View
223
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
Skenario
Keluarga ibu Sari tinggal dilingkungan yang ruang lingkup kesehatan lingkungannya tidak
terjaga dengan baik, sehingga disana banyak ditemukan penyakit penyakit berbasis lingkungan.
Simpul patogenesis penyakit terjalin dengan baik dilingkungan Keluarga Ibu Sari Karena
minimnya informasi, Keluarga Ibu Sari juga tidak mengetahui bahwa kesehatan lingkungan
diatur dalam Undang-undang kesehatan no.36 tahun 2009. Anak ibu suti mengalami
penyimpangan pertumbuhan dan memiliki status gizi yang memprihatinkan jika dilihat dari
KMS. Keluarga ibu Suti tidak mengetahui tentang konsep gizi seimbang dan pesan umum gizi
seimbang (PUGS). Apakah keluarga ibu Suti termasuk Keluarga Mandiri Sadar Gizi
(KADARZI)
Klarifikasi Istilah
1. Kesehatan Lingkungan : Suatu kesimbangan ekologis yang harus ada antara manusia
dengan lingkungan agar menjamin keadaan sehat dari manusia
2. Penyakit Berbasis lingkungan : Suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau
morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu
disekitarnya yang memiliki potensi penyakit.
3. Gizi Seimbang : pola makanan yang seimbang antara zat gizi yang diperoleh dari aneka
ragam makan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat, cerdas dan produktif
4. Kadarzi : Keluarga yang memakan aneka ragam makanan, selalu memantau kesehatan dan
pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang berat badan ), menggunakan garam
beryodium, memberikan asi ekslusif, dan membiasakan sarapan pagi.
Identifikasi Masalah
1. Keluarga ibu Sari tinggal dilingkungan yang ruang lingkup kesehatan lingkungannya tidak
terjaga dengan baik, sehingga disana banyak ditemukan penyakit penyakit berbasis
lingkungan.
2. Simpul patogenesis penyakit terjalin dengan baik dilingkungan Keluarga Ibu Sari Karena
minimnya informasi, Keluarga Ibu Sari juga tidak mengetahui bahwa kesehatan lingkungan
diatur dalam Undang-undang kesehatan no.36 tahun 2009.
3. Anak ibu suti mengalami penyimpangan pertumbuhan dan memiliki status gizi yang
memprihatinkan jika dilihat dari KMS.
4. Keluarga ibu Suti tidak mengetahui tentang konsep gizi seimbang dan pesan umum gizi
seimbang (PUGS)
5. Apakah keluarga ibu Suti termasuk Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)
Analisis Maasalah
A. Keluarga ibu Suti tinggal dilingkungan yang ruang lingkup kesehatan lingkungannya
tidak terjaga dengan baik, sehingga disana banyak ditemukan penyakit penyakit berbasis
lingkungan.
1. Apa definisi kesehatan lingkungan ?
Jawab ::
Kesehatan Lingungan adalah Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang
akan berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
2. Apa tujuan kesehatan lingkungan ?
Jawab ::
Untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakat dari ancaman bahaya yang berasala dari lingkungan sehingga tercapai derajat
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.
3. Apa saja ruang lingkup kesehatan lingkungan ?
a. Penyediaan air bersih
b. Pengolahan air buangan dan pengendalian pencemaran air
c. Pengelolaan sampaj padat
d. Hygiene makanan
e. Sanitasi tempat-tempat umum ( STTU )
f. Pembuangan kotoran manusia
g. Pengendalia vector
h. Pengendalian pencemaran tanah
i. Pengendalian kebisingan
j. Perumahan dan pemukiman
k. Aspek kesehatan lingkungan transportasi udara, darat laut
l. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan bencana alam,KLB atau keadaan
darurat
m. Pengendalian dari bahaya fisik, kimiawi dan biologis
4. Apa saja program kegiatan kesehatan lingkungan?
Jawab ;:
Kegiatan dibidang kesling mengandung unsur ::
a. Pengawasan/pemeriksaan/inspeksi sanitasi
b. Pengambilan dan pemeriksaan sampel lingkungan
c. Rekomendasi/saran tindak lanjut
d. Pemberdayaan masyarakat
Kegiatan kesling ::
a. Penyehatan air pengawasan sarana dan kualitas air
b. Penyehatan perumahan dan lingkungan rumah, jamban dan sampah
c. Higine dan sanitasi tempat tempat umum
d. Sanitasi tempat pengelolaan makanan
e. Pembinaan dan pengawasan tempat pengelolaan pestisida
f. Kesehatan kerja
g. Klinik sanitasi
h. Pengendalian faktor resiko lingkungan
6. Apa itu penyakit berbasis lingkungan ?
Jawab ::
Suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi ataupun morfologi suatu organ tubuh
yang di sebabkan interaksi manusia dengan segala sesuatu di sekitarnya yang memiliki
