65
RENCANA STRATEGIS BISNIS ( RSB ) PUSKESMAS DTP MANDE KECAMATAN MANDE KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah termasuk pembangunan di bidang kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas yang selanjutnya disebut dengan Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat merupakan penanggungjawab upaya kesehatan untuk jenjang tingkat

Rsb Pkm Mande 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

r

Citation preview

Page 1: Rsb Pkm Mande 2013

RENCANA STRATEGIS BISNIS ( RSB )

PUSKESMAS DTP MANDE

KECAMATAN MANDE KABUPATEN CIANJUR

TAHUN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD

1945 alenia 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan

bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan

nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah termasuk pembangunan di bidang

kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

pembangunan nasional.

Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia

Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan

berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas yang

selanjutnya disebut dengan Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat merupakan

penanggungjawab upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Ada tiga fungsi

dasar Puskesmas yaitu pertama sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan

kesehatan, kedua sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan ketiga

sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan di wilayahnya, maka perlu

ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Dimana

dalam fungsi perencanaan tersebut, Puskesmas harus membuat Rencana Tahunan dan

Rencana Lima Tahunan (Rencana Strategis atau Renstra) meliputi rencana kegiatan,

tujuan, sasaran serta kebutuhan biaya dan penganggarannya.

Page 2: Rsb Pkm Mande 2013

Reformasi yang signifikan di bidang keuangan negara telah menyebabkan

pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran

berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan

hanya sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses

pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki,

mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang

tersedia tetap terbatas.

Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang

tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian,

instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan

menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam

pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).

Puskesmas merupakan instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga Puskesmas juga dapat

menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantive dan

admninistratif. Salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh

Puskesmas adalah adanya Rencana Strategis Bisnis (RSB).

1.2 Sejarah Berdirinya Puskesmas

Puskesmas DTP Mande berdiri pada tanggal 18 Mei 1989. Sebelumnya

Puskesmas DTP Mande berada di desa Mande, tetapi karena adanya proyek

pembangunan Waduk Cirata yang merendam sebagian desa Mande, maka lokasi

Puskesmas DTP Mande dipindahkan ke desa Jamali sampai dengan sekarang.

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis Bisnis (RSB) ini disusun dengan maksud dan tujuan adalah

sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai dokumen 5

tahunan dari unit kerja SKPD yang akan menerapkan PPK-BLUD.

Page 3: Rsb Pkm Mande 2013

2. Menjabarkan gambaran tentang kondisi Puskesmas dan sekaligus memahami arah

dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi

Puskesmas, yang mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten

Cianjur dan RPJMP Kabupaten Cianjur.

3. Tersedianya acuan bagi Puskesmas untuk perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian (P1, P2, P3) program dan kegiatan tahunan yang terkait dengan

pembiayaan baik yang bersumber dari pendapatan Puskesmas, APBD, Hibah

maupun sumber lainnya yang sah.

4. Tersedianya satu tolak ukur untuk mengukur pencapaian kinerja tahunan

Puskesmas, sesuai dengan arah kebijakan operasional BLUD.

1.4 Dasar Hukum

1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi

Pemerintah.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara.

12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

Page 4: Rsb Pkm Mande 2013

13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Badan Layanan

Umum Daerah.

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

18. Peraturan Bupati Cianjur No 03 Tahun 2009 tentang fungsi dan tata kerja unit

organisasi di lingkungan dinas kesehatan

19. Peraturan Bupati Cianjur No 13 Tahun 2010 tentang pembentukan pusat kesehatan

masyarakat ( Puskesmas ) dan laboratorium kesehatan daerah ( Labkesda )

20. Peraturan Bupati Cianjur No 14 Tahun 2010 tentang organisasi dan tata kerja

Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) pada Dinas Kesehatan

1.5 Hubungan Rencana Strategis Bisnis (RSB) Dengan Dokumen Lainnya

Puskesmas adalah merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten Cianjur, oleh karenanya RSB yang disusun harus mengacu kepada Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan Dokumen Rencana Strategi Bisnis (RSB) pada Puskesmas DTP

Mande ini terdiri dari delapan (8) bab yaitu :

Bab I

Bab II

Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang, Sejarah Berdirinya

Puskesmas, Maksud dan Tujuan, Dasar Hukum, Hubungan Rencana

Strategis Bisnis (RSB) dengan Dokumen lainnya, dan Sistematika

Penulisan.

