View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Model Evaluasi Kebijakan Publik Untuk Revitalisasi Pelayaran Rakyat
(Studi Kasus: Pelabuhan Rakyat Gresik)Oleh:
Kembara Rizal Romadhoni 4108 100 009
(Stud asus e abu a a yat G es )
Dosen Pembimbing:Ir. Tri Achmadi, Ph. D
Latar BelakangLatar Belakang Kayu ulin masih merupakan jenis kayu yang paling banyak
di k i b i b h k b k ldipakai sebagai bahan utama untuk pembangunan kapalkayu.
Semakin berkurangnya lahan hutan kayu ulin akibatSemakin berkurangnya lahan hutan kayu ulin akibateksploitasi yang berlebihan.
Semakin banyaknya pencurian kayu ulin yang dilakukanoleh oknum-oknum yang hanya mencari keuntunganpribadi.
Latar BelakangLatar Belakang
2 100 000
Grafik Luas Lahan Kayu Ulin
1 00 000
1,700,000
1,900,000
2,100,000
1,100,000
1,300,000
1,500,000
Luas
an (
ha)
Luasan (ha)
500,000
700,000
900,000 L Luasan (ha)
100,000
300,000
1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020Tahun
Latar BelakangLatar Belakang
25 000
Grafik Pencurian Kayu Ulin
2001, 19,825 20,000
25,000
2000, 13,805 15,000
lah
Kay
u (M
3)
Jumlah Kayu(m3)
1997, 7,280
5,000
10,000
Jum
l Jumlah Kayu(m3)
-
1996.5 1997 1997.5 1998 1998.5 1999 1999.5 2000 2000.5 2001 2001.5
Tahun
Rumusan MasalahRumusan Masalah Bagaimana kondisi pelra saat ini?
Kebijakan apa saja yang berpengaruh terhadap aktifitas pelra?
Bagaimana langkah untuk merevitalisasi pelra?
Batasan MasalahBatasan Masalah Pelabuhan yang menjadi objek penelitian adalah Pelabuhan
Rakyat Gresik.
Pola operasi Pelayaran Rakyat yang dipakai adalah polaoperasi yang sudah adaoperasi yang sudah ada.
Kapal Pelra yang dibahas adalah KLM Bahtera An Nur.
Kapal Pelnas yang digunakan untuk pembanding adalah KM Kapal Pelnas yang digunakan untuk pembanding adalah KM Sinar Jaya I.
Kapal Pelra yang menjadi perbandingan adalah kapal denganp y g j p g p gGT 155 sampai 355m3.
TujuanTujuan Untuk mengetahui kondisi pelra saat ini
Untuk mengetahui dampak dari kebijakan tersebut bagiPelayaran Rakyat
U k h K b k b h Untuk mengetahui Kebijakan apa saja yang berpengaruhterhadap aktifitas pelra
HipotesisHipotesis Dugaan awal dari tugas akhir ini adalah adanya kebijakan-
kebijakan yang berdampak menghambat aktifitas pelra. sehingga perlu dilakukan sebuah evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang berlaku sehingga pelra dapat terevitalisasikebijakan yang berlaku sehingga pelra dapat terevitalisasi.
Tinjauan UmumD fi i i R it li iDefinisi Revitalisasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Revitalisasi berarti
proses cara dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya.
Sebenarnya revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan d l d k k l menjadi vital. Sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting
atau perlu sekali (untuk kehidupan dan sebagainya). Pengertian melalui bahasa lainnya revitalisasi adalah g y
proses, cara, atau perbuatan untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali berbagai program kegiatan apapun. Atau lebih jelas revitalisasi itu adalah membangkitkan kembali vitalitas. j gJadi, pengertian revitalisasi ini secara umum adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali.
