Kecernaan digestibility

Preview:

Citation preview

KECERNAAN (DIGESTIBILITY)

Pencernaan Zat Makanan

• Pencernaan zat makanan merupakan prosesperombakan ukuran bobot makanan secarafisik dan kimia.

• Secara fisik ukuran partikelnya menjadi lebihkecil

• Secara kimia zat akan terurai menjadi senyawayang lebih sederhana dan berbobot molekulrendah (misalnya protein menjadi asamamino)

• Perombakan secara fisik dilakukan dalammulut (hewan bergigi).

• Pada unggas terdapat alat pencernaan berotot(setalah proventikulus/lambung) yaiturempela (Gizard) yang berfungsi sebagaitempat penggilingan dengan otot dibantu grit(kerikil/pasir).

• Perombakan secara kimia menggunakanbantuan enzim yang dikeluarkan oleh saluranpencernaan (hidrolisis) dan enzim mikrobadalam saluran pencernaan (fermentasi).

1. Mulut

• Terjadi proses pengecilan ukuran partikelmakanan dengan gigi. Proses pengecilanpartikel ini tidak terjadi pada unggas.

• Proses ini dilumasi oleh saliva. Salivamengandung 99% air, 1%-nya terdiri atasmucin (zat pelicin), mineral-mineral, danenzim amilase. Amilase (ptyalin) adalah enzimpencerna karbohidrat (tidak terdapat padakucing, anjing dan kuda.

ESOFAGUS

• Tidak ada proses pencernaan. Pada unggasbefungsi sebagai tembolok, yaitu tempatmenampung sementara makanan

Lambung

• Monogastrik

1. Lambung terdiri atas kardia, fundus dan pilorus

2. Bagian fundus mengeluarkan sekresi cairanlambung yang isinya terdiri atas mucin, asamlambung (HCl), enzim pepsin, renin, lipase, tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease.

3. HCl menyebabkan pH lambung menjadi 2

• Poligastrik1. retikulo rumen• Berfungsi sebagai tempat fermentasimakanan oleh bakteri• Mampu melakukan regurgitasi (pengembalianbolus makanan yang masih kasar ke mulut untukdiremastikasi/dikunyah ulang• Hasil akhir fermentasi makanan berupa asamlemak terbang, CO2, CH4 dan sedikit asam lemaklainnya•Asetat, propionat dan butirat diserap olehdinding rumen untuk sumber energi utama.

• Protein difermentasi menjadi amonia danasam lemak terbang

• VFA dan Amonia dimanfaatkan oleh mikrobauntuk mensintesis protein tubuhnya. ProteinMikroba merupakan sumber protein untukternak yang akan dicerna di usus halus

• Terjadi sintesis sejumlah vitamin B dan K olehmikroba dan dapat diserap oleh tubuh ternakdi usus halus

2. Omasum

Tempat penyerapan air digesta

3. Abomasum

Merupakan lambung yang sama fungsinyadengan lambung non ruminansia

4 Usus Halus

• Terdiri atas 3 bagian; Duodenum, jejenumdan ileum

• Merupakan tempat penyerapan utamahasil pencernaan zat makanan

• Duodenum mengeluarkan cairan yang berfungsisebagai pelicin dan pelindung duodenum daricairan asam lambung. Juga mengeluarkan enzimenterokinase yang merubah trisinogen menjaditripsin.

• Cairan empedu fari kantung empedu di hatidikeluarkan melalui saluran empedu keduodenum. Cairan empedu mengandung garam-garam natrium dan kalium, asam empedu, zatwarna empedu, mucin dan kolesterol. Cairanempedu berfungsi sebagai pengemulsi lemak.

• Kelenjar pankreas mengeluarkan zat-zatberikut ke duodenum :

1. ion-ion karbonat konsentrasi tinggi untukmenetralisis asam lambung.

2. Enzim-enzim : Deoksiribonukease, alfa-amilase,lipase, fosfolipase, kolesterol esterase,tripsinogen.

• Mikrofili sepanjang usus halus mensekresikan cairanyang mengandung enzin-enzim :amino peptidase,dipeptidase, nukleotidase, fosfatase,monogliriserida, lipase, lesitinase, sukrase, maltase,dan laktase

5. Usus Besar dan KolonTidak mengeluarkan enzim, kecuali cairan pelicin

(mukosa)Terjadi kegiatan fermentasi oleh mikroba, dan hasilnya

vitamin B dan K tidak dapat diserap tubuh, kecualifecesnya dimakan ternak

Sangat sedikit sekali hasil pencernaan zat makanan dapatdiserap di bagian ini.

Usus besar hewan tertentu (domba, kelinci, marmot, danunta) terjadi reabsorbsi air digesta yang menyebabkanfeces lebih padat dan kering.

