Pembelajaran the Power of Two

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    1/25

    1

    A. JUDUL : PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPETHE POWER OF TWO (KEKUATAN DUA KEPALA)

    UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWAPADA POKOK BAHASAN ALAT ALAT OPTIK DIKELAS VIII SMP N MUHAMMADIAH KUOK

    B. BIDANG ILMU: Pendidikan Fisika

    C. PENDAHULUAN

    Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.

    Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

    pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

    organisme atau pribadi (Djamarah, 2006). Hamalik (2007) juga menambahkan

    bahwa belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai

    tujuan.

    Secara tradisional pelaksanaan pembelajaran masih diterjemahkan sebagai

    proses mentransfer informasi dari guru kepada siswa, dalam hal ini guru bertindak

    sebagai pihak yang berperan aktif sedangkan siswa hanya menerima apa yang

    disampaikan oleh guru. Prinsip yang paling penting dalam pendidikan sekarang

    adalah guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa,

    tetapi siswa harus bisa membangun sendiri pengetahuan dari dalam dirinya

    sendiri. Guru disini hanya berperan sebagai fasilisator dan motivator dalam proses

    belajar siswa. Majid (2007) menyatakan bahwa kedudukan siswa dalam

    kurikulum berbasis kompetensi merupakan produsen artinya siswa sendirilah

    yang mencari tahu pengetahuan yang dipelajarinya.

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    2/25

    2

    Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan

    itu tidak datang dari luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam

    struktur kognitif yang dimilikinya. Atas dasar asumsi itulah, pembelajaran

    berpikir memandang bahwa mengajar itu bukanlah memindahkan pengetahuan

    dari guru kepada siswa, melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan siswa

    dapat membangun sendiri pengetahuannya (Sanjaya, 2008).

    Berdasarkan informasi dari salah seorang guru fisika kelas VIII SMP N

    Muhammadiah Kuok menyatakan bahwa guru lebih cenderung melaksanakan

    proses belajar mengajar yang masih terpusat kepada guru, materi pelajaran

    diberikan begitu saja sedangkan siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Lebih

    lanjut guru tersebut menambahkan apabila diberikan soal latihan dan siswa

    diminta untuk maju menyelesaikan soal tersebut, siswa yang sering maju hanya

    siswa-siswa tertentu saja sedangkan siswa yang lain hanya ingin menunggu

    jawaban dari temannya tersebut. Interaksi yang terjadi antara guru dan siswa pun

    didominasi oleh siswa-siswa tersebut, sehingga tidak semua siswa dapat aktif

    dalam proses pembelajaran. Padahal belajar hanya mungkin terjadi apabila anak

    aktif mengalami sendiri (Dimyati, 2002). Hal ini mengakibatkan suasana kelas

    membosankan dan kurangnya perhatian untuk mengikuti proses pembelajaran

    dengan baik.

    Untuk mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan, seorang guru harus

    mengupayakan agar siswa aktif dalam proses belajar. Guru diharapkan mampu

    memilih cara mengajar sehingga dapat mengaktifkan siswa, diantaranya :

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    3/25

    3

    1. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

    pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan

    tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di

    dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode

    pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari

    pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)

    pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa

    ( student centered approach ) dan (2) pendekatan pembelajaran yang

    berorientasi atau berpusat pada guru ( teacher centered approach ).

    2. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

    mengimplemnatsikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan

    nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode

    pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu.

    3. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan

    seseorang dalam mengimplentasikan statu metode secara spesifik.

    4. Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan

    metode atau teknikpembelajaran tertentu yang sifatna individual.

    5. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

    bergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

    6. Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara

    sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup

    tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses

    kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan (Sudjana, 2000).

    http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/
  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    4/25

    4

    Dari ke enam jenis pembelajaran diatas yang dapat mengaktifkan siswa

    dalam relajar adalah strategi pembelajaran, karena didalam strategi telah disusun

    sedemikian rupa agar siswa bias belajar secara aktif dengan menggunakan

    pemikirannya artinya mereka diajar tidak hanya menerima dari guru saja. Siswa

    dapat aktif jika diberikan strategi pembelajaran yang tepat. Tanpa suatu strategi

    yang cocok, tepat dan jitu, tidak mungkin tujuan dari proses pembelajaran dapat

    tercapai.

    Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang diharapkan dapat

    mengaktifkan siswa dan mengatasi permasalahan di atas adalah strategi

    pembelajaran The Power Of Two . Zaini (2008) menyatakan strategi ini

    mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua jauh lebih baik daripada berpikir

    sendiri. Strategi pembelajaran The Power Of Two ini terdiri dari dua orang

    sehingga kerjasama dan komunikasi lebih terjalin dengan baik. Mafatih (dalam

    Ramadhan 2009) menambahkan bahwa strategi pembelajaran The Power Of Two

    termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil

    dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran

    teman sendiri dengan anggota dua orang didalamnya untuk mencapai kompetensi

    dasar.

    Strategi pembelajaran The Power Of Two telah diteliti oleh Wahyuningsih

    (2008) yang menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran

    kooperatif The Power Of Two terhadap prestasi belajar matematika. Kelebihan

    strategi The Power Of Two ini antara lain siswa tidak terlalu bergantung kepada

    guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan dan kemampuan berfikir siswa

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    5/25

    5

    sendiri. Siswa juga dapat belajar untuk mengungkapkan ide-ide ataupun

    gagasannya kepada orang lain. Penelitian ini juga diteliti oleh Eka Yuliana (2009)

    juga mengatakan bahwa ada pengaruh terhadap prestasi yang diperoleh siswa

    tersebut, yakni siswa belajar menjadi lebih aktif, sehingga tujuan pembelajaran

    mudah dicapai.

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik

    untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran

    Aktif Tipe The Power Of Two (Kekuatan Dua Kepala) Untuk Meningkatkan

    Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Alat Alat Optik Di Kelas Viii

    SMP N Muhammadiah Kuok

    D. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan

    masalah dalam penelitian ini adalah:

    1) Apakah penerapan pembelajaran kooperatif strategi The Power Of Two

    dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan alat-alat

    optik di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok?

    2) Berapa besar peningkatan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran

    kooperatif strategi The Power Of Two pada pokok bahasan alat- alat optik

    di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok?

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    6/25

    6

    E. TUJUAN PENELITIAN

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian

    ini bertujuan untuk mengetahui:

    1. Peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran

    kooperatif strategi The Power Of Two pada pokok bahasan alat-alat optik

    di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok.

    2. Besarnya peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan

    pembelajaran kooperatif strategi The Power Of Two pada pokok bahasan

    alat-alat optik di kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok.

    F. MANFAAT PENELITIAN

    Jika hipotesis dari penelitian ini diterima, maka diharapkan dapat

    bermanfaat bagi :

    1. Siswa, untuk melatih agar dapat belajar secara aktif dan bermakna, belajar

    untuk mengemukakan ide/gagasan, menanamkan kepercayaan akan

    kemampuan diri sendiri, serta meningkatkan prestasi belajar siswa terutama

    mata pelajaran fisika.

    2. Guru, untuk bahan pertimbangan sebagai salah satu alternatif strategi

    pembelajaran fisika.

    3. Sekolah, sebagai salah satu masukan untuk meningkatkan hasil belajar

    fisika di sekolah.

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    7/25

    7

    4. Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan berpijak dalam

    rangka menindaklanjuti penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih

    luas.

    G. LANDASAN TEORI

    1. Prestasi Belajar

    Slameto (1995) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha

    yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

    baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

    dengan lingkungannya. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya

    perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi

    tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2007).

    Implikasi dari belajar adalah prestasi belajar. Prestasi belajar dapat

    diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu, dapat berupa kesenangan yang

    mengakibatkan perubahan dalam diri setelah mengalami suatu proses belajar

    dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga diartikan sebagai kemampuan

    maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang menghasilkan

    pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan (Yasa, 2008). Prestasi belajar dapat dilihat

    dari nilai siswa setelah mengikuti tes materi pelajaran, baik disetiap akhir

    pertemuan, pertengahan semester, maupun pada akhir semester.

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    8/25

    8

    2. Pembelajaran Aktif tipe The Power Of Two

    Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang mengajak peserta didik

    untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti

    mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif

    menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi yang

    disampaikan. Dengan belajar aktif ini peserta didik diajak untuk turut serta dalam

    semua proses pembelajaran. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan

    merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat

    dimaksimalkan.(Zaini,2008)

    Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa strategi adalah suatu pola yang

    direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau

    tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan,

    isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan (Sudjana, 2000).

