Kuliah 2015. Enterobius Vermicularis

Preview:

DESCRIPTION

kuliah parasit

Citation preview

Enterobius vermicularis

Enterobius vermicularis

• Sinonim: Oxyuris vermicularis, pin worm, seat worm, cacing kremi

• Penyakit: enterobiasis, oxyuriasis, pin worm/seat worm infection

• Habitat: coecum, colon descendens, ileum• Distribusi geografis: kosmopolitan, iklim sedang,

dingin• Anak2 > terkena infeksi dp orang dewasa• Cenderung ditemukan dalam kelompok seperti

keluarga, asrama, dll

Morfologi

• Dewasa: kecil, putih, spindle shape• Jantan & betina: cervical alae, bulbus

oesophagus• Betina: 8-12 mm, Ø 0,3-0,5 mm, ekor lurus• Jantan: 2-5 mm, Ø 0,1-0,2 mm,

ekor melengkung ke arah ventral, pada bag posterior tdpt caudal alae dan spiculae

Bulbus oesophagus

TelurTelur Ukuran : 50-60 m x 20-30 m Berbentuk asimetris, satu sisi erbentuk asimetris, satu sisi pipih, sisi yang lain cembungpipih, sisi yang lain cembung Dinding transparan, 3 lapisDinding transparan, 3 lapis Berisi larvaBerisi larva

Siklus hidup

• Manusia merupakan satu2nya natural host• Tidak ada hospes perantara• Habitat cacing dewasa di daerah sekum –

bertelur di daerah perianal pada malam hari – menimbulkan rasa gatal di sekitar anus – digaruk – telur menempel di tangan dan jatuh di luar tubuh manusia – tertelan dan terhirup – masuk ke dalam usus halus – menjadi dewasa jantan dan betina – kopulasi - bertelur

Cara infeksi: –Peroral, hand to mouth: garukan

tangan di perianal–Inhalasi, debu yang mengandung telur

terisap–Retrogade infection (retrofection)

Gejala klinik

• Manifestasi utama:pruritus ani/gatal2 di sekitar anus• Vulvo vaginitis, appendixitis• Erosi mucosa caecum: pada anak2, nervous,

insomnia, night mare convulsi• Pada rectum terjadi rectal colic hebat• Gangguan emosional• Anoreksia• Penurunan berat badanPrognosis: baik

Diagnosis:• Menemukan telur:

Faeces : 5% positifKuku : 30% positif pada anak-anak

Menggunakan cara anal swab dengan celophan tape

(scotch cellulose tape method), prosentase positifnya

tertinggi

• Menemukan cacing dewasa:– Pada faeces– Inspeksi perianal

Terapi

• Pyrvinium pamoate (Povan)• Piperazine citrate (Antepar)• Pyrantel pamoste (Combantrin)• Thiabendazole (Mintezole)• Mebendazole (Vermox): drug of choicePenderita dinyatakan sembuh apabila setelah 7x anal

swab, tidak ditemukan telur (-)

Pencegahan1. Menjaga kebersihan pribadi, ruangan, kamar

mandi, wc2. Mencuci tangan setelah defekasi dan sebelum

makan, kuku jari tangan dipotong pendek3. Penderita dirawat tersendiri4. Dianjurkan terapi tidak hanya terhadap penderita

tetapi juga terhadap keluarga

EpidemiologiInsidens pada anak lebih tinggi, terutama usia 5-14 th.Infeksi dapat menyerang satu keluarga.Hand to mouth transmision sering terjadi pada anak.

Trichinella spiralis

Penyakit : trichinosis, trichinelliasis, trichiniosisDis.geo : Cosmopolitan, kecuali asia, kep. Pasifik, Puerto rico, Australia

Prevalensi : tertingi : daging babi dikonsumer mentah, iklim dingin > tropik

Morfologi :• Bentuk langsing – kecil, anterior runcing• Jantan :

1,4-1,6 mm, Ø 40- 60 µ. Bagian ekor terdapat 2 pseodo bursal flaps → caudal appendages

• Betina : 2,2-3,6 mm, Ø 1,5 x c. jantan vulva di tengah regio oesofagus ovarium di posterior bersifat vivipar

• Larva: Setelah menetas ukuran 80-120 µ x 5 µ encystasi otot → 1000 µ x 40 µ ujung anterior mempunyai stylet

Trichinella spiralis larvae in muscle tissue.

