View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX
MELALUI METODE QUESTION AND ANSWER
DI SMP NEGERI 24 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
PUTRI AYUNINGTYAS
105 191 104 516
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1442 H/2020 M
ii
KATA PENGANTAR
حيم حمن الره الره بسم الله
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan
nikmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Shalawat menyertai salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan juga para
pengikut-pengikutnya yang senantiasa mengikuti ajaran-ajarannya hingga akhir
zaman.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kendala yang
penulis alami, tetapi berkat petolongan Allah Shubhanahu Wata’ala.doa, motivasi,
serta dukungan untuk menyelesaikannya meskipun penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Kedua orangtua, Sardi, S. Pd., dan Supiyanti, beserta keluarga.
2. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse.,
M. Ag. beserta wakil-wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd. I, Dekan Fakultas Agama Islam, Universitas
Muhammadiyah Makassar, beserta Jajarannya.
4. Dr.Amirah Mawardi, S.Ag., M. Si., Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Dr. Abd. Azis Muslimin, S. Ag. M. Pd. I, M. Pd., dan Dr. Hj. Sumiati, S. Ag.,
M. A., selaku pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu untuk
bimbingan.
6. Para Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang merupakan sumber
ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis selama proses perkuliahan,
hingga skripsi ini selesai.
iii
7. Seluruh Staff Fakultas agama Islam, yang telah banyak memberikan
kemudahan selama peneliti menempuh pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Teman-temanku Mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2016,
terkhusus kepada PAI .B, yang telah memanjatkan doa dan memberi motivasi
atas kesuksesan peneliti.
9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan sumbangsihnya kepada peneliti selama kuliah hingga skripsi ini
selesai.
Akhirnya, hanya kepada Allah Shubhanahu Wata’ala jualah peneliti
serahkan segalanya, semoga semua pihak yang membantu peneliti mendapat
pahala serta kebaikan di sisi Allah Shubhanahu Wata’ala., serta semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua orang yang membacanya, terkhusus bagi peneliti
sendiri.
Makassar, 14 Agustus 2020
Peneliti,
Putri Ayuningtyas
NIM: 105191104516
vi
ABSTRAK
PUTRI AYUNINGTYAS, NIM: 105191104516 “Peran Guru PAI
Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX Melalui Metode Question
And Answer Di SMP Negeri 24 Makassar .”(Dibimbing oleh Abd. Azis Muslimin,
dan Hj. Sumiati)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperan guru Pendidikan Agama
Islam di SMP Negeri 24 Makassar, untuk mengetahui bagaimana meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas IX melalui metode Question And Answer di SMP
Negeri 24 Makassar, danapa faktor pendukung dan penghambat metode Question
And Answer terhadap peningkatan motivasi belajar siswa Kelas IX di SMP Negeri
24 Makassar.
Adapun jenis penelitian ini adalah pendekatan kualitatif analisis deskriptif.
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya yaitu pencatatan,
penyusunan, pengelolahan, dan penafsiran serta menghubungkan makna data yang
ada kaitannya dengan masalah penelitian. Adapun sumber data pada penelitian ini
yaitu Kepala Sekolah, Guru pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Siswa, serta
panduan metode yang digunakan oleh SMP Negeri 24 Makassar.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terkait Peran guru pendidikan agama
islam yaitu sebagai konseptor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Yaitu
membuat perencanaan pembelajaran, mempelajari serta mengembangkan materi
pelajaran, menyiapkan media pembelajaran dan metode pembelajaran serta
strategi langkah-langkah kegiatan belajar mengajar. Peningkatan motivasi belajar
siswa, terhadap pembelajaran yang diberikan guru melalui metode question and
answer sudah mencapai peningkatan dalam proses belajar mengajar. Faktor
pendukung dalam penerapan metode question and answer kelas IX di SMP Negeri
24 Makassar adalah: Siswa yang antusias yang mengkuti pelajaran.Keterampilan
guru dalam memilih strategi dalam menyampaikan materi. Sikap guru yang ramah
dan baik. Faktor penghambat dalam penerapan metode question and answer kelas
IX di SMP Negeri 24 Makassar adalah:Masih ada sebagian siswa yang belum
melibatkan diri dengan gurunya
KATA KUNCI: Peran Guru PAI Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar
Siswa, dan Metode Question And Answer
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................ ii
BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK ...... .................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran Guru Pendidikan Agama Islam ...................................... 11
1 Pengertian Peran Guru Pendidikan Agama Islam .............. 11
2 Pengertian Pendidikan Agama Islam...... ........................... 12
3 Tugas Guru ......................................................................... 13
4 Fungsi Guru ........................................................................ 14
5 Kode Etik Guru PAI ........................................................... 16
B. Motivasi Belajar Siswa... ......................................................... 17
1. Pengertian Motivasi Belajar Siswa... ................................. 17
2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar ......................................... 19
3. Jenis-Jenis Motivasi Belajar ............................................... 20
4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ........................................ 21
5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ............................. 21
6. Peran Motivasi Dalam Belajar.. ......................................... 22
7. Ayat Tentang Motivasi.. ..................................................... 23
8. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar.. ........................ 23
9. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.. ..... 24
C. Metode Question And Answer... ............................................... 25
1. Pengertian Metode Question And Answer.......................... 25
2. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Question And
Answer.. .............................................................................. 33
viii
3. Saran Penggunaan Metode Question And Answer.. ........... 34
4. Karakteristik Metode Question And Answer.. .................... 35
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Question And
Answer.. .............................................................................. 36
6. Keterampilan Bertanya....................................................... 38
7. Komponen Keterampilan Bertanya.. .................................. 39
8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metode Question
And Answer.. ...................................................................... 40
9. Perencanaan dan Pelaksanaan Metode Question And
Answer.. .............................................................................. 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................... 45
B. Lokasi dan Obyek Penelitian .......................................... ........ 46
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus Penelitian .................... 46
D. Sumber Data ............................................................................. 47
E. Instrumen Penelitian................................................................. 47
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 48
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 51
1. Identitas Sekolah... ............................................................. 51
2. Visi dan Misi ...................................................................... 52
3. Data Kepala Sekolah .......................................................... 52
4. Keadaan Guru..................................................................... 53
5. Keadaan Siswa ................................................................... 56
6. Sarana dan Prasarana.......................................................... 56
B. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 24
Makassar .................................................................................. 57
C. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode
Question And Answer ............................................................... 60
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Metode Question And
Answer Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa........... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 69
B. Saran .......................................... .............................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 73
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 79
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data kepala sekolah dari periode didirikan sekolah sampai sekarang.
Tabel 2.2 Keadaan guru SMP Negeri 24 Makassar
Tabel 2.3 Keadaaan siswa SMP Negeri 24 Makassar berdasarkan jenis kelamin
dan tingkatan kelas
Tabel 2.5 Fasilitas di SMP Negeri 24 Makassar
Tabel 3.1 Distribusi frekuensi tentang hasil belajar mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas IX
melalui metode Question And Answer
Tabel 3.2 Waktu pelaksanaan observasi tentang guru Pendidikan Agama Islam
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas IX melalui
metode Question And Answer di SMP Negeri 24 Makassar
Tabel 3.3 Hasil observasi guru Pendidikan Agama Islam tentang peningkatan
motivasi belajar siswa melalui metode Question And Answer
Tabel 3.4 Data hasil belajar siswa kelas IX.1 pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMP Negeri 24 Makassar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah Swt. sebagai penerima dan pelaksana
ajaran. Oleh karena itu ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Untuk
mempertahankan kedudukannya yang mulia, Allah memperlengkapinya dengan
akal dan perasaan yang memungkinnya menerima dan mengembangkan ilmu
mendapatkan ilmu pengetahuan yang semakin lama akan terus berkembang.
Agama Islam menempatkan ilmu pada posisi yang sangat penting,
sehingga mencari ilmu itu hukumnya wajib. Islam juga mengajarkan bahwa dalam
menuntut ilmu berlaku prinsip tak mengenal batas dimensi ruang dan waktu.
Artinya dimana pun dinegara manapun dan kapanpun (tak mengenal batas waktu)
kita bisa belajar.
Pendidikan adalah suatu proses pelatihan dan pengajaran, terutama di
peruntukkan kepada anak-anak dan remaja, baik di sekolah-sekolah maupun di
kampus-kampus, dengan tujuan memberikan pengetahuan dan pengembangan
keterampilan-keterampilan. Fungsi dan tujuan Pendidikan berdasarkan Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
2
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”1
Pendidikan berusaha mengubah keadaan seseorang dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak dapat menjadi dapat berbuat, dari tidak bersikap seperti yang tidak
diharapkan menjadi bersikap seperti yang diharapkan. Kegiatan pendidikan ialah
usaha membentuk manusia secara keseluruhan aspek kemanusiaannya secara
utuh, lengkap dan terpadu. Secara umum dan ringkas dikatakan pembentukan
kepribadian. Pendidikan dalam arti yang luas meliputi semua perbuatan dan usaha
dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengamalannya,
kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha
menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun
rohaniah.
Pendidikan adalah suatu upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2Mempelajari Pendidikan
Agama Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan
merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju lebih baik.
Selain itu, dengan adanya pendidikan agama Islam manusia dapat menjalani
kehidupan sesuai dengan ajaran agama Islam yang diridhoi oleh Allah Swt.
1Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Penjelasannya, (Yogyakarta : Media Wacana Press, 2003), h. 12. 2UU RI, Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008) h. 3
3
Pendidikan Agama Islam juga sebagai acuan untuk membimbing atau
memimpin, serta membina pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
berdasarkan ajaran Islam kearah terbentuknya kepribadian yang utama (insan
kamil), dan tentunya dengan didasari dari landasan untuk mendidik, pedoman cara
pelaksanaan dalam mendadak dan tujuan-tujuan yang harus dijadikan sasaran
dalam mendidik. Karena itu, dasar-dasar ilmu pendidikan dapat diartikan sebagai
suatu ilmu yang memberikan landasan, pedoman, dan arah sasaran dalam usaha
mendidik atau dalam bentuk anak didik menjadi manusia yang beradab, yaitu
manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, bermasyarakat, berbudaya,
dan berakhlak/berbudi luhur, serta manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam bahasa Arab ada beberapa istilah yang bisa dipergunakan dalam
pengertian pendidikan antara lain : “Tarbiyah”. Asal kata “rabba” (mendidik) ;
pendidikan. Kata rabba (mendidik), sudah digunakan pada zaman Nabi
Muhammad Saw, seperti terlihat dalam Q.S. Al-Isra/ 17:24 yang berbunyi :
ارحمهما كما ربهياني صغيرا حمة وقل رب واخفض لهما جناح الذل من الره
Terjemahnya :
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang
dan ucapkanlah, “Wahai Tuhan-ku! Sayangilah keduanya sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil”. (Q.S. Al-Isra/
17:24).
4
Dalam proses Pendidikan Agama Islam, metode memiliki kedudukan yang
sangat penting dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana dalam
menyampaikan materi-materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Tanpa
metode suatu materi pelajaran tidak akan dapat berproses secara efisien dan
efektif dalam kegiatan belajar mengajar menuju tujuan pendidikan.Dalam proses
pendidikan, metode tanya jawab mempunyai dampak sangat mendalam terhadap
jiwa pendengar atau pembaca yang mengikuti topik percakapan dengan saksama
dan penuh perhatian. Hal ini disebabkan oleh permasalahan yang disajikan sangat
dinamis, karena kedua belah pihak (pendidik dan peserta didiknya) langsung
terlibat dalam pembicaraan secara timbal balik, sehingga tidak membosankan.
Bahkan metode seperti itu mendorong kedua belah pihak untuk saling
memperhatikan terus pola pikirnya, sehingga dapat menyingkap sesuatu yang
baru, mungkin pula salah satu pihak berhasil meyakinkan rekannya dengan
pandangan yang dikemukakannya itu.
Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan
efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan sedikit ceramah dan
metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada interaksi
peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta
didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Keberhasilan penggunaan suatu metode merupakan keberhasilan proses
pembelajaran yang pada akhirnya berfungsi sebagai determinasi kualitas
pendidikan. Sehingga metode pendidikan islam yang dikehendaki akan membawa
kemajuan pada semua bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan. Secara
5
fungsional dapat merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan
pendidikan. Para ahli Pendidikan sepakat bahwa seorang guru yang ditugaskan
mengajar disekolah, haruslah guru yang profesional, yaitu guru yang antara lain
ditandai oleh penguasaan yang prima terhadap metode pengajaran.
