bisa
lebih aktif,dan lebih seru berdiskusi dengan kelompok.
2. Pembelajaran manakah yang kamu suka, pembelajaran seperti biasanya
atau dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle?
Jawaban Siswa: dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif
Croosword Puzzle
3. Bagian manakah yang kamu suka dan tidak suka dalam menggunakan
strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA?
Jawaban Siswa: sukanya ketika pengisian LKS TTS, main cepet-cepetan
ngisi LKSnya, tidak sukanya pada awal pembagian kelompok ribet belum
terbiasa.
4. Perkembangan Apa saja yang kamu peroleh setelah mengikuti strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA?
Jawaban Siswa : lebih cepet mengerti memahami materi, kadang suka ada
yang g ngerti tapi seru.
5. Apakah strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA
dapat meningkatkan Hasil Belajar?
Jawaban Siswa : Bisa
169
WAWANCARA SIKLUS II
Hari/ Tanggal : Rabu, 05 Desember 2013
Responden : Siswa
Tempat : SDN Tugu 2 Depok
Tujuan Wawancara : Mengetahui Tingkat Keberhasilan dan Kekurangan pada
tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tumbuhan hijau
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle
1. Bagaimanakah perasaanmu setelah mengikuti pelajaran IPA dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle?
2. Perkembangan Apa saja yang kamu peroleh setelah mengikuti strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA?
3. Apakah strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle perlu di terapkan
pada pembelajaran IPA?
Jawaban Siswa : Perlu, karena pembelajarannya lebih menyenangkan
4. Apakah maih ada kekurangan dan kelebihan dalam menggunakan strategi
pembelajaran aktif crossword Puzzle?
5. Apa saran kamu untuk strategi pembelajaran aktif crossword Puzzle pada
pelajaran IPA?
170
Hasil Wawancara dengan Siswa pada Tindakan Siklus II
1. Bagaimanakah perasaanmu setelah mengikuti pelajaran IPA dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle?
Jawaban Siswa : Senang
2. Perkembangan Apa saja yang kamu peroleh setelah mengikuti strategi
pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA?
Jawaban Siswa: Lebih cepet paham materi karena ada point-pointnya gitu
3. Apakah strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle perlu di terapkan
pada pembelajaran IPA?
Jawaban Siswa : Perlu, karena pembelajarannya lebih menyenangkan
4. Apakah maih ada kekurangan dan kelebihan dalam menggunakan strategi
pembelajaran aktif crossword Puzzle?
Jawaban Siswa: Kurangnya g ada klo udah terbiasa, kelebihannya bisa
saling berkerja sama dan lebih aktif
5. Apa saran kamu untuk strategi pembelajaran aktif crossword Puzzle pada
pelajaran IPA?
Jawaban Siswa : klo bisa sering-sering di gunain pembelajaran ini.
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek = 30
Butir soal = 30
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 1 A 23 7 0 23 23
2 2 B 24 6 0 24 24
3 3 C 19 11 0 19 19
4 4 D 26 4 0 26 26
5 5 F 22 8 0 22 22
6 6 G 14 16 0 14 14
7 7 H 21 9 0 21 21
8 8 I 24 6 0 24 24
9 9 J 22 8 0 22 22
10 10 K 15 15 0 15 15