(www.dpd.cdc.gov/dpdx)

Trichinella larvae, freed from their cysts in the muscle tissue of an Alaskan bear

(www.dpd.cdc.gov/dpdx)

Makan daging babi mengandung larva larva bebas dilambung (L1) vili dan krypte usus menjadi dewasa/mengalami moulting 4x kopulasi → † ; → produksi larva♂ ♀

Larva menembus dinding usus sirkulasi darah menuju habitatnya : otot bergarisLarva melingkar cyst kalsifikasiOtot yang terinvasi larva:- Diapragma - Mm. Triceps/Biceps- Mm. Intertcostalis - M. Pectoralis- M. Masseter - M. Lingualis- M. Deltoid - M. Laryngeus- M. Extra oculi - M. Gastrocnemius

Siklus Hidup:

Daging babiLarva infektif dimakan

↓Lambung

↓dd. encyst dicerna

larva tetap utuh↓

Menembus mucosa usus↓

4-22 jam post inf. Keluar lagi, masuk lumen usus dws↓

Kopulasi dan ( > 1x) ♂ ♀

♂ segerat↓

♀ tambah besar, set 47 jam menembus lagi mucosa usus p musc. mucosa↓

Pada hari ke 5 mulai dilahirkan larva sp mgg ke-4 prod larva berakhir↓

Larva mel. Sal. Lympha/p.d kapiler↓

Peredaran darah host↓

Encystment di otot-otot (aktif bergerak, glycogen rendah)Prediksi : otot diafragma, intercostals, larynk, lingua, masseter, muchal, deltoid, pectoris

Dekat tendon otot↓

Larva tumbuh pesat, mulai melingkar pd. Hr ke 17 mencap uk maks pd hr ke 35 positif↓

Encapsulasi, selesai dalam 3 bulan↓

Set. 6 bln mulai perkapuran dimulai dari ke 2 kutub, ke central, meliputi dd. Cyst. Saja selesai 18 bulan.

Larva tetap viable sp 10-20 tahun.Pd. Man : berhenti sp. Disini

Pada babi : berlangsung terus antara babai ke babi lain.Pd tikus : berlangsung terus o.k sifat kanibalisme

Siklus Hidup

Incidence tertinggi di Negara mengkonsumir daging babi sosis babi mentah. Epidemi bb kali

EPIDEMIOLOGI

PATOLOGI, GEJALA KLINIK

•Cacing dws : kelainan ringan Gejala : gangguan gastro intestinal mual, nyeri abd., diarrhla

•Larva :Kelainan pembengkakan, ordema, inflamasi, degenerasi, necrosis.Gejala : Tergantung jumlah larva dayatahan tubuh individu ambang untuk menimbulkan gej. Klinik : 51 larva/gram otot diafragma. febris, leucocytosis, hyper cosinophilia, nyeri otot, nyeri persendian, oedema periorbital, gg. Pernapasan, nyeri kep., kelemahan tubuh.

Prognosis : cukup baik, kec. Inf. Sngt berat

DIAGNOSA DAN TERAPI

DiagnosaGejala klinik

• Biopsi otot otot permukaan a.l. deltoid, biceps, gastrocnemius material sedekat mungkin terendah

• Test serologi : membantu : CFT Floccu lation test, precipitin test.

Terapi• Symptomatic

•obat mefencyst larva tidak ada•corticosteroid : me < inflamasi, rasa nyeri

Epidemiologi• Incidence tertinggi di Negara mengkonsumir daging babi

sosis babi mentah. Epidemi bb kali

Epidemiologi dan Pencegahan

Pencegahan

•Daging babi dimasak matang•Pengawasan ketat pembantaian•Pengobatan babi dengan trichinosis

SUBJECT :

Cutaneus Larva Migrans CLM

Synonim screeping eruption

Definisi :CLM lesi pada kulit akibat migrasi larva cacing Ancylostoma parasit pada anjing

Penyebab : Ancylostoma caninumAncylostoma brazilienseLumen usus halus anjing, kucing

Distribusi geo :Tropis, sub tropis

Cutaneous Larva Migrans:

Morfologi

•Ancylostoma braziliense :Buccal capsule neps. Gigi kecil di tengah♀ : 9 - 10,5 mm x 0,4 mm♂ : 7 - 8,5 mm x 0,3 mm

Bursa copulatrix kecil, panjang ± lebar rays kecil, pendek

•Ancylostoma caninum :>A. Braziliense

Buccal cavity lebar, 3 ps. Gigi diventral♀ : 14 mm x 0,6 mm♂ : 10 mm x 0,4 mm

Bursa copulatrix menebar (flaring), rays panjang - langsing

Siklus Hidup

Keluar dengan tinja anjing, kucing

Tanah

Larva infektif (filariform larva)

