View
688
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulan
manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni tujuan
pendidikan, dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber daya, di
samping yang ada di luar dirinya, seperti uang, material, dan waktu. Agar kerja
sama itu berjalan dengan baik, maka perlu ada aturan. Keberhasilan program
pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, dana, prasarana dan sarana,
dan faktor lingkungan lainnya. Apabila faktor tersebut bermutu, dan proses belajar
bermutu pada gilirannya akan menghasilkan lulusan yang bermutu pula.
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena
itu, ia dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa
yang terjadi sekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya
sebagai pengelola langsung proses belajar mengajar. Guru perlu memahami
faktor-faktor yang langsung dan tidak langsung menunjang proses belajar
mengajar.
Dalam menunjang kelancaran terjadinya proses belajar-mengajar dalam
dunia pendidikan diperlukan sebuah administrasi dan menajemen yang baik
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diharapkan.
Administrasi yang dimaksudkan adalah proses secara keseluruhan yang
tujuannnya secara bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tujuan
yang lebih baik. Sedangkan Manajemen yang dimaksudkan yaitu sebuah usaha
dalam mengatur dan mengelola baik manejemen sebagi sebuah sistem, proses,
fungsi, dan manajemen lainnya.
Antara administrasi dan manajemen merupakan sebuah satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dan saling berintegrasi antara satu dengan yang lainnya.
Pada saat berbicara tentang administrasi maka diperlukan sebuah manajemen.
Begitu juga pada saat berbicara tentang manajemen maka diperlukan sebuah
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
2
administrasi. Sehubungan dengan itu, maka dalam kesempatan ini akan dibahas
tentang ruang lingkup administrasi dan manajemen secara lebih luas.
1.2. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja bidang tugas manajemen pendidikan itu ?
2. Apakah stakeholder pendidikan itu ?
3. Apa peranan stakeholder pendidikan?
1.3. Tujuan
Dari Rumusan Masalah tersebut dapa ditarik 3 tujuan, yaitu :
1. Untuk mengetahui bidang tugas manajemen pendidikan.
2. Untuk mengetahui stakeholder pendidikan.
3. Untuk mengetahui peranan stakeholder pendidikan?
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Ruang Lingkup dan Peran Guru dalam Administrasi dan Manajemen
Pendidikan
Ruang Iingkup pembahasan administrasi dan manajemen pendidikan
difokuskan pada kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah sebagai pelayanan kebutuhan sekolah disatu pihak, dan sekolah
sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran dengan fokus utama pelayanan belajar
dipihak lainnya. Pada kedua pihak ini kegiatan administrasi dan manajemen
pendidikan difokuskan pada profesionalisme pengelolaan pendidikan dilihat dan
segi kelembagaan pemerintah sebagai penanggung jawab pendidikan terhadap
masyarakat maupun satuan pendidikan atau sekolah pada semua jenjang dan jenis
sebagai institusi yang memberikan jasa pelayanan belajar kepada masyarakat.
Untuk dapat mengukur kualitas pendidikan perlu didukung oleh profesionalisme
supervisi pengajaran baik yang disediakan oeh sekolah maupun yang disediakan
oleh pemerintah.
Bidang tugas manajemen pendidikan di sekolah menyangkut berbagai
aspek, yang meliputi kurikulum, peserta didik, personalia, sarana dan prasarana,
keuangan, pelayanan khusus, ketatausahaan, dan kemitraan antara sekolah dengan
masyarakat masing-masing bidang akan dijelaskan pengelolaan pada uraian
diatas.
2.1.1. Pengelolaan kurikulum
Kurikulum dalam sistem pendidikan merupakan komponen yang teramat
penting mengingat kurikulum adalah pedoman dalam proses belajar mengajar
(PBM) di sekolah. Efektifitas PBM serta kualitas pendidikan secara keseluruhan
antara lain ditentukan oleh kurikulum dan efektifitas pelaksanaannya. Rancangan
program pendidikan disusun dengan menyesesuaikan pada perkembanga peserta
didik, kemajuan masyarakat serta tuntutan masyarakat terhadap kualitas lembaga
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
4
pendidikan. Kurikulum merupakan seperangkat pengalaman belajar yang
dirancang untuk peserta didik dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
Guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya merupakan pihak yang sangat menentukan pelaksanaan kurikulum. Oleh karena itu, mereka dituntut
memahami pengelolaan kurikulum. Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan
luas. Dalam pengertian sempit, diartikan sebagai sejumlah pelajaran yang
diberikan disekolah, sedang dalam pengertian luas adalah semua pengalaman
belajar yang diberikan sekolah kepada peserta didik, selama mengikuti pendidikan
disekolah untuk membantu mereka mencapai tujuan pendidikan. Dengan
pengertian luas ini berarti tata usaha sekolah yang berkaitan dengan pencapaian
tujuan pendidikan, pencapaian kualitas lulusan, tercakup dalam pengertian
kurikulum.
Dalam buku ajar ini, kurilkulum diartikan sebagai seperangkat bahan
pengalaman belajar peserta didik dengan segala pedoman pelaksanaannya yang
telah tersusun secara baik dan dipakai sekolah dalam kegiatan mendidik peserta
didiknya. Teori dan praktek pengembangan kurikulum yang dibahas pada
MKPBM ( Pengembangan dan Inovasi Kurikulum), merupakan petunjuk tentang
bagaimana mengembangkan kurikulum, sedangkan pengelolaan kurikulum juga
dibicarakan dalam manajemen pendidikan berkaitan dengan bagaimana
mengorganisasikan sumber-sumber sekolah sehingga pengembangan kurikulum
dapat berlangsung dengan baik.
Kegiatan operasional yang harus dikelola dalam bidang kurikulum ini
meliputi:
1) Perencanaan dan pengembangan kurikulum
2) Setelah perencanaan kurikulum selesai dikembangkan, maka kegiatan
selanjutnya adalah melaksanakan kurikulum itu sendiri.
Dalam pelaksanaan kurikulum tersebut ada sejumlah kegiatan yang harus
dikuasai oleh guru, antara lain menyusun dan mengembangkan Satuan Acara
Pengajaran (SAP). SAP adalah suatu bentuk persiapan mengajar secara mendetail
pokok bahasan yang disusun secara sistematik berdasarkan yang telah ada untuk
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
5
suatu bidang tertentu. Pengembangan SAP ini dimulai dari pengembangan
pengajaran dalam satu caturwulan. Program caturwulan adalah rencana belajar-
mengajar yang akan dilaksanakan selama satu caturwulan dari tahun ajaran
tersebut.
Program pengajaran ini adalah pengembangan lebih lanjut dari GBPP
masing-masing bidang studi. Dan lebih jelasnya dari itu, program ini dapat
digunakan manajer (kepala sekolah/pemilik/pengawas sekolah) sebagai bahan
pembinaan guru. Program pengajaran caturwulan/semester dikembangkan dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a) Pengelompokkan bahan pengajaran yang tedapat dalam GBPP menjadi
beberapa satuan bahasan. Setiap satuan bahasan sebaiknya terdiri dari
bahan pengajaran yang relevan.
b) Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selama satu
caturwulan/semester.
c) Menghitung banyaknya minggu efektif sekolah selama satu
caturwulan/semester dengan melihat kalender pendidikan sekolah yang
bersangkutan.
d) Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan
dengan haru=i efektif sekolah.
e) Mengatur pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dengan banyaknya
minggu efektif sekolah yang tersedia berdasarkan kalender pendidikan.
