View
660
Download
48
Category
Preview:
DESCRIPTION
laporan cuka apel
Citation preview
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES
Identitas Praktikan
Nama : Vega Fresamitia Ingried
NIM : 03111403041
Kelompok : VI (enam)
I. Nama Percobaan : Pembuatan Cuka Apel
II. Tujuan Percobaan
1) Mengetahui cara pembuatan asam cuka dari buah apel dengan proses
fermentasi.
2) Mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh dalam proses pembuatan cuka
apel.
3) Mengetahui jenis mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi
pembuatan cuka apel.
III. Dasar Teori
3.1 Apel
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel
berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin. Nama ilmiah pohon
apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan
dari Malussieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus
sylvestris (apel hutan/apel liar). Apel ada yang berkulit kuning,hijau,kemerahan
atau merah dan juga berdaging putih kekuningan, segar serta mengandung air
cukup tinggi.
Pada umumnya apel dikonsumsi dalam keadaan segar, tetapi apel dapat juga
diolah menjadi produk bernilai tinggi contohnya: selai, dodol, cuka dan
sebagainya. Apel yang dapat diolah biasanya jenis romebeauty dan ana. Apel
mempunyai beberapa kandungan gizi, antara lain provitamin A, vitamin B dan
vitamin C, mineral besi, kalsium, fosfor, potassium (kalium), zat anti kanker,
pektin dan serat. Buah Apel yang memiliki kandungan gizi yang baik
memberikan manfaat bagi tubuh.
Apel (Malus sylvetris. Mill) merupakan tanaman tahunan dari daerah
subtropis. Pada umumnya buah apel dikonsumsi dalam keadaan segar, tetapi
apel dapat juga diolah menjadi produk bernilai tinggi contohnya seperti: selai,
dodol, cuka dan sebagainya. Buah apel yang dapat diolah biasanya merupakan
jenis romebeauty dan ana. Proses pengolahan apel menjadi beberapa produk
makanan atau minuman dapat meningkatkan kandungan nutrisi yang terdapat di
dalamnya, terutama enzim dan bahkan dapat memberikan khasiat penyembuhan
yang mengagumkan. Selain itu apel juga memiliki beberapa manfaat yaitu:
a) Menurunkan kadar kolesterol
b) Menurunkan tekanan darah
c) Menstabilkan gula darah
d) Membunuh virus infeksi
e) Melancarkan pencernaan
f) Merawat kulit, rambut dan kuku
g) Mencegah kanker usus
Buah apel sangat efektif membunuh virus. Kandungan asam klorogenik,
vitamin C, pektin dan sorbitol (zat pencahar) di dalamnya dapat menghalangi
pembentukan sel-sel kanker. Kandungan potassium di dalam apel efektif
memelihara kesehatan tulang. Selain itu, zat sorbitol pada apel membantu
pembuangan zat yang tidak berguna pada tubuh, sehingga memperlancar buang
air besar.
Kita juga mengenal adanya cuka apel atau Apple Cider. Khasiat cuka apel
juga besar karena kandungan maltic acid (suatu kompnen alami dalam apel),
membantu menstimulasi proses pencernaan. Karena bahan ini dibuat lewat
proses fermentasi, cuka apel juga kaya kalium, yaitu mineral yang mampu
menciptakan antiseptik dalam sel tubuh yang penuh lemak. Hal ini
menyebabkan ia dapat memperkuat metabolisme alami dan mempercepat proses
oksidasi.
Walaupun aroma dan rasanya asam, cuka apel tidak meningkatkan keasaman
tubuh. dengan catatan, produk harus dibuat secara organik dan diambil dari apel
yang ditanam secara organik pula (tidak menggunakan pupuk dan pembasmi
hama kimiawi). Produk cuka apel organik sudah dibuktikan aman dan efektif,
termasuk digunakan untuk anak-anak. Meminum segelas air dicampur cuka apel
dan sedikit madu setiap hari dapat membantu menghancurkan dan melepaskan
deposit lemak yang menumpuk di dalam tubuh. Sehingga, cuka apel sangat
efektif untuk diet.
