View
242
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PSORIASIS
• Suatu penyakit inflamasi kronis pada kulit kambuh-kambuhan dan mengakibatkan proliferasi berlebihan di epidermis
• Karakteristik plak kemerahan berbatas tegas dan ditutupi skuama putih berlapis
EPIDEMIOLOGI
Seluruh dunia 1-3%
Amerika prevalensi 2,2-2,6% dengan sekitar 150.000 kasus baru setiap tahunnya
Asia 0,4-0,7%
• Dapat berbagai tingkat usia (<< 10-30 tahun) • Pria = Perempuan • <<< penduduk kulit putih
ETIOLOGI
• Penyebab pasti belum diketahui secara pasti
• Psoriasis gangguan sistem imun yang berperan dalam pengaturan dan maturasi sel epidermis
• Faktor yang dapat memperberat psoriasis trauma, kehamilan, stres (fisik atau emosional), infeksi, konsumsi alkohol dan merokok secara berlebihan
• Beberapa penelitian terakhir dihubungkan dengan genetik
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
• Perubahan komplek pertumbuhan epidermal dan abnormalitas vaskular pelepasan lapisan keratin dan pembentukan lapisan baru singkat
• Sel dendritik dan sel T memegang peranan penting dalam patogenesis psoriasis
Faktor pencetus
(stress, infeksi, trauma, obat)
Produksi IFN α oleh sel
dendritik plasmasitoid
IFN α berperan dalam
aktivasi sel dermal
dendritik (dDC)
Migrasi dDC ke sel
T naif
Sel T naif sel TH1,
Th17, dan Th22
Pelepasan sitokin
proinflamasi
-inflamasi
-proliferasi keratinosit
-neoangiogenesis
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
• Lesi khas plak eritematosa disertai skuama putih keperakan
• Ukuran lesi bervariasi
• Tanda Auspitz bintik-bintik perdarahan
• Fenomena Koebner timbul lesi setelah trauma
Pola gambaran klinis dari lesi kulit bervariasi berupa psoriasis vulgaris, psoriasis gutata, psoriasis plak kecil, psoriasis inversa, psoriasis eritroderma, psoriasis pustulosa
90% Psoriasis vulgaris Klinis :Plak kemerahan dengan skuama yang terdistribusi simetris
Ekstensor ekstremitas (<<lutut dan siku), kulit kepala, lumbosakral, bokong, genital,umbilikus, intergluteal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Epidermis :-parakeratosis
-pemanjangan rete rigdes
-penipisan suprapapilari
-hilangnya lapisan granuler
• Dermis : -pemanjangan dan edema papila
-infiltrat sel inflamasi
Dilakukan pada kasus yang sulit
DIAGNOSIS PSORIASIS
• Manifestasi klinis gambaran lesi, tanda
Austpitz, fenomena Koebner • Pemeriksaan penunjang histopatologi
VITAMIN D
Merupakan nutrisi larut lemak yang memegang peranan dalam pembentukan tulang
Perkembangan penelitian fungsi vitamin D pada berbagai jaringan termasuk sistem kekebalan tubuh dan kulit
Penelitian mengenai peranan vitamin D pada psoriasis telah berkembang pesat
METABOLISME VITAMIN D
7-dehydrocholesterol
previtamin D3
Sinar UV
previtamin D3
Isomerasi thermal
25-hydroxyvitamin D
CYP27A1
1,25-dihydroxyvitamin D
CYP27B1
Vitamin D terbukti berperan dalam menghambat proliferasi keratinosit, mengatur diferensiasi epidermis serta menghambat produksi berbagai sitokin proinflamasi
Vitamin D secara langsung mempengaruhi aktivasi sel T serta memodulasi fungsi dari antigen precenting cell dan sel dendritik hambatan maturasi sel dendritik dan menekan proliferasi dari Th1 dan Th17
BUKTI PERANAN VITAMIN D PADA PSORIASIS
• Perbaikan klinis psoriasis mendapatkan vitamin D3 ( Morimoto dkk., 1985)
• Pasien psoriasis menunjukkan respon terapi analog vitamin D topikal (Prussick dkk., 2013)
• Kadar vitamin D kelompok pasien dengan psoriasis lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol (Orgaz-Molina dkk., 2012; Gutte dkk., 2014)
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar vitamin D yang rendah: 1. durasi paparan sinar UV yang pendek
2. asupan vitamin D yang rendah
3. malabsorbsi inflammatory bowel disease
4. pemakaian glukokortikoid jangka panjang
• Ditemukannya Vitamin D Receptor (VDR) bertambah luasnya wawasan mengenai peranan vitamin D ( Holick, 2012)
• Terdapat suatu pengamatan mengenai interaksi vitamin D dengan suatu protein yang diidentifikasi sebagai Vitamin D Receptor ( Dusso dkk., 2012)
• Penelitian vitamin D dapat bekerja melalui VDR yang terdapat pada beberapa jaringan tubuh beberapa contohnya adalah keratinosit, APC, dan sel limfosit T yang mempresentasikan VDR (Bilke, 2014; Pike dkk., 2011)
• Penelitian yang mendukung: Penelitian terhadap tikus tanpa VDR signifikan menunjukkan kelainan diferensiasi epidermis walaupun kadar vitamin D pada tikus tersebut normal
• Efek dari vitamin D tidak hanya dipengaruhi oleh kadar vitamin D plasma saja namun juga dipengaruhi oleh kadar ekspresi atau protein VDR (Bouillon dkk., 2008; Hewison, 2012)
Byung-Soon Park (1998) 56 dari 104 psoriasis mengalami penurunan ekspresi mRNA disertai perbedaan polimorfisme VDR
Zhou Xing (2013) perbedaan polimorfisme VDR pasien psoriasis dengan populasi umum, alel A dari Apal VDR lebih banyak ditemukan pada psoriasis disertai penurunan ekspresi mRNA
Gisondi dkk (2009) kadar vitamin D yang rendah akan menyebabkan penurunan ekspresi VDR penurunan ikatan antara VDR dengan vitamin D
Penyebab penurunan ekspresi VDR
-kadar vitamin D yang rendah -perbedaan polimorfisme
Penurunan ekspresi VDR karena kadar vitamin D dilakukan usaha untuk
meningkatkan kadar vitamin D
-Fototerapi -Diet tinggi vitamin D
-Suplementasi vitamin D
Recommended