View
235
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
i
HUBUNGAN PEMBERIAN KURMA
(Phoenix dactylifera L.)VARIETAS AJWA TERHADAP
KADAR TRIGLISERIDA DARAH
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Oleh :
Annisafitria
NIM: 1112103000088
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/ 2015 M
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan ridho-Nya serta shalawat dan salam selalu tercurah
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW karena dengan rahmat dan ridho-Nya
saya dapat menyelesaikan penelitian dan laporan penelitian dengan judul
“Hubungan Pemberian Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L) Varietas Ajwa
terhadap Kadar Trigliserida darah.”.
Penyusunan laporan penelitian ini dapat terselesaikan karena bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Keseharatan UIN Jakarta,
2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter beserta segenap dosen prodi ini yang selalu membimbing dan
memberikan ilmu kepada saya selama menjalani masa pendidikan di
Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS, FACS selaku Penanggung Jawab
Modul Riset Program Studi Pendidikan Dokter 2012.
4. Ibu Endah Wulandari, S.Si, M. Biomed selaku pembimbing pertama saya
yang selalu memberikan bimbingan, arahan, saran dan semangat kepada
saya agar penelitian ini berjalan dengan sebaik- baiknya dan selaku PJ
laboratorium Biokimia yang telah memberikan izin penggunaan lab dalam
penelitian ini.
5. dr. Mery Nitalia, SpPK selaku pembimbing kedua saya yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, saran dan semangat kepada saya agar
penelitian ini berjalan dengan sebaik- baiknya.
6. Kedua orang tua saya tercinta, H. Wasroh dan Hj. Tonasih, adik kandung
saya Laela Rizqia dan Intan El Watoniyah serta seluruh keluarga besar saya
vi
yang selalu memberikan kasih sayang, doa, inspirasi dan semangat,
sehingga memotivasi dan menguatkan saya dalam penelitian ini.
7. Ibu Zety Haryati, M.Biomed selaku PJ laboratorium Biologi yang telah
memberikan izin atas penggunaan lab untuk penelitian ini.
8. Bu Ai dan Bu Suryani selaku laboran di laboratorium biokimia dan biologi
yang telah memberikan arahan dan bantuan dalam penelitian ini.
9. Teman seperjuangan penelitian, Fitria Nur Annisa, Siti Binayu Adzani dan
Harlia Al Munawwarah yang telah menyemangati, membantu, dan berjuang
bersama di dalam penelitian ini. Teman- teman CSS 2012 dan PSPD 2012
untuk waktu yang telah dilalui bersama selama masa pendidikan saya di
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Semua pihak yang telah memberi dukungan dan doa kepada saya yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu
Saya menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak akan saya terima demi terwujudnya laporan
penelitian yang lebih baik. Saya berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Akhir kata, semoga segala bantuan dalam yang diberikan dalam
penelitian ini akan mendapat balasan, barokah dan ridho dari Allah SWT, Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 23 Juni 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
Annisafitria. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Pemberian
Kurma (Phoenix dactylifera L.) Varietas Ajwa terhadap Kadar Trigliserida
darah.
Trigliserida merupakan faktor independen terjadinya aterosklerosis karena adanya
partikel remnant hasil hidrolisis parsial trigliserida. Kurma diketahui meningkatkan
aktifitas Lipoprotein Lipase (LPL) yang dapat menurunkan kadar trigliserida.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian kurma Ajwa
terhadap kadar trigliserida darah, perubahan berat badan serta hubungannya dengan
trigliserida dan kadar trigliserida berdasarkan jenis kelamin. Metode penelitian
menggunakan darah vena 13 responden yang diambil sebelum dan sesudah
konsumsi kurma Ajwa sebanyak 7 buah perhari selama 28 hari. Pengukuran
menggunakan prinsip hidrolisis enzimatik dengan lipase menggunakan
spektofotometer. Hasil penelitian didapatkan adanya penurunan kadar trigliserida
rerata setelah perlakuan sebanyak 0.2 mg/dL (p>0.05). Simpulan penelitian bahwa
kurma menurunkan kadar trigliserida darah, namun secara statistik tidak signifikan.
Kata Kunci: Trigliserida, Kurma, Ajwa
ABSTRACT
Annisafitria. Study Program of Medical Education. Relation of Date (Phoenix
dactylifera L.) Ajwa Variety and Blood Triglycerides Level.
Triglycerides is an independent factors for aterosclerosis due to remnant particles,
result from partial hydrolyzed triglycerides. Dates increase Lipase Lipoprotein
(LPL) activity which decrease triglycerides level. Research’s purpose is to
determine relation of Ajwa dates and blood triglycerides level, the weight changes,
it’s relation with triglyceride and triglyceride level based on gender. Research’s
methode is using 13 venous blood’s respondents are taken before and after
consuming 7 Ajwa dates fruit per day during 28 days. Measurement using
hydrolysis enzimatic principle with lipase, used by spectrofotometer. The result is
viii
triglycerides level decrease 0.2 mg/dL after Ajwa dates fruit consuming (p>0.05).
The conclusion is triglycerides level decrease after consuming Ajwa dates but no
difference significantly.
Keywords: Triglycerides, Dates fruit, Ajwa
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................. v
ABSTRAK.................................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian..... ................................................................... 2
1.4 Hipotesis....................... ........ ..................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Karakteristik Kurma ................................................. 4
2.1.2. Kurma Ajwa.............................................................. 5
2.1.3. Lipoprotein dan Trigliserida .................................... 6
2.1.4. Penelitian Hubungan Kurma dengan Trigliserida......8
2.1.5. Hipertrigliserida .................................... ................... 8
2.1.6. Kelainan yang diakibatkan hipertrigliserida ............. 9
2.1.7. Perubahan Gaya Hidup .......................... .................. 10
2.1.8. Prinsip Pemeriksaan Trigliserida .......................... .. 11
2.2. Kerangka Teori .......................... ................... ................... ....... 12
2.3. Kerangka Konsep .......................... ...................................... .... 12
2.4 Definisi Operasional .......................... .................. ................... . 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian.......................... .................. ................... ....... 14
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................... .................. ........ 14
3.3 Populasi dan Sampel .......................... .................. ..................... 14
3.3.1 Populasi Terjangkau .......................... .................. .......14
3.3.2 Kriteria Pemilihan .......................... .................. ......... 14
3.3.3 Perkiraan Besar Sampel .......................... .................... 15
3.3.4 Teknik Pemilihan Sampel .......................... ................. 15
3.4 Bahan Uji .......................... .................. .......................... ........... 15
3.5 Alat .......................... .................. .............. .............. .................. 16
3.6 Cara Kerja Penelitian .................. .............. .............. ................. 16
x
3.6.1 Persiapan Subjek .................. ........................ .............. 16
3.6.2 Persiapan Kurma .................. .............. .............. ......... 16
3.6.3 Pengukuran BB dan Pengisian Kuesioner.................. 17
3.6.4 Pemberian Kurma kepada Responden Penelitian......... 17
3.6.5. Pengambilan darah .............. .............. ........................ 17
3.6.6. Pengukuran Kadar TG .............. .............. .................. 17
3.6.7 Analisis Data.. .............. .............. .................. ............ 18
3.7 Etika Penelitian .............. .............. .................. ............ ............. 18
3.8 Alur Penelitian ........................... .................. .............. .............. 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Responden.............. .................. .............. ......................... 19
4.2. Hasil Pengukuran Kadar TG Sebelum dan Sesudah Perlakuan.. 19
4.3. Hasil Rerata Pengukuran BB dan Korelasi dengan Kadar TG... 20
4.4. Hasil Pengukuran Kadar TG Berdasarkan Jenis Kelamin.......... 21
4.5 Hasil Informasi Aktifitas Responden..................... ..................... 22
4.6. Keterbatasan Penelitian..................... ..................... .................. 23
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ....................................... .............. ........ ...... .............. 24
5.2 Saran ....................................... .............. ........ ...... .................... 25
DAFTAR PUSTAKA....................................... .............. ........ ...... ............ 26
LAMPIRAN....................................... .............. ........ ...... ...........................29
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik jenis kelamin responden
Tabel 4.2 Karakteristik usia responden
