View
39
Download
6
Category
Preview:
DESCRIPTION
stukas ppt
Citation preview
Studi Kasus Pasien
Oleh: Amelia Muslimah Syahutami
1102009024Chintia Nilna Muna
1102009062Elfa Rizky Muhammad
1102009092
DEMAM TIFOID PADA PASIEN DEWASA DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN
CEMPAKA PUTIH PERIODE 20 OKTOBER – 21 NOVEMBER 2014
Identitas Pasien•Nama : Nn. S•Jenis Kelamin : Perempuan•Umur : 20 tahun•Agama : Islam•Alamat : Jl. Percetakan Negara 9A
no. 76C, Jakarta Pusat•Suku Bangsa : Indonesia•Pendidikan : SMK•Pekerjaan : Karyawan•Tanggal berobat : 27 Oktober 2014
AnamnesisKeluhan Utama: Panas badan sejak 7 hari
Keluhan Tambahan: •Nyeri perut dan mual sejak 5 hari• Tidak bisa BAB sejak 3 hari
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke bagian poli umum Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih dengan keluhan panas badan sejak 7 hari sebelum ke puskesmas, bersifat turun naik, terutama dirasakan meningkat menjelang sore dan malam hari. Keluhan disertai dengan nyeri pada perut, mual, nafsu makan menurun sejak 5 hari dan tidak bisa BAB sejak 3 hari sebelum ke puskesmas. BAK normal.
5
•5 hari sebelumnya pasien datang ke puskesmas dan diberi obat oleh dokter. Namun keluhan tidak membaik dan pasien kembali ke puskemas lagi dan dirawat. Pasien sering makan makanan jajanan diluar rumah.
Riwayat Penyakit Dahulu•Pasien belum pernah menderita sakit
seperti ini sebelumnya•Diabetes Mellitus di sangkal pasien•Riwayat Hipertensi disangkal pasien•Riwayat Penyakit Jantung disangkal
pasien
Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga pasien tidak pernah mengalami
keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat Sosial EkonomiBekerja sebagai SPG, tinggal di rumah bersama ayah dan adiknya. Ayah pasien bekerja sebagai satpam di kost-kostan dengan penghasilan 1.000.000/bulan. Pasien bekerja sebagai spg, mendapatkan penghasilan 1.000.000 / bulan.
Riwayat Penyakit Keluarga•Pasien terkadang jajan makanan dan
minuman tiap harinya.•Cuci tangan hanya setelah selesai makan
Pemeriksaan FisikTanda-Tanda Vital
•Keadaan umum : Tampak sakit sedang•Kesadaran : Compos Mentis•Tanda Vital
▫TD : 120/70 mmHg▫Nadi : 88 x/menit▫Respirasi : 20 x/menit▫Suhu : 37.8°C
Pemeriksaan FisikStatus Gizi
•Berat badan : 47 kg•Tinggi badan : 150cm•Status Gizi (IMT) : 20, 8 (GiziNormal)
Pemeriksaan FisikStatus Generalis
Kepala: NormocephalMata : Konjungtiva Anemis (-/-)Sklera Ikterik (-/-) Pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+) Telinga: bentuk normal, tidak terdapat serumenHidung: septum tidak deviasi, tidak terdapat sekretMulut : Tonsil TI – TI tenang, Faring hiperemis (-), lidah kotor (-), lidah tremor (-)Leher : KGB tidak teraba membesar, trakea terletak ditengah.
Status GeneralisThoraks ThoraksCor• Inspeksi : Iktus kordis
tidak terlihat• Palpasi : Iktus kordis
tidak teraba• Perkusi : Batas-batas
jantung dalam batas normal
• Auskultasi: BJ I – II murni, regular, murmur (-), Gallop (-)
Pulmo• Inspeksi : Simetris dalam
keadaan statis dan dinamis
• Palpasi : Fremitus vokal pada hemithoraks kanan dan kiri simetris
• Perkusi : Sonor pada hemithoraks kanan dan kiri
• Auskultasi : Vesicular Breath Sound (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Status GeneralisAbdomen
•Inspeksi : Datar, tidak terdapat sikatrik •Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+),
hepar dan lien tidak teraba membesar•Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen, shifting dullness (-) •Auskultasi : BU (+)
Status GeneralisEkstremitasAtas : Edema (-/-), Sianosis (-/-), CRT
<2”, akral hangat
Bawah : Edema (-/-), Sianosis (-/-), CRT <2”, akral hangat
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium
Darah rutin
Hematologi Hasil NilaiRujukan
Hb 13,1 g/dl 12-16 g/dl
Hematokrit 38 % 37-47 %
Leukosit 10.400/mm3 4.500-10.000/mm3
Trombosit 250.000/mm3 150.000-400.000/mm3
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium Tes Widal
•Usulan Pemeriksaan : Kultur darah
Berkas KeluargaKarakteristik Keluarga
Identitas Kepala Keluarga•Nama : Tn. A•Usia : 64 TahunIdentitas Anak pertama •Nama : Nn. S•Usia : 20 tahunIdentitas Anak kedua•Nama : An. A•Usia : 16 tahun
Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No. NamaKedudukan
dalam
Keluarga
Gender Umur
(tahun)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Tambahan
1. Tn. A Kepala
Keluarga
Laki-laki 64 SMP Security Ayah pasien
Penghasilan
1.000.000/bul
an
2. Nn. S Kakak Perempuan 20 SMK SPG Pasien
Penghasilan
1.000.000/bul
an
3. An. A Adik Laki-laki 16 SMP - Adik pasien
Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
04/28/23
Lingkungan tempat tinggalStatus Kepemilikan Rumah : Milik orang lain (kost)
Daerah Perumahan : Daerah kumuh
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 5 x 3 m2 Nn. S tinggal bersama ayah dan
adiknya di daerah yang padat
penduduk. Rumah terdiri dari ruang
tidur dan kamar mandi. Tidak terdapat
ruang tamu dan dapur. Lantai
beralaskan keramik dan dinding
tembok. Terdapat jamban dan air
bersih serta tempat pembuangan
sampah.