Didalam sebuah Pendidikan keberhasilan dalam mengajar sangat
diprioritaskan karena keberhasilan tersebut mengacu pada tujuan pendidikan itu
sendiri. Agar keberhasilan mengajar dapat tercapai maka seorang guru haruslah
menggunakan metode pengajaran yang sesuai agar proses pelajaran terjadi secara
efektif dan efisien. Maka dalam hal ini, seorang guru harus memiliki kemampuan
untuk menggunakan metode yang sesuai untuk digunakan selama pelajaran.
Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting
dan utama karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh
guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui
interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Guru harus
mampu melakukan proses pembelajaran yang efektif. Efektivitas adalah azas yang
memungkinkan tercapainya tujuan secara optimal. Prinsip efektivitas akan
tercapai manakala seorang guru mampu menyusun, merencanakan, dan
melaksanakan pembelajaran secara cermat dan mengatasi berbagai persoalan
dengan baik.
Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan
dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik
dari masing-masing metode pengajaran. Karena itu, yang terbaik guru lakukan
adalah mengetahui kelebihan dan kelemahan dari beberapa metode pengajaran.
6
Metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat
dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi
belajar mengajar merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar
maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan mengajar.
Tidak ada metode yang “jelek” atau metode yang baik “baik”. Dengan kata
lain, kita tidak dapat mengatakan dengan penuh kepastian bahwa metode inilah
yang “paling efektif” dan metode itulah yang “paling buruk”, karena hal itu amat
tergantung kepada banyak faktor.
Didalam kegiatan belajar mengajar kondisi belajar mengajar yang efektif
dan efisien menjadi keinginan setiap guru yaitu siswa memahami materi yang
disampaikan oleh guru, pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan, siswa
mempunyai motivasi yang tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya
pada materi Pendidikan Agama Islam serta hal-hal positif lainnya. Tetapi
kenyataannya yang terjadi saat ini didalam pelaksanaan belajar mengajar masih
belum sesuai dengan apa yang diharapkan, pasti muncul beberapa masalah yang
mengahalangi tercapainya harapan tersebut.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis bersifat non intelektual
peranannya yang khas dalam hal menumbuhkan gairah dalam belajar, merasa
senang dan mempunyai semangat untuk belajar sehingga proses belajar mengajar
dapat berhasil secara optimal. Belajar dan motivasi selalu mendapat perhatian
khusus bagi mereka yang belajar dan mengajar, karena memberi motivasi kepada
peserta didik merupakan hal yang perlu dan penting dalam proses belajar
7
mengajar, karena kesuksesan dan belajar peserta didik tidak hanya tergantung
pada bagaimana pendidik memberi motivasi pada peserta didiknya.
Didalam Pendidikan motivasi merupakan faktor penting dalam
menentukan intensitas usaha untuk belajar dan juga dapat dipandang sebagai suatu
usaha yang membawa anak didik kearah pengalaman belajar sehingga dapat
menimbulkan energi dan efektivitas peserta didik serta memusatkan perhatian
peserta didik pada suatu waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Siswa yang
mempunyai motivasi dalam pembelajarannya akan menunjukkan minat, semangat
dan ketekunan yang tinggi dalam belajarnya, tanpa banyak bergantung kepada
guru.
Berdasarkan keterangan di atas, maka kita dapat disimpulkan bahwa salah
satu kunci keberhasilan dalam mengajar adalah apabila guru dapat menguasai
pengajaran yang baik dan tepat. Dengan penerapan metodologi pengajaran yang
baik dan tepat diharapkan dapat memotivasi peserta didik dalam proses
pengajaran seorang guru dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat observasi awal pra
penelitian masih ada sebagian siswa yang belum termotivasi untuk belajar
sehingga pada saat guru menerangkan suasana belajar belum aktif secara
keseluruhan maka dari itu seorang guru perlu mampu dalam peningkatkan
motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode yang tepat. Berpijak pada
permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
Peran Guru PAI Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX Melalui
Metode Question And Answer Di SMP Negeri 24 Makassar.
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 24
Makassar?
2. Bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX melalui metode
Question And Answer di SMP Negeri 24 Makassar?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat metode Question And Answer
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa Kelas IX di SMP Negeri 24
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 24
Makassar.
2. Untuk mengetahui peningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX melalui
metode Question And Answer di SMP Negeri 24 Makassar.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat metode Question And
Answerterhadap peningkatan motivasi belajar siswa Kelas IX di SMP
Negeri 24 Makassar.
9
D. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
konstribusi keilmuan bagi ilmu pendidikan terutama mengenai penggunaan
metode tanya jawab dalam meningkatkan motivasi belajar siswa karena
dengan metode tanya jawab siswa lebih aktif.
2. Secara Praktis :
1. Bagi Peneliti
Hasil pembahasan penelitian ini dapat dijadikan penembahan wawasan
pola pikir dan bermanfaat sebagai arahan maupun acuan serta bahan
pertimbangan bagi peneliti akan datang dalam menyusun rancangan penelitian
yang lebih baik lagi, relevan serta sebagai salah satu pemenuhan tahap akhir
dari persyaratan menyelesaikan tugas akhir.
2. Bagi Pengajar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode tanya
jawab, terutama ketika merealisasikan tugas pokok sebagai guru agama untuk
mengajar yang lebih baik di masa yang akan datang, sehingga semakin
membantu siswa meningkatkan motivasi belajar khususnya pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
3. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi kepala sekolah
dalam menentukan kebijakan guna peningkatan kreativitas guru agama,
10
menjadikan pendidikan yang lebih baik di masa mendatang agar motivasi
belajar siswa menjadi lebih baik yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap
motivasi belajar yang lebih baik pula khususnya pada mata pelajaran
Pendidikan Agama islam dan umumnya pada semua mata pelajaran.
4. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti yang mengadakan penelitian sejenis, hasil penelitian dapat
digunakan untuk menambah wawasan tentang penggunaan metode tanya jawab
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran Guru Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Peran Guru Pendidikan Agama Islam
Guru secara bahasa guru adalah sosok yang rela mencurahkan sebagian
besar waktunya untuk mengajar dan mendidik siswa. Terlepas dari semua
persoalan rumit yang harus dihadapi dalam hidup kesehariannya, guru tetaplah
sosok penting dan cukup menentukan dalam proses pembelajaran. Ada beragam
julukan yang di berikan kepada sosok guru. Salah satu yang paling terkenal adalah
pahlawan tanpa tanda jasa. Maka dalam hal ini peneliti mengemukakan dalam
undang-undang: RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I Pasal 1
Ayat 1 :
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.”3
Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu
bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup
bangsa di tengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang kian
canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi
nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan kadar dinamika untuk dapat
mengadaptasikan dirinya.
3Undang-undang No. 14 Th. 2005, Tentang Guru dan Dosen. (Jakarta, 2008) h. 3.
11
12
Menurut Watten B. Yang dikutip oleh Piet A. Sahertian (dalam Sudarmo,
2006), yaitu :
“Peran guru adalah sebagai tokoh terhormat dalam masyarakat sebagai ia
nampak sebagai orang berwibawa, sebagai penilai, sebagai seorang sumber
karena ia memberi ilmu pengetahuan, sebagai pembantu, sebagai wasit,
sebagai detektif, sebagai objek identifikasi, sebagai penyangga rasa takut,
sebagai orang yang menolong, memahami diri, sebagai pemimpin
kelompok, sebagai orang tua / wali, sebagai orang yang membina dan
memberi layanan, sebagai kawan sekerja dan sebagai pembawa rasa kasi
sayang”.4
Peran Guru dalam proses kemajuan Pendidikan sangatlah penting. Guru
Merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang
berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektualitas saja melainkan juga dari tata cara
berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu tugas yang dijalankan Guru
tidaklah mudah. Guru yang baik harus mengerti dan paham tentang hakekat sejati
seorang Guru, hakekat Guru dapat kita pelajari dari definisi atau pengertian dari
istilah Guru itu sendiri.
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani
bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber
utamanya kitab suci Al-qur’an dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Pendidikan agama Islam
bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan
pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia
4Sudarmo, Peran Guru dan Dosen, (Surabaya: Kesindo Utama, 2006) h. 8.
13
muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dari pengertian pendidikan agama Islam di atas peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk
menyiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran
agama Islam sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
Swt. dan berakhlak mulia dalam kehidupannya.
3. Tugas Guru
Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang di laur bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih di lakukan
orang luar kependidikan. Guru memiliki banyak tugas, apabila kita kelompokkan
terdapat tiga jenis tugas guru yaitu :
a. Tugas dalam bidang profesi
Tugas dalam bidang profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih,
mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar
berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan pada
siswa.
b. Tugas dalam bidang kemanusiaan
Tugas dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua. Ia harus menarik simpati sehingga ia menjadi idola
14
para siswanya. Pelajaran apapun diberikan hendak dapat menjadi motivasi bagi
siswanya dalam belajar.
c. Tugas dalam bidang kemasyarakatan
Tugas dalam bidang kemasyarakatan menempatkan guru pada tempat yang
lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru di harapkan
masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan, ini berarti bahwa guru
berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya yang berdasarkan pancasila.5
4. Fungsi Guru
Guru memiliki banyak peranan. Salah satu dari sekian banyak peran yang
dimiliki guru adalah guru sebagai pengelola atau manager atau organisator dalam
pembelajaran. Dalam peranannya ini guru memiliki tugas dan kewajiban untuk
mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan termasuk juga melakukan evaluasi agar terorganisir dengan baik.
Pengelolaan pembelajaran ini akan membawa proses pembelajaran terlaksana
dengan lancar yang dapat memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Tak hanya melaksanakan dan mengelola pembelajaran saja, namun guru
juga harus mengelola kelas dan siswa serta segala hal yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar ataupun segala sesuatu yang mampu mempermudah dan
mempengaruhi pembelajaran. Untuk melaksanakan peran sebagai seorang
manager atau pengelola pembelajaran (learning manager) maka guru harus
memahami konsep, prinsip, hakikat, serta pengetahuan tentang pembelajaran,
5Usman Moch Uzer, Menjadi Guru Profesional (Cet. 27; PT. Remaja Rosdakarya,
2013), h. 6-7.
15
bukan hanya tentang bagaimana dalam mengajar namun juga segala sesuatu
tentang belajar.
Adapun fungsi-fungsi guru secara umum, antara lain yaitu:
1. Merencanakan tujuan belajar
2. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar
3. Memimpin, yang meliputi memberikan motivasi, mendorong, dan
memberikan stimulus pada siswa
4. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya
atau belum dalam rangka pencapaian tujuan”6
Dengan demikian dari penjelasan di atas, fungsi guru merupakan tanggung
jawab seorang guru terhadap terlaksananya Pendidikan sebagai pengelolaan
pembelajaran, yakni antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan
melatih.
Terlihat dari fungsi-fungsi yang dimiliki dan harus dilakukan Guru sebagai
manager atau pengelola pembelajaran sudah cukup komplek, belum lagi guru juga
harus menjalankan peran pentingnya yang lain, menandakan bahwa profesi
guru bukanlah sebuah profesi yang muda untuk dijalani. Sangat perlu kemampuan
dan disiplin ilmu terhadap keprofesian guru yang baik agar dapat
melaksanakan peran guru. Pengelolaan yang harus diemban dalam pembelajaran
mulai dari merencanakan, melaksanakan hingga mengevaluasi pembelajaran.
Guru juga harus menghadapi atau mengelola serta melihatperkembangan
siswa, pengelolaan kelas juga harus dilakukan dengan menciptakan suasana
belajar yang kondusif agar siswa mau dan mudah dalam belajar. Sebagai
tambahan juga dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah guru juga
6Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep Dan
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 173.
16
dilibatkan dalam administrasi sekolah dimana juga harus mengelola dan
menjalankan posisi yang ditugaskan pada guru untuk menjalankan administrasi
sekolah.7
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa manajemen kelas merupakan tingkah laku kompleks yang
digunakan oleh guru untuk memelihara suasana sehingga pembelajaran berjalan
optimal dalam mengembangkan potensi siswa. Manajemen kelas diperlukan agar
proses belajar mengajar dapat dilakukan secara maksimal sehingga tujuan akan
tercapai dan memberi kemudahan bagi siswa. Pola tingkah laku guru dalam
memenej kelasnya berbeda-beda antara guru satu dengan lainnya.
5. Kode Etik Guru PAI
Pasal 2, pengertian kode etik guru Pendidikan Agama Islam :
a. Kode Etik Guru Pendidikan Agama Islam adalah norma dan asas yang
disepakati dan diterima oleh guru PAI sebagai pedoman sikap perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga
negara.
b. Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana dimaksud butir (a) pasal ini adalah
nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru PAI yang baik dan buruk,
yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan dalam menunaikan tugas profesi
sebagai pendidik, dan pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah.
