View
256
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Borang PKM
Citation preview
USULAN PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA
PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI ATENHO DI KOTA SEMARANG
BIDANG KEGIATAN :
PKM- (PENGABDIAN MASYARAKAT)
Dusulkan Oleh :
1. Emas Agus Prastyo Wibowo 4311413013/20132. Lia Inarotut Darojah 4311413021/2013
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2014
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Atenho di Kota Semarang2. Bidang Kegiatan : PKM-Pengabdian Masyarakat3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama a. Nama Lengkap : Emas Agus Prastyo Wibowob. NIM : 4311413013c. Jurusan : Kimiad. Universitas : Universitas Negeri Semarange. Alamat Rumah : Tunggul, RT03/RW01 Jatisronof. Handphon / tlpn : 085728617618g. Alamat email : emasagus@ymail.com4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang5. Dosen Pendamping :a. Nama Lengkap dan Gelar : b. NIDN : c. Alamat Rumah : d. No Tel./HP : 6. Biaya Kegiatan Total : 11.587.500,-
Semarang, 13 Mei 2014
MenyetujuiKetua Jurusan Kimia
(Dra.Woro Sumarni M.Si)NIP. 19650723-199303-2-001
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Emas Agus Prastyo Wibowo) NIM. 4311413013
Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan
(Prof.Masrukhi,M.Pd.)NIP. 19550618 198103 1 002
Dosen Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
RINGKASAN .......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 lattar Belakang ....................................................................................11.2 Rumusan masalah................................................................................21.3 Tujuan .................................................................................................31.4 Luaran yang Diharapkan .....................................................................31.5 Kegunaan Program .............................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT ...............................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN .................................................................6
BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..........................8
4.1. Anggaran Biaya .................................................................................. 8
4.2. Jadwal Kegiatan ..................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................9
RINGKASAN
iii
Anak jalanan adalah salah satu masalah sosial yang kompleks
dan bertalian dengan masalah sosial lain, terutama kemiskinan.
Menangani anak jalanan tidaklah sederhana, oleh sebab itu
penangananya pun tidak dapat disederhanakan. Survey yang dilakukan
Yayasan YBK MOVETA (2001-2008) di semarang menunjukan alasan
anak turun ke jalan dan menjadi ‘anak jalanan’ dikarenakan masalah
ketidak harmonisan dalam rumah tangga sebanyak 80%. Sedangkan
sisanya merupakan masalah ekonomi.
Rumah disadari sebagai kebutuhan bagi anak yang hidup di
jalan .Selain dimaksudkan sebagai tempat bernaung ,rumah juga
diharapkan menjadi basis bagi pelayanan berikutnya seperti pelayanan
kesehatan dan pendidikan .Rumah yang digagas dalam hal ini adalah
wadah untuk mendidik anak jalanan untuk berwirausaha ,di mana rumah
untuk anak jalanan untuk menghasilkan kreasi-kreasi dari anak
jalanan,rumah didesain dengan konsep kreatif ,menarik juga indah dan
nyaman sehingga mereka mau bergabung dan mengekspresikan karya
cipta mereka.
Tujuan Program ini bertujuan untuk :.Memanfaatkan
Atenho(Atractive Entrepreneur House) sebagai rumah singgah bagi anak
jalanan untuk berkreasi dan dapat dijadikan tempat tinggal untuk
sementara waktu,mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka
peluang kerja dan mengangkat perekonomian anak jalanan,memberikan
bimbingan pendidikan gratis dan entrepreneurship mandiri bagi anak
jalanan, mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan . Tahap
Pelaksanaan dari program ini adalah Pemberian Materi,Teknis
Pelaksanaan, Menjual Barang Produksi Sendiri
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Anak jalanan adalah salah satu masalah sosial yang kompleks dan
bertalian dengan masalah sosial lain, terutama kemiskinan. Menangani
anak jalanan tidaklah sederhana, oleh sebab itu penangananya pun tidak
dapat disederhanakan. Strategi intervensi maupun indikator keberhasilan
penanganan anak jalanan dilakukan secara holistik mengcu kepada
visi/grand design pembangunan kesejahteraan dengan memperhatikan
karakteristik anak jalanan, fungsi dan model penanganan yang
diterapkan.