Gambaran Umum Puskesmas, yang meliputi Kedudukan dan Fungsi

Puskesmas, Organisasi Puskesmas, Kondisi Geografis, Kondisi

Demografi, Keadaan Sumber Daya dan Tupoksi, Derajat Kesehatan,

Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Pencapaian Kinerja 2

Page 5: Rsb Pkm Mande 2013

Bab III

Bab IV

Bab V

Bab VI

Bab VII

Bab VIII

Tahun Terakhir.

Isu Strategis dan Analisa Lingkungan, yang meliputi Isu Strategis, serta

Analisa Lingkungan baik internal maupun eksternal.

Visi, Misi, dan Kebijakan, yang meliputi Visi Puskesmas DTP Mande,

Misi Puskesmas DTP Mande, Strategi dan Kebijakan dalam mencapai

visi dan misi Puskesmas.

Gambaran Rencana Lima Tahunan, yang meliputi Rencana Program,

Kegiatan dan Indikator Kinerja, dan Rencana Pencapaian Program

Lima Tahunan Puskesmas, Rencana Pembiayaan Program Lima

Tahunan Puskesmas, Penanggung Jawab Program, dan Prosedur

Pelaksanaan.

Proyeksi Keuangan Lima Tahunan, yang memuat Proyeksi Arus

Kas/Anggaran, Proyeksi Neraca dan Proyeksi Laporan Operasional/

Aktifitas.

Matriks, yang menggambarkan tentang Matriks Rencana Program Lima

Tahunan, Matriks Rencana Pembiayaan Lima Tahunan, Matriks

Proyeksi Arus Kas/Anggaran, Matriks Proyeksi Neraca, dan Matriks

Proyeksi Laporan Operasional Anggaran pada Puskesmas DTP Mande

periode Tahun 2011 – 2015.

Penutup.

BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

2.1. Kedudukan dan Fungsi Puskesmas

Bahwa dalam rangka mengoptimalkan fungsi Puskesmas dalam mendukung

penyelenggarakan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 diperlukan

adanya kebijakan dan langkah – langkah strategi yang digunakan sebagai acuan dalam

penyelenggaraan Puskesmas. Hal ini yang sesuai dengan Keputusan Menteri

Page 6: Rsb Pkm Mande 2013

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan

Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.

2.1.1 Kedudukan Puskesmas

Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem

Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kota dan Sistem Pemerintahan Daerah :

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan Puskesmas DTP Mande dalam Sistem Kesehatan Nasional

adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang

bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan

upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten

Kedudukan Puskesmas DTP Mande dalam Sistem Kesehatan Daerah

adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur

yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan

kesehatan Kabupaten Cianjur di wilayah kerja Puskesmas.

3. Sistem Pemerintahan Daerah

Kedudukan Puskesmas DTP Mande dalam Sistem Pemerintahan Daerah

adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur

yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur

bidang kesehatan di tingkat Kecamatan Mande.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande terdapat berbagai organisasi

pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh swasta seperti

praktek dokter dan praktek bidan. Kedudukan Puskesmas DTP Mande

diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama adalah sebagai

mitra. Di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande terdapat pula berbagai

bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti

Posyandu, Poskesdes dan Poskestren. Kedudukan Puskesmas DTP Mande

diantara berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya

masyarakat adalah sebagai Pembina.

2.1.1 Fungsi Puskesmas

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Page 7: Rsb Pkm Mande 2013

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk masyarakat dan

dunia usaha di wilayah kerja, sehingga berwawasan serta mendukung

pembangunan kesehatan. Disamping itu juga aktif memantau dan

melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap pembangunan

di wilayah kerjanya dengan mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas berupaya agar perorangan, keluarga dan masyarakat termasuk

dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri

sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam

memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan,

serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan

program kesehatan.

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, yang

meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan yang bersifat pribadi (Private goods) dengan tujuan utama

menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa

mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Jenis

pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan rawat inap.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan yang bersifat public (Public goods) dengan tujuan utama

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit

tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan,

jenis pelayanan tersebut adalah promosi kesehatan, pemberantasan

penyakit, perbaikan gizi, KIA dan KB, Kesehatan jiwa, Usaha

Kesehatan Sekolah dan lainnya.

Page 8: Rsb Pkm Mande 2013

2.2. Organisasi Puskesmas

Struktur organisasi dari Puskesmas DTP Mande terdiri dari Kepala dan

Kasubbag Tata Usaha. Namun dalam pertemuan yang membahas tentang pola tata

kelola sebagai persiapan menuju Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (PPK BLUD) pada hari selasa tanggal 10 September 2013 di aula Dinas

Kesehatan Kabupaten Cianjur, disepakati bahwa struktur organisasi Puskesmas DTP

Mande adalah sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas.