Pembuatan cuka apel merupakan usaha sampingan pada industri pengepakan
apel dengan memanfaatkan apel-apel sisa sortiran. Cuka buah atau cuka organik
dapat digunakan sebagai cuka meja atau sebagai bahan untuk membuat acar,
saos tomat, saos cabai dan saos yang digunakan dalam pengalengan ikan.
Walaupun aroma dan rasanya asam, cuka apel tidak meningkatkan keasaman
tubuh. Dengan catatan, produk harus dibuat secara organik dan diambil dari apel
yang ditanam secara organik pula (tidak menggunakan pupuk dan pembasmi
hama kimiawi). Produk cuka apel organik sudah dibuktikan aman dan efektif,
termasuk digunakan untuk anak-anak.
Klasifikasi kimia dari apel
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Rosales
Famili Rosaceae
Upafamili Maloideae
Genus Malus
Spesies M. domestica
Apel selain mudah didapat dan harganya relatif terjangkau, khasiatnya
sangat banyak. Buah ini efektif membunuh virus. Kandungan asam klorogenik,
vitamin C, pektin dan sorbitol (zat pencahar) di dalamnya dapat menghalangi
pembentukan sel-sel kanker. Kandungan potasium didalamnya efektif
memelihara kesehatan tulang. Selain itu, zat sorbitol pada awal membantu
pembuangan zat yang tidak berguna pada tubuh, sehingga memperlancar buang
air besar. Apel yang digunakan untuk jus sebaiknya tidak dikupas, supaya zat
gizi didalamnya tidak ikut terbuang. Namun, anda harus yakin bahwa apel
tersebut sudah dicuci bersih dengan air yang mengalir (air kran) supaya sisa obat
pembasmi hama yang menempel pada kulit ikut terbuang.
Apel merupakan salah satu minuman kesehatan keluarga, satu-satunya yang
mengandung mother dan probiotik aktif. Cara memilih/membeli cuka apel
adalah Cuka apel (CA) yang ada dipasaran tidak semuanya dapat dikonsumsi
dengan rekomendasi kesehatan, karena ada yang diproduksi hanya dari kulitnya
saja atau dari limbah pabrik coctail yang diolah menjadi CA. Biasanya bening
dan diperuntukan untuk memasak.
Menurut Dr. D.C. Jarvis, CA yang direkomendasikan untuk kesehatan adalah:
1) Terbuat dari seluruh bagian apel (kulit & daging buah).
2) Berbau tajam khas CA, hal ini baik untuk merangsang enzim-enzim
pencernaan.
3) Unfiltered dan Uhpasteurized (mengandung mother & probiotik aktif).
4) Alami dan tanpa zat additive seperti garam atau pengawet lainnya.
3.2 Apel Hijau
Apel hijau mudah dicerna oleh tubuh kita. Mengandung malic dan tartaric
acids (asam tartarat) yang menghambat fermentasi dalam usus. Kandungan serat
yang tinggi menambahkan massal, yang membantu proses pencernaan, membuat
eleminasi alami dan nyaman. Mengandung pektin, serat yang larut dan
mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam saluran pencernaan.
Apel hijau bertindak sebagai pembersih hati, kantong empedu dan dapat pula
membantu dalam melembutkan batu empedu. Dengan kadar airnya yang tinggi,
bisa di buat untuk menyembuhkan demam. Di kukus dengan madu bisa
bermanfaat untuk batuk kering dan menghilangkan lendir dari paru-paru. Dari
praktisi medis mengakui bahwa apel hijau yang berlimpah kuantitas pektin ini
adalah membantu mengurangi kolestrol tinggi serta gula darah. Dan makanan
ajaib buat orang-orang yang menderita penyakit arteri koroner dan diabetes.
Mengandung sumber vitamin C, potassium, folic acid, vitamin B, zat besi,
magnesium dan seng.
