View
233
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN AKHIR
P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN
MEDIA MATEMATIKA MANIPULATIF MENGGUNAKAN
APLIKASI GEOGEBRA
Oleh:
Dr. I Nyoman Sukajaya, M.T. (Ketua) (NIDN. 0015116701)
Dr. Gede Suweken, M.Sc. (NIDN. 0011116106)
Dr. I.W Puja Astawa, M.Stat.Sci. (NIDN. 0016016903)
Dibiayai dari
Dana DIPA BLU
Universitas Pendidikan Ganesha
Sesuai dengan Kontrak Pengabdian
Nomor:844/UN48.15/PM/2017
JURUSAN MATEMATIKA - FMIPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2017
iii
RINGKASAN
IbM PELATIHAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN MEDIA
MATEMATIKA MANIPULATIF MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA
Oleh:
I.N. Sukajaya, Gede Suweken, I.W.P Astawa
nyoman.sukajaya@undiksha.ac.id, gdsuweken5@gmail.com, iwp.astawa@yahoo.com
Program"IbM Pelatihan Keterampilan Mengembangkan Media Matematika Manipu-
latif Menggunakan Aplikasi Geogebra" dilaksanakan untuk mendorong pengembangan
keprofesian berkelanjutan guru-guru matematika SMA di Kabupaten Bangli. Fokus
kegiatan pengabdian adalah transfer jasa pengetahuan dan keterampilan mengembang-
kan media pembelajaran matematika jenjang SMA menggunakan aplikasi Geogebra.
Kurikulum pelatihan meliputi pengetahuan terkait kondisi ideal untuk sebuah media
pembelajaran matematika, lingkungan kerja aplikasi Geogebra, skenario pengembangan
media pembelajaran matematika, keterampilan mengoperasikan aplikasi Geogebra, dan
memanfaatkan fitur aplikasi Geogebra dalam mengembangkan media untuk materi
matematika. Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan diseminasi pengetahuan,
latihan terstruktur berbimbing dan latihan terstruktur mandiri.
Kegiatan pengabdian melibatkan dua puluh guru matematika SMA di Kabupaten
Bangli sebagai peserta dan dosen dari jurusan matematika FMIPA Undiksha sebagai
tenaga ahli pelatih. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa capaian peserta sudah
memenuhi kompetensi kurikulum pelatihan. Peserta sudah memiliki pengetahuan dan
keterampilan mengembangkan media pembelajaran matematika menggunakan aplikasi
Geogebra yang diwujudkan melalui produk media yang siap diimplementasikan dalam
pembelajaran di kelas. Keberhasilan kegiatan pengabdian juga terlihat dari antusiasme
peserta mengikuti materi pelatihan yang ditunjukkan dengan kekompakan kehadiran
dan partisipasi peserta selama pelaksanaan kegiatan pelatihan. Peserta juga merespon
positif penyelenggaraan pelatihan yang terkait waktu, penguasaan materi oleh Tim
pelatih, kelugasan bahasa penyajian maupun modul, dan alat bantu presentasi.
Kata-kata kunci: media pembelajaran, MGMP matematika, Geogebra, Bangli
iv
PRAKATA
Penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
me-limpahkan berkah-Nya sehingga penulisan laporan akhir program: "IbM Pelatihan
Keterampilan Mengembangkan Media Matematika Manipulatif Menggunakan Aplikasi
Geogebra" dapat diselesaikan tepat waktu.
Program IbM ini menyasar guru-guru matematika di Kabupaten Bangli. Pelak-
sanaan program bertujuan untuk memberi pengetahuan dan melatih keterampilan guru-
guru mengembangkan media memanfaatkan kontribusi positif kemajuan teknologi
informasi terhadap pendidikan. Program dikemas dalam bentuk pelatihan yang dilak-
sanakan secara terstruktur berbimbing maupun mandiri. Pelatihan terstruktur berbim-
bing maupun mandiri dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bangli
Sampai waktu disusun nya laporan akhir ini, keseluruhan tahapan program yang
direncanakan sudah terlaksana dengan baik. Keberhasilan dalam pelaksanaan program
adalah berkat adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu; penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendi-
dikan Ganesha atas persetujuan untuk melaksanakan program IbM,
2. MGMP Matematika SMA Kabupaten Bangli sebagai mitra kerja yang telah bekerja
sama dengan baik demi keberhasilan pelaksanaan program,
3. guru-guru matematika SMA sebagai anggota MGMP di Kabupaten bangli yang
juga telah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program pelatihan, serta
4. Pimpinan SMA Negeri 2 Bangli yang sudah memfasilitasi penyediaan ruang dan
sarana pelatihan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar, serta
5. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang juga telah membantu
pelaksanaan program IbM ini.
Tim sudah melakukan yang terbaik di masing-masing tahapan program. Namun
sekiranya masih ada kekurangan dalam pelaksanaan; penulis dengan senang hati
menerima masukan untuk perbaikan pelaksanaan ke depan.
