View
295
Download
50
Category
Preview:
DESCRIPTION
geofisika
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM METODE SEISMIK REFRAKSI DAN SEISMIK REFLAKSI
PJ Asisten:
Septiandi Akhmad
Oleh :
Hana Dwi SussenaNIM. 125090701111003
PROGRAM STUDI GEOFISIKAJURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG2014
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan
karunia-Nya, yang mana telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Metode Seismik Refraksi dan Seismik
Reflaksi dengan baik. Dengan adanya Laporan Akhir Praktikum Praktikum Metode Seismik
Refraksi dan Seismik Reflaksi ini kami berharap dapat membantu memperbaiki nilai dan juga
sebagai tugas. Kami menyadari bahwa dalam Laporan Akhir Praktikum Praktikum Metode
Seismik Refraksi dan Seismik Reflaksi ini masih banyak kekurangan yang dikarenakan
keterbatasan ilmu dan kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membantu tercapainya kesempurnaan dari laporan ini. Semoga dengan
adanya laporan ini dapat memberi ilmu pengetahuan maupun wawasan bagi para
pembacanya.
Malang, 25 Desember 2014
Penulis
ii | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.....................................................................................................1
BAB II METODOLOGI…..…….............................................................................................11
2.1 Seismik Refraksi.................................................................................................11
2.1.1 Peralatan....................................................................................................
2.1.2 Waktu, Tempat dan Desain Survei............................................................
2.1.3 Prosesing Data...........................................................................................
2.2 Seismik Refleksi....………………....................................................................11
2.2.1 Flow Prosesing............………………….....………………………..…..11
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN….......…...................................................................31
3.1 Interpretasi Seismik Refraksi 5 Line.......................................................................31
3.2 Analisa Flow Prosesing...........................................................................................33
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................37
4.1 Kesimpulan............................................................................................................37
4.1.1 Seismik Refraksi.......................................................................................
4.1.2 Seismik Refleksi........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................38
LAMPIRAN.............................................................................................................................39
iii | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geofisika merupakan salah satu cabang ilmu bumi (Geosains) yang mempelajari
tentang sifat-sifat fisis bumi, seperti bentuk bumi, reaksi terhadap gaya, serta medan potensial
bumi (medan magnet dan gravitasi). Geofisika juga menyelidiki interior bumi seperti inti,
mantel bumi, dan kulit bumi serta kandungan-kandungan alaminya. Geofisika bisa juga
diartikan sebagai suatu metoda dimana akan dipelajari tentang bumi dan batuan menggunakan
pendekatan-pendekatan Fisika dan Matematika dan merupakan gabungan dari konsep-konsep
Ilmu Geologi dan Fisika. Dalam geofisika terdapat berbagai macam metode yang sering
digunakan diantaranya metode gravity, seismik dan lain sebagainya.
Metode seismik adalah salah satu metode yang didasarkan pada pengukuran respon
gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direleksikan atau
direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Menurut Tellford,
dkk (1990) metode seismik terbagi menjadi dua jenis yaitu metode seismic refraksi dan
metode seismik refraksi. Metode seismik refraksi mengukur gelombang datang yang
dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Sedangkan Metoda
seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari
sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah
pada suatu geophone.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari Praktikum ini di antaranya adalah:
Mengetahui dan memahami prinsip dasar metode seimik.
Mengetahui cara pengolahan data pada metode seismik.
Mengetahui cara menginterpretasi data pada metode seismik.
1 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
BAB IIMETODOLOGI
2.1 Seismik Refraksi
2.1.1 Peralatan
Dalam praktikum ini peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Palu seismik
Gambar 2.1 Palu seismik
b. Geophone
Gambar 2.2 Geophone
c. Kabel penghubung
Gambar 2.3 Kabel penghubung
2 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
d. Lempeng Besi
Gambar 2.4 Lempeng besi
e. OYO McSeis 3 Model 1817
Gambar 2.5 OYO McSeis 3 model 1817
f. Roll meter
Gambar 2.6 Roll meter
g. GPS
Gambar 2.7 GPS
3 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
2.1.2 Waktu, Tempat dan Desain Survei
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin 15 Desember 2014 dan hari Rabu 17 Desember 2014, bertempat di Lapangan FISIP Universitas Brawijaya pada pukul 07.30 WIB. Desain survei yang digunakan seperti gambar berikut.
