View
10.839
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
OLEH” KELOMPOK III
Miswar RohansyahDwi Fanny wichaksanaA s d a r
KEWAJIBAN
Apakah kewajiban itu ?
Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari keharusan saat ini dari suatu entitas untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai akibat transaksi atau kejadian yang telah lalu
Menjadi pengorbanan sumber ekonomik yang cukup pasti di masa depan (probable future sacrifices of economic benefits).
Menjadi kewajiban saat ini atau perioda ini (present obligation) untuk menyerahkan kas, barang, atau jasa di masa datang.
Terjadi karena transaksi masa lalu.
Penggolongan kewajiban
Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
Kewajiban Lancar (current liabilities)
hutang Jangka Panjang (long-trem debt)
Pengakuan
Pengakuan
Kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi yang sebelumnya terjadi. Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu definisi, keterukuran, keterandalan, dan keberpautan.
Penyajian kewajiban
penyajian kewajiban lancar
dalam praktek, kewajiban lancar biasanya dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada nilai penuh jatuh temponya. Karena singkatnya priode waktu yang terlibat, yang sering kali kurang dari satu tahun. Maka perbedaan antara nilai sekarang kewajiban lancar dan nilai jatuh temponya biasanya tidak besar. Akun kewajiban lancar biasanya disajikan sbagai klasifikasi pertama dalam kelompok kewajiban dan ekuitas pemegang saham di neraca. Dalam kelompok kewajiban lancar akun-akun itu dapat dicantumkan menurut jatuh temponya, dalam jumlah yang menurun, atau menurut prefensi likuiditasnya.
Penyajian hutang jangka panjang
Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar seringkali hanya melaporkan satu akun dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta skedul dalam catatan yang menyertainya
Kewajiban Kontijensi
Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan atau
Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena :
- tidak terdapat kemungkinan besar (not probable) perusahaan
mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomis (selanjutnya disebut sebagai”sumber daya’) untuk
menyelesaikan kewajibannya atau
- jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Keuntungan kontinjensi
Keuntungan kontinjensi (gain contingencies) adalah klaim atau hak untuk menerima aktiva (atau memiliki kewajiban yang menurun) yang keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya akan menjadi sah. Jenis keuntungan kontoinjensi yang khas adalah :
Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadia, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya.
Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak
Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan
Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan
Kerugian Kontinjensi Kerugian kontingensi (loss
contiengencies) adalah situasi yang melibatkan ketidakpastian atas kemungkinan terjadinya kerugian. Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut defenisinya disebut sebagai kewajiban kontinjen
Apabila terdapat kerugian kontinjensi, maka kemungkinan bahwa kejadian di masa depan akan menguatkan terjadinya kewajiban dapat berkisar dari sangat mungkin hingga kurang mungkin.
PENGUKURAN, PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN KONTINJENSI
Pengukuran “ Besaran kewajiban kontingensi tidak dapat diukur secara eksak. Untuk itu diperlukan pertimbangan profesional oleh pihak yang berkompeten
Penyajian dan pengungkaopan “Kewajiban kontingensi tidak disajikan pada neraca, namun demikian harus mengungkapkan kewajiban kontingensi pada Catatan atas Laporan Keuangan untuk setiap jenis kewajiban kontingensi pada tanggal neraca
Pengungkapan tersebut dapat meliputi:
1. karakteristik kewajiban kontingensi;
2. estimasi dari dampak finansial yang diukur;
3. indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu aruskeluar sumber daya;
4. kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga
Kewajiban diestimasi
Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Kewajiban diestimasi dapat dibedakan dari kewajiban lain, seperti utang dagang dan akrual, karena pada kewajiban diestimasi terdapat ketidakpastian mengenai waktu atau jumlah yang harus dikeluarkan pada masa datang untuk menyelesaikan kewajiban diestimasi tersebut.
Pengakuan diestimasi
Kewajiban diestimasi harus diakui apabila ketiga kondisi berikut dipenuhi:
perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu;
besarkemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebutmengakibatkan arus keluar sumber daya; dan
estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat
Pengungkapan diestimasi
Untuk setiap jenis kewajiban diestimasi, entitas harus mengungkapkan:
1. nilai tercatat pada awal dan akhir periode;2. kewajiban diestimasi tambahan yang dibuat dalam
periode bersangkutan, termasuk peningkatan jumlah pada kewajiban diestimasi yang ada;
3. jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada kewajiban diestimasi selama periode bersangkutan;
4. jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan; dan
5. peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul karena berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto.ormasi komparatif tidak diharuskan.
Hubungan antara kewajiban diestimasi dan kewajiban kontinjensi (PSAK)
Secara umum, semua kewajiban diestimasi bersifat kontinjensi karena tidak pasti dalam jumlah atau waktu. Tetapi dalam pernyataan ini istilah kontijensi digunakan untuk kewajiban dan aktiva yang tidak diakui karena keberadaannya baru dapat dipastikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih yang tidak pasti pada masa datang dan tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Disamping itu istilah kontinjensi digunakan untuk kewajiban yang tidak memenuhi kriteria pengakuan.
Kewajiban diestimasi diakui sebagai kewajiban (dengan asumsi dapat dibuat estimasi andal) karena kewajiban diestimasi tersebut merupakan kewajiban masa kini dan kemungkinan besar (probable) mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.