potensi penyakit
7. Apa saja jenis-jenis penyakit berbasis lingkungan ?
Jawab ::
a. Penyakit penyakit yang berhubungan dengan air
Ex : diare, malaria, kulit, DBD
b. Penyakit penyakit yang penularannya yang berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek
Ex : ISPA dan TB paru
c. Penyakit penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan
Ex : kecacingan dan keracunan makanan
d. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaaan bahan kimia dari
pestisida di rumah tangga
8. Apa saja factor yang mempengaruhi timbulnya penyakit berbasis lingkungan?
a. Kondisi/sanitasi lingkungan yang buruk
b. Kerentanan individu terhadap faktor penyakit
c. Asupan gizi yang buruk
d. Kurangnya pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
e. Buruknya penatalaksanaan bahan kimia dan pestisida dirumah tangga
8. Apa saja upaya pencegahanya?
Perbaikan lingkungan atau sanitasi dasar
Perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik
9. Apa saja upaya mengatasinya?
Manajemen kasus
Manajemen kesehatan masyarakat
10. Apa Saja langkah’’ mengatasi penyakit berbasis lingkungan berdasarkan
standarkan oprasional penyakit berbasis lingkungan?
Menanyakan pada penderita
Menentukan masalah
Melakukan tindakan
Memberi saran
11.Apa tujuan menganalisis penyaakit tersebut berdasarkan standar oprasioal penyakit
berbasis lingkungan?
Untuk pemantauan, pemeriksaan atau pengawasan penyakit berbasis lingkungan
Untuk mempermudah menganalisis kejadian penyakit yang berbasis lingkungan
12. Bagaimana paradigma kesehatan ?
Dalam upaya pengendalian penyakit berbasis lingkungan,maka perlu di ketahui
perjalanan penyakit atau pathogenesis penyakit tersebut,sehingga kita dapat melakukan
intervensi secara cepat dan tepat .
Media Transmisi
Sumber : Ahmadi,2005
B. Simpul patogenesis penyakit terjalin dengan baik dilingkungan Keluarga Ibu Sari Karena
minimnya informasi, Keluarga Ibu Sari juga tidak mengetahui bahwa kesehatan
lingkungan diatur dalam Undang-undang kesehatan no.36 tahun 2009.
1. Bagaimana simpul pada pathogenesis penyakit?
Simpul 1 : Sumber Penyakit
Sumber penyakit adalah suatu yang secara konstan mengeluarkan agent penyakit.
Agent penyakit meupakan komponen lingkungan yang dapat menimbulkan ganguan
penyakit baik melalui kontak secara langsung maupun melalui perantara.
Beberapa contoh agen penyakit:
Agent Biologis : Bakteri,Virus,Jamur,Protozoa,Amoeba,dll
Agent Kimia :
Logam berat (Pb,Hg),air pollutants (Irritant : O3,N2O,SO2,Asphyxiant ; CH4,CO),Debu
dan seratt (Asbestos,silicon), Pestisida,dll
Agent Fisika :
Radiasi,Suhu,Kebisingan, Pencahayaan,dll
Simpul 2 : komponen Lingkungan Sebagai Media Transmisi,
Komponen lingkungan berperan dalam patogenesis penyakit, karena dapat
memindahkan agent penyakit. Komponen lingkungan yang lazim di kenal sebagai media
transmisi adalah:
- Udara, Air, Binatang, Manusia/ Secara Langsung
Sumber
Penyakit
Variabel yang berpengaruh
Sakit/ Sehat Penduduk Komponen
Lingkungan
Simpul 3 : Penduduk
Komponen penduduk yang berperan dalam pathogenesis penyakit antara lain :
- Prilaku, Status gizi, Pengethuan,dll
2. Bagaimana isi UU kesehatan no.36 tahun 2009?
Jawab ::
Pasal 162 ::
Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat baik fisik,kimia,biologi,maupun sosial yang memungkinkan setiap oran
mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya
Pasal 163 ::
(1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan
yang sehat dan tidak mempunyai resiko buruk bagi kesehatan
(2) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mencakup lingkungan
pemukiman , tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum
(3) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 bebas dari unsur unsur yang
menimbulkan gangguan kesehatan antara lain ::
- Limbah padat
- Limbah cair
- Limbah gas
- Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
pemerintah
- Binatang pembawa penyakit
- Zat kimia yang berbahaya
- Kebisingan yang melebihi ambang batas
- Radiasi sinar pengion dan non pengion
- Air yang tercemar
- Udara yang tercemar
- Makanan yang terkontaminasi
(4) Ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan proses
pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 ditetapkan
dengan peraturan pemerintah.
C. Anak ibu suti mengalami penyimpangan pertumbuhan dan memiliki status gizi yang
memprihatinkan jika dilihat dari KMS.
