View
257
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
1
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS
TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN REPUTASI KAP
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2016)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
DHAIFINA RISA SYAHIDA
B 200 140 346
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
2
i
3
ii
4
iii
1
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS
TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN REPUTASI KAP
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2016)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan dan
profitabilitas terhadap audit delay, dan untuk menganalisis mampu tidaknya
reputasi kantor akuntan publik dalam memoderasi pengaruh ukuran perusahaan
dan profitabilitas terhadap audit delay. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016. Jumlah sampel adalah 62
perusahaan dengan 184 pengamatan. Sampel ditentukan dengan metode purposive
sampling. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi non participant. Analisis
yang digunakan adalah metode selisih mutlak. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif pada audit delay, sedangkan
profitabilitas dan reputasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap audit
delay. Reputasi kantor akuntan publik tidak dapat memoderasi pengaruh ukuran
perusahaan pada audit delay. Reputasi kantor akuntan publik tidak dapat
memoderasi pengaruh profitabilitas pada audit delay.
Kata kunci : audit delay, ukuran perusahaan, profitabilitas, reputasi KAP
ABSTRACK
The purpose of this research is to analyzed the effect of company size and
profitability to audit delay, and to analyzed whether the reputation capable public
accounting firms in the moderating influence of the company size and profitability
of the audit delay. This study was performed on manufacturing companies listed
in Indonesia Stock Exchange in 2014-2016. The number of samples is 62
companies with 184 observations. Sample is determined by purposive sampling
method. The data used are secondary data in the form of financial statements.
Data collected by non-participant observation method. The analysis used
regression with Absolute Residual Method. The results showed that company size
have negative effects on audit delay, while profitability and reputation of public
accountant office didn’t affect to audit delay. Reputation public accounting firms
can not moderate profitability in audit delay. Reputation public accounting firms
can not moderate effect on the company size of the audit delay.
Keywords: audit delay, company size, profitability, reputation KAP
2
1. PENDAHULUAN
Semakin pesatnya perkembangan perusahaan manufaktur go public di
Indonesia berdampak pada meningkatnya permintaan akan laporan audit. Laporan
keuangan adalah media penting sebagai pendukung keberlangsungan perusahaan
dan media komunikasi keuangan manajemen perusahaan serta stakeholder.
Laporan keuangan harus memliliki kualitas yang tinggi sehingga dapat diserahkan
oleh para penggunanya. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan para pengguna laporan keuangan dalam
pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan Akuntan Indonesia - IAI, 2012).
Laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik ,seperti dapat
di.pahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Salah satunya dari kendala
informasi yang relevan dan andal yaitu ketepatwaktuan. Menurut Suwardjono
(2002:170), ketepatwaktuan adalah tersedianya informasi bagi para pembuat
keputusan pada saat diperlukan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan
untuk mempengaruhi keputusan. Ketepatwaktuan (timeless) merupakan salah satu
aspek penting dalam laporan keuangan karena jika laporan keuangan disajikan
tidak tepat waktu, sehingga laporan tersebut dianggap tidak relevan dalam proses
pengambilan keputusan. Hal ini menyebabkan menurunnya kepercayaan investor,
oleh karena itu laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu.
Untuk perusahaan go public, auditor berupaya dalam menyelesaikan
auditnya melalui beberapa tahapan-tahapan yang dilakukan. Sehingga
memerlukan waktu untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan, yang
disajikan harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan telah
diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM).
Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2 tentang Penyajian
Laporan Keuangan menyatakan bahwa perusahaan go public yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada
BAPEPAM dan Lembaga Keuangan (LK) serta mengumumkan kepada
3
masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan
keuangan tahunan. Jika sebelum jangka waktu 3 bulan berakhir laporan keuangan
dapat tersedia bagi pemegang saham, maka emiten wajib melaporkan laporan
keuangan tahunan tersebut ke BAPEPAM. Apabila peraturan ini dilanggar oleh
perusahaan, maka BAPPEPAM akan memberikan sangsi kepada perusahaan yang
bersangkutan.
