View
257
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
1/23
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
2/23
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
3/23
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................................... ii
Daftar Tabel .................................................................................................................. iii
Daftar Gambar .............................................................................................................. iv
I. Pendahuluan ........................................................................................................ 1
II. Tujuan Praktikum ................................................................................................ 1
III. Landasan Teori .................................................................................................... 1IV. Peralatan dan Bahan ............................................................................................ 5
V. Prosedur Kerja ..................................................................................................... 8
VI. Hasil dan Pembahasan......................................................................................... 9
VII. Pendalaman ........................................................................................................ 15
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 18
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
4/23
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
5/23
DAFTAR GAMBAR
Beaker glass .................................................................................................................. 5
Erlenmeyer.................................................................................................................... 5
Gelas ukur ..................................................................................................................... 5
Jarum ose bulat dan lurus ............................................................................................. 5
Lampu spirtus ............................................................................................................... 5
Mortar .......................................................................................................................... 6
Oven .......................................................................................................................... 6
Petri disk ....................................................................................................................... 6
Pinset .......................................................................................................................... 6
Rak tabung .................................................................................................................... 6
Spatel .......................................................................................................................... 6
Tabung Reaksi .............................................................................................................. 7
Kertas coklat ................................................................................................................. 7
Alkohol ......................................................................................................................... 7
Benang kasur ................................................................................................................ 7
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
6/23
I. PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan hasil percobaan yang baik, maka alat dan bahan percobaan
harus terjaga kebersihannya. Kontaminasi bisa terjadi jika peralatan dan bahan yang
digunakan saat percobaan kurang bersih sehingga masih ada mikroorganisme atau
benda-benda mikroskopis lain yang bisa membuat hasil percobaan menjadi tidak
bagus hasilnya.
Untuk mendapatkan hasil percobaan mikrobiologi yang baik, maka harus
menguasai dulu cara-cara sterilisasi alat dan bahan secara benar. Sterilisasi yang
tidak tepat dapat mengakibatkan hasil dari inokulasi atau penanaman mikroba tidak
berberhasil.Selain itu, metode sterilisasi yang digunakan harus lah tepat. Tidak
semua alat dan bahan bisa di sterilisasi dengan sterilisasi kering atau sterilisasi
basah saja. Dalam praktikum mikrobiologi banyak metode sterilisasi yang dipakai,
karena peralatan yang akan digunakannya pun banyak, tergantung pada kondisi
peralatan dan bahan. Misalnya sterilisasi kering yang hanya bisa dipakai untuk
peralatan berbahan dasar gelas dan sterilisasi basah yang cocok digunakan untuk
sterilisasi bahan berupa agar yang tidak bisa tahan di suhu tinggi yang kering.
Supaya dapat melakukan sterilisasi dengan benar dan tepat, maka perlu
dilakukan pembelajaran lebih lanjut tentang proses sterillisasi peralatan dan bahanuntuk percobaan mikrobiologi ini yaitu dengan cara praktikum langsung ke
laboratorium.
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan kegiatan praktikum, praktikan diharapkan memahami
dan memiliki kemampuan untuk melakukan proses sterilisasi, baik terhadap bahan
atau peralatan yang dapat digunakan untuk menangani mikroba.
III. LANDASAN TEORI
Sterilisasi
Sterilisasi merupakan proses pemusnahan atau elimisasi benda-benda atau
bahan dari semua bentuk kontaminasi dari benda asing atau makhluk hidup seperti
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
7/23
spora, jamur dan bakteri. Ada tiga cara sterilisasi yaitu dengan cara mekanik, fisik
dan kimiawi.
