View
2.335
Download
7
Category
Preview:
Citation preview
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA TRIMESTER III
DI PUSKESMAS MATANG SURIKECAMATAN JAWAI SELATAN
KABUPATEN SAMBASTAHUN 2010
KARYA TULIS ILMIAH
NURUL HUDANIM: 3.07.05.0399
AKADEMI KEBIDANAN ‘AISYIYAH
PONTIANAK
2010
BIODATA PENELITINama : Nurul HudaTempat Tanggal lahir : Singkawang, 6 Maret 1989Jenis kelamin : PerempuanAlamat : Desa Sentebang Kecamatan Jawai Kabupaten SambasNama orang tua : Ayah : H.Hasbullah. Z
Ibu : Pauziati PSaudara : Suci Hati
Nasrullah Sari Masyitah
JENJANG PENDIDIKAN1. SD : SDN 16 Sentebang
2. SMP : Pondok Pesantren Ushuluddin Sinngkawang
3. SMA : SMAN 1 Singkawang
LEMBAR PERSETUJUANPENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN
PADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURIKECAMATAN JAWAI SELATAN
KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010
KARYA TULIS ILMIAH
Nurul Huda3.07.05.0399
Diajukan Untuk diujikanPada Tanggal 18 April 2010
Menyetujui:Pembimbing I
Lepita, M.KebNIP: 19740118 200112 2 002
Pembimbing II
Drs.SuwonoNIP. 19551230 199203 1 001
LEMBAR PENGESAHAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILANPADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI
KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS
TAHUN 2010
Karya Tulis Ilmiah (KTI) Telah DiujikanPada Tanggal 18 April 2010
Mengesahkan :
Ketua Penguji
Lepita, M.KebNIP. 19740118 200112 2 002
Penguji I
Drs.DjonisNIP.19541010 197705 1 001
Penguji II
Sudarto, S.Kep, MPHNIP.19650504 198902 1 001
MengetahuiAkbid ‘Aisyiyah Pontianak
Direktur
Dr.H.A.Barry Barasila, Sp.OG NIDN.11-1103-4301
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI
KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS
TAHUN 2010
INTISARILatar Belakang: Cakupan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Matang Suri pada indikator Pemantauan Wilayah Setempat, dimana sasaran ibu hamil dengan risiko tinggi adalah 103 orang (100%), sedangkan target yang dicapai hanya 53 orang (51%) dan komplikasi ini banyak terjadi pada trimester III. Kematian ibu dapat dicegah apabila ibu hamil tersebut mempunyai pengetahuan tentang kehamilan dan secara rutin memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang perdarahan, pre-eklamsi/eklamsi, demam tinggi, keluar air ketuban sebelum waktunya, gerakan janin berkurang pada hamil trimester III.Metode: Jenis penelitian adalah deskriftif, teknik Proposive Sampling sebanyak 30 ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Matang Suri tanggal 1-20 Maret 2010 .Hasil : secara keseluruhan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III dikategorikan baik (60%), pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan dikategorikan kurang (6,7%), pre-eklamsi/eklamsi dikategorikan kurang (36,7%), demam tinggi dikategorikan kurang (23,3%), ketuban pecah dini dikategorikan kurang (40%), janin dalam kandungan kurang bergerak dikategorikan kurang (33,3%).Saran: Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan lebih meningkatkan pelayanan KIA untuk memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil trimester III.
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Tanda-tanda bahaya pada Trimester III
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan
rahmatNyalah peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis
Ilmiah ini berjudul ”Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester III di Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas
Tahun 2010”.
Pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan,
arahan serta bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Lepita, M.Keb selaku pembimbing I
dan kepada Bapak Drs. Suwono selaku pembimbing II. Peneliti juga mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Khayan, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Pontianak
yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak.
2. Bapak Dr. Abdul Barry Barasila,Sp.OG selaku Direktur Akademi Kebidanan
‘Aisyiyah Pontianak yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti
pendidikan di Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah.
3. Bapak Sjachrin Harahap, SH selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas
beserta staf yang telah banyak membantu saya baik moril maupun materil dalam
menyelesaikan pendidikan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kementerian Kesehatan
Pontianak.
4. dr.Ganjar Eko Prabowo selaku Kepala Puskesmas Matang Suri beserta
pembimbing lahan praktek yang telah memberikan izin serta banyak membimbing
peneliti.
5. Bapak dan ibu dosen, staf, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kementerian Kesehatan
Pontianak dan Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah Pontianak yang telah membantu
menyiapkan referensi.
6. Orang tua dan saudaraku tercinta yang telah banyak memberikan bantuan baik
moril maupun materil.
7. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Jurusan Kebidanan beserta para alumni
yang juga banyak membantu memberi semangat dan dorongan serta masukan
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan kemampuan peneliti, karena itu kritik dan saran yang
membangun akan diterima dengan hati dan ikhlas agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat.
Pontianak, April 2010
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................i
Lembar Persetujuan.......................................................................................................ii
Lembar Pengesahan.......................................................................................................iii
Intisari...........................................................................................................................iv
Kata Pengantar...............................................................................................................v
Daftar Isi........................................................................................................................vi
Daftar Tabel..................................................................................................................viii
Daftar Gambar...............................................................................................................ix
Daftar Lampiran.............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................4
1.3.1. Tujuan Umum.....................................................................................4
1.3.2. Tujuan Khusus....................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan ................................................................................................7
2.2 Kehamilan....................................................................................................9
2.3 Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan................................................................10
2.3 Kerangka Teori............................................................................................17
2.4 Kerangka Konsep........................................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian......................................................................................19
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................19
3.3 Subyek Penelitian.....................................................................................19
3.4 Variabel Penelitian....................................................................................20
3.5 Definisi Operasional.................................................................................21
3.6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data...........................................................22
3.7 Instrumen Penelitian.................................................................................22
3.8 Rencana Pengolahan dan Analisis Data...................................................22
3.9 Jalannya Penelitian..................................................................................24
3.10 Kesulitan dan Keterbatasan Penelitian..................................................25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian....................................................................................... 27
4.2 Pembahasan............................................................................................. 30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 34
5.2 Saran........................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Definisi opersional......................................................................................... 21
Table 2 Pelaksanaan kegiatan Penelitian..................................................................... 27
Table 3 Karateristik responden ................................................................................... 28
Table 4 Pengetahuan responden secara umum............................................................ 29
Tabel 5 Pengetahuan tentang perdarahan....................................................................29
Tabel 6 Pengetahuan tentang pre-eklamsi/eklampsi....................................................30
Tabel 7 Pengetahuan tentang demam tinggi...............................................................30
Tabel 8 Pengetahuan tentang ketuban pecah dini.......................................................31
Tabel 9 Pengetahuan tentang janin dalam kandungan kurang bergerak/tidak
bergerak.........................................................................................................31
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Teori............................................................................................17
Gambar 2 Kerangka Konsep.........................................................................................18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 2 : Surat Menyelesaikan Penelitian
Lampiran 3 : Permintaan menjadi Responden
Lampiran 4 : Pernyataan bersedia menjadi Responden
Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 6 : Kunci jawaban
Lampiran 7 : Daftar Responden
Lampiran 8 : Master tabel Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya
Kehamilan pada Trimester III
Lampiran 9 : Kartu Bimbingan Karya Tulis Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9
bulan (Prawirohardjo, 2006).