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahap pembentukan dan pematangan kurma. ....................... 4
Gambar 2.2. struktur lipoprotein terdiri dari komponen lipid dan
apolipoprotein ....................................................................... 6
Gambar 2.3. Metabolisme Trigliserida .................................................. 7
Gambar 4.1. Perbandingan rerata TG sebelum dan sesudah perlakuan......19
Gambar 4.2. Perbandingan rerata BB sebelum dan sesudah perlakuan......20
Gambar 4.3. Rerata kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan berdasarkan
jenis kelamin ......................................................................... 21
Gambar 7.1. Lembar Hasil Determinasi Kurma (Phoenix dactylifera L.).. 29
Gambar 7.2. Lembar Permohonan Ethical Approval................................. 30
Gambar 7.3. Sentrifugator EBA 21 HeHich Zentrifugen........................... 36 Gambar 7.4. Spektrofotometer Hitachi U-2910.......................................... 36
Gambar 7.5. Hand gloves, Mikropipet, Tip kuning dan tip biru, Tissue
(dari kiri ke kanan)…............................................................. 36
Gambar 7.6. Tabung reaksi ....................................................................... 36
Gambar 7.7. Alcohol swab......................................................................... 36
Gambar 7.8. Pengukur berat dan tinggi merk SECA.................................. 36
Gambar 7.9. Serum responden.................................................................... 37
Gambar 7.10. Reagen TG Dsi (R1 Cat.-116392) dan Standar TG (dari kiri
ke kanan)................................................................................ 37
Gambar.7.11. Serum responden yang telah dicampurkan dengan reagen TG
dan diinkubasi selama 20 menit ............................................ 38
Gambar.7.12. Pengambilan darah responden oleh analis yang
berpengalaman....................................................................... 38
Gambar.7.13. Hasil sentrifugasi darah responden........................................ 38
Gambar.7.14. Pengambilan reagen TG menggunakan mikropipet ........... 38
xiii
Gambar.7.15. Pengambilan serum rsponden menggunakan mikropipet...... 38
Gambar.7.16. Peletakan vacutener kedalam sentrifugator........................... 38
Gambar.7.17. Peletakan kuvet kedalam spektrofotometer........................... 39
Gambar.7.18. Peletakan serum kedalam tabung reaksi menggunakan
mikropipet dan tip kuning..................................................... 39
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Determinasi Buah Kurma Ajwa…............................. 29
Lampiran 2. Surat Tanda Terima Penyerahan Komisi Etik..................... 30
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Responden Penelitian…........................ 32
Lampiran 4. Kuesioner .............................................................................. 33
Lampiran 5. Alat dan Bahan Penelitian .................................................. 36
Lampiran 6. Proses Penelitian ................................................................... 38
Lampiran 7. Hasil pengukuran BB 13 partisipan sebelum dan sesudah
pemberian kurma .................................................................. 40
Lampiran 8. Hasil pengukuran kadar TG 13 partisipan sebelum dan sesudah
pemberian kurma.................................................................. 41
Lampiran 9. Analisis statistik kadar TG .................................................... 42
Lampiran 10. Riwayat Penulis…................................................................. 45
xv
DAFTAR SINGKATAN
AHA American Heart Association
Apo Apolipoprotein
ATP Adenosin Trifosfat
BB Berat Badan
CMR kilomikron remnant
DHAP Dihidroksi Aseton Fosfat
DM Diabetes Melitus
FAO Food and Agriculture Organization
FFA asam lemak bebas
GDP Gula Darah Puasa
HDL High Density Lipoprotein
HTGL Hepatic Triglycerides Lipase
IDL Intermediate Density Lipoprotein
IDL intermediate density lipoprotein
LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LDL Low Density Lipoprotein
LPL Lipoprotein Lipase
LRP LDL Receptor-related Protein
MetS Sindrom Metabolik
NCEP ATP III National Cholesterol Education Program Third Adult
Treatment Panel
PSPD UIN Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah
RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar
xvi
TD Tekanan Darah
TG Trigliserida
VLDL Very Low Density Lipoprotein
VLDL- R reseptor VLDL
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hipertrigliserida yaitu peningkatan kadar trigliserida (TG) serum ≥ 150
mg/dL disebabkan produksi berlebih TG endogen oleh hati saat puasa, TG eksogen
oleh usus saat makan atau gangguan metabolisme trigliserida akibat penurunan
aktivitas Lipoprotein Lipase (LPL). Hipertrigliserida dibagi menjadi primer dan
sekunder. Pada hipertrigliserida primer tidak didapatkan penyebab sekunder
kenaikan trigliserida darah. 1,2
Hipertrigliserida adalah salah satu kriteria sindrom metabolik (MetS)
menurut National Cholesterol Education Program Third Adult Treatment Panel
(NCEP ATP III), kriteria sindrom metabolik yang banyak digunakan saat ini.
Berdasarkan NCEP ATP III prevalensi MetS di Cina tahun 2014 sebesar 39,09%,
di Jakarta tahun 2006 sebanyak 28,4 % dan di Bali 18,2 % pada tahun 2011.
Prevalensi MetS bervariasi karena perbedaan ras, genetik dan pola hidup
masyarakat. Tingginya prevalensi MetS di Indonesia berkaitan erat dengan
tingginya prevalensi obesitas. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013
prevalensi obesitas laki- laki dewasa di Indonesia meningkat dari 13,9 % pada tahun
2007 menjadi 19,7% pada tahun 2013. Pada perempuan dewasa 13,9 % pada tahun
2007 menjadi 32,9 % pada tahun 2013. 3,4,5,6,7
Hipertrigliserida merupakan faktor independen kejadian aterosklerosis
karena adanya partikel remnant yang merupakan hasil hidrolisis parsial TG dalam
Very Low Density Lipoprotein (VLDL) maupun kilomikron yang berukuran kecil
menembus barrier sel endotel menuju tunika intima pembuluh darah sehingga
berpotensi aterogenik. Perubahan gaya hidup (therapeutic life changes) adalah
langkah awal penanganan hipertrigliserida. Jika belum berhasil, maka harus
menggunakan terapi medikamentosa. Berbagai penelitian memaparkan kegunaan
berbagai sayur dan buah untuk menurunkan kadar trigliserida darah termasuk
kurma.1,8,9
Varietas kurma yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dari penelitian
sebelumnya yaitu varietas Ajwa yang diberikan selama 28 hari. Rahmani dkk
2
menyebutkan kurma Ajwa dinilai secara signifikan sebagai media penyembuhan
berbagai jenis penyakit dan berperan protektif dalam toksisitas hepar. Konsentrasi
polyphenol tertinggi terdapat dalam ekstrak air kurma Ajwa dibandingkan jenis
lain. Kurma Ajwa’ juga disebutkan dalam hadits Rosulullah.10
Rock dkk menyebutkan adanya penurunan TG signifikan setelah
mengkonsumsi buah kurma varietas Medjool dan Hallawi.11 Mard dkk menyatakan
adanya penurunan TG darah signifikan pada tikus Wistar yang diinduksi diabetes
menggunakan Alloxan setelah pemberian ekstrak daun kurma.12 Vembu dkk
menunjukkan penurunan TG signifikan setelah pemberian ekstrak kurma pada tikus
yang diinduksi obesitas dengan diet tinggi lemak.13 Freha dkk menunjukkan tidak
adanya penurunan TG yang signifikan setelah pemberian kurma varietas Ghars dan
Tamesrit.14 Hasil penelitian yang berbeda inilah yang mendasari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui hubungan pemberian kurma terhadap kadar TG darah.
1.2. Rumusan masalah
Bagaimana hubungan pemberian kurma Ajwa terhadap kadar TG darah ?
1.3. Hipotesis
Pemberian kurma Ajwa dapat menurunkan kadar TG darah
1.4. Tujuan Penelitian
14.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pemberian kurma Ajwa terhadap kadar TG darah.
14.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui perubahan berat badan (BB) setelah pemberian kurma dan
hubungan berat badan dengan kadar TG
2. Mengetahui kadar TG berdasarkan jenis kelamin
3
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi penulis
Untuk memenuhi persyaratan kelulusan akhir pendidikan preklinik program
studi pendidikan dokter
1.5.2. Bagi institusi
Untuk menambah sumber referensi dalam bidang integrasi kedokteran
dengan keislaman
1.5.3. Bagi masyarakat
1. Untuk menyalurkan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat kurma
bagi kesehatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Karakteristik Kurma
Kurma (Phoenix dactylifera L.) masuk ke dalam ordo Palmae,
family Palmaceae, suku phoeniceae, genus Phoenix. Food and Agriculture
Organization (FAO) mengatakan bahwa nama Phoenix dactilifera berasal dari 2
kata, kata pertama yaitu Phoenix yang berarti tumbuhan kurma dan kata dactylifera
artinya jari, menggambarkan susunan buah ini yang seperti jari. Kurma dipercaya
berasal dari dataran Persia dekat sungai Nil dan Eufrat, namun belum ada
kesepakatan internasional mengenai tempat asal kurma. Kurma dikenal umat
manusia sejak ratusan tahun lalu, digunakan dalam berbagai macam ramuan dan
makanan. Kurma disebutkan dalam ajaran agama dunia seperti Islam, Yahudi dan
Kristen yang diperkirakan berasal dari Nabi Ibrohim a.s, yang merupakan muasal
dari ketiga agama ini. Dalam Al Qur`an kurma disebutkan dalam 20 ayat pada 17
surat. 15, 16, 17
Gambar 2.1 Tahap pembentukan dan pematangan kurma.