7M. Miftahul Ulum Basuki, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam (Ponorogo : STAIN Po
Press, 2007), h. 103.
17
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kode etik guru Pendidikan Agama Islam, yaitu sebagai
informan dalam menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
B. Motivasi Belajar Siswa
1. Pengertian Motivasi Belajar Siswa
Menurut Ngalim Purwanto (2006)8, kata motivasi berasal dari kata motif
yang berarti dorongan atau alasan. Motif merupakan tenaga pendorong yang
mendorong manusi untuk betindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia yang
menyebabkan manusia bertindak atau melakukan sesuatu. Dengan demikian,
motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Apabila kondisi psikologis seseorang baik, maka dengan
sendirinya motivasi untuk melakukan sesuatu juga akan baik. Sebaliknya, apabila
kondisi psikologis buruk, maka motivasi untuk melakukan sesuatu pun akan
buruk. Dalam hal pembelajaran, tentu perlu menjadi perhatian oleh pendidik
karena tidak semua peserta didik datang ke sekolah dengan kondisi psikologis
yang sama. Dengan kata lain, ada faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Untuk itu, dalam perencanaan
pembelajaran, seorang pendidik perlu merancang sebuah strategi pembelajaran
yang mampu memotivasi belajar peserta didik.
8Ibid, hlm. 70-71
18
Selanjutnya motivasi belajar merupakan kekuatan (Power Motivation),
daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan
yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan dalam perubahan perilaku, baik dalam aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Pengaruh motivasi terhadap seseorang tergantung seberapa besar motivasi
itu mampu membangkitkan seseorang untuk bertingkah laku. Dengan motivasi
yang besar, seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan dengan lebih
memusatkan pada tujuan dan akan lebih intensif pada proses pengerjaannya.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri seseorang tang menimbulkan kegiatan belajar yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.9
Menurut Winkel yang dikutip oleh Ely Manizar (dalam Djamarah, 2008)
yaitu
“Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu,
sedang motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang individu untuk
melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan
demikian, motif merupakan dorongan untuk berperilaku sedangkan
motivasi mengarahkan”.10
Selanjutnya Oemar Hamalik memberikan definisi motivasibahwa motivasi
adalah sebagai suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
9Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008) h. 89. 10Ibid, h. 90.
19
Dengan demikian, berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuannya dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar,
tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.11
Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa motivasi merupakan serangkaian dorongan atau daya penggerak yang
berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar untuk melakukan aktivitas belajar
sehingga menimbulkan perubahan sehingga apa yang menjadi tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai.
2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Berikut ini fungsi motivasi dalam belajar, yaitu :
a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan
c. Motivasi sebagai pengaruh perbuatan
11Rohmalina Wahab. Psikologi Pendidikan, (Palembang : IAIN Raden Fatah Press,
2008) h. 65.
20
Menurut Mosely, fungsi motivasi belajar adalah :
a. Mendorong manusia untuk berbuat
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuanyang hendak dicapai
c. Menyeleksi perbuatan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
fungsi motivasi belajar merupakan suatu dorongan manusia untuk berbuat,
menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,
menyeleksi perbuatan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
3. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Dalam membicarakan jenis-jenis motivasi, dalam hal ini akan dilihat dari
dua sudut pandang yaitu, motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang
yang disebut “Motivasi Instrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri
seseorang yang disebut “Motivasi Ekstrinsik”.
a. Motivasi Instrinsik
Menurut Winkel, motivasi timbul dari dalam diri seseorang tanpa bantuan
orang lain. Sedangkan menurut Syaiful Djamarah motivasi instrinsik adalah
motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Syaiful Djamarah, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang
aktif karena adanya rangsangan dari luar. Dengan demikian, dapat disimpulkan
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari
luar.
21
4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorang pun belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka
prinsip-prinsip motivasi dalam belajar harus diterangkan dalam aktifitas belajar
mengajar.
Berikut ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar, yaitu :
a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
b. Motivasi instrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar.
c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada motivasi berupa hukuman.
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
f. Motivasi melahirkan prestasi belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
prinsip motivasi dalam belajar merupakan kedudukan pada awal proses, dan hasil
akhir belajar, membesarkan semangat belajar, dan pemahaman tentang motivasi
belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:
membangkitkan, meningkatkan, dan memberi peluang guru untuk “unjuk kerja”
rekayasa pedagogis.
5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Menurut De Decce dan Grawford dalam Syaiful Bahri, (2010) yaitu : ada
empat upaya guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara peningkatan
motivasi belajar yaitu sebagai berikut :
22
a. Menggairahkan peserta didik.
b. Memberikan harapan realistis.
c. Memberikan insentif.
d. Mengarahkan perilaku peserta didik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa meningkatkan motivasi belajar merupakan suatu hal yang
penting dalam proses pembelajaran guna untuk meningkatkan pencapaian proses
belajar siswa menjadi lebih baik.
6. Peran Motivasi Dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak dalam diri individu yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki akan tercapai.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis. Perannya yang khas adalah
dalam penumbuhan gairah, perasaan dan semangat untuk belajar. Motivasi belajar
adalah dorongan yang menjadi penggerak dalam diri individu untuk melakukan
sesuatu dan mencapai suatu tujuan yaitu untuk mencapai prestasi.
Selanjutnya ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar
anatar lain di dalam :
a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar.
23
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peranan
motivasi dalam belajar adalah saat akan memulai belajar, saat sedang belajar, saat
berakhirnya belajar untuk menentukan penguatan belajar dan memperjelas tujuan
belajar serta menentukan ketekunan belajar.12
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa peranan motivasi belajar merupakan hal yang sangat
penting pada kegiatan belajar, peranannya yang khas adalah dalam menumbuhkan
gairah, perasaan dan semangat untuk belajar sehingga mendapatkan hasil yang
maksimal dalam pembelajaran.
7. Ayat Tentang Motivasi
a. Q.S Al-Mujadillah (58) : 1113
الهذين آمنوا منكم والهذين أوتوا العلم در بما يرفع الله تعملون خبير جات والله
Terjemahnya :
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu
dan orang-orang yang menpunyai ilmu beberapa derajat”
8. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar
Fathurohman dan Suntikno dalam Sardiman (2011) menyatakan ada
beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yaitu (1)
menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik, (2) memberikan hadiah
(Reward), (3) memunculkan saingan atau kompetensi, (4) memberikan pujian, (5)
12Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008) h.
150-155. 13Al-qur’an dan TerjemahnyaQS. 58:11
24
memberikan hukuman, (6) membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk
belajar, (7) membentuk kebiasaan belajar yang baik, (8) membantu kesulitan
belajar peserta didik, baik secara individual maupun komunal (kelompok), (9)
menggunakan metode yang bervariasi, dan (10) menggunakan media yang baik
serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.14
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa dalam strategi menumbuhkan motivasi belajar dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, diantaranya
menjelaskan tujuan belajar kepada siswa terlebih dahulu.
9. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi manusia untuk belajar.
Motivasi belajar terjadi dari tindakan perbuatan persiapan mengajar. Menurut
Dimyati faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut :
1. Cita-cita/aspirasi jiwa
2. Kemampuan siswa
3. Kondisi siswa
4. Kondisi lingkungan siswa
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
6. Upaya guru dalam mengelola kelas.
14Pupu Saeful rahmat, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta : Bumi Aksara, 2018)
h. 58.
25
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah kondisi
siswa itu sendiri dan kondisi lingkungan siswa adanya saingan atau kompetisi,
keterlibatan diri dan adanya hukuman.
C. Metode Question And Answer
1. Pengertian Metode Question And Answer
Menurut bahasa, istilah metode sering diartikan “cara”. Kata “metode”
berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui, dan hodos
berarti jalan atau cara. Dengan demikian, metode dapat berarti cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai tujuan ini ditempatkan pada posisinya sebagai
cara menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi
pengembangan ilmu, atau tersistematisasinya suatu pemikiran. Dengan pengertian
ini, metode lebih memperlihatkan sebagai alat untuk mengolah dan
mengembangkan suatu gagasan, sehingga menghasilkan suatu teori atau temuan.
Dengan metode serupa itu, ilmu pengetahuan apapun dapat berkembang.15
Dalam bahasa Arab, metode ini dikenal dengan istilah thariqah, yang
berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Selain kata thariqah, juga sering diungkapkan dengan istilah al-manhaj
dan al-washilah, yang berarti sistem dan perantara atau mediator, tetapi dua kata
terakhir ini tidak terlalu banyak digunakan.
15Zainal Aqib, Model-Model Pembelajaran. (Bandung: Yrama Widya, 2013) hlm 65
26
Metode tanya jawab dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari pendidik kepada
pesertan didik, tetapi dapat pula dari peserta didik kepada pendidik.
Metode ini dapat digunakan sebagai apersepsi, selingan, atau evaluasi.
Metode tanya jawab ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan
bagi peserta didik untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka
belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar,
kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan sebagainya.
Metode tanya jwab merupakan metode yang tertua dan banyak digunakan
dalam proses pendidikan, baik dilingkungan keluarga, masyarakat, maupun
sekolah. Penggunaan metode ini dengan baik dan tepat, akan dapat merangsang
minat dan motivasi peserta didik dalam belajar. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan metode tanya jawab adalah :
a. Materi menarik dan menantang serta memiliki nilai aplikasi tinggi.
b. Pertanyaan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang
jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka ( pertanyaan
dengan banyak kemungkinan pertanyaan).
c. Jawaban pertanyaan itu diperoleh dari penyempurnaan jawaban-jawaban
peserta didik.
d. Dilakukan dengan teknik bertanya yang baik.
Menurut A. Tafsir, istilah metode jika dipahami dari asal kata method
(bahasa Inggris), mempunyai pengertian yang lebih khusus, yakni “cara yang
tepat dan cepat dalam mengerjakan sesuatu”. Ungkapan cara yang paling tepat
27
dan cepat ini membedakan dengan istilah way (bahasa Inggris) yang berarti “cara”
juga. Karena secara etimologis, metode diartikan sebagai “cara yang paling tepat
dan cepat”, maka menurut A. Tafsir, ukuran kerja suatu metode harus
diperhitungkan benar-benar secara ilmiah. Oleh karena itu, suatu metode
merupakan hasil eksperimen yang telah teruji.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa metode
pendidikan/pembelajaran adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan materi pendidikan/pelajaran kepada peserta didik. Selanjutnya kata
“tepat” dan “cepat” ini sering diungkapkan dengan istilah “efektif dan efisien”,
sehingga metode pembelajaran dipahami sebagai cara yang paling efektif dan
efisien dalam mengajarkan materi pelajaran. Pengajaran yang efektif artinya
pengajaran dapat dipahami peserta didik secara sempurna. Sedangkan pengajaran
yang efisien ialah pengajaran yang tidak memerlukan waktu dan tenaga yang
banyak.16
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa metode Pendidikan/pembelajaran adalah cara-cara atau
teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat
menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.
Metode mengajar banyak sekali jenisnya, karena metode dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya yaitu :
a. Tujuan yang beragam jenis dan fungsinya.
b. Anak didik yang beragam tingkat pemahamannya.
16Heri Gunawan, Pendidikan Islam : Kajian Teortitis dan Pemikiran Tokoh, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 255-256.
28
c. Situasi yang beragam keadaannya.
d. Fasilitas yang beragam kualitas dan keadaannya.
e. Pribadi guru serta keprofesionalan yang berbeda.
Karena itu sulit untuk memberikan satu klasifikasi yang jelas, mengenai
setiap metode yang pernah dikenal dalam pengajaran. Akan tetapi secara umum
metode pengajaran dapat digolongkan menjadi beberapa golongan. Salah satu
diantaranya adalah metode tanya jawab.
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat
yang sama terjadi dialog anatar guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab
atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya
hubungan timbal balik secara langsung antar guru dengan siswa.
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi
ada pula dari siswa kepada guru. Keunggulan metode tanya jawab : memotivasi
siswa untuk mempersiapkan diri dan mengikuti pembelajaran secara efektif,
mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memperkaya pemahaman terhadap
materi yang diajarkan, dapat digunakan untuk menguji pengetahuan faktual siswa
untuk berabagi tingkat kemampuan, dapat digunakan sebagai alat motivasi
ekstrinsik yang akan meningkatkan semangat belajar, dapat digunakan untuk
mengarahkan hasil belajar.17
17Iqbal Nurul Azhar dan Hani’ah, Panduan Lengkap Menjadi Guru Super Model,
(Malang : Madani Media, 2019) h. 86.