2.1.2. Pengelolaan Peserta Didik
Program pengembangan kegiatan peserta didik merupakan bidang tugas
yang harus ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, pengelolaan bidang ini harus
di tempatkan dalam kategori usaha khusus untuk memenuhi kebutuhan peserta
didik baik secara perorangan maupun kelompok. Dalam pengembangan ini
kegiatan di bidang peserta didik ini, manajer pendidikan diharapkan memiliki
kemampuan dalam :
a. Meniliti pertumbuhan/perkembangan penduduk, terutama pertumbuhan anak
usia sekolah. Penelitian ini lebih difokuskan pada pengumpulan informasi
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
6
yang akan menjadi masukan dalam proses pendidikan. Untuk dapat
melaksanakan kegiatan ini, manajer pendidikan harus membuat daftar yang
dapat menggambarkan keadaan anak-anak calon peserta didik. Daftar ini
disebut dengan “pupil inventory”. Melalui pupil inventory ini manajer dapat
memperoleh berbagai data tentang calon peserta didik, baik menyangkut
jumlahnya , keberadaan fisik maupun psikis, dan data lain tentang anak calon
peserta didik.
b. Penerimaan peserta didik.
Penerimaan peserta didik adalah suatu proses seleksi dan pencatatan peseerta
didik yang memasuki suatu lembaga pendidikan tertentu setelah memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Penerimaan peserta didik ini didasarkan pada hasil pupil inventory. Kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan dalam penerimaan peserta didik ini antara
lain:
1. Penetapan daya tampung
Penetapan daya tampung dimaksudkan sebagai usaha untuk mengetahui
banyak peserta didik yang akan diterima sesuai dengan kemampuan
sekolah. Penetapan daya tampung ini dilakukan dengan
mempertimbangkan jumlah ruangan/kelas, meja, kursi yang tersedia
peserta didik yang tinggal kelas. Secara sederhana dan lebih konkrit,
penetapan daya tampung ini dapat dihitung dengan menggunakan
formula tertentu. Dari perhitungan formula tersebut, didapatkan jumlah
daya tampung maksimal suatu lembaga pendidikan dalam menerima
peserta didik baru. Tidak selamanya penerimaan peserta didik yangdimaksud berdasarkan formula tersebut mengingat beberapa hal, seperti
suksesnya program Keluarga Berencana, atau seperti terjadi tahun ajaran
2001/2002 di beberapa kota besar di Indonesia, seperti di Jakarta
beberapa Sekolah Dasar harus merjer dengan sekolah lainnya karena
kekurangan peserta didik.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
7
2. Penetapan syarat-syarat peserta didik.
Setelah sejumlah peserta didik yang akan diterima telah disepakati, maka
kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya adalah menetapkan syarat-
syarat yang harus dipenuhi oleh setiap calon peserta didik.
3. Pembentukan panitia/petugas penerimaan peserta didik.
Agar penerimaan peserta didik berjalan dengan baik, biasanya pihak
sekolah membentuk suatu panitia khusus dengan tugas penerimaan
peserta didik, melakukan seleksi terhadap calon peserta didik, bersama-
sama kepala sekolah mengumumkan hasil seleksi, mendaftar ulang calon
peserta didik yang dinyatakan lulus seleksi, dan melaporkan pertanggung
jawaban pelaksanaan penerimaan peserta didik baru kepada kepala
sekolah.
4. Pembinaan peserta didik.
Pembinaan peserta didik dapat diartikan sebagai usaha melayani peserta
didik selama mereka mengikuti kegiatan pendidikan dan pengajaran di
lembaga pendidikan tertentu. Pembinaan ini dilakukan untuk membantu
peserta didik mengenal/memahami tempat mereka belajar, dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Dengan demikian
diharapkan dapat tercipta suatu keadaan dimana peserta didik lebih tertib
dan lebih mementingkan tugas-tugas belajarnya dibandingkan dengan
kegiatan pribadi lainnya kurang mendukung kegiatan belajarnya di
sekolah. Dalam hal-hal seperti ini manajer pendidikan (dengan bantuan
guru bimbingan atau konselor sekolah) dapat membantu mereka
mengatasi masalah tersebut dengan meneliti fakto-faktor penyebabnya.
Inilah yang disebut dengan pupil accounting.
Usaha-usaha yang dijalankan dalam memberikan pertolongan bagi peserta
didik yang mengalami masalah/kesulitan belajar melalui program bimbingan
tersebut disebut pupil service . berdasarkan pupil accounting dan pupil service
inilah lembaga-lembaga pendidikan dewasa ini dikembangkan satu bidang khusus
yang diperuntukan bagi pembinaan peserta didik disebut dengan bimbingan
konseling (bimbingan penyuluhan). Beberapa kegiatan operasional yang dapat
dikembangkan dalam pembinaan peserta didik ini, antara lain :
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
8
1) Orientasi untuk peserta didik baru.
Orientasi untuk peserta didik, yang sering disebut Perkenalan dan
Perkembangan Mahasiswa Baru (P2MB) atau Perkenalan Awal Mahasiswa
Baru (PAMB) di Perguruan Tinggi,atau Masa Orientasi Siswa (MOS) di
Smu/SLTP, adalah merupakan kegiatan membantu peserta didik mengenal
dan memahami lingkungan sekolah agar dapat menyesuaikan dirinya
dengan situasi dan kondisi tempat ia belajar sehinga dapat
membebaskannya dari berbagai rintangan selama mengikuti kegiatan
pengajaran dan pendidikan di lembaga pendidikan yang baru dimasukinya.
beberapa kegiatan dapat dilakukan selama masa orientasi ini, antara lain :
a) Perkenalan
b) Penjelasan tata tertib sekolah penjelasan bidang-bidang studi yang akan
dialami.
c) Penjelasan tugas dan kewajiban selama menjadi warga belajar di
lembaga pendidikan.
d) Penjelasan tentang penilaian, kenaikan kelas, dan kelulusan dari
lembaga pendidikan.
e) Penjelasan tentang fasilitas belajar yang dimanfaatkan.
2) Peraturan kehadiran.
Untuk membantu peserta didik tekun, rajin dalam kegiatan
pembelajarannya, lembaga pendidikan juga diharapkan mengembangkan
tata cara pengaturan kehadiran peserta didik di seklolah/kelas/penyajian
bidang studi. Ketekunan dan kerajinan peserta didik yang dimaksud dapat
diketahui melalui penggunaan berbagai cara, dan salah satu diantarannya
adalah dengan melakukan pencatatan kehadiran mereka setiap hari disekolah/kelas. Hasil pencatatan ini, dapat juga dipergunakan sebagai salah
satu bahan pertimbangan penilaian dan atau kenaikan kelas/tingkat peserta
didik. Berdasarkan pertimbangan tersebut, pencatatan kehadiran peserta
didik ini dianggap sebagai hal yang sifatnya mutlak.
Beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan kehadiran
peserta didik di sekolah, antara lain :
a) Papan Absensi Harian (per kelas dan per sekolah)
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
9
b) Papan Absensi Harian dimaksudkan sebagai alat yang membantu guru
atau peserta didik mengetahui dengan cepat/segera dan mengingatkan
siapa yang tidak dapat hadir belajar pada hari-hari tertentu.
c) Buku Absesi peserta didik
Buku ini merupakan catatan guru tentang kehadiran peserta didik di
kelasnya masing-masing untuk setiap hari atau setiap bidang studi yang
diajarkan . data dari catatan ini dapat digunakan untuk pertimbangan
laporan kemajuan hasil belajar peserta didik.