1. Bagaimana cara menentukan standar gizi ?
Status gizi bisa ditentukan secara langsung dan tidak langsung
Langsung ::
a. Antropometri
b. Klinis
c. Biokimia
d. Biofisik
Tidak langsung ::
a. Survei konsumsi makanan
b. Statistik vital
c. Faktor ekologi
3. Apa saja kriteria gizi baik dan gizi buruk ?
Anak dengan gizi baik : Adalah bukti yang menunjukan bahwa antara asupan dan
kebutuhan gizi seimbang
Pada KMS grafik BB mengikuti garis sejajar/ berimpit ( N2 ) atau lebih cepat di
bandingkan kurva baku ( N1 )
Anak dengan gizi buruk : adalah bukti yang menunjukan bahwa antara asupan dan
kebutuhan gizinya tidak seimbang ( kurang )
Pada KMS grafik BB menunjukan pemurunan ( T3 ) datar ( T2 ) atau naik dengan
peningkatan BB lebih lambat di bandingkan gais baku ( T1 )
D Keluarga ibu Suti tidak mengetahui tentang konsep gizi seimbang dan pesan umum gizi
seimbang (PUGS)
1. Bagaimana konsep gizi seimbang?
Jawab ::
Yaitu memakan makanan yang terdapat dalam logo triguna makanan :
Makanan sumber zat tenaga
Contoh : Beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mie.
Minyak margarine dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan
tenaga.
Makanan sumber zat pengatur
Contoh : Semua sayur-sayuran daan buah-buahan
Makanan sumber zat pembangun
Contoh : Bahan makanan nabati adalah kacang-kaangan, tempe,tahu, sedangkan
bahan makanan hewani adalah telur, ikan, ayam,daging, susu, serta hasil olahan
seperti keju.
2. Apa saja pesan umum gizi seimbang?
a. Makanlah aneka ragam makanan
b. Makanlah makanan untuk memnuhi kecukupan energy
c. Makanlah makanan sumber karbohidrat,setengah dari kebutuhan energy
d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi
e. Gunakan garam beryodium
f. Makanlah makanan sumber zat besi
g. Berikan asi saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya
h. Biasakan makan pagiMinumlah air bersih aman dan cukup jumlahnya
i. Lakukan aktifitas fisik secara teratur
j. Hindari minuman yang beralkohol
k. Makanlah yang aman bagi kesehatan
l. Bacalah label pada makanan yang dikemas
3. Apa tujuan pedomana umum gizi ?
Jawab :;
PUGS merupakan alat untuk memberikan penyuluhan pangan dan gizi kepada
masyarakat luas, dalam rangka memasyarakatkan gizi seimbang
4. Apa hambatan mensosialisasikan konsep gizi seimbang ?
Jawab::
Bahasa, budaya, pengetahuan, tingkat pendidikan, dan kepercayaan (pada umumnya
hambatan sosialisasi gizi seimbang sama dengan hambatan gizi seimbang)
5. Apa tujuan sosialisasi gizi seimbang?
Jawab::
Sebagai suatu alat dan bahan KIE (komunikasi,informasi dan edukasi) bagi setiap
individu utnuk mencapai status gizi yang baik dan benar.
6. Bagaimana strategi sosialisasi pembarian gizi seimbang?
Jawab ::
Sasaran Primer : Ibu yang punya balita di posyandu
Sasaran Sekunder : Petugas kesehatan,kanter
Sasaran Tersier : Tokoh masyarakat, pengambilan kesehatan (camat)
E. Apakah keluarga ibu Sari termasuk Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)
1. Bagaimana indicator KADARZI?
Makanlah aneka ragam
Biaakan sarapan pagi
Makanlah garam beryodium
Memberikan ASI eksklusif
Menimbang BB
2. Bagaimana Kriteria KADARZI?
Biasa makan beranekara ragam makanan
Selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang berat
badan),khususnya balita dan ibu hamil
Bisa menggunakan garam beryodium
Memberi dukungankepada ibu melahirkan agar memberikan ASI saja pada bayi
sampai umur 4 bulan
Biasa makan pagi
Kerangka Konsep
Hipotesis
Keluarga ibu sari tidak termasuk dalam kadarzi
Gizi Buruk
Sanitasi Lingkungan
Penyakit
Berbasis
Lingkungan
SINTESIS
Kesehatan Lingkungan
Ilmu kesehatan lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dengan segala macam
perubahan komponen lingkungan hidup seperti spesies kehidupan, bahan, zat, atau kekuatan
disekitar manusia, yang menimbulkan ancaman, atau berpotensimenimbulkan gangguan
kesehatan masyarakat, serta mencari upaya-upaya pencegahan (Umar Fahmi Achmadi, 1991)
Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin kesehatan sehat dari manusia.
Sanitasi Lingkungan
Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan limbah,
perlindungan makanana, udara dan pasokan air.
Kriteria Sanitasi Lingkungan Baik
Sanitasi Total, kondisi ketika suatu komunitas ::
1. Tidak BAB sembarangan
2. Cuci tangan pakai sabun
3. Mengelola air muni dan makanan secara aman
4. Mengelola sampah dengan benar
5. Mengelola limbah cair RT dengan aman
Selain itu, indicator lingkungan sehat ::
1. Persentasi keluarga yang mempunyai akses air bersih
2. Peningktana persentasi rumah sakit
3. Keluarga dengan kepemilikan sanitasi dasar
4. Tempat umum dan pengelolaan makanan
Sanitasi Dasar ::
Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar, sarana pengelolaan
sampah dan limbah rumah tangga.