29
Metode tanya jawab adalah cara penyampaian suatu pelajaran melalui
melalui interaksi dua arah dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru
agar diperoleh jawaban kepastian materi. Dalam metode tanya jawab, guru dan
siswa sama-sama aktif. Siswa dituntut untuk aktif agar mereka tidak tergantung
pada keaktifan guru.
Bertanya (questioning) merupakan strategi atau metode utama lainnya
konstruktivisme untuk mengukur sejauh mana siswa dapat mengenali konsep
pelajaran yang akan dipelajari. Bertanya dalam sebuah pembelajaran dipandang
perlu untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir dalam
pembelajaran yang berbasis inquiry.
Kegiatan bertanya merupakan bagian untuk menggali informasi,
mengkonfirmasikan, hal-hal yang sudah diketahui. Kegiatan bertanya sangat
berguna dalam pembelajaran yang produktif.18
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kegiatan bertanya dapat memberikan kebebasan kepada
siswa untuk bertanya kepada guru ataupun guru bertanya siswa menjawab agar
menciptakan rasa aman dan memahami atau identitasnya masing-masing. Melalui
kegiatan bertanya oleh guru dalam kegiatan belajar mengajarnya juga dapat
meningkatkan cara berpikir siswa.
Metode tanya jawab termasuk metode yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Bertanya memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Pertanyaan yang tersusun dengan baik dan tekhnik pengajuan yang
18Muhammad Anas, Mengenal Metode Pembelajaran,(Surabaya : Kesindo Utama,
2010) h. 17.
30
tepat akan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.,
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap permasalahan yang
sedang dibicarakan, mengembangkan pola berfikir dan belajar aktif siswa dan
memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Didalam sejarah perkembangan islam pun dikenal metode tanya jawab,
karena metode ini sering dipakai oleh para Nabi Saw dan Rasul Allah dalam
mengajarkan ajaran yang dibawanya kepada umatnya. Metode ini termasuk
metode yang paling tua disamping metode ceramah, namun efektifitasnya lebih
besar dari pada metode lain. Karena, dengan metode tanya jawab, pengertian dan
pemahaman dapat diperoleh lebih mantap. Sehingga segala bentuk
kesalahpahaman dan kelemahan daya tangkap terhadap pelajaran dapat dihindari
semaksimal mungkin.19
Sebagaimana Firman Allah Swt yang berkaitan dengan metode tanya
jawab sebagaimana digambarkan dalam QS. An-Nahl (16) : 43 adalah :20
كر إن كنتم ل تعلمون فاسألوا أهل الذ
Terjemahnya:
“bertanyalah kalian kepada ahlinya jika kalian tidak mengetahui”(QS. Al-
Nahl : 43)
19Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Islam, (Jakarta : Ciputat Press,
2011) h. 141. 20Al-qur’an dan Terjemahnya QS. 16:43
31
Didalam ajaran Islam, orang yang berilmu apabila ditanya tentang ilmu
pengetahuan ia wajib menjawab sebatas kemampuannya, bila tidak maka Allah
mengancamnya dengan siksa pedih. Metode tanya jawab berbeda dengan evaluasi.
Metode tanya jawab merupakan salah satu tekhnik penyampaian materi,
sedangkan evaluasi adalah alat ukur untuk mengukur hasil balajar siswa.
Metode tanya jawab dapat dinilai sebagai metode yang tepat, apabila
pelaksanaannya ditujukan untuk hal-hal berikut :
a. Meninjau ulang pelajaran atau ceramah yang lalu, agar siswa memusatkan lagi
perhatian pada jenis dan jumlah kemajuan, yang telah dicapai sehingga mereka
dapat melanjutkan pelajarannya.
b. Menyelingi pembicaraan agar tetap mendapatkan perhatian siswa, atau dengan
perkataan lain untuk mengikutsertakan mereka.
c. Mengarahkan pengamatan dan pemikiran mereka.
Metode tanya jawab tidak wajar digunakan untuk hal-hal berikut :
a. Menilai kemajuan peserta didik.
b. Mencari jawaban dari siswa, tetapi membatasi jawaban yang dapat diterima.
c. Memberi giliran pada siswa tertentu.
Kebaikan metode tanya jawab adalah sebagai berikut :
a. Tanya jawab dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif jika dibandingkan
dengan metode ceramah yang bersifat monolong.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat sehingga
tampak mana yang belum jelas atau belum dimengerti.
32
Di antara kelemahan metode tanya jawab adalah behwa metode ini bisa
menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan. Lebih-lebih jika kelompok
siswa memenuhi jawaban atau mengajukan pertanyaaan yang dapat menimbulkan
masalah baru dan menyimpang dari pokok persoalan.21
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kelemahan metode tanya jawab dapat terjadi apabila guru
tidak terampil dalam mengajukan pertanyaan sesuai materi yang diajarkan kepada
siswa, maka dari itu untuk menghindari kelemahan dari metode tanya jawab guru
harus siap dalam menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa terlebih
dahulu agar siswa dapat terangsang untuk menjawab.
Menurut Djamarah dan Aswan Zain menegaskan bahwa tanya jawab
adalah “cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama oleh guru kepada siswa dan sebaliknya”.22
Menurut Daryanto dalam Strategi dan Tahapan Mengajar tanya jawab
adalah “cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama dari penyaji kepada peserta, tetapi dapat pula dari peserta kepada
penyaji”.23
21Zainal Aqib, Model-model, media, dan strategi pembelajaran kontekstual (inovatif),
(Bandung : Yrama Widya, 2013), h. 105-106. 22Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), h. 94. 23Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar (Bandung : Yrama Widya, 2013), h. 6.
33
Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih metode tanya jawab adalah
“Metode mengajar yang memungkin terjadinya komunikasi langsung yang
bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab”.24
Dari berbagai pendapat tersebut diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa metode tanya jawab merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh
pendidik dari berbagai model pembelajaran untuk memberikan motivasi pada
siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengarkan pelajaran,
atau guru mengajukan pertanyaan siswa yang menjawab dan sebaliknya siswa
juga dapat bertanya kepada guru kemudian guru yang menjawab.
2. Langkah-langkah Penggunaan Metode Question And Answer
Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan
metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut.
Mulyana :
a. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus
dan berpusat pada tingkah laku peserta didik.
b. Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
c. Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan.
d. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari
pokok persoalan.
e. Menyediakan kesempatan bertanya bagi peserta didik.
3. Saran Penggunaan Metode Question And Answer
24R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran (Jakarta : Rineka Cipta,
2010), h. 106.
34
Metode tanya jawab dapat dinilai bagus, apabila pelaksanaannya ditujukan
untuk :
a. Meninjau ulang pelajaran atau ceramah yang lalu, agar peserta didik
memusatkan lagi perhatian pada jenis dan jumlah kemajuan yang telah dicapai
sehingga mereka dapat melanjutkan pelajarannya.
b. Menyelingi pembicaraan agar tetap mendapatkan perhatian peserta didik atau
dengan perkataan lain untuk mengikutsertakan peserta didik.
c. Merangsang anak agar perhatiannya terarah kepada masalah yang sedang
dibicarakan.
d. Mengarahkan pengamatan dan proses berpikir anak.
e. Menilai pelajaran yang telah diberikan.
f. Selingan dalam ceramah.
g. Pada saat menggunakan metode tanya jawab ini, pendidik perlu juga
memerhatikan saran-saran pelaksanaan metode tanya jawab, seperti berikut ini:
1. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan secara matang dan
terencana.
2. Pertanyaan yang diajukan singkat, padat, dan dapat merangsang pola
berpikir peserta didik.
3. Pertanyaan disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan peserta
didik.
4. Pertanyaan memiliki jawaban yang pasti.
5. Jawaban dari peserta didik dapat disempurnakan jika kurang tepat dan
mengenai sasaran.
35
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
penggunaan metode tanya jawab dapat membangkitkan atau menimbulkan
keingintahuan peserta didik terhadap isi, sehingga mendorong minat peserta didik
yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Membangkitkan, mendorong,
menuntun dan atau membimbing pemikiran yang sistematis, kreatif dan kritis
pada diri peserta didik Meningkatkan keterlibatan mental peserta didik dengan
menjawab pertanyaan, dalam proses pembelajaran sehingga dapat terwujud cara
belajar aktif peserta didik Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengekspresikan diri, sehingga dapat memupuk dan mengembangkan
kemampuan untuk menyatukan pendapat dengan tepat. Memberikan kesempatan
kepada para peserta didik menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk belajar
sesuatu yang baru.
4. Karakteristik Metode Question And Answer
Di dalam pembuatan RPP memuat banyak karakter yang diharapkan
tercipta di dalam proses pembelajaran berlangsung diantaranya rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, perhatian, tekun, ketelitian, dan lain-lain.
Karakteristik atau ciri khas yang dimiliki metode tanya jawab adalah
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa di mana siswa akan berusaha mencari
jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan menyimak soal atau
atau melihat soal yang diajukan. Dari kesemuanya itu menimbulkan sifat atau
karakter yang disebutkan di atas.
36
5. Kelebihan dan kekurangannya
a. Kelebihan Metode Question And Answer
Sebagai salah satu metode interaksi edukatif, metode tanya jawab
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya. Dalam
pelaksanaannya, metode tanya jawab ternyata memiliki beberapa kelebihan yang
dapat diidentifikasi, di antaranya sebagai berikut :
1. Dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik, meskipun pada saat
bersamaan kondisi kelas sedang ribut.
2. Merangsang peserta didik untuk melatih dan mengembangkan daya ingat dan
penalaran.
3. Menimbulkan keberanian dan keterampilan peserta didik dalam bertanya,
menjawab, mengemukakan pendapat, dan mempertanyakan pendapat orang
lain.
4. Tanya jawab dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif jika dibandingkan
dengan metode ceramah yang bersifat menolong.
5. Mengetahui perbedaan pendapat yang ada, yang dapat dibawa ke arah suatu
diskusi.
6. Kelas lebih aktif karena peserta didik tidak sekadar mendengarkan saja.
7. Pendidik dapat mengetahui sampai di mana penangkapan peserta didik
terhadap segala sesuatu yang diterangkan.
8. Situasi kelas menjadi hidup/dinamis karena peserta didik aktif berpikir dan
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
37
9. Melatih peserta didik agar berani mengemukakan pendapat secara argumentatif
dan bertanggung jawab.
10. Mengetahui perbedaan pendapat antara peserta didik dan pendidik yang dapat
membawa ke arah diskusi yang positif.
11. Membangkitkan semangat belajar dan daya saing yang sehat di antara peserta
didik.
12. Dapat mengukur batas kemampuan dan penguasaan peserta didik terhadap
pelajaran yang telah diberikan.
b. Kelemahan Metode Question And Answer
Adapun beberapa kelemahan metode tanya jawab, diantaranya sebagai
berikut :
1. Membutuhkan waktu lebih banyak.
2. Dengan tanya jawab dapat menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan.
Lebih-lebih jika kelompok peserta didik memberi jawaban atau mengajukan
pertanyaan yang dapat menimbulkan masalah baru dan menyimpang dari pokok
persoalan.
3. Dapat menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan/materi pelajaran, hal
ini terjadi jika pendidik tidak dapat mengendalikan jawaban atas segala
pertanyaan peserta didiknya.
4. Apabila terjadi perbedaan pendapat, akan banyak menyita waktu untuk
menyelesaikannya. Bahkan perbedaan pendapat antara pendidik dan peserta
didik dapat menjurus ke arah negatif, di mana peserta didik menyalahkan
pendidik, dan ini besar resikonya.
38
5. Tidak cepat merangkum bahan pelajaran.
6. Tanya jawab akan dapat membosankan jika yang ditanyakan tidak ada variasi.25
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kelemahan metode tanya jawab dapat berpengaruh dalam proses pembelajaran
jika tidak tepat dalam penggunaannya dalam proses pembelajaran sehingga
menghambat jalannya proses belajar mengajar.
6. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada
umumnya guru dalam pengajarannya selalu melibatkan/menggunakan tanya
jawab. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi,
pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan. Dalam
proses investivigasi, misalnya, pertanyaan yang baik akan menuntun kita pada
jawaban yang sesungguhnya. Demikian jugan sebaliknya, pertanyaan yang jelek
akan menjauhkan kita dari jawaban yang memuaskan.
Didalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting,
sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan :
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu masalah
yang sedang dibicarakan.
c. Mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa, sebab berpikir
itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.
25Zainal Aqib dan Ali Murtadlo, Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif.
(Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016) h. 205-216.