Sumber: FAO 2002
Kurma termasuk golongan monokotil dan berakar serabut. Tinggi kurma
15-25 m dengan panjang daun 3-5 m (Satuhu: 2010). Usia kurma bisa melebihi 100
tahun (Shamsi dan Mazloumzadeh: 2009). Kurma mampu tumbuh dalam
lingkungan dengan kadar air rendah sehingga persebaran daerah budidaya terutama
didaerah gurun. Kurma adalah tumbuhan berumah dua, benang sari dan putiknya
dihasilkan oleh tumbuhan yang berbeda sehingga dibutuhkan minimal 2 tumbuhan
kurma berbeda jenis kelamin agar terjadi fertilisasi. Menurut FAO, lama
5
penyerbukan hingga pematangan buah kurma adalah 200 hari dengan tahap yang
berbeda- beda sehingga menghasilkan perbedaan ukuran, bentuk dan kandungan
buah. Tahapan pematangan buah kurma yang paling banyak dikonsumsi adalah
khalaal, rutab, dan tamr. Panjang buah kurma 18- 60 mm dengan rerata 40 mm dan
lebar 8- 32 mm dengan rerata 20 mm. Berat rerata buah 7- 10 gr. 16,18,19
2.1.2. Kurma Ajwa
Nutrisi buah kurma telah banyak diteliti dan berbeda tiap varietasnya. Kindi
dkk menjelaskan perbedaan asupan serat, lemak total dan komposisi kimia lain dari
3 varietas kurma (khalas, khsab dan fardh) yang tumbuh di negara Oman. Namun
tidak ada perbedaan bermakna antar indeks glikemik ketiga varietas ini. Proporsi
karbohidrat kurma 73%, protein 3 % dan lemak 2,9%. Sisanya merupakan
presentase mikronurient dalam buah kurma. Kandungan asam lemak dan kolesterol
kurma sangat rendah. Kandungan protein yang banyak pada buah kurma adalah
protein berat molekular tinggi (high molecular weight protein) dengan kandungan
asam amino antara lain asam aspartat, prolin, histidin, valin, leusin dan arginin.
Buah kurma mengandung vitamin B1, B2, asam nikotinik dan vitamin A. yang
terkandung dalam tepung kurma antara lain lauric, myristic, palmitic, stearic, oleic
dan linoleic. 20, 21, 22
Kurma Ajwa dinilai secara signifikan sebagai media penyembuhan berbagai
jenis penyakit dan berperan protektif dalam toksisitas hepar. Konsentrasi
polyphenol tertinggi terdapat dalam ekstrak air kurma Ajwa sebanyak 455.88
mg/100 gram (gr) dibandingkan dengan sukkari (377.66 mg/100 gr) dan khalas
(238.54 mg/100 gr). Kurma Ajwa’ disebut dalam hadits Rosulullah yang berbunyi
“Barang siapa makan 7 kurma Ajwa’ diantara dua tanah tak berpasir Madinah di
waktu pagi, maka racun tidak akan membahayakannya di waktu sore hari”. 15
Dalam 100 gr kurma Ajwa, terkandung gula total sebanyak 74,3 gr, lipid
0,47 gr dan protein 2,97 gr. Berat satu buah kurma ajwa sekitar 10 gr. Jika
dikonversi didapatkan sekitar 313 kalori per 100 gr kurma Ajwa. Sehingga 1 buah
kurma ajwa mengandung 31,3 kalori. 23
6
Dalam Al- Quran kurma disebutkan 20 kali. Kedua puluh ayat tersebut yaitu
QS Al Baqoroh: 266, Al An’am: 99, Al An’am: 141, Ar Ra’d: 4, An Nahl: 11, An
Nahl: 67, Al Isro’: 91, Al Kahf: 32, Maryam: 23, Maryam: 25, Thoha: 71, Al
Mu’minuun: 19, Asy Syu’ara: 148, Yaasiin: 34, Qaf: 10, Al Qomar: 20, Ar
Rahman: 11, Ar Rahman: 68, Al Haqqoh: 7, Abasa 29. Khadem dkk menyebutkan
efek konsumsi kurma secara oral lebih menurunkan post-partum hemorrhage
daripada oksitosin intramuskular. Kurma mengandung berbagai antioksidan yang
dapat menetralkan radikal bebas sehingga menekan perkembangan berbagai
penyakit. Arshad dkk mengatakan bahwa ekstrak kurma mempunyai aktivitas
antioksidan, antimutagenik dan antimikrobial. Efek antioksidan kurma karena
mengandung phenolic termasuk flavonoid. 15, 24, 25
2.1.3. Lipoprotein dan Trigliserida
Gambar 2.2 struktur lipoprotein terdiri dari komponen lipid dan apolipoprotein.
Sumber: Wasan, dkk. 2008
Lipid merupakan komponen yang tidak larut dalam air. Agar lipid dapat
dibawa dalam sirkulasi darah diperlukan protein pengangkut yang disebut
apolipoprotein. Gabungan lipid dan protein pengangkutnya disebut lipoprotein.
Suatu lipoprotein mengandung satu atau lebih apolipoprotein. Berdasarkan
densitas, lipoprotein dibagi 4 yaitu kilomikron, VLDL, LDL (Low Density
Lipoprotein) dan HDL. Semakin meningkatnya proporsi lipid dibandingkan protein
dalam suatu lipoprotein akan semakin menurunkan densitasnya. Kandungan lipid
yang terdapat dalam masing- masing lipoprotein berbeda. TG banyak terkandung
dalam kilomikron dan VLDL. Sedangkan dalam LDL dan HDL banyak
mengandung kolesterol dan fosfolipid. 26
7
Gambar 2.3 metabolisme trigliserida. APO A-V (Apolipoprotein A-V); CMR
(kilomikron remnant); FFA (asam lemak bebas); HTGL (lipase TG hepar); IDL
(intermediate density lipoprotein); LDL (low density lipoprotein); LDL-R (reseptor
LDL); LRP (LDL receptor related protein); VLDL (very low density lipoprotein);
VLDL- R ( reseptor VLDL) Sumber: Michael Miller. 2011
TG dari makanan dihidrolisis menjadi asam lemak bebas dan gliserol
kemudian diabsorpsi oleh sel epitel usus. Selanjutnya terjadi re-esterifikasi TG
dalam mukosa usus. TG ini akan diangkut dalam kilomikron nascent melewati
saluran limfatik menuju pembuluh darah. Apolipoprotein dalam kilomikron yaitu
apo B-48. Selanjutnya kilomikron nascent menjadi kilomikron matur setelah
memperoleh apo C II , C III dan E dari HDL. Terjadi aktivasi LPL yaitu suatu enzim
yang bertugas memecah lipoprotein oleh apo C II pada dinding pembuluh darah
kapiler jaringan adiposa dan otot. LPL akan menghidrolisis TG kilomikron
sehingga dihasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Proses ini dinamakan lipolisis.
Gliserol digunakan dalam glukoneogenesis dan asam lemak bebas digunakan
sebagai bahan bakar metabolik atau disimpan menjadi TG jika sudah tersedia cukup
energi melalui esterifikasi dengan gliserol di dalam jaringan adiposa dan otot.
Hidrolisis parsial kilomikron oleh LPL endotel akan menghasilkan kilomikron
remnant. Apoliproprotein yang terkandung adalah Apo B 48, C III dan apo E.