11 11 L 17 13 0 17 17
12 12 M 18 12 0 18 18
13 13 N 18 12 0 18 18
14 14 O 17 13 0 17 17
15 15 P 19 11 0 19 19
16 16 Q 21 9 0 21 21
17 17 R 21 9 0 21 21
18 18 S 20 10 0 20 20
19 19 T 16 14 0 16 16
20 20 U 19 11 0 19 19
21 21 V 20 10 0 20 20
22 22 W 16 14 0 16 16
23 23 X 17 13 0 17 17
24 24 Y 22 8 0 22 22
25 25 Z 17 13 0 17 17
26 26 AA 14 16 0 14 14
27 27 AB 17 13 0 17 17
28 28 AC 20 10 0 20 20
29 29 AD 18 12 0 18 18
30 30 AF 17 13 0 17 17
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 19.13
Simpang Baku= 3.04
KorelasiXY= 0.23
Reliabilitas Tes= 0.37
Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 A 8 15 23
2 2 B 12 12 24
3 3 C 9 10 19
4 4 D 12 14 26
5 5 F 11 11 22
6 6 G 6 8 14
7 7 H 8 13 21
8 8 I 12 12 24
9 9 J 11 11 22
10 10 K 6 9 15
11 11 L 9 8 17
12 12 M 8 10 18
13 13 N 5 13 18
14 14 O 9 8 17
15 15 P 7 12 19
16 16 Q 9 12 21
17 17 R 10 11 21
18 18 S 9 11 20
19 19 T 9 7 16
20 20 U 7 12 19
21 21 V 8 12 20
22 22 W 8 8 16
23 23 X 7 10 17
24 24 Y 10 12 22
25 25 Z 6 11 17
26 26 AA 6 8 14
27 27 AB 6 11 17
28 28 AC 8 12 20
29 29 AD 8 10 18
30 30 AF 7 10 17
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 4 D 26 1 1 1 1 1 1 1
2 2 B 24 - 1 1 1 1 1 1
3 8 I 24 - 1 1 1 1 1 1
4 1 A 23 - 1 1 1 - 1 1
5 5 F 22 - - 1 1 1 - 1
6 9 J 22 - 1 1 1 1 1 1
7 24 Y 22 - 1 1 1 1 1 1
8 7 H 21 - 1 1 1 - 1 1
Jml Jwb Benar 1 7 8 8 6 7 8
8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 4 D 26 1 - 1 1 1 - 1
2 2 B 24 - 1 1 1 1 - -
3 8 I 24 - - 1 1 1 1 1
4 1 A 23 1 - 1 1 1 - 1
5 5 F 22 1 - - - 1 1 1
6 9 J 22 - 1 1 1 1 - -
7 24 Y 22 - 1 1 1 1 - 1
8 7 H 21 1 - 1 1 1 1 1
Jml Jwb Benar 4 3 7 7 8 3 6
15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 4 D 26 1 - 1 1 1 1 1
2 2 B 24 1 - 1 1 1 1 1
3 8 I 24 1 1 1 1 1 1 1
4 1 A 23 - 1 1 1 - 1 1
5 5 F 22 1 1 1 1 1 1 -
6 9 J 22 1 - 1 1 1 1 1
7 24 Y 22 1 - 1 1 - 1 -
8 7 H 21 - 1 1 1 - - 1
Jml Jwb Benar 6 4 8 8 5 7 6
22 23 24 25 26 27 28
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 4 D 26 1 - 1 1 1 1 1
2 2 B 24 1 - 1 1 1 1 1
3 8 I 24 1 - - 1 - 1 1
4 1 A 23 1 - 1 1 1 1 1
5 5 F 22 1 1 1 1 - 1 1
6 9 J 22 1 - 1 - - 1 1
7 24 Y 22 1 - 1 1 1 1 1
8 7 H 21 1 - 1 1 - 1 1
Jml Jwb Benar 8 1 7 7 4 8 8
29 30
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30
1 4 D 26 1 1
2 2 B 24 1 1
3 8 I 24 1 1
4 1 A 23 1 1
5 5 F 22 1 1
6 9 J 22 1 1
7 24 Y 22 1 -
8 7 H 21 - 1
Jml Jwb Benar 7 7
Kelompok Asor
Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 25 Z 17 1 1 1 1 1 1 -
2 27 AB 17 - 1 1 1 1 1 1
3 30 AF 17 - 1 1 1 1 1 1
4 19 T 16 - 1 1 1 1 1 -
5 22 W 16 - 1 1 1 - - 1
6 10 K 15 - - 1 1 1 1 1
7 6 G 14 - 1 1 1 1 1 1
8 26 AA 14 - 1 1 1 - 1 1
Jml Jwb Benar 1 7 8 8 6 7 6
8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 25 Z 17 - 1 1 - 1 - 1
2 27 AB 17 - - - - 1 1 -
3 30 AF 17 - - - - 1 1 -
4 19 T 16 - - - 1 1 - -
5 22 W 16 - 1 - - 1 - -
6 10 K 15 - - 1 - 1 - 1
7 6 G 14 - - 1 - - - -
8 26 AA 14 1 - - 1 - - 1
Jml Jwb Benar 1 2 3 2 6 2 3
15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 25 Z 17 - 1 - 1 - 1 -
2 27 AB 17 - 1 1 1 - 1 -
3 30 AF 17 - 1 1 1 - 1 -
4 19 T 16 1 - 1 1 1 - -
