View
46
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp.M. MPHDirektur Pelayanan Kesehatan Rujukan
KEBIJAKAN SISTEM RUJUKAN
BERBASIS KOMPETENSI
Disampaikan pada WORKSHOP SISTEM INFORMASIJAKARTA, 26 Juni 2019
ARAH KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN
Regulasi Bidang Kesehatan →Memperbaiki Disparitas Terhadap Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
PENINGKATAN MUTU• AKREDITASI FASYANKES• PENGUKURAN MUTU
YANKES
PENINGKATAN AKSES• SARANA• PRASARANA• ALAT KESEHATAN• SISTEM PELAYANAN• SUMBER DAYA
MANUSIA• PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
3
Rumah Sakit
RUMAH SAKIT DI INDONESIA(BERDASARKAN KELAS)
KONDISI RUMAH SAKIT
Data : WEB KARS, 31 Maret 2019
2.824
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D dan DPratama
Belumditetapkan
61
421
1458
817
67
19 33 45 50 91 119 141
525565
1224
KEMENTERIANLAIN
KEMENKES POLRI BUMN PEMDA KOTA TNI PEMDAPROVINSI
PEMDAKABUPATEN
SWASTA NONPROFIT
SWASTA
875
42
124
167
719 PERDANA
DASAR
MADYA
UTAMA
PARIPURNA
79,6%2.248 RSSumber: RS Online 19 Juni 2019
Sumber: RS Online 19 Juni 2019
Sumber: KARS, 19 Juni 2019
DISPARITAS KONDISI PERUMAH SAKITAN DI INDONESIA
SUPPLY - DEMAND
SARANA PRASARANA
SUMBER DAYA MANUSIA
MUTU PRLAYANAN
BIAYA
AKSES →SEBARAN
KELAS RUMAH SAKIT
MUTU → SEBARAN
CAPAIAN AKREDITASI
KEBUTUHAN PELAYANAN
KESEHATAN TIDAK
TERPENUHI
BIAYA LEBIH MAHAL
UNTUK BISA MEMENUHI
KEBUTUHANNYA
PREMI SAMA, KOMPENSASI
BELUM JELAS
wilayah timur dan DTPK
VARIASI FISKAL
VARIASI PAD4
Peningkatan Kompetensi FasilitasPelayananKesehatan
RegulasiSistem RujukanBerbasisKompetensi
RegionalisasiSistem Rujukan: Pergub/Perbup/Perwal
PengembanganPelayanan KesehatanRujukanBerbasis IT : SISRUTE
PenguatanSistem Rujukan
Strategi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
6
KEWENANGAN FASYANKES
RS
Kelas A
RS KELAS B, C, D
FKTP
RS di Wilayah Kab/KotaBerjenjang sesuai Ketersediaan Layananyang dimiliki
RS Khusus Ibu dan AnakRS Rujukan NasionalRS Rujukan Provinsi
RS Rujukan Regional
PENATAAN SISTIM RUJUKAN BERJENJANG BERBASIS KOMPETENSI
• KewenanganPelayanan(Severity Level)
• SDM
• Sarana Prasaranadan AlatKesehatan
• Penunjang Diagnosa
• Obat-Obat
PENTING :• ASAS PORTABILITAS• KOMPETENSI FASYANKES• KOMUNIKASI RUJUKAN
RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI
PENANGANAN PENYAKIT
7
Kewenangan KlinisPPK IPPK IIPPK III
Bukan Hanya KetersediaanDokter Spesialis
Rujukan Berbasis Kompetensi Penanganan
Penyakit
ORGANISASI PROFESI
SISRUTE
❑FKTP
❑FKRTL
Permenkes 56 Tahun 2014
• SDM
• Sarana Prasarana danAlat Kesehatan
• Penunjang Diagnosa
• Obat-Obat
Keberhasilan Rujukan banyakfaktor yang dipertimbangkan dan sangat tergantung pada :a. Pemenuhan Kebutuhan
Medis pasien yang sangatterkait dengan
b. Kemudahan Akses (Waktu, Biaya dan KeterlambatanLayanan Kesehatan)
c. Portabilitas (tidak dapatdibatasi dengan jarak/ geografis/ wilayah)