3.3 Cuka Apel
Kita juga mengenal adanya cuka apel atau Apple Cider. Khasiat cuka apel
juga besar karena kandungan maltic acid (suatu komponen alami dalam apel),
membantu menstimulasi proses pencernaan. Karena bahan ini dibuat lewat
proses fermentasi, cuka apel juga kaya kalium, yaitu mineral yang mampu
menciptakan antiseptik dalam sel tubuh yang penuh lemak. Hal ini
menyebabkan ia dapat memperkuat metabolisme alami dan mempercepat proses
oksidasi. Meminum segelas air dicampur cuka apel dan sedikit madu setiap hari
dapat membantu menghancurkan dan melepaskan deposit lemak yang
menumpuk didalam tubuh. Sehingga, cuka apel sangat efektif untuk diet.
Apple Cider, Applesauce, dan Apple Pie, merupakan minuman khas orang
AS ini cocok di mimun panas ataupun dingin. Dibuat dengan memfermentasikan
cairan dari beberapa jenis buah apel dalam dua tahap. Apel merupakan salah
satu minuman kesehatan keluarga, satu-satunya yang mengandung mother dan
probiotik aktif. Pertama, gula dari cairan apel ini dirubah oleh ragi yang biasa
dipakai untuk membuat sampanye, menjadi minuman beralkohol dengan kadar
kira-kira 5%. Mula-mula rasanya manis, lalu sedikit getir, kemudian aroma
buahnya muncul sempurna.
Kadang cider ini dipakai sebagai ganti minuman anggur dalam berbagai
resep. Kalau tetap ingin menjadi cider, pasteurisasikan minuman ini secara cepat
pada suhu 77oC dan simpan dalam kulkas. Tapi kalau ingin menjadikannya cuka,
biarkan saja cider ini pada suhu 21oC selama 5 minggu. Bakteri Acetobacter
akan merubah minuman ini menjadi cuka. Cuka apel ini produk serbaguna, bisa
dipakai untuk pengawetan makanan atau dipakai dalam resep dressing sampai
dessert.
Proses fermentasi hingga jadi cuka apel, yakni gula dari cairan apel diubah
oleh ragi, yang biasa dipakai untuk membuat sampanye, menjadi minuman
beralkohol dengan kadar kira-kira 5%. Mula-mula rasanya manis, lalu sedikit
getir (karena kandungan alkohol), kemudian aroma buahnya muncul sempurna.
Kadang cairan fermentasi dipakai sebagai ganti minuman anggur dalam berbagai
resep.
Cuka dapat dibuat dari bahan makanan yang mengandung gula atau pati
dengan cara fermentasi alkohol, diikuti dengan fermentasi asam cuka. Setiap
buah yang mengandung gula lebih dari 9% dapat dikonversi menjadi cuka yang
mengandung lebih dari 4 gram asam cuka per 100 ml larutan. Pembuatan cuka
apel merupakan usaha sampingan pada industri pengepakan apel dengan
memanfaatkan apel-apel sisa sortiran. Cuka buah atau cuka organik dapat
digunakan sebagai cuka meja atau sebagai bahan untuk membuat acar, saos
tomat, saos cabai dan saos yang digunakan dalam pengalengan ikan. Beberapa
hal yang perlu diketahui tentang cuka apel yang dijelaskan secara saintifik:
a) Pada dasarnya cuka apel adalah suatu zat dibuat dari senyawa-senyawa yang
berada dalam buah apel yang kemudian difermentasi oleh mikroba dan
beberapa jenis dari mikroba yang bias merubah sari buah apel menjadi cuka
apel adalah Saccharomyses cerevisiae dan Zymomonas mobilis.
b) Yang dimaksud dengan cuka dalam bahasa kimia adalah sejenis asam asetat
yang sering digunakan oleh para ibu-ibu untuk memasak, namun dalam hal
ini cuka yang digunakan oleh ibu-ibu merupakan cuka campuran dengan
komposisi 70% air cuka dan 30% adalah air.
c) Proses fermentasi menjadi cuka adalah suatu proses yang panjang yang
diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbohidrat) melalui proses
yang disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir
adalah piruvat.
Asetaldehid Alkohol Cuka
d) Yang perlu diperhatikan adalah suatu proses baik itu kimia ataupun biokimia
tidak bias menghasilkan 100% zat yang diinginkan,setidaknya adanya zat-zat
campuran yang masih terkandung didalamnya.
