Kekeringan Kembali Melanda P - dompetdhuafa.org filerasi (SMP dan SMA 5 tahun), hadir untuk...

Preview:

Citation preview

AsahOleh Nana MintartiDirektur Pengembangan SosialDompet Dhuafa Filantropi

Aktifa

Kekeringan Kembali Melanda

RESPON KEKERINGAN—Warga Anggong, Desa Ridogalih, Cibarusah, Bekasi, mengantre air bersih yangdidistribusikan oleh tim Disaster Management Center Dompet Dhuafa di halaman masjid setempat, Rabu(29/7). Di kawasan tersebut, kekeringan mulai melanda sejak dua bulan lalu dan mengakibatkan kesulitanstok air bersih dan lebih dari separuh petani setempat mengalami gagal panen.

epekan lebih Hari Anak Nasional berlalu. Refleksi menda lam,harapan besar, juga tak lagi bergulir. Meski begitu, inilah pekan-pekan di mana orangtua Indonesia melihat tapak-tapak kecilanak bangsa memasuki Tahun Ajaran Baru. Hari-hari sarat

harapan sedang ditabuh, sesaat setelah para orang tua –atas anjuranMenteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan,– menemani haripertama anak-anaknya masuk sekolah.

Pendidikan, kemewahan bagi sebagian keluarga Indonesia.Mencecap pendidikan formal, apalagi dengan standar kelayakan me nujuterampil hidup bahkan mandiri kelak, masih menjadi paket kemewahan.Ada lapisan terlemah bangsa yang menyekolahkan anak saja tak mampu.Sekolah atau tidak, anak-anak mereka pasti tumbuh dewasa mengisiruang-ruang kehidupan bangsa. Sementara di depan mereka terhamparproblem selain kemiskinan yaitu krisis moral.

Pendidikan, sudahlah ia mewah dan menjadi tumpuan pemba ngun anmoral. Kemiskinan menjadi tertuduh penyebab krisis moral me ruyak dikaum miskin sebuah bangsa. Dulu, Dompet Dhuafa “meneruskan” pro-gram beasiswa yang sudah biasa dijalankan berbagai lembaga. Tapitanpa proses transformasi mental dan budaya, beasiswa tak mengubahbanyak hal. Ada mimpi besar yang susah diwujudkan.

Maka impian pun diturunkan menjadi rancangan gagasan, teraktivasidan terbingkai dengan sistem yang berjalan konsisten. Dompet Dhuafamembangun “pendidikan model” untuk melayani kaum marjinal. SMARTEkselensia Indonesia (SEI), sekolah bebas biaya, ber asra ma dan aksele -rasi (SMP dan SMA 5 tahun), hadir untuk anak-anak marjinal negeri ini. DiSEI, masyarakat dapat mencermati ba gaimana “kaum terlemah” negeri inidididik moralnya, diasup intelektu a litasnya, didukung upayanya bangkitdari keterpurukan bergenerasi.

Gagasan “sekolah model,” perlu ditransformasi ke tengah bangsa ini.Sebagai bangsa besar dan beragam, pasti juga kaya kreasi dan peluang.Sekolah model, tentu dapat dikreasi dengan beragam kekhasan. Kamioptimistis, “sekolah model” dapat berupa wujud nyata inspiratif yang tidakharus kolosal, berbiaya mahal dan rumit. Sekolah model merupakan inisi-asi masyarakat.

Pesantren, produk intelektual lama, asalnya juga “sekolah marjinal”yang sukses diduplikasi alumninya di Indonesia. Semangat me nye diakanpendidikan model dengan topangan masyarakat donornya, berjaya mem-bumikan pesantren tradisional nusantara yang jejaknya terasa hinggakini. Sekolah model masa kini yang selaras situasi zaman, perlu digebyar -kan mendorong masing-masing pendonornya. Pen didikan model yangbaik memiliki konten, sistem dan juga sifat par tisipatif masyarakat untukterus eksis membangun karya.

