View
234
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 i
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2019
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 ii
KATA PENGANTAR
Pada awal tahun pelaksanaan anggaran, setiap Unit Pelaksana Teknis Badan PPSDM
Kesehatan berkewajiban untuk menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Rencana
Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 merupakan penjabaran dari Rencana Aksi
Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019, yang menjadi acuan dan pedoman bagi setiap
penanggung jawab kegiatan agar dapat melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien.
Tujuan penyusunan RKT Tahun 2019 Bapelkes Semarang adalah sebagai perangkat
untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan capaian
realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta menilai
keberhasilan organisasi. Diharapkan dengan adanya Rencana Kinerja Tahunan,
pelaksanaan kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 lebih terarah dan fokus pada
pencapaian output kegiatan.
Semoga dengan adanya Rencana Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 dapat memberi
manfaat dalam upaya peningkatan kinerja di Bapelkes Semarang.
Semarang, Kepala Bapelkes Semarang, Emmilya Rosa, SKM, MKM NIP 197305251997032001
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Landasan Hukum ......................................................................................................... 2
C. Sistematika Penulisan .................................................................................................. 3
BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA 2018 .......................................................................... 4
A. Capaian Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018...................................................... 4
B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Tahun 2018 .................................................................... 8
BAB III. RENCANA KINERJA TAHUN 2019 ..................................................................... 10
A. Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 .................................................... 10
B. Rencana Kegiatan Tahun 2019 .................................................................................. 11
C. Rencana Kerja Tahun 2019 ........................................................................................ 15
D. Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2019 ................................................................. 19
E. Kesenjangan Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2019 ........................ 19
BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2019 ...................................................... 22
BAB V EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN ....................................................... 24
BAB VI PENUTUP ............................................................................................................. 28
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan ................................................ 4
Tabel 2. Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 ........................................... 10
Tabel 3. Rencana Anggaran Bapelkes Semarang Tahun 2019 ...................................... 19
Tabel 4. Instrumen Evaluasi RKT ................................................................................... 24
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan No. 2361/MENKES/PER/XI/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Kesehatan, mulai tahun 2018
telah diperbaharui/diganti dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 39 Tahun 2018.
Disebutkan Bapelkes Semarang adalah Unit Pelaksana Tugas (UPT) di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggumg jawab kepasa Badan
PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Bapelkes Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan
pelatihan sumber daya manusia kesehatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Bapelkes Semarang menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program dan anggaran
2. Pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan, pelatihan manajemen,
dan pelatihan ungulan tertentu
3. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan kesehatan
4. Pelaksanaan kerja sama di bidang pelatihan sumber daya manusia kesehatan
5. Pengelolaan sistem informasi pelatihan sumber daya manusia kesehatan
6. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelatihan sumber daya manusia
kesehatan;.
7. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan sumber daya manusia
kesehatan;
8. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai Pelatihan Kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan, Bapelkes Semarang
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Rencana Kerja Tahunan Tahun 2019
merupakan penjabaran atau turunan dari dokumen Rencana Aksi Program Badan
PPSDM Kementrian Kesehatan dan Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang
Tahun 2015-2019. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang merupakan penjelasan rinci
dari form RKT sesuai Permenpan No. 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. RKT juga merupakan gambaran kegiatan-kegiatan dan
output-output Bapelkes Semarang yang akan dilaksanakan dan dicapai pada tahun
2019 sebagai dasar penetapan Pagu Anggaran dalam penyusunan RKA-KL Tahun
2020.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 2
B. Landasan Hukum
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang disusun berdasarkan dokumen hukum
sebagai berikut:
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025
3. PP No.90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga.
4. Peraturan Presiden RI No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
5. Permenkes No.1144 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 39 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan di Lingkungan Badan
PPSDM Kesehatan.
7. Permen PAN dan RB No.25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
No. 12 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
Disamping landasan hukum di atas, penyusunan RKT Bapelkes Semarang Tahun
2019 ini juga mengacu pada Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang tahun
2015-2019
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 3
C. Sistematika Penulisan
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 ditulis dengan
sistematika sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Memuat penjelasan singkat tentang perkembangan Bapelkes Semarang, dikaitkan
dengan upaya perencanaan tahunan, landasan hukum dan landasan operasional
untuk mencapai target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).
BAB II HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2018
Memuat resume hasil capaian kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018 dan
rekomendasi hasil evaluasi tahun 208 sebagai dasar penyusunan rencana kinerja
tahun 2019.
BAB III RENCANA KINERJA TAHUN 2019
Memuat penjabaran seluruh kegiatan Bapelkes Semarang tahun 2019 untuk mencapai
indikator kinerja tahun 2019 dan kesenjangan dalam penganggarannya
BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2019
Memuat penjabaran kegiatan yang akan direncanakan tahun 2019.
BAB V EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN
Memuat langkah-langkah monitoring dan evaluasi kegiatan Bapelkes Semarang
tahun 2019.