3) Pencatatan peserta didik di kelas.
Dalam rangka pembinaan peserta didik perlu juga dilakukan pencatatan di
kelas. Pencatatan tersebut dapat mengunakan (a) daftar sisiwa di kelas, (b)
grafik prestasi belajar, daftar kegiatan sisiwa, dan lain sebagainya.
4) Pembinaan disiplin peserta didik.
Salah satu upaya pembinaan peserta didik di lembaga pendidikan adalah
penegakan disiplin pada diri peserta didik. Disiplin yang dimaksud
merupakan pembentukan kebiasaan yang mengandung minimal empat unsur
penting, yanng diharapkan tumbuh dan berkembang pada diri peserta didik,
yakni (1) murid harus berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan aturan atau
sesuatu yang diinginkan.masyarakat dan menghilangkan perilaku yang tidak
diinginkan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat, (2)
peserta didik merasakan adanya suatu kepuasan batin sesudah berprilaku
yang diharuskan dan merasakan tidak puas atau merasa bersalah jika tidak
melakukan seperti yang ada dalam aturan, (3) dalam berbuat sesuatu peserta
didik melaksanakannnya secara otomatis tanpa adanya pengawasan, dan (4)
orang lain.Beberapa konsepsi disiplin kelas yang umum digunakan dalam
memelihara dan meningkatkan kondisi yang optimal di kelas, antara lain :
a) Kontrol yang otoriter
Menurut konsep ini, disiplin kelas yang baik adalah apabila peserta
didiknya duduk dengan tenang sambil terus-menerus memperhatikan
guru.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
10
b) Kebebasan liberal.
Bertentangan dengan konsep diatas, konsep ini menganjurkan
pemberian kelonggaran di kelas. Guru, sebagai manajer kelas,sepenuhnya memberikan kebebasan kepada peserta didiknya dalam
bertingkah laku sesuai dengan perkembangannya. Konsep ini
tampaknya cukup menghargai kemerdekaan (hak azasi) peserta
didik, namun dalam kenyataanny, kekeran yang diberikan itu kadang
disalah gunakan oleh peserta didik sendiri. Hal tersebut terjadi
karena sebagian besar peserta didik belum mampu mengembangkan
perasaan dan sikap bertanggung jawab atas kebebasan, ada di antara
mereka yang sengaja menyalah gunakan kebebasan yang dimaksud
sehingga sering terjadi kericuhan atau kekacauan kelas.
c) Kebebasan terbimbing
Menurut konsep ini, konsepsi otoriter dan kebebasan liberal
memang dapat diterapkan pada situasi-situai tertentu dan dalam
kenyataannya tidak satupun dari kedua konsepsi tersebut dapat
digunakan guru sepenuhnya untuk membina disiplin pada diri peerta
didik. Menurut konsepsi ini, yang sering terjadi adalah gabungan
dari kedua konsepsi. Perpaduan dari kedua konsepsi tersebut mereka
dinamakan konsepsi “ kebebasan terbimbing”. Dalam konsepsi ini
pserta didik diberi kebebasan namun tetap dalam bimbingan guru.
Peserta didik harus dibimbing dalam memahami dan
mengembangkan prinsip bahwa kebebasan sebagai karunia yang
menjadi hak azasi setiap manusia yang tidak boleh disalah gunakan.
Kebebasan itu harus dipergunakan secara bertanggung
jawab.menurut konsep ini, yang paling penting diupayakan guru
dalam membina dan mengembangkan disiplin di kelas adalah
diupayakan guru dalam membina dan mengembangkan disiplin di
kelas adalah tumbuh kembangya kesadaran untuk mengendalikan
diri sendiri (self-control) pada diri setiap individu. Dalam upaya
membina disiplin pada diri peserta didik dapat dipergunakan
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
11
berbagai teknik, baik perorangan maupun kelompok, dengan
berpedoman (1) aturan yang jelas, (2) konsisten dalam bertindak, dan
(3) adanya hukuman dan ganjaran yang dapat membuat peserta didik
sadar akan prilaku yang ditampilkannya dan akibat dari perilaku jika
dibiarkan berlanjut.
2.1.3. Pengelolaan Personalia Pendidikan
Personalia pendidikan dalam arti luas meliputi tenaga – tenaga pelaksna
kegiatan pendidikan termasuk di antaranya kepala sekolah, guru, pegawai tata
usaha, dan peserta didik. Namun dalam buku ajar ini, yang dimaksud dengan
personalia pendidikan mereka yang membidangi kegiatan edukatif, yaitu pihak
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran dan pendidikan
di lembaga pendidikan, di antaranya adalah guru (termasuk kepala sekolah),
petugas bimbingan konseling, dan non-edukatif (ketatausahaan), yaitu tenaga tata
usaha dan penjaga atau pesuruh lembaga pendidikan. Semua personalia
pendidikan tersebut mempunyai peranan penting bagi kelancaran jalannya
pengajaran dan pendidikan di lembaga pendidikan. Manajer pendidikan harus
melihat komponen ini sebagai bidang manajemen yang sangat penting untuk
dikelola sedemikian rupa sehingga dapat menjadi ujung tombak dalam
memberhasilkan program pengajaran dan pendidikan di lembaga pendidikan.
Pengelolaan personalia pendidikan dapat diartikan sebagai proses
sekaligus sebagai seni untuk memilih dan mendayagunakan sumberdaya manusia
sejak penerimaan hingga pemberhentiannya. Dengan pengelolaan tersebut dapat
diperoleh sumberdaya yang memiliki kualitas dan kuantitas yang dapat
diandalkan dalam pelaksanaan dan pemberhasilan kegiatan – kegiatan pengajaran
dan pendidikan di lembaga penyelengaraan sistem pendidikan. Hal yang sangat
essensial dalam pengelolaan personalia pendidikan adalah kesanggupan manajer
yang lebih tinggi dalam memperoleh/memilih personalia yang memiliki
profesionalisasi yang tinggi di bidang pendidikan dan keguruan.seperti diketahui
bahwa masing – masing personalia pendidikan mempunyai peranan penting bagi
kelancaran jalannya pengajaran dan pendidikan di lembaga penyelenggara system
pendidikan. Dalam menghadapi personalia pendidikan tersebut manajer
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
12
pendidikan diharapkan memiliki kemampuan yang tinggi untuk menempatkan
setiap personalia tersebut pada posisi yang sesuai dengan potensi yang dimiliki
sehingga tanggung jawab dan tugas yang dipercayakan kepada mereka dapat
dilaksanakan secara maksimal.
Kegiatan manajemen yang harus dilaksanakan manajer dalammengelola
personalia pendidikan ini sangat beragam. Beberapa diantaranya adalah
a. Pengadaan personalia
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengusahakan pengadaan personalia
pendidikan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pengajaran dan
pendidikan. Pengadaan personalia ini sering diartikan sebagai pengisian
formasi. Yang dimaksud formasi adalah jumlah dan susunan personalia
yang diperlukan oleh satu satuan organisasi yang mampu melaksanakan
tugas pokok untuk jangka waktu tertentu dan yang bertanggung jawab
dalam bidang penertiban dan penyempurnaan aparatur.
b. Pengangkatan personalia. Para calon personalia yang telah memenuhi
syarat diangkat sebagai personalia pendidikan dengan menerbitkan Surat
Keputusan (SK) pengangkatan. Jika yang diangkat adalah pegawai negeri
sipil maka dalam keputusan pengangkatan yang diterbitkan dicantumkan
nomor persetujuan Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) dan
NIP (Nomor Induk Pegawai)
c. Pembinaan dan pengembangan personalia. Setelah dilakukan
pengangkatan sebagai personalia pendidikan maka manajer pendidikan
menempatkan mereka pada posisi yang sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Pembinaan yang dilakukan manajer pendidikan antara lain:1) Membuat daftar personalia yang berisi keteranagan /data lengkap
tenteng identitass diri personalia .