Sabda Rasulullah SAW, perubahan terjadi di atas keberhasilan me -nge lola kaum marjinal, termasuk anak-anaknya. Pilihan membina kaummarjinal punya makna spesial. Terlebih lagi hal ini merupakan teladan da -ri Baginda Rasulullah SAW. Buahnya, kebudayaan yang memuliakanumat manusia, menjadikan ridha Allah sebagai tujuan utamanya. Di sini,Rasulullah SAW tidak membangun “institusi sekolah” tapi menyebarkankon ten pembelajarannya. Rasulullah SAW pada zamannya, me nyu -guhkan “sekolah model” untuk bangsa Arab Jahiliyah dan bagi dunia. De -ngan begitu, yang lemah pun memiliki sebuah harapan. n

Berharap dari LapisanTerlemah Bangsa

S

Pekan lalu, ramai perbincanganmengenai warga Bogor yangmenggelar shalat Istisqa atausha lat untuk meminta hujan di

La pangan Sempur. Di kota yang kondangdengan sebutan kota hujan tersebut, war -ga nya mulai resah dengan kekeringan disejumlah daerah kawasan Bogor. Bahkandebit air di sejumlah waduk utama di ne -geri ini berada di bawah ambang batas mi -nimum. Dimana kondisi tersebut sangatmengganggu irigasi ribuan hektare lahanpertanian dan terancam gagal panen.

Sebagai penopang utama siklus ke hi du -pan di bumi, keberadaan air sangatlahpenting. Selain di Bogor, kekeringan jugamelanda kawasan Cibarusah, Bekasi, JawaBarat. Bahkan menurut penuturan wargayang dihimpun tim Disaster ManagementCenter (DMC) Dompet Dhuafa, sudah lebihdari dua bulan kekeringan melanda ka wa s -an tersebut. Kawasan yang mayoritas pen - duduknya bertani tersebut sangat mem - prihatinkan, hampir 70 persen petani diCibarusah gagal panen akibat keke ringan.

“Di daerah Cibarusah ini, tak hanyasektor pertanian saja yang terganggu kare-na kekeringan. Tetapi juga kehidupan ma -syarakat, dimana warga sulit mendapat -kan akses air bersih. Sumber air di KaliCowe dan Kali Anggong yang sering mere-ka akses, airnya pun menipis dan tak layak

konsumsi,” tutur Maizar Helmi, tim responair bersih DMC Dompet Dhuafa melaluipesan singkat di sela pendistribusian 8.200liter air bersih di Cibarusah, Rabu (29/7).

Cerita dari Cibarusah dan Bogor seolahmenambah panjang daerah terdampakkekeringan di negeri ini. Perubahan iklimdisebut sebagai pemicunya. Padahal dalamperubahan iklim tersebut, campur tanganmanusia sangat kental pengaruhnya. Pem -bukaan lahan hijau yang disulap menjadibeton-beton pencakar langit dan peruma-han tanpa konsep tata kota yang jelas,tentu berpengaruh terhadap ketersediaansumber air.

Selain itu, deforestasi juga mengikisluas hutan Indonesia. Hutanlindung, hutan hujan tro-pis, dan hutan-hutankini mulai hilang. Pe -nebangan dan pem -ba lakan liar hutantanpa reboisasi jugaterus mengancamne geri ini danmem buat perma -sa lahan soal ling -kungan dan bankair semakin kom-plek.

Pekerjaan rumahdari permasalahan

yang ada tak hanya sebatas menghadirkanair untuk kebutuhan hidup saja. Tetapijuga beragam perbaikan di berbagai sektorseperti reboisasi, perbaikan lingkungandan sistem tata kelola kota yang baik. Se -hingga ke depannya negeri ini tak lagi di -hantui krisis-krisis mengenai lingkungan.Di mana kegiatan jangka panjang denganpenanaman ribuan pohon seperti yangdikampanyekan Semesta Hijau DompetDhuafa dan respon pengadaan air bersih dipelosok negeri dari program Air UntukKehidupan. Semoga dropping air sepertiyang dilakukan DMC Dompet Dhuafa diatas dapat menjadi penghapus dahagamasyarakat nusantara. n

Recommended