View
244
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/22/2019 Resin Akrilik ITMKG KB
1/6
Resin Akrilik
Hingga saat ini resin akrilik masih sering digunakan sebagai bahan basis gigi tiruan
karena memenuhi beberapa kriteria sebagai bahan yang ideal untuk basis gigi tiruan. Resin
akrilik dipakai karena bahan ini memiliki sifat yang menguntungkan, yaitu estetika terpenuhi,
warna dan tekstur mirip dengan gingiva sehingga estetika di dalam mulut baik, daya serap air
relatif rendah dan perubahan dimensi kecil.
Resin sudah begitu luas digunakan sebagai pembuat basis gigi tiruan, restorasi gigi
(resin komposit), peralatan ortodonsia dan pedodonsia, mahkota dan jembatan (resin akrilik
atau resin komposit), protesa maksilofasial, dai lepasan, pelindung mulut untuk atlet, sendok
cetak, dan sebagai splin.
Pengertian Resin Akrilik
Resin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus
strukturnya. Berdasarkan pengelompokannya, ada dua kelompok resin akrilik dalam
kedokteran gigi. Kelompok pertama adalah turunan asam akrilik, CH2+CHCOOH dan
kelompok lain dari asam metakrilik CH2=C(CH3)COOH.
Jenis Resin Akrilik
Resin akrilik dibedakan atas tiga jenis yaitu heat cured acrylic resin, visible light cured
acrylic resin, dan cold cure acrylic resin.
- Heat cured acrylic resin adalah resin akrilik yang memerlukan energi panas untukpolimerisasi bahan-bahan tersebut dengan menggunakan perendaman air di dalam
waterbath, jenis resin akrilik panas lain menggunakan proses polimerisasi dengan
gelombang mikro.
- Visible light cured acrylic resin adalah resin akrilik yang diaktifkan dengan sinaryang terlihat oleh mata. Dalam istilah lain adalah resin akrilik polimerisasi sinar
(light cured resin) merupakan resin akrilik yang menggunakan sinar tampak untuk
polimerisasi. Penyinaran dilakukan selama 5 menit dengan gelombang cahaya
sebesar 400-500 nm sehingga memerlukan unit kuring khusus dengan
menggunakan empat buah lampu halogen tungtens/ultraviolet.
- Cold cure acrylic resin/ swapolimerisasi (self cured acrylic resin) adalah resinakrilik yang diaktifkan suatu bahan kimia lain yang ditambahkan pada monomer
7/22/2019 Resin Akrilik ITMKG KB
2/6
yaitu tertiary amine misalnya dumethyl p Toluidine (CH3C6H4N(CH3). Bahan
ini dikenal sebagai aktivator. Setelah polimer dicampur dengan polimer, aktivator
akan bereaksi dengan inisiator membentuk radikal bebas dan polimerisasi mulai
terjadi pada termperatur kamar.
Resin Akrilik Polimerisasi Panas
Komposisi
Komposisi bahan resin akrilik heat-curedpada dasarnya terdiri dari bubuk dan cairan.
Bubuknya ini memiliki sifat transparan, sewarna gigi, atau berwarna pink untuk menyerupai
warna gingiva. Cairannya tersedia dalam botol kecoklatan untuk mencegah premature
polymerization yang disebabkan cahaya atau radiasi ultraviolet pada saat penyimpanan.
