PPT JOURNAL READING mita.pptx

Preview:

Citation preview

JOURNAL READING

Anneke Nandia Paramitha 012116329

Pembimbing :Dr Tanto EHN., Sp.OT

Identitas Jurnal

IDENTITAS JURNAL• Pembedahan versus Terapi

Fisik untuk Robekan Meniskus atau Osteoartritis

PENULIS • Jeffrey N. Katz, M.D., Robert H. Brophy, M.D., Christine E. Chaisson, M.P.H., et all

PUBLIKASI• Published online: 1 Agustus 2013• This article is published with open access at

NEJM.org.

ABSTRAKLatar Belakang

Apakah arthroscopic partial meniscectomy untuk pasien simtomatik dengan robekan meniskus dan osteoartrits lutut menghasilkan fungsi yang lebih baik dibandingkan terapi non operatif masih belum jelas.

Design & Sampel

Design : RCT Sampel : Pasien simptomatik >45 tahun

dengan robekan meniscus yang disertai osteoarthritis ringan dan sedang

Random pada 351 pasien

arthroscopic partial

meniscectomyphysical-therapy

Tidak terdapat perbedan signifikan antara arthroscopic partial meniscectomy dengan

physical therapy

Hasil

Kerusakan meniscal disertai dengan osteoarthritis sering dilakukan pembedahan arthroscopic menisektomi parsial.

Tingginya prevalensi cedera meniscus pada pasien dengan osteoarthritis lutut yang asimtomatik menantang kemampuan dokter untuk menentukan apakah gejala yang ada disebabkan oleh cedera meniscus, osteoarthritis, atau keduanya. Dokter yang menduga bahwa cedera meniscus adalah gejala mungkin merujuk pasien ke dokter bedah untuk arthroscopic menisektomi parsial.

Pendahuluan (1)

Operasi arthroscopic pada pasien dengan osteoarthritis telah dipelajari dalam dua percobaan. Yaitu arthroscopic debridement dengan lavage prosedur pembedahan palsu dibandingkan arthroscopic debridement dengan rejimen nonoperative tidak menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik atau perbedaan klinis peningkatan fungsional atau menghilangkan rasa sakit selama periode 24 bulan. 

Khasiat meniscectomy dari arthroscopic parsial pada cedera meniscal dgn osteoarthritis telah dievaluasi, tidak menunjukkan perbedaan signifikan nyeri atau status fungsional antara meniscectomy parsial arthroscopic ditambah rejimen fisik-terapi dan terapi fisik.

Mengingat frekuensi dan biaya arthroscopic meniscectomy parsial dan kurangnya data, peneliti melakukan percobaan Meniscal di Osteoarthritis untuk menilai efektivitas meniscectomy parsial arthroscopic dibandingkan dengan rejimen fisik-terapi standar untuk pasien bergejala dengan cedera meniscal ringan sampai sedang osteoarthritis.

Pendahuluan (2)

Tujuan Penelitian

•Untuk menilai efikasi dari arthroscopic partial meniscectomy dibandingkan dengan regimen terapi fisik terstandar untuk pasien simtomatik dengan robekan meniskus yang disertai osteoarthritis ringan sampai moderat.

Sampel

1. Pendaftaran & Randomisasi (inklusi)a. ≥45 tahunb. Robekan meniskus dengan osteoarthitis (MRI)c. Pasien dengan radiografi normal & defek kartilago (MRI)d. Pasien 1 gejala menetap dengan robekan meniskus, meskipun mendapat pengobatan, terapi fisik , keterbatasan fisik.

Metode (1)

Sampel random pada terapi fisik bisa pindah ke arthroscopi meniscectomi apabila diindikasikan.

Klasifikasikan : sex , derajat osteoarthritisGrade 0-2 = Tidak ada penyempitan celah sendiGrade 3 = Penyempitan celah sendi ≤50%

Metode (2)

Mengembalikan meniskus yang rusak ke rim yang stabil- Mengembalikan fragmen kartilago dan tulang yang hilang- Tidak melibatkan penetrasi tulang subkondral- Antibiotik pre operasi- Pasien boleh membawa beban semampu mereka- Konsul ke terapi fisik standar pos operasi

Intervensi Arthroscopic Partial Meniscectomy

Aerobic, bersepeda (mesin eliptik), treadmill. Untuk perbaikan inflamasi , range of motion ,

retriksi muscle lenght, fungsi mobilitas, proprioseptif, dan keseimbangan.

