View
231
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/29/2019 Newsletter AMPL Edisi EASAN Tahun 2012
1/8
Anak-anak paling rentan terha-
dap efek dari sanitasi dan hi-
giene yang dak memadai. Hal
ini menempatkan mereka pada risiko
yang lebih besar untuk diare, polio, dan
konsekuensi kesehatan lainnya yang
merugikan.
Hal tersebut disampaikan Men-
teri Kesehatan, Nafsiah Mboi dalam
sambutannya pada acara ...hal 3
Edisi EASAN 2012
NewsletterAMPL
EASAN 3dalam Foto ... hal 4
Deklarasi Bali ... hal 6
Olah Air LimbahBiar Warga Sehat ... hal 7
EASAN-3, Tandai PeningkatanKerjasama Regional Untuk Sanitasi
Berita di hal 2
Anak- Anak Rentan Terhadap Dampak Sanitasi Buruk
7/29/2019 Newsletter AMPL Edisi EASAN Tahun 2012
2/8
| Newsletter AMPL | Edisi EASAN 2012
EASAN 3... dari hal 1
T
iga belas negara-negara Asia
Timur dan Papua Nugini ber-
sepakat untuk meningkatkankerja sama regional dalam penanga-
nan sanitasi dan higiene. Demikian
komitmen yang dituangkan dalam Bali
Declaraon pada pertemuan ngkat
menteri negara-negara Asia Timur East
Asia Ministerial Conference on Sanita-
on and Hygiene (EASAN) III.
Diselenggarakan di Denpasar, Bali,
10-12 September 2012, Easan-3 dibuka
oleh Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi. Acara yang di-hadiri sekitar 250 peserta ini, bertujuan untuk meningkat-
kan komitmen pencapaian tujuan pembangunan milenium
(Millenium Development Goals/MDGs) di bidang sanitasi.
Delegasi 14 negara di Asia Timur memaparkan sejumlah
capaian negara masing-masing serta berbagi berbagai
macam topik pembelajaran tentang air minum, sanitasi
dan higiene.
Dalam pidato pembuka-
annya, Nafsiah menyatakan
jumlah masyarakat yangbelum bisa mendapatkan air
bersih dan fasilitas sanitasi
memadai di negara padat
penduduk masih sangat
besar.
Di Indonesia sendiri, pa-
par Nafsiah, ada sekitar 109
juta jiwa atau 44 persen dari
total penduduk sekitar 237 juta yang belum bisa mengak-
ses air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak. Jumlah itumasih sangat jauh dari target yang ditetapkan pada 2015.
Dengan ngkat kemajuan saat ini, kami baru bisa mem-
proyeksikan kenaikan cakupan sampai 67 persen pada
2015, ujarnya
Pertemuan dua tahunan ngkat menteri ini berha-
sil mendorong lahirnya komitmen untuk meningkatkan
upaya pelayanan air minum dan sanitasi terutama kepada
masyarakat yang belum terlayani melalui kemauan polik
yang kuat dan pendanaan yang memadai.
Easan kali ini menjadi momentum yang sangatpenng karena menegaskan komitmen regional untuk
penanganan sanitasi dan air minum, kata Dedy S. Priatna,
Depu Sarana dan Prasarana Bappenas dalam pidato
penutupannya.
Penngnya pembentukan kerja sama regional juga
ditekankan oleh Dedi. Hal ini bertujuan untuk membantu
mempertahankan komitmen dan memantau kemajuan
pelaksanaan Deklarasi Bali. Termasuk sinergi antara
pemerintah dan mitra internasional.
Tapi yang paling penng adalah memobilisasisumber daya yang memadai, baik uang dan orang, melalui
strategi dan program nasional, tandasnya. Nissa
2
Menteri Kesehatan RI,Nafsiah Mboi
foto-foto:PokjaAMPL
Tampak Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboisedang memukul gong tanda dibukanya konferensi
7/29/2019 Newsletter AMPL Edisi EASAN Tahun 2012
3/8
Edisi EASAN 2012 | Newsletter AMPL | 3
East Asia Ministerial Conference on Sanitaon and Hy-
giene III (EASAN III) di Nusa Dua, Bali (10/9).
Menkes mengatakan, sanitasi yang baik akan me-
ngurangi kerugian ekonomi dan meningkatkan kehadiran
murid di sekolah dasar, mengurangi prevalensi penyakit
sehingga anak-anak dapat datang kesekolah, meningkat-
kan produkvitas orang dewasa, memberikan keamananbagi para perempuan, serta mengurangi polusi dari sum-
ber air.