Sterilisasi mekanik atau biasa dikenal dengan istilah filtrasi adalah sterilisasi
menggunakan saringan yang berpori sangat kecil dengan ukuran 0,22 mikron atau
0,45 mikron. Mikroba akan tertahan di saringan tersebut karena pori-porinya yang
berukuran kecil dapat menyaring bakteri, tapi virus tidak dapat disaring
menggunakan metode ini. Sterilisasi ini digunakan untuk bahan yang peka panas,
misalnya pada larutan enzim dan antibiotik. Selain itu metode ini digunakan
digunakan juga untuk mensterilisasi cairan yang mudah rusak atau menguap jika
terkena panas. Cara menggunakannya adalah dengan melewatkan cairan ke
saringan (ditekan dengan gaya sentrifigasi atau pompa vakum) yang berpori
dengan diameter yang cuku kecil untuk menyaring bakteri.
Terdapat lima macam mikro filter, yaitu :
Non-disposable filtration apparatus o Disedot dengan pompa vakumo Volume 20-1000 ml
Disposable filter cup unit o Disedot dengan pompa vakumo Volume 15-1000 ml
Disposable filtration unit dengan botol penyimpano Disedot dengan pompa vakumo Volume 15-1000 ml
Syringe filters o Ditekan seperti jarum suntiko Volume 1-20 ml
Spin filters o Ditekan dengan gaya setrifugasio Volume kurang dari 1 ml
Proses sterilisasi yang kedua adalah sterilisasi secara fisik. Sterilisasi ini dapat
dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran. Berikut ini adalah beberapa contoh
sterilisasi pemanasan, yaitu :
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
8/23
Pemijaran dengan cara membakar alat pada api secara langsung. Contoh alat
yang di sterilisasi dengan cara ini adalah jarum ose, pinset dan lain-lain.
Panas kering adalah proses sterilisasi dengan oven suhunya sekitar 60-180 oC.
Sterilisasi jenis ini cocok untuk alat-alat yang terbuat dari kaca seperti tabung
reaksi, pipet hisap atau labu erlenmeyer.
Menggunakan uap air panas merupakan proses sterilisasi yang mirip dengan
mengukus. Cara ini lebih baik digunkanan untuk bahan yang mengandung air
supaya tidak terjadi dehidrasi saat proses sterilisasi.
Uap air panas bertekanan yaitu cara sterilisasi dengan menggunakan alat
autoklaf. Autoklaf memiliki prinsip kerja untuk mensterilkan alat atau mediadengan bantuan uap air panas dan tekanan yang tinggi.
Sedangkan untuk sterilisasi penyinaran adalah menggunakan sinar UV (utra
violet) digunakan untuk membunuh mikroba dengan cara disinari lampu UV. Cara
ini dipakai juga untuk sterilisasi ruangan.
Untuk metode streilisasi ketiga yaitu sterilisaisi secara kimiawi. Untuk
sterilisasi alat-alat yang besar biasanya menggunakan senyawa desinfektan. Daya
kerja antimikroba disenfektan ditentukan oleh konsentrasi, waktu dan suhu. Untukzat kimia dalam bentuk larutan yang sering digunkan untuk sterilisasi diantaranya
adalah alkohol, HCl, HgCl 2, formalin, fenol dan chlorin. Sedangkan zat kimia dalam
bentuk gas yang bisa digunakan adalah ozon, formaldehyde dan ethylene oxide
gas. Ada juga cara kimiawi yang digunakan untuk proses sterilisasi lingkungan
dengan menggunakan antiseptik dan UV.
Sterilisasi Alat
Untuk peralatan berukuran kecil, sterilisasinya bisa menggunakan oven dan
aoutoklaf. Penggunaan keduanya harus disesusaikan dengan keadaan alat atau media
untuk penanaman mikroba. Langkah-langkah yang digunakan untuk sterilisasi alat
kecil :
Peralatan dicuci dengan air tawar dan detergen
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
9/23
Letakkan pada rak, lalu tunggu hingga kering Cawan petri bungkus dengan kertas perkamen Tabung reakasi yang akan disterilisasi dengan autoclave lubangnya harus ditutup
menggunakan kapas, lalu bungkus kertas perkamen Untuk sterilisasi dengan oven, masukkan tabung stainless steel, tanpa bungkus kertas
perkamen.