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang
tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa
kehamilan akan menjadi masalah (Saifuddin, 2002).
Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan resiko tinggi
dapat meningkatkan kejadian resiko tinggi pada kehamilan. Keterlambatan
dalam mengenali secara dini tanda bahaya kehamilan dapat meningkatkan
kejadian resiko tinggi kehamilan karena dalam keadaan kehamilan normal pun
dapat secara tiba-tiba menjadi resiko tinggi (Depkes, 2003).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan yang terjadi pada seorang ibu hamil
merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada ibu
atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal
1
kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir kehamilan
(hamil tua) (Depkes RI, 2002).
Adapun macam-macam tanda bahaya kehamilan pada trimester tiga antara
lain: Perdarahan pervaginam, keluar air ketuban sebelum waktunya, demam
tinggi, bengkak dikaki, muka dan tangan, sakit kepala yang hebat, gerakan janin
tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam) (Saifuddin, 2002).
Pengetahuan ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dapat
memberikan landasan yang kuat agar terwujudnya perilaku sehat dalam
menekankan upaya kesehatan promotif selama kehamilan. Di mana
pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi yang dapat
mempengaruhi perilaku manusia, termasuk di dalamnya adalah perilaku ibu
hamil dalam memanfaatkan secara optimal fasilitas pelayanan kesehatan
(Notoatmodjo, 2003).
AKI Propinsi Kalimantan Barat tahun 2002–2003 sebesar 421,55 per
100.000 kelahiran hidup. AKI Kabupaten Sambas tahun 2009 sebesar 0,011 per
100.000 kelahiran hidup. Penyebab AKI yang masih tinggi di Kabupaten
Sambas karena terjadinya perdarahan (40%), dan penyebab lainnya (60%).
Jumlah ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi ditangani tahun 2009 di
Kabupaten Sambas adalah sebanyak 479 kasus dimana komplikasi yang
ditangani adalah: perdarahan sebanyak 98 kasus, Pre-Eklampsi/Eklampsi 92
kasus, infeksi 21 kasus dan lain-lain sebanyak 268 kasus (Profil Dinas
Kesehatan Sambas, 2009).
Berdasarkan profil Kesehatan Kabupaten Sambas tahun 2009 Puskesmas
Matang Suri merupakan puskesmas urutan kedua yang memiliki ibu hamil
dengan resiko tinggi dari 25 puskesmas yang ada di Kabupaten Sambas.
Jumlah AKI di Puskesmas Matang Suri pada masa kehamilan dan melahirkan
selama tiga tahun terakhir dari tahun 2006 sampai dengan 2009 adalah 0 per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini belum menggambarkan keadaan yang
sebenarnya karena data yang diperoleh bersifat data dasar dari fasilitas formal
seperti polindes dan puskesmas. Jumlah ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi
ditangani tahun 2009 adalah sebanyak 53 kasus dimana komplikasi yang
ditangani adalah: perdarahan 7 kasus, Pre-Eklampsi/Eklampsi 10 kasus, infeksi
6 kasus dan lain-lain sebanyak 30 kasus (Profil Dinas Kesehatan Sambas,
2009).
Kecamatan Jawai Selatan terdiri dari sembilan desa, 30 dusun, 52 RW, dan
116 RT dengan luas wilayah 93 km2, Sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan Jawai, Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna, Sebelah
Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pemangkat dan Kecamatan Semparuk
yang dipisahkan oleh Sungai Sambas Besar, sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Tebas dan Kecamatan Tekarang. Tahun 2009 penduduk di
Kecamatan Jawai Selatan berjumlah 19.744 jiwa, 4,851 KK yang tersebar di 9
desa, dengan kepadatan penduduk 204 per km2.
Berdasarkan data dari profil dinas kesehatan Sambas dapat dilihat bahwa
cakupan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Matang Suri belum mencapai
target pada indikator Pemantauan Wilayah Setempat (PWS KIA) yang
ditentukan, dimana sasaran ibu hamil dengan risiko tinggi adalah 103 orang
(100%), sedangkan target yang dicapai hanya 53 orang (51%) dan komplikasi
ini banyak terjadi pada trimester III. Dengan demikian peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda–
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di Puskesmas Matang Suri“.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimanakah Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester III Tahun 2010?“.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran mengenai “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Pada Trimester III Tahun 2010”.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan pada
kehamilan trimester III.
2) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bengkak di
kaki,tangan dan muka serta pusing kadang disertai kejang pada
kehamilan trimester III.
3) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang demam tinggi pada
kehamilan trimester III.
4) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang keluar air ketuban
sebelum waktunya pada kehamilan trimester III.
5) Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bayi dalam
kandungan geraknya berkurang atau tidak bergerak pada kehamilan
trimester III.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas
Sebagai masukan dalam rangka menyusun kebijakan untuk menurunkan
AKI dan AKB.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Jurusan Kebidanan Poltekkes Pontianak
Dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan informasi bagi mahasiswa
mengenai tanda–tanda bahaya kehamilan Trimester III.
1.4.3 Bagi Puskesmas Matang Suri
Agar dapat memberikan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil
tentang tanda – tanda bahaya kehamilan, sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kinerja dan strategi
dalam memberikan pelayanan.
1.4.4 Bagi Peneliti
Agar dapat menerapkan ilmu yang didapat serta mengembangkan ide,
dan kreatifitas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.1.1.Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap manusia, yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2003:127-
130).
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau yang
berkenaan dengan suatu kepandaian yang dimiliki terhadap suatu bidang
(Dikbud RI, 1999).
Berdasarkan kedua pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa
pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh seseorang dengan
melalui objek penginderaan terhadap objek atau subjek tertentu.
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan atau Kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan di dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
7
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
badan yang dipelejari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh dapat
menyebutkan tanda–tanda kekurangan kalori dan protein pada anak
balita.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasi materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh: menyimpulkan,
meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya
dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum–
hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam
perhitungan–perhitungan hasil penelitian dapat menggunakan prinsip–
prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam
pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam komponen–komponen, tetapi masih didalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
lain, kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata–kata
kerja, dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu komponen untuk meletakkan dan
menghubungkan bagian–bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada,
misalnya: dapat menyusun, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan
dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan–rumusan yang telah
ada.
2.2 Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta
perubahan sosial di dalam keluarga (Saifuddin dkk, 2002 :89).
