View
11
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
ATAS DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PADA PUSKESMAS KARAWANG KOTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
DANANG SURYA BRATA
NIM: 11161232
Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Kampus Kabupaten Karawang
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Bina Sarana Informatika
2019
LE}yTBAR PERI$YATAAN KEASLTAN TUCAS AKITIR
Yang bertanda tangan di baw-ah ini:NarnaNIMProgra*t StediPerytrcmTtrtggl
Daaang Surya Erata11161232Sistein Inf,ermaei AkuntansiUsivffi itas. Bb, Sarma }rfry, matika
Dmgan iai meayatakan bahr*ra tsgas akhir yang telah saya buat deagan judut:*Peraaeagae sis{*e rafaraa*i rapor*a Pfirt*qggs+gjaryabga seadaharaPengetuaran Pembanhr Atas Dana Banfuau Operasional Kesetatan PadaPuskesmas KarawangKotat, adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dankltm Feffik ditmbitka*ldipubtikasikm rli*aoaFm dan d*tm kelk apapitm.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa adadan g*mk manapua juga. Apabila dikerarrdiaa ltari terayata xya
memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yaag mengklaim bah.nra tugasakhir yang telah saya buat ad.alah hasil karya milik seseorang ataubadan tertentu,saya krxodia diprroses baik secma ptdma rrrtnrFrrr Ferdata dan keltrtusan sa5adari Universitas Bina Sarana Informatika drcabut/ dibatakan.
Dibuat di : KarawangPad* taaggel: 05, Jtr}i 2019Yang menyatalian,
Daaars Surva Br*ta
Sf;hzffio#
LEMBAR PE,RNYAT,{AN PERSETUJIJAN PLBLIHASEii4F.YE ELtrSXAH EINELIK KEPENTIF{CAN AI{AI}ER{TS
r-z-,- -= L,-u-=* -J-- +---r- -----=I afrg D€lI'drrCFd. iiir-rgii:Na:qaa
NlMh-ergr*rr Sta*iPwgxuarl T}ESgt
rii baq,ahiai, sa),a:
Dawrg Surya Brata11t61232Sisicrn ir:fttmasi Ah uiliansiUciv€rsitas Bina Saras,ra Informatika
Deagan iai ffieaFt{ijiii i:rttik aaeia$erika ijia krp#a pihatr Uri*'rrsitas BinaSar*na l*fotar*l*a, Hak Bebas Roy:alti NarEksklusit {N** exclasiue Royalti-Free Right) atas karya ikniah kami )Eng berjudul: (Perancangan SistemInformasi Laporan Pertanggungfawaban Bendahara Pengeluaran PembanfuAtas Dan* Bantuan Operasion*I Keseh*tan Pada Puskesmas K*rawang Kotas,bese.r*apeeagl-atyangdiperlukee{61yabilaada).
Dengau Ilak Behas Royalti Nou-Eksklusif inr pihak Lluiversitas BinaSarana Informatika berhak menyimpan, mengalih-media atau format-kaqmengelolaannya dafam pangkafan data (database), mendistribusikannya danmenampilkan atau munp'ub'likasikaanya di internet a&t raedia laia untuhkepeatiagan akademis tatrya perlu .memiata 1iin dafl kami selaau tetapmencauhlmkan nama kami sebagai pemrlis/pencipta karya ilmiahtersebut.
Sala bersgdia ffit*k merlzrrrggu*g ffi*ra pribadi, tanF meliba&an pihakUniversitas Bina Sarana Infomratika, segala bentuk tuntutan hukum yang timbulatas pelanggaran Hak Cipta dalam kar)ra ilmiah saya ini.
Demikian pernyataaa ini saya bnat dengan sebenmale.
Dibuat iii : Kara*'ang?ada tattgal: 85 l:ult 2A $
1Il
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAF{ TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan oleh:
Telah dipertahankan pada periode 2019-1 dihadapan penguji'dan diterima sebagai bagianpersyaratan yang diperlukan unfuk memperoleh Ahli Madya Sistem informasi Akuntansi(A.Md.S.I.Ak) pada Program Diploma Tiga Program Studi Sistem lnformasi AkuntansiKampus Kabupaten Karawang di Universitas Bina Sarana Infbrmatika,
Karawang, 02 Agustus 2019
PEMBIMBING TUCAS AKHIR
NamaNIMProgram StudiJenjang
Judul Tugas Akhir
Dosen Pembimbing
Asisten Pembimbing
Penguji I
Penguji II
Danang Surya Bratatn6t232Sistem Informasi Akuntansi Kampus Kabr.rpaten KarawangDiploma TigaPerancangan Sistem Informasi Laporan PertanggungjawabanBendahara Pengeluaran Pembantr,r Atas Dana BantuanOperasional Kesehatan Pada Puskesmas Karawang Kota
: Dede Nurrahman, S,Kom, M.Kom
: Asep, SE, MM
DEWAN PENGUJI
: Rizki Aulianita, M.Kom
: Dra . Maria L Priska Dian Ela Revita, MM
$t\AMJ/
IV
tgMBAR. KOI*S.ULTASI BIIIIBIFTGAFI TUGAS AKHIR
UTTTV'ERSTTAS BIFTA SARANA ffi
NIMNama LengkapDosen PembimbingJudul Tugas Akhir
Caffian untuk Dosen Pembimbing.Bimbingan Tugas Akhiro Dimulai pada tanggalo Diakhiri padatanggalo Jumlah pertemuan bimbingan
11t61232Danang Surya BrataDede Nurrahman M.KomPerancanagn Sistem Informasi Laporan PertanggungjawabanBendahara Pengeluaran Pembantu Atas Dana BantuanOperasional Kesehatan Pada Puskesmas Karawang Kota
: 03 April2019: 05 Juli 2019
: 8 Pertemuan
Disetujui oleh,
NoTanggal
Bimhinsan Pokok Bahasan ParafI)osenPembimbins
I 03 ApiI2AI9 BimbrngamPertama d:-
2. 17 April2019 Pengajuan Judul +J. 10 Mei 2019 BAB I {
4. 16 Mei 2019 BAB II +5. 07 Juni 2019 BAB IIl
I
6. 2I Juni 2Ol9 BABIV -1L
7. 02 luli2019 Lampiran + Slide 4\
8. 05 Juli 2019 ACC Keseluruhan +
( Dede Nurratrman, M.
LEh{BAR KONSULTASI SIIIIEINGAN TUGAS AKHIR
UFTTYER$TTAS BINA SARANA IN*'O&S{ATII(A
N}MNama LengkapAsisten PembimbingJudul Tugas Akhir
Catatan untuk Asisten Pernbirnbing.BfupSingan Tugas Akhirr Dimt*aipad*taaggatro Diakhiri padatanggalo Jumlah pertemuan bimbingan
ttt6L232Danang SuryaBrataAsep, SE.MMPeranranagn Sistern lnfurmasi Laporan Pertanggungi awabanBendahara Pengeluman Pembantu Atas Dana BantuanOperasional Kesehatan Pada Puskesmas Karawang Kota
: 03 April2019: 05 Juli 2019
: 8 Pertemuan
vl
NoTanggal
BimbineanPokok Bahasan
Paraf AsistenPembimbins
I 03 April2019 Bimbingan Pertama 42. 17Aprff 20tq Pengajoan Ju&rl IJ. 10 Mei 2019 BAB 1 44. 16 Mei 2019 BAB II I5. 07 Jrmi 2St9 BAB III 46. 211uri2$19 BAB IV 47. 02 Juli 2019 Lampiran + Slide I8. 05 Juli 2019 ACC Keseluruhan 4
Asisten Pemblmbing
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana Tugas Akhir ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul Tugas Akhir, yang penulis
ambil sebagai berikut, “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
ATAS DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PADA
PUSKESMAS KARAWANG KOTA”.
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Diploma-III Universitas Bina Sarana Informatika. Sebagai bahan penulisan
diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber
literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Tugas Akhir ini
tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.
2. Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bina Sarana Informatika.
3. Wakil Rektor Bidang Non Akademik Universitas Bina Sarana Informatika
4. Ketua Program Study Sistem Informasi Akuntansi Universitas Bina Sarana
Informatika.
5. Bapak Dede Nurrahman, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir.
6. Bapak Asep, SE.MM selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir.
7. Staff / karyawan / dosen dilingkungan Universitas Bina Sarana Informatika.
viii
8. Ibu Henny Rosiyana selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu Puskesmas
Karawang
9. Staff / karyawan dilingkungan Puskesmas Karawang.
10. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.
11. Rekan-rekan mahasiswa kelas SIA-6A
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas
akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Karawang, 05 Juli 2019
Penulis
Danang Surya Brata
ix
ABSTRAK
Danang Surya Brata (11161232), Perancangan Sistem Informasi Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Pembantu Atas Dana Bantuan
Operasional Kesehatan Pada Puskesmas Karawanag Kota
Instansi pemerintah maupun swasta dituntut untuk dapat mengikuti serta
mengetahui perkembangan informasi. Di era digitalisasi seperti sekarang
penggunaan komputer dan sistem-sistemnya sudah menjadi kebutuhan yang utama
dalam rangka meningkatkan kinerja suatu perusahaan ataupun lembaga instansi
dalam bidang apapun, khususnya pada bidang pengolahan Laporan
Pertanggungjawaban keuangan. Sejalan dengan prinsip-prinsip pelaporan,
diantaranya yaitu mengedepankan pentingnya ketepatan waktu (timeliness), akurat
dan dapat dipertanggungjawabkan, dalam proses penyusunan laporan keuangan
diharapkan juga telah dilengkapi dengan bukti yang lengkap dan sah, oleh karena
itu sistem informasi sangatlah dibutuhkan. Pengolahan laporan pertanggungjawaban
dana BOK pada puskesmas karawang masih mengalami kendala, seperti
membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan spj, kesalahan
pencatatan,kesalahan penjumlahan serta pengulangan pencatatan spj sehingga
masih belum efektif. Perancangan sistem informasi merupakan solusi yang baik
untuk memecahkan msalah yang ada. Sistem ini dibuat dengan menggunakan
metode SDLC jenis waterfall dengan tahapan menganalisa, mendesain, pengkodean,
pengujian dan pemeliharaan. Diharapkan dengan sistem informasi yang
terkomputerisasi dapat tercapai pembuatan laporan yang efektif dan efisien.
Kata Kunci: Perancangan Sistem Informasi, Laporan Pertanggungjawaban,
Dana BOK, Metode Waterfall.
x
ABSTRACT
Danang Surya Brata (11161232), Design Of Information System Of The Assistant
Treasurer Accountability Report For Health Operational Funds At The Health
Karawang City.
Government and private agencies are required to be able to follow and know the
progress of information. In the era of digitalisation as now the use of computers and
Sistem-sistemnya has become a primary necessity in order to improve the
performance of a company or institution in any field, especially in the field of
processing reports Financial liability. In line with the principles of reporting, among
others, that promote the importance of timeliness, accurate and accountable, in the
process of drafting a financial report is expected to also be equipped with evidence
that Complete and legitimate, therefore information systems are needed. Processing
report of the funds accountability of report on Health Operations Assistance (BOK)
in Karawang Puskesmas is still experiencing problems, such as requiring a long time
in the manufacture of accountability reports, recording errors, summation errors
and repetition of the recording of SPJ so still not Effective. The design of information
systems is a good solution to solve the existing mincorrect. This system is created
using the method of SDLC waterfall with the stage of analyzing, designing, coding,
testing and maintenance. It is hoped that the computerized information system can be
achieved effective and efficient report generation.
Key Word: Information system design, Accountability report, BOK funds,
Waterfall method.
xi
DAFTAR ISI
Lembar Judul Tugas Akhir ................................................................................... i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir .......................................................... ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah .................................... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ................................................ iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ......................................................................... v
Kata Pengantar .................................................................................................... vii
Abstrak ................................................................................................................ ix
Daftar Isi ............................................................................................................. xi
Daftar Simbol ...................................................................................................... xiii
Daftar Gambar. ................................................................................................... xviii
Daftar Tabel ........................................................................................................ xx
Daftar Lampiran .................................................................................................. xxi
BAB I PENDAHULUAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................... 3
1.3. Metode Penelitian .................................................................... 4
1.3.1. Metode Pengumpulan Data ................................................ 4
1.3.2. Metode Pengembangan Software ...................................... 5
1.4. Ruang Lingkup .............................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 8
2.1. Konsep Dasar ................................................................... 8
2.1.1. Pengertian Sistem .............................................................. 8
2.1.2. Karakteristik Sistem ........................................................... 9
2.1.3. Klasifikasi Sistem .............................................................. 11
2.1.4. Konsep Dasar Informasi .................................................... 12
2.1.5. Pengertian Informasi .......................................................... 12
2.1.6. Siklus Informasi ................................................................. 13
2.1.7. Nilai Informasi ................................................................... 13
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi .............................................. 14
2.1.9. Konsep Sistem Informasi ................................................... 15
2.1.10. Sistem Informasi Akuntansi ............................................ 16
2.1.11. Laporan Pertanggungjawaban ......................................... 17
2.1.12. Bendahara Pengeluaran Pembantu .................................. 17
2.1.13. Dana Bantuan Operasional Kesehatan ............................. 19
2.2. Peralatan Pendukung...................................................................... 27
2.2.1. Unified Modelling Language (UML) ................................ 27
2.2.2. Basis Data (database) ........................................................ 30
2.2.3. Database Management System (DBMS) ........................... 30
2.2.4. Structured Query Language (SQL) ................................... 31
2.2.5. Model Data ........................................................................ 32
2.2.6. Logical Relation Structure (LRS) ...................................... 35
2.2.7. XAMPP .............................................................................. 35
xii
2.2.8. JAVA ................................................................................. 36
2.2.9. Netbeans ............................................................................ 36
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 37
3.1. Tinjauan Institusi/Perusahaan ........................................................ 37
3.1.1. Sejarah Institusi/Perusahaan ................................................ 38
3.1.2. Visi Misi dan Nilai-Nilai ..................................................... 38
3.1.3. Struktur Organisasi dan Fungsi ........................................... 41
3.2. Tinjauan Kasus .............................................................................. 58
3.2.1. Proses Bisnis Sistem Berjalan ............................................. 58
3.2.2. Activity Diagram ................................................................. 60
3.2.3. Dokumen Masukan .............................................................. 61
3.2.4. Dokumen Keluaran .............................................................. 63
3.2.5. Permasalahan Pokok ............................................................ 64
3.2.6. Pemecahan Masalah ............................................................ 65
3.3. Analisa Kebutuhan Software ......................................................... 66
3.3.1. Analisa Kebutuhan .............................................................. 66
3.3.2. Use case Diagram ............................................................... 68
3.3.3. Activity Diagram ................................................................. 88
3.4. Desain. ........................................................................................ 104
3.4.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ................................ 104
3.4.2. Logical Record Structure (LRS) ...................................... 105
3.4.3. Spesifikasi File ................................................................. 106
3.4.4. Squence Diagram ............................................................. 116
3.4.5. Deployment Diagram ....................................................... 119
3.4.6. User Interface ................................................................... 120
3.5. Implementasi ............................................................................... 130
3.5.1. Code Generation .............................................................. 130
3.5.2. Blackbok Testing .............................................................. 135
3.5.3. Spesifikasi Hardware dan Software ................................. 138
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 139
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 139
5.2. Saran ........................................................................................ 140
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 141
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 143
SURAT KETERANGAN RISET ...................................................................... 144
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 145
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Instansi pemerintah maupun swasta dituntut untuk dapat mengikuti serta
mengetahui perkembangan informasi dalam segala bidang khususnya dalam bidang
komputer. Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi yang dapat
membantu mempecepat kerja manusia, (Saputra & Rafiqin, 2017).
Di era digitalisasi seperti sekarang penggunaan komputer dan sistem-
sistemnya sudah menjadi kebutuhan yang utama dalam rangka meningkatkan kinerja
suatu perusahaan ataupun lembaga instansi. Oleh karena itu kita harus bisa
memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan pribadi maupun bersama dalam
bidang apapun, khususnya pada bidang pengolahan keuangan dimana perlu adanya
suatu sistem informasi yang terkomputerisasi untuk mempermudah pengolahan
keuangan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat memberikan dukungan pelayanan
administrasi, serta untuk membantu pengambilan keputusan, teknologi informasi
merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan ataupun
instansi.
Dalam pengembangan sistem informasi para pemakai menjadi fokus
terhadap keefektifan sistem informasi akuntansi karena jika selain data-data yang ada
masih dalam bentuk konvensional yaitu disimpan dalam arsip yang kemungkinan
data bisa hilang atau rusak, juga memerlukan waktu yang lama dalam pencarian jika
data tersebut akan digunakan. Dengan adanya sistem yang sudah terkomputerisasi
2
maka pencarian dan penyimpanan data lebih akurat dan efisien waktu dalam
pengolahan datanya.
Sejalan dengan prinsip-prinsip pelaporan, salah satunya yaitu
mengedepankan pentingnya ketepatan waktu (timeliness), maka agar dapat
dihasilkan laporan keuangan secara tepat waktu, lengkap dan sah dari input yang
berasal dari berbagai dokumen sumber, salah satunya adalah SPJ pengeluaran dari
tiap-tiap SKPD juga harus disampaikan secara tepat waktu. Namun, di samping
ketepatan waktu, agar dihasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan, dokumen yang akan dijadikan masukan dalam proses
penyusunan laporan keuangan diharapkan juga telah dilengkapi dengan bukti yang
lengkap dan sah. Hal ini sesuai dengan prinsip penggunaan dana, yang menyebutkan
bahwa setiap pengeluaran atau belanja harus dilengkapi dengan bukti yang lengkap
dan sah (Alaydrus, Palampanga, & Yusnita, 2018).