Pipet ukur yang akan disterilisasi baik di oven atau di dalam autoklaf harus ditutup
pangkalnya dengan kapas, lalu bungkus dg kertas perkamen
Langkah terakhir adalah peralatan disusun dalam autoclave / oven, tutup,
operasikan.
Untuk sterilisasi alat besar digunakan bahan-bahan kimia seperti : HCl, HgCl2,
Alkohol, Formalin, Phenol, Chlorin
Sedangkan langkah-langkah sterilisasinya adalah :
Cuci alat dengan air tawar dan detergen Jika menggunakan HCl, rendam dalam HCL 10% selama 2 hari Jika menggunakan klorin : rendam dalam larutan chlorin 150 mg/l selama 12 24 jam
Netralisir dg Na-Thiosulfat 40 50 mg/l Bilas dengan air tawar sampai bau hilang
Sterilisasi Media Kultur
Untuk sterilisasi media kultur bisa menggunakan autoklaf. Langkah-langkah sterilisasi
media kultur dengan menggunakan autoklaf adalah :
Cuci peralatan dengan air tawar dan detergen
Masukkan media dalam botol atau erlenmeyer yang telah dicuci Tutup dengan kapas atau gabus Di atas kapas tutup dengan alumunium foil Masukkan dalam autoclave, operasikan
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
10/23
IV. PERALATAN DAN BAHAN
4.1 Peralatan
Peralatan utama yang dibutuhkan dalam proses sterilisasi alat dan bahan adalah :
a. Beaker glass
b. Erlenmeyer
c. Gelas ukur
d. Jarum ose bulat dan lurus
e. Lampu spirtus
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
11/23
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
12/23
l. Tabung Reaksi
4.2 Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam proses sterilisasi peralatan dan bahan adalah :
a. Kertas coklat, untuk membungkus peralatan yang akan di sterilisasi di oven
b. Alkohol, untuk sterilisasi tangan dan meja kerja
c. Benang Kasur, untuk mengikat kertas coklat supaya bungkusnya tidak
terbuka.
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
13/23
V. PROSEDUR KERJA
Prosedur tahapan sterilisasi peralatan dan bahan adalah sebagai berikut:
5.1 Sterilisasi Menggunakan Oven
a. Peralatan gelas dan logam dicuci bersih menggunakan air bersih yang
mengalir. Pergunakan sikat halus dan sabun untuk menghilangkan noda
yang ada pada peralatan. Tiriskan semua peralatan yang sudah dicuci
bersih sampai peralatan kering.
b. Bungkus peralatan gelas dan logam yang telah kering dengan
menggunakan kertas coklat. Pembungkusan harus dilakukan secara benar,
sehingga dapat dibedakan antara cawan petri bagian tutup (atas) dengan
cawan petri bagian alas (bawah). Pembungkusan juga harus dilakukan
sedemikian rupa supaya mudah dibuka pada saat akan digunakan.
c. Sebelum melakukan pembungkusan dengan kertas cokelat, pastikan
semua peralatan telah kering, termasuk bagian mulut pipet hisap harus
dikeringkan terlebih dahulu menggunakan gumpalan kapas. Ikat peralatan
yang sudak terbungkus dengan menggunakan benang kasur.
d. Susun peralatan yang sudah dibungkus ke dalam oven. Lalu panaskanoven hingga mencapai suhu 121 oC dan lakukan proses sterilisasi selama
20 menit. Selanjutnya matikan oven.
e. Setelah dingin, pindahkan peralatan tersebut ke wadah yang telah
disediakan dalam keadaan tetap terbungkus.
5.2 Sterilisasi Menggunakan Lampu Spirtus
a.
