View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
1/25
1
A. JUDUL : PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPETHE POWER OF TWO (KEKUATAN DUA KEPALA)
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWAPADA POKOK BAHASAN ALAT ALAT OPTIK DIKELAS VIII SMP N MUHAMMADIAH KUOK
B. BIDANG ILMU: Pendidikan Fisika
C. PENDAHULUAN
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.
Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek
organisme atau pribadi (Djamarah, 2006). Hamalik (2007) juga menambahkan
bahwa belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai
tujuan.
Secara tradisional pelaksanaan pembelajaran masih diterjemahkan sebagai
proses mentransfer informasi dari guru kepada siswa, dalam hal ini guru bertindak
sebagai pihak yang berperan aktif sedangkan siswa hanya menerima apa yang
disampaikan oleh guru. Prinsip yang paling penting dalam pendidikan sekarang
adalah guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa,
tetapi siswa harus bisa membangun sendiri pengetahuan dari dalam dirinya
sendiri. Guru disini hanya berperan sebagai fasilisator dan motivator dalam proses
belajar siswa. Majid (2007) menyatakan bahwa kedudukan siswa dalam
kurikulum berbasis kompetensi merupakan produsen artinya siswa sendirilah
yang mencari tahu pengetahuan yang dipelajarinya.
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
2/25
2
Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan
itu tidak datang dari luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam
struktur kognitif yang dimilikinya. Atas dasar asumsi itulah, pembelajaran
berpikir memandang bahwa mengajar itu bukanlah memindahkan pengetahuan
dari guru kepada siswa, melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan siswa
dapat membangun sendiri pengetahuannya (Sanjaya, 2008).
Berdasarkan informasi dari salah seorang guru fisika kelas VIII SMP N
Muhammadiah Kuok menyatakan bahwa guru lebih cenderung melaksanakan
proses belajar mengajar yang masih terpusat kepada guru, materi pelajaran
diberikan begitu saja sedangkan siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Lebih
lanjut guru tersebut menambahkan apabila diberikan soal latihan dan siswa
diminta untuk maju menyelesaikan soal tersebut, siswa yang sering maju hanya
siswa-siswa tertentu saja sedangkan siswa yang lain hanya ingin menunggu
jawaban dari temannya tersebut. Interaksi yang terjadi antara guru dan siswa pun
didominasi oleh siswa-siswa tersebut, sehingga tidak semua siswa dapat aktif
dalam proses pembelajaran. Padahal belajar hanya mungkin terjadi apabila anak
aktif mengalami sendiri (Dimyati, 2002). Hal ini mengakibatkan suasana kelas
membosankan dan kurangnya perhatian untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
Untuk mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan, seorang guru harus
mengupayakan agar siswa aktif dalam proses belajar. Guru diharapkan mampu
memilih cara mengajar sehingga dapat mengaktifkan siswa, diantaranya :
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
3/25
3
1. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
( student centered approach ) dan (2) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru ( teacher centered approach ).
2. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplemnatsikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode
pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu.
3. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplentasikan statu metode secara spesifik.
4. Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknikpembelajaran tertentu yang sifatna individual.
5. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
bergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
6. Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup
tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses
kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan (Sudjana, 2000).
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
4/25
4
Dari ke enam jenis pembelajaran diatas yang dapat mengaktifkan siswa
dalam relajar adalah strategi pembelajaran, karena didalam strategi telah disusun
sedemikian rupa agar siswa bias belajar secara aktif dengan menggunakan
pemikirannya artinya mereka diajar tidak hanya menerima dari guru saja. Siswa
dapat aktif jika diberikan strategi pembelajaran yang tepat. Tanpa suatu strategi
yang cocok, tepat dan jitu, tidak mungkin tujuan dari proses pembelajaran dapat
tercapai.
Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang diharapkan dapat
mengaktifkan siswa dan mengatasi permasalahan di atas adalah strategi
pembelajaran The Power Of Two . Zaini (2008) menyatakan strategi ini
mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua jauh lebih baik daripada berpikir
sendiri. Strategi pembelajaran The Power Of Two ini terdiri dari dua orang
sehingga kerjasama dan komunikasi lebih terjalin dengan baik. Mafatih (dalam
Ramadhan 2009) menambahkan bahwa strategi pembelajaran The Power Of Two
termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil
dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran
teman sendiri dengan anggota dua orang didalamnya untuk mencapai kompetensi
dasar.
Strategi pembelajaran The Power Of Two telah diteliti oleh Wahyuningsih
(2008) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif The Power Of Two terhadap prestasi belajar matematika. Kelebihan
strategi The Power Of Two ini antara lain siswa tidak terlalu bergantung kepada
guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan dan kemampuan berfikir siswa
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
5/25
5
sendiri. Siswa juga dapat belajar untuk mengungkapkan ide-ide ataupun
gagasannya kepada orang lain. Penelitian ini juga diteliti oleh Eka Yuliana (2009)
juga mengatakan bahwa ada pengaruh terhadap prestasi yang diperoleh siswa
tersebut, yakni siswa belajar menjadi lebih aktif, sehingga tujuan pembelajaran
mudah dicapai.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran
Aktif Tipe The Power Of Two (Kekuatan Dua Kepala) Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Alat Alat Optik Di Kelas Viii
SMP N Muhammadiah Kuok
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah penerapan pembelajaran kooperatif strategi The Power Of Two
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan alat-alat
optik di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok?
2) Berapa besar peningkatan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran
kooperatif strategi The Power Of Two pada pokok bahasan alat- alat optik
di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok?
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
6/25
6
E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran
kooperatif strategi The Power Of Two pada pokok bahasan alat-alat optik
di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok.
2. Besarnya peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan
pembelajaran kooperatif strategi The Power Of Two pada pokok bahasan
alat-alat optik di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok.
F. MANFAAT PENELITIAN
Jika hipotesis dari penelitian ini diterima, maka diharapkan dapat
bermanfaat bagi :
1. Siswa, untuk melatih agar dapat belajar secara aktif dan bermakna, belajar
untuk mengemukakan ide/gagasan, menanamkan kepercayaan akan
kemampuan diri sendiri, serta meningkatkan prestasi belajar siswa terutama
mata pelajaran fisika.
2. Guru, untuk bahan pertimbangan sebagai salah satu alternatif strategi
pembelajaran fisika.
3. Sekolah, sebagai salah satu masukan untuk meningkatkan hasil belajar
fisika di sekolah.
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
7/25
7
4. Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan berpijak dalam
rangka menindaklanjuti penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih
luas.
G. LANDASAN TEORI
1. Prestasi Belajar
Slameto (1995) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2007).
Implikasi dari belajar adalah prestasi belajar. Prestasi belajar dapat
diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu, dapat berupa kesenangan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri setelah mengalami suatu proses belajar
dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga diartikan sebagai kemampuan
maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang menghasilkan
pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan (Yasa, 2008). Prestasi belajar dapat dilihat
dari nilai siswa setelah mengikuti tes materi pelajaran, baik disetiap akhir
pertemuan, pertengahan semester, maupun pada akhir semester.
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
8/25
8
2. Pembelajaran Aktif tipe The Power Of Two
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang mengajak peserta didik
untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti
mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif
menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi yang
disampaikan. Dengan belajar aktif ini peserta didik diajak untuk turut serta dalam
semua proses pembelajaran. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan
merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan.(Zaini,2008)
Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa strategi adalah suatu pola yang
direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan,
isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan (Sudjana, 2000).