Kebijakan Yang BerlakuKebijakan Yang Berlaku Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor :
3009/K II/1999 b3009/Kpts-II/1999 yang mengatur tata cara tebang tanam Surat Edaran tanggal 9 Maret 2006 yang ditujukan kepada
empat Gubernur di Kalimantan yang mengatur tentangempat Gubernur di Kalimantan yang mengatur tentanglarangan pemanfaatan kayu ulin
Surat Edaran Dirjen Bina Produksi Kehutanan Dephut pada15 Agustus 2006 yang mengatur tentang laranganperdagangan kayu ulin ke luar Kalimantan
Dampak Dari KebijakanDampak Dari Kebijakan Kayu ulin tidak boleh ditebang bahkan dijual keluar Kalimantan
Material utama dalam pembuatan armada kapal kayu menghilang
Terjadi kanibalisasi untuk mendapatkan material utama pembuatanataupun perbaikan armada kapal pelraataupun perbaikan armada kapal pelra
Hilangnya muatan utama armada pelra di Pelabuhan Rakyat Gresik
Keadaan Pelra Saat iniKeadaan Pelra Saat ini Muatan utama dari armada kapal pelra menghilang
Pendapatan pertahun untuk kapal ukuran 353 GT adalah Rp557.412.736,00
M l b k l l d l h k b k b Material pembuatan kapal pelra adalah kayu bengkirai sebagaimaterial alternative
NPV dari investasi kapal pelra berbahan baku kayu bengkirai NPV dari investasi kapal pelra berbahan baku kayu bengkiraiadalah Rp 4.849.482.833,25
Evaluasi Terhadap Kebijakan yang B l kBerlaku Adanya pasal tambahan pada Keputusan Menteri Kehutanan dan
P k b N 3009/K II/1999 Perkebunan Nomor : 3009/Kpts-II/1999 :
Pasal tambahan tersebut berisikan tentang peraturan bahwa kayuyang ditanam harus kayu yang sama dengan kayu yang telahy g y y g g y y gditebang.
Bila pasal ini diberlakukan diharapakan undang-undang Laranganf k l k h d k l k l hpemanfaatan kayu ulin sejak tahun 2006 yang dikeluarkan oleh
Menteri Kehutanan MS Kaban dan Larangan perdagangan kayuulin ke luar Kalimantan dapat dihapus sehingga dapat merevitalisasip p gg pkegiatan pelra.
Analisis dan PembahasanK d S t l h K bij k Di l iKeadaan Setelah Kebijakan Dievaluasi Kembalinya muatan utama armada kapal pelra di Pelabuhan Rakyat
G ikGresik
Pendapatan pertahun untuk kapal ukuran 353 GT adalah Rp3.924.622.060,00,
Material pembuatan kapal pelra adalah kayu ulin sebagai material utama
NPV dari investasi kapal pelra berbahan baku kayu ulin adalah Rp29.728.312.058,00
Alasan Pelra Perlu DirevitalisasiAlasan Pelra Perlu Direvitalisasi Biaya produksi armada kapal yang murah daripada kapal pelnas
Biaya pelayaran yang lebih murah daripada armada kapal pelnas
Biaya operasional yang lebih murah daripada armada kapal pelnas
S t k l l bih d h hi d t b d di d h Sarat kapal yang lebih rendah sehingga dapat bersandar di daerahterpencil
Pelra merupakan pelayaran yang menjadi cikal-bakal pelayaran p p y y g j p ynasional sehingga bagi para pengusaha pelra memiliki harga diri tersendiri jika dapat mempertahankan keberadaan pelra
Perhitungan Biaya Produksi KapalPerhitungan Biaya Produksi Kapal
11000
Grafik Perbandingan Total Cost
331, 10,000.00 y = 24.91x + 1811.
9000
10000
11000
199, 7,000.00
6000
7000
8000
sar
Uni
t C
ost Besar Investasi Kapal Pelra(Rp 1000,000)
Besar Investasi Kapal Pelnas(Rp 1000,000)
318, 3,702.00 353, 3,972.00
155, 5,500.00
y = 8.588x + 946.64000
5000
Bes Linear (Besar Investasi Kapal Pelra(Rp
1000,000))
Linear (Besar Investasi Kapal Pelnas(Rp 1000,000))
159, 2,300.00
212, 2,825.00 247, 3,003.00
2000
3000
0 50 100 150 200 250 300 350 400