BAB VI PENUTUP LAMPIRAN:
Form Rencana Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 4
BAB II
HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2018
A. Capaian Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018
Capaian Kinerja Bapelkes Semarang tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Realisasi Pencapaian Kinerja Utama
Bapelkes Semarang Tahun 2018
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (Dalam POK)
Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pelaksanaan Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
Jumlah Sumber Daya
Manusia (SDM) Kesehatan
Yang Mendapat Sertifikat
Pada Pelatihan Terakreditasi
1.883 2.518 133,7
Jumlah : 1.883 2.518 133,7
2. Pelaksanaan pengembangan Diklat Kesehatan
a. Jumlah dokumen hasil kajian kebutuhan pelatihan (TNA)
b. Jumlah kurikulum dan Modul pelatihan yang disusun
1
1
1
2
100
200
3. Pelaksanaan pengendalian mutu diklat
a. Jumlah pelatihan yang terakreditasi
b. Jumlah pelatihan yang dievaluasi (Evaluasi Pasca Pelatihan)
11 1
14 1
127
100
4. Pengembangan sumber daya kesehatan
a. Jumlah SDM yang dikembangkan kapasitasnya
b. Jumlah Laboratorium pembelajaran kelas yang dikembangkan
c. Jumlah laboratorium pembelajaran lapangan yang dikembangkan
75
-
-
74
-
-
98,6
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 5
Target kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 pada awalnya ditetapkan
sebanyak 1.128 orang peserta. Seiring dengan berjalannya tahun anggaran terjadi
perubahan-perubahan yang diakibatkan adanya kebijakan kementerian kesehatan
terkait sebaran dan jenis pelatihan, pada tahun 2018 terjadi beberapa kali revisi
penambahan pagu yang berakibat bertambahnya jumlah sasaran peserta yang
mengikuti pelatihan sampai akhir tahun menjadi sebanyak 1.883 orang. Selain
dikarenakan penambahan pagu anggaran, bertambahnya realisasi sasaran Sumber
Daya Manusia (SDM) Kesehatan Yang Mendapat Sertifikat Pada Pelatihan
Terakreditasi juga disebabkan karena adanya optimalisasi anggaran untuk kegiatan
pelatihan baru.
Perubahan target sasaran kinerja dalam RKAKL pertama terjadi dengan adanya
kebijakan realokasi anggaran (penambahan anggaran) dari pusat untuk kegiatan untuk
pelatihan Enumerator Riskesdas, Pelatihan Manajemen Puskesmas, Pelatihan Tugsus
Individu dan Pelatihan Keluarga Sehat. Perubahan target kedua dikarenakan adanya
penambahan pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan dan Pelatihan Komunikasi
Perubahan Perilaku (KPP) , kegiatan pelatihan dengan rincian sebagai berikut:
No Pelatihan Awal DIPA Sasaran
(Orang) Tambahan Pelatihan
Sasaran
(Orang)
1 Pelatihan TKHI (Embarkasi
Solo)
287 Pelatihan Enumerator
Riskesdas
210
2 Pelatihan TKHI (Embarkasi
Surabaya)
260 Pelatihan Manajemen
Puskesma
60
3 Pelatihan Calon Pembimbing
Lapangan Prodi DLP
25 Pelatihan Tugsus
Individu
245
4 Pelatihan Preceptor DLP 25 Pelatihan Keluarga
Sehat
60
5 Pelatihan Penugasan Khusus
Tenaga Kesehatan
255 Platihan Bagi pelatih
Kader Kesehatan
60
6 Pelatihan PIM IV 30 Pelatihan Komunikasi
perubahan Perilaku
120
7 Pelatihan Prajabatan Gol III
Umum (Di Bapelkes Semarang)
117
8 Pelatihan Prajabatan Gol III
Umum (Di Bapelkes Bali)
36
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 6
9 Pelatihan Prajabatan Gol II
Umum (Di Bapelkes Semarang)
60
10 Pelatihan Prajabatan Gol II
Umum (Di Bapelkes Bali)
33
Jumlah 1.128 755
TOTAL 1.883
Dari realokasi tersebut terjadi penambahan jumlah sasaran peserta pelatihan
sebanyak 755 orang . Sedangkan dari sisi anggaran, perubahan pagu DIPA Bapelkes
Semarang yang semula sebesar Rp. 37.027.723.000 mengalami perubahan sebanyak
2 kali perubahan, perubahan pertama terjadi dikarenakan adanya realokasi anggaran
untuk kegiatan pelatihan Enumerator Riskesdas, Pelatihan Manajemen Puskesmas,
Pelatihan Tugsus Individu dan Pelatihan Keluarga Sehat sehingga total anggaran
menjadi Rp. 40.839.728.000 atau bertambah sebesar Rp. 3.812.005.000. Sedangkan
perubahan ke dua terjadi dikarenakan revisi realokasi anggaran untuk Pelatihan Kader
Kesehatan, Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku, pengadaan belanja modal serta
tambahan anggaran untuk layanan perkantoran dengan total anggaran menjadi Rp.
43.357.833.000 atau bertambah anggaran sebesar Rp. 2.518.105.000,-.
Revisi-revisi tersebut dilaksanakan melalui mekanisme revisi regular yang
disampaikan baik melaui direktorat jenderal anggaran maupun melalui Dirjen
Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah. Dengan adanya perubahan anggaran tersebut
juga diikuti oleh perubahan sasaran/target output kegiatan. Penambahan kegiatan
Pelatihan Enumerator Riskesdas, Pelatihan Manajemen Puskesmas, Pelatihan
Penugasan Khusus Individu serta Pelatihan Keluarga Sehat mengakibatkan
bertambahnya target output sebanyak 575 orang peserta. Sedangkan perubahan
kedua dengan bertambahnya Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan dan Pelatihan
Komunikasi Perubahan Perilaku maka sasaran output pelatihan bertambah lagi
sebanyak 180 orang. Sehingga pada akhir tahun anggaran jumlah total target kinerja
dalam DIPA sebanyak 1.883 orang atau bertambah 755 orang dari target kinerja
semula 1.128 orang.
Meskipun terjadi perubahan pencantuman target peserta pelatihan dalam DIPA
tetapi tidak diikuti dengan perubahan target Perjanjian Kinerja sehingga berpengaruh
dalam capaian kinerja Bapelkes Semarang. Dari target setelah adanya revisi, diperoleh
gambaran secara umum bahwa target kinerja kegiatan utama Bapelkes Semarang
tahun 2018 mengalami penurunan 0,73 % dari 1.897 orang pada tahun 2017 menjadi
1.883 orang pada tahun 2018. Dari target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2018
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 7
(1.883 orang), sebanyak 2.518 orang SDM (133,72%) telah dilatih pada tahun 2018.
Capaian realisasi target peserta latih lebih dari 100% dikarenakan selain
adanya penambahan pagu anggaran melalui revisi di Direktorat Jenderal Anggaran
juga disebabkan adanya optimalisasi sisa anggaran melalui revisi Petunjuk Opersional
Kegiatan (POK) dari kegiatan-kegiatan yang tidak terserap untuk digunakan sebagai
kegiatan pelatihan baru.