d. Pengendalian Biaya
BERBASIS KOMPETENSI FASKES ARAH PERUBAHAN
RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI • SISRUTE AKANMEMBACAKEBUTUHAN MEDISPASIEN DANDISESUAIKANKOMPETENSI FASILITASKESEHATAN
• SISRUTE SUDAHBERISIKAN TATALAKSANA PENYAKITDENGAN KRITERIARUJUKAN DAN RUJUKBALIK
ADA 707 PENYAKIT DENGAN KRITERIA
RUJUK DAN RUJUK BALIK → DITETAPKAN OLEH ORGANISASI PROFESI
• Perijinan rumahsakit
• Jenis dan jumlah SDM
• Kewenangan SDM
• Sarana, Prasarana dan Alatkesehatan
• Kewenangan Faskes
• Proporsi tempat tidur
• Ijin khusus penyelenggaraan
• Reviuw kelas rumahsakit
• Pendelegasian
Penetapan Klasifikasi berdasarkan Pelayanan, SDM, Peralatan, Bangunan dan Prasarana
KELAS RS
Rumah Sakit Umum
(Kelas A,B,C dan D)
Rumah Sakit Khusus
(Kelas A,B,C)
Penetapankelas RS
mengacu pada standar dan
kriteria sesuaiPermenkes No 56 Tahun 2014
UU No. 44/2009 tentang RS• Pelayanan berjenjang→ fungsi rujukan• Kelas RS
Arah perubahan PMK 56/2014
Mengarah pada satu tempat kerja (Monoloyalitas)
ReviuKelas RS sebagaibentukbinwas
TARGET RPJMN 2020-2024PROVINSI YANG MENERAPKAN RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI
MELALUI SISTEM DIGITAL
5PROVINSI
10 PROVINSI
15 PROVINSI
20 PROVINSI
25 PROVINSI
2022
2021
2020
20232024
DEFINISI SISTEM RUJUKAN
Sistem rujukan Yankes terintegrasi merupakan integrasi Yankes primer, sekunder dan tersier melalui suatu sistem rujukan
Sistem Rujukan Yankes peroranganmerupakan Pengaturanpelimpahan keseluruhan atau sebagian wewenang dan tanggung jawab Yankes secara timbal balik.
Sistem rujukan Yankes perorangandilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan Kompetensi dan kebutuhan medis pasien.
STRATIFIKASI Yankes
A. Yankes masyarakat
Kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah danmenanggulangi timbulmnya masalah kesehatan di masyarakat
B. Yankes perseorangan
1.Yankes tingkat pertama (primer)
2.Yankes tingkat kedua (sekunder)
3.Yankes tingkat ketiga (tersier).
dilakukan
berdasarkan
Kompetensi
1. Sistem rujukan Yankes perorangan harus diterapkan bagi pasien peserta jaminankesehatan atau asuransi kesehatan sosial.
2. Peserta asuransi kesehatan komersial & Peserta jaminan kesehatan atau asuransikesehatan sosial pekerja penerima upah berupa prajurit dan keluarganya, dan penerimapensiun prajurit dapat mengikuti Sistem rujukan Yankes perorangan.
3. Fasilitas Yankes harus memperhatikan kemampuan Yankes kepada pasien sesuai denganKompetensi.
4. Setiap Fasilitas Yankes memiliki Kompetensi sesuai dengan kemampuan pelayanan,kewenangan dokter dan tenaga kesehatan lain, bangunan, prasarana, dan perbekalankesehatan yang mendukung Yankes➔ Revisi Permenkes Nomor 56 tahun 2014.
5. Dalam hal Kompetensi tidak sesuai dengan kebutuhan medis pasien, fasilitas Yankesharus melakukan rujukan ke fasilitas Yankes yang sesuai.