2) Melaksanakan orientasi bagi personil baru, yakni perkenalan
personalia baru terhadap lingkungan dan pekerjaan baru.
3) Melakukan pembagian tugas yakni pembagian tugas dan tanggung
jawab kepada personalia. Dalam pembagian tugas tersebut, manajer
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
13
harus memperhatikan dengan seksama latar belakang pendidikan,
kualifikasi professional dan minat personalia.
4) Membuat daftar hadir personalia.
5) Melakukan penilaian kecakapan personalia melalui system tertentu
yang dapat membantu manajer sendiri mengetahui tingkat efeksitas,
efisiensi dan kualitas kegiatanyang dilakukan.
6) Merencanakan dan melaksanakan perubahan kedudukan personalia
pendidikan.
7) Melakuakn pengawasan baik secara horizontal, vertical ,maupun
diagonal.
8) Membina moral dan disiplin diri personalia pendidikan.
9) Memberi kesempatan pada personalia pendidikan untuk
mengembangkan kualitas melalui berbagai cara seperti melanjutkan
pendidikan ke yang lebih tinggi, diskusi, penataran, dll.
d. Hak dan kewajiban personalia. Personalia pendidikan akan
memberdayankan seluruh potensi yang dimilikinya untuk memberhasilkan
kegiatan yang dipercayakan kepadanya jika kebutuhannya sebagai
personalia dapat dipenuhi oleh lembaganya. Hak- hak yang harus
diperhatikan manajer untuk direalisasikan bagi setiap personalia
pendidikan antara lain:
1) Hak untuk memperoleh gaji dan penghasilan lainnya yang sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
2) Hak mendapatkan kenaikan pangkat.
3) Hak mendapatkan cuti
4)
Hak mendapatkan tunjangan- tunjangan kesejahteraan.5) Hak mendapatkan pension.
2.1.4. Pengelolaan Perlengkapan Pendidikan
Pengelolaan perlengkapan pendidikan merupakan keseluruhan proses
perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pengawasan peralatan yang digunakan
untuk menunjang penyelenggaraan system pendidikan agar tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Kegiatan yang
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
14
harus dilakukan manajer pendidikan dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan
adalah
a.
Perencanaan kebutuhan yaitu penyusunan kebutuhan perlengkapan dilembaga pendidikan yang didasarkan pada pertimbangan untuk tujuan :
pengadaan perlengkapan karena berkembangnya kebutuhan sekolah,
pengadaan perlengkapan karena penggantian barang – barang yang rusak,
dihapuskan, hilang, dan untuk persediaan barang.
b. Pengadaan yaitu kegiatan untuk menghadirkan perlengkapan pendidikan
dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas – tugas lembaga pendidikan.
c. Penyimpanan yaitu kegiatan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan
persediaan perlengkapan didalam ruang penyimpanan/gudang.
Penyimpanan hanya bersifat sementara.
d. Inventarisasi yaitu kegiatan pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan, dan
pencatatan perlengkapan yang menjadi milik lembaga pendidikan yang
bersangkutan ke dalam suatu daftar inventarisasi barang. Untuk
mempermudah pengawasan dan pelaporan keadaan perlengkapan
pendidikan diharapkan lembaga pendidikan membuat :
Kartu inventarisasi ruangan yaitu kartu yang ditempelkan pada
setiap ruangan yang memuat informasi tentang perlengkapan yang
ada di ruangan tersebut.
Kartu inventarisasi barang yaitu kartu yang berisi catatan barang –
barang inventaris.
Buku inventari yaitu buku yang berisi catatan semua barang
inventaris lembaga pendidikan yang diisi sesuai dengan Kartu
Inventaris Ruangan dan Kartu Inventaris Barang.
Pemberian tanda dalam inventarisasi yaitu penentuan tanda dengan
menggunakan kode – kode barang sesuai dengan petunjuk yang
terdapat dalam Manual Administrasi Barang yang disusun oleh
Departemen Keuangan dan Pemerintah Dalam Negeri.
e. Pemeliharaan yaitu penjagaan dari kerusakan suatu barang sehingga
perlengkapan tersebut tetap dalam kondisi baik.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
15
f. Penghapusan yaitu cara peniadaan secara kontiniu dari daftar inventaris
karena barang tersebut sudah tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak
berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau biaya pemeliharaan terlalu
mahal.
g. Pengawasan perlengkapan yaitu kegiatan pengamatan, pemeriksaan dan
penilaian terhadap pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan untuk menghindari penyimpangan, penggelapan atau
penyalahgunaan. Melalui pengawasan ini, pemanfaatan perlengkapan
pendidikan dapat dioptimalkan. Pengawasan ini harus dilakukan secara
obyektif dengan mendasarkannya pada bukti – bukti nyata.
2.1.5. Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Dalam penyelenggaraan system pendidikan di lembaga pendidikan,
anggaran memegang peranan yang penting. Ibarat urat nadi organisasi, jika
anggaran mengalami kemacetan, maka seemua fungsi manajemen pendidikan
akan mengalami masalah yang dapat mengganggu tercapainya tujuan pendidikan.
Pengelolaan keuangan pendidikan meliputi perencanaan dan penyusunan
anggaran biaya, pencarian dan pengusahaan sumber – sumber biaya, penggunaan
anggaran, penyimpanan, pencatatan dan pelaporan, dan pertanggung jawaban
keuangan. Anggaran biaya merupakan hal yang sangat sensitive dimana seringkali
menimbulkan berbagai masalah jika tidak ditangani dengan baik. Dalam
pengelolaan keuangan pendidikan terdapat pemisahan tugas antara otorisator,
ordonator, dan bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk mengambil tindakan
yang mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran keuangan. Ordinator adlahpejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran
atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisator yang ditetapkan.
Sedangkan bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat – surat berharga
lainnya dan diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban. Manajer
pendidikan (seperti kepala sekolah) sebagai otorisator yang memerintahkan
pembayaran. Sedangkan bendaharawan sekolah bertindak sebagai ordonator
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
16
dalam mengujihak atas pembayaran. Manajer pendidikan berfungsi sebagai
pengawas dalam penggunaan dana. Oleh karena itu ordinator tidak boleh
melaksanakan fungsi sebagai bendaharawan. Penghunjuk bendaharawan di
sekolah (seperti di SD) adalah wewenang kepala daerah. Prosedur pengelolaan
keuangan di lembaga pendidikan adalah
a. Penyusunan rencana pendapatan dan belanja sekolah. Anggaran belanja
adalah suatu pernyataan sumber – sumber keuangan yang terurai yang perlu
untuk melaksanankan program pendidikan selama periode tahun fiscal.