Kemp (dalam Sanjaya 2008) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Silberman (2007) menyatakan salah satu cara terbaik untuk
mengembangkan belajar yang aktif adalah memberikan tugas belajar yang
diselesaikan dalam kelompok kecil peserta didik. Dukungan sejawat, keragaman
pandangan, pengetahuan dan keahlian, membantu mewujudkan belajar kolaboratif
yang menjadi satu bagian yang berharga untuk iklim belajar di kelas. Salah satu
diantaranya adalah strategi pembelajaran The Power Of Two. Strategi The Power
Of Two berarti menggabungkan kekuatan dua kepala. Menggabungkan dua kepala
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
9/25
9
dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, yaitu masing-masing siswa
berpasangan. Kegiatan ini dilakukan agar munculnya suatu sinergi yakni dua
kepala lebih baik dari satu.
Adapun langkah-langkah pelakanaan strategi The Power Of Two ini
adalah:
1. Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan
pemikiran.
2. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
secara individual.
3. Setelah semua peserta didik menjawab dengan lengkap semua pertanyaan,
mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu
sama lain dan membahasnya.
4. Mintalah pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap
pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.
5. Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan
jawaban setiap pasangan di dalam kelas (Zaini, 2008).
Agar pelaksanaannya dapat menghemat waktu perlu adanya variasi-variasi
yaitu menentukan pertanyaan tertentu untuk pasangan tertentu. Ini lebih baik
daripada tiap pasangan menjawab semua pertanyaan (Silberman, 2007).
Pada akhir setiap pertemuan, guru mengadakan evaluasi berupa kuis yang
dikerjakan oleh siswa secara individu. Skor yang diperoleh siswa dalam evaluasi
tersebut selanjutnya diproses untuk menentukan nilai perkembangan individu
yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok.
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
10/25
10
Langkah-langkah menentukan tingkat penghargaan yang akan diberikan
kepada kelompok adalah sebagai berikut :
1. Menghitung skor tes individu dan menentukan nilai perkembangan
individu
Perhitungan skor tes individu ditujukan untuk menentukan nilai
perkembangan individu yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok.
Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih perolehan skor
dasar dengan skor kuis pada setiap kali tatap muka. Selisih skor tersebut
dijadikan patokan untuk menentukan perolehan poin yang akan disumbangkan
setiap anggota kelompok terhadap kelompok masing-masing berdasarkan
kriteria yang ditentukan. Dengan cara ini, setiap anggota kelompok memiliki
kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor bagi
kelompoknya. Skor ini turut menentukan tingkat penghargaan yang akan
diterima setiap kelompok.
Nilai individu dalam pembelajaran kooperatif strategi The Power Of Two ini
mengacu pada kriteria model evaluasi cooperative learning yang dibuat oleh
Slavin (2009) pada tabel berikut :
Tabel 2 Nilai perkembangan individu
Skor Poin kemajuan
Lebih 10 poin dibawah skor awal
10 sampai 1 poin dibawah skor awal
Sama dengan skor awal sampai 10 poin diatasnya
Lebih dari 10 poin diatas skor awal
5
10
20
30
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
11/25
11
Hasil sempurna (tidak berdasarkan skor dasar awal) 30(Slavin , 2009)
2. Menghitung rata-rata nilai perkembangan individu dan memberi
penghargaan kepada kelompok.
Skor kelompok dihitung berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang
disumbangkan anggota kelompok. Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan
individu tersebut maka tingkat penghargaan kelompok dapat ditentukan.
Tingkat penghargaan yang diberikan pada prestasi kelompok dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3 Tingkat penghargaan kelompok
Kriteria (rata-rata tim) Penghargaan
15
16
17
Tim baik
Tim sangat baik
Tim super (Slavin, 2009)
3. Penerapan Strategi Pembelajaran aktif tipe The Power Of Two PadaPokok Bahasan alat-alat optik
Pokok bahasan Alat-Alat Optik merupakan salah satu pokok bahasan yang
dipelajari di kelas VIII dan terdiri dari beberapa sub pokok bahasan, yaitu: Mata,
Kamera, Lup, Mikroskop, Teleskop dan Proyektor.
