View
122
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
FARMAKOLOGI NEUROMUSKULOSKELETAL. OLEH Dr. Firdalena Meutia M.KES.,SpM 132 158 515 BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH DARUSSALAM – BANDA ACEH. Obat2 yg mempengaruhi neuromuskuloskletal : Muscle Relaxan = Neuromuscular blocker - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
FARMAKOLOGI NEUROMUSKULOSKELETALFARMAKOLOGI NEUROMUSKULOSKELETAL
OLEHDr. Firdalena Meutia M.KES.,SpM
132 158 515
BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPIFAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH
DARUSSALAM – BANDA ACEH
OLEHDr. Firdalena Meutia M.KES.,SpM
132 158 515
BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPIFAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH
DARUSSALAM – BANDA ACEH
Obat2 yg mempengaruhi neuromuskuloskletal:
1.Muscle Relaxan = Neuromuscular blockerObat-obat yang merelaksasi otot serat
lintang/skeletAda yang bekerja secara perifer dan sentral
2.Ganglion blocker Obat-obat yang menghambat pada ganglion
NEUROMUSCULAR-BLOCKER (Musclerelaxan):
Obat2 yg melumpuhkan (relaksasi) otot skelet pencegahan sintesis atau pelepasan asetilkholin
FARMAKODINAMIK:Bekerja dg menduduki tempat kholinergik di membr. Sel otot lurik m’halangi kerja asetilkholin
SISTEM SARAF
SISTEM SARAF PUSAT SISTEM SARAF PERIFER
OTAK MEDULLA SPINALIS SSO SS-SOMATIK
SS-SIMPATIS SS-PARASIMPATIS
ACETYLCHOLINE EPINEFRIN/NE ACETYLCHOLINE
ACETYLCHOLINEKEL EKSOKRIN JTG, P.DRH,SAL NAFAS,DLL GIT, URETER, MATA, DLL
SAMBUNGAN SARAF OTOT
(Neuromuscular Junction)
Musclerelaxan(Neuromusculer blocker)
Bekerja secara perifer
1. Presinap: Menghambatan proses sintesis Asetilkholin Mencegahan pelepasan Asetilkholin
2. Postsinap:
Memblok reseptor Asetilkholin (Reseptor Nikotinik) pd membran postsinap dengan Antagonis kompetitif asetilkholin (musclerelaxanmenstabilkan (Nondepolarisasi musclerelaxan)
Mendepolarisasi scr kontinyu ujung plat motorik (musclerelaxan pendepolarisasi)
Indikasi Penggunaan
• Relaksasi otot pd pembedahan (rongga perut dan rongga dada) • Memperkecil risiko penggunaan anestetik• Intubasi•Dl kasus psikiatri digunakan utk mencegah putusnya serabut otot atau fraktur tulang pd terapi elektrosyok
Pada pembedahan, digunakan ada 2:
Muscle relaksan yg bersifat menstabilkan membran (nondepolarisasi)
Senyawa yg mencegah tjdnya depolarisasi Tipe kurare
Musclerelaxan yg bersifat pendepolarisasiSenyawa yg menstimulasi depolarisasi scr terus
menerus Tipe Suksametonium (Suksinilkholin)
Musclerelaxan nondepolarisasi
Tubokurarin, Alkuronium, Pankuronium, Vekuronium1.Memiliki affinitas pd reseptor nikotinik-muscle (R-Nm)2.Bkj scr antagonis kompetitif dg mengusir Asetilkholin tdk tjd depolarisasi dan kontraksi otot3.Urutan paralisis dimulai dr otot mata, lidah, jari, tengkuk, ekstrimitas dan otot pernafasan
Musclerelaxan nondepolarisasi (lanjutan…………………)
4. Pd penggunaan obat-obat ini, hrs tersedia alat bantu pernafasan5. Pengg musclerelaxan stlh dihlgkan kesadaran dg
pemberian anestesi6. Efek: dpt diantagonis oleh Neostigmin dg mengikat
enz. kholinesterase, shg tdk tjd peruraian asetilkholin & konsentrasi Asetilkholin ↑↑
7. Tdk melewati BBB dan plasenta
Farmakokinetik:- Umumnya cara pemberian melalui IV-Mdh terionisasi shg distribusinya terbatas- Metabolisme di hepar dg hsl metabolit aktif
Interaksi Obat lain dg Musclerelaxan:-Dg antimikroba aminoglikosid, amfoterisin B Sulfas, Colistin, Linkomisin, Klindamisin, Polimiksin B Sulfas, Kuinidin (antiarrithmia) dan diuretik