Kriteria Sanitasi Lingkungan Buruk
1. Sanitasi air bersih dan jamban yang buruk
2. Peningkatan pencemaran
3. Kurang higienisnya pengelolahan makanan
4. Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat
5. Buruknya penatalaksanaan bahan kimia dan pepstisida dirumah tangga yang kurang
memprihatinkan aspek kesehatan dan keselamatan kerja.
Upaya Mewujudkan Sanitasi Lingkungan yang Baik
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat
Membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin
Membersihakan kamar mandi dan toilet
Menguras, menutup dan menimbun
Tidak membiarkan ada air yang tegenang
Membersihkan saluran pembuangan air
Menggubakan air yang bersih
Cakupan Sanitasi Lingkungan
1. Penyediaan air bersih dan aman
2. Pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industri yang efisien
3. Perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimia
4. Udara yang bersih dan aman
5. Rumah yang bersih dan aman
Penyakit Berbasis Lingkungan
Suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang
disebabkan interaksi manusia dengan segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi
penyakit. (Achmadi, 2005).
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitarnya (benda hidup, mati, nyata, abstrak) serta
suasana yang terbentuk karena terjadi interaksi antara elemen-elemen di alam tersebut (Sumirat,
1996)
Patogenesis Penyakit
1. Sumber Penyakit ::
Merupakan sesuatu yang secara konstan mengeluarkan agen penyakit. Agen penyakit
merupakan komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit baik
melalui kontak secara langsung maupun melalui perantara.
Beberapa contoh agen penyakit ::
Agen Biologis (bakteri, virus, jamur, protozoa, amoeba)
Agen Kimia (logam berat, polutan, debu, serat, pestisida)
Agen Fisika (radiasi, suhu, kebisingan, pencahayaan)
2. Komponen Lingkungan sebagai Media Transisi ::
Komponen lingkungan berperan dalam pathogenesis penyakit karena dapat memindahkan
agen penyakit, yaitu udara, air, makanan, binatang, manusia.
3. Penduduk ::
Komponen penduduk yang berperan antara lain perilaku, status gizi dan pengetahuan.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ::
Semua Perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.
Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan
3. Menimbang BB setiap bulan ke posyandu ::
Jika tidak naik 2x berturut-turut dirujuk
Jika tidak naik 1x penyuluhan gizi seimbang
4. Menggunakan air bersih :: Setiap orang butuh air 20-30 L/hari
5. Mencuci tangan dengan air mengalir ::
Bisa menurunkan penyakit yang ditularkan virus 30-40%
6. Menggunakan jamban sehat
7. Mengkonsumsi air dan buah setiap hari
8. Membrantas jentik nyamuk ::
Gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur)
Gerakan PSN (pembrantasan sarang nyamuk)
9. Melakukan aktifitas fisik 30 menit setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Status Gizi dan PUGS
Status gizi dan PUGS ::
Fungsi utama zat gizi, yang dikenal dengan istilah TRI GUNA MAKANAN, yaitu ::
1. Sumber zat tenaga :: Padi-padian, umbi-umbian, dan tepung-tepungan
2. Sumber zat pengatur :: Sayuran dan buahan
3. Sumber zat pembangun :: Ikan, ayam, telur, daging, susu, kacang-kacangan, dan hasil
olahannya, seperti tempe, tahu, dan oncom
Pesan Umum Gizi Seimbang
PUGS adalah anjuran porsi makan yang dikonsumsi agar ada keseimbangan dari asupan
dan kebutuhan zat gizi antara kelompok pangan, sumber tenaga, pengatur, pembangun serta
keseimbangan antara waktu makan.
PUGS memuat tiga belas pesan dasar yang diharapkan dapat digunakan masyarakat luas sebagai
pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan aman guna mencapai
dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal. Ketiga belas pesan dasar tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Makanlah aneka ragam makanan setiap hari ::
a. Tidak ada satu jenis makanan (selain ASI) yang mengandung semua jenis zat gizi
yang dibutuhkan untuk hidup sehat
b. Dengan makan beraneka ragam berarti kekurangan zat gizi dari suatu makanan dapat
dilengkap oleh zat gizi dari makanan lain
c. Susunan makanan yang beragam adalah jika setiap kali makan pagi, siang dan malam
hidangan terdiri dari 4 kelompok makanan, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur
dan buah.
