View
10
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PT.PERTAMINA (PERSERO) DPPU SEPINGGAN
LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA DAN FAUNA DI HUTAN KOTA SEPINGGAN BALIKPAPAN
2017
1
DAFTAR ISI 1
BAB 1 PENDAHULUAN 2
1.1 Tujuan 2
1.2 Habitat dan Flora 2
1.3 Identifikasi Flora dan Fauna 3
BAB 2 METODE IDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA 4
2.1 Alat dan Bahan 4
2.2 Cara Kerja 4
BAB 3 PEMBAHASAN 5
3.1 Hasil Pengamatan Flora 5
3.3 Hasil Pengamatan Fauna 10
3.4 Perhitungan Indeks 13
BAB 4 KESIMPULAN 15
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Kebutuhan masyarakat urban atau perkotaan akan hutan kota semakin hari makin
terasa perlu untuk menunjang keberlangsungan kehidupan yang harmonis dengan
lingkungan yang alami. Aspek ekologi tercermin dari kebutuhan masyarakat akan
kesegaran udara dan daerah resapan air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan
di suatu pemukiman. Hutan Kota Sepinggan sebagai hutan kota yang diperuntukkan
khusus untuk kegiatan pendidikan konservasi alam , memiliki peran yang sangat penting
untuk menunjang kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Menjadi keniscayaan kalau keberadaan Hutan kota sepinggan perlu dipertahankan
untuk menjaga tata air atau hidrologis masyarakat sekitarnya, sehingga di saat musim
keringpun ketersediaan air masih memadahi untuk memenuhi kehidupan sehari – hari.
Begitu pun di musim penghujan, air masih bisa diserap dengan baik oleh Hutan kota
sepinggan sehingga kemungkinan banjir atau longsor menjadi kecil.
Eksplorasi flora dan fauna di Hutan kota sepinggan ini sebenarnya merespon
argumentasi yang logis untuk pengembangan area dengan basis ekologis yang kuat.
Selama melakukan kegiatan ini, dari segi flora dan fauna yang ada beserta unsur
penyusun ekosistem yang abiotis, Hutan kota sepinggan merupakan hutan yang sangat
penting keberadaannya bagi masyarakat, apalagi dengan peruntukan pendidikan
konservasi alam. Hasil dari kegiatan eksplorasi ini merupakan bahan yang bisa
digunakan untuk membuat program pendidikan konservasi alam. Oleh karena itu
diperlukan identifikasi dan inventarisir kekayaan hayati flora dan fauna yang ada di hutan
kota Sepinggan Balikpapan.
1.2. Habitat dan Flora
Vegetasi dalam terminologi yang paling umum berkaitan dengan kehidupan
tumbuh-tumbuhan atau dunia tanaman. Sementara, habitat dimaknai sebagai sebuah
tempat tinggal yang khas bagi organisme tertentu. Dalam kaitan keduanya, vegetasi
mendapat tempat yang penting terutama untuk menjaga iklim mikro didalamnya,
sehingga habitat dapat lebih nyaman didiami tumbuhan itu sendiri, hewan, manusia, atau
bentuk kehidupan lain di permukaan bumi.
3
Dalam pengertian yang lebih sempit, vegetasi selalu diidentikkan dengan hutan
belantara. Tetapi perlahan-lahan nilai itu mulai berkembang sejak pembangunan berbasis
ekonomi di wilayah perkotaan telah memberikan pengaruh, sekurang-kurangnya
terhadap kenyamanan hidup masyarakat perkotaan. Vegetasi atau kumpulan tetumbuhan
itu menjadi salah satu bagian penting pembangunan kota yang lambat laun juga
mempertimbangkan ekologi kawasan. Bahkan saking mendesaknya, pemerintah sebuah
kota mewajibkan agar memiliki ruang terbuka hijau setidaknya 30 % dari total luas kota.