Untuk penyusunan Kurikulum modul yang dikembangkan berjumlah 2 (dua)
dokumen dari 1 (satu) dokumen yang ditargetkan, kurikulum yang disusun berupa
kurikulum Visitasi dan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS. Sedangkan untuk realisasi
anggaran tercapai sebesar 137.186.429,- dari Alokasi Anggaran Rp. 140.059.000 atau
97.94 % dimana semua kegiatan telah dilaksanakan sesuai target yang telah
direncanakan.
Sebanyak 16 jenis pelatihan atau sebanyak 84 angkatan pelatihan telah
dilaksanakan sepanjang tahun anggaran 2018. Setiap pelatihan yang akan
dilaksanakan di Bapelkes Semarang sebelum dilaksanakan telah diajukan untuk
diakreditasi. Tujuan Akreditasi Pelatihan adalah untuk memperoleh pengakuan
terhadap program pelatihan yang telah dilakukan apakah sudah memenuhi standar
yang ditetapkan berdasarkan kompetensi yang akan dicapai, sehingga memberikan
jaminan kepada peserta latih akan penyelenggaraan pelatihan yang bermutu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang dilakukan di Bapelkes Semarang
sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kompetensinya.
Evaluasi Paska Pelatihan merupakan salah satu upaya untuk memonitoring
hasil pelatihan yang telah dilaksanakan di Bapelkes Semarang. Pada tahun 2018 EPP
dilakukan terhadap Pelatihan Kepeimpinan Tk IV sebanyak 1 (satu) kegiatan.
Pelaksanaan EPP sebanyak 1 kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal
yang telah disusun. Pelaksanaan pengembangan pelatihan kesehatan tahun 2018
terealisasi sebesar 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kegiatan
pengendalian mutu pelatihan tahun 2018 juga sudah terealisasi sebesar 100%, dimana
dari 2 jenis pelatihan yang ditargetkan, seluruhnya berhasil diakreditasi.
Sumber Daya Manusia (SDM) Bapelkes Semarang yang dikembangkan
kapasitasnya pada tahun 2018 adalah sebanyak 74 orang, Jenis kegiatan yang diikuti
oleh aparatur meliputi workshop/seminar/kaji banding/sosialisasi serta pelatihan ASN.
B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Tahun 2018
Hasil evaluasi kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018 menunjukkan adanya
permasalahan sebagai berikut:
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 8
1. Adanya proses revisi penambahan pagu yang pertama di awal tahun dari anggaran
semula Rp. 37.027.723.000,- menjadi sebesar Rp. 40.839.728.000,- untuk kegiatan
pelatihan Keluarga Sehat dan Manajemen Puskesmas yang berdampak pada
bertambahnya jumlah target kinerja Bapelkes Semarang.
2. Perubahan kebijakan distribusi sebaran pelatihan serta jenis pelatihan prioritas
menyebabkan beberapa usulan kegiatan pelatihan yang pada awal tahun telah
dijadwalkan (pelatihan pembimbing lapangan prodi DLP dan Penugasan Khusus
Individu) menjadi tertunda/direalokasi untuk kegiatan pelatihan lain. Kebijakan baru
disampaikan pada triwulan ke 4 sehingga angka capain target kinerja dan serapan
anggaran menumpuk di akhir tahun.
3. Anggaran tidak terserap lebih banyak pada kegiatan pelatihan, terutama untuk
anggaran perjalanan dinas peserta dimana pada saat perencanaan anggaran
perjalanan dinas peserta dialokasikan maksimal dari standar biaya yang ada
sedangkan pada saat pelaksanaan peserta berasal dari daerah yang dekat. Selain itu
anggaran honor output kegiatan yang dianggarkan dengan jam pelajaran penuh
untuk pelatihan tertentu pada akhir kegiatan tidak terserap disebabkan pengampuan
dari fasilitator dalam satker.
Dari hasil evaluasi tersebut, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan urutan prioritas, kegiatan
dilaksanaakan sesegera mungkin di awal tahun untuk mengantisipasi apabila terjadi
perubahan target kinerja sehingga kegiatan tidak banyak tertunda pelaksanaannya.
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal rencana pelaksanaan yang telah
ditetapkan di awal tahun.
2. Membina komunikasi yang lebih intensif dengan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
selaku instansi pembina, agar informasi mengenai program pelatihan pada tahun
berjalan bisa terpantau untuk mengantisipasi segera atas perubahan kebijakan
bidang pelatihan. Koordinasi juga bertujuan untuk penyusunan rencana program
pelatihan untuk tahun berikutnya yang lebih jelas dan terarah.
3. . Membuat perencanaan tahun berikutnya khususnya perencanaan pelatihan yang
lebih efisien dengan mempertimbangkan jumlah lokasi/pemetaan sasaran yang akan
dicapai serta hasil analisa kebutuhan pelatihan.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap anggaran masing-masing
kegiatan serta optimalisasi kegiatan untuk memaksimalkan capaian output kinerja
dan capaian serapan anggaran .
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 10
BAB III
RENCANA KINERJA TAHUN 2019
A. Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019
Bapelkes Semarang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Badan PPSDM Kesehatan, Bapelkes
Semarang mengelola kegiatan pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan, dan
prajabatan bagi aparatur kesehatan.
Dalam melihat pencapaian output maka dibutuhkan indikator yang digunakan
sebagai tolak ukur dalam pencapaian target kinerja 2019. Tabel 2 berikut adalah
indikator kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019.
Tabel 2.
Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019
KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN TARGET
2019
Pelaksanaan Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
SDM Kesehatan yang dilatih
a. Jumlah Sumber Daya
Manusia (SDM) Kesehatan
Yang Mendapat Sertifikat
Pada Pelatihan
Terakreditasi
b.