Tubokurarin HCl dan Metocurine
- Alkaloid dr tumbuhan Chondrodendron tomentosum- Turunan benzilisoquinolin- Biasanya pemberian scr IV, durasi kerja 30-60 mnt- Half life 3 jam, pd pemberian berulang perlu
dipertimbangkan adanya akumulasi- Dosis 0,2 mg/kg BB, dosis ulang stlh 30 menit mula2 ½
kmd ¼ dosis awal- Mekanisme kerja: Antagonis kompetitif pd reseptor
Nikotinik NMJ
Efek samping:- Melepaskan histamin dl jlh > dpt dicegah dg
Prometazin HCl, - Penurunan tekanan darah krn memblok ganglion dan
melepaskan histamin, tp pd metocurine <- Bronkhokonstriksi- Hipersalivasi/hipersekresi bronkhus dpt diatasi dg
Sulfas atropin 0,25-0,5 mg scr IV
Kontraindikasi:- Penderita Myasthenia gravis, kerusakan hati dan
insuffisiensi ginjal
Alkuronium HCl
- Pembebasan histamin <-Efek pelumpuh otot > dan lbh singkat dp tubokurarin- Dosis awal 0,15 mg/kg scr IV, - Dosis ulang 0,025 mg/kg IV- Kontraindikasi sama dg tubokurarin
Pankuronium Bromida
- Mrpkn musclerelaxan yg memiliki struktur steroid- Tdk melepaskan histamin dan memblok ganglia- Onset of action cepat, duration of action sedang- Digunakan pd pasien bedah jantung- Dosis awal 0,05 mg/kg, dosis ulang 0,03 mg/kg- Memblok reseptor muskarinik (M2) takhikardia
Atracurium
- Durasi kerja 15 – 30 menit- Stabil pd temperatur dan pH rendah-Melepaskan histamin dl jlh sedikit dan timbul efek hipotensi jg krn bersifat ganglion bloker- Dimetabolisme oleh kholinesterase plasma dan hepar-Memiliki t 1/2 pjg dan mdh mell BBB kejang
Rocuronium
- Onset of action cepat 1 – 2 menit stlh pemberian- Durasi 30 menit- Tdk menimbulkan efek pd sist. cardiovasculer- Jarang menimbulkan toksisitas
Gallamin
- Tdk memblok ganglia- Melepaskan histamin- Efek yg tdk diinginkan timbulnya takhikardia (blok reseptor M2)
Rapacuronium
- Onset of Action cepat, durasi singkat- Efek yg tdk diinginkan timbulnya takhikardia (blok reseptor M2
Vekuronium Bromida- Tdk memiliki efek ganglion bloker- Plg sering digunakan, efek pd cardiovaskuler (-)- Obat ini cocok utk pasien insuffisiensi ginjal- Durasi 20 – 30 menit- Dosis awal 0,08 – 0,1 mg/kgBB, dosis ulangan 0,02–0,05mg/kgBB
MUSCLERELAXAN PENDEPOLARISASI
- MK mendepolarisasi ujung plat motorik -Antikholinesterase malah akan memperkuat efek relaxan otot
Suksamethonium khlorida (Suksinilkholin)
- Mula kerja cepat 1-2 menit, durasi singkat 3-7 mnt- Dl tbh diurai oleh pseudokholinesterase asam suksinat dan kholin- Dignkan pd intubasi atau elektrosyok kerjanya sgt singkat- Dosis utk intubasi 1 mg/kg secara IV- Efek samping: nyeri otot tarikan otot pd awal relaksasi-Pd kerusakan hati perlu hati2 krn kerjanya akan lbh pjg akibat kadar enzim esterase <
Efek samping Suksinilkholin
-Hiperkalemia - Peningkatan tekanan intraokuler- Emesis- Nyeri otot- Stimulasi cardiac muscarinic reseptor bradikardia- Menimbulkan interaksi dg aminoglikosid
GANGLION BLOCKER
Heksametonium Klorisondamin HCl tidak umum lagiPentolinium tartrat digunakan Mekamilamin
Saat Th/ dapat terjadi:
Absorpsi oral yg sangat irregular (2-3x) Obstipasi, ileus paralitik, mulut kering,retensi urine, hipotensi ortostatik (krn blokade ganglion)
FARMAKODINAMIK
Obat Gol ini menghambat pada ganglion (simpatik dan parasimpatik) Hambatan tergantung tonus awal dominan dihambat lebih jelas absorpsi oral irregular (sukar melewati membran sel krn gerak usus dihambatMekamilamin diserap lengkap oleh usus (diekskresi dalam lumen usus melalui empedu & diserap kembali) dapat lewat BBB & sawar uri >> diekskresi oleh Ginjal (bentuk Asli)kumulasi (payah ginjal)