KETENTUAN SISTEM RUJUKAN
JENIS RUJUKAN
1. Rujukan pasien :
• pengiriman pasien untuk dilakukan diagnosis dan tata laksana sesuai dengan kompetensi fasilitas Yankes
• pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang atau tindakan diagnostik lain
2. Rujukan spesimen
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab Yankes terhadap spesimen ke Fasilitas Yankes lain yang meliputi pengiriman spesimen untuk pemeriksaan penunjang
3. Rujukan pengetahuan
• Bimbingan klinis dalam bentuk transfer of knowledge
• Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi sekaligus pembinaan penatalaksanaan kasusemergensi/spesialistik
• Tindak lanjut (follow up) kasus rujukan balik
• Komunikasi, informasi dan edukasi :kegiatan Flying Health Care (FHC)
• telemedicine
(1) Pelayanan Kesehatan secara berjenjang sesuai dengan kompetensi Fasyankes denganmempertimbangkan aksesibilitas, portabilitas, efektifitas, efisien, serta kebutuhan medispasien dan keselamatan pasien
(2) Fasyankes tingkat pertama dapat melakukan rujukan ke Fasyankes tingkat kedua atau ketiga.
(3) Fasyankes tingkat kedua dapat melakukan rujukan ke Fasyankes tingkat ketiga atau rujuk balikke Yankes tingkat pertama.
(4) Fasyankes tingkat ketiga dapat melakukan rujuk balik ke Fasyankes tingkat kedua atau pertama.
(5) Rujukan Yankes dilakukan sesuai dengan kebutuhan medis pasien.
(6) Kebutuhan medis pasien berdasarkan kriteria rujukan atau rujuk balik.
(7) Kriteria rujukan meliputi keadaan pada pasien yang membutuhkan upaya diagnostik, dan/atauterapi/tindakan yang tidak dapat dilakukan di fasilitas Yankes perujuk;atau
(8) Kriteria rujuk balik meliputi keadaan pada pasien yang sudah ditangani di Fasyankes penerimarujukan dan sudah dapat dilakukan perawatan lanjutan di Fasyankes yang lebih rendah.
ALUR RUJUKAN
PENGECUALIAN RUJUKAN
❑ Dalam keadaan tertentu fasilitas Yankes dapat melakukan rujukan diluar ketentuan.
❑ Keadaan tertentu meliputi:
1. gawat darurat medis;
2. Kekhususan permasalahan pasien (customized).
3. bencana alam;
4. kejadian luar biasa/ wabahSelain keadaan tertentu
5. Menteri dan/atau Kepala Daerah dapat menetapkan keadaan tertentu lainnya
❑ Dalam rangka meningkatkan mutu Yankes, rujukan dapat dilakukan ke fasilitas Yankesterdekat yang memiliki kemampuan pelayanan sesuai kebutuhan pasien.
❑ Fasilitas Yankes terdekat ditentukan berdasarkan jarak tertentu, akses dari segigeografis, ketersediaan transportasi dan lintas batas yang ditetapkan oleh PemerintahDaerah bersama BPJS Kesehatan
TATA CARA/ PROSEDUR RUJUKAN
❑Rujukan harus mendapatkan persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.
❑Perujuk sebelum melakukan rujukan harus:
1. melakukan pertolongan pertama dan/atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuaikebutuhan medis pasien serta sesuai dengan kemampuan untuk tujuan keselamatanpasien selama pelaksanaan rujukan;
2. melakukan komunikasi secara elektronik atau cara lain dengan penerima rujukan danmemastikan bahwa penerima rujukan dapat menerima pasien memastikanketersediaan sumber daya; dan
3. membuat surat rujukan untuk disampaikan kepada penerima rujukan.
❑Penerima rujukan berkewajiban:
1. menginformasikan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana, tenaga kesehatansesuai kebutuhan pasien; dan
2. memberikan pertimbangan medis atas kondisi pasien.
RUJUK BALIK
❑FKRTL penerima rujukan wajib melakukan rujuk balik bagi Peserta yangtelah mendapat pelayanan, disertai jawaban dan tindak lanjut yang harusdilakukan terhadap pasien yang kondisinya telah selesai pengobatan,terkontrol/stabil, dan/atau masih membutuhkan pelayanan lanjutanjangka panjang kepada FKTP.
❑Rujuk balik dapat berupa program rujuk balik atas kasus tertentu yangbersifat kronis atau katastropik.
PENGORGANISASIAN SISTEM RUJUKAN
❑ Dalam rangka penguatan sistem rujukan Yankes, diperlukan pengorganisasian sistem rujukan
❑ Organisasi atau lembaga dalam pengorganisasian sistem rujukan yaitu:1. Kementerian Kesehatan2. Dinas Kesehatan3. BPJS Kesehatan4. Lembaga Pendidikan Kedokteran, Keperawatan, Farmasi, dan lembaga pendidikan
tenaga kesehatan lainnya yang terkait dengan Yankes perseorangan.