39
d. Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu
siswa dalam menentukan jawaban yang baik.
e. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Maka dari itu, keterampilan serta kelancaran bertanya dari calon guru
maupun guru itu sendiri perlu dilatih dan ditingkatkan. Peningkatan keterampilan
bertanya meliputi aspek isi pertanyaan maupun aspek teknik bertanya. Aspek isi,
pertanyaan harus singkat dan jelas. Sedangkan aspek teknik bertanya, pertanyaan
dikemukakan dengan penuh kehangatan.
7. Komponen Keterampilan Bertanya
Suatu pertanyaan yang “baik” bisa ditinjau dari segi isinya, tetapi jika cara
menyajikannya kepada siswa tidak tepat (umpamanya tidak jelas dalam
menyampaikannya), akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang
dikehendaki. Oleh karena itu, aspek teknik pertanyaan harus pula dipahami dan
dilatih, agar guru dapat menggunakan pertanyaan secara efektif dalam proses
belajar mengajar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan
antara lain adalah sebagai berikut ini:
a. Kejelasan dan kaitan pertanyaan.
b. Kecepatan dan selang waktu (Pause).
c. Arah dan distribusi penunjukkan (Penyebaran).
d. Teknik penguatan.
e. Teknik menuntun (Prompting).
f. Teknik menggali (Probing Question).
40
g. Pemusatan (Focussing).
h. Pindah gilir (Re-Directing).26
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
komponen keterampilan bertanya merupakan hal yang sangat penting dimiliki
guru antara lain kebiasaan guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah,
kebiasaan siswa dalam bertanya, melatih siswa dalam mengemukakan gagasan,
dan memperbaiki salah persepsi tentang bertanya. Cara belajar siswa yang aktif
yaitu dengan cara pilihan yang menuntut siswa lebih banyak terlibat secara mental
dalam proses belajar mengajar, seperti bertanya.
8. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Metode Question And Answer
Sebagai suatu cara, metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang lain. Begitu juga dengan metode tanya jawab dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain, adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :
a. Keadaan murid-murid
Murid merupakan unsur yang harus diperhitungkan, karena metode-
metode yang hendak ditetapkan itu merupakan alat untuk menggerakkan mereka
agar dapat mencerna/mempelajari bahan yang disajikan. Kita hanya mungkin
dapat menggerakkan murid seandainya metode itu sesuai dengan tingkat
perkembangan/kamatangan murid, baik secara kelompok (kelas) maupun secara
individual. Kita tidak memaksakan murid untuk melaksanakan atau bergerak
menurut acuan metode. Pemaksaan bukan hanya tidak akan menghasilkan gerak
26Supriyadi, Strategi Belajar dan Mengajar, (Yogyakarta : Dua Satria Offset, 2015), h.
158 dan h. 167.
41
(aktivitas belajar) melainkan juga akan merusak perkembangan murid-murid itu
sendiri.
b. Materi atau bahan pengajaran
Penguasaan bahan oleh guru hendaknya mengarah kepada sifat spesialisasi
atas ilmu atau kecakapan yang diajarkannya mengingat isi, sifat dan luasnya,
maka guru harus mampu menguraikan ilmu atau kecakapan dan apa-apa yang
akan diajarkannya ke dalam bidang ilmu atau kecakapan yang bersangkutan.
Penyusunan unsur-unsur atau informasi-informasi yang baik itu bukan saja akan
memudahkan murid untuk mempelajarinya. Melainkan juga memberikan
gambaran yang jelas sebagai petunjuk dalam menetapkan metode mengajar.
c. Situasi
Yang dimaksud situasi disini adalah suasana belajar atau suasana kelas.
Termasuk dalam pengertian ini ialah suasana yang bersangkut-paut dengan
keadaan murid-murid, seperti : kelelahan dan semangat belajar, keadaan cuaca,
keadaan guru, misalnya sudah tidak segar lagi (lelah) atau tiba-tiba mendapat
“tekanan”, keadaan kelas-kelas yang berdekatan yang mungkin mengganggu atau
terganggu karena penggunaan suatu metode.
d. Fasilitas
Fasilitas ialah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya atau
memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Fasilitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.) Fasilitas yang bersifat fisik, seperti : tempat dan perlengkapan belajar dikelas,
alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran dan perpustkaan, tempat dan
42
perlengkapan berbagai praktikum labotarium atau keterampilan kesenian,
keagamaan dan olahraga.
2.) Fasilitas yang bersifat nonfisik, seperti “ruang gerak”, waktu, kesempatan,
biaya, dan berbagai aturan serta kebijaksanaan pimpinan sekolah.
Fasilitas-fasilitas tersebut harus diperhitungkan dalam menetapkan
metode-metode. Karena terdapat metode-metode yang menuntut fasilitas yang
memadai, sehingga tanpa alat-alat tertentu metode-metode yang terakhir ini tidak
mungkin dapat dilaksanakan. Disamping itu guru harus mengenal betul-betul
terhadap fasilitas-fasilitas apa saja yang terdapat disekolahnya dan betapa pula
cara-cara memperoleh dan mempergunakannya.
e. Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan instruksional khusus merupakan unsur utama yang harus dikaji
dalam rangka menetapkan metode. Cara-cara atau metode yang hendak
dipergunakan itu harus disesuaikan dengan tujuan, karena tujuan itulah yang
menjadi tumpuan dan arah untuk memperhitungkan efektivitas suatu metode.
Apabila anda perhatikan dengan seksama akan ternyata juga bahwa dalam setiap
tujuan instruksional khusus terkandung petunjuk atau kriteria bagi penetapan
metode. Petunjuk-petunjuk itu adakalanya jelas tampak, tetapi tidak jarang juga
yang bersembunyi pengkajian tujuan instruksional khusus dalam hubungan ini
ialah menampilkan kriteria-kriteria atau ciri-ciri yang memungkinkan anda
melihat dengan jelas cara-cara atau metode-metode yang dapat dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang bersangkutan.
43
f. Kebaikan dan kelemahan metode-metode
Yang penting diperhitungkan guru dalam menetapkan metode ialah
mengetahui batas-batas kebaikan dan kelemahan metode yang akan
dipergunakannya, sehingga memungkinkan ia merumuskan kesimpulan mengenai
hasil penilaian/pencapaian tujuan dari putusannya itu. Hal itu dapat diketahui dari
ciri-ciri atau sifat-sifat umum, peranan dan manfaatnya yang terdapat pada setiap
metode, yang membedakan antara metode yang satu dengan metode yang
lainnya.27
Berdasarkan beberapa faktor diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa dalam pemilihan sebuah metode yang tepat khususnya dalam metode tanya
jawab faktor-faktor tersebut sangat menentukan dalam pemilihan metode. Karena
ketepatan suatu metode akan mempengaruhi tujuan pembelajaran tersebut. Jika
metode pembelajaran yang digunakan sesuai maka tujuan dari pembelajaran
tersebut akan tercapai.
9. Perencanaan dan Pelaksanaan Metode Question and Answer
Metode tanya jawab merupakan sebuah metode pembelajaran yang
dilaksanakan dengan cara mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa dan siswa
tersebut akan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dalam mata
pelajaran pendidikan agama islam seorang guru akan memberikan pertanyaan-
pertanyaan berupa materi tentang pendidikan agama islam yang sesuai dengan
pembahasan atau materi yang akan disampaikan pada saat itu. Berikut ini langkah
penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran.
27Zakiah Daradjat, dkk. Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : PT. Bumi
Aksara, 2008), h. 138-143.
44
a. Tujuan pembelajaran harus dirumuskan terlebih dahulu dengan sejelas-
jelasnya.
b. Guru harus menyelidiki apakah metode tanya jawab satu-satunya yang paling
tepat digunakan/dipakai.
c. Guru harus meneliti untuk apa metode ini dipakai
d. Kemudian guru harus meneliti pula
e. Guru memilih mana diantara jawaban-jawaban yang banyak dapat diterima.
f. Guru harus mengajarkan cara untuk mengemukakan pendapat
Berdasarkan langkah-langkah tersebut dapat diketahui bahwasannya agar
pelaksanaan metode tanya jawab menjadi efektif dan berjalan sesuai yang
diinginkan, guru harus membuat perencanaan atau persiapan terlebih dahulu.
Berikut ini adalah langkah-langkah perencanaan metode tanya jawab :
a. Menentukan topik atau materi.
b. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (dengan menggunakan metode tanya
jawab).
c. Menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan topik atau
tertentu.
d. Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa dalam langkah-langkah perencanaan metode tanya jawab
guru harus mempersiapkan materi pembelajaran khusus yang tepat untuk diajukan
pertanyaan kepada siswa agar dapat dijawab sesuai materi yang sudah diajarkan
oleh gurunya.
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam hal ini penelitian
dimaksudkan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi yang dipakai dan
digunakan oleh Guru Pendidikan Agama Islam, melalui pemaparan data-data dan
dokumen secara tertulis.
Sebagaimana diketahui bahwa pada dasarnya penelitian kualitatif sendiri
memiliki pengertian sebagai penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
pemikiran orang secara individual maupun kelompok.28
Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah
yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitian deskriptif kualitatif
yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai Peran Guru PAI Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas
IX Melalui Metode Question And Answer di SMP Negeri 24 Makassar secara
mendalam dan komprehensif. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan
dapat diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan
penelitian.
28Nana Syaodih Sukma Dinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : Rosdakarya,
2007) h. 60.
45
46
B. Lokasi Penelitian dan Obyek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 24 Makassar yang terletak di
Jalan Baji Gau No. 41, Bongaya, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan 90131. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada observasi awal terlihat
bahwa masih ada sebagian siswa yang belum termotivasi untuk belajar
2. Tenaga pendidik khususnya dalam pembelajaran pendidikan agama
islam telah menggunakan metode tanya jawab, peneliti beranggapan
bahwa kondisi tersebut sesuai dengan konsep penelitian yang akan
dilaksanakan.
3. Adanya keterbukaan dari pihak sekolah terutama guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam terhadap penelitian yang akan dilaksanakan.
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Guru dan Siswa.
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus Penelitian
1. Fokus Penelitian
a. Peran Guru PAI Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar
b. Penerapan Metode Question And Answer
2. Deskripsi Fokus Penelitian
a. Peran Guru PAI terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, yaitu
guru diharapkan mampu mendidik, membimbing, danmemotivasi siswa
sesuai dengan ajaran Islam serta bertanggung jawab terhadap
perkembangan siswa dengan mengupayakan perkembangan seluruh
47
potensi siswa, baik afektif, kognitif, dan psikomotor sesuai dengan
nilai-nilai ajaran islam.
b. Penerapan Metode Question And Answer, yaitu metode yang digunakan
untuk komunikasi secara langsung dimana guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut atau sebaliknya siswa bertanya dan guru menjawab sehingga
tidak hanya terjadi komunikasi satu arah saja. Dengan penerapan
metode tanya jawab siswa secara tidak langsung di tuntut untuk berfikir
dan aktif dalam belajar hal ini guru terapkan untuk dapat memotivasi
belajar siswa.
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumbar data yaitu ada dua :
1. Data Primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari obyek
penelitian. Adapun sumber data yang menjadi sumber data primer dalam
penelitian adalah Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 24
Makassar.
2. Data Sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh tidak secara langsung
dari objek penelitian atau data diperoleh dari pihak ketiga.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian, sebagai alat bantu untuk mengumpulkan dan
memverifikasi data yang diperlukan, untuk menjawab rumusan masalah penelitian
diperoleh melalui instrumen. Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian
48
ini berupa :Pedoman wawancara (interview) adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data-data melalui proses tanya jawab berupa pertanyaan
dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang empiris digunakan teknik pengumpulan
data, maksud dari pengumpulan data adalah segala usaha yang dilakukan oleh
peneliti dalam rangka melengkapi data yang diperlukan.
a. Observasi
Metode ini biasanya diartikan sebagai, “pengamatan dan pencatatan yang
sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki”.29 Dalam hal ini peneliti
menggunakan metode observasi sistematis yaitu pengamatan yang dilakukan
dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.30
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yaitu tanya jawab secara lisan antara
dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada
suatu masalah tertentu. Wawancara merupakan proses interaksi antara
pewawancara dan responden. Walaupun bagi pewancara, proses tersebut adalah
salah satu bagian dari langkah-langkah dalam penelitian. Andai katapun
pewawancara dan responden menganggap bahwa wawancara adalah bagian dari
penelitian, tetapi sukses tidaknya pelaksanaannya wawancara bergantung sekali
29Gabriel Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004), h. 91. 30Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011) h. 308.