1.487 Orang
b. Jumlah Peserta TOT dengan
nilai akhir ≥ 80,1
-
c. Presentase peserta
pelatihan (latsar dan kepemimpinan) dengan nilai akhir ≥ 80,1
100%
d. Presentase peserta
pelatihan teknis dan fungsional dengan nilai akhir ≥ 75
85%
e. Jumlah SDM non kesehatan
yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi
10%
f. Presentase widyaiswara
yang judul karya tulisnya dipublikasikan
25%
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 11
g. Presentase widyaiswara
yang melakukan kajian proses pembelajaran
50%
h. Nilai Akreditasi Institusi
A
Pada tahun 2019, Target Indikator Kinerja Bapelkes Semarang
mengalami kenaikan dari tahun 2018 yaitu dari 1.128 orang menjadi 1.487 orang
sesuai Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan. Perubahan target menyesuaikan
kebijakan dari Pusat Pelatihan Kesehatan tentang jumlah dan sebaran peserta
latih di BBPK dan Bapelkes Nasional.
B. Rencana Kegiatan Tahun 2019
1. Pelatihan Teknis Bagi SDM Kesehatan;
a. Pelaksanaan Pelatihan Teknis
Untuk tahun 2019, pelatihan teknis akan diarahkan pada pelatihan prioritas yang
mendukung program Kementerian Kesehatan dan pelatihan unggulan Bapelkes
Semarang, yaitu pelatihan:
1) Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia
Dalam Pelayanan Kesehatan Haji, berdasar Keputusan Menkes
No:442/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Haji Indonesia dan Keputusan Menkes Nomor
400/Menkes/SK/III/2010 tentang Pedoman Rekruitmen Petugas Kesehatan
Haji Indonesia, peran Petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
Kelompok Terbang (Kloter) sangat penting dan menentukan kesuksesan
pelayanan kesehatan haji secara keseluruhan. Pada tahun 2019 jumlah
kloter TKHI yang dilatih di Bapelkes Semarang berjumlah 178 kloter. Tugas
TKHI Kloter adalah memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
kesehatan terhadap jemaah kelompok terbangnya serta tugas-tugas
administrasi di asrama embarkasi, selama perjalanan, selama di Arab Saudi
sampai di asrama debarkasi.
Agar petugas TKHI dapat menjalankan tugasnya seperti tersebut di
atas dan mampu mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul selama
bertugas, Pusdiklat SDM Kesehatan dalam merancang pelatihan diawali
dengan melakukan pengkajian kebutuhan pelatihan, melalui: penelusuran
laporan tim pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan ibadah haji
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 12
tahun sebelumnya, penggalian pengalaman para pakar profesional
kesehatan dan petugas TKHI yang bertugas tahun sebelumnya. Proses
pelatihan akan berpusat pada peningkatan wawasan terhadap pengetahuan,
sikap dan ketrampilan baik individual maupun tim dalam memberikan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jemaah
kelompok terbangnya serta tugas-tugas administrasi.
Penyelenggaraan pelatihan TKHI di Bapelkes Semarang melibatkan
berbagai pihak yang berkepentingan dan berkompeten. Selain bekerjasama
dengan Pukeshaji Kemenkes RI Bapelkes Semarang juga berkoordinasi
dengan Dinkes Propinsi Jawa Tengah dalam hal kepesertaan dan aturan
administrasi. Kurikulum, modul, dan pengendalian mutu mengacu pedoman
Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI.
2) Pelatihan TOT Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan.
Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS
dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak
disyaratkan dengan angka kredit. Meski tidak disyaratkan angka kredit,
namun kompetensi seorang pemegang jabatan fungsional umum harus tetap
diperhatikan. Seorang pemegang jabatan fungsional umum selayaknya
memahami benar apa yang menjadi tugas dan fungsinya dan mampu
mengoptimalkan kinerjanya.
Jenjang kepangkatan dalam jabatan fungsional kesehatan di
tentukan dengan penilaian angka kredit. Angka kredit yang dimaksud
merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir
kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional yang digunakan sebagai
salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan
fungsional. Dalam penentuan nilai perolehan angka kredit pejabat
fungsional, dilakukan oleh tim penilai angka kredit. Dalam pelaksanaan
tugasnya tim penilai dituntut untuk profesional, bertanggung jawab di bidang
profesinya; Obyektif, dan Kompeten. Peningkatan kompetensi jabatan tim
penilai salah satunya diperoleh dengan pelatihan. Sehubungan dengan hal
tersebut, Bapelkes Semarang pada tahun 2019 merencanakan kebutuhan
pelatihan TOT Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan sebanyak 1
Angkatan.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 13
2. Pelaksanaan Pelatihan Fungsional
a. Pelatihan Jabatan Fungsional Umum
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian
Kesehatan, selain jabatan struktural dan jabatan fungsional tertentu diperlukan
jabatan fungsional umum sebagai dasar dalam perencanaan dan penempatan
pegawai. Peraturan Menteri Kesehatan No 73 Tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Umum di Lingkungan Kementrian Kesehatan mengatur secara
lengkap ketentuan, pengusulan, uraian tugas, dan hal-hal lain mengenai jabatan
fungsional umum.
Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan
angka kredit. Meski tidak disyaratkan angka kredit, namun kompetensi seorang
pemegang jabatan fungsional umum harus tetap diperhatikan. Seorang
pemegang jabatan fungsional umum selayaknya memahami benar apa yang
menjadi tugas dan fungsinya dan mampu mengoptimalkan kinerjanya. Karena
itu, Bapelkes Semarang memandang perlu diselenggarakan pelatihan jabatan
fungsional umum. Tahun 2019 direncanakan dilakukan pelatihan jabatan
fungsional sebanyak 7 angkatan terdiri atas 2 angkatan dengan sumber dana
APBN Rupiah Murni dan 5 angkatan dari PNBP.