Proses kehamilan merupakan masa rantai yang berkesinambungan dan terdiri
dari: Ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus dan
pembentukan plasenta (Manuaba, 1998)
2.3 Tanda–Tanda Bahaya Kehamilan
2.3.1 Pengertian
Tanda–tanda bahaya kehamilan adalah tanda–tanda yang
mengidentifikasi adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Masdanang, 2008).
2.3.2 Macam-macam tanda bahaya kehamilan trimester III adalah :
a. Perdarahan
1) Pengertian
Perdarahan pada kehamilan menurut waktu terjadinya di
bedakan menjadi 2 yaitu: Perdarahan hamil muda dan
perdarahan hamil tua atau lanjut atau disebut perdarahan
antepartum. Batasan teoritis antara kehamilan perdarahan
sebelum, sewaktu dan sesudah bersalin adalah kelainan yang
tetap berbahaya dan mengancam jiwa ibu. Sedangkan
perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 22 minggu sampai sebelum bayi lahir (Saifuddin,
2002:M-18).
Perdarahan yang sering terjadi pada kehamilan lanjut atau
kehamilan trimester III meliputi :
a) Plasenta previa
Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada
bagian rahim bawah. Luas plasenta yang ditutup lubang
serviks internal menentukan klasifikasi plasenta previa.
Plasenta previa sering digambarkan sebagai komplit, total,
atau sentral. Plasenta previa sebagian menunjukan bahwa
plasenta menutupi lubang servik internal sebagian. Plasenta
previa marginal menunjukan bahwa hanya pinggir plasenta
yang mendekati lubang internal. Istilah implantasi rendah
dipakai jika plasenta berada di segmen rahim bawah tetapi
tidak menutupi ostium internum (Bobak, 2005:659).
Gejala dan tata utamanya adalah perdarahan tanpa nyeri
dengan usia gestasi diatas 22 minggu, darah segar atau
kehitaman dengan bekuan, perdarahan dapat terjadi setelah
miksi atau defekasi, aktifitas fisik, kontraksi Braxton
hicks,trauma atau koitus (Saifuddin, 2002:161).
b) Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah kondisi sebagian atau seluruh
plasenta tanggal dari tempat implantasinya (Bobak,
2005:659).
Gejala dan tanda utamanya adalah perdarahan dengan nyeri
imtermiten atau menetap, warna darah kehitaman dan cair
tetapi mungkin terdapat bekuan bila solusio relative baru,
bila ostium terbuka maka terjadi perdarahan dengan warna
merah segar (Saifuddin, 2002:161).
2) Penyebab
Koagulopati (kegagalan pembekuan darah), Koagulopati dapat
menjadi penyebab dan akibat perdarahan yang hebat. Kondisi
dapat dipicu oleh solusio plasenta, kematian janin dalam
uterus, eklampsia, emboli air ketuban dan banyak penyebab
lain (Saifuddin, 2002:M-23).
b. Pre eklampsi dan eklampsi.
1) Pengertian
Bengkak kaki dan tumit merupakan hal yang hal biasa terjadi
selama kehamilan. Tapi pembengkakan ditangan dan muka
merupakan tanda pre-eklampsia. Pre-eklamsia adalah
merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi
(peningkatan tekanan darah), edema (pembengkakan),
proteinuria (adanya protein dalam urin) yang umumnya terjadi
pada trimester ketiga tetapi dapat juga terjadi sebelumya
(Bobak, 2005:630).
2) Penyebab
Preeklampsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan
dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita
yang sebelumnya memiliki tekanan daerah normal. Diagnosis
preeklampsia secara tradisional didasarkan pada adanya
hipertensi disertai proteinuria dan edema.
Eklampsia (kejang) akibat efek serebral berat preeklampsia-
eklampsia merupakan bahaya maternal yang utama. Sebagai
patokan, jumlah morbiditas dan mortalitas maternal dan
perinatal tertinggi adalah pada kasus dimana eklampsi timbul
pada awal kehamilan (sebelum minggu ke-28), usia ibu lebih
dari 25 tahun, dan ibu multigravida, dan ibu yang menderita
hipertensi kronis atau penyakit ginjal.
Proteinuria didefinisikan sebagai konsentrasi protein sebesar 0,1
g/l (> 2+) atau lebih dalam sekurang–kurangnya dua kali
spesiman urine yang dikumpulkan sekurang–kurangnya dengan
jarak enam jam. Pada specimen urine 24 jam proteinuria
didefinisikan sebagai suatu konsentrasi protein 0,3 per 24 jam.
Edema tidak lagi perlu menjadi dasar diagnosa preeklampsia.
Jika ada, edema merupakan suatu akumulasi cairan interstisial
umum setelah 24 jam tirah baring atau peningkatan berat lebih
dari 2 kg perminggu (Bobak, 2004)
Eklampsia harus di Diagnosa Diferensial dengan epilepsy,
malaria serebral, trauma kepala, penyakit serebrovaskuler,
intoksikasi (alcohol, obat, racun), kelainan metabolisme,
meningitis, ensefalitis, ensefalopati, intoksikasi air, hysteria dan
lain–lain.
Penanganan kejang adalah beri obat antikonvulsan,
perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, sedotan,
masker oksigen, dan oksigen), lindingi pasien dari kemungkinan
trauma, aspirasi mulut dan tenggorokan, baringkan pasien pada
sisi kiri, posisi trendelenburg untuk mengurangi risiko aspirasi
dan beri o2 4-6 liter/menit (Saifuddin, 2002).
c. Demam tinggi
Biasanya karena infeksi atau malaria. Demam tinggi bisa
membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran
atau kelahiran kurang bulan. Demam tinggi dalam kehamilan
biasanya karena infeksi atau virus. Demam tinggi apabila pada
pemeriksaan temperatur >38C (Prawirohardjo,2005:452).
Demam pada akhir kehamilan dinamakan amnionitis yang
ditandai dengan keluarnya cairan berbau dari vagina, nyeri
abdomen, demam tinggi, uterus mengeras, dan frekuensi denyut
jantung bayi yang meningkat dan dapat juga menyebabkan
kelahiran kurang bulan (Saifuddin, 2002).
d. Keluar air ketuban sebelum waktunya
1) Pengertian
Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat
membahayakan bayi dalam kandungan. Ketuban pecah dini
adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai
persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu.
Sebagian besar ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan
aterm lebih dari 37 minggu, sedangkan kurang dari 36 minggu
tidak terlalu banyak (Manuaba, 2009:119).
2) Penyebab
Penyebab air ketuban pecah dini mempunyai dimensi multi
faktor yaitu: serviks inkompeten, ketegangan rahim yang
berlebihan, kelainan letak anak, kemungkinan kesempitan
panggul, kelainan bawaan dari selaput ketuban dan adanya
infeksi. Gejala ketuban pecah dini adalah keluarnya air ketuban
dari jalan lahir tanpa disertai rasa mules. Bila sudah terjadi
infeksi bila disertai demam atau keluar bau yang tidak sedap
dari jalan lahir (Manuaba, 1998).
e. Janin dalam kandungan geraknya berkurang atau tidak bergerak.
Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.
Gerakan janin pertama kali dapat dirasakan oleh ibu pada
kehamilan 18 minggu pada primigravida, sedangkan 16 minggu
pada multigravida.
Apabila sudah terjdi kematian janin maka bunyi jantung janin tidak
terdengar dengan fetoskop dan dipastikan dengan Doppler.
Pertumbuhan janin berkurang, bahkan mengecil sehingga tinggi
fundus uteri menurun. Keluhan yang ibu rasakan menghilangnya
gerakan janin, berat badan ibu menurun, dan ulang kepala kolaps
serta pemeriksaan Human Corionic Gonadotropin (HCG) urin
menjadi negative (Saifuddin, 2002:335).
2.4 Kerangka Teori
Keterangan:
= diteliti
= tidak diteliti
Gambar 1 : Kerangka Teori Modifikasi dari Teori HL Blum dan Green at
Notoatmodjo, 2003.
Tanda-tanda bahaya
1. Perdarahan2. Preeklampsi/ Eklampsi3. Ketuban Pecah Dini4. Demam Tinggi5. Bayi dalam kandungan
gerakannya kurang atau tidak bergerak
Pengetahuan Ibu Hamil
Faktor Predisposisi Faktor PendorongFaktor Pendukung
1. Ketersediaan sumber-sumber
2. Fasilitas
1. Sikap2. Perilaku
petugas
1. Pendidikan2. Sikap3. kepercayaan
2.5 Kerangka Konsep
Gambar 2: Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III1. Perdarahan2. Bengkak dikaki, tangan dan
muka serta pusing kadang disertai kejang
3. Demam Tinggi4. Keluar air ketuban sebelum
waktunya5. Bayi dalam kandungan
gerakannya berkurang atau tidak bergerak
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitan
Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yang
dilakukan dengan pendekatan survey yaitu dengan cara pengumpulan data dari
jumlah responden tujuannya untuk mengetahui “Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III” di Puskesmas Matang Suri
Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Tahun 2010.(Notoatmodjo,
2005:79).
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai
Selatan Kabupaten Sambas dengan waktu pelaksanaan pada tanggal 1 sampai
dengan 20 Maret tahun 2010.
3.3. Subyek Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek, subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
19
pemeriksaan kehamilan di wilayah Puskesmas Matang Suri kecamatan Jawai
Selatan berjumlah 513 ibu hamil.
b. Sampel
Sampel dalam Penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan diri ke
Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan sebanyak 30 orang.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah tehnik Purposive
Sampling yaitu dengan pengambilan sampel dengan cara menunjuk
kelompok yang dapat mewakili populasi, dengan memperhatikan indikator
tertentu.
Dengan kriteria:
1) Ibu hamil berada dalam wilayah binaan dan datang berkunjung ke
puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya pada saat dilakukan
penelitian.
2) Ibu hamil Trimester ke III dengan usia kehamilan 7 sampai 9 bulan.
3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.
3.4. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu: pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.
3.5. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi OperasionalAlat Ukur
Skala Kategori
Pengetahuan ibu
hamil tentang
Tanda-tanda
Bahaya
Kehamilan
Trimester III
Kekemampuan ibu untuk
menjawab kuisioner
tentang Tanda-tanda
Bahaya Kehamilan
Trimester III yang
meliputi :
1. Perdarahan
2. Preeklampsi/
Eklampsi
3. Ketuban Pecah Dini
4. Demam Tinggi
5. Bayi dalam
kandungan
gerakannya kurang
atau tidak bergerak
Kuesioner Ordinal 76-100% = Baik.
56-75% = Cukup.
<55% = Kurang.
3.6. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data
a. Jenis Data
Jenis data dari variabel yang akan diteliti memakai data primer untuk
menggambarkan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III
a. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data yang akan dipakai yaitu kuesioner yang diisi oleh ibu
hamil. Ibu hamil diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan oleh
peneliti, kemudian jawaban setiap ibu hamil direkap pada master tabel yang
telah disiapkan untuk selanjutnya dilakukan analisis data.
3.7. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat ukur data yang digunakan adalah formulir
isian/kuesioner. Lembar kuesioner berisi sejumlah pertanyaan tertutup tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III. Alternatif jawaban disusun,
dengan pilihan jawaban benar diberi nilai 1 (satu) dan untuk jawaban salah
diberi nilai 0 (nol) sebanyak 20 soal.
3.8. Rencana Pengolahan dan Analisis Data
a. Teknik Pengolahan Data
1)Seleksi Data
Dilakukan dengan memeriksa kembali kelengkapan dan kebenaran
data hasil kuisioner.
2) Klasifikasi Data
Setelah dilakukan seleksi data maka selanjutnya penulis
mengklasifikasikan data tersebut menurut aspek yang diteliti.
3)Tabulasi data
Dilakukan dengan cara memasukkan data yang diperoleh dalam
suatu tabel yang berisi hasil-hasil penelitian.
b. Teknik Analisa Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data melalui
pengecekan kelengkapan data kemudian dihitung dengan distribusi
frekuensi selanjutnya dianalisa dengan teknik perhitungan sebagai berikut
(Notoatmodjo, 2005)
P= XN
x 100 %
Keterangan :
P :Persentase
X :Jumlah jawaban responden yang benar
N :Jumlah seluruh pertanyaan
Data yang telah ditabulasi selanjutnya diinterprestasikan untuk memudahkan
pelaporan dengan menggunakan skala sebagai berikut (Arikunto, 2002):
0% : Tidak seorangpun dari responden
1-19% : Sangat sedikit dari responden
20-39% : Sebagian kecil dari responden
40-59% : Sebagian dari responden
60-79% : Sebagian besar dari responden
80-99% : Hampir seluruh responden
100% : Seluruh responden
Pada bagian akhir disimpulkan hasil penelitian pengukuran pengetahuan
responden tersebut dipresentasikan sesuai dengan jawaban yang benar
(Arikunto, 2002)
Jawaban Baik : 76-100%
Jawaban Cukup : 56-75%,
Jawaban Kurang : < 55%
3.9. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 sampai 20 Maret dengan 2010 di
wilayah Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan. Pelaksanaan
penelitian ini dilakukan pada setiap responden yang memenuhi kriteria.
Jalannya penelitian dilakukan dari mulai pelaksanaan penelitian sampai dengan
penyusunan laporan. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini meliputi:
1. Tahap persiapan
a. Perijinan penelitian dari Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas ditembuskan kepada Puskesmas
Matang Suri.
b. Pengumpulan data di wilayah kerja puskesmas Matang Suri.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Penelitian dilaksanakan pada 1 sampai 20 Maret 2010. Adapun tahapnya
adalah:
a. Pengumpulan Data
Data yang diambil adalah data primer melalui pembagian kuesioner
kepada 30 responden dan data sekunder didapat dari informasi petugas
dan register puskesmas. Adapun tahap pelaksanaan penelitian adalah
sebagai berikut:
1) Meminta ijin pada responden untuk membagikan kuesioner.