Nyalakan lampu spirtus menggunakan korek api b. Ambil jarum ose yang akan disterilisasi
c. Panaskan ujung ose hingga berpijar dan geser hingga semua bagian logam
menjadi berpijar
d. Dinginkan ose dengan cara menggerak-gerakkan nya di udara
e. Ose siap digunakan
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
14/23
5.3 Sterilisasi Menggunakan Alkohol
a. Siapkan botol spray yang berisi alkohol
b. Semprotkan alkohol ke tangan, meja kerja dan sekitarnya
c. Untuk sterilisasi alat, alkohol disimpan di beaker glass
d. Masukan peralatan yang akan disterilisasi ke dalam alkohol
e. Bila akan digunakan, peralatan diangin-anginkan hingga kering
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Hasil
Peralatan
sterilisasi Prinsip sterilisasi
Hasil
sterilisasi
dapat
disimpan
lama
Keterangan
Y T
Oven
Menghancurkan
mikroba secara lilismengunakan panas
udara kering
Digunakan untuk
peralatan yang terbuatdari bahan kaca atau
dari bahan logam
Lampu Bunsen
Penggunaan uap air
jenuh pada tekanan di
atas tekanan atmosfer
Digunakan hanya pada
saat melakukan proses
inokulasi
Alkohol
Menyingkirkan
minyak, partikel debudan bakteri karena
mudah menguap
Bisa digunakan untuk
sterilisasi tangan, mejakerja dan juga sterilisasi
peralatan mikrobiologi
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
15/23
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
16/23
petri berbentuk lempengan dengan dua sisi yang berbedea yaitu sisi atas dan sisi
bawah.
Untuk memasukan biakan murni kedalam cawan petri, buka tutup cawn petri,lalu masukan biakan yang sudah diambil menggunakan jarum ose, tutup dan
putarkan cawan petri di dekat lampu bunsen yang menyala untuk membunuh
mikroba yang menempel pada dinding luar cawan petri. Simpan biakan yang sudah
ditanam ke dalam cawan pwtri dengan syarat cawan petri harus dibalik, bagian atas
di bawah dan bagian bawah menghadap ke atas, hal ini diakukan untuk mencegah
adanya uap air yang jatuh saat dilakuka proses sterilisasi basah untuk sterilisasi
media agar yang ada di dalam cawan petri. Setelah selesai melakuka proses
sterilisasi dengan lampu bunsen, matikan lampu dengan cara ditutup. Tidak adanya
udara akan membuat api dari lampu bunsen mati.
Sterilisasi kering yang digunakan selain dengan lampu bunsen dapat dilakukan
juga dengan menggunakan oven listrik. nyalakan dulu oven listrik sebelum dipakai,
untuk memanaskan udara di dalam oven. Sebelum peralataan di sterilisasi di dalam
oven, harud dilakukan dulu pembungkusan. Tujuan dilakukannya pembungkusan
adalah mencegahnya terjadi kontaminasi saat peralatan di keluarkan dari ovensehingga peralatan bisa disimpan lama.
Cara pembungkusan setiap peralatan berbeda-beda, tergantung pada bentuk
dan jenis nya. Kertas yang digunakan untuk membungkus adalah kertas coklat.
Penggunaan kertas dilakukan karena kertas tidak akan meleleh meskipun
dipanaskan di suhu kering yang tinggi. Selain itu, kertas coklat memiliki dua sisi
berbeda, yaitu bagian halus dan bagian kasar. Sisi kertas yang halus digunakan
untuk di bagian dalam bungkus, sedangkan bagian kasar digunakan bagian luar.
Sisi kertas yang kasar membuat permukaan luar dari peralatan gelas tidak licin dan
mudah bergeser ketika dimasukan ke dalam oven. Setelah pembungkusan selesai,
ikat dengan benang kasur untuk mencegah bungkusan terbuka saat dimasukan ke
oven. Pembungkusan untuk melakukan sterilisasi kering ini, peralatan yang di
sterilisasi adalah peralata yang terbuat dari kaca dan bahan logam seperti petri disk,
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
17/23
tabung reaksi, gelas ukur, mortar, pinset, gelas kimia, labu erlenmeyer dan mortar.
Karena bahan-bahan yang terbuat dari kaca tidak akan gosong jika dipanaskan pada
suhu tinggi yang kering.