    Kemp (dalam Sanjaya 2008) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah

    suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

    pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

    Silberman (2007) menyatakan salah satu cara terbaik untuk

    mengembangkan belajar yang aktif adalah memberikan tugas belajar yang

    diselesaikan dalam kelompok kecil peserta didik. Dukungan sejawat, keragaman

    pandangan, pengetahuan dan keahlian, membantu mewujudkan belajar kolaboratif

    yang menjadi satu bagian yang berharga untuk iklim belajar di kelas. Salah satu

    diantaranya adalah strategi pembelajaran The Power Of Two. Strategi The Power

    Of Two berarti menggabungkan kekuatan dua kepala. Menggabungkan dua kepala

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    9/25

    9

    dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, yaitu masing-masing siswa

    berpasangan. Kegiatan ini dilakukan agar munculnya suatu sinergi yakni dua

    kepala lebih baik dari satu.

    Adapun langkah-langkah pelakanaan strategi The Power Of Two ini

    adalah:

    1. Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan

    pemikiran.

    2. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut

    secara individual.

    3. Setelah semua peserta didik menjawab dengan lengkap semua pertanyaan,

    mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu

    sama lain dan membahasnya.

    4. Mintalah pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap

    pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.

    5. Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan

    jawaban setiap pasangan di dalam kelas (Zaini, 2008).

    Agar pelaksanaannya dapat menghemat waktu perlu adanya variasi-variasi

    yaitu menentukan pertanyaan tertentu untuk pasangan tertentu. Ini lebih baik

    daripada tiap pasangan menjawab semua pertanyaan (Silberman, 2007).

    Pada akhir setiap pertemuan, guru mengadakan evaluasi berupa kuis yang

    dikerjakan oleh siswa secara individu. Skor yang diperoleh siswa dalam evaluasi

    tersebut selanjutnya diproses untuk menentukan nilai perkembangan individu

    yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok.

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    10/25

    10

    Langkah-langkah menentukan tingkat penghargaan yang akan diberikan

    kepada kelompok adalah sebagai berikut :

    1. Menghitung skor tes individu dan menentukan nilai perkembangan

    individu

    Perhitungan skor tes individu ditujukan untuk menentukan nilai

    perkembangan individu yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok.

    Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih perolehan skor

    dasar dengan skor kuis pada setiap kali tatap muka. Selisih skor tersebut

    dijadikan patokan untuk menentukan perolehan poin yang akan disumbangkan

    setiap anggota kelompok terhadap kelompok masing-masing berdasarkan

    kriteria yang ditentukan. Dengan cara ini, setiap anggota kelompok memiliki

    kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor bagi

    kelompoknya. Skor ini turut menentukan tingkat penghargaan yang akan

    diterima setiap kelompok.

    Nilai individu dalam pembelajaran kooperatif strategi The Power Of Two ini

    mengacu pada kriteria model evaluasi cooperative learning yang dibuat oleh

    Slavin (2009) pada tabel berikut :

    Tabel 2 Nilai perkembangan individu

    Skor Poin kemajuan

    Lebih 10 poin dibawah skor awal

    10 sampai 1 poin dibawah skor awal

    Sama dengan skor awal sampai 10 poin diatasnya

    Lebih dari 10 poin diatas skor awal

    5

    10

    20

    30

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    11/25

    11

    Hasil sempurna (tidak berdasarkan skor dasar awal) 30(Slavin , 2009)

    2. Menghitung rata-rata nilai perkembangan individu dan memberi

    penghargaan kepada kelompok.

    Skor kelompok dihitung berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang

    disumbangkan anggota kelompok. Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan

    individu tersebut maka tingkat penghargaan kelompok dapat ditentukan.

    Tingkat penghargaan yang diberikan pada prestasi kelompok dapat dilihat

    pada tabel berikut:

    Tabel 3 Tingkat penghargaan kelompok

    Kriteria (rata-rata tim) Penghargaan

    15

    16

    17

    Tim baik

    Tim sangat baik

    Tim super (Slavin, 2009)

    3. Penerapan Strategi Pembelajaran aktif tipe The Power Of Two PadaPokok Bahasan alat-alat optik

    Pokok bahasan Alat-Alat Optik merupakan salah satu pokok bahasan yang

    dipelajari di kelas VIII dan terdiri dari beberapa sub pokok bahasan, yaitu: Mata,

    Kamera, Lup, Mikroskop, Teleskop dan Proyektor.

