View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
KORELASI ANTARA PERILAKU KEAGAMAAN
DAN SIKAP ORANG TUA DENGAN MORAL REMAJA
DI DESA BATURAGUNG KECAMATAN GUBUG
KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015
SKRIPSI
DiajukanuntukMemperolehGelar
SarjanaPendidikan Islam
Oleh
FUAD FAUZI
111108155
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi yang lain”
PERSEMBAHAN
Kepada Allah swt
1. Kedua orang tuaku Bapak, Ibu tercinta serta metuaku yang selalu mendoakan
dan membimbingku setiap waktu.
2. Semua keluarga besarku yang selalu memberi semangat kepadaku
3. Para guru-guruku dan dosen IAIN Salatiga semua yang telah mengajariku dari
apa yang tidak saya fahami sampai menjadi sekarang ini.
4. Istriku tercinta zuni ismawati yang selalu memberikan waktu dan do‟anya
untukku, semoga keluarga kita tetap sakinah mawaddah warohmah
5. Putra kesayanganku, kebanggaanku Ahmad Syihabuddin yang menjadi spirit
ku dalam bekerja dan beramal dan semoga menjadi anak yang sholeh, mulia
dunia akhirat, amin…
6. Semua teman-teman PAI senasib seperjuangan angkatan 2008 yang telah
memberikan semangat dan motivasi dalam belajar .
7. Sahabatku Mirza Faisol yang selalu memotifasi saya setiap waktu.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmad, taufiq, serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan lancar. Alhadulillahirrobbil Alamin. Tak henti-hentinya sholawat
beserta salam selalu tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW, yang
mengeluarkan manusia dari kebodohan pekatnya zaman jahiliyah menuju zaman
terang benderang yakni agama islam.
Berkat anugerah dari Allah SWT, penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memperoleh gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga. Penulisan skripsi ini tanpa terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan,
dorongan, motivasi, serta bimbingan dari pihak yang terkait. Namum kebahagiaan ini
tiada taranya dan tidak mampu penulis sembunyikan setelah penulisan skripsi ini
selesai.
Juga tak lupa penulis sampaikan ucapan jazakumullah khoiron katsiron serta
penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. BapakRasimin, S.Pd.I,.M.PdselakuKetua Progam Studi PAI danselaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan
kesabaran.
vii
3. Bapak dan Ibu dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya
dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga amal serta kebaikan yang selalu tercurah kepada penulis diterima oleh
AllahSWT, sebagai amal ibadahnya mendapat balasan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih, tentunya skripsi ini
masih banyak kekurangan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khusunya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca. Amin ya Robbalalamin
Salatiga, 09 Maret 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Fauzi, Fuad. 2015. Studi Korelasi Antara Perilaku Keagamaan dan sikap Orang Tua
Terhadap Moral Remaja Di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan Tahun 2015.Skripsi.Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama
Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing.Rasimin,
S.Pd.I,.M.Pd
Kata Kunci: Perilaku Keagamaan, Sikap Orang Tua dan Moral Remaja
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui 1). Bagaimana perilaku keagamaan
orang tua di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. 2).
Bagaimana Sikap orang tua di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan Tahun .3). Bagaiman moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan.4). Adakah korelasiantara perilaku keagamaan orang tua
dengan moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
5). Adakah korelasi antara sikap orang tua dengan moral remaja di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. 6). Adakah korelasiantara perilaku
keagamaan(X1) dan sikap orang tua (X2) dengan moral remaja (Y) di Desa
Baturagung Kecamatan Gubug kabupaten Grobogan.
Pada penelitian ini datayang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
tekhnik analisis statistic dengan regresi dan dibantu dengan SPSS. Pengajuan
hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Pengujian hipotesis penelitian
menunjukkan bahwa 1). Hasil rata-rata mean pada perilaku keagamaan dengan angka
31,87 berada pada interval kategori antara 28-33, dengan demikian perilaku
keagamaan orang tua di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
baik. 2).Hasil rata-rata mean pada sikap orang tua dengan angka 32,33 berada pada
interval kategori antara 28-33, dengan demikian sikap orang tua di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan baik. 3). hasil rata-rata mean pada moral
remaja dengan angka 40,66 berada pada interval kategori antara 34-41, dengan
demikian moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
baik. 4). Terdapat korelasi positif yang signifikan mengenai perilaku keagamaan
terhadap moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,534 > 2,042).
5).Terdapat korelasi positif yang signifikan antara sikap orang tua terhadap moral
remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,905 > 2,042), dan 6). Ada
korelasi antara perilaku keagamaan dan sikap orang tua terhadap moral remaja. Hal
ini dibuktikandengan hasil penghitungan statistic menunjukkan bahwa r hitung lebih
besar dari r tabel yaitu 37,663>4,17 artinya Terdapat korelasi positif yang signifikan
antara perilaku keagamaan dan sikap orang tua terhadap moral remaja di Desa
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………….…………… I
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN…………………………… iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS…………………… iv
HALAMAN MOTTOdan PERSEMBAHAN…………………………….. V
KATA PENGANTAR……………………………………………………... vi
ABSTRAK…………………………………………………………………. viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah…………………………………………… 4
B. RumusanMasalah…………………………………………………. 4
C. TujuanPenelitian…………………………………………………... 4
D. ManfaatPenelitian…………………………………………………. 5
E. DefinisiOperasional……………………………………………….. 6
x
F. Hipotesis…………………………………………………………… 8
G. MetodePenelitian………………………………………………….. 8
H. SistematikaPenulisanSkripsi……………………………………… 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perilaku Keagamaan………………………………….………….... 18
1. Pengertian Perilaku Keagamaan……..………………………… 18
2. Proses Pembentukan Perilaku Keagamaan……………………..
3. Macam-macam Perilaku Keagamaan…………………………..
19
20
B. Sikap Orang Tua……….………………………………………….. 23
1. Pengertian Sikap…………...………………………………….. 23
2. Pembentukan dan Perubahan Sikap…………….…………….. 26
C. Moral Remaja………………………………………………………
1. Pengertian Moral……………………………………………….
2. Perubahan Moral……………………………………………….
3. Upaya Optimalisasi Perkembangan Moral…………………….
28
28
30
32
D. Pengaruh Perilaku Keagamaan dan Sikap Orang Tua Terhadap Moral
Remaja………………………………………………..……..
xi
E. Hipotesisi………………………………………………………….. 34
36
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Desa Baturagung………………………………. 37
1. Legenda dan Sejarah Pembangunan Desa……………………… 37
2. Kondisi Umum Desa……………….………………………….. 39
3. Visi dan Misi………..…………………………………………. 47
4. Susunan Organisasi Pemerintah Desa…….…………………… 48
B. Penyajian Data…………………..………………………………….. 48
1. Data Nama Responden…………………………………………. 51
2. Data Tentang Perilaku Keagamaan……………………………
3. Data Tentang Sikap Orang Tua…………………………………
4. Data Tentang Moral Remaja…………………………………….
55
57
59
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan……………………………………………….
1. Uji Normalitas………………………………………………….
2. Uji Linieritas……………………………………………………
57
58
xii
3. Uji Homogenitas……………………………………………….. 58
59
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian…..……………
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Perilaku Keagamaan………………………………….
2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Sikap Orang Tua………………………………………
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Moral Remaja………………………………………….
C. Distribusi Frekuensi…………………………………………………
1. Perilaku Keagamaan…………………………………………….
2. Sikap Orang Tua………………………………………………..
3. Moral Remaja…………………………………………………..
D. Uji Instrumen………………………………………………………..
E. Uji Hipotesis………………………………………………………..
F. Analisis Regresi……………………………………………………..
59
59
61
62
67
63
67
70
73
79
90
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………… 91
B. Saran……………………………………………………………… 92
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
1 Tabel 1 Stuktur Pendidikan Penduduk 45
2 Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Umur 47
3 Tabel 3 Stuktur Mata Pencaharian Penduduk 48
4 Tabel 4 Daftar Nama Responden 51
5 Tabel 5 Daftar Nama Responden 53
6
7
Tabel 6
Tabel 6
Jawaban Angket Perilaku Keagamaan
Nilai Jawaban Angket Perilaku Keagamaan
55
55
8
9
Tabel 7
Tabel 6
Jawaban Angket Sikap Orang Tua
Nilai Jawaban Angket Sikap Orang Tua
57
57
10
11
Tabel 8
Tabel 6
Jawaban Angket Moral Remaja
Nilai Jawaban Angket Moral Remaja
59
59
12 Tabel 9 Rangkuman Hsil Uji Normalitas 62
13 Tabel 10 Rangjuman Hasil Uji Linieritas 63
14 Tabel 11 Pengujian Validitas Instumen Variabel Perilaku Keagamaan 64
15 Tabel 12 Pengujian Validitas Instumen Variabel Sikap Oaring Tua 65
16 Tabel 13 Pengujian Validitas Instumen Variabel Moral Remaja 66
17 Tabel 14 Distribusi Frekuensi Skor Angket Perilaku Keagamaan 68
18 Tabel 15 Interval Kategori Perilaku Keagamaan 70
19 Tabel 16 Distribusi Frekuensi Skor Angket Sikap Orang Tua 71
20 Tabel 17 Interval Kategori Sikap Orang Tua 73
xv
21 Tabel 18 Distribusi Frekuensi Skor Angket Moral Remaja 74
22 Tabel 19 Interval Kategori Moral Remaja 76
23 Tabel 20 Uji Validitas Dan Reliabilitas X1 77
24 Tabel 21 Uji Validitas Dan Reliabilitas X2 79
25 Tabel 22 Uji Validitas Dan Reliabilitas Y 81
26 Tabel 23 Data Penelitian Variabel X1 84
27 Tabel 24 Data Penelitian Variabel X2 85
28 Tabel 25 Data Penelitian Variabel Y 86
29 Tabel 26 Analisis Regresi 90
30 Tabel 27 Nilai Koefisien Regresi Dan Pengujiannya 96
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman yang semakin pesat berpengaruh juga terhadap
perkembangan yang lain, semisal perkembangan tekhnologi, perkembangan ilmu
pengetahuan, perkembangan ekonomi dan juga berpengaruh terhadap
perkembanagan remaja. Seorang remaja pada dewasa ini sangat terpengaruh
dengan perkembangan yang ada karena remaja adalah termasuk penduduk
terbanyak yang ada di bumi nusantara ini. Remaja hidup dari keluarga,
perkembangan remaja juga di nilai atau terpengaruh dari keluarga terutama dari
segi orang tua karena keluarga merupakan lembaga primer yang tidak dapat
diganti dengan kelembagaan yang lain. Anak dibesarkan dan diajarkan
bersosialisasi bermula dari keluarga (Mulyono,1999:195).
Selama anak belum dewasa, maka orang tua mempunyai peranan pertama
dan utama bagi anak-anaknya untuk membawa anak kepada kedewasaan, maka
orang tua harus memberi contoh yang baik, karena anak suka mengimitasi kepada
orang tuanya (Ahmadi, 1991:25). Dengan demikian potensi baik dari anak
dibimbing untuk dikembangkan, sebaliknya potensi buruk dipagari sedemikian
xvii
rupa agar tidak berkembang lebih jauh karena hal ini akan berpengaruh kepada
anak di usia remaja atau dewasa kelak.
Komunikasi ini ditampilkan Luqman pada saat mendidik anak-anaknya.
Dalam firman Allah :
(31واذ قال لقمه لابنه وهو يعظه يبني لا تشرك بالله, ان الشرك لظلم عظيم )لقمان :
Artinya :“Ketika Luqman berkata kepada anaknya pada waktu ia mengajarinya,
hai anakku; janganlah engkau menyekutukan Allah sesungguhnya
syirik itu kedzaliman yang besar” (Soenaryo, 1991:654).
Tanggung jawab kedua orang tua terhadap anak-anaknya sangat besar,
tanggung jawab akan membawa hasil yang penting bagi mereka di dunia dan
juga di akhirat. Oleh karena wajib bagi kedua orang tua membesarkan anak
mereka dengan landasan iman dan akidah yang sohih. Orang tua juga harus
memiliki pengetahuan tentang yang sohih. Orang tua juga harus memiliki
pengetahuan tentang syariat dan moral islami disamping memiliki akhlak yang
utama (Zahaili, 2002: 35).
Biasanya kemerosotan moral disertai oleh sikap menjauh dari agama,
nilai-nilai moral tidak didasarkan pada agama akan terus berubah sesuai dengan
keadaan, waktu dan tempat. Keadaan nilai-nilai yang menyebabkan orang hidup
tanpa pegangan yang pasti. Nilai-nilai yang tetap dan tidak berubah-ubah adalah
nilai-nilai agama, karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman.
Tidak dipengaruhi oleh waktu, tempat dan keadaan. Oleh karena itu, orang yang
sangat kuat keyakinan beragamanyalah yang mampu mempertahankan nilai
xviii
agama dan tidak akan terpengaruh oleh arus kemerosotan moral dan dapat
dipertahankan ketenangan jiwa (Zakiyah, 1996: 70).
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati posisi penting
sekali, baik sebagai individu, anggota masyarakat dan bangsa. Sebab kejayaan
suatu bangsa dan masyarakat tergantung bagaimana akhlaknya. Apabila
akhlaknya baik, maka sejahteralah lahir batinnya, akan tetapi sebaliknya jika
akhlaknya buruk rusaklah lahir atau batinnya (Rahmad, 1996: 17).
Telah kita ketahui bahwa pada masa remaja, akan mudah terpengaruh
oleh lingkungan dimana ia tinggal, berada dan bergaul. Maka masalah moral ini
menjadi pembicaraan orang dimana saja baik itu dinegara maju ataupun
berkembang.. Dan memang sebaiknya pembinaan moral dilakukan sejak dini,
sesuai dengan kemampuan dan umurnya, sebab anak lahir belum tahu batas-batas
dan ketentuan yang berlaku didalam lingkungan (Zakiyah,1996: 66).
Keluarga merupakan tempat sosialisasi anak. Umumnya hubungan orang
tua dengan anak sangat intern. Sesuatu yang diperbuat oleh anak mempengaruhi
keluarganya, begitu juga sebaliknya keluarga memberikan dasar tingkah laku,
watak, moral dan pendidikan kepada anak. Pengalaman interaksi dalam keluarga
akan menentukan pola tingkah laku anak terhadap orang lain (Kartini, 1999: 19).
Oleh karena itu perilaku orang tua sangat mempengaruhi perkembangan moral
anaknya seperti perilaku keagamaan serta sikap orang tua dalam mendidik anak
atau dalam kehidupan sehari hari dengan keluarga. Maka dari latar belakang
tersebut peneliti ingin meneliti skripsi dengan judul Studi Korelasi Perilaku
xix
Keagamaan dan Sikap Orang Tua terhadap Moral Remaja di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian pokok masalah akan menentukan arah penelitian,
penulis dapat merumuskan pokok masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perilaku keagamaan orang tua di Desa Baturagung Kecamatan
Gubug Kabupaten Grobogan?.
2. Bagaimana sikap orang tua di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan Tahun?.
3. Bagaiman moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan?.
4. Adakah korelasi perilaku keagamaan orang tua dengan moral remaja di Desa
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan?