2) Pembukaan dan menjelaskan identitas peneliti.
3) Memberitahu tujuan peneliti.
4) Proses pengambilan sampel dilakukan di puskesmas dan posyandu
Matang Suri.
5) Pembagian kuesioner pada responden yang dilakukan di puskesmas
dan posyandu Matang Suri.
b. Setelah data diperoleh dilakukan analisis data dengan melakukan
klasifikasi sesuai karakteristik responden dan pengkatagorian.
3. Tahap penulisan laporan atau penyusunan hasil.
3.10. Kesulitan dan Keterbatasan Penelitian
Adapun hambatan-hambatan yang peneliti hadapi dari mulai pelaksanaan
penelitian sampai dengan penyusunan laporan yaitu:
1. Kesulitan Penelitian
Keterbatasan waktu, dan pemahaman responden sehingga dalam
pelaksanaan peneliti di bantu oleh tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan penjelasan mengenai kuesioner.
2. Keterbatasan Penelitian
Dalam penulisan laporan, peneliti merasa kurang memahami materi
metodelogi penelitian sehingga dalam penelitian ini banyak merujuk pada
penelitian sebelumnya di Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 responden di wilayah Puskesmas Matang
Suri dengan cara mengisi kuesioner, maka berikut ini adalah hasil penelitian data
yang disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Karakteristik Responden
No Karakteristik Jumlah %1. Umur
a. < 20 tahunb. 20-35 tahunc. > 35 tahunTotal
3 orang25 orang2 orang30 orang
1083,36,7100
2. Pendidikana. Dasarb. Menengahc. Lanjut Total
12 orang10 orang8 orang30 orang
4033,326,7100
3. Paritasa. Primib. Multi Total
10 orang20 orang30 orang
33,366,7100
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh dari
responden (83,3%) berumur 20-35 tahun. Sebagian dari responden (40%)
berpendidikan dasar. Sebagian besar dari responden (66,7%) dengan paritas
multigravida.
4.2 Pembahasan
a. Umur
Berdasarkan data yang diperoleh dari responden pada tabel 4.1 distribusi
umur responden didapatkan gambaran bahwa sebagian besar dari responden
(83,3%) dengan jumlah 25 orang berumur 20-35 tahun. Seperti yang
dikemukakan Saifuddin (2006) bahwa usia produktif adalah 20-35 tahun.
b. Tingkat pendidikan
Dari data responden sebagian dari responden (40%) dengan jumlah 12
orang berpendidikan SD. Seperti yang dikemukakan Notoatmodjo (2003)
pendidikan adalah upaya agar masyarakat berprilaku atau mengadopsi
perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, imbauan, ajakan,
memberikan kesadaran dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).
c. Paritas
Berdasarkan data yang didapat dari responden seperti pada tabel 4.1 dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden (66,7%) dengan paritas
multigravida. Penelitian ini didukung penelitian Funch, dalam Cunningham
(1995) menyatakan paritas tinggi dapat mendekati risiko perdarahan.
28
4.2.1 Pengetahuan Responden Secara Umum
4.2.1.1. Pengetahuan ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester III
Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
No. Tingkat PengetahuanJumlah
N %123
Baik CukupKurang
1893
603010
Total 30 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari
responden (60%) mempunyai pengetahuan yang baik.Sangat sedikit dari
responden (10%) mempunyai pengetahuan kurang.
4.2.1.2. Pengetahuan Ibu Tentang Perdarahan Trimester III
Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang
Perdarahan Trimester III
No. Tingkat PengetahuanJumlah
n %123
Baik CukupKurang
18102
6033,36,7
Total 30 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari
responden (60%) mempunyai pengetahuan baik.Sangat sedikit dari
responden (6,7%) mempunyai pengetahuan kurang.
4.2.1.3. Pengetahuan Ibu Tentang Pre Eklampsi/Eklampsi Trimester III
Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang
Pre Eklampsi/Eklampsi Trimester III
No. Tingkat PengetahuanJumlah
n %123
Baik CukupKurang
71211
23,340
36,7Total 30 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian dari
responden (40%) mempunyai pengetahuan cukup.Sebagian kecil dari
responden (36,7%) mempunyai pengetahuan kurang.
4.2.1.4. Pengetahuan Ibu Tentang Demam Tinggi Trimester III
Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang
Demam Tinggi Trimester III
No. Tingkat PengetahuanJumlah
n %123
Baik CukupKurang
1497
46,730
23,3Total 30 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian dari
responden (46,7%) mempunyai pengetahuan yang baik.Sebagian kecil
dari responden (23,3%) mempunyai pengetahuan kurang.
4.2.1.5. Pengetahuan Ibu Tentang Ketuban Pecah Dini Trimester III
Tabel 4.6Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang
Ketuban Pecah Dini Trimester III
No. Tingkat PengetahuanJumlah
n %123
Baik CukupKurang
51312
16,743,340
Total 30 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian dari
responden (43,3%) mempunyai pengetahuan yang cukup.Sebagian dari
responden (40%) mempunyai pengetahuan kurang.
4.2.1.6. Pengetahuan Ibu Tentang Bayi Dalam Kandungan Kurang
Bergerak atau Tidak Bergerak pada Trimester III
Tabel 4.7Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu Tentang
Janin Dalam Kandungan Kurang Bergerak atau Tidak Bergerak Pada Trimester III
No. Tingkat PengetahuanJumlah
n %1 Baik 13 43,4
23
CukupKurang
710
23,333,3
Total 30 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian dari
responden (43,3%) mempunyai pengetahuan yang baik. Sebagian kecil
dari responden (33,3%) mempunyai pengetahuan kurang.
4.3. Pembahasan
Secara umum berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar dari responden (60%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang tanda-
tanda bahaya kehamilan Trimester III. Penelitian Dayang (2006) pada
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi dengan hasil pengetahuan
responden secara umum mengenai kehamilan risiko tinggi dikategorikan cukup
(71%). Ini berarti informasi yang diberikan oleh petugas khususnya bidan kepada
ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan Trimester III telah tercapai
dengan cara memberikan penyuluhan kepada setiap ibu hamil yang berkunjung
ke puskesmas.
Informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang atau
pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
panca indera, sedangkan menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan adalah hasil
dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu.
4.3.1. Pengetahuan Ibu Tentang Perdarahan Trimester III
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari
responden (60%) mempunyai pengetahuan baik. Perdarahan pada awal
kehamilan membahayakan ibu dan merupakan masalah gangguan
perdarahan yang sering timbul pada awal kehamilan meliputi Abortus,
kehamilan ektopik dan kehamilan Mola. Abortus adalah penghentian
kehamilan sebelum janin dapat hidup. Abortus spontan dini/keguguran
terjadi sebelum usia kehamilan 12 Minggu. Abortus tahap lanjut terjadi
antara Minggu ke 12 dan Minggu ke 20 kehamilan (Bobak, 2004:649).