5 22 W 16 - 1 1 1 - - -
6 10 K 15 - - 1 1 - - -
7 6 G 14 - - 1 1 - 1 -
8 26 AA 14 1 - - 1 - - -
Jml Jwb Benar 2 4 6 8 1 4 0
22 23 24 25 26 27 28
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 25 Z 17 1 1 - - 1 - -
2 27 AB 17 - - 1 - 1 1 1
3 30 AF 17 1 - 1 - - 1 -
4 19 T 16 1 1 - - - 1 -
5 22 W 16 1 1 - 1 - 1 1
6 10 K 15 - - 1 - - 1 1
7 6 G 14 - - - - - 1 1
8 26 AA 14 1 - - - - 1 -
Jml Jwb Benar 5 3 3 1 2 7 4
29 30
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30
1 25 Z 17 1 -
2 27 AB 17 - 1
3 30 AF 17 1 1
4 19 T 16 1 1
5 22 W 16 1 1
6 10 K 15 1 1
7 6 G 14 1 1
8 26 AA 14 1 1
Jml Jwb Benar 7 7
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 30
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 30
Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 1 1 0 0.00
2 2 7 7 0 0.00
3 3 8 8 0 0.00
4 4 8 8 0 0.00
5 5 6 6 0 0.00
6 6 7 7 0 0.00
7 7 8 6 2 25.00
8 8 4 1 3 37.50
9 9 3 2 1 12.50
10 10 7 3 4 50.00
11 11 7 2 5 62.50
12 12 8 6 2 25.00
13 13 3 2 1 12.50
14 14 6 3 3 37.50
15 15 6 2 4 50.00
16 16 4 4 0 0.00
17 17 8 6 2 25.00
18 18 8 8 0 0.00
19 19 5 1 4 50.00
20 20 7 4 3 37.50
21 21 6 0 6 75.00
22 22 8 5 3 37.50
23 23 1 3 -2 -25.00
24 24 7 3 4 50.00
25 25 7 1 6 75.00
26 26 4 2 2 25.00
27 27 8 7 1 12.50
28 28 8 4 4 50.00
29 29 7 7 0 0.00
30 30 7 7 0 0.00
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30
Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 3 10.00 Sangat Sukar
2 2 28 93.33 Sangat Mudah
3 3 29 96.67 Sangat Mudah
4 4 29 96.67 Sangat Mudah
5 5 24 80.00 Mudah
6 6 25 83.33 Mudah
7 7 28 93.33 Sangat Mudah
8 8 10 33.33 Sedang
9 9 8 26.67 Sukar
10 10 19 63.33 Sedang
11 11 15 50.00 Sedang
12 12 24 80.00 Mudah
13 13 10 33.33 Sedang
14 14 18 60.00 Sedang
15 15 14 46.67 Sedang
16 16 11 36.67 Sedang
17 17 26 86.67 Sangat Mudah
18 18 29 96.67 Sangat Mudah
19 19 8 26.67 Sukar
20 20 19 63.33 Sedang
21 21 8 26.67 Sukar
22 22 24 80.00 Mudah
23 23 9 30.00 Sukar
24 24 20 66.67 Sedang
25 25 19 63.33 Sedang
26 26 14 46.67 Sedang
27 27 28 93.33 Sangat Mudah
28 28 26 86.67 Sangat Mudah
29 29 22 73.33 Mudah
30 30 27 90.00 Sangat Mudah
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30
Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0.134 -
2 2 0.057 -
3 3 0.070 -
4 4 0.070 -
5 5 0.162 -
6 6 0.080 -
7 7 0.236 -
8 8 0.276 -
9 9 0.125 -
10 10 0.312 -
11 11 0.402 Signifikan
12 12 0.329 -
13 13 0.087 -
14 14 0.242 -
15 15 0.406 Signifikan
16 16 0.082 -
17 17 0.280 -
18 18 0.133 -
19 19 0.503 Sangat Signifikan
20 20 0.405 Signifikan
21 21 0.629 Sangat Signifikan
22 22 0.441 Signifikan
23 23 -0.175 -
24 24 0.410 Signifikan
25 25 0.590 Sangat Signifikan
26 26 0.339 -
27 27 0.101 -
28 28 0.412 Signifikan
29 29 -0.024 -
30 30 -0.097 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30
Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
No Butir Baru No Butir Asli a b c d *
1 1 1-- 26--- 0-- 3** 0
2 2 28** 0-- 1+ 1+ 0
3 3 29** 0-- 1--- 0-- 0
4 4 0-- 0-- 1--- 29** 0
5 5 2++ 0-- 24** 4-- 0
6 6 25** 4--- 1+ 0-- 0
7 7 28** 2--- 0-- 0-- 0
8 8 0-- 10** 2- 18--- 0
9 9 10+ 4+ 8++ 8** 0
10 10 6- 19** 0-- 5+ 0
