PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF SAINS DAN RELIGI

Preview:

DESCRIPTION

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF SAINS DAN RELIGI. SAJIDAN FKIP UNS. HUBUNGAN TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI. PERAN GEN DALAM PEMBUATAN MATA. Bola Mata = 200 enzim  1800 As.Amino Retina = 100 enzim  520 As.Amino Lensa Mata = 50 enzim  420 As.Amino - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF SAINS DAN RELIGI

SAJIDAN FKIP UNS

Launch ELSI.lnk

HUBUNGAN TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI

PERAN GEN DALAM PEMBUATAN MATA

1. Bola Mata = 200 enzim 1800 As.Amino

2. Retina = 100 enzim 520 As.Amino

3. Lensa Mata = 50 enzim 420 As.Amino

4. Kelopak Mata = 150 enzim 720 As.Amino

5. Rambut Mata = 50 enzim 230 As.Amino

6. Kornea Mata = 50 enzim 250 As.Amino

Pertanyaan :1. Berapa GEN yang terlibat dalam pembuatan mata ?

2. Berapa NUKLEOTIDA yang terlibat dalam pembuatan mata ?

3. Berapa KODON yang terlibat dalam pembuatan mata ?

4. Berapa TAHAP yang harus ditempuh dalam pembuatan mata ?

Fenotipe dan Genotipe

• Genonotipe yaitu : Susunan kode gen pada DNA yang mengkode karakter tertentu pada individu.

• Fenotipe yaitu : Bentuk luar atau karakter yang tampak pada suatu individu .

• Selain faktor genotipe sebagai faktor yang berpengaruh, juga terdapat faktor lainnya yang sangat bekerja aktif pada diri manusia, diantara yang terpenting adalah: pendidikan, kondisi keluarga, masyarakat, ekonomi, budaya, makanan, udara, iklim dan sebagainya. Dari faktor-faktor tersebut dapat disebut yaitu: Faktor lingkungan.

SD

SMP

PT

expl

orin

g – s

tren

gthe

ning

- em

power

ing

SMA

PendidikanKARAKTER

inte

gras

i & p

embi

asaa

n

“…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnyabudi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup

anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro)

Pendidikan Komprehensif:Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif

PendidikanAKADEMIK

GURU Guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama, mendidik_, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini.(UUGD. No. 14 tahun 2005: Bab I, Pasal 1).

Key person in the classroom (perannya tak dapat digantikan).

GURUKualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi

GURU

WAJIB

Memiliki Kualifikasi Akademik

Diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4

Memiliki Kompetensi

Pedagogik: Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kepribadian: Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Profesional: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.

Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Memiliki Sertifikat Pendidik

Sertifikasi Pendidik diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi yang ditunjuk oleh Pemerintah.

KOMPE-TENSIBAGUS

PENGHA-SILANBAGUS

KINERJABAGUS

KBMBAGUS

PENDIDIKANBERMUTU

KERANGKA KONSEPTUAL SERTIFIKASI

UUGD no 14 tahun 2005

• Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.

• Guru tidak hanya menjalankan fungsi alih ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai (values) serta membangun karakter (character building) peserta didik secara berkelanjutan

21

INTERVENSI

HABITUASI

Perilaku Berkarakter

MASYA-RAKAT

PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAANAgama, Pancasila, UUD 1945,

UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas

Teori Pendidikan,

Psikologi, Nilai, Sosial Budaya

Pengalaman terbaik (best practices)dan

praktik nyata

Nilai-nilai Luhur

PERANGKAT PENDUKUNGKebijakan, Pedoman, Sumber Daya,

Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan.

GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER

KELUARGASATUAN

PENDIDIKAN

KEGIATANKESEHARIAN DI RUMAH

KEGIATANEKSTRA KURIKULER__

KBM DI KELAS_

Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb.

Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel_

Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan

Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan

STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH

22

BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPANKESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN_ )

Hasil penelitian tentang pendidikan Karakter

Zuchdi dkk (2010) menyatakan bahwa hasil penelitian pendidikan karakter di semua jenjang sekolah di Daerah Istimewa Yokyakarta:

• 1). Konteks institusional sekolah masih belum optimal mendukung pelaksanaan pendidikan karakter.

• 2). Strategi indoktrinasi masih digunakan, meskipun porsinya tidak terlalu besar, keteladanan dari guru masih kurang, fasilitasi nilai yang sangat sesuai untuk melatih kemampuan membuat keputusan masih tidak banyak digunakan, dan pengembangan ketrampilan hidup (soft skill) yang terkait dengan nilai dan moralitas juga belum maksimal.

• 3). Iklim pendidikan karakter belum kondusif.

Strategi dalam pendidikan karakter pada satuan pendidikan dapat dilakukan melalui antara lain:

• Keteladanan• Penanaman kedisiplinan• Pembiasaan• Menciptakan suasana yang konduksif• Integrasi dan internalisasi

KARAKTER KUAT RELIGIUS

JUJUR

MANDIRI

KREATIF

DISIPLIN

TANGGUNG JAWAB

KETELADANAN

KERJA KERAS

I’TIBAR KEHIDUPAN “Allah membuat perumpamaan sebuah negeri yang dahulunya

aman dan tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah di semua penjuru, lalu penduduknya mengingkari nikmat Allah, karena itu lalu Allah membiarkan mereka merasakan pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat” (Q.S. An-Nahl:112).

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik bagaikan pohon yang baik, akarnya kuat menghunjam ke bumi, (ranting) dan dahannya menjulang ke angkasa; pohon itu terus berbuah setiap saat (tiada henti) atas izin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan seperti itu agar manusia memperoleh peringatan” (QS Ibrahim 24-26)

I’TIBAR KEHIDUPAN Nabi Muhammad saw diperintahkan oleh Tuhan untuk mengisahkan

cerita dalam al-Qur’an tentang para rasul, seperti nabi Musa, Harun, Ismail, Nuh bahwa mereka menyungkur bersujud dan menangis bila ditunjukkan ayat-ayat Allah. Selanjutnya Allah memperingatkan: “Maka datanglah sesudah mereka, generasi yang jelek, menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka itulah yang jelas akan sesat. Kecuali orang yang bertaubat, beriman, dan beramal salih. Maka mereka itu akan masuk surga dan tidak mungkin dianiaya (dirugikan) sedikitpun”. (Q.S. Maryam 59-60)

Nabi bersabda: Ketahuilah bahwa dalam diri setiap kalian ada ”mudghoh” (segumpal daging), jika mudghoh itu bersih maka semua yang ditampilkan oleh orang tersebut juga bersih (baik), dan jika mudghoh itu rusak maka yang ditampilkan oleh orang tersebut juga rusak (tidak baik). Ketahuilah bahwa yang disebut mudghoh itu adalah al-qolb (hati). (Al-Hadist)

BANGSA INDONESIA MENGALAMI KRISIS

KEPRIBADIAN ?

Timbulkan Akibat Buruk: - Karakter Bangsa Luntur- Krisis Multidimensi

Dan perumpamaan kalimat (kebijakan) yang buruk bagaikan pohon yang

buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari

permukaan bumi; tidak dapat tegak sedikitpun.

(Ibrahim:26)

Recommended