5. Adakah korelasi sikap orang tua dengan moral remaja di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan?
6. Adakah korelasi perilaku keagamaan dan sikap orang tua dengan moral
remaja di Desa Baruragung Kecamatan Gubug kabupaten Grobogan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penulisan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perilaku keagamaan orang tua di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten.
xx
2. Untuk mengetahui sikap orang tua di Desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan.
3. Untuk mengetahui moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan.
4. Untuk mengetahui korelasi perilaku keagamaan orang tua dengan moral
remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
5. Untuk mengetahui korelasi sikap orang tua dengan moral remaja di Desa
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
6. Untuk mengetahui korelasi perilaku keagamaan dan sikap orang tua dengan
moral remaja di Desa Baruragung Kecamatan Gubug kabupaten Grobogan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
menambah pengetahuan dan dapat memberikan sumbangan referensi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
informasi kepada orang tua dalam dalam mendidik anak dan memberi contoh
kepada anaknya dalam hal perilaku keagamaan dan sikap orang tua serta
memberi masukan kepada para remaja untuk bahan pelajaran dalam
xxi
berinteraksi dan bermasyarakat serta menjadi masukan bagi mereka untuk
mempersiapkan dikegidupan yang akan datang ketika mereka jadi orang tua.
E. Definisi Operasional
Untuk lebih memudahkan dalam memahami dan untuk menghindari
kesalahpahaman pengertian dalam judul diatas, maka perlu adanya penjelasan
beberapa istilah sebagai beikut :
1. Studi
Studi adalah penelitian ilmiah, kajian, telaah (Depdikbud,1994: 965).
Dengan demikian yang dimaksud dengan studi diatas adalah penelitian ilmiah
tentang sikap keagamaan orang tua dengan moral anak.
2. Korelasi
Korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab akibat
(Depdikbud,1994: 526).
3. Perilaku keagamaan
Kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan (Depdikbud,1995: 755). Kata keagamaan itu
sudah mendapat awalan “ke” dan akhiran “an” yang mempunyai arti sesuatu
(segala tindakan) yang berhubungan dengan agama (Depdikbud 1995: 755).
Adapun Indikator perilaku keagamaan adalah menjalankan ibadah wajib
xxii
maupun sunah, berakhlaq mulia, sopan santun, membaca dan mengamalkan
Al qur‟an, mengikuti kegiatan keagamaan, menjadi suri tauladan.
4. Sikap Orang tua
sikap adalah perasaan seseorang tentangobyek, aktivitas, peristiwa dan
orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang merepresentasikan suka atau
tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada sesuatu. Orang tua
berarti terdiri dari ayah dan ibu yang mempunyai hubungan darah dengan
anaknya dan keduanya sebagai ayah dan ibu, sebagai kepala dwi tunggal
yang mempunyai tanggung jawab (Arifin, 1978: 78). Dalam hal ini indikator
sikap orang tua adalah mengikuti kegiatan sosial dimasayrakat, gotong
royong, saling mengingatkan kebaikan, berperilaku sabar, sopan, mensyukri
nikmat, mengingatkan dalam kebaikan, tolong menolong.
5. Moral remaja
Moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan
dengan etika atau adat sopan santun (Depdikbud 1995: 665). Dalam hal ini
adah moral yang ada pada remaja. Remaja merupakan masa peralihan antara
masa anak dan masa dewasa yakni antara 12 sampai 21 tahun (Singgih,
1995:203). Adapun indikaor moral remaja adalah berbuat sopan kepada kedua
orang tua dan sesama, birrul walidain, memilih teman dalam
bergaul,mengikuti kegiatan keagamaan, mendoakan kedua orang tua,
xxiii
mengingatkan teman dalam kebaikan, mengadakan kegiatan keagamaan dan
beramal.
F. Hipotesis
Secara etimologi, hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti sesuatu yang
masih kurang, dan tesis yang berarti sebuah kesimpulan pendapat. Hipotesis,
dengan demikian adalah sebuah kesimpulan yang belum final karena masih harus
diuji kebenarannya. Dari uraian ini, dijelaskan bahwa hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap masalah yang tengah diteliti (Suprayogo dan
Tobroni, 2003:146). Adapun hipotesis yang penulis ajukan, 1. Ada korelasi yang
signifikan antar perilaku keagamaan orang tua dengan moral remaja di Desa
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. 2. Ada korelasi yang
signifikan antara sikap orang tua dengan moral remaja di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. 3. Ada korelasi yang signifikan antara
perilaku keagamaan dan sikap orang tua dengan moral remaja di Desa
Baruragung Kecamatan Gubug kabupaten Grobogan.
G. Metode Penelitian
Yang dimaksud metode adalah suatu cara tentang bagaimana menyelidiki,
mempelajari atau melaksanakan sesuatu secara sistematis, efektif dan terarah
(Thohir, 1999 : 247).
a. Jenis Penelitian
xxiv
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan yaitu research yang
dilakukan pada medan terjadinya gejala-gejala (Sutrisno,2000 : 9).
Sedangkan pendekatan yang penulis gunakan adalah: pendekatan kuantitatif
yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita
ketahui (Margono,1997 : 105).
b. Populasi dan Sampel
Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah orang tua
dan remaja Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan yang
berjumlah 33 orang, sehingga penelitian ini dapat menggunakan metode
sensus (Sugiyono, 200:38). jenis penelitian adalah penelitian korelasional.
Populasi itu sendiri adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita
dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita temukan. Sedangkan menurut
Sugiyono mendefinisikan bahwa populasi sebagai keseluruhan subyek
penelitian. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode sensus / sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Menurut pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan maka yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah orang tua dan remaja Desa
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan yang berjumlah 33 orang.
xxv
c. Uji Istrumen
1) Validitas Instrumen
Alat ukur diujicobakan pada sebagian guru, untuk mengetahui
apakah alat ukur yang dipakai valid digunakan analisis product moment
dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 213).
Keterangan :
r = koefesian korelasi
N = jumlah respondent
X = skor pernyataan (butir)
Y = skor total (faktor)
XY = skor pernyataan dikalikan skor total
Kriteria :
a) Jika nilai r hitung > r tabel maka alat ukur adalah valid
b) Jika nilai r hitung r tabel maka alat ukur adalah tidak valid
2) Reliabilitas Instrumen
Alat ukur diujicobakan pada sebagian guru, untuk mengetahui
apakah alat ukur yang dipakai reliabel digunakan analisis alfa Cronbach
dengan rumus sebagai berikut :
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (Nr
xxvi
Keterangan :
ri = realibitas instrumen
k = mean kuadrat antara subyek
Si2 = jumlah varians butir
St2 = varians total
d. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
digunakan sebagai berikut :
a. Metode Angket
Metode angket adalah suatu daftar yang berisi daftar pertanyaan yang
harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang hendak diselidiki
(Hadi Sutrisno,2001:136). Metode angket ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang korelasi atau pengaruh perilaku keagamaan
dan sikap orang tua terhadap moral remaja.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan
jalan melihat atau mencatat dokumen yang ada. Dokumentasi dalam arti
2
2
St
Si - 1
1 -k
k ri
xxvii
sempit adalah kumpulan verbal bentuk tulisan sedangkan dalam arti luas
adalah meliputi arsip, dokumen, monumen, foto dan sebagainya. Metode
ini digunakan untuk memperoleh data tentang Desa Baturagung, jumlah
penduduk stuktuk desa dan lain-lain.
c. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket.
Dalam penelitian ini, angket yang penulis persiapkan ada tiga, yaitu
angket (1) untuk mengetahui bagaimana perilaku keagamaan orang tua di
Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan dan angket
yang (2) untuk mengetahui bagaimana sikap orang tua di Desa
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, serta angket yang
(3) untuk mengtahui moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan.
Orang tua dan remaja memilih jawaban yang telah disediakan yang
dianggap paling sesuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan
untuk menyusun kalimat sendiri. Adapun jumlah pertanyaan dari masing-
masing angket adalah 8 soal.
e. Metode Analisis Data
Adapun dalam analisis data ini, akan di bagi tiga tahapan, yaitu
xxviii
a. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan
dalam penelitian dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket
responden ke dalam data tabel distribusi frekuensi.
Dalam tahap pendahuluan ini untuk memberikan penilaian angket
yang telah dijawab oleh responden dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Untuk pilihan jawaban ”a” diberi skor 5.
2) Untuk pilihan jawaban ”b” diberi skor 4.
3) Untuk pilihan jawaban “c” diberi skor 3.
4) Untuk pilihan jawaban “d” diberi skor 2.
5) Untuk pilihan jawaban ”e” diberi skor 1.
Hasil dari tahap ini dimaksudkan tabel distribusi untuk
memperoleh gambaran setiap yang dikaji.
b. Uji Prasyarat Analisis Normalitas Data
Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya
sebaran data yang akan dianalisis. Untuk menguji normalitas data
digunakan rumus chi kuadrat sebagai berikut :
fn
fhfoX
22 )(
Dimana :
X2 = Harga chi-kuadrat yang diperoleh
Fo = Frekuensi yang diobservasi di dalam sampel penelitian
xxix
fh = Frekuensi yang diharapkan di dalam sampel penelitian
Kriteria :
a) Jika nilai Chi Kuadrat hitung > Chi Kuadrat tabel, maka data
berditribusi tidak normal.
b) Jika nilai Chi Kuadrat hitung < Chi Kuadrat tabel, maka data
berditribusi normal
1) Uji Linieritas
Untuk menguji linieritas hubungan antara variabel digunakan
rumus sebagai berikut:
F = Bilangan untuk linieritas
Rrjk (Tc) = Rerata jumlah kuadrat tuna cocok
Rrjk (G) = Rerata jumlah kuadrat kekeliruan
2) Homogenitas
Untuk pengujian homogenitas digunakan uji F dengan rumus:
Kriteria :
1) Jika F hitung > F tabel, maka varian tidak homogen
2) Jika F hitung < F tabel, maka varian homogen
3) Analisis Uji Hipotesis
GR
TcRF
rjk
rjk
terkecilVarian
terbesarVarianF
xxx
Analisis uji hipotesisi merupakan tahap analisis yang bertujuan
untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun
teknik analisis ini menggunakan statistik. Dalam analisis ini
penulis mengadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel
frekuensi yang ada dalam analisis pendahuluan, untuk selanjutnya
langkah-langkahnya dalam rumus regresi linier berganda.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi product
moment dan persamaan regresi berganda.
b. Mencari nilai korelasi antara variabel independen dengan
variabel dependen, menggunakan rumus :
1) Menguji signifikasi :
Dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka :
Jika F hitung F tabel, maka tidak signifikan
Jika F hitung > F tabel, maka signifikan
2) Menghitung harga a dan b dengan rumus sebagai berikut :
(Yi) (Xi2) - (Xi) (XiYi)
a =
nXi2 - (Xi)
nXiYi - (Xi) (Yi)
b =
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (Nr
xxxi
nXi2 - (Xi)
2
3) Menyusun persamaan regresi
Setelah harga a dan b ditemukan, maka persamaan regresi linier
berganda disusun menggunakan rumus :
Y = a + b1x1 + b2x2
Keterangan :
Y :Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a : Harga Y bila x1 dan x2 = 0 (harga konstan)
bi : Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan
angka peningkatan ataupun penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel
independen.
x : Subyek pada variabel independen yang mempunyai
nilai tertentu.
4) Menguji signifikasi secara parsial :
Dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka :
Jika t hitung > t tabel maka signifikan
Jika t hitung t tabel maka tidak signifikan
5) Menguji signifikasi secara bersama-sama :
Dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka :
Jika F hitung > F tabel maka signifikan
xxxii
Jika F hitung F tabel maka tidak signifikan
6) Mencari nilai koefisien determinasi antara variabel x dan variabel y
dengan menggunakan rumus : (R)2 = (r)
2 x 100%
c. Analisis Lanjut
1) Analisis lanjut ini untuk membuat intepretasi lebih lanjut dengan jalan
membandingkan harga t hitung yang telah diketahui dengan harga t
tabel, dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka
maka :
a) Jika t hitung > t tabel maka signifikan secara parsial (hipotesis
pertama dan kedua diterima).
b) Jika t hitung t tabel maka tidak signifikan secara parsial
(hipotesis pertama dan kedua ditolak)
2) Analisis lanjut ini untuk membuat intepretasi lebih lanjut dengan jalan
membandingkan harga F hitung yang telah diketahui dengan harga F
tabel, dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka
maka :
a) Jika F hitung > F tabel maka signifikan secara bersama-sama
(hipotesis ketiga diterima).
b) Jika F hitung F tabel maka tidak signifikan secara bersama-
sama (hipotesis ketiga ditolak)
xxxiii
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi yang penulis susun ini secara garis besar sistematika penulisan
skripsi ini adalah sebagai berikut
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini berisikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, , manfaat
penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II Kajian teori meliputi perilaku keagamaan, proses pembentukan
perilaku keagamaan, macam-macam perilaku keagamaan, sikap, pembentukan
dan perubahan sikap, moral, pengertian moral, perubahan moral, upaya
optimalisasi perkembangan moral, pengaruh perilaku keagamaan dan sikap orang
tua terhadap moral remaja dan hipotesis.
BAB III gambaran umum dan kondisi desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan, data hasil penelitian pengaruh perilaku keagamaan, sikap
orang tua dan moral remaja, yang berisi tentang data hasil angket perilaku
keagamaan, sikap orang tua dan moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan
Gubug Kabupaten Grobogan
BAB IV Analisis data. Pada bab ini terdiri dari tiga sub bahasan yaitu
Analisis Pendahuluan, Analisis Uji Hipotesis dan Analisis Lanjut.
BAB V Penutup, yang meliputi : kesimpulan, saran-saran dan kata
penutup.
xxxiv
xxxv
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perilaku Keagamaan
1. Pengertian Perilaku Keagamaan
Pengertian periaku keagamaan dapat dijabarkan dengan cara
mengartikan perkata. Kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi individu
terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdikbud,1995:755). Sedangkan
kata keagamaan berasal dari kata dasar agama yang berarti sistem, prinsip
kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan itu. Kata keagamaan itu sudah mendapat
awalan “ke” dan akhiran “an” yang mempunyai arti sesuatu (segala
tindakan) yang berhubungan dengan agama (Depdikbud,1995:11).
Dengan demikian perilaku keagamaan berarti segala tindakan itu
perbuatan atau ucapan yang dilakukan seseorang, sedangkan perbuatan atau
tindakan serta ucapan tadi akan terkaitannya dengan agama, semuanya
dilakukan karena adanya kepercayaan kepada Tuhan denagn ajaran,
kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan.
Di dalam agama ada ajaran-ajaran yang dilakukan bagi pemeluknya-
pemeluknya, bagi agama Islam, ada ajaran yang harus dilakukan dan adapula
yang berupa larangan. Ajaran-ajaran yang berupa perintah yang harus
dilakukan diantaranya adalah sholat, zakat, puasa, haji, menolong orang lain
xxxvi
yang sedang kesusahan dan masing banyak lagi yang bila disebutkan disini
tidak akan tersebutkan semua. Sedangkan yang ada kaitannya dengan
larangan itu lagi banyak seperti, minum-minuman keras, judi, korupsi, main
perempuan dan lain-lain.
Di dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung banyak aktivitas
yang telah kita lakukan baik itu yang ada hubungannya antara makhluk
dengan pencipta, (hablum minallah) maupun hubungan antara makhluk
dengan sesama makhluk (hablum minannas), dan ada juga hubangan
manusia atau makhuk dengan alam sekitar itu pada dasarnya sudah diatur
oleh agama dan bagaiman makhlauk melakukan dan menjalankan aturan
tersebut.
2. Proses Pembentukan Perilaku Keagamaan
Keinginan kepada hidup beragama adalah salah satu sifat yang asli
pada manusia. Itu adalah nalirah, gazilah, fitrah, kecenderungan yang telah
menjadi pembawaan dan bukan sesuatu yang dibuat-buat atau sesuatu
keinginan yang datang kemudian, lantaran pengaruhnya dari luar. Sama
halnya dengan keinginan makan, minum, memiliki harta benda, berkuasa
dan bergaul dengan sesama manusia.