Cuka apel merupakan hasil fermentasi buah apel. Penyajian apel dalam
bentuk cuka berkaitan dengan pengoptimalan zat yang terkandung dalam buah
apel. Bahkan melalui proses fermentasi, kandungan nutrisinya bertambah kaya,
terutama enzim dan asam amino. Proses fermentasi pulalah yang memberikan
khasiat penyembuhan yang menggagumkan pada cuka apel, sebagai obat
rematik, asam urat, pengapuran sendi, menormalkan tekanan darah, kolestrol,
hipertensi, maag, masuk angin, panas dalam, serta meningkatkan vitabilitas daya
tahan tubuh dan sebagainya.
Pada saat ini, cuka atau karib disebut vinegar berasal dari bahan kaya gula
seperti anggur, apel, nira kelapa dan malt. Gula sendiri, seperti sukrosa dan
glukosa, dalam pembuatannya melibatkan proses fermentasi alkohol dan
fermentasi asetat secara berkesinambungan. Secara kimiawi, perubahan utama
yang terjadi mula-mula gula diubah menjadi alkohol (etanol) lalu menjadi asetat
secara terus menerus. Apabila cuka terbuat dari bahan-bahan tersebut pada
umumnya disebut cuka atau vinegar saja.
Cuka tidak hanya memiliki rasa yang enak bila dicampur dengan salad atau
membuat perlengkapan dari gelas lebih mengkilap tetapi juga menyimpan
vitamin, mineral, asam amino, enzim dan memiliki khasiat pengobatan. Cuka
dalam salad diyakini dapat melindungi dari penyakit jantung dan kanker dan
bahkan membatu memperlambat resiko penyakit akibat faktor usia. Para peneliti
yang terdiri dari dokter dan ilmuwan bahkan menyebutnya sebagai makanan
fungsional yaitu makanan yang tidak hanya memiliki nutrisi tetapi dapat
mencegah dan melindungi terhadap penyakit.
3.4 Sari buah apel
Cuka yang terbuat dari sari buah apel banyak tersedia di supermarket. Cuka
jenis ini merupakan cuka paling kuat dan sehat dibanding jenis cuka lain. Cuka
ini mengandung nutrisi yang sama seperti pada apel yaitu pektin, beta karotin,
potassium, termasuk enzim dan asam amino yang terbentuk selama proses
fermentasi. Kandungan potassium yang tinggi mendorong sel, jaringan dan
organisme tumbuh sementara enzim membantu meningkatkan reaksi kimia
dalam tubuh.
Cuka sari buah apel juga mengandung kalsium yang menjaga kesehatan
tulang, membantu mengalirkan gerak syaraf dan mengatur kontraksi otot
sedangkan zat besi yang penting bagi kesehatan darah. Magnisium adalah
komponen lain yang banyak bermanfaat bagi tubuh terutama jantung. Tingkat
potassium yang rendah menyebabkan tubuh mudah lelah sementara makanan
yang kaya potassium membantu mencegah penyakit yang diakibatkan faktor
usia. Sari apel juga memungkinkan perut menghasilkan asam hydrochloric yang
membantu pencernaan. Setiap buah yang mengandung gula lebih dari 9% dapat
dikonversi menjadi cuka yang mengandung lebih dari 4 gram asam cuka per 100
ml larutan.
3.5 Fermentasi
Fermentasi adalah proses pemecahan senyawa yang kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana secara anaerob. Bahan makanan yang
difermentasi biasanya menghasilkan suatu produk baru yang lebih mudah
dicerna, aroma yang baik serta rasa yang lebih sedap. Dalam proses
mikrobiologi fermentasi ini dilakukan oleh mikroba tertentu yang menghasilkan
atau mempunyai enzim yang sesuai dengan proses tersebut.
Proses fermentasi terbagi dua:
a) Fermentasi non-alkoholis
Yaitu fermentasi yang tidak menghasilkan alkohol sebagai produk akhir selain
bahan lainnya. Contoh: antibiotik, SCP, tempe, dll.
b) Fermentasi alkoholis
Yaitu fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produk akhir disamping
produk lainnya. Contoh: pembuatan wine, cider, tape, dll.
