View
191
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
PENGANTAR PENULISAN ILMIAH (PPI)
FENOMENA PENGANGGURAN DI INDONESIA
oleh
CHYNTIA SELVI ANGGRAENI
1206318792
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
DEPOK
DESEMBER 2012
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 1
1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah besar negara-negara yang sedang berkembang adalah tingginya tingkat
pengangguran karena minimnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Minimnya
lapangan pekerjaan tersebut dikarenakan faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Indonesia
juga merupakan salah satu negara berkembang yang masalah pokoknya sama, yaitu
pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap
kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat.
Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak
krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja
menjadi sangat kompleks.
Awal ledakan pengangguran terjadi awal tahun 1998. Ketika itu terjadi krisis moneter yang hebat
melanda Asia khususnya Asia Tenggara. Indonesia juga mengalami krisis moneter yang begitu
hebat dan mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin menurun dari RP. 5.700
menjadi RP. 14.900 (Laporan tahunan Bank Indonesia, 1998). Banyak para pengusaha yang
bangkrut karena dililit hutang bank atau hutang terhadap rekan bisnis. Begitu banyak pekerja
atau buruh pabrik yang terpaksa di-PHK oleh perusahaan di mana tempat ia bekerja dalam
rangka pengurangan besarnya biaya yang dipakai untuk membayar gaji para pekerjanya. Hal
inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya lonjakan angka pengangguran dalam waktu
yang relatif singkat.
Hingga saat ini, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 120,4 juta
orang, bertambah sekitar 3,0 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2011 sebesar 117,4
juta orang atau bertambah sebesar 1,0 juta orang dibanding Februari 2011. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32 persen,
mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2011 sebesar 6,56 persen dan TPT Februari 2011
sebesar 6,80 persen (Berita Resmi Statistik, No.75/11/Th. XV, 5 November 2012). Dengan
demikian masyarakat sangat membutuhkan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam
menanggulangi hal tersebut.
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 2
Tingginya angka anggkatan kerja di Indonesia serta rendahnya lapangan pekerjaan yang tersedia,
pendidikan yang rendah, tingginya tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonomi yang lemah
mengakibatkan banyaknya jumlah pengangguran, sampai saat ini pemerintah terus berusaha
untuk membenahi hal tersebut walaupun belum ada perkembangan yang berarti dalam hal
mengurangi angka pengangguran, maka dari itu penulis ingin membahas masalah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
• Bagaimana grafik jumlah pengangguran di Indonesia dalam 3 tahun terakhir (2010-
2012)?
• Apa penyebab banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia?
• Apa saja upaya pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran di Indonesia?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui grafik angka pengangguran di Indonesia selama 3 tahun terakhir serta
mengetahui apa penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia dan upaya apa yang telah
dilakukan pemerintah dalam menanggulanginya.
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 3
2.1 Kerangka Konsep
2.1.1 Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia. Nanga
mengatakan bahwa “pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong
dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari
pekerjaan.” (2005: 249)
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2, Angkatan kerja atau tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk
suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia
kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun.
Pengangguran menurut sensus penduduk 2001 adalah “pengangguran sebagai orang yang tidak
bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan.” (BPS, 2001: 8).
Sebenarnya definisi-definisi tersebut mempunyai kesamaan makna bahwa pengangguran adalah
orang dalam masa angkatan kerja yang sedang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan..
Sama halnya dengan pendapat Sukirno bahwa “pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam
perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.” (BPS, 2004:
28).
Masalah pengangguran terus perhatikan oleh pemerintah agar persentasinya bisa semakin
menurun, namun kenyataannya banyak kebijakan-kebijakan pemerintah yang sudah dijalankan
namun hanya berhasil mengurangi sedikit angka pengangguran di Indonesia.