Penerapan strategi pembelajaran aktif The Power Of Two pada pokok
bahasan alat-alat optik ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan, melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
12/25
12
1. Mengelompokkan siswa secara berpasangan dengan pengelompokkan
heterogen berdasarkan kemampuan akademiknya.
2. Memberi penjelasan mengenai strategi pembelajaran kooperatif The
Power Of Two .
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Menyampaikan materi kepada siswa.
5. Memberikan LKS kepada siswa.
6. Meminta siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat dalam LKS secara
individu. Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan
dan pemikiran (Zaini, 2008).
7. Setelah semua siswa selesai membuat jawaban, guru mempersilahkan
siswa untuk berpasangan dan saling berbagi mengenai jawaban individu
yang telah mereka kerjakan tadi.
8. Meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru dari masing-masing
pertanyaan yang diberikan.
9. Ketika semua pasangan telah menulis jawabannya, guru membandingkan
jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan lain dengan cara
diundi. Pasangan yang mendapat undian untuk tampil, akan
mempresentasikan jawabannya di depan kelas, sementara pasangan yang
lain menyimak dan menanggapi presentasi tersebut.
10. Bersama siswa mengukuhkan jawaban yang benar.
11. Bersama siswa merangkum materi pelajaran.
12. Memberikan evaluasi berupa kuis.
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
13/25
13
4. Pengaruh Pembelajaran aktif tipe The Power Of Two Pada Pokok Bahasan alat- alat Optik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Strategi The Power Of Two ini menekankan pada keaktifan siswa dengan
melibatkan siswa secara aktif melalui diskusi mengenai jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan pasangannya. Dalam hal ini, siswa
kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah. Dalam proses
tutorial ini, siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan akademiknya
karena memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran lebih
mendalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi tersebut
(Ibrahim, 2000).
Slameto (1995) menyatakan bahwa penerimaan pelajaran jika dengan
aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan,
diolah, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Dengan
menggunakan strategi The Power Of Two diharapkan dapat meningkatkan belajar
lebih aktif dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil
siswa (Atik, 2009).
Strategi pembelajaran The Power Of Two memiliki beberapa keunggulan
antara lain:
1. Siswa tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dan
belajar dari siswa lain.
2. Mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan ide atau gagasan
kemudian membandingkannya dengan orang lain.
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
14/25
14
3. Membantu siswa untuk dapat bekerjasama dengan orang lain.
4. Membantu siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam melaksanakan
tugasnya.
5. Meningkatkan motivasi dan ransangan untuk berfikir.
6. Meningkatkan prestasi akademik serta kemampuan sosialnya.
Secara keseluruhan penerapan strategi pembelajaran The Power Of Two
bertujuan agar membiasakan siswa belajar aktif baik secara individu maupun
berkelompok dan membantu siswa agar dapat bekerja sama dengan orang lain.
Dengan demikian pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran The Power
Of Two pada pokok bahasan alat-alat optik ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran kimia sehingga prestasi belajar yang
diperolehnya juga diharapkan dapat meningkat.
5. Hasil Belajar Kognitif
Menurut Ibrahim (2006) hasil belajar siswa menyangkut semua perubahan
perilaku yang dialami oleh siswa sebagai akibat proses belajar baik sebagai
instructional effect maupun nurturants effect. Tingkah laku yang dimaksud dapat
berupa keterampilan intelektual (kognitif), keterampilan proses (kognitif dan
kinerja), keterampilan psikomotor (kinerja), keterampilan sosial, maupun sikap.