Dengan demikian, maka manusia itu pada dasarnya memanglah
makhluk yang religius yang sangat cenderung kepada hidup beragama, itu
adalah panggilan hati nuraninya. Sebab itu andai kata Tuhan tidak mengutus
Rosul-rosul-Nya untuk menyampaikan agama-Nya kepada manusia ini,
xxxvii
namun mereka akan berusaha dengan berikhtiar sendiri mencari agama itu.
Sebagaimana ia berikhtiar untuk mencari makanan di waktu ia lapar, dan
memang sejarah kehidupan manusia telah membuktikan bahwa mereka telah
berikhtiar sendiri telah dapat menciptakan agamanya yaitu yang disebut
dengan agama-agama ardhiyyah (Projoditiro, 1981: 17).
Dengan ini sampailah manusia itu kepada keyakinan tentang adanya
Tuhan, pencipta alam semesta. Dia telah menemukan Tuhan dan
keyakinannya ini bertambah kuat lagi setelah ia menyelidiki dirinya sendiri.
Dikatannya bahwa ia sebelum lahir ke dunia ini ia telah tumbuh dan
berkembang di kandungan ibunya selama beberapa bulan, kemudian lahir ke
dunia dan menjadi besar. Dirinya terdiri dari dua unsur yaitu tumbuh, besar
jasmani yang terdiri dari tulang-tulang, daging, darah, dan perlengkapan
lainnya yang sangat menakjubkan dan unsur yang kedua adalah roh atau jiwa
yang hakekatnya tidak dapat diketahui oleh manusia (Projoditiro, 1981: 20).
Selain di atas, banyak sekali faktor-faktor tidak langsung dalam
keluarga yang mempengaruhi terbentuknya perilaku keagamaan . Di
samping itu tentunya nilai pendidikan dan sosial yang mengarah kepada
perilaku keagamaan, yaitu pembinaan-pembinaan tertentu yang dilakukan
oleh orang tua, tokoh masyarakat maupun orang lain, baik melalui latihan-
latihan, perbuatan misalnya dalam hal kecil makan minum, buang air, mandi
tidur, berpakaian dan sebagainya maupun hal besar seperti sopan santun,
xxxviii
menjalankan ibadah, membantu orang lain, berbuat baik dan lain sebagainya,
semua itu termasuk perilaku keagamaan.
3. Macam-macam Perilaku Keagamaan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia senantiasa melakukan aktivitas-
aktivitas kehidupannya atau dalam arti melakukan tindakan baik itu erat
hubungannya dengan dirinya sendiri ataupun berkaitan dengan orang lain
yang biasa dikenal dengan proses komunikasi baik itu berupa komunikasi
verbal atau perilaku nyata, akan tetapi di dalam melakukan perilakunya
mereka senantiasa berbeda-beda antara satu dengan lainnya, hal ini
disebabkan karena motivasi yang melatarbelakangi berbeda-beda.
Kemudian dari sistem ini muncullah pembahsan mengenai macam-
macam perilaku seperti pendapat yang dikemukakan oleh Said Howa (1994:
7). Perilaku menurutnya dikelompokkan dalam duabentuk atau macam yakni
:
a. Perilaku islami ialah perilaku yang mendatangkan kemaslahatan
kebaikan, ketentraman bagi lingkungan.
b. Perilaku non islami ialah perbuatan yang mendatangkan gelombang
kerusakan, kemunafikan, perilaku non islami ini tidak mencerminkan
perilaku yang dinafasi dengan iman, tetapi dinafasi selalu dengan nafsu.
Menurut Hendro Puspito (1984: 111), dalm bukunya “Sosiologi
Agama” beliau menjelaskan tentang perilaku atau pola kelakuan yang dibagi
dalam 2 macam yakni :
xxxix
a. Pola kelakuan lahir adalah cara bertindak yang ditiru oleh orang banyak
secara berulang-ulang.
b. Pola kelakuan batin yaitu cara berfikir, berkemauan dan merasa yang
diikuti oleh banyak orang berulang kali.
Pendapat ini senada dengan pendapat Jamaluddin Kafi (1993:49)
yang mana beliau juga mengelompokkan perilaku menjadi dua macam
yaitu perilaku jasmaniyah dan perilaku rohaniyah, perilaku jasmaniyah
yaitu perilaku terbuka (obyektif) kemudian perilaku rohaniyah yaitu
perilaku tertutup (subyektif). Pembagian ini bisa terjadi karena manusia
adalah makhluk Allah yang mulia yang terdiri dari dua jauham yaitu
jasmaniyah dan jiwa atau rohani.
Sedangkan H. Abdul Aziz (1991:68) mengelompokkan perilaku
menjadi dua macam yaitu :Perilaku oreal (perilaku yang dapat diamati
langsung) dan perilaku covert (perilaku yang tidak dapat diamati secara
langsung).
Demikianlah macam-macam perilaku yang dikemukakan oleh
beberapa ahli, dimana dapat disimpulkan bahwasannya perilaku seseorang itu
muncul dari dalam diri seorang itu (rohaniahnya), kemudian akan
direalisasikan dalam bentuk tindakan (jasmaniahnya. Dalam hal ini ada
beberapa b\perilaku keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat atau
makhluq baik berupa jasmaniah mapun rohaniyah, seperti shoat lima waktu,
sholat sunnah, puasa, zakat, bersedekah, menjalakn ibadah haji, membantu
xl
orang yang kurang mampu, gotong royong, saling mengingatkan kepada
kebaikan dan lain sebagainya Adapun Indikator perilaku keagamaan adalah
menjalankan ibadah wajib maupun sunah, berakhlaq mulia, sopan santun,
membaca dan mengamalkan Al qur‟an, mengikuti kegiatan keagamaan,
menjadi suri tauladan..
B. Sikap Orang Tua
1. Sikap
Secara terminologi banyak pakar psikologi yang mendefinisikan
tentang sikap sebagai berikut : Menurut Mar‟at (1982:259) Sikap merupakan
kesiapan bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu. Menurut Wayan
Nurkancana (1983:259) Sikap merupakan suatu predisposisi/kecenderungan
untuk melakukan suatu respon dengan cara tertentu terhadap dunia sekitarnya
berupa individu atau obyek sekitarnya.
kesiapan untuk bertindak dengan cara-cara tertentu terhadap obyek
tertentu. Selanjutnya menurut W.A. Gerungan dikatakan bahwa sikap itu
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Dalam sikap selalu terdapat hubungan subyek obyek. Jadi tak mungkin
ada sikap tanpa obyek (benda, orang, sekelompok orang, nilai-nilai
2) osial, pandangan hidup dan sebagainya).
3) Sikap bukan berarti sifat bawaan, melainkan dipelajari dan dibentuk
melalui pengalaman yang dialami sepanjang hayatnya.
xli
4) Sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan dan keadaan
fisik jiwa/emosi yang bersangkutan.
5) Dalam sikap tersangkut 3 komponen yang menandai sikap yang dipelajari,
sebagai keadaan internal.
6) Sikap tidak menghilang sekalipun kebutuhan sudah dipenuhi.
7) Sikap bersifat majemuk sesuai dengan banyaknya obyek yang dihadapi.
Dan di dalam sikap itu mempunyai macam aspek atau komponen yaitu
a. Kognitif adalah mengenai gagasan/proposisi yang menyatakan hubungan
antara situasi dan obyek sikap.
b. Afektif adalah mengenai emosi atau perasaan yang menyertai gagasan.
c. Tingkah laku adalah mengenai kecenderungan atau kesiapan untuk
bertindak (Rohman,1993:108).
Dari salah satu aspek tersebut di atas sikap seseorang sudah bisa
dilihat. Namun demikian akan lebih luas dan lengkap apabila sikap ditinjau
dari ketiga aspek tersebut.Selanjutnya dapat kita jelaskan bahwa yang
dimaksud sikap orang tua adalah kecenderungan untuk bertingkah laku pada
diri seseorang oran tua yang dimulai dari aspek kognisi sampai pada aspek
konasi.
2. Pembentukan dan Perubahan Sikap
Pembentukan sikap senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan
berkenaan dengan obyek tertentu. Sehubungan dengan pembentukan dan
perubahan sikap ada 2 faktor utama yang menentukan yaitu :
xlii
a. Faktor psikologis seperti motivasi, emosi, kebutuhan, pemikiran,
kekuasaan dan kepatuhan. Kesemuanya merupakan faktor yang
memainkan peranan dalam menimbulkan atau mengubah sikap seseorang.
b. Faktor kultural/kebudayaan seperti status sosial, lingkungan, keluarga dan
pendidikan (Rohman,1993:110).
Dengan demikian faktor psikologis dan faktor kultural selalu saling
mempengaruhi dalam rangka menimbulkan, memelihara atau mengubah
sikap.
Dalam membentuk atau mengubah sikap bisa dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut :
a. Adopsi melalui peniruan atau mutasi tingkah laku yang diketahui atau
diperhatikan seseorang atau kelompok orang yang dihormati, dipuji atau
dianggap mempunyai kredibilitas.
b. Differensiasi dan individuasi (individuation) yaitu dengan perkembangan
intelegensi bertambahnya umur dan pengalaman yang dilaluinya, lambat
laun yang bersangkutan dapat membedakan hal-hal yang tadinya dianggap
sejenis dan akhirnya terbentuklah sikap terhadap obyek tersebut dan
sekaligus menjadi individunya.
c. Integrasi dari banyak respon khusus atas jenis yang sama. Hal ini
berlangsung bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang
berhubungan dengan satu hal, sehingga terbentuklah sikap terhadap hal
tersebut.
xliii
d. Trauma yaitu pengalaman yang meninggalkan kesan yang pahit lagi
mendalam pada jiwa yang bersangkutan. Pengalaman yang serupa itu
dapat menyebabkan terbentuknya sikap (Sarlito, 1976: 94).
Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal
tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik,
melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan
kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu
terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi
secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan amat
berpengaruh atas pendidikan dan moral anak-anaknya. Sejak seorang anak
lahir, ibunyalah yang selalu ada disampingnya. Oleh karena itu ia meniru
perangai dan biasanya, seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila itu
menjalankan tugasnya dengan baik. Ibu merupakan orang yang mula-mula
dikenal anak, yang mula-mula menjadi temannya dan mula-mula
dipercayainya. Apapun yang dilakukan ibu dapat dimanfaatkannya, kecuali
apabila ia ditinggalkan. Dengan memahami segala sesuatu yang terkandung di
dalam hati anaknya, juga jika anak telah mulai agak besar, disertai kasih
sayang, dapatlah ibu mengambil hati anaknya untuk selama-lamanya.
Pengaruh ayah terhadap anaknya besar pula. Di mata anaknya ia seorang
yang tertinggi gengsinya dan terpandai diantara orang-orang yang dikenalnya.
Cara ayah melakukan pekerjaannya sehari-hari berpengaruh pada cara
xliv
pekerjaan anaknya. Ayah merupakan penolong utama, lebih-lebih bagi anak
yang agak besar, baik laki-laki maupun perempuan, bila mau mendekati dan
dapat memahami hati anaknya.
Pada dasarnya kenyataan-kenyataan yang dikemukakan di atas itu
berlaku dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga dengan yang
bagaimanapun juga keadaannya. Hal itu menunjukkan ciri-ciri dari watak rasa
tanggung jawab dari setiap orang tua atas kehidupan anak-anak mereka untuk
masa kini dan masa mendatang, bahkan para orang tua umumnya merasa
bertanggung jawab atas segala dari kelangsungan hidup anak-anaknya.
Karenanya tidaklah diragukan bahwa tanggung jawab pendidikan secara
mendasar terpikul kepada orang tua. Apakah tanggung jawab pendidikan itu
diakuinya secara sadar atau tidak, diterima dengan sepenuh hatinya atau tidak,
hal itu adalah merupakan fitrahyang telah dikodratkan Allah SWT, kepada
setiap orang tua. Mereka tidak bisa mengelakkan tanggung jawab itu karena
telah menjadi amanah Allah SWT yang dibebankan kepada mereka.
Di tilik dari hubungan dan tanggung jawab orang tua kepada anak, maka
tanggung jawab pendidikan moral itu pada dasarnya tidak bisa dipikulkan
kepada orang lain, sebab guru dan pemimpin umat umpamanya, dalam
memikul tanggung jawab pendidikan moral yang dipikul oleh pra pendidik
selain orang tua adalah merupakan pelimpahan dari tanggung jawab orang tua
yang karena satu dan lain hal tidak mungkin melaksanakan pendidikan
anaknya secara sempurna (Zakiyah,1996:35).Dalam hal ini indikator sikap
xlv
orang tua adalah mengikuti kegiatan sosial dimasayrakat, gotong royong,
saling mengingatkan kebaikan, berperilaku sabar, sopan, mensyukri nikmat,
mengingatkan dalam kebaikan, tolong menolong.
C. Moral remaja
1. Pengertian moral
Moralberasal dari bahasa Latin "mos" (jamak: mores) yang berarti
kebiasaan, adat. Kata "mos" (mores) dalam bahasa Latin sama artinya dengan
etos dalam bahasa Yunani. Di dalam bahasa Indonesia, kata moral
diterjemahkan dengan arti susila.Adapun pengertian moralyang paling umum
adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide yang diterima umum,
yaitu berkaitan dengan makna yang baik dan wajar. Dengan kata lain,
pengertian moral adalah suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-
ukuran tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau
lingkungan tertentu. Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya
perbuatan manusia sebagai manusia.
Berikut ini beberapa Pengertian Moral Menurut para Ahli:Pengertian
Moral Menurut Chaplin (2006): Moral mengacu pada akhlak yang sesuai
dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang
mengatur tingkah laku.Pengertian Moral Menurut Hurlock (1990):moral
adalah tata cara, kebiasaan, dan adat peraturan perilaku yang telah menjadi
kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
xlvi
Kata moral merupakan kata yang berasal dari bahasa latin „mores‟,
mores sendiri berarti adat kebiasaan atau suatu cara hidup (Gunarsa, 1986:).
Moral pada dasarnya adalah suatu rangkaian nilai dari berbagai macam
perilaku yang wajib dipatuhi. (Shaffer, 1979: 63). Moral dapat diartikan
sebagai kaidah norma dan pranata yang mampu mengatur prilaku individu
dalam menjalani suatu hubungan dengan masyarakat. Sehingga moral adalah
hal mutlak atau suatu perilaku yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit merupakan berbagai hal yang memiliki hubungan
dengan proses sosialisasi individu tanpa adanya moral manusia tidak akan bisa
melakukan proses sosialisasi. Moral pada zaman sekarang memiliki nilai
implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari
sudut pandang yang sempit.
Moral itu merupakan salah satu sifat dasar yang diajarkan pada
sekolah-sekolah serta manusia harus mempunyai moral jika ia masih ingin
dihormati antar sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh.Penilaian terhadap moral sendiri dapat diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat.
Didalam moral terdapat perbuatan atau tingkah laku atau ucapan
seseorang dalam menjalankan interaksi dengan manusia.Jika yang dilakukan
seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan
dapat diterima serta mampu menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka
orang itu dapat dikatakan memiliki nilai mempunyai moral yang baik, begitu
xlvii
juga sebaliknya moral juga dapat juga diartikan sebagai sikap, perilaku,
tindakan, perbuatan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan
sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat, dan lain-
lain.
2. Perubahan Moral
Tidak kalah pentingnya, sekarang remaja harus mengendalikan
perilakunya sendiri, yang sebelumnya menjadi tanggung jawab orang tua dan
guru. Mitchell telah meringkaskanlima perubahan dasar dalam moral yang
harus dilakukan oleh remajayaitu :
a. Pandangan moral individu semakin lama semakin menjadi lebih abstrak
dan kurang konkret.
b. Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa
yang salah. Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan.
c. Penilaian moral menjadi semakin kognitif. Ia mendorong remaja lebih
berani menganalisis kode sosial dan kode pribadi dari pada masa anak-
anak dan berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah moral
yang dihadapinya.
d. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
e. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa
penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan
psikologis.
xlviii
Pada masa remaja, laki-laki dan perempuan telah mencapai apa yang
oleh Piaget disebut tahap pelaksanaan formal dalam kemampuan kognitif.