Bentuknya bisa bermacam-macam, dapat berupa hutan kota, jalur hijau, dll. Harapannya,
kehadiran hutan kota atau sejenisnya sebagai ruang terbuka hijau dapat mereduksi
kebisingan kota, menjerap debu, kepulan asap pabrik, atau polusi kenderaan bermotor,
meskipun kita harus menyadari bahwa mungkin mereka akan tumbuh menjadi
kerdil,menyerap polusi dan akhirnya keracunan.
Berbicara hutan kota memang tidak akan pernah habis terkait dengan nilai guna
dan peranannya bagi masyarakat perkotaan. Hanya saja sukar memberi nominal terhitung
perihal fungsi hutan kota itu, maka tak heran jika segelintir orang saja dari sekian banyak
etnis di wilayah perkotaan yang memberi nilai lebih terhadap hutan di dalam kota itu.
1.3. Identifikasi Flora dan Fauna
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa, dan untuk ini
tidak terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan dan satwa adalah menentukan nama
yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan
dan satwa berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan dan satwa
yang dalam hal ini tidak lain daripada menentukan namanya yang benar dan tempatnya
yang tepat dalam sistem klasifikasi. Tumbuhan dan satwa yang akan diidentifikasi ini
sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sehingga tinggal menentukan nama yang
tepat dalam klasifikasi.
4
BAB 2
METODE INDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA
2.1. Alat dan Bahan
Keterangan Flora Fauna
Alat 1. GPS
2. Label
3. Alat tulis
4. Teropong
5. Kamera
1. Alat tulis
2. Teropong
3. Kamera
Bahan 1. Tumbuhan di sekitar
hutan Kota
Sepinggan
1. Satwa yang ada di
sekitar hutan Kota
Sepinggan
2.2.Cara Kerja
Keterangan Flora Fauna
Cara Kerja 1. Identifikasi langsung setiap
jenis tumbuhan yang ada
dengan mencatat sesuai
klasifikasi
2. Pemberian label yang
berisikan nama ilmiah dan
family setiap tumbuhan
3. Pengambilan titik koordinat
pohon dengna menggunakan
GPS
4. Pengambilan foto
1. Identifikasi langsung
setiap satwa dengan cara
melihat langsung,
mendengar suara atau
bunyi, jejak, sarang
maupun kotoran
2. Bertanya pada
masyarakat setempat
yang sudah lama tinggal
di sekitar hutan kota
Sepinggan
5
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan Flora
Berikut merupakan tabel hasil pengamatan tanaman yang ada di Hutan Kota Sepinggan
Tabel 1. Nama Tanaman di Hutan Kota Sepinggan
N0 NAMA ILMIAH FAMILY NAMA LOKAL JUMLAH KETERANGAN 1. Artocarpus communis Moraceae Sukun 2 2016
2. Dimocarpus longan Sapindaceae Kelengkeng 1 2016
3. Arenga pinnata Arecaceae Aren 2 2016
4. Samanea saman Fabaceae Trembesi 38 Ditanam thn 2017
5. Areca catechu Arecaceae Pinang 16 2016
6. Bambusa sp Bambuseae Bambu 47 Ditanam thn 2017
7. Vitex pinnata Verbenaceae Laban 7 2016
8. Ficus sp Moraceae Beringin 1 2016
9. Fordia splendidissima Fabaceae Parang-parang 8 2016
10. Fragraea sp Gentianaceae Tembesu 6 2016
11. Clidemia hirta Melastomataceae Bulu babi 35 2016
12. Hevea brasiliensis Euphorbiaceae Karet 14 Penambahan 7
13. Eurycoma longifolia Simaroubaceae Pasak bumi 1 2016
14. Gnetum gnemon Gnetaceae Melinjo 7 2016