Selanjutnya kilomikron remnant dimetabolisme oleh hepar melalui LRP (LDL
reseptor related protein). Hepar memproduksi VLDL yang banyak mengangkut
TG. VLDL merupakan sumber TG endogen yang banyak diproduksi saat puasa dan
mengandung apo B 100, C II, C III dan E. VLDL diperoleh dari produksi langsung
8
oleh hepar dari asetat dan ambilan asam lemak bebas plasma. VLDL mengalami
hidrolisis parsial oleh LPL endotel menjadi Intermediate Density Lipoprotein (IDL)
setelah aktivasi LPL oleh apo C II. Selanjutnya IDL akan dimetabolisme oleh hepar
melalui LRP atau berubah menjadi LDL yang mengandung apo B 100. Hidrolisis
parsial kilomikron dan VLDL mengurangi kadar TG dalam kilomikron remnant dan
IDL yang menyebabkan proporsi ester kolesteril meningkat. Kilomikron remnant
dan IDL inilah yang berpotensi aterogenik. 27
Mekanisme lipolisis dan esterifikasi melibatkan peran berbagai faktor
metabolik, nutrisi dan hormon. Insulin ikut berberan dalam mobilisasi lemak. Peran
berbagai enzim dan protein dalam jalur pengangkutan dan penyimpanan TG
penting dalam mengontrol keseimbangan kadar lipid dalam darah. Kelainan pada
protein dan enzim ini dapat mengakibatkan hipertrigliserida. 26
2.1.4. Penelitian Hubungan Kurma dengan Trigliserida
Rock dkk menyebutkan adanya penurunan kadar TG sesudah
mengkonsumsi buah kurma varietas Medjool dan Hallawi.11 Mard dkk
menunjukkan penurunan TG darah signifikan pada tikus Wistar yang diinduksi
diabetes menggunakan Alloxan.12 Vembu dkk menunjukkan penurunan TG secara
signifikan sesudah pemberian ekstrak kurma selama 4 minggu pada tikus yang
diinduksi obesitas dengan diet tinggi lemak.13 Sedangkan Freha dkk menunjukkan
tidak adanya penurunan kadar TG yang signifikan sesudah pemberian kurma
varietas Ghars dan Tamesrit pada individu normal sebanyak 7 buah per hari selama
21 hari. 14
2.1.5. Hipertrigliserida
Diagnosis hipertrigliserida pada dewasa ditegakkan dengan pengukuran
kadar TG puasa. Menurut endocrin Society dan NCEP ATP III hipertrigliserida
adalah kadar TG puasa > 150 mg/ dl. Klasifikasi hipertrigliserida menurut endocrin
society adalah ringan (150-199 mg/dl), sedang (200-999 mg/dl), berat (1000- 1999
md/dl) dan sangat berat (≥2000 mg/dl). Sedangkan klasifikasi menurut NCEP ATP
III adalah batas- tinggi (150-199 mg/dl), tinggi ( 200-499 mg/dl), sangat tinggi
9
(≥500 mg/dl). Klasifikasi yang banyak digunakan adalah NCEP ATP III. Evaluasi
hipertrigliserida dianjurkan dilakukan tiap 5 tahun.9
Berdasarkan penyebab hipertrigliserida dibagi menjadi primer dan
sekunder. Diagnosis hipertrigliserida primer ditegakan jika tidak ditemukan
penyebab hipertrigliserida sekunder. Penyebab hipertrigliserida sekunder belum
sepenuhnya dipahami. Diperkirakan adanya kerentanan genetik seorang mengalami
hipertriglierida yang dapat dipicu oleh beberapa faktor diantaranya obesitas,
sindrom metabolik, diabetes melitus tipe 2, konsumsi alkohol berlebihan, gangguan
ginjal terutama uremia dan glumerulonefritis, diet dengan keseimbangan energi
positif dan tinggi lemak atau diet indeks glikemik tinggi, kurangnya aktifitas fisik,
hipotiroidism, penyakit autoimun dan beberapa obat- obatan. Kehamilan dapat
menyebabkan hipertrigliesrida fisiologis selama trimester ketiga. 2
2.1.6. Kelainan yang diakibatkan hipertrigliserida
1. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik (MetS) merupakan kelainan multifaktorial dan sangat erat
berhubungan dengan resistensi insulin yang disebabkan oleh faktor biomolekular.
Hingga kini MetS banyak diderita oleh populasi diseluruh dunia. MetS
berhubungan dengan penyakit kardiovaskular seperti ateroklerosis, diabetes melitus
tipe 2, perlemakan hepar non-alkohol, hiperurisemia, sindrom ovarium polikistik
dan obstructive sleep apnea. 28
Beberapa kriteria dapat digunakan untuk mendiagnosis MetS dan yang sering
digunakan adalah kriteria National Cholesterol Education Program Third Adult
Treatment Pane (NCEP- ATP III).. Diagnosis ditegakan jika didapatkan minimal 3
kriteria dari kriteria dibawah ini, yaitu:
a. Obesitas sentral dengan lingkar pinggang (LP) laki- laki >102 cm dan
perempuan >88 cm.
b. Hipertrigliserida, yaitu kadar TG ≥150 mg/dl.
c. Kadar HDL < 40 mg/dl.
d. Hipertensi, sistolik > 130 mmHg atau diastolik > 85 mmHg.
e. Kadar glukosa puasa yang > 100 mg/dl atau telah didiagnosis diabetes
melitus tipe 2. 3
10
2. Aterosklerosis
Hipertrigliserida merupakan faktor independen aterosklerosis. Mekanisme
aterosklerosis masih belum dipahami dengan jelas. Endotel pembuluh darah normal
akan mensekresikan zat vasodilator seperti nitrat oksida. Pada aterosklerosis terjadi
disfungsi endotel sehingga tidak mampu mendilatasi lumen pembuluh darah jika
terjadi sumbatan. Dalam keadaan hipertrigliserida, akumulasi kilomikron remnant
dan IDL yang berukuran kecil menembus endotel menuju tunika intima pembuluh
darah yang kemudian menarik makrofag vaskular karena lemak dianggap zat asing
dalam dinding pembuluh darah. Makrofag selanjutnya menjadi sel busa (foam cell).
Jika berlanjut maka lumen pembuluh darah semakin menyepit dan mengalami
oklusi sehingga nutrisi dan oksigen yang dibawa pembuluh darah untuk sel tubuh
yang diperdarahinya berkurang atau bahkan tidak ada. Lokasi oklusi pembuluh
darah menunjukkan manifestasi klinis pasien. Jika terletak di arteri koronaria, maka
terjadi manifestasi angina pektoris. Jika terjadi pada pembuluh darah otak, maka
terjadi stroke iskemik yang menyebabkan paralisis atau kematian. 28
3. Perlemakan hepar non alkoholik
Penyakit ini mirip dengan perlemakan hepar alkoholik, perbedaannya hanya
tidak ada riwayat atau kebiasaan minum alkohol. Diagnosis perlemakan hepar
melalui spesimen biopsi dan didapatkan minimal 5-10% sel lemak yang didominasi
oleh TG dari seluruh hepatosit. Penyakit ini berhubungan dengan dislipidemia,
obesitas, resistensi insulin, hiperinsulinemia dan diabetes melitus (DM) tipe 2.
Patogenesis perlemakan hepar belum sepenuhnya dipahami. Peningkatan lemak
tubuh yang selanjutnya meningkatkan ambilan asam lemak oleh hepar akan
meningkatan oksidasi dan esterifikasi lemak sehingga terjadi akumulasi lemak yang
didominasi TG dalam hepatosit. Faktor lain seperti stress oksidatif juga berperan
dalam patogenesis perlemakan hepar. Gejala yang muncul berupa malaise,
kelelahan dan rasa tidak nyaman perut kuadran kanan atas. 29,30
2.1.7. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup merupakan langkah awal penanganan
hipertrigliserida. Yuan dkk menganjurkan gaya hidup untuk menurunkan kadar TG
11
darah yaitu dengan menurunkan BB, asupan energi, asupan lemak, asupan
karbohidrat olahan seperti makanan dengan indeks glikemik tinggi dan membatasi
asupan alkohol. Rade dkk menganjurkan diet rendah lemak bersaturasi rendah yaitu
maksimal 7 %/ hari dan karbohidrat 50-60 %/ hari dengan menghindari glukosa
sederhana seperti sukrosa, membatasi asupan alkohol dan rokok, serta latihan
aerobik teratur. Asupan asam lemak omega- 3 menurunkan kadar TG darah secara
signifikan. Konsumsi 4 gr asam lemak omega-3, mengurangi asupan energi dan
lemak bersaturasi dilaporkan menurunkan TG sebanyak 20%. 1,2
2.1.8. Prinsip Pemeriksaan Trigliserida
Metode pemeriksaan TG menggunakan prinsip hidrolisis enzimatik dengan
lipase. Indikatornya adalah quinoneimine yang dibentuk dari hidrogen peroksida
(H2O2), 4- aminoantipyrine dan 4- chlorophenol yang dikatalisis oleh peroxidase.
Mulanya TG dihidrolisis oleh LPL dan melepaskan gliserol yang kemudian
mengalami fosfatasi dengan enzim gliserol kinase membentuk gliserol 3-fosfat
yang selanjutnya dioksidasi menghasilkan dihidroksi-aseton-fosfat (DHAP) dan
H2O2. Akhirnya terbentuk quinoneimine. 31
Gliserol + Adenosin
Trifosfat(ATP)
Gliserol kinase Gliserol-3-fosfat
+ADP
DHAP + H2O2 Gliserol-3-fosfat +
O2
2 H2O2 + 4- aminoantipyrine + 4
chlorophenol Quinoneimine +
H2O + HCl
Peroksidase
12
2.2. KERANGKA TEORI
2.3. KERANGKA KONSEP
kurma
↑
hidrolisis
TG menjadi
gliserol
dan asam lemak
bebas
↑ aktivitas
LPL
vaskular
Trigliserida
Sumber
endogen
VLDL
Sumber
eksogen
Sistem
saraf Hormon Substrat: asam
lemak
Kilomikron
Dietary fat
Dominan
berada di
vaskular
saat setelah
makan
Dominan berada di
vaskular
saat
puasa
hipertrigliseridemia
Faktor penyebab,
kondisi dan faktor
pendukung
Salah satu
kriteria sindrom
metabolik
↑ IDL dan
kilomikron
remnant dalam
sirkulasi
Faktor
independen kejadian
aterosklerosis
Yang diteliti
Yang tidak diteliti
Keterangan
Variabel dependen:
Trigliserida Variabel
independen: Kurma ?