Ukuran bungkus yang digunakan untuk setiap alat berbeda, tergantung pada
bentuknya. Untuk pembungkusan erlenmeyer dan beaker glass digunakan bungkus
berbentuk persegi empat, masing-masing satu. Sedangkan untuk tabung reaksi, petri
disk, gelas ukur, jarum ose, pinset dan spatula dibungkus dengan menggunakan
kertas persegi panjang. Setelah semua dibungkus, masukan kedalam oven dengan
suhu 121 oC selamam 20 menit.
Penggunaan suhu 121 oC untuk sterilisasi kering diharapkan dapat membunuhmikroba sehingga ketika pecobaan peralatan yang digunakan sudah bebas dari
mikroba yang tidak diharapkan. Sedangkan pengaturan suhu 20 menit adaah suhu
yang dibutuhkan untuk membunuh semua mikroba yang menempel pada peralatan.
Setelah selesai melakukan sterilisasi dengan oven, dinginkn dulu peralatan di dalam
oven untuk beberapa saat. Hal tersebut dilakukan supaya peralatan tidak mengalami
keretakan akibat adanya perubahan suhu yang tiba-tiba dari dalam oven ke dalam
ruangan.
Setelah beberapa saat, ambil peralatan dari dalam oven. Peralatan yang di
sterilisasi denggan menggunakan cara ini bisa bertahan lama karena peraatan
terbungkus oleh kertas sehingga mencegah adanya kontaminasi langsung dari luar
ke dalam peralatan. Selain itu, sterilisasi kering dapat bertahan lama karena tidak
ada air. seperti yang telah diketahui bahwa air merupakan media tempat tumbuh
yang bagus untuk mikroba, jika tidak ada air maka mikroba tidak dapat tumbuh dan
peralatan bisa disimpan untuk waktu yang cukup lama. Pembukaan bungkusan
kertas coklat dilakukan saat alat akan digunakan untuk meminimalisir kemungkinan
kontaminasi yang terjadi saat proses inokulasi dan pembiakan bakteri.
Pada percobaan kali ini, dilakukan juga sterilisasi dengan menggunakan bahan
kimia seperti alkohol. Alkohol yang memiliki kadar 70% merupakan alkohol yang
baik untuk digunakan sebagai bahan sterilisasi. Alkohol digunakan karena memiliki
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
18/23
kemampuan cepat menguap di suhu ruangan. Alkohol dapat menyingkirkan
minyak, bakteri dan partikel debu karena alkohol merupakan perlarut non polar
sehingga minyak dan bakteri dapat larut. Dalam percobaan ini, alkohol hanya
digunakan untuk sterilisasi tangan dan meja kerja saja. Cara penggunaan alkohol
untuk sterilisasi adalah dengan cara dimasukan ke dalam botol sparay, lalu
semprotkan ke tangan kanan dan kiri, dan semprotkan juga ke meja tempat kerja.
Sterilisasi dengan menggunakan alkohol dapat membantu meminimalisir timbulnya
kontaminasi pada peralatan dan bahan lewat tangan atau meja kerja.
6.2.2 Kesimpulan
Proses sterilisasi pada peralatan dan bahan praktikum penting untuk dilakukan
mengingat bahwa mikroba terdapat di mana-mana, bahkan di udara. sterilisasi penting
dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir adanya kontaminasi pada saat dilakukan
percobaan. Adanya pengaruh dari mikroba lain terhadap perocobaan dapat membuat
hasil percobaan menjadi tidakk bagus.
Proses sterilisasi yang dilakukan harus tepat dan benar. Jika terjadi kesalahan prosessterilisasi makan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan bisa rusak
dan tidak bisa digunakan lagi. hal ini dapat menghambat proses kerja kita.