Proses pembuatan anggaran pendidikan melibatkan penentuan pengeluaran
maupun pendapatan yang bertalian dengan keseluruhan operasi lembaga
pendidikan.
b. Pengelolaan keuangan rutin. Anggaran rutin adalah anggaran yang
disediakan untuk menggaji para personalia pendidikan, semua jenis
tunjangan, pembelian alat- alat kantor, biaya perjalanan, dsb. Dalam
penggunaan angaran rutin tidak dibenarkan mengalihkan dana yang sudah
dialokasikan ke anggaran lain. Dalam melaksanakan pengeluaran tidak
boleh melebihi jumlah tertinggi dalam DIK. Setiap penggunaan harus
disertakan dengan bukti – bukti yang syah seperti kuitansi.
c. Pembukuan keuangan. Setiap transaksi keuangan di lembaga pendidikan
yang berakibat padda penerimaan dan pengeluaran dicatat oleh
bendaharawan di buku yang sudah ditentukan.
2.1.6. Pengelolaan Layanan Khusus
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung
berhubungan dengan proses belajar-mengajar di kelas, tetapi secara khusus
diberikan kepada peserta didik oleh lembaga pendidikan agar mereka lebih
optimal dalam melaksanakan kegiatan belajarnya. Jenis-jenis layanan khusus yang
dapat dikembangkan di sekolah terdiri dari:
a) Pusat Sumber Belajar (PSB),
Pusat Sumber Belajar yakni suatu unit kegiatan yang mempunyai
fungsi untuk memproduksi, mengadakan, menyimpan serta melayani bahan
pengajaran sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan pengajaran dan
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
17
pendidikan di lembaga pendidikan. Pusat sumber belajar ini sebenarnya
merupakan lebih lanjut dari perpustakaan. Pusat sumber belajar ini berisikan
berbagai macam bahan perpustakaan, ditambah dengan media pendidikan yng
diperoleh melalui berbagai cara seperti pembelian, hadiah/hibah, dan
sebagaianya. Tujuan pengembangan Pusat Sumber Belajar ini adalah untuk
member kemudahan kepada peserta didik dan guru dalam memanfaatkan
sumber belajar sehingga proses pengajaran dan pendidikan dapat berjalan
secara maksimal. Dengan adanya Pusat Sumber belajar peserta didik
diharapkan memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga memudahkan
mereka mencapai tujuan pendidikannnya.
b) Pengelolaan Perpustakaan
Perpustakaan adalah merupakan suatu sub unit Pusat Sumber Belajar
yang berisi bahan pustaka baik berupa buku maupun nonbuku yang diatur dan
diklasifikasikan menurut system dan aturan tertentu untuk digunakan para
pembacanya. Perpustakaan merupakan jantung pusat sumber belajar dengan
kewajiban yang luas untuk memudahkan penggunaan sumber-sumber belajar
primer dan suplementer. Pengembangan/ pengelolaan perpustakaan
dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kualitas pengajaran dan
pendidikan dengan cara memberikan kesempatan untuk menumbuhkan sikap
senang/gemar membaca dengan mengembangkan bakat peserta didik. Jika
perpustakaan dikelola dengan baik, akan memberikan banyak manfaat
terutama dalam:
1. Fungsi pendidikan, yakni member kesempatan kepada peserta
didik menambah pengetahuan atau mempelajari kembali
materi-materi pelajaran yang telah disediakan oleh guru.
2. Fungsi informasi, yakni menyediakan bacaan-bacaan
informative, seperti koran harian, majalah, atau brosur-brosur
yang sarat akan informasi yang sedang hangat berkembang
yang dapat membantu peserta didik mengembangkan
pengetahuan umumnya.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
18
3. Fungsi rekreasi, yakni member kesempatan kepada peserta
didik menikmati pengalaman berekreasi melalui penajaman
imajinatif, dengan meyediakan buku-buku fiksi yang lebih
disenangi oleh peserta didik. Hanya perlu diperhatikan agar
penyediaan buku bacaan fiksi ini dapat menjaga agar peserta
didik tidak terlena, sehingga mereka mengesampingkan buku-
buku teks/ pelajarannya. Pengadaan buku-buku fiksi harus
memperhatikan tingkat perkembangan intelektual peserta didik
serta norma-norma atau tatanan nilai dan agama.
4. Fungsi penelitian, yakni memberikan bantuan kepada peserta
didik untuk menjawab berbagai masalah ilmiah dengan
mengkaji bahan-bahan yang disediakan perpustakaan berupa
laporan hasil-hasil penelitian
c) Usaha Kesehatan Sekolah.
Usaha Kesehatan Sekolah adalah suatu badan yang diadakan untuk
menjaga kesehatan warga sekolah, terutama peserta didik, dalam rangka
menunjang program pengajaran dan ppendidikan yang efektif. Usaha ini
dimaksudkan sebagai pelayanan kesehatan bagi warga sekolah untuk
kepentingan peserta didik agar:
1. Pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan umurnya,
2. Terhindar dari penyakit dan kelainan yang dapat menggangu
pertumbuhan dan perkembangannya,
3. Dapat diketahui secara dini gejala-gejala yang tidak diinginkan
pada peserta didik sebelum menjadi lebih besar, dan
4. Memiliki sikap tingkah laku dan pola hidup yang sehat sesuai
dengan norma-norma kesehatan.
Usaha kesehatan sekolah dapat dikelompokkan setidak-tidaknya menjadi
usaha pendidikan, pencegahan, perawatan, dan penyembuhan. Usaha-usaha
tersebut harus dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga
benar-benar mampu menunjang kelancaran pengajaran dan pendidikan.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
19
Program kegiatan yang dapat dikembangkan dalam usaha kesehatan sekolah ini
antara lain adalah:
1. Pemberian penerangan dan motivasi kepada peserta didik dalam
melaksanakan pola hidup sehat, kebersihan lingkungan fisik, maupun
kesehatan jasmani. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan dan
memelihara suasana dan kondisi sekolah sedemikian rupa sehingga dapat
memotivasi dan menyadarkan peserta didik untuk dapat hidup sehat dan
bersih. Selain itu membuat slogan-slogan kesehatan dan kebersihat
ataupun mengedarkan brosur dan poster yang mengajak hidup sehat dan
bersih.
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara periodik, misalnya
pemeriksaan gigi, mata, berat badan, kebersihan kuku, telinga, dan
imunisasi terhadap penyakit-penyakit tertentu, memberikan vitamin-
vitamin atau makanan bergizi tinggi dan sebagainya.
3. Melakukan pengobatan-pengobatan terhadap penyakit-penyakit tertentu
yang sifatnya ringan dan sementara. Melalui UKS ini, peserta didik dapat
diberikan pertolongan ringan atau awal sebelum mendapatkan perawatan
atau pengobatan yang lebih intensif, yang harus ditangani secara
professional oleh dokter dan tenaga medis lainnya.
d) Kafetaria atau kantin sekolah.
Kafetaria atau kantin yakni suatu badan atau usaha yang dapat membantu
warga sekolah (terutama peserta didik) dalam memenuhi keperluan akan makanan
untuk membantu kelancaran kegiatan pengajaran dan pendidikan di sekolah.
Kehadiran kafetaria di sekolah harus diupayakan mempunyai sumbangan yang
positif dalam proses pengajaran dan pendidikan, tidak untuk keperluan bisnis
semata.