Antihiperlipidemik,
↑ aktifitas LPL Jenis kelamin
13
2.4. DEFINISI OPERASIONAL
No
. Variabel
Definisi
operasional dan
cara pengukuran
Alat ukur Satuan
variabel
Rentang nilai
variabel
Skala
Pengukur
an
1 TG Kadar TG puasa
dalam darah,
diambil melalui
vena mediana
cubitti sebanyak 3
cc
Spektrofoto
meter
mg/dL NCEP ATP III:
batas- tinggi
(150-199
mg/dl), tinggi
(200-499
mg/dl), sangat
tinggi (≥500
mg/dl).
Numerik
2. Berat
Badan
KBBI: besar
ukuran badan 33
Timbangan kg - Numerik
3. Jenis
kelamin
KBBI: Sifat
(keadaan) jantan
atau betina 33
Kuesioner - Laki- laki (1)
Perempuan (2)
kategorik
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental jenis pretest-
posttest design.
3.2. Lokasi & Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan melalui dua tahapan, yaitu pengisian kuisioner
disertai pengukuran BB di skill lab dan pengambilan darah untuk mengukur kadar
TG di laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian berlangsung dari bulan
Desember 2014 sampai dengan Mei 2015.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (PSPD UIN)
Jakarta Tingkat II periode 2014-2015 yang sudah menyetujui informed consent
(lampiran 3) dan telah mengisi kuesioner (lampiran 4). Hormon reproduksi
mahasiswa yang masih aktif dan pola makan yang seragam merupakan alasan
pemilihan populasi terjangkau.
3.3.2 Kriteria Pemilihan
Kriteria pemilihan dalam penelitian ini terdiri dari kriteria inklusi dan
kriteria ekslusi. Kriteria inklusi terdiri dari mahasiswa PSPD UIN Jakarta tingkat II
periode 2014-2015. Kriteria ekslusi yang digunakan adalah responden memiliki
penyakit metabolik berdasarkan data kuesioner. Kriteria drop out adalah responden
yang menolak di teliti ditengah penelitian atau mengalami sakit berat selama
penelitian.
15
3.3.3 Perkiraan Besar Sampel
a. Menentukan rumus besar sampel
Penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan skala
pengukuran numerik antara dua kelompok berpasangan. Sehingga, rumus besar
sampel yang dipilih adalah:
Keterangan:
N = jumlah sampel
Zα = deviat baku alfa
Zβ = deviat baku beta
x1-x2 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna
S = standar deviasi dari selisih nilai antar kelompok
b. Menghitung besar sampel
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 10%, hipotesis satu arah, sehingga Zα = 1,28
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 30%, maka Zβ = 0,53
Selisih minimal yang dianggap bermakna (x1-x2) = 13
Standar deviasi = 26 (didapatkan dari standar deviasi gabungan penelitian
terdahulu)
Dengan demikian, besar sampel yang diperoleh untuk masing- masing kelompok
sebesar 13 responden.
3.3.4 Teknik Pemilihan Sampel
Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling menggunakan
tabel random yang terdiri dari 97 nama yang diambil nama secara acak.
3.4. Bahan uji
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah kurma jenis
Ajwa’. 7 buah kurma diberikan kepada masing- masing responden penelitian tiap
hari sehingga total kalori yang kurma yang dikonsumsi oleh responden adalah 219
kalori/hari yang setara dengan porsi makanan selingan. Bahan untuk analisis
penelitian adalah serum darah responden yang diambil melalui vena mediana cubiti.
16
Kit analisis kadar TG terdiri dari R1: 4 x 100 enzyme reagent ( berisi PIPES buffer
(pH7.5) sebanyak 50 mmol/L, 5 mmol/L 4- chlorophenol, 0.25 mmol/L 4-
aminoantipyrine, 4.5 mmol/L Magnesium ions, 2 mmol/L ATP, ≥ 1.3 mmol/L
Lipases, ≥ 0.5 mmol/L Peroxidase, ≥ 0.4 mmol/L Glycerol kinase dan ≥ 1.5 mmol/L
Glycerol 3- phosphate oxidase) dan R2: 3 ml standar yang berisi triglycerides
sebanyak 200 mg/dL.
3.5. Alat
Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu
untuk pungsi darah, penghitungan kadar TG dan pengukuran BB. Alat untuk pungsi
darah adalah torniquet, spuit ukuran 3 cc, kapas alkohol dan vakutener. Alat untuk
pengukuran kadar TG adalah tabung reaksi kecil/tabung mikro, microplate, tabung
sentrifugasi, sentrifugator merk EBA 21 HeHich Zentrifugen, Spektrofotometer
merk hitachi U2910, kuvet, dan mikropipet. Pengukuran BB menggunakan
timbangan.
3.6. Cara Kerja Penelitian
3.6.1. Persiapan responden penelitian
Responden sebanyak 13 orang, perempuan dan laki-laki yang memenuhi
kriteria inklusi, kriteria ekslusi dan telah setuju menjadi responden penelitian ini.
Sebelum penelitian dimulai, dilakukan sosialisasi penelitian dan persetujuan
informed consent. Pengambilan darah dilakukan dua kali (hari ke-0 dan ke 29)
dengan persiapan puasa 10 jam dan bersamaan pengisian kuisioner serta
pengukuran BB.
3.6.2. Persiapan kurma
Kurma diberikan kepada responden penelitian adalah jenis kurma Ajwa’ yang
dibeli di pasar tanah abang. Kurma sudah dideterminasi di Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogor (lampiran 1).
17
3.6.3. Pengukuran BB dan Pengisian kuisioner
Pengukuran BB dilakukan di skill lab menggunakan timbangan. Pengisian
kuosioner dilakukan dengan mengisi jawaban pada kertas kuisioner yang
disediakan.
3.6.4. Pemberian kurma pada responden penelitian
Responden mengkonsumsi kurma Ajwa sebanyak 7 buah per hari selama 28
hari. Kurma diberikan tiap minggu kepada responden untuk meminimalisir tingkat
kekeliruan responden dan menjaga agar kurma yang dikonsumsi responden tetap
segar.
3.6.5. Pengambilan darah
Pengambilan darah melalui vena mediana cubiti sebanyak 3 cc yang
kemudian dipindahkan kedalam vakutener dan disentrifugasi serta diambil
serumnya. Serum dimasukkan kedalam microtube dan disimpan dalam lemari
pendingin suhu -210C.
3.6.6. Pengukuran kadar TG
Langkah kerja:
1. Persiapan alat dan bahan yang digunakan.
2. Masukan standar, blanko dan semua sampel masing- masing sebanyak 10
µL kedalam tabung reaksi yang berbeda
3. Tambahkan Reagen 1000 µL kedalam masing- masing tabung reaksi
menggunakan pipet.
4. Inkubasi selama 20 menit dalam suhu kamar.
5. Hitung absorbansi sampel dalam waktu 60 menit dengan panjang
gelombang 500 λ.
6. Hitung konsentrasi sampel dengan rumus:
C = 200 x ∆A sampel
∆A standar (mg/dl)
18
3.6.7. Analisis data
Analisa statistik menggunakan program SPSS 21. Untuk mengetahui hasil
penelitian, menggunakan analisis paired T test bila data berdistribusi normal dan
menggunakan Wilcoxon test bila data tidak berdistribusi normal. Uji normalitas
yang digunakan adalah Shapiro Wilk test. Kemudiaan dilakukan analisis korelasi
terhadap hasil BB responden.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini diajukan ke ethical cleareance dari panitia Etik Penelitian
PSPD UIN Jakarta (lampiran 2). Semua data yang didapat dari hasil penelitian
maupun kuesioner yang dipergunakan akan dijaga kerahasiannya.
3.8. Alur Penelitian
Responden
Informed consent
Pengisian kuosioner dan pengukuran BB tahap I (hari
ke-0)
Pengambilan darah sampel tahap I (hari ke-0)
Pemberian buah kurma hari ke-1 sampai hari ke-28 (7
kurma per hari)
Pengisian kuosioner dan pengukuran BB tahap II (hari
ke-29)
Pengambilan darah sampel tahap II (hari ke-29)
Penyimpanan serum pada suhu -21o
C agar semua
serum dapat dilakukan pengukuran TG bersamaan
Analisa statistik
Pengukuran kadar TG
19
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Responden
Data responden melampirkan karakteristik responden. Data responden juga
menunjukkan bahwa responden memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Tabel 4.1
menunjukkan 6 orang responden berjenis kelamin laki- laki (46,2 %) dan 7 orang
perempuan (53,8%).
Tabel 4.1 Karakteristik jenis kelamin responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
laki laki 6 46,2
perempuan 7 53,8
Total 13 100,0
Tabel 4.2 Karakteristik usia responden
Usia responden Jumlah Persentase (%)
17 tahun 2 15,4 18 tahun 1 7,7
19 tahun 10 76,9
Total 13 100,0
Responden penelitian ini berusia 17-19 tahun. Tabel 4.2 menunjukkan sebanyak
15,4 % responden penelitian berusia 17 tahun, 7,7 % berusia 18 tahun dan 76,9 %
berusia 19 tahun.