Singaraja, Nopember 2017
Tim Pelaksana IbM
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………. ii
RINGKASAN ……………………………………………………………………….. iii
PRAKATA …………………………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..... v
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………. vii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Analisis Situasi ……………………………………………………………… 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ……..…………………………………. 2
1.3 Tujuan Kegiatan ………………….…………………………………………. 3
1.4 Manfaat Kegiatan …………………………………………………………… 4
1.5 Khalayak Sasaran Strategis ………………………………………………….. 4
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN ………………………………………... 6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ………………………………………………. 8
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah .……….……………………………………. 8
3.2 Tahapan Pelaksanaan Program …………………………………………….. 8
3.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………………… 9
3.4 Alokasi Waktu Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………. 10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………… 12
4.1 Hasil Pengabdian …..……………………………………………………….. 12
4.2 Pembahasan …………………………………...……………………………. 18
BAB 5 PENUTUP ……………………..…..……………………………………….. 20
6.1 Kesimpulan ……………………….……………………………………… 20
6.2 Saran ……………………………………………………………………….. 20
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Program Kerja MGMP Matematika SMA Kabupaten Bangli Tahun
Pelajaran 2016/ 2017 ....................................................................................... 2
Tabel 2 Alokasi Waktu Pelaksanaan Kegiatan …………………………………….. 11
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Komponen yang Berkompeten dalam PKB .............................................. 3
Gambar 2 Titik pada Aplikasi Geogebra ……………………………………………. 12
Gambar 3 Tampilan Garis di Geogebra …………………………………………….. 13
Gambar 4 Tampilan Poligon di Geogebra ………………………………………….. 13
Gambar 5 Tampilan Lingkaran di Geogebra ……………………………………….. 14
Gambar 6 Tampilan Gambar Setengah Lingkaran melalui Dua Titik dan Sektor
Sirkuler dengan Pusat Terletak di Antara Sua Titik ………...…………… 14
Gambar 7 Melukis Geometri Bangun Datar Segitiga Sama Sisi di Geogebra ……… 15
Gambar 8 Lukisan Segitiga Sama Sisi Menggunakan Apikasi Geogebra …….……. 16
Gambar 9 Grafik Fungsi Kuadrat yang Dibangkitkan Melalui Formula …………… 16
Gambar 10 Penggunaan Slider dalam Pembuatan Grafik Fungsi yang Manipulatif … 17
Gambar 11 Partisi Jumlah Riemann dengan Objek Slider …………………………… 18
Gambar 12 Solusi Permasalahan untuk Tugas Mandiri ……………………………… 19
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 ANALISIS SITUASI
Visi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli adalah: "Tahun
2015 Bangli tuntas pendidikan dasar dan memasuki rintisan wajar dua belas tahun
berlandaskan kejujuran dan kemurnian". Bertolak dari visi tersebut disusun rumusan
misi yang hendak dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun mendatang sebagai
berikut.
1. Meningkatkan manajemen pendidikan pada semua jalur dan jenjang pendidikan.
2. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
3. Meningkatkan aksesibilitas pendidikan
4. Meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik
5. Mengembangkan pendidikan keterampilan untuk mencapai kemandirian.
6. Meningkatkan pembinaan olahraga dan apresiasi seni bagi pemuda dan pelajar.
Dengan demikian tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Bangli adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang
pendidikan, pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan. Terkait fungsi, dalam melaksanakan tugas pokok dinas pendidikan dan
olahraga mempunyai fungsi:
a. merumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga,
b. menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang pendidikan,
pemuda dan olahraga,
c. membina dan pelaksanakan tugas di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan
d. melakukan pembinaan terhadap unit-unit Pelaksana Teknis.
Dalam mewujudkan ketercapaian misi dinas pendidikan, pemuda dan olahraga
Kabupaten Bangli, guru-guru bergabung ke satu wadah MGMP. Untuk jenjang sekolah
menengah atas pada tahun ajaran 2016/2017 MGMP matematika SMA di Kabupaten
Bangli diketuai oleh Drs. Gede Laba. MGMP matematika SMA memprogramkan enam
kegiatan seperti disajikan pada Tabel 1. Dari enam program kerja MGMP matematika
SMA Kabupaten Bangli untuk tahun pelajaran 2016/2017, satu program (program no. 6)
belum dapat terlaksana karena alasan tidak dimilikinya tenaga ahli yang terampil di
bidang teknologi informasi serta keterbatasan dana yang tersedia.
2
Tabel 1. Program Kerja MGMP Matematika SMA Kabupaten Bangli Tahun Pelajaran
2016/ 2017
PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANGLI
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP ) MATEMATIKA PROGRAM KERJA MGMP MATEMATIKA KABUPATEN BANGLI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
NO PROGRAM KETERANGAN
1 Pembahasan soal-sol ujian Terlaksana
2 Pengembangangan perangkat pembelajaran Terlaksana
3 Analisis Kriteria Ketuntasan Mengajar
(KKM)
Terlaksana
4 Pembuatan soal-soal Terlaksana
5 Analisis Hasil Ulangan Formatif dan Sumatif Terlaksana
6 Pengembangan media pembelajaran berbasis
komputer
Belum terlaksana
1.2 IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Seperti ditunjukkan di Gambar 1, komponen yang berkompeten dalam pengem-
bangan keprofesian berkelanjutan (PKB) meliputi dinas, organisasi profesi, lembaga
pelatihan maupun LPTK. Kondisi ideal; PKB diharapkan muncul sebagai motivasi
intrinsik pada individu guru sehingga terdorong secara intensif melakukan upaya
pengembangan profesi untuk dapat menjadi guru yang profesional. Banyak kasus
muncul sebagai penghambat pelaksanaan PKB dari individu guru. Beranjak dari kodisi
tersebut maka justifikasi yang dikedepankan dalam penentuan program adalah sebagai
berikut.