Sekarang remaja mampu mempertimbangkan semua kemungkinan untuk
menyelesaikan suatu masalah dan mempertanggungjawabkannya berdasarkan
suatu hipotesis atau proporsi. Jadi ia dapat memandang masalahnya dari
berbagai sisi dan menyelesaikannya dengan mengambil banyak faktor sebagai
dasar pertimbangan.
Menurut Kohlberg, tahap perkembangan moral ketiga, moral moralitas
pascakonvensional harus dicapai selama masa remaja.Tahap ini merupakan
tahap menerima sendiri sejumlah prinsip dan terdiri dari dua tahap. Dalam
tahap pertama individu yakin bahwa harus ada kelenturan dalam keyakinan
moral sehingga dimungkinkan adanya perbaikan dan perubahan standar
apabila hal ini menguntungkan anggota-anggota kelompok secara
keseluruhan. Dalam tahap kedua individu menyesuaikan dengan standar sosial
dan ideal yang di internalisasi lebih untuk menghindari hukuman terhadap diri
sendiri daripada sensor sosial.
Ada tiga tugas pokok remaja dalam mencapai moralitas remaja
dewasa, yaitu:
Mengganti konsep moral khusus dengan konsep moral
umum.Merumuskan konsep moral yang baru dikembangkan ke dalam kode
moral sebagai kode prilaku. Dan Melakukan pengendalian terhadap perilaku
sendiri.
xlix
Perkembangan moraladalah salah satu topik tertua yang menarik minat
mereka yang ingin tahu mengenai sifat dasar manusia. Kini kebanyakan orang
memiliki pendapat yang kuat mengenai tingkah laku yang dapat diterima dan
yang tidak dapat di terima, tingkah laku etis dan tidak etis, dan cara-cara yang
harus dilakukan untuk mengajarkan tingkah laku yang dapat diterima dan etis
kepada remaja.
Perkembangan moral (moral development) berhubungan dengan
peraturan-peraturan dan nilai-nilai mengenai apa yang harus dilakukan
seseorang dalam interaksinya dengan orang lain. Anak-anak ketika dilahirkan
tidak memiliki moral (imoral). Tetapi dalam dirinya terdapat potensi yang siap
untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan
orang lain (dengan orang tua, saudara dan teman sebaya), anak belajar
memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan
tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
3. Upaya Optimalisasi Perkembangan Moral
Hurlock mengemukakan ada empat pokok utama yang perlu dipelajari
oleh anak dalam mengoptimalkan perkembangan moralnya, yaitu :
a. Mempelajari apa yang diharapkan kelompok sosial dari anggotanya
sebagaimana dicantumkan dalam hukum. Harapan tersebut terperinci
dalam bentuk hukum, kebiasaan dan peraturan. Tindakan tertentu yang
dianggap “benar” atau “salah” karena tindakan itu menunjang, atau
dianggap tidak menunjang, atau menghalangi kesejahteraan anggota
l
kelompok. Kebiasaan yang paling penting dibakukan menjadi peraturan
hukum dengan hukuman tertentu bagi yang melanggarnya. Yang lainnya,
bertahan sebagai kebiasaan tanpa hukuman tertentu bagi yang
melanggarnya.
b. Pengambangan hati nuranni sebagai kendali internal bagi perliaku
individu. Hati nurani merupakan tanggapan terkondisikan terhadap
kecemasan mengenai beberapa situasi dan tindakan tertentu, yang telah
dikembangkan dengan mengasosiasikan tindakan agresif dengan hukum.
c. Pengembangan perasaan bersalah dan rasa malu. Setelah
mengembangkan hati nurani, hati nurani mereka dibawa dan digunakan
sebagai pedoman perilaku. Rasa bersalah adalah sejenis evaluasi diri,
khusus terjadi bila seorang individu mengakui perilakunya berbeda
dengan nilai moral yang dirasakannya wajib untuk dipenuhi. Rasa malu
adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan yang timbul pada
seseorang akibat adanya penilaian negatif terhadap dirinya. Penilaian ini
belum tentu benar-benar ada, namun mengakibatkan rasa rendah diri
terhadap kelompoknya.
d. Mencontohkan, memberikan contoh berarti menjadi model perilaku yang
diinginkan muncul dari anak, karena cara ini bisa menjadi cara yang
paling efektif untuk membentuk moral anak.
e. Latihan dan Pembiasaan, menurut Robert Coles (Wantah, 2005) latihan
dan pembiasaan merupakan strategi penting dalam pembentukan perilaku
li
moral pada anak usia dini. Sikap orang tua dapat dijadikan latihan dan
pembiasaan bagi anak. Sejak kecil orang tua selalu merawat, memelihara,
menjaga kesehatan dan lain sebagainya untuk anak. Hal ini akan
mengajarkan moral yang positif bagi anak
f. Kesempatan melakukan interaksi dengan anggota kelompok sosial.
Interaksi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan moral.
Tanpa interaksi dengan orang lain, anak tidak akan mengetahui perilaku
yang disetujui secara social, maupun memiliki sumber motivasi yang
mendorongnya untuk tidak berbuat sesuka hati.
Interaksi sosial awal terjadi didalam kelompok keluarga. Anak belajar
dari orang tua, saudara kandung, dan anggota keluarga lain tentang apa yang
dianggap benar dan salah oleh kelompok sosial tersebut. Disini anak
memperoleh motivasi yanjg diperlukan untuk mengikuti standar perilaku yang
ditetapkan anggota keluarga.
D. Pengaruh Perilaku Keagamaan Dan Sikap Orang Tua Terhadap Moral
Remaja
Perkembangan perilaku keagamaan terjadi melalui pengalaman hidupnya
sejak kecil, dalam keluarga, di lingkunagn dan dalam masyarakat. Semakin
banyak pengalaman yang bersifat agama (sesuai ajaran agama) akan semakin
banyak unsur agama, maka sikap, tindakan, kelakuan dan caranya menghadapi
hidup akan sesuai dengan ajaran agama.
lii
Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-
unsur pendidikan moral yang tidak langsung yang dengan sendirinya akan masuk
ke dalam pribadi anak yang sedang bertambah itu. Sikap anak terhadap teman-
teman dan orang yang ada di sekelilingnya sangat dipengaruhi sikap orang
tuanya terhadap agama.
Perlakuan orang tua terhadap anak tertentu dan terhadap semua anaknya
sangat berpengaruh pada anak-anak sendiri, perlakuan keras akan berakibat lain
daripada perlakuan yang lemah lembut dalam pribadi anak. Hubungan yang
serasi penuh pengertian dan kasih sayang akan membawa pada pribadi yang
tenang, terbuka dan mudah dididik atau diarahkan karena ia mendapat
kesempatan yang cukup dan baik untuk tumbuh dan berkembang dalam
berfikirnya, tapi sebaliknya hubungan orang tua yang tidak serasi akan membawa
anak pada pertumbuhan pribadi yang sukar dan tidak mudah dibentuk atau
diarahkan, karena ia tidak mendapat suasana yang baik untuk berkembang dalam
berfikir, serba selalu terganggu oleh suasana orang tuanya.
Dengan demikian perilaku keagamaan berarti segala tindakan itu perbuatan
atau ucapan yang dilakukan seseorang sedangkan perbuatan atau tindakan serta
ucapan tadi akan terkaitannya dengan agama, semuanya dilakukan karena adanya
kepercayaan kepada Tuhan denagn ajaran, kebaktian dan kewajiban-kewajiban
yang bertalian dengan kepercayaan.
Di dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung banyak aktivitas
yang telah kita lakukan baik itu yang ada hubungannya antara makhluk dengan
liii
pencipta, maupun hubungan antara makhluk dengan sesama makhluk, itu pada
dasarnya sudah diatur oleh agama.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia senantiasa melakukan aktivitas-
aktivitas kehidupannya atau dalam arti melakukan tindakan baik itu erat
hubungannya dengan dirinya sendiri ataupun berkaitan dengan orang lain yang
biasa dikenal dengan proses komunikasi baik itu berupa komunikasi verbal atau
perilaku nyata, akan tetapi di dalam melakukan perilakunya mereka senantiasa
berbeda-beda antara satu dengan lainnya, hal ini disebabkan karena motivasi
yang melatarbelakangi berbeda-beda.
Maka dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari hal yang paling kecil yaitu
di dalam keluarga, bagaimana dalam keluarga tersebut terdapat orang tua dan
anggota keluarga yang saling berinteraksi dan saling memberi tauladan bagi yang
lain. Dalam hal ini terutama adalah orang tua, dimana orang tua yang memegang
kendali pokok dalam keluarga tersebut, bagaimana orang tua bisa dijadukan suri
tauladan dan promoter keluarga. Baik dalam perilaku keagamaan orang tua
sehari-hari maupun juga sikap orang tua sehari-hari karena hal tersebut bisa
mempengaruhi anak-anaknya terutama dapat mempengaruhi moral anaknya yang
semakin tumbuh setiap waktu menjadi seorang remaja.
liv
BAB III
PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Desa Baturagung
1. Legenda Dan Sejarah Pembangunan Desa
Pada jaman dahulu Desa Baturagung kedatangan seorang ulama dari
Tuban mempunyai anak Moro, Seto, Bongso dan Tri,Bongso dan Tri Sri
Murni lebih masuk ke wilayah Desa Jatipecaron. Mereka disuruh syiar
agama Islam diwilayah bagian barat Demak. Dia mulai masuk ke Desa
Baturagung dengan (babatalas) hanya mendapatkan sedikit wilayah
(Ngemplik) lalu diperluas lagi ke wilayah Mintreng. Sedangkan Mintreng
itu sendiri berasal dari percikan api yang namanya Areng (Kata Samaran
Mintreng ) karena wilayahnya rendah Desa Baturagung sangat cocok
ditanami padi dan polowijo. Setelah sekian lama di Baturagung lalu kedua
tokoh yang antara lain Mbh Moro dan Mbh Seto Lebih pindah kewilayah
Baturagung. Karena dianggap sudah cukup luas untuk wilayah Desa
Baturagung. Sedangkan Mbh. Tri Sri Murni tidak diketahui keberadaanya.
Tetapi petilasanya bisa diketemukan didusun Batur. Seiring berjalanya
waktu Desa Baturagung, melakukan pengelompokan dusun diantaranya
dusun Baturan, dusun Tutup, dusun Mintreng dan dusun Lanjaran.
lv
Pada waktu itu dusun Lanjaran dipimpin oleh seorang Lurah sendiri
dan didusun Mintreng juga ada Lurah sendiri dengan nama Muh Sanggrok
dan diwakili oleh carik Mbh. Kastam, sedangkan didusun Baturan dipimpin
Lurah Suro Astro, sedangkan dusun Tutup dipimpin Lurah Karsowidjoyo.
Ditahun yang tidak disebutkan pada masa kapan keempat didusun
tersebut disatukan menjadi satu Desa yang diberi Nama Desa Baturagung.
Dipimpin oleh seorang lurah bernama Jaenal Abidin tapi hanya berkisar tak
cukup lama hanya 1 (lapan) atau hanya sekitar 36 hari. Lalu ada
Pemblengketan di Tahun 1929 yang dipimpin oleh Matredjo sedangkan
beliau waktu itu hanya menjabat sebagai seorang Carik yang kedua
dipimpin oleh seorang Lurah Bernama Suratin. Ketiga dipimpin oleh Lurah
Suhud, Keempat dipimpin oleh Lurah Nasrip yang kelima Lurah Samian,
yang keenam oleh Lurah Mulyono, yang ketujuh Lurah Gunawan , yang
kedelapan Lurah Mukadi dan yang kesembilan Oleh Lurah Kambali yang
masa kepemimpinanya hingga sekarang.
2. Kondisi Umum Desa
a. Luas Wilayah Desa Baturagung : 420,5 Ha
Pekarangan : 50,583 Ha
Sawah : 270 Ha
Tegalan : 80,417 Ha
Pemukiman : 17 Ha
lvi
Sarana Umum : 2,05 Ha
Jumlah : 420,5 Ha
b. Luas Tanah Desa : 84,71 Ha
Luas Tanah Kas Desa : 65,21 Ha
Luas Tanah Kas Disewakan : 35,24 Ha
Luas Tanah Kas Tidak disewakan : -
Luas Bengkok : 29,97 Ha
Luas Tanah laniya : 19,5 Ha
Desa Baturagung terdiri dari 4 Dusun, 5 RW 29 RT yaitu :
1. Dusun Batur ( RW 01 terdiri dari 4 RT dan RW 02 terdiri dari 8
RT ) terletak disebalah selatan
2. Dusun Tutup ( RW 03 terdiri dari 5 RT ) ditengah
3. Dusun Lanjaran ( RW 03 terdiri 2 RT ) ditengah
4. Dusun Mintreng ( RW 04 terdiri dari 5 RT dan RW 05 terdiri dari
5 RT ) disebelah Utara
c. Topografi
Desa Baturagung merupakan salah satu Desa yang memiliki
Luas wilayah cukup Luas dan Sentral Pertanian yang cukup luas di
Kecamatan Gubug, terletak dengan jarak ± 5 Km dari Ibu Kota
Kecamatan dan berbatasan dengan Wilayah Barat Kabupaten Demak
lvii
dengan batas wilayah Timur Sungai Tuntang dataran yang rendah
sehingga sering terjadi bajir pada musim penghujan.
d. Musim
Didesa Baturagung ada 2 musim yaitu Musim Kemarau dan Musim
Penghujan
e. Pola Penggunaan Lahan Pertanian
1. Lahan sawah dimusim penghujan menjadi sentral penanamam
padi dan pada saat musim penghujan menjdi sentral penanaman
palawijo
2. Lahan Pekarangan ditanami pohon buah dan kayu bahan
bangunan dan bahan bakar kebutuhan rumah tangga masyarakat
Desa Baturagung dan juga menjadi lahan penanaman Jambu dan
Mangga.
f. Tempat Peribadatan
No Tempat Peribadatan Jumlah
RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 RW 5
1. Masjid 1 1 1
2. Mushola 3 8 3 4 4
lviii
g. Tempat Usaha
No Jenis Usaha
Jumlah
RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 RW 5
1. Warung 1 1 3 9
2. Toko 5 10 13 14 7
3. Bengkel 1
4. Isi Ulang air minum 1 1 1
5. Salon 1
6. Cucian Motor/Mobil 1 1
h. Jenjang Pendidikan
Tabel 1
Strktur Pendidikan Penduduk
No Pendidikan Jumlah ( Orang )
1. Tidak Tamat SD/Tidak sekolah 1.213
2. Taman Kanak-kanak 840
3. SD 1.999
lix
4. SMP 1.057
5. SMA/MA 382
6. D1-D3 16
7. S1 67
8. S2 4
9. S3 -
Jumlah 5.578
i. Jumlah Penduduk
Laki – laki : 2.805 Jiwa
Perempuan : 2.773 Jiwa
Jumlah : 5.578 Jiwa
Adapun jumlah penduduk menurut kelompok umur adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
No Kelompok Umur L P Jumlah
1. Usia 0 – 3 142 111 253
lx
2. Usia 4- 6 140 128 268
3. Usia 7 – 12 239 247 486
4. Usia 13 – 15 154 140 294
5. Usia 16 59 52 111
6. Usia 17 – 18 121 100 221
7. Usia 19 – 65 1.809 1.815 3.628
8. Usia 65 Ke-atas 138 180 318
Jumlah 2805 2773 5578
j. Mata Pencaharian
Tabel 3
Struktur Mata Pencaharian Penduduk
No Mata Pencaharian Jumlah ( Orang )
P L
lxi
1. PNS 11 10
2. TNI/POLRI 7
3. Swasta 325 167
4. Wiraswasta/Pedagang 451 284
5. Petani 745 639
6. Buruh Tani 179 98
7. Lainya 528 1047
8. Tidak Bekerja 559 528
Jumlah 2805 2773
3. Visi Dan Misi
Visi Desa Baturagung adalah “Terwujudnya masyarakat Desa Baturagung
yang maju, mandiri, berbadan sehat dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa,
bertumpu pada keunggulan di bidang pertanian, perdagangan dan industri kecil
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat lahir dan batin berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945”
Untuk mencapai visi tersebut, maka disusunlah misi dalam jangka waktu 1
tahun mendatang antara lain :
lxii
a. Meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan pengelolaan dan
pemasarannya untuk mendukung pengembangan perdagangan dan
industri kecil guna meningkatkan perekonomian;
b. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya daerah, melalui
sistem perijinan yang mudah, murah dan cepat guna mendukung
peningkatan investasi dan penanaman modal.
c. Meningkatkan peran koperasi, agar benar-benar menjadi soko guru
perekonomian desa, daerah, regional dan nasional.
d. Menjaga dan melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
e. Meningkatkan sarana dan prasarana fisik ( infrastruktur ) serta
pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat di bidang pendidikan,
kesehatan, kebudayaan, keagamaan, dan olah raga, utamanya
prasarana fisik jalan, jembatan dan irigasi.