3. Pelatihan Penjenjangan
a. Pelatihan Prajabatan
Indonesia memiliki semua pra kondisi untuk mewujudkan visi negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang
melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum
mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan,
sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global
dewasa ini. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan
dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan strategis
mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai
sektor pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut,
diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi
standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 14
jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS
profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu
jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN
menjadi profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi
inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu
PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat.
Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola
penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak.
Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal
yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah
untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama proses internalisasi
pada diri masing-masing peserta. Berdasakan pertimbangan akan hal tersebut
maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang
memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi
pada tempat tugas/tempat magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya
secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri
kuat dalam dirinya. Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat
menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk
mengelola segala prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada,
sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa. Target
pelaksanaan pelatihan dasar CPNS di Bapelkes Semarang tahun 2019
ditetapkan sebanyak 2 angkatan (80 orang) CPNS gol III dan 2 angkatan (80
orang) CPNS gol II.
b. Pelatihan PIM IV
Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang
melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum
mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan,
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 15
sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global
dewasa ini. Salah satu penyebab ketertinggalan tersebut adalah lemahnya
kemampuan dalam menuangkan visi negara, pemerintahan pusat dan daerah ke
dalam kebijakan strategis, termasuk lemahnya kapasitas dalam memimpin
implementasi kebijakan strategis tersebut.
Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon IV
memainkan peranan yang sangat menentukan dalam membuat perencanaan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan instansi dan memimpin bawahan dan seluruh
stakeholder stratejik untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut secara
efektif dan efisien. Tugas ini menuntutnya memiliki kompetensi kepemimpinan
operasional, yaitu kemampuan dalam membuat perencanaan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan instansi dan kemampuan mempengaruhi serta memobilisasi
bawahan dan stakeholder strategisnya dalam melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan.
Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon IV seperti
tersebut di atas, penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV
yang bertujuan sebatas membekali peserta dengan kompetensi yang dibutuhkan
menjadi pemimpin operasional dirasakan tidak cukup. Diperlukan sebuah
penyelenggaraan Diklat Pim Tingkat IV yang inovatif, yaitu penyelenggaraan
Diklat yang memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah
dimilikinya. Dalam penyelenggaraan Diklat PIM Tingkat IV seperti ini, peserta
dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di unit
kerjanya dan memimpin perubahan tersebut hingga menimbulkan hasil yang
signifikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang kemudian menentukan
keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh kompetensi yang ingin
dibangun dalam penyelenggaraan Diklat PIM Tingkat IV sebanyak 1 angkatan
pelatihan 30 (tiga puluh) orang peserta. Dengan demikian, pembaharuan Diklat
Pim Tingkat IV ini diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak hanya
memiliki kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya dalam
memimpin perubahan.
C. Rencana Kerja Tahun 2019
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Bapelkes Semarang Tahun 2019 merupakan
rencana kerja dengan output yang telah ditetapkan oleh eselon I (Badan PPSDM
Kementrian Kesehatan RI) dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk
penganggaran. Untuk tahun 2019, perencanaan meliputi tugas pokok Bapelkes
Semarang yaitu menyelenggarakan pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 16
Sumber pembiayaan diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun 2019.
Adapun rencana kerja tersebut dipaparkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Pelatihan Teknis
a. Pelatihan TKHI.
Rencana Pelatihan TKHI untuk tahun 2019 yang akan dianggarkan untuk
mencapai output meliputi tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
a) Koordinasi dan Persiapan (dengan Puskeshaji, Pusdiklat Aparatur,
Dinkes Propinsi Jawa Tengah, dan fasilitator luar Bapelkes
Semarang)
b) Pemanggilan Peserta (koordinasi dengan Puskeshaji)
c) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar
d) Pelaksanaan Pelatihan
e) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
f) Pelaksanaan Evaluasi Saat Pelatihan
g) Pengendalian Mutu Pelatihan (oleh Pusdiklat Aparatur)
h) Penyusunan Laporan Pelatihan
i) Pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan ke Puskeshaji
Output yang dihasilkan dari Pelatihan TKHI adalah sebagai berikut:
a) Tenaga dokter dan perawat calon TKHI di wilayah Jawa Tengah dan
Yogyakarta yang dilatih dalam Pelatihan TKHI.
b) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
b. Pelatihan TOT Tim Penilai Jabatan Fungsional
Rencana Pelatihan TOT Tim Penilai Jabatan Fungsional untuk tahun 2019
meliputi tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
a) Pengajuan Akreditasi Pelatihan
b) Koordinasi dengan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
c) Koordinasi dan Persiapan (pertemuan internal Bapelkes Semarang)
d) Pemanggilan Peserta, Nara Sumber, dan Fasilitator
e) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar
f) Pelaksanaan Pelatihan
g) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
h) Pelaksanaan Evaluasi Saat Pelatihan
i) Pengendalian Mutu Pelatihan
j) Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Pelatihan TOT Tim Penilai Jabatan Fungsional
adalah sebagai berikut:
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 17
a) Telah terlatihnya tenaga pelatih Tim Penilai Jabatan Fungsiona kesehatan .
b) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
c. Pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan
Rencana Jabatan Fungsional Kesehatan untuk tahun 2019 meliputi tahapan
pelaksanaan sebagai berikut:
a) Pengajuan Akreditasi Pelatihan
b) Koordinasi dan Persiapan (pertemuan internal Bapelkes Semarang)
c) Pemanggilan Peserta, Nara Sumber, dan Fasilitator
d) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar
e) Pelaksanaan Pelatihan
f) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
g) Pelaksanaan Evaluasi Saat Pelatihan
h) Pengendalian Mutu Pelatihan
i) Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan adalah
sebagai berikut:
a) Telah terlatihnya tenaga fungsional yang akan atau telah menduduki jabatan
fungsional kesehatan.