Gambar 2.8 Desain survei untuk satu line
Gambar 2.9 Desain survei untuk lima line
2.1.3 Prosesing Data
Untuk tahap prosesing data untuk metode seismik refraksi tahp-tahap yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
4 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
50m
2m2m2m
source Geophonee
Keterangan:Ungu: line 1Biru tua: line 2Biru muda: line 3Merah: line 4Kuning: line 5
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Tahap pertama adalah mengubah format penulisan data yang dicatat ketika akuisis diubah ke format seperti pada tabel 2.2 menggunakan software Ms. Excel.
Tabel 2.1 Format data awal hasil lapangan untuk line 3
5 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Tabel 2.2 Pengubahan format data untuk line 3
Selanjutnya diubah format penulisan datanya seperti tabel 2.3. Pada data tersebut, data yang berada pada kolom orange tidak diperlukan. Dan data tersebut disimpan dalam format txt.
Tabel 2.3 Pengubahan format data untuk line 3
Setalah itu buka program buatan dari software MATLAB yaitu program extrapoll untuk mengextrapollasikan data txt tersebut. Dengan cara mengisikan
6 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
nama file pada bagian inputan “load” dan “DAT” (lihat gambar 2.10), sedangkan isikan nama file yang berfungsi sebagai output pada bagian “save” (lihat gambar 2.11).
Gambar 2.10 Pengisian data input pada program extrapoll
Gambar 2.11 Pengisian data output pada program extrapoll
Selanjutnya jalankan program tersebut dengan klik icon “ ”, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2.12.
7 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 2.12 Picking pada program extrapoll
Kemudian tentukan break point untuk data forward dan reverse. Jika sudah klik cukup (lihat gambar 2.13)
Gambar 2.13 Perintah setelah picking pada program extrapoll
Maka data output akan keluar seperti pada gambar 2.14 dan tersimpan sesuai yang diperintahkan tadi dengan format txt.
8 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 2.14 Setelah picking pada program extrapoll
Selanjutnya data hasil extrapoll dimasukkan ke dalam software Ms.Excel.
Tabel 2.14 Pengisian hasil extrapoll
Setelah itu dimasukkan ke dalam tabel dengan format seperti tabel 2.5.
9 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Tabel 2.5 Format data setelah extrapollasi
Selanjutnya atur seperti tabel 2.6 dan simpan dalam format txt.
Tabel 2.6 Pengaturan data untuk tahap Hagiwaramasuda
Lalu buka program “Hagiwaramasuda” dan isikan data inputan pada “Load” kemudian jalankan program dan akan muncul tampilan seperti gambar 2.15.
Gambar 2.15 Pengisian data input pada program Hagiwaramasuda
Selanjutnya klik run dan akan muncul tampilan seperti gambar 2.16. Dan pilih jumlah breakpoint 1. Tentukan breakpoint dan jika sudah yakin klik “oyi”,
10 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
maka akan muncul hasil akhir seperti gambar 2.17 dan selanjutnya dapat dilakukan interpretasi.
Gambar 2.16 PenPicking pada program Hagiwaramasuda
Gambar 2.17 Hasil dari picking Hagiwaramasuda
2.2 Seismik Refleksi
2.2.1 Flow Processing
11 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
FINAL PSTM
SHOTS FOR FINAL PSTM
TVSB
DCON SHOTS FILTERRADIAL TRANSFORM ALL TRACE
DCON SHOTS NO FILTER
STATIC CORRECTION
RAW DATA
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 2.18 Flow processing metode seismik refleksi
a. Static Correction:
Gambar 2.19 Flow processing pada koreksi statis
b. Deconvolution Shots No Filter
Gambar 2.20 Flow processing pada deconvolution shots no filter
c. Radial Transform All Trace
Gambar 2.21 Flow processing pada radial transform all trace
d. Deconvolution Shots Filter
Gambar 2.22 Flow processing pada deconvolution shots filter
e. TVSB
Gambar 2.23 Flow processing pada TVSB
f. Shots for Final PSTM
12 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 2.24 Flow processing pada shots for final PSTM
g. Final PSTM
Gambar 2.25 Flow processing pada final PSTM
13 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Interpretasi Seismik Refraksi 5 Line
Setelah dilakukan tahap-tahap pengolahan data seperti yang telah dijelaskan di atas
maka akan diperoleh hasil berupa kedalaman dan kecepatan untuk dua lapisan pada masing-
masing line. Pada line pertama dapat dilihat pada gambar 3.1 yang terlihat pada hasil
interpretasinya terdapat batas antar lapisan pada kedua lapisan tersebut, dimana pada lapisan
kedua atau yang berwarna merah berada pada kedalaman 5 hingga 12 m di bawah permukaan
tanah dengan besar cepat rambat pada lapisan tersebut sebesar 601 m/s yang diperkirakan
lapisan tersebut merupakan batuan weathered surface material. Sedangkan untuk lapisan
pertama yaitu lapisan yang berwarna biru berada pada kedalaman 0 hingga 5 meter di bawah
permukaan tanah dengan besar cepat rambatnya 337 m/s yang diperkirakan merupakan
weathered surface material.