Dalam hal pengolahan laporan pertanggungjawaban dana BOK seperti
pembuatan bukti penggunaan dana, pembuatan dokumen pembayaran atau kwitansi,
pembuatan laporan pertanggungjawaban belanja dan pembuatan laporan realisasi
dana pada puskesmas karawang masih ditemukan kendala-kendala pada saat
pembuatan laporan pertanggungjawaban nya, kendala-kendala yang terjadi adalah:
penyusunan laporan keuangan yang sering terhambat karena butuh waktu yang lama,
kesalahan pencatatan, kesalahan penjumlahan, kesalahan pengisian data, serta
pengulangan dalam pencatatan laporan sehingga masih belum efektif. pengelolaan
dana ini perlu ditata dan dilaporkan dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan
manfaat dalam menjalankan program-program kesehatan seperti yang telah
direncanakan dan dianggarkan.
3
Berdasarkan latarbelakang dan persoalan diatas kemudian penulis
mengusulkan perlu adanya sebuah pengembangan atau perancangan sistem yang
baru guna membantu bendahara bok dalam pengolahan laporan pertanggungjawaban
atas dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) pada Puskesmas. Oleh karena itu,
penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Laporan
PertanggungJawaban Bendahara Pengeluaran Pembantu Atas Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Pada Puskesmas Karawang Kota “.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan Tugas Akhir (TA) ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui alur sistem dan prosedur pembuatan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Pembantu atas dana Bantuan
Operasional Kesehatan Puskesmas Karawang Kota.
2. Merancang sebuah sistem pengolahan laporan pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran Pembantu Puskesmas Karawang Kota.
3. Sebagai pemecah masalah didalam pembuatan laporan pertanggungjawaban
Bendahara Pengeluaran Pembantu atas dana Bantuan Operasional Kesehatan
Puskesmas Karawang Kota yang kurang efektif dan efisien.
Sedangkan tujuan dari penulisan Tugas Akhir (TA) ini sebagai salah satu syarat
kelulusan Program Diploma Tiga (DIII) yang harus di penuhi oleh mahasiswa di
semester VI dalam menyelesaikan Program Study Sistem Informasi Akuntansi di
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Karawang.
4
1.3. Metode Penelitian
Metode penelitan dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus
diambil dalam proses pengambilan data, analisa sampai tujuan akhir dari
pengembangan sistem. Metode yang akan dilakukan dengan metode pengembangan
sistem yang berupa metode dalam menganalisa software yang dirancang dan teknik
pengambilan data yang berupa langkah pengambilan data ditempat riset dan
menganalisa sistem yang sedang berjalan, Arizona dalam (Wahyudi, 2018).
1.3.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam rangka
memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan studi lapangan,
menggunakan tiga tekhnik pengumpulan data yang umum digunakan yaitu :
1. Observasi
Adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengaan sistematika
fenomena yang diselidiki, (Sukandarrumidi, 2018). Observasi yang dilakukan
penulis yaitu mengumpulkan data dengan cara terjun langsung kelapangan
pada Puskesmas Karawang kota. Data yang diperoleh dari observasi ini yaitu
bahwa penulis dapat mengetahui tata letak dinas/kantor, struktur organisasi,
serta berbagai hal yang bersangkutan dengan dinas tersebut, dan kasus yang
dianalisis.
2. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu proses tanya jawab lisan, antara dua
orang atau lebih berhadapan secara fisik, yaitu saling bertatap muka dan
saling mendengar,(Sukandarrumidi,2018). Sedangkan pendapat lain
mengenai wawancara adlah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
5
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka anatara si penanya
atau pewawancara dengan si penjawab atau responden, (Nazir, 2017). Dalam
Hal ini penulis secara langsung mengadakan komunikasi dengan sumber data.
Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan
dengan bendahara bok selaku narasumber.
3. Studi Pustaka
Studi pustakaan dapat dilakukkan dengan mempelajari bahan tertulis antara
lain jurnal atau majalah ilmiah,(Sukandarrumidi, 2018). Penulis
mengumpulkan data dengan cara menghimpun dan membaca berbagai
sumber data tertulis seperti dokumen, peraturan perundang-undangan, buku,
jurnal ilmiah, makalah, artikel, maupun literatur lainyang berkaitan dengan
topik yang dibahas dari pustaka kampus dan puskesmas.
1.3.2. Metode Pengembangan Software
Menurut (Rosa, Sukamto Ariani;Shalahuddin, 2015) mendefinisikan
“Perangkat Lunak (Software) adalah program komputer yang terasosiasi dengan
dokumentasi perangkat lunak seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan cara
penggunaan (user manual)”.
Untuk pengembangan sebuah sistem perangkat lunak diperlukan prosedur dan
juga metode-metode agar dalam pengembanganya tidak terjadi kendala-kendala yang
besar, salah satunya yaitu dengan menggunakan metode SDLC.
SDLC atau Software Develpoment Life Cycle adalah proses pengembangan
atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan
metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat
lunak sebelumnya,(Rosa, Sukamto Ariani;Shalahuddin, 2015).
6
Tahapan-tahapan dalam dalam model SDLC waterfall secara ringkas adalah
sebagai berikut :
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Pada proses ini, dilakukan penganalisaan dan pengumpulan kebutuhan sistem
yang meliputi domain informasi, fungsi yang dibutuhkan untuk kerja atau
performansi dan antarmuka. Hasil penganalisaan dan pengumpulan tersebut
didokumentasikan dan diperlihatkan kembali kepada pelanggan.
2. Desain
Pada proses desain, dilakukan penerjemahan syarat kebutuhan sebuah
perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum membuatnya
proses pengkodean (coding). Proses ini fokus pada proses struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail algoritma
prosedural.
3. Pengkodean
Pegkodean merupakan proses menterjemahkan perancangan desain ke bentuk
yang dapat dimengerti oleh mesin, dengan menggunakan bahasa pemograman.
4. Pengujian
Setelah proses pengkodean selesai, dilanjutkan dengan proses pengujian pada
program perangkat lunak, baik pengujian logika internal, maupun pengujian
eksternal fungsional untuk memeriksa segala kemungkinan terjadinya kesalahan
dan memeriksa apakah hasil dari pengembangan tersebut sesuai dengan hasil
yang diinginkan.
7
5. Pemeliharaan
Proses pemeliharaan merupakan proses paling akhir dari siklus pengembangan
dan dilakukan setelah perangkat lunak dipergunakan untuk Kegiatan yang
dilakukan pada proses pemeliharaan antara lain:
a. Corrective Maintenance: yaitu mengoreksi apa bila terdapat kesalahan pada
perangkat lunak, yang baru terdekteksi pada saat perangkat lunak
dipergunakan.
b. Adaptive Maintenance: yaitu dilakukan penyesuain/perubahansesuai dengan
lingkungan yang baru, misalnya hardware, periperal, sistem operasi baru,
atau sebagai tuntutan atas perkembangan sistem komputer, misalnya
penambahan driver, dll.
c. Perfektive Maintenance: bila perangkat lunak sukses dipergunakan oleh
pemakai. Pemeliharaan ditujukan untuk menambah kemampuannya seperti
memberikan fungsi-fungsi tambahan, peningkatan kinerja dan sebagaianya.
1.4. Ruang Lingkup
Tugas Akhir ini memusatkan permasalahan yang ada agar tidak menyimpang
dari pokok permasalahan, maka penulis membuat bahasan permasalahan yang mana
penelitian ini hanya membahas mengenai lingkup laporan pertanggungjawaban pada
Pendahara Pengeluaran Pemabantu (BPP). Dalam hal ini penulis merancang sistem
laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluara pembantu atas dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK).
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar
Dalam sistem terdapat komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama
dalam membentuk kesatuan untuk melakukan kegiatan atau menyelesaiakan suatu tujuan
tertentu dan komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-
bagian dari sistem.
Secara sederhana (Sutabri, 2016) mengartikan “konsep dasar sistem sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berintraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut (Pratama, 2014:7) “Sistem di difinisakn sebagai sekumpulan
prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas
bersama-sama”.
Menurut Jogianto dalam (Hutahaean, 2017:1) mengemukakan bahwa “sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.
Sedangkan menurut kesimpulan (Sutabri, 2016:7)“Sistem pada dasarnya
adalah sekelompok unsur yang erat hubunganya satu sama lain, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan”.
Dari berbagai pemaparan di atas mengenai pengertian sistem, maka penulis
berkesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang
9
memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan dan
berproses untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang terkait.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Pada sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa di katakan sebagai suatu sistem, adapun
karakteristik yang dimaksud menurut (Sutabri, 2016), adalah:
A. Komponen Sistem (Components)
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan
suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
B. Batasan sistem (Boundary)
Batasan system (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan
suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut
C. Lingkungan luar sistem (Environtment)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas
sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem yang
menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap
dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari
sistem.
10
D. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara suatu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsitem lainnya. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya
membentuk satu kesatuan.
E. Masukan Sistem (Input)
Energi Yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai
contoh : didalam satu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer, sementara “data” adalah
signal input yang akan diolah menjadi informasi.
F. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini menjadi masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh
sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi
ini dapat digunakan sebagai masukan unttuk pengambilan keputusanatau hal-hal
yang merupakan inputan bagi seluruh subsistem lainya.
G. Pengolahan Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran, Sebagai contoh, sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah
data transaksi menjadi laporan-laporan yabg dibutuhkan oleh pihak manajemen.
H. Sasaran sistem (Objective)
Sebuah sistem sudah mempunyai sasaran atau tujuan. Dengan adanya sasaran
sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan
11
keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil
apabila mencapai/mengenai sasaran ataupun tujuan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sebuah sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti
contoh sistem bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik,
dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup klasifikasi sistem yang dimaksud
menurut (Sutabri, 2016), adalah sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik :
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu suatu sistem yang
berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan; sedangkan
sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem
reproduksi, sistem penjualan, sistem administrasi, dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiyah dan Sistem Buatan Manusia :
Sistem almiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan
pergantian musim.Sedangkan sistem buatan manusi adalah sistem yang di buat
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan alam (human mechine
system).Sistem informasi berbasis komputer contohnya, karena menyangkut
pengguna komputer yang berintraksi dengan manusia.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probalistik :
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan,
contohnya sistem dari program-program komputer yang dapat ditentukan sesuai
12
kebutuhan pengguna. Sedangkan sistem probalistik adalah sistem yang masa
depan nya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur Probalistic.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tebuka merupakan sistem yang tidak berhubung dan tidak terpengaruh
oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatistanpa ada campur
tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan
dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainya.
2.1.4. Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan hal sangat penting bagi suatu perusahaan. Suatu
organisasi yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya
berakhir. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih jauh mengenai informasi.
2.1.5. Pengertian Informasi
Menurut (Sutabri, 2016:25) “Informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan”.
Menurut (Pratama, 2014) “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari
satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah sehingga memberikan nilai, arti,
dan manfaat”.
Menurut (Hutahaean, 2017:9) “Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.
13
Berdasarkan teori di atas penulis menyimpulkan bahwa informasi merupakan
Hasil akhir dari berbagai data yang berhasil diolah, diklasifikasikan, dan
diinterprestasikan sehingga menghasilkan nilai, arti, serta manfaat bagi para
penggunanya.
2.1.6. Siklus Informasi
Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses
tertentu, mulai dari data yang diproses hingga menghasilkan informasi, kemudian
penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan
melakukan suatu tindakan yang lain yang akan memebuat sejumlah data kembali,
data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya selalu berulang.
2.1.7. Nilai Informasi
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya
mendapatkanya. Suatu informasi dikatakn lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Menurut (Hutahaean, 2017) biaya
informasi terdiri dari :
1. Biaya perangkat keras
Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-
tingkat mekenisasi yang lebih tinggi.
2. Biaya untuk analisis
Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat untuk tingkat-tingkat
mekenisasi yang lebih tinggi.
14
3. Biaya tempat dan kontrol lingkungan
Biaya ini setengah berubah/semivariabel, biasanya biaya meningkat sesuai
dengan tingkat mekanisme yang tingi.
4. Biaya perubahan
Biaya ini merupakan baya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu
metode ke metode yang lain.
5. Biaya operasi
Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-
macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Pratama, 2014:10) “sistem Informasi merupakan gabungan dari
empat bagian utama, kempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak
(software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan sumber daya manusia
(SDM) yang terlatih”.
Menurut (Hutahaean, 2017:13) “sistem informasi adalah suatu sistem didalam
organisasasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
Sedangkan menurut Richard dan Robert dalam (Setiorini, Marsuking, &
Hidayah, 2018) “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur yang diproses
menjadi sebuah informasi dan didistribusikan kepada pemakai atau suatu sistem yang
mengubah atau memproses data menjadi informasi, sehingga dapat dijadikan sebagai
model dasar sistem informasi”.
15
Dari pengertian di atas dapat di simpulakan bahwa sistem informasi adalah
sistem yang terdiri dari empat bagian utama yang selanjutnya dikumpulakan,
dikelompokan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kesatuan
informasi yang saling terkait dan saling mendukung atara satu dengan yang lain nya
sehingga menjadi informasi yang berharga bagi penggunanya nya.
2.1.9. Konsep Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut (Hutahaean, 2017:13) terdiri dari komponen-
komponen yang disebut dengan istilah blok bngunan (building block), yaitu:
1. Blok Masukan (input block)
Input mewakili dat yang masuk ke dalam informasi. Input disini termasuk mode-
model dan media yang digunakan untuk menagkap data yang akan dimasukan,
yaitu berupa dokumen dasar.
2. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua lingkungan.
4. Blok Teknologi (technologi block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengrirmkan keluaran dan membantu
mengendalikan secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama yaitu
16
teknisi (brain ware), Perangkat lunak (software), dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basis data (database block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengn yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat llunak
untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (control block)
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam,
api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecuranagn, kejanggalan sistem itu
sendiri, kesalahan ketidakeifisenan,sabotase dan sebagainya. Beberpa
pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan
langsung dapat diatasi.
2.1.10. Sistem Informsi Akuntansi
Seorang pemimpin dalam melaksanakan dan mengelola perusahaan harus
mengambil keputusan yang tepat di antara alternatif yang akan diproses.
Pengambilan keputusan manajemen membutuhkan informasi yang akurat mengenai
apa yang akan terjadi didalam perusahaan. Informasi tersebut dapat dipenuhi dengan
adanya sistem informasi akuntansi yang telah dirancang dan direncanakan dengan
baik sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Menurut (Krismiaji, 2015:4), Sistem informasi akuntansi adalah “Sebuah
sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoprasikan bisnis”.
17
Sedangkan menurut (Kieso, Donald E. Jerry J.Weygandt, 2014), sistem yang
mengumpulkan dan memproses transaksi-transaksi data dan menyampaikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak tertentu disebut dengan sistem informasi
akuntansi (Accounting Information system)”.
Berdasrkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi Akuntansi sebuah sistem yang memproses dan mengumpulkan data serta
transaksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukannya.
2.1.11. Laporan PertanggungJawaban (LPJ)
(PMK RI No.210) Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan
laporan pertanggungjawaban adalah proses pembukuan transaksi,
menginventarisasikan, dan menyimpan dokumen atas seluruh kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan di masing-masing puskesmas, pengelola
keuangan wajib membukukan dalam buku kas tunai atas semua transaksi yang
terjadi, dan mempertanggungjawabkan semua transaksi pengeluaran dalam bentuk
dokumen bukti transaksi pada setiap kegiatan yang dilaksanakan.
2.1.12. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah orang yang ditunjuk oleh kuasa
pengguna anggaran untuk membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK)
dalam melaksanakan tugas-tugas perbendaharaan pada kegiatan di setiap bidang di
satuan kerja perangkat daerah (SKPD), (Alaydrus et al., 2018).
18
Disetiap puskesmas ada satu orang yang ditunjuk sebagai Bendahara
Pengeluaran Pembantu (BPP) untuk membantu pekerjaan dari bendahara
pengeluaran, begitu juga dipuskesmas karawang kota. BPP wajib
mendokumentasikan pengeluaran dalam bentuk pembukuan yang dibebankan pada
DIPA sebagai pengeluaran dana dan dicatat sebagai belanja setelah satker
mengajukan kepada pihak Bendahara Umum Daerah (BUD) dengan diterbitkanya
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sebagai bentuk adanya belanja dan
pengurangan DIPA Satker yang bersangkutan.
Berikut adalah tugas dari Bendahara Pengeluaran Pembantu menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP RI No.45, 2013) Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara:
1. Menerima dan menyimpan uang persedian.
2. Melakukan pengajuan tagihan yang akan dibayarkan melalui uang persedian.
3. Melakukan pembayaran yang dananya berasal dari uang persediaan
berdasarkan perintah KPA.
4. Menolak perintah pembayaran apabila tagihan tidak memenuhi persyaratan
untuk dibayarkan.
5. Melakukan pemotongan/pemungutan dari pembayaran yang dilakukannya
atas kewajiban kepada negara.
6. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke
rekening kas umum negara.
7. Menatausahan transaksi uang persediaan.
8. Menyelenggarakan pembukuan transaksi uang persedian.
9. Mengelola rekening tempat penyimpanan uang persedian.
19
10. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bendahara kepada badan
pemeriksa keuangan dan kuasa BUN.
11. Menjalankan tugas kebendahraan lainnya.
2.1.13 Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
1. Pengertian Dana Bantuan Operasional Kesehatan
Adalah bantuan dana dari pemerintah melalui kementrian kesehatan dalam
membantu pemerintahan kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan menuju Millenium
Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan
jaringanya serta Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan promotif dan preventif.
2. Pemanfaatan Dana BOK
Pemanfaatan dana BOK di Puskesmas adalah untuk operasional upaya
pelayanan kesehatan dan manajemen Puskesmas yang meliputi :
A. Transport Lokal
1. Membiayai perjalanan petugas kesehatan melakukan kegiatan upaya
pelayanan kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung.