Proses fermentasi menjadi cuka adalah suatu proses yang panjang yang
diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbihidrat) melalui proses
yang disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir
adalah:
Piruvat asetalaldehid alkohol cuka
Dalam pengertian industri fermentasi disebut fermentasi asam cuka.
Fermentasi dapat dilakukan oleh jasad-jasad fakultatif anaerob dalam keadaan
yang anaerob, misalnya Saccaromyces Cereviseae oleh mikroba obligat anaerob,
misalnya bakteri dari genus Clostridium atau mikroba yang indiferent terhadap
oksigen misalnya spesies Lactobasilius, hasil akhir fermentasi tidak dipengaruhi
oleh atau ada tidaknya oksigen.
Pernafasan anaerob dapat terlaksana secara antarmolekul atau secara
intarmolekul. Pernafasan antarmolekul itu hampir serupa dengan pernafasan
aerob, bedanya ialah bahwa pada pernafasan antar molekul itu oksigen yang
diperlukan untuk mengoksidasikan substrat tidak diperoleh dari udara bebas,
melainkan dari suatu senyawa, sedang yang direduksi bukan oksigen, melainkan
suatu senyawa juga. Penerima hidrogen dapat berupa zat-zat seperti nitrat, nitrit,
karbonat atau sulfat. Energi yang ditimbulkan di dalam proses ini tidak banyak.
Sebagai contoh disebutkan
2 H2O + 5 S + 6 HNO3 N2 + 5 H2SO4 + Energi
Di dalam hal ini, S dioksidasikan menjadi SO4, sedang HNO3 direduksi
menjadi N2.
CH3CHOHCOOH + HNO3 CH3COCOOH+ HNO2 + H2O + Energi
asam susu asam piruvat
Di dalam hal ini, HNO3 direduksikan menjadi HNO2, sedang
CH3CHOHCOOH mengalami pengoksidasian.
3.6 Ragi
Ragi pasar merupakan starter yang biasanya digunakan dalam fermentasi
alkohol. Ragi merupakan suatu substrat yang terbuat dari tepung beras dengan
beberapa macam rempah. Ragi merupakan suatu starter padat tradisional.
Mikroba yang berperan ini adalah sejenis khamir (kapang). Spesies khamir yang
dipakai adalah: Saccharomyces Cereviseae var. ellipsoideus,
Schizpsaccharomyces Pombe dan Saccharomyces Anamensis untuk membuat
alkohol.
Spesies-spesies tersebut memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan untuk
fermentasi alkoholik, yaitu :
a) Mempunyai kecepatan fermentasi yang tinggi
b) Mempunyai rendemen per unit substrat yang tinggi
c) Toleran terhadap alkohol yang dihasilkan
d) Tahan terhadap pH rendah
e) Mempunyai karakteristik yang sama pada suhu inkubasi yang relatif tinggi
f) Tahan terhadap sulfat, gula pada konsentrasi tinggi
g) Sedikit memproduksi asam volatile.
3.7 Substrat
Subsrat sangat dibutuhkan dalam proses fermentasi. Substrat yang baik
untuk fermentasi adalah substrat yang mengandung komponen yang dibutuhkan
seperti sumber C, N, vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup. Substrat ini
dimasak terlebih dahulu dengan air (perbandingan 1:1) dan didihkan selama
lebih kurang 15 menit. Pemasakan ini bertujuan agar memudahkan kerja enzim
pemecah amilum untuk mengekstraksikan bahan yang terlarut menjadi gula dan
dekstrin.
Produk fermentasi yang terbentuk tergantung pada berbagai faktor antara
lain
a) Jenis dan konsentrasi ragi
b) Lama fermentasi
c) Temperatur
d) pH
e) Konsentrasi substrat
f) Oksigen
IV. Alat dan Bahan :
Alat :
a) Pisau
b) Kompor
c) Panci
d) Kain saring
e) Baskom
Bahan :
a) Apel ½ kg
b) Gula 125 gr
c) Air 1,5 liter
d) Yeast (ragi)
V. Prosedur Percobaan :
a) Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis.
b) Rebus irisan apel tersebut dengan air sampai mendidih.
c) Kecilkan api kompor kemudian tambahkan gula. Biarkan selama 30 menit
agar aroma buah apel keluar.
d) Pisahkan sari apel dari buahnya lalu setelah dingin sari apel dimasukkan
kedalam botol.
e) Masukkan ragi / yeast kedalam sari apel tersebut. Tutup dengan kain saring.
Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu akan membentuk alkohol.
VI. Hasil Pengamatan
Adapun data hasil pengamatan yang diperoleh dari praktikum pembuatan cuka apel
adalah sebagai berikut :
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini kita akan mengamati peristiwa fermentasi yang
digunakan untuk membuat cuka apel atau Apple Cider. Ragi roti yang kita
gunakan mengandung mikroorganisme agar proses fermentasi dapat terjadi.
Mikroorganisme yang digunakan adalah Saccharomyces Cereviseae Sp.
Cuka apel ini dibuat dari sari buah apel yang ditambahkan dengan gula
sebanyak 125 gram dan ragi roti. Sari buah apel disini dibuat dari buah apel
hijau segar yang diiris tipis-tipis yang kemudian ditambahkan dengan aquadest
sebanyak kurang lebih 1000 ml yang kemudian dipanaskan di pemanas listrik.
Buah apel yang digunakan dipercobaan ini tidak dikupas terlebih dahulu. Hal ini
disebabkan karena pada kulit apel banyak sekali terdapat senyawa-senyawa yang
Kegiatan Kondisi Hasil pengamatan
Perebusan irisan apel Hingga suhu mendidih Aroma apel mulai
tercium
Penambahan gula pasir Suhu hot plate
dikecilkan
Larutan berbau
menyengat
Penambahan ragi Suhu kamar Ragi mengendap di
dasar botol
penting dan bergizi yang salah satunya seperti senyawa karoten. Adapun
penggunaan alat – alat yang digunakan pada percobaan ini harus bersih dan
steril. Hal ini dilakukan agar larutan tidak mengandung mikroorganisme lain
yang dapat mengganggu jalannya proses fermentasi. Dan bila ada salah satu
yang tidak steril, maka proses fermentasi ini tidak akan berhasil. Sehingga botol
yang akan digunakan sebagai wadah fermentasi disterilkan terlebih dahulu pada
autoclave.
Setelah mendidih, sari buah apel ini kemudian ditambahkan dengan gula
sebanyak 125 gram dan dipanaskan lagi sampai tercium aroma harum khas
apelnya. Gula ini harus benar-benar larut dalam larutan apel tersebut. Larutan ini
harus sering diaduk agar lebih banyak sari apel yang terlarut. Setelah mendidih,
baru dipisahkan irisan-irisan apel dari larutannya. Larutan inilah yang disebut
dengan sari buah apel.
Kemudian larutan ini didinginkan dengan tujuan pada pendinginan ini agar
mikroorganisme Sacharomiches cereviceae dapat tumbuh. Seperti kita ketahui
bakteri dapat tumbuh pada suhu tertentu. Pada waktu didinginkan, larutan ini
direndam di dalam air dan sekali-kali air yang digunakan untuk merendam
larutan ini diganti bila airnya sudah panas. Hal ini dilakukan untuk membantu
mempercepat proses pendinginan larutan. Begitu juga dengan proses
penggoyangan dilakukan agar terjadi tumbukan-tumbukan partikel di dalam
larutan tersebut sehingga akan membantu mempercepat proses pendinginan
juga.
Setelah sari buah apel ini dingin, kemudian dituangkan ke dalam dua botol
dengan volume yang sama rata, baru ditambahkan dengan ragi roti yang
mengandung mikroorganisme Saccharomyces Sp sebanyak 5 gram dan 6 gram.
Dimana setelah beberapa saat penambahan ragi ini dapat dilihat munculnya
gelembung – gelembung buih yang dimana menunjukkan adanya gas
karbondioksida yang muncul dari reaksi tersebut. Dimana reaksi ini
menunjukkan bahwa fermentasi ini merupakan fermentasi anaerob yang
menghasilkan gas CO2 untuk membuatnya menjadi cuka apel, maka larutan ini
dibiarkan selama kurang lebih dua minggu.