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 4
2.1.2 Kebijakan
Kebijaksanaan (Policy) diberi arti yang bermacam-macam. Kebijakan merupakan landasan untuk
tindakan-tindakan nyata dilapangan. Kebijakan ada pada setiap lembaga atau organisasi yang
dapat diturunkan dalam bentuk strategi, rencana, peraturan, kesepakatan, konsensus dan kode
etik, program dan proyek. Keberhasilan kebijakan sangat ditentukan oleh proses pembuatannya
dan pelaksanaannya
Kebijakan mempunyai beberapa definisi. Menurut Pal, kebijakan merupakan jalan atau cara bagi
lembaga yang berperan sebagai pemegang kewenangan publik (dalam hal ini pemerintah) untuk
mengatasi suatu permasalahan atau ekelompok permasalahan yang saling berhubungan
(Kelembagaan dan Kebijaksanaan dalam Pengembangan Agroforestri, Pal, 2003). Sedangkan
menurut Elis, kebijakan merupakan cara atau jalan yang dipilih pemerintah untuk mendukung
suatu aspek dariekonomi termasuk sasaran yang pemerintah cari untuk mencapainya
danpemilihan metoda untuk mencapai tujuan dan sasaran itu (Kelembagaan dan Kebijaksanaan
dalam Pengembangan Agroforestri, Elis, 2003). Arti singkat kebijakan menurut Dya adalah
tindakan apapun yang dipilih pemerintah perlu untuk dilakukan (Kelembagaan dan
Kebijaksanaan dalam Pengembangan Agroforestri, Dya, 2003), dan menurut Anderson,
kebijakan adalah kegiatan yang dipilih secara sengaja oleh aktor tertentu atau sekelompok
aktordalam mengatasi suatu masalah. Kebijakan publik adalah kebijakan yang dibuatoleh
lembaga pemerintah dan pejabatnya (Kelembagaan dan Kebijaksanaan dalam Pengembangan
Agroforestri, Anderson, 2003).
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sangat diharapkan dapat mengatasi
tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Dengan dikeluarkannya kebijakan yang tepat akan
berdampak baik ke segala aspek kehidupan masyarakat, karena dengan berkurangnya angka
pengangguran maka dengan demikian akan berkurang pula angka kemiskinan dan kriminalitas di
Indonesia. Karena sesungguhnya pengangguran adalah kunci awal meningkatnya angka
kriminalitas dan kemiskinan di Indonesia.
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 5
3.1 PEMBAHASAN
Pengangguran di Indonesia merupakan salah satu masalah di Indonesia yang belum bisa diatasi
oleh pemerintah. Pada akhir tahun 2011 presentasi pengangguran sedikit menurun dari 8,12%
menjadi 7,70%. Keadaan ketenagakerjaan di Indonesia pada Agustus 2012 menunjukkan adanya
sedikit perbaikan yang digambarkan dengan adanya penurunan tingkat pengangguran.
Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2012 turun sebesar 2,4 juta orang dibanding keadaan
Februari 2012 dan bertambah sekitar 670 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu
(Agustus 2011). Penduduk yang bekerja pada Agustus 2012 berkurang sebesar 2,0 juta orang
dibanding keadaan Februari 2012, dan bertambah 1,1 juta orang dibanding keadaan Agustus
2011. Jumlah penganggur pada Agustus2012 mengalami penurunan sekitar 370 ribu orang jika
dibanding keadaan Februari2012, dan mengalami penurunan sebesar 460 ribu orang jika
dibanding keadaan Agustus 2011. (Berita Resmi Statistik No. 75/11/Th. XV, 5 November 2012).
Walaupun jumlah pengangguran di Indonesia menurun, namun jumlah ini masih terhitung besar.
Indonesia merupakan Peringkat ke-7 Negara yang mempunyai tingkat pengangguran tertinggi di
Asia (http://10daftarsaya.blogspot.com/2011/07/10-negara-dengan-tingkat-pengangguran.html).
3.1.1. Penyebab Tingginya Angka Pengangguran
Angka pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia membuat masalah yang dihadapi oleh
Indonesia semakin besar, karena dampaknya akan mempengaruhi faktor-faktor ekonomi dan
juga tingginya angka kriminalitas di Indonesia. Penyebab tingginya pengangguran tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor yang hingga saat ini masih terus diatasi oleh pemerintah, hal
tersebut adalah :
3.1.1.1 Kenaikan Jumlah Penduduk
Kenaikan jumlah penduduk yang dialami Indonesia mengakibatkan kenaikan jumlah
angkatan kerja. Di antara 237,6 juta penduduk di Indonesia, 26,8% atau 64 juta jiwa di
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 6
antaranya adalah remaja atau kelompok berusia 15 - 24 tahun. Indonesia yang notabene
menduduki peringkat 4 besar untuk jumlah penduduk dunia ternyata juga menyandang
peringkat tertinggi pengangguran usia muda di kawasan Asia Pasifik.
(www.bappenas.go.id). Kenaikan jumlah angkatan kerja tersebut, tidak dibarengi oleh
meningkatnya kesempatan kerja dan pendidikan yang memadai, akibatnya angkatan kerja
yang jumlahnya bertambah tersebut, tidak dapat didistribusikan ke lapangan pekerjaan.
Hal ini akan berdampak pada jumlah pengangguran yang terus bertambah.
