View
208
Download
26
Category
Preview:
DESCRIPTION
Nilai-nilai tradisional dalam pembangunan
Citation preview
NILAI. NILAI TRADISIONALDALAM PROSES PEMBANGUNAN
Permasalahan utama yang dihadapi oleh para pemimpin politik di Asia
adalah ilmu-ilmu sosial tidak dapJt memecahkan masalah bagaimana rnendorong
dan melaksanakan proses perubahatt sosial. Teori pembangunan yang lazim
digunakan dimulai dengan mengenali fal<tor-faKor yang mempengaruhi tingkat
pJrtumbuhan rata-rata produk domestik bruto, tabungan dan investasi sefta
perdagangan.Namun teori-teori ini tidak menjelaskan mengenai bagaimana
memuJai pembangunan itu sendiri.Teori dan model pembangunan ini berbicara
mengenai' ,nrrr-insur di luar proses pembangunan, sehingga model ini tidak
relev-an bagi mereka yang bukan ahli ekonomi. Sejumlah teori pembangunan
politik jrgJtelah dirumuskan. Tetapi kebanyakan model teoritis ini tampaknya
OiOasaika-n pada sejumlah variabel yang sangat terbatas dan penjelasan-
penjelasan senada ying berfungsi dengan sistem tunggal. FaKor-faktor yang
buput dikenali Oan diut<Ur berdaiarkan dampak pada tingkat pertumbuhan rata-
rata, misainya relevansi yang terbatas dalam masyarakat yang berubah secara
cepat. Untuk itu perlu seiumlah teori yang mencoba mengaitkan pertumbuhan
ekonomi dengan proses pembangunan politik
BeberJpa '
sebab kelemahan teori-teori pembangunan ekonomi,
diantaranya adalah karena :
pertama, Teori ini tampaknya memisahkan masalah-masalah pembangunan dari
reaiitas kekuasaan dan politik. Dalam hal ini tampaknya mengurangl
keputusan yang harus diambil untuk menyederhanakan kekuasaan dan
poiitit . padahai kita tahu, betapa peran politik sangat besar terhadap
hal-hal yang sederhana sekalipun, 'misalnya tempat bendungan atau
pabrik yang akan dibangun. Semakin tinggi tingkat kekuasaan suatu
negara, iJ semakin berpengaruh, semakin terbuka pula pilihan
kebijaksanaan ekonomis baginYa.
Kedua, Teori-teori ini meremehkan pentingnya faktor kognitif dalam
pembangunan dan pertumbuhan. Visi manusia akan masa depan,
harapan, ketakutan dan keinginan-keinginannya itulah yang
menentukan tindakannya sekarang. Kesadaran akan pengaruh masa
lampau ikut pula berpei-an di dalamnya.
Ketrga, pembangunan ekonomi tidak dapat' dipahami secara terpisah;
pembangunan ekonomi merupakan suatu bagian dari proses
perubahan sosial.Keempa( Ciri dari model-model pembangunan ini adalah ekadimensi. Perlu
disadari bahwa dalam pembinaan bangsa dan pembangunan kita tidak
berhadapan dengan proses yang uniliniear berupa penyesuaian dan
penguruhan bangsa secara gradual dan rasibnal melainkan dengan
diskontinuitas, dengan ketegangan,konflik, dan kekacauan. Kita perlu
waspada terhadap- kemungkinan terjadinya kegagalan ataud resiko
yang terjadi dalam proses perubahan sosial. Tekanan jumlahpenduduk, menimbulkan masalah pengangguran, urbanisasl danfasilitas pendidikan yang tidak memadai. Hal ini menyebabkanpentingnya laju pertumbuhan rata-rata yang pesat, terlepas darisistem politik ekonominya.
Persyaratan Politis
Pembangunan yang berkelanjutan hanya mungkin terjadi apabilapemerintahnya mempunyai komitmen yang kuat terlradap pembangunanekonomi.Komltmen ini berarti keberanian politis untuk melakukan perubahanadministratif dan membina disiplin nasional demi keefektifan kebijaksanaan. Jugadiperlukan langkah-langkah bagi keberhasilan proses pembangunan. Disampingitu komitmen ini berarti kemauan dan kemampuan untuk mengorganisir kembalielemen bangsa untuk melakanakan pembangunan, tidak saja dari segi ekonomitetapi juga dari segi politik
Pertumbuhan ekonomi dapat meningkat tanpa perubahan yangmengganggu dalam sistem sosial, tetapi ini hanya sekedar khayalan jikapembangunan yang berkelanjutan 'dapat tercapai tanpa perubahan strukturekonomi dan politik. Kemampuan pemerintah yang terikat dengan pembangunanekonomi untuk menunda pembangunan tersebut dan mempertahankanmomentumnya akan bergantung pada keberanian dan kebijaksanaan yangdimilikinya untuk menyerap konsekuensi-konsekuensi politis dari pembangunan,dan untuk menerima tingkat kerugian tertentu berdasarkan kekuatansendiri.Sistem politik yang memungkinkan dapat berlangsung, dapat merupakanhasil dari perubahan itu sendiri.