SE: hipotensi ortostatik sembelit ileus paralitik Retensi urine
CENTRALLY ACTING MUSCLE RELAXANTS
CENTRALLY ACTING MUSCLE RELAXANTS
Spatik otot Relaksasi 1. Neuromuskular blocking 2. Centrally Acting muscle relaxants1. Neuromuskular blocking 2. Centrally Acting muscle relaxants
Spatisitas otot skeletal tjd krn adanya kenaikan abnormal REFLEKTORIS terhadap tonus otot
MEFENESIN
Menekan transmisi sejumlah lintas / jarak polisinaps spinal dan supraspinal Menekan fasilitasi dan penghambatan refleks peregangan otot sbg hasil stimulasi daerah terkait di formasio retikularis Memperpanjang waktu recovery sinaptik dan me (-) discharge beruntun dr interneuron. Efek sedativ minimal Kondisi neuronal, transmisi neuromuskular & eksitabilitas otot buth dosisi “Lethalis”
BENZODIAZEPIN
Bermanfaat pada spasmus nyeri otot fleksor Aksi lebih selektif pada mekanisme neuronal retikular (mengontrol tonus otot) daripada aktivitas interneural spinal Mekanisme molekular belum jelas Bersifat sedatif
BAKLOFEN
Derivat neurotransmiter GABADipakai pd spatisitas sklerosis multiple & pd cedera / penyakit medula spinalais Hiperpolarisasi terminal ser. aferen primer Oral (absorbsi Cepat), waktu paruh 3-4 jam, ekskresi mell urine (bentuk tidak diubah) SE; ngantuk, insomnia, dizziness, kelemahan, bingung. Penghentian mendadak: cemas dan takhikardi, halusinasi pendengaran dan penglihatan, Dosis >>: kejang, depresi respirasi, koma.
Mengganggu kemampuan berdiri dan berjalan Tidak dianjurkan untuk th/ spastisitas pada: (rematik, stroke, cerebral, palsy & parkinson
SIKLOBENZAPRIN Efek blm jelas (dekat dgn anti depresan)Tidak berefek baik pada neuromuscular junction maupun otot skeletSE (antikholinergik): ngantuk, pandangan kabur, mulut kering, takikardi, parestesi.KI: pasien dlm pengobatan MAO inhibitor (2minggu), aritmia kardial & blocking jantung Dosis: 10 mg (3 x sehari)
DANTROLEN
Efek langsung pada otot skelet << kontraksi otot skelet scr langsung (<< jlh ion Ca yg dilepas dr retikulum sarkoplasma)Tdk m’pengaruhi transmisi neuromuskular/ merubah kondisi elektris membran otot skelet. Penghentian mendadak: takhikardi dan cemas, halusinasi pendengaran & penglihatan. Dosis >>: kejang, depresi respirasi, koma. Srg timbul kelemahan otot umum
DANTROLEN (lanjutan………………………) Waktu paruh: 9 jam (dosis 100 mg) Metabolisme di hepar SE: Hepatotoksik (45 hr perbaikan (-)Stop Kelemahan Euforia, ngantuk, dizziness, lesu, diare Dosis: 25 mg/hr dpt dinaikkan 50-100 mg/hr, max; 400 mg/hr (dosis terbagi 4) Anak: 1 mg/kgBB/hr, max 3 mg/kg ( ≤ 400 mg/hr)
PENGGUNAAN KLINIKParaplegi, hemiplegi, klonus, mass-reflex movements. Sklerosis multipel, cerebral palsy athetoidTdk tjd toleransi (pengurangan efek ) pd th/Spastisitas blm ada th/ yg memuaskan SE: kelemahan, mengantuk sulit dihindarkan
EPERISONE HCL
Hati-hati pada pemakaian SE; kelemahan, pusing, sulit tidur, gangguan fungsi hati dan ginjal, gangguan sal. cerna, dan sal. kencing dan perubahan hematologis Dosis: dewasa 3x 50 mg
TIZANIDIN
Senyawa derivat imIdazolin Kerja: menghambat sist. eksitasi neuronal. Menghambat pelepasan L-aspartat, L- glutamat, & substansi P, tdk mempengaruhi GABA Konsentrasi puncak plasma (oral:2 jam) Waktu paruh 2-3 jamSE; ngantuk, lelah, mulut kering, mual, ↓TD ringan KI: kehamilan, Efek th/ pd nyeri kepala tegang (hari ke-3 th/)
ANTIPARKINSON
Parkinson:
Keadaan klinis akibat disfungsi sistem dopaminergik pd SSP.
