View
493
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 1/10
BAB II
KONSEP TEORITIS BERBICARA
A. Pendahuluan
Konsep dasar berbicara merupakan materi awal yang akan menguraikan teori –
teori dasar untuk memahami keterampilan berbicara.
Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian berbicara, tujuan berbicara (
khusus dan umum ), jenis – jenis berbicara (satu arah dan dua arah ) beserta contohnya,
metode berbicara ( serta merta, naskah, menghafal dan ekstemporan), dan juga dijelaskan
tentang perbedaan tinjauan berbicara sebagai ilmu dan tinjauan berbicara sebagai seni.
Dari pembahasan materi pada bab ini, tujuan yang ingin dicapai adalah setelah
mahasiswa membaca dan memahami/mempelajari bab in diharapkan mereka mampu:
Menjelaskan hubungan berbicara dengan aspek berbahasa lainnya
Menerangkan pengertian berbicara dengan contoh
Mencontohkan tujuan umum dan tujuan khusus seseorang berbicara
Menjelaskan 4 ( empat ) metode dalam berbicara beserta kekurangan dan
kelebihannya
Membedakan berbicara satu arah dan berbicara dua arah dengan contoh
Menerangkan perbedaan berbicara sebagai ilmu dengan berbicara sebagai
seni;
Mejelaskan beberapa prinsip dasar berbicara
B. Materi
1. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek berbahasa. Berbicara adalahketerampilan berbahasa yang berkembang pada diri manusia semenjak ia masih anak-
anak. Keterampilan berbahasa ini didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada saat
ini pulalah keterampilan berbicara berbicara atau keterampilan berujar dipelajari atau
dimulai.
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 2/10
Berbicara sangat erat kaitannya dengan perkembangan kemampuan menyimak
anak. Ketepatan dan perkembangan kosakata yang diperoleh anak dipengaruhi oleh
kemampuan daya simak si anak.
a.
Hubungan antara berbicara dengan menyimak
Menurut Brooks, 1964 (Tarigan, 1983:4-7) bahwa berbicara dan menyimak
merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang berlangsung, merupakan komunikasi
tatap muka atau Face to face communication. Hubungan berbicara dengan menyimak
adalah sebagai berikut:
Ujaran biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru
Kata-kata yang dipakai serta dipelajari oleh anak biasanya ditentukan oleh
perangsang yang sering di temui
Ujaran anak mencerminkan pemakai bahasa dirumah dan dalam masyarakat
tempat hidupnya
Anak yang lebih muda , lebih dapat memahami kalimat yang lebih jauh panjang
dan rumit, daripada kalimat yang dapat diucapkannya
Bunyi atau suara merupakan factor penting dalam meningkatkan cara pemakaian
kata-kata sianak
Berbicara dengan bantuan alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi
yang lebih baik daripada pihak penyimak
b. Hubungan antara berbicara dengan membaca
Dari telaah beberapa penilitian, maka hubungan kegiatan lisan dan membaca
antara lain sebagai berikut:
Performansi / penampilan membaca berbeda sekali dengan kecakapan berbahasa
lisan
Pola ujaran yang tuna aksara mungkin mengganggu pelajaran membaca bagi anak-
anak
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 3/10
Bagi anak awal sekolah, ujaran membentuk suatu dasar bagi pelajaran membaca.
Sedangkan bagi anak kelas tinggi akan trurt membantu meningkatkan bahasa lisab
mereka
Kosa kata khusus mengenai bahan bacaan haruslah diajarkan secara langsung
c. Hubungan antara ekspresi lisan dengan ekspresi tulis
anak belajar berbicara jauh sebelum sang anak dapat menulis
anak yang telah dapat menulis dengan lancar biasanya dapat pula menuliskan
pengalaman pertamanya tanpa diskusi pendahuluan
perbedaannya, ekspresi lisan cenderung kearah kuran berstruktur, lebih sering
berubah-ubah, tidak tetap, serta lebih membingungkan daripada komunikasi tulis
suatu pembicaraan memerlukan catatan serta bagan atau ide untuk disampaikan
kepada pendengar.
2. Batasan dan Tujuan Berbicara
Berbicara bukanlah sekadar pengucapan bunyi atau kata-kata saja, tetapi berbicara
merupakan suatu alat untuk menyampaikan gagasan yang disusun dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan pendengar/ penyimak.
Menurut Tarigan (1983 : 15 ) berbicara adalah kemampuan dalam mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan. Berbicara merupakan sutau bentuk prikau manusia yang
memanfaatkan factor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantic, dan linguistic, secara
luas berbicara dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi control
manusia.