EKUITAS
DEFINISIIstilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih perusahaan. Secara sederhana, ia diformulasikan sebagai total aktiva dikurangi total pasiva. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada
Komponen Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemilik tercermin dalam neraca terdiri dari:
Modal di setor Tambahan modal disetor Laba ditahan
BENTUK PERUSAHAAN
Terdapat beberapa bentuk perusahaan yaitu perusahaan perorangan, persekutuan dan perseroan terbatas serta koperasi. Walaupun secara hukum perusahaan perseorangan tidak diakui sebagai entitas yang terpisah dengan pemiliknya, namun menurut pandangan akuntansi perusahaan perorangan terpisah dari pemiliknya. Perseroan terbatas menurut pandangan hukum merupakan entitas yang dapat melakukan kegiatan seperti manusia sehingga dapat dikatakan bahwa PT merupakan entitas buatan (artificial entity). Pada bab ini pembahasan ditekankan pada perseroan terbatas.
Karakteristik Perseroan Terbatas
Perseroan adalah bentuk perusahaan yang kepemilikannya terbagi atas sejumlah saham. Dengan demikian pemilik dari usaha perseroan adalah lebih dari satu dengan jumlah kepemilikan tercermin pada jumlah saham yang dipegangnya. Perseroan dapat diklasifikasikan dari segi kepemilikannya sebagaiberikut
Perseroan sektor masyarakat/publik perseroan jenis ini saham-sahamnya dimiliki oleh unit-unit pemerintahatau operasi bisnis yang dimiliki unit-unit pemerintah.
perseroan sektor swastai. Bukan sahamii. Saham
a. Perseroan tertutup (non-publik)b. Perseroan terbuka (perusahaan publik ):
Saham preferen Keunggulan• diprioritaskan dari saham biasa dalam hal
terjadi likuidasi• Dividen tetap• Dapat memiliki beragam variasi dividen• Diproritaskan dari saham biasa dalam
pembayaran dividen Kelemahan• Perioritas setelah hutang dalam hal jika
terjadidilikuidasi• Dividen dapat ditunda pembayarannya• Tidak memiliki hak suara
Saham biasa
Keunggulan hak suara• Pemilihan dewan direksi• Pemilihan aktivitas manajemen yang
signifikan hak atas sisa laba (setelah preferent
stock) kelemahan
Perioritas terakhir ketika likuidasi Tidak ada jaminan return
Akuntansi Untuk Penerbitan Saham
Saham preferen atau saham biasa
Akun ini memperlihatkan jenis saham yang diterbitkan dengan nilai parinya.akun ini dikredit ketika saham pertama kali diterbitkan, dan tidak ada penambahan ayat jurnal pada akun ini kecuali ada penambahan saham yang diterbitkan atau adanya penarikan saham.
Tambahan modal disetor
akun ini menunjukkan kelebihan modal disetor di atas nilai pari saham.tambahan modal disetor ini meliputi agio saham atau disagio saham
Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Berbentuk PT Unsur penambahan modal disetor PT
Akun tambahan modal disetor terdiri dari berbagai macam unsur penambah modal, seperti; agio saham, tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih rendah dari pada jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya, tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor dan lain sebagainya
Pencatatan penambahan modal disetor PT Jumlah uang yang diterima. Setoran saham dalam bentuk uang, sesuai transaksi nyata
• besarnya tagihan yang timbul atau hutang yang dikonversi menjadi modal.
• Setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga wajar saham
• Nilai wajar aktiva bukan kas yang diterima
• Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng
Pencatatan pengurangan modal disetor PT
Pengurangan modal disetor lazimnya dicatat berdasarkan
a. Jumlah uang yang dibayarkan; atau
b. Besarnya hutang yang timbul; atau
c. Nilai wajar aktiva bukan kas yang diserahkan.
Penebusan/penarikan kembali modal saham PT• Perolehan kembali saham beredar dengan cost
method • Perolehan kembali saham beredar dengan par value
method • Perolehan kembali saham sumbangan
Dividen
Jenis-jenis dividen• Deviden tunai• Dividen propertii• Dividen skrip• Dividen likuidasi• Dividen saham
Bentuk pembagian dividen
kewajiban perusahaan untuk membagi dividen timbul pada saat deklarasi dividen, dan dengan demikian pada saat tersebut saldo laba akan dibebani dengan jumlah dividen termaksud. kewajiban yang timbul lazimnya disajikan dalam kelompok kewajiban lancar
Penyajian Dan Pengungkapan
Penyajian ekuitasPenyajian ekuitas dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pada akta pendirian perusahaan dan peraturan yang berlaku serta menggambarkanhubungan keuangan yang ada. Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor, nilai nominal danbanyaknya saham untuk setiap jenis saham harus dinyatakan dalam neraca.
Penyajian dan pengungkapan saldo laba Pengungkapan saldo laba harus Meliputi:a) Pengungkapan penjatahan (apropriasi) dan pemisahan
saldo labab) Peraturan, perikatan, batasan dan jumlah batasan di
sekitar saldo laba, harusdiungkapkanc) Perubahan saldo laba karena penggabungan usaha
dengan metode penyatuan kepentingan (pooling of interests).
d) koreksi masa lalu, baik bruto maupun netosetelah pajake) Pengungkapan jumlah dividen dan dividen per lembar
sahamf) Tunggakan divideng) Pengungkapan deklarasi dividen setelah tanggal neracah) Pengungkapan dividen saham dan pecah-saham
Pengungkapan peristiwa setelah tanggal neraca
kewajiban pengungkapan kejadian penting setelah tanggal laporan keuangan dalam catatan atas laporan keuangan, seperti penjualan saham besar-besaran,deklarasi dividen setelah tanggal neraca sebelum tanggal pendapat akuntanindependen, rekapitalisasi dan transaksi modal yang lain.
Recommended