View
239
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK POKOK BAHASAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 11 SEMARANG
SKRIPSI
diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata Satu
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Novita Handayani
1102413110
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
PENGESAHAN
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan
jiplakan dan atau karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat
atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2017
Novita Handayani
NIM. 1102413110
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kerjakan yang terbaik menurut versimu – Bastiar Ismail Adkhar
Jika tidak pernah memulai, maka tidak akan pernah selesai – Novita
Handayani
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Almarhum bapak tercinta.
Ibu dan kakak-kakak saya yang senantiasa
memberikan doa, semangat, serta
dukungan setiap saat.
Sahabat laju dan teman-teman
seperjuangan TP 2013 yang selalu
memerikan dukungan dan bantuan.
Almamater Universitas Negeri Semarang.
vi
ABSTRAK
Handayani, Novita. 2017. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif
berbasis Pendekatan Saintifik pokok bahasan Pencemaran Lingkungan di
SMP Negeri 11 Semarang”. Skripsi. Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I Dr. Yuli Utanto, M.Si., Pembimbing II Prof. Dr. Haryono,
M.Psi.
Kata Kunci:Media Pembelajaran, Multimedia Pembelajaran Interaktif,
Pencemaran Lingkungan, Pendekatan Saintifik, Pengembangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran
interaktif berbasis pendekatan saintifik dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pencemaran lingkungan dilihat dari aspek pencapaian hasil belajar
dan sikap kepedulian lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation).
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 11 Semarang. Teknik
pengumpulan data dengan angket (kuesioner) dan tes. Teknik analisis data dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa media yang dikembangkan telah layak dan memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran IPA Terpadu pokok
bahasan Pencemaran Lingkungan kelas VII. Hal tersebut dapat dilihat dari
persentase skor validasi rata-rata ahli media yaitu 97% dilihat dari aspek tampilan
dan aspek pemrograman serta persentase skor validasi rata-rata ahli materi yaitu
86% dilihat dari aspek pembelajaran dan aspek isi. Berdasarkan persentase rata-
rata tersebut maka media termasuk dalam kategori sangat baik menurut ahli media
dan ahli materi. Hasil uji keefektifan dengan uji t (paired sample t-test)
menunjukkan nilai sig = 0.001, karena nilai sig lebih kecil dari 0.05 atau 0.001 <
0.05 maka H0 ditolak atau dengan kata lain terdapat perbedaan hasil belajar
setelah menggunakan Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan
Saintifik dan karena hal tersebut media dikatakan efektif. Sedangkan dari hasil
perhitungan angket tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan, diperoleh skor
rata-rata 66.31 atau jika dipersentasekan menjadi 88.42% yang artinya tingkat
kepedulian siswa terhadap lingkungan setelah menggunakan Multimedia
Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik termasuk dalam ketegori
sangat baik. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan dengan menggunakan
Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik dapat
menumbuhkan serta meningkatkan tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan.
Berdasarkan simpulan tersebut maka diharapkan guru dapat membuat media
pembelajaran yang inovatif dan sederhana yang bisa membuat siswa tertarik dan
mempermudah siswa untuk memahami mata pelajaran.
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif
berbasis Pendekatan Saintifik pokok bahasan Pencemaran Lingkungan di SMP
Negeri 11 Semarang”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, motivasi dan bimbingan
dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk
menyelesaikan studi Strata 1 di Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan ijin melaksanakan penelitian.
3. Drs. Sugeng Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan skripsi.
4. Dr. Yuli Utanto, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, selalu sabar membantu dan mengarahkan serta memberikan
masukan terhadap penyusunan skripsi ini.
5. Prof. Dr. Haryono, M.Psi., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
viii
bimbingan, selalu sabar membantu dan mengarahkan serta memberikan
masukan terhadap penyusunan skripsi ini.
6. Dr. Kustiono, M.Pd. dan Ghanis Putra W, S.Pd. M.Pd., ahli media yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan media.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang
telah memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
8. Mukayat, S.Pd., Kepala SMP Negeri 11 Semarang yang telah memberikan
ijin dan bantuan dalam penelitian ini.
9. Dyah Palupi, S.Pd., guru mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP Negeri
11 Semarang sekaligus ahli materi yang telah memberikan bantuan dan saran
dalam proses penelitian.
10. Siswa-siswi SMP Negeri 11 Semarang atas partisipasi dan kerjasama yang
baik dalam proses penelitian.
11. Ibu dan kakak-kakak tercinta, Ibu Poniyem, Mas Metdi Marjiyanto, Mas
Kusmaryanto, Mbak Maria Theresiani, Mbak Dewi Marina, Mbak Safitri
Handayani yang selalu mendampingiku dalam segala keadaan, yang selalu
mendidik dengan sabar dan ikhlas, serta selalu mendoakanku, selalu
memberikan semangat dan nasehat yang tak ternilai harganya sehingga
penulis dapat menyelesaikan ini.
12. Hadi Noviyanto yang telah banyak membantu dan setia menemani sampai
saat ini.
13. Sahabat laju, Amalia Kiki, Noviana Ayu, Eka Widiyani, Faradya Imvarica,
terimakasih atas kehangatan persahabatan yang kita jalani sampai saat ini.
ix
14. Keluarga besar TP Rombel 3 tahun 2013 yang telah memberikan cerita,
kenangan dan pengalaman yang berharga, manis dan pahit yang telah kita
lalui selama masa kuliah.
15. M. Iqbalul Ulya, Ari KW, Agus Adi, M. Albir Damara yang telah membantu
dalam pengembangan media.
16. Keluarga Besar TP 2013, DPMJ KTP, PPL SMP N 37 Semarang, KKN
Subah Kab. Batang, yang telah memberikan pengalaman, senyuman, dan
kebaikan yang tidak bisa terulang.
17. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penelitian dan
penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Peneliti berharap semoga bantuan dan bimbingan yang diberikan mendapat
balasan dari Allah SWT dan skripsi ini dapat memberi manfaat kepada peulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER .............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 6
1.3 Cakupan Masalah ............................................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah............................................................................................ 7
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 8
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 9
xi
1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ....................................................... 10
1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ..................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR .................................. 11
2.1 Kajian Teori ................................................................................................ 11
2.1.1 Teknologi Pendidikan dalam Kualitas Pembelajaran ................................. 11
2.1.2 Media Pembelajaran ................................................................................... 16
2.1.3 Adobe Flash CS6 sebagai Software Pengembangan Media ....................... 18
2.1.4 Pendekatan Saintifik ................................................................................... 19
2.1.5 Peran MPI berbasis Pendekatan Saintifik untuk materi Pencemaran
Lingkungan ................................................................................................. 24
2.1.6 Pembelajaran IPA Terpadu di SMP............................................................ 25
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................. 29
2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 34
3.1 Desain Penelitian ........................................................................................ 34
3.2 Prosedur Pengembangan............................................................................. 34
3.2.1 Analysis (Analisis) ...................................................................................... 35
3.2.2 Design (Perencanaan) ................................................................................. 35
3.2.3 Development (Pengembangan) ................................................................... 36
3.2.4 Implementation (Implementasi) .................................................................. 37
3.2.5 Evaluation (Evaluasi) ................................................................................. 38
xii
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................... 38
3.3.1 Populasi Penelitian ..................................................................................... 38
3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling ..................................................................... 38
3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................... 40
3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................... 41
3.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 42
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................... 43
3.7.1 Validitas Instrumen..................................................................................... 43
3.7.2 Reliabilitas Instrumen ................................................................................. 46
3.7.3 Indeks Kesukaran Soal ............................................................................... 48
3.7.4 Daya Pembeda ............................................................................................ 49
3.8 Teknik Analisis Data .................................................................................. 51
3.8.1 Analisis Hasil Angket Validasi Media ....................................................... 51
3.8.2 Analisis Uji Keefektifan Media .................................................................. 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 57
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 57
4.1.1 Analysis (Analisis) ...................................................................................... 57
4.1.2 Design (Perencanaan) ................................................................................. 59
4.1.3 Development (Pengembangan) ................................................................... 60
4.1.4 Implementation (Implementasi) .................................................................. 70
xiii
4.1.5 Evaluation (Evaluasi) ................................................................................. 73
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 76
4.3 Kendala dan Solusi ..................................................................................... 79
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 81
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 81
5.2 Keterbatasan Hasil ....................................................................................... 82
5.3 Implikasi Produk .......................................................................................... 83
5.4 Saran ............................................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 86
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Elemen Kunci Definisi Teknologi Pendidikan AECT 2004 ............. 12
Gambar 2.2 Posisi Media Pembelajaran ............................................................... 17
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 33
Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE.......................................................... 34
Gambar 4.1 Opening ............................................................................................. 65
Gambar 4.2 Menu Utama ...................................................................................... 66
Gambar 4.3 Menu Petunjuk .................................................................................. 66
Gambar 4.4 Menu Kompetensi ............................................................................. 67
Gambar 4.5 Menu Materi ...................................................................................... 67
Gambar 4.6 Sub Menu Pencemaran Air ............................................................... 68
Gambar 4.7 Menu Permainan ............................................................................... 68
Gambar 4.8 Menu Evaluasi ................................................................................... 69
Gambar 4.9 Contoh media menanya ..................................................................... 71
Gambar 4.10 Contoh media menalar .................................................................... 72
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisis Validitas Soal .......................................................................... 46
Tabel 3.2 Tabel Tingkat Kesukaran Soal .............................................................. 49
Tabel 3.3 Tabel Uji Daya Pembeda Soal .............................................................. 50
Tabel 3.4 Range Presentase Kriteria Kualitatif ..................................................... 52
Tabel 3.5 Range Presentase Kriteria Kualitatif ..................................................... 56
Tabel 4.1 Hasil Validasi oleh Ahli Materi ............................................................ 63
Tabel 4.2 Hasil Validasi oleh Ahli Media ............................................................. 64
Tabel 4.3 Saran dan Tindak Lanjut ....................................................................... 64
Tabel 4.4 Hasil Uji Keefektifan Media ................................................................. 74
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Ahli Media ........................................................ 90
Lampiran 2 Angket Ahli Media ............................................................................ 91
Lampiran 3 Kisi-Kisi Ahli Materi ......................................................................... 94
Lampiran 4 Angket Ahli Materi ............................................................................ 95
Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Uji Coba ..................................................................... 98
Lampiran 6 Soal Uji Coba..................................................................................... 99
Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ......................................................... 104
Lampiran 8 Soal Pretest ...................................................................................... 105
Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Pretest ............................................................. 109
Lampiran 10 Soal Posttest ................................................................................... 110
Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Posttest ......................................................... 114
Lampiran 12 Kisi-Kisi Angket Tingkat Kepedulian Lingkungan....................... 115
Lampiran 13 Angket Tingkat Kepedulian Lingkungan ...................................... 116
Lampiran 14 Hasil Angket Validasi Ahli Media I .............................................. 118
Lampiran 15 Hasil Angket Validasi Ahli Materi ................................................ 120
Lampiran 16 Uji Kelayakan Produk Oleh Ahli Media ....................................... 121
Lampiran 17 Uji Kelayakan Produk Oleh Ahli Materi ....................................... 122
Lampiran 18 SOP Pemanfaatan Media .............................................................. 123
Lampiran 19 Daftar Responden .......................................................................... 124
Lampiran 20 Uji Validitas Butir Soal ................................................................. 126
Lampiran 21 Hasil Analisis Belajar Siswa.......................................................... 131
Lampiran 22 Uji Normalitas ............................................................................... 132
xvii
Lampiran 23 Uji Hipotesis .................................................................................. 133
Lampiran 24 Analisis Angket Tingkat Kepedulian Siswa ................................. 134
Lampiran 25 Peta Materi ..................................................................................... 136
Lampiran 26 Garis Besar Isi Media (GBIM) ...................................................... 137
Lampiran 27 Naskah Media ................................................................................ 142
Lampiran 28 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 158
Lampiran 29 Surat telah Melaksanakan Penelitian ............................................. 159
Lampiran 30 Dokumentasi ................................................................................ 1600
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, berlandaskan Pancasila dan berpatokan pada fungsi dan tujuan pendidikan
yang terdapat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003
yang berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Permasalahan yang sampai saat ini masih terjadi di berbagai jenjang
pendidikan adalah pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran diharapkan
mampu membuat peserta didik memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.
Namun hal tersebut nampaknya masih belum terwujud karena masih menekankan
pada hasil pengetahuan semata. Hal ini mengakibatkan banyak peserta didik tidak
memiliki ketrampilan untuk bekal mereka dimasyarakat.
Pengimplementasian kurikulum 2013 diharapkan mampu untuk mengatasi
permasalahan ini. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa
pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pendidik ke peserta didik.
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 harus memberikan kesempatan kepada
2
peserta didik untuk mencari, mengolah, mengkonstruksi dan menggunakan
pengetahuan dalam proses kognitifnya (Permendikbud, 2013). Oleh karena itu
dalam kurikulum ini, proses pembelajaran yang dilakukan tidak hanya
memindahkan ilmu pengetahuan yang dimiliki pendidik kepada peserta didik
secara langsung melalui ceramah, melainkan pendidik harus membimbing peserta
didik untuk secara aktif mencari, mengolah, dan mengkonstruksi pengetahuan.