Gambar 3.1 Hasil interpretasi pada line 1
Untuk line yang kedua dapat dilihat hasil interpretasinya pada gambar 3.2. Pada
gambar tersebut terlihat bahwa pada lapisan pertama yaitu yang berwarna biru, berada pada
kedalaman antara 0 hingga 6 meter di bawah permukaan tanah. Dari hasil interpretasi tersebut
juga terlihat pada lapisan pertama memiliki besar nilai cepat rambatnya adalah 343 m/s, hal
ini dapat diperkirakan pada lapisan tersebut merupakan lapisan weathered surface material.
Sedangkan untuk lapisan yang kedua yaitu yang berwarna merah, berada pada kedalaman 6
14 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
hingga 12 meter di bawah permukaan bumi dengan nilai cepat rambat gelombang sebesar 714
m/s yang menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan sand.
Gambar 3.2 Hasil interpretasi pada line 2
Pada line ketiga dapat dilihat hasil interpretasinya pada gambar 3.3. Pada gambar
tersebut terlihat bahwa pada lapisan pertama yaitu yang berwarna biru, berada pada
kedalaman antara 0 hingga 5 meter di bawah permukaan tanah. Dari hasil interpretasi tersebut
juga terlihat pada lapisan pertama memiliki besar nilai cepat rambatnya adalah 345 m/s, hal
ini dapat diperkirakan pada lapisan tersebut merupakan lapisan weathered surface material.
Sedangkan untuk lapisan yang kedua yaitu yang berwarna merah, berada pada kedalaman 5
hingga 16 meter di bawah permukaan bumi dengan nilai cepat rambat gelombang sebesar 609
m/s yang menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan sand.
15 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 3.3 Hasil interpretasi pada line 3
Selanjutnya untuk line keempat yang cara pengambilan datanya berbeda dengan line
1,2 dan 3 didapatkan hasil interpretasi seperti pada gambar 3.4. Pada gambar tersebut terlihat
bahwa pada lapisan pertama yaitu yang berwarna biru, berada pada kedalaman antara 0
hingga 5 meter di bawah permukaan tanah. Dari hasil interpretasi tersebut juga terlihat pada
lapisan pertama memiliki besar nilai cepat rambatnya adalah 291 m/s, hal ini dapat
diperkirakan pada lapisan tersebut merupakan lapisan weathered surface material. Sedangkan
untuk lapisan yang kedua yaitu yang berwarna merah, berada pada kedalaman 5 hingga 10
meter di bawah permukaan bumi dengan nilai cepat rambat gelombang sebesar 473 m/s yang
menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan sand (kering).
16 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 3.4 Hasil interpretasi pada line 4
Sedangkan untuk line kelima diperoleh hasil interpretasi seperti pada gambar 3.5. Pada
gambar tersebut terlihat bahwa pada lapisan pertama yaitu yang berwarna biru, berada pada
kedalaman antara 0 hingga 6 meter di bawah permukaan tanah. Dari hasil interpretasi tersebut
juga terlihat pada lapisan pertama memiliki besar nilai cepat rambatnya adalah 294 m/s, hal
ini dapat diperkirakan pada lapisan tersebut merupakan lapisan weathered surface material.
Sedangkan untuk lapisan yang kedua yaitu yang berwarna merah, berada pada kedalaman 5
hingga 12 meter di bawah permukaan bumi dengan nilai cepat rambat gelombang sebesar 495
m/s yang menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan lapisan sand (kering).
Gambar 3.5 Hasil interpretasi pada line5
Jika kelima line tersebut saling dihubungkan maka akan diperoleh hasil yang saling
berkaitan dari line 1 hingga line 5. Pada line 1 hingga line 3 terlihat adanya keterkaitan yaitu
dapat dilihat dari besar nilai cepat rambat di lapisan pertama dan lapisan kedua yang
mempunyai nilai yang tidak berbeda jauh. Hal ini sesuai karena pada proses akuisisi data line
1 hingga 3 dilakukan secara sejajar, sehingga memungkinkan jika ketiga line tersebut
memiliki jenis perlapisan yang sama. Dan untuk line 4 dan 5 juga berhubungan dengan line 1,
2 dan 3 karena besar nilai cepat rambat gelombang pada lapisan pertama dan lapisan
keduanya juga tidak terlalu beda jauh, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa pada line 1
hingga 5 berada pada struktur lapisan yang sama.
