Budi Utomo Sekilas Sejarah Kebangkitan Nasional

Preview:

Citation preview

8/19/2019 Budi Utomo Sekilas Sejarah Kebangkitan Nasional

http://slidepdf.com/reader/full/budi-utomo-sekilas-sejarah-kebangkitan-nasional 1/5

SEKILAS SEJARAH KEBANGKITAN

NASIONAL

Oleh:

Yustina Hastrini Nurwanti (Balai Pelestarian Nilai Budaya

Yogyakarta)

I.Pendahuluan 

Kebangkitan nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan

dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yangsebelumnya tidak pernah muncul selama masa penjajahan. Dalam masa ini muncul sekelompok

masyarakat Indonesia yang menginginkan adanya perubahan karena penindasan dan penjajahan.

Kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo. Tanggal 20

Mei 1908 adalah hari lahirnya organisasi sosial pertama di Indonesia, Budi Utomo. Tanggalkelahiran Budi Utomo dianggap sebagai mulainya kebangkitan nasional karena menggunakan

strategi perjuangan yang baru dan berbeda dengan perjuangan sebelumnya.

Perjuangan sebelumnya ada kelemahannya karena:

1.  Perlawanan secara sporadis dan tidak serentak.

2.  Perlawanan dipimpin oleh pimpinan karismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan.3.

 

Sebelum masa 1908 perlawanan menggunakan kekerasan senjata.

4.  Para pejuang di adu domba oleh penjajah.

Perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908:

1.  Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan.

2.  Para pemimpin berasal dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan.3.  Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Perjuangan tidak bersifat

kedaerahan lagi.

Keberadaan Budi Utomo tidak bisa dilepaskan dengan adanya politik etis dari pemerintah

kolonial Belanda. Program Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) mampu mengatasi kekosongan kasBelanda. Orang Indonesia berjasa dalam pemulihan perekonomian negeri Belanda. Van Deventer

 berpendapat jika kebaikan budi harus dibayarkan kembali derngan peningkatan kesejahteraan

rakyat. Salah satu dari balas budi tersebut melalui edukasi atau pendidikan. Pemerintah Belanda

membuat program politik etis khususnya dalam bidang edukasi. Adanya politik etis dalam bidang edukasi bermunculan kaum intelektual pribumi. Kaum intelektual inilah yang menjadikan

adanya pembaharuan dalam mewujudkan cita-cita kebangsaan yang direalisasikan melalui

 bentuk pergerakan modern yang disebut sebagai pergerakan nasional.

8/19/2019 Budi Utomo Sekilas Sejarah Kebangkitan Nasional

http://slidepdf.com/reader/full/budi-utomo-sekilas-sejarah-kebangkitan-nasional 2/5

II. Budi Utomo 

Dalam penerapan politik etis terkandung di dalamnya usaha memajukan pengajaran dan

 pendidikan bagi generasi muda di Indonesia. Salah satu kendala dalam memajukan bidang

 pendidikan karena terbatasnya anggaran dana. Hal ini menimbulkan keprihatinan bagi

dr.Wahidin Sudirohusodo sehingga melakukan kegiatan menghimpun dana dengan melakukan propaganda berkeliling di Jawa tahun 1906.

dr. Wahidin Sudirohusodo (1857-1917) merupakan pembangkit semangat organisasi Budi

Utomo. Sebagai lulusan sekolah dokter Jawa di Weltvreden (sesudah tahun 1900 dinamakan

STOVIA), ia merupakan salah satu tokoh intelektual yang berusaha memperjuangkan nasib bangsanya. Pada tahun 1901 dr. Wahidin Sudirohusodo menjadi direktur majalah

 Retnodhoemilah (Ratna yang berkilauan) yang diterbitkan dalam bahasa Jawa dan Melayu, yang

dikhususkan untuk kalangan priyayi. Hal ini mencerminkan perhatian seorang priyayi terhadapmasalah-masalah dan status golongan priyayi itu sendiri. Ia juga berusaha memperbaiki

masyarakat Jawa melalui pendidikan Barat. Ia juga berusaha memperbaiki masyarakat Jawa

melalui pendidikan barat. Beliau menghimpun beasiswa agar dapat memberikan pendidikanmodern atau barat kepada golongan priyayi Jawa dengan mendirikan Studie Fonds atau YayasanBeasiswa.