3.1.1.2 Tingkat Inflasi
Inflasi berpengaruh terhadap jumlah pengangguran. hubungan antara tingkat inflasi dan
tingkat pengangguran di suatu Negara dinamakan Kurva Philip. Menurut Kurva Philips,
hubungan keduanya adalah berbanding negatif. Jadi ketika inflasi naik, maka
pengangguran turun. Dan ketika inflasi turun, maka pengangguran naik jumlahnya. Ada
suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu
perekonomian. Ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan tingkat
pengangguran maka harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian
nasional. Sebagai contoh, inflasi yang disebabkan dari pengurangan inflasi BBM
berdampak kepada naiknya harga-harga bahan pokok, sehingga melemahkan daya beli
masyarakat. Daya beli masyarakat yang lemah mengakibatkan lemahnya investasi karena
para investor tidak akan berinvestasi jika ia melihat keadaan daya beli masyarakat yang
rendah. Lemahnya investasi ini mengakibatkan penurunan pendapatan dari pengusaha.
Akibatnya yang muncul adalah investasi sukar untuk berkembang dan kesempatan bekerja
semakin kecil, sehingga pengangguran akan semakin tinggi.
3.1.1.3 Besarnya Upah
Hubungan besaran upah sangat berpengaruh terhadap jumlah pengangguran. Tenaga kerja
telah menetapkan tingkat upah minimumnya pada tingkat upah tertentu, jika seluruh upah
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 7
yang ditawarkan besarnya dibawah tingkat upah tersebut, maka seseorang tenaga kerja
akan menolak mendapatkan upah tersebut dan akibatnya menyebabkan pengangguran.
upah merupakan suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan
untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan dan dinyatakan atau
dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau peraturan
perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha
dengan karyawan termasuk tunjangan, baik untuk karyawan itu sendiri maupun untuk
keluarganya. Dengan demikian setiap pekerja berhak mendapat upah sesuai pekerjaan
yang ia lakukan (PP No. 8/1981)
Jika upah yang ditetapkan pada suatu daerah terlalu rendah, maka akan berakibat pada
tingginya jumlah pengangguran yang terjadi pada daerah tersebut. Namun dari sisi
pengusaha, jika upah meningkat dan biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, maka akan
mengurangi efisiensi pengeluaran, sehingga pengusaha akan mengambil kebijakan
pengurangan tenaga kerja guna mengurangi biaya produksi. Hal ini akan berakibat
peningkatan pengangguran.
Dalam http://www.metrotvnews.com diberitakan bahwa ribuan buruh se-Gresik, Jawa
Timur, menuntut kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) sebesar Rp2,2 juta. Mereka
juga menuntut hak-hak normatif seperti upah lembur, cuti haid, dan kebebasan berserikat.
Tuntutan disampaikan saat mereka berunjukrasa di Kantor Gubernur Jawa Timur di Kota
Surabaya. mereka memaksa perusahaan untuk menaikkan upah, karena sebagian besar
karyawan telah mengundurkan diri akibat dari upah yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
3.1.1.4 Kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah.
Masalah utama yang masih menjadi tantangan bagi Bangsa Indonesia di era Globalisasi ini
adalah tingkat pengangguran. Hal ini berkaitan dengan rendahnya kualitas SDM yang
tidak memadai baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Pemerintah belum
melakukan tindakan yang nyata dalam memperbaiki kualitas SDM masyarakat Indonesia,
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 8
Seperti yang ditulis dalam http://www.duniaesai.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=108:sdmindonesia-dalam-persaingan-
global&catid=37:ekonomi&Itemid=93:
Rendahnya alokasi APBN untuk sektor pendidikan -- tidak lebih dari 12% -- pada peme-
rintahan di era reformasi. Ini menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari
pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah
baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas.
Sekarang bukan saatnya lagi Indonesia membangun perekonomian dengan kekuatan
asing. Tapi sudah seharusnya bangsa Indonesia secara benar dan tepat memanfaatkan
potensi sumber daya yang dimiliki (resources base) dengan kemampuan SDM yang
tinggi sebagai kekuatan dalam membangun perekonomian nasional. (Didin S.
Damanhuri, Guru Besar Ekonomi IPB dan Pengamat Ekonomi)
Hal tersebut sangat memprihatinkan, karena di masa Globalisasi seperti sekarang ini,
persaingan untuk mendapat pekerjaan semakin sulit. Jika dibandingkan dengan kualitas
SDM Negara asing, tentu saja Indonesia kalah dan menyebabkan angka pengangguran
semakin tinggi, Karena umumnya perusahaan atau penyedia lapangan kerja membutuhkan
tenaga yang siap pakai, artinya sesuai dengan pendidikan dan ketrampilannya, namun
dalam kenyataan tidak banyak tenaga kerja yang siap pakai tersebut. Justru yang banyak
adalah tenaga kerja yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang disediakan.