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3 orang
Luas halaman rumah : tidak memiliki halaman
Bertingkat : Tidak bertingkat
Lantai rumah dari : keramik
Dinding rumah dari : tembok
Jamban keluarga : ada
Tempat bermain : tidak ada
Penerangan listrik : 500 watt
Ketersediaan air bersih : ada
Tempat pembuangan sampah : ada (terbuka)
Kepemilikan barang-barang berharga
•Dua kasur lipat•Satu kipas angin•Satu setrika•Satu TV berukuran 21 inch. •Dua telepon genggam.
Denah Rumah
Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga•Tempat Berobat : Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
•Asuransi/Jaminan Kesehatan : BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Pelayanan Kesehatan
Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Kendaraan
Umum
Pasien berobat ke puskesmas dengan
menggunakan kendaraan umum dari
rumahnya. Tarif berobat gratis. Untuk
kualitas pelayanan kesehatan dikatakan
cukup memuaskan.Tarif pelayanan
kesehatan
Gratis
Kualitas pelayanan
kesehatan
Cukup
memuaskan
Kebiasaan Makan
Pola Konsumsi Makanan Keluarga
Nn. S mempunyai pola makan yang tidak teratur. Nn. S dapat makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari dengan menu makanan yang bervariasi. Pasien lebih sering makan diluar, daripada memasak sendiri. Keluarga Tn. A jarang mengkonsumsi buah-buahan. Keluarga Tn. A hanya mencuci tangan ketika setelah makan.
Food Recall Tanggal 24 Oktober 2014Jadwal Makan Jenis makanan Kalori Lemak KH Protein Glukosa
PagiTeh Manis 1 gelas 2 kkal 0 g 0,71g 0 g 0,05 g
Bubur ayam 1 porsi 372 kkal 12,39 g 36,12 g 27,56 g 0,19 g
Siang
Nasi putih 100 g 129 kkal 2,6 g 0,28 g 27,9 g 0,05 g
Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Rendang 1 potong 195 kkal 11,07 g 4,49 g 19,68 g 1,31 g
Tahu goreng 1
potong
35 kkal 2,62 g 1,36 g 2,23 g 0,35 g
Es teh manis 90 kkal 0 23,44 g 0,02 g 22,83 g
Malam
Ayam goreng paha 1 211 kkal 12,58 g 7,49 g 16,03 g 0,13 g
Air putih 2 gelas 0 0 0 0
Nasi putih 100 g 129 kkal 2,6 g 0,28 g 27,9 g 0,05 g
Sayur sup 145 kkal 3,89 g 24,06 g 4,23 g 7,7 g
Total 1308 kkal 47,74 g 98,23 g 125,55 g 32,66 g
04/28/23Status Gizi dan Kebutuhan Energi
Food Recall Tanggal 25 Oktober 2014
04/28/23Status Gizi dan Kebutuhan Energi
Jadwal Makan Jenis makanan Kalori Lemak KH Prot Glukosa
PagiTeh Manis 1 gelas 2 kkal 0 g 0,71g 0 g 0,05 g
Nasi goreng 1 porsi 333 kkal 12,34 g 41,7 g 12,47 g 1,5 g
Siang
Nasi putih 100 g 135 kkal 0,29 g 29,3 g 2,79 g 0,05
Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Dendeng balado 1 ptg 82 kkal 5,12 g 2,2 g 6,64 g 1,8 g
Sup sayur 72 kkal 1,93 g 11,98 g 2,12 g 3,83 g
Es teh manis 90 kkal 0 23,44 g 0,02 g 22,83 g
Malam
Ikan kembung balado
100 g 1 porsi
163 kkal 7,37 g 2 g 21,13 g 0,46 g
Air putih 2 gelas 0 0 0 0
Nasi putih 100 g 129 kkal 2,6 g 0,28 g 27,9 g 0,05 g
Sup Brokoli 31 kkal 0,34 g 6,04 g 2,57 g 1,55 g
Total 1037 kkal 29,99 g 117,65 g 75,64 g 32,12 g
Food Recall Tanggal 25 Oktober 2014
04/28/23Status Gizi dan Kebutuhan Energi
Jadwal Makan Jenis makanan Kalori Lemak KH Prot Glukosa
PagiTeh Manis 1 gelas 2 kkal 0 g 0,71g 0 g 0,05 g
Gado-gado 1 porsi 400 kkal 0 g 34 g 54 g 1,5 g
Siang
