Manajemen Operasional oleh Prof Dr.Hj.Syarifah Hudayah,MM

Preview:

DESCRIPTION

Materi seminar kelas untuk mahasiswa S2 Magister Manajemen mata kuliah Manajemen Operasional di Program Pascasarjana magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Citation preview

SEMINAR KELASMANAJEMEN OPERASIONAL

MAINTENANCEANALISIS PERRBEDAAN DOWNTIME ANTARA PENGGUNAAN SITEM BREAKDOWN MAINTEANCE DENGAN SISTEM PREVENTIVE MAINTENANCE

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mobil travel merupakan suatu bentuk jasa transportasi yang beroperasi setiap hari. Borneo Travel Samarinda yang merupakan usaha jasa penyewaan mobil juga ingin memberikan pelayanan terbaiknya. Namun kenyataannya pada suatu saat tertentu ada unit armada yang tidak dapat beroperasi karena harus melakukan kegiatan maintenance.

Kegiatan maintenance merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memelihara, menjaga fasilitas, mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi awalnya (Heizer, 1999, 666).

Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan downtime antara unit armada Borneo Travel Samarinda yang melakukan kegiatan maintenance dengan sistem breakdown maintenance dan dengan sistem preventive maintenance?

Sistem manakah yang sesuai bagi Borneo Travel Samarinda?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan downtime antara penggunaan sistem breakdown maintenance dengan sistem preventive maintenance serta untuk mengetahui sistem maintenance yang sesuai bagi Borneo Travel Samarinda.

BAB 2DASAR TEORI

Bab 2 ini terdiri dari :

1. Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

2. Maintenance Pengertian Maintenance Tujuan Maintenance Tipe Maintenance Bagian-bagian Maintenance

1. Pengertian Maintenance

Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas / peralatan dan mengadakan perbaikan, penyesuaian, penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan (Assauri, 1999:95)

2. Tujuan Maintenance

Tujuan melakukan maintenance adalah untuk memelihara dan menjaga kemampuan dan kualitas sistem, meliputi segala aktivitas yang terlibat dalam penjagaan peralatan sistem dalam aturan kerja, memelihara, menjaga fasilitas, mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi awalnya.

3. Tipe-tipe Maintenance

a) Preventive Maintenance

b) Breakdown Maintenance

Gambar 2.3 : Kerangka Pikir

BAB 3METODE PENELITIAN

Bab 3 terdiri dari :

1. Definisi Operasional Downtime Breakdown Maintenance Preventive Maintenance

2. Pengukuran Variabel

3. Jenis dan Sumber Data

4. Populasi dan Sampel

PENGERTIAN DOWNTIME

Downtime merupakan waktu ketika unit armada travel Borneo tidak beroperasi karena melakukan kegiatan – kegiatan maintenance.

Breakdown Maintenance (Assauri, 1999:96)

Corrective maintenance (breakdown maintenance) atau kegiatan pemeliharaan, perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelainan pada fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Preventive Maintenance Dalam pandangan Barry Render (2001:543)

• Pemeliharaan pencegahan (preventive) bertujuan untuk membangun sistem yang mengetahui kerusakan potensial dan membuat penggantian atau perbaikan yang akan mencegah kerusakan.

1. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel penelitian ini menggunakan skala interval. Variabel interval tidak hanya memungkinkan kita untuk mengklasifikasikan, mengurutkan peringkatnya, tetapi kita juga bisa mengukur dan membandingkan ukuran perbedaan diantara nilai.

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif. Dimana metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

• Sumber data penelitian ini berasal dari data Sekunder. Datanya yang dibutuhkan berupa waktu administrasi, waktu menunggu pelaksanaan pengerjaan, waktu perbaikan, serta waktu tunggu spare part yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan preventive maintenance dan breakdown maintenance pada periode Maret 2012 – Februari 2013 yang telah diolah.

3. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini populasinya adalah 40 unit armada travel di perusahaan yang sama, dioperasikan pada area Samarinda-Balikpapan, wilayah dan kondisi jalan yang sama dan setiap unit armada harus memiliki kesamaan secara prinsip artinya pengemudi dilarang untuk melakukan perubahan, penambahan, pengurangan terhadap bentuk maupun fungsi dari unit armada mobil kecuali untuk aksesoris yang berkaitan dengan interior mobil

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

No. ArmadaFrekuensi

(∑Fn)

Waktu admin & menunggu

pelaksanaan pengerjaan (awt)

Waktu perbaikan (rt)

Waktu tunggu spare part (spt)

Downtime (Dn)

1 13 12.5 19 0 45.52 13 7 21 0 433 20 16.5 31.5 0 714 22 20 38 0 845 15 15 21.5 0 56.56 26 31 51 0 1147 29 26 47 0 1098 17 14.5 25 0 64.59 31 23.5 60 0 123.5