d. Makanan beraneka ragam dapat mencegah berbagai penyakit degenerative
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan gizi
a. Makanan sumber energy penting untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti
bekerja, belajar, berolah raga, bermain serta kegiatan lainnya
b. Kebutuhan energy dapat dipenuhi dengan makan makanan sumber karbohidrat,
protein dan lemak
c. Kelebihan dan kekurangan energy dapat diamati melalui berat badan (pada orang
dewasa digunakan indeks masa tubuh dan pada anak balita digunakan KMS)
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat ½ dari kebutuhan energy
a. Energy diperoleh dari tiga zat mikro, yaitu karbohidrat, protein dan lemak
b. Makanan yang mengandung zat karbohidrat diupayakan menyumbang 50 – 60 %
dari total kecukupan energy
c. Terdapat dua jenis karbohidrat, yaitu ::
Kompleks (beras, gandum, jagung, umbi-umbian)
Sederhana (gula, sirup) :: Batas konsumsi gula tidak lebih dari 5% kecukupan
energy (3 – 4 sendok makan)
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai 25% dari kecukupan energy
a. Lemak dan minyak berguna sebagai sumber energy dan asam lemak essensial,
membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya makanan
b. Konsumsi lemak dan minyak dibatasi terutama lemak jenuh yang membahayakan
kesehatan seperti mentega, daging berlemak, margarine, dan makanan yang digoreng
dengan suhu tinggi
c. Penimbunan lemak dalam tubuh dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah,
penyakit jantung dan penyakit degenerative lainnya.
5. Gunakan garam beryodium
Yodium adalah zat gizi mikro yang diperlukan tubuh terutama untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan otak melalui fungsi hormone tiroid
6. Makanlah makanan sumber zat besi
a. Zat besi merupakan salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah
merah
b. Sumber zat besi makanan antara lain hati, kuning telur, daging, kacang-kacangan,
dan sayur-sayuran berdaun hijau (singkong, bayam dan lain-lain)
c. Zat besi yang berasal dari hewani lebih mudah diserap
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan berikan MP-ASI sesudahnya
a. ASI mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek, yaitu gizi – kekebalan –
kejiwaaan, berupa jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi untuk perkembangan
mental dan kecerdasan
b. ASI tetap diberikan sampai bayi berumur 2 tahun bersama dengan MP-ASI yang
jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan umur bayi
8. Biasakan makan pagi
a. Makan pagi sangat bermanfaat untuk memelihara ketahanan fisik dan meningkatkan
produktifitas kerja
b. Bagi anak sekolah, makan pagi sangat penting untuk meningkatkan konsentrasi
belajar
c. Makan pagi sebaiknya mengandung 20 – 30% dari kebutuhan gizi satu hari
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya
a. Air dibutuhkan oleh tubuh untuk ::
Transportasi zat gizi dalam tubuh
Mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral
Mengatur suhu tubuh
Melancarkan proses buang air besar dan kecil
b. Jumlah air minum yang dibutuhkan dalam sehari sebanyak 6-8 gelas tergantung
umur dan jenis kegiatan
c. Air minum harus bersih dan aman yaitu , bebas dari kuman , bahan berbahaya dan
bahan cemaran lainnya
d. Sumber air minum yang berasal darisumur , PAM dan sumber lainnya harus
dimasak sampai mendidih
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Aktivitas fisik yang teratur dapat ::
a. Meningkatkan kebugaran
b. Mencegah kelebihan beban
c. Meningkatkan fungsi jantung, paru, otot
d. Memperlambat penuaan
11. Hindari minum-minuman beralkohol
Kebiasaan minum-minuman beralkohol dapat menyebabkan ::
a. Terhambatnya proses penyerapan zat gizi
b. Kerusakan jaringan hati dan saraf otak
c. Ketagihan dan kehilangan kendali diri
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari ::
a. Kuman
b. Bahan berbahaya
c. Bahan cemaran
d. Bahan tambahan yang tidak diperbolehkan (asam boraks, formalin, zat pewarna
Rodamin B, Methanol Yellow)
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
a. Terutama yang berkaitan dengan ::
Kandungan zat gizi
Tanggal kadaluarsa
Keterangan lainnya seperti label halal
b. Hindari makanan kemasan yang kemasannya telah rusak
Konsep Gizi Seimbang
1. Pemberian makanan yang sebaik-baiknya harus memerhatikan kemampuan tubuh
sesorang untuk mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi
tertentu seperti sakit, hamil, menyusui.
2. Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat
gizi (karbohidrat, protein, lemak vitamin dan mineral) dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan tidak juga kekurangan. Disamping itu, manusia memerlukan air dan serat
untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh. Apabila kelompok zat gizi
tersebut diuraikan lebih rinci maka terdapat lebih dari 45 jenis zat gizi.
3. Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki ekunggulan dan
kelemahan teretentu. Beberapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang
vitamin dan mineral. Sedangkan beberapa makanan lain kaya vitamin C tapi kurang
vitamin A. apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka ragam, maka akan
timbul ketidakseimbanga antara masukan dan kebutuhan gizi yang diperlukan untuk
hidup sehat dan produktif.
4. Peranan berbagai kelompok bahan makanan secara jelas tergambar dalam logo gizi
seimbang yang berbentu kerucut, yaitu Tri Guna Makanan.