Umumnya muncul pd usia 40-70 thn, rata2 pd usia 60 tahunan.
Di USA, populasi peny ini 1% dr orang yg berusia 50 thn ke atas
Patologi:
- Akibat defisiensi dopamin pd daerah Medulla spinalis yaitu: Substantia nigra
- Defisiensi dopamin menyebabkan eksitasi Saraf kholinergik menjd lbh dominan, sdgkn dl keadaan normal inhibisi dibwh kontrol saraf dopaminergik dan pengaruh eksitasi dibwh kontrol saraf kholinergik berada dl keseimbangan
- Paska radang otak, pengg neuroleptik
TERAPI:
- Th/ bersifat simptomatik sbgi usaha
menanggulangi kekurangan dopamin atau dg
mergsg reseptor dopamin
- Pemberian antikholinergik dignkn utk menekan
aktifitas saraf kholinergik yg sgt dominan pd
penderita (atropin, benzotropin)
- Menghilangkan penyebab
TUJUAN TERAPI:
- Utk mghlgkn ggn fs agar OS dpt menjlnkn
aktivitas dg baik
Peningkatan aktifitas dopaminergik:
1. Meningkatkan dopamin dg: Levodopa, Levodopa Dekarbokilase inhibitor
2. Mergsg reseptor dopamin: Bromokriptin, pergolid, lergotril, lisurid, piridil dan apomorfin
3. Pelepasan dopamin endogen; Amantadin, amfetamin
4. Menghambat ambilan dopamin: Benzotropin dan Benzheksol
5. Penghambat MAO-B: Selegilin dignkn dg levodopa dan dekarboksilase inhibitor (karbidopa, benzerazid)
Levodopa
• Farmakokinetik
Dapat menembus BBB
Mengalami dekarboksilasi dopamin
Mudah diabsorbsi dari usus halus tergantung GET & PH lambung
Makanan memperlambat kadar levodopa dlm plasma
Kadar puncak 1-2 jam post oral
Waktu paruh 1-3 jam
• Indikasi
• Parkinson
• Kombinasi dg penghambat dopa dekarboksilase perifer (karbidopa) kadar dlm plasma mjd lbh tinggi
• Efek samping : Diskinesia, depresi, anoreksia, nausea, muntah, takikardi, hipotensi, midriasis
• Drug holiday (3-21 hari) mengurangi ES neurologik & perilaku
Levodopa (lanjutan…………………………………….)
Levodopa (lanjutan………………………………….)