2. Membiayai perjalanan kader kesehatan termasuk dukun bersalin
membantu petugas kesehatan dalam kegiatan upaya pelayanan kesehatan
promotif dan preventif ke luar gedung.
3. Membiayai perjalanan peserta rapat Lokakarya mini, Survei Mawas Diri
(SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
20
4. Membiayai perjalanan petugas kesehatan untuk menghadiri rapat-rapat,
konsultasi/koordinasi dan kegiatan lain yang terkait dengan BOK ke
kabupaten/kota.
5. Membiayai perjalanan kader kesehatan termasuk dukun bersalin untuk
menghadiri kegiatan refreshing/penyegaran kader Kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas dan jaringannya beserta
Poskesdes/Polindes, Posyandu dan UKBM lainnya.
Besaran biaya transport lokal yang dibiayai adalah sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan di kabupaten/kota tersebut. Pada kondisi tertentu,
daerah dapat membayar biaya transport lokal berdasar at cost, sesuai dengan
besaran biaya transport lokal yang dikeluarkan, termasuk sewa sarana transport
bila diperlukan, karena tidak ada sarana transport regular dengan bukti
pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik/penyedia jasa transportasi.
B. Transport Perjalanan Dinas
Perjalanan Dinas dalam Kabupaten/Kota (dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran
2013) yaitu untuk petugas kesehatan yang dalam melaksanakan upaya kesehatan
atau menghadiri kegiatan rapat/ pertemuan/konsultasi yang terkait dengan BOK
dalam Kabupaten/Kota karena kondisi geografis memerlukan perjalanan lebih dari
8 (delapan) jam dan bisa ditempuh dengan pulang pergi tanpa menginap, dapat
dibayarkan biaya transport lokal dan uang harian sebesar 75% dari satuan biaya
uang harian perjalanan dinas dalam negeri per harinya.
21
C. Pembelian/Belanja Barang
a. Membiayai pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung, yang
meliputi:
1) Pembelian bahan PMT penyuluhan/pemulihan.
2) Pembelian konsumsi rapat, penyuluhan, refreshing.
3) Pencetakan/penggandaan/penyediaan bahan untuk penyuluhan kepada
masyarakat.
b. Membiayai pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan
manajemen puskesmas, manajemen pengelolaan keuangan BOK, SMD,
MMD, yang meliputi:
1) Pembelian alat tulis/kantor untuk kegiatan pendukung BOK.
2) Biaya administrasi perbankan, apabila sesuai ketentuan bank
setempat, memerlukan biaya administrasi dalam rangka membuka dan
menutup rekening bank Puskesmas, maka dapat menggunakan dana
BOK dari kegiatan belanja barang penunjang.
3) Pembelian materai.
4) Penggandaan/fotokopi laporan.
5) Pengiriman surat/laporan.
6) Pembelian konsumsi rapat.
3. Pengelola Dana BOK Puskesmas
Pengelola Keuangan BOK di puskesmas berdasar Surat Keputusan KPA
terdiri dari Ketua (Kepala Puskesmas) dan Pengelola Keuangan BOK di Puskesmas :
22
1. Ketua (Kepala Puskesmas)
Adalah sebagai atasan langsung Pengelola Keuanagan BOK di Puskesmas
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan keuangan BOK di
Puskesmas dan jaringannya. Mempunyai tugas sbb :
a. Menyampaikan POA tahunan hasil Lokmin di awal tahun anggaran kepada
KPA/PPK.
b. Membuat Surat Permintaan Uang (SPU) kepada KPA Dinkes kab/kota
dengan melampirkan POA hasil lokmin bulanan atau tribulanan.
c. Mengeluarkan Surat Tugas untuk pelaksanaan kegiatan BOK di
Puskesmas dan jaringanya.
d. Menandatangani semua kuitansi pengeluaran.
2. Pengelola Keuangan BOK di Puskesmas
a. Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran terhadap uang yang
dikelolanya ke dalam Buku Kas Tunai.
b. Mempertanggungjawabkan dalam bentuk dokumen pengeluaran (kuitansi)
atas pelaksanaan kegiatan.
c. Melaporkan pertanggungjawaban keuangan kepada Bendahara
Pengeluaran. Laporan dalam bentuk surat peryataan tanggungjawab
belanja (SPTJB) berupa softcopy dan hardcopy dengan melampirkan asli
bukti-bukti pengeluaran di puskesmas yang ditandatangani oleh pengelola
keuangan BOK dan Ketua (kepala puskesmas).
d. Mengembalikan sisa uang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kepada bendahara pengeluaran.
23
e. Menyimpan dengan baik dan aman copy seluruh bukti pertanggugjawaban
keuangan.
4. Pembukuan atas pemanfaatan dana BOK
Dalam rangka tertib administrasi bendahara pengeluaran wajib membukukan
semua transaksi dan memprtanggungjawabkan seluruh uang yang dikuasainya sesuai
dengan Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor PER-47/PB/2009 tentang petunjuk
pelaksanaan penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara
kementrian negara/lembaga/kantor/satuan kerja.
1. Tujuan
a. Tujuan umumnya pembukuan bagi pengelola keuangan/Bendahara
diharapkan mampu memahami tentang pengelolaan keuangan
penatausahaan dana tugas pembantuan BOK.
b. Sedangkan tujuan khususnya agar melaksanakan pembukuan dengan
baik dan benar,menyusun pertanggungjawaban,menyusun laporan
pemanfaatan dana.
2. Prinsip
a. Bendahara wajib melakukan pembukuan.
b. Setiap transaksi harus segera dicatat dalam Buku Kas Umum sebelum
pembukuan dalam buku-buku pembantu.
c. Pembukuan dilaksanakan berdasarkan asas brutto.
d. Pembukuan dapat dilakukan dengan tulis tangan dan atau komputer.
3. Dokumen Sumber Pembukuan
Adalah seluruh dokumen terkait dengan uang yang dikelola Bendahara
serta transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja, antara lain :
24
a. DIPA, SPM dan SP2D.
b. Kuitansi/dokumen pembayaran atas uang yang bersumber dari
Bendahara.
c. Faktur pajak atas potongan uang yang bersumber dari Bendahara.
4. Pembukuan dengan komputer
a. Bendahara wajib mencetak BKU dan buku-buku Pembantu,sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu bulan.
b. Bendahara wajib menatausahakan hasil cetakan yang ditandatangani
Bendahara dan Kuasa Pengguna Anggaran.
c. Bendahara wajib memelihara database pembukuan
5. Diagram Pembukuan
a. Menerima DIPA di buku BKU sisi Debet dan sisi Kredit.
b. Dana UP/TUP masuk ke rekening bendahara (BKU, BP Buku Bank, BP
UP/TUP sisi Debet.
c. Dana LS di buku BKU di sisi Debet dan Kredit.
d. Pengambilan Tunai dari Rekening Bank di BKU sisi Debet Kredit
karena dana tetap. BP kas Tunai sisi Debet dan BP Bank sisi Kredit.
e. Pertanggungjawaban BKU sisi Kredit dan BP UP/TUP sisi Kredit.
f. Persekot di BKU Debet Kredit karena dana tetap (belum merupakan
pertanggungjawaban).
g. SPJ Rampung pada BKU di sisi Kredit, BP Kas pada sisi Debet untuk
cp Persekot, sisi Kredit untuk SPJ Rampung, pada BP Persekot pada
sisi Kredit untuk cp Persekot.
25
6. Koreksi Atas Kesalahan Pencatatn
a. Kesalahan pencatatn nilai kuitansi
Langkah-langkah koreksi :
1) Membuat Berita Acara Koreksi pembukuan.
2) Membukukan Contra Pos (CP) terhapad nilai kuitansi yang ssalah
pada BKU dan Buku Pembantu terkait.
3) Membukukan kembali nilai kuitansi yang benar.
b. Koreksi terhapa kesalahan pencatatn nilai saldo pada BKU
Langkah-langkah koreksi :
1) Membuat Berita Acara Koreksi pembukuan.
2) Melakukan pembukuan pada BKU sebesar selisih lebih/kurang
sesuai Berita Acara tersebut di point 1.
5. Pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana BOK
Dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja, Pengelola Keuangan BOK
Puskesmas wajib membukukan semua transaksi keuangan yang dilaksanakan oleh
puskesmas ke dalam buku kas tunai dan berkewajiban pula menginventarisasikan
dan menyimpan dokumen atas pelaksanan seluruh kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan. Bentuk pertanggungjawaban meliputi :
1. Kegiatan Rapat.
2. Transport kegiatan di luar gedung.
3. Perjalanan.
a. Komponen perjalanan ke daerah terpencil/sulit dengan menginap terdiri atas :
1) Transport.
2) Penginapan.
26
3) Uang saku.
Bentuk tanggungjawabnya berupa kuitansi (tanpa materai) dengan dilampiri :
a) Perincian biaya perjalanan dinas yang berisi uang saku, penginapan,
transport, nilai nominal surat peryataan rill.
b) Bukti penginapan (kuitansi penginapan/hotel).
c) Kuitansi/Bukti biaya transport (misal : tiket, bon bensin).
d) Surat pernyataan rill (yang tidak ada bukti pengeluarannya).
e) Surat Tugas.
f) Laporan pelaksanaan tugas.
b. Komponen Perjalanan tidak menginap adalah :
1) Transport.
2) Pengeluaran rill.
3) Bentuk pertanggungjawaban berupa kuitansi (tanpa materai) dengan
melampirkan :
4) Daftar penerimaan transport (apabila yang melakukan perjalanan dinas
lebih dari satu orang secara bersama-sama dan tempat tujuan yang sama).
5) Kuitansi/Bukti biaya transport (misal :tiket, bon bensin).
6) Surat Tugas.
7) Laporan pelaksanaan tugas.
4. Pembelian
Untuk pembelian ATK dan penggandaan, bahan PMT Penyuluhan dan PMT
Pemulihan serta pemeliharaan ringan, bentuk pertanggungjawabanya berupa kuitansi
dengan melampirkan faktur barang, dengan ketentuan :
a. Nilai kuitansi di atas Rp 250.000,- s/d Rp 1.000.000,- diberi materai Rp.
3000,-.
27
b. Nilai kuitansi di atas Rp 1.000.000,- diberi materai Rp.6000,-
c. Nilai kuitansi di atas Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,- dikenakan PPn 10%.
d. Nilai kuitansi diatas Rp 2.000.000,- dikenakan PPn 10% dan PPh Pasal 22
sebesar 1.5%. Dalam melakukan pembelian dipisahkan fungsi antara
pembelian dan fungsi penerimaan.
2.2. Peralatan Pendukung
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model
dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram
diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan
pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang
adalah sebagai berikut :
2.2.1 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:137) mengemukakan bahwa “UML
Merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem
dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.
Berdasarkan pendapat dan pendokumentasian dari sebuah sistem
pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming)”
Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language) Berikut ini adalah
definisi mengenai 5 diagram UML yaitu:
28
1. Use Case Diagram
Use Case Diagram merupakan inti fungsionalitas koheren yang
diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara actor dan system.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:155) menyatakan bahwa, “Use Case
atau Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat”. Dari pengertian Use Case diatas dapat disimpulkan
bahwa Use Case adalah Gambaran menyeluruh dan pada umumnya sangat tidak
terperinci oleh karena itu kita harus memeperinci lagi perilaku sistem untuk
masing-masing use case yang ada pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. Aktor merupakan orang,
proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang. Use case merupakan fungsionalitas yang
disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar aktor.
2. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur object system. Diagram ini
menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara
class object tersebut. Menurut sukamto dan Shalahuddin (2015:141)
mengemukakan bahwa, “Kelas Diagram atau Class Diagram menggambarkan
struktur sistem dari segi pendefisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau
operasi.
29
3. Sequence Diagram
Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case
atau operasi.
Menurut Sukamto (2015:137) “Diagram skuen (sequence diagram) menggambarkan
kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan
message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk
menggambarkan diagram skuen, maka harus diketahui objek-objek yang terlibat
dalam sebuah use case beserta metode-metode yang memiliki kelas yang
diinstansiasi menjasi objek itu.
4. Activity Diagram
Activity Diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan
rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram
dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat
sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:161) menyatakan, “Diagram aktivitas
atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
5. Deployment Diagram
Menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplkasi.
Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan sistem tambahan
(embedded system yang menggambarkan rancangan device, node, dan
hardware), sistem client atau server, system terdistribusi murni dan rekayasa
ulang aplikasi.
30
2.2.2. Basisdata (database)
Menurut (Rosa, Sukamto Ariani;Shalahuddin, 2015) Basisdata adalah
“Sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah
diolah atau informasi dan memebuat informasi tersedia saat diutuhkan”.
Menurut (Fathansyah, 2015) “Database merupakan sistem yang terdiri atas
kumpulan tabel data yang saling berhuungan (dalam sebuah basis data disebuah
sistem komputer) dan sekumpulan program (yang biasa disebut DBMS/Database
Management System) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/ pengguna lain
untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel data tersebut”.
Pendapat (Aswadi, 2015) “database atau basis data adalah sebuah kumpulan
file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan
tertentu yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah”.
Dari pengertian database diatas penulis menyimpulkan bahwa database
adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field
atau kolom dan suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola,
dan menampilkan data.
Komponen utama pada system basisdata atau database antara lain: perangkat
keras (hardware), Sistem Operasi (operating System), Basis Data (database), Sistem
pengelola database (DBMS), dan pemkai (user).
2.2.3. DBMS (Database Management System)
Sistem Manajemen Basisdata atau DBMS (Database Management System)
adalah sebuah perangkat lunak untuk mendifinisikan, menciptakan, mengelola dan
mengendalikan pengaksesan basisdata, (Aswadi, 2015).
31
DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa indonesia sering
disebut sebagai sistem manajement basisdata adalah suatu sistem aplikasi yang
digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data, (Rosa, Sukamto
Ariani;Shalahuddin, 2015).
Beberapa macam DBMS versi komersial yang paling banyak digunakan di
dunia saat ini, yaitu: Oracle, Microsoft SQL Server, IBM DB2, dan Microsoft
Access. Sedangkan DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling
banyak digunakan saat ini adalah: MySQL, PostgreSQL, FireBird, dan SQLite.
Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahasa untuk mengelola data pada
DBMS.
2.2.4. SQL (Structured Query Language)
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk
mengelola data pada RDBMS (Rosa, Sukamto Ariani;Shalahuddin, 2015).
Berikut contoh pengaksesan data pada DBMS dengan SQL yang secara
umum terdiri dari 4 perintah, yaitu :
1. Memasukan data (insert)
INSERT INTO Tabel_mahasiswa(nim,nama,tgl_lhr)
VALUE (‘11161232’,’Danang’,’1997-07-07);
2. Menampilkan data (select)
SELECT * FROM Tabel_mahasiswa;
3. Mengubah data (update)
UPDATE SET tgl_lhr = ‘1997-07-08’;
WHERE nim = ‘11161232’;
4. Menghapus data (delete)
32
DELETE FROM Tabel_mahasiswa
WHERE nim = ‘11161232’;
2.2.5. Model Data
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang
tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar data tersebut untuk
pemakai secara logika. Macam-macam model data menurut (Aswadi, 2015), antara
lain:
1. Model Entity-Relationship
Model Entity-Realationship terdiri dari objek-objek dasar yang dinamakan
entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas tersebut.
Komponen-komponen ER/ERD (Entity Relationship Diagram) :
a. Entitas (Entity)
Entitas menunjukan objek-objek dasar yang terkait didalam sistem. Objek
dapat berupa orang, benda atau hal yang keterangnaya perlu disimpan
didalam basis data.
b. Atribut (Atribute)
Atribut sering disebut sebagai Properti (property), merupakan keterangan-
keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai
basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas.
c. Kerelasian antar antitas (Realationship)
Kerelasian antar entitas mendifinisikan hubungan antara dua buah entitas.
Kerelasian adalah kejadian atau transaksi yang terjadi antara dua entitas yang
keteranganya perlu disimpan dalam basis data.
Jenis keralasian antar entitas (Realationship) ada 3 ,yaitu :
33
1) Kerelasian jenis satu ke satu/ 1 ke 1 (one to one)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diantara dua
entitas yang berhubungan hanya memungkinnkan terjadi sebuah
kejadian transaksi pada sebuah entitas.
Sumber : Aswadi (2015:26)
1 1
2) Kerelasian banyak ke satu/ n ke 1 (many to one)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transasksi diantara dua
entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali
dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian
atau transaksi pada entitas kedua, atau sebaliknya.
Sumber : Aswadi (2015:26)
n 1
3) Kerelasian banyak ke banyak/ n ke n (many to many)
Kerelasian jenins ini terjadi jika kejadian atau transaski diantara dua
entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali
dalam entitas pertama dan entitas kedua.
Sumber : Aswadi (2015:26)
n n
Gambar II.1. Relasi One to One
Gambar II.2. Relasi Many to One
Gambar II.3. Relasi Many to Many
34
2. Model Hirarki
Model hirarki menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logika antar
data dalam basis data dalam bentuk hubungan bertingkat. Model ini menggunakan
pola hubungan orangtua anak.
3. Model Jaringan
Model ini menyerupai model hirarki, dengan suatu simpul anak bisa memeliki
lebih dari satu orang tua.
4. Model Relational
Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan
data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel memiliki sejumllah
kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik.
Gambar II.4. Model Hirarki
Gambar II.5. Model Jaringan
Sumber : Aswadi (2015:20)
Sumber : Aswadi (2015:20)
35
2.2.6. Logical Relation Structure (LRS)
Logical Record Structure (LRS) merupakan representasi dari struktur record-
record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas pada
diagram E-R” Pengertian (Mahdiati, 2016).
Logical Record Structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-
record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”
Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK). (Tiara Ulfa1, 2015).
Dari pengertian di atas maka dapat di simpulakan LRS adalah reprentasi dari
struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar
himpunan entitas.