Penelian Bank Dunia pada dampak sanitasi yang
buruk terhadap ekonomi di Asia Tenggara menyebabkan
kerugian ekonomi minimal 9 milyar dolar per tahun. Se-
mentara perilaku dak sehat dan kurang higienis menga-
rah ke sumber air minum, sumber air rumah tangga, area
aliran air, sungai dan lingkungan menjadi tercemar.
Sanitasi, higiene dan perilaku hidup sehat akan
mengurangi kejadian penyakit yang ditularkan melalui air.Peningkatan perilaku, seper pembuangan kotoran yang
aman, mencuci tangan dengan sabun, dan perluasan pe-
nyediaan sanitasi bisa membawa manfaat sosial, lingkung-
an dan ekonomi yang signikan. Penngnya sanitasi dan
kesehatan karena penyakit menular dapat dicegah dengan
air minum yang aman, sanitasi yang memadai dan perilaku
higienis, kata Menkes.
Menurut Nafsiah Mboi, terdapat beberapa alasan
sejumlah besar keluarga dak memiliki akses terhadap
fasilitas sanitasi dan air minum. Di antaranya adalah ren-
dahnya ngkat pengetahuan masyarakat tentang pen-
garuh sanitasi dan air minum pada kesehatan. Selain itu,
perilaku yang dak mendukung perilaku bersih dan sehat,
karena ngkat ekonomi masyarakat yang dak mampu un-tuk membangun fasilitas sanitasi dan dak memiliki akses
terhadap air minum yang memadai.
Selain menyelenggarakan konferensi Easan-3, Indo-
nesia melakukan beberapa kegiatan sanitasi dan higiene
seper Deklarasi Bebas BAB di sembarang tempat dan
Pengembangan Strategi sanitasi Kota di berbagai kabu-
paten/kota dalam rangka mempercepat perbaikan sanitasi
dan perilaku higienis, ujar Menkes.
Dalam sambutannya pada upacara pembukaan
Easan-3 tersebut, Menkes juga turut mendorong parapeserta untuk berbagi pengalaman satu sama lain, mem-
bangun komitmen pribadi untuk sanitasi, dan membantu
menciptakan dan mempertahankan kemauan di ngkat
polik. Menkes berharap diskusi pada konferensi Easan-3
akan memberdayakan negara-negara Asia Timur untuk
mengatasi tantangan berat dari sanitasi dan higiene di
wilayah itu. Nissa
Anak-anak... dari hal 1
foto:PokjaAMPL
7/29/2019 Newsletter AMPL Edisi EASAN Tahun 2012
4/8
| Newsletter AMPL | Edisi EASAN 20124
Easan-1 di Beppu, Jepang tahun 2007 bertemakan Good
Sanitaon, Good Life. Easan-1 mengadvokasi penngnya
dilakukan pembangunan sanitasi di negara-negara AsiaTimur.
Easan-2 di Manila, Filipina diselenggarakan 27-29 Januari
2010, menghasilkan Deklarasi Manila yang menyerukan ker-
jasama regional yang lebih kuat diantara negara-negara Asia
Timur untuk memfasilitasi sharing prakk baik dan pengeta-
huan yang berdampak pada perubahan yang lebih baik.
Easan-3, 10-12 September 2012 di Nusa Dua Bali, Indonesia.
Mengambil tema Sanitaon for All Towards 2015 and Be-
yond mencari strategi-strategi percepatan pencapaian MDGs
dan penngnya keberlanjutan .
SekilasSejarah EASAN
7/29/2019 Newsletter AMPL Edisi EASAN Tahun 2012
5/8
Edisi EASAN 2012 | Newsletter AMPL | 5
EASAN 3dalam Foto
foto-foto: Pokja AMPL
7/29/2019 Newsletter AMPL Edisi EASAN Tahun 2012
6/8
| Newsletter AMPL | Edisi EASAN 20126
Deklarasi Bali
Senin (10/9) di Nusa Dua Bali, seluruh negara anggota ASEAN ditambah China dan Mongolia menandatangani
Deklarasi Bali atau Bali Declaration pada Konferensi Tingkat Menteri Se-Asia Timur tentang Sanitasi dan Higiene
(Easan-3). Berikut dua belas butir isi Deklarasi Bali tersebut :Senin (10/9) di Nusa Dua Bali, seluruh negara anggota ASEAN ditambah China dan Mongolia menandatangani
Deklarasi Bali atau Bali Declaration pada Konferensi Tingkat Menteri Se-Asia Timur tentang Sanitasi dan Higiene
(Easan-3). Berikut dua belas butir isi Deklarasi Bali tersebut :
1. Komitmen untuk meningkatkan
upaya pelayanan air minum dan
sanitasi terutama kepada masyara-
kat yang belum terlayani serta me-
ningkatkan praktik higiene melaluikemauan politik yang kuat, pendan-
aan yang cukup, dan meningkatkan
partisipasi komunitas yang sejalan
dengan strategi pembangunan
nasional untuk mengurangi perilaku
buang air sembarangan di wilayah
Asia Timur.