3.1.2 Kebijakan Pemerintah dalam Menanggulangi Tingginya Jumlah Pengangguran di
Indonesia.
Melihat tingginya jumlah pengangguran di Indonesia, pemeritah terus berupaya untuk
mengurangi jumlah pengangguran tersebut. Jumlah penduduk yang besar dengan laju
pertumbuhan yang tinggi merupakan masalah klasik yang dihadapi Indonesia. Pemerintah telah
melakukan beberapa upaya untuk mengatasinya.
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 9
3.1.2.1 Membuat lembaga-lembaga pemasyarakatan atau pelatihan.
Dengan membukan pelatihan tersebut membatu pengembangan mindset dan wawasan
para pengangguran dan melatih mereka sebuah keterampilan, Berangkat dari kesadaran
bahwa setiap manusia sesungguhnya memilki potensi dalam dirinya namun sering tidak
menyadari dan mengembangkan secara optimal. Dengan demikian, diharapkan setiap
pribadi sanggup mengaktualisasikan potensi terbaiknya dan dapat menciptakan kehidupan
yang lebih baik, bernilai dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun masyarakat luas.
Kepribadian yang matang, dinamis dan kreatif memiliki tujuan dan visi yang jauh ke
depan, berani mengambil tantangan serta mempunyai mindset yang benar. Itu merupakan
tuntutan utama dan mendasar di era globalisasi dan informasi yang sangat kompetitif
dewasa ini dan di masa-masa mendatang. Perlu diyakini oleh setiap orang, kesuksesan
yang hakiki berawal dari sikap mental kita untuk berani berpikir dan bertindak secara
nyata, tulus, jujur matang, sepenuh hati, profesional dan bertanggung jawab.
Setelah mengikuti pelatihan tersebut meraka menjadi lebih semangat karena percaya pada
potensi dirinya dan telah dibekali keterampilan-keterampilan untuk berwirausaha. Dengan
demikian mereka dapat hidup mandiri dengan kemampuan yang mereka miliki. hal ini
terbukti cukup baik untuk menanggulangi angka pengangguran yang ada di Indonesia.
3.1.2.2 Menarik Investor Asing
Tingginya jumlah pengangguran mengakibatkan pemerintah untuk berupaya Menarik para
investor asing agar mau menanamkan modal di Indonesia guna menyerap tenaga kerja.
Namun hal ini bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah jika kita berkaca pada situasi
dan kondisi sekarang ini. Suhu politik yang semakin memanas, kerawanan sosial, teror
bom, faktor desintegrasi bangsa, dan berbagai masalah lainnya akan membuat para
investor asing enggan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan demikian
pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan investasi dalam negeri dan asing sejalan
dengan tujuan pemerintah yang lebih luas, yaitu mengurangi ketimpangan sosial dan
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 10
mengurangi pengangguran. Upaya pemerintah tersebut ditulis dalam
www.suarapembaharuan .com :
Editor regional OBG itu dalam The Report Indonesia 2013 menjelaskan, panduan
ekonomi dan investasi tentang Indonesia, dihasilkan dengan dukungan penelitian dari
BKPM, Kadin, Lubis Santosa & Maramis dan Pricewaterhouse Coopers (PWC) dan akan
memberikan analisis mendalam mengenai upaya Indonesia untuk memperkuat posisinya
sebagai salah satu negara tujuan investasi asing di kawasan ASEAN yang kompetitif.
Kerja sama BKPM OBG telah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of
Understanding (MOU) mengenai fasilitas penelitian untuk tahun keenam oberturut-turut
dengan BKPM dalam persiapan untuk proyek baru OBG, katanya.