2.2.7 XAMPP
Xampp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari apache,
mysql, phpmyadmin, php, Perl, Freetype, dll (Aswadi, 2015). Fungsi dari xampp
adalah untuk memudahkan instalasi lingkungan php dimana biasanya lingkungan
pengebangan web memrlukan php, apache , mysl, dan phpmyadmin serta software-
software yang terkait dengan pengembangan web, dengan menggunkan xampp tidak
perlu lagi menginstal satu persatu aplikasi tersebut. Mysql adalah software yang
Gambar II.6. Model Relational
Sumber : Aswadi (2015:21)
36
berfungsi sebagai pembuatan atau pengolahan database, sedangkan software
PhpMyadmin berfungsi sebagai administrator database Mysql juga untuk mengakses
database Mysql di browser.
2.2.8. Java
Java merupakan bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai
sistem operasi termasuk telepon genggam, (Nofriadi, 2017). Bahasa pemrograman
java pertama kali dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun
Microsystems. Bahasa pemrograman ini merupakan pengembangan dari bahasa C++
karena banyak mengadopsi sintak C dan C++.
Bahasa pemrograman java dikenal sebagai bahasa pemrograman
multiplatform atau bisa dijalankan di berbagai sistem operasi, bahasa pemrograman
java dapat dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak
aplikasi atau pun aplikasi berbasis web.
2.2.9. Netbeans
Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment
(IDE) yang berbasiskan Java yang berjalan di atas swing dan banyak digunakan
sebagai editor untuk berbagai bahasa pemrograman, (Nofriadi, 2017).
Kita bisa membuat bahasa pemrograman seperti Java, Javascript, PHP,
Python, Ruby, Groovy, C, C++, Scala, Clojure. Swing merupakan tekknologi Java
untuk pengembangan aplkasi dekstop yang bisa dijalankan di berbagai sistem
operasi, seperti windows, linuk, Mac OS X, dan Solaris.
37
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
UPTD Puskesmas adalah unit pelaksana teknis untuk menunjang operasional
Dinas Kesehatan dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat di lingkungan
Pemerintah Kabupaten. UPTD Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Dengan kata lain
UPTD Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaapn
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan
infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah
kerja Puskesmas.
Untuk menjamin akuntabilitas pelayanan, Puskesmas wajib melaksanakan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Melalui SP2TP,
Puskesmas diwajibkan mengumpulkan data transaksi pelayanan baik pelayanan UKP
maupun UKM secara rutin. Melalui berbagai program yang terselenggara, mereka
diwajibkan membuat laporan bulanan ke dinas kesehatan melalui format LB1
(laporan bulanan 1) yang berisi data-data pasien selama sebulan dan pencatatan
penyakit selama sebulan. Kemudian adanya Bantuan Biaya Operasional Kesehatan
diharapkan bisa meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringanya, serta UKBM
untuk memberikan pelayanan kesehatan promotif dan preventif dalam upaya
38
pencapaian target SPM Kabupaten/Kota guna percepatan pencapaian MDG’s tahun
2015.
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Puskesmas Karawang kota merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di
Kelurahan Karang Pawitan Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang.
Puskesmas ini telah berdiri kurang lebih selama 33 tahun yaitu sejak tanggal 6 Maret
1986 dan diresmikan oleh Bupati Karawang pada masa jabatan H.Opon Supandi.
3.1.2. Visi Misi dan Nilai-nilai
▪ Visi :
Dengan dasar menyelenggarakan Pembangunan Kesehatan yang Berkualitas
dan juga dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta berbagai
kecenderungan Pembangunan Kesehatan ke depan, maka ditetapkan Visi Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang yaitu ;
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KARAWANG YANG SEHAT DAN MANDIRI "
Pernyataan visi tersebut mengandung dua makna yaitu masyarakat Karawang yang
sehat dan mandiri. Masyarakat Karawang yang sehat adalah gambaran masyarakat
Karawang masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni
masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Sedangkan mandiri mengandung pengertian
masyarakat yang menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari
gangguan kesehatan. Indikator masyarakat sehat dan mandiri meliputi :
39
1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat
2. Mampu mengatas masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan
kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit (health prevention),
penyembuhan penyakit (Curative), dan pemulihan kesehatan (health
rehabilitation) terutama untuk ibu dan anak
3. Berupaya selalu meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama penyediaan
sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
meningkatkan mutu lingkungan hidup
4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan
status sosial ekonomi masyarakat
5. Berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai
sebab dan penyakit.
▪ Misi :
Untuk mencapai masyarakat yang sehat dan mandiri ditempuh melalui misi
sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Dan Kesehatan Keluarga Adalah
Upaya Pembangunan Kesehatan Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Peran
Aktif Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan, Peningkatan Status Gizi
Masyarakat Dan Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi Dan Balita.
2. Meningkatkan Pencegahan, Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan Adalah Upaya Pembangunan Kesehatan Melalui Kegiatan
Penemuan Dan Penatalaksanaan Penyakit Menular Dan Tidak Menular,
Pengamatan Penyakit, Kekebalan Tubuh Terhadap Penyakit, Penanggulangan
Bencana Dan Mewujudkan Lingkungan Yang Sehat.
40
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Adalah Upaya Pembangunan Kesehatan Melalui Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Dan Jaringannya, Penanganan Kesehatan
Khusus, Penanganan Situasi Khusus Lapangan Dan Kualitas Laboratorium
Kesehatan Daerah, Serta Adanya Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat
Terutama Masyarakat Miskin
4. Meningkatkan Pemerataan, Pengawasan Dan Standarisasi Pelayanan
Kesehatan Adalah Upaya Pembangunan Kesehatan Melalui Pemerataan Obat
Dan Perbekalan Kesehatan Di Puskesmas Dan Jaringannya, Pengawasan
Obat, Makanan, Minuman Dan Zat Yang Berbahaya Di Masyarakat Serta
Adanya Pelayanan Kesehatan Swasta Yang Memenuhi Standar Kesehatan.
5. Meningkatkan Manajemen Kesehatan Dan Kapasitas Sumber Daya Yang
Bermutu Adalah Upaya Pembangunan Kesehatan Melalui Pengembangan
Sistem Informasi, Perencanaan Dan Pelaporan Kinerja Kesehatan,
Penyediaan Saarana Dan Prasarana Kesehatan, Pelayanan Administrasi
Kesehatan, Serta Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Tenaga Kesehatan.
▪ Nilai-nilai :
Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan
Dinas Kesehatan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai yaitu :
1. JUJUR
Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan dalam melaksanakan
kegiatan hendaknya dilakukan dengan mengedepankan kejujuran sebagai
bagian dari akuntabilitas kinerja.
41
2. KERJA SAMA
Mengandung pengertian, bahwa masalah kesehatan merupakan masalah yang
komplek yang memerlukan keterlibatan seluruh komunitas kesehatan, oleh
kaena itu kerja sama sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
3. TANGGUNG JAWAB
Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan harus mempunyai sifat
bertanggungjawab terhadap perkembangan pembangunan kesehatan di
wilayahnya
4. RESPONSIF
Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan harus mempunyai sifat
cepat tanggap terhadap adanya kejadian di lingkungannya, sehingga setiap
permasalahan yang berhubungan dengankesehatan bisa segera teratasi.
5. MANFAAT
Setiap intervensi atau upaya kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
harus memberikan dampak/manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur Organisasi menunjukan kerangka dan susunan pola tahap hubungan-
hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun orang-orang
yang menunjukan kedudukannya, serta tugas-tugas, wewenang-wewenang dan
tanggung jawab didalam organisasi. Adapun bentuk Struktur Organisasi yang dimiliki
UPTD puskesmas karawang seperti gambar bagan berikut:
42
Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang memiliki tugas pokok dan fungsi (Berdasarkan Perbup Nomor
34 Tahun 2008) sebagai berikut:
A. Kepala Dinas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam melaksanakan
sebagian kewenangan daerah di bidang kesehatan meliputi : pelayanan dan jaminan
kesehatan, kesehatan keluarga dan promosi kesehatan, pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan, pengembangan dan pengawasan institusi serta melaksanakan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
B. Sekretariat
1. Sekretariat Dinas di pimpin oleh seorang sekretaris yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Gambar III.1 Struktur Organisasi Puskesmas
43
2. Sekretariat mempunyai tugas pokok pelaksanaan penegelolaan urusan
program dan pelaporan, umum dan kepegawaian, serta keuangan
3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengelolaan urusan, program dan pelaporan ;
b. Pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian ;
c. Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi keuangan ;
d. Pelaksanaan koordinasi penyususnan program dan penyelenggaraan
tugas-tugas bidang secara terpadu serta tugas pelayanan Administrasi
4. Sekretaris membawahkan :
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan
b. Sub Bagian umum dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
C. Sub Bagian Program Dan Pelaporan
1. Sub Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris
2. Sub Bagian Program dan Pelaporan, mempunyai tugas pokok membantu
Sekretaris dalam pelaksanaan pengelolaan program dan pelaporan
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Sub Bagian Program dan Pelaporan, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan program dan pelaporan ;
b. Pelaksanaan pengolahan program dan pelaporan ;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang program dan
pelaporan ;
44
D. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas pokok membantu
sekretaris dalam pelaksanaan pengelolaan umum dan kepegawaian
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan surat menyurat, kearsipan, pengadaan, rumah tangga,
administrasi perjalanan dinas
b. Pelaksanaan pengelolaan urusan perlengkapan, pemeliharaan kantor,
dan inventarisasi
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana pembinaan pegawai ;
d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi pegawai ;
e. Pelaksanaan pengolahan dokumentasi;
E. Sub Bagian Keuangan
1. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris
2. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dalam
pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Sub Bagian Keuangan, mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan ;
b. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) serta
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) ;
45
c. Pelaksanaan pengelolaan keuangan ;
d. Pelaksanaan pengolahan dokumentasi ;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang keuangan
F. Bidang Pelayanan Dan Jaminan Kesehatan
1. Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan di pimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
2. Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis
pengelolaan kegiatan pelayanan dan jaminan kesehatan meliputi : kesehatan
dasar dan rujukan, kesehatan khusus dan jaminan kesehatan
3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan
kegiatan pelayanan dan jaminan kesehatan meliputi kesehatan dasar
dan rujukan, kesehatan khusus dan jaminan kesehatan ;
b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan kegiatan pelayanan dan
jaminan kesehatan meliputi kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan
khusus dan jaminan kesehatan ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pelayanan dan jaminan kesehatan.
46
4. Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan membawahkan :
a. Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan
b. Seksi Kesehatan Khusus
c. Seksi Jaminan Kesehatan
G. Seksi Kesehatan Dasar Dan Rujukan
1. Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Pelayanan dan Jaminan Kesehatan
2. Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan, mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan dalam mempersiapkan
bahan penyusunan petunjuk teknis kesehatan dasar dan rujukan
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kesehatan dasar dan
rujukan meliputi : pengobatan umum, rawat inap, pelayanan gawat
darurat, perawatan kesehatan masyarakat, rujukan, P3K dan bantuan
medis dasar ;
b. Pelaksanaan pembinaan kesehatan dasar dan rujukan
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
kesehatan dasar dan rujukan
47
H. Seksi Kesehatan Khusus
1. Seksi Kesehatan Khusus dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Pelayanan dan Jaminan Kesehatan
2. Seksi Kesehatan Khusus, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
Pelayanan dan Jaminan Kesehatan dalam mempersiapkan bahan penyusunan
petunjuk teknis kesehatan khusus
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Kesehatan Khusus, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kesehatan khusus
meliputi : kesehatan jiwa, Napza, kesehatan mata, kesehatan kerja,
kesehatan gigi dan mulut, kesehatan THT, kesehatan olah raga,
kesehatan pengobatan tradisional, dan kesehatan penunjang
(laboratorium)
b. Pelaksanaan pembinaan kesehatan khusus ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
kesehatan khusus.
I. Seksi Jaminan Kesehatan
1. Seksi Jaminan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Pelayanan dan Jaminan Kesehatan
2. Seksi Jaminan Kesehatan , mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan dalam mempersiapkan bahan
penyusunan petunjuk teknis jaminan kesehatan
48
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Jaminan Kesehatan, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kesehatan khusu
meliputi : jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), asuransi
kesehatan (askes), jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek), dan
jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) ;
b. Pelaksanaan pembinaan jaminan kesehatan
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
jaminan kesehatan.
J. Bidang Kesehatan Keluarga Dan Promosi Kesehatan
1. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan di pimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas
2. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis
pengelolaan kegiatan kesehatan keluarga dan promosi kesehatan meliputi :
kesehatan keluarga, gizi dan pemberdayaan dan promosi kesehatan
3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan
kesehatan keluarga dan promosi kesehatan meliputi kesehatan keluarga,
gizi dan pemberdayaan dan promosi kesehatan
49
b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan kegiatan kesehatan keluarga
dan promosi kesehatan meliputi kesehatan keluarga, gizi dan
pemberdayaan dan promosi kesehatan
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
kesehatan keluarga dan promosi kesehatan
4. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan membawahkan :
a. Seksi Kesehatan Keluarga
b. Seksi Gizi
c. Seksi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan
K. Seksi Kesehatan Keluarga
1. Seksi Kesehatan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan
2. Seksi Kesehatan Keluarga, mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan dalam mempersiapkan
bahan penyusunan petunjuk teknis kesehatan keluarga
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Kesehatan Keluarga, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kesehatan dasar dan
rujukan meliputi : kesehatan maternal, neonatal dan KB, kesehatan
anak balita, kesehatan anak dan remaja, serta kesehatan usia lanjut ;
b. Pelaksanaan pembinaan kesehatan keluarga ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
kesehatan keluarga
50
L. Seksi Gizi
1. Seksi Gizi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan
Promosi Kesehatan
2. Seksi Gizi, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Kesehatan
Keluarga dan Promosi Kesehatan dalam mempersiapkan bahan penyusunan
petunjuk teknis gizi
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Gizi, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan
pengembangan potensi gizi
b. Pengumpulan dan pengolahan serta evaluasi data gizi
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang gizi
M. Seksi Pemberdayaan Dan Promosi Kesehatan
1. Seksi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan
2. Seksi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan , mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan dalam
mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pemberdayaan dan
promosi kesehatan
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan, mempunyai fungsi :
51
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pemberdayaan dan
promosi kesehatan meliputi : desa siaga, Posyandu, Poskestren dan
UKBM lainnya serta pemberian penghargaan ;
b. Pelaksanaan pembinaan pemberdayaan dan promosi kesehatan ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pemberdayaan dan promosi kesehatan
N. Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
1. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di pimpin oleh
seorang Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas
2. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan penyusunan petunjuk
teknis pengelolaan kegiatan pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan meliputi : pengendalian dan pemberantasan penyakit, pengamatan
penyakit, imunisasi dan kesehatan matra dan penyehatan lingkungan
3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai
fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan
kegiatan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan meliputi
pengendalian dan pemberantasan penyakit, pengamatan penyakit,
imunisasi dan kesehatan matra dan penyehatan lingkungan ;
b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan kegiatan pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan meliputi pengendalian dan
52
pemberantasan penyakit, pengamatan penyakit, imunisasi dan
kesehatan matra dan penyehatan lingkungan ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
4. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan membawahkan :
b. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
c. Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra
d. Seksi Penyehatan Lingkungan
O. Seksi Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit
1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
2. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis
pengendalian dan pemberantasan penyakit
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengendalian dan
pemberantasan penyakit meliputi : pengendalian penyakit menular
langsung, bersumber hewan, dan penyakit tidak menular ;
b. Pelaksanaan pembinaan pengendalian dan pemberantasan penyakit ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pengendalian dan pemberantasan penyakit.
53
P. Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi Dan Kesehatan Matra
1. Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
2. Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra, mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungann dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk
teknis pengamatan penyakit, imunisasi dan kesehatan matra
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra, mempunyai
fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kegiatan
pengamatan penyakit, imunisasi dan kesehatan matra meliputi
surveilans epidemiologi, imunisasi, kesehatan haji, penanggulangan
wabah penyakit dan bencana ;
b. Pelaksanaan pengelolaan pengamatan penyakit, imunisasi dan
kesehatan matra meliputi surveilans epidemiologi, imunisasi,
kesehatan haji, penanggulangan wabah penyakit dan bencana ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengamatan penyakit, imunisasi dan kesehatan matra.
54
Q. Seksi Penyehatan Lingkungan
1. Seksi Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
2. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
3. Seksi Penyehatan Lingkungan , mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam
mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis eenyehatan lingkungan
4. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Penyehatan Lingkungan, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis penyehatan
lingkungan meliputi : penyehatan air, pengawasan kualitas
lingkungan, kawasan, fasilitasi dan limbah ;
b. Pelaksanaan pembinaan kegiatan pengelolaan penyehatan lingkungan
meliputi penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, kawasan
dan limbah ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
penyehatan lingkungan.
R. Bidang Pengembangan Dan Pengawasan Institusi
1. Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi di pimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas
2. Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis
pengelolaan kegiatan pengembanga dan pengawasan institusi meliputi : bina
55
institusi, farmasi dan alat kesehatan, dan pengawasan makanan, minuman dan
zat berbahaya
3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan
kegiatan pengembangan dan pengawasan instituisi meliputi bina
institusi, farmasi dan alat kesehatan, dan pengawasan makanan,
minuman dan zat berbahaya ;
b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan kegiatan pengembangan dan
pengawasan institus meliputi bina institusi, farmasi dan alat kesehatan
dan pengawasan makanan, minuman dan zat berbahaya ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pengembangan dan pengawasan institusi.
4. Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi membawahkan :
a. Seksi Bina Institusi
b. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan
c. Seksi Pengawasan Makanan, Minuman dan Zat Berbahaya
S. Seksi Bina Institusi
1. Seksi Bina Institusi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan dan
Pengawasan Institusi
2. Seksi Bina Institusi, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
Pengembangan dan Pengawasan Institusi dalam mempersiapkan bahan
penyusunan petunjuk teknis bina institusi
56
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Bina Institusi, mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengendalian dan
pemberantasan penyakit meliputi : penyelenggaraan registrasi
perijinan dan akreditasi sarana pelayanan kesehatan,
b. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan pengembangan dan pengawasan
institusi meliputi bina institusi, farmasi dan alat kesehatan serta
pengawasan makanan, minuman dan zat berbahaya
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
bina institusi.
T. Seksi Farmasi Dan Alat Kesehatan
1. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Pengembangan dan Pengawasan Institusi
2. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan , mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi dalam
mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis farmasi dan alat kesehatan
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan , mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kegiatan farmasi
dan alat kesehatan meliputi pengelolaan obat dan alat kesehatan serta
pengawasan terhadap kedaluarsa, mutu dan khasiat obat ;
57
b. Pelaksanaan pengelolaan farmasi dan alat kesehatan meliputi
pengelolaan obat dan alat kesehatan serta pengawasan terhadap
kedaluarsa, mutu dan khasiat obat ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang farmasi dan
alat kesehatan.
U. Seksi Pengawasan Makanan, Minuman Dan Zat Berbahaya
1. Seksi Pengawasan Makanan, Minuman dan Zat Berbahaya dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi
2. Seksi Pengawasan Makanan, Minuman dan Zat Berbahaya, mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi
dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pengawasan
makanan, minuman dan zat berbahaya
3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Pengawasan Makanan, Minuman dan Zat Berbahaya mempunyai
fungsi:
a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan
pembinaan kegiatan pengawasan makanan, minuman dan zat
berbahaya ;
b. Pelaksanaan pembinaan kegiatan pengawasan makanan, minuman dan
zat berbahaya ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pengawasan makanan, minuman dan zat berbahaya.
58
V. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( Uptd )
UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
W. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.
3.2. Tinjauan Kasus
Dalam tinjauan kasus ini berisi tentang prosedur yang ada di dalam sistem
pembuatan Laporan Pertanggungjawaban Bendaharan Pengeluaran Pembantu atas
dana Bantuan Operasional Kessehatan (BOK) pada Puskesmas Karawang. Sistem
ini meliputi pembukuan penerimaan dan pengeluaran uang, pemembuatan SPJ BOK
atas pelaksanaan kegiatan, membuat laporan pajak, mengembalikan sisa uang yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan, meyimpan dengan baik dan aman copy seluruh
bukti pertanggungjawaban keuangan.
3.2.1. Proses Bisnis Sistem Berjalan
Adapun prosedur yang sedang berjalan dari tahapan pencatatan transaksi
sampai dengan tahapan pembuatan laporan pertanggungjawaban dana BOK pada
puskesmas karawang adalah sebagai berikut :
59
1. Proses Penerimaan Dana BOK
Pada tahapan ini bendahara BOK menerima dana Bantuan Operasional
Kesehatan (dana BOK) dari kas daerah yang ditransfer melalui rekening atas
nama bendahara BOK puskesmas. Kemudian bendahara BOK puskesmas
mengambil uang dan mengarsipkan slip penarikan uang yang asli serta
mencatat penerimaan dana ke dalam buku kas umum atas dasar dokumen
masukan DIPA, NPD & SP2D.
2. Proses Pegeluaran dana BOK
Bendahara BOK mengeluarkan dana untuk membiayai seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan dana BOK sesuai dengan yang sudah di anggarkan dan
direncanakan sebelumnya di RKA/POA. Apabila ada sisa dana yang tidak
terealisasi maka bendahara wajib mengembalikan langsung ke kas daerah
dengan cara transfer
3. Proses Pelaporan Pertanggungjawaban
Setelah dana yang telah dikeluarkan oleh bendahara maka selanjutnya
bendahara BOK wajib mempertanggungjawabkan atas semua pengeluaran-
pengeluaran dana BOK dengan membuat laporan pertanggungjawaban
keuangan bendahara pengeluaran dalam format SPTJB dengan melampirkan
bukti asli pengeluaran yang ditandatangi oleh pengelola keuangan dan ketua
(kepala puskesmas).
4. Proses Dokumentasi
Tahapan terakhir yang dilakukan bendahara bok adalah menyimpan dengan
baik dan aman copy seluruh bukti pertanggungjawaban keuangan dana BOK.
60
3.2.2. Activity Diagram
Gambar III.2 berikut adalah activity diagram proses bisnis sistem berjalan
pada Puskesmas Karawang :
Sumber : Perancangan (2019)
61
Pada Gambar III.2 menjelaskan bahwa proses bisnis sistem berjalan pada
Puskesmas Karawang Kota dimulai dari bendahara BOK menerima dana Bantuan
Operasional Kesehatan (dana BOK) dari kas daerah, kemudian bendahara bok
mengambil dana, mencatat dan mengarsipkan slip penarikan dana berdasarkan
dokumen sumber DIPA, NPD & SP2D. Selanjutnya bendahara
mengeluarkan/membelanjakan dana bok untuk membiayai semua kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan operasional kesehatan sesuai dengan rencana kerja anggaran
(RKA), apabila ada sisa dana bendahara wajib mengembalikan sisa dana yang masih
ada atau dana yang tidak terealisasi, juga melakukan pemotongan terhadap pajak
yang dipungut ke rekening kas daerah dengan cara transfer setelah itu dibukukan.
Bendahara bok kemudian membuat laporan pertanggungjawaban atas dana
yang telah dikeluarkan yaitu berupa kuitansi/bukti pengeluaran dana, bukti kas
umum/BKU, surat pertanggungjawaban pengeluaran belanja (SPTJB), dan laporan
realisasi aanggaran (LRA) yang selanjutnya diseerahkan ke kuasa pengguna
anggaran (KPA) dalam hal ini adalah kepala puskesmas untuk di tandatangani.
Semua laporan pertanggungjawaban yang telah di sahkan atau di tanda tangani wajib
di simpan dengan baik guna kepentingan pemeriksaan nantinya.
3.2.3. Dokumen Masukan
Dokumen masukan adalah segala bentuk dokumen yang berasal dari
lingkungan luar sistem yang berupa dokumen-dokumen yang akan diolah dalam
suatu proses agar dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan. Adapun dokumen
masukan tersebut adalah sebagai berikut :
62
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Nama dokumen : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Fungsinya : sebagai pedoman pelaksanaan realisasi anggaran
Sumber : Dinas
Jumlah : 1-10 Lembar / lebih
Media : Kertas
Tujuan : Bendahara BOK
Frekuensi : 1 Tahun
2. Nota Pencairan Dinas (NPD)
Nama dokumen : Nota Pencairan Dinas
Fungsinya : Sebagai rencana pencairan dana
Sumber : Dinas
Jumlah : 2 Lembar
Media : Kertas
Tujuan : Bendahara BOK
Frekuensi : Setiap pengajuan dana
3. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
Nama dokumen : Surat Perintah Pencairan Dana
Fungsinya : Sebagai bukti pencairan dana
Sumber : Dinas
Jumlah : 2 Lembar
Media : Kertas
Tujuan : Bendahara BOK
Frekuensi : Setiap pencairan dana
63
4. Rencana Kerja Anggaran (RKA)
Nama dokumen : Rencana Kerja Anggaran
Fungsinya : Sebagai acuan rencana kerja atas dana BOK
Sumber : Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Jumlah : 1-10 Lembar / lebih
Media : Kertas
Tujuan : Bendahara BOK
Frekuensi : Setiap bulan
3.2.4. Dokumen Keluaran
Dokumen keluaran adalah segala bentuk dokumen perusahaan berupa
dokumen-dokumen yang akan mendukung kegiatan manajeman serta merupakan
dokumen hasil pencatatan atau laporan. Adapun dokumen keluaran tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Kuitansi
Nama Dokumen : Kuitansi / bukti transaksi
Fungsi : Sebagai bukti atas pengeluaran dana
Sumber : Bendahara BOK
Jumlah : Tiap transaksi
Media : Kertas
Tujuan : Kepala puskesmas dan Dinas
Frekuensi : Setiap terjadi transaksi pengeluaran dana
64
2. Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)
Nama Dokumen : Surat pertanggungjawaban belanja
Fungsi : Sebagai laporan pertanggungjawaban
Sumber : Bendahara BOK
Jumlah : 1-2 Lembar
Media : Kertas
Tujuan : Kepala puskesmas dan Dinas
Frekuensi : Setiap akhir bulan
3. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Nama Dokumen : Laporan realisasi anggaran
Fungsi : Sebagai laporan pertanggungjawaban
Sumber : Bendahara BOK
Jumlah : 1 Lembar
Media : Kertas
Tujuan : Kepala Puskesmas dan Dinas
Frekuensi : Setiap akhir bulan / Triwulan / tahun
3.2.5. Permasalahan Pokok
Dari hasil pengamatan serta uraian yang telah penulis paparkan di atas, dapat
diambil kesimpulan Dalam hal pengolahan laporan pertanggungjawaban keuangan
dana BOK puskesmas karawang masih dilakukan secara manual atau belum
terkomputerisasi, yaitu melakukan pembuatan laporan pertanggungjawaban seperti
pembuatan bukti penggunaan dana, dokumen pembayaran atau kwitansi, pembuatan
laporan pertanggungjawaban belanja dan pembuatan laporan realisasi dana yang
masih menggunakan tulis tangan dan ketik di komputer sehingga penyusunan
65
laporan keuangan yang sering terhambat, kesalahan pencatatan, serta pengulangan
dalam pencatatan laporan sehingga masih belum efektif.
Sering terjadi kekeliruan dalam pengisian data sehingga data kurang akurat
dan efektif.
1. Sering terjadi kekeliruan dalam pengisian data sehingga data kurang akurat
dan efektif.
2. Sering terjadi salah dalam penjumlahan nominal.
3. Proses pencatatan dan penyusunan laporan membutuhkan waktu yang lama.
4. Membutuhkan ruang penyimpanan data yang luas dan terpisah antara jenis
dokumen yang satu dengan yang lainya.
5. Karena terlalu banyak dokumen dan penyimpanannya terpisah kerap kali sulit
untuk mencari atau mengecek dokumen apa saja yang sudah atu belum
dibuatkan laporan peng-SPJ anya.
3.2.6. Pemecahan Masalah
Untuk menangani permasalahan yang ada di Puskesmas Karawang,
khususnya pada bagian pengelolaan lapran pertanggungjawaban keuangan atas dana
BOK, penulis mengusulkan untuk menggunakan sistem yang telah terkomputerisasi
dengan adanya sistem yang terkomputerisasi maka dapat mempermudah dalam
penggunaanya serta mengefisiensikan proses kerja agar lebih baik dan cepat, selain
itu, apabila sebuah perusahaan atau instansi telah menggunakan sistem yang
terkomputerisasi dapat meminimalisasi adanya kesalahan yang disebabkan oleh
kesalahan manusia (human error).
Penulis mengusulkan sebuah sistem yang terkomputerisasi yaitu Sistem
Informasi Laporan Pertanggungjawban Bendahara BOK. Aplikasi ini berbasis web
66
offline dan dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java dengan Mysql sebagai
databasenya. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan :
1. Mengurangi adanya kesalahan dalam pengetikan data sehingga data menjadi
lebih akurat dengan menggunakan form isian yg stagnan dan mudah dipahami.
2. Pembuatan laporan lebih mudah dan efekif, karena laporan dibuat otomatis.
3. Dibuatkan perhitungan otomatis sehingga meminimalisir kemungkinan
terjadinya kesalahan perhitungan jumlah.
4. Memudahkan pengguna untuk mengecek pengeluaran apa saja yang sudah di
LPJ Kan dengan adanya fitur view data pada aplikasi.
5. Tidak membutuhkan ruang penyimpanan yang luas, karena data tersimpan
dalam bentuk digital dengan memanfaatkan database.
3.3. Analisa Kebutuhan Software
3.3.1. Analisa Kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi tentang
perangkat lunak yang diinginkan pengguna. Analisa kebutuhan merupakan satu
diantara banyak aktivitas kritis pada proses rekayasa kebutuhan perangkat lunak
untuk memahami ranah permasalahan dari sistem yang berjalan dan solusi dari
sistem yang akan dibuat.
Berdasarkan dari analisa yang di amati oleh penulis, maka terdapat kebutuhan
dalam pengolaan laporan pertanggungjawaban diantaranya yaitu : pencatatan
transaksi masuk dan transaksi keluar, pembuatan kuitansi, pembuatan SPTJB, dan
laporan realisasi anggaran. Rancang bangun sistem informasi laporan
pertanggungjawaban ini di buat dikelola oleh Bendahara BOK.
67
Spesifikasi kebutuhan pengelolaan laporan pertanggungjawaban bendahara
BOK Puskesmas Karawang Kota di uraikan sebagai berikut :
1. Bendahara melakukan login
2. Bendahara kelola master
1.1 Kelola data pegawai
1.2 Kelola data rekening
1.3 Kelola data RKA
3. Bendahara kelola menu pembukuan
4. Bendahara kelola menu transaksi
4.1. Kelola data kuitansi Honor
4.2. Kelola data kuitansi transport
4.3. Kelola data kuitansi perjalanan dinas
4.4. Kelola data kuitansi belanja langsung
5. Bendahara Kelola Informasi data
5.1. Informasi data honor
5.2. Informasi data transport
5.3. Informasi data perjalanan dinas
5.4. Informasi belanja langsung
6. Bendahara kelola menu laporan
6.1. laporan pertanggungjawaban belanja (SPTJB)
6.2. laporan realisasi anggaran
68
3.3.2. Use Case Digram
1. Use Case Diagram Masuk
Gambar III.3
Use Case Diagram proses masuk
Tabel III.1 Deskripsi Use Case Diagram proses masuk
Use Case Narative Proses Masuk Sistem Pertanggungjawaban Bendahara BOK
Tujuan Pengguna masuk ke dalam Sistem.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengakses
sistem informasi Laporan Pertannggungjawaban Dana BOK.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola keuangan/Bendahara BOK.
Kondisi Awal Pengguna membuka Sistem Informasi.
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor input Sistem memproses nama user dan password.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai maka akan masuk kedalam sistem dan
pengguna dapat melakukan aktivitas didalamnya.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
Sumber : Hasil Perancangan (2019)
69
2. Use Case Diagram Menu Utama
Gambar III.4
Use Case Diagram Menu Utama
Tabel III.2 Deskripsi Use Case Diagram Pengelolaan Menu Utama Sistem
Informasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara BOK
Use Case Narative Menu Utama
Tujuan Pengguna dapat melakukan pengolahan data yang ada di
menu utama yaitu data master, pengolahan pembukuan,
transaksi, informasi data dan laporan.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengelola sistem
informasi pengolahan pertannggungjawaban dana bok,
mulai dari buat data, input data sampai ke laporan.
70
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna Membuka tampilan menu utama
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih
menu master.
2. Aktor memilih
menu pembukuan.
3. Aktor memilih
menu transaski.
4. Aktor memilih
tombol informasi
data.
5. Aktor memilih
menu laporan
6. Aktor memilih
tombol keluar.
Sistem akan menampilkan submenu pegawai, submenu
rekening dan submenu rka.
Sistem akan menampilkan form untuk menginput data-data
pembukuan atas penerimaan dan pengeluaran dana bok.
Sistem akan menampilkan submenu transaksi perjadin,
transaksi honor, transaksi transport dan belanja langsung.
Sistem ini akan menampilkan data-data informasi bukti
pengeluaran/kuitansi yang telah dibuat.
Sistem akan menampilkan data laporan pembukuan/BKU,
pertanggungjawaban belanja &laporan Realisasi Anggaran.
Sistem akan keluar dari menu utama.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai maka sistem akan masuk kedalam
aplikasi pengolahan laporan pertanggungjawaban dana bok
maka pengguna dapat melakukan aktivitas didalam sistem.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
71
3. Use Case Diagram Kelola Data Pegawai
Gambar III.5
Use Case Diagram Kelola Data Pegawai
Tabel III.3 Deskripsi Use Case Diagram pengelolaan menu pegawai
Use Case Narative Menu Pegawai
Tujuan Pengguna dapat melakukan pengolahan data pegawai
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengelola
informasi data-data pegawai, mulai dari tambah data(input),
edit, dan hapus.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu pegawai pada aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih
menu pegawai.
2. Aktor input data.
3. Aktor simpan data.
Sistem akan menampilkan form untuk menginput data-data
pegawai.
Menampilkan data-data inputan.
Data lengkap dan valid data akan tersimpan ke database.
72
4. Aktor edit data.
5. Aktor hapus data
Tampil form data edit pegawai.
Menghapus data di database.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai dan lengkap maka data akan
tersimpan,dan sistem akan menampilkan hasil di data-data
informasi.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
4. Use Case Diagram Kelola Data RKA
Gambar III.6
Use Case Diagram Kelola Data RKA
Tabel III.4 Deskripsi Use Case Diagram pengelolaan menu RKA
Use Case Narative Menu RKA
Tujuan Pengguna dapat melakukan pengolahan data rka
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengelola
informasi data-data rka, mulai dari input, edit dan hapus.
73
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu rka pada aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih
menu rka.
2. Aktor input data.
3. Aktor simpan data.
4. Aktor edit data.
5. Aktor hapus data
Sistem akan menampilkan form untuk menginput data-data
rka.
Menampilkan data-data inputan.
Data lengkap dan valid data akan tersimpan ke database.
Tampil form data edit rka.
Menghapus data di database.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai dan lengkap maka data akan
tersimpan,dan sistem akan menampilkan hasil di data-data
informasi.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
5. Use Case Diagram Kelola Pembukuan
Gambar III.7
Use Case Diagram Kelola Data Pembukuan
74
Tabel III.5 Deskripsi Use Case Diagram pengelolaan menu Pembukuan
Use Case Narative Menu Pembukuan
Tujuan Pengguna dapat melakukan pengolahan data pembukuan
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengelola
informasi data-data pembukuan, mulai dari input, edit dan
hapus.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu pembukuan pada aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih
menu pembukuan.