Pengelolaan kafetaria tidak harus oleh sekolah, tetapi dapat dilakukan
oleh pribadi dari luar sekolah atau Dharma wanita sekolah. Namun demikian,
manajer harus memikirkan dan mengupayakan kafetaria ini sebagai unsur yang
dapat memberikan sumbangan positif dalam kegiatan pengajaran dan pendidikan.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
20
Manajer sekolah harus merasa bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan
kafetaria sekolah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Kesehatan atau higienitas masakan yang dijajakan kepada peserta didik,
2. Kebersihan tempat dan fasilitas kafetaria agar terhindar dari penyebaran
hama penyakit
3. Agar makanan-makanan yang dijajakan mengandung gizi yang tinggi dan
bilamana perlu menambah vitamin-vitamin yang diperlukan peserta didik
umumnya.
4. Mengawasi agar harga-harga makanan dapat dijangkau atau sesuai dengan
kondisi ekonomi peserta didik,
5. Menjaga agar kafetaria tidak dijadikan tempat nongkorng oleh peserta
didik sehingga dapat mencegah terjadinya atau berkembangnya perilaku-
perilaku negative.
2.1.7. Pengelolaan Ketatausahaan (Kantor)
Ketatausahaan adalah salah satu bidang garapan manajemen penndidikan
yang menyangkut segenap rangkaian pengelolaan pencatatan dan pelaporan
seluruh kegiatan yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Kegiatan
ketatausahaan ini menyangkut perencanaan, pencatatan, pengelolaan, pengadaan,
penyimpanan, dan pengiriman semua keterangan yang diperlukan dalam
melakukan aktifitas-aktifitas dan atau fungsi-fungsi manajemen oleh
manager.aktivitas ketatausahaan ini dapat dijadikan sebagai barometer aktifitas
suatu lembaga. Jika aktivitas ketatausahan suatu sekolah dapat berjalan dengan
baik maka itu sebagi indikator bahwa sekolah tersebut berhasil dalam
melaksanakan aktivitas manajerialnya.
Ketatausahaan sekolah / lembaga pendidikan pada umumnya mempunyai
fungsi yang sangat kompleks sekali, diantaranya adalah :
a. Mengkomunikasikan,bertukar informasi dengan menggunakan alat – alat
seperti telepon, buletin, korespondensi, dan pertemuan berhadap-hadapan.
b. Memproses bahan dengan mengetik atau memperbanyak.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
21
c. Menangani korespondensi dan surat-surat, dengan mempersiapkan dan
memproses surat-surat, dan meneruskan suurat-surat bagi guru dan peserta
didik.
d. Memperoleh perbekalan dan perlengkapan, buat guru atau non guru.
e. Mencatat kehadiran peserta didik,dengan memeriksa dan memcatat
kehadiran dan menjelaskan ketidakhadiran pesert adidik.
f. Mengawasi pelaksanaan program harian, dengan memeriksa dan
menyesuaikan jadwal harian dan kegiatan pesertadidik.
g. Mengadministrasi catatan – catatan, dengan memeriksa, menyimpan,
mengikhtisarkan dan menyediakan informasi.
h. Mempersiapkan laporan – laporan, dengan laporan kuarta/ semester dan
laporan tahunan kepala sekolah.
i. Mengawasi penggunaan dan pemeliharaan gedung dan fasilitas fisik
lainnya,dengan melihat bahwa pemeliharaan kebersihan dan pelayanan-
pelayanan lain berjalan dengan baik.
j. Melaksanakan hubungan dengan masyarakat,dengan melayani tamu
sekolah dan menyediakan informasi.meminta tindakan ditempat.
k. Mengatasi situasi darurat,yang meminta tindakan ditempat.
Kantor sekolahatau ketatausahaan sekolah/lembaga pendidikan akan
berjalan dengan baik jika dilengkapi dengan seorang atau lebih personil tatausaha
yang bertanggung jawab langsung kepada manajer sekolah. Kepada bidang inilah
kepala sekolah menyerahkan sebanyak mungkin fungsi-fungsi kantor yang telah
dikemukakan diatas.
Sebagai penataan kegiatan pencatatan ,penggandaan,penyimpanadan
pengiriman informasi lembaga pendidikan ,ketatausahaan sekolah harus
memahami dan menguasai serta mengerjakan pengisian daftar atau format-
format:
1. Bidang manajemen umum,yang meliputi buku rencana kerja tahunan,
buku pengumuman, buku notulen rapat, buku catatan harian, dan laporan
tahunan.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
22
2. Bidang personalia, yang meliputi buku pokok / induk murid, buku klapper,
buku mutasi, buku prestasi murid, buku cuti, buku pendaftaran murid,
buku daftar kenaikan kelas, buku piket, buku kesehatan sekolah dan
sebagainya.
3. Bidang keuangan, yang meliputi buku kas, legger gaji, pembukuan iuran
pendidikan, pembukuan serba serbi dan sebagainya.
4. Bidang invetarisasi sekolah, yang meliputi buku penerimaan alat, buku
keluar masuk alat-alat sehari – hari, daftar investarisasi dan sebagainya.
2.1.8. Pengelolaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah merupakan suatu proses
komunikasi antara sekolah masyarakat untuk meningkatkan pengertian
masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan serta mendorong minat
dan kerjasama dalam meniingkatkan dan mengemmbangkan kuantitas dan
kualitas lembaga pendidikan.
Sebagai lembaga pendidikan sekolah harus mampu menjalankan
fungsinya sebagai lembaga yang dapat melestarikan dan mentrasfer nilai-nilai
cultural kepada generasi-gegnerasi penerus (peserta didik) sehingga warga
sekolah, peserta didik, dapat menghayati, menghargai dan mampu menyikapi atau
merealisasikan tata tertib sosial dalam setiap tindakannya baik disekolah maupun
masyarakat .
Prinsip-prinsip pengembangan hubungan sekolah dengan masyarakat :
1. Prinsip otoritas,
Pengembangan hubungan antara sekolah denngan masyarakat
dimaksudkan untuk membantu memperlancar program penganjaran dan
pendidikan dilembaga pendidikan.
2. Prinsip kesederhanaan.
Maksud prinsip ini adalah bahwa program- program yang dikembangkan
hendaklah bersifat sederhanadan jelas
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
23
3. Prinsip sensivitas
Sensivitas yang dimaksudkan dalam prinsip ini adalah bahwa sekolah
maupun masyarakat secara bersama-sama dan terpadu mampu melihat
dam merasakan apa yang kebutuhan masing-masing.
4. Prinsip kejujuran.
Kerjasama anatara seklah dan masyarakat akan tumbuh dan berkembang
secara maksimal jika hubungan tersebut dibangun atas dasar saling
mempercayai dan penuh kejujran.
5. Prinsip ketetapan.
Prinsip ini dimaksudkan bahwa apa yang telah disampaikan sekolah
kepada masyarakat ,atau masyarakat kepada sekolah ,harus tetap baik dari
segi isi,waktu,media,maupun tujuan yang ingin dicapai.
Sifat sifat hubungan antara sekolah dengan masyarakat :
1. Hubungan timbal balik, artinya hubungan yang dapat memberikan
manfaat kepada kedua belah pihak, baik sekolah maupun masyarakat
2. Hubungan yang suka rela,berdasarkan kesadaran bahwa sekolahmerupakan bagian dari masyarakat dan masyarakat juga bertanggung
jawab atas kehidupan sekolah.
3. Hubungan berlangsung terus menerus sehingga terjmin adanya sifat
berkesinambungan (kontiniu) sepanjang masa.
Fungsi- fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat :
1. Menghilangkan jurang pemisah antara kehidupan sekolah dengan
masyarakat.
