GIZI BALITA 2010.ppt

Preview:

Citation preview

L/O/G/O

GIZI BALITAOLEH : EDI ROSADI

TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PADA BALITA

• Utk memenuhi kebutuhan nutrien, kelangsungan hidup & meningkatkan fungsi vital tubuh.

• Pertumbuhan & perkembangan • Memelihara & meningkatkan kesehatan.• Memulihkan kesehatan sesudah sakit.• Mendidik kebiasaan makan yg baik,

mencakup penjadwalan makan, belajar menyukai, memilih & menentukan jenis mkanan yg bermutu.

Faktor yg mempengaruhi thd keadaan nutrisi balita

Sosial BudayaEkonomiAgama PsikologiKebiasaan makan; food like & dislike,

food habit.

Nafsu makanPerhatian orang tua terhadap makananFaktor lain: serat makanan, kemudahan

cerna, rasa kenyang, sumber makanan, pengaruh obat, faktor emosional

PERMASALAHAN GIZI BALITA

• GIZI BURUKGIZI BURUK• GIZI LEBIHGIZI LEBIH

GIZI BURUK

• Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori.

• Di Indonesia, kasus KEP (Kurang Energi Protein) adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita.

GIZI BURUK YANG SERING DIJUMPAI…

KEP (Kurang Energi Protein)KEP (Kurang Energi Protein)

• MARASMUS• KWASHIORKOR• MARASMUS KWASHIORKOR

MARASMUSPENYEBAB …• Pemasukan kalori yang tidak cukup.• Pemberian makanan yang tidak sesuai dengan yang

dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak; misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer.

• Kebiasaan makan yang tidak tepat. Seperti mereka yang mempunyai hubungan orang tua – anak terganggu.

• Kelainan metabolikMisalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia, lactose intolerance.

• Malformasi kongenitalMisalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung, deformitas palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosis pilorus, hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.

MARASMUS CIRI-CIRICIRI-CIRI

(1) Badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit;

(2) Wajah seperti orang tua; (3) Mudah menangis/cengeng dan rewel; (4) Kulit menjadi keriput; (5) Jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai celana longgar); (6) Perut cekung, dan iga gambang; (7) Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis

berulang); (8) Diare kronik atau konstipasi (susah buang air).

MARASMUS

KWASHIORKOR• Kwashiorkor atau busung lapar adalah suatu sindrom

yang diakibatkan defisiensi protein yang berat. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Cecily Williams bagi kondisi tersebut yang diderita oleh bayi dan anak balita. Nama ini berasal dari daerah di Pantai Emas, Afrika yang berarti anak terlantar.

• Defisiensi ini sangat parah, meskipun konsumsi energi atau kalori tubuh mencukupi kebutuhan.

• Biasanya, Kwashiorkor ini lebih banyak menyerang bayi dan balita pada usia enam bulan sampai tiga tahun.

• Usia paling rawan terkena defisiensi ini adalah dua tahun. Pada usia itu berlangsung masa peralihan dari ASI ke pengganti ASI atau makanan sapihan. Pada umumnya, kandungan karbohidrat makanan tersebut tinggi, tapi mutu dan kandungan proteinnya sangat rendah.

KWASHIORKORCIRI-CIRICIRI-CIRI(1) Edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama

punggung kaki dan wajah) membulat dan lembab; (2) Pandangan mata sayu; (3) Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan

mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah rontok; (4) Terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel; (5) Terjadi pembesaran hati; (6) Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi

berdiri atau duduk; (7) Terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang

meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement dermatosis);

(8) Sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut; (9) Anemia dan diare.

KWASHIORKOR

MARASMUS- KWASHIORKOR

• Marasmus-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok.