    Penerapan strategi pembelajaran aktif The Power Of Two pada pokok

    bahasan alat-alat optik ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan, melalui langkah-

    langkah sebagai berikut:

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    12/25

    12

    1. Mengelompokkan siswa secara berpasangan dengan pengelompokkan

    heterogen berdasarkan kemampuan akademiknya.

    2. Memberi penjelasan mengenai strategi pembelajaran kooperatif The

    Power Of Two .

    3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

    4. Menyampaikan materi kepada siswa.

    5. Memberikan LKS kepada siswa.

    6. Meminta siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat dalam LKS secara

    individu. Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan

    dan pemikiran (Zaini, 2008).

    7. Setelah semua siswa selesai membuat jawaban, guru mempersilahkan

    siswa untuk berpasangan dan saling berbagi mengenai jawaban individu

    yang telah mereka kerjakan tadi.

    8. Meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru dari masing-masing

    pertanyaan yang diberikan.

    9. Ketika semua pasangan telah menulis jawabannya, guru membandingkan

    jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan lain dengan cara

    diundi. Pasangan yang mendapat undian untuk tampil, akan

    mempresentasikan jawabannya di depan kelas, sementara pasangan yang

    lain menyimak dan menanggapi presentasi tersebut.

    10. Bersama siswa mengukuhkan jawaban yang benar.

    11. Bersama siswa merangkum materi pelajaran.

    12. Memberikan evaluasi berupa kuis.

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    13/25

    13

    4. Pengaruh Pembelajaran aktif tipe The Power Of Two Pada Pokok Bahasan alat- alat Optik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

    Strategi The Power Of Two ini menekankan pada keaktifan siswa dengan

    melibatkan siswa secara aktif melalui diskusi mengenai jawaban dari pertanyaan-

    pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan pasangannya. Dalam hal ini, siswa

    kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah. Dalam proses

    tutorial ini, siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan akademiknya

    karena memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran lebih

    mendalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi tersebut

    (Ibrahim, 2000).

    Slameto (1995) menyatakan bahwa penerimaan pelajaran jika dengan

    aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan,

    diolah, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Dengan

    menggunakan strategi The Power Of Two diharapkan dapat meningkatkan belajar

    lebih aktif dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil

    siswa (Atik, 2009).

    Strategi pembelajaran The Power Of Two memiliki beberapa keunggulan

    antara lain:

    1. Siswa tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi dapat menambah

    kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dan

    belajar dari siswa lain.

    2. Mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan ide atau gagasan

    kemudian membandingkannya dengan orang lain.

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    14/25

    14

    3. Membantu siswa untuk dapat bekerjasama dengan orang lain.

    4. Membantu siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam melaksanakan

    tugasnya.

    5. Meningkatkan motivasi dan ransangan untuk berfikir.

    6. Meningkatkan prestasi akademik serta kemampuan sosialnya.

    Secara keseluruhan penerapan strategi pembelajaran The Power Of Two

    bertujuan agar membiasakan siswa belajar aktif baik secara individu maupun

    berkelompok dan membantu siswa agar dapat bekerja sama dengan orang lain.

    Dengan demikian pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran The Power

    Of Two pada pokok bahasan alat-alat optik ini diharapkan dapat meningkatkan

    pemahaman siswa terhadap materi pelajaran kimia sehingga prestasi belajar yang

    diperolehnya juga diharapkan dapat meningkat.

    5. Hasil Belajar Kognitif

    Menurut Ibrahim (2006) hasil belajar siswa menyangkut semua perubahan

    perilaku yang dialami oleh siswa sebagai akibat proses belajar baik sebagai

    instructional effect maupun nurturants effect. Tingkah laku yang dimaksud dapat

    berupa keterampilan intelektual (kognitif), keterampilan proses (kognitif dan

    kinerja), keterampilan psikomotor (kinerja), keterampilan sosial, maupun sikap.