• Interaksi Obat :
Piridoksin meningkatkan mentabolisme ekstraserebral levodopa
MAO I krisis hipertensi
• Kontraindikasi
Gang.psikotik memacu mental disorder
Glaukoma sudut sempit
• Dosis : diawali dg dosis kecil 25-100 mg
3x1 ditingkatkan perlahan
BROMOKRIPTIN
• Agonis parsial dopamin turunan ergot
• Indikasi :
Parkinson
hiperprolaktinemia
• Farmakokinetik
Kadar puncak plasma : 1-2 jam post oral
Eksresi empedu & feses
• Kombinasi dg levodopa diskinesia ↓ ↓
BROMOKRIPTIN (lanjutan…………………………………
• ES : kolaps vaskular, disritmia jantung, gang.psikiatrik, mual, muntah, konstipasi, hipotensi
• Dosis : 7,5-30 mg diawali 2x1,25 mg slama 2-3 bulan
• Kontraindikasi :
Gang.psikotik
Miokard infark
Penyakit vaskular perifer
Ulkus peptik
MONO AMIN OKSIDASE –INHIBITOR
1. Selegilin
• Utk memperlambat progresivitas penyakit
• MKO hambat degradasi dopamin
• Efek potensiasi dg levodopa
• Selegilin spesifik tdk memiliki efek thdp katabolisme dopamin, tp menimbulkan efek potensiasi dg levodopa
• Selegilin dignkn bl levodopa or kombinasi levodopa + benzerazid kurang memuaskan
Efek Samping:
Kombinasi Selegilin + Levodopa :
Diskinesia, mual dan halusinasi, hal ini dpt dihindari dg menurunkan dosis levodopa atau benzerazid
Dismpg itu dpt jg timbul insomnia, pusing dan bingung, hipotensi ortostatik, arrythmia,angina dan hipertensi
Pd sediaan tunggal efek samping spt diatas tdk dijumpai
Triheksifenidil (antikolinergik)
• Utk usia muda dg gejala disabilitas ringan dan tremor kuat
• ES: Paranoid, bingung, reaksi lambat, agitasi,
disorientasi, delirium, mulut kering, midriasis,
takhikardia, konstipasi, retensi urin & psikosis
Dpt memperberat OS dg glaukoma & hipertropi
prostat
Amantadin
MKO:
• Meningkatkan pelepasan dopamin dr ujung saraf
• Memperlambat re-uptake domapin ke dl terminal pre-sinap
• Memiliki efek antikholinergik
Indikasi:
- Stadium disabilitas ringan parkinson, baik monoterapi / kombinasi
- Kombinasi dpt dg antikholinergik lain atau levodopa
Efek samping:
- Gelisah,pusing, sulit konsentrasi, ataksia, insomnia, letargi, mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur,hipomotilitas saluran cerna dan tdk aman utk ibu hamil dan ibu menyusui
Interaksi Obat:Bl dikombinasi dg antikholinergik lain bersifat potensiasi
FK: Absorpsi sempurna, ekresi 85-90% dl btk utuh melalui
ginjal.
Waktu paruh pd dewasa muda 14 jam, pd lansia 29 jam.
Hati2 pengg obat ini pd gangguan fungsi ginjal
Hemodialisis kurang effektif untuk mengeluarkan
amantadin
TERIMA KASIH
Bekerja secara perifer
1. Presinap: Menghambatan proses sintesis Asetilkholin Mencegahan pelepasan Asetilkholin oleh a.Toksin botulinus (Clostridium botulinum) b.Antimikroba aminoglikosid (gentamisin menghambat Ca-influks) c.Anastetik lokal dosis tinggi, ion Mg dan Cobal menghambat Ca- influks
Bagian-bagian dari Serabut Saraf:
- Otak, Medulla spinalis
- Serabut saraf pre ganglion
- Serabut saraf post ganglion
- Ganglion
Serabut SSO (PS dan S) pd preganglion melepaskan Acetylcholin dan bersifat
Nikotinik
Sdgkan serabut saraf postganglion pada Sistem Saraf Simpatis (SSS) melepaskan
NorAdrenalin /Adrenalin dan bersifat adrene
Serabut saraf pd postganglion Serabut Saraf Parasimpatis (SSPS) melepaskan
Acetylcholin dan bersifat Muskarinik
Serabut saraf somatik tidak memiliki ganglion, melepaskan Asetilkholin dan
Bersifat Nikotinik
ANTIPARKINSON
Parkinson:
Keadaan klinis disfungsi sist. dopaminergik pd SSP.
Umumnya muncul pd usia 40-70 thn, rata2 pd usia 60 tahunan.