Ide dr. Wahidin Sudirohusodo selanjutnya menarik perhatian seorang mahasiswa School tot

Opleiding voor Inlandsche Arsten  (STOVIA) bernama Sutomo. Akhirnya Sutomo mendirikan

sebuah organisasi yang bernama Budi Utomo. Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama kali di Indonesia yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908. Corak baru yang

diperkenalkan Budi Utomo adalah kesadaran lokal yang diformulasikan dalam wadah organisasi

modern dalam arti bahwa organisasi ini mempunyai pemimpin, ideologi yang jelas, dan anggota.

 Namun tidak semua golongan priyayi mendukung berdirinya Budi Utomo tersebut. Hal inidisebabkan kaum priyayi birokrasi dari golongan ningrat atau aristikrat mengadakan reaksi jikagerakan tersebut mengancam kedudukan kaum aristokrasi yang menginginkan situasi status quo,

yaitu keadaan yang dapat menjamin kepentingan mereka. Gerakan kaum terpelajar tersebut akan

membawa perubahan dalam struktur sosial sehingga kaum intelektual akan mengurangi ruanglingkup kekuasaan elite birokrasi. Meskipun kaum intelektual pada masa awal pergerakan

nasional didominasi kaum priyayi, namun Budi Utomo dapatmembahayakan kedudukan kaum

feodal konservatif terkait status sosialnya.

Program utama dari Budi Utomo adalah mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran.Programnya lebih bersifat sosial disebabkan saat itu belum dimungkinkan didirikannya

organisasi politik karena adanya aturan yang ketat dari pihak pemerintah Hindia Belanda.

Disamping itu, pemerintah Hindia Belanda sedang melaksanakan program edukasi dari politik

ethis sehingga terdapat kesesuaian kedua program. Budi Utomo merupakan organisasi pelajardengan para pelajar STOVIA sebagai intinya dengan gerakan awal jangkauannya hanya terbatas

 pada Jawa dan Madura. Jangkauan wilayah yang terbatas ini, menjadikan Budi Utomo dianggap

sebagai organisasi yang bersifat kedaerahan, karena salah satu programnya berbunyi “  de

harmonische ontwikkeling van land en volk van Jawa en Madura”  (kemajuan yang harmonis

 bagi nusa Jawa dan Madura). Dengan demikian, mencerminkan kesatuan administrasi kedua

8/19/2019 Budi Utomo Sekilas Sejarah Kebangkitan Nasional

http://slidepdf.com/reader/full/budi-utomo-sekilas-sejarah-kebangkitan-nasional 3/5

 pulau tersebut yang mencakup juga masyarakat Sunda yang kebudayaannya mempunyai kaitan

dengan Jawa meski yang dipakai sebagai bahasa resmi organisasi adalah bahasa Melayu. Budi

Utomo tidak langsung terjun dalam lapangan politik praktis karena dalaam rangka strategi danmenyesuaikan dengan situasi dan kondisi pada waktu itu sehingga Budi Utomo lebih berorientasi

kultural.

Pada tanggal 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan konggresnya yang pertama di

Yogyakarta. Konggres ini berhasil menetapkan tujuan organisasi yaitu ; Kemajuan yang

harmonis antara bangsa dan negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, tehnik, industri serta kebudayaan. Sebagai ketua Pengurus Besar yang

 pertama terpilih R.T Tirtokusumo, Bupati Karanganyar sedangkan anggota-anggota Pengurus

Besar pada umumnya pegawai pemerintahan atau mantan pegawai pemerintahan dengan pusatorganisasi berada di Yogyakarta. Pengurus hasil konggres ini merupakan dewan pimpinan yang

didominasi oleh para pejabat generasi tua yang mendukung pendidikan yang semakin luas

dikalangan priyayi dan mendorong pengusaha Jawa.