49
dari proses interaksi yang terjadi. Suatu elemen yang paling penting dari interaksi
yang terjadi adalah wawancara dan pengertian (insignt).31
Didalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tentang bagaimana peran
guru PAI terhadap peningkatan motivasi siswa dan bagaimana cara memotivasi
siswa sehingga siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dan dalam
hal ini, yang akan peneliti wawancarai adalah Bapak kepala Sekolah, Guru
Pendidikan Agama Islam dan Siswa di SMPN 24 Makassar serta informan lain
yang terkait dengan masalah tersebut.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah “mencari dan mengenal hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda, dll.
Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang
pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan
masalah penelitian.32
Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan arsip maupun dokumen-
dokumen mengenai latar belakang objek penelitian, saran dan prasarana yang
memadai, struktur organisasi, dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data
yang diperlukan terkait dengan strategi yang digunakan oleh guru dan bagaimana
cara memotivasi siswa di SMPN 24 Makassar.
31Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor Selatan : 2005), h. 194. 32S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005), h.
181
50
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan.
Analisis data adalah sebuah proses yang dilakukan melalui pencatatan,
penyusunan, pengelolahan, dan penafsiran serta menghubungkan makna data yang
ada kaitannya dengan masalah penelitian. Analisis data penelitian dilakukan
dengan tiga tahap, yaitu :
Pertama, analisa data selama di lapangan dalam penelitian ini tidak
dikerjakan setelah pengumpulan data selesai melainkan selama pengumpulan data
berlangsung.
Kedua, analisis data setelah terkumpul atau data yang baru diperoleh
dianalisis dengan data yang terdahulu.
Ketiga, setelah proses pengumpulan data terkumpul maka peneliti
membuat laporan penelitian dengan menggunakan metode diskriptif, yaitu jenis
penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran mengenai situasi-situasi atau
kejadian-kejadian.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah: SMP Negeri 24 Makassar
NPSN : 40312432
Jenjang Pendidikan : SMP
Status Sekolah : Negeri33
Alamat Sekolah : JL. BAJI GAU No. 41
RT / RW : -
Kode Pos : 90223
Kelurahan : Bongaya
Kecamatan : Kec. Tamalate
Kabupaten/Kota : Kota Makassar
Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan
Negara: Indonesia
Nomor Telepon : 0411872368
Email :: smpn24makassar@gmail.com.id
33Arsip Bagian Umum Tata Usaha SMP Negeri 24 Makassar
51
52
2. Visi dan Misi
a. Visi
Berbudi pekerti luhur, unggul dalam berprestasi, berlandaskan imtaq dan
iptek yang berwawasan lingkungan.
b. Misi
1) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama.
2) Menciptakan suasana sekolah yang bersih, rapi berbasis karakter budaya
lokal.
3) Menumbuhkan semangat kedisiplinan bagi warga sekolah.
4) Membudayakan perilaku positif yang berorientasi pada pencegahan
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah.34
3. Data Kepala Sekolah
Tabel 2.1 data kepala sekolah dari periode didirikan sekolah sampai
sekarang
No Nama Jabatan Periode Keterangan
1 Dra. Hj. St. Saleha Adam Kepala sekolah 1986-1987 Tidak aktif
2 Drs. Muhammad Basrah Kepala Sekolah 1987-1993 Tidak aktif
3 Drs. H. Muhammad Amir Kepala Sekolah 1993-1999 Tidak Aktif
4 Drs. Abd. Azis Haming Kepala Sekolah 1999-2002 Tidak aktif
5 Drs. Yulimin Suwandy Kepala Sekolah 2003-2005 Tidak aktif
34Arsip Bagian Umum Tata Usaha SMP Negeri 24 Makassar
53
6 Drs. Aksar Ismu Kepala Sekolah 2005-2007 Tidak aktif
7 Drs. H. Alimuddin Jalil, M.M Kepala Sekolah 2007-2011 Tidak aktif
8 Dra. Hj. St. Salmih, M. Pd Kepala Sekolah 2011-2016 Aktif
9 Dra. Hj. Rosdiana, M.M Kepala Sekolah 2016-2020 Aktif
Sumber Data Tata Usaha SMP Negeri 24 Makassar Tahun 2020
4. Keadaan Guru
Tabel 2.2 Keadaan guru SMP Negeri 24 Makassar
No Nama Jenis
Kelamin
Status
Kepegawaian
Jenis
PTK
1. Dra. Hj. Rosdiana, M.M P PNS Kepala Sekolah
2. Dosmin, S. Pd., M.M L PNS Guru Mapel
3. Dra. Rahmayani., M.M P PNS Guru Mapel
4. Dra. Suriyati P PNS Guru Mapel
5. Dra. Suliyati P PNS Guru Mapel
6. Muh. Yahya., S. Pd L PNS Guru Mapel
7. Drs. H. Muhammad Jufri,
M.M
L PNS Guru Mapel
8. Jafaruddin, S. Pd., M.M L PNS Guru Mapel
9. Haerawati, S. Pd P PNS Guru Mapel
10. Josepina, S. Pd., M.M P PNS Guru Mapel
11. Hj. Hartini S. Pd, M.M P PNS Guru Mapel
12. Mujahidat, S. Pd L PNS Guru Mapel
13. Kamarna, S. Pd P PNS Guru Mapel
14. Rahmatiah, SS P PNS Guru Mapel
54
15. Siti Sahida, S. Pd P PNS Guru Mapel
16. Dra. Anik Purwandari P PNS Guru Mapel
17. Hj. Edawati, S. Pd, M. Pd P PNS Guru Mapel
18. Dra. Hj. Rachmatiah P PNS Guru Mapel
19. Dra. Hj. Jamilah DM P PNS Guru Mapel
20. Marliah, S. Pd P PNS Guru Mapel
21. Heriani Tulak, S. Pd., M.M P PNS Guru Mapel
22. Salwah, S. Pd P PNS Guru Mapel
23. Wahyuni, S. Pd P PNS Guru Mapel
24. Hj. Nurdianah, S. Pd P PNS Guru Mapel
25. Drs. Firman D, M. Sn L PNS Guru Mapel
26. Drs. Wajar Natsir L PNS Guru Mapel
27. Dra. Juliana Patty, M. Pd P PNS Guru Mapel
28. Hj. Kamsidah, S. Pd P PNS Guru Mapel
29. H. Komari, S. Pd L PNS Guru BK
30. Ratna, S. Pd P PNS Guru Mapel
31. Megawati, S. Pd P PNS Guru Mapel
32. Dra. Rosdiani P PNS Guru Mapel
33. Rustiani, S. Pd P PNS Guru Mapel
34. Hasnah. L, S. Pd, M.M P PNS Guru Mapel
35. Ismail, S. Pd., M. Pd L PNS Guru Mapel
36. Ramlah Yusuf, S. Pd P PNS Guru Mapel
55
37. Syamsinar Bandung, S. Pd L PNS Guru Mapel
38. Erma Yunus, S. Pd P PNS Guru Mapel
39. Ernawati, S. Pd P PNS Guru Mapel
40. H. Muh. Natsir, S. Sos L PNS Guru Mapel
41. Rapiah Aup, S. Pd., M. Pd L PNS Guru Mapel
42. Nurgowa, S. Pd P PNS Guru Mapel
43. Hudhriah P PNS Guru Mapel
44. Drs. ABD. Rahim Suma L PNS Guru Mapel
45. Eka Yuniarsih, SS P PNS Guru Mapel
46. Jeni Daud, S. Th P PNS Guru Mapel
47. Mustapa, S. Pd L PNS Guru Mapel
48. Rifkah Nurhalimah, S. Pd P PNS Guru Mapel
49. Riyatni Imas Garina, S. Pd P PNS Guru Mapel
50. Hasriani, S. Pd P Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel
51. Jumriah, S. Pd P Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel
52. Bare, S. Pdi L Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel
53. H. M. Akbar, S. Pdi L Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel
54. Haerani S, S. PDI P Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel
55. Dewi Ayu Pramida S. Pd P Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel
56. Irnawati, S. Pd., M. Pd P Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel
57. Nur Ainun, S. Pd P Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel
Sumber Data Tata Usaha SMP Negeri 24 Makassar Tahun 2020
56
5. Keadaan Siswa
Tabel 2.3 Keadaaan siswa SMP Negeri 24 Makassar berdasarkan jenis
kelamin
Laki-Laki Perempuan Total
464 576 1040
Sumber Data Tata Usaha SMP Negeri 24 Makassar Tahun 2020
Tabel 2.4 Keadaan siswa SMP Negeri 24 Makassar berdasarkan
tingkatan kelas
Tingkat Kelas Laki-Laki Perempuan TOTAL
Kelas 7 172 185 357
Kelas 8 152 195 347
Kelas 9 140 196 336
Sumber Data Tata Usaha SMP Negeri 24 Makassar Tahun 2020
6. Sarana Dan Prasarana
Tabel 2.5 Fasilitas di SMP Negeri 24 Makassar
Fasilitas pembelajaran yang dimiliki SMP Negeri 24 Makassar terdiri
dari :
No.
Nama Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik Rusak
1. Ruang Belajar/Kelas 31 Ya -
2. Laboratorium 3 Ya -
3. Ruang Perkantoran 7 Ya -
57
4. Sarana Beribadah 1 Ya -
5. Kantin 3 Ya -
6. Toilet Guru 4 Ya -
7. Toilet Siswa 4 Ya -
8. Tempat Parkir 1 Ya -
Sumber Data Tata Usaha SMP Negeri 24 Makassar Tahun 2020
B. Pembahasan
1. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 24 makassar
Dalam pembahasan terdahulu yang telah dikemukakan pada BAB II dan
BAB III baik yang bersifat teori maupun data yang telah dihimpun melalui
pengumpulan data secara observasi, dan wawancara, maka BAB IV ini
menganalisa data yang bersifat kualitatif.
Dikarenakan peneliti melakukan penelitian berdasarkan masalah yang ada
di lapangan, maka analisa yang penulis lihat adalah hal-hal yang berkaitan dengan
masalah peran guru PAI terhadap peningkatan motivasi belajar siswa melalui
metode Question and Answer di SMP Negeri 24 Makassar.
Peran guru Pendidikan agama Islam dalam mengajarkan agama kepada
siswa bertujuan untuk mengembangkan potensi spiritual dan membentuk siswa
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
supaya siswa dapat memahami fitrahnya sebagai makhluk Tuhan.
58
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam oleh
Ibu Dra. Suriati tentang mempersiapkan materi sebelum proses belajar mengajar,
Beliau mengatakan :
Sebelum proses belajar mengajar berlangsung Ibu lakukan dengan melihat
situasi siswa di dalam kelas sebelum pembelajaran dimulai seperti biasa
mengajak semua siswa untuk berdoa bersama-sama dan selanjutnya siswa
memberi salam kemudian ibu absen setelah itu ibu sapa anak-anak apakah
sudah siap untuk memulai pelajaran setelah itu ibu mengadakan apersepsi
kemudian setelah apersepsi itulah ibu dapat mengetahui siswa apakah
sudah memahami pelajaran yang lalu terkait pembelajaran yang telah
disampaikan.35
Hal ini juga dikatakan siswa yang bernama Azima Issatul Jannah Kelas IX
Mengatakan Bahwa :
Saya senang, karena gurunya itu menyampaikan materi dengan baik serta
mudah dipahami dan menyenangkan serta suaranya itu keras, jadi yang
dibelakang tetap bisa dengar.36
Pendapat di atas diperkuat juga oleh Ibu Dra. Suriati yang merupakan guru
Pendidikan Agama Islam tersebut menjelaskan tentang pemahaman siswa
terhadap pembelajaran menggunakan salah satu metode yang diterapkan dalam
pembelajaran, yaitu metode Question And Answer yang menyatakan bahwa :
Yang Ibu lihat dari keaktifan belajar siswa itu sendiri dalam proses
pembelajaran dengan memberikan waktu 10 menit untuk mengkaji materi
setelah itu ibu memberikan pertanyaan dan siswa menjawab berarti siswa
tersebut paham dalam pembelajaran itu dan untuk selanjutnya siswa yang
kurang paham mampu dapat memberikan jawaban yang menghampiri
tetapi ada juga siswa yang masih belum bisa menjawab pertanyaan dari
saya sehingga dapat diukur dari pemahaman siswa dalam menjawab
pertanyaan.37
35(Suriyati, wawancara, 2020) 36Wawancara, dengan siswa kelas IX Azima Issatul Jannah, Tanggal 13 Juli 2020. 37 (Suriyati, Wawancara, 2020)
59
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan
bahwa sebelum proses belajar mengajar berlangsung guru melihat situasi kelas
dengan mempersiapkan siswa kemudian setelah itu guru mengadakan apersepsi
terkait materi yang telah diajarkan yang lalu kemudian barulah guru
mempersiapkan materi baru untuk diajarkan kepada siswa, peran guru tidak hanya
sebagai pengajar, namun juga sebagai direktur (pengarah) belajar, tugas dan
tanggung jawab guru menjadi meningkat, termasuk melaksanakan perencanaan
pengajaran, pengelolaan pengajaran, menilai hasil belajar, memotivasi belajar dan
membimbing. Dimana peran guru Pendidikan agama islam telah dimulai dari awal
sebelum pembelajaran dimulai, sampai pada tahap siswa siap menerima pelajaran
dan mampu memahami pembelajaran yang telah diberikan.