Lamanya auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya dapat dilihat dari
selisih waktu tanggal laporan keuangan dengan tanggal laporan auditor
independen. Perbedaan waktu tersebut disebut Audit Delay (Subekti dan
Widiyanti dalam Elen dan Anggraeni, 2012). Dengan kata lain Audit Delay adalah
waktu yang dibutuhkan auditor untuk mengaudit suatu laporan keuangan sejak
tanggal tutup buku perusahaan sampai diterbitkannya laporan auditan (Moch
Sulthoni, 2013:10). Lamanya proses audit ditentukan oleh faktor internal (objek
yang di audit) dan faktor auditor sendiri. Faktor internal meliputi ukuran
perusahaan, kompleksitas, profitabilitas, dan lain-lain, sedangkan faktor auditor
meliputi pengalaman auditor, reputasi KAP, opini audit, dan sebagainya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi audit delay adalah ukuran
perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan suatu indikasi yang menunjukkan
besar atau kecilnya lingkup suatu perusahaan. Seperti hasil penelitian yang
dilakukan oleh Subekti dan Widiyanti (2008) yang menunjukan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Hossain dan Taylor (1998) dalam
Puspitasari dan Sari (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai total
asset yang lebih besar akan menyelesaikan audit lebih lama dibandingkan dengan
perusahaan yang mempunyai total asset yang lebih kecil, hal ini dikarenakan
jumlah sampel yang harus diambil semakin besar dan semakin banyak prosedur
audit yang harus ditempuh oleh auditor.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
melalui hubungan seperti penjualan, kas, modal, dan sebagainya. Profitabilitas
dapat dilihat dari tingkat rasio Return On Asset (ROA) yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan tersebut. Jika profitabilitas yang tinggi maka audit delay lebih lama
4
dalam menyelesaikan auditnya karena banyak unsur transaksi dalam perusahaan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Owusu-Ansah (2000) dalam
Putri dan Sari (2014) menyebutkan bahwa tingkat profitabilitas berpengaruh
secara signifikan terhadap audit delay, perusahaan yang memiliki tingkat
profitabilitas yang tinggi (good news) cenderung meminta auditor untuk
menyelasaikan audit lebih cepat. Terdapat faktor eksternal yang memicu auditor
untuk menyelesaikan laporan auditan.
Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan pandangan atas nama
baik, prestasi dan kepercayaan publik yang didapat oleh KAP tersebut. Waktu
audit yang lebih cepat adalah cara KAP supaya mempertahankan reputasinya agar
tidak kehilangan klien (Sunaningsih, 2014). Terkait untuk meningkatkan
kredibilitas laporan audit maka perusahaan menggunakan jasa KAP dengan
reputasi yang baik. Hal itu menunjukkan bahwa kantor akuntan publik yang
berafiliasi dengan KAP besar dikenal dengan nama Big Four. Kantor Akuntan
Publik ini memiliki jumlah karyawan yang lebih banyak, sistem pengendalian
yang lebih baik, sumber daya yang bisa bekerja lebih efektif dan efesien.
Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2008) kantor akuntan publik
berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay, sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Iskandar dan Trisnawati (2010).
Dari beberapa penelitian terdapat research gap yang telah dilakukan
sebelumnya, menunjukkan hasil yang tidak konsisten yang antara faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap audit delay. Oleh karena itu, diduga ada variabel yang
memoderasi pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap audit delay. Menurut Murti
(2016), Reputasi KAP diduga memoderasi karena reputasi KAP yang baik akan
bekerja lebih profesional untuk mengatasi permasalahan dalam proses
pengauditannya. Penelitian ini menggunakan reputasi KAP karena dianggap
mampu memperkuat atau memperlemah pengaruh ukuran perusahaan dan
profitabilitas pada audit delay.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Murti dan Widhiyani
(2016) tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Pada Audit Delay
dengan Reputasi KAP Sebagai Variabel Pemoderasi. Sedangkan yang
5
membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti
menggunakan periode yang digunakan untuk pengambilan sampel dan alat
analisis regresi. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik
mengambil judul “PENGARUH UKURAN PERUSAHAANDAN
PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN REPUTASI
KAP SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI”. (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
Tahun 2014-2016)”.