Menurut UU No . 23 Tahun 2003 yang di sebut anak terlantar
adalah yang tidak dipenuhi kebutuhannya secara wajar, baik fisik,
mental, spiritual, maupun sosial. Dalam hal ini peran pemerintah sangat
dibutuhkan sebagaimana diamanatkan dalam pasal 4 UUD 1945 “ fakir
miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”. Hak-hak anak yang
sebelumnya hanya berupa Kepres No.36/1990. Undang-undang ini
bertujuan untuk menciptakan suatu mata kehidupan dan penghidupan
anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan dengan
wajar, baik secara mental,jasmani, rohani,maupun sosial.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan di 12 kota besar menunjukan bahwa jumlah
anak jalanan tahun 2003 sebanyak 147.000 orang. Dari data tersebut
terungkap, sebanyak 60% putus sekolah, 40% masih sekolah.
Sedangkan sebanyak 18% adalah anak jalanan perempuan yang berisiko
tinggi terhadap kekerasan seksual. Alasan anak bekerja di jalan pun
dinyatakan juga dari hasil penelitian tersebut, menunjukan bahwa alasan
anak turun kejalan dikarenakan membantu pekerjaan orangtua sebanyak
71%, anak yang dipaksa membantu orangtua 6%, alasan anak turun
kejalan karena untuk menambah biaya sekolah sebanyak 15%.
1
Sedangkan alasan anak ingin hidup bebas, untuk mendapatkan uang
jajan, dapat teman, dan lainnya sekitar 33%.Selain itu, survey yang
dilakukan Yayasan YBK MOVETA (2001-2008) di semarang
menunjukan alasan anak turun ke jalan dan menjadi ‘anak jalanan’
dikarenakan masalah ketidak harmonisan dalam rumah tangga sebanyak
80%. Sedangkan sisanya merupakan masalah ekonomi.
Kota Semarang dinilai sebagai daerah tujuan bagi pengemis,
gelandangan, dan anak jalanan dari kawasan sekitarnya. “Saat ini
jumlahnya semakin meningkat,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota
Semarang, Tri Supriyanto, Senin, 15 Juli 2013. Jumlah anak jalanan di
Kota Semarang saat ini 350 orang, tahun lalu 275 orang. Tri menuding
ada yang mengkoordinasi pengemis itu. “Ada yang ngedrop, pagi
datang sore keluar dari Kota Semarang, dengan cara dikoordinasi.”(
Tempo, 15 Juli 2013)
Selama ini penanganan masalah anak jalanan di Kota Semarang
sudah diupayakan baik oleh pemerintah,maupun masyarakat antara
lain,melalui Rumah Perlindungan Sosial Anak(RPSA). Ada tiga RPSA di
kota Semarang yang telah bekerjasama dengan Dinas Sosial Propinsi
Jawa Tengah yaitu RPSA Mutiara,Anak Bangsa ,Tunas Harapan . Studi
Analisis di Rumah Singgah Putra Mandiri Semarang menjelaskan Rumah
Singgah telahberhasil dalam pembinaan agama Islam terhadap anak
jalanan yang ada di Semarang. Adapun bentukbentuknya sebagai berikut
yakni meningakatkan keimanan pada anak jalanan yang ada di
Semarang, meningkatkan ketekunan dalam beribadah, membentuk
akhlak menjadi lebih baik pada anak jalanan yang ada di Semarang
Solusinya hanya satu yaitu mulai sejak dini merubah mindset
masyarakat Indonesia dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan
kerja. Menjadikan masyarakat berkarakter entrepreneur sejati.
Pendidikan kewirausahaan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi
2
pengangguran. Pendidikan kewirausahaan yang dilakukan di sekolah-
sekolah akan menghasilkan wirausaha-wirausaha baru di masa depan .