Di USA, populasi peny ini 1% (usia >> 50 thn)
Patologi:
- Akibat defisiensi dopamin pd daerah Med. spinalis yaitu: Substantia nigra terjadi kerusakan di traktus nigrostriatum
- Defisiensi dopamin eksitasi Saraf kholinergik menjd lbh dominan, sdgkn dl keadaan normal inhibisi dibwh kontrol saraf dopaminergik dan pengaruh eksitasi dibwh kontrol saraf kholinergik berada dl keseimbangan
- Paska radang otak, pengg neuroleptik
Penyebab:
• Penggunaan obat2 neuroleptik (fenotiazin, butirofenon, CPZ, Cu, Mn, CO, metoklopramid & Metil Phenyl Tetrahidro Piridin (MPTP = neurotoksin yg yg membutuhkan MAO –B utk merusak saraf dopaminergik)
• MPTP mrpkn turunan meperidin yg mampu merusak dopamin pd Substantia nigra
Gejala Klinik:
• Postur tbh kaku, gerakan lambat, muka tegang, tremor alat gerak
Perkembangan Penyakit Parkinson:
1. Stadium dini: Gejala tremor dan bradikinesia, OS msh dpt menjalani fungsinya dg baik
2. Stadium disabilitas awal: OS mengalami ggn fungsi dan tdk dpt mengurus dirinya sendiri, bradikinesia, gangguan gerak dan instabilitas postur. OS sdh hrs diberi levodopa
3. Stadium lanjut: OS mengalami fluktuasi motorik,pd stadium ini penambahan agonis dopamin sgt bermanfaat dan dpt mengurangi diskinesia. Selain itu dpt digunakan amantadin, selegelin
TERAPI:-Terapi bersifat simptomatik menanggulangi kekurangan dopamin atau dg mergsg reseptor dopamin
-Pemberian antikholinergik dignkn utk menekan aktifitas saraf kholinergik yg sgt dominan pd penderita (atropin, benzotropin)
- Menghilangkan penyebab
TUJUAN TERAPI:
- Mghlgkn ggn fs agar dpt menjlnkn aktivitas dg baik
Terapi Non Farmakologi;
• Latihan fisik/ olah raga
• Fisioterapi
• Psikoterapi
Terapi Farmakologi:
1.Stadium Dini: Selegilin, Antikholinergik (Triheksifenidil), amantadin
2.Stadium Disabilitas awal: Selegilin, levodopa + benzerazid, levodopa + karbidopa dan bromokriptin
3.Stadium lanjut: Levodopa + benzerazid, karbidopa + levodopa, Bromokriptin dan selegilin
Peningkatan aktifitas dopaminergik:
1. Meningkatkan dopamin dg: Levodopa, Levodopa + Dekarboklilase inhibitor
2. Mergsg reseptor dopamin: Bromokriptin, pergolid, lergotril, lisurid, piridil dan apomorfin
3. Pelepasan dopamin endogen; Amantadin, amfetamin
3. Menghambat ambilan dopamin: Benzotropin dan Benzheksol
4. Penghambat MAO-B: Selegilin dg levodopa dan dekarboksilase inhibitor (karbidopa, benzerazid)
Peningkatan aktifitas dopaminergik (lanjutan………………………..
MONO AMIN OKSIDASE –INHIBITOR
1. Selegilin
• Utk memperlambat progresivitas penyakit
• MKO dg menghambat degradasi dopamin
• Memiliki efek potensiasi dg levodopa
• MAO ada 2 tipe yi: Tipe A dan B, selegilin spesifik utk MAO tipe B tdk memiliki efek thdp katabolisme dopamin, tp menimbulkan efek potensiasi dg levodopa
• Selegilin dignkn bl levodopaatau kombinasi levodopa + benzerazid kurang memuaskan
• Selegelin dg MAO-B terbukti
Efek Samping:
Kombinasi Selegilin + Levodopa : Diskinesia, mual dan halusinasi, hal ini dpt dihindari dg menurunkan dosis levodopa atau benzerazid
Dismpg itu dpt jg timbul insomnia, pusing dan bingung, hipotensi ortostatik, arrythmia,angina dan hipertensi
Pd sediaan tunggal efek samping spt diatas tdk dijumpai
Antikholinergik
Triheksifenidil
• Utk usia muda dg gejala disabilitas ringan dan tremor kuat
ES: Paranoid, bingung, reaksi lambat, agitasi, disorientasi, delirium, mulut kering, midriasis, takhikardia, konstipasi, retensi urin dan psikosis. Dpt memperberat glaukoma dan hipertropi prostat
Amantadin
MKO:
• Meningkatkan pelepasan dopamin dr ujung saraf
• Memperlambat re-uptake domapin ke dl terminal pre-sinap
• Memiliki efek antikholinergik
Indikasi:
- Stadium disabilitas ringan parkinson, baik monoterapi / kombinasi
- Kombinasi dpt dg antikholinergik lain atau levodopa.