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (Fauziah, dkk, 2013:166). Permendikbud
No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah
mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan
kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah. Pembelajaran dengan pendekatan
saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-
tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan” (Lazim, 2013:1).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang
sistematis dan menyeluruh. Ilmu pengetahuan tentang alam semesta merupakan
ilmu pengetahuan yang holistik, bukan merupakan ilmu yang parsial antara kimia,
fisika dan biologi (Anjarsari, 2013:2). Oleh karena itu pembelajaran IPA harus
diselenggarakan secara terpadu. Sebagaimana dianjurkan dalam Permendiknas
3
nomor 22 tahun 2006, bahwa model pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan
secara terpadu terutama pada jenjang pendidikan dasar, mulai dari tingkat Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) maupun sekolah menengah pertama
(SMP/MTs).
Proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA mendorong peserta didik
untuk belajar melalui keterlibatan aktif dengan keterampilan-keterampilan,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip. Pendidik mendorong peserta didik untuk
mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan
mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip untuk dirinya sendiri. Pendidik
harus mampu memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif atau
kolaboratif, sehingga peserta didik mampu bekerja sama untuk menyelesaikan
suatu tugas atau memecahkan masalah tanpa takut terjadi kesalahan.
Media dan sumber belajar digunakan pendidik untuk memberi bantuan
peserta didik untuk melakukan eksplorasi dalam bentuk mengamati (observing),
menghubungkan fenomena (associating), menanya atau merumuskan masalah
(questioning), dan melakukan percobaan (experimenting) atau pengamatan
lanjutan. Pendidik seharusnya mampu membantu peserta didik untuk menyiapkan
penyajian pengetahuan dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK).
Media yang digunakan untuk membawa pesan-pesan atau informasi yang
mengandung maksud pembelajaran disebut media pembelajaran. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran
4
dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu (Ibrahim, dkk, 2000:4). Dengan adanya media pembelajaran, sangat
membantu peserta didik untuk dapat menumbuhkan minat belajar. Selain itu,
media pembelajaran juga mampu memberikan gambaran yang lebih jelas kepada
peserta didik tentang materi yang sedang dipelajari.
Dewasa ini kondisi pengelolaan lingkungan belum memuaskan seperti
yang diharapkan. Banyak pencemaran terjadi dimana-mana. Hal ini jugalah yang
melatar belakangi Wagiyatun (2011) untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pengetahuan Pencemaran Lingkungan terhadap Kepedulian
Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang tahun 2011”.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa pada saat ini pencemaran lingkungan
terjadi pada berbagai aspek lingkungan dari dalam air, udara, sampai kedalam
tanah yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia sehari-hari. Hal ini diperkuat
dengan pengertian pencemaran lingkungan menurut Undang-Undang Lingkungan
Hidup No 32 tahun 2009, yang menyatakan bahwa pencemaran lingkungan adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku
mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil observasi di SMP N 11 Semarang terutama pada mata
pelajaran IPA Terpadu kelas VII pokok bahasan Pencemaran Lingkungan,
pembelajaran masih didominasi oleh aktifitas pendidik. Metode pembelajaran
yang digunakan masih kurang efektif yang menyebabkan minat peserta didik
terhadap pembelajaran menurun. Media pembelajaran dan sumber bahan ajar yang
5
digunakan dalam membantu menyampaikan materi masih kurang bervariasi. Hal
ini membuat peserta didik kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk
membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya.
Dengan cara mengajar yang seperti ini, membuat peserta didik menjadi
kurang tertarik pada pokok bahasan pencemaran lingkungan. Akibatnya lama-
kelamaan peserta didik akan acuh dengan materi yang ada sehingga penerapan
materi berupa penanggulangan pencemaran lingkungan tidak dapat terealisasi
dengan maksimal. Oleh karena itu, perlu kiranya untuk pendidik memberikan
variasi dalam pembelajaran agar mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar
peserta didik sehingga kedepannya setelah mempelajari materi ini, peserta didik
menjadi lebih tanggap dan peduli terhadap lingkungan disekitar. Salah satunya
adalah dengan menghadirkan media dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki peran yang penting untuk menunjang
keberhasilan proses pembelajaran. Ketepatan dalam menggunakan media
pembelajaran akan berdampak pada hasil pembelajaran yang lebih baik.
Penggunaan media pembelajaran yang interaktif dalam proses belajar megajar
dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar, serta
membawa pengaruh psikologis yang positif terhadap peserta didik.
Salah satu software yang menarik untuk dijadikan media pembelajaran
yang interaktif tersebut adalah Adobe Flash CS6. Adobe Flash CS6 merupakan
salah satu software yang sangat popular dan banyak digunakan pada saat ini.
Produk yang dihasilkan dari software ini diantaranya Multimedia Pembelajaran
Interaktif (MPI), game, company profile, animasi kartun, dll. Selain menyajikan
6
teks dan gambar, software ini juga memadukan suara, animasi, dan video.
Dengan kombinasi yang lengkap ini diharapkan mampu menjadi sebuah alternatif
sekaligus solusi untuk meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam
belajar serta menjadikan peserta didik lebih berperan aktif dalam proses
pembelajaran untuk membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya.
Dari latar belakang yang telah diuraikan ditas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik Pokok Bahasan Pencemaran
Lingkungan di SMP N 11 Semarang”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1.2.1 Pembelajaran masih didominasi oleh aktifitas pendidik.
1.2.2 Media pembelajaran dan sumber bahan ajar yang digunakan kurang
bervariasi.
1.2.3 Rendahnya minat belajar peserta didik pada pokok bahasan pencemaran
lingkungan.
1.2.4 Peserta didik kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran.
1.3 Cakupan Masalah
Menghindari meluasnya masalah yang akan dikaji, maka diperlukan adanya
cakupan masalah agar penelitian lebih terarah. Adapaun cakupan masalah dalam
penelitian ini antara lain:
7
1.3.1 Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu pokok bahasan
Pencemaran Lingkungan.
1.3.2 Tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan.
1.3.3 Penelitian mengkaji pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif
berbasis Pendekatan Saintifik.
1.3.4 Penelitian dilakukan di SMP N 11 Semarang.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1.4.1 Bagaimanakah kebutuhan pendidik dalam pengembangan multimedia
pembelajaran interaktif berbasis pendekatan saintifik untuk materi
Pencemaran Lingkungan?
1.4.2 Bagaimanakah desain multimedia pembelajaran interaktif berbasis
pendekatan saintifik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran materi
Pencemaran Lingkungan?
1.4.3 Bagaimanakah pengembangan produk multimedia pembelajaran interaktif
berbasis pendekatan saintifik untuk pembelajaran materi Pencemaran
Lingkungan dilihat dari kelayakan ahli materi dan ahli media?
1.4.4 Bagaimanakah implementasi multimedia pembelajaran interaktif berbasis
pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pencemaran Lingkungan?
1.4.5 Bagaimanakah keefektifan multimedia pembelajaran interaktif berbasis
pendekatan saintifik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
8
Pencemaran Lingkungan dilihat dari aspek pencapaian hasil belajar dan
sikap kepedulian lingkungan?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasakan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1.5.1 Menganalisis kebutuhan pendidik untuk pengembangan multimedia
pembelajaran interaktif berbasis pendekatan saintifik untuk materi
Pencemaran Lingkungan.