4.3.2. Pengetahuan Ibu Pre Eklampsi/Eklampsi Trimester III
Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa sebagian dari
responden (40%) mempunyai pengetahuan baik. Bengkak kaki dan tumit
merupakan hal yang hal biasa terjadi selama kehamilan. Tapi
pembengkakan ditangan dan muka merupakan tanda pre-eklampsia. Pre-
eklamsia adalah merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi
(peningkatan tekanan darah), edema (pembengkakan), proteinuria
(adanya protein dalam urin) yang umumnya terjadi pada trimester ketiga
tetapi dapat juga terjadi sebelumya (Bobak, 2005:630).
4.3.3. Pengetahuan Ibu Tentang Demam Tinggi Trimester III
Berdasarkan table 4.5 dapat disimpulkan bahwa sebagian dari
responden (46,7%) mempunyai pengetahuan yang baik. Demam tinggi
dalam kehamilan biasanya karena infeksi atau virus. Demam tinggi
apabila melalui pemeriksaan ini diperoleh pada tubuh > 38°C (Saifuddin,
2006:245).
4.3.4. Pengetahuan Ibu Tentang Ketuban Pecah Dini Trimester III
Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari
responden (43,3%) mempunyai pengetahuan yang cukup. Ketuban pecah
dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan
dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban
pecah dini terjadi pada kehamilan aterm lebih dari 37 minggu, sedangkan
kurang dari 36 minggu tidak terlalu banyak (Manuaba, 2009:119).
Penyebab air ketuban pecah dini mempunyai dimensi multi faktor yaitu:
serviks inkompeten, ketegangan rahim yang berlebihan, kelainan letak
anak, kemungkinan kesempitan panggul, kelainan bawaan dari selaput
ketuban dan adanya infeksi. Gejala ketuban pecah dini adalah keluarnya
air ketuban dari jalan lahir tanpa disertai rasa mules. Bila sudah terjadi
infeksi bila disertai demam atau keluar bau yang tidak sedap dari jalan
lahir (Manuaba, 1998).
4.3.5. Pengetahuan Ibu Tentang Janin Dalam Kandungan Kurang Bergerak atau
Tidak Bergerak Trimester III
Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa sebagian dari
responden (43,3%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang janin
dalam kandungan kurang bergerak atau tidak bergerak pada Trimester III.
Apabila sudah terjadi kematian janin maka bunyi jantung janin tidak
terdengar dengan fetoskop dan dipastikan dengan Doppler. Pertumbuhan
janin berkurang, bahkan mengecil sehingga tinggi fundus uteri menurun.
Keluhan yang ibu rasakan menghilangnya gerakan janin, berat badan ibu
menurun, dan ulang kepala kolaps serta pemeriksaan Human Corionic
Gonadotropin (HCG) urin menjadi negative (Saifuddin, 2002:335).
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan sebelumnya, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Pengetahuan ibu tentang perdarahan trimester III adalah sangat sedikit dari
responden yakni 3 orang (6,7%) dikategorikan kurang.
2. Pengetahuan ibu tentang preeklamsi/eklamsi trimester III adalah sebagian
kecil dari responden yakni 11 orang (36,7%) dikategorikan kurang.
3. Pengetahuan ibu tentang demam tinggi trimester III adalah sebagian kecil dari
responden yakni 7 orang (23,30%) dikategorikan kurang.
4. Pengetahuan ibu tentang ketuban pecah dini trimester III adalah sebagian dari
responden yakni 12 orang (40%) dikategorikan kurang.
5. Pengetahuan ibu tentang janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau
tidak bergerak trimester III adalah sebagian kecil dari responden yakni 10
orang (33,33%) dikategorikan kurang.
5.2 SARAN
1. Bagi tenaga kesehatan
Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan ibu hamil
diharapkan lebih berperan aktif guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
contohnya melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, memberikan
pemyuluhan,memberikan informasi yang jelas tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester III yang terdapat dalam buku KIA sehingga apabila ibu
hamil mengalami salah satu tanda bahaya segera memeriksakan diri pada
bidan terdekat karena masih bayak ibu hamil yang mempunyai pengetahuan
kurang dan tidak menutup kemungkinan jika tidak ditindak lanjuti akan
menjadi resiko tinggi.
2. Untuk ibu hamil, agar dapat selalu meningkatkan pengetahuan tentang tanda-
tanda bahaya kehamilan dan memeriksakan kehamilannya secara teratur agar
tanda-tanda bahaya kehamilan dapat dideteksi secara dini sehingga
mendapatkan informasi yang dinginkan, kehamilan dapat terjaga dengan baik
dan proses persalinan berjalan lancar.Apabila ibu hamil belum mendapatkan
buku KIA, ibu hamil dapat memperolehnya di puskesmas atau posyandu
terdekat.
BAB V
36
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan sebelumnya, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
5.1.1 Pengetahuan ibu tentang perdarahan trimester III adalah sangat sedikit
dari responden yakni 3 orang (6,7%) dikategorikan kurang.
5.1.2 Pengetahuan ibu tentang preeklamsi/eklamsi trimester III adalah sebagian
kecil dari responden yakni 11 orang (36,7%) dikategorikan kurang.
5.1.3 Pengetahuan ibu tentang demam tinggi trimester III adalah sebagian kecil
dari responden yakni 7 orang (23,30%) dikategorikan kurang.
5.1.4 Pengetahuan ibu tentang ketuban pecah dini trimester III adalah sebagian
dari responden yakni 12 orang (40%) dikategorikan kurang.
5.1.5 Pengetahuan ibu tentang janin dalam kandungan gerakannya berkurang
atau tidak bergerak trimester III adalah sebagian kecil dari responden
yakni 10 orang (33,33%) dikategorikan kurang.
5.2 SARAN
34
34
5.2.1 Bagi tenaga kesehatan
Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan ibu
hamil diharapkan lebih berperan aktif guna meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dengan cara melakukan kunjungan rumah pada ibu
hamil, memberikan informasi yang jelas tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester III yang terdapat dalam buku KIA sehingga apabila
ibu hamil mengalami salah satu tanda bahaya segera memeriksakan diri
pada bidan terdekat karena masih banyak ibu hamil yang mempunyai
pengetahuan kurang dan tidak menutup kemungkinan jika tidak ditindak
lanjuti akan menjadi resiko tinggi.
5.2.2 Untuk ibu hamil
Agar dapat mengakses informasi untuk meningkatkan pengetahuan
tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan memeriksakan kehamilannya
secara teratur agar tanda-tanda bahaya kehamilan dapat dideteksi secara
dini sehingga, kehamilan dapat terjaga dengan baik dan proses persalinan
berjalan lancar.