Setelah cita-cita Budi Utomo mendapat dukungan semakin luas dikalangan cendekiawan Jawamaka para pelajar tersebut memberi kesempatan kepada golongan tua untuk memegang perananyang lebih besar bagi gerakan ini. Ini dibuktikan dengan terpilihnya golongan tua sebagai

 pengurus dalam konggres Budi Utomo I di Yogyakarta. Ketua terpilih R.T Tirtokusumo, sebagai

seorang bupati lebih memperhatikan reaksi dari pemerintah kolonial Belanda dibanding reaksi

dari warga pribumi. Sebelumnya terjadi persaingan daalam konggres itu, disebabkan terdapatkelompok minoritas yang dipimpin dr.Cipto Mangunkusumo yang berusaha memperjuangan

Budi Utomo berubah menjadi partai politik yang berjuang untuk mengangkat rakyast pada

umumnya tidak terbatas hanya golongan priyayi dan kegiatannya meliputi seluruh Indonesiaa,tidak hanya Jawa dan Madura saja. Namun, pandangan dr. Cipto Mangunkusumo gagal

mendapat dukungan bahkan pada tahun 1909, beliau mengundurkan diri dari Budi Utomo dan

kemudian bergabung dengan Indische Partij.

Asas dan tujuan Budi Utomo adalah menyadarkan kedudukan Bangsa Jawa, Sunda, dan Madura pada diri sendiri dan berusaha mempertinggi akan kemajuan mata pencaharian serta penghidupan

Bangsa disertai dengan jalan memperdalam keseniaan dan kebudayaan. Selain tujuannya yang

lain adalah menjamin kehidupan sebagai Bangsa yang terhormat dengan menitik beratkan pada

soal pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan atau secara samar-samar menyebutkan kemajuan bagi Bangsa Hindia dimana jangkuan geraknya terbatas pada Jawa dan Madura serta baru meluas

untuk penduduk Hindia seluruhnya dengan tidak memperhatikan perbedaan keturunan, kelamin,

dan agama. Jika dicermati dari pernyataan tersebut, maka secara tersirat nampak pada Budi

Utomo yakni kehormatan Bangsa. Bangsa yang terhormat adalah Bangsa yang memiliki derajatyang sama dengan Bangsa lain. Karena Bangsa Indonesia pada waktu itu tidak terhormat karena

dijajah Belanda.

Pada tahun 1928 Budi Utomo menambahkan suatu asas perjuangan yaitu “ikut berusaha

melaksanakan cita-cita Bangsa Indonesia”. Sungguh suatu langkah maju, karena waktu itugelora persatuan telah berkumandang di udara pergerakan kita. Disitu nampak bahwa Budi

Utomo sedang berusaha memperluas ruang geraknya. Tidak hanya menuju kehidupan harmonis

 bagi Jawa dan Madura tetapi lebih luas lagi yakni bagi persatuan Indonesia. Walaupun pada

8/19/2019 Budi Utomo Sekilas Sejarah Kebangkitan Nasional

http://slidepdf.com/reader/full/budi-utomo-sekilas-sejarah-kebangkitan-nasional 4/5

awalnya Budi Utomo tidak berperan sebagai organisasi politik, namun dalam perjalanannya Budi

Utomo berubah haluan ke arah politik. Hal ini terbukti pada tahun 1915 Budi Utomo ikut aktif

dalam “ Inlandsche Militie” dan waktu Volksraad dibentuk. Budi Utomo juga tergabung dalam

“Radicale Concentratic” yakni persatuan aliran-aliran yang dicap kiri dalam Volksraad. Hal

tersebut berdampak dikuranginya anggaran pendidikan Budi Utomo secara drastis oleh

 pemerintah. Situasi ini berakibat terjadinya perpecahan antara golongan radikal dan moderat diBudi Utomo.