4. Susunan Organisasi Pemerintahan Desa Baturagung
a. Pemerintah Desa
Sistem Pemerintahan Desa Baturagung menggunakan pola maksimal
dengan susunan sebagai berikut:
1. 1 ( satu ) orang Kepala Desa
2. 1 ( satu ) orang Sekretaris Desa
3. 4 ( empat ) orang Kepala Urusan
4. 4 (empat) orang Kepala Dusun
5. 3 (tiga) orang Pelaksana Unsur
lxiii
Nama- nama Perangkat Desa dan Jabatannya adalah sebagai berikut:
1. Kambali, Jabatan Kepala Desa.
2. Sutarjo, Jabatan Kepala Dusun Ii
3. Endang Atnyonowati.S.Pd, Jabatan Kepala Dusun Iii
4. Abu Dzarin, Jabatan Kepala Dusun Iv
5. Sunhaji, Jabatan Kaur Umum.
6. H. Adieb Srijono, Jabatan Kaur Pemerintahan.
7. Agus Suyanto.S.Pd, Jabatan Kaur Kesra.
8. Gunadi, Kaur Keuangan.
9. Misbakhul Munir, Unsur Pelaksana Modin I.
10. Khamidun, Unsur Pelaksana Modin I.
11. Masrukin , Unsur Pelaksan
B. Penyajian Data
Untuk memperoleh data mengenai perilaku keagamaan sikap orang tua
dan moral remaja digunakan angket yang dijawab oleh 33 orang tua dan remaja
di Desa Baturagung sebagai responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8
untuk pertanyaan tentang perilaku keagamaan dan sikap orang tua dan 10 soal
pertanyaan untuk moral remaja
1. Daftar Nama Responden
Tabel 4
Daftar Nama Responden Orang Tua
lxiv
NO NAMA JENIS KELAMIN
1 Sukardi Laki-laki
2 Sumarno Laki-laki
3 Mulyono Laki-laki
4 Abdul Kholik Laki-laki
5 Teguh Santoso Laki-laki
6 Malik Haromain Laki-laki
7 Dewi Hamidah Perempuan
8 Sri Hidayah Perempuan
9 Mahmud S Laki-laki
10 Agus Eko Santoso Laki-laki
11 M Zaini Laki-laki
12 Kambali Laki-laki
13 Sutarjo Laki-laki
14 Endang Atnyonowati Perempuan
15 Abu Darin Laki-laki
lxv
16 Sonhaji Laki-laki
17 H Adib Srijono Laki-laki
18 Agus Suyanto Laki-laki
19 Gunadi Laki-laki
20 Misbahul Munir Laki-laki
21 Masrukin Laki-laki
22 Imam Hambali Laki-laki
23 Abdul Hadi Laki-laki
24 Bukhori Laki-laki
25 Ngatini Perempuan
26 Ibu Lestari Perempuan
27 Diyah Komalasari Perempuan
28 M Khoiri Laki-laki
29 Budi Hidayat Laki-laki
30 Abdul Kharis Laki-laki
31 Supangat Laki-laki
lxvi
32 Sholikhin Laki-laki
33 Tarosin Laki-laki
Tabel 5
Daftar Nama Responden Remaja
NO Nama JENIS KELAMIN
1 Aula Rizqi Laki-laki
2 Nilna Muna Perempuan
3 Amiatul Khusna Perempuan
4 Akbar Al Fayat Laki-laki
5 Arina Khoira Munaya Perempuan
6 M Sholikhin Laki-laki
7 Honang Adi R Laki-laki
8 Nur Rohim Laki-laki
9 Dewi Faila Shofa Perempuan
10 Fahad Aufan Laki-laki
11 Hanina Rifqia Perempuan
12 Burhadin Laki-laki
lxvii
13 Silfia Perempuan
14 Lia Hikmatul Maula Perempuan
15 Muzaroah Perempuan
16 Supriyono Laki-laki
17 Qotrun Nada Perempuan
18 Najwa Rosyada Perempuan
19 M Abdul Nafi‟ Laki-laki
20 Muhammad Adib Laki-laki
21 Mufidatus Syarifah Perempuan
22 Rifqi Lutfia Laki-laki
23 Rosa Aprilianti Perempuan
24 Shihabudin Laki-laki
25 Moch Arifin Laki-laki
26 Ahdul Wahid Laki-laki
27 Faqih Arsyad Laki-laki
28 Mela Oktavia Perempuan
lxviii
29 Arya Wiguna Laki-laki
30 Ahmad zizan Laki-laki
31 Ali Shofa Laki-laki
32 Sultoni Laki-laki
33 Misbahusssurur Laki-laki
2. Data Tentang Perilaku Keagamaan
Berikut disajikan data hasil jawaban angket dan nilai jawaban angket
tentang Perilaku Keagamaan, dapat dilaihat pada tabel di bawah ini
Tabel 6
Jawaban Angket Tentang Perilaku Keagamaan
No Res Nomer item
1 2 3 4 5 6 7 8
1 C B B A B B A B
2 A A A B A C C C
3 B B A A B C B C
4 C C B C B C C B
5 C C B B B B B B
6 C C B B B B B B
lxix
7 A B A A B B A B
8 B B B B B B C C
9 A A A B B B A A
10 C B B B C C C B
11 A B A B B B B B
12 A B B B A B A A
13 B B B C C B B C
14 B B C B B C B C
15 B B B B C C B C
16 B B A B C B B C
17 B B A A A B A B
18 A B B A A C B C
19 B C B B B B B B
20 B C B B B C C B
21 B C B B B B B C
22 A B A B B B B B
23 B B C C C A B B
24 A B C B B A B A
25 B A B B B C B C
26 B B C C C C B B
27 B B B A A B B A
28 B C C B B B B B
29 B C C C C B C C
lxx
30 C B B B B C B B
31 A B B A B B A B
32 A B A A B A B A
33 B A B B B A B A
Tabel 7
Nilai Jawaban Angket Tentang Perilaku Keagamaan
lxxi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 4 4 5 4 4 5 4 33
2 5 5 4 5 4 3 3 3 32
3 4 4 5 5 4 3 4 3 32
4 3 3 4 3 4 3 3 4 27
5 4 4 5 5 5 4 4 4 35
6 3 3 4 4 4 4 4 4 30
7 5 4 5 5 4 4 5 4 36
8 4 4 4 4 4 4 3 3 30
9 5 5 5 4 4 4 5 5 37
10 3 4 4 4 3 3 3 4 28
11 5 4 5 4 4 4 4 4 34
12 5 4 4 4 5 4 5 5 36
13 4 4 4 3 3 4 4 3 29
14 4 4 3 4 4 3 4 3 29
15 4 4 4 4 3 3 4 3 29
16 4 4 5 4 3 4 4 3 31
17 4 4 5 5 5 4 5 4 36
18 5 4 4 5 4 3 4 3 32
19 4 3 4 4 3 4 4 4 30
20 4 3 4 4 4 3 3 4 29
21 4 3 4 4 3 4 4 3 29
22 5 4 5 4 5 4 4 4 35
23 4 4 3 3 4 5 4 4 31
24 5 5 3 4 4 5 4 5 35
25 4 4 4 4 4 3 4 3 30
26 4 4 3 3 4 3 4 4 29
27 4 4 4 5 5 4 4 5 35
28 4 3 3 4 3 4 4 4 29
29 4 3 3 3 4 4 3 3 27
30 3 4 4 4 4 3 4 4 30
31 5 4 4 5 4 4 5 4 35
32 5 4 5 5 4 5 4 5 37
33 4 5 4 4 4 5 4 5 35
Jumlah 137 129 135 137 130 125 132 127 1052
Rerata 4,15 3,91 4,09 4,15 3,94 3,79 4,00 3,85 31,88
No Resp.N O M O R I T E M
Jml
3. Data Tentang Sikap Orang Tua
lxxii
Adapun hasil jawaban angket dan nilai jawaban angket tentang sikap oarang
tua adalah sebagai berikut
Tabel 8
Jawaban Angket Tentang Sikap Orang Tua
No Res Nomer item
1 2 3 4 5 6 7 8
1 B A B B B A B B
2 B B B B B A A B
3 A B B B A B B A
4 B C B B B C C B
5 B C C C C B B C
6 A A B B A B A B
7 B C B B C A B A
8 B A A A B B A B
9 B B B A B A A A
10 A A A B B B B B
11 C C B C C B C B
12 B B C B B C B C
13 C C B B B B B B
14 B B B B C B C C
15 B B C B C B B B
16 A B A A B B B A
17 B B B B B B B A
lxxiii
18 B A A A A A B B
19 C B A B C B C B
20 B A B B B B A B
21 C B B B C C C B
22 A B C A B A B A
23 B B B B B A A A
24 B A B A A A B A
25 B B B B B C B C
26 B B C A B B A C
27 C B A C B B B C
28 C B C C B B B C
29 B A C B A B B A
30 B B B C B C C B
31 B B B B C A A B
32 B B B C B A A A
33 B A B B A B B B
Tabel 8
Nilai jawaban Angket tentang Sikap Orang Tua
lxxiv
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 5 4 4 4 5 4 4 34
2 4 4 4 4 4 5 5 4 34
3 5 4 4 4 5 4 4 5 35
4 4 3 4 4 4 3 3 4 29
5 4 3 3 3 3 4 4 3 27
6 5 5 4 4 5 4 5 4 36
7 4 3 4 4 3 5 4 5 32
8 4 5 5 5 4 4 5 4 36
9 4 4 4 5 4 5 5 5 36
10 5 5 5 4 4 4 4 4 35
11 3 3 4 3 3 4 3 4 27
12 4 4 3 4 4 3 4 3 29
13 3 3 4 4 4 4 4 4 30
14 4 4 4 4 3 4 3 3 29
15 4 4 3 4 3 4 4 4 30
16 5 4 5 5 4 4 4 5 36
17 4 4 4 4 4 4 4 5 33
18 4 5 5 5 5 5 4 4 37
19 3 4 4 4 3 4 3 4 29
20 4 5 4 4 4 4 5 4 34
21 3 4 3 4 3 3 3 4 27
22 5 4 4 5 4 5 4 5 36
23 4 4 4 4 4 5 5 5 35
24 4 5 4 5 5 5 4 5 37
25 4 4 3 4 4 3 4 3 29
26 4 4 5 5 4 4 5 3 34
27 3 4 3 3 4 4 4 3 28
28 3 4 3 3 4 4 4 3 28
29 4 5 4 4 5 4 4 5 35
30 4 4 4 3 4 3 3 4 29
31 4 4 4 4 3 5 5 4 33
32 4 4 4 3 4 5 5 5 34
33 4 5 4 4 5 4 4 4 34
Jumlah 131 136 130 133 130 137 135 135 1067
Rerata 3.97 4.12 3.94 4.03 3.94 4.15 4.09 4.09 32.33
No Resp.N O M O R I T E M
Jml
4. Data Tentang Moral remaja
lxxv
Adapun hasil jawaban angket dan nilai jawaban angket tentang moral
remaja adalah sebagai berikut
Tabel 9
Jawaban Angket Tentang Moral Remaja
No Nomer Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 B A B B B A B A B C
2 B A A B A B B A B B
3 B B B A A A B A B B
4 C C B B B C C B B A
5 C C C C B B A C C A
6 B B A B B B B A A A
7 B B B B B A B B A A
8 B C B B A B B B B B
9 A B B A B A B B A B
10 C B C A A B C C A C
11 B C B C B B B B C C
12 C A B B A A B A B B
13 B C B C C B C B B B
14 B B B B C B C A C B
15 C B C B B C B B B C
16 A B A B B B A B B A
17 A B A B A B A B A B
18 A A B A B B B A A B
lxxvi
19 B B B B B C B C B C
20 B A B B A B A B A B
21 B B C C B B C B C C
22 A B B A B B B B B A
23 B B A B B A A B B A
24 A B B A A A B B A B
25 C C B B C B C B C C
26 C B B C B B B C B B
27 B A A B B B A A A A
28 B B C C C B B C C C
29 C C B B B B B C B C
30 C B B C B C C B B B
31 B B A A B A A B A B
32 A B A B A B B A C A
33 B A B A A A B A B A
Tabel 10
Nilai Jawaban Angket Tentang Moral Remaja
lxxvii
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 42
2 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 44
3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 44
4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5 37
5 3 3 3 3 4 4 5 3 3 5 36
6 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 44
7 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 43
8 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42
9 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44
10 3 4 3 5 5 4 3 3 5 3 38
11 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 36
12 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 43
13 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 36
14 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37
15 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 36
16 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 44
17 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 45
18 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 45
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 37
20 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 44
21 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 35
22 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 43
23 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 44
24 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 45
25 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 34
26 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 37
27 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46
28 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 34
29 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 36
30 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 36
31 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 45
32 5 4 5 4 5 4 4 5 3 5 44
33 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 46
Jumlah 130 134 135 133 138 137 132 135 135 133 1342
Rerata 3,94 4,06 4,09 4,03 4,18 4,15 4,00 4,09 4,09 4,03 40,67
JmlNo Resp.N O M O R I T E M
lxxviii
BAB IV
ANALISIS DATA
Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara perilaku keagamaan dan sikap orang
tua terhadap moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupten Grobogan,
maka penulis memperoleh data-data melalui penilaian lapangan. Kemudian antuk
menganalisis data yang telah diperoleh tersebut, digunakan analisis statistik regresi linier
berganda. Adapun cara untuk menganalisis data-data tersebut di kerjakan melalui beberapa
tahapan sebagai berikut :
A. Analisis Pendahuluan
Dalam uji persyaratan analisis statistic parametrik, diuji persyaratan analisis
normalitas, uji persyaratan linieritas dan uji homogenitas. Adapun hasil uji persyaratan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
a. Uji persyaratan normalitas skor perialku keagamaan berdasarkan hasil
perhitungan uji normalitas chi square dengan bantuan SPSS release 10 diperoleh
nilai p-value sebesar 0,145 karena p-value > 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa data perilaku keagamaan dalam distribusi normal.
b. Uji persyaratan normalitas skor sikap orang tua berdasarkan hasil perhitungan
uji normalitas chi square dengan bantuan SPSS release 10 diperoleh nilai p-
value sebesar 0,426 karena p-value > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
sikap orang tua dalam distribusi normal.
lxxix
c. Uji persyaratan normalitas skor moral remaja berdasarkan hasil perhitungan uji
normalitas chi square dengan bantuan SPSS release 10 diperoleh nilai p-value
sebesar 0,123 karena p-value > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data moral
remaj dalam distribusi normal.