10 12 6 20 0 4811 12 8 16.5 0 47.512 14 8 20 0 5413 14 12 16 0 5514 19 16 38.5 0 87.515 12 15.5 20 0 62.516 13 10 18 0 5717 16 18 26 0 7718 16 14.5 18.5 0 6719 14 9 18 0 6020 22 12.5 31.5 0 86

Mean 17.5 14.78 27.85 0 70.63

•S

um

ber: d

ata seku

nd

er yang d

iolah

Dari tabel 4.1 tadi, diketahui bahwa terdapat variasi dalam jumlah frekuensi perbaikan meskipun rata-ratanya sebesar 17.5 kali perbaikan namun jumlah perbaikan lebih banyak pada kisaran 14-19 kali perbaikan dalam satu tahun atau dapat diasumsikan rata-rata setiap satu bulan satu kali perbaikan.

No. ArmadaFrekuensi

(∑Fn)Downtime (Dn)

21 16 2222 17 2823 21 31.524 20 3125 18 3026 15 2027 15 19.528 25 22.529 17 25.530 20 30.531 15 23.532 18 2833 15 2334 16 20.535 14 2036 14 2237 15 19.538 19 26.539 17 26.540 17 24

Tabel 4.2

Downtime Untuk Preventive Maintenance

(Maret 2012 – Februari 2013)

(satuan dalam jam)

• Sumber: data sekunder yang diolah

Selain itu, dilakukan pula pengujian dengan menggunakan alat bantu pengolah data, yaitu SPSS. Dengan SPSS, hasil olahan data dapat secara sekaligus menampilkan hasil uji homogenitas (Levene’s test) dan uji beda dua sampel independen (independent sample t-test) dalam sebuah tabel.

Group Statistics

 

Maintenance N Mean 

DowntimeBreakdown 20 70.6250  

Preventive 20 24.7000  

Independent Samples Test

 Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t dfSig. (2-tailed)

 

 

Downtime

Equal variances assumed 24.722 .000 8.621 38 .000  

Equal variances not assumed     8.621 20.149 .000  

Untuk mengetahui rata-rata besarnya waktu perbaikan (mean time to repair) dilakukan dengan cara membandingkan jumlah downtime terhadap jumlah/frekuensi perbaikan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :

Breakdown PreventiveNo.

ArmadaDt (jam) ∑Fn MTTR (jam) No. Armada Dt (jam) ∑Fn MTTR (jam)

1 45.5 13 3.5 21 22 16 1.382 43 13 3.31 22 28 17 1.653 71 20 3.55 23 31.5 21 1.54 84 22 3.82 24 31 20 1.555 56.5 15 3.77 25 30 18 1.676 114 26 4.38 26 20 15 1.337 109 29 3.76 27 19.5 15 1.38 64.5 17 3.79 28 22.5 25 0.99 123.5 31 3.98 29 25.5 17 1.5

10 48 12 4 30 30.5 20 1.5311 47.5 12 3.96 31 23.5 15 1.5712 54 14 3.86 32 28 18 1.5613 55 14 3.93 33 23 15 1.5314 87.5 19 4.61 34 20.5 16 1.2815 62.5 12 5.21 35 20 14 1.4316 57 13 4.38 36 22 14 1.5717 77 16 4.81 37 19.5 15 1.318 67 16 4.19 38 26.5 19 1.3919 60 14 4.29 39 26.5 17 1.5620 86 22 3.91 40 24 17 1.41

Mean 4.05 1.44Range 1.90 0.77Minimum 3.31 0.90Maximum 5.21 1.67

•S

um

ber: d

ata seku

nd

er yang d

iolah

BAB 5

KESIMPULAN

SARAN

Kesimpulan Besarnya downtime untuk breakdown maintenance

bervariatif Dalam preventive maintenance, downtime yang ada

hanyalah waktu perbaikan karena sebelum unit armada melakukan perbaikan, telah dilakukan berbagai persiapan.

Hasil uji beda dua sampel independen (independent samples t-test) membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan secara statistik antara downtime preventive maintenance dan breakdown maintenance.

Secara keseluruhan baik untuk nilai MTTR dari masing-masing unit armada maupun untuk nilai MTTR dari hasil statistik telah menunjukan bahwa rata-rata downtime yang dibutuhkan untuk preventive maintenance lebih kecil dibandingkan dengan breakdown maintenance.

Sebaiknya Borneo Travel Samarinda menggunakan sistem preventive maintenance ke

seluruh unit armadanya karena sistem preventive maintenance terbukti memiliki downtime lebih cepat dibandingkan breakdown maintenance.

Saran

Thanks for your attention