AKADEMI KEBIDANAN ‘AISYIYAH PONTIANAK
Jalan Sultan Hamid II no 163P O N T I A N A K
PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth Responden,
Sebelumnya perkenalkan diri saya :
Nama : Nurul Huda
NIM : 3.07.05.0399
Institusi Pendidikan : Akademi Kebidanan ‘Asyiyah Pontianak
Alamat Institusi : Jl. Sulat hamid II Pontianak
Pada saat ini saya sedang mengadakan suatu penelitian guna memenuhi tugas akhir.
Adapun penelitian saya mengenai “Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan Pada Trimester III Di Puskesmas Matang Suri Kecamatan
Jawai Selatan Kabupaten Sambas Tahun 2010”. Untuk itu berkenan kiranya
responden mengisi kuesioner ini dengan sejujurnya sesuai dengan pendapat dan
keadaan responden sekalian. Jawaban yang ibu berikan akan saya jaga
kerahasiaannya dan tidak akan saya sebarluaskan diluar kepentingan penelitian serta
tidak merugikan siapa saja. Atas kesediaan dan kerjasama yang baik dari responden,
saya ucapkan banyak terima kasih.
Pontianak, Maret 2010
Hormat Saya,
Nurul Huda
Lampiran 3
Lampiran 4
PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia untuk turut berpartisipasi
sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Akademi Kebidanan
‘Aisyiyah Pontianak yang berjudul “Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan Pada Trimester III Di Puskesmas Matang Suri Kecamatan
Jawai Selatan Kabupaten Sambas Tahun 2010”.
Tanda tangan saya menunjukan bahwa saya telah diberi informasi tentang
kuesioner yang akan saya isi tidak merugikan siapa saja, dan saya memutuskan
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Pontianak, Maret 2010
(No responden/nama)
KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI KECAMATAN
JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBASTAHUN 2010Tanggal Penelitian :
Nomor Kuesioner :
I. Petunjuk pengisian :
A. Lingkarilah salah satu jawaban tepat menurut anda pada kolom yang telah
tersedia. B untuk jawaban yang anda anggap Benar dan S untuk jawaban
yang anda anggap Salah.
B. Usahakan jawaban yang diberikan adalah merupakan pemikiran
responden sendiri bukan atas pemikiran orang lain.
C. Jika ada hal-hal yang masih belum jelas, dapat responden tanyakan
kepada peneliti.
II. Identitas responden :
A. Umur :
B. Kehamilan ke :
C. Pendidikan Terakhir :
Lampiran 5
III. Kuesioner
Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
No Item Pertanyaan Alternatif Jawaban
A. Perdarahan1 Perdarahan dalam kehamilan merupakan salah satu tanda
bahaya kehamilan. B S2 Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan
ibu dan balita dalam kandungan. B S
3 Ibu hamil yang mengalami perdarahan dapat memeriksakan kehamilannya pada dukun beranak terdekat. B S
4 Keluar darah bergumpal-gumpal dari jalan lahir berarti terdapat adanya tanda kelainan. B S
B. Preeklampsi/Eklampsi (Bengkak di kaki,tangan dan wajah atau sakit kepala kadang disertai kejang)
5 Bengkak dikaki,tangan dan wajah atau sakit kepala kadang kala disertai kejang merupakan hal yang biasa dalam kehamilan.
B S
6 Jika ibu mengalami bengkak di kaki dan tangan dapat membahayakan jika disertai penglihatan kabur dan tekanan darah tinggi.
B S
7 Bengkak dan sakit kepala pada ibu hamil bisa membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan.
B S
8 Jika ibu mengalami pusing disertai kaki, tangan dan wajah ibu bengkak dan terkadang diserti kejang, maka ibu harus diperiksa ke bidan.
B S
C. Demam Tinggi9 Demam tinggi merupakan gejala tanda bahaya kehamilan.
B S10 Demam tinggi tidak mengganggu keadaan janin yang
dikandung. B S11 Demam tinggi dapat sembuh dengan sendirinya.
B S12 Demam tinggi biasanya disebabkan karena infeksi/malaria
B S
D. Ketuban Pecah Dini13 Keluar air ketuban sebelum waktunya merupakan tanda
adanya gangguan pada kehamilan. B S
14 Jika ibu mengalami keluar air dari jalan lahir yang banyak tanpa disertai mulas merupakan tanda akan melahirkan. B S
15 Jika ibu mengalami pengeluaran air dari jalan lahir yang banyak yang ibu lakukan pergi ke bidan atau dokter. B S
16 Keluar air ketuban yang dikatakan berbahaya terjadi saat akan melahirkan.
B S
E. Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
17 Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak merupakan hal yang biasa dalam kehamilan. B S
18 Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak merupakan tanda bahaya pada janin. B S
19 Ibu perlu memeriksakan kandungan ke bidan atau jika merasakan janinnya tidak bergerak. B S
20 Jika janin dalam kandungan gerakannya lemah atau tidak bergerak ibu meminta pertolongan kepada dukun bayi. B S
Kunci Jawaban
A.Perdarahan
1. B
2. B
3. S
4. B
B. Preeklampsi/Eklampsi (Bengkak di kaki,tangan dan wajah atau sakit kepala
kadang disertai kejang)
5. S
6. B
7. B
8. B
C. Demam Tinggi
9. B
10. S
11. S
12. B
D. Ketuban Pecah Dini
13. B
14. S
15. B
16. S
E. Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
17. S
18. B
19. B
20. S
Lampiran 6
DAFTAR HADIR RESPONDEN
PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS MATANG SURI KECAMATAN
JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBASTAHUN 2010
NO NAMA UMUR ALAMAT TANDA TANGAN
Lampiran 7
Rekapitulasi Karakteristik Responden
Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester IIIdi Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan
Kabupaten SambasTahun 2010
No Umur Paritas PendidikanResp <20 20-35 >35 Primi
Multi Dasar Menengah Lanjut
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
5 √ √ √
6 √ √ √