Pengukuran Statuz Gizi
1. Cara Persen terhadap Nilai Median
BBmedian
BBreal X 100% = ……………. %
Kategori status gizi menurut % terhadap median (indeks BB/U)
Gizi lebih > 110%
Gizi normal 80 – 100%
KEP ringan 70 – 79%
KEP sedang 60 – 69%
KEP berat < 60%
Kategori status gizi menurut % terhadap median (indeks TB/U)
Gizi lebih > 110%
Gizi normal 95 – 100%
KEP ringan 90 – 94%
KEP sedang 85 – 89%
KEP berat < 85%
Kategori status gizi menurut % terhadap median (indeks BB/TB)
Gizi lebih > 110%
Gizi normal 90 – 100%
KEP ringan 80 – 89%
KEP sedang 70 – 79%
KEP berat < 70%
2. Z-Score terhadap Nilai Median
Bila nilai BB real (hasil pengukuran BB/U, TB/U, BB/TB) nilainya lebih besar atau sama
dengan nilai median, maka ::
Z-SCORE = UPPERSD
BBmedianBBreal
Bila nilai BB real (hasil pengukuran BB/U, TB/U, BB/TB) nilainya lebih kecil atau sama
dengan nilai median, maka ::
Z-SCORE = LOWERSD
BBmedianBBreal
Pertumbuhan sebagai IndiKator Status Gizi
Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi.
Kebutuhan gizi meningkat pada masa percepatan pertumbuhan. Penilaian status gizi dan
pertumbuhan balita dapat dilihat menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat).
Kartu Menuju Sehat (KMS)
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang
dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus
disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu
atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh
kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada
anak.
KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan
jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan,
meningkatkan atau memulihkan kesehatan- nya.
KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI
eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/
Rumah Sakit.
Manfaat KMS
1. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap,
meliputi :: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare,
pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan
Pendamping ASI.
2. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
3. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan
penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi
Penafsiran Pertumbuhan Balita dengan menggunakan KMS ::
Perlu dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan/ panjang badan (TB/ PB) secara
berkala. Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan membuat garis yang menghubungkan antara
dua titik hasil penimbangan pada KMS.
Pertumbuhan Baik ::
Bila, grafik BB mengikuti garis sejajar/ berimpit (N2) atau lebih cepat disbanding kurva baku
(N1) pada KMS.
1. N1 (tumbuh kejar) bila BB naik lebih cepat dari garis baku.
2. N2 (tumbuh normal) bila BB naik sesuai dengan garis baku.
Pertumbuhan Tidak Baik ::
Bila grafik BB menunjukan penurunan (T3)), datar (T2) atau naik dengan peningkatan BB lebih
lambat disbanding garis baku (T1).
1. T1 (Tumbuh Tidak Memadai) bila BB naik lebih lambat disbanding garis baku.
2. T2 (Tidak Tumbuh) bila garis pertumbuhannya datar.
3. T3 (Tumbuh Negative) bila garis pertumbuhannya turun.
Gizi Buruk
Adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya asupan energy dan
protein dalam waktu cukup lama yang ditandai dengan berat badan menurut umur dengan nila <
- 3 SD.
Marasmus Kwashiorkor Marasmik-
Kwashiorkor
1. Anak sangat kurus
2. Wajah seperti orang tua
3. Cengeng dan rewel
4. Rambut tipis, jarang
dan kusam
5. Kulit keriput
6. Tulang iga tampak jelas
7. Pantat kendur dan
keriput
8. Perut cekung
1. Wajah bulat dan sembab
2. Cengeng dan rewel
3. Rambut tipis, jarang, kusam
dan warna rambut jagung bila
dicabut tidak sakit
4. Kedua punggung kaki
bengkak
5. Bercak merah kehitaman di
tungkai atau dipantat
Campuran
kedua nya
Penatalaksanaan Gizi Buruk ::
1. Mencegah dan mengatasi hipoglikemia
2. Mencegah dan mengatasi hipotermia
3. Mencegah dan mengatasi dehidrasi
4. Memoerbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
5. Mengobati infeksi
6. Memperbaiki kekurangan zat gizimikro
7. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi
8. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
9. Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang
10. Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah
Hubungan lingkungan dengan keadaan gizi buruk ::
Lingkungan yang buruk dapat menyebabkan timbulnya penyakit berbasis lingkungan. Bila hal
tersebut terjadi dalam waktu yang lama maka juga akan mempengaruhi timbulnya kejadian gizi
buruk selain yag diakibatkan langsung oleh lingkungan.
Keluarga Mandidri Sadar Gizi ( KADARZI )
Keluarga yang memakan aneka ragam makanan, selalu memantau kesehatan dan
pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang berat badan ), menggunakan garam beryodium,
memberikan asi ekslusif, dan membiasakan sarapan pagi.