Nasi putih 100 g 135 kkal 0,29 g 29,3 g 2,79 g 0,05
Air putih 2 gelas 0 0 0 0
Ayam paha panggang
1 porsi
135 kkal 8,45 g 0 g 13,67 g 0 g
Tempe goring 34 kkal 2,28 g 1,79 g 2 g 0,03 g
Es teh manis 90 kkal 0 23,44 g 0,02 g 22,83 g
Malam
Telur dadar 1 butir 93 kkal 7,33 g 0,42 g 6,48 g 0,4 g
Air putih 2 gelas 0 0 0 0
Nasi putih 100 g 129 kkal 2,6 g 0,28 g 27,9 g 0,05 g
Tumis kangkung 98 kkal 8,71 g 3,99 g 2,56 g 0,51 g
Total 1116 kkal 29,66 g 93,93 g 107,42 g 25,42 g
Menerapkan Pola Gizi Seimbang
•Rata - rata total kalori : 1163,67 kalori per hari
•Kesan : Berdasarkan kebutuhan total kalori per hari pada pasien ini sudah mencukupi kalori yang dibutuhkan.
Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
Pola Dukungan Keluarga
Ayah pasien senantiasa memberikan dukungan dalam menghadapi penyakit yang diderita pasien dengan cara :
•Mengingatkan pasien untuk memperhatikan pola makannya.•Mengingatkan pasien untuk mencuci tangan sebelum makan dan sesudah makan.•Mengingatkan pasien agar bila merasa sakit segera berobat ke Puskesmas terdekat.
Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
•Pola konsumsi makanan Nn.S masih kurang baik dan kurang makan buah-buahan, dan terkadang membeli jajanan makanan dan minuman diluar rumah yang tidak terjamin kebersihannya•Nn. S sering tidak memperhatikan kesehatan sendiri, dan jika sakit beranggapan nanti sembuh sendiri
Bentuk Keluarga
Genogram
Bentuk keluarga ini adalah keluarga orang tua tunggal (single parent family) dimana terdiri dari Suami (Tn. A) dan dua orang anak yaitu anak perempuan (Nn. S), laki-laki (An. K) yang tinggal dalam satu rumah.Bentuk KeluargaMenurut Duvall (1984) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Nn. S berada pada tahapan siklus keluarga yang kelima, yaitu keluarga dengan anak usia remaja (anak tertua berusia 13-25 tahun)
Family Map
KeteranganGambar :
: Laki-laki ---- : Satu rumah
: Perempuan : Laki-laki meninggal
: Pasien : Perempuan meninggal
: Pernikahan: Keturunan
Tn. YTn. T Tn. P
Tn. D Tn. I
Tn. A
An. ANn. STn. K
Ny. S
Ny. A
Ny. MNy. S
Ny. K
Masalah dalam organisasi keluarga
Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
Pasien sering tidak mematuhi apa yang diperintahkan suami seperti makan yang teratur dan jajan makanan dan minuman.
Masalah dalam fungsi biologis
Secara umum keluarga tersebut dalam keadaan sehat, tidak terdapat gejala penyakit apapun, kecuali pasien sekarang. Nn. S jarang sakit hanya terkadang batuk pilek dan diare. Tn. A jarang sakit hanya pusing, batuk, pilek biasa. Bila Tn. A dan Ny. S sakit biasanya mereka membeli obat di warung dan istirahat, namun bila tidak kunjung sembuh mereka berobat ke puskesmas. An. A jarang sakit hanya batuk pilek biasa dan pernah diare yang jika sakit dibawa ke puskesmas.
Masalah dalam fungsi psikologi
Pasien merasa khawatir dengan penyakitnya ini, karena mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
Masalah dalam fungsi Ekonomi
Pasien bekerja, karena untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tidak cukup jika hanya ayahnya yang bekerja saja. Adik pasien tidak melanjutkan sekolah lagi dikarenakan kurangnya biaya untuk melanjutkan sekolah.