Pendidikan kewirausahaan sejalan dengan prespektif tujuan
pembangunan nasional yang termaktub dalam UUD 1945.
Rumah disadari sebagai kebutuhan bagi anak yang hidup di
jalan .Selain dimaksudkan sebagai tempat bernaung ,rumah juga
diharapkan menjadi basis bagi pelayanan berikutnya seperti pelayanan
kesehatan dan pendidikan .Rumah yang digagas dalam hal ini adalah
wadah untuk mendidik anak jalanan untuk berwirausaha ,di mana rumah
untuk anak jalanan untuk menghasilkan kreasi-kreasi dari anak
jalanan,rumah didesain dengan konsep kreatif ,menarik juga indah dan
nyaman sehingga mereka mau bergabung dan mengekspresikan karya
cipta mereka yang lebih baik. Mereka diajari dan ditempa berwirausaha
sehingga kelak akan menjadi pebisnis dan dapat memajukan Indonesia.
Dengan melihat kondisi anak jalanan sekarang ini yang belum
mempunyai wadah yang mumpuni dalam memberdayakan anak jalanan
.Oleh karena itu judul gagasan yang diangkat dalam karya tulis ini
adalah:
“ Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Atenho di Kota Semarang”
1.2.Tujuan
. Tujuan Program ini bertujuan untuk :
1.Memanfaatkan Atenho(Atractive Entrepreneur House) sebagai rumah
singgah bagi anak jalanan untuk berkreasi dan dapat dijadikan tempat tinggal
untuk sementara waktu.
2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan
mengangkat perekonomian anak jalanan.
3. .Memberikan bimbingan pendidikan gratis dan entrepreneurship
mandiri bagi anak jalanan.
4. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan,
3
.
4.1. Luaran yang Diharapkan
Bangunan sederhana dengan sebutan Atenho dapat memberikan pendidikan
gratis dan menanamkan jiwa entrepreneurship mandiri bagi anak jalanan
diusia remaja, sehingga anak usia remaja dapat membuka usaha sendiri.
4.2. Kegunaan Program
Manfaat yang diharapkan dari terlaksanakanya program ini adalah :
a.. Bagi Pemerintah
1. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan memberikan fasilitas yang baik kepada
anak jalanan dan memberikan perlindungan HAM terhadap anak
jalanan
b. Bagi Masyarakat
Orang tuanya :
Memberikan wawasan, pemahaman, dan arahan dapat
membantu anak dalam memahami, mempraktekan dan
membiasakan berwirausaha sejak dini dengan berlandaskan
prinsip –prinsip entrepreneurship
Dunia Usaha dan Investor :
Memberikan masukan mengenai pentingnya peran serta dunia
usaha dan investor, dalam mendukung program ini. Karena pada
akhirnya keberadaan SDM berjiwa entrepreneur yang
berkarakter tersebut akan sangat menguntungkan bagi dunia
usaha dan investor
Media Massa :
Memberikan wacana keilmuan baru, terkait gagasan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang berwirausaha untuk
4
meningkatkan kualitas SDM
c. Bagi Penulis
1. Bagi Penulis
Memaksimalkan fungsi mahasiswa sebagai agent of change
dengan melakukan respon intelektual dalam bentuk karya tulis
yang bertujuan memberikan kontribusi untuk perubahan yang
lebih baik pada masyarakat
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
Anak Jalanan sebagaian dari anak-anak yang hidup dan tumbuh di
Indonesia dan menjadi harapan bangsa di masa yang akan datang.Sebagai
generasi penerus,kondisi anak jalanan di Indonesia sangat
memprihatinkan ,hilangnya perlindungan dari keluarga ,penganiayaan di
rumah dan di jalanan merupakan hal yang biasa .Penelitian Alvedino(2001)
menunjukkan bahwa hilangnya perlindungan dan kekerasan yang dialami
anak jalanan memberi dampak terhadap kepribadian mereka. Di Indonesia
jumlah anak jalanan mencapai 60.000 orang ,sedangkan di Semarang
mencapai 700 0rang dan 300 orang diantaranya adalah perempuan
(Irwano,2003)
Menurut data Biro Pusat Statistik dan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Jawa Tengah tahun 2006,kondisi ekonomi khususnya
di Semarang mengalami krisis dengan angka inflasi 75% ,hal ini dapat
menjadi presipitasi terjadinya kesulitan ekonomi pada golongan bawah pada
khususnya .Pada kenyataanya berdampak dengan maraknya anak-anak
jalanan dengan segala aktifitasnya di Kota Semarang ,yang menurut data
dari hasil rekapitulasi yang didapatkan di Dinas Kesejahteraan Sosial
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 sebanyak 253 anak jalanan
dengan perincian yang berjenis kelamin perempuan 183 dan berjenis
5
kelamin laki-laki sebanyak 70 anak jalanan dengan jumlah orang tua
sebanyak 161 orang tua dan yang mempunyai anak yang berusia 12-20
tahun sebanyak 83 orang.