    Keterampilan intelektual (kognitif) menurut Anderson dan Krathwol

    mencakup:

    1. Mengingat (remember ) yaitu kemampuan manusia berupa kemampuan untuk

    memanggil kembali pengetahuan yang relevan yang tersimpan di dalam

    memori jangka panjang. Ada dua macam kemampuan ini yaitu kemampuan

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    15/25

    15

    memanggil/mengingat (recalling) dan kemampuan mengenal

    (mengidentifikasi).

    a. Recalling yaitu kemampuan untuk sekedar memanggil kemampuan yang

    relevan dari memori jangka panjang.

    b. Identifikasi yaitu kemampuan seseorang untuk melokalisasi pengetahuan

    yang terdapat di memori jangka panjangnya, yang konsisten dengan materi

    yang disajikan.

    2. Memahami (understand) yaitu seseorang dikatakan memahami bila dia

    mampu membangun pengertian dari pesan pembelajaran dalam bentuk

    komunikasi lisan, tertulis maupun gambar. Terdapat tujuh kategori memahami,

    mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.

    a. Interpretasi yaitu kemampuan seseorang untuk mengubah suatu bentuk

    representasi misalnya numerik ke dalam bentuk lain misalnya verbal atau

    dari bentuk verbal misalnya ke dalam bentuk grafik dan sebaliknya.

    b. Memberi contoh adalah kemampuan seseorang untuk menemukan contoh

    spesifik terhadap suatu konsep atau prinsip. Kemampuan ini disebut juga

    kemampuan mengilustrasi.

    c. Klasifikasi adalah kemampuan seseorang untuk dapat menyatakan apakah

    suatu objek itu merupakan anggota atau bukan anggota dari suatu

    kelompok atau kategori.

    d. Membuat rangkuman atau abstrak atau membuat generalisasi, adalah

    kemampuan seseorang untuk abstraksi dari suatu tema umum.

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    16/25

    16

    e. Membuat referensi yaitu kemampuan seseorang untuk merumuskan

    kesimpulan logis berdasarkan pada informasi yang disajikan.

    f. Membandingkan yaitu kemampuan seseorang untuk melacak

    keterhubungan suatu ide atau konsep, melihat perbedaan dan persamaan

    g. Menjelaskan adalah kemampuan seseorang untuk membangun model

    sebab akibat terhadap suatu sistem tertentu.

    3. Menerapkan (apply) yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan atau

    menggunakan suatu prosedur pada situasi baru yang disediakan. Terdapat dua

    kategori menerapkan yaitu executing (melakukan) dan implementing

    (menggunakan).

    a. Executing adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu prosedur

    sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya.

    b. Implementing adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan suatu

    prosedur atau pengetahuannya pada tugas-tugas yang baru dan tidak

    familiar dengannya.

    4. Menganalisis yaitu kemampuan seseorang untuk mengurai suatu material

    menjadi bagian-bagian penyusunnya dan dapat menentukan bagaimana

    masing-masing bagian berhubungan satu sama lain untuk membangun suatu

    struktur atau untuk mencapai tujuan tertentu. Menganalisis terdiri dari tiga

    kategori, yaitu membedakan, mengorganisasi dan mendekontruksi atau

    merincikan.

    a. Membedakan adalah kemampuan seseorang untuk membedakan bagian

    yang tidak relevan dan yang relevan dari suatu objek yang disajikan.

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    17/25

    17

    b. Mengorganisasi adalah kemampuan seseorang untuk menentukan

    bagaimana masing-masing bagian itu cocok dan dapat berfungsi secara

    bersama-sama di dalam suatu struktur.

    c. Mendekonstruksi/mencirikan adalah kemampuan seseorang untuk

    menentukan sudut pandang, bias atau nilai objek yang disajikan.

    5. Mengevaluasi adalah kemampuan seseorang untuk membuat keputusan

    berdasarkan pada kriteria atau standar. Terdapat dua kategori evaluasi yaitu

    mengecek dan mengkritisi.

    a. Mengecek adalah kemampuan seseorang untuk melacak ketidakefektifan

    suatu prosedur. Untuk melakukan pengecekan biasanya menggunakan

    kriteria internal.

    b. Mengkritisi pada dasarnya sama dengan mengecek, hanya disini

    ketidakkonsistenan dilacak dengan menggunakan kriteria eksternal.