2. Kepala Tata Usaha.

a. Subbag Umum dan Kepegawaian.

b. Subbag Keuangan dan Aset.

c. Subbag Perencanaan dan Monitoring

3. Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.

a. Sub Koordinator Promkes (Promosi Kesehatan).

b. Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan .

c. Sub Koordinator Kesehatan Ibu, Anak, dan KB.

d. Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM).

e. Sub Koordinator Gizi.

f. Sub Koordinator Pengobatan.

4. Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.

a. Sub Koordinator Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).

b. Sub Koordinator Upaya Kesehatan Khusus.

1) Upaya Kesehatan Olahraga

2) Upaya Kesehatan Jiwa

3) Upaya Kesehatan Indra

4) Upaya Kesehatan Kerja

c. Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut.

d. Sub Koordinator Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).

5. Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.

a. Sub Koordinator Farmasi.

b. Sub Koordinator SP2TP.

c. Sub Koordinator Laboratorium Sederhana.

6. Koordinator Jejaring Pelayanan.

Page 9: Rsb Pkm Mande 2013

a. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu & Pos Kesehatan Desa Murnisari

b. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu & Pos Kesehatan Desa Ciandam

c. Sub Koordinator Pos Kesehatan Desa Mande

d. Sub Koordinator Pos Kesehatan Desa Mulyasari

e. Sub Koordinator Pos Kesehatan Desa Leuwikoja

f. Sub Koordinator Pos Kesehatan Desa Kutawaringin

2.3. Kondisi Geografi

Puskesmas DTP Mande adalah Puskesmas yang termasuk ke dalam wilayah

Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur yang terletak pada ketinggian ±280 meter dari

permukaan laut. Luas wilayah kerja Puskesmas DTP Mande 5.016,309 Ha. Dengan

jarak terjauh dari desa ke Puskesmas sekitar ± 20 km. Jarak dari Puskesmas ke kota

Kabupaten ± 12 km.

Puskesmas DTP Mande memiliki luas bangunan 839,6 m2. dan dilengkapi 4

buah rumah dinas, yang diperuntukkan bagi dokter, dokter gigi, bidan dan perawat.

Puskesmas DTP Mande memiliki 2 Puskesmas Pembantu yang terletak di desa

Murnisari dan desa Ciandam. Juga memiliki 6 Poskesdes yang terletak di desa

Murnisari, Ciandam, Mande, Mulyasari, Leuwikoja dan Kutawaringin. Batas wilayah

kerja Puskesmas DTP Mande sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cikalongkulon dan Sukaresmi

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Karangtengah dan Sukaluyu

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cugenang dan Sukaresmi

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung

Puskesmas DTP Mande mempunyai 7 desa binaan yaitu : Desa Jamali,

Murnisari, Ciandam, Mulyasari, Mande, Leuwikoja, dan Desa Kutawaringin.

Masing – masing desa mempunyai posyandu binaan dapat dilihat dalam

tabel dibawah ini:

Page 10: Rsb Pkm Mande 2013

NO NAMA DESA POSYANDU TIPOLOGI

LUAS

WILAYAH

(Ha)

RT RW

1. Jamali 12 Swadaya 833,07743 9

2. Murnisari 7 Swadaya791,528 15 2

3. Ciandam6

Swadaya799,250 27 6

4. Mulyasari7

Swadaya523,950 20 4

5. Mande7

Swadaya292,170 17 3

6. Leuwikoja5

Swadaya798,086 10 2

7. Kutawaringin6

Swadaya978,250 21 6

Jarak dari Desa/ Kelurahan ke Puskesmas :

Jarak

Terjauh ke

Rata-Rata Waktu

Tempuh ke PKM

Page 11: Rsb Pkm Mande 2013

No Nama Desa Puskesmas

(Km)

(Menit)Kondisi Keterjangkauan

Desa

Roda 2 Roda 4 Roda 2 Roda 4 Jalan

1. Jamali 1 10 10 √ √ Mudah

2. Murnisari 10 45 60 √ √ Mudah

3. Ciandam 4 20 30 √ √ Mudah

4. Mulyasari 5 20 30 √ √ Mudah

5.Mande 15 60 75 √ √ Agak

sulit

6. Leuwikoja 7 30 45 √ √ Mudah

7.Kutawaringin 20 70 90 √ √ Agak

sulit

Sarana jalan belum semua desa diaspal. Desa terjauh dari puskesmas yaitu

Desa Kutawaringin dengan jarak ±20 km. Setiap desa dapat ditempuh dengan

kendaraan beroda empat maupun beroda dua.