1. PKB mesti tetap terlaksana untuk menjamin keberadaan guru profesional.
2. Dalam kasus komponen lain yang terkait belum memrogramkan PKB maka LPTK
sebagai salah satu komponen mesti tampil sebagai agen pengembang profesi.
3. Program PKB idealnya tidak tumpang tindih dengan program dari komponen yang
lain sehingga keberhasilan program dapat diyakini sebagai dampak dari usulan
program.
4. Pengusulan program seoptimal mungkin mempertimbangkan dukungan sumber
daya yang ada sehingga memberikan garansi bahwa pelaksanaan program berhasil.
3
Gambar 1 Komponen yang Berkompeten dalam PKB
Berdasarkan justifikasi tersebut maka diusulkan program PKB dengan melatih keteram-
pilan guru-guru dalam mengembangkan media pembelajaran manipulatif dengan
aplikasi Geogebra. Dasar pertimbangan dalam penentuan program adalah:
1. pelatihan memfungsikan Geogebra dalam pengembangan media matematika mani-
pulatif belum pernah diimplementasikan dalam PKB MGMP matematika Kabupaten
Bangli,
2. Universitas Pendidikan Ganesha sebagai LPTK penyelenggara program memiliki
sumber daya ahli untuk melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan yang diu-
sulkan,
3. memfungsikan Geogebra dalam pembelajaran matematika diyakini memberikan
kontribusi positif pada efektifitas pembelajaran matematika.
1.3 TUJUAN KEGIATAN
Tujuan yang hendak dicapai melalui pelaksanaan pengabdian ini meliputi:
1. mengenalkan dan melatih keterampilan guru-guru MGMP matematika SMA di
Kabupaten Bangli menggunakan aplikasi Geogebra dalam pengembangan media
pembelajaran manipulatif,
2. mengkontribusi terwujudnya pelaksanaan PKB di kalangan anggota MGMP mate-
matika SMA di Kabupaten Bangli, dan
3. memotivasi guru-guru anggota MGMP matematika SMA di Kabupaten Bangli
untuk lebih kreatif mengembangkan media yang dibutuhkan dalam pembelajaran
matematika.
4
1.4 MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan memberikan kontribusi positif
mewujudkan PKB, khususnya untuk guru-guru matematika SMA di Kabupaten Bangli.
Secara eksplisit, manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan
sebagai berikut.
1. Ada peningkatkan kemampuan guru-guru matematika SMA di Kabupaten Bangli
dalam merancang dan mengimplementasikan media pembelajaran manipulatif serta
keterampilan mereka dalam menggunakan media pembelajaran berbasis Geogebra
sehingga bermanfaat pada peningkatan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar
siswa.
2. Pemerintah kabupaten Bangli, khusunya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
terbantu dalam merealisasikan salah satu program yang telah disusun dalam rencana
pembangungan pendidikan Bangli, khususnya pada jenjang SMA, yakni mening-
katkan kemampuan merancang dan mengimplementasikan media pembelajaran
matematika manipulatif berbasis Geogebra untuk pembelajaran matematika di
jenjang SMA dan keterampilan guru menggunakan media berbasis Geogebra dalam
pembelajaran matematika.
3. Bagi Undiksha; program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang
mutualistis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehingga tenaga dan
berbagai potensi yang ada dapat disumbangkan kepada kalayak luas khususnya yang
berkenan dengan sektor pendidikan.
1.5 KHALAYAK SASARAN STRATEGIS
Khalayak sasaran strategis dari pelaksanaan pengabdian ini meliputi guru-guru
matematika SMA di Kabupaten Bangli. Mengingat keterbatasan sumber dana pendu-
kung kegiatan, maka dalam tahun pelaksanaan ini dibatasi guru-guru yang terlibat seba-
nyak 20 orang.
Objek yang disasar adalah: (a) pengetahuan guru-guru terkait media manipulatif
dalam pembelajaran matematika di jenjang SMA, (b) keterampilan guru-guru dalam
merancang media pembelajaran matematika manipulatif untuk pembelajaran matema-
tika di SMA, (c) keterampilan guru-guru mengimplementasikan rancangan media mani-
pulatif untuk pembelajaran matematika di jenjang SMA memanfaatkan aplikasi
5
Geogebra, dan (e) keterampilan guru-guru dalam menerapkan media manipulatif
pembelajaran matematika dalam pengelolaan kelas.
6
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN
Solusi yang ditawarkan dalam upaya mengatasi permasalahan mitra meliputi berikut
ini.
