Kesultanan gowa tallo

Preview:

Citation preview

KESULTANAN GOWA-TALLO(Makassar)

Anggota Kelompok :Aulia Permata Seviera/09El Fajriyah Auliya Putri/16Helmi Fitrananda Putra/20Karliyn Ayu Angelina Marpaung/22Rafqi Agatha Anugrah/30X-MIA 3

Pendahuluan

Gambar dibawah ini merupakan peta Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pada abad 16 terdapat beberapa kerajaan di antaranya Gowa, Tallo, Bone, Sopeng, Wajo dan Sidenreng. Untuk mengetahui letak kerajaan-kerajaan tersebut, silahkan Anda amati gambar tersebut.

Masing-masing kerajaan tersebut membentuk persekutuan sesuai dengan pilihan masing-masing.

Salah satunya adalah kerajaan Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun 1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan

yang lebih dikenal dengan sebutan kerajaan Makasar.

Peta Sulawesi Selatan

Sumber dan LokasiKesultanan

Makassar (Gowa-Tallo) merupakan

kesultanan Islam di Sulawesi bagian

selatan pada abad ke-16 Masehi. Mulanya kesultanan ini masih terdiri atas sejumlah kerajaan kecil yang saling bertikai. Cikal

bakal Kesultanan Makassar adalah dua

kerajaan kecil bernama Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo yang

terletak di semenanjung barat-

daya Sulawesi

Secara geografis daerah Sulawesi

Selatan memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di jalur

pelayaran (perdagangan

Nusantara). Bahkan daerah Makasar menjadi pusat

persinggahan para pedagang baik yang

berasal dari Indonesia bagian Timur maupun

yang berasal dari Indonesia bagian

Barat.

Perkembangan Islam Raja Makasar yang pertama memeluk agama islam adalah Karaeng Matoaya (Raja Gowa) yang bergelar Sultan Alaudin yang memerintah Makassar tahun pada 1593-1639

Raja yang Memerintah

2. Sultan Muhammad Said (1639-1653 M).Pada Pemerintahan Sultan Muhammad Said, perkembangan Makassar maju pesat. Sultah Muhammad Said juga pernah mengirimkan pasukan ke Maluku untuk membantu rakyat Maluku berperang melawan Belanda.

1. Sultan Alauddin (1591-1629M).Sultan Alauddin sebelumnya bernama asli Karaeng Matowaya Tumamenaga Ri Agamanna dan merupakan raja Makassar pertama yang memeluk agama Islam.Pada pemerintahan Sultan Alauddin, Kerajaan Makassar mulai terjun dalam dunia pelayaran dan perdagangan.

3. Sultan Hasanuddin (1653-1669M). Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Makassar mencapai masa kejayaan. Makassar berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan memperluas wilayah kekuasaannya ke Nusa Tenggara (Sumbawa dan sebagian Flores).Hasanuddin mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur, karena keberaniannya dan semangat perjuangannya untuk Makassar menjadi besar.

Kehidupan PolitikKerajaan Makasar mencapai puncak

kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Hasannudin (1653 – 1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasil

memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur serta daerah-daerah yang dapat

menunjang keperluan perdagangan Makasar.

Perluasan daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa

Tenggara Barat.

Wilayah kekuasaan Kesultanan Makassar

Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, seluruh jalur perdagangan di wilayah timur dapat dikuasai oleh Kesultanan Makassar. Namun, Sultan Hasanuddin terkenal sebagai Raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh sebab itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan VOC yang telah berkuasa di Ambon.

Ketidaksenangan Sultan Hasanuddin terhadap VOC menyebabkan terjadinya peperangan. Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan politik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar). Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepada VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.

Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaan Makasar. Dan secara

terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang

isinya tentu sangat merugikan kerajaan Makasar.

Perjanjian Bongaya• VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie), yaitu

kompeni dagang Belanda memperoleh hak monopoli dagang di Makassar.

• Belanda dapat mendirikan benteng di pusat Kerajaan Makassar yang diberi nama Benteng Rotterdam.

• Makassar harus melepaskan daerah kekuasaannya seperti Bone dan pulau-pulau di luar wilayah Makassar.

• Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.

Kehidupan EkonomiLetak Kerajaan Makassar sangat strategis, yaitu ditengah-tengah jalur

perdagangan antata Maluku dan Malaka, sehingga kerajaan tersebut berkembang menjadi pusat perdagangan. Kehidupan ekonomi Kerajaan Makassar bertumpu pada kegiatan perdagangan dan pelayaran. Dengan berkembangnya Makassar sebagai pusat perdagangan diwilayah timur lndonesia mengakibatkan pedagang-pedagang asing (Portugis, lnggris dan Denmark) berdagang di Makassar. Dengan kapal jenis pinisi dan lambo, para pedagang Makassar memegang peran penting dalam perdagangan di lndonesia. Untuk mengatur pelayaran dan perdagangan, Kerajaan Makassar menyusun hukum perniagaan yang disebut Ade Allopiloping Bicaranna Pabbahi’e.

Kehidupan Sosial

Orang Makassar dikenal sebagai pelaut ulung, transportasi yang digunakan adalah perahu Pinisi. Mereka berani menyeberang lautan menuju negara-negara yang sangat jauh bahkan sampai Madagaskar dan Afrika Selatan. Masuknya agama Islam dan maraknya perdagangan di Nusantara menambah kuatnya usaha dagang yang dijalankan oleh orang Makassar. Tidaklah heran, jika saat ini orang Makassar terkenal dalam bisnis.

Kehidupan Budaya Masyarakat Makasar memiliki kebebasan untuk berusaha dalam

mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi dalam kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka anggap sakral.  Norma kehidupan masyarakat Makasar diatur berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut PANGADAKKANG. Dan masyarakat Makasar sangat percaya terhadap norma-norma tersebut.Di samping norma tersebut, masyarakat Makasar juga mengenal pelapisan sosial yang terdiri dari lapisan atas yang merupakan golongan bangsawan dan keluarganya disebut dengan “Anakarung/Karaeng” sedangkan rakyat kebanyakan disebut “to Maradeka” dan masyarakat lapisan bawah yaitu para hamba-sahaya disebut dengan golongan “Ata”

Dari segi kebudayaan, maka masyarakat Makasar banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran. Mereka terkenal sebagai pembuat kapal. Jenis kapal yang dibuat oleh orang Makasar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo.Kapal Pinisi dan Lombo merupakan kebanggaan rakyat Makasar dan terkenal sampai mancanegara

Kapal Pinisi dan Lambo

Peninggalan Kesultanan Gowa Tallo

Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum

Pandang) adalah sebuah benteng  peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang  bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna.

Mesjid Katangka didirikan pada tahun 1605 M. Sejak berdirinya telah mengalami beberapa kali  pemugaran. Pemugaran itu berturut-turut dilakukan oleh Sultan Mahmud (1818), Kadi Ibrahim (1921), Haji Mansur Daeng Limpo, Kadi Gowa (1948), dan Andi Baso, Pabbicarabutta Gowa (1962) sangat sulit mengidentifikasi bagian paling awal (asli) bangunan mesjid tertua Kerajaan Gowa ini

Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang

Masjid Katangka

Faktor Kemajuan Beberapa faktor penyebab

kemajuaan kerajaan ini adalah :• 1.     Kerajaan Makassar sebagai pusat

persinggahan para pedagang internasional.

• 2.    Kerajaan Makassar sebagai pusat perdagangan wilayah timur

Faktor Kemunduran Beberapa faktor penyebab

kemunduran kerajaan ini adalah :• 1.     Di kerajaan Makssar terjadi

pertentangan keluarga bangsawan,• 2.    Tidak ada regenerasi yang cakap.

NB : Dan salah satu hal yang menyebabkan Kesultanan Makassar hancur adalah perlawanan Makassar setelah pembuatan perjanjian Bongaya. Perlawanan tersebut menyebabkan Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran, dan Belanda berhasil menguasai Kesultanan Makassar.

APA ADA YANG INGIN DITANYAKAN?

TERIMAKASIHSEMOGA BERMANFAAT

Recommended