Pada tahun 1924, dr.Sutomo yang tidak puas dengan Budi Utomo mendirikan  IndonesischeStudieclub  di Surabaya. Penyebabnya adalah asas kebangsaan Jawa  dari Budi Utomo sudah

tidak relevan dengan perkembangan rasa kebangsaan yang menuju pada sifat nasional.

 Indonesische Studieclub pada perkembangannya menjadi Persatuan Bangsa Indonesia.

Pada tahun 1927, Budi Utomo masuk dalam PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-PerhimpunanPolitik Kebangsaan Indonesia) yang dipelopori Ir.Sukarno. Meskipun demikian, Budi Utomo

tetap eksis dengan asas kooperatifnya. Pada tahun 1928, Budi Utomo menambah asas

 perjuangannya yaitu: medewerking tot de verwezenlijking van de Indonesischeeenheidsgedachte  (ikut berusaha untuk melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia).Hal ini sebagai isyarat BudiUtomo menuju kehidupan yang lebih luas tidak hanya jawa dan Madura, namun meliputi seluruh

Indonesia. Usaha ini diteruskan dengan mengadakan fusi (bergabung) dengan PBI (Persatuan

Bangsa Indonesia) pimpinan dr.Sutomo. Fusi ini terjadi pada tahun 1935, hasil fusi melahirkan

Parindra (Partai Indonesia Raya), sehingga berakhirlah riwayat Budi Utomo sebagai organisasi pergerakan pertama di Indonesia.

III. Penutup 

Bermula dari dampak politik etis, Budi Utomo sebagai organisasi awal pada masa pergerakan

Indonesia didirikan oleh siswa STOVIA. Budi Utomo bebas dari prasangka keagamaan, tetapilebih untuk meningkatkan pendidikan dan kebudayaan. Namun, pada perkembangan selanjutnyamengarah pada bidang politik. Budi Utomo mempunyai fungsi yang istimewa karena bisa

menjadi jembatan antara para pejabat kolonial yang maju dengan kaum terpelajar Jawa. Hal ini

merupakan sumbangan yang tidak ternilai bagi masa depan Indonesia.

Kelahiran Budi Utomo telah menjadi tonggak yang menumbuhkan semangat perjuangan,sekaligus menjadi inspirasi berdirinya berbagai organisasi di seluruh pelosok tanah air, baik yang

 bersifat kedaerahan, politik, keagamaan, serikat pekerja, kewanitaan maupun kepemudaan. Pada

kurun selanjutnya muncul sejumlah organisasi seperti Sarekat Islam, Indische Partij, dan berbagai organisasi lainnya. Hal ini mewarnai awal kebangkitan nasional yang mencapai

 puncaknya pada tahun 1928. Kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya Budi

Utomo, sedangkan kebangkitan pemuda Indonesia ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah

Pemuda.

8/19/2019 Budi Utomo Sekilas Sejarah Kebangkitan Nasional

http://slidepdf.com/reader/full/budi-utomo-sekilas-sejarah-kebangkitan-nasional 5/5

DAFTAR PUSTAKA 

Kansil dan Yulianto, 1990 Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Jakarta:

Erlangga.

Kartodirdjo, Sartono,dkk., 1977 Sejarah Nasional Indonesia V . Jakarta: Balai Pustaka.

Kartodirdjo, Sartono, 1992  Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional .

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

 Nagazumi, Akira, 1989  Bangkitnya Nasionalisme Indonesia: Budi Utomo 1908-1918. Jakarta:

Graffiti Press.

Ricklefs,M.C., 1991 Sejarah Modern Indonesia  (terj. Dharmono Hardjowidjono). Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Swantoro, P., 2002  Dari Buku ke Buku, Sambung Menyambung Menjadi Satu. Jakarta:Gramedia.

Tirtoprodjo, Susanto, 1970 Sedjarah Pergerakan Nasional . Djakarta: PT.Pembangunan.