Ukuran sekum/kolon kuda dan kelinci sangat besar daribagian lainnya sehingga fermentasi bahan makananserat lebih besar

Kecernaan

• Adalah bagian zat makanan dari pakan yang tidakdikeskresikan dalam feses

• Bagian zat makanan dari pakan yang diserap ataudicerna oleh tubuh dari saluran pencernaan

• Satuan pengukurannya disebut KOEFESIEN CERNAyang penyajiannya dalam satuan persen (%)

• Hal-hal yang terlibat dalam pengukurankecernaan adalah :

1. Pakan atau ransum yang akan diuji

2. Ternak

3. Analisis Kimia (Proksimat)

4. Prosedur

• Penggunaan ternak sebaiknya :

1.Hewan jantan, karena kemudahnnyamemisahkan feces dengan urine (penggunaankantong Urine

2. Dipilih yang sehat dan jinak

3. Menggunakan kandang khusus, Kandangmetabolisme (60x120 cm) terdapat fasilitasmempermudah koleksi fese, pakan urin danair.

• Uji kecernaan pada Unggas mempunyaimasalah (terutama kecernaan protein). Fecesdan urine dikeluarkan bersama KLOAKA, makaperlu dilakukan 2 alternatif pemecahannya :

1. Nitrogen dari urine (berupa ASAM URAT)dianalisis secara kimia, kemudian dijadikankoleksi terhadap nitrogen feces.

2. Dilakukan pembedahan dengan memisahkansaluran urine dan feces

Pengukuran Kecernaan

1. Pendahukuan, 7-10 hari bertujuan untuk :

a) Pembiasaan terhadap pakan yang diuji

b) menghilangkan pengaruh pakansebelumnya.

2. Koleksi, 5-15 hari

a) Pencatatan jumlah konsumsi pakan setiaphari

b) Pencatatan jumlah produksi feces setiap hari

c) Pengambilan dan pencatatan cuplikan feces sebanyak 10% dari produksi feces harian.

d) Cuplikan feces dikeringkan jemurkan setiaphari

e) Cuplikan feces disatukan selama periodepengamatan

f) Cuplikan feces dan pakan atau ransumdianalisis kimia dan energinya.

• Rumus untuk mendapatkan jumlah Ekresi rata-rataBahan Kering Feces Harian (EBKFH) untuk satu ekorternak percobaan.

• EBKFH = (A) x (B) x (D)

(C) x (E)

A = % kandungan bahan kering total cuplikan feceskering jemur

B = Berat total cuplikan Feces Kering jemur (g)

C = Berat total cuplikan feces basah (segar/g)

D = Berat total produksi feces (Kilogram atau gram)

E = Lamanya periode koleksi (hari)

• Untuk mendapatkan jumlah ekskresi rata-ratazat makanannya (Abu, PK, Lk, SK, BETN)tinggal mengganti nilai (A) sesuai dengan hasilanalisis kimia tersebut (Hasil analisisberdasarkan kering jemur)

BK BO PK LK SK BETN

Komposisi Kimia (%BK)

Hijauan (%) 89,1 10,1 1,5 33,0 44,3

Feces (%) 87,0 11,0 1,6 31,0 43,4

Perhitungan

Jumlah Konsumsi (kg) 6,00 5,35 0,61 0,09 1,98 2,67

Jumlah Ekskresi (kg) 2,50 2,18 0,28 0,04 0,78 1,59

Jumlah dicerna (kg) 3,50 3,17 0,33 0,05 1,20 1,58

Koefesien Cerna (%) 58,3 59,3 54,1 55,6 60,6 59,2

Contoh : Hasil Percobaan Kecernaan dengan 5 ekor sapiterhadap Hijauan yang Dicincang

• Koefisien Cerna (%) adalah

Zat mak. Yg Dikon-Zat mak. Yg Dieks x 100%

Zat mak yang Dikonsumsi

Jumlah Zat Makanan yang Dicerna x 100%

Zat Makanan yang Dikonsumsi

• Catatan :

Untuk mendapatkan nilai kecernaan satu bahanpakan dari ransum (karena memberi pakan padaternak untuk beberapa bahan tertentu tidak bisadiberikan secara tersendiri), maka pakan utamnyaharus diketahui dulu nilai kecernaannya (misalnyarumput), lalu kecernaan bahan yang diuji dihitungsebagai berikut :

misalnya jagung untuk ternak ruminansia yangberpakan utamanya rumput diperoleh databerikut :

Tambahkan konsumsi bahan kering jagung -= 1 kg, tambhan ekskresi bahan kering feces = 2,75-2,5 = 0,25 kg

Koef cerna BK = 1-0,25 x 100% = 75%

1

2. Koleksi Feses secara total tidak perludilakukan bila kita menggunakan INDIKATOR, maka rumusnya sebagai berikut :

KoCe = 100-(100 % I Mak x % ZM dlm feces)

% I Fes % ZM Mak

Faktor yang MempengaruhiKoefesien Cerna

1. Komposisi makanan

2. Keofesien cerna semu Protein kasar

3. Lemak

4. Komposisi Ransum

5. Penyiapan Makanan

6. Faktor Ternak

7. Jumlah Makanan

Recommended