7 √ √ √
8 √ √ √
9 √ √ √
10 √ √ √
11 √ √ √
12 √ √ √
13 √ √ √
14 √ √ √
15 √ √ √
16 √ √ √
17 √ √ √
18 √ √ √
19 √ √ √
20 √ √ √
21 √ √ √
22 √ √ √
23 √ √ √
24 √ √ √
25 √ √ √
26 √ √ √
27 √ √ √
28 √ √ √
29 √ √ √
30 √ √ √
JML 3 25 2 10 20 12 10 8
Master Tabel Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester IIIdi Puskesmas Matang Suri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas
Tahun 2010
No Jumlah Item Soal Jml Jawaba
n
%
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19 20 Benar
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 182 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 133 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 194 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 185 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 176 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 167 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 208 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1610 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1811 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1312 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1313 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1614 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1415 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1716 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1617 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1018 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1419 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1320 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1721 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1222 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1223 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1724 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1825 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1726 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1727 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1228 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1029 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1030 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 12
Pengetahuan Ibu Tentang PerdarahanTrimester III
No Pengetahuan Ibu
Jumlah % Kategori
Resp
1 2 3 4
1 1 1 1 1 4 100
2 1 1 0 1 3 75
3 1 1 1 1 4 100
4 1 1 1 1 4 100
5 1 1 1 1 4 100
6 1 1 1 1 4 100
7 1 1 1 1 4 100
8 1 1 1 1 4 100
9 1 1 1 1 4 100
10 1 1 1 1 4 100
11 1 1 1 1 4 100
12 1 1 1 1 4 100
13 1 1 1 1 4 100
14 1 0 1 1 3 75
15 1 1 1 1 4 100
16 1 1 1 1 4 100
17 1 1 1 0 3 75
18 1 1 1 1 4 100
19 1 0 1 1 3 75
20 1 1 1 1 4 100
21 1 1 1 0 3 75
22 1 1 1 0 3 75
23 1 1 1 0 3 75
24 1 1 1 1 4 100
25 1 1 1 0 3 75
26 1 1 1 1 4 100
27 1 1 1 0 3 75
28 1 1 0 0 2 50
29 1 1 1 0 3 75
30 1 0 1 0 2 50
Pengetahuan Ibu TentangPreeklamsi/Eklamsi
Trimester IIINo Pengetahuan Ibu
Jumlah % Kategori
Resp
5 6 7 8
1 1 1 1 1 4 100 B
2 0 1 1 0 2 50 K
3 1 1 1 1 4 100 B
4 0 1 1 1 3 75 C
5 0 1 0 1 2 50 K
6 0 1 1 1 3 75 C
7 1 1 1 1 4 100 B
8 1 1 1 1 4 100 B
9 0 1 1 1 3 75 C
10 1 1 1 1 4 100 B
11 0 0 0 1 1 25 K
12 0 1 0 1 2 50 K
13 0 0 0 1 1 25 K
14 0 1 1 1 3 75 C
15 0 1 1 1 3 75 C
16 0 1 1 1 3 75 C
17 0 1 0 1 2 50 K
18 0 1 0 1 2 50 K
19 0 0 1 1 2 50 K
20 0 1 1 1 3 75 C
21 0 1 1 1 3 75 C
22 0 1 1 1 3 75 C
23 0 1 1 1 3 75 C
24 1 1 1 1 4 100 B
25 0 1 1 1 3 75 C
26 1 1 1 1 4 100 B
27 0 1 0 0 1 25 K
28 0 0 0 1 1 25 K
29 0 1 0 1 2 50 K
30 0 0 1 1 2 50 K
Pengetahuan Ibu Tentang Demam TinggiTrimester III
No Pengetahuan Ibu
Jumlah % Kategori
Resp
9 10 11 12
1 1 1 1 1 4 100 B
2 1 1 1 1 4 100 B
3 1 0 1 1 3 75 C
4 1 0 1 1 3 75 C
5 1 1 1 1 4 100 B
6 1 0 1 1 3 75 C
7 1 1 1 1 4 100 B
8 1 1 1 1 4 100 B
9 1 0 1 0 2 50 K
10 1 1 1 0 3 75 C
11 0 1 1 1 3 75 C
12 0 0 1 1 2 50 K
13 1 1 1 1 4 100 B
14 1 0 0 1 2 50 K
15 1 1 1 1 4 100 B
16 1 1 1 1 4 100 B
17 1 1 1 0 3 75 C
18 0 0 1 1 2 50 K
19 0 1 1 0 2 50 K
20 1 1 0 1 3 75 C
21 0 1 1 1 3 75 C
22 0 1 1 1 3 75 C
23 1 1 1 1 4 100 B
24 1 1 1 1 4 100 B
25 1 1 1 1 4 100 B
26 1 1 1 1 4 100 B
27 1 1 1 1 4 100 B
28 1 0 1 0 2 50 K
29 1 0 1 0 2 50 K
30 1 1 1 1 4 100 B
Pengetahuan Ibu Tentang Keluar Air Ketuban
Sebelum Waktunya Pada Trimester III
No Pengetahuan Ibu
Jumlah % Kategori
Resp
13 14 15 16
1 1 0 1 1 3 75 C
2 1 0 1 0 2 50 K
3 1 1 1 1 4 100 B
4 1 1 1 1 4 100 B
5 1 1 1 1 4 100 B
6 0 0 1 1 2 50 K
7 1 1 1 1 4 100 B
8 0 0 1 1 2 50 K
9 1 0 1 1 3 75 C
10 1 0 1 1 3 75 C
11 1 0 1 1 3 75 C
12 1 0 1 1 3 75 C
13 1 0 1 1 3 75 C
14 1 0 1 0 2 50 K
15 1 1 1 0 3 75 C
16 1 0 1 0 2 50 K
17 0 0 1 0 1 25 K
18 1 0 1 0 2 50 K
19 1 1 1 0 3 75 C
20 1 0 1 1 3 75 C
21 0 0 1 0 1 25 K
22 0 0 1 0 1 25 K
23 1 1 1 0 3 75 C
24 1 1 1 1 4 100 B
25 1 1 1 0 3 75 C
26 1 0 1 1 3 75 C
27 0 0 1 0 1 25 K
28 1 0 1 0 2 50 K
29 1 0 1 0 2 50 K
30 0 0 1 1 2 50 K
Pengetahuan Ibu Tentang Gerakan Janin yang Berkurang Pada Hamil Trimester III
No Pengetahuan Ibu
Jumlah % Kategori
Resp
17 18 19 20
1 0 1 1 1 3 75 C
2 0 1 1 0 2 50 K
3 1 1 1 1 4 100 B
4 1 1 1 1 4 100 B
5 0 1 1 1 3 75 C
6 1 1 1 1 4 100 B
7 1 1 1 1 4 100 B
8 1 1 1 1 4 100 B
9 1 1 1 1 4 100 B
10 1 1 1 1 4 100 B
11 0 0 1 1 2 50 K
12 0 0 1 1 2 50 K
13 1 1 1 1 4 100 B
14 1 1 1 1 4 100 B
15 0 1 1 1 3 75 C
16 0 1 1 1 3 75 C
17 0 0 1 0 1 25 K
18 1 1 1 1 4 100 B
19 1 0 1 1 3 75 C
20 1 1 1 1 4 100 B
21 0 0 1 1 2 50 K
22 0 0 1 1 2 50 K
23 1 1 1 1 4 100 B
24 0 0 1 1 2 50 K
25 1 1 1 1 4 100 B
26 0 0 1 1 2 50 K
27 1 1 0 1 3 75 C
28 0 1 1 1 3 75 C
29 0 0 1 0 1 25 K
30 0 0 1 1 2 50 K
Recommended