Keterampilan intelektual (kognitif) menurut Anderson dan Krathwol
mencakup:
1. Mengingat (remember ) yaitu kemampuan manusia berupa kemampuan untuk
memanggil kembali pengetahuan yang relevan yang tersimpan di dalam
memori jangka panjang. Ada dua macam kemampuan ini yaitu kemampuan
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
15/25
15
memanggil/mengingat (recalling) dan kemampuan mengenal
(mengidentifikasi).
a. Recalling yaitu kemampuan untuk sekedar memanggil kemampuan yang
relevan dari memori jangka panjang.
b. Identifikasi yaitu kemampuan seseorang untuk melokalisasi pengetahuan
yang terdapat di memori jangka panjangnya, yang konsisten dengan materi
yang disajikan.
2. Memahami (understand) yaitu seseorang dikatakan memahami bila dia
mampu membangun pengertian dari pesan pembelajaran dalam bentuk
komunikasi lisan, tertulis maupun gambar. Terdapat tujuh kategori memahami,
mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
a. Interpretasi yaitu kemampuan seseorang untuk mengubah suatu bentuk
representasi misalnya numerik ke dalam bentuk lain misalnya verbal atau
dari bentuk verbal misalnya ke dalam bentuk grafik dan sebaliknya.
b. Memberi contoh adalah kemampuan seseorang untuk menemukan contoh
spesifik terhadap suatu konsep atau prinsip. Kemampuan ini disebut juga
kemampuan mengilustrasi.
c. Klasifikasi adalah kemampuan seseorang untuk dapat menyatakan apakah
suatu objek itu merupakan anggota atau bukan anggota dari suatu
kelompok atau kategori.
d. Membuat rangkuman atau abstrak atau membuat generalisasi, adalah
kemampuan seseorang untuk abstraksi dari suatu tema umum.
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
16/25
16
e. Membuat referensi yaitu kemampuan seseorang untuk merumuskan
kesimpulan logis berdasarkan pada informasi yang disajikan.
f. Membandingkan yaitu kemampuan seseorang untuk melacak
keterhubungan suatu ide atau konsep, melihat perbedaan dan persamaan
g. Menjelaskan adalah kemampuan seseorang untuk membangun model
sebab akibat terhadap suatu sistem tertentu.
3. Menerapkan (apply) yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan atau
menggunakan suatu prosedur pada situasi baru yang disediakan. Terdapat dua
kategori menerapkan yaitu executing (melakukan) dan implementing
(menggunakan).
a. Executing adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu prosedur
sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya.
b. Implementing adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan suatu
prosedur atau pengetahuannya pada tugas-tugas yang baru dan tidak
familiar dengannya.
4. Menganalisis yaitu kemampuan seseorang untuk mengurai suatu material
menjadi bagian-bagian penyusunnya dan dapat menentukan bagaimana
masing-masing bagian berhubungan satu sama lain untuk membangun suatu
struktur atau untuk mencapai tujuan tertentu. Menganalisis terdiri dari tiga
kategori, yaitu membedakan, mengorganisasi dan mendekontruksi atau
merincikan.
a. Membedakan adalah kemampuan seseorang untuk membedakan bagian
yang tidak relevan dan yang relevan dari suatu objek yang disajikan.
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
17/25
17
b. Mengorganisasi adalah kemampuan seseorang untuk menentukan
bagaimana masing-masing bagian itu cocok dan dapat berfungsi secara
bersama-sama di dalam suatu struktur.
c. Mendekonstruksi/mencirikan adalah kemampuan seseorang untuk
menentukan sudut pandang, bias atau nilai objek yang disajikan.
5. Mengevaluasi adalah kemampuan seseorang untuk membuat keputusan
berdasarkan pada kriteria atau standar. Terdapat dua kategori evaluasi yaitu
mengecek dan mengkritisi.
a. Mengecek adalah kemampuan seseorang untuk melacak ketidakefektifan
suatu prosedur. Untuk melakukan pengecekan biasanya menggunakan
kriteria internal.
b. Mengkritisi pada dasarnya sama dengan mengecek, hanya disini
ketidakkonsistenan dilacak dengan menggunakan kriteria eksternal.