2. METODE
2.1 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Dalam penentuan sampel, teknik
sampling yang dipergunakan adalah purposive sampling berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu.
2.2 Audit Delay (Variabel Dependen)
Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu audit delay. Audit
delay adalah rentang waktu antara tanggal tutup tahun buku sampai dengan
tanggal ditandatanganinya laporan auditor independen (Angruningrum, 2013).
Pengukuran audit delay dengan menggunakan lamanya waktu penyelesaian audit
dari tanggal tutup buku hingga tanggal telah selesainta laporan auditor
independen. Variabel ini diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari.
Audit Delay = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan Tutup Buku Perusahaan
2.3 Ukuran Perusahaan (Variabel Independen)
Ukuran perusahaan yang menunjukkan besar kecilnya sebuah perusahaan.
Indikator dilihat dari beberapa sudut pandang seperti total nilai aset, total
penjualan, jumlah tenaga kerja, anak perusahaan, dan sebagainya ( Manda, Rina
dan Dewi, 2015).Apabila total nilai aset besar, digunakan logaritma natural dari
nilai tersebut. Ukuran perusahaan dapat dirumuskan dengan (Kartika, 2011):
Ukuran perusahaan = LN(total assets)
6
2.4 Profitabilitas (Variabel Independen)
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memanfaatkan asset yang
ada untuk menghasilkan laba. Indikator yang digunakan dalam menentukan
tingkat profitabilitas suatu perusahaan dalam penelitian ini menggunakan tingkat
profit yang dihasilkan perusahaan dengan total aset yang dimiliki perusahaan
disebut Return On Asset (ROA). Variabel ini diproksi melalui return on asset,
yang diukur sebagai berikut (Wiagustini, 2010:81):
𝑅𝑂𝐴 = laba bersih x100%
total aktiva
2.5 Reputasi KAP (Variabel Moderating)
Reputasi KAP merupakan reputasi atau nama baik yang memiliki kantor
akuntan yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik universal seperti Big Four
Worldwide Accounting Firm (Big 4) (Verawati dan Wirakusuma, 2016). Reputasi
KAP dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator kelompok
auditor Big Four dan non Big Four. Reputasi KAP diukur dengan menggunakan
variabel dummy, yaitu diberikan kode 1 jika KAP berafiliasi dengan KAP Big
Four, dan diberikan kode 0 jika KAP tidak berafiliasi dengan KAP Big Four.
2.6 Metode analisis Data
Penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple
Linier Regression Method). Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variable
dependen. Frucot dan Shearon (1991) dalam Ghozali (2012) mengajukan model
regresi yang agak berbeda untuk menguji pengaruh moderasi yaitu model selisih
mutlak dari variabel independen. Sebagai berikut analisis data yang digunakan
adalah Analisis Regresi Nilai Selisih Mutlak dengan model:
Y = α + β1 UP + β2 PRO + β3 RK + β4 |ZUP-ZRK| + β5 |ZPRO-ZRK| + ε
Keterangan :
Y : Audit Delay
α : konstanta
β1- β5 : koefisien regresi
UP : Ukuran Perusahaan
7
PRO : Profitabilitas
RK : Reputasi KAP
|ZUP-ZRK| : Nilai interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan antara
Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP
|ZPRO-ZRK| : Nilai interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan antara
Profitabilitas dan Reputasi KAP
ε : faktor penggangu residual (disturbance error)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Stastika Deskriprif
Audit Delay diukur dengan menggunakan selisih tanggal laporan audit
dengan tanggal laporan tutup buku perusahaan. Tabel tersebut menunjukkan
bahwa nilai audit delay adalah antara 38 hari hingga 90 hari dengan rata-rata
sebesar 75,7283 hari dan standar deviasi sebesar 11,68494. Ukuran perusahaan
adalah variabel yang diukur berdasarkan Ln total aset perusahaan. Ukuran
perusahaan mempunyai rentang nilai antara 25,62 sampai dengan 33,20 dengan
rata-rata sebesar 28,4049 dan standar deviasi sebesar 1,70140. Profitabilitas
adalah variabel yang diukur dengan Return On Assets (ROA) yaitu Total Aset
dibagi dengan Net Profit dikali 100. Rasio profitabilitas berkisar antara 0,04
sampai dengan 43,17 dengan rata-rata sebesar 9,5989 dan standar deviasi sebesar
8,78765. Variabel reputasi KAP menunjukkan nilai minimum sejumlah 0,00 dan
nilai maksimum sejumlah 1,00 karena variabel ini menggunakan dummy sebagai
indikator. Nilai rata-rata sejumlah 0,4293 dan standar deviasi dari variabel
reputasi KAP sejumlah 0,49633. selain dengan kelompok Big Four di Amerika
Serikat sebesar 57,07%.