b) Jumlah PNS tenaga fungsional yang mendapatkan sertifikat pelatihan jabatan
fungsional
c) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
d. Pelaksanaan Pelatihan Penjenjangan
Pelatihan Prajabatan Gol II dan III
Rencana Diklat Prajabatan Golongan II dan III Tahun 2019 yang akan
dianggarkan untuk mencapai output meliputi tahapan pelaksanaan sebagai
berikut:
a) Pengajuan Akreditasi Pelatihan ke Lembaga Administrasi Negara
b) Koordinasi dan Persiapan dengan Biro Kepegawaian Kemenkes RI
c) Pemanggilan Peserta (oleh Biro Kepegawaian Kemenkes RI)
d) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar (Pemesanan melalui LAN)
e) Pelaksanaan Pelatihan
f) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
g) Pelaksanaan Evaluasi (Ujian dan Evaluasi Penyelenggaraan oleh LAN
dan Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI)
h) Pengendalian Mutu Pelatihan (oleh Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI)
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 18
i) Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Diklat Prajabatan Gol II dan III adalah sebagai
berikut:
a) CPNS Kemenkes RI yang mengikuti Diklat Prajabatan Golongan II dan III
b) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
c) Dokumen Pengendalian Mutu Pelatihan untuk dilaporkan Kepala
sebagai t indak lanjut perbaikan pelatihan berikutnya .
Pelatihan Kepemimpinan Tk IV
Rencana Diklatpim IV Tahun 2019 yang akan dianggarkan untuk mencapaii
output meliputi tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
a) Pengajuan Akreditasi Pelatihan ke Lembaga Administrasi Negara
b) Koordinasi dan Persiapan dengan Biro Kepegawaian Kemenkes RI
c) Pemanggilan Peserta (oleh Biro Kepegawaian Kemenkes RI)
d) Penyiapan Modul dan Bahan Ajar (Pemesanan melalui LAN)
e) Pelaksanaan Pelatihan
f) Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
g) Pelaksanaan Evaluasi (Ujian dan Evaluasi Penyelenggaraan oleh
LAN dan Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI)
h) Pengendalian Mutu Pelatihan (oleh Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI)
i) Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari Diklatpim IV adalah sebagai berikut:
a) CPNS Kemenkes RI yang mengikuti Diklatpim IV
b) Dokumen Laporan akhir Pelatihan
c) Dokumen Pengendalian Mutu Pelatihan untuk dilaporkan
Kepala sebagai t indak lanjut perbaikan pelatihan berikutnya .
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 19
D. Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2019
Tabel 3.
Rencana Anggaran Bapelkes Semarang Tahun 2019
Kode Kegiatan Jumlah
2076 Pelatihan SDM Kesehatan Rp 14.913.011.000,00
2076.501 Pelatihan Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Rp. 7.935.196.000,00
2076.504 Manajemen Pelatihan Kesehatan Rp. 376.199.000,00
2076.505 Pelatihan Strategis SDM Kesehatan Rp. 14.473.360.000,00
2076.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker Rp. 2.128.256.000,00
2079
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Rp. 22.265.935.000,00
2079.603 Sarana Prasarana Rp. 4.206.769.000,00
2076.604 Gedung Layanan Pendidikan dan Pelatihan Rp. 4.245.437.000,00
2079.994 Layanan Perkantoran Rp 13.813.729.000,00
Jumlah Rp. 37.178.946.000,00
Rencana Anggaran Bapelkes Semarang sebesar Rp.37.178.946.000,00.
Anggaran ini untuk membiayai dua kegiatan besar yaitu Pelatihan SDM Kesehatan
sebesar Rp. 14.913.011.000,00 dan Kegiatan Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan sebesar Rp.
22.265.935.000,00
E. Kesenjangan Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2019
Rencana Kerja Bapelkes Semarang disusun dengan berpedoman pada
indikjator kinerja Bapelkes Semarang Tahun Anggaran 2019. Perjanjian kinerja antara
Bapelkes Semarang dengan Unit Eselon I di tandatangani sebagai bentuk kesepakatan
untuk target kinerja yang harus dicapai Bapelkes Semarang selama Tahun 2019.
Terdapat perubahan target Kinerja tahun 2019 dibandingkan target kinerja tahun
sebelumnya. Pada tahun 2018 hanya ditargetkan jumlah peserta yang mendapatkan
sertifikasi pada pelatihan terakreditasi, sedangkan tahun 2019 target kinerja berubah
menjadi 8 sasaran target kinerja Bapelkes Semarang:
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 20
a) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada
pelatihan terakreditasi
b) Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir ≥ 80,1
c) Persentase peserta pelatihan ( latsar dan kepemimpinan ) dengan nilai akhir ≥ 80,1
d) Persentase Peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan nilai akhir ≥ 75
e) Jumlah Sumber Daya Manusia ( SDM ) Non kesehatan yang mendapat sertifikat
pada pelatihan terakreditasi
f) Persentase widyaiswara yang judul karya tulisnya dipublikasikan
g) Persentase widyaiswara yang melakukan kajian proses pembelajaran
h) Nilai Akreditasi Institusi
Dengan adanya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan indikator kinerja
Bapelkes Semarang diupayakan bersesuaian dengan rencana kegiatan yang disusun.
Meski demikian, rencana kerja dibuat untuk mempertimbangkan berbagai aspek yang
mungkin berbeda dengan harapan dari penyusunan rencana kegiatan. Koordinasi yang
luas mencakup koordinasi dengan instansi Pembina (Puslat SDM Kesehatan), LAN,
pihak ketiga penyelenggara diklat yang bersifat sangat teknis, dan Bapelkes Mitra
merupakan salah satu alternatif mengatasi kesesenjangan yang mungkin timbul dari
rencana kegiatan dan rencana kerja. Baik rencana kegiatan maupun rencana kerja
tahun 2019 bersifat sentralisasi pusat sebagai dampak kebijakan Kementerian
Kesehatan tahun tersebut. Sentralisasi kegiatan Bapelkes Semarang memunculkan
potensi perubahan-perubahan pada rencana kerja yang telah disusun. Karena itu,
rencana kerja yang disusun bersifat terbuka dan fleksibel. Tahapan dalam rencana kerja
memungkinkan dilakukan penyesuaian dalam pelaksanaannya.