6. Mencipta yaitu kemampuan seseorang untuk menggabungkan unsur-unsur
secara bersama-sama sehingga koheren atau dapat berfungsi. Ada tiga kategori
mencipta, yaitu berhipotesis, membuat rancangan, dan producing
(menghasilkan).
a. Berhipotesis ( generating) yaitu kemampuan seseorang untuk merumuskan
hipotesis alternatif berdasarkan pada kriteria tertentu.
b. Berencana ( planning) yaitu kemampuan seseorang untuk membuat
rancangan cara menyelesaikan suatu tugas yang diberikan.
Menemukan atau menghasilkan produk tertentu atau melaksanakan rencananya
dalam rangka membuat atau berkreasi
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
18/25
18
H. HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang serta tinjauan teoretis yang telah dipaparkan,
maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Strategi The Power Of Two Dapat
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan alat alat optik di
Kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok .
I. METODA PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N Muhammadiah Kuok di kelas
VIII semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010.
2. Bentuk Penelitian
Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian eksperimen, yaitu memberi
perlakuan pada subjek penelitian dengan menerapkan strategi The Power Of Two
pada pelajaran Fisika.
3. Populasi dan Sampel
Penelitian ini akan dilakukan di SMP N Muhammadiah Kuok dengan
subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.
4. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan The one-shot case study. Dalam rancangan ini, perlakuan dikenakan
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
19/25
19
pada suatu kelompok unit percobaan tertentu, kemudian diadakan pengukuran
terhadap variable dependen (M.Nazir, 2005). Sesuai dengan perumusan masalah
yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, di mana tahap pelaksanaan
penelitian ini meliputi penyajian pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran The Power Of Two pembelajaran (X) dan tes hasil belajar sesudah
perlakuan (T).
Rancangan The one-shot case study tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Treatment Postest
Dimana: X = Perlakuan melalui penerapan model pembelajaran Peer Lessons
T = Tes hasil belajar kognitif
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini terdiri dari perangkat pembelajaran dan
instrumen pengumpulan data.
1.1 Perangkat Pembelajaran
Silabus
Silabus dan sistem penilaian disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi
pada pencapaian kompetensi, yang memuat identitas sekolah, standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok dan uraian materi pokok,
TX
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
20/25
20
pengalaman belajar, indikator, penilaian yang meliputi jenis tagihan,
bentuk instrumen dan contoh instrumen, alokasi waktu, dan sumber
bahan/alat (lampiran 1)
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam
silabus. RPP disusun secara sistematis berisi standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan sumber pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran yang memuat pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup
dengan berpedoman kepada langkah-langkah penerapan model
pembelajaran The Power Of Two .
c. Lembar Topik Materi
Lembar kegiatan merupakan salah satu sarana yang digunakan guru untuk
meningkatkan keterlibatan siswa atau aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar. Lembar kerja siswa berisi tujuan materi dan soal-soal yang
berhubungan dengan topik materi.
1.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes
hasil belajar (keterampilan kognitif). Instrumen pengumpulan data ini
bertujuan untuk mengetahui daya serap, efektifitas, dan ketuntasan belajar
siswa. Tes hasil belajar ini disusun oleh peneliti berdasarkan tujuan
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
21/25
21
pembelajaran.. Tes ini telah diujikan sebagai pembanding di kelas lain dengan
materi yang sama.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis deskriptif yaitu dengan mendiskripsikan hasil belajar keterampilan
kognitif siswa setelah penerapan metode The Power Of Two yang meliputi :
a. Daya Serap
Daya serap siswa didefinisikan sebagai kemampuan siswa terhadap materi
yang disajikan dalam proses pembelajaran. Daya serap dihitung dari perbandingan
antara skor yang diperoleh siswa terhadap skor maksimum yang ditetapkan.