Menembus kulit manusia (tangan, kaki)

Lapisan epidermis

Telur cacing ♀

GEJALA KLINIK

Lesi warna merah (erythematous) meninggi, vesikuler, gatal.Set. 2 - 3 hari terowongan bwh kulit.Pergerakan larva di kulit :bb mm - cm per hariKulit diatasnya mengering, keras, sangat gatal infeksi sekunder

Epidemiologi

Cara infeksi : larva infektif menembus kulit

Terapi

•Thia bendazole•Freezing dengan chloeethyl + larva•Antibiotika pada infeksi sekunder

Visceral Larva Migrans

Definisi : : V L M kumpulan gejala / syndroma akibat migrasi larva ke organ-organ extra entestinal pada un-natural host

Penyebab : - Toxocara- Toxocara canis → usus anjing - Toxocara cati → usus kucing = ascaris mystax

Morfologi :Dewasa : 3 buah bibir, cervical allae

♂ : perianal papillae spesifik

Toxocara canis : : 4 – 6 cm♂

♀ : 6,5 – 10 cmToxocara cati :

♂: 4 – 6 cm ♀ : 4 – 12 cm

Telur : Lonjong85 x 75 Coklat

Siklus Hidup := Ascari lumbricoides

Telur infektif (Anjing, Kucing) tertelan un-natural host (a.l. manusia, tikus)

↓Menetas dalam usus halus

↓Larva

↓Invasi, menembus dd usus

↓Peredaran darah V. Mesenterica / pemb. Lymphe

↓Organ extra intestinal(a.l. hati, paru, otot)

Tidak dapat menjadi dewasaHidup beberapa minggu / bulan

Siklus Hidup := Ascari lumbricoides

Telur infektif (Anjing, Kucing) tertelan un-natural host (a.l. manusia, tikus)

↓Menetas dalam usus halus

↓Larva

↓Invasi, menembus dd usus

↓Peredaran darah V. Mesenterica / pemb. Lymphe

↓Organ extra intestinal(a.l. hati, paru, otot)

Tidak dapat menjadi dewasaHidup beberapa minggu / bulan

Patologi :

Larva Toxocara → Lesi dalam tubuh manusiaJumlah lesi :

•Jumlah telur tertelan•Jumlah larva pada organ extra intestinal

Lesi : Jaringan granuloma sedikit / miliairBiopsi hati : Nodul-nodul putih terbungkus kapsul

Paru : Granuloma → sel eo, lekosit, kadang giant cells ; sel histiosit pada tepi, dikelilingi serabut colagen, didalamnya ada larva.

Gejala KlinikAsymptomatis, symptomatis :•pembesaran hati•batuk, gelaja mirip asthma•demam; cardiac dysfunction, nephrosis, lesi cerebral, mata :

a.Chronic endopthalmitisb.solitaryretinal granulomac.peripheral retinitis

Darah : hypereosinophilia persisten

DiagnosaBiopsi nodul → larva cacingReaksi serologi → cross reaction dengan ascariasis, strongyloidiasis (a.l. Test Hemaglutination)TerapiThiabendazoleDiethyl carbamazine

EpidemiologiAnjing, Kucing terinfeksi → keluar telur dengan tinja → kontaminasi tanahAnak kecil bermain di tanah tersebut → terinfeksi, p.o.

Pencegahan •Anthelmintik pada Anjing, Kucing•Menjaga anak tidak kontak dengan tanah•Mencegah anak bermain dengan anak Kucing, anak Anjing

Vise L M Cutaneous L M Kelainan Organ ext. intest

(pa, hepar, ginjal, otot)Kulit (epidermis, germinativum)

Cause larva cacing pel. Anjing + Kucing

Toxocara :-Cani-Cati

Ancylostoma :-Brazilianze-Canicum

Life span larva bb mg – bb bln IdemCara inf. p.o (telur) Penetrasi kulit (filariform larva))Lesi, gejala klinik - Jaringan granulomatosis

- Hepar > - batuk – demam – hyperosinophilia

- Dermatitis- Lap. Epidermis (eryth, vesic,

gatal)Lap. Germinativum (terowongan)

Dx Larva (biopsi) Lesi : khasAx : lingkungan ttt

Tx p.o. : Thiabendazole p.o. : Promethazin HCl larva : Chlorethyl

Recommended