Komposisi resin akrilik polimerisasi panas terdiri atas:
1. Bubuk
Polimer : butiran atau granul poli (metilmetakrilat)
Inisiator : benzoil peroksida (0,2-0,5%)
Zat warna : merkuri sulfit atau cadmium sulfit, atau pewarna organik
2. Cairan
Monomer : metil metakrilat
Agen Cross-linked : etilenglikol dimetilmetakrilat (1-2%)
Inhibitor : hidrokuinon (0,006%)
Reaksi Polimerisasi
Proses polimerisasi dapat dicapai dengan menggunakan panas dan tekanan. Secara
ringkas reaksinya seperti berikut :
Bubuk (polimer) + Cairan (monomer) + Panas (eksternal) Polimer + Panas (reaksi)
Manipulasi
Resin akrilik polimerisasi panas umumnya diproses dalam sebuah kuvet dengan
menggunakan teknik compression-moulding. Perbandingan polimer dan monomer biasanya
3:1 berdasarkan volumenya atau 2:1 berdasarkan berat. Setelah bubuk dan cairan dicampur
dengan perbandingan yang tepat, adonan atau campuran akrilik akan mengalami 4 tahap
yaitu:
a. Tahap pertama : tahap basah, seperti pasir (wet sand stage)
7/22/2019 Resin Akrilik ITMKG KB
3/6
b. Tahap kedua : tahap lengket dan berserabut bila ditarik (tacky fibrous) selama
polimer mulai larut dalam monomer (sticky stage).
c. Tahap ketiga : tahap lembut, seperti adonan yang halus, homogen dan liat. Fase ini
merupakan fase yang tepat untuk memasukkan adonan ke dalam mould. (dough/gelstage).
d. Tahap keempat : tahap kaku seperti karet (rubbery-hard stage)
2.2.4 Sifat-Sifat
Sifat-sifat fisik basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas:
1. Pengerutan
Kepadatan massa bahan akan berubah dari 0,94 menjadi 1,19g/cm3 ketika monomer
metilmetakrilat terpolimerisasi untuk membentuk poli(metilmetakrilat). Perubahan
menghasilkan pengerutan volumetrik sebesar 21%. Akibatnya, pengerutan volumetrik yang
ditunjukkan oleh massa terpolimerisasi sekitar 6-7% sesuai dengan nilai yang diamati dalam
penelitian laboratorium dan klinis.
2. Perubahan DimensiProses akrilik yang baik akan menghasilkan stabilitas dimensi yang baik. Teknik
injection moulding menunjukkan stabilitas dimensi yang baik dibandingkan dengan teknik
compression moulding. Garfunkel dan Anderson dkk (1988) menyatakan bahwa dari hasil
penelitian menunjukkan perubahan dimensi pada injection moulding lebih rendah
dibandingkan dengan compression moulding.
3. Konduktivitas Termal
Konduktivitas termal adalah pengukuran termofisika mengenai seberapa baik panas
dihantarkan melalui suatu bahan. Basis resin memiliki konduktivitas termal yang rendah yaitu
0,0006 (C/cm).17
4. Solubilitas
Meskipun basis gigi tiruan resin larut dalam berbagai pelarut, basis resin umumnyatidak larut dalam cairan yang terdapat dalam rongga mulut.
7/22/2019 Resin Akrilik ITMKG KB
4/6
5. Penyerapan Air
Bahan resin akrilik mempunyai sifat yaitu menyerap air secara perlahan-lahan dalam
jangka waktu tertentu. Resin akrilik menyerap air relatif sedikit ketika ditempatkan pada
lingkungan basah. Namun, air yang terserap ini menimbulkan efek yang nyata pada sifat
mekanik, fisik dan dimensi polimer. Nilai penyerapan air sebesar 0,69 mg/cm2. Umumnya
mekanisme penyerapan air yang terjadi adalah difusi. Difusi adalah berpindahnya suatu
substansi melalui rongga yang menyebabkan ekspansi pada resin atau melalui substansi yang
dapat mempengaruhi kekuatan rantai polimer. Umumnya, basis gigi tiruan memerlukan
periode 17 hari untuk menjadi jenuh dengan air.
6. Porositas
Adanya gelembung permukaan dan di bawah permukaan dapat mempengaruhi sifat
fisik, estetika dan kebersihan basis gigi tiruan. Porositas cenderung terjadi pada bagian basis
gigi tiruan yang lebih tebal. Porositas disebabkan oleh penguapan monomer yang tidak
bereaksi dan berat molekul primer yang rendah, disertai temperatur resin mencapai ataumelebihi titik didih bahan tersebut. Timbulnya porositas dapat diminimalkan dengan adonan
resin akrilik yang homogen, perbandingan polimer dan monomer yang tepat, proses
pengadukan yang terkontrol dengan baik serta waktu pengisian bahan ke mould yang tepat.