Setiap orang yang berbicara tentu mempunyai tujuan yakni menyampaikan
pikiran dan perasaan secara efektif. Sebagai alat social, pada dasarnya berbicara
mempunyai tiga maksud umum (Tarigan) yaitu sebagai berikut:
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 4/10
a) Mendorong, yaitu pembicara berusaha memberikan semangat, membagkitkan
gairah, ataupun menekan perasaan yang kurang baik, serta menunjukan rasa
hormat dan pengabdian.
b) Meyakinkan, pembicara berusaha untuk mempengaruhi keyakinan atau sikapmental/ intelektual para pendengar untuk tujuan meyakinkan
c) Berbuat dan bertindak , usaha pembaca apabila dia menghendaki beberapa
macam tindakan/ reaksi fisik para pendengar
d) Memberitahukan, pembicara ingin memberitahukan/ menyampaikan sesuatu
kepada pendengar agar mereka dapat mengerti tentang sesuatu hal atau
memperluas bidang pengetahuan mereka
e) Menyenangkan, pembicaraan dengan maksud menggembirakan orang yang
mendengarkan pembicaraannya, dengan tujua menyenangkan.
Sedangkan menurut Keraf, tujuan khusus pembicaraan adalah suatu tanggapan
khusus yang diharapkan dari pendengar. Tujuan khusus adalah suatu hal yang diharapkan
untuk dikerjakan atau dirasakan, diyakini, dimengerti atau disenangi oleh pendengar.
3.
Prinsip Umum Kegiatan Berbicara
Pelaksanaan suatu kegiatan berbicara didasari oleh beberapa hal sebagai berikut (
Tarigan, 1983:16).
a. Membutuhkan paling sedikit dua orang
b. Mempergunakan suatu sandi linguistic yang dipahami bersama
c. Mnerima/ mengakui suatu daerah referensi umum
d. Merupakan suatu pertukaran antara partisipan
e. Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lain, dan kepada lingkungan nya
dengan segera
f. Berhubungan dengan masa kini
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 5/10
g. Hanya melibatkan perlengkapan yang berhubungan dengan bunyi bahasa dan
pendengaran
h. Secara tidak pandang bulu menghadapi serta memperlakkan apa yang nyata dan apa
yang diterima sebagai dalil.
Woolbert melakukan analisis yang bersifat khas serta mengandung modifikasi
yang sering diremehkan oleh orangn tetapi sebenarnya perlu mendapat perhatian yang
penting. Ia menulis “ seorang pembicara pada dasarnya terdiri dari empat hal yang
diperlukan dalam menyatakan pendapatnya kepada orag lain.
Pertama, sang pembicara merupakan suatu kemauan, suatu maksud, yang
diinginkannya dimiliki oleh orang lain, yaitu suatu pikiran. Kedua, sang pembicara
adalah pemakai bahasa, membentuk pikiran dan perasaan menjadi kata-kata. Ketiga,
sang pembicara adalah sesuatu yang ingin disimak, ingin didengarkan , yang
menyampaikan maksud dan kata-katanya kepada orang lain melalui suara.
4. Ciri Pribadi Pembicara yang Dewasa
Keberhasilan seseorang dalam berkomunikasi dimasyarakat menunjukan
kematangan atau kedewasaannya. Ada 4 keterampilan utama sebagai ciri pribadi yang
dewasa menurut Powers (Tarigan, 1983:19) :
Keterampilan semantic adalah kemampuan untuk memepergunnakan kata-kata
dengan tepat dan dengan penuh pengertian
Keterampilan fonetik adalah kemampuan untuk membentuk unsure-unsur fonemik
bahasa kita secara tepat
Keterampilan vocal adalah kemampuan untuk menciptakan efek emosional yang
diinginkan dengan suara kita
Keterampilan social adalah kemampuan untuk berpatisipasi secara efektif dalam
hubungannya dalam masyarakat
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 6/10
5. Berbicara Sebagai Seni dan Ilmu
a. Berbicara sebagai ilmu
Banyak hal dasar sebagai teori /ilmu untuk menunjang seseorang terampil
berbicara. Tidak mungkin seseorang terampil berbicara tanpa tahu atau tanpa
memiliki teori dasar tentang berbicara. hal yang perlu ditelaah jika berbicara
dipandang sebagai ilmu:
meknisme bicara dan mendengar
latihan dasar bagi ujaran dan suara
bunyi-bunyi bahasa
bunyi-bunyi dalam rangkaian ujaran
vowel-vowel
diftong-diftong
konsonan-konsonan
patologi ujaran (Mulgrave, 1954:120)
b. Berbicara sebagai seni
Jikalau kita memandang berbicara sebagai seni. Maka penekanan diletakan
pada penerapannya sebagai alat komunikasi dalam masyarakat. Dan butir-butir yang
mendapat perhatian yaitu:
1. Berbicara dimuka umum
2. Semantic: pemahaman makna kata
3. Diskusi kelompok
4. Argumetasi
5. Debat
6. Prosedur parlementer
7. Penafsiran lisan
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 7/10
8. Seni drama
9. Berbicara melalui udara
6. Jenis-Jenis Berbicara
a. Berbicara Satu Arah
Merupakan suatu pembicaraan untuk mengungkapkan buah pikiran, gagasan,
dan perasaan kepada sipendengar tanpa terjadinya proses interaksi timbale balik.