3.2 Uji Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas pada model regresi menunjukkan nilai signifikasi
sebesar 0,076 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa
data berdistribusi normal. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh
variabel independen memiliki VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari
0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam
8
penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji heteroskedastisitas
menunjukkan P > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas. Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson
menunjukkan nilai D-W pada menunjukkan angka 2,006 yang berarti model
regresi berganda dalam penelitian ini telah terbebas dari autokorelasi. Sesuai
dengan kriteria yang menyatakan angka D-W terletak antara du dan 4-du
(du<dw<4-du) berarti tidak terjadi autokorelasi.
3.3 Pembahasan
3.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay
Berdasarkan penelitian ini ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Audit
Delay. Hasil uji t hitung diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga
H1 diterima yang berarti ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap Audit
Delay. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar
ukuran perusahaan suatu perusahaan, maka semakin kecil audit delay-nya.
Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan ternyata mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap rentang waktu penyampaian laporan audit atas laporan
keuangan suatu perusahaan. Karena manajemen perusahaan berskala besar
umumnya memiliki sistem pengendalian internal yang baik dan dimonitor secara
ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah sehingga mampu
mengurangi kesalahan dalam penyajian laporan keuangan dan memudahkan
auditor dalam melakukan proses audit atas laporan keuangan. Oleh karena itu,
perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung mengalami tekanan eksternal
lebih tinggi untuk mengumumkan laporan audit lebih awal (Febriyanti, 2011;
Aini, Wiyantoro, dan Yazid, 2014; Apriayanti dan Santosa, 2014; Aristika,
Trisnawati dan Handayani, 2015).
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
Wiryakriyana dan Widhiyani (2017) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Firliana dan Sulasmiyati (2017) dengan hasil
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.
9
3.3.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay
Berdasarkan penelitian ini profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit
Delay. Hasil uji t hitung diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,453 > 0,05 sehingga
H2 ditolak yang berarti profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit Delay.
Berdasarkan analisis tersebut proses audit yang dilakukan oleh auditor independen
pada perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang kecil, sama dengan
proses audit yang dilakukan pada perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas
besar, karena baik perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi
ataupun tingkat profitabilitas yang rendah cenderung akan mempercepat proses
audit.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Andi Kartika
(2009) yang menunjukan hasil bahwa tingkat profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap audit delay. Auditor dalam mengerjakan proses audit dengan berhati-hati
karena adanya resiko bisnis baik yang tingkat profitabilitas yang rendah maupun
tingkat profitabilitas yang tinggi. Kemungkinan keuntungan besar yang
merupakan kabar baik bagi pihak eksternal maupun perusahaan menjadikan
tanggungjawab auditor lebih besar karena dalam melakukan pengujian audit.
Auditor harus benar-benar yakin atas perolehan keuntungan tersebut telah
disajikan secara wajar dan benar.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Nindtya dan
Murtedjo (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap audit delay. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih
tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat
dikarenakan keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik
(Purnamasari, 2012).
3.3.3 Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Delay
Berdasarkan penelitian ini reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap Audit
Delay. Hasil uji t hitung diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,504 > 0,05 sehingga
H3 ditolak yang berarti reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap Audit Delay.