1.5.2 Menyusun desain multimedia pembelajaran interaktif berbasis pendekatan
saintifik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran materi Pencemaran
Lingkungan.
1.5.3 Mengembangkan produk multimedia pembelajaran interaktif berbasis
pendekatan saintifik untuk pembelajaran materi Pencemaran Lingkungan
dilihat dari kelayakan ahli materi dan ahli media.
1.5.4 Mengimplementasikan multimedia pembelajaran interaktif berbasis
pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pencemaran Lingkungan.
1.5.5 Menguji keefektifan multimedia pembelajaran interaktif berbasis
pendekatan saintifik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
Pencemaran Lingkungan dilihat dari aspek pencapaian hasil belajar dan
sikap kepedulian lingkungan.
9
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi
dunia pendidikan dan memberikan kontribusi ilmiah terhadap ilmu
pengetahuan.
1.6.2 Manfaat Praktis
1.6.2.1 Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan serta pengalaman tentang
penerapan ilmu yang didapat dibangku kuliah serta terhadap
permasalahan nyata yang dihadapi di dunia pendidikan.
1.6.2.2 Bagi Jurusan
Sebagai masukan untuk jurusan agar meningkatkan kemampuan
serta kompetensi mahasiswa agar kedepannya mahasiswa lulusan
Teknologi Pendidikan bisa menjadi individu yang lebih unggul
serta lebih tanggap menghadapi masalah yang ada di dunia
pendidikan.
1.6.2.3 Bagi Guru dan Sekolah
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi
masukan bagi guru agar dapat menghasilkan pembelajaran yang
efektif, efisien, dan aplikatif. Selain itu, diharapkan penelitian ini
juga dapat menjadi masukan bagi sekolah dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran.
10
1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebuah
multimedia pembelajaran interaktif yang dapat digunakan oleh peserta didik kelas
VII pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu pokok bahasan
Pencemaran Lingkungan. Produk dibuat dengan software Adobe Flash CS6.
Penggunaan produk dalam pembelajaran dikombinasikan dengan pendekatan
saintifik.
1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa terdapat peningkatan minat belajar
serta menjadikan siswa menjadi berperan aktif dalam proses pembelajaran yang
menyebabkan meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu
pokok bahasan Pencemaran Lingkungan. Selain itu, juga mampu menumbuhkan
tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan setelah menggunakan Multimedia
Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik dalam proses pembelajaran.
Keterbatasan pengembangan dalam penelitian ini yaitu langkah-langkah
dalam pendekatan saintifik yang dimasukkan dalam produk Multimedia
Pembelajaran Interaktif hanya pada tahap menalar, yaitu pada menu game.
Sedangkan untuk 4 tahap pendekatan saintifik yang lain (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengkomunikasikan) dilakukan dengan bantuan guru
dalam proses pembelajaran.
11
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Teknologi Pendidikan dalam Kualitas Pembelajaran
2.1.1.1 Definisi Teknologi Pendidikan
Definisi Teknologi Pendidikan menurut Associciation for Eeducational
Communication and Technology (AECT 2004) yaitu “Educational technologi is
the study and ethical pratice of facilitiating learning and improving performance
by creating, using and managing appropriate technological processes and
resources”. Teknologi Pendidikan adalah studi dan praktik etis yang
memfasilitasi pembelajaran dan peningkatan kinerja melalui penciptaan,
penggunaan dan pengelolaan proses, dan sumber daya (Subkhan, 2013:12).
Berbeda dengan definisi teknologi pendidikan 1994 yang dibagi menjadi beberapa
domain atau kawasan, pada definisi resmi ACT tahun 2004 lebih ditekankan pada
posisi dan peran teknologi pendidikan dalam praktik pembelajaran dan pendidikan
secara umum dengan mengambil intisari aktivitas sentral (utama) dan objek kajian
teknologi pendidikan.
2.1.1.2 Elemen Kunci Definisi Teknologi Pendidikan (AECT 2004)
Elemen kunci yang terkandung dalam definisi teknologi pendidikan 2004
dapat digambarkan sebagai berikut.
12
Gambar 2.1 Elemen Kunci Definisi Teknologi Pendidikan AECT 2004
(Subkhan, 2013)
1. Proses (processes). Proses pada definisi ini dipahami sebagai proses kreasi,
penggunaan, pengelolaan, dan bahkan kajian (study). Pada aktivitas atau
dimensi kreasi, wujud proses adalah metode dan proses perumusan desain
pembelajaran atau yang sering disebut sebagai instructional design dan
learning design, sampai pada teknis proses produksi media dan metode
pembelajaran. Pada dimensi penggunaan, proses dipahami sebagai
implementasi dan praktik pembelajaran. Sedangkan pada dimensi
pengelolaan, proses adalah aktivitas pengelolaan itu sendiri.
2. Sumber (resouecess). Sumber adalah segala hal yang menjadi sumber bagi
proses pembelajaran, termasuk juga media. Secara acak dapat kita sebut
sumber dan media pembelajaran tersebut antara lain adalah: buku, alat peraga,
peta, gambar, poster, radio, televisi, slide, LCD projector, film, komputer,
internet, perpustakaan, lingkungan sosial, dan manusia itu sendiri. Sumber
belajar dalam definisi teknologi pendidikan AECT tahun 2004 berupa sumber-
sumber teknologis (technological resources). Di era sekarang ini dimana
Creating Managing Processes+ Resource
Using Practice
Facilitating learning +
Improving Perfomance
Study
13
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi begitu cepatnya, maka
sumber dan media pembelajaran lebih banyak dipahami dan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi digital.
3. Kreasi (creating). Aktivitas kreasi dapat dipahami sebagai aktivitas awal
dalam rangkaian praktik teknologi pendidikan, hal itu karena pada dimensi
kreasi inilah desain pembelajaran (learning design) dirumuskan dan disusun
sebagai acuan utama dalam implementasi atau proses pembelajaran nantinya.
Di sini hal yang dikreasi adalah desain pembelajaran itu sendiri, termasuk di
dalamnya adalah kreasi metode, media, dan konsep evaluasi yang akan
dilakukan. Salah satu kreasi metode penyusunan desain pembelajaran adalah
yang dikenal dengan akronim ADDIE, yaitu sebuah pendekatan sistem
(system approach) dalam menyusun desain pembelajaran dimulai dari
Analysis, Design, Development, Implement, dan Evaluation. Dengan kata lain
ADDIE adalah metode dalam menyusun desain pembelajaran.