Pastikan proses sterilisasi yang digunakan sudah sesuai dengan jenis peralatan dan
bahan yang akan di sterilkan. Untuk sterilisasi kering dengan menggunakan oven,
peralatan yang bisa di sterilkan adalah peralatan yang terbuat dari kaca dan bahan
logam, karena bahan tersebut tidak akan gosong jika dipanaskan di suhu tinggi kering.
sedangkan untuk membungkus peralatan gelas dan logam bibutuhkan kertas coklat,
karena kertas coklat tidak akan meleleh jika dipanaskan di suhu tinggi. Selain itu,
adanya bagian kasar pada kertas ini mampu untuk mencegah jatuhnya alat saat
dikeluarkad adari oven karena permukaan nya tidak licin.
Untuk sterilisasi dengan menggunakan lampu bunsen hanya bisa dilakukan saat
proses penanaman atau inokulasi untuk mencegah adanya kontaminasi dari udara karena
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
19/23
panas yang dikeluarkan lampu bunsen dapat membunuh mikroba lain dengan cepat.
Penggunaan saat proses inokulasi membuat lampu bunsen hanya bisa menseterilisasi
peralatan inokulasi saja berupa jarum ose, labu erlenmeyer, cawan petri dan tabung
reaksi.
Bahan kimia seperti alkohol dapat membantu sterilisasi pada bagian tangan dan juga
meja kerja. Alkohol digunakan karen memiliki kemampuan cepat meguap sehingga
tidak mempengaruhi bahan-bahan saat proses percobaan. Selain itu, alkohol juga
digunakan karena memiliki kemampuan untuk menyingkirkan minyak, bakteri dan
partikel debu yang menempel pada tangan ataupun pada meja kerja sehingga
mempermudan tercapainya keberhasilan dalam praktikum mikrobiologi.
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
20/23
VII. PENDALAMAN
a. Apa tujuan utama membungkus peralatan gelas menggunakan kertas
cokelat, sebelum proses sterilisasi dilakukan?
Jawaban :
Kertas sampul merupakan bahan yang tidak mudah meleleh jika terkena
panas bukan dengan plastik. Tujuan dibungkusnya peralatan gelas oleh
kertas coklat supaya alat yang disterilisasi tidak kotor dan terkontaminasi
oleh mikroba ketika dikeluarkan dari oven. Pembungkusan penting dalam
proses sterilisasi karena dapat menjamin alat tetap steril sampai waktunya
untuk digunakan. Keuntungan lainnya penggunaan kertas coklat untuk
membungkus peralatan yaitu kertas coklat memiliki dua bagian yang
berbeda (halus dan kasar). Bagian kertas yang kasar digunakan di luar, hal
ini dilakukan supaya peralatan yang disusun dalam oven tidak banyak
bergeser karena licinnya kertas pembungkus. Kertas sampul juga
merupakan bahan yang tidak mudah meleleh jika terkena panas.
b. Apa tujuan utama penggunaan alumunium foil sebagai pembungkus tutup
Labu erlenmeyer dalam sterilisasi media kaldu dan media agar?Jawaban :
Alumunium foil digunakan sebagai pembungkus tutup labu erlenmeyer
karena cukup efektif untuk menghalangi masuknya mikroba ke dalam labu
erlenmeyer sehingga terhindar dari kontaminasi mikroba dan menjaga
kesterilannya tetap bertahan.
c.
Jelaskan mekanisme penggunaan oven listrik dan waterbath terhadap prosessteriliasi yang terjadi.
Jawaban:
Mekanisme penggunaan oven listrik terhadap proses sterilisasi adalah
Sterilisasi kering akan membuat protein pada mikroba terdenaturasi,
sitoplasma akan keirng, dan berbagai komponen sel dan virus teroksidasi.
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
21/23
Sedangkan mekanisme penggunaan waterbath adalah dengan perlakuan
Suhu panas, reaksi aglutinasi, dan menjaga media agar tetap cair sebelum
dituang.
d. Meskipun labu erlenmeyer telah ditutup dan proses sterilisasi secara
dilakukan dengan baik, namun masih sering dijumpainya kontaminasi pada
media kaldu maupun media agar. Jelaskan oleh Saudara kemungkinan
utama penyebab kontaminasi tersebut.