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang
berafiliasi dengan KAP Big Four itu lebih cepat menyelesaikan audit delay
10
ataupun KAP non BigFour karena tergantung dari kondisi laporan keuangan
perusahaan tersebut.
Kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan Big Four atau tidak
berafiliasi dengan Big Four tetap memiliki keinginan untuk menjaga reputasinya
sehingga melakukan audit secara profesional begitu juga dengan perusahaan yang
diauditnya. Mereka senantiasa berusaha untuk menjaga kualitas hasil auditnya
dengan memenuhi ketepatan waktu agar kantor akuntan publik mereka tetap
dipercaya untuk memberikan jasa audit, serta tidak lepas dari kinerja para manajer
sebagai agen perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Carmelia
(2012) yang menunjukan bahwa reputasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh
terhadap audit delay karena kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan Big
Four ataupun tidak sama-sama memberikan kualitas pelayanan jasa audit yang
terbaik. Sehingga walaupun diaudit dengan kantor akuntan publik yang bermitra
dengan The Big Four tetapi pihak manajer terlambat menyampaikan laporan
keuangannya kepada pihak auditor maka tidak akan menjamin cepat atau
lambatnya audit delay. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan Ariyani (2014) dengan hasil bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap
audit delay.
3.3.4 Pengaruh Reputasi KAP terhadap Hubungan Ukuran Perusahaan
dengan Audit Delay
Berdasarkan penelitian ini variabel moderasi reputasi KAP tidak
mempengaruhi hubungan ukuran perusahaan terhadap Audit Delay. Hasil uji t
hitung diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,355 > 0,05 sehingga H4 ditolak yang
berarti variabel moderasi reputasi KAP memperlemah hubungan antara ukuran
perusahaan dengan Audit Delay.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar atau kecil sebuah perusahaan,
hal tersebut tidak mempengaruhi waktu untuk mempublikasikan laporan keuangan
karena perusahaan harus mematuhi surat keputusan ketua BAPEPAM Nomor:
Kep-36/PM/2003 bahwa laporan keuangan tahunan dan laporan independen
11
perusahaan go public paling lambat dilaporkan 90 hari setelah tanggal laporan
keuangan tahunan pada BAPEPAM.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Ari Murti dan
Widhiyani (2016) yang menunjukkan bahwa reputasi KAP terbukti memperkuat
pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay.
3.3.5 Pengaruh Reputasi KAP terhadap Hubungan Profitabilitas dengan
Audit Delay
Berdasarkan penelitian ini variabel moderasi reputasi KAP tidak
mempengaruhi hubungan profitabilitas terhadap Audit Delay. Hasil uji t hitung
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,930 > 0,05 sehingga H5 ditolak yang berarti
variabel moderasi reputasi KAP memperlemah hubungan antara profitabilitas
dengan Audit Delay. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba didukung dengan kantor
akuntan publik yang memiliki reputasi baik dalam pelaksanaan audit tidak
mempengaruhi audit delay.
Hal ini dikarenakan dalam proses audit perusahaan yang memiliki tingkat
keuntungan kecil tidak berbeda dibandingkan proses audit perusahaan dengan
tingkat keuntungan yang besar. Perusahaan yang mengalami keuntungan baik
kecil maupun besar akan cenderung untuk mempercepat proses auditnya. Auditor
akan cenderung menjaga nama baiknya serta KAP tempat auditor tersebut bekerja
tanpa melihat perusahaan untung atau rugi.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Murti dan
Widhiyani (2016) yang menunjukkan bahwa reputasi KAP terbukti memperkuat
pengaruh profitabilitas terhadap audit delay.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
negatif pada audit delay, sedangkan profitabilitas dan reputasi kantor akuntan
publik tidak berpengaruh terhadap audit delay. Reputasi kantor akuntan publik
tidak dapat memoderasi pengaruh ukuran perusahaan pada audit delay. Reputasi
12
kantor akuntan publik tidak dapat memoderasi pengaruh profitabilitas pada audit
delay.