1. Mengenalkan dan sekaligus melatih keterampilan guru-guru membuat media pem-
belajaran matematika yang mengintegrasikan aspek pedagogi ke dalam media. Guru
dikenalkan dengan lingkungan pengembang (IDE) aplikasi yang potensi diterapkan
dalam mewujudkan media yang melibatkan aspek pedagogis, dilatih merancang
skenario pembelajaran dan media yang dibutuhkan, serta mengimplementasikan
rancangan menggunakan aplikasi pengembang sesuai rancangan yang sudah diker-
jakan.
2. Guru-guru dilibatkan dalam kegiatan workshop mengembangkan setidaknya satu
media pembelajaran matematika yang mengintegrasikan aspek pedagogi dengan
mengambil salah satu materi matematika sebagai studi kasus.
3. Pada tahapan akhir kegiatan, guru dilatih bagaimana menggunakan media yang
dihasilkan dalam pengelolaan kelas melalui kegiatan peer teaching. Guru peserta
pelatihan ditugaskan mensimulasikan kegiatan pembelajaran menggunakan media
yang sudah dihasilkan pada kegiatan workshop. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan
diskusi guna mendapat masukan dan pencermatan terkait unsur-unsur yang masih
membutuhkan perbaikan.
Luaran dari masing-masing solusi yang ditawarkan pada program IbM ini dapat
diuraikan sebagai berikut.
1. Luaran dari solusi pertama berupa jasa, yakni transfer pengetahuan dan keteram-
pilan yang berkaitan dengan lingkungan pengembang aplikasi serta bagaimana
aspek pedagogi diintegrasikan ke dalam media. Luaran dalam bentuk jasa ini ditu-
jukan untuk investasi jangka panjang pada individu anggota profesi khususnya
terkait dengan peningkatan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengembang-
kan media pembelajaran matematika yang bersifat manipulatif dan inovatif.
2. Solusi ke dua memberikan luaran dalam bentuk produk sebagai hasil dari rekayasa
perangkat lunak pembelajaran matematika yang bersifat manipulatif, inovatif, dan
mengintegrasikan aspek pedagogi ke dalam media.
7
3. Solusi ke tiga luarannya juga dalam bentuk jasa yakni pengetahuan dan keteram-
pilan pengelolaan kelas menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi infor-
masi yang mengintegrasikan aspek pedagogi di dalammya. Masukan dan pencer-
matan yang dikumpulkan melalui sesi diskusi dianalisis secara kualitatif untuk
melihat ketercapaian target dari pelaksanaan pengabdian.
8
BAB 3 METODA PELAKSANAAN
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Bruner menyatakan bahwa pembelajar memroses informasi melalui tiga modus
berpikir, yakni: enaktif, ikonik, dan simbolik. Pada modus berpikir level ikonik; pem-
belajaran terjadi melalui proses memanipulasi langsung objek atau materi yang
dipelajari. Pada modus berpikir level ikonik; objek divisualisasikan melalui gambar
visual yang mewakili apa yang dipelajari. Sedangkan pada modus berpikir level
simbolik; pembelajaran dilakukan melalui simbol.
Meskipun usia siswa pada jenjang pendidikan SMA sesungguhnya sudah masuk ke
level berpikir simbolik, tidak jarang materi yang dipelajari masih membutuhkan modus
berpikir level enaktif ataupun ikonik dengan berbagai alasan: (a) materi berada di luar
jangkauan berpikir siswa, (b) pembelajaran menuntut kemampuan imajinasi tingkat
tinggi, (c) objek yang dipelajari bersifat berbahaya, atau (d) objek yang dipelajari tidak
mampu diwujudkan dalam pembelajaran di kelas. Dalam kasus-kasus demikian, sangat
penting bagi guru memiliki keterampilan menyediakan sumber belajar alternatif yang
dibutuhkan guna membantu siswa dalam memahami objek belajar.
Sumber belajar yang diyakini mampu menyediakan objek belajar visual yang men-
dekati dunia nyata adalah media pembelajaran manipulatif yang dikembangkan meng-
gunakan bantuan teknologi informasi. Di antara aplikasi yang banyak digunakan dalam
mengembangkan media manipulatif adalah Geogebra. GeoGebra merupakan perangkat
lunak yang bersifat open source untuk pembelajaran dan pengajaran di semua jenjang
pendidikan.
3.2 Tahapan Pelaksanaan Program
Dalam upaya menyiapkan guru memiliki keterampilan mengembangkan media
manipulatif untuk pembelajaran matematika di jenjang pendidikan SMA dan menjaga
kesinambungan pengembangan keprofesian di kalangan guru-guru matematika SMA di
Kabupaten Bangli maka pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui
tahapan kegiatan sebagai berikut.
(1) Identifikasi program kerja MGMP Matematika SMA Kabupaten Bangli.
(2) Klasifikasi permasalahan dalam pelaksanaan program kerja MGMP matematika
SMA di Kabupaten Bangli.
9
(3) Penentuan solusi strategis yang diprioritaskan sebagai upaya mengatasi permasa-
lahan pelaksanaan program kerja MGMP Matematika SMA di Kabupaten Bangli.