4.2. Hasil Pengukuran Kadar TG Sebelum dan Sesudah Perlakuan
Gambar 4.1 Perbandingan rerata TG sebelum dan sesudah perlakuan
mean TG pre mean TG post
Series1 152,58 152,38
152,00152,10152,20152,30152,40152,50152,60152,70152,80
Kad
ar T
G (
mg/
dL)
20
Tabel 4.1 menunjukan perbandingan rerata TG sebelum dan sesudah
perlakuan. Kadar TG mengalami penurunan sebanyak 0.2 mg/dL dari 152,58
14,14 mg/dL menjadi 152,38 12,95 mg/dL. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang
diajukan bahwa terjadi penurunan kadar TG darah sesudah mengkonsumsi kurma.
Adanya penurunan TG diduga karena kurma meningkatkan aktifitas LPL terikat
endotel yang menyebabkan peningkatan lipolisis seperti yang dipaparkan oleh
Vembu dkk.13
Uji normalitas terhadap data kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan
menggunakan uji Shapiro-Wilk menunjukkan data yang tidak terdistribusi normal
(p< 0.05), sehingga uji analisis yang selanjutnya dilakukan adalah uji Wilcoxon.
Pada uji Wilcoxon didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan signifikan (p> 0.05)
antara kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Freha dkk yang menunjukkan tidak adanya perbedaan
signifikan (p> 0.05) sesudah pemberian kurma varietas Ghars dan Tamesrit pada
individu normal sebanyak 7 buah per hari selama 21 hari. Pada penelitian tersebut,
kadar TG sebelum dan sesudah mengonsumsi kurma Tamersit yaitu 119± 22 mg/dL
dan 115± 31 mg/dL.
4.3. Hasil Rerata Pengukuran BB dan Korelasi dengan Kadar TG
Gambar 4.2 Perbandingan rerata BB sebelum dan sesudah perlakuan
Gambar 4.2 menunjukkan rerata berat badan sebelum perlakuan sebesar
56,65 8,05 kg dan sesudah perlakuan sebesar 57,58 8.5 kg. Terjadi kenaikan
rerata BB sebesar 0.93 kg. Secara statistik, BB sebelum dan sesudah perlakuan
mean BB pre mean BB post
Series1 56,65 57,58
55,00
55,50
56,00
56,50
57,00
57,50
58,00
58,50
BB
(kg
)
21
dinyatakan memiliki perbedaan yang signifikan (p<0.05) dalam uji T berpasangan
setelah data dinyatakan terdistribusi normal dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk
(p>0.05). Uji Shapiro-Wilk digunakan karena jumlah sample yang digunakan
dalam penelitian ini < 50 responden.
Dilakukan uji korelasi untuk mengetahui besar korelasi BB dengan kadar
TG responden. Karena data yang diperoleh tidak terdistribusi normal, maka
dilakukan uji korelasi Spearman. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan p>0.05
yang menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan. Didapatkan juga
koefisien korelasi sebesar 0.174 yang menyatakan bahwa arah hubungan BB dan
kadar TG responden adalah positif lemah.
4.4. Hasil Pengukuran Kadar TG Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.3 menunjukkan rerata kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan
berdasarkan jenis kelamin. Didapatkan rerata TG laki- laki sebelum dan sesudah
perlakuan sebanyak 157,55 20,15 mg/dL dan 155,61 17,57 mg/dL, sedangkan
perempuan sebesar 148,32 3,93 mg/dL dan 149,62 7,68 mg/dL. Didapatkan
adanya penurunan kadar TG sebanyak 1,95 mg/dL pada laki- laki dan peningkatan
1,3 mg/dL pada perempuan.
Gambar 4.3 Rerata kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan berdasarkan jenis
kelamin
mean TGpre laki2
mean TGpost laki2
mean TGpre pr
mean TGpost pr
Series1 157,55 155,61 148,32 149,62
135,00
140,00
145,00
150,00
155,00
160,00
165,00
TG (
mg/
dL)
22
Uji Shapiro-Wilk menunjukkan data berdistribusi normal pada kadar TG
perempuan sebelum perlakuan (p> 0.05) dan data tidak berdistribusi normal pada
kadar TG laki- laki sebelum perlakuan (p< 0.05). Adanya data yang tidak
terdistribusi normal pada TG laki- laki sebelum perlakuan dikarenakan terdapat 1
data responden laki- laki yang memiliki kadar TG dengan selisih yang cukup jauh
dibandingkan kadar TG responden laki- laki lainnya. Uji Levene menunjukkan data
kadar TG sebelum perlakuan berdasarkan jenis kelamin homogen (p> 0.05). Uji
Shapiro-Wilk terhadap data TG sesudah perlakuan menunjukkan data berdistribusi
normal pada kedua jenis kelamin (p> 0.05). Uji Levene juga menunjukkan data TG
berdasarkan jenis kelamin homogen (p> 0.05) kecuali berdasarkan rerata (mean)
yang menunjukkan data tidak homogen.
Pada uji T independen didapatkan rerata TG sebelum perlakuan pada laki-
laki sebanyak 157,55 20,15 mg/dL dan perempuan 148,32 3,93 mg/dL
sedangkan kadar rerata TG sesudah perlakuan sebesar 155,61 17,57 mg/dL dan
149,62 7,68 mg/dL. Kadar TG laki- laki sebelum perlakuan lebih tinggi 9,29
mg/dL dan sesudah perlakuan lebih tinggi 5.99 mg/dL. Hal ini diduga berhubungan
dengan pengaruh estrogen pada perempuan premenopause terhadap proses lipolisis.
Mittendorfer dkk melaporkan bahwa kecepatan lipolisis tubuh perempuan
seutuhnya saat puasa lebih besar daripada laki- laki. Hal ini menunjukkan kadar TG
saat puasa pada wanita lebih rendah dari pada laki- laki. 33
4.5. Hasil Informasi Aktifitas Responden
Untuk meminimalisir bias dengan faktor lain, responden mengisi kuesioner
sebelum dan sesudah mengonsumsi kurma (lampiran 5). Kuesioner berisi
pertanyaan mengenai pola makan sehari-hari dan aktivitas fisik responden sebelum
dan sesudah perlakuan, riwayat penyakit responden dan riwayat penyakit metabolik
pada keluarga.
Data kuesioner yang diperoleh kemudian dilakukan skoring total. Hasilnya
adalah tidak ada perubahan yang signifikan pada faktor makanan dan aktivitas fisik
responden sebelum dan sesudah perlakuan. Selain itu, tidak didapatkan penyakit
metabolik pada diri responden pada hasil pengisian kuesioner.
23
4.6. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa terdapat banyak keterbatasan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Peneliti tidak dapat menyeragamkan asupan makan tiap responden.
Peneliti tidak memberi intervensi terhadap pola makan responden.
2. Peneliti tidak meneliti mengenai kandungan zat tiap buah kurma Ajwa.
3. Kuesioner yang digunakan tidak dilakukan validasi terlebih dahulu
24
BAB V
SIMPULAN
Adapun simpulan pada penelitian ini adalah:
1. Terjadi penurunan kadar TG yg tidak signifikan sesudah pemberian kurma
selama 28 hari.
2. Terdapat peningkatan BB sesudah mengkonsumsi kurma dan tidak
berhubungan dengan kadar TG
3. Kadar TG pada laki- laki lebih tinggi daripada perempuan, sebelum maupun
sesudah pemberian kurma
25
SARAN
1. Penelitian lebih lanjut mengenai hubungan pemberian kurma terhadap kadar
TG darah dengan menyeragamkan pola makan responden.
2. Penelitian lebih lanjut mengenai zat aktif dalam tiap buah kurma.
3. Diperlukan kuisioner mengenai pola makan, pola aktivitas, riwayat
penyakit, dan riwayat penyakit keluarga yang sudah divalidasi.
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Pejic R N and Lee D T. Hypertiglyceridemia. J Am Board Fam Med
2006;19(3):310-6
2. Yuan G, Shali K Z A and Hegele R G. Review Hipertriglycerides: It’s
Etiology, Effectts and Treatment. Canadian Medical Association Journal
2007; 176(8):1113-20
3. Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults
(Adult Treatment Panel III)- Final Report. American Heart Association.