11 11 8- 1-- 15** 6++ 0
12 12 0-- 0-- 6--- 24** 0
13 13 19--- 10** 0-- 1-- 0
14 14 3+ 18** 9--- 0-- 0
15 15 14** 13--- 3+ 0-- 0
16 16 0-- 11** 9+ 10- 0
17 17 26** 3--- 1+ 0-- 0
18 18 0-- 1--- 29** 0-- 0
19 19 2- 13-- 8** 7++ 0
20 20 19** 0-- 0-- 11--- 0
21 21 1-- 10+ 8** 11+ 0
22 22 24** 1- 5--- 0-- 0
23 23 9** 19--- 0-- 2- 0
24 24 3++ 20** 4++ 3++ 0
25 25 5+ 3++ 3++ 19** 0
26 26 4+ 14** 11--- 1-- 0
27 27 1+ 0-- 1+ 28** 0
28 28 26** 2+ 0-- 2+ 0
29 29 2+ 4+ 2+ 22** 0
30 30 0-- 2-- 1++ 27** 0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 19.13
Simpang Baku= 3.04
KorelasiXY= 0.23
Reliabilitas Tes= 0.37
Butir Soal= 30
Jumlah Subyek= 30
Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 0.00 Sangat Sukar 0.134 -
2 2 0.00 Sangat Mudah 0.057 -
3 3 0.00 Sangat Mudah 0.070 -
4 4 0.00 Sangat Mudah 0.070 -
5 5 0.00 Mudah 0.162 -
6 6 0.00 Mudah 0.080 -
7 7 25.00 Sangat Mudah 0.236 -
8 8 37.50 Sedang 0.276 -
9 9 12.50 Sukar 0.125 -
10 10 50.00 Sedang 0.312 -
11 11 62.50 Sedang 0.402 Signifikan
12 12 25.00 Mudah 0.329 -
13 13 12.50 Sedang 0.087 -
14 14 37.50 Sedang 0.242 -
15 15 50.00 Sedang 0.406 Signifikan
16 16 0.00 Sedang 0.082 -
17 17 25.00 Sangat Mudah 0.280 -
18 18 0.00 Sangat Mudah 0.133 -
19 19 50.00 Sukar 0.503 Sangat Signifikan
20 20 37.50 Sedang 0.405 Signifikan
21 21 75.00 Sukar 0.629 Sangat Signifikan
22 22 37.50 Mudah 0.441 Signifikan
23 23 -25.00 Sukar -0.175 -
24 24 50.00 Sedang 0.410 Signifikan
25 25 75.00 Sedang 0.590 Sangat Signifikan
26 26 25.00 Sedang 0.339 -
27 27 12.50 Sangat Mudah 0.101 -
28 28 50.00 Sangat Mudah 0.412 Signifikan
29 29 0.00 Mudah -0.024 -
30 30 0.00 Sangat Mudah -0.097 -
DATA MENTAH
===========
Jumlah Subyek= 30
Jumlah Butir Soal= 30
Jumlah Pilihan Jawaban= 4
Nama berkas: F:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Urut Subyek No. Butir Asli ---> 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Subyek | Kunci -> D A A D C A A B D
1 1 A B A A D D A A B B
2 2 B B A A D C A A D D
3 3 C B A A D C A A D C
4 4 D D A A D C A A B A
5 5 F B D A D C C A B C
6 6 G B A A D C A A D B
7 7 H B A A D D A A B A
8 8 I B A A D C A A D A
9 9 J B A A D C A A D D
10 10 K B C A D C A A D B
11 11 L B A A D C B A D C
12 12 M B A C C C A A B C
13 13 N D A A D A A A D A
14 14 O B A A D D B A D C
15 15 P B A A D C A A B D
16 16 Q A A A D C B A B A
17 17 R B A A D C A A D D
18 18 S B A A D C A A D A
19 19 T B A A D C A B D A
20 20 U B A A D C A A B C
21 21 V B A A D C A A B A
22 22 W B A A D D B A D D
23 23 X B A A D C A A D D
24 24 Y B A A D C A A D D
25 25 Z D A A D C A B C D
26 26 AA B A A D A A A B B
27 27 AB B A A D C A A D A
28 28 AC B A A D C A A D C
29 29 AD B A A D C A A D C
30 30 AF B A A D C A A C A
Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Urut Subyek No. Butir Asli ---> 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Subyek | Kunci -> B C D B B A B A C
1 1 A B C D A B B B A C
2 2 B B C D A C A C A C
3 3 C D A D A B A D A C
4 4 D B C D A B A C A C
5 5 F D D D B B A B A C
6 6 G B D C A C B D A C
7 7 H B C D B B C B A C
8 8 I B C D B B A B A C