Puskesmas DTP Mande adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten Cianjur yang memiliki pelayanan umum, pelayanan gigi dan mulut,

pelayanan KIA-KB, pelayanan PONED, Pelayanan UGD 24 jam, pelayanan tumbuh

kembang, pelayanan lansia dan pelayanan farmasi. Program pembangunan kesehatan

yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan

hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan.

2.4. Kondisi Demografi

Page 12: Rsb Pkm Mande 2013

Jumlah Penduduk di wilayah Puskesmas DTP Mande sebanyak 34.314

jiwa dengan jumlah pria 17.068 jiwa dan wanita 17.250 jiwa. Jumlah Kepala

Keluarga (KK) sebanyak 8.462 dengan rata-rata jiwa dalam KK 4 sehingga

didapat kepadatan penduduk/ km2 yaitu 7 jiwa per kilometer persegi.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas DTP Mande

tahun 2013

No. Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Jamali 5.600 5.431 11.031

2. Murnisari 1.742 1.606 3.348

3. Ciandam 2.761 2.913 5.674

4. Mulyasari 2.005 2.533 4.538

5. Mande 2.201 2.104 4.305

6. Leuwikoja 936 891 1.827

7. Kutawaringin 1.823 1.773 3.596

JUMLAH 17.068 17.250 34.314

Adapun Jumlah Bayi sebanyak 753 jiwa, Jumlah Balita 2.865 jiwa,

Jumlah Neonatus 751 jiwa, Jumlah Bumil 799 jiwa, Jumlah Bulin 799 jiwa,

Jumlah Pasangan Usia Subur 7.317 dengan KB aktif 5.683 dan Tanpa KB 1.634.

(Sumber data : Laporan Tahunan Puskesmas tahun 2012)

1. Sosio Ekonomi

Page 13: Rsb Pkm Mande 2013

Pada umumnya penduduk di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande

bekerja sebagai petani karena luasnya lahan pertanian. Adapun pekerjaan

penduduk adalah sbb: Petani 20.102 jiwa, Pedagang 2.428 jiwa, Buruh 5.292

jiwa, PNS 201 jiwa. Jumlah penduduk miskin 21.213 jiwa.

2. Sarana

Terdapat sarana ibadah berupa masjid sebanyak 86 buah, serta sarana

pendidikan berupa TK 1 buah, SD/MI 27 buah, SMP 5 buah, SMA/SMK 0 buah,

pontren 11 buah

Pendududuk di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande berjumlah 34.314 jiwa,

dan jumlah penduduk miskin yang dilayani 4.540 jiwa, peserta Jamkesmas 21.213

jiwa. Adanya kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap Puskesmas DTP Mande,

merupakan salah satu potensi penting dalam pengembangan Puskesmas DTP Mande,

setelah nantinya menjadi BLUD. Saat ini mulai ditingkatkan kerjasama lintas sektor,

sehingga dapat memperkuat potensi-potensi yang telah ada.

2.5. Keadaan Sumber Daya

2.5.1 Tenaga

Jumlah sumber daya manusia di Puskesmas DTP Mande tahun 2013 adalah

sebanyak 59 orang yang terdiri dari :

2.5.1.1 Kepala Puskesmas :

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam

merumuskan kebijakan umum dan teknis bidang pelayanan kesehatan,

memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi, mengevaluasi dan

mengendalikan kegiatan di Puskesmas DTP Mande, membuat Rencana

Strategis, Rencana Kerja dan Akuntabilitas Kinerja Puskesmas DTP

Mande dalam rangka pelaksanaan tugas.

Menetapkan pengaturan internal, mengadakan

koordinasi/kerjasama dengan dinas/instansi/lembaga terkait lainnya

untuk kepentingan pelaksanaan tugas, membina dan memotivasi

seluruh pegawai, dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja,

mengkaji dan menyiapkan bahan penetapan kebijakan Kepala Dinas

Kesehatan di bidang pelayanan kesehatan, membimbing,

Page 14: Rsb Pkm Mande 2013

mengendalikan, dan memonitor pelaksanaan pelayanan kesehatan,

menyelenggarakan pembinaan teknis pelayanan Puskesmas dan

memberikan pelayanan kepada masyarakat, melaksanakan konsultasi

dan/atau mengadakan penelitian untuk pelayanan kesehatan,

memberikan saran dan pendapat yang berhubungan dengan kebijakan

bidang pelayanan kesehatan yang akan ditetapkan oleh Kepala Dinas

Kesehatan, mempertanggung jawabkan tugas Puskesmas DTP Mande

secara operasional kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui

Sekretaris Dinas Kesehatan, mempertanggung jawabkan tugas

Puskesmas DTP Mande secara administratif kepada Kepala Dinas

Kesehatan melalui Sekretaris Dinas Kesehatan dan melaksanakan

tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan. Dalam

melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas dibantu oleh KaSubbag TU,