Kebutuhan akan kekuasaan dan dukungan awal sebagai pemacupembangunan sering dibarengi oleh keterbatasan-keterbatasan kekuasaanpemerintah terutama dalam masyarakat yang sedang berkembang. Kalaupemerintah tidak berhasil memperluas bidang kegiatannya sendiri yangdisesualkan dengan pembangunan dalam sistem sosial seluruhnya, kecil harapanba hwa rencana-rencana pemba ng una n da pat di laksa na ka n.
Kemampuan membentuk dan membangun perkumpulan-perkumpulansukarela untuk mencapai tujuan pembangunan yang baru(seperti kelompokusaha kecil, persatuan dagang, koperasi, credit unrbn dan organlsasi pelayananmasyarakat) sangat penting, sepenting kemampuan keorganisasian danmanajerial pemerintah. Jaringan ini merupakan kekuatan emanslpasi baru,sarana pembantu yang mampu memanfaatkan dorongan-dorongan untukmencapai perubahan dan kemajuan, sefta memungkinkan peftumbuhanmasyarakat yang makin terbuka.
Syarat perubahan Sosiat
Gerak maju smengenai tujuan dandepan yang mampu mrealitas tidak dilihat dmenjadi kesempatan byang kecil sekali. mempunyai nilai penggerak
Nilai, Agarna, dan Bahaya_bahaya pembangunan
lakkan disertai dengann dan ketakutan VJngterhadap perubahan. .J
cenderung memperkuatketakutan ini digunakan
an membahayakan cepat
dan hancur, kesia_siaanapat ditanggung dalam
Indonesia,nilai-nilai agama akan mampu memainkan peranan pemersatu dan
pendorong.Terlebih lagi, agama dalam kaitan dengan proses pembangunan
mempunyai dampak mendalam terhadap proses dan sistem politik. Namun
demikian agama dapat tersingkir apabila tidak mampu merumuskanpembangunan ideologi mereka dan menggunakan pengaruh besarnya dalam
masyarakat untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan dan mungkin agama
sekularlah yang dapat membentuk sistem politik dalam rangka mencapai sasaran
tersebut.
/ Pluralismel
Beragamnya agama dan budaya yang dimiliki suatu bangsa dapat
memperumit hubungan antara agama dan proses pembangunan. Dalam
masyarakat yang demikian telah muncul modus uiuendi (cara hidup) yang
memungkinkan koeksistensi damai. Dalam keadaan statis, keseimbangan antaragama dapat berfungsi secara baik. Akan tetapi, agama dan para penganutnya
mempunyai kemampuan yang berbeda. untuk menyerap perubahan sosial dan
menyesuaikan diri dengan modernisasi.Keterlibatan semua agama dalam suatu negara dan organisasinya akan
merupakan suatu langkah penting kearah pembentukan konsensus transkomuna/bagi pembangunan dan dalam rangka ini memp,-rnyai andil bagi dekomunalsasipembangunan. Semua agama mempunyai kepentingan bersama untukmembangun di kalangan mereka sendiri dalam memperkuat kemampuan bangsa
untuk mengatasi konflik secara damai dengan memperhatikan hak asasi manusia
Penggunaan kekerasan dalam suatu masyarakat yang bersifat pluralistis
dapat menimbulkan kehancuran total mekanisme-mekanisme tradisional untuksaling menyesuaikan antar komunitas yang menimbulkan gelombangpertumpahan darah yang tidak terbayangkan.
Keterlibatan Agama dalam Pembangunan
Hakikat agama tidak akan ditangkap jika dibicarakan hanya dalam rangka
sesuatu yang lain dan bukan dalam rangka agama itu sendiri. Agama pada
dasarnya berkenaan dengan makna dan tujuan hidup manusia, agama tidaktunduk kepada kebijaksanaan para ekonom, sosiolog, dan politikus konvensionalyang kebijaksanaannya secara eksplisit diasumsikan untuk proses pembangunan.
Pembangunan seyogyanya tidaklah semata-mata meniru model-modelbangsa-bangsa maju seperti Amerika, Rusia atau Jepang yang banyakmenimbulkan kemunduran rohani dan kerugian ekologis yang luar biasa.
Seharusnya diupayakan mencari arah lain yang didasarkan atas keseimbanganmanusia dan alam, manusia dan masyarakat, manusia dan teknologi dan
manusia dan kekuatan adikodrati sehingga dimungkinkan untuk mampumengatasi masalah-masalah dan menekan kerugian-kerugian manusiawi dan
ekologis. Karena itu, untuk memainkan peran aktif dan kreatif agama dalampembangunan, sangat diperlukan pemaha'man para pemimpin agama terhadappara pengikut mereka dalam usaha mencapai kemajuan material, intelektual danspiritual.
Walaupun bukan merupakan tugas agama untuk memberikan pemecahanteftentu atas masalah-masalah yang ditimbulkan dalam proses pembangunan,dengan mempersoalkan setiap langkah yang ditempuh dari arah pembangunan,agama dapat memperbaiki kualitas dari apa yang (sebagai manusia) kita lakukandalam mengejar sasaran-sasaran pembangunan.
Recommended