Dalam pengolahan data pada metode seismik refraksi ini dilakukan extrapollasi untuk
mengumpamakan jika geophone yang dipasang pada setiap line dalam proses pengambilan
data merupakan jumlah geophone yang dapat mencakup semua area dalam satu line. Sehingga 17 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
dapat dihasilkan data yang baik. Dalam pengolahan data seismik refraksi ini juga dilakukan
proses dengan metode Hagiwara, hal ini berfungsi untuk menggambarkan batas lapisan.
Metode Hagiwara biasanya digunakan untuk menggambarkan batas lapisan untuk dua lapis
hingga tiga lapis. Kelemahan dari metode ini adalah hanya mengasumsikan jika semakin
dalam lapisan maka cepat rambat gelombang semakin cepat.
3.2 Analisis Flow Processing
Untuk proses pengolahan data seismik refleksi dilakukan dengan software VISTA.
Dalam software ini dapat dilihat bagaimana gambaran pemantulan gelombang di bawah
permukaan tanah. Tahap-tahap pengolahan data seismik refleksi ini terdiri dari Raw data
dilanjut dengan static correction hingga final PSTM. Langkah awal yang dilakukan adalah
menganalisis raw data. Raw data merupakan data awal yang berasal dari proses akuisisi yang
belum dilakukan pengolahan. Dapat dilihat pada gambar 3.6 yang merupakan gambaran dari
raw data. Tahap selanjutnya adalah dilakukannya koreksi statis yang seperti ditunjukkan pada
gambar 3.6. Koreksi statis ini dilakukan untuk menyamakan posisi geophone dalam elevasi
yang sama, karena pada kenyataannya setiap geophone berada pada ketinggian yang berbeda
akibat perbedaan topografi tanah.
Gambar 3.6 Bentuk raw data
18 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 3.7 Hasil raw data setelah dilakukan statics correction
Dari kedua gambar di atas dapat dilihat perbedaan bentuk shot point gather antara
sebelum dilakukan koreksi statis dengan yang sudah dilakukan koreksi statis. Sebelum
dilakukan koreksi atau yang masih dalam bentuk raw data (gambar 3.6) terlihat bahwa shot
point gather berada pada waktu sekitar 60 ms namun setelah dilakukan koreksi statis terjadi
pengangkatan pada shot point gather dimana waktunya menjadi 0 ms dan menjadi lebih rapat.
Tahapan pada koreksi statis pertama dilakukan seleksi data pada tahap ini data akan diseleksi
sehingga diperoleh data yang baik, kemudian jika data yang diperoleh telah sesuai maka
dialnjutkan ke Orms Band Pass Filter untuk dilakukan filter frekuensi yang kemudian
diperoleh hasil output. Jika ketika dilakukan seleksi data masih belum berhasil maka perlu
dilakukan kombinasi data dan dilakukan static shift hal ini dilakukan untuk mengubah elevasi
agar sejajar atau sama. Proses static shift dapat dilakukan beberapa kali hingga dihasilkan
output yang baik.
Tahap selanjutnya setelah koreksi statis adalah tahap deconvolution shots no filter,
pada tahap ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh dari wavelet sumber dari suatu trace
seismik. Dengan proses tersebut diperoleh deret pseudo refleksi yang berupa spike yang
menggambarkan amplitudonya. Pada tahapan ini akan dibentuk data set baru dengan mute,
statics, scaling dan penerapan decon pada permukaan yang konstan. Inputnya merupakan file
dari raw data dan statics. Pada gambar 3.8 merupakan tampilan setelah dilakukan
19 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
deconvolution shots no filter. Terlihat pada gambar bahwa ground roll msih terlihat jelas serta
direct wave dan refracted wave masih terlihat jelas.