    6. Mencipta yaitu kemampuan seseorang untuk menggabungkan unsur-unsur

    secara bersama-sama sehingga koheren atau dapat berfungsi. Ada tiga kategori

    mencipta, yaitu berhipotesis, membuat rancangan, dan producing

    (menghasilkan).

    a. Berhipotesis ( generating) yaitu kemampuan seseorang untuk merumuskan

    hipotesis alternatif berdasarkan pada kriteria tertentu.

    b. Berencana ( planning) yaitu kemampuan seseorang untuk membuat

    rancangan cara menyelesaikan suatu tugas yang diberikan.

    Menemukan atau menghasilkan produk tertentu atau melaksanakan rencananya

    dalam rangka membuat atau berkreasi

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    18/25

    18

    H. HIPOTESIS

    Berdasarkan latar belakang serta tinjauan teoretis yang telah dipaparkan,

    maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

    Penerapan Pembelajaran Kooperatif Strategi The Power Of Two Dapat

    Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan alat alat optik di

    Kelas VIII SMP N Muhammadiah Kuok .

    I. METODA PENELITIAN

    1. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N Muhammadiah Kuok di kelas

    VIII semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010.

    2. Bentuk Penelitian

    Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian eksperimen, yaitu memberi

    perlakuan pada subjek penelitian dengan menerapkan strategi The Power Of Two

    pada pelajaran Fisika.

    3. Populasi dan Sampel

    Penelitian ini akan dilakukan di SMP N Muhammadiah Kuok dengan

    subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.

    4. Rancangan Penelitian

    Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    rancangan The one-shot case study. Dalam rancangan ini, perlakuan dikenakan

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    19/25

    19

    pada suatu kelompok unit percobaan tertentu, kemudian diadakan pengukuran

    terhadap variable dependen (M.Nazir, 2005). Sesuai dengan perumusan masalah

    yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, di mana tahap pelaksanaan

    penelitian ini meliputi penyajian pembelajaran dengan menerapkan model

    pembelajaran The Power Of Two pembelajaran (X) dan tes hasil belajar sesudah

    perlakuan (T).

    Rancangan The one-shot case study tersebut dapat digambarkan sebagai

    berikut:

    Treatment Postest

    Dimana: X = Perlakuan melalui penerapan model pembelajaran Peer Lessons

    T = Tes hasil belajar kognitif

    5. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian ini terdiri dari perangkat pembelajaran dan

    instrumen pengumpulan data.

    1.1 Perangkat Pembelajaran

    Silabus

    Silabus dan sistem penilaian disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi

    pada pencapaian kompetensi, yang memuat identitas sekolah, standar

    kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok dan uraian materi pokok,

    TX

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    20/25

    20

    pengalaman belajar, indikator, penilaian yang meliputi jenis tagihan,

    bentuk instrumen dan contoh instrumen, alokasi waktu, dan sumber

    bahan/alat (lampiran 1)

    b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan

    prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih

    kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam

    silabus. RPP disusun secara sistematis berisi standar kompetensi,

    kompetensi dasar, indikator, dan sumber pembelajaran. Kegiatan

    pembelajaran yang memuat pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup

    dengan berpedoman kepada langkah-langkah penerapan model

    pembelajaran The Power Of Two .

    c. Lembar Topik Materi

    Lembar kegiatan merupakan salah satu sarana yang digunakan guru untuk

    meningkatkan keterlibatan siswa atau aktivitas siswa dalam proses belajar

    mengajar. Lembar kerja siswa berisi tujuan materi dan soal-soal yang

    berhubungan dengan topik materi.

    1.2 Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes

    hasil belajar (keterampilan kognitif). Instrumen pengumpulan data ini

    bertujuan untuk mengetahui daya serap, efektifitas, dan ketuntasan belajar

    siswa. Tes hasil belajar ini disusun oleh peneliti berdasarkan tujuan

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    21/25

    21

    pembelajaran.. Tes ini telah diujikan sebagai pembanding di kelas lain dengan

    materi yang sama.

    6. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

    teknik analisis deskriptif yaitu dengan mendiskripsikan hasil belajar keterampilan

    kognitif siswa setelah penerapan metode The Power Of Two yang meliputi :

    a. Daya Serap

    Daya serap siswa didefinisikan sebagai kemampuan siswa terhadap materi

    yang disajikan dalam proses pembelajaran. Daya serap dihitung dari perbandingan

    antara skor yang diperoleh siswa terhadap skor maksimum yang ditetapkan.