(4) Penyusunan perangkat yang dibutuhkan guna merealisasikan solusi yang diprioritas-
kan dalam mengatasi permasalahan dalam pelaksanaan program kerja MGMP Mate-
matika SMA di Kabupaten Bangli.
(5) Mendiseminasikan lingkungan kerja Geogebra dalam mendukung pengembangan
media pembelajaran matematika.
(6) Pelatihan pengembangan media pembelajaran matematika SMA menggunakan apli-
kasi Geogebra.
(7) Tugas mandiri mengembangkan media pembelajaran matematika manipulatif
dengan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan hasil diseminasi.
3.3 Metode Pelaksanaan kegiatan
Metode Pelaksanaan kegiatan meliputi tiga kegiatan pokok, yakni: (a) diseminasi
terkait media pembelajaran manipulatif untuk pembelajaran matematika di SMA, (b)
merancang media pembelajaran manipulatif untuk pembelajaran matematika di SMA,
(c) pengembangan media pembelajaran matematika manipulatif menggunakan aplikasi
geogebra, (d) tugas mandiri mengembangan media pembelajaran matematika manipu-
latif menggunakan aplikasi Geogebra, dan (e) simulasi penggunaan media berbasis
Geogebra dalam pembelajaran matematika.
1. Diseminasi media pembelajaran manipulatif untuk pembelajaran matematika di
SMA.
Diseminasi dilakukan dalam bentuk berbagi pengetahuan terkait media pembela-
jaran matematika manipulatif, perbedaannya dengan media pembelajaran yang non
manipulatif, kelebihan media pembelajaran manipulatif dalam pembelajaran, serta
bagaimana menggunakan media manipulatif sehingga memberikan kontribusi positif
terhadap pemahaman siswa.
2. Merancang media pembelajaran manipulatif
Merancang media sebelum diimplementasikan menggunakan aplikasi Geogebra di-
maksudkan untuk meminimumkan kekeliruan yang dibuat dalam mengembangkan
media. Rancangan yang baik cenderung mengarahkan ke hasil media yang baik
pula. Oleh karena itu pengembangan media wajib didahului dengan menghasilkan
10
rancangan yang baik. Dalam merancang media sudah diakomodir skenario bagai-
mana media digunakan dalam pembelajaran.
3. Pengembangan media pembelajaran manipulatif menggunakan aplikasi Geogebra
Pengembangan media pembelajaran manipulatif menggunakan aplikasi Geogebra
melatih keterampilan peserta mengimplementasikan rancangan media memanfaat-
kan fitur yang ada di Geogebra. Pelaksanaannya dilakukan secara berbimbing oleh
salah satu tim pengabdian dibantu dengan penyediaan modul pelatihan.
4. Tugas mandiri pengembangan media pembelajaran
Tugas mandiri pengembangan media pembelajaran bertujuan meyakinkan individu
anggota MGMP matematika SMA Kabupaten Bangli memiliki kemampuan me-
ngembangankan media dalam supervisi oleh tim pengabdian. Tugas mandiri
memiliki sasaran berupa dihasilkannya sebuah prototipe media berbasis Geogebra
yang potensial digunakan dalam pembelajaran matematika di jenjang SMA.
4. Simulasi penggunaan media berbasis Geogebra dalam pembelajaran matematika
Pada tahapan ini guru mendemokan pembelajaran matematika menggunakan media
berbasis geogebra sebagai media pembelajaran.
3.4 Alokasi Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Volume pelaksanaan pengabdian adalah empat (4) hari kegiatan (24 s.d 27 Juli
2017) atau setara dengan 32 jam kerja. Alokasi waktu empat hari kerja itu dirancang
untuk pelaksanaan kegiatan yang mencakup: (a) diseminasi pengetahuan terkait media
manipulatif untuk pembelajaran matematika di jenjang pendidikan SMA, (b) pelatihan
merancang media pembelajaran matematika manipulatif untuk pembelajaran di jenjang
pendidikan SMA, (c) implementasi rancangan media pembelajaran matematika mani-
pulatif menggunakan aplikasi Geogebra, (d) proyek mandiri pengembangan media
matematika manipulatif untuk pembelajan matematika di SMA, dan (e) simulasi
penggunaan media manipulatif dalam pengelolaan pembelajaran di kelas. Rincian
kegiatan dan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan tersebut
disajikan dalam Tabel 2.
11
Tabel 2. Alokasi waktu pelaksanaan kegiatan
No Kegiatan Alokasi Waktu
1 Diseminasi media pembelajaran matematika manipulatif 2 jam
2 Perancangan media pembelajaran matematika manipulatif 3 jam
3 Pengembangan media pembelajaran matematika manipulatif
menggunakan aplikasi Geogebra 6 jam
4 Tugas mandiri pengembangan media pembelajaran
matematika manipulatif untuk pembelajaran di SMA 19 jam
5 Simulasi penggunaan media berbasis Geogebra pada
pembelajaran matematika di kelas. 2 jam
TOTAL ALOKASI WAKTU 32 jam
12
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengabdian
Kegiatan pelatihan sudah melaksanakan tahapan kegiatan yang dirancang. Kegiatan
meliputi pengenalan lingkungan kerja Geogebra dan melatih keterampilan guru-guru
MGMP Matematika SMA di Kabupaten Bangli mengoperasikan Geogebra untuk me-
ngembangkan media pembelajaran matematika.