GT Kapal
Perhitungan Biaya Produksi KapalPerhitungan Biaya Produksi Kapal
100%
Index Total Cost Pembangunan Kapal
80%
90%
100%
50%
60%
70%
ntas
e B
iaya
(%)
Kapal Pelra
30%
40%Pers
e
Kapal Pelnas
10%
20%
155 165 175 185 195 205 215 225 235 245 255 265 275 285 295 305 315 325 335 345 355
GT Kapal (M3)
Perhitungan Biaya Produksi KapalPerhitungan Biaya Produksi Kapal
39
Grafik Unit Cost
155, 35.48
199, 35.18 34
39
331, 30.21
493, 25.35
29
aya
(Rp
1.0
00.0
00)
Unit Cost Kapal Pelnas(Rp/m3 1000,000)
988, 20.24 19
24
Bes
ar B
ia
Linear (Unit Cost Kapal Pelnas(Rp/m3 1000,000))
14
0 200 400 600 800 1000 1200
GT Kapal
Perhitungan Biaya Produksi KapalPerhitungan Biaya Produksi KapalGrafik Perbandingan Unit Cost
155, 35.48 199, 35.18 y = -0.031x + 40.86
35
40
331, 30.21
25
30
ar U
nit
Cos
t Unit Cost Kapal Pelra(Rp/m3 1000,000)
Unit Cost Kapal Pelnas(Rp/m3 1000,000)
159, 14.47 212 13 33
y = -0.016x + 16.7515
20
Bes
a
Linear (Unit Cost Kapal Pelra(Rp/m3 1000,000))
Linear (Unit Cost Kapal Pelnas(Rp/m3 1000,000))
212, 13.33 247, 12.15 318, 11.65 353, 11.25
10
100 150 200 250 300 350 400
GT Kapal
Perhitungan Biaya Produksi KapalPerhitungan Biaya Produksi Kapal
100%
Index Unit Cost Pembangunan Kapal
80%
90%
100%
50%
60%
70%
ntas
e B
iaya
(%)
Kapal Pelra
30%
40%Pers
e
Kapal Pelnas
10%
20%
155 165 175 185 195 205 215 225 235 245 255 265 275 285 295 305 315 325 335 345 355
GT Kapal (M3)
Perhitungan Biaya PelayaranPerhitungan Biaya Pelayaran
700
Grafik Voyage Cost
199, 613
331, 657 y = 0.252x + 546.2
0
600
650
700
0,00
)
318 382
353, 417
155, 520
y = 0 826x + 123 4
450
500
550
e C
ost (
Rp
1.0
00.0
00
Besar Biaya Pelra (Rp)
Besar Biaya Pelnas (Rp)
212, 303 247, 330
318, 382 y 0.826x + 123.4
300
350
400
Bes
ar V
oyag
e
Linear (Besar Biaya Pelra (Rp))
Linear (Besar Biaya Pelnas (Rp))
159, 251 200
250
155 175 195 215 235 255 275 295 315 335 355
GT (M3)
Perhitungan Biaya PelayaranPerhitungan Biaya Pelayaran
100%
Index Biaya Pelayaran
80%
90%
100%
50%
60%
70%
rsen
tase
(%
)
Pelnas
30%
40%
Per
Pelra
10%
20%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
GT Kapal (M3)
Perhitungan Biaya PelayaranPerhitungan Biaya Pelayaran
4
Grafik Unit Cost Biaya Pelayaran
155 , 3
199 , 3 3
4
)
331 , 2 2
3
ya (
Rp
1.0
00.0
00,0
0
Besar Biaya Pelra (Rp)
Besar Biaya Pelnas (Rp)
159 , 2 212 , 1
247 , 1
318 , 1 353 , 1 y = -0.002x + 1.882
1
2
Bes
ar B
iay
Linear (Besar Biaya Pelra (Rp))
Linear (Besar Biaya Pelnas (Rp))
y = -0.002x + 3.4071
155 175 195 215 235 255 275 295 315 335 355
GT (M3)
Perhitungan Biaya PelayaranPerhitungan Biaya Pelayaran
100%
Index Biaya Pelayaran
80%
90%
100%
50%
60%
70%
rsen
tase
(%
)
Pelnas
30%
40%
Per
Pelra
10%
20%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
GT Kapal (M3)
Perhitungan Biaya OperasionalPerhitungan Biaya Operasional199, 838
Grafik Operating Cost dengan Asuransi
155, 835
331, 842 y = 0.025x + 832.7
700
800
600
700
00.0
00,0
0 )
Besar Biaya Pelra (Rp)
Besar Biaya Pelnas (Rp)
212 328 318, 352 353 362 0 263 + 268 7
400
500
rati
ng C
ost (
Rp
1.0
0
Linear (Besar Biaya Pelra (Rp))
Linear (Besar Biaya Pelnas (Rp))
159, 309
212, 328
247, 334
353, 362 y = 0.263x + 268.7
300
155 175 195 215 235 255 275 295 315 335 355Bes
ar O
per
GT (M3)
Perhitungan Biaya OperasionalPerhitungan Biaya Operasional
100%
Index Biaya Operasional
80%
90%
100%
50%
60%
70%
rsen
tase
(%
)
Pelnas
30%
40%
Per
Pelra
10%
20%