Gambar 3.8 Hasil gether setelah dilakukan deconvolution shots no filter
Tahap selanjutnya setelah deconvolution shots no filter adalah tahap radial transform
all trace. Pada tahap ini dilakukan filter untuk menghilangkan noise yang ada. Data input
yang digunakan merupakan data dari tahap koreksi sebelumnya yang kemudian dilakukan
muting pada trace dan dilanjutkan dengan time variant scale untuk menentukan skala waktu
dan selanjutnya dilakukan peningkatan data. Tahapan tersebut merupakan tahapan untuk input
yang pertama. Untuk input yang kedua perlu dilakukan forward radial transform terlebih
dahulu kemudian dilanjutkan untuk tahap adaptive substraction yang nantinya akan menjadi
output. Pada tahap radial transform all trace ini akan dihasilkan bentuk shot point gether yang
mulai hilang noisenya, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.9. Pada gambar tersebut
terlihat jika reflected wave terlihat jelas.
20 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 3.9 Hasil gether setelah dilakukan tranform all trace
Tahapan selanjutnya yaitu deconvolution shots filter. Pada tahap ini hampir sama
dengan deconvolution shots no filter namun bedanya pada tahap ini untuk memperoleh
deret pseudo refleksi yang berupa spike yang menggambarkan amplitudonya digunakan filter.
Dalam tahapan ini dibuat data set baru dengan mute, statics dan decon permukaan yang
konstan. Data input yang digunakan adalah data radial transform all trace dan statics.
Kemudian dilanjutkan dengan SCDApply dengan data input solved spectrum berupa shot dan
komponen receiver pada proses SCDECON CALC perlu ditambahkan. Bentuk shot point
gether setelah dilakukan deconvolution shots filter dapat dilihat pada gambar 3.10.
21 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 3.10 Hasil gether setelah dilakukan deconvolution shots filter
Tahap selanjutnya adalah tahap time variant spectral balancing yang digunakan pada
DCON SHOTS 2 tanpa data set noise untuk perpindahan sebelumnya. Inputnya merupakan
file DCON SHOTS 2 dan bisa jadi shot sort. Hasil dari TVSB ini dapat dilihat pada gambar
3.11. Pada gambar terlihat bahwa reflected wave semakin jelas terlihat dan grond roll mulai
tidak terlihat.
Gambar 3.11 Hasil gether setelah dilakukan time variant spectral balancing
Tahap selanjutnya yaitu Shots for Final PSTM. Pada tahap ini inputnya merupakan
flow dari shots, statics, DCON, radial transform dan TVSB. Selanjutnya dilakukan ke tahap
ReadStat yang membutuhkan Stkpwr1D, Stkpwr2D dan Trim statics. Kemudian dilanjutkan
dengan SurfNMO dan SurfINM yang membutuhkan kecepatan. Dari tahapan tersebut akan
menghasilkan output yang dapat dilihat pada gambar 3.12.
22 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
Gambar 3.12 Hasil gether setelah dilakukan shot for final PSTM
Tahap terakhir yaitu tahap final PSTM. Pada tahap ini akan terlihat seperti
pada gambar 3.13. Pada gambar tersebut terlihat adanya beberapa amplitudo untuk setiap
waktu yang ditempuh oleh gelombang dalam melewati lapisan batuan. Terlihat pada gambar
bahwa amplitudo dominan yang ditunjukkan dengan warna merah berada pada waktu sekitar
500 ms hingga 1000 ms.
Gambar 3.13 Hasil akhir prosesing
23 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
BAB IVPENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Seismik Refraksi
Dalam proses pengolahan data untuk seimik refraksi dapat dilakukan dengan
tahap extrapollasi dan menggunakan metode Hagiwara. Tahap extrapollasi dilakukan
untuk mengumpamakan jika geophone yang dipasang mencakup semua bagian dalam
satu line. Dan metode Hagiwara digunakan untuk mengetahui batas perlapisan.
4.1.2 Seismik Reflaksi
Dalam proses pengolahan data seismik refleksi dapat dilakukan menggunakan
software VISTA. Melalui tahapan – tahapan seperti raw data, statics correction,
deconvolution shots no filter, radial transform all trace, deconvolution shots filter,
time variant spectral balancing , Shots for Final PSTM dan final PSTM. Hasil akhir
dari pengolahan seismik refleksi ini diperoleh gambaran besar nilai amplitudo pada
setiap waktu penjalaran gelombang di lapisan batuan.
24 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
DAFTAR PUSTAKA
Susilo, Adi., dkk. (2014). Modul Praktikum Metode Seismik. Malang: Universitas Brawijaya.
Tellford, W. M., Geldart C. P., & Sheriff R. E. (1990). Applied Geophysics. United States of
America: Cambridge University Press.
25 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Laporan Akhir
Praktikum Metode Seismik
2014
LAMPIRAN
26 | J u r u s a n F i s i k a | U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a
Recommended