Pada percobaan ini, kita melakukan pengawetan secara biologis. Proses
pengawetan secara biologis misalnya dengan peragian. Peragian (fermentasi)
merupakan proses perubahan karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang bekerja
pada proses ini ialah enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Lamanya proses
peragian tergantung dari bahan yang akan diragikan. Proses pembuatan cuka
apel ini dapat menambah pengetahuan kita terhadap kandungan dalam buah apel
yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Kandungan gizi yang terdapat dalam
buah apel adalah provitamin A, vitamin B dan vitamin C, mineral besi, kalsium,
fosfor, potassium (kalium), zat anti kanker, pectin dan serat. Sehingga buah apel
mempunyai beberapa manfaat untuk kesehatan yaitu dapat menurunkan kadar
kolesterol, menurunkan tekanan darah, menstabilkan gula darah dan membunuh
virus penyebab infeksi.
Dari hasil pengamatan pada hari ke-5 setelah percobaan, didapati bahwa
larutan tersebut terdapat endapan dibagian bawahnya dan larutannya tetap keruh,
tapi kekeruhannya tidak sekeruh pada saat hari pertama setelah ditambah ragi.
Hasil yang akan menandakan keberhasilan dari percobaan cuka apel ini adalah
wanginya enak. Beberapa hal yang dapat menyebabkan ketidak berhasilan pada
percobaan cuka apel ini adalah jika bau dari pembuatan cuka apel ini berbau
alkohol, hal ini dapat disebabkan karena penutupan yang lakukan tidak tepat
dimana penutup botolnya tidak menggunakan gabus melainkan menggunakan
tutup botol yang membuat gas karbon dioksidanya tidak lepas ataupun karena
kurang sterilnya alat-alat yang gunakan.
VIII. Kesimpulan dan Saran
8.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum pembuatan cuka apel adalah sebagai berikut:
1) Cuka apel adalah hasil fermentasi dari sari buah apel dan gula dengan
bantuan mikroorganisme Saccharomyces Cereviseae.
C6H12O6 Sc 2C2H5OH + 2 CO2
Sc : Sacharomyces cereviseae
2) Gula yang digunakan pada praktikum ini berfungsi sebagai sumber makanan
(substrat) bagi mikroorganisme.
3) Manfaat cuka apel, sebagai obat rematik, asam urat, pengapuran sendi,
menormalkan tekanan darah, kolestrol, hipertensi, masuk angin, panas
dalam, serta meningkatkan vitabilitas daya tahan tubuh, dan sebagainya.
4) Mikroorganisme lain yang dapat digunakan untuk membuat cuka apel adalah
Zymomonas Mobilis.
5) Produk fermentasi yang terbentuk tergantung pada berbagai faktor antara
lain
a) Jenis dan konsentrasi ragi
b) Lama fermentasi
c) Temperatur
d) pH
e) Konsentrasi substrat
f) Oksigen
8.2 Saran
Diharapkan kedepan untuk laboratorium teknologi bioproses menyiapkan
alat-alat yang diperlukan untuk berlangsungnya kegiatan pratikum, karena ada
beberapa alat yang kurang, sehingga jalannya pratikum kurang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, H. M. Hatta. 2007. Penuntun Praktikum Teknologi Bioproses.
Laboratorium Teknologi Bioproses. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Needham, Joseph. 1970. Chemistry of life: Eight Lectures on The History of
Biochemistry. Cambridge Univercity. Cambridge.
Winarno, F.G.; S. Fardiaz; A. Rahman. 1974. Perkembangan Ilmu teknologi
pangan. Bogor: Fakultas Mekanisme dan Teknologi Hasil Pertanian - Institut
Pertanian Bogor. 57 hal.
Wrighty, Barbara E. Fermentation. Encyclopedia Americana Vol. 11, Retina
Foundation. Boston.
LAMPIRANGambar Alat
Hot Plate
Pengaduk Kaca dan Beaker Glass
Saringan
Baskom
Corong
Gambar bahan
Apel, gula dan ragi
Rangkaian Alat
Gambar hasil percobaan
Hari pertama, setelah ditambah ragi
Hari Kelima didiamkan
Recommended