4.2 Keterbatasan Penelitian
Beberapa hal yang menjadikan adanya keterbatasan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Pengambilan sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Annual Report
perusahaan selama tahun 2014 sampai 2016, sehingga penelitian ini tidak
dapat digeneralisasikan untuk perusahaan di luar manufaktur.
2) Penelitian ini lebih banyak menggunakan variabel independen faktor
internal perusahaan yang mempengaruhi Audit Delay sedangkan faktor
eksternal perusahaan yang mempengaruhi Audit Delay hanya satu yaitu
reputasi KAP. Penelitian berikutnya, sebaiknya menambahkan variabel
independen faktor eksternal perusahaan yang tidak digunakan dalam
penelitian ini, misal seperti opini audit, kepemilikan perusahaan dan lain-
lain.
3) Penelitian ini hanya menggunakan variabel pemoderasi yaitu reputasi KAP
dengan pengukuran variabel dummy, sehingga penelitian ini tidak
memberikan hasil yang tergeneralisir.
4) Penelitian ini tidak dibedakan antara perusahaan yang mengalami Audit
Delay dalam penyampaian laporan keuangan dengan perusahaan yang tepat
dalam laporan keuangan.
4.3 Saran
Adanya beberapa keterbatasan dari penelitian ini, maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1) Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan sampel yang lebih luas,
seperti menambahkan ruang lingkup selain perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia agar dapat memperkuat kesimpulan yang
dihasilkan dari penelitian tersebut memiliki cakupan yang lebih luas dan tidak
hanya pada perusahaan manufaktur saja, atau dengan membandingkan antara
perusahaan keuangan dan non keuangan.
13
2) Peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya agar memperhatikan variabel
bebas faktor-faktor lain yang mempengaruhi audit delay.
3) Penelitian selanjutnya variabel reputasi KAP dapat diukur dengan
menggunakan rangking, urut nama KAP yang reputasi baik.
4) Diharapkan peneliti selanjutnya dapat membedakan antara perusahaan yang
mengalami Audit Delay dalam penyampaian laporan keuangan dengan
perusahaan yang tepat dalam laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Amani, Fauziyah Althaf dan Waluyo, Indarto. 2016. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, Dan Umur Perusahaan Terhadap
Audit Delay(Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2014)”. Jurnal
Nominal V(1).
Andiyanto, Rifkiana, dkk. 2017. “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Dengan Reputasi Kap
Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015”. Jurnal Ekonomi –
Akuntansi.
Angruningrum, Silvia dan Wirakusuma, Made Gede. 2013. “Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi Kap Dan
Komite Audit PadaAudit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 5(2) ; 251-270.
Apriyani, Nurul Nur. 2015. “Pengaruh Solvabilitas, Opini Auditor, Ukuran Kap,
Dan Komite Audit Terhadap Audit Delay”. Jurnal Akuntansi Dan Sistem
Teknologi Informasi 11 ; 169 – 177
Ariyani, NN Trisna Dewi dan Budiartha, I Ketut. 2014. “Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Kompleksitas Operasi Perusahaan Dan Reputasi
KAP Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur”. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8(2) ; 217-230.
BAPEPAM. 2011. KeputusanKetua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian
Laporan Keuangan Berkala Emiten.
Boyton, WC and G. Kell, 2003, “Modern Auditing”, Seventh Edition, John Wiley
& Sons, Inc, New York.
14
Devi, NLL Sushmita dan Suaryana, IGN Agung. 2016. “Pengaruh Profitabilitas
Dan Solvabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Dengan Reputasi Kantor
Akuntan Publik Sebagai Pemoderasi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 17(1) ; 395-425.
Dwi Martani, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK,
Jakarta: Salema Empat.
Dyer. J. C. And McHugh, A. J. 1975. “The Timeless of The Australian Annual
Report”. Journal of Accounting Research 13.
Elvadini, Maristha. 2017. “Pengaruh Prediksi Kebangkrutan Dan Opini Auditor
Terhadap Audit Delay Dengan Reputasi KAP Sebagai Variabel
Moderasi”. Skripsi. Surabaya: STIE Perbanas Surabaya.