Untuk mengetahui daya serap yang diperoleh siswa digunakan ketentuan:
00100 x
maksimum skor siswadiperoleh yang skor
Serap Daya =
Untuk mengkategorikan daya serap yang diperoleh siswa dari hasil belajar
digunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel 1. Kategori Daya Serap Siswa
Interval (%) Kategori85-10070-8450-690-49
Amat baik Baik
Cukup baik Kurang baik
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
22/25
22
b. Efektifitas Pembelajaran
Efektifitas pembelajaran adalah keberhasilan suatu pembelajaran
berdasarkan daya serap rata-rata kelas. Setelah kegiatan belajar mengajar
dilakukan, maka diketahui efektifitas pembelajaran. Pedoman untuk mengetahui
efektifitas pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kategori Efektifitas Pembelajaran
Daya serap rata-rata kelas Kategori
91-10081-9071-8061-70
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
23/25
23
b. Ketuntasan Tp Individual dan Ketuntasan Tp Klasikal
%1001
=nkeseluruha siswa Jumlah
TP benar menjawab yang siswa JumlahTP Ketuntasan
Dengan kriteria suatu TP dinyatakan tuntas apabila 70% dari jumlah siswa
menjawab benar TP tersebut.
%100=nkeseluruhaTP Jumlah
tuntas yang TP Jumlahklasikal TP Ketuntasan
Kriteria ketuntasan TP secara klasikal dinyatakan tuntas bila 75% dari seluruh
TP tuntas.
J. DAFTAR PUSTAKA
8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
24/25
24
Atik Larasati, F., 2009, Keefektifan Strategi Belajar The Power Of Two DalamMeningkatkan Keberhasilan Pembelajaran Aqidah Akhlak Di MTS
Darussalam Sukodadi Lamongan , http://digilab.sunan-ampel.ac.id (20Maret 2010).
Dimyati, dan Mudjiono., 2002, Belajar dan Pembelajaran , Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., 2006, Strategi Belajar Mengajar , Rineka Cipta,Jakarta.
Hamalik, O., 2007, Proses Belajar Mengajar , Bumi Aksara, Jakarta.
Hartono, 2007, Strategi Pembelajaran Active , http://sditalqalam.wordpress.com/(28 januari 2010)
Ibrahim, M., 2000, Pembelajaran Kooperatif , University Press, Universitas Negeri Surabaya.
Majid, A., 2007, Perencanaan Pembelajaran , Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nazir, M., 2005, Metode Penelitian , Ghalia Indonesia, Jakarta.
Ramadhan, T., 2009, Strategi Belajar Kekuatan Berdua (The Power Of Two) Dalam Pembelajaran Matematika, http://tarmizi.wordpress.com (17 Februari2010).
Sanjaya, W., 2008, Strategi Pembelajaran , Kencana, Jakarta.
Silberman, M., 2007, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif , PustakaInsan Madani, Yogyakarta.
Slameto, 1995, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya , Rineka Cipta,Jakarta.
Slavin, R., 2009, Cooperatif Learning, Teori, Riset dan Praktik , Nusa media,Bandung.
Sudjana, 2005, Metode Statistik , Tarsito, Bandung.
Sudjana, 2000, Strategi Pembelajaran , Falah Production, Bandung.
Suherman, E., 2008, Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi KompetensiSiswa , www.fazridok.blogspot.com (6 Januari 2010).
Wahyuningsih, E., 2009, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe The Power Of Two Dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar
http://www.fazridok.blogspot.com/http://www.fazridok.blogspot.com/8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two
25/25
25
Matematika Ditinjau Dari Aktifitas Siswa, http://etd.eprints.ums.ac.id (20Maret 2010).
Yasa, D., 2008, Aktivitas dan Prestasi Belajar , www.ipotes.wordpress.com (6Februari 2010).
Zaini, H., Munthe, B., Ayu, S., 2008, Strategi Pembelajaran Aktif , Pustaka InsanMadani, Yogyakarta.
http://www.ipotesis.wordpress.com/http://www.ipotesis.wordpress.com/Recommended