2. Komitmen untuk membangun dan
menjaga alokasi pendanaan yang
cukup bagi program sanitasi danhigiene dan secara progresif dan
meningkatkannya sesuai kebutuhan
demi tercapainya pemenuhan kebu-
tuhan secara universal, pengelolaan
yang aman, pembuangan air limbah
yang baik dan sebagainya
3. Komitmen untuk mengidentifikasi
hambatan dan solusi berdampak
luas, yang mengarah pada aksi
nyata dengan peran koordinasi
pemerintah dan mitra pembangu-
nannya, untuk meningkatkan capa-
ian dalam meraih target penyediaan
air minum, sanitasi dan higiene bagi
masyarakat miskin dan kelompok
marjinal di perkotaan dan pedesaan
serta menganggap serius tantangan
dalam menjaga lingkungan dan
merespon emergensi perubahan
iklim.4. Komitmen untuk menyediakan du-
kungan peningkatan kapasitas bagi
pemerintah daerah dan memam-
pukan mereka dalam pelaksanaan
program dan proyek air minum,
sanitasi dan higiene secara efektif
dan efisien
5. Komitmen untuk mengadvokasi
berbagai lapisan pemerintah dan
termasuk eksekutif, legislatif, kemen-terian keuangan, lembaga peren-
canaan nasional dan pemerintah
daerah dalam rangka mendukung
proses termasuk mobilisasi sumber
daya, koordinasi sektor dan monitor-
ing sektor
6. Komitmen untuk meningkatkan pro-
fil air minum dan sanitasi di sekolah,
di fasilitas penanganan kesehatan
dan di wilayah publik
7. Komitmen untuk meningkatkan
akses terhadap air minum dan
sanitasi yang berkelanjutan dengan
memprioritaskan strategi-strategi air
minum dan sanitasi yang terintegrasi
8. Komitmen untuk mengembangkan
penilaian yang terintegrasi, me-
kanisme monitoring dan evlauasi
dengan peran dan tanggung jawab
yang jelas9. Komitmen untuk membangun atau
memperkuat komiten multi sektor di
tingkat nasional untuk mendukung
kementerian yang berkaitan melalui
sharing informasi dan koordi-
nasi untuk memformulasikan dan
mengimplementasikan rencana aksi
sanitasi dan higiene
10. Komitmen untuk melanjutkan
pertemuan regular melalui konferensiEasan, sebagai platform regional
untuk peningkatan kerjasama
dalam sanitasi dan higiene di antara
negara-negara Asia Timur dan
antar regional
11. Komitmen untuk melanjutkan dan
memastikan efektivitas proses Easan
dan berupaya melaporkan berbagai
komitmen Easan dalam pertemuan
lanjutan.
12. Komitmen untuk mengembang-
kan rencana-rencana dan untuk
mengalokasikan dan memobilisasi
sumber daya dalam melaksanakan
komitmen selama Easan.
1. Komitmen untuk meningkatkan
upaya pelayanan air minum dan
sanitasi terutama kepada masyara-
kat yang belum terlayani serta me-
ningkatkan praktik higiene melaluikemauan politik yang kuat, pendan-
aan yang cukup, dan meningkatkan
partisipasi komunitas yang sejalan
dengan strategi pembangunan
nasional untuk mengurangi perilaku
buang air sembarangan di wilayah
Asia Timur.