4. Penggunaan (using). Dimensi atau aktivitas penggunaan istilah lainnya adalah
dimensi implementasi dari desain pembelajaran yang sudah disusun pada
aktivitas kreasi sebelumnya. Jadi, penggunaan yang dimaksud di sini adalah
implementasi desain pembelajaran, penggunaan media dan metode
pembelajaran, dan juga proses evaluasi pembelajaran. Salah satu pemahaman
dari dimensi penggunaan ini adalah penggunaan media dan metode
pembelajaran yang sudah ada, jadi tidak melalui proses pengembangan/
produksi media pembelajaran.
14
5. Pengelolaan (managing). Konsep pengelolaan ini adalah warisan yang tetap
dipertahankan dari definisi- definisi teknologi pendidikan di lingkaran AECT
tahun- tahun sebelumnya. Lingkup pengelolaan dalam bidang kajian dan
praktik teknologi pendidikan adalah mengelola aktivitas kreasi (penyususnan
desain pembelajaran, juga metode dan evaluasi pembelajaran serta produksi
media) dan implementasinya (proses pembelajaran). Seiring dengan
pergeseran paradigmatik teknologi pendidikan di lingkaran AECT ke arah
konstruktivisme, maka konsep pengelolaan juga banyak dipahami sebagai
pengelolaan yang tidak lagi fokus pada mengontrol (controlling), melainkan
memfasilitasi pembelajaran (facilitating).
Berdasarkan definisi diatas, maka titik fokus teknologi pendidikan adalah
memfasilitasi praktik pembelajaran, caranya adalah dengan menciptakan,
mendesain, atau mengkreasi (creating), menggunakan (using), dan mengelola
(managing) metode/proses teknologis dan media/sumber belajar. Peran utama
teknologi pendidikan berdasarkan definisi AECT 2004 diperjelas dalam istilah
“memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja” (facilitating learning and
improving performance). Konsep kinerja (performance) yang digunakan dapat
dipahami sebagai salah satu cara pandang dalam dunia pendidikan, bahwa
hendaknya capaian dan keberhasilan praktik pembelajaran tidak sekedar dilihat
dari capaian-capaian yang bersifat abstrak dan seringkali tidak tampak nyata,
melainkan harus terlihat secara kasat mata. Dengan kata lain, keberhasilan praktik
pembelajaran harus betul-betul dapat dilihat, diamati, dan dibuktikan.
15
2.1.1.3 Teknologi Pendidikkan kaitannya dengan Kualitas Pembelajaran
Definsi teknologi pendidikan menurut AECT 2004 menyatakan bahwa
teknologi pendidikan adalah studi dan praktik etis dalam upaya memfasilitasi
pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan,
dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Dari definisi
tersebut dijelaskan bahwa fokus teknologi pendidikan adalah untuk memfasilitasi
dan meningkatkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi dan informasi.
Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu
meletakkan posisi guru dengan tepat sehingga guru mampu memainkan perannya
dengan tepat sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik (Perdani,2013:1).
Indikator pembelajaran yang berkualitas diantaranya dapat dilihat dari perilaku
pembelajaran atau guru, perilaku dan dampak belajar siswa, iklim pembelajaran,
sistem pembelajaran, dan media pembelajaran.
Dari indikator-indikator diatas, dapat diketahui bahwa salah satu cara
untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas yaitu dengan pemanfaatan
media. Disinilah peran teknologi pendidikan hadir untuk memfasilitasi
pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menciptakan,
menggunakan, dan mengelola media pembelajaran.
16
2.1.2 Media Pembelajaran
2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Menurut AECT media merupakan segala bentuk dan saluran yang dapat
digunakan dalam proses penyampaian informasi. Sedangkan menurut Heinich,
dkk (dalam Arsyad 2007:4) media sebagai perantara yang mengantar informasi
antara sumber dan penerima. Apabila media tersebut membawa pesan-pesan atau
informasi yang mengandung maksud pengajaran maka media tersebut disebut
media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu (Ibrahim, dkk 2000:4). Sedangkan menurut Haryono
(2008:2) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
peserta didik kearah terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan
terkendali. Watkin berpendapat bahwa “dengan menggunakan media dikelas,
siswa bekerja pada proyek-proyek yang berarti bagi mereka untuk mengekplorasi,
menemukan, dan belajar. Mereka dengan demikian menjadi aktif terlibat dalam,
dan secara pribadi bertanggungjawab atas proses belajar mereka sendiri” (dalam
Puspita 2013:147)
17
2.1.2.2 Posisi Media Pembelajaran
Posisi media pembelajaran adalah sebagai komponen sistem pembelajaran.
Proses pembelajaran adalah proses komunikasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi, demikian pula tanpa media
pembelajaran, proses pembelajaran juga tidak akan berlangsung. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sitem pembelajaran. (Ibrahim, dkk
2000:4). Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi dapat
diperjelas dengan bagan berikut:
Gambar 2.2 Posisi Media Pembelajaran (Ibrahim, dkk, 2000)
2.1.2.3 Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI)
Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) adalah segala sesuatu baik
hardware maupun software yang mampu mengkondisikan siswa berinteraksi
secara aktif dan mandiri dengan seperangkat pesan-pesan pembelajaran yang
terkemas secara harmonis baik teks maupun hypertext, terpadu dengan gambar-
SUMBER pengalaman pengalaman PENERIMA
IDE PENGKODEAN MEDIA PENAFSIRAN KODE
IDE DIMENGERTI
GANGGUAN
UMPAN BALIK
18
gambar, suara, video/film, dan animasi untuk kepentingan pencapaian tujuan-
tujuan pembelajaran tertentu (Kustiono 2010:9).
MPI dapat dikatakan sebagai media yang memiliki potensi untuk
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dikarenakan MPI;
a. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara pengguna dengan
materi pembelajaran;
b. Proses belajar dapat berlangsung secara individu sesuai dengan
kemampuan siswa;
c. Dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa;
d. Dapat memberikan umpan balik terhadap respon siswa;
e. Dapat menciptakan proses belajar yang berkesinambungan.
2.1.3 Adobe Flash CS6 sebagai Software Pengembangan Media
Adobe Flash CS6 merupakan sebuah software yang didesain khusus oleh
adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan
untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik dan interaktif. Adobe
Flash CS6 menyediakan berbagai macam fitur yang akan sangat membantu para
animator untuk membuat animasi menjadi semakin mudah dan menarik. Selain
menyajikan teks dan gambar, software ini juga memadukan suara, animasi, dan
video. Software ini dipilih peneliti untuk membuat media karena lebih interaktif
dan mudah dalam penggunaanya.
19
2.1.4 Pendekatan Saintifik
2.1.4.1 Pengertian Pendekatan Saintifik
Secara garis besar pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu
teacher centered (berpusat pada guru) dan student centered (berpusat pada siswa).
Pada pendekatan teacher centered, pembelajaran berpusat pada guru sebagai
seorang ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, baik
organisasi, materi, maupun waktu. Guru bertindak sebagai pakar yang
mengutarakan pengalamannya secara baik sehingga dapat menginspirasi dan
menstimulasi siswa. Sedangkan pendekatan student centered, siswa didorong
untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna
atas pengalaman yang diperolehnya. Guru hanya berperan sebagai moivator dan
fasilitator (Suprihatiningrum, 2014:145).