2. Aktor input data.
3. Aktor simpan data.
4. Aktor edit data.
5. Aktor hapus data
Sistem akan menampilkan form untuk menginput data-data
pembukuan.
Menampilkan data-data inputan.
Data lengkap dan valid data akan tersimpan ke database.
Tampil form data edit pembukuan.
Menghapus data di database.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai dan lengkap maka data akan
tersimpan,dan sistem akan menampilkan hasil di data-data
informasi.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
75
6. Use Case Diagram Kelola Transaksi Honor
Gambar III.8
Use Case Diagram Kelola Data Honor
Tabel III.6 Deskripsi Use Case Diagram pengelolaan menu Honor
Use Case Narative Menu Honor
Tujuan Pengguna dapat melakukan pengolahan data kwitansi honor
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengelola
informasi kwitansi honor, mulai dari buat, edit dan hapus.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu kwitansi honor pada aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih
menu honor.
2. Aktor buat data.
3. Aktor simpan data.
Sistem akan menampilkan data-data transaksi honor.
Menampilkan form pembuatan kwitansi honor.
Data lengkap dan valid data akan tersimpan ke database.
76
4. Aktor edit data.
5. Aktor hapus data
Tampil form data edit honor.
Menghapus data di database.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai dan lengkap maka data akan
tersimpan,dan sistem akan menampilkan hasil di data-data
informasi.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
7. Use Case Diagram Kelola Transaksi Perjadin
Gambar III.9
Use Case Diagram Kelola Data Kwitansi Perjadin
Tabel III.7 Deskripsi Use Case Diagram pengelolaan kwitansi Perjadin
Use Case Narative Menu Kwitansi Perjadin
Tujuan Pengguna dapat melakukan pengolahan data kwitansi
perjadin.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengelola
informasi kwitansi perjadin, mulai dari buat, edit dan hapus.
77
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu kwitansi perjadin pada aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih
menu peerjadin.
2. Aktor buat data.
3. Aktor simpan data.
4. Aktor edit data.
5. Aktor hapus data
Sistem akan menampilkan data-data transaksi perjadin.
Menampilkan form pembuatan kwitansi perjadin.
Data lengkap dan valid data akan tersimpan ke database.
Tampil form data edit perjadin.
Menghapus data di database.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai dan lengkap maka data akan
tersimpan,dan sistem akan menampilkan hasil di data-data
informasi.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
8. Use Case Diagram Kelola Transaksi Transport
Gambar III.10
Use Case Diagram Kelola Data Kwitansi Transport
78
Tabel III.8 Deskripsi Use Case Diagram pengelolaan kwitansi Transport
Use Case Narative Menu Kwitansi Transport
Tujuan Pengguna dapat melakukan pengolahan data kwitansi
transport.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengelola
informasi kwitansi transport mulai dari input, edit dan hapus.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu kwitansi transport pada aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih
menu transport.
2. Aktor buat data.
3. Aktor simpan data.
4. Aktor edit data.
5. Aktor hapus data
Sistem akan menampilkan data-data transaksi transport.
Menampilkan form pembuatan kwitansi transport.
Data lengkap dan valid data akan tersimpan ke database.
Tampil form data edit transport.
Menghapus data di database.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai dan lengkap maka data akan
tersimpan,dan sistem akan menampilkan hasil di data-data
informasi.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
79
9. Use Case Diagram Kelola Transaksi Belanja LS
Gambar III.11
Use Case Diagram Kelola Data Kwitansi Belanja LS
Tabel III.9 Deskripsi Use Case Diagram pengelolaan kwitansi Belanja
Use Case Narative Menu Kwitansi Belanja LS
Tujuan Pengguna dapat melakukan pengolahan data kwitansi
belanja LS.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengelola
informasi kwitansi belanja mulai dari buat, edit dan hapus.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu kwitansi belanja LS pada aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih
menu belanja LS.
2. Aktor buat data.
Sistem akan menampilkan data-data transaksi belanja LS.
Menampilkan form pembuatan kwitansi belanja LS.
80
3. Aktor simpan data.
4. Aktor edit data.
5. Aktor hapus data
Data lengkap dan valid data akan tersimpan ke database.
Tampil form data edit belanja LS.
Menghapus data di database.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai dan lengkap maka data akan
tersimpan,dan sistem akan menampilkan hasil di data-data
informasi.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
10. Use Case Diagram Informasi Data Honor
Gambar III.12
Use Case Diagram Data Informasi Honor
Tabel III.10 Deskripsi Use Case Diagram Informasi Data Honor
Use Case Narative Informasi Data Honor
Tujuan Pengguna dapat melakukan preview informasi data honor.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan cetak
informasi data honor.
Skenario Utama
81
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu informasi data honor pada sistem
aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor pilih menu
informasi data
honor.
2. Aktor pilih bulan
dan tahun.
Sistem akan menampilkan form informasi data honor.
Sistem akan menampilkan informasi data honor
berdasarkan bulan dan tahun yang dipilih.
Kondisi Akhir Jika Informasi data-data sudah tersedia maka sistem akan
menampilkan informasi data berdasarkan parameter dari
pilihan si pengguna. Sebaliknya jika informasi kosong
berarti data belum tersedia dan harus input terlebihdahulu.
Sumber : Rancangan 2019
11. Use Case Diagram Informasi Data Perjadin
Gambar III.13
Use Case Diagram Data Informasi perjadin
82
Tabel III.11 Deskripsi Use Case Diagram Informasi Data Perjadin
Use Case Narative Informasi Data Perjadin
Tujuan Pengguna dapat melakukan preview informasi data perjadin.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan cetak
informasi data perjadin.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu informasi data perjadin pada
sistem aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor pilih menu
informasi data
perjadin.
2. Aktor pilih jenis
kegiatan.
Sistem akan menampilkan form informasi data perjadin.
Sistem akan menampilkan informasi data perjadin
berdasarkan jenis kegiatan yang dipilih.
Kondisi Akhir Jika Informasi data-data sudah tersedia maka sistem akan
menampilkan informasi data berdasarkan parameter dari
pilihan si pengguna. Sebaliknya jika informasi kosong
berarti data belum tersedia dan harus input terlebihdahulu.
Sumber : Rancangan 2019
83
12. Use Case Diagram Informasi Data Kwitansi Transport
Gambar III.14
Use Case Diagram Data Informasi Transport
Tabel III.12 Deskripsi Use Case Diagram Informasi Data Transport
Use Case Narative Informasi Data Transport
Tujuan Pengguna dapat melakukan preview informasi data tranport.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan cetak
informasi data transport.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu informasi data transport pada
sistem aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor pilih menu
informasi data tran.
Sistem akan menampilkan form informasi data transport.
84
2. Aktor pilih jenis
kegiatan.
Sistem akan menampilkan informasi data transport
berdasarkan jenis kegiatan yang dipilih.
Kondisi Akhir Jika Informasi data-data sudah tersedia maka sistem akan
menampilkan informasi data berdasarkan parameter dari
pilihan si pengguna. Sebaliknya jika informasi kosong
berarti data belum tersedia dan harus input terlebihdahulu.
Sumber : Rancangan 2019
13. Use Case Diagram Informasi Data Kwitansi Belanja LS
Gambar III.15
Use Case Diagram Data Informasi Belanja LS
Tabel III.13 Deskripsi Use Case Diagram Informasi Data Belanja LS
Use Case Narative Informasi Data Belanja LS
Tujuan Pengguna dapat melakukan preview informasi data LS.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan cetak
informasi data belanja LS.
Skenario Utama
85
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu informasi data belanja LS pada
sistem aplikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor pilih menu
informasi data
belanja LS.
2. Aktor pilih jenis
kegiatan.
Sistem akan menampilkan form informasi data belanja LS.
Sistem akan menampilkan informasi data belanja LS
berdasarkan jenis kegiatan yang dipilih.
Kondisi Akhir Jika Informasi data-data sudah tersedia maka sistem akan
menampilkan informasi data berdasarkan parameter dari
pilihan si pengguna. Sebaliknya jika informasi kosong
berarti data belum tersedia dan harus input terlebihdahulu.
Sumber : Rancangan 2019
14. Use Case Diagram Laporan SPTJB
Gambar III.16
Use Case Diagram Laporan SPTJB
86
Tabel III.14 Deskripsi Use Case Diagram Laporan SPTJB
Use Case Narative Laporan SPTJB
Tujuan Pengguna dapat melakukan preview dan cetak laporan
SPTJB.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan cetak
laporan SPTJB.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu laporan SPTJB pada sistem
aplikasi.
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor pilih
Laporan SPTJB.
2. Aktor klik tonbol
priview.
Sistem akan menampilkan form laporan SPTJB.
Sistem akan menampilkan laporan SPTJB.
Kondisi Akhir Jika Informasi data-data sudah tersedia maka sistem akan
menampilkan laporan tersebut. Sebaliknya jika laporan
kosong berarti data belum tersedia dan harus input terlebih
dahulu.
Sumber : Rancangan 2019
87
15. Use Case Diagram Laporan LRA
Gambar III.17
Use Case Diagram Laporan LRA
Tabel III.15 Deskripsi Use Case Diagram Laporan LRA
Use Case Narative Laporan LRA
Tujuan Pengguna dapat melakukan preview dan cetak laporan LRA.
Deskripsi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan cetak
laporan LRA.
Skenario Utama
Aktor Pengguna/Pengelola Keuangan/Bendahara BOK
Kondisi Awal Pengguna memilih menu laporan LRA pada sistem
aplikasi.
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor pilih
Laporan LRA.
2. Aktor klik tonbol
priview.
Sistem akan menampilkan form laporan LRA.
Sistem akan menampilkan laporan LRA.
88
Kondisi Akhir Jika Informasi data-data sudah tersedia maka sistem akan
menampilkan laporan tersebut. Sebaliknya jika laporan
kosong berarti data belum tersedia dan harus input terlebih
dahulu.
Sumber : Rancangan 2019
3.3.3. Activity Diagram
1. Activity Diagram Login
Gambar III.18 berikut ini merupakan activity diagram masuk / login pada
rancangan sistem pertanggungjawaban dana bok pada Puskesmas Karawang Kota.
Gambar III.18. Activity Diagram Masuk
Pada Gambar III.18 dijelaskan bahwa sebelum masuk ke menu utama
pengguna harus melakukan login terlebih dahulu, setelah form masuk tampil
pengguna diminta untuk memasukan username dan password lalu pilih tombol
masuk kemudian sistem akan melakukan validasi masuk, jika username dan
password benar maka sistem akan menampilkan form menu utama, jika username
Sumber:Hasil Perancangan (2019)
89
dan password salah pengguna akan diminta untuk memasukan kembali username
dan password yang benar.
2. Activity Diagram Menu Utama
Pada gambar III.19 adalah gambar proses pengguna masuk ke menu utama :
Gambar III.19 Activity Diagram Menu Utama
Pada Gambar III.19 untuk masuk ke menu utama pengguna harus memasukan
username dan password lalu pilih tombol masuk kemudian sistem akan menampilkan
menu utama, di dalam menu utam terdapat menu master, menu pembukuan, menu
ktransakssi, menu informasi data, menu laporan dan menu keluar.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
90
3. Activity Diagram Data Pegawai
Pada gambar III.20 berikut ini adalah gambar proses pengguna masuk dan
mengelola data pegawai :
Gambar III.20. Activity Diagram Data Pegawai
Pada Gambar III.20 pengguna memilih data master kemudian pengguna
memilih sub menu data pegawai dan sistem akan menampilkan form data pegawai,
pengguna memasukan data pegawai kemudian klik simpan maka sistem akan
menyimpan data pegawai dan menampilkan data pegawai, kemudian pengguna
melihat data pegawai jika pengguna ingin mengubah data karyawan maka pengguna
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
91
memilih terlebih dahulu data pegawai yang akan di ubah, setelah pengguna memilih
data pegawai yang akan di ubah sistem akan menampilkan data pegawai yang di
pilih, setelah data pegawai yang di pilih tampil, pengguna mengubah data pegawai
kemudian pilih tombol ubah maka sistem akan mengubah data pegawai.jika ingin
menghapus pilih data kemudian klik tombol hapus.
4. Activity Diagram Data Rekening
Pada gambar III.21 berikut ini adalah gambar proses pengguna masuk dan
mengelola data rekening :
Gambar III.21. Activity Diagram Data Rincian Rekening
Pada gambar III.21 pengguna memilih data master kemudian pengguna
memilih sub menu data rekening dan sistem akan menampilkan form data rekening,
pengguna memasukan data rekening kemudian klik simpan maka sistem akan
menyimpan data rekening dan menampilkan data rekening, kemudian pengguna
Sumber : Hasil rancangan 2019
92
melihat data rekening jika pengguna ingin mengubah data maka pengguna memilih
terlebih dahulu data rekening yang akan di ubah, setelah pengguna memilih data
yang akan di ubah sistem akan menampilkan data rekening yang di pilih, setelah data
rekening yang di pilih tampil, pengguna mengubah data rekening kemudian pilih
tombol ubah maka sistem akan mengubah data rekening. Klik tombol hapus jika
ingin menghapus.
5. Activity Diagram Data Rincian RKA
Pada gambar III.22 berikut ini adalah gambar proses pengguna masuk dan
mengelola data rincian RKA :
Gambar III.22. Activity Diagram Data Rincian RKA
Pada gambar III.22 pengguna memilih data master kemudian pengguna
memilih sub menu data rincian RKA dan sistem akan menampilkan form data rincian
RKA, pengguna memasukan data rincian RKA kemudian klik simpan maka sistem
akan menyimpan data rincian RKA dan menampilkan data rincian RKA, kemudian
Sumber : Hasil rancangan 2019
93
pengguna melihat data rincian RKA jika pengguna ingin mengubah data maka
pengguna memilih terlebih dahulu data rincian RKA yang akan di ubah, setelah
pengguna memilih data yang akan di ubah sistem akan menampilkan data rincian
RKA yang di pilih, setelah data rincian RKA yang di pilih tampil, pengguna
mengubah data rincian RKA kemudian pilih tombol ubah maka sistem akan
mengubah data rincian RKA. Klik tombol hapus jika ingin menghapus.
6. Activity Diagram Data Pembukuan
Pada gambar III.23 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
data pembukuan :
Gambar III.23. Activity Diagram Data Pembukuan
Pada gambar III.23 pengguna memilih data pembukuan kemudian pengguna
memilih sub menu data pembukuan dan sistem akan menampilkan form data
pembukuan, pengguna memasukan data pembukuan kemudian klik simpan maka
Sumber : Hasil rancangan 2019
94
sistem akan menyimpan data pembukuan dan menampilkan data pembukuan,
kemudian pengguna melihat data pembukuan jika pengguna ingin mengubah data
pembukuan maka pengguna memilih terlebih dahulu data pembukuan yang akan di
ubah, setelah pengguna memilih data pembukuan yang akan di ubah sistem akan
menampilkan data pembukuan yang di pilih, setelah data pembukuan yang di pilih
tampil, pengguna mengubah data pembukuan kemudian pilih tombol ubah maka
sistem akan mengubah data pembukuan.
7. Activity Diagram Data Kuitansi Honor
Pada gambar III.24 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
data kuitansi honor :
Gambar III.24. Activity Diagram Data Kuitansi Honor
Pada Gambar III.24 pengguna memilih data kuitansi kemudian pengguna
memilih sub menu data kuitansi honor dan sistem akan menampilkan form data
kuitansi honor, pengguna memasukan data kuitansi honor kemudian klik simpan
Sumber : Hasil rancangan 2019
95
maka sistem akan menyimpan data kuitansi honor dan menampilkan data kuitansi
honor, kemudian pengguna melihat data kuitansi honor jika pengguna ingin
mengubah data kuitansi honor maka pengguna memilih terlebih dahulu data kuitansi
honor yang akan di ubah, setelah pengguna memilih data kuitansi honor yang akan di
ubah sistem akan menampilkan data kuitansi honor yang di pilih, setelah data
kuitansi honor yang di pilih tampil, pengguna mengubah data kuitansi honor
kemudian pilih tombol ubah maka sistem akan mengubah data kuitansi honor.
8. Activity Diagram Data kuitansi Perjadin
Pada gambar III.25 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
data kuitansi perjadin :
Gambar III.25. Activity Diagram Data Kuitansi Perjadin
Pada Gambar III.25 pengguna memilih data kuitansi kemudian pengguna
memilih sub menu data kuitansi perjadin dan sistem akan menampilkan form data
kuitansi perjadin, pengguna memasukan data kuitansi perjadin kemudian klik simpan
Sumber : Hasil rancangan 2019
96
maka sistem akan menyimpan data kuitansi perjadin dan menampilkan data kuitansi
perjadin, kemudian pengguna melihat data kuitansi perjadin jika pengguna ingin
mengubah data kuitansi perjadin maka pengguna memilih terlebih dahulu data
kuitansi perjadin yang akan di ubah, setelah pengguna memilih data kuitansi perjadin
yang akan di ubah sistem akan menampilkan data kuitansi perjadin yang di pilih,
setelah data kuitansi perjadin yang di pilih tampil, pengguna mengubah data kuitansi
perjadin kemudian pilih tombol ubah maka sistem akan mengubah data kuitansi
perjadin.
9. Activity Diagram Data kuitansi Transport
Pada gambar III.26 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
data kuitansi transport :
Gambar III.26. Activity Diagram Data Kuitansi Transport
Pada Gambar III.26 pengguna memilih data kuitansi kemudian pengguna
memilih sub menu data kuitansi transport dan sistem akan menampilkan form data
kuitansi transport, pengguna memasukan data kuitansi transport kemudian klik
Sumber : Hasil rancangan 2019
97
simpan maka sistem akan menyimpan data kuitansi transport dan menampilkan data
kuitansi transport, kemudian pengguna melihat data kuitansi transport jika pengguna
ingin mengubah data kuitansi transport maka pengguna memilih terlebih dahulu data
kuitansi transport yang akan di ubah, setelah pengguna memilih data kuitansi
transport yang akan di ubah sistem akan menampilkan data kuitansi transport yang di
pilih, setelah data kuitansi transport yang di pilih tampil, pengguna mengubah data
kuitansi transport kemudian pilih tombol ubah maka sistem akan mengubah data
kuitansi transport.
