ENTEROPION DENGAN TRIKIASIS

Preview:

DESCRIPTION

Enteropion dengan Komplikasi Trikiasis

Citation preview

ENTEROPION DENGAN TRIKIASIS

Tutorial Klinik

dr. Baswara Nandhiwardhana E.W Sp. M

Pembimbing

Pendahuluan

• Fungsi Palpebra : • Melindungi bola mata serta • Sekresi kelenjar

• Entropion = melipatnya margo palpebra ke arah dalam sehingga bulu mata menggeser jaringan konjungtiva dan kornea.

Pendahuluan

• Entropion yang kronik dapat menyebabkan rasa sensitif akut terhadap cahaya dan angin, serta dapat menyebabkan infeksi mata, abrasi kornea, atau ulkus kornea.

• Untuk itu, penting dilakukan perbaikan kondisi oleh dokter sebelum terjadi kerusakan permanen pada mata.

Laporan Kasus

Identitas Pasien

• Nama : Tn.Sk• Umur : 80 tahun• Jenis kelamin : Laki-laki

Anamnesis

Keluhan Utama

Mata kanan dan kiri sering mengeluarkan air mata

Riwayat Penyakit Sekarang

• Keluhan ini dialami pasien sejak 1 minggu. mata terasa silau (+), rasa mengganjal (+), terasa perih (+).

• 2 bulan sebelumnya keluhan tersebut juga pernah dialami pasien sehingga dilakukan pencabutan bulu mata pada mata kanan dan kiri.

Riwayat Penyakit Dahulu

• riwayat operasi katarak pada mata kanan 5 tahun yang lalu.

• Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi namun tidak rutin kontrol

• Tidak ada riwayat penyakit Diabetes Melitus

Riwayat Penyakit Keluarga

• Tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti ini

• Riwayat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus pada anggota keluarga yang lain disangkal oleh pasien

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Baik• Kesadaran : Compos mentis• Tanda vital – Tekanan darah : 140/80 mmHg– Nadi : 84x/menit– Pernapasan : 18x/menit– Temperatur : 36,7˚C

Status LokalisNo Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri

1. Visus Tidak kooperatif Tidak kooperatif

2. Gerakan Bola Mata Segala Arah

(Normal)

Segala Arah

(Normal)

3. Palpebra superior :

- Edema

- Hiperemi

- Silia

- Entropion

(-) (-)

(+) (+)

Trikiasis (+) Trikiasis (+)

(+) (+)

4. Palpebra inferior :

- Edem

- Hiperemi

- Silia

-Entropion

(-) (-)

(-) (-)

Simetris Simetris

(-) (-)

Status LokalisNo Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri

5. Konjungtiva :

- Injeksi konjungtiva

- Injeksi siliar

- Sekret

(-) (-)

(-) (-)

(+) (+)

6. Kornea Keruh (+) Keruh (+)

Infiltrat (-) Infiltrat (-)

7. COA Cukup (+) Cukup (+)

Hifema (-) Hifema (-)

Hipopion (-) Hipopion (-)

8. Iris :

- Sinekia

- Kripte

(-) (-)

(-) (-)

Status LokalisNo Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri

9. Pupil :

- Bentuk

- Diameter

- Refleks

Bulat Bulat

2,5 mm 2,5 mm

(+) (+)

10. Lensa Keruh Keruh

11. TIO Tdp Tdp

12. Funduskopi Tdp Tdp

Laboratorium

Leukosit 3100

Hemoglobin 11,4

Hematokrit 34%

Trombosit 167.000

BT 3’

CT 10’

GDS 143

112 Non reaktif

HbsAg Non reaktif

Diagnosis Kerja

Oculi Dekstra et Sinistra Entropion + Trikiasis Palpebra Superior ¼ temporal

Penatalaksanaan

Oculi Dekstra et Sinistra Repair + Rekonstruksi Palpebra Superior dengan teknik Anterior Lamellar Reposition (ALR) dengan General Anastesi

Pre Operatif

Post Operatif

Tinjauan Pustaka

Anatomi Palpebra

ENTEROPION

• Melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margo palpebra kearah dalam.

• Hal ini menyebabkan 'trichiasis' dimana bulu mata yang biasanya mengarah keluar kini menggosok pada permukaan mata.

• Wanita >> Pria

ENTEROPION

ENTEROPION

Klasifikasi Enteropion

Enteropion Involusional

Enteropion Kongenital

Enteropion Sikatrik

Enteropion Spastik Akut

Gejala Klinis

• Produksi air mata berlebih• Mata Merah• Terasa ada yang mengganjal• Penglihatan kabur• Mata gatal• Fotofobia

Pemeriksaan Fisik

• Kerusakan pada epitel konjungtiva atau kornea akibat trauma.

• Hiperemia pada konjungtiva yang terlokalisasi.

• Kelemahan kelopak mata (involusional entropion).

• Jaringan parut pada konjungtiva (sikatrik entropion).

• Pertumbuhan kelopak mata bawah yang abnormal (kongenital entropion).

Diagnosis

• Slit Lamp : Identifikasi lipatan pinggir kelopak mata, kelemahan kelopak yang horizontal, melingkarnya perseptal orbikularis, enophtalmus, injeksi konjungtiva, trikiasis, dan entropion yang memanjang, keratitis punctata superfisial yang dapat menjadi ulkus dan formasi panus.

• Test Snap Back• Test Kelengkungan Orbicularis

Penatalaksanaan

• Non-Operatif– Epulasi – Terapi Kontak Lensa–Menarik Kelopak dengan « Tape » – Injeksi Toxin Botulinum

• Operatif

OPERATIF

• Inferior Refraktorplication• Horizontal Shortening-Brick Modification• Jahitan Quickert• Prosedur Weiss• Posterior Lamellar Grafting• Anterior Lamellar Repositioning (ALR)

Inferior Refraktorplication

Horizontal Shortening-Brick Modification

Jahitan Quickert

Prosedur Weiss

Posterior Lamellar Grafting

Anterior Lamellar Repositioning (ALR)

Anterior Lamellar Repositioning (ALR)

Komplikasi

• Konjungtivitis• Keratitis• Ulkus Kornea• Komplikasi Bedah

Prognosis

Entropion pada umumnya memiliki prognosis yang baik. Keefektifan

pengobatan entropion tergantung pada penyebab utama dan tingkat

keparahan penyakitnya.

TRIKIASIS

• Trikiasis merupakan kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke arah bola mata.

Penatalaksanaan

• Jika hanya sedikit bulu mata yang tumbuh melengkung kedalam bola mata maka dapat ditangani dengan epilasi mekanik.

• Penanganan permanen dapat dilakukan dengan merusak folikel bulu mata yaitu dengan eksisi langsung, elektrolisis atau radiosurgery.

• Jika ada keterkaitan trikiasis dengan entropion maka sebaiknya dilakukan koreksi terhadap palpebra.

PEMBAHASAN

Enteropion Trikiasis

Manifestasi Klinis

KomplikasiEpulasiOperatif

ALR

Kesimpulan

• Enteropion dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi terutama yang disebabkan oleh munculnya trikiasis.

• Perlu penanganan definitif untuk mencegah komplikasi jangka panjang.

TERIMA KASIH

Recommended