2. Menjadikan sekolah sebagai pusat kebudayaan ,sumber pancaran
kehidupan dan ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan lapangan
pengabdian bagi pesertaadidik
Bentuk Hubungan antara sekolah dan masyarakat :
1. Pengikut sertaan guru / tenaga kependidikan dan pesertadidik dalam
kegiatan – kegiatan masyarakat.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
24
Contoh: Kegiatan kesenian, olah raga, dll
2. Penyediaan fasilitas sekolah untuk keperluan masyarakat lingkungan.
Contoh : Seperti penggunaan aula sekolah, lapangan olahraga,dll
3. Pengikut sertaan pemuka-pemuka masyarakat dalam kegiatan
kurikuler dan ekstrakurikuler.
Contoh : Seperti tenaga ahli dibidang kesehatan, pertanian,dll.
4. Penggunaan sarana yang tersedia.
Contoh : Mesjid, gereja, dll.
5. Pendayagunaan potensi masyarakat
Contoh : Peraturan perundang-undangan
6. Mendayagunakan potensi orang tua
Contoh : agar pesertadidik mendapat prestasi
7. Mengikut sertakan dunia usaha dalam kegiatan sekolah teruutama
dalam hal:
a. memberikan saran atau pendapat dan usul penyempurnaan
pendidikan agar lebih relavan dengan kebutuhan dunia usaha.
b. memberi fasilitas untuk praktek kerja nyata peserta didik.
c. menyediakan lapangan kerja bagi lulusan lembaga pendidikan.
2.2. HUBUNGAN KEMITRAAN DENGAN STAKEHOLDER
PENDIDIKAN
2.2.1. Pengertian Stakeholder Pendidikan
Istilah stakeholder sudah sangat populer. Kata ini telah dipakai oleh
banyak pihak dan hubungannnya dengan berbagi ilmu atau konteks, misalnya
manajemen bisnis, ilmu komunikasi, pengelolaan sumberdaya alam, sosiologi,
pendidikan dan lain-lain. Lembaga-lembaga publik telah menggunakan istilah
stakeholder ini secara luas ke dalam proses-proses pengambilan dan implementasi
keputusan. Secara sederhana, stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak,
lintas pelaku, atau pihak-pihak yang terkait dengan suatu issu atau suatu rencana.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
25
Dalam buku Cultivating Peace, Ramizes mengidentifikasi berbagai
pendapat mengenai stakekholder ini. Beberapa defenisi yang penting
dikemukakan seperti: Freeman (1984) yang mendefenisikan stakeholder sebagai
kelompok atau individu yang dapat memengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu
pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan Biset (1998) secara singkat
mendefenisikan stekeholder merupakan orang dengan suatu kepentingan atau
perhatian pada permasalahan.
Stakeholder pendidikan dapat diartikan sebagai orang yang pemegang dan
sekaligus pemberi support terhadap pendidikan atau lembaga pendidikan. Kalau
lembaga pendidikan itu berupa sekolah maka stakeholdernya adalah: BirokrasiPendidikan (Dinas Pendidikan), Pengawas, Kepala Sekolah, Guru-guru, Orangtua,
Komite Sekolah, Dewan Sekolah, Masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Dengan perkata lain stakeholder adalah orang-orang atau badan yang
berkepentingan langsung atau tidak langsung terhadap pendidikan di sekolah.
2.2.2. Peran Stakeholder Pendidikan
Peran serta stakeholder pendidikan dalam suatu perencanaan adalah hal
yang sangat urgen sehingga akan dampak pada peningkatan profesionalitas guru.
Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002
bahwa stakeholder pendidikan yaitu dewan pendidikan dan komite sekolah dalam
kaitannya dengan hal di atas mereka memiliki 4 peran, yaitu:
1. Peran Sebagai Pemberi Pertimbangan Atau Nasihat (Advisory Agency)
Peran sebagai pemberi pertimbangan atau nasihat (Advisory Agency)
menunjukkan respon dan keikutsertaan dewan pendidikan dan komite
sekolah memajukan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan di daerah dan di sekolah. Bentuk aktivitas dewan pendidikan
dan komite sekolah antara lain:
a. Pemberi pertimbangan mengenai program dan kegiatan yang
disusun dalam rencana pembangunan pendidikan tingkat kabupaten
atau kota dan tingkat satuan pendidikan.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
26
b. Memberikan pertimbangan buat guru dalam pelaksanaan tugas
supaya tidak sewenang-wenang dalam menangani siswa (misalnya
dalam memberi hukuman tetapi juga member penghargaan bagi
yang berprestasi).
c. Memberi pertimbangan dalam peningkatan disiplin guru dan
member solusi bagi kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru.
d. Memberi pertimbangan dalam mengembangkan bakat dan minat
siswa (seperti olimpiade mata pelajaran, seni dan olah raga).
2. Peran Sebagai Badan Pendukung (Supporting Agency)
Peran pendukung dewan pendidikan dan komite sekolah berkaitan dengan
internal manajemen sekolah adalah:
a. Mendata jumlah guru yang memerlukan pendidikan dan latihan,
mendata pendidikan guru yang memerlukan peningkatan kualifikasi
pendidikan.
b. Memberikan pelatihan mengenai mata pelajaran dan layanan belajar
bagi guru yang membutuhkan.
c. Mendata jumlah siswa dan indeks prestasinya, guru dan komite
sekolah.
d. Mendukung program pengayaan bagi siswa yang lebih pintar, dan
remedial bagi siswa yang belum mencapai hasil yang dipersyaratkan.
e. Menyediakan tropi dan hadiah atas keberhasilan siswa mengikuti
berbagai
perlombaan yang dilakukan sekolah.f. Untuk meningkatkan kualitas keagamaan mengadakan pesantren kilat
di
sekolah.g. Mendukung pemanfaatan sarana prasarana untuk
memberikan layanan
belajar.
g. Membuat media belajar sesuai dengan kebutuhan belajar.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
27
h. Memaksimalkan anggaran operasional yang bersumber dari APBD,
bantuan masyarakat, dan mendorong penggunaan anggaran yang
bersumbar dari dana BOS dengan mengimplementasikan program dan
kegiatan yang tepat sasaran.
Pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan harus disampaikan pada
publik atau stakeholder pendidikan, kepala sekolah, orang tua dan
masyarakat, serta kepada instansi pemerintah yang terkait seperti dinas
pendidikan, termasuk pemimpin proyek yang bersangkutan. Dewan
pendidikan dan komite sekolah, dalam batas-batas tertentu dapat saja
memberikan rekomendasi pada pihak yang terkait, dengan rasional yang
kuat dan obyektif bukan karena atas faktor “like and dislike” dalam hal
ketenagaan ini, dewan pendidikan dan komite sekolah perlu
mengembangkan standar kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya
3. Peran Sebagai Pengontrol (Controling Agency)
Peran sebagai pengontrol (controlling agency) sesuai peran dewan
pendidikan dan komite sekolah, sebagai badan pengawas terhadap
kegiatan sekolah termasuk pelaksanaan dan penggunaan Rencana Kegiatan
Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT). Fungsi pengontrol
(controlling agency) menunjukkan bahwa dewan pendidikan dan komite
sekolah melakukan aktifitas:
a. Menanyakan proses belajar mengajar (ke guru dan kepala sekolah)
apakah sudah mengarah pada standar yang dipersyaratkan,b. Menanyakan kondisi kesehatan, gizi, dan bakat peserta didik,
c. Memantau pelaksanaan rencana kegitan sekolah (RKS) dan rencana
kegiatan tahunan (RKT),
d. Ikut serta dalam penyusunan RKS dan RKT.
e. Ikut memantau penggunaan anggaran yang bersumber dari BOS,
f. Ikut serta dalam rapat pembagian raport,
g. Mengontrol kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya,
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajem
28
h. Mengontrol pelaksanaan PBM dengan memakai kartu data sesuai
dengan perlindungan anak; cara belajar mengajar guru (misalnya kartu
yang ditanda tangani oleh guru dan orangtua).