10. Activity Diagram Data kuitansi Belanja Langsung/LS
Pada gambar III.27 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
data kuitansi belanja LS :
Gambar III.27. Activity Diagram Data Kuitansi Belanja LS
Pada Gambar III.27 pengguna memilih data kuitansi kemudian pengguna
memilih sub menu data kuitansi belanja LS dan sistem akan menampilkan form data
kuitansi belanja LS, pengguna memasukan data kuitansi belanja LS kemudian klik
Sumber : Hasil rancangan 2019
98
simpan maka sistem akan menyimpan data kuitansi belanja LS dan menampilkan
data kuitansi belanja LS, kemudian pengguna melihat data kuitansi belanja LS jika
pengguna ingin mengubah data kuitansi belanja LS maka pengguna memilih terlebih
dahulu data kuitansi belanja LS yang akan di ubah, setelah pengguna memilih data
kuitansi belanja LS yang akan di ubah sistem akan menampilkan data kuitansi
belanja LS yang di pilih, setelah data kuitansi belanja LS yang di pilih tampil,
pengguna mengubah data kuitansi belanja LS kemudian pilih tombol ubah maka
sistem akan mengubah data kuitansi belanja LS.
11. Activity Diagram Data Laporan SPTJB
Pada gambar III.28 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
data Laporan SPTJB :
Gambar III.28. Activity Diagram Laporan SPTJB
Pada Gambar III.28 pengguna memilih menu laporan kemudian pengguna
memilih submenu laporan SPTJB, sistem akan menampilkan form laporan SPTJB.
Sumber : Hasil rancangan 2019
99
Untuk cetak laporan pengguna memilih tombol cetak maka sistem akan mencetak
laporan SPTJB.
12. Activity Diagram Data Laporan LRA
Pada gambar III.29 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
data Laporan LRA :
Gambar III.15. Activity Diagram Laporan LRA
Pada Gambar III.15 pengguna memilih menu laporan kemudian pengguna
memilih submenu laporan LRA, sistem akan menampilkan form laporan SPTJB.
Untuk cetak laporan pengguna memilih tombol cetak maka sistem akan mencetak
laporan LRA.
Sumber : Hasil rancangan 2019
100
13. Activity Diagram Informasi Data Honor
Pada gambar III.30 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
Informasi Data Honor :
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
Gambar III.30. Activity Diagram Laporan Kuitansi
Pada Gambar III.30 pengguna memilih menu informasi data kemudian
pengguna memilih submenu informasi data honor, sistem akan menampilkan form
informasi data. Pilih bulan dan tahun sesuai dengan informasi yang akan dilihat
kemudian klik tombol priview.
101
14. Activity Diagram Informasi Data Perjadin
Pada gambar III.31 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
Informasi Data Perjadin :
Gambar III.31. Activity Diagram Informasi Data Perjadin
Pada Gambar III.31 pengguna memilih menu informasi data kemudian
pengguna memilih submenu informasi data perjadin, sistem akan menampilkan form
informasi data. Pilih kegiatan sesuai dengan informasi yang akan dilihat kemudian
klik tombol priview.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
102
15. Activity Diagram Informasi Data Transport
Pada gambar III.32 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
informasi data transport :
Gambar III.32. Activity Diagram Informasi Data Transport
Pada Gambar III.32 pengguna memilih menu informasi data kemudian
pengguna memilih submenu informasi data transport, sistem akan menampilkan form
informasi data. Pilih kegiatan sesuai dengan informasi yang akan dilihat kemudian
klik tombol priview.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
103
16. Activity Diagram Informasi Data Belanja Langsung (LS)
Pada gambar III.33 adalah gambar proses pengguna masuk dan mengelola
informasi data belanja langsung (LS) :
Gambar III.33. Activity Diagram Informasi Data Belanja Langsung (LS)
Pada Gambar III.33 pengguna memilih menu informasi data kemudian
pengguna memilih submenu informasi data belanja langsung (LS), sistem akan
menampilkan form informasi data. Pilih kegiatan sesuai dengan informasi yang akan
dilihat kemudian klik tombol priview.
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
104
3.4. Desain
3.4.1, Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar III.34 adalah rancangan sistem informasi laporan
pertanggungjawaban bendahara bok pada Puskesmas Karawang :
Gambar III.34. Entity Relationship Diagram
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
105
3.4.2. Logical Relation Structure (LRS)
Gambar III.35 adalah rancangan sistem informasi laporan
pertanggungjawaban bendahara bok pada Puskesmas Karawang Kota :
Sumber : Rancangan 2019
Gambar III.35. Entity Relationship Diagram
106
3.4.3. Spesifikasi File
Adapun spesifikasi file yang penulis gunakan dalam sistem pengolahan
keuangan desa pada Kantor Desa Nanga Temenang adalah sebagai berikut:
1. Spesifikasi File Data Admin
Nama File : Tabel admin
Fungsi : Untuk kelola data admin
Akronim : tabel_admin.sql
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Panjang Record : 40 Byte
Kunci Field : id
Media File : Harddisk
Software : MySQL
Tabel III.16
Tabel Data Admin
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 ID Id Int 5 Primary Key
2 Nama User username varchar 25
3 Password password Varchar 10
107
2. Spesifikasi File Data Pegawai
Nama File : Tabel Pegawai
Fungsi : Untuk mengelola data pegawai
Akronim : tabel_pegawai.sql
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Panjang Record : 185 Byte
Kunci Field : nip
Media File : Harddisk
Software : MySql
Tabel III.17
Tabel Data Pegawai
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 NIP Nip Varchar 30 Primary Key
2 Nama Pegawai Nama_pegawai Varchar 50
3 TTL Ttl Varchar 30
4 Jenjang Jenjang Varchar 10
5 Jurusan Jurusan Varchar 30
6 Jabatan Jabatan Varchar 30
7 Golongan Golongan Varchar 5
8 Alamat Alamat Textarea
108
3. Spesifikasi File Data RKA
Nama File : Tabel RKA
Fungsi : Untuk mengelola data RKA
Akronim : tabel_rka.sql
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Panjang Record : 134 Byte
Kunci Field : no_id
Media File : Harddisk
Software : MySqL
Tabel III.18
Tabel Data RKA
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 No Id No_id Int 10 Primary Key
2 Kode Rekening kode_rekening varchar 10 Foreign Key
3 Nama rekaning nama_rekeniing varchar 50
4 Kegiatan Kegiatn text
5 Anggarn keuangan angg_keu Int 11
6 Anggarn Volume angg_vol Int 11
7 Realisas Keuangan real_keu Int 11
8 Realisai Volume real_vol Int 11
9 Persen Keuangan pers_keu varchar 10
10 Persen Volume pers_vol varchar 10
109
4. Spesifikasi File Data Rekening
Nama File : Tabel Rekening
Fungsi : Untuk mengelola data rekening
Akronim : tabel_rekaning
Tipe File : File data
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Panjang Record : 110 Byte
Kunci Field : kode_rekening
Media File : Harddisk
Software : MySqL
Tabel.19
Tabel Data Rekening
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 Kode rekening kode_rekening Varchar 10 Primary Key
2 Nama Rekening nama_rekening varchar 100
5. Spesifikasi File Data Pembukuan/BKU
Nama File : File Pembukuan
Fungsi : Untuk mengelola data pembukuan
Akronim : tabel_pembukuan
Tipe File : File data
Organisasi File : Index Sequential
110
Akses File : Random
Panjang Record : 172 Byte
Kunci Field : no_bukti
Media File : Harddisk
Software : MySqL
Tabel III.20
Tabel Data Pembukuan
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 No Bukti no_bukti char 7 Primary Key
2 Tanggal tanggal Date
3 Jenis Jenis varchar 10
4 Kode Rekening kode_rekening varchar 10 Foreign Key
5 Nama Kegiatan nama_kegiatan varchar 50
6 Tgl Kegiatan Tgl_kegiatan int 11
7 Bulan Kegiatan bln_kegiatan varchhar 15
8 Biaya biaya Int 11
9 Uraian Uraian Text
10 Penerima penerima varchar 25
11 Debet Debet int 11
12 Kredit Kredit int 11
13 Saldo Saldo int 11
111
6. Spesifikasi File Data Kuitansi Honor
Nama File : File Tabel Kuitansi Honor
Fungsi : Untuk mengelola data Kuitansi Perjadin
Akronim : tabel_kwitansi
Tipe File : File data
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Panjang Record : 133 Byte
Kunci Field : no_bukti
Media File : Harddisk
Software : MySQL
Tabel III.21
Tabel Data Kuitansi Honor
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 No Bukti no_bukti char 7 Primary Key
2 Kode_rekening kode_rekening varchar 10 Foreign Key
3 Nama Pegawai nama_pegawai varchar 50
4 Uraian Uraian Text
5 Biaya Biaya Int 11
6 Rincian1 rincian1 Int 11
7 Rincian2 rincian2 Int 11
8 Total Total Int 11
9 Pph Pph Int 11
10 Jumlah terima jumlah_diterim
11 Date Date Date
112
7. Spesifikasi File Data Kuitansi Perjadin
Nama File : File Tabel Kuitansi Perjadin
Fungsi : Untuk mengelola data Kuitansi Perjadin
Akronim : tabel_kwitansi_perjadin
Tipe File : File data
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Panjang Record : 151 Byte
Kunci Field : no_bukti
Media File : Harddisk
Software : MySqL
Tabel III.22
Tabel Data Kuitansi Perjadin
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 No Bukti no_bukti Char 7 Primary Key
2 Kode_rekening kode_rekening varchar 10 Foreign Key
3 Nama Pegawai nama_pegawai varchar 50
4 Jabatan Jabatan varchar 30
5 Golongan golongan varchar 10
6 Uraian Uraian text
7 Biaya Biaya int 11
8 Rincian1 rincian2 int 11
9 Rincian2 rincian1 Int 11
10 Total Terima total_terima Int 11
11 Date Date Date
113
8. Spesifikasi File Data Kuitansi Transport
Nama File : File Tabel Kuitansi Transport
Fungsi : Untuk mengelola data Kuitansi Tansport
Akronim : tabel_kwitansi_trans
Tipe File : File data
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Panjang Record : 151 Byte
Kunci Field : no_bukti & kode_rekening
Media File : Harddisk
Software : MySqL
Tabel III.23
Tabel Data Kuitansi Transport
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 No Bukti no_bukti Char 7 Foreign Key
2 Kode Rekening kode_rekening varchar 10 Foreign Key
2 Nama Pegawai nama_pegawai varchar 50
3 Jabatan Jabatan varchar 30
4 Golongan golongan varchar 10
5 Uraian Uraian Text
6 Biaya Biaya Int 11
7 Rincian1 rincian1 Int 11
8 Rincian2 rincian2 Int 11
9 Total terima total_terima Int 11
114
9. Spesifikasi File Data Kuitansi Belanja LS
Nama File : File Tabel Kuitansi Belanja LS
Fungsi : Untuk mengelola data Kuitansi Belanja LS
Akronim : tabel_kwitansi_ls
Tipe File : File data
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Panjang Record : 71 Byte
Kunci Field : no_bukti
Media File : Harddisk
Software : MySqL
Tabel III.24
Tabel Data Kuitansi Belanja LS
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 No Bukti no_bukti Char 7 Primary Key
2 Kode_rekening kode_rekening varchar 10 Foreign Key
3 Uraian Uraian Text
4 Biaya1 biaya1 Int 11
5 Biaya2 biaya2 Int 11
6 Rincian1 rincian1 Int 11
7 Rincian2 rincian2 Int 11
8 Jumlah Jumlah Int 11
9 Tgl Date
10 Terbilang terbilang Text
115
10. Spesifikasi File Data Profil
Nama File : Tabel Profil
Fungsi : Untuk mengelola data Kuitansi Belanja LS
Akronim : tabel_profil
Tipe File : File data
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Panjang Record : 575 Byte
Kunci Field : tahun
Media File : Harddisk
Software : MySqL
Tabel III.25
Tabel Data Profil
No Element Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 Tahun Tahun int 5 Primary Key
2 Bidang bidang varchar 50
3 Organisasi organisasi varchar 50
4 Program program varchar 50
5 Kegiatan kegiatan varchar 70
6 Lokasi lokasi varchar 50
7 Alamat alamat text
8 Kabupaten kabupaten varchar 35
9 Sumber Dana sumber varchar 35
10 Jenis Dok DPA jenis varchar 10
116
11 No, tgl DPA notag varchar 50
12 Kp Puskes kpa varchar 50
13 Nip Kp Puskes nip1 varchar 35
14 Nama Bendahara bendahara varchar 50
15 Nip bendahara nip2 varchar 35
3.4.4. Squence Diagram
1. Squence Diagram Login
Sumber : Rancangan 2019
Gambar III.36 Squence Diagram Login
117
2. Squence Diagram Pembukuan/BKU
3. Squence Diagram Kuitansi Honor
4. Squence Diagrama Kuitansi Perjadin
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
Gambar III.37 Squence Pembukuan
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
Gambar III.38 Squence Kuitansi Honor
118
5. Squence Diagram Kuitansi Transport
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
Gambar III.39 Squence Transport Perjadin
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
Gambar III.40 Squence Kuitansi Transport
119
6. Squence Diagam Kuitansi Belanja Langsung/LS
3.4.5. Deployment Diagram
Sumber : Hasil Perancangan (2019)
Gambar III.42 Deployment Diagram Rancang Bangun Sistem Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara BOK Puskesmas
Sumber : Hasil Rancangan (2019)
Gambar III.41 Squence Transport Belanja LS
120
3.4.6. User Interface
Berikut ini merupakan tampilan perancangan Sistem Informasi laporan
Pertanggungjawaban bendahara bok pada Puskesmas Karawang Kota, yaitu :
1. Form Login
Gambar III.43 User Interface Form Login
2. Menu Utama
Gambar III.44 User Interface Menu Utama
121
3. Form Pegawai
Gambar III.45 User Interface Form Pegawai
4. Form RKA
Gambar III.46 User Interface Form RKA
122
5. Form Input Pembukuan/BKU
Gambar III.47 User Interface Form BKU
6. Form Transaksi Honor
Gambar III.48 User Interface Form Kuitansi Honor
123
7. Form Transaksi Perjadin
Gambar III.49 User Interface Form Kuitansi Perjadin
8. Form Transaksi Transport
Gambar III.50 User Interface Form Kuitansi Transport
124
9. Form Transaksi Belanja LS
Gambar III.51 User Interface Form Kuitansi Belanja LS
10. Form Informasi Data Honor
Gambar III.52 User Interface Form Infomasi Data Honor
125
1. Form Informasi Data Perjadin
Gambar III.53 User Interface Form Infomasi Data Perjadin
12. Form Informasi Data Transport
Gambar III.54 User Interface Form Infomasi Data Transport
126
13. Form Informasi Data Belanja LS
Gambar III.55 User Interface Form Infomasi Data Honor
14. Cetak Data Pembukuan
Gambar III.56 User Interface Cetak Data Pembukuan
127
15. Cetak Laporan SPTJB
Gambar III.57 User Interface Cetak Laporan SPTJB
16. Cetak Laporan LRA
Gambar III.58 User Interface Cetak Laporan LRA
128
17. Cetak Kwitansi Honor
Gambar III.59 User Interface Cetak Kuitansi Honor
18. Kwitansi Perjadin
Gambar III.60 User Interface Kuitansi Perjadin
129
19. Cetak Kwitansi Transport
Gambar III.61 User Interface Cetak Kuitansi Transport
19. Cetak Kwitansi Belanja LS
Gambar III.62 User Interface Cetak Kuitansi Belnaja Langsung/LS
130
3.5. Implementasi
3.5.1. Code Generation
1. Form Data Transaksi
131
132
2. Form data BKU
133
134
3. Cetak Laporan BKU
135
3.5.2. Blackbox Testing
Tabel III.11
Hasil Pengujian Blackbox Testing Login
No Scenario
Pengujian
Test Case Hasil Yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Keterangan
1 Username atau
Password salah
kemudian klik
tombol masuk
Username
benar
password
salah
Menampilkan
pesan
“Username atau
password salah”
Ssesuai
harapan
Valid
2 Username dan
Password benar
kemudian klik
masuk
Username
Benar
Password
benar
Langsung
masuk ke menu
utama
Ssesuai
harapan
Valid
Tabel III.12
Hasil Pengujian Blackbox Testing Data Pegawai
No Scenario
Pengujian
Test Case Hasil Yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Keterangan
1 Semua data
Pegawai tidak di
isi kemudian klik
tombol “Simpan”
Nip, Nama
jabatan,
golongan,
alamat, ttl
semua
kosong
Menampilkan
pesan
“Silahkan isi
semua data”
Sesuai
harapan
Valid
2 Semua data
Pegawai di isi
kemudian klik
tombol “Simpan”
Nip, Nama
jabatan,
golongan,
alamat, ttl
semua
di isi benar.