Menurut Suprihatiningrum (2014:146) pendekatan merupakan sebuah
filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses
pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Karakteristik sebuah ilmu mempengaruhi penentuan pendekatan yang digunakan
dalam mengajar. Paradigma pendekatan sekarang yang berkembang adalah
pendekatan yang berorientasi pada siswa sehingga siswa merupakan subjek
penelitian. Salah satu pendekatan yang menjadikan siswa sebagai subjek
penelitian yaitu pendekatan saintifik.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk
konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan
20
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” (Lazim, 2013:1). Sedangkan
menurut Emanuela (2015 :271) pendekatan saintifik merupakan pendekatan dalam
proses pembelajaran yang mengintegrasikan ketrampilan sains yaitu mencari tahu
sendiri fakta-fakta dan pengetahuan yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.
Pendekatan Saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik dalam mengenal, memahami, berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak
bergantung pada informasi searah dari guru (Kurniasari, 2017:12)
2.1.4.2 Tujuan pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah:
1. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
2. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
3. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan.
4. diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah.
21
6. untuk mengembangkan karakter siswa.
2.1.4.3 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
1. Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan
tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik
senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati
sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik.
Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.
Kegiatan mengamati hendaklah guru membuka secara luas dan
bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan
melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih
mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal
yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang
diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari
informasi.
2. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,
disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik
untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil
22
pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan
dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.
Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.
Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat
dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan
guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal
sampai sumber yang beragam.
3. Mengumpulkan Informasi
Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari
bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan
fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan
eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.
4. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar
Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam
kegiatan pembelajaran adalah memproses informasi yang sudah
23
dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan.
Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi
dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi
tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam menyimpulkan.
5. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka
pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di
kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau
kelompok peserta didik tersebut.
Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran adalah
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
24
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang
diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.
2.1.5 Peran MPI berbasis Pendekatan Saintifik untuk materi Pencemaran
Lingkungan
Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) merupakan salah satu dari
beberapa media pembelajaran yang dapat membantu pendidik untuk
menyampaikan pesan-pesan pembelajaran kepada peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Dengan hadirnya MPI diharapkan
dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik, serta menciptakan
proses belajar yang berkesinambungan.
Pembelajaran dengan pendekatan Saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk
konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi, serta mengkomunikasikan.
Materi pencemaran lingkungan pada jenjang SMP/MTs membahas tentang
mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pada materi ini dijelaskan penyebab
pencemaran dan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan serta upaya
mengatasinya dengan benar; pengaruh pencemaran air, udara, tanah kaitannya
25
dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya secara teliti, mandiri, peduli
lingkungan dengan benar.
Hadirnya MPI dengan pendekatan saintifik untuk materi pencemaran
lingkungan diharapkan mampu: (1) membuat pembelajaran menjadi berpusat pada
peserta didik, (2) membuat proses pembelajaran materi pencemaran lingkungan
menjadi lebih bervariasi, (3) meningkatkan peran aktif peserta didik dalam proses
pembelajaran, (4), meningkatkan minat belajar peserta didik, (5) menumbuhkan
kesadaran peserta didik tentang pentingnya peduli pada lingkungan.
2.1.6 Pembelajaran IPA Terpadu di SMP
2.1.6.1 Definisi IPA Terpadu
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajarai diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di kehidupan sehari-
hari. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah (Rianawaty, 2013).
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara
26
kelestarian lingkungan. Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan
pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara
terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat
suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
Pembelajaran IPA dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry)
untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP/MTs
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta
didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik
untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang
difasilitasi oleh pendidik.
2.1.6.2 Tujuan mata pelajaran IPA di SMP
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
27
2) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat
4) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
2.1.6.3 Ruang Ligkup Materi
Ruang Lingkup mata pelajaran IPA di SMP menekankan pada pengamatan
fenomena alam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, isu-isu fenomena
alam terkait dengan kompetensi produktif dengan perluasan pada konsep abstrak
yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Meliputi objek IPA, klasifikasi makhluk hidup, organisasi kehidupan,
energi dalam kehidupan, interaksi makhluk hiup dengan lingkungannya,
pencemaran lingkungan, pemanasan global, sistem gerak pada manusia,
28
struktur tumbuhan, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem
reproduksi, hereditas, dan perkembangan penduduk.
2. Benda/zat/Bahan dan Sifatnya
Meliputi karakteristik zat, sifat bahan, bahan kimia, atom, ion,dan
molekul.
3. Energi dan Perubahannya
Meliputi energi dalam kehidupan, suhu, pemuaian, dan kalor, gerak
lurus, gaya dan Hukum Newton, pesawat sederhana, tekanan zat cair,
getaran, gelombang dan bunyi, cahaya dan alat optik, listrik statis dan
dinamis, kemagnetan dan induksi elektromagnetik.
4. Bumi dan Alam Semesta
Meliputi struktur bumi, tata surya, gerak edar bumi dan bulan.
2.1.6.4 Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan
Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan primer
maupun kebutuhan sekunder. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah manusia,
semakin banyak pula seumber daya alam yang digali, diolah dan dijadikan
berbagai produk yang siap digunakan.
Dalam proses pengambilan, pengolahan dan pemanfaatan sumber daya
alam, terdapat sisa yang tidak digunakan. Sisa tersebut dibuang karena tidak
dibutuhkan pada saat itu. Sisa dari proses tersebut kemudian mencemari
lingkungan sehingga lambat laun lingkungan akan menjadi rusak.
29
Kerusakan lingkungan akibat pencemaran terjadi dimana-mana yang
berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Bahkan, pencemaran dan kerusakan lingkungan
menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia. Untuk itulah, dibutuhkan
pengetahuan tentang pencemaran lingkungan. Agar kedepannya peserta didik
sadar betapa pentingnya lingkungan sehingga tidak mencemari lingkungan dan
melakukan berbagai upaya untuk mencegah pencemaran yang dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan.
Pengetahuan (materi) tentang pencemaran lingkungan salah satunya ada
pada jenjang SMP/MTs. Pada materi ini, membahas tentang mengaplikasikan
peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Pada materi ini dijelaskan penyebab pencemaran dan
pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan serta upaya mengatasinya dengan
benar; pengaruh pencemaran air, udara, tanah kaitannya dengan aktivitas manusia
dan upaya mengatasinya secara teliti, mandiri, peduli lingkungan dengan benar.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Penelitian oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (2014), I Putu
Yogy Adi Pradipta, Desak Putu Parmiti, dan Nyoman Wirya dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu siswa kelas VII SMPN 1
Pupuan Semester Genap tahun 2013/2014”. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian pengembangan (R&D). Model pengembangan yang
digunakan adalah model ADDIE. Data validitas uji ahli media, ahli isi, ahli
30
desain, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan diperoleh
dengan menggunakan metode angket. Data yang diperoleh dianalisis secara
deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik
inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan dari hasil belajar IPA Terpadu siswa antara sebelum dan sesudah
menggunakan media pembelajaran. Nilai rata-rata setelah menggunakan
media (82,50) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media
(62,50).
Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu
sama-sama meneliti tentang pengembangan media pembelajaran dan
menggunakan model ADDIE dalam pengembangan medianya.
2. Penelitian oleh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Walisongo (2011),
Wagiyatun dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Pencemaran Lingkungan
terhadap Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho
Semarang tahun 2011”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
ada pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian
lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan teknik analisis regresi.
Sedangkan teknik analisis regresi yang digunakan adalah teknik analisis satu
prediktor dengan skor deviasi. Teknik ini digunakan untuk memperoleh
informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi antara variabel (ubahan)
kriterium dan prediktor. Hasil penelitian ini mennjukan bahwa ada pengaruh
31
signifikan antara pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian
lingkungan. Hal ini ditunjukan dari nilai Freg sebesar 12,470. Sedangkan
pengaruh positif pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian
lingkungan peserta didik yaitu sebesar 0,483 (sedang) karena 0,400 < R <
0,700. R square = 0,233 berarti pengetahuan pencemaran lingkungan
mempengaruhi kepedulian lingkungan sebesar 23, 3%. dan persamaan
regresi adalah Y= 0,359 X + 46.94.
Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu
sama-sama meneliti tentang kepedulian peserta didik terhadap materi
pencemaran lingkungan.
3. Penelitian oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (2016), Rizza
Untsa Nuzulia dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
berbasis Pendekatan Saintifik pada materi Mekanisme Kerja Sistem Saraf
untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa kelas XI SMAN 3
Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kelayakan media
pembelajaran interaktif berbasis pendekatan saintifik, (2) mengetahui
keefektifan media pembelajaran interaktif berbasis pendekatan saintifik
untuk meningkatkan minat belajar siswa, dan (3) mengetahui keefektifan
media pembelajaran interaktif berbasis pendekatan saintifik untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian
Research and Development (R&D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(1) media pembelajaran interaktif berbasis pendekatan saintifik dikatakan
baik menurut ahli dan guru biologi, serta baik menurut tanggapan siswa, (2)
32
media pembelajaran efektif meningkatkan minat belajar siswa dari kategori
sedang menjadi sangat tinggi, (3) media pembelajaran efektif meningkatkan
hasil belajar siswa dalam kategori sedang dengan gain score 0,68. Simpulan
menunjukkan media pembelajaran interaktif berbasis pendekatan saintifik
pada materi mekanisme kerja sistem saraf layak digunakan sebagai media
pembelajaran dan efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah
sama-sama meneliti tentang pengembangan media pembelajaran interaktif.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang terjadi pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII
pokok bahasan Pencemaran Lingkungan diantaranya yaitu pembelajaran ini masih
didominasi oleh aktifitas pendidik. Metode pembelajaran yang digunakan masih
kurang efektif yang menyebabkan minat peserta didik terhadap pembelajaran
menurun. Media pembelajaran dan sumber bahan ajar yang digunakan dalam
membantu menyampaikan materi masih kurang bervariasi. Hal ini membuat
peserta didik kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk membangun
dan menemukan sendiri pengetahuannya.
Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka peneliti merasa perlu
mengembangkan Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan
Saintifik dengan harapan media tersebut mampu meningkatkan minat belajar
siswa pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan. Dalam penggunaannya,
Multimedia Pembelajaran Interaktif dipadukan dengan pendekatan saintifik. Hal
ini bertujuan agar siswa dapat ikut terlibat dan berperan aktif dalam proses
33
pembelajaran sehingga materi yang disampaikan pun dapat diterima siswa dengan
baik untuk membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya. Dengan
berperan aktif dan menemukan sendiri pengetahuannya, diharapkan mampu
menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya peduli terhadap lingkungan.
Selain itu Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik
dianggap mampu memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan lebih
efektif.
Gambar kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
PERMASALAHAN
1.Pembelajaran masih
didominasi oleh
aktifitas pendidik.
2.Media pembelajaran
dan sumber bahan
ajar yang digunakan
kurang bervariasi.
3.Rendahnya minat
belajar peserta didik
pada pokok bahasan
pencemaran
lingkungan.
4.Peserta didik kurang
berperan aktif dalam
proses pembelajaran.
MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
INTERAKTIF
BERBASIS
PENDEKATAN
SAINTIFIK
HASIL
1. Pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
2. Media pembelajaran
menjadi lebih
bervariasi.
3. Meningkatnya minat
belajar peserta didik
pada pokok bahasan
pencemaran
lingkungan.
4. Peserta didik lebih
berperan aktif dalam
proses pembelajaran.
5. Menumbuhkan
kesadaran peserta
didik tentang
pentingnya peduli
pada lingkungan.
81
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam
penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan
Saintifik yang dibutuhkan pendidik adalah yang mampu meningkatkan
minat belajar siswa pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan. Selain
itu juga yang dapat membuat siswa ikut terlibat dan berperan aktif dalam
proses pembelajaran sehingga materi yang disampaikan pun dapat diterima
dengan baik untuk membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya.
Dengan berperan aktif dan menemukan sendiri pengetahuannya,
diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya
peduli terhadap lingkungan.
5.1.2 Desain Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik
yaitu dengan membuat peta materi, Garis Besar Isi Media (GBIM), serta
naskah media yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar mata pelajaran IPA Terpadu Kelas VII pokok bahasan Pencemaran
Lingkungan.
5.1.3 Pengembangan produk Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis
Pendekatan Saintifik untuk pembelajaran materi Pencemaran Lingkungan
dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca
82
produksi. Persentase skor validasi ahli media yaitu 97%. Sedangkan
persentase skor validasi ahli materi yaitu 86%. Berdasarkan persentase
tersebut maka media termasuk dalam kategori layak digunakan di SMP
Negeri 11 Semarang.
5.1.4 Implementasi Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan
Saintifik yaitu dengan menggunakan pola one-group pretest-posttest
design. Pada pola ini hanya terdapat satu kelompok yang diberi treatment.
Treatment yang diberikan berupa proses pembelajaran yang menggunakan
Multimedia Pembelajaran Interaktif dikolaborasikan dengan pendekatan
saintifik pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan.
5.1.5 Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik
dikatakakan efektif karena dapat meningkatkan hasil belajar, menjadikan
siswa berperan aktif, serta menumbuhkan tingkat kepedulian siswa
terhadap lingkungan.
