diare kronik

Preview:

Citation preview

Diare Kronik

• Diare yaitu defekasi dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair(setengah padat), kandungan air lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam

• Diare kronik yaitu diare yang lebih dari 15 hari

Patofisiologi

• Diare osmotik• Diare sekretorik• Malabsorpsi asam empedu• Defek sistem pertukaran anion/transport

elektrolit aktif di enterosit• Motilitas dan waktu transit yang abnormal• Gangguan permeabilitas usus• Eksudasi cairan, elektrolit dan mukus berlebih

Etiologi

• Kelainan endokrin

• Kelainan hati

• Kelainan pankreas

• Infeksi

• Keganasan

Penegakan Diagnostik

Pemeriksaan Dasar

• Anamnesis1. Waktu BAB2. Frekuensi BAB3. Bentuk feses4. Warna feses5. Darah6. Lendir7. Bau 8. Keluhan lain

Pemeriksaan Tinja

• Diperiksa 2 contoh tinja sekaligus atau 2 kali pada hari yang berlawanan

• Tinja apakah bentuk cair/air, setengah cair atau lembek, berlemak atau bercampur darah

• Tinja diperiksa adanya :– Leukosit infeksi, inflamasi– Eritrosit luka, infeksi, keganasan– Parasit – Amylum maldigesti karbohidrat

• Pemeriksaan pH tinja & tes reduksi intoleransi glukosa• Pewarnaan Gram bakteri, jamur• Pemeriksaan Darah Samar IBD• Kultur tinja bakteri, jamur

Pemeriksaan laboratorium lain

• Darah

• Urin

Pemeriksaan Lanjutan

• Pemeriksaan anatomi usus

• Fungsi usus dan pankreas

Hubungan Stress dan Saluran Cerna bagian atas

• Sistem saraf otonom mempengaruhi motilitas lambung dengan mempengaruhi eksitabilitas otot polos lambung

• Kesedihan dan rasa takut umumnya cenderung menurunkan motilitas

• Rasa marah dan agresif cenderung meningkatkan motilitas

• Selain emosi, rasa nyeri yang hebat juga menghambat motilitas.

• Hal ini disebabkan peningkatan aktivitas aktivitas simpatis disertai peningkatan aktivitas parasimpatis

• Situasi penuh stres, yang terus menerus, berkaitan dengan pembentukan ulkus, karena peningkatan produksi asam lambung.

Recommended