5. Organisasi profesi tenaga-tenaga kesehatan yang terlibat dalam Yankes perseorangan.
❑ Pengorganisasian sistem rujukan dilaksanakan untuk membangun sistem rujukan kesehatan perseorangan dan supervisinya
Pengelolaan Rujukan Provinsi/Kabupaten/Kota
❑ Dalam menata sistem rujukan Yankes, pemerintah provinsi/kabupaten/kota berwenangmengatur pengelolaan sistem rujukan provinsi/kabupaten/kota berbasis regionalisasikewilayahan.
❑ Pengaturan pengelolaan sistem rujukan harus:
1. menjamin efisiensi dan efektifitas Yankes;
2. kemudahan akses masyarakat terhadap upaya kesehatan; dan
3. terintegrasi dengan sistem rujukan regional.
❑ Pengaturan pengelolaan sistem rujukan dilakukan dengan memperhatikan:
1. Pemetaan fasilitas Yankes berdasar kewilayahan (regionalisasi)
2. Jenjang kompetensi fasilitas Yankes
3. Rujukan lintas batas
PENGELOLAAN RUJUKAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Pengelolaan rujukan provinsi/kabupaten/kota dilakukan melalui langkah-langkah:1. Pemetaan Sarana Kesehatan2. Penetapan Regionalisasi3. Pembagian peran4. Penguatan Kapasitas Sistem Rujukan5. RS yang terpilih sebagai pusat rujukan melakukan penyusunan PPK dengan PNPK.6. Fasyankes yang terpilih sebagai pusat rujukan menyusun Standar Prosedur
Operasional (SPO) berdasarkan PPK yang telah disusun.7. Uji coba8. Pembinaan9. Membangun sistem informasi rujukan10. Monitoring dan Evaluasi
STRATEGI
Menyediakan Informasi Pelayanan Kesehatan Melalui Media Komunikasi Online mengenai :
SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE)
Ketersediaan TenagaMedis (dokter, spesialis,
sub spesialis)
KetersediaanPelayanan
Ketersediaan Sarana, Prasarana dan Alat
Kesehatan dan obat
Pedoman KriteriaRujukan berbasis
Kompetensi fasyankes
KOMPETENSI FASYANKES
Informasijadwaldokter
KetersediaanTempat Tidur
Kosong (real time)
KetersediaanKomunikasi
Proses Rujukan
KetersediaanKomunikasi/
Konsultasijarak jauh
Tracking ambulance
Ketersediaandarah
PSC Kab/Kota
Panggilan Darurat
Pusat Komando Nasional / NCC
PPK I• Puskesmas• KLINIK PRATAMA• PRAKTIK MANDIRI
DOKTER • RS Kelas D
Pratama
TATA HUBUNGAN DAN SISTEM RUJUKAN
119
Sistem Rujukan Yankes
SISRUTE
• PPI• PPRA• Keselamatan
pasien• Manajemen
Mutu
PPK II DAN PPK III
NCC 119119 (non Telkom
Group)
119 (non PSC)
Masyarakat
1
NCC-119
2
PSC-119RS ABC-119
3
SISRUTE
SISRUTE
Pelayanan Kesehatandi Era Disrupsi
1
2
3
4
RS Online dan SIRS
SI PUSKESMAS
ASPAK
SI AKREDITASI
E-REPORTING
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
KLINIK
LABKES
PSC
FASYANKES LAINNYA
E-REGISTRASI
SISRUTETELEMEDICINE
PENDAFTARAN ONLINE
SISTEM INFORMASI
PELAYANAN KESEHATAN
SIMRS
SIMPUS
SIM KLINIK
SILK
SISTEM INFORMASI
FASYANKES
5 ARTIFICIAL INTELLIGENCE
DALAM PELAYANAN KESEHATAN
ROBOTIC
DASHBOARD PELAYANAN KESEHATAN
DASHBOARD PELAYANAN KESEHATAN
e-lab, e-radiologi, e-patologi
DIGITALISASI PELAYANAN KESEHATAN
Recommended