Efek samping:
- Gelisah,pusing, sulit konsentrasi, ataksia, insomnia, letargi, mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur,hipomotilitas saluran cerna dan tdk aman utk ibu hamil dan ibu menyusui
Interaksi Obat:
-Bl dikombinasi dg antikholinergik lain bersifat potensiasi
FK:
• Absorpsi sempurna, ekresi 85-90% dl btk utuh melalui ginjal.
•Waktu paruh pd dewasa muda 14 jam, pd lansia 29 jam. Hati2 pengg obat ini pd gangguan fungsi ginjal
• Hemodialisis kurang effektif untuk mengeluarkan amantadin
Levodopa
- Parkinson defisiensi dopamin di ganglia basal, tetapi dopamin tdk dpt diberikan (tdk dpt menembus BBB)
- Levodopa mrpkn prekursor dopamin (dpt msk BBB), meskipun di daerah perifer ditemukan enzim pengurai dopa decarboksilase (levodopa dopamin). Sisa levodopa dl btk utuh di dl darah msk ke otak.
- Kombinasi levodopa akan lbh baik bl diberikan dg obat penghambat enzim dopa dekarboksilase spt karbidopa, benzerazid dan alfametildopa (mencegah perombakan levadopa jd dopamin di perifer levodopa msk ke otak)
FK:
Cepat diabsorpsi diusus halus 90-955
Kdr puncak dicapai setelah 0,5 – 2 jam (oral)
Half life 1 – 3 jam
Absorpsi levodopa tgtg wkt pengosongan lambung
Dosis
Kombinasi: levodopa 100 mg + benzerazid 25 mg
Dosis awal dimulai 25mg – 100 mg, 2 – 4 kali/hr
Stadium disabilitas ringan 200-400 mg/hr.
Catatan:
- Penderita perlu dirawat di RS bl: disabilitas terganggu, sukar memantau pd saat penyesuaian dosis, ada gangguan sistemik lainnya yg perlu dimonitor setiap hari. Penyesuaian dosis plg cpt 3 hari
Efek samping:
- Mual, muntah, anorexia, gangguan respirasi spt batuk, post nasal dripping, takhipnea, bradipnea, pilek dan dada rasa tertekan ini timbul akibat diskinesia diafragma
Kontra Indikasi:
Pd ibu hamil.
Interaksi Obat:
Pemberian dg metokhlopramid , CPZ, alkaloid rauwolfia menurunkan effektifitas levodopa
Efek levodopa akan meningkat dg pemberian agonis dopamin, amantadin dan selegilin.
Hipertensi jk bersama dg MAO-I & sebaiknya MAO-I dihentikan 2 minggu sebelum penggunaan levodopa
Efek antiparkinson levodopa akan ↓ dg pemberian vit. B6 (piridoksin) ↑ aktifitas enzim dopa dekarboksilase di perifer. Kombinasi dg karbidopa atau benzerazid pengaruh vit B6 jd minimal
Agonis Dopamin
BromokriptinLbh aktif effektif dr antikholinergik & amantadin,Kurang effektif jk dibandingkan dg levodopaMampu mrgsg reseptor D2 dan D3
Indikasi Utama:
Mrpkn terapi tambahan pd OS yg sdg diobati dg levodopa dan benzerazid (inhibitor dopa dekarboksilase)Sbgi upaya utk menurunkan insiden diskinesia akibat penggunaan levodopa Bermanfaat utk menurunkan fluktuasi motorikSbgi obat alternatif/pengganti bl levodopa dikontraindikasikan atau toleransi pasien yg burukBl penggunaan bromokriptin dosis besar, mk pengg levodopa hrs diturunkan Dosis: 10 – 50 mg
Efek Samping:Pusing, hipotensi, gangguan saluran cerna, bl mual sgt menganggu dpt diberikan Domperidon
Interaksi Obat:Pemberian bersama Eritromisin akan menurunkan bersihan Bromokriptin
