Kekuasaan, Otoritas dan Legitimasi -...

Preview:

Citation preview

KEKUASAAN (POWER) Hampir semua kegiatan politik menyangkut

penggunaan kekuasaan (power).

Subjek ilmiah politik adalah studi tentang kekuasaan; siapa yang memilikinya, bagaimana ia digunakan, dan apa dasar penggunaannya.

Kekuasaan adalah: kemampuan seseorang untuk mempengaruhi individu lain agar individu tersebut melakukan sesuatu yang dikehendakinya.

Steven Lukas (1974): “power is the ability to get somewone to do what they would not otherwise

Steven Lukas (Power: A Radical View, 1974)

Tiga matra kekuasaan:1. Kekuasaan berarti kemampuan untuk membuat

keputusan2. Kekuasaan tercermin dalam kemampuan untuk

membentuk suatu agenda politik dan mencegah keputusan-keputusan lain yang mestinya dibuat

3. Bentuk kekuasaan bisa berupa pengendalian terhadap pikiran orang lain dengan memanipulasi persepsi dan preferensi mereka.

PEMBUATAN KEPUTUSANRobert A. Dahl (1915 - )robert.dahl@yale.edu

(Who Governs?, 1963): Pertanyaan ttg kekuasaan adalah

siapa yang memegangnya, bagaimana ia bisa benar-benar mempengaruhi tindakan, dan dalam hal apa saja pengaruh tindakan itu terjadi.

Dalam banyak kasus, kekuasaan

terpencar di banyak titik pandangan “pluralis” mengenai kekuasaan

Thomas Hobbes (1588-1679)

Leviathan (1651):

Pemerintah yang memiliki kekuasaan mutlak (Leviathan) adalah satu-satunya penangkal bagi anarkhi dan kekacauan.

Sosok negara sebagai Leviathan

PERUMUSAN AGENDA POLITIK

Peter Bachrach & Morton Baratz (The Two Faces of Power):

“Wajah pertama” dari kekuasaan adl kemampuan membuat keputusan atau menciptakan isu politik tertentu.

“Wajah kedua” dari kekuasaan adl kemampuan untuk mencegah keluhan publik tertentu supaya tidak menjadi isu politik.

Emir Eric Schattschneider (1892-1971)

Equilibrium and Change in American Politics (1958):

“Some issues are organized into politics while others are organized out”

Kekuasaan adalah kemampuan untuk menetapkan agenda politik.

POLITIK SEBAGAI PENGENDALIAN PEMIKIRAN

(THOUGHT CONTROL)

Michel Foucault (1926-1984)

The Order of Things (1966):

Serangkaian “epistemi” telah menjadi ciri pemikiran dan praktik dalam berbagai sejarah umat menusia. Gagasan-gagasan dalam epistemi itu yang mempengaruhi kerangka pokok dan asumsi umat manusia.

Kekuasaan Vs. Otoritas

Otoritas / kewenangan: sarana untuk menjamin ketaatan dengan menghindari perlunya persuasi dan argumen rasional di satu sisi serta tekanan dan paksaan di sisi lainnya.

Jika “kekuasaan” merujuk pada kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, maka “otoritas” berarti hak untuk mempengaruhi orang lain tersebut.

Otoritas bisa bersifat “de jure” atau “de facto”.

LEGITIMASI (LEGITIMACY)

Legitimasi / keabsahan bermakna “rightfulness”;

Legitimasi adalah sifat yang menentukan bagaimana kekuasaan diwujudkan menjadi otoritas yang baik dan absah; memastikan bahwa kekuasaan ditaati karena wibawa dan bukan karena rasa takut.

Max Weber (1864-1920)Tiga sumber otoritas:1. Kekuatan kharisma;

kekuasaan yang mendasarkan diri pada pesona pribadi, berlangsung secara spontan

2. Kekuasaan tradisional; kekuasaan yang bersumber dari tradisi, kebiasaan lokal, dsb

3. Kekuasaan legal-formal; kekuasaan yang bersumber dari otoritas legal.

KRISIS DEMOKRASI LIBERAL

Jurgen Habermas (1929 - )

Legitimation Crisis (1975): Bahwa dalam demokrasi

liberal terdapat kecenderungan krisis. Proses demokrasi memaksa pemerintah untuk menanggapi tekanan publik. Ini mengakibatkan naiknya belanja publik dan meluasnya tanggungjawab negara dalam kehidupan sosial dan ekonomi rakyat.

LEGITIMASI KEKUASAAN, POLITIK DAN ILMUWAN POLITIK

Miriam Budiardjo (1925-2007):

“... saya sering merasa terjepit antara mahasiswa dan pemerintah. (Antara suara rakyat dan pemerintah). Tapi, biar sayalah yang bertanggung jawab”.

Recommended