Hal ini juga pada saat penyampaian materi yang dilakukan oleh gurunya
suasana belajar tidak menegangkan melainkan senang dan mudah dipahami dan
bersahabat, menyenangkan karena mudah dipahami ketika gurunya itu mengajar
apalagi belajar Pendidikan Agama Islam karena untuk mendalami ilmu agama,
cara menyampaikan pelajarannya mudah dipahami, dan selalu bercerita terlebih
dahulu di awal pelajaran.
Dengan kata lain, sebagai seorang guru dituntut untuk membuat
perencanaan pembelajaran, mempelajari serta mengembangkan materi pelajaran,
menyiapkan media pembelajaran dan metode pembelajaran serta strategi langkah-
langkah kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dibuat dengan
mempertimbangkan kondisi siswa. Dengan menggunakan metode tanya jawab
dalam proses pembelajaran siswa secara tidak langsung memiliki keberanian
60
dalam bertanya dan menjawab walaupun tidak sepenuhnya benar dalam menjawab
bahkan ditertawakan oleh teman-temannya tetapi dengan semangat yang guru
berikan siswa tersebut tetap tidak malu terhadap temannya bahkan merespons
materi yang belum dimengerti.
2. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Question And
Answer
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
keefektifan dalam pembelajaran. Seorang siswa akan belajar dengan baik apabila
ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Siswa akan belajar dengan
sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa penggunaan suatu metode sangat
berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Penggunaan sebuah
metode dalam pembelajaran selalu membutuhkan perencanaan terlebih dahulu,
agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Dalam pembelajaran banyak
metode yang bisa digunakan seperti metode ceramah, tanya jawab, demontrasi
dan lain-lain.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Dra. Suriyati. selaku guru
pendidikan Agama Islam tentang peningkatan motivasi belajar selama
menggunakan metode Question And Answer dalam proses belajar mengajar,
beliau mengatakan bahwa:
Motivasi belajar siswa dapat diukur dari ke aktifan siswa dalam mengikuti
pelajaran didalam kelas sehingga hasil belajar siswa juga meningkat sesuai
dengan metode yang saya gunakan dalam proses pembelajaran, karena
kalau mereka sudah aktif dalam mengikuti pelajaran akan mempermudah
dalam memahami pelajaran dan metode tanya jawab memberikan
61
kesempatan yang sama pada setiap siswa untuk memberikan pendapatnya
masing-masing.38
Hal ini juga dikatakan siswa yang bernamaAzima Issatul Jannah Siswa
Kelas IX Mengatakan Bahwa :
Karena semua teman saya sangat aktif di saat pembelajaran berlangsung
karena adanya hadiah berupa nilai tambahan bagi siswa yang aktif dalam
bertanya dan menjawab.39
Pendapat di atas diperkuat juga oleh Ibu Dra. Suriati yang merupakan guru
Pendidikan Agama Islam tersebut menjelaskan tentang keaktifan siswa dalam
proses belajar mengajar dengan menggunakan metode question and answeryang
menyatakan bahwa :
Keaktifan belajar siswa ditandai dengan adanya keterlibatan langsung
antara guru dan siswa secara timbal balik dimana siswa juga dapat
memberikan pertanyaan kepada guru dan tidak selamanya saya menjadi
monoton karena secara tidak langsung siswa saya tuntut untuk aktif dalam
berfikir.40
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan
bahwa peningkatan motivasi belajar siswa karena adanya interaksi dari guru yang
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa sehingga siswa berusaha aktif
dalam memberikan jawaban sehingga kedepannya akan lebih membangkitkan
dorongan kepada siswa untuk belajar sehingga mampu menjawab setiap
pertanyaan dari guru dengan tepat dan siswa juga termotivasi dengan adanya
penggunaan metode tanya jawab yang diterapkan gurunya dalam proses
pembelajaran karena siswa menjadi antusias dan aktif dalam proses belajar
mengajar.
38(Suriyati, wawancara, 2020) 39Wawancara, dengan siswa kelas IX Azima Issatul Jannah, Tanggal 13 Juli 2020. 40(Suriyati, wawancara, 2020)
62
Dengan demikian peningkatan motivasi belajar siswa dapat diwujudkan
dengan menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran, salah satu metode
yang dangap efektif yaitu metode tanya jawab, dimana siswa diberikan
kesempatan yang sama untuk mengemukakanpendapatnya masing-masing,
sehingga siswa dapat terdorong untuk belajar dengan baik dan memiliki motivasi
belajar yang tinggi sehingga hasil belajar siswa pun akan semakin meningkat.
Dengan adanya interaksi di dalam kelas, berupa aksi dari guru dalam
bentuk pertanyaan dan umpan balik dari siswa dalam jawaban, atau sebaliknya,
maka akan mengaktifkan proses pembelajaran di kelas, sehingga secara tidak
langsung siswa dituntut untuk aktif dalam berfikir.
Hal ini juga dilihat dari keaktifan belajar siswa dengan adanya pendekatan
dengan guru yang terlibat secara langsung sehingga dengan seperti ini sudah jelas
bahwa siswa senang mengikuti proses pembelajaran karena dari guru itu sendiri
cara penyampaian pembelajarannya sudah tepat sehingga siswa mudah untuk
termotivasi dan aktif dalam belajar.
Peningkatan motivasi belajar siswa dapat diketahui melalui interaksi
timbal balik dari guru dan siswa, yaiu pada penerapan metode tanya jawab, yang
lebih spesifiknya berupa proses atau usaha siswa dalam menjawab pertanyaan dari
gurunya, atau saat siswa juga mengajukan pertanyaan kepada
gurunyashinggasiswa dituntut untuk dapat berfikir aktif atau dapat
mengungkapkan pemikirannya sehingga sejauh mana kemampuan siswa dapat
dinilai dalam memahami materi yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
63
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Tentang Hasil belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Kelas IX Melalui Metode Question And Answer SMP Negeri 24 Makassar
No.
Predikat Nilai
Banyak
Kategori
Presentase
1. 93 – 100 15 Sangat Baik 40%
2. 85 – 92 17 Baik 50%
3. 77 – 84 4 Cukup 10%
4. 0 – 76 0 Perlu Dimaksimalkan -
Jumlah 36 100%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 36 siswa yang dijadikan
data hasil belajar siswa dalam penelitian, sebanyak 15 siswa atau 40% yang
memperoleh kriteria sangan baik, 17 siswa atau 50% yang memperoleh kriteria
baik, dan 4 siswa atau 10% yang memperoleh kriteria cukup. Dari keterangan di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IX Mata Pelajaran
Pedidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa melalui
metode Question And Answer di SMP Negeri 24 Makassar tergolong baik.
Dari hasil presentase jumlah 40% siswa sudah termotivasi belajar dengan
adanya penggunaan metode tanya jawab hal ini dilihat dari 15 siswa yang meraih
predikat nilai 93-100 sehingga di kategorikan sangat baik, selanjutnya hasil
presentase 50% sudah dapat dikatakan siswa tersebut sudah termotivasi juga tetapi
butuh pendalam agar siswa lebih antusias lagi dengan adanya penggunaan metode
64
tanya jawab hal ini bisa dilihat ada 17 siswa yang sudah meraih predikat nilai
mulai 85-92 yang dapat di kategorikan baik, dan selanjutnya presentase 10%
masih ada sebagian siswa yang belum termotivasi dengan adanya penggunaan
metode tanya jawab hal ini dilihat dari siswa yang mendapat predikat nilai mulai
dari 77-84 yang dapat dikategorikan cukup.
Waktu pelaksanaan observasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 24
Makassar, yaitu :
Tabel 3.2 Waktu pelaksanaan observasi tentang Peran Guru PAI Terhadap
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX Melalui Metode
Question And Answer Di SMP Negeri 24 Makassar.
No Hari/Tanggal Kegiatan
1. Kamis/06-25-2020 Membuat surat permohonan izin penelitian
2. Senin/06-29-2020 Menyerahkan surat izin penelitian kepada kepala
sekolah SMP Negeri 24 Makassar
3. Selasa/07-07-2020
Selasa/07-13-2020
Wawancara
4. Kamis/07-18-2020 Mengambil surat keterangan selesai meneliti
65
Tabel 3.3 Hasil observasi guru PAI tentang peningkatan motivasi belajar
siswa melalui metode question and answer
No
.
Indikator Keterangan Deskripsi
A B C D
1. Siswa aktif menyimak
penjelasan
guru
✓ Sesuai hasil observasi, dapat dikatakan siswa sangat
memperhatikan pelajaran
dengan baik
2. Siswa
mencatat
materi
pelajaran
✓ Sesuai hasil observasi, dapat
dikatakan tidak semua
materi di catat yang penting-
penting saja yang di catat
3. Secara mandiri
siswa
menjawab
pertanyaan
✓ Sesuai hasil observasi, dapat
dikatakan siswa mampu
mengemukakan pendapat
masing-masing dalam
menjawab pertanyaan yang
diberikan
4. Keberanian
siswa
mengerjakan
soal dipapan
tulis
✓ Sesuai hasil observasi, dapat
dikatakan siswa ada
keberanian dalam menjawab
soal dipapan tulis
5. Keberanian
siswa untuk
bertanya
mengenai
materi yang
belum
dipahami
✓ Sesuai hasil observasi, dapat
dikatakan siswa dapat
bertanya jika memang
belum paham terhadap
materi yang diajarkan
Keterangan :
(A) : Sangat Baik
(B) : Baik
(C) : Cukup
(D): Kurang
Dari hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa melalui penerapan
metode question and answerterjadi peningkatan motivasi belajar siswa hal
ini terbukti dari lima indicator yang telah ditetapkan yaitu diantaranya
66
siswa aktif, mandiri, berani, bertanya dan menjawab, telah diterapkan
dengan sangat baik oleh para siswa.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Metode Question And Answer
Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Ada berbagai macam faktor yang mendukung dan menghambat
peningkatan motivasi belajar melalui penerapan metode Question And Answer
yang dialami di SMP Negeri 24 Makassar, yaitu sebgaimana yang data yang
diperoleh dari hasil wawancara.
Adapun faktor yang mendukung dalam penerapan metode Question And
Answer terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, sebagaiaman yang
diungkapkan oleh Ibu Dra. Suriyati. selaku guru pendidikan Agama Islam bahwa:
Faktor pendukungnya itu ya dari siswa itu sendiri. Sebagai guru harus
memberikan keterampilan dan tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa
baik secara tertulis maupun lisan karena tidak semua siswa mampu
menjawab pertanyaan melalui lisan sehingga menjawab melalui tulisan
dengan diberikan tugas.41
Peneliti juga mewawancarai beliau terkait faktor penghambatnya
sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Dra. Suriati bahwa :
Masih ada siswa yang belum terlalu melibatkan diri makanya seorang guru
harus tau apa yang menyebabkan siswa itu tidak melibatkan diri dalam
proses pembelajaran, jadi guru harus cari tau apakah ada masalahnya
karena seorang guru harus memberikan solusi kepada siswa yang masih
belum termotivasi.42
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, maka dapat
disimpulkan bahwa faktor pendukungnya yaitu dari dalam diri siswa itu sendiri
dengan adanya keterampilan yang diberikan oleh gurunya berupa pemberian tugas
41(Suriyati, wawancara, 2020) 42(Suriyati, wawancara, 2020)
67
siswa tersebut mengerjakannya tetapi untuk siswa itu sendiri yang belum bisa
menjawab pertanyaan secara langsung bisa diberikan kesempatan untuk
menjawab melalui tulisan dengan memberikan tugas berupa pertanyaan yang
perlu dijawab oleh siswa.
Faktor pendukung dalam penerapan metode tanya jawabadalah salah
satunya yaitu raw input (dari anak itu sendiri), selain itu juga pemilihan strategi
yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Selain itu bahan
atau hal yang dipelajari juga menjadi faktor pendukung, saat siswa menyukai
materi pelajaran tersebut maka siswa akan sangat antusias mengikuti pelajaran.