Indikator KADARZI
1. Makanlah aneka ragam
2. Baisakan sarapan pagi
3. Makanlah garam beryodium
4. Memberikan ASI eksklusif
5. Menimbang BB
Yang perlu disampaikan agar keluarga biasa makan beraneka ragam makanan
1. Pengertian aneka ragam makanan yaitu ::
Makan 2-3 kali sehari yang terdiri dari 4 macam kelompok bahan makanan. Dari tiap
kelompok bahan makanan dan jenis yang dikonsumsi, maka makin banyak jenisnya
makin baik. Adapun 4 kelompok makanan tersebut adalah ::
a. Makanan pokok, sebagai sumber zat tenaga: beras, jagung, ubi, singkong, mie dan
lain-lain
b. Lauk pauk, sebagai sumber zat pembangun: ikan, telur, ayam, daging, tempe,
kacang-kacangan, tahu, dll.
c. Sayuran dan buah-buahan, sebagai sumber zat pengatur: bayam, kangkung,
wortel, buncis, kacang panjang, sawi dan singkong, daun katuk, papaya, pisang,
jeruk, semangka, nanas, dll.
2. Manfaat makan aneka ragam makanan yaitu ::
Untuk melengkapi zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh agar dapat melakukan
pekerjaan sehari-hari dan terhindar dari penyakit kekurangan gizi.
3. Akibat tidak makan aneka ragam makanan, yaitu ::
Tubuh kekurangan zat gizi tertentu dan lebih mudah terserang penyakit dan khusus balita
pertumbuhan dan kecerdasan terganggu.
4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum makan aneka ragam makanan, yaitu
::
a. Jelaskan tentang pentingnya makan aneka ragam makanan pada kesehatan,
pertumbuhan dan kecerdasan
b. Memanfaatkan pekarangan disekitar rumah dengan menanam tanaman, beternak
ayam, bebek, ikan dan lain-lain agar dimakan oleh anggota keluarga dan hasil
pekarangan juga dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga.
c. Mengupayakan bantuan dari sector pertanian, untuk mengusahakan penggunaan
lahan pertanian secara gotong royong bagi keluarga yang tidak mempunyai
perkarangan.
d. Anjurkan ibu untuk masak aneka ragam dengan menu yang disukai oleh anggota
keluarga.
Yang perlu disampaikan pada keluarga agar memantau kesehatan dan pertumbuhan
anggota keluarganya
1. Pengertian memantau kesehatan dan pertumbuhan yaitu :: mengikuti perkembangan
kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarga, terutama bayi, balita dan ibu hamil.
2. Kegunaan memantau kesehatan dan pertumbuhan, yaitu ::
a. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak balita
b. Mengetahui kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, mencegah ibu melahirkan
bayi dengan BBLR dan terjadinya perdarahan saat melahirkan.
c. Mengetahui kesehatan anggota keluarga dewasa dan usia lanjut.
3. Akibat bila tidak memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarga, yaitu ::
a. Tidak mengetahui perkembangan pertumbuhan bayi, anak balita dan janin secara
normal.
b. Tidak mengetahui adanya gejala penyakit pada bayi, anak balita, dan ibu hamiul,
misalnya kekurangan zat gizi, kegemukan, gangguan pertumbuhan janin dan gangguan
kesehatan lainnya.
4. Tindakan yang perlu dilkukan bila keluarga belum memantau kesehatan dan pertumbuhan
anggota keluarganya, yaitu ::
a. Anjurkan kepada anggota keluarga/ibu menimbang bayi dan anak balitanya setiap
bulan ke Posyandu. Bila berat badan anak turun atau tidak naik, maka anjurkan
orang tua/ibu untuk memeriksakan anaknya ke petugas kesehatan di meja 5 posyandu
atau puskesmas terdekat.
b. Anjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya sesegera mungkin ke
petugas kesehatan secara teratur paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. Bila ibu
hamil terlihat kurus, maka anjurkan ibu tersebut untuk makan 1-2 piring lebih
banyak dari biasanya, dan minum tablet tambah darah setiap hari 1 tablet,
sedikitnya 90 tablet selama masa kehamilan. Selain minum tablet tambah darah, ibu
dianjurkan makan makanan sumber zat besi seperti: ikan, telur, tempe, kacang-
kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Yang perlu disampaikan pada keluarga agar menggunakan/ masak dengan garam
beryodium
1. Pengertian garam beryodium, yaitu: garam yang telah ditambah zat yodium yang diperlukan
oleh tubuh. Pada kemasan biasa ditulis “Garam Beryodium”
2. Kegunaan garam beryodium, yaitu :: mencegah terjadinya penyakit Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY)
3. Akibat tidak menggunakan/masak dengan garam beryodium, yaitu terjadinya penyakit
gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) yang ditandai dengan ::
a. Membesarnya kelenjar gondok di daerah leher, sehingga mengurangi daya tarik
seseorang.
b. Pertumbuhan anak tidak normal yang diebut kretin/kerdil
4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum makan/masak dengan garam beryodium,
yaitu:
a. Anjurkan keluarga agar selalu makan/masak dengan garam beryodium.
b. Jelaskan kepada keluarga bgaimmana membedakan garam beryodium dan garam
tidak beryodium dengan menggunakan test kit yang disebut yodium test (dapat dibeli
diapotik/toko obat). Selanjutnya terangkan cara menggunakan test kit tersebut yaitu:
teteskan garam dapur dengan cairan yodina, maka akan terlihat perubahan warna
garam putih menjadi biru keunguan pada garam yang beryodium. Semakin tua
warnanya, semakin baik mutu garam beryodium.