15. Durio sp Bombacaceae Durian 2 Ditanam thn 2017
16. Nephelium lappaceum Sapindaceae Rambutan 2 Ditanam thn 2017
17. Sandoricum koetjape Meliaceae Kecapi 6 2016
18. Mangifera sp Anacardiaceae Mangga 17 Penambahan 9
19. Rhodomyrtus tomentosa
Myrtaceae Karamunting 45 Penambahan 18
20. Vatica rassak Dipterocarpaceae Resak 1 2016
21. Artocarpus heterophyllus
Moraceae Nangka 42 Penambahan 19
22. Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016
23. Artocarpus integer Moraceae Cempedak 11 2016
24. Alpinia malaccensis Zingiberaceae Laos hutan 9 2016
25. Parkia speciosa Fabaceae Petai 30 2016
26. Ananas camosus Biomeliaceae Nanas 19 Ditanam thn 2017
27. Caricas papaya Caricaceae Pepaya/kates 4 Ditanam thn 2017
28. Manihat utilissima Euphorbiaceae Singkong 9 Ditanam thn 2017
29. Cacas nucifera Arecaceae Kelapa 3 2016
30. Musa paradisiaca Musaceae Pisang 21 2016
Di hutan kota sepinggan telah terindetifikasi 30 jenis tumbuhan yang terdiri dari
tumbuhan asli maupun tumbuhan yang ditanam. Tumbuhan asli seperti pasak bumi (eurycoma
6
longifolia),Resak (vatica rassak),Beringin (Ficus sp ),akasia (Acacia sp) dan tanaman perdu
seperti parang-parang (Fordia splendidissima), Tembesu (Fragraea sp). Sedangkan tumbuhan
yang ditanam seperti Melinjo (Gnetum gnemon) dan lain-lain.
(gambar 1. Fordia splendidissima)
(gambar 2. Eurycoma longifolia)
7
(gambar 3. Gnetum gnemon)
(gambar 8. Samanea saman)
8
(gambar 10. Areca catechu)
(gambar 13. Hevea brasiliensis)
9
(gambar 14. Bambusa sp)
(gambar 15. Ficus sp)
10
3.2. Hasil Pengamatan Fauna
Berikut merupakan tabel hasil pengamatan fauna yang ada di Hutan Kota Sepinggan
Tabel 3. Nama Tanaman di Hutan Kota Sepinggan
NO NAMA ILMIAH FAMILY NAMA LOKAL JUMLAH
1. Tupaia minor Tupaiidae Tupai kecil 2
2. Callosciurrus notatus Sciuridae Bajing 2
3. Paradoxurus hermaphroditus Paradoxurinae Musang 2
4. Appias libythea Nymphalidae Kupu-kupu 10
5. Neurothemis sp Aeshindae capung 7
6. Apis andreniformis Apidae Lebah 5
7. Phyton reticulatus Pythonidae Ular phyton 1
8. Hymenoptera sp Formicidae Semut Banyak
9. Oxya chinensis Acrididae Belalang hijau 2
10. Gryllus sp Gryllidae Jangkrik 4
11. idem idem Burung -
a.idem a.idem a.Burung Madu -
*Anthreptes singalensis *Trochilidae *Wulung 2
*Cinnyris jugularis *Trochilidae *Sriganti 2
b.Pycnonotus aurigaster b.Pycnonotidae b. Cucak Kutilang 5
c.Alophoixus bres c. Pycnonotidae c. Karuang 4
d.Acridotheres javanicus d.Sturnidae d. Jalak kerbau 3
e.Orthotomus ruficeps e.Sylviidae e. Prenjak kepala merah
3
12. Coptotermes Coptotermitinae Rayap Banyak
Di hutan kota sepinggan telah terindetifikasi 12 lebih jenis satwa seperti Musang (paradoxurus hermaphroditus), Tupai kecil (tupaia minor), beberapa jenis burung dan satwa lainnya.
11
( gambar 17. Neurothemis sp )
( gambar 18. Orthotomus ruficeps )
12
(Gambar 19. Tupaia minor )
(Gambar 20. Sarang burung di pohon mangga)
13
3.3.Perhitungan Indeks
Dalam pembuatan laporan tahun 2017 ini telah dilakukan penghitungan indeks
keanekaragaman hayati setelah dilakukan intervensi melalui program (kegiatan pengkayaan
keanekaragaman hayati).