155 165 175 185 195 205 215 225 235 245 255 265 275 285 295 305 315 325 335 345 355
GT Kapal (M3)
Perhitungan Biaya OperasionalPerhitungan Biaya Operasional
6
Grafik Unit Cost Biaya Operasional
155 , 5
5
6
00,0
0)
199 , 4 4
ng C
ost (
Rp
1.0
00.0
0
Besar Biaya Pelra (Rp)
Besar Biaya Pelnas (Rp)
Linear (Besar Biaya Pelra (Rp))
159 , 2
331 , 3
2
3
Bes
ar O
per
atin Linear (Besar Biaya Pelra (Rp))
Linear (Besar Biaya Pelnas (Rp))
Linear (Besar Biaya Pelnas (Rp))
212 , 2 247 , 1
318 , 1 353 , 1 y = -0.004x + 2.576y = -0.004x + 2.576 y = -0.004x + 5.008y = -0.004x + 5.008
1
155 175 195 215 235 255 275 295 315 335 355
GT (M3)
Perhitungan Biaya OperasionalPerhitungan Biaya Operasional
100%
Index Unit Cost Biaya Operasional
70%
80%
90%
100%
50%
60%
70%
rsen
tase
(%
)
Pelnas
20%
30%
40%Per
Pelra
0%
10%
155 165 175 185 195 205 215 225 235 245 255 265 275 285 295 305 315 325 335 345 355
GT Kapal (M3)
Perhitungan Biaya OperasionalPerhitungan Biaya Operasional199, 835
331 836
Grafik Operating Cost tanpa Asuransi
155, 833 331, 836
y = 0.007x + 832.7
750
00,0
0)
550
650
ng C
ost (
Rp
1.0
00.0
0
Besar Biaya Pelra (Rp)
Besar Biaya Pelnas (Rp)
350
450
Bes
ar O
per
atin Linear (Besar Biaya Pelra (Rp))
Linear (Besar Biaya Pelnas (Rp))
159, 251
212, 257
247, 259
318, 260 353, 262 y = 0.049x + 245.0
250
155 175 195 215 235 255 275 295 315 335 355
GT (M3)
Perhitungan Biaya OperasionalPerhitungan Biaya Operasional
100%
Index Operating Cost tanpa Asuransi
80%
90%
100%
50%
60%
70%
enta
se (
Pers
en)
Pelnas
30%
40%
Pers
e
Pelra
10%
20%
155 165 175 185 195 205 215 225 235 245 255 265 275 285 295 305 315 325 335 345 355
GT Kapal (M3)
Perhitungan Biaya OperasionalPerhitungan Biaya Operasional
6
Grafik Unit Cost Biaya Operasional tanpa Asuransi
155 , 5
5
6
00,0
0)
199 , 4
331 3
3
4
ng C
ost (
Rp
1.0
00.0
0
Besar Biaya Pelra (Rp)
Besar Biaya Pelnas (Rp)
159 , 2
212 , 1 247 , 1
318 1
331 , 3
1
2
Bes
ar O
per
atin Linear (Besar Biaya Pelra (Rp))
Linear (Besar Biaya Pelnas (Rp))
318 , 1 353 , 1 y = -0.004x + 2.157
y = -0.004x + 4.990-
155 175 195 215 235 255 275 295 315 335 355
GT (M3)
Perhitungan Biaya OperasionalPerhitungan Biaya Operasional
100%
Index Unit cost Biaya OperasionalTanpa asuransi
80%
90%
100%
50%
60%
70%
rsen
tase
(%
)
Pelnas
30%
40%
Per
Pelra
10%
20%
155 165 175 185 195 205 215 225 235 245 255 265 275 285 295 305 315 325 335 345 355
GT Kapal (M3)
Analisa Dimensi KapalAnalisa Dimensi Kapal
Kapal Pelra Kapal PelnasKapal Pelra Kapal Pelnas
Nama kapalRute
KLM Bahtera An NurGresik‐Banjarmasin
Nama kapalRute
KM RioGresik‐BanjarmasinRute
Jarak 293 nmillPayload 1000 tonGT 350 M3K t Di 10 k t
Gresik Banjarmasin RuteJarak 293 nmillPayload 1200 tonGT 423 M3K t Di 12 k t
Gresik‐Banjarmasin
Kecepatan Dinas 10 knotPanjang kapal 35 mLebar kapal 14 mSarat kapal 5 m
Kecepatan Dinas 12 knotPanjang kapal 71.6 mLebar kapal 11.06 mSarat kapal 6.7 m
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran- Kesimpulan - Kebijakan yang berpengaruh terhadap aktifitas pelra adalah:
a. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 3009/Kpts-II/1999 yang mengatur tata cara tebang3009/Kpts II/1999 yang mengatur tata cara tebangtanam
b. Surat Edaran tanggal 9 Maret 2006 yang ditujukan kepadab d l empat gubernur di Kalimantan yang mengatur tentang
larangan pemanfaatan kayu ulinc. Surat Edaran Dirjen Bina Produksi Kehutanan Dephutc. Surat Edaran Dirjen Bina Produksi Kehutanan Dephut