National Cholesterol Education Program National Heart, Lung, and Blood,
Institute National, Institutes of Health. NIH Publication 2002. No. 02-5215:
3189
4. Wang F, Ye P, Hu D, Min Y, Zhao S, Wang Y et al. Lipid-lowering therapy
and lipid goal attainment in patients with metabolic syndrome in China:
Subgroup analysis of the Dyslipidemia International Study-China (DYSIS-
China). Atherosclerosis 2014;237:99-105
5. Soewondo P, Purnamasari D, Oemardi M, Waspadji S, Soegondo S.
Prevalence of Metabolic Syndrome Using NCEP/ATP III Criteria in
Jakarta, Indonesia: The Jakarta Primary Non-communicable Disease Risk
Factors Surveillance 2006. Acta Med Indones-Indones J Intern Med
2010;42(2):199-203
6. Dwipayana M P, Suastika K, Saraswati IMR, Gotera W, Budhiarta AAG,
Sutanegara, et al. Prevalensi sindroma metabolik pada populasi penduduk
Bali, Indonesia. Jurnal Penyakit Dalam 2011;12(1):1-5
7. RISKESDAS. Badan Penelitian dan Pengenbangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI 2013: 4
8. Talayero B G, Sacks F M. The Role of Triglycerides in Atherosclerosis.
Curr Cardiol Rep 2011 Des;13(6): 544-52
9. Berglund L, Evaluation and treatment of hypertriglyceridemia; an endocrine
society clinical practice guideline. The journal of clinical endocrinology and
metabolism. 2012; 97: 2969-89
10. Rahmani HA, Aly MS, Ali H, Babiker YA, Srikar S, Khan AA. Review
Article: Therapeutic effect of date fruits (Phoenix dactylifera) in the
prevention of disease via modulation of anti-inflammatory, anti-oxsidant,
and anti-tumour activity. International Journal of Clinical and Experimental
Medicine. 2014 Mar 30;7(3):483-91
11. Rock W, Rossenblat M, Borocov-Neori H, Volkova N, Judeinstein S, Elias
M, et al. Effects of date (Phoenix dactylifera L., Medjool or Hallawi
27
Variety) concumption by healthy subjects on serum glucose and lipid levels
and on serum oxidative status: a pilot study. J Agric Food Chem. 2009 Sep
9;57(17):8010-7
12. Mard S A, Jalalvand K, Jafarinejad M, Balochi H, Naseri M K G. Malaysian
J. Med Sci Oct- Des 2010;17(4): 4-11
13. Vembu S, Sivanasan D, Prasanna G. Effect of Phoenix dactylifera on high
fat diet induced obesity. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research
2012;4(1):348-52
14. Freha G and Cherifa H. Study of the effect of dates on blood glucose and
lipid profile in healthy human subjects. International Journal of
Pharmaceutical, Chemical and Biological Sciences. 2013;3(3):826-33.
15. FAO. 2002. Date palm cultivation [artikel]. WHO. Diakses 2014 Jan 1.
Website: http://www.fao.org/docrep/
16. New Crop. Date: Phoenix Dactylifera [artikel]. Diakses 2014 Jan 1.
Website: http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/date.html
17. Manickavasagan, Essa M, Sukumar (ed). Dates: Production, Processing,
Food, Medicinal Values. US: CRC Press. 2012. 88, 292
18. Anonim. Bab II Tinjauan Pustaka [repository]. Medan. USU. Diakses 2014
Mar 31. Website: repository.usu.ac.id/bitstream/
19. Ali A, Al Kindi Y S and Al-Said F. Chemical composition and glycemic
index of three varieties of Omani dates. International journal of food
sciences and nutrition 2009;60(4):51-62.
20. Sohaimy S A, Hafez E E. Biochemical and Nutritional of Date Palm Fruits
(Phoenix dactylifera L). Journal of Applied Sciences Research
2010;6(8):1060-7
21. Ogungbenle N H. Chemical and Fatty acid compositions of date palm fruit
(Phoenix dactylifera) flour. Bangladesh Journal of scientific and industrial
research 2011;46(2):255- 8.
22. Assirey E A R. Nutritional composition of fruit of 10 date palm (Phoenix
dactylifera L) cultivars grown in saudi arabia. Departement of chemistry,
college of science, Taibah University. Journal of Taibah University for
science 2015;9:75-9
23. Kahrizi D, Molsaghi M, Faramarzi A, Yari K, Kazemi E, Farhadzadeh A
M, et al. Medicinal Plants in Holy Quran. American Journal of Scientific
Research 2012;42:62-71
28
24. Khadem N, Sharaphy A, Latifnejad R, Hammod N, Ibrahimzadeh S.
Comparing the Efficacy of Dates and Oxytocin in the Management of
Postpartum Hemorrhage. Shiraz E-Medical Journal. Department of Internal
Medicine 2007;8(2):
25. Botham K M, Mayes P A. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. In:
Murray R K, Granner D K, Rodwell V W. Biokimia Harper ed 7. Jakarta.
ECG 2006. 225-38
26. Miller M, Stone N J, Ballantyne C, Bittner V, Criqui M H, Ginsberg H N,
et al. Triglycerides and cardiovascular disease. American Heart Association
2011;123:2297-300
27. Antman E M, Selwyn A P, Braunwald E, Loscalzo J. Ischemic Heart
Disease in Harrison’s Principles of Internal Medicine ed 7 (Fauci ed). USA.
Mc Graw Hill Medicine. 2008. 1501-4
28. Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell. Robbins Basic Pathology. Ed 8. China.
Elsevier Saunders. 2007. p.654
29. Hasan I. Perlemakan Hati Non Alkoholik. In: Aru W Sudoyo, editor. Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta. EGC. 2012. p 464
30. Pratiwi N A. Pembahasan trigliserida. [artikel]. Diakses 2015 april 15.
Website: http:// www.scribd.com/mobile/doc/
31. Anonim. Dietary guideline for America 2010. US Departement of
Agriculture and US Departement of Health and Human Services. [artikel].
diakses 2015. Website:http:// www.dietarygiudeline.gov
32. Mittendorfer B, Horowitz J F, Klein S. Gender differences in lipid and
glucose kinetics during short term fasting. Am J Physiol Endocrinol Metab
2001;281:1333-9
33. Kemdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online. [laman
internet]. Diakses 2015 Oct 05. Website:http://kbbi.web.id/
29
Lampiran 1. Hasil Determinasi Buah Kurma Ajwa
Gambar 7.1 Lembar Hasil Determinasi Kurma (Phoenix dactylifera L.)
30
Lampiran 2. Surat Tanda Terima Penyerahan Komisi Etik
Surat Tanda Terima
Komisi Etik
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Jakarta
2014/2015
Nama Mahasiswa : Annisafitriaa
NIM : 1112103000088
Judul Penelitian : Hubungan Pemberian kurma terhadap kadar TG darah
Tanggal Terima :
Nama Penerima :
Peneliti, Penerima,
Annisafitria ( …………………………)
31
(lanjutan)
Gambar 7.2 Lembar Permohonan Ethical Approval
32
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Responden Penelitian
SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN
HUBUNGAN PEMBERIAN KURMA ( Phoenix dactylifera L) TERHADAP
KADAR TG DARAH.
Saat ini saya Annisafitria mahasiswa PSPD UIN Jakarta angkatan 2012 sedang
melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pemberian Kurma (Phoenix
dactylifera L) terhadap kadar TG darah. Pada penelitian ini saya akan memberikan
kurma sebanyak 7 buah sebagai makanan ringan selama 28 hari. Kemudian, akan
dilakukan pengambilan darah partisipan sebanyak 2 kali yaitu3 cc sebelum
mengonsumsi kurma (dianggap hari ke-0) dan 3cc setelah mengonsumsi kurma
(pada hari ke-29). Pengambilan darah dilakukan oleh analis yang sudah
berpengalaman. Untuk itu, dengan hormat saya memohon kesediaan anda untuk
ikut serta dalam penelitian ini.
Setelah membaca penjelasan diatas, bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama:
Umur: tahun
Alamat:
Dengan sukarela diikutsertakan dalam penelitian ini. Segala hal yang menyangkut
kerahasiaan tentang partisipan akan terjaga dengan baik oleh peneliti.
Jakarta, 25 November 2014
Mengetahui,
(________________) (Annisafitria)
Responden penelitian Peneliti
33
Lampiran 4. Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KURMA TERHADAP KADAR TG
DARAH PADA MAHASISWA PSPD TINGKAT II PERIODE 2014/2015
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Kami dari PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta angkatan 2012 sedang melakukan penelitian mengenai hubungan
pemberian kurma terhadap kadar TG darah pada mahasiswa PSPD tingkat II
periode 2014/2015. Penelitian ini dilakukan untuk penyusunan skripsi. Tidak ada
jawaban yang benar maupun salah. Identitas Saudara/I akan dirahasiakan. Dengan
ini kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara/I untuk menjadi
responden dalam penelitian ini.
I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Tanggal lahir :
4. Alamat :
II. HASIL PENGUKURAN STATUS GIZI
a. Tinggi badan : ………………….. cm
b. Berat badan : ………………….. kg
III. KUESIONER ASUPAN MAKANAN
1. Berapa kali anda mengkonsumsi makanan dalam sehari?
a. > 3 kali/hari
b. ≤ 3 kali/hari
34
(lanjutan)
2. Bahan makanan apa yang sering anda konsumsi sehari-hari?
Makanan Pokok 1. Nasi
2. Roti
3. Jagung
4. Ubi
Lauk Hewani 1. Ikan (tongkol, bandeng, teri,
dll)
2. Daging
3. Telur
4. ....
Jajanan/Cemilan 1. Goreng-gorengan
2. Mie goreng
3. Bakso
4. ....