Dalam hal penyusunan rencana kerja berkaitan dengan penganggaran
terdapat beberapa kelemahan yang muncul dan memungkinkan timbul ketidaksesuaian
dengan rencana kegiatan. Pertama, rencana kegiatan yang telah tersusun khususnya
kegiatan pelatihan merupakan instruksi yang merupakan kebijakan pusat dan yang
belum memiliki pedoman baku dalam penyelenggaraan kegiatan (ketidaktersediaan
kurikulum, ketidakjelasan lama pelatihan, jumlah ketersediaan peserta, siapa yang
berkompeten memfasilitasi, ketidakjelasan kebutuhan spesifik untuk pelatihan tertentu,
dan sebagainya). Hal ini berimbas pada penyusunan anggaran yang kurang akurat
sesuai kebutuhan meskipun telah diminimalisir tingkat kekurangtepatannya. Anggaran
pelatihan yang belum didukung pedoman penyelenggaraan diklat tersebut diantisipasii
dengan berpedoman pada anggaran yang pelatihan yang dianggap sejenis pada tahun
sebelumnya. Kedua, mempertimbangkan fakta pada tahun anggaran sebelumnya,
kebijakan diklat cukup rentan mengalami perubahan. Hal ini berdampak pada
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 21
kemungkinan perubahan kegiatan dan revisi anggaran maupun realokasi kegiatan.
Karena itu penyusunan rencana kerja berkaitan dengan anggaran dibangun dengan
mempersiapkan alternatif kegiatan lain yang tidak terlalu berbeda besaran anggarannya.
Ini menjadi tugas dari masing-masing seksi penyelenggaraan pelatihan untuk
mempersiapkan rencana alternatif tersebut.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 22
BAB IV.
RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2019
Pada Tahun 2019 Bapelkes Semarang merencanakan beberapa
pengembangan dalam mendukung kinerjanya. Beberapa fokus yang akan
dilaksanakan pada tahun 2019 adalah:
1) Pelaksanaan pelatihan teknis kesehatan, pelatihan jabatan fungsional,
penjenjangan prajabatan bagi aparatur kesehatan bersifat terpusat sesuai program
nasional Kementerian Kesehatan. Seluruh pelaksanaan direncanakan akan
dikoordinasikan dengan Puslat SDM Kesehatan, Biro Kepegawaian, Biro
Perencanaan dan Anggaran, Lembaga Administrasi Negara, Pihak Ketiga
Penyelenggara Diklat, dan Balai Pelatihan Kesehatan Daerah mitra Bapelkes
Semarang.
b. Pelaksanaan pelatihan Sumber Daya Manusia ( SDM ) Non kesehatan yang
dilaksanakan dengan memperhatikan sertifikasi pelatihan yang akan dilaksanakan.
c. Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan mengirim widyaiswara untuk
mengikuti kegiatan seminar, workshop, penulisan karya tulis ilmiah dan publikasi
karya tulis ilmiah yang disusun. Karya Tuis Ilmiah merupakan salah satu upaya untuk
mengembangkan profesionalisme Widyaiswara yang bermanfaat untuk memperkaya
wawasan dan memperdalam penguasaan bidang studi yang dijalani, menjadi media
gagasan dan pengetahuan dalam rangka mengembangkan bahan ajar.
d. Melakukan persiapan penilaian akreditasi Institusi. Sesuai kebijakan pusat, di setiap
Bapelkes/BBPK diterapkan kebijakan percepatan pelaksanaan akreditasi Insitusi,
dengan tujuan setiap unit pelaksana kegiatan di lingkungan Badan PPSDM
mendapat nilai Akreditasi A, sehingga dapat melaksanakan/menyelenggarakan
kegiatan pelatihan.
e. Pelaksanaan pengendalian mutu pelatihan diarahkan pada pengajuan akreditasi
pelatihan kesehatan kepada Pusat Pelatihan SDM Kesehatan yang akan habis
masa berlakunya, akreditasi diklat non kesehatan pada Lembaga Administrasi
Negara (LAN).
f. Pelaksanaan pengembangan kurikulum pelatihan dan modul pelatihan yang disusun
direncanakan tersentralisasi oleh Puslat. SDM Kesehatan dan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) PPSDM Kesehatan sebagai eksekutor kegiatan. Sebagai salah satu
UPT, Bapelkes Semarang akan menjadi pelaksana kegiatan dengan konsep dan
desain dikembangkan oleh Pusat Pelatihan Kesehatan.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 23
g. Dukungan terhadap kinerja Bapelkes Semarang juga diwujudkan dalam rencana
pengadaan alat kesehatan untuk fasilitasi kegiatan pelatihan TKHI, pengadaan
peralatan kelas berupa sound system, amplifier dan mic wireless, pengadaan televisi
dan bed set untuk fasilitas asrama, penerangan jalan umum untuk keamanan
lingkungan kantor. Sarana mobilitas ditingkatkan dengan rencana pengadaan
kendaraan bermotor roda.
h. Peningkatan Prasarana kantor berupa pembangunan taman kantor, pembangunan
sarana penunjang diklat, rehabilitasi gedung asramam renovasi gapura kantor,
rehabilitasi gedung kantor Bapelkes Semarang.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 24
BAB V
EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN
Sesuai Permen PAN & RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), ditentukan
bahwa RKT merupakan salah satu materi evaluasi AKIP. Komponen-komponen
evaluasi RKT adalah: a) pemenuhan RKT, b) kualitas RKT dan c) implementasi RKT.
Evaluasi RKT diperlukan karena merupakan komponen penilaian dalam
pelaksanaan evaluasi AKIP. Tujuan evaluasi RKT adalah untuk memberikan informasi
mengenai capaian indikator pemenuhan, kualitas, dan implementasi RKT.