dan Bendahara

2.5.1.2 Ka. Subbag, TU :

Mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada

Kepala Puskesmas dalam hal penyusunan rencana kerja bagian umum

dan keuangan, pemberian pelayanan dan pengelolaan administrasi

umum, perlengkapan, kepegawaian, perencanaan dan keuangan,

penyediaan dan pengelolaan data untuk penyusunan rencana strategis,

rencana kerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja, penyusunan

anggaran dan peñata usahaan keuangan, pengumpulan peraturan-

peraturan Puskesmas, penyelenggaraan pengadaan, pemeliharaan dan

pengelolaan perlengkapan barang inventaris, pembinaan dan

pengendalian di bidang administrasi umum, perlengkapan,

kepegawaian, perencanaan dan keuangan, penyelenggaraan dan

pengelolaan system informasi keuangan, pengelolaan kebersihan,

keamanan.

Ketertiban, pengkoordinasian dan pengendalian pengelolaan

kesekretariatan dan aspek hukum, pengkoordinasian dan pengendalian

implementasi system informasi dan manajemen, pemonitoran evaluasi,

dan pelaporan pelaksanaan tugas, pengkoordinasian dan konsultasi

dengan dinas/instansi terkait untuk kelancaran dalam pelaksanaan tugas

Page 15: Rsb Pkm Mande 2013

di lingkungan Puskesmas DTP Mande dan pelaksanaan tugas lain yang

diberikan atasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dibantu oleh : Bagian Umum, Bendahara, Tenaga Fungsional yang

berkompeten.

2.5.1.3 Bendahara :

Mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada

Kepala Puskesmas dalam hal : penyiapan bahan rencana kerja anggaran

keuangan, pelaksanaan pengendalian pengelolaan keuangan,

penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan, pengamanan uang

kas, tanda bukti brankas, dan surat-surat berharga, penyelenggaraan

sistem informasi manajemen keuangan di Puskesmas dan pelaksanaan

tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2.5.1.4 Tenaga Fungsional

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan

Puskesmas DTP Mande secara profesional sesuai dengan kebutuhan,

dalam melaksanakan tugas pokoknya bertanggung jawab kepada

Kepala Puskesmas, terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan

Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan

bidang dan keahliannya. Setiap kelompok sebagaimana dimaksud

dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara

tenaga fungsional yang ada di lingkungan Puskesmas DTP Mande.

Jumlah, jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud

diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku..

Dokter umum : 2 orang

Dokter Gigi : 1 orang

Perawat : S.1 Kep 1 orang, D.III Kep 11 orang, D I 3 orang

Perawat Gigi : 1 orang

Bidan : D.IV Kebidanan 1 orang, D.III Kebidanan 24 orang

SKM : S.1 Promkes 0 orang

Pelaksana Kesling : 0 orang

Page 16: Rsb Pkm Mande 2013

Pelaksana Gizi : 1 orang

Pelaksana Laboratorium : 1 orang

Pelaksana Apotek : 1 orang

2.5.1.5 Bagian Umum : 3 orang

2.5.2 Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah

Puskesmas DTP Mande adalah Puskesmas dengan jejaring pelayanan

pemerintah terdiri dari 2 Puskesmas Pembantu.

2.5.3 Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta.

Sebagai mitra pelayanan kesehatan terdiri dari 1 dokter praktek swasta dan

3 bidan praktek swasta.

2.5.4 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

Sesuai dengan kedudukannya, Puskesmas DTP Mande membina Upaya

Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 50 Posyandu

yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande dengan jumlah kader

posyandu sebanyak 204 orang.

2.5.5 Dana

Kegiatan operasional Puskesmas DTP Mande ditunjang dengan pendanaan

yang bersumber dari Operasional, BOK, Jamkesmas, Jampersal, Askes dan

Sumber lain lain yang sah.

2.6. Derajat Kesehatan

Derajat Kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande

Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur tahun 2012 semakin membaik jumlah Kematian

Bayi 4 orang dan jumlah kematian ibu 1 orang

2.7. Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas

Untuk mencapai upaya pembangunan kesehatan melalui Puskesmas, maka

Puskesmas DTP Mande bertangungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya merupakan pelayanan

kesehatan tingkat pertama, yang terdiri dari :

Page 17: Rsb Pkm Mande 2013

2.7.1 Upaya Kesehatan Wajib

Upaya Kesehatan Wajib adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen

nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus

diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya

kesehatan wajib di Puskesmas DTP Mande meliputi :

a. Upaya Promosi Kesehatan.

b. Upaya Kesehatan lingkungan.