Prinsip dasar Pengobatan Gizi burukPengobatan rutin yang dilakukan di rumah sakit berupa 10 langkah penting yaitu:1. Atasi/cegah hipoglikemia2. Atasi/cegah hipotermia3. Atasi/cegah dehidrasi4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit5. Obati/cegah infeksi6. Mulai pemberian makanan 7. Fasilitasi tumbuh-kejar (“catch up growth”)8. Koreksi defisiensi nutrien mikro9. Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan emosi / mental10. Siapkan dan rencanakan tindak lanjut setelah sembuh.

Pengobatan penyakit penyerta• Defisiensi Vitamin A• Dermatosis• Kecacingan• Diare kronis• Tuberkulosis

Kegagalan pengobatan

• Kegagalan pengobatan tercermin pada angka kematian dan kenaikan berat badan

Contoh Menu

Pukul 06.00 Formula pengganti/WHOPukul 08.00 Bubur tepung beras/sagu /terigu /jagung + santan

Telur rebusPukul 10.00 Formula WHO/pengganti

Sari tomatPukul 12.00 Bubur tepung beras + santan/ kentang puree + margarine

rendah garamSup tahu + worel parut + kaldu

Pukul 14.00 Formula WHO/penggantiPukul 16.00 Formula WHO/pengganti

Sari pepayaBubur tepung beras Pepes ayam + bayam cincang

Pukul 20.00 Formula WHO/penggantiPukul 22.00 Formula WHO/pengganti

Anak dengan ( BB < 7 kg )

Anak dengan (BB ≥7 kg)W a k t u M e n u

Pukul 06.00 Formula pengganti/WHOPukul 08.00 Bubur kaldu ayam

Tahu bacemMinum manis

Pukul 10.00 Kue talam manisPukul 12.00 Bubur nasi

PisangPukul 15.00 Getuk ubi merahPukul 18.00 Bubur beras

Pepes teriTumis kangkung

Pukul 21.00 Formula WHO/pengganti

Pencegahan Gizi Buruk • Memberikan ASI Ekslusif (hanya ASI)

sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.

• Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya.

• Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke dokter.

• Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.

• Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya.

Ingat …• Penanganan dini sering kali membuahkan

hasil yang baik.• Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa

dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum.

• Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.

GIZI LEBIH

• Obesitas anak merupakan masalah kesehatan bukan saja di negara maju tetapi juga di negara berkembang, termasuk Indonesia.

• Penelitian di negara-negara maju menunjukkan peningkatan prevalens obesitas pada anak usia sekolah.

Faktor Penyebab

Energi masuk

Energi keluar

Peran urban Lifestyle

• Ketersediaan makanan makin banyak

• Kemudahan mendapatkan makanan

• Kemajuan teknologi permainan anak (sedentary life)

• Berkurangnya lahan untuk aktifitas fisik

Tata laksana Obesitas anak• Management diet • Perubahan perilaku makan• Peningkatan aktifitas fisik• Obat-obatan• Bedah

Pencegahan obesitas• Deteksi awal kenaikan BB yang berlebihan• BMI harus dihitung dan ditulis secara periodik• Praktek pemberian makan yang benar & sehat• Aktifitas fisik regular

Penanganan dini sangat penting• Obesitas anak cenderung berlanjut sampai usia dewasa

• Orang tua yang obes meningkatkan risiko anak menjadi

obes

• Mengobati obesitas merupakan hal yang sulit

Bagaimana dengan nutrisi balita anda ?

MAKANAN BALITA

• Pada awal usia balita gigi sudah mulai tumbuh sampai usia 2 ½ tahun, sehingga anak dapat mengunyah lebih baik lagi, berilah makanan yang teksturnya lembut, potongannya kecil dan mempunyai bentuk yang menarik serta harus bervariasi bahan makanannya.

Memasuki usia 1 tahun mulai menunjukkan keinginan dalam makanan. Adakalanya hanya minum susu saja seminggu, kemudian tidak mau minum susu tetapi hanya makan buah-buahan. Ibu tidak perlu khawatir, yang penting ibu dapat membuat makanan lebih bervariasi. ·

• Usia 1-3 tahun anak bersifat konsumen pasif yaitu makanannya tergantung pada yang disediakan ibu, sehingga peran ibu sangat besar dalam menentukan menu makanan yang bergizi lengkap dan seimbang.