Tabel 10
Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Variabel P-value P-kritis Kesimpulan
X1
X2
Y
0,145
0,426
0,123
0,05
0,05
0,05
Normal
Normal
Normal
2. Uji Linieritas
a. Uji persyaratan linieritas skor perilaku keagamaan berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai one way anova dengan bantuan SPSS
release 10 diperoleh F hitung = 19,337, memiliki signifikan sebesar
0,000, maka bentuk persamaan fungsi garis regresi adalah linier.
b. Uji persyaratan linieritas skor sikap orang tua berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai one way anova dengan bantuan SPSS
release 10 diperoleh F hitung = 22,853, memiliki signifikan sebesar
0,000, maka bentuk persamaan fungsi garis regresi adalah linier.
Tabel 11
Rangkuman Hasil Uji Linieritas
lxxx
Variabel P-value P-kritis Kesimpulan
X1- Y
X2-Y
0,000
0,000
< 0,05
< 0,05
Linier
Linier
3. Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas dikerjakan dengan uji F yaitu dengan membandingkan
varian terbesar dengan varian terkecil dengan bantuan SPSS release 10
diperoleh harga F hitung sebesar 1,799. Harga ini selanjutnya dibandingkan
dengan harga F tabel dengan dk pembilang (33-1 = 32) dan dk penyebut =
(33-1 = 32). Berdasarkan dk (derajat kebebasan) tersebut dan untuk
kesalahan 5%, maka harga F tabel = 4,15. Ternyata harga F hitung lebih
kecil dari pada F tabel (1,799<4,15). Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa varian data tersebut adalah homogen.
B. Uji Validitas Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Perilaku
Keagamaan
Pengujian validitas dilakukan dengan cara menggunakan alat korelasi
product moment antara skor item dengan skor total, sedangkan nilai
reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien alfa cronbach
dengan nilai r tabel. Adapun hasil pengujian validitas untuk variabel
perilaku keagamaan (X1) adalah sebagai berikut :
Tabel 12
lxxxi
Pengujian Validitas Intrumen Penelitian Variabel Perilaku
Keagamaan (X1)
No. Pertanyaan Nilai r hitung
Nilai r tabel Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan6
Pertanyaan7
Pertanyaan8
0,587
0,681
0,692
0,505
0,521
0,597
0,599
0,625
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Nilai koefisien Alfa cronbach = 0,748
Nilai r tabel = 0,349
Dari tabel diatas dapat diketahui nilai r hitung semua pertanyaan
pada variabel perilaku keagamaan (X1) lebih besar dari r tabel (0,349). Jadi
dapat dikatakan semua pertanyaan pada variabel perilaku keagamaan (X1)
valid, sehingga instrumen pertanyaan pada kuisioner tentang perilaku
keagamaan dapat untuk mengukur perilaku keagamaan pada orang tua di
Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Demikian juga
dengan nilai reliabilitasnya (0,748) lebih besar dari r tabel (0,349), sehingga
lxxxii
dapat diartikan kuesioner variabel perilaku keagamaan (X1) telah teruji
reliabilitasnya atau mempunyai kekonsistenan sebagai alat ukur dalam
penelitian.
2. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Sikap Orang Tua
Adapun hasil pengujian validitas variabel sikap orang tua (X2) dapat
dilihat pada tabel 13 berikut ini :
Tabel 13
Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Sikap Orang Tua (X2)
No. Pertanyaan Nilai r hitung
Nilai r table Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan6
Pertanyaan7
Pertanyaan8
0,667
0,667
0,647
0,660
0,681
0,621
0,629
0,706
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Nilai koefisien Alfa cronbach = 0,801
Nilai r tabel = 0,349
lxxxiii
Dari tabel diatas dapat diketahui nilai r hitung semua pertanyaan
pada variabel sikap orang tua (X2) lebih besar dari r tabel (0,349). Jadi
dapat dikatakan semua pertanyaan pada variabel sikap orang tua (X2) valid,
sehingga instrumen pertanyaan pada kuisioner tentang sikap orang tua dapat
untuk mengukur sikap orang tua di Desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan. Demikian juga dengan nilai reliabilitasnya (0,801)
lebih besar dari r tabel (0,349), sehingga dapat diartikan kuesioner variabel
sikap orang tua (X2) telah teruji reliabilitasnya atau mempunyai
kekonsistenan sebagai alat ukur dalam penelitian.
3. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Moral Remaja
Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel moral
remaja (Y) dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini:
Tabel 14
Pengujian Validitas Intrumen Penelitian Variabel Moral Remaja
(Y)
No. Pertanyaan Nilai r hitung
Nilai r table Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
0,649
0,566
0,643
0,566
0,627
0,633
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
lxxxiv
7.
8.
9.
10.
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Pertanyaan 10
0,631
0,551
0,612
0,649
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Nilai koefisien Alfa cronbach = 0,801
Nilai r tabel = 0,349
Dari tabel diatas dapat diketahui nilai r hitung semua pertanyaan
pada variabel moral remaja (Y) lebih besar dari r tabel (0,349). Jadi dapat
dikatakan semua pertanyaan pada variabel moral remaja (Y) valid sehingga
instrumen pertanyaan pada kuisioner tentang moral remaja dapat untuk
mengukur moral remaja pada remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan. Demikian juga dengan nilai reliabilitasnya (0,801)
lebih besar dari r tabel (0,349), sehingga dapat diartikan kuesioner variabel
moral remaja (Y) telah teruji reliabilitasnya atau mempunyai kekonsistenan
sebagai alat ukur dalam penelitian
C. Distribusi Frekuensi
1. Perilaku keagamaan
Dari hasil pengumpulan data tentang perilaku keagamaan kemudian dijadikan
deskripsi data diperoleh hasil sebagai berikut (1) skor tertinggi 37; (2) skor terendah
27; (3) mean 31,87 dan (4) standar deviasi 3,09. Adapun sebaran frekuensi skor
perilaku keagamaan dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
lxxxv
Tabel 15
Distribusi Frekuensi Skor Angket Perilaku Keagamaan Di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kab Grobogan
Skor Frekuensi F x
27,00
28,00
29,00
30,00
31,00
32,00
33,00
34,00
35,00
36,00
37,00
2
1
7
5
2
3
1
1
6
3
2
54
28
203
150
62
96
33
34
210
108
74
33 F x = 1052
lxxxvi
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (mean) pada tabel tersebut di atas, maka
dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut :
F x
Mx =
N
1052
Mx =
33
= 31,87
Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut. maka dilakukan dengan
membuat interval kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari Nilai Tertinggi (H), dan Nilai Terendah (L)
H = Nilai tertinggi dari jawaban responden
= Jumlah item \ skor jawaban tertinggi dimana sangat setuju = 5
= 8 x 5
= 40
L = Nilai terendah jawaban responden
= Jumlah item x skor jawaban terendah dimana sangat tidak
setuju = 1
= 8 x 1
lxxxvii
= 8
b. Mencari Nilai Range (R)
R = H - L
= 40 - 8
= 32
c. Mencari Interval Nilai Kelas
R
I =
K
Ket :
I = Interval
R = Range
K = Jumlah kelas interval sebanyak 5
32
I =
5
I = 6,4
I = 6
Jadi perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 6, maka data interval
dan kategori dapat dilihat dalam tabel berikut ini
lxxxviii
Tabel 16
Interval Kategori Perilaku Keagamaan
Interval Kategori Kategori
34 – 40
28 - 33
20 - 27
14 - 19
8 -13
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang baik
Tidak Baik
Dengan demikian dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada periaku
keagamaan dengan angka 31,87 berada pada interval kategori antara 28 – 33,
dengan demikian perilaku keagamaan orang tua di Desa Baturagung Kecamatan
Gubug Kabupaten Grobogan dapat dikatakan baik
2. Sikap orang tua
Dari hasil pengumpulan data tentang sikap orang tua kemudian dijadikan
deskripsi data diperoleh hasil sebagai berikut (1) skor tertinggi 37; (2) skor terendah
27; (3) mean 32,33 dan (4) standar deviasi 3,34. Adapun sebaran frekuensi skor
sikap orang tua dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 17
lxxxix
Distribusi Frekuensi Skor Angket Sikap Orang TuaDi Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kab Grobogan
Skor Frekuensi F x
27,00
28,00
29,00
30,00
32,00
33,00
34,00
35,00
36,00
37,00
3
2
6
2
1
2
6
4
5
2
81
56
174
60
32
66
204
140
180
74
33 F x = 1067
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (mean) pada tabel tersebut di atas, maka
dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut :
F x
xc
Mx =
N
1067
Mx =
33
= 32,33
Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut. maka dilakukan dengan
membuat interval kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a Mencari Nilai Tertinggi (H), dan Nilai Terendah (L)
H = Nilai tertinggi dari jawaban responden
= Jumlah item \ skor jawaban tertinggi dimana sangat setuju = 5
= 8 x 5
= 40
L = Nilai terendah jawaban responden
= Jumlah item x skor jawaban terendah dimana sangat tidak
setuju = 1
= 8 x 1
= 8
xci
b Mencari Nilai Range (R)
R = H - L
= 40 - 8
= 32
c Mencari Interval Nilai Kelas
R
I =
K
Ket :
I = Interval
R = Range
K = Jumlah kelas interval sebanyak 5
32
I =
5
I = 6,2
I = 6
Jadi perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 6, maka data interval
dan kategori dapat dilihat dalam tabel berikut ini
Tabel 18
xcii
Interval Kategori Sikap Orang Tua
Interval Kategori Kategori
34 – 40
28 - 33
20 - 27
14 - 19
8 -13
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang baik
Tidak Baik
Dengan demikian dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada sikap oarang
tua dengan angka 32,33 berada pada interval kategori antara 28 – 33, dengan
demikian sikap oarang tua di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan dapat dikatakan baik.
3. Moral Remaja
Dari hasil pengumpulan data tentang moral remaja kemudian dijadikan
deskripsi data diperoleh hasil sebagai berikut (1) skor tertinggi 46; (2) skor terendah
34; (3) mean 40,66 dan (4) standar deviasi 4,15. Adapun sebaran frekuensi skor
moral remaja dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 19
Distribusi Frekuensi Skor Angket Moral Remaja
Di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
xciii
Skor Frekuensi F x
34,00
35,00
36,00
37,00
38,00
42,00
43,00
44,00
45,00
46,00
2
1
6
4
1
2
3
8
4
2
68
35
216
148
38
84
129
352
180
92
33 F x = 1342
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (mean) pada tabel tersebut di atas, maka
dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut :
F x
Mx =
N
xciv
1342
Mx =
33
= 40,66
Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut. maka dilakukan dengan
membuat interval kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a Mencari Nilai Tertinggi (H), dan Nilai Terendah (L)
H = Nilai tertinggi dari jawaban responden
= Jumlah item \ skor jawaban tertinggi dimana sangat setuju = 5
= 10 x 5
= 50
L = Nilai terendah jawaban responden
= Jumlah item x skor jawaban terendah dimana sangat tidak
setuju = 1
= 10 x 1
= 10
b Mencari Nilai Range (R)
R = H - L
= 50 - 10
xcv
= 40
c Mencari Interval Nilai Kelas
R
I =
K
Ket :
I = Interval
R = Range
K = Jumlah kelas interval sebanyak 5
40
I =
5
I = 8
Jadi perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 8, maka data interval
dan kategori dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 20
Interval Kategori Moral Remaja
Interval Kategori Kategori
42 – 49
34 - 41
26 - 33
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
xcvi
18 - 25
10 -17
Kurang baik
Tidak Baik
Dengan demikian dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada moral
remaja dengan angka 40,66 berada pada interval kategori antara 34 – 41, dengan
demikian moral remaja Di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kab Grobogan
dapat dikatakan baik.