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.

d. Upaya Perbaiki Gizi Masyarakat.

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.

f. Upaya Pengobatan Dasar.

2.7.2 Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan

permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan

dengan kemampuan Puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan yang ada di

Puskesmas DTP Mande meliputi :

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Olah Raga

c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

d. Upaya Kesehatan Kerja

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

f. Upaya Kesehatan Jiwa

g. Upaya Kesehatan Mata

h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

2.8. Pencapaian Kinerja Dua Tahun Terakhir

Page 18: Rsb Pkm Mande 2013

Hasil pencapaian kinerja Puskesmas DTP Mande dapat diukur dari pencapaian

kinerja kegiatan tahun 2011 dan 2012, yang diperbandingkan dengan target dari

indikator kinerja Indonesia Sehat 2015 dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas

Kesehatan Kabupaten Cianjur adalah sebagai berikut :

INDIKATOR/KEGIATAN PROGRAM

TARGET2015

PENCAPAIAN2011 2012

A. DERAJAT KESEHATAN1. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 26 7,9 5,312. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 226 132,1 132,13. Umur rata-rata harapan hidup 72,4 - -

B. KESEHATAN IBU, ANAK, KB1. Kunjungan ibu hamil K-1 100 100 1002. Kunjungan ibu hamil K-4 90 95,24 96,93. DO K1-K4 < 10 4,76 3,14. Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil 20 205. Ibu Hamil Risti yang dirujuk 1006. Kunjungan Neonatus 80 100 98,77. Persalinan oleh tenaga kesehatan 95 82,44 90,968. Kunjungan Bayi 90 100 1009. BBLR yang ditangani 100 100 10010. Peserta KB Baru 80 45,611. Peserta KB Aktif 70 77,7

C. IMUNISASI1. Imunisasi bayi HB-0 90 93 932. Imunisasi bayi BCG 98 100 1003. Imunisasi bayi HB-DPT 1 95 99,5 99,64. Imunisasi bayi HB-DPT 3 98 97 98,55. Imunisasi bayi Polio-4 90 96,5 99,56. Imunisasi bayi Campak 90 95,5 997. HB-DPT1 – Campak DO < 10 - -8. Desa Kelurahan UCI 100 100 1009. BIAS SD Campak Kelas 1 100 99 99,3410. BIAS SD DT kls 1, TT kls 2 & 3 100 97,88 98,7311. Kejadian KIPI 100 0 0

D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT1. Balita terdaftar di posyandu dan mempunyai KMS (K/S) 90 94,95 1002. Balita datang nimbang ke Posyandu 1 bulan sekali (D/S) 80 84,78 903. Balita yang naik beratbadannya setiap bulan di

Posyandu (N/D)75 82,58 83,73

4. Balita yang BB nya berada dibawah garis merah (BGM) < 15 2,16 2,85. Balita Gizi kurang ditangani 100 100 1006. Balita Gizi buruk ditangani 100 100 1007. Balita yang mendapat Vit A dosis tinggi 2 kali setahun 100 99,18 99,478. Keluarga Sadar Gizi 1009. Ibu hamil yang diukur LILA nya 100 100 10010. Ibu hamil KEK yang ditangani 100 100 100

Page 19: Rsb Pkm Mande 2013

11. Ibu Nifas yang mendapat Vit A 100 100 99,3412. Ibu hamil minum tablet besi 90 tab 90 98,37 10013. PMT Pemulihan Balita kurang gizi dari keluarga

miskin (Maskin)100 100 100

E. PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2PM) 1. Desa /Kelurahan yang mengalami KLB tetangani < 24

jam100 100 100

2. Desa/Kelurahan bebas rawan gizi 80 100 1003. AFP rate per 100.000 penduduk umur < 15 th >1 0 04. Penemuan suspek TB Paru 805. Penemuan BTA + TB Paru 100 97,2 1056. Kesembuhan TB Paru BTA + 85 55,5 39,477. Pemeriksa Kontak serumah penderita TB Paru BTA + 100 100 1008. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS 100 - -9. Penderita DBD yang ditangani 100 100 10010. Balita dengan diare yang ditangani 100 100 10011. Infeksi menular seksual diobati 100 - -

F. KESEHATAN LINGKUNGAN1. Institusi dibina 70 552. Rumah bangunan bebas jentik nyamuk aedes 95 88,073. Tempat umum (TTU/TPM) diawasi 85 254. TTU/TPM yang memenuhi syarat 85 705. Sarana air bersih perkotaan 100 846. Jamban keluarga perkotaan 93 687. SPAL perkotaan 93 658. Adanya unit klinik sanitasi Kesmas 1 0 0