pada 15 Agustus 2006 yang mengatur tentang laranganperdagangan kayu ulin ke luar Kalimantan
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran Kondisi pelayaran rakyat di Pelabuhan Gresik saat ini adalah:
a. Pendapatan pertahun untuk kapal ukuran 353 GT adalahRp 557.412.736,00
b M l b k l l d l h k b kb. Material pembuatan kapal pelra adalah kayu bengkiraisebagai material alternative
c NPV dari investasi kapal pelra berbahan baku kayuc. NPV dari investasi kapal pelra berbahan baku kayubengkirai adalah Rp 4.849.482.833,25
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran Kondisi pelayaran rakyat di Pelabuhan Gresik saat kebijakan
t l h di l i d l htelah dievaluasi adalah:a. Pendapatan pertahun untuk kapal ukuran 353 GT adalah
Rp 3.924.622.060,00p ,b. Material pembuatan kapal pelra adalah kayu ulin sebagai
material utama d k l l b b h b k k lc. NPV dari investasi kapal pelra berbahan baku kayu ulinadalah Rp 29.728.312.058,00
d. Dari perbandingan kedua NPV di atas ternyata kebijakan-d. Dari perbandingan kedua NPV di atas ternyata kebijakankebijakan tersebut mengurangi kekayaan dari pengusahapelra hingga enam kali lipat
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran Pelra memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan
pelnas yang dapat dijadikan alasan pelra perlu direvitalisasi. Alasan-alasan tersebut adalah:
a Besar biaya operasional kapal pelnas sebesar Rp a. Besar biaya operasional kapal pelnas sebesar Rp 832.725.000,00/m3 sedangkan besar biaya operasionalkapal pelra sebesar Rp 2687.000.000,00/m3p p p
b. Besar biaya operasional kapal pelnas tanpa asuransi sebesar Rp 832.707.000,00/m3 sedangkan besar biaya operasionalk l l b 3kapal pelra sebesar Rp 245.000.000,00/m3
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran Kapal pelnas memiliki total biaya produksi sebesar Rp
31.835.910.000,00/m3 sedangkan kapal pelra memiliki total biaya produksi sebesar Rp 954.588.000,00/m3.
Besar biaya pelayaran untuk kapal pelnas sebesar Rp Besar biaya pelayaran untuk kapal pelnas sebesar Rp500.025.249,00/m3 sedangkan besar biaya pelayaran untukkapal pelra sebesar Rp 90.090.979,00/ m3p p p
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran Kapal pelnas dengan ukuran 353 GT memiliki sarat kapal
sedalam 6,7 meter sedangkan kapal pelra dengan ukuran 353 GT memiliki sarat kapal sedalam 5 meter
Pelra merupakan pelayaran yang menjadi cikal bakal Pelra merupakan pelayaran yang menjadi cikal-bakalpelayaran nasional sehingga bagi para pengusaha pelramemiliki harga diri tersendir jika dapat mempertahankang p pkeberadaan pelra.
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran- Saran -
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka saran penulisadalah:
P l d d d a. Perlu adanya undang-undang yang mengatur tentangpenanaman tanaman yang sama dengan tanaman yang ditebang oleh penebang tersebutg p g
b. Adanya kebijakan untuk menanam kayu ulin karena kayuulin lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan kayubengkirai
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saranc. Pelayaran rakyat perlu dikembangkan mengingat beberapa
kelebihan yang dimiliki oleh pelra
d. Diperlukan adanya penelitian mengenai pengembanganinovasi untuk menarik minat konsumen agar berediainovasi untuk menarik minat konsumen agar berediamenggunakan jasa pelra
Recommended