Febriyanti. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay
Perusahaan Sektor Perdagangan yang Terdaftar di BEI Periode 2007-
2009. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS). 1(3) : 294-
320.
Firliana, Isna Dan Sulasmiyati, Sri. 2017. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Dan Solvablitas Terhadap Audit Delay (Studi Pada
Perusahaan LQ 45 Sub-Sektor Bank Serta Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 – 2015)”. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) 46(1).
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Edisi 6. BadanPenerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Halim, Abdul. 2008. Auditing. Edisi Keempat. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen.
Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.
Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.
Jakarta.
Indiana, Firdha dan Triandi. 2017. “Analisis Pengaruh Kompleksitas Perusahaan,
Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay”.Jurnal
Ilmiah Akuntansi Kesatuan 5(1) ; 001- 085.
Ingga Saemargani, Fitria dan Mustikawati, Indah. 2015. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran KAP,
Dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay”. Jurnal Nominal IV(2).
15
Jensen, M.C dan Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior,
Agency Costs and Ownwership Structure. Journal of Financial
Economics. 3 (4): 305-360.
Kartika, Andi. 2009. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Jurnal Bisnis dan
Ekonomi (JBE) 16(1) ; 1 – 17
Kartika, Andi. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit DelayPada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Dinamika Keuangan
dan Perbankan3(1) ; 152 - 171.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lestari, Dewi. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay:
Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
Semarang.
Miradhi, Made Devi Dan Juliarsa, Gede. 2016. “Ukuran Perusahaan Sebagai
Pemoderasi Pengaruh Profitabilitas Dan Opini Auditor Pada Audit
Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 16(1) ; 388-415.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat: Jakarta.
Murti, NMD Ari dan Widhiyani, NL Sari. 2016. “Pengaruh Ukuran Perusahaan
Dan Profitabilitas Pada Audit DelayDengan Reputasi KAP Sebagai
Variabel Pemoderasi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana16(1) ;
275-305.
Puspitasari, E dan Sari, A.N. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Lamanya Waktu Penyelesaian Audit. Jurnal Akuntansi & Auditing. 9 (1):
31-42.
Putri, Ira Wahyu dan Sari, Vita Fitria. 2014. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI
Tahun 2011-2013)”. Jurnal WRA 2(2).
Putra, PG Ovan Subawadan Putra, IM PandeDwiana. 2016. “Ukuran Perusahaan
Sebagai Pemoderasi Pengaruh Opini Auditor, Profitabilitas, Dan Debt To
Equity RatioTerhadap Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 14(3)
16
Prabasari, I GA Ayu Ratih Dan Merkusiwati, N K Lely Aryani. 2017. “Pengaruh
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Komite Audit Pada Audit Delay
Yang Dimoderasi Oleh Reputasi KAP”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana20(2) ; 1704-1733.
Prakoso, Riyan Tri, dkk. 2017. “Pengaruh Kepemilikan Publik, Solvabilitas Dan
Profitabilitas Terhadap Audit Delay Dengan Reputasi Kantor Akuntan
Publik Sebagai Variabel Moderating”. Jurnal Akuntansi Dan Sistem
Teknologi Informasi 13 ; 179 – 189
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, cv.
Bandung.
Sulthoni, Moch. 2013, “Determinan Audit Delay dan Pengaruhnya terhadap
Reaksi Investor”. Jurnal Akuntansi Aktual 2(1) ; 9-18.
Sunaningsih, S. N. 2014. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Audit Delay
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2011 dan 2012). Skripsi. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Suwadjono. 2002. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangn. Edisi
Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Verawati, NM Adhika dan Wirakusuma, Made Gede. 2016. “Pengaruh Pergantian
Auditor, Reputasi Kap, Opini Audit Dan Komite Audit Pada Audit
Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 17(2) ; 1083-1111.
Wulandari, NP Winda dan Utama, IM Karya. 2016. “Reputasi Kantor Akuntan
Publik Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profitabilitas Dan Solvabilitas Pada
Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 17(2) ; 1455-
1484
www. idx.co.id
Recommended