Jawaban:
Karena media kaldu dan agar merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan
mikroba. Meskipun sudah disterilisasi, tetapi tidak menggambarkan suatu bahan
mutlak steril namun lebih tepatnya hampir tidak terdapat kehidupan karena steril
tidak dapat dipastikan. Ketika sejumlah mikroorganisme terpapar terhadap suatu
perlakuan sterilisasi seperti panas atau sinar UV, mereka tidak akan mati secara
langsung spontan melainkan akan mati secara bertahap. Oleh karena itu, mikroba
yang memiliki resistensi tinggi akan tetap bisa hidup & berkembang biak karena
adanya nutrisi untuk tumbuh. Jenis mikroorganisme yang memiliki resistensi tertinggi
contohnya endospora bakteri.
e. Saudara jelaskan, mengapa ujung pipet hisap yang akan disterilisasi selalu
dimasukan atau disumbat dengan kapas sebelum dibungkus?
Jawaban :
Ujung pipet disumbat dengan kapas untuk menyerap sisa-sisa air yang ada
di ujung pipet. Selain itu, hal ini berguna untuk mencegah adanya mikrobayang masuk lewat ujung pipet setelah pipet selesai di sterilisasi. Jika hal
tersebut tidak dilakukan bisa menimbulkan kontaminasi. Air yang tersisa di
ujung pipet juga bisa menguap jika kita menggunakan proses sterilisasi
kering. Penguapan yang terjadi di dalam tabung pipet akan mempengaruhi
hasil kerja di percobaan mikrobiologi.
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
22/23
f. Mengapa hasil sterilisasi ada yang bersifat tahan lama ada yang tidak?
Jawaban :
g. Sebutkan dan jelaskan metode sterilisasi paling tepat untuk peralatan yang
terbuat dari gelas?
Jawaban :
Metode sterilisasi yang paling tepat untuk peralatan gelas adalah metode
sterilisasi kering karena peralatan yang terbuat dari bahan kaca tidak akan
hangus. Petalatan yang terbuat dari bahan kaca mudah pecah jika
disterilisasi dengan menggunakan sterilisasi basah di autokalf yang
menggunakan tekanan tinggi dan uap panas sebagai prinsip kerjanya.
Sterilisasi denggan menggunakan alkohol juga kurang tepat untuk peralatan
yang terbuat dari kaca, karena alkohol cepat menguap sehingga peralatan
gelas tidak bisa disimpan untuk waktu yang lama.
h. Sebutkan dan jelaskan metode paling tepat untuk sterilisasi media kultur.
Jawaban :
Cara yang paling tepat untuk sterilisasi media kultur adalah dengan carasterilisasi basah karena media kultur merupakan bahan yang mengandung
aiair dan tidak tahan terhadap pemanasan kering. Jika media kultur
disterilisasi menggunakan metode kering, media kultur akan menguap atau
menjadi hangus sehingga tidak bisa digunakan untuk media kultur.
Sedangkan sterilisasi degan bahan kimia tidak bisa dilakukan pada media
kultur karena bahan kimia akan merubah komposisi pada media kultur
sehingga hasil percobaan tidak akan berhasil.
8/10/2019 Lapak Mikroper.docx
23/23
DAFTAR PUSTAKA
Anca.2012. Teknik dan jenis-jenis sterilisasi alat. myexperience-sausuboy.blogspot.com
/2012/05/teknik-dan-jenis-jenis-sterilisasi-alat.html. Diakses pada tanggal 16
Oktober 2012.
Dewi Julianingsih.2012. Sterilisasi dan Media Mikroba. http: //tekpan. Uninus.ac.id/
Index.php?option=com_content&view=article&id=105: sterilisasi-dan-media-
mikroba-oleh-dewi-julianingsih&catid=34:tugas-mahasiswa&Itemid=55.
Diakses pada tanggal 16 Oktober 2012
Recommended