5.2 Keterbatasan Hasil
Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan produk dengan maksimal
dan dengan memperhatikan kebutuhan baik siswa maupun guru. Namun, peneliti
menyadari adanya batasan – batasan yang tidak dapat dilampaui. Hal itulah yang
mengakibatkan media yang dikembangkan peneliti memiliki beberapa
keterbatasan hasil. Berikut adalah keterbatasan tersebut :
83
1. Fasilitas
Fasilitas pendukung seperti Adobe Flash Player sangatlah berperan dalam
media ini. Media ini memang menawarkan hasil belajar yang maksimal
dengan waktu yang efisien namun tak jarang banyak yang menemui kendala
dalam pemakaian maupun pembuatan. Untuk itulah peneliti menganjurkan
untuk menggunakan media ini menggunakan alat seperti leptop, screen
projector, dan speaker sebagai pemutarnya. Untuk pembuatan, memang
memerlukan waktu yang lama dan juga keahlian dikhusus, sehingga dalam
pembuatannya akan lebih baik jika mendapatkan pendampingan dari ahli.
1. Bahasa
Produk yang dikembangkan ini hanya menggunakan Bahasa Indonesia saja.
Hal ini peneliti tujukan agar media ini bisa digunakan diseluruh Indonesia.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk keperluan pembinaan, media
harus menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing. Jika terjadi masalah itu
peneliti menyarankan untuk melakukan reedit pada Multimedia Pembelajaran
Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik ini sesuai kebutuhan.
5.3 Implikasi Produk
Produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki dampak secara langsung
pada penggunanya. Berikut adalah implikasi pada produk Multimedia
Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik:
84
1. Meningkatkan hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan Multimedia Pembelajaran
Interaktif ini. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata (mean) pretest yaitu
64.14, sedangkan nilai rata-rata (mean) posttest yaitu 79.57. Berdasarkan nilai
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
sebelum dan sesudah menggunakan Multimedia Pembelajaran Interaktif.
2. Meningkatkan tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan
Tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan meningkat setelah
menggunakan Multimedia Pembelajaran Interaktif ini. Hal ini dibuktikan
dengan persentase angket tingkat kepedulian siswa yaitu 88.42% yang artinya
tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan setelah menggunakan
Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis Pendekatan Saintifik termasuk
dalam ketegori sangat baik. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan
dengan menggunakan Multimedia Pembelajaran Interaktif berbasis
Pendekatan Saintifik dapat menumbuhkan serta meningkatkan tingkat
kepedulian siswa terhadap lingkungan.
85
5.4 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan
penulis sebagai berikut :
5.4.1 Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan adanya tambahan bekal kemampuan oleh guru untuk
dapat mengkreasikan berbagai macam bentuk alternative media
pembelajaran untuk proses pembelajaran.
5.4.2 Bagi Guru
Guru diharapkan dapat membuat media pembelajaran yang inovatif dan
sederhana yang bisa membuat siswa tertarik dan mempermudah siswa
untuk memahami mata pelajaran.
86
DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari, Putri. 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu (Implementasi
Kurikulum 2013). Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi Kelima. Jakarta:Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek.
Jakarta:Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta:RajaGrafindo Persada.
Emanuela, M, I. 2015. “Penerapan Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan
Pasar”. Prosiding Seminar Nasional. Universitas Negeri Surabaya.
Fauziah, Resti, dkk. 2013. Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi
Pembelajaran Berbasis Masalah. INVOTEC, IX(2):165-178.
Haryono. 2015. “Variabel dan Instrumen Penelitian”. Bahan Ajar Kuliah
Metodologi Penelitian Kuantitatif Prodi Teknologi Pendidikan FIP
UNNES. blog.uunes.ac.id/fransharyono/ (diakses 8 Juni 2017).
Haryono. 2008. “Peran Media dalam Pembelajaran”. Makalah dalam Seminar
Guru SMP di Kab. Wonosobo. blog.uunes.ac.id/fransharyono/ (diakses 8
Juni 2017).
Ibrahim, dkk. 2000. Media Pembelajaran Bahan Sajian Program Pendidikan Akta
Mengajar. Malang:Depdiknas, Universitas Negeri Malang, FIP.
Kurniasari, Fitri. 2017. “Implementasi Pendekatan Saintifik pada Penugasan
Aktivitas di Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Berdasarkan
Kurikulum 2013”. Jurnal Pendidikan Edutama. 4(1):9-26.
Kustiono. 2010. Media pembelajaran. Semarang: Unnes Press.
Lazim. 2013. “Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum
2013”. Diunduh dari http://p4tksb-
jogja.com/arsip/index.php?option=com_phocadownload&view=category
&download=122:penerapan-pendekatan-saintifik-dalam-pembelajaran-
kurikulum-2013&id=1:widyaiswara (diakses 10 Maret 2017).
Maharani, Y, S. 2015. “Efektivitas Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis
Kurikulum 2013”. Indonesian Journal of Curriculum and Educational
Technology Studies. 3(1):31-40.
87
Muhidin, Ali. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian.
Bandung:Pustaka Setia.
Nursyahidah, Farida. 2015. Research and Development vs Development Research.
Diunduh dari
https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/06/research-and-
development-vs-development-research.pdf (diakses 9 Agustus 2017).
Perdani, Ajeng. 2013. Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Pemberian
Tugas terhadap Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia.
Puspita, Surya, Sari,dkk. 2013. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Interaktif IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Group
Investigation untuk Meningkatkan Kreativitas pada Siswa Kelas 5 SDN
Purworejo”. Innovative Journal of Curriculum and Educational
Technology. 2(2):147-152.
Putu, I, dkk. 2014. “Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Siswa
kelas VII SMPN 1 Pupuan Semester Genap tahun 2013/2014”. e-Jurnal
Edutech Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1):45-55.
Rianawaty, Ida. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/(MTs)
Menurut Kurikulum 2013.
https://idarianawaty.wordpress.com/2013/10/16/mata-pelajaran-ilmu-
pengetahuan-alam-ipa-smpmts-menurut-kurikulum-2013/ (diakses 1
Februari 2016).
Subkhan, Edi. 2013. Pengantar Teknologi Pendidikan : Perspektif Paradigmatik
dan Multidimensional. Yogyakarta:Deepublish
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development). Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung:Alfabeta.
Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran:Teori & Aplikasi.
Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2009. Jakarta.
Untsa, Rizza. 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif berbasis
Pendekatan Saintifik pada materi Mekanisme Kerja Sistem Saraf untuk
88
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa kelas XI SMAN 3
Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Biologi, 5(6):92-103.
Wagiyatun. 2011. “Pengaruh Pengetahuan Pencemaran Lingkungan terhadap
Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang
tahun 2011”. Skripsi Jurusan Tadris Kimia Fakultas Tarbiyah.
Semarang:Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Widoyoko, E, S. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Jogjakarta:Pustaka Pelajar.
161
Siswa pada tahap mengkomunikasikan Siswa mengerjakan soal posttest
Validasi ahli materi Validasi ahli media
Recommended