G. PROMOSI KESEHATAN1. Rumah tangga sehat (PHBS) 65 51,4 14,92. Bayi dengan ASI Eksklusif 80 67,56 74,243. Desa dengan garam yang beryodium baik 90 92,39 98,874. Posyandu dengan PURNAMA 40 4,085. Penyuluhan P3 NAPSA 15 0 06. Masyarakat dengan JPK pra bayar 65 3,48 3,387. Masyarakat miskin dengan JPK 100 100 100

H. PENGOBATAN DASAR1. Utilisasi rawat jalan 15 54,01 52,87

I. USAHA KESEHATAN SEKOLAH1. Penjaringan siswa SD kls 1,TK Baru 100 56 63,22. Penjaringan siswa kls 1 SMP, SMU/SMK baru 100 100 100

J. KESEHATAN USIA LANJUT1. Pelayanan usia lanjut 70 50 602. Kesmas santun lansia 100 1003. Desa dengan Posyandu Lansia 90 100

K. KESEHATAN JIWA1. Pelayanan gangguan jiwa di Kesmas 15 - -

L. PERAWATAN KESEHATAN1. Perkesmas Ibu hamil risti 100 100 1002. Perkesmas Neonatal risti 100 100 100

Page 20: Rsb Pkm Mande 2013

3. Perkesmas Balita risti 100 100 1004. Perkesmas Penderita TB Paru BTA+ 100 100 100

M. KESEHATAN MULUT & GIGI1. Utilisasi pelayanan gigi & mulut 85 8,5 7,082. Ibu hamil dengan pelayanan gigi & mulut yang ANC di

Kesmas80 3,75 3,1

3. Kelurahan binaan UKGMD 3 5 44. Ratio penambalan dan pencabutan 1 : 1 2 : 1,5 1 : 2

N. KESEHATAN MATA1. Screaning penderita 10 33 1042. Penemuan mata katarak 10 11 103. Penderita katarak tertangani 80 9,1 40

O. KESEHATAN KERJA1. Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal 80 - -

P. REGISTRASI RAWAT JALAN1. Pendaftaran rawat jalan di Kesmas dengan SIK 100 100 1002. Pengelolaan Rekam Medik 100 100 100

Q. FARMASI1. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 90 75 802. Ketersediaan Essential 100 80 853. Ketersediaan Obat generic 100 90 95

R. LABORATORIUM1. Pelayanan Laboratorium sederhana 100 70 75

S. PENCATATAN & PELAPORAN1. Keterpaduan laporan (SP2TP) 100 100 1002. Ketepatan pengiriman laporan 100 100 100

T. PENGELOLAAN LIMBAH1. Kelola limbah medis sesuai standar 100 - -2. Kelola limbah non medis sesuai standar 100 - -

BAB III

ISU STRATEGIS DAN ANALISA LINGKUNGAN

Page 21: Rsb Pkm Mande 2013

3.1 Isu Strategis

1. Kesehatan merupakan hak asasi manusia belum sepenuhnya di jadikan investasi

dalam pengembangan bangsa.

2. Belum optimalnya arah pembangunan menuju Indonesia sehat dengan beberapa

indikator yaitu :

a. Lingkungan yang sehat belum sepenuhnya mendukung kehidupan setiap orang.

b. Masih banyak masyarakat belum berperilakau hidup bersih dan sehat.

c. Akses terhadap kesehatan yang bermutu masih kurang.

3. Derajat kesehatan masih jauh dari harapan yang mana masih tingginya angka

kematian ibu, kematian bayi dan rendahnya usia harapan hidup.

4. Adanya beban ganda dalam penanggulangan penyakit yaitu belum tuntasnya

masalah penyakit menular dan tidak menular muncul penyakit menular baru

seperti flu burung, dan lain-lainnya.

5. Banyaknya faktor yang berpengaruh yang berdampak terhadap pembangunan

kesehatan seperti krisis ekonomi, social, budaya, perilaku tidak sehat, kurang

peduli terhadap kesehatan.

6. Kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan manusia perlu ditingkatkan baik

kompetensi maupun ratio penempatannya di masing – masing Puskesmas.

7. Minimnya anggaran untuk menunjang operasional kegiatan Puskesmas yang

tersedia dari Pemerintah Daerah sehingga sangat berpengaruh terhadap mutu

pelayanan.