Perkembangan anak jalanan setiap tahun tidak hanya berdampak
pada pertambahan kuantitas (jumlah) anak jalanan semata namun juga
berdampak pada perkembangan kegiatan ekonomi anak jalanan. Pada awal
kemunculannya, para anak jalanan dapat dikatakan benar-benar melakukan
pekerjaan yang memang layak dikategorikan sebagai sebuah pekerjaan
normal dengan menjadi pengamen, penyemir sepatu, pedagang asongan, dan
pemayeng. Namun pada perkembangan berikutnya seiring dengan
bertambahnya jumlah anak jalanan, aktifitas kerja juga semakin beragam
dan tidak lagi berpedoman pada prinsip “kerja” seperti mengemis hingga
praktek prostitusi ,dan untuk itu Atractive Entrepreneur diperlukan sebagai
rumah singgah di Kota Semarang.Pada program ini sasaran yang dituju ialah
anak jalanan usia 12-15 tahun .
BAB III METODE PELAKSANAAN
Tahapan Pelaksanaan
a. Pemberian Materi
Tujuan pemberian materi adalah persamaan konsep dan pemahaman
dasar mengenai materi yang diberikan yaitu kewirausahaan mandiri bersama
dan hal-hal lain yang bersifat kesejahteraan ekonomi yangdapat dilakukan
oleh anak jalanan agar dapat mengaplikasikan pelajaran
tentangkewirausahaan dikehidupan secara langsung dan dapat menciptakan
lapangan pekerjaan untuk diri mereka sendiri.
b. Teknis Pelaksanaan
Mempersiapkan rumah singgah yang berada di daerah Semarang
sebagai tempat belajar-mengajar kewirausahaan, membina rasa
6
kekeluargaan, serta tempat melatih soft skill juga sebagai rumah produksi
barang-barang untuk berwirausaha . Alat dan bahan yang digunakan dalam
proses pembelajaran adalah white board, spidol,penghapus, LCD proyektor,
laptop, pengeras suara, materi pengajaran (dalam bentuk power point
dan poster), film edukasi, buku-buku bacaan, dan perpustakaan mini.
Mencari bangunan rumah singgah, pemberian materi, pembuatan
power point (slidemateri), pembuatan perpustakaan mini, dan pemilihan
film edukasi menjadi halutama yang harus dipersiapkan. Pemutaran film
edukasi mengenai pentingnya berwirausaha mandiri yang dilaksanakan 2
kali dalam seminggu dan kemudian dilakukan evaluasi setiap 1 bulan sekali
dalam program pembelajaran.
Adapun Program dan Aktivitas Rumah Entrepreneur Anak Jalanan
meliputi:
1. Training
Pelatihan-pelatihan bisnis yang di adakan Rumah Entrepreneur
adalah berupa training tentang berwirausaha
2. Produk Galery
Anak jalanan di Rumah Entrepreneur dapat memajang produknya
di gallery yang disediakan di Rumah Entrepreneur sebagai centra
promosi.