Implementasi evaluasi RKT disesuaikan dengan kondisi Balai Pelatihan
Kesehatan Semarang. Pelaksana evaluasi RKT di Balai Pelatihan Kesehatan
Semarang adalah Sub. Bagian Tata Usaha. Instrumen yang digunakan untuk
mengevaluasi RKT sesuai Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4.
Instrumen Evaluasi RKT
Komponen Penjelasan Jadwal Keterangan
Pemenuhan RKT
a) Dokumen RKT telah ada
Dokumen RKT adalah dokumen rencana kinerja tahunan yang isinya minimal sesuai dengan formulir RKT. Penilaian dilakukan terhadap keberadaan dokumen RKT dengan ya/tidak.
Minggu II Januari TA berjalan
b) Dokumen RKT telah memuat sasaran program, indikator kinerja sasaran, dan target kinerja tahunan
RKT telah memuat keseluruhan substansi komponen tersebut
c) Dokumen Penetapan Kinerja (PK) telah ada
Penetapan kinerja ditunjukkan dengan keberadaan dokumen
Minggu I Februari tahun berjalan
d) Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui
Penilaian dilakukan dengan menjawab ya/tidak
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 25
e) Dokumen PK telah memuat sasaran, program, indikator kinerja, dan target jangka pendek
PK telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut. Bobot penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada % pemenuhan subtansi komponen tersebut dalam dokumen RKT
f) PK telah menyajikan indikator kinerja keluaran/yang dipersamakan
PK telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut. Bobot penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada % pemenuhan subtansi komponen tersebut dalam dokumen RKT
Kualitas RKT
a) Sasaran telah berorientasi keluaran (output)
Sasaran telah berkualitas keluaran (output). Bobot penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada % target tahunan
b) Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran
Kegiatan yang direncanakan dalam RKT memiliki hubungan sebab akibat secara logis dengan sasaran dalam RKT. Bobot penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada % kegiatan yang memiliki hubungan sebab akibat dengan sasarannya.
c) Indikator kinerja sasaran telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik
Kualitas indikator kinerja sasaran dalam RKT telah memenuhi kriteria SMART. Bobot penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada % indikator kinerja sasaran yang berkualitas baik (SMART).
d) Target kinerja ditetapkan dengan baik
Target kinerja telah disesuaikan dengan target jangka menengah dalam RAK
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 26
e) Dokumen PK telah selaras dengan dokumen PK atasannya dan dokumen RAK
PK telah memuat sasaran, indikator kinerja dan target tahunan yang ada dalam Rencana Aksi Kegiatan. Bobot penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada % sasaran, indikator kinerja kegiatan dan target dalam PK relevan dengan Rencana Aksi Kegiatan.
f) Dokumen PK telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)
PK telah menetapkan hal-hal yang perlu ditetapkan dalam kontrak kinerja/tugas fungsi.
Implementasi RKT
a) Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untuk mengukur keberhasilan
Keberhasilan kinerja dihitung berdasarkan pencapaian kinerja dibandingkan dengan target kinerja. Bobot penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada % realisasi capaian kinerja dibandingkan target kinerja
b) Rencana aksi atas kinerja telah dimonitor pencapaiannya secara berkala
Monitoring rencana aksi atas kinerja dilakukan secara berkala satu semester sekali.
Minggu II Juni dan Minggu II Desember tahun berjalan
c) Rencana aksi atas kinerja telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan
Rencana aksi atas kinerja digunakan dalam pengarahan dan pengorganisasian. Bobot penilaian a/b/c/d/e didasarkan % indikator kinerja kegiatan dan luaran (output) dalam RKA.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 27
Keterangan bobot penilaian:
Jawaban Kriteria Nilai
A Memenuhi hampir semua kriteria (lebih dari 80% s/d 100% ) 1
B Memenuhi sebagian besar kriteria (lebih dari 60% s/d 80% ) 0,75
C Memenuhi sebagian kriteria (lebih dari 40% s/d 60%) 0,5
D Memenuhi sebagian kecil kriteria (lebih dari 20% s/d 40%) 0,25
E Sangat kurang memenuhi kriteria (kurang dari 20% ) 0
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2019 28
BAB VI
PENUTUP
Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran yang lebih konkrit dan
operasional dari Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang dan Rencana Aksi
Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. Maksud disusunnya Rencana Kinerja Tahunan adalah menjaga
konsistensi dan keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, penganggaran
maupun pengawasan. RKT Balai Pelatihan Kesehatan Semarang memuat sasaran,
indikator kinerja dan target capaian tahun 2019.
Rencana Kegiatan yang dikelola Balai Pelatihan Kesehatan Semarang
memerlukan proses dan waktu yang bertahab, sumber daya yang memadai serta
partisipasi seluruh komponen di Lingkungan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang.
Rencana kinerja ini dapat tercapai bila dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan kerja
keras oleh sumberdaya manusia dan potensi yang ada, dengan harapan mampu
memberikan konstribusi positif bagi upaya Bapelkes semarang.
Pada prinsipnya setiap kegiatan mungkin akan menghadapi kendala yang
bisa terjadi pada input, proses dan output. Evaluasi kondisi capaian kinerja pada tahun
2018 dapat menjadi masukan terhadap antisipasi kendala yang mungkin muncul pada
tahun 2019. Prediksi terhadap arah kebijakan dimanfaatkan untuk mengoptimalkan
sumber daya yang tersedia dan mengurangi potensi permasalahan di tahun 2019.
Indikator keberhasilan suatu organisasi tidak hanya diukur dari habisnya anggaran yang
telah dialokasikan, tetapi difokuskan pada pada aspek efisiensi yang dapat dicapai,
kualitas output yang dihasilkan serta efektivitas mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Dengan tersusunnya Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini,
diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan transparan atas pelaksanaan
program dan kegiatan Bapelkes SemarangbTahun 2019. Dengan demikian, diharapkan
seluruh kegiatan yang ditargetkan akan dapat dicapai setingi-tingginya.
.
Recommended