Pelatihan keterampilan dimulai dengan mengenalkan bagaimana menampilkan titik
di Geogebra sebagai elemen terkecil dari bangun datar maupun ruang. Titik di Geogebra
diantaranya dapat ditampilkan sebagai: (a) titik baru (New Point), (b) hasil perpotongan
dua buah garis, (c) titik tengah dari dua buah titik, atau (d) titik pada objek. Gambar 2
menampilkan contoh titik yang dapat dibuat di Geogebra. Titik A mencontohkan tam-
pilan titik baru, titik D mencontohkan tampilan titik pada objek garis, dan titik F men-
contohkan tampilan titik hasil perpotongan dua buah garis.
Gambar 2. Titik pada Aplikasi Geogebra
Setelah mengenal prosedur menampilkan titik, peserta dilatih untuk melukis garis
atau sinar garis. Seperti halnya titik; garis juga dapat dibangun sebagai: (a) garis melalui
dua buah titik, (b) segmen garis melalui dua buah titik, (c) segmen garis dengan jarak
tertentu dari sebuah titik, maupun bentuk-bentuk garis lainnya. Ada juga garis yang me-
lalui sebuah titik dan tegak lurus atau sejajar dengan garis lain, garis membagi sudut
sama besar dan lain sebagainya. Gambar 3 menampilkan contoh garis melalui dua buah
titik (titik A dan B), segmen garis CD, dan garis yang melalui titik B tegak lurus
segmen garis CD.
13
Gambar 3. Tampilan Garis di Geogebra
Titik dan segmen garis yang sudah dikenalkan ke peserta pelatihan selanjutnya
digunakan untuk melukis tampilan bidang datar seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
Di gambar tersebut, poligon ABC dibangun dari tiga titik sudut: A, B, dan C serta tiga
segmen garis: AB, BC, dan AC.
Gambar 4. Tampilan Poligon di Geogebra
Pengetahuan dan keterampilan lain yang juga dicakup dalam kegiatan pelatihan ada-
lah melukis lingkaran. Geogebra menyediakan fasilitas untuk melukiskan bangun geo-
metri lingkaran dalam beberapa cara. Cara-cara yang dimaksud diantaranya adalah:
lingkaran dengan titik pusat dan melalui sebuah titik, lingkaran dengan titik pusat dan
jari-jari tertentu, atau lingkaran yang melalui tiga titik. Gambar 5 menunjukkan tampil-
an dari beberapa bangun geometri lingkaran. Gambar 5 menampilkan tiga bangun ling-
14
karan yakni: (i) lingkaran dengan titik pusat A melalui titik B, (ii) lingkaran dengan titik
pusat C dan jari-jari 3, dan (iii) lingkaran yang melalui titik A, B, dan C.
Gambar 5. Tampilan Lingkaran di Geogebra
Selain bangun lingkaran, Geogebra juga menyediakan fitur untuk melukis setengah
lingkaran melalui dua titik, sektor sirkuler dengan pusat di antara dua titik, elip, atau
bangun-bangun lainnya. Contoh beberapa tampilan bangun geometri tersebut disajikan
pada tampilan di Gambar 6.
Gambar 6 Tampilan Gambar Setengah Lingkaran melalui Dua Titik dan Sektor Sirkuler
dengan Pusat Terletak di Antara Sua Titik.
Keterampilan berikutnya yang dikenalkan ke peserta pelatihan adalah melukis geo-
metri bangun datar melalui penerapan keterampilan yang sudah dimilikinya. Tahapan
langkah yang dipraktikkan mengikuti tahapan teoritis dalam melukis bangun geomeri
15
tertentu. Di kegiatan pelatihan, peserta dilatihan melukis bangun datar segitiga sama sisi
dengan arahan langkah-langkah melukis sebagai berikut.
1. Buat sebuah titik pada bidang gambar, misalkan titik A.
2. Lukis sebuah lingkaran dengan pusat titik A dan jari-jari 3 cm
3. Buat titik lain (titik B) pada lingkaran yang pusatnya adalah titik A.
4. Lukis lingkaran kedua dengan titik pusat adalah titik B dan jari-jari 3 cm.
5. Tentukan sebuah titik potong lingkaran 1 dengan lingkaran 2 (misal titik C).
6. Lukis bidang datar segitiga sama sisi yang sisi-sisinya adalah segmen garis AB,
BC, dan AC.
Sampai dengan enam langkah yang sudah dijelaskan di atas; tampilan yang ditun-
jukkan di Geogebra adalah seperti pada Gambar 7.
Gambar 7. Melukis Geometri Bangun Datar Segitiga Sama Sisi di Geogebra
Untuk menampilkan hanya lukisan bangun segitiga sama sisi saja maka perlu disembu-
nyikan lukisan lingkaran 1 dan lingkaran 2. Langkah ini dilakukan dengan mengeklik
lingkaran warna biru yang menandai kedua lingkaran pada jendela Algebra. Tampilan
hasil dari langkah tersebut ditunjukkan pada Gambar 8. Objek-objek yang disembu-
nyikan terindikasi adanya tampilan lingkaran tanpa warna (empty fill) pada jendela
Algebra.