2. Komitmen untuk membangun dan
menjaga alokasi pendanaan yang
cukup bagi program sanitasi danhigiene dan secara progresif dan
meningkatkannya sesuai kebutuhan
demi tercapainya pemenuhan kebu-
tuhan secara universal, pengelolaan
yang aman, pembuangan air limbah
yang baik dan sebagainya
3. Komitmen untuk mengidentifikasi
hambatan dan solusi berdampak
luas, yang mengarah pada aksi
nyata dengan peran koordinasi
pemerintah dan mitra pembangu-
nannya, untuk meningkatkan capa-
ian dalam meraih target penyediaan
air minum, sanitasi dan higiene bagi
masyarakat miskin dan kelompok
marjinal di perkotaan dan pedesaan
serta menganggap serius tantangan
dalam menjaga lingkungan dan
merespon emergensi perubahan
iklim.4. Komitmen untuk menyediakan du-
kungan peningkatan kapasitas bagi
pemerintah daerah dan memam-
pukan mereka dalam pelaksanaan
program dan proyek air minum,
sanitasi dan higiene secara efektif
dan efisien
5. Komitmen untuk mengadvokasi
berbagai lapisan pemerintah dan
termasuk eksekutif, legislatif, kemen-terian keuangan, lembaga peren-
canaan nasional dan pemerintah
daerah dalam rangka mendukung
proses termasuk mobilisasi sumber
daya, koordinasi sektor dan monitor-
ing sektor
6. Komitmen untuk meningkatkan pro-
fil air minum dan sanitasi di sekolah,
di fasilitas penanganan kesehatan
dan di wilayah publik
7. Komitmen untuk meningkatkan
akses terhadap air minum dan
sanitasi yang berkelanjutan dengan
memprioritaskan strategi-strategi air
minum dan sanitasi yang terintegrasi
8. Komitmen untuk mengembangkan
penilaian yang terintegrasi, me-
kanisme monitoring dan evlauasi
dengan peran dan tanggung jawab
yang jelas9. Komitmen untuk membangun atau
memperkuat komiten multi sektor di
tingkat nasional untuk mendukung
kementerian yang berkaitan melalui
sharing informasi dan koordi-
nasi untuk memformulasikan dan
mengimplementasikan rencana aksi
sanitasi dan higiene
10. Komitmen untuk melanjutkan
pertemuan regular melalui konferensiEasan, sebagai platform regional
untuk peningkatan kerjasama
dalam sanitasi dan higiene di antara
negara-negara Asia Timur dan
antar regional
11. Komitmen untuk melanjutkan dan
memastikan efektivitas proses Easan
dan berupaya melaporkan berbagai
komitmen Easan dalam pertemuan
lanjutan.
12. Komitmen untuk mengembang-
kan rencana-rencana dan untuk
mengalokasikan dan memobilisasi
sumber daya dalam melaksanakan
komitmen selama Easan.
7/29/2019 Newsletter AMPL Edisi EASAN Tahun 2012
7/8
Edisi EASAN 2012 | Newsletter AMPL | 7
Pada hari terakhir (12/09) pelak-
sanaan Easan-3, para peserta
diajak mengunjungi sejumlah
lokasi pembangunan sanitasi seper
proyek pengembangan sewerage di
Denpasar, Denpasar Sewerage Deve-
lopment Project(DSDP), lokasi sarana
sanimas di Tabanan dan upacara
deklarasi ODF di Bangli. Para peserta
mengiku kunjungan ke ga wilayahini dengan antusias.
Salah satunya, para peserta di-
ajak melihat lebih dekat DSDP di Kan-
tor Badan Layanan Umum Air Limbah
(BLUPAL) Denpasar. DSDP berhasil
melayani lebih dari 8.647 sambungan
atau setara dengan 417 ribu jiwa di
wilayah Denpasar dan sekitarnya.
Pengelolaan air limbah terpusat di
Denpasar dimulai pada tahun 1992oleh Kementerian Pekerjaan umum,
dibangun pada tahun 2003 dan mulai
beroperasi pada tahun 2008.
Kepala Dinas PU, Provinsi Bali
Wayan Budiarsa, menjelaskan sistem
pembuangan sepanjang 245 kilo-
meter yang dibangun di Denpasar
dan sekitarnya masih dalam tahap
pertama. Tahap kedua akan melihat
instalasi pipa lebih lanjut dan ditar-
getkan selesai pada bulan Juli 2013.
Tahap terakhir dari pembuangan lim-
bah masih belum ditentukan, jelasBudiarsa.
Handy B. Legowo, Kasubdit
Air Limbah Direktorat Penyehatan
Lingkungan Permukiman, Cipta Karya,
Kementerian PU, menambahkan
masyarakat Denpasar mendapatkan
sedaknya dua keuntungan bagi
warga Bali dengan adanya DSDP,
yakni kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat. Kalau warga sehat,
berar lingkungannya juga sehat.
Kalau lingkungan sehat berar beban
pencemaran juga semakin surut. Iniberar beban pencamaran sungai-
sungai juga turun, pantai dak rusak
oleh pencemaran, ungkap Handy.