Menampilkan
pesan
“Simpan data
berhasil”
Sesuai
harapan
Valid
3 Memilih data
pegawai yang
akan di ubah
dan mengubah
Nip (benar)
dan data
sudah di
Menampilkan
pesan
“ Ubah data
berhasil”
Sesuai
harapan
Valid
136
sesuai yang di
inginkan
kemudian klik
“Ubah”
ubah
4 Memilih data
pegawai yang
ingin di hapus
kemudian klik
“Hapus”
Nip (benar) Menampilkan
pesan
“ Data berhasil
di hapus”
Sesuai
harapan
Valid
Tabel III.13
Hasil Pengujian Blackbox Testing Data RKA
No Scenario
Pengujian
Test Case Hasil Yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Keterangan
1 Semua data
RKA tidak di
isi kemudian
klik tombol
“Simpan”
Id, kode rekening,
nama rek,
anggaran,
kegiatan, realisasi
angg, realisasi
vol, semua
Kosong
Menampilkan
pesan
“Silahkan isi
semua data”
Sesuai
harapan
Valid
2 Semua data
RKA di isi
kemudian klik
tombol
“Simpan”
Id, kode rekening,
nm_rek,angg_keu,
kegiatan,
real_angg,
Real_vol, semua
di isi benar.
Menampilkan
pesan
“Simpan data
berhasil”
Sesuai
harapan
Valid
3 Memilih data
RKA yang
akan di ubah
dan
mengubah
sesuai yang di
inginkan
kemudian klik
“Ubah”
No id
(benar)
dan data
sudah di
ubah
Menampilkan
pesan
“ Ubah data
berhasil”
Sesuai
harapan
Valid
4 Memilih data
RKA yang
ingin di hapus
id (benar) Menampilkan
pesan
Sesuai
harapan
Valid
137
kemudian klik
“Hapus”
“ Data
berhasil di
hapus”
Tabel III.14
Hasil Pengujian Blackbox Testing Data BKU
No Scenario
Pengujian
Test Case Hasil Yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Keterangan
1 Semua data BKU
tidak di isi
kemudian klik
tombol “Simpan”
No bukti,
tgl, uraian,
jenis,penrma
debet,kredit,
saldo semua
Kosong
Menampilkan
pesan
“Silahkan isi
semua data”
Sesuai
harapan
Valid
2 Semua data
BKUdi isi
kemudian klik
tombol “Simpan”
No bukti,
tgl, uraian,
jenis,penrma
debet,kredit,
saldo semua
di isi benar.
Menampilkan
pesan
“Simpan data
berhasil”
Sesuai
harapan
Valid
3 Memilih data
BKU yang
akan di ubah
dan mengubah
sesuai yang di
inginkan lalu klik
“Ubah”
No bukti
(benar)
dan data
sudah di
ubah
Menampilkan
pesan
“ Data berhasil
di ubah”
Sesuai
harapan
Valid
4 Memilih data
BKU yang
ingin di hapus
kemudian klik
“Hapus”
No bukti
(benar)
Menampilkan
pesan
“ Data berhasil
di hapus”
Sesuai
harapan
Valid
138
3.5.3. Spesifikasi Hardware dan Software
1. Hardware (perangkat Keras)
Komponen perangkat keras adalah terdiri dari unsur-unsur yang terdiri
dari perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu proses kerja
manusia (brainware) dan bersifat fisik.
Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan adalah sabagai berikut :
a. Processor : Intel(R) Celeron (R) CPU N2840 @2.16GHz1.10Ghz
(2 CPUs), ~2.2GHz
b. Memory (RAM) : 2 GBR
c. Monitor : 14 ”
d. Harddisk : 20 GB
e. Mouse : PS/2
f. Keyboard : 83 Keys
g. Printer : Cannon IP 2770
2. Software (perangkat lunak)
Komponen perangkat lunak adalah serangkaian unsur-unsur yang terdiri dari
beberapa perangkat lunak program komputer yang digunakan untuk membantu
proses kerja manusia (brainware) dan sifat non fisik.
Adapun spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
a) Sistem Operasi : Microsoft Windows 7
b) Sistem Aplikasi : Netbeans
c) Database : MySQL
d) Program Pendukung : Notepad
139
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, analisis, dan perancangan sistem pada penelitian ini
penulis telah membangun Sistem Informasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran Pembantu pada Puskesmas Karawang Kota. Berikut ini beberapa
kesimpulan yang dapat dijelaskan:
1. Sistem pengolahan laporan pertanggungjawaban bendahara BOK pada
puskesmas karawang masih dilakukan secara manual atau belum
terkomputerisasi, seperti pembuatan bukti penggunaan dana, dokumen
pengeluaran atau kwitansi, pembuatan laporan pertanggungjawaban belanja dan
pembuatan laporan realisasi dana yang masih ketik di komputer sehingga
penyusunan laporan keuangan yang sering terhambat, kesalahan pencatatan,
serta pengulangan dalam pencatatan laporan sehingga masih belum efektif.
2. Diperlukan sebuah sistem yang terkomputerisasi yang bisa mendukung dalam
pengolahan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluraran pembantu,
sehingga dalam membuat laporan lebih efektif dan akurat.
3. Dihasilkan sebuah Sistem Informasi Laporan Pertanggungjawaban yang dapat
diakses dengan mudah oleh bendahara pengeluaran untuk pengolahan laporan
atas penggunaan dana BOK.
140
4. Sistem Informasi Laporan Pertanggungjawaban memudahkan pengguna dalam
proses input data dan pencatatan pembukuan dan pembutan laporan
pertanggungjawaban.
5. Sistem Informasi Laporan Pertanggungjawaban dapat dengan mudah
menyajikan informasi terkait dokumen-dokumen untuk pelaporan
pertanggungjawaban atas pengeluaran dana seperti: bukti penggunaan dana,
dokumen pembayaran atau kwitansi, laporan pertanggungjawaban belanja
(SPTJB) dan laporan realisasi dana (LRA).
5.2. Saran
Sistem Informasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
Pembantu yang penulis rancang ini tentu masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis menyarankan beberapa hal, yaitu:
1. Untuk penelitian berikutnya bisa dilakukan dengan ruang lingkup yang lebih
luas mengenai penatausahaan bendahara pengeluaran, tidak hanya proses
pembuatan laporan SPJ nya saja, sehingga prosesnya bisa lebih komplek dan
mencangkup aspek keseluruhan dari bendahara pengeluaran terkait.
2. Untuk sistem selanjutnya dapat dikembangkan pada sistem pembukuan dan
laporan secara lebih spesifik serta tambahkan modul berita acara laporan untuk
adjust.
3. Untuk sistem informasi selanjutnya bisa diintegrasikan antara Bendahara
Pengeluaran Pembantu (BPP) dengan Bendahara Pengeluaran (BP) juga dengan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sehingga bisa tercipta sistem yang terpadu
mulai dari membuat anggaran, pembukuan dan pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA
2011, P. R. N. 21. T. (2011). Buku Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan.
Jakarta.
Alaydrus, H., Palampanga, A. M., & Yusnita, N. (2018). Laporan
Pertanggungjawaban Pengeluaran (Studi Pada 3 Skpd Di Kabupaten Donggala).
E Jurnal Katalogis, 6(1), 52–62. https://doi.org/ISSN: 2302-2019
Aswadi, M. (2015). DATABASE DASAR WITH XAMPP. Surabaya: CV. Garuda Mas
Sejahtera.
Fathansyah. (2015). BASIS DATA (Revisi Ked). Bandung: BI-Obses.
Hutahaean, J. (2017). KONSEP SISTEM INFORMASI. Yogyakarta: Deepublish.
Kieso, Donald E. Jerry J.Weygandt, P. D. K. (2014). Accounting Principles
Pengantar Akuntansi (7 Jilid 1). Jakarta: Salemba Empat.
Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit.
kumase, R., Rawis, G., & Sanger, J. B. (2016). RANCANG BANGUN APLIKASI
PELAPORAN DANA ALOKASI KHUSUS BERBASIS WEB. 13.
PP RI. (2013). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013
Tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara.
Jakarta.
Pratama, I. P. A. E. (2014). Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI-
Obses.
Rosa, Sukamto Ariani;Shalahuddin, M. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak.
Bandung: BI-Obses.
Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi Manajemen (T. A. P, Ed.). Jakarta: CV ANDI
OFFSET (Penerbit Andi).
Wahyudi. (2018). Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Keuangan Desa Pada
Kantor Desa Nanga Temenang. Retrieved May 6, 2019, from
https://repository.bsi.ac.id/index.php/repo/viewitem/18069
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Biodata Mahasiswa
NIM : 11161232
Nama Lengkap : Danang Surya Brata
Tempat / Tanggal Lahir : Wonosobo, 07 Januari 1997
Alamat Lengkap : Jl.Bendungan km.05
II. Pendidikan
a. Formal
1. MI Ma’arif Kaligowong, lulus tahun 2009
2. MTs Ma’arif Kaligowong, lulus tahun 2012
3. SMK Ma’arif 1 Kebumen, lulus tahun 2015
b. Tidak Formal
1. Kursus Komputer di AKSMI GADJAH MADA tahun 2015
III. Riwayat Pengalaman berorganisasi / pekerjaan
1. Waka Osis MI Ma’arif Kaligowong 2007/2008.
2. Waka Osis MTs Ma’arif Kaligowong 2010/2011.
3. Anggota sekaligus pengurus IPNU Ranting, Ds.Kaligowong
2011/2012.
4. Anggota IPNU SMK Ma’arif 1 Kebumen 2013/2014.
Karawang, 05 Juli 2019
Danang Surya Brata
r'%..*-.i-?E',*ffi+"
PEMERII.{TAH KABI,PATEN KARAWANG
PUSKESil,{AS IC{fu{WANG"lL.A..Yani No.67 K.arawang K^ecamatan Karawang Bara!
SURAT PERNYATAAN IANGGUI.IGJAWAB BELANJA
Nomor: /SPTJB12016
( Dibuat Untuk Melengkapi Persyaratan Pengajuan TU Nihil )
UPTD
KODE REK SKPD
TANGGAL, NO DPA
PROGMM
KEGIATAN
KLARIFIKASI BELANJA
PUSKESMAS KARAWANG
1.42.01.42.03.5.2.
4 Januari 2016 Nomor 56 DPI/2016
Upaya Kesehatan Masyarakat
KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL PUSKESMAS
Belanja Tidak Langsung / Belanja Langsung
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala UPTD Puskesmas Karawang pada SKPD Dinas Kesehatan menyatakan bahwa
saya bertanggungjawab penuh atas segala pengeluaran yang diajukan ke Eendahara Umum Daeruh (BUD) / Kuasa BUD telah
dibayar Lunas oleh Bendahara Pengeluaran / Bendahara Pengeluaran Pembantu kepada yang berhak menerima perincian sebagai
berikut :
NoKOOE REKENING
(Jenis)PEilERflfiA URlIAilI
BUKTI
JU*LATITA}.IGGAL
EOfi$IIAr'tst
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
6
7
B
I
10
11
12
_41
02l01
n,ln,
I*lo'
02101
02jo1
02101
,lo,
,rlfi
02l01
oz ior
*lo,
ozlo,n.lnr
j
+2
42
)n
42
42
AN
42
+2
42
42
4.2
42
4?.
03
03
n1
UJ
n1
03
03
03
03
1-U
,1,
,1,
-t ^711
,1,
,l;clq
.1,
Et aJt l
512i,t t
L
I
2
1
2
2
2
Z
2
2.!
rla2
rr loz
I
,,l;,,lo,
.,l*
'ul*15l 04
,ul*
t:i:,ul*;Ji:x!
Ca$aing lntan
Karawang
Cathering lntan
Kamwang
Cathering Ifian
Karawang
Cathering lntan
KarasafiS
Cathering lntan
Karawang
Olivia t rafk
An.Edy J dkk
(50 otg )
An.Dad* J dkk
(90 org )
An.Dadah J dkk
I rsurll l
An.A.Chandra R dkk
(45 org )
A*,dr[ki Edkk
(15org )
An.Evi Mei
;"! =yt
luli,
yar helanja makan minum dalam rangka
muan Lokbultgl 21 Januari 2016
Lyar belanja makan minum dalam rangka
lmuan Lokbul tgl 24 Februari 2016
yar belailja |nakan il)irlun] dalaill IarBka
:muan LOKMIN TW I tgl 4 Maret 2016
Lyar belanja makan minum dalam rangka
xnuan Lakbul gl 15 Msd?016yar belania makan minum dalam rangka
rmuan Pembinaan Kader Pos PIN Maret 2016
ryarbelanla nukan minum dahm rarqka
lmuan pelaksanaan PIN Polio
yar transport peserta rapat pertemuan
MIN TW I tgl.4 Marct 20tE
yar trafiSort peserfa rapat pertsnuair
rbinaan utk Kader Pos PIN
lyar transport peserta pelaksanaan
tulio bln tubrei2016 rinh$t Kader pmy
Lyar fansport peserta pelaksanaan
Polio bln Maret 201 6 untuk Petugas Puskesmas
ra: Ltx)s{L:)n t:}*q:ria 1*. i,ii:iQi1.;i
Folio bln Marei 2016 untuk Superviwr
ryartransport Petugas Pemantauan PIN Polio
",1r hrrrrrrl.l ff".5r; l.xecping Poila
7 Maret2016
7 Maret2016
7 Maret 2016
18 [4aet 2016
7 Maret 20'16
8lvbet2016
7 Maret 2016
f Marff2[t6
15 Maret20'16
15 Maret 2016
i5 ii4.irci;1i1$
15 Marel2016
15 Manit 2fl16
zIt/2016
3/ilt/2016
6/ilt/2016
f3il8016
4tfit2a16
B/1fl/2016
7ilil12016
s/ilUXl'r6
8/ill/2016
sflil2016
1 1/ily2016
1il|V?_016
Rp 1,000,000
Rp 1,000,000
Rp 1,750,000
Rp 1,000,000
Rp 2,100,000
Rp 1,800,000
Rp 2,000,000
Rp 3,600,000
Rp 5,400,000
Rp 2,2s0,000
Ep 7$r,txl0
Rp 50,000
Rp 50,000
JUMLAH 2z750,000
*r$rk i+i+-lgi*p.ai ir!r;i:i'.llir;ir;*1, !:.1-;a-r'i;r;;:; f.+i,+;1.i"rr;', .::r!itl,: i-:ni.-qri.r,:.;:!i,ift!";f -i:::'-
Demikian Surat Pemyalaan ini dibuat dengan sebenamya
a-fD
fDF
9'NN!..\Snos
moF-{Z@
Z-{Cz
xa.r'-t .I]ulmL.l)
=>J; tt1
-2.r;>ar<r(Y,- ft1 v
=(,nCrrlI-_Lvf>;o4>tnt-zzt-_mD{pv==6,;*m'<O:Z-,2<_EE;P==>YIAz^->]1z.>c.3>'!ZNOC;Fr*-
Cz>Zo
vzNoP
e{EF
aataQstra
TaEas9tTcr.trEEai$
=E-
H
rt
xc>-pfr1>g2s]jczAJJTn
Vr
1,P
=Etrft2 r.rt
EB
biarotSr=
(-)P=</?\(ranjx^a.;xi{of)-r?o(t
6
z
!gtrt2ttt
==
01 lvl!NgrPoo-\'olJS ;'r \'l to ItJ (o -\:- }JJo xE rur
o{.u=oou -\. l\)
\.1 -v5 -ul:., NJ
E!it)N}
N(o
6)
T'IrI
{n
zz
PPoo--
xh ttsw!=73, ErF *-S=*
\tI {trP9OOc@OI,
PHHPtsooooo--14-
xxxxx
HtsIJEW))J))oJ oJ o, o, oJ
=.4:r1=-:
(, u! l, tJl (J|
PPPP9oc)o(foae9eoOOOOO
ttn,2(.l>+-
.:
,l{.
ts(rtgCc)
Ol (,(, tnO(f
o()o
t\)H(n(ro(,O(fOObilbbOOOOOOOO
{JI()ooO
=F+
rtnoO;-Oo
NtsOIL^]Lr(J1(rc)lJrtjl(Jl99PP?PPOOOOOO(foooocc)oOOOOCOO
(,EE' bDCf=Ebz
gP
zg
zoz
UUUU9Uooooooo&lOrN(r(f(.|)9|IEOTLr,OlAlNrlOlOtsOrH\o00!{oooots!Fr{{!o{fic)0|\I(rt^oF!-'FO{*JFOCT(rqt,F o gr {,^l \,1 l,r 5HIJtsFCOtstOo()oooot^,Htr(}O{Ol.r)
=o3of,7tlIxtnz2
xsao3_(o-tB
=?o,o>=5<@(D(oFs, =.B'
I-+(D(o3G) o,
o=@6:
EproYYE*<N) )>o-
x
@(D:x=8,grY-ag) nJu@-tr-(D
(o(D
=G)n=-oo=gN)o):3oC
z.:o-i(D(c, =€r) =-F. <
QEo !2.
EEs6o"<<n u)lu oo^Jo(D
'tm==G,x{=xEEE agc};
z>'niEE*=EEG)=m-iEP>=
tEx=>F9e==ESs="3,62EsSuwfr.l-CSBHF=B#E==->2EEE=*,P.Wa,
ES Eecb===Iotr!*r>ZCET,E@
'I,rfix>crrm-a=g3x7t
=z,r,
-+(D
*E(cI
ltR
EgJ
'teJ
4,GTGacE.9lJ
Ill
(-
=
-
zoxoQo7o
CD
FSF'ttr
I$e
ail=3,.=U)x
ht
tnE-a(Do.=o6e_
(,, TD
=
C)}| G}(}
l-
o(dxxgxa1o\Iaoc
(rl
{B=C"EsE-{
7G
--to'oOo
_zp
-t-Caoo
a =t?r-=
n.
x(D+(!il=(clq,J
3==. o,.83x- !,lla =JA
;1or Y(Dr=(s.d< o,s,eg =J(O<q5 g 6
X PE. B-F--'+A s,
=EEqB "Fgsg=rEr f'I'
-t
lo-Z-11--II-ol-' t;tjl(D(o I=6) ICDel=.-t_8Balp€H-+<r$[>8k-lxlx
N)o@
r,(D
q!l-!oilr_TC(D==qr(l:. q6aE*PHPET&=oB'=
as't=
#Cil.lr.NK40Cri=_-log5tu:g4LPdr.nC,cn(.l-l
Recommended