Selain memanfaatkan objek yang disediakan di Toolbars; Geogebra juga memfasi-
litasi kebutuhan melukis grafik hanya dengan menuliskan formula di jendela Input yang
umumnya ada di sisi bawah jendela Geogebra. Sebagai contoh, tampilan grafik fungsi
kuadrat dapat dilukis dengan mengetikkan formula f(x) = x2 di jendela Input. Tampilan
grafik yang sesuai fungsi yang dituliskan ditampilkan seperti pada Gambar 9.
16
Gambar 8. Lukisan Segitiga Sama Sisi Menggunakan Apikasi Geogebra
Gambar 9. Grafik Fungsi Kuadrat yang Dibangkitkan Melalui Formula
Kebutuhan guru / siswa terkait media pembelajaran matematika tidak cukup hanya
pada media statik. Media pembelajaran idealnya dapat dimanipulasi oleh guru maupun
siswa sehingga media dapat menyajikan fakta luaran sesuai kasus yang ditentukan oleh
guru / siswa. Tuntutan tersebut dimaksudkan agar guru / siswa dapat melihat sebanyak
mungkin realitas yang berkaitan dengan konsep serta guru / siswa memahami konsep
secara lebih detail. Mengantisipasi kebutuhan tersebut; dalam pelatihan ini juga dikenal-
kan bagaimana mengembangkan media pembelajaran matematika manipulatif meman-
faatkan fitur yang tersedia di Geogebra. Pada Gambar 10 ditunjukkan tampilan media
manipulatif pembelajaran fungsi kuadrat yang dikembangkan memanfaatkan fitur Slider
17
di Geogebra. Tampilan media di Gambar 10 dikembangkan untuk pembelajaran melukis
grafik fungsi kuadrat baru mengacu pada grafik fungsi kuadrat sederhana dan kompo-
nen-komponen di aturan fungsi. Dalam kasus tersebut dibelajarkan kecekungan / ke-
cembungan grafik fungsi dikaitkan dengan nilai komponen a pada aturan fungsi f(x) =
a(x-b)2 + c. Dengan mengubah-ubah nilai komponen a, diharapkan guru / siswa melihat
bahwa grafik fungsi terbuka ke atas jika a > 0 dan sebaliknya terbuka ke bawah jika a <
0. Jika a = 0 tampilan grafik fungsi melukis grafik fungsi garis lurus. Guru / siswa dapat
menggeser-geser slider untuk menentukan nilai komponen a serta memperhatikan tam-
pilan grafik fungsi kuadrat yang dihasilkan sesuai aturan fungsi.
Gambar 10. Penggunaan Slider dalam Pembuatan Grafik Fungsi yang Manipulatif
Materi lainnya yang juga dikenalkan ke guru-guru matematika SMA di kabupaten
Bangli adalah penggunaan objek Slider untuk penentuan jumlah partisi dalam pema-
haman konsep integral menggunakan jumlah Riemann (Gambar 11). Slider digunakan
untuk menunjukkan bahwa jumlah partisi menentukan nilai aproksimasi yang dihasilkan
dalam menentukan nilai integral sebuah fungsi dengan batas-batas yang diberikan.
Untuk tugas mandiri, guru-guru diminta menyelesaikan sebuah permasalahan
matematika menggunakan bantuan Geogebra. Permasalahan yang diberikan adalah :
Sebuah pintu hendak dibuat di bawah kurva dari fungsi f(x) = -0.8 x2 + 30. Tentukan
ukuran lebar dan tinggi pintu yang menghasilkan luas daun pintu maksimum.
18
Gambar 11 Partisi Jumlah Riemann dengan Objek Slider
4.2 Pembahasan
Seccara keseluruhan kegiatan pengabdian untuk guru-guru matematika SMA di
Kabupaten Bangli yang sudah terlaksana sesuai rencana. Kegiatan dibuka oleh Ketua
lembaga pengabdian Undiksha dan dihadiri oleh dua puluh (20) orang anggota MGMP
matematika SMA di Kabupaten Bangli. Tempat pelaksanaan kegiatan adalah di SMA
Negeri 2 Bangli. Tenaga pelatih adalah Dr. Gede Suweken, M.Sc yang merupakan staf
di prodi/jurusan matematika-FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha.
Kegiatan pelatihan meliputi kegiatan terstruktur berbimbing dan mandiri. Kegiatan
terstruktur berbimbing dilaksanakan melalui diseminasi pengetahuan mengembangkan
media pembelajaran matematika berbantuan Geogebra sesuai kebutuhan dasar, menge-
nal lingkungan kerja Geogebra, dan latihan studi kasus mengembangkan media pem-
belajaran matematika dengan Geogebra. Kegiatan terstruktur mandiri dilakukan oleh
masing-masing individu guru. Kegiatan mandiri membebaskan guru untuk memilih
kasus yang hendak dikembangkan medianya atau menyelesaikan permasalahan yang
diberikan oleh tenaga pelatih. Pendampingan dilaksanakan memanfaatkan fitur
komunikasi di jaringan informasi global yakni surat elektronik atau obrolan di media
sosial facebook maupun whatsapp. Guru yang menemui kesulitan dalam mengem-
bangkan media diarahkan untuk memanfaatkan salah satu dari : surat elektronik,
obrolan di facebook, atau Whatsapp untuk mendiskusikan masalah yang dijumpai.