Limbah harus diolah. (Setelah
itu) dibuang ke perairan dengan
standar tertentu sehingga pantainya
dak tercemar. Bahaya kalau terce-
mar. Turis bisa kena diare, sakit kulit,
kalau dak datang lagi, kesejahteraan
masyarakat terancam, sambungnya.Sampai saat ini, Denpasar adalah
salah satu dari 13 kota yang secara
nasional mempunyai sistem pengo-
lahan air limbah terpusat. Kota-kota
lainnya adalah Medan, Prapat, Ja-
karta, Bandung, Cirebon, Yogyakarta,
Surakarta, Banjarmasin, Balikpapan,
Tangerang dan Batam. Joko
foto-foto:KementerianPU
Kunjungan ke Proyek Pengembangan Sewerage di Denpasar
Olah Air Limbah Biar Warga Sehat
Peserta sedang berada di pinggir kolam pengelolaan limbahDenpasar Sewerage Development Project(DSDP)
Tampak instalasi Denpasar Sewerage Development Project(DSDP)
terlihat dari atas
7/29/2019 Newsletter AMPL Edisi EASAN Tahun 2012
8/8
Publikasi
Diterbitkan oleh: Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai media informasi
pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia | Pengarah: Nugroho Tri Utomo | Pimpinan Redaksi: Maraita Listyasari |
Staf Redaksi: Aldy Mardikanto, Nur Aisyah Nasution, Hendra Murtidjaja, Lisa Imrani, Kelly A. Ramadhanti | Desain: Meddy CH |
Alamat redaksi: Sekretariat Pokja AMPL, Jl. RP Soeroso No.50, Gondangdia Lama, Menteng - Jakarta 10350 | Telp/Fax: (6221)
31904113, 31903909 | Email: pokja@ampl.or.id | Website: http://www.ampl.or.id
Didukung oleh:
Untuk informasi lebih lengkap dapat langsung dilihat di http://www.ampl.or.id atau http://digilib-ampl.net
Anda juga dapat bergabung dalam milis AMPL [milis_ampl@yahoogroups.com]
Kami juga menerima tulisan berita yang terkait AMPL, kirimkan tulisan Anda ke pokja@ampl.or.id atau redaksi@digilib-ampl.net
Tulisan yang terpilih akan di muat dalam newsletter cetak tiap bulannya.
Easan-3 didahului oleh sejumlah side eventdianta-
ranya adalah workshop dua hari bertemakan CLTS
and Scaling-up Rural Sanitaon in the East Asia and
Pacic Regionpada tanggal 8-9 September 2012. Work-
shop ini diselenggarakan oleh Jejaring Indonesia, IDS, Plan
Internasional, Unicef, WaterAid, WSP dan WSCC. Lebih
dari 60 peserta dari 14 negara berparsipasi dalam acara
tersebut.
Tujuan acara secara keseluruhan adalah memberi
wadah rekan-rekan dari berbagai negara dan organisasiberbagi pengalaman terbaru dan pengalaman di wilayah
lain dan membahas cara-cara inovaf untuk menciptakan
sanitasi di pedesaan yang lebih kuat, menurut Eko Wiji
Purwanto Ketua Jejaring AMPL.
Para peserta dari berbagai negara berbagi sejumlah
pengalaman, fakta menarik dan mendiskusikan pembe-
lajaran-pembelajaran terkait mulai dari topik kebijakan
dan advokasi, sustainability, monitoring dan data yang
reliabel, pendanaan dan isu subsidi, hubungan antarins-
tusi, kelompok masyarakat rentan, hingga pendekatan-pendekatan integraf.
Hasilnya, lima pesan penng yang diserukan oleh
workshop ini :
CLTS yang disebarkan di berbagai wilayah, apabila
diperkenalkan dengan tepat akan mampu merubah
perilaku sanitasi dan membebaskan masyarakat dari
BAB sembarangan, dan mempercepat pembangunan
sanitasi di wilayah tersebut.
Pemerintah harus memobilisasi sumber daya yang
memadai untuk mempercepat perluasan CLTS dan
perubahan perilaku sanitasi, melalui strategi dan pro-
gram nasional
Masyarakat diuntungkan secara maksimal apabilaseap orang menggunakan jamban sehat. Mekanisme
di ngkat pemerintah diperlukan untuk mengumpul-
kan data yang reliable di ngkat nasional, termasuk
melakukan pemicuan melalui CLTS, komunitas ODF
dan komunitas ODF yang berlanjut.
Perluasan sanitasi di pedesaan tergantung dari
masing-masing wilayah. Seap negara menggunakan
pendekatan yang saling melengkapi untuk mendo-
rong perubahan perilaku
Dimensi kesetaraan dari pembangunan sanitasi harusdiutamakan. Prioritas pernaikan sanitasi harus ditujukan
kepada kelompok masyarakat yang rentan. Nissa
PembelajarandariWorkshop CLTSInternasional
Recommended