D. Uji Instrumen
Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi berganda. Uji ini dimaksudkan
untuk mengetahui korelasi perilaku keagamaan terhadap moral remaja, untuk
mengetahui korelasi sikap orang tua terhadap moral remaja dan untuk mengetahui
korelasi perilaku keagamaan dan sikap orang tua secara bersama-sama terhadap moral
remaja di Desa Baturagung Kec Gubug Kab Grobogan. Hasil perhitungan regresi linier
berganda adalah sebagai berikut :
Tabel 20
Uji Validitas dan Reliabilitas X1 Perilaku Keagamaan
No X1 Perilaku Keagamaan Jml
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 5 4 4 4 4 5 4 35
2 4 3 3 4 4 4 3 5 30
3 4 5 4 4 3 4 4 4 32
4 4 5 5 4 4 5 4 5 36
xcvii
5 3 3 4 4 3 4 4 3 28
6 4 3 4 3 3 4 3 4 28
7 3 4 5 4 4 3 5 3 31
8 4 4 3 3 4 3 4 4 29
9 4 3 5 4 4 4 4 4 32
10 3 3 3 4 4 3 3 3 26
11 4 4 4 5 4 5 4 4 34
12 4 4 5 4 5 4 4 5 35
13 4 4 5 5 4 4 5 4 35
14 4 4 4 4 4 4 3 3 30
15 4 4 5 4 5 4 4 5 35
åX 58 58 63 60 59 59 59 60 476
åX² 228 232 273 244 237 237 239 248 15246
åY 476 476 476 476 476 476 476 476
åY² 15246 15246 15246 15246 15246 15246 15246 15246
åXY 1854 1863 2023 1916 1886 1888 1891 1925
r hitung 0,587 0,681 0,692 0,505 0,521 0,597 0,599 0,625
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
k 8 8 8 8 8 8 8 8
Si² 0,249 0,516 0,560 0,267 0,329 0,329 0,462 0,533
xcviii
åSi² 3,244
St² 9,396
rii 0,748
587,0
476 (15246) 15 58(228) 15
(476)(58)-)8541 (511 Item
22
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (NV
aliditas
681,0
476 (15246) 15 58(232) 15
(476)(58)-)8631 (512 Item
22
692,0
476 (15246) 15 63(273) 15
(476)(63)-)0232 (513 Item
22
505,0
476 (15246) 15 60(244) 15
(476)(60)-)1691 (514 Item
22
521,0
476 (15246) 15 59(237) 15
(476)(59)-)8861 (515 Item
22
597,0
476 (15246) 15 59(237) 15
(476)(59)-)8881 (516 Item
22
599,0
476 (15246) 15 59(239) 15
(476)(59)-)8911 (517 Item
22
xcix
Tabel 21
Uji Validitas dan Reliabilitas X2 Sikap Orang Tua
No X2 Sikap Orang Tua Jml
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 4 4 3 4 4 3 4 30
2 4 4 5 4 4 5 4 5 35
3 3 3 4 4 4 3 4 4 29
4 4 4 4 3 3 4 4 4 30
5 5 5 5 4 5 4 4 5 37
6 4 5 4 4 4 5 5 4 35
7 5 5 4 4 4 5 5 4 36
8 5 4 4 4 5 4 4 5 35
9 4 5 3 5 5 4 4 4 34
10 3 3 3 4 4 5 4 4 30
11 5 4 5 4 4 4 5 5 36
12 4 4 4 4 5 4 4 4 33
2
2
St
Si - 1
1 -k
k asReliabilit
625,0
476 (15246) 15 60(248) 15
(476)(60)-)2591 (518 Item
22
c
13 4 4 3 3 3 3 4 3 27
14 4 4 5 4 4 4 4 4 33
15 4 4 3 3 3 3 3 4 27
åX 62 62 60 57 61 61 61 63 487
åX² 262 262 248 221 255 255 253 269 15969
åY 487 487 487 487 487 487 487 487
åY² 15969 15969 15969 15969 15969 15969 15969 15969
åXY 2033 2031 1971 1868 2003 2001 1998 2064
r hitung 0,667 0,601 0,647 0,660 0,681 0,621 0,629 0,706
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
K 8 8 8 8 8 8 8 8
Si² 0,382 0,382 0,533 0,293 0,462 0,462 0,329 0,293
åSi² 3,138
St² 10,516
Rii 0,802
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (NV
aliditas
667,0
487 (15969) 15 62(262) 15
(487)(62)-)0332 (511 Item
22
601,0
487 (15969) 15 62(262) 15
(487)(62)-)0312 (512 Item
22
ci
Tabel 22
Uji Validitas dan Reliabilitas Y Moral Remaja
No Y Moral remaja Jml
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 43
2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38
3 4 3
4 3 3 3 4 3 4 3 36
4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 42
5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 44
6 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37
7 4 4 3 3 3 4 4 5 3 3 36
8 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 36
9 3 3 3 5 4 4 4 3 4 4 37
10 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 44
11 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 34
12 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 36
13 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 34
14 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 43
647,0
487 (15969) 15 61(248) 15
(487)(61)-)9711 (513 Item
22
660,0
487 (15969) 15 57(221) 15
(487)(57)-)8681 (514 Item
22
cii
15 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 44
åX 59 58 59 58 55 56 63 61 56 59 584
åX² 237 232 241 232 209 212 267 255 214 237 22948
åY 584 584 584 584 584 584 584 584 584 584
åY² 22948 22948 22948 22948 22948 22948 22948 22948 22948 22948
åXY 2318 2281 2325 2281 2166 2196 2467 2396 2200 2318
r hitung 0,649 0,566 0,643 0,566 0,627 0,633 0,631 0,551 0,612 0,649
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
K 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Si² 0,329 0,516 0,596 0,516 0,489 0,196 0,160 0,462 0,329 0,329
åSi² 3,920
St² 14,062
Rii 0,801
2222 YY N XX N
Y)(X)(-)XY (NV
aliditas
649,0
584 (22948) 15 59(237) 15
(584)(59)-)3182 (511 Item
22
566,0
584 (22948) 15 58(232) 15
(584)(58)-)8122 (512 Item
22
643,0
584 (22948) 15 59(241) 15
(584)(59)-)3252 (513 Item
22
566,0
584 (22948) 15 58(232) 15
(584)(58)-)2812 (514 Item
22
ciii
627,0
584 (22948) 15 55(209) 15
(584)(55)-)1662(515 Item
22
633,0
584 (22948) 15 56(212) 15
(584)(56)-)1962 (516 Item
22
civ
E. Pengujian Hipotesisi
Análisis uji hipótesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya hipotesisi
yang diajukan dalam skripsi ini, tentang korelasi antara perilaku keagamaan dan sikap
orang tua terhadap moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan. Maka di buktikan dengan mencari nilai koofesien regresi ganda antara
variabel perilaku keagamaan(X1) dan sikap orang tua (X2) terhadap moral remaja (Y)
atau lebih dikenal dengan uji regresi ganda. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi
antara (X1) dan (X2) terhadap Y ditentukan dengan rumus F hitung kemudian
dibandingkan dengan F tabel. Adapun untuk mencari koefisiensi regresi ganda tersebut,
maka peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
105
Tabel 23
Data Penelitian Variabel Perilaku Keagamaan (X1)
No N O M O R I T E M
Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 1 3 4 4 5 4 4 5 4 33
2 5 5 4 5 4 3 3 3 32
3 4 4 5 5 4 3 4 3 32
4 3 3 4 3 4 3 3 4 27
5 4 4 5 5 5 4 4 4 35
6 3 3 4 4 4 4 4 4 30
7 5 4 5 5 4 4 5 4 36
8 4 4 4 4 4 4 3 3 30
9 5 5 5 4 4 4 5 5 37
10 3 4 4 4 3 3 3 4 28
11 5 4 5 4 4 4 4 4 34
12 5 4 4 4 5 4 5 5 36
13 4 4 4 3 3 4 4 3 29
14 4 4 3 4 4 3 4 3 29
15 4 4 4 4 3 3 4 3 29
16 4 4 5 4 3 4 4 3 31
17 4 4 5 5 5 4 5 4 36
18 5 4 4 5 4 3 4 3 32
19 4 3 4 4 3 4 4 4 30
106
20 4 3 4 4 4 3 3 4 29
21 4 3 4 4 3 4 4 3 29
22 5 4 5 4 5 4 4 4 35
23 4 4 3 3 4 5 4 4 31
24 5 5 3 4 4 5 4 5 35
25 4 4 4 4 4 3 4 3 30
26 4 4 3 3 4 3 4 4 29
27 4 4 4 5 5 4 4 5 35
28 4 3 3 4 3 4 4 4 29
29 4 3 3 3 4 4 3 3 27
30 3 4 4 4 4 3 4 4 30
31 5 4 4 5 4 4 5 4 35
32 5 4 5 5 4 5 4 5 37
33 4 5 4 4 4 5 4 5 35
Jumlah 137 129 135 137 130 125 132 127 1052
Rerata 4,15 3,91 4,09 4,15 3,94 3,79 4,00 3,85 31,88
Tabel 24
Data Penelitian Variabel Sikap Orang Tua (X2)
No N O M O R I T E M
Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 1 4 5 4 4 4 5 4 4 34
2 4 4 4 4 4 5 5 4 34
107
3 5 4 4 4 5 4 4 5 35
4 4 3 4 4 4 3 3 4 29
5 4 3 3 3 3 4 4 3 27
6 5 5 4 4 5 4 5 4 36
7 4 3 4 4 3 5 4 5 32
8 4 5 5 5 4 4 5 4 36
9 4 4 4 5 4 5 5 5 36
10 5 5 5 4 4 4 4 4 35
11 3 3 4 3 3 4 3 4 27
12 4 4 3 4 4 3 4 3 29
13 3 3 4 4 4 4 4 4 30
14 4 4 4 4 3 4 3 3 29
15 4 4 3 4 3 4 4 4 30
16 5 4 5 5 4 4 4 5 36
17 4 4 4 4 4 4 4 5 33
18 4 5 5 5 5 5 4 4 37
19 3 4 4 4 3 4 3 4 29
20 4 5 4 4 4 4 5 4 34
21 3 4 3 4 3 3 3 4 27
22 5 4 4 5 4 5 4 5 36
23 4 4 4 4 4 5 5 5 35
24 4 5 4 5 5 5 4 5 37
25 4 4 3 4 4 3 4 3 29
108
26 4 4 5 5 4 4 5 3 34
27 3 4 3 3 4 4 4 3 28
28 3 4 3 3 4 4 4 3 28
29 4 5 4 4 5 4 4 5 35
30 4 4 4 3 4 3 3 4 29
31 4 4 4 4 3 5 5 4 33
32 4 4 4 3 4 5 5 5 34
33 4 5 4 4 5 4 4 4 34
Jumlah 131 136 130 133 130 137 135 135 1067
Rerata 3,97 4,12 3,94 4,03 3,94 4,15 4,09 4,09 32,33
109
Tabel 25
Data Penelitian Variabel Moral Remaja (Y)
No N O M O R I T E M
Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 42
2 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 44
3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 44
4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5 37
5 3 3 3 3 4 4 5 3 3 5 36
6 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 44
7 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 43
8 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42
9 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44
10 3 4 3 5 5 4 3 3 5 3 38
11 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 36
12 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 43
13 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 36
14 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37
15 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 36
16 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 44
17 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 45
18 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 45
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 37
20 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 44
110
21 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 35
22 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 43
23 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 44
24 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 45
25 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 34
26 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 37
27 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46
28 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 34
29 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 36
30 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 36
31 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 45
32 5 4 5 4 5 4 4 5 3 5 44
33 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 46
Jumlah 130 134 135 133 138 137 132 135 135 133 1342
Rerata 3,94 4,06 4,09 4,03 4,18 4,15 4,00 4,09 4,09 4,03 40,67
90
F. Analisis Regresi
Tabel 26
Data Analisis Regresi X1, X2, Y
No Y X1 X2 Y2
X12
X22
SX1Y SX1X2 SX2Y
1 42 33 34 1764 1089 1156 1386 1122 1428
2 44 32 34 1936 1024 1156 1408 1088 1496
3 44 32 35 1936 1024 1225 1408 1120 1540
4 37 27 29 1369 729 841 999 783 1073
5 36 35 27 1296 1225 729 1260 945 972
6 44 30 36 1936 900 1296 1320 1080 1584
7 43 36 32 1849 1296 1024 1548 1152 1376
91
8 42 30 36 1764 900 1296 1260 1080 1512
9 44 37 36 1936 1369 1296 1628 1332 1584
10 38 28 35 1444 784 1225 1064 980 1330
11 36 34 27 1296 1156 729 1224 918 972
12 43 36 29 1849 1296 841 1548 1044 1247
13 36 29 30 1296 841 900 1044 870 1080
14 37 29 29 1369 841 841 1073 841 1073
15 36 29 30 1296 841 900 1044 870 1080
16 44 31 36 1936 961 1296 1364 1116 1584
17 45 36 33 2025 1296 1089 1620 1188 1485
18 45 32 37 2025 1024 1369 1440 1184 1665
92
19 37 30 29 1369 900 841 1110 870 1073
20 44 29 34 1936 841 1156 1276 986 1496
21 35 29 27 1225 841 729 1015 783 945
22 43 35 36 1849 1225 1296 1505 1260 1548
23 44 31 35 1936 961 1225 1364 1085 1540
24 45 35 37 2025 1225 1369 1575 1295 1665
25 34 30 29 1156 900 841 1020 870 986
26 37 29 34 1369 841 1156 1073 986 1258
27 46 35 28 2116 1225 784 1610 980 1288
28 34 29 28 1156 841 784 986 812 952
29 36 27 35 1296 729 1225 972 945 1260
93
30 36 30 29 1296 900 841 1080 870 1044
31 45 35 33 2025 1225 1089 1575 1155 1485
32 44 37 34 1936 1369 1156 1628 1258 1496
33 46 35 34 2116 1225 1156 1610 1190 1564
Jumlah 1342 1052 1067 55128 33844 34857 43037 34058 43681
Rerata 40,66667 31,87879 32,33333 1670,545 1025,576 1056,273 1304,152 1032,061 1323,66667
N = 33
SY = 1342
SX1 = 1052
SX2 = 1067
SY2
= 55128
SX12
= 33844
94
SX22
= 34857
SX1X2 = 34058
SX1Y = 43037
SX2Y = 43681
Menghitung harga a, b2, dan b2
Sx12 = SX1
2 - (SX1)
2 / n = 33,844 - (1,052)
2 : 33 = 33844 - 33536,48 = 307,5151515
Sx22 = SX2
2 - (SX2)
2 / n = 34,857 - (1,067)
2 : 33 = 34857 - 34499,67 = 357,3333333
Sy2 = Sy
2 - (Sy)
2 / n = 55,128 - (1,342)
2 : 33 = 55128 - 54574,67 = 553,3333333
Sx1x2 = SX1X2 - (SX1SX2)/n = 34,058 - (1,052x1,067):33 = 34058 - 34014,67 = 43,33333333
Sx1y = SX1y - (SX1Sy)/n = 43,037 - (1,052x1,342):33 = 43037 - 42781,33 = 255,6666667
Sx2y = SX2y - (SX2Sy)/n = 43,681 - (1,067x1,342):33 = 43681 - 43391,33 = 289,6666667
Persamaan simultan untuk menemukan b1 dan b2
95
(1) Sx1y = b1Sx12 + b2Sx1x2
(2) Sx2y = b1Sx1x2 + b2Sx22
(1) 255,6667 = 307,5152 b1 + 43,3333 b2
(2) 289,6667 = 43,3333 b1 + 357,3333 b2
Persamaan (1)
(1) 255,6667 = 307,5152 b1 + 43,3333 b2 : 43,3333
5,9000 = 7,0965 b1 + b2
Persamaan (2)
(2) 289,6667 = 43,3333 b1 + 357,3333 b2 : 357,3333
0,8106 = 0,1213 b1 + b2
Dari persamaan (1) dan (2)
5,9000 = 7,0965 b1 + b2
0,8106 = 0,1213 b1 + b2 -
5,0894 = 6,9752 b1
b1 = 0,7296
5,9000 = 7,0965 b1 + b2
5,9000 = 7,0965x0,7296 + b2
5,9000 = 5,1779 + b2
b2 = 0,7222
Y = b1(X1 - X1) + b2(X2 - X2) + Y
Y = 0,7296(X1 - 31,8788) + 0,7222(X2 - 32,3333) + 40,6667
Y = 0,7296 X1 - 23,2607 + 0,7222 X2 - 23,3472 + 40,6667
Y = 0,7296 X1 + 0,7222 X2 - 46,6094 + 40,6667
Y = -5,9427 + 0,7296 X1 + 0,7222 X2
R = [(b1Sx1y + b2Sx2y): Sy2]
0,5
R = [(0,7296x255,6667+ 0,7222x289,6667):553,3333] 0,5
R = [(395,7317):553,3333] 0,5
R = 0,8457
Freg = (R2(n-m-1)] : m(1-R
2)
Freg = (0,84572(33-2-1)] : 2(1-0,8457
2)
Freg = (21,4560] : 2(1-0,84572)
Freg = 37,6685
Ftab = 3,32
Hasil perhitungan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 27
Nilai Koefisien Regresi Dan Pengujiannya Dengan Uji T Dan Uji F
No. Variabel Koefisien
regresi
T
Hitung
T
Tabel
Sig t.
1. Konstanta -5,943 -1,101 2,042 0,279
2.
3.
Perilaku Keagamaan
Sikap Orangtua
0,730
0,722
5,534
5,905
2,042
2,042
0,000
0,000
R2 =
F hitung =
F tabel =
0,715
37,663
4,17
Hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan sebagai berikut :
Ŷ = -5,943 + 0,730X1 + 0,722X2
a. Nilai koefisien regresi variabel perilaku keagamaan sebesar 0,730, perilaku
keagamaan mempunyai pengaruh positif terhadap moral remaja di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan , hal ini berarti semakin baik perilaku
keagamaan orang tua yang dijalankan, maka akan semakin tinggi pula moral remaja di
Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Hasil nilai t hitung variabel
perilaku keagamaan sebesar 5,534 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,042 (5,534
>2,042), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perilaku keagamaan terhadap
moral remaja. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan terdapat korelasi positif
antara perilaku keagamaan terhadap moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan
Gubug Kabupaten Grobogan yakni semakin baik perilaku keagamaan yang
dijalankan, maka akan semakin tinggi pula moral remaja di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan maka hipotesis pertama dapat diterima.
b. Nilai koefisien regresi variabel sikap orang tua sebesar 0,722, sikap orang tua
mempunyai korelasi positif terhadap moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan
Gubug Kabupaten Grobogan hal ini berarti semakin baik sikap orang tua akan
semakin tinggi tingkat moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan Hasil nilai t hitung variabel sikap orang tua sebesar 5,905 lebih
besar dari nilai t tabel sebesar 2,042 (5,905>2,042), maka dapat disimpulkan bahwa
ada korelasi sikap orang tua terhadap moral remaja. Sehingga hipotesis kedua yang
menyatakan terdapat korelasi positif antara sikap orang tua terhadap moral remaja di
Desa Baturagung Kecamatan Gububg Kabupaten Grobogan dapat diterima.
c. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,715 atau 71,5 persen artinya variasi variabel
perilaku keagamaan dan sikap orang tua mampu menjelaskan terhadap moral remaja
di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan sebesar 71,5 persen,
sedangkan 18,5 persen merupakan variasi dari variabel lain di luar variabel yang
diteliti.