IV. KUESIONER AKTIVITAS FISIK
1. Apakah yang anda lakukan/kebiasaan sehari-hari?
a. Mahasiswa saja (kuliah, pulang)
b. Mahasiswa & aktif di organisasi (kuliah, rapat, pulang)
c. Mahasiswa & aktif di dua atau lebih organisasi
d. Mahasiswa dan melakukan ativitas memasak, mencuci, menyetrika
2. Apakah anda sering berolahraga?
a. Ya
b. Tidak
3. Jika ya, olahraga apa yang sering anda lakukan
a. Jogging, push up, sit up
b. Bersepeda, senam aerobik, berenang
c. Futsal, basket, taekwondo
d. (jika ada yang lain sebutkan)..................................
35
(lanjutan)
4. Seberapa sering anda berolahraga?
a. 1 kali/minggu
b. 2 kali/minggu
c. > 2 kali/minggu
5. Berapa lama waktu yang anda butuhkan setiap kali berolahraga?
a. < 30 menit
b. ≥ 30 menit
V. KUESIONER RIWAYAT PENYAKIT
1. Apakah satu minggu terakhir ini anda memiliki suatu penyakit?
a. Ya b. Tidak
2. Jika Ya, sebutkan ….
3. Apakah anda memiliki penyakit metabolik? (pilih salah satu di bawah
ini)
a. Diabetes Mellitus
b. Hiperlipidemia
c. Hiperkolesterolemia
d. Obesitas
4. Apakah ada anggota keluarga anda yang menderita obesitas?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah bapak/ibu anda saat ini sedang menderita penyakit metabolik? (jika
ya, sebutkan)
a. Diabetes Mellitus
b. Hiperlipidemia
c. Hiperkolesterolemia
d. Obesitas
36
Lampiran 5. Alat dan Bahan Penelitian
Gambar 7.3 Sentrifugator EBA
21 HeHich Zentrifugen
Gambar 7.4 Spektrofotometer
Hitachi U-2910
Gambar 7.5 Hand gloves,
Mikropipet, Tip kuning dan tip
biru, Tissue ( dari kiri ke kanan)
Gambar 7.6 Tabung reaksi
Gambar 7.8 Pengukur berat
dan tinggi merk SECA
Gambar 7.7 Alcohol swab
37
Gambar 7.9 Serum responden
Gambar 7.10. Reagen TG Dsi
(R1 Cat.-116392) dan Standar
TG (dari kiri ke kanan)
38
Lampiran 6. Proses Penelitian
Gambar.7.11. Serum responden
yang telah dicampurkan dengan
reagen TG dan diinkubasi selama
20 menit
Gambar.7.12. Pengambilan
darah responden oleh analis
yang berpengalaman.
Gambar.7.13. Hasil sentrifugasi
darah responden
Gambar.7.15. Pengambilan
serum responden
Gambar.7.14. Pengambilan
reagen TG
Gambar.7.16. Peletakan
vacutener kedalam
sentrifugator
39
Gambar.7.17. Peletakan kuvet
kedalam spektrofotometer Gambar.7.18. Peletakan serum
kedalam tabung reaksi
menggunakan mikropipet dan
tip kuning
40
Lampiran 7. Hasil pengukuran BB 13 partisipan sebelum dan sesudah pemberian
kurma
Sampel BB hari ke-0 (kg) BB hari ke-29 (kg)
1 65 64,95
2 64,8 66,5
3 62,8 64
H 48 49,99
5 52 53
6 73 75,7
7 54 55,1
8 51 51,9
9 57,9 57,9
10 51,3 51,3
11 54 55
12 58,6 59,6
13 44 43,6
41
Lampiran 8. Hasil pengukuran kadar TG 13 partisipan sebelum dan sesudah
pemberian kurma
No. Nama NIM Jenis Kelamin Usia TG sebelum
perlakuan
1 A1TG1 1113103000001 Laki-laki 18 tahun 147,16
2 A2TG1 1113103000020 Laki-laki 19 tahun 197,85
3 A3TG1 1113103000026 Laki-laki 19 tahun 154,53
4 A4TG1 1113103000018 Perempuan 17 tahun 149,16
5 A5TG1 1113103000027 Perempuan 19 tahun 140,39
6 A6TG1 1113103000035 Perempuan 19 tahun 149,00
7 A7TG1 1113103000041 Perempuan 19 tahun 153,3
8 A8TG1 1113103000044 Perempuan 19 tahun 147,31
9 A9TG1 1113103000045 Perempuan 19 tahun 149,46
10 A10TG1 1113103000068 Perempuan 17 tahun 149,62
11 A11TG1 1113103000071 Laki-laki 19 tahun 149,77
12 A12TG1 1113103000072 Laki-laki 19 tahun 152,84
13 A13TG1 1113103000077 Laki-laki 19 tahun 143,16
42
Lampiran 9. Analisis statistik kadar TG
1. Data Responden
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
laki- laki 6 46,2 46,2 46,2
perempuan 7 53,8 53,8 100,0
Total 13 100,0 100,0
usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
17 tahun 2 15,4 15,4 15,4
18 tahun 1 7,7 7,7 23,1
19 tahun 10 76,9 76,9 100,0
Total 13 100,0 100,0
2. BB responden sebelum dan sesudah perlakuan (Uji normalitas Shapiro-
Wilk dan T berpasangan) dan korelasi TG dan BB (Uji korelasi Spearman)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BB_pre ,167 13 ,200* ,967 13 ,853
BB_post ,153 13 ,200* ,966 13 ,847
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference Lower Upper
BB_pre -
BB_post
-,93385 ,88627 ,24581 -1,46941 -,39828 -
3,799
12 ,003
Correlations
TG_gabungan BB_gabungan
Spearman's rho
TG_gabungan
Correlation Coefficient 1,000 ,174
Sig. (1-tailed) . ,197
N 26 26
BB_gabungan
Correlation Coefficient ,174 1,000
Sig. (1-tailed) ,197 .
N 26 26
43
3. Kadar TG sebelum dan sesudah perlakuan (Uji normalitas Shapiro-Wilk dan
uji Wilcoxon)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TG_pre ,368 13 ,000 ,574 13 ,000
TG_post ,286 13 ,005 ,812 13 ,009
a. Lilliefors Significance Correction
Wilcoxon signed rank test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
TG_post - TG_pre
Negative Ranks 7a 6,79 47,50
Positive Ranks 6b 7,25 43,50
Ties 0c
Total 13
a. TG_post < TG_pre
b. TG_post > TG_pre
c. TG_post = TG_pre
Test Statisticsa
TG_post - TG_pre
Z -,140b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,889
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
4. kadar TG menurut jenis kelamin sebelum dan sesudah pemberian kurma
(Uji normalitas Shapiro-Wilk, homogenitas dan independen T)
Tests of Normality
jenis kelamin fix Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TG_pre laki- laki ,393 6 ,004 ,693 6 ,005
perempuan ,283 7 ,095 ,836 7 ,090
TG_post laki- laki ,393 6 ,004 ,693 6 ,005
perempuan ,283 7 ,095 ,836 7 ,090
a. Lilliefors Significance Correction
44
(lanjutan)
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
TG_pre
Based on Mean 4,225 1 11 ,064
Based on Median 1,627 1 11 ,228
Based on Median and with
adjusted df
1,627 1 5,403 ,254
Based on trimmed mean 3,058 1 11 ,108
TG_post
Based on Mean 4,225 1 11 ,064
Based on Median 1,627 1 11 ,228
Based on Median and with
adjusted df
1,627 1 5,403 ,254
Based on trimmed mean 3,058 1 11 ,108
Group Statistics
jenis kelamin fix N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
TG_pre laki- laki 6 157,5517 20,15414 8,22789
perempuan 7 148,3200 3,93410 1,48695
TG_post laki- laki 6 157,5517 20,15414 8,22789
perempuan 7 148,3200 3,93410 1,48695
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
TG_pre
Equal
variances
assumed
4,225 ,064 1,194 11 ,258 9,23167 7,73052 -7,78309 26,24642
Equal
variances
not
assumed
1,104 5,327 ,317 9,23167 8,36118 -11,87036 30,33370
TG_post
Equal
variances
assumed
4,225 ,064 1,194 11 ,258 9,23167 7,73052 -7,78309 26,24642
Equal
variances
not
assumed
1,104 5,327 ,317 9,23167 8,36118 -11,87036 30,33370
45
Lampiran 10. Riwayat Penulis
RIWAYAT HIDUP
Nama : Annisafitria
Usia : 21 tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 28 September 1994
Alamat : Jl Raden Fatah rt 005 rw 010 Parung Serab Ciledug
Tangerang
Jl Sarapada rt 002 rw 006 Sidakaton Dukuhturi
Tegal
No. Hp : 089677171290
Email : anzelwaton@gmail.com
annisafitria280@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri Paninggilan 03 Tangerang 2000-2006
2. SMP Plus Salafiyah Pemalang 2006-2009
3. MA Al Hikmah 2 Benda Brebes 2009-2012
4. PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012-sekarang
Recommended