    Untuk mengetahui daya serap yang diperoleh siswa digunakan ketentuan:

    00100 x

    maksimum skor siswadiperoleh yang skor

    Serap Daya =

    Untuk mengkategorikan daya serap yang diperoleh siswa dari hasil belajar

    digunakan kriteria sebagai berikut.

    Tabel 1. Kategori Daya Serap Siswa

    Interval (%) Kategori85-10070-8450-690-49

    Amat baik Baik

    Cukup baik Kurang baik

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    22/25

    22

    b. Efektifitas Pembelajaran

    Efektifitas pembelajaran adalah keberhasilan suatu pembelajaran

    berdasarkan daya serap rata-rata kelas. Setelah kegiatan belajar mengajar

    dilakukan, maka diketahui efektifitas pembelajaran. Pedoman untuk mengetahui

    efektifitas pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2. Kategori Efektifitas Pembelajaran

    Daya serap rata-rata kelas Kategori

    91-10081-9071-8061-70

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    23/25

    23

    b. Ketuntasan Tp Individual dan Ketuntasan Tp Klasikal

    %1001

    =nkeseluruha siswa Jumlah

    TP benar menjawab yang siswa JumlahTP Ketuntasan

    Dengan kriteria suatu TP dinyatakan tuntas apabila 70% dari jumlah siswa

    menjawab benar TP tersebut.

    %100=nkeseluruhaTP Jumlah

    tuntas yang TP Jumlahklasikal TP Ketuntasan

    Kriteria ketuntasan TP secara klasikal dinyatakan tuntas bila 75% dari seluruh

    TP tuntas.

    J. DAFTAR PUSTAKA

  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    24/25

    24

    Atik Larasati, F., 2009, Keefektifan Strategi Belajar The Power Of Two DalamMeningkatkan Keberhasilan Pembelajaran Aqidah Akhlak Di MTS

    Darussalam Sukodadi Lamongan , http://digilab.sunan-ampel.ac.id (20Maret 2010).

    Dimyati, dan Mudjiono., 2002, Belajar dan Pembelajaran , Rineka Cipta, Jakarta.

    Djamarah, S.B., dan Zain, A., 2006, Strategi Belajar Mengajar , Rineka Cipta,Jakarta.

    Hamalik, O., 2007, Proses Belajar Mengajar , Bumi Aksara, Jakarta.

    Hartono, 2007, Strategi Pembelajaran Active , http://sditalqalam.wordpress.com/(28 januari 2010)

    Ibrahim, M., 2000, Pembelajaran Kooperatif , University Press, Universitas Negeri Surabaya.

    Majid, A., 2007, Perencanaan Pembelajaran , Remaja Rosdakarya, Bandung.

    Nazir, M., 2005, Metode Penelitian , Ghalia Indonesia, Jakarta.

    Ramadhan, T., 2009, Strategi Belajar Kekuatan Berdua (The Power Of Two) Dalam Pembelajaran Matematika, http://tarmizi.wordpress.com (17 Februari2010).

    Sanjaya, W., 2008, Strategi Pembelajaran , Kencana, Jakarta.

    Silberman, M., 2007, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif , PustakaInsan Madani, Yogyakarta.

    Slameto, 1995, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya , Rineka Cipta,Jakarta.

    Slavin, R., 2009, Cooperatif Learning, Teori, Riset dan Praktik , Nusa media,Bandung.

    Sudjana, 2005, Metode Statistik , Tarsito, Bandung.

    Sudjana, 2000, Strategi Pembelajaran , Falah Production, Bandung.

    Suherman, E., 2008, Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi KompetensiSiswa , www.fazridok.blogspot.com (6 Januari 2010).

    Wahyuningsih, E., 2009, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

    Tipe The Power Of Two Dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar

    http://www.fazridok.blogspot.com/http://www.fazridok.blogspot.com/
  • 8/9/2019 Pembelajaran the Power of Two

    25/25

    25

    Matematika Ditinjau Dari Aktifitas Siswa, http://etd.eprints.ums.ac.id (20Maret 2010).

    Yasa, D., 2008, Aktivitas dan Prestasi Belajar , www.ipotes.wordpress.com (6Februari 2010).

    Zaini, H., Munthe, B., Ayu, S., 2008, Strategi Pembelajaran Aktif , Pustaka InsanMadani, Yogyakarta.

    http://www.ipotesis.wordpress.com/http://www.ipotesis.wordpress.com/