19
Tanggapan dapat dilakukan secara sinkronus atau asinkronus menyesuaikan dengan
jenis media komunikasi atau status dari tim dan guru anggota MGMP (online atau
offline). Guru dapat memanfaatkan sesi kerja mandiri disertai pendampingan jarak jauh
sampai yang bersangkutan mampu mengembangkan minimal sebuah media pembel-
ajaran matematika. Gambar 12 menunjukkan solusi yang dihasilkan oleh guru merespon
tugas mandiri yang dari tenaga pelatih.
Gambar 12 Solusi Permasalahan untuk Tugas Mandiri
Keberhasilan pelaksanaan pengabdian juga diungkapkan melalui kuesioner dwngan
skala Likert. Ada empat aspek respon yang dijaring melalui kuesioner yakni: keyakinan
bahwa materi pelatihan menu jang profesionalitas guru dalam pembelajaran, pengua-
saan materi oleh tim pelatih, efekfitas komunikasi lisan maupun tulisan, dan dukungan
lingkungan. Data isian kuesioner menunjukkan bahwa peserta sangat setuju dengan
pemilihan materi pelatihan karena dibutuhkan dalam peningkatan kualitas pengelolaan
kelas. Peserta juga menyatakan bahwa tim pelatih menguasai materi pelatihan sehingga
mampu menguasi kelas dan transfer pengetahuan terlaksana cukup baik. Di samping
penguasaan materi yang baik, bahsa lisan dan tulisan yang digunakan pelath dalam
menyampaikan materi cukup lugas sehingga mudah materi mudah dipahami oleh guru-
guru. Tempat pelaksanaan pelatihan yang sejuk dan jauh dari keramaian ditambah
ketersediaan sarana yang memadai juga sangat membantu kelancaran pelaksanaan
pelatihan.
20
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Kegiatan pengabdian telah terealisasi sesuai rencana. Kegiatan dilaksanakan dalam
bentuk jasa pelatihan pembuatan media pembelajaran matematika bagi guru-guru
anggota MGMP Matematika SMA di Kabupaten Bangli memanfaatkan aplikasi
Geogebra. Pelatihan meliputi pembekalan pengetahuan dan keterampilan mengopera-
sikan Geogebra untuk mengembangakan media pembelajaran matematika. Selain kegi-
atan terbimbing melalui tatap muka langsung; peserta juga melakukan kerja mandiri.
Hasil observasi terkait antusiasme dan aktivitas guru-guru dalam kegiatan pengabdian
menunjukkan bahwa mereka menyadari pentingnya dimiliki pengetahuan dan keteram-
pilan mengembangkan media pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran
sehingga diharapkan membantu siswa dalam memahami materi.
5.2 Saran
Layaknya keterampilan pada umumnya, eksistensi kepemilikan keterampilan me-
ngembangkan media pembelajaran di kalangan guru-guru matematika di Kabupaten
Bangli membutuhkan praktik atau eksplorasi yang berkelanjutan. Jika praktik atau
eksplorasi tidak dilakukan secara berkelanjutan berpotensi menurunkan bahkan mele-
nyapkan keterampilan yang sudah dimiliki. Guna mendukung terwujudnya pengem-
bangan keprofesian berkelanjutan maka MGMP atau Dinas Pendidikan sebagai orga-
nisasi yang terkait hendaknya secara berkelanjutan memunculkan program pengem-
bangan media sebagai program rutin dari tahun ke tahun.
21
DAFTAR PUSTAKA
Boby Sindu prastowo dan Edtwin sulispriyanto, 2014, Implementasi Pengembangan
Profesionalisasi Guru, Sebuah Proses dan Bukan Event Pengembangan Profesi Guru
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi-
Surakarta.
Dian Mahsunah, dkk., 2014, Kebijakan Pengembangan profesi Guru, Badan
Pengembang-an Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Http://www.geogebra.org.
Ketua LPM Undiksha, 2014, Rekapitulasi Data Pelaksanaan P2M Tahun 2012-2014
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas pendidikan Ganesha, diakses
dari www.lpm.undiksha.ac.id tanggal 12-02-2015.
Republik Indonesia, 2005, UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Republik Indonesia, 2009, Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2009 Tentang Tunjangan
Profesi Guru Dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru Dan Dosen, Serta Tunjangan
Kehormatan Profesor.
Republik Indonesia, 2013, Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi IX, Direktorat Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Sukajaya dkk., 2014, IbM Musyawarah Guru Mata Pelajaran Model Asinkronus
Kabupaten Buleleng, Laporan P2M.
Sukajaya dkk., 2015, IbM Pelatihan Pengisian Konten Sistem MGMP Model
Asinkronus Kabupaten Buleleng
Udin Syaifuddin Saud, 2014, Pengembangan Profesi Guru, Alfabeta.
Recommended