Tabel 4. Perhitungan Absolut tahun 2017
No Nama Ilmiah Nama Lokal Observed n P i P i 2 1. Artocarpus communis Sukun 2 0,005 0,000
2. Dimocarpus longan Kelengkeng 1 0,002 0,000
3. Arenga pinnata Aren 2 0,005 0,000
4. Samanea saman Trembesi 38 0,086 0,007
5. Areca catechu Pinang 16 0,036 0,001
6. Bambusa sp Bambu 47 0,106 0,011
7. Vitex pinnata Laban 7 0,016 0,000
8. Ficus sp Beringin 1 0,002 0,000
9. Fordia splendidissima Parang-parang 8 0,018 0,000
10. Fragraea sp Tembesu 6 0,014 0,000
11. Clidemia hirta Bulu babi 35 0,079 0,000
12. Hevea brasiliensis Karet 14 0,032 0,001
13. Eurycoma longifolia Pasak bumi 1 0,002 0,000
14. Gnetum gnemon Melinjo 7 0,016 0,000
15. Durio sp Durian 2 0,005 0,000
16. Nephelium lappaceum Rambutan 2 0,005 0,000
17. Sandoricum koetjape Kecapi 6 0,014 0,000
18. Mangifera sp Mangga 17 0,038 0,001
19. Rhodomyrtus tomentosa Karamunting 45 0,102 0,010
20. Vatica rassak Resak 1 0,002 0,000
21. Artocarpus heterophyllus Nangka 42 0,095 0,009
22. Acacia sp Akasia 36 0,081 0,007
23. Artocarpus integer Cempedak 11 0,025 0,001
24. Alpinia malaccensis Laos hutan 9 0,020 0,000
25. Parkia speciosa Petai 30 0,068 0,005
26. Ananas camosus Nanas 19 0,043 0,002
27. Caricas papaya Pepaya/kates 4 0,009 0,000
28. Manihat utilissima Singkong 9 0,020 0,000
29. Cacas nucifera Kelapa 3 0,007 0,000
30. Musa paradisiaca Pisang 21 0,048 0,002
Total number of species (S) 30
Total number of individuals (N) 442
Natural log of species (In S) 3,401
14
Natural log of individuals (In N) 6,091
Margalef’s index (M) 4,761 M = (S – 1 ) / In N
Simpson’s index (1/D) 15,065 D = 1/ (P i 2)
Shannon-Wiener index (H’) 2,928 H’ = - Pi In (Pi)
Pielou’s index (J) 0,861 J = H’ / H max = H’ /In S
Tabel 5. Perkembangan Indeks tahun 2016-2017
Adapun perhitungan indeks yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan Shannon-
Wiener Index (H’). Pada perhitungan tahun 2017 Shannon-Wiener Index dari hutan kota
Sepinggan adalah sebesar 2,928. Bila dibandingkan dengan tahun 2016, pada tahun 2017 ini
telah mengalami kenaikan sebesar 0,22 atau sekitar 8,12%.
2.55
2.6
2.65
2.7
2.75
2.8
2.85
2.9
2.95
Indeks Keanekaragaman Hayati
TabelShannon-Wiener Index
2016 2017
For more information on diversity indices, read section
16.2.1 in Begon et al. (2006) Ecology, p. 471
There is a useful online diversity calculator at
http://www.changbioscience.com/genetics/shannon.html
15
BAB 4
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Di penghujung pengamatan, kurang lebih ditemukan 23 jenis tanaman dan 12 lebih
jenis satwa.
Akasia dan tumbuhan yang ditanami menjadi jenis flora yang paling mendominasi
di Hutan kota sepinggan.
Burung menjadi jenis satwa yang paling mendominasi di Hutan kota sepinggan.
Salah satu tanaman endemic yang ditemukan di Hutan Kota adalah pasak bumi.
Pada tahun 2017 Shannon-Wiener Index dari hutan kota Sepinggan adalah sebesar
2,928
Recommended