9 9 J B C D A C A C A C
10 10 K B A D A B B D A C
11 11 L B D C B C B C A C
12 12 M A C D B C A C A C
13 13 N B A D B B B B B C
14 14 O A C D D C A D A C
15 15 P B C C A B B B C C
16 16 Q B D D B A A C A C
17 17 R A D D A B A D A C
18 18 S B C C A C A D A C
19 19 T A C D A C A C A C
20 20 U B C C A B C D A C
21 21 V B C D B B B C A C
22 22 W A B D A C B B A C
23 23 X B D D A B B D A B
24 24 Y B C D A B A C A C
25 25 Z B A D A B B B B C
26 26 AA D C C A B A D B C
27 27 AB D A D B A B B A C
28 28 AC A A D A B C B A C
29 29 AD B A D A B B D A C
30 30 AF D A D B A B B A C
Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Urut Subyek No. Butir Asli ---> 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Subyek | Kunci -> C A C A A B D B D
1 1 A D A C A B B D B D
2 2 B C A C A B B D B D
3 3 C C A D A B D D C D
4 4 D C A C A B B D B D
5 5 F C A B A A B D C D
6 6 G D A B C B C C C D
7 7 H B D C A B B D A D
8 8 I C A C A B A D C D
9 9 J C A C A B B C A D
10 10 K B D D C B B A C D
11 11 L B D D A A A D B D
12 12 M A A B A B B D C D
13 13 N D A D C D B B B D
14 14 O A D B A A B D C D
15 15 P B A D A B C D D D
16 16 Q D A B A A B D B D
17 17 R B A A A A B D B D
18 18 S C A D A B B D B D
19 19 T C D B A A D A C D
20 20 U B D D A B B D B C
21 21 V B D D A B B D C D
22 22 W B D B A A C D C D
23 23 X B A D C B B A C D
24 24 Y B A B A B B D B D
25 25 Z D A D A A D B B A
26 26 AA B D B A B C C A D
27 27 AB D A B C D B B B D
28 28 AC B D C A B B D B D
29 29 AD B D C B A A A B D
30 30 AF D A D A B B A A D
Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 28 29 30
Urut Subyek No. Butir Asli ---> 28 29 30
Nama Subyek | Kunci -> A D D
1 1 A A D D
2 2 B A D D
3 3 C A D D
4 4 D A D D
5 5 F A D D
6 6 G A D D
7 7 H A B D
8 8 I A D D
9 9 J A D D
10 10 K A D D
11 11 L A D D
12 12 M A A D
13 13 N A B D
14 14 O A D D
15 15 P A B D
16 16 Q A B D
17 17 R A D B
18 18 S A C D
19 19 T D D D
20 20 U A D D
21 21 V A A D
22 22 W A D D
23 23 X A D D
24 24 Y A D B
25 25 Z D D C
26 26 AA B D D
27 27 AB A C D
28 28 AC A D D
29 29 AD A D D
30 30 AF B D D
TENTANG PENULIS
Nama lengkap penulis yaitu Edah Jubaedah.,lahir di Bogor .
Pada tanggal 07 Mei 1991 dari pasangan bapak Madi dan
ibu Saronih. Penulis berkebangsaan dan beragama islam,
penulis merupakan anak ketiga dari 2 bersaudara. Kini penulis beralamat di
kampung Sindang karsa RT03 RW 07 No.15 Kelurahan Sukamaju Baru
Kecamatan Tapos Kota Depok.
Adapun riwayat pendidikan penulis yaitu pada tahun 2003 penulis lulus
dari MI.Nurul Falah. Kemudian melajutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-
Karimiyah lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2009 lulus dari Madrasah Aliyah
(MA) Al-Karimiyah Sawangan-Depok.
Penulis pernah mengikuti kegiatan organisasi di sekolah diantaranya
pernah menjadi anggota OSIS di Mts Al-Karimiyah sebagai seksi Pendidikan, dan
pada saat MA. Al-Karimiyah pernah menjadi anggota IPPK (Ikatan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah) sebagai sekretaris IPPK. Dan pernah menjadi anggota
BEM-J PGMI UIN Syarief Hidayatullah Jakarta.
Recommended