• Pada usia ini rasa ingin tahu anak sangat tinggi sehingga kesempatan ini harus ditangkap oleh ibu untuk memperkenalkan sedini mungkin berbagai jenis makanan yang beraneka ragam dalam rasa, warna dan tekstur.

• Usia 2 tahun lebih suka berlari ke sana kemari, sehingga rewel untuk makan. Menghadapi anak seperti ini, berilah makanan yang padat gizi dan lengkap, tetapi porsi lebih kecil dan sering. Contoh : mi goreng isi hati, makaroni schotel.

• Anak usia 3- 4 tahun mulai fase negatifistik yaitu menolak makan karena menunjukkan keakuan-nya. Makanan selalu ditolak, maka ibu harus me-nyajikan makanan semenarik mungkin. Kadang bisa jadi anak tidak lapar karena sudah terlalu banyak makan makanan selingan.

Penyebab kesulitan makan pada balita

1. Faktor gizi.2. Faktor penyakit /kelainan organik3. Faktor kejiwaan

Upaya perbaikan 1. Pengobatan ( melenyapkan faktor

penyebab)2. Evaluasi faktor dan faktor penyebab.3. Upaya gizi dari segi diit.4. Penggunaan obat-obatan untuk

memperbaiki kekurangan vitamin dan mineral.

Kebutuhan Gizi BalitaKebutuhan Gizi Balita

Umur ( tahun )

Kebutuhan gizi

Energi (Kkal) Protein (g)

1 – 3 1.000 25

4 - 6 1.550 39

Sumber : WKPG, 2004

Energi dan proteinEnergi dan protein

VitaminZAT GIZI

Kebutuhan vitamin

1-3 th 4-6 th

Vit.A (RE) 400 450Vit.D (ug) 5 5Vit.E (mg) 6 7Vit.K(ug) 15 20Thiamin (mg) 0.5 0.6Riboflavin (mg) 0.5 0.6Niasin (mg) 6 8Asam folat (ug) 150 200Piridoksin (mg) 0.5 0.6Vit. B12 (ug) 0.9 1.5Vit.C (mg) 40 45

MineralZAT GIZI

Kebutuhan Mineral

1- 3 th 4- 6 th

Kalsium (mg) 500 500

Fosfor (mg) 400 400

Magnesium (mg) 60 80

Besi (mg) 8 9

Yodium (ug) 90 120

Seng (mg) 8.2 9.7

Selenium (mg) 17 20

Mangan (mg) 1.2 1.5

Fluor (mg) 0.6 0.8

Contoh Bahan Makanan SehariBAHAN MAKANANBAHAN MAKANAN BERAT (gram)BERAT (gram) URTURT

Beras 100 1 ½ gls nasiDaging 50 1 ptg sdg

Telur 25 ½ btr

Tempe 25 1 ptg sdg

Biskuit 10 1 bh bsr

Buah 200 2 bh pisang

Sayur 100 1 gls

Gula pasir 30 3 sdm

Minyak 10 1 sdmSusu Bubuk 20 4 sdm

Contoh menu Untuk BalitaPagi : Segelas susu

Jam 08.00 : Nasi Telur Bumbu Rujak Tempe Bacem Sayur Kimlo

Jam 10.00 : Biskuit Siang : Nasi

Rolade Daging Tahu semur Sup Sayuran Pepaya

Jam 16.00 : Sari buahMalam Malam : Nasi : Nasi

Sate AyamSate Ayam Tahu Isi KukusTahu Isi Kukus

Cah BuncisCah Buncis PisangPisang

Sebelum tidur : Segelas Susu

Nilai Gizi

Energi 1259 kkal

Protein 23 gram

Lemak 34 gram

KH 212.5 gram