3. Business Coaching
Bimbingan bisnis atau pendampingan baik kelompok (5-15 orang)
maupun 1 on 1 dengan menggunakan metode yang praktis
4. Toko Buku
Menyediakan buku-buku dengan tema entrepreneursip, motivasi.
5. Entrepreneur Data Center
Menyajikan informasi seputar wirausaha, profil anggota, jenis usaha, skala usaha, sumber permodalan dalam dan luar negeri, dll.
7
c. Menjual Barang Produksi Sendiri
Setelah peserta didik (anak jalanan) mendapatkan pendidikan
mengenaikewirausahaan, kemudian mereka mengaplikasikannya secara langsung
dengan cara menjual barang-barang yang telah diproduksi.
Untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan maka dilakukan beberapa
langkah kegiatan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah survey
lapangan,berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja atau Kelurahan
Balai Desa setempat dan sosialisasi program, persiapan, pelaksanaan
program dan evaluasi kegiatan.
Ada beberapa tahap dalam pelaksanaannya, meliputi :
1. Pembuatan proposal persiapan pelaksanaan PKM Pengabdian
Masyarakat.Perizinan dan koordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga
Kerja atau Kelurahan BalaiDesa setempat untuk memperlancar
pelaksanaan program sosial. Kemudian perizinan dan sosialisasi
untuk mendirikan rumah singgah.
2. Sosialisasi program kepada anak jalanan.
Memberikan penjelasan dan informasi kepada anak jalanan, tentang
bagaimana sistem pelaksanaan untuk menyelesaikan program rumah
singgah bersama pengelolaan pemberian materi enterpreneurship
mandiri.
3. Penerapan entrepreneurship mandiri dengan metode
Coaching.Penerapan langsung di lapangan dengan menjual dan
memasarkan hasil produksi dengan metode pendampingan dan
pengarahan teknis lapangan.
4. Monitoring pasca pelaksanaan PKM Pengabdian kepada
Masyarakat.Pemantauan kinerja dari output kegiatan yang telah
dilaksanakan
8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rincian Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya1 Acer X1130P 3.690.0002 Pengadaan Alat dan Bahan 2.000.0003 Lemari buku3@210.000 630.0004 Konsumsi Peserta 500.0005 Transportasi 400.0006 Karpet Moderno 160 X 210 215.0007 White board 90 X 180 170.0008 ALTEC Lansing BXR 1220 160.000 9 Buku Tulis 3 lusin@33.500,- 100.500,-10 Pulpen 3 kotak@18.000 54.000,-11 Listrik 1 bulan 50.000 250.000,-12 Air PDAM 1 bulan @20.000 100.000,- 13
1 orang pengrajin@250.000,- 250.000,-
14 Spidol board marker 3 @5000 15.000,-
15 Sapu 2@ 7500,- 15.00016 Refill ink 100 ml 25.00017 Penghapus 2@4000 8.00018 (sewa Rumah) 6 bulan 3.000.000
Total 11.587.500,-
9
4.2 Jadwal Kegiatan
No Uraian 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan kegiatan
2 Proses pembinaan karakter dan aplikasi entrepreneur
3 Kegiatan Entrepreneur
4 Monitoring
.DAFTAR PUSTAKA
Arief ,Armai .Rumah Singah Sebaga Tempat Alternative Pemberdayaan Anak Jalanan ,dalam makalah 1994
Irwano (2003). Anak yang bekerja. Jakarta: Ikatan Dokter Spesialis Anak Indonesia
Shalahuddin, O. (2000). Anak Jalanan Perempuan. Semarang; Yayasan Setara.
Shalahuddin, O. dan Prasetio, Y.D (2000). Eksploitasi Seksual terhadap Anak(Berbagai Pengalaman Penanganannya).Semarang: Yayasan Setara.
Yusuf. 2010. http://news.okezone.com/read/2010/05/17/58/333230/melirik-kondisi-kejiwaan-anak-jalanan. Diakses tanggal 11 Mei 2014.
10
11
Recommended