TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH DAN METODE · PDF fileteknik pengambilan contoh dan metode analisis...

SYEKHFANI

1

TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH DAN METODE

ANALISIS TANAH

URGENSI UJI TANAH

KEUNTUNGAN CEPAT MUDAH MURAH AKURAT CAKUPAN LUAS

KELEMAHAN MEMBUTUHKAN KETELITIAN TINGGI

TINGKAT KESALAHAN BESAR

MEMBUTUHKAN LAB

MEMBUTUHKAN AHLI DAN TEKNISI

2

PERSIAPAN SAMPEL

PERSIAPAN:

PENENTUAN SUB-SAMPEL

METODE SPLIT

KEHALUSAN SAMPEL

AKURASI PENIMBANGAN

PENYIMPANAN SAMPEL

TIMBANGAN HALUS/AKURAT

TEKNIK PENIMBANGAN YG BENAR

ALAT DESIKATOR (KELEMBABAN)

BOTOL SAMPEL YG BAIK

TEMPAT PENYIMPANAN YG BENAR (BEBAS KELEMBABAN, CAHAYA, DLL.)

3

Prinsip: MEWAKILI AREA YG DITELITI

PENGAMBILAN/PERSIAPAN SAMPEL

CONTOH TANAH YG BENAR:

REPRESENTATIF TERHADAP AREA

JENIS SAMPEL (BULK, DISTURBERD)

METODE PENENTUAN TITIK SAMPEL

JUMLAH TITIK SAMPEL

TEMPAT PENGAMBILAN SAMPEL

KEDALAMAN SAMPEL JUMLAH MASSA

SAMPEL PENANGANAN DARI

LAPANG KE LABORATORIUM

REPRESENTATIF TERHADAP SAMPEL

METODE PENENTUAN SUB SAMPEL

METODE MEMPERTAHANKAN KONDISI SAMPEL

METODE PENYIMPANAN SAMPEL

4

CARA MENENTUKAN TITIK CONTOH

5

PELAKSANAAN ANALISIS

KESESUAIAN METODE DAN ALAT

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN EVALUASI (JANGKA: PANJANG/PENDEK/ SEGERA)

METODE ANALISIS: BENAR DAN AKURAT

JENIS ANALISIS: TOTAL/TERSEDIA/

LARUT TOTAL: STATUS

UNSUR POTENSIAL (JANGKA PANJANG)

TERSEDIA: STATUS UNSUR TERSEDIA (JANGKA PENDEK)

LARUT: STATUS UNSUR CEPAT TERSEDIA/HILANG (MOBILITAS UNSUR)

ANALISIS TERSEDIA:

KEMAMPUAN EKSTRAKTAN VS UPTAKE

JENIS/STATUS TANAH

SIFAT BUFFER

6

INTERPRETASI DATA

AKURASI PENCATATAN DATA

MENGGUNAKAN TABEL HASIL ANALISIS YG TELAH DISEDIAKAN

MENGGUNAKAN RUMUS YG BENAR UTK MEMPEROLEH DATA ANALISIS

KODE DATA ANALISIS SESUAI DG KODE SAMPEL LAPANGAN

INTERPRETASI DATA ANALISIS

MENGGUNAKAN TABEL STANDAR BAKU YG BENAR DAN RESMI

MENGGUNAKAN STANDAR BAKU YG DIPEROLEH DARI PENELITIAN KHUSUS

MENGGUNAKAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

7

HUKUM MINIMUM/

PENGURANGAN HASIL

ULRICH & HILL

WEAR & SOMNER

Gb. 1

PRODUKSI TANAMAN DIBATASI FAKTOR PALING MINIMUM BILA FAKTOR INI TIDAK DIOPTIMALKAN, MAKA INPUT FAKTOR LAIN TIDAK AKAN DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI RESPON TERJADI HINGGA BATAS MAKSIMUM DAN BILA LEVEL FAKTOR DITAMBAH AKAN TERJADI PENURUNAN PRODUKSI

BATAS KRITIS

KONSEP

CATE & NELSON

X

X X

X X

X X

X X

X

X

X

X X

X

KADAR UNSUR

KADAR UNSUR

KADAR UNSUR

Hasil 90%

Hasil

Hasil

8

KADAR B. ORGANIK

N, P

DAN LAIN-LAIN

PRODUKSI

Gb. 2

R

SR

SR

SR

R

R

R

S

S

S

S

T

T

T

ST

ST ST

T

SURVEI STATUS UNSUR

9

Gb. 3

BO N P PROD BO 1 0.81** 0.78** 0.98** N 1 0.80** 0.90** P 1 0.95** PROD 1

KORELASI POSITIP NYATA ANTARA: BO – N N – P

BO – PROD

N – PROD P – PRODUKSI

KORELASI

10

SURVAI LAPANG

PERCOBAAN RUMAH-KACA

Gb. 4

KURVA STANDAR

DOSIS REKOMENDASI

X

DOSIS PUPUK

REKOMENDASI

PERCOBAAN

LAPANG (KALIBRASI)

HASIL X X

X X X

X

X

X

X X

X

X

X

X

X

HASIL

HASIL

KADAR UNSUR

DOSIS PUPUK

DOSIS PUPUK

KADAR UNSUR

KADAR UNSUR

KADAR UNSUR

11

UNSUR Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Nitrogen <0.10 0.11 – 0.20

0.21 – 0.50

0.51 – 0.75

>0.75

Carbon <1.00 1.01 – 2.00

2.01 – 3.00

3.01 – 5.00

>5.00

C/N <5 5 - 10 11 - 15

16 - 25

>25

C-organik Bahan Organik = x 1.72

REAKSI H2O2 DENGAN BO: 1. BO bereaksi membuih dgn hidrogen peroksida. Dalam hal ini, H2O2 akan mengoksidasi BO menjadi air (H2O) dan gas karbon dioksida (CO2). Buih hilang berarti semua BO telah teroksidasi. Jumlah H2O2 atau lama membuih dapat dijadikan sebagai parameter jumlah BO yang mengalami oksidasi. 2. Nilai standar dpt diuji menggunakan parameter jumlah tetes H2O2 atau lama waktu membuih sejumlah contoh tanah tertentu, misalnya 1 gram (1 cc): Kategori Membuih Tetes H2O2 Waktu •Sangat rendah <T1 <W1 •Rendah T1 – T2 W1 – W2 •Sedang T2 – T3 W2 – W3 •Tinggi T3 – T4 W3 – W4 •Sangat Tinggi >T4 >W4

12 EVALUASI STATUS UNSUR HARA

13