Perbaikan dari step I II III (6bulan)NyeriKekuatan yang di observasiMotion lututFungsi lututFungsi mobilitas

Intervensi Terapi Fisik

Arthroscopic partial meniscectomi & terapi fisik boleh menerima acetaminophen, anti inflamasi non steroid, dan injeksi glukokortikoid intraartikular

Penelitian ini di nilai menggunakan score WOMAC selama 6bulan.

Score Womac

Score WOMAC merupakan penilaian yang digunakan untuk menilai status fungsional berupa evaluasi gejala dan fungsi, spesifik pada pasien osteoarthritis lutut dan pinggul

Tujuan : Untuk menilai perjalanan penyakit dan respon terapi pada pasien osteoarthritis lutut atau pinggul

Pada penelitian RCT ini meliputi 45 pasien simtomatik berumur ≥ 45 tahun dengan sebuah robekan meniskus dan evidens pencitraan oteoartritis dari ringan sampai moderat, tidak ada perbedaan signifikan antara perbaikan pada fungsi fisik dan nyeri setelah 6 bulan dan 12 bulan antara pasien yang menjalani arthroscopic partial meniscectomy dengan terapi fisik pos operatif dan pasien yang diikutkan pada regimen terapi fisik standar saja. Hasil ini diperoleh dengan 30% berpindah ke arthroscopic partial meniscectomy pada 6 bulan.

HASIL

Pasien simtomatik dengan robekan meniskus disertai osteoarthritis ringan sampai moderat secara random diikutkan arthroscopic partial meniscectomy dengan terapi fisik pos operatif memiliki perbaikan fungsi status dan nyeri pada 6 bulan yang tidak berbeda signifikan dengan perbaikan pada pasien yang secara random diikutkan pada regimen terapi fisik standar saja. Namun, 30% dari pasien yang diikutkan pada grup terapi fisik berpindah ke pembedahan dalam 6 bulan petama.

Kesimpulan

Pemberian pengobatan tidak blind, dan karena perpindahan tidak dapat terjadi pada grup arthroscopic-partial-meniscectomy ketika pembedahan, analisis sekunder ini rentan mengalami bias.

Keterbatasan Penelitian

23

Critical Appraisal

24

Judul Dan PengarangNo Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)1. Jumlah kata dalam judul <

12 kataYa (+)

2. Deskripsi judul Menggambarkan isi utama penelitian, cukup menarik, tanpa singkatan, tidak digarisbawahi, tidak diakhiri tanda titik,

tidak ditulis di antara tanda kutip.

3. Daftar penulis sesuai aturan jurnal

Ya (+)

4. Korespondensi penulis Ya (+)5. Tempat dan waktu

penelitian dalam judulYa (+)

6. Subyek penelitian Ya (+)

25

Abstrak No Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)

1. Abstrak 1 paragraf Ya(+)

2 Secara keseluruhan informatif Ya (+)

3. Tanpa singkatan selain yang baku Ya (+)

4. Kurang dari 250 kata Ya (+) (216 kata)

5. Tidak menuliskan kutipan pustaka Ya (+)

26

Pendahuluan No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)

1. Terdiri dari 2 bagian atau paragraf Tidak (-)

2. Alasan dilakukan penelitian +

3. Penelitian sebelumnya +

4. Tujuan penelitian, hipotesis penelitian +

5. Didukung pustaka yang relevan Ya (+)

6. Kurang dari 1 halaman Ya (+)

27

Metode No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)1. Jenis & rancangan penelitian +2. Waktu dan tempat penelitian +3. Populasi sumber dan jumlah sampel +4. Teknik sampling +5. Kriteria inklusi +6. Kriteria eksklusi -7. Perincian cara penelitian +8. Uji statistik (p < 0,05) +9. Program komputer +10. Persetujuan subyektif +

28

Hasil No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)

1. Jumlah subyek Ya (+)

2. Tabel karakteristik subyek Ya (+)

3. Tabel hasil penelitian Ya (+)

4. Komentar dan pendapat penulis tentang hasil

+

29

Pembahasan, Kesimpulan, Daftar PustakaNo. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)

1. Pembahasan dan kesimpulan terpisah Ya (+)

2. Pembahasan dan kesimpulan dipaparkan dengan jelas

+

3. Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya

+

4. Pembahasan sesuai landasan teori +

5. Keterbatasan penelitian +

6. Simpulan utama +

7. Simpulan berdasarkan penelitian +

8. Saran penelitian +

9. Penulisan daftar pustaka sesuai +

30

TERIMA KASIH