Faktor pendukung metode question answer juga berupa sikap guru yang
ramah dan baik menjadikan siswa senang mengikuti proses pembelajaran,
keterampilan bertanya guru adalah salah satu teknik untuk menarik perhatian
pendengarnya, khususnya menyangkut hal-hal penting yang menuntut perhatian
dan perlu dipertanyakan. Dalam penggunaan metode tanya jawab untuk
meningkatkan motivasi belajar harus memiliki strategi pembelajaran guru harus
bertanya kepada siswa terlebih dahulu agar dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan
berfikir siswa. Keterampilan bertanya sangat perludikuasai guru untuk
menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir setiap
tahap pembelajaran dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas
pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban siswa.
Adapun faktor yang menghambat siswa yaitu masih ada sebagian siswa
yang belum melibatkan diri dengan gurunya sehingga dalam proses pembelajaran
68
belum berjalan baik tetapi sebagai guru akan mencari solusi untuk siswa yang
belum termotivasi. Karena terkadang dengan tanya jawab kadang-kadang
pembicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan
pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya
dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan
sehingga membuat persoalan baru dan membutuhkan waktu yang banyak dalam
proses tanya jawab dari guru untuk siswa.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka peneliti dapat menganalisis
bahwa faktor pendukung metode tanya jawab dilihat dari keterampilan bertanya
guru, karena keterampilan bertanya dalam penggunaan metode tanya jawab untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa sangat berpengaruh. Keterampilan bertanya
yang dimiliki oleh guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena
pertanyaan yang diberikan oleh siswa dapat merangsang siswa untuk belajar lebih
giat. Menjadi seorang guru sudah menjadi keharusan untuk memiliki sikap baik,
terutama dalam mengajar. Dalam penggunaan metode tanyaa jawab dalam
meningkatkan motivasi belajarsiswa sangat penting agar guru memiliki sikap
yang baik. Dalam penggunaan metode tanya jawab seorang guru harus memiliki
keluwesan pengetahuan sehingga ketika siswa bertanya maka guru akan dapat
menjawab pertanyaan siswa tersebut dengan baik. Adapun faktor-faktor yang
menghambat dalam penggunaan metode Tanya jawab dalam meningkatkan
motivasi belajar, kurangnya minat siswa terhadap materi yang diajarkan dalam hal
ini bahwa minat siswa terhadap materi sangat berpengaruh dalam penggunaan
metode Tanya jawab di dalam kelas. Hal ini pun akan menghambat proses
69
pembelajaran, karena guru akan lebih meperhatikan siswa tersebut dan
mengembalikan minatnya untuk belajar kembali.Sesungguhnya apapun
perencanaan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran atau penggunaan
suatu metode, selama hal tersebut tepat dan sesuai dengan mata pelajaran yang
akan diberikan.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan yang dapat meringkas penjelasan di atas
diantaranya yaitu :
1. Peran guru pendidikan agama islam yaitu sebagai konseptor pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru membuat perencanaan
pembelajaran, mempelajari serta mengembangkan materi pelajaran,
menyiapkan media pembelajaran dan metode pembelajaran serta strategi
langkah-langkah kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dibuat dengan
mempertimbangkan kondisi siswa.
2. Peningkatan motivasi belajar siswa, terhadap pembelajaran yang diberikan
guru melalui metode question and answer sudah mencapai peningkatan
dalam proses belajar mengajar hal ini terlihat dari hasil obesevasi bahwa
siswa-siswa kelas IX di SMP Negeri 24 Makassar antusias dan aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran.
3. Faktor pendukung dalam penerapan metode question and answer kelas IX
di SMP Negeri 24 Makassar adalah:
1. Raw input (dari anak itu sendiri), atau siswa yang antusias yang
mengkuti pelajaran.
2. Keterampilan guru dalam memilih strategi dalam menyampaikan
materi.
69
71
3. Sikap guru yang ramah dan baik menjadikan siswa senang mengikuti
proses pembelajaran.
Faktor penghambat dalam penerapan metode question and answer kelas IX di
SMP Negeri 24 Makassar adalah : Masih ada sebagian siswa yang belum
melibatkan diri dengan gurunya
B. Saran
Sehubungan dengan penelitian ini, maka penulis mencoba mengemukakan
beberapa saranan kepada berbagai pihak yaitu :
1. Kepada pihak sekolah, agar lebih intens memperhatikan dan mengarahkan
para guru untuk meningkatkan motivasi belajar pembelajaran bagi guru
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai, serta
mengadakan sosialisasi terhadap para orang tua siswa agar terciptanya
kerjasama yang baik antara lingkungan keluarga siswa.
2. Kepada guru mata pelajaran PAI, diharapkan untuk lebih meningkatkan
kemampuan dalam menggunakan metode mengajar agar dapat
melaksanakan kegiatan pengajarannya secara maksimal dalam memotivasi
belajar mengajar sehingga dapat berdampak positif terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber
maupun referensi yang terkait dengan sarana prasarana pendidikan
maupun efektivitas proses pembelajaran agar hasil penelitiannya dapat
lebih baik dan lebih lengkap lagi.
71
DAFTAR PUSTAKA
Al-quran Al-Karim
Anas, Muhammad. 2010. Mengenal Metode Pembelajaran. Surabaya : Kesindo
Utama.
Aqib, Zainal. 2013a. Model-model, Media, Dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya.
----------------, 2013b. Model-Model Pembelajaran. Bandung : Yrama Widya.
Aqib, Zainal dan Ali Murtadlo. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif
dan Inovatif. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Arief, Armai. 2011. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Islam. Jakarta : Ciputat
Press.
Azhar, Iqbal Nurul dan Hani’ah. 2019. Panduan Lengkap Menjadi Guru Super
Model. Malang : Madani Media.
Azwar, Gabriel, 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Basuki, M. Miftahul Ulum, 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo :
STAIN Po Press.
Daryanto, 2013. Strategi Dan Tahapan Mengajar. Bandung : Yrama Widya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
------------------------------- dan Aswan Zain, 2010. Trategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Daradjat, Zakiyah, 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Gunawan, Hery, 2014. Pendidikan Islam : Kajian Teoritis Dan Pemikiran Tokoh.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka
Cipta.
Majid dan Dian Andayani. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi:
Konsep dan Implementasi kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
71
72
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor Selatan.
Rahmat, Pupu Saeful. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara.
Saidah, 2016. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri Dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Sudarmo, 2006. Peran Guru Dan Dosen. Surabaya : Kesindo Utama.
Supriyadi, 2015. Strategi Belajar Dan Mengajar. Yogyakarta : Dua Satria Offset.
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Rosdakarya.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Undang-undang No. 20 Th. 2003,Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Penjelasannya. Yogyakarta : Media Wacana Press.
Undang-undang No. 14 Th. 2005, Tentang Guru dan Dosen. Jakarta : 2008
Usman, Moch Uzer, 2013. Menjadi Guru Profesional. (Cet. 27; PT. Remaja
Rosdakarya).
Wahab, Rohmalina, 2008a. Psikologi Pendidikan. Palembang : IAIN Raden Fatah
Press.
------------------------, 2008b. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4606/4/BAB%20II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/56727/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://www.academia.edu/9667593/PENERAPAN_METODE_TANYA_JAWAB_UNTUK_ME
NINGKATKAN_MOTIVASI_BELAJAR_SISWA_DALAM_MENINGKATKAN_KEB
ERHASILAN_BELAJAR_SISWA_PADA_PELAJARAN_PENDIDIKAN_AGAMA_IS
LAM_KELAS_1_F_SMP
73
L
A
M
P
I
R
A
N
74
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
1. Bagaimana peran ibu dalam mempersiapkan materi sebelum proses belajar
mengajar berlangsung?
2. Bagaimana cara ibu mengetahui bahwa siswa dapat memahami
pelajaran dengan menggunakan metode question and answer?
3. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa selama menggunakan
metode question and answer dalam proses belajar mengajar?
4. Bagaimana keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode question and answer?
5. Faktor apa yang mendukung ibu dalam menggunakan metode question
and answer terhadap peningkatan motivasi belajar siswa?
6. Faktor apa yang menghambat ibu dalam menggunakan metode question
and answer terhadap peningkatan motivasi belajar siswa?
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA
1. Menurut pendapat anda, bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam
saat menyampaikan materi pelajaran?
2. Apa yang membuat anda termotivasi dengan adanya penggunaan metode
question and answer dalam proses belajar mengajar?
75
PEDOMAN OBSERVASI PERAN GURU PAI TERHADAP
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX MELALUI
METODE QUESTION AND ANSWER DI SMP NEGERI 24 MAKASSAR
Adapun yang diamati secara umum adalah berbagai bentuk kegiatan yang
dilakukan oleh guru yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa melalui metode
tanya jawab yaitu siswa aktif, mandiri, berani, bertanya dan menjawab, telah
diterapkan dengan baik, seperti pada uraian berikut:
No
.
Indikator Keterangan Deskripsi
A B C D
1. Siswa aktif
menyimak
penjelasan guru
2. Siswa mencatat
materi pelajaran
3. Secara mandiri
siswa menjawab
pertanyaan
4. Keberanian
siswa
mengerjakan
soal dipapan
tulis
5. Keberanian
siswa untuk
bertanya
mengenai materi
yang belum
dipahami
76
Tabel 3.4
Data Hasil Belajar Siswa Kelas IX. 1 Pada Mata Pelajaran PAI di
SMP Negeri 24 Makassar
No.
Nama Siswa
Kelas
Nilai
1. ALFIDA SITI HALIFA X.1 83
2. ALYANI X.1 92
3. ANDI ARINI MUTMAINNA X.1 95
4. AZIMA ISSATUL JANNAH X.1 90
5. DINDA KHOIRU NISA X.1 86
6. FADLIA NURCAHYANI X.1 90
7. FITRI AULIA RAMADHANI X.1 96
8. FRETTI ANANDA X.1 90
9. HILWA AURA RESTU ZETYA X.1 90
10. IFRAN X.1 85
11. KARMILA X.1 96
12. LILIS X.1 96
13. MISRA AYU NURHAENI X.1 98
14. MUH NURHAJIR X.1 90
15. MUH. DIMAS SYAIFULLAH X.1 83
16. MUHAMMAD AHLUL DZIKRY X.1 90
17. MUHAMMAD KADAFI KAMARNA X.1 90
18. NAZWA SYALAISA HAQ X.1 96
19. NUR ALIZAH RAHMAT X.1 89
20. NUR ANISA AMRAN X.1 94
21. NUR ASHILAH X.1 88
22. NUR AULIYA AMIR X.1 97
23. NUR HARDINA PUTRI AMIR X.1 88
24. NURQALBI FITRIANI GUNTUR X.1 94
25. NURUL KHUZUMA WARDANI SYARIF X.1 96
26. NURUL UKIAH QALBY MOCHTAR X.1 88
27. RESKY AULIYAH KARTINI ASKIN X.1 94
28. RISKA RAMADHANI MALIK X.1 95
29. SITTI REZKIKA RAMADHANI RIFNAWATI X.1 99
30. SITTI RAUDHATUL JANNA KADIR X.1 85
31. ST. FAUSIAH X.1 95
32. ST. TAZQIYAH QALBY RAMADHANI X.1 89
33. SYADZA NURIL KAUNAIN X.1 82
34. VIVI MAGFIRAH X.1 90
35. WIDYA NIBRASSYIFA PRATIWI X.1 96
36. WIDYA SYUKRAH WULANDARI X.1 86
77
DOKUMENTASI WAWANCARA
Gambar 1 : TampakDepan SMP Negeri 24 Makassar
Gambar 2 : Proses Pengantaran Surat Penelitian kepada Kepala Sekolah
SMP Negeri 24 Makassar
78
Gambar 3 : Proses WawancaraDengan Guru Pendidikan Agama Islam
SMPNegeri 24 Makassar
Gambar 4 :
Proses Wawancara Salah Satu Siswa Kelas IX. 1 SMP Negeri 24 Makassar
79
RIWAYAT HIDUP
Putri AyuNingtyas, Lahir di Ujung Pandang, Tanggal
5 Maret Tahun 1998. Merupakan anak tunggal dari satu
bersaudara, buah hati dari Bapak Sardi dan Ibu
Supiyanti, mulai memasuki jenjang Pendidikan Formal
di SD Negeri Tampabulu, kemudian melanjutkan
Pendidikan di SMP Negeri 3 Makassar, kemudian penullis melanjutkan
Pendidikan ke SMK Negeri 1 Makassar dan lulus pada tahun 2016. setelah
menamatkan Pendidikan di SMK Negeri 1 Makassar, penulis melanjutkan
Pendidikan kejenjang Perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah
Makassar dan mengambil Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama
Islam pada Tahun 2016.
80
Recommended