5. Bagaimana jika tidak tersedia test kit dan cairan yodina ::
a. Kupas singkong yang masih segar kemudian diparut
b. Tuangkan 1 sendok perasan singkong parut tanpa ditambah air kedalam tempat yang
bersih.
c. Tambahkan 4-6 sendok the munjung garam yang akan diperiksa
d. Tambahkan 2 sendok the cuka biang, aduk sampai rata, biarkan beberapa menit. Bila
timbul warna biru keunguan berarti garam tersebut mengandung yodium.
Yang perlu disampaikan pada ibu agar memberikan ASI saja pada bayi dengan umur 0-4
bulan
1. Pengertian pemberian Air Susu Ibu (ASI) saja, yaitu: tidak memberikan makanan dan
minuman lain selain ASI pada bayi umur 0-4 bulan.
2. Kegunaan memberikan ASI saja yaitu ::
a. ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, murah dan mudah
memberikannya pada bayi
b. ASI saja dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk utmbuh kembang dengan
normal pada bayi sampai berumur 4 bulan.
c. ASI yang pertama keluar disebut kolustrum berwarna kekuningan, dan mengandung
zat kekebalan untuk mencegah timbulnya penyakit. Oleh karena itu harus diberikan
kepada bayi dan jangan sekali-kali dibuang.
d. Keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi 0-4 bulan.
e. Dengan ASI mempercepat ikatan kasih saying antara ibu dan bayi
3. Akibat tidak memberikan ASI saja pada bayi, yaitu ::
a. Bila bayi umur 0-4 bulan diberi makanan lain selain ASI, dapat terjadi gangguan alat
pencernaan.
b. Bayi tidak mempunyai ketahanan tubuh untuk mencegah penyakit.
c. Bila bayi diberikan susu botol sering terjadi mencret, kemungkinan bayi tidak cocok
dengan susu bubuk atu cara membuatnya tidak bersih, dan pengeluaran biaya rumah
tangga lebih banyak.
d. Mengurangi ikatan cinta kasih antara ibu dan anak.
Tindakan yang perlu dilakukan bila ibu belum memberikan ASI saja pada bayi mulai
umur 0-4 bulan, yaitu
1. Memberikan pendidikan gizi atau pengetahuan tentang pentingnya memberikan ASI saja
pada bayi mulai umur 0-4 bulan
2. Memperrsiapkan ibu agar dapat menyusui bayinya segera setelah melahirkan dengan
menganjurkan makan-makanan bergizi yang dapat meningkatkan ASI, misalnya kacang-
kacangan, sayuran hijau, ikan, telur dan buah-buahan.
3. Mulai umur 4 bulan bayi dapat diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI.
Yang perlu disampaikan pada keluarga agar bisa makan pagi
1. Pengertian makan/sarapan pagi, yaitu :: makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum
beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan. Jumlah
yang dimakan kurang lebih 1/3 dari makanan sehari.
2. Manfaat makan/sarapan pagi yaitu ::
a. Untuk memlihara ketahanan tubuh, agr dapat bekerja atau belajar dengan baik
b. Membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan
pelajaran.
c. Membantu mencukupi zat gizi.
3. Akibat tidak makan pagi, yaitu ::
a. Badan terasa lemah karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk tenaga.
b. Tidak dapat melakukan kegiatan atau pekerjaan pagi hari dengan baik
c. Anak sekolah tidak berpikir dengan baik dan malas
d. Orang dewasa hasil kerjanya menurun.
4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum biasa makan pagi, yaitu ::
a. Jelaskan keuntungan seseorang bila membiasakan diri makan pagi
b. Anjurkan makan pagi sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga
c. Gunakan bahan makanan yang tersedia dan mudah dibuat keluarga atau mudah
didapat didaerah setempat.
d. Berikan contoh-contoh makan pagi yang sederhana dan bergizi.
DAFTAR PUSTAKA
1 Dorlan,W.A.Newman ; alih bahasa , Huriawati, Hartanto, dkk ;editor edisi bahasa indonesia,
Huriawati, Hartanto, dkk; 2002: Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29, Jakarta, EGC.
2 Notoatmodjo, Soekidjo, Prof. DR. SKM. M.Com.H. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Jakarta, Rineka Cipta.
3 Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Sanitasi dalam
menghadapi Situasi Darurat, Jakata: Direktorat jenderal Bina Kesehatan Masyarakat 2006
4 Departemen Kesehatan RI . Buku Pegangan Kader Pendamping Keluarga Menuju Keluarga
Sadar Gizi (KADARZI). Jakarta: Dep Kes RI. 2010.
5 Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor128/MENKES/SK II/2004 Tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemenn Kesehatan Republik Indonesia.2007.
6 Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: DepartemenKesehatan RI. 2009.
Recommended