Macam-macam porositas menurut Philips:
a. Shrinkage porosity : Kelihatan seperti gelembung yang tidak beraturan dan bisa
terdapat diseluruh massa resin akrilik, didalam ataupun dipermukaan gigi tiruan. Hal ini
disebabkan karena mould yang tidak terisi adonan dengan penuh atau apabila pada proses
curing adonan tidak menerima tekanan yang cukup.
b. Gaseus porosity/ Internal porosity : Gelembung kecil halus yang biasanya terdapat
pada bagian yang tebal dan bagian yang jauh dari sumber panas, disebabkan karena massa
akrilik yang belum berpolimerisasi. Secara tiba-tiba dimasukkan dalam air mendidih dan
suhu bisa naik sampai 100,30C (titik didih monomer) dan menyebabkan monomer yang
menguap tidak bisa keluar udaranya sehingga terjadi pembentukan gelembung.
7/22/2019 Resin Akrilik ITMKG KB
5/6
7. Stabilitas Warna
Resin akrilik polimerisasi panas menunjukkan stabilitas warna yang baik. Yu-lin Lai,
dkk (2003) mempelajari stabilitas warna dan ketahanan terhadapstain dari nilon, silikon serta
dua jenis resin akrilik dan menemukan bahwa resin akrilik menunjukkan nilai diskolorisasi
yang paling rendah setelah direndam dalam larutan kopi.
Stabilitas Warna
Stabilitas warna adalah kemampuan suatu bahan mempertahankan warna atau
perubahan sedikit warna dari warna asalnya. Lebih sedikit perubahan terjadi pada suatu
bahan maka semakin baik pula stabilitas warna bahan tersebut.10 Warna merupakan salah
satu sifat bahan restorasi gigi yang cukup penting. Suatu basis gigi tiruan yang ideal
seharusnya memiliki warna yang mendekati warna alami jaringan lunak rongga mulut.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Warna
Perubahan warna yang terjadi pada resin dapat bervariasi, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain adalah ukuran sampel, mikroporositas sampel dan lamanya
kontak antara bahan. Semakin luas ukuran sampel maka semakin besar perubahan fisik pada
bahan tersebut dapat terjadi. Mikroporositas menentukan terjadinya penempelan partikel
warna daerah yang poreus. Semakin banyak porositas maka akumulasi dari zat warna yang
terabsorbsi melalui proses difusi juga akan semakin banyak. Lama kontak antara bahan resin
dan zat berwarna mempengaruhi perubahan warna, hal ini karena semakin lama bahan resin
direndam maka semakin besar perubahan warna yang terjadi.
Selain itu, stabilitas warna dan kekasaran permukaan mempunyai hubungan yang erat
antara satu sama lain. Ini karena kekasaran permukaan akan mempengaruhi retensi plak dan
akumulasistainpada bahan restorasi. Makin kasar sesuatu permukaan maka semakin mudah
akumulasistain dan akhirnya menyebabkan perubahan warna pada bahan restorasi.
Perubahan warna pada basis gigi tiruan dapat disebabkan oleh dua faktor lain yaitu
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor Intrinsik
7/22/2019 Resin Akrilik ITMKG KB
6/6
Faktor intrinsik adalah penambahan bahan penguat pada basis gigi tiruan yaitu serat
juga menyebabkan perubahan warna pada basis gigi tiruan resin akrilik.
Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah stain akibat absorpsi bahan pewarna dari sumber-sumber
eksogen seperti teh, kopi, minuman ringan, dan bahan pembersih gigi tiruan. Kedua faktor ini
menyebabkan terjadinya reaksi kimia-fisik pada bahan resin. Ikatan reaksi kimia-fisik yang
terjadi adalah penyerapan perlekatan partikel zat warna pada permukaan resin dan
penyerapan perlekatan yang masuk ke bagian dalam melalui porositas. Konsentrasi dan lama
paparan bahanstain dalam minuman dapat mempengaruhi pigmentasi resin.
Recommended