BKPM bertindak sebagai penghubung utama antara pihak dunia usaha dan pihak
pemerintah, melalui pencocokan bagi investor dan memperbaiki iklim investasi
Indonesia. (Paulius Kuncinas, Editor Regional OBG)
3.1.2.3 Memperbaiki Kualitas SDM
Pemerintah juga terus berupaya untuk memperbaiki kualitas SDM agar tidak kalah dengan
SDM asing. Pemerintah membuat anggaran 20% untuk pendidikan.Pemenuhan anggaran
pendidikan sebesar 20 persen tersebut disamping untuk memenuhi amanat Pasal 31 Ayat
(a) UUD 1945, juga dalam rangka memenuhi Putusan Mahkamah Konstitusi tanggal 13
Agustus 2008 Nomor 13/PUU-VI I 2008. Menurut putusan Mahkamah Konstitusi,
selambat-lambatnya dalam UU APBN Tahun Anggaran 2009, Pemerintah dan DPR harus
telah memenuhi kewajiban konstitusionalnya untuk menyediakan anggaran sekurang-
kurangnya 20 persen untuk pendidikan. (http://www.anggaran.depkeu.go.id)
Dengan anggaran pendidikan yang cukup, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat
mengenyam pendidikan yang cukup guna membekali mereka dalam bersaing untuk
mendapatkan lapangan pekerjaan di era Globalisasi. Kualitas Guru juga diperbaiki dengan
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 11
mengadakan seminar-seminar untuk para guru guna membuat mereka lebih baik dalam
memberikan pengajaran kepada murid-muridnya.
3.1.3 Grafik jumlah pengangguran di Indonesia dalam 3 tahun terakhir (2010-2012)
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 12
KESIMPULAN
Angka pengangguran di Indonesia pada tahun 2010-2012 mengalami sedikit penurunan,
walaupun jumlah pengangguran di Indonesia menurun, namun jumlah ini masih terhitung
besar. Indonesia merupakan Peringkat ke-7 Negara yang mempunyai tingkat
pengangguran tertinggi di Asia.
Penyebab banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia adalah kenaikan jumlah
penduduk yang ada di Indonesia, tingkat inflasi, Besarnya upah dan Kualitas sumber daya
manusia yang rendah. Keempat faktor tersebut merupakan faktor utama yang menjadi
penyebab tingginya angka pengangguran di Indonesia.
Tingginya angka pengangguran di Indonesia menuntut pemerintah untuk terus berupaya
agar dapat mengatasi hal tersebut, oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan kebijakan-
kebijakan yang dipercaya dapat mengurangi angka penganggurang seperti membuat
lembaga-lembaga pemasyarakatan atau lembaga pelatihan bagi masyarakat secara gratis
atau tidak dipungun biaya, menarik investor asing dan yang paling penting adalah
memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia agar SDM Indonesia bisa bersaing dengan
SDM dari negara asing dalam mencari pekerjaan dan mendapatkan kehidupan yang
layak.
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 13
DAFTAR PUSTAKA
Djogo,T., Sunaryo, Suharjito, D., Sirait, M., Dll. (2003). Kelembagaan dan Kebiakan dalam Pengembangan Agroforestri. Bogor : World Agroforestry Centre (ICRAF)
Al Ghofari, Farid. (2010).Skripsi : Analisis Tingkat Pengangguran di Indonesia tahun 1980-2007. Semarang : Universitas Diponegoro.
Anonim. (2004). Laporan perekonomian Indonesia. Diakses 12 Oktober 2012, dari
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Perekonomian+Indone
sia/LapTah+1998+1999.htm
Badan Pusat Statistik, (No.75/11/Th. XV, 5 November 2012). Keadaan Ketenagakerjaan.
Diakses 12 Oktober 2012, dari http://www.bps.go.id/getfile.php?news=970
Anonim. (1981). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang perlindungan upah. Diakses 1 November 2012, dari http://disnakertrans.kalselprov.go.id/arsip/1-uu%20perlindungan%20upah.pdf
Badan Pusat Statistik, (2012). Berita resmi Statistik. Diakses 14 Oktober 2012, dari
http://www.bps.go.id/
Badan Pusat Statistik, (2012). Keadaan Ketenagakeraan Februari 2012. Diakses 10 Oktober
2012, dari http://data.tnp2k.go.id/?q=content/keadaan-ketenagakerjaan-februari-2012-
bag1
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 14
Bappenas, (2012). Perencanaan Pembangunan Nasional. Diakses 8 November 2012, dari
http://www.bappenas.go.id/
Departemen Keuangan, (2009). Anggaran Pendidikan Dalam APBN 2009. Diakses 10
November 2012, dari http://www.anggaran.depkeu.go.id/web-content-list.asp?
ContentId=565
Anonim, (2012). SDM Indonesia dalam Persaingan Global. Diakses 1 Desember 2012, dari http://www.duniaesai.com/index.php?option=com_content&view=article&id=108:sdmindonesia-dalam-persaingan-global&catid=37:ekonomi&Itemid=93:
Suara Pembaruan, (2012). Perbaiki Regulasi dan Perpendek Jalur Birokrasi Bisnis. Diakses 12
Desember 2012, dari http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/perbaiki-
regulasi-dan-perpendek-jalur-birokrasi-bisnis/25378
UAS Pengantar Penulisan Ilmiah Page 15
Recommended