Masalah lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan yang padat dan kumuh dan berdekatan dengan rumah lainnya. Kebersihan lingkungan di sekitar rumah cukup terjaga dengan baik, terdapat selokan yang mengalir dengan baik namun, tempat sampahnya yang ada terbuka.
Pada tempat tinggal pasien tidak terdapat dapur, sehingga membuat pasien selalu jajan di luar rumah dan jarang memasak.
Diagnostik Holistik
•Alasan kedatangan :Pasien datang berobat ke puskesmas dengan keinginan sendiri, karena pasien ingin mengetahui penyakit yang dideritanya dan ingin sembuh.•Harapan : Pasien memiliki harapan agar keluhan yang dirasakannya sekarang hilang dan dapat beraktivitas kembali. •Kekhawatiran : Pasien memiliki kekhawatiran terhadap penyakitnya, karena merasa mengganggu aktivitas sehari-hari dan khawatir akan memburuk.
Aspek Personal
Diagnostik Holistik•Persepsi SakitPasien merasa penyakit yang ia dapat tidaklah berat, namun penyakitnya akan bertambah buruk jika pasien kurang istirahat dan banyak menjalani aktivitas berat.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang disimpulkan sebagai berikut :•Diagnosis kerja : Demam tifoid•Diagnosis Banding : ISK Demam Berdarah Dengue
04/28/23
Aspek Klinik
Diagnostik Holistik
•Genetik : Pasien tidak memiliki kelainan atau
penyakit menurun dari orang tua pasien.•Pola makan :
Pola makan pasien tidak teratur dan pasien sering jajan di luar, tidak pernah memasak.•Kebiasaan :
Pasien memiliki kebiasaan jajan makanan dan minuman.
Aspek Risiko Internal
•Spiritual :Pasien tahu dan percaya bahwa penyakit
yang di alaminya adalah cobaan dari Allah SWT. Pasien selalu bersabar dan bertawakal. Dan sekarang pasien sering berusaha dan berdoa agar penyakitnya ini cepat sembuh.
04/28/23
Diagnostik Holistik
▫Faktor pendukung kesehatan pasien •Dukungan dari ayah pasien dengan ikut
memperhatikan pola makan pasien dan• Mengingatkan pasien agar mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan.•mendukung pasien agar berobat ke
Puskesmas bila merasa sakit.
Aspek Risiko Eksternal
Diagnostik Holistik▫Faktor penghambat kesehatan pasien
•Pola tingkah laku pasien yang sering membeli jajan di luar rumah.
•Tidak adanya dapur dalam rumah pasien.
Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 2 terdapat hambatan pada aktifitas fisik berat namun masih dapat berjalan dan dapat mengerjakan pekerjaan ringan seperti pekerjaan rumah tangga.
Aspek Fungsional
Rencana PelaksanaanAspek Kegiatan Sasara
nWaktu Hasil yang
diharapkan
Aspek Personal
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit pasien memiliki komplikasi
- Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien bisa sembuh
- Menjelaskan kepada pasien untuk rutin minum obat
Pasien Pada saat di Puskesmas
Pasien memahami mengenai penyakitnya.
Aspek Klinik
- Memberikan terapi yang sesuai dengan penyakit pasien seperti tirah baring, IVFD RL 20tpm, Cefixime 2x200mg, Ondansetron 2x1 i.v, ranitidin 2x1 i.v, Paracetamol 3x1 p.o.
Pasien Pada saat di Puskesmas
Pasien mengalami perbaikan dalam status kesehatannya dan kualitas hidup pasien meningkat.
Rencana PelaksanaanAspek Risiko
Internal
- Memberi edukasi tentang bahaya jajan sembarangan terhadap kesehatan
- Memberi edukasi tentang bahaya jajan sembarangan terhadap kesehatan dan menyarankan apabila pasien ingin jaja untuk memlih tempat yang higienis.
- Memberi edukasi tentang cara mencuci tangan serta dampak risiko yang ditimbulkan bila tidak mencuci tangan.
Pasien Pada saat kunjungan rumah
Pasien mengubah kebiasaan pola makan dan jajan pasien.
Kebiasaan mencuci tangan pasien menjadi baik.
Pasien tahu bahaya jajan sembarangan dan bahaya tidak mencuci tangan.
Aspek Psikososial keluarga
- Menjelaskan kepada ayah pasien mengenai penyakit pasien serta dampak jajan sembarangan dan tidak mencuci tangan
Ayah pasien
Pada saat di puskesmas
Ayah pasien lebih memperhatikan dan memberikan dukungan kepada pasien
Aspek Fungsional
- Menyarankan pasien untuk mau dirawat inap
Pasien Pada saat di Puskesmas
Pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya
Prognosis•Ad vitam : ad bonam•Ad sanasionam : ad bonam•Ad fungsionam : ad bonam
Recommended