4. Peran Sebagai Penghubung (Mediating Agency)
Pusat pendidikan adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat harus saling
bekerja sama secara sinergis untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk
dapat bekerja secara sinergis harus ada yang menghubungkan antara
keluarga, sekolah dan masyarakat. Itulah sebabnya salah satu peran dewan
pendidikan dan komite sekolah adalah peran penghubung (mediating
agency). Jika ada kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat,
maka daribeberapa banyak program yang inovatif dapat dicoba untuk
dilaksanakan oleh sekolah. Peran penghubung atau mediating agency
menunjukkan bahwa dewan pendidikan dan komite sekolah:
a. Menghubungkan dengan instansi pemerintah,
b. Menghubungi orangtua siswa yang mampu untuk meminta
kesediaannya menjadi donator atau bantuan lainnya yang disetujuinya
untuk keperluan sekolah, atau dengan menjelaskan program kerja yang
akan dilakukan oleh sekolah.
c. Mencari informasi yang bisa dipakai oleh sekolah untuk
mengembangkan sekolah.
d. Memberi laporan kepada masyarakat tentang keuangan dan
pelaksanaan program.
Keempat peran dewan pendidikan dan komite sekolah tersebut dalam
melakukan aktifitas bukanlah melakukan dan perannya secara terpisah-pisah,
tetapi berlangsung secara simultan. Dalam melakukan aktifitasnya, merekamengedepankan peningkatan kualitas pendidikan, bukan menyalurkan
kehendaknya pribadi apalagi melakukan pemerasan. Dalam melaksanakan
perannya dilakukan secara seimbang dengan memperhatikan etika dan aturan
yang berlaku serta fokus pada perolehan mutu yang kompetitif
2.2.3. Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hubungan sekolah dan masyarakat termasuk instansi pemerintah maupun
swasta adalah suatu proses komunikasi dengan masyarakat dengan maksud dapat
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
29
meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek
pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama warganya dalam usaha
memperbaiki sekolah. Apabila sekolah dipandang sebagai suatu organisasi sosial,
maka organisasi tersebut mempunyai lingkungan dimana ia memperolah pengaruh
dan membutuhkan hubungan. Di Indonesia sekolah-sekolah bernaung di bawah
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), baik tingkat pusat maupuntingkat
provinsi. Sekolah tersebut secara riil berdiri ditengah-tengah masyarakat sekitar,
yang berisi anggota masyarakat berupa keluarga, oranisasi resmi pemerintah non
sekolah maupun organisasi informal.
Dalam pelaksanaan sekolah, setiap personal professional adalah manajer.
Pelibatan semua pendidik dan staf sekolah dalam proses perencanaan dan control
tidak hhanya dianggap sebagai alat eksploitasi, tetapi sebagai pribadi yang terlibat
dalam praktek sekolah. Dengan demikian, setiap individu berkembang dan
tumbuh dalam keseluruhan lingkungan sistem sekolah yang memberi peluang
kepada setiap personal sekolah dapat profesinya.
Berdasarkan kondisi diatas, manajemen sekolah yang efektif tergantung
pada praktek yang menerapkan empat prinsip di bawah ini:
1. Desentarlisasi sistem dan anggota staf
2. Mempertinggi penghargaan setiap personal,
3. Perkembangan dan pertumbuhan personal sekolah secara optimal, dan
4. Pelibatan personal
Keempat prinsip diatas dapat dilaksanakan jika hubungan antar instansi
dalam pendidikan dan manajemen pendidikan dapat terlaksana dengan baik.Hubungan anata depdiknas (Kantor Dinas Pendidikan Provinsi), Dinas Pendidikan
Kabupaten atau Kota dan masyarakat, merupakan suatu komponen dalam
hubungannya dengan sekolah, yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan di
lingkungan sekolah sendiri masih memiliki hubungan antar kepala sekolah, guru-
guru dan tata usaha sekolah.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
30
BAB III
PENUTUP
3.1.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Bidang tugas manajemen pendidikan di sekolah menyangkut berbagai
aspek, yang meliputi kurikulum, peserta didik, personalia, sarana dan
prasarana, keuangan, pelayanan khusus, ketatausahaan, dan kemitraan
antara sekolah dengan masyarakat masing-masing bidang akan
dijelaskan pengelolaan pada uraian diatas.
2. Kurikulum diartikan sebagai seperangkat bahan pengalaman belajar
peserta didik dengan segala pedoman pelaksanaannya yang telah
tersusun secara baik dan dipakai sekolah dalam kegiatan mendidik
peserta didiknya.
3. Pengelolaan personalia pendidikan dapat diartikan sebagai proses
sekaligus sebagai seni untuk memilih dan mendayagunakan
sumberdaya manusia sejak penerimaan hingga pemberhentiannya.
4. Pengelolaan perlengkapan pendidikan merupakan keseluruhan proses
perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pengawasan peralatan yang
digunakan untuk menunjang penyelenggaraan system pendidikan agar
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif
dan efisien.
5. Pengelolaan keuangan pendidikan meliputi perencanaan dan
penyusunan anggaran biaya, pencarian dan pengusahaan sumber –
sumber biaya, penggunaan anggaran, penyimpanan, pencatatan danpelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan. Anggaran biaya
merupakan hal yang sangat sensitive dimana seringkali menimbulkan
berbagai masalah jika tidak ditangani dengan baik.
6. Otorisator adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk mengambil
tindakan yang mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran keuangan.
Ordinator adlah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan
memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
31
berdasarkan otorisator yang ditetapkan. Sedangkan bendaharawan
adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan
dan pengeluaran uang atau surat – surat berharga lainnya dan
diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban.
7. Kegiatan ketatausahaan ini menyangkut perencanaan, pencatatan,
pengelolaan, pengadaan, penyimpanan, dan pengiriman semua
keterangan yang diperlukan dalam melakukan aktifitas-aktifitas dan
atau fungsi-fungsi manajemen oleh manager.aktivitas ketatausahaan ini
dapat dijadikan sebagai barometer aktifitas suatu lembaga.
8. Stakeholder pendidikan dapat diartikan sebagai orang yang pemegang
dan sekaligus pemberi support terhadap pendidikan atau lembaga
pendidikan.
5/14/2018 Ruang Linkup Dan Peran Guru Dalam Administrasi Dan Menajemen Pendidikan - sli...
http://slidepdf.com/reader/full/ruang-linkup-dan-peran-guru-dalam-administrasi-dan-menajeme
32
DAFTAR PUSTAKA
Burhanudin, Drs. Yusak. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung
Soewarno Handayaningrat, 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Gunung Agung. Jakarta
Tim Dosen. 2012. Profesi Pendidikan. Medan: Unimed
http://id.shvoong.com/tags/stakeholder-pendidikan.html (diunduh pada tanggal 20
Maret 2012, pukul 18.00 WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/pemangku_kepentingan(diunduh pada tanggal 20
Maret 2012, pukul 18.00 WIB)
Recommended