Farmakokinetik Levodopa : cpt diabsorpsi di duodenum mencapai sirkulasi darah relatif sedkit (cepat mengalami pemecahan di lambung, diujung bgn distal oleh flora usus , dalam ddg usus & lambatnya mekanisme di bgn distal duodenumAbsorbsi dihambat oleh makanan kaya protein(kompetisi asam amino dgn L-dopaOral: yg m’capai sirkulasi ± 22-30%, ≥ 60% biotransformasi di sal. Cerna & hepar
enzim dopa-dekarboksilase (dekarboksilase asam amino-1-aromatik, DC>> Hati, jaringan dan dinding kapiler & otak
levodopa: sdkt sekali (1%) yang mencapai otak (SSP), 95% terjadi dekarboksilasi di perifer
levodopa
Dopamin
norepinefrin
HVA(5-metoksi-4-hidroksifenil
asetat
melanin3-0 metildopa
3-metoksitiramin
DOPAC(5,4- Dihidroksifenil
asetat
MEKANISME KERJA:Mengisi kekurangan dopamin korp. StriatumDeff dopamin ≈ beratnya gejala parkinson
ES th/levodopa terbtk dopamin di periferTh/ butuh dosis >> utk dpt efek dopamin di nigrostriatum
Parkinson (paralisis agitans):Suatu sindroma dg gejala utama berupa trias ggn neuromuskular: tremor, rigiditas dan akinesia (hipokinesia)
MIASTENIA GRAVISMIASTENIA GRAVIS
Terapi:1. Neostigmin2. Piridostigmin antikolinesterase3. Ambenonium
SE (-) SSP (tidak menembus BBB SE (-) SSP (tidak menembus BBB
MIASTENIA GRAVISPeny. Neuromuscular: ditandai dgn kelemahan & keletihan otot skeletal (otot rangka) yg jelas
Pada Miastenia Gravis: terlibat neurotransmiter asetilkholin
Semua akhiran syaraf preganglion (parasimpatetik maupun simpatetik) dr sistem syaraf otonom Semua akhiran syaraf parasimpatetik pasca ganglionik Neuromuscular junction (dari sy. volunter ke otot) Skeletal. Medulla Adrenalis
Sistem syaraf pusat Akhiran syaraf simpatetik pasca ganglionik (kel. keringat)
Penyebab MG: proses autoimun imunosupresif Berkurangnya reseptor asetilkolin pd memb. pasca sinaptik. prednison 40mg/hr + asetilkolinesterase (MP 2 gr / 250 cc garam fisiologis) 12 jam
SINDROMA GUILAIN BARRE
Nama lain: Landry-Guillan-Barre syndrome Acute Inflamatory Polyneuropathy Acute Autoimune Neuropathy polyneuritis Pasca Infeksi
Suatu kondisi neuropathy akut dimana terjd paralisis asenderen (Paralisis Laundry) akibat proses autoimune dgn respon inflamasi pada radiks & saraf tepi (poliradikulopati)
SINDROMA GUILAIN BARRE (lanjutan…………………….
FARMAKOTERAPI SGB
Terapi Spesifik Penggantian Plasma 200-250 ml/kgBB (4-6 x pemberian selang sehr dgn cairan kombinasi garam dan 5% albumin. Imunoglobulin IV 0.4 gr/kg BB/hr (5 hr) komplikasi: ggl ginjal, proteinuri, meningitis aseptik (jarang) nyeri kepala berat Kortikosteroid IV dosis tinggim’hentikan perkembangan penyakit (Victor & Ropperv 2001) Dihindari pd SGB akut
ETIOLOGI, PATOLOGI, dan DIAGNOSIS SGB
Rx autoimune infeksi (virus, unknown)Pascabedah, virus (cytomagalovirus, Epstein-Barr virus, HIV), infeksi bakteri, limfoma, vaksin rabies, swine influenza vaccine, camphylobacter jejuni Ab yang terbentuk demielinisasi segmental Infiltrat limfositik, perivaskular Rx inflamasi dan edema kompresiTransudasi protein serum ke subarakhnoid dan CSS (Protein ↑ CSS) inflamasi hiperemi & dilatasi pemb. drh protein >> di CSS
Recommended