Contonya yaitu: pidato, khotbah, wawancara, wawancara, pewara.
b. Berbicara Dua Arah
Berbicara dua arah terjadi apabila sipembicara menyampaikan pikiran dan
perasaan kepada orang lain, kemudian mendapat tanggapan balik dari pendengar
secara langsung. Contohnya: diskusi, Tanya jawab, dan drama.
Kalau kita lihat lebih jauh lagi, menurut tingkat keresmiannya, berbicara dapat
dibagi atas beberapa:
berbicara formal
Merupakan kegiatan berbicara yang dilakukan di depan forum, dengan
tema tertentu, dan mediumnya bahasa indonesia ragam baku. Contoh : pidato,
ceramah, diskusi.
berbicara informal/ tidak resmi
Merupakan kegiatan berbicara yang dilakukan pada acara – acara tidak
resmi. Contoh : berbicara dengan teman sebaya, dengan keluarga, dengan teman
ketika menunggu antrian dan sebagainya.
7. Catur Cara Saji Wicara
Dalam kegiatan berbicara, ada 4 metode berbicara yang disebut dengan “ catur
cara saji wicara”, yang berarti empat cara unyuk menyampaikan suatu pembicaraan.
Keempat metode tersebut:
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 8/10
a. Metode Serta Merta ( Impromptu Delivery)
Metode ini biasanya digunakan oleh seseorang yang serta merta atau secara
mendadak diminta brbicara secara spontan di depa orang banyak..
Kelebihan metode ini anatara lain:
Tidak memerlukan waktu yang panjang untuk mempersiapkan pembicaraan
Bagi yang berpengalaman tampil berbicara, cara ini cukup efektif
Tidak memerlukan waktu untuk mengumpulkan bahan
Kekurangan dari metode ini:
Cenderung berbicara tidak efektif dan berbelit-belit
Pembicaraan kaku
Penggunaan bahasa juga cenderung tidak efektif
b. Metode Menghafal ( Delivery From Memory)
Adalah satu cara yang digunakan pembicara untuk menyampaikan pikiran dan
perasaannya didepan orang banyak dengan bantuan daya ingat yang kautdan
kekayaan materi yang dimiliki.
kelebihan metode ini:
Sistematis dan teratur
Tidak berbelit-belit
Lengkap
kelemahan metode ini:
Sering menjemukan
Cenderung berbicara cepat-cepat
Kurang penghayatan
Sulit menyesuaikan diri dengan reaksi pendengar
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 9/10
c. Metode Naskah ( Delivery From Manuscript )
Metode ini jarang sekali dipergunakan, kecuali pada saat-saat penting.
Kelebihan dari metode ini:
naskah membantu si pembicara
mempunyai fungsi dokumentasi
lengkap
sedangkan kelemahannya yaitu:
agak kaku
tidak menarik
sulit member tekanan
d. Metode Ekstemporan ( Extemporaneous Delivery)
Dalam metode ini, kadang-kadang disiapkan konsep naskah dengan tidak perlu
menghafal kata demi kata.Metode ini lebih bersifat fleksibel dan variatif dalam
menggunakan kata-kata.Sebaliknya jika metode ini terlalu bersifat sketsa, maka
hasilnya sama dengan metode serta merta.
Jika catatan ditulis pada kartu biasa disebut card system. Sedangkan jikalau
catatan ditulis pada lembara kertas dengan no urut, disebut number system.
5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 10/10
TUGAS 1
KONSEP TEORITIS BERBICARA
Disusun oleh :
Nama : Iit Suryani
NPM : 11.10.010.744.088
Dosen Pembimbing
Dra. Asmawati, M.Pd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP – YDB – LUBUK ALUNG
2011 – 2012
Recommended