Untuk menguji hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat korelasi positif
antara perilaku keagamaan dan sikap orang tua terhadap moral remaja di Desa
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan digunakan analisis uji F. Hasil
pengujian regresi dengan uji F diperoleh F hitung sebesar 37,663 sedangkan F tabel untuk
tingkat signifikansi 95% dan = 0,05 sebesar 4,17. Jadi F hitung > F tabel, sehingga
dapat diartikan bahwa ada korelasi yang signifikan antara perilaku keagamaan dan sikap
orang tua terhadap moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan. Dalam grafik dapat digambarkan sebagai berikut :
F tabel = 4,17 F hitung = 37,663
Gambar 1. Kurva normal uji F
Dapat dilihat bahwa F hitung lebih besar dari F tabel berarti ada korelasi yang
signifikan antara perilaku keagamaan dan sikap orang terhadap moral remaja di Desa
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan dengan tingkat kepercayaan 95% atau
= 0,05. Dari hasil uji F tersebut maka hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat korelasi
positif perilaku keagamaan dan sikap orang tua terhadap moral remaja di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dengan perkataan lain semakin baik perilaku
keagamaan dan sikap orang tua samakin baik pula moral remaja di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, sehingga hipotesis ke tiga dapat diterima.
Daerah Penerimaan
Ha
Daerah Penolakan Ha
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dan uraikan maka dapat
penulis simpulkan hasil penelitian sebagai berikut :
1. Perilaku keagamaan orang tua di Desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan dapat dilihat hasil rata-rata mean pada perilaku
keagamaan dengan angka 31,87 berada pada interval kategori antara 28-33,
dengan demikian perilaku keagamaan orang tua di Desa Baturagung Kecamatan
Gubug Kabupaten Grobogan baik.
2. Sikap orang tua di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
dapat dilihat hasil rata-rata mean pada sikap orang tua dengan angka 32,33
berada pada interval kategori antara 28-33, dengan demikian sikap orang tua di
Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan baik.
3. Moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
dapat dilihat hasil rata-rata mean pada moral remaja dengan angka 40,66 berada
pada interval kategori antara 34-41, dengan demikian moral remaja di Desa
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan baik.
4. Terdapat korelasi positif yang signifikan mengenai perilaku keagamaan dengan
moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,534
>2,042). Artinya semakin baik perilaku keagamaan yang dilakukan oleh orang
tua , maka akan semakin baik pula moral remaja di Desa Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
5. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara sikap orang tua dengan moral
remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan ini
ditunjukkan dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,905 > 2,042).
Artinya semakin baik sikap orang tua akan semakin baik pula moral remaja di
Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
6. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara perilaku keagamaan dan sikap
orang tua dengan moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung lebih besar dari
pada nilai F tabel (37,663 >4,17). Dengan perkataan lain semakin baik perilaku
keagamaan orang tua dan semakin baik pula sikap orang tua maka samakin baik
moral remaja di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
B. Saran
1. Untuk Orang tua, dalam kehidupan sehari-hari orang tua harus lebih aktif dalam
memberi tauladan kepada anak, mulai dari usia dini dan membimbing dan
mengawasinya dengan memberi contoh dan mengawali dulu. Dalam hal perilaku
keagamaan orang tua harus melatih anak disertai dengan mempraktekkan
bersama-sama, sedangkan dalam sikap orang tua juga harus diawali dan orang tua
memberi contoh. Sehingga moral anak anaknya atau remaja menjadi baik dan
semaik lebih baik dengan keadaan zaman yang semaik berkembang.
2. Untuk remaja, di usia dewasa remaja harus mampu memilih dan memilah dalam
segala hal seperti pertemanan, kegiatan, lingkunagn bergaul dan yang lain, hal ini
harus dilakukan karena untuk mempersiapkan dan untuk melatih diri dalam
bermasyarakat. Dan saling mengingatkan kepada orang tua dan teman sebaya
untuk menuju kebaikan. Dan tetap menjaga moral dan akhla yang mulia dalam
menjalani kehidupan sehari-hari serta bisa menjadi contoh bagi teman yang lain.
3. Bagi pemerintah desa, sering berkomunikasi dan terjun langsung kemasyarakat
melihat keadaan yang ada atau realita yang ada dimasyarakat, baik dari segi
kehidupan warga, pertanian warga, kegiatan warga dan lain sebagianya, hal ini
bermanfaat bagi pemerintah desa untuk memberi masukan dan dorongan kepada
warganya baik orang tua atau remaja untuk hidup lebih baik, lebih bermanfaat dan
saling menjaga ketertiban, kelancaran, keamanan dan kenyamanan desa.
.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, 1991, Ilmu Pendidikan: Rineka Cipta, Jakarta.
Asmaran, As, 1992, Pengantar Studi Akhlak: Rajawali Press, Jakarta.
Azis, Abdul, 1991, Psychologi Agama Kepribadian Muslim Pancasila: Sinar Baru,
Bandung.
Arikunto, Suharsimi, 2006,Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek: Rineka
Putra, Jakarta.
Arifin, 1978, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama: Bulan Bintang, Jakarta.
Daradjat, Zakiyah,1996,Ilmu Pendidikan Islam: Bumi Aksara, Jakarta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994, Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Balai Pustaka, Jakarta
Djatniko, Rachmad, 1996, Sistem Ethika Islam: Pustaka Panjimas
Gunarsa, D Singgih dan Yulia D. Gunarsa, 1995,Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja: PT BPK Gunung Mulia, Jakarta
Howa,Said,1994,Perilaku Islam: Studio Press.
Hendro, Puspito, 1984, Sosiologi Agama: Kanisius, Yogyakarta.
Kafi, Jamaluddin, 1993,Psychologi Dakwah:Depag, Jakarta.
Kartono, Kartini,1999,Peranan Keluarga Memandu Anak: Rajawali Press, Jakarta.
Mulyono, Notosoedirdjo, 1999, Kesehatan Mental: UMM, Malang, 1999.
Mar'at,1982,Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya: Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Nurkancana, Wayan,1983,Evaluasi Pendidikan: Usaha Nasional, Surabaya.
Prodjaditoro,S, 1981, Pengantar Agama dalam Islam: Sumbangsih Offset,
Yogyakarta.
Poerwodarminto, W.J.S, 1995,Kamus Umum Bahasa Indonesia: Balai Pustaka,
Jakarta.
Rachman, Abdul, Abror,1993, Psikologi Pendidikan: PT Tiara Wacana,
Yogyakarta, 1993
Soenarjo dkk, 1991, Al-Qur’an dan Terjemahnya,: Thoha Putra, Semarang.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan:, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.Wirawan,
Sarlito, Sarwono,1976, Pengantar Umum Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta.
Zahaili, Muhammad, 2002,Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini: Al Ba‟dillah
Press, Jakarta.
CURRICULUM VITAE
Nama : Fuad FAuzi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Grobogan, 05 Juni 1988
Alamat : Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
Nomer Hp : 085701589382
Email : fauzi_fuad@yahoo.com
Pendidikan :
1. SDN1Baturagung (1995 - 2001)
2. SMPN2 Tegowanu (2001 - 2004)
3. SMK Yasiha Gubug (2004 - 2007)
4. IAIN Salatiga (2008 - 2015)
Pengalaman Organisasi :
1. Pengurus Lembaga Dakwah Kampus LDK STAIN Salatiga
2. Pengurus JQH STIAN Salatiga
3. Pengurus Remaja Masjid Baturagung
4. Pengurus Pon Pes Al Ghufron
ANGKET PENELITIAN
(Perilaku Keagamaan)
Identitas Diri
Nama : ………………………………………………………………….
Jenis Kelamin : ………………………………………………………………….
I. Petunjuk Pengisian
1. Sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini terlebih dahulu tulislah data diri anda
dengan benar.
2. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan tidak akan mempengaruhi nilai raport
dan jawaban serta identitas responden akan dirahasiakan.
3. Setelah angket diisi mohon dikembalikan lagi pada kami.
4. Sebelumnya diucapkan terima kasih atas bantuan anda.
II. Daftar Pertanyaan
1. Apakah anda menjalankan shalat wajib 5 waktu ?
a. Ya, selalu menjalankan
b. Sering menjalankan
c. Kadang-kadang menjalankan
d. Pernah menjalankan
e. Tidak pernah menjalankan
2. Apakah anda menjalankan sholat sunnah ?
a. Ya, selalu menjalankan
b. Sering menjalankan
c. Kadang-kadang menjalankan
d. Pernah menjalankan
e. Tidak pernah menjalankan
3. Apakah anda berbicara sopan kepada orang yang lebih tua ?
a. Ya, selalu berbicara sopan
b. Sering berbicara sopan
c. Kadang-kadang berbicara sopan
d. Pernah berbicara sopan
e. Tidak pernah berbicara sopan
4. Apakah anda pernah melakukan shodaqoh kepada yang kurang mampu ?
a. Ya, selalu bersedeqah
b. Sering bersedekah
c. Kadang-kadangbersedeqah
d. Pernah bersedeqah
e. Tidak pernah bersedeqah
5. Apakah anda setiap hari membaca Al Qur‟an ?
a. Ya, selalu membaca
b. Sering membaca
c. Kadang-kadang membaca
d. Pernah membaca
e. Tidak pernah membaca
6. Apakah anda mengikuti kegiatan keagamaan di kampung ?
a. Ya, selalu mengikuti
b. Sering mengikuti
c. Kadang-kadang mengikuti
d. Pernah mengikuti
e. Tidak pernah mengikuti
7. Apakah anda melakukan jam‟ah sholat fardhu di masjid?
a. Ya, selalu berjama‟ah
b. Sering berjama‟ah
c. Kadang-kadang berjama‟ah
d. Pernah berjama‟ah
e. Tidak pernah berjama‟ah
8. Apakah anda memerintah anak untuk sholat berjama‟ah dimasjid?
a. Ya, selalu memerintah
b. Sering memerintah
c. Kadang-kadang memerintah
d. Pernah merintah
e. Tidak pernah merintah
ANGKET PENELITIAN
(Sikap Orang Tua)
Identitas Diri
Nama : ………………………………………………………………….
Jenis Kelamin : ………………………………………………………………….
I. Petunjuk Pengisian
1. Sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini terlebih dahulu tulislah data diri anda
dengan benar.
2. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan tidak akan mempengaruhi nilai raport
dan jawaban serta identitas responden akan dirahasiakan.
3. Setelah angket diisi mohon dikembalikan lagi pada kami.
4. Sebelumnya diucapkan terima kasih atas bantuan anda.
II. Daftar Pertanyaan
1. Apakah anda mengikuti kegiatan sosial gotong royong di masyarakat ?
a. Ya, selalu mengikuti
b. Sering mengikuti
c. Kadang-kadang mengikuti
d. Pernah mengikuti
e. Tidak pernah mengikuti
2. Apakah anda pernah mengingatkan saudara sekitar untuk berbuat baik?
a. Ya, selalu mengingatkan
b. Sering mengingatkan
c. Kadang-kadang mengingatkan
d. Pernah mengingatkan
e. Tidak pernah mengingatkan
3. Apakah anda sabar ketika mendapatkan mushibah?
a. Ya, selalu sabar
b. Sering sabar
c. Kadang-kadang sabar
d. Pernah sabar
e. Tidak pernah sabar
4. Apakah anda pernah melarang atau mengingatkan tetangga atau teman sekitar
untuk tidak melakukan perbuatan maksiat?
a. Ya, selalu melarang
b. Sering melarang
c. Kadang-kadang melarang
d. Pernah melarang
e. Tidak pernah melarang
5. Apakah anda bersikap sopan dalam menjalani kehidupan ini?
a. Ya, selalu bersikap sopan
b. Sering bersikap sopan
c. Kadang-kadang bersikap sopan
d. Pernah bersikap sopan
e. Tidak pernah bersikap sopan
6. Apakah anda selalu bersyukur atas nikmat yang anda peroleh?
a. Ya, selalu bersyukur
b. Sering bersyukur
c. Kadang-kadang bersyukur
d. Pernah bersyukur
e. Tidak pernah bersyukur
7. Apakah anda memperingatkan anak anda apabila mereka salah dalam bertindak?
a. Ya, selalu memperingatkan anak
b. Sering memperingatkan anak
c. Kadang-kadang memperingatkan anak
d. Pernah memperingatkan anak
e. Tidak pernah memperingatkan anak
8. Apakah anda membantu tetangga yang butuh bantuan?
a. Ya, selalu membantu
b. Sering membantu
c. Kadang-kadang membantu
d. Pernah membantu
e. Tidak pernah membantu.
ANGKET PENELITIAN
(Moral Remaja)
Identitas Diri
Nama : ………………………………………………………………….
Jenis Kelamin : ………………………………………………………………….
I. Petunjuk Pengisian
1. Sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini terlebih dahulu tulislah data diri anda
dengan benar.
2. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan tidak akan mempengaruhi nilai raport
dan jawaban serta identitas responden akan dirahasiakan.
3. Setelah angket diisi mohon dikembalikan lagi pada kami.
4. Sebelumnya diucapkan terima kasih atas bantuan anda.
II. Daftar Pertanyaan
1. Apakah anda berbuat sopan kepada orang yang lebih tua?
a. Ya, selalu berbuat sopan
b. Sering berbuat sopan
c. Kadang-kadang berbuat sopan
d. Pernah berbuat sopan
e. Tidak pernah berbuat sopan
2. Apakah anda mematuhi perintah orang tua?
a. Ya, selalu mematuhi
b. Sering mematuhi
c. Kadang-kadang mematuhi
d. Pernah mematuhi
e. Tidak pernah mematuhi
3. Apakah anda memlih teman yang baik dalam bergaul?
a. Ya, selalu memilih teman
b. Sering memilih teman
c. Kadang-kadang memilih teman
d. Pernah memilih teman
e. Tidak pernah memilih teman
4. Apakah anda memberi kabar kepada orang tua ketika bepergian?
a. Ya, selalu memberi kabar
b. Sering memberi kabar
c. Kadang-kadang memberi kabar
d. Pernah memberi kabar
e. Tidak pernah memberi kabar
5. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan keagamaan di kampung?
a. Ya, selalu mengikuti
b. Sering mengikuti
c. Kadang-kadang mengikuti
d. Pernah mengikuti
e. Tidak pernah mengikuti
6. Apakah anda setiap hari membaca Al Qur‟an?
a. Ya, selalu membaca
b. Sering membaca
c. Kadang-kadang membaca
d. Pernah membaca
e. Tidak pernah membaca
7. Apakah anda selalu mendoakan kedua orang tua ketika setelah sholat?
a. Ya, selalu mendoakan
b. Sering mendoakan
c. Kadang-kadang mendoakan
d. Pernah mendoakan
e. Tidak pernah mendoakan
8. Apakah anda pernah membantu teman dalam perbuatan keji?
a. Tidak pernah membantu
b. Pernah membantu
c. Kadang-kadang membantu
d. Sering membantu
e. Ya selalu membantu
9. Apakah anda pernah bershodaqoh kepada orang yang kurang mampu?
a. Ya, selalu bersedekah
b. Sering bersedekah
c. Kadang-kadang bersedekah
d. Pernah bersedekah
e. Tidak pernah bersedekah
10. Apakah anda pernah mengadakan kegiatan keagamaan?
a. Ya, selalu mengadakan
b. Sering mengadakan
c. Kadang-kadang mengadakan
d. Pernah mengadakan
e. Tidak pernah mengadakan
.
Recommended