8. Sistem pengelolaan keuangan dengan mekanisme APBD berpengaruh terhadap

azas kemanfaatan, baik terhadap pemberi pelayanan maupun yang menerima

pelayanan.

3.2 Analisa Lingkungan

Untuk mencapai visi dan misi Puskesmas diperlukan kajian strategis dengan

analisa – analisa baik lingkungan internal maupun eksternal dan sejauh mana

pengaruhnya terhadap pencapaian kinerja Puskesmas.

3.2.1 Faktor Internal : Kekuatan (Strenghts)

Page 22: Rsb Pkm Mande 2013

a. Kedudukan Puskesmas yang jelas, baik dalam Sistem Kesehatan Nasional

maupun dalam Sistem Kesehatan Kab.Cianjur.

b. Lokasi Puskesmas Strategis

c. Geografi wilayah kerja terjangkau.

d. Adanya dasar hukum sebagai landasan kerja (Peraturan daerah, Peraturan

Menteri, atau Prosedur tetap).

e. Adanya uraian tegas dan tupoksi yang jelas.

f. Komitmen petugas yang tinggi untuk peningkatan kinerja.

3.2.2 Faktor Internal : Kelemahan (Weaknesses)

a. Motivasi dan Kompetensi tenaga belum memadai.

b. Jumlah SDM yang belum memadai

c. Kepatuhan terhadap SOP belum optimal

d. Pencapaian target kinerja untuk semua program belum merata.

e. Performance fisik rawat jalan kurang.

f. Marketing & Public Relation belum Profesional

g. Managemen perencanaan masih Top Down.

h. Managemen keuangan masih pola Tradisional.

i. Dukungan biaya/dana APBD yang belum mencukupi.

j. Pengembangan karir staf belum proposional

k. Sistem informasi Kesehatan yang berbasis Komputer belum optimal.

l. Koordinasi Lintas Program belum optimal.

m. Sistem reward maupun punishment belum terukur sesuai standar

(Remunerasi).

3.2.3 Faktor Eksternal : Peluang (opportunities)

a. Adanya komitmen yang tinggi dari Pimpinan (Stake holders) untuk

pembangunan kesehatan.

b. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan baik untuk masyarakat miskin

maupun masyarakat umum non maskin dari pemegang kebijakan baik

tingkat Pusat dan Daerah.

c. Adanya Dasar Hukum untuk menuju sistem manajemen keuangan modern

(PPK-BLUD) yaitu Permendagri No. 61 Tahun 2007

Page 23: Rsb Pkm Mande 2013

d. Tingginya tuntutan masyarakat akan hak pelayanan kesehatan yang

bermutu.

3.2.4 Faktor Eksternal : Ancaman (Threats)

a. Masih terjadinya krisis multi dimensi.

b. Dampak globalisasi mendukung rivalisasi yang tidak sehat.

c. Perilaku masyarakat terhadap lingkungan yang sehat belum optimal.

d. Berubahnya pola penyakit baik yang menular maupun yang tidak menular.

3.3. Rumusan Perubahan, Kecenderungan masa depan yang berpengaruh pada

Tupoksi .

3.3.1. Peningkatan kapasitas sarana fisik bangunan / peralatan medis, mengikuti trend

IPTEKDOK dan Bio etiko medikolegal.

3.3.2. Kompetensi tenaga administrasi masih rendah sehingga dikhawatirkan

pembebanan kerja untuk tenaga kompeten cenderung meningkat

3.4. Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan (untuk lebih

efesien dan efektif).

3.5.1. Internal

3.5.1.1. Prioritas kebutuhan unit yang dapat disediakan tepat waktu dengan

mengoptimalkan peran Unit Pengadaan Barang dan jasa (UPBJ)

3.5.1.2. Membudayakan hemat pemakaian listrik dan air

3.5.1.3. Optimalisasi kapasitas sarana dan prasarana yang lebih cost effective

3.5.2. Eksternal

3.5.2.1. Prioritas pembayaran sesuai jatuh tempo melalui layanan cash on delivery

melalui kas Bank Jabar Banten di Puskesmas.

BAB IV

VISI, MISI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Page 24: Rsb Pkm Mande 2013

4.1 Visi Puskesmas DTP Mande

Visi Puskesmas DTP Mande digali dari semangat yang melandasi

kebersamaan dalam mencapai cita-cita organisasi. Adapun Visi tersebut adalah

“Puskesmas DTP Mande sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar terdepan di

Kecamatan Mande”

4.2 Misi Puskesmas DTP Mande :

1. Menyelenggarakan dan menjamin pelayanan kesehatan yang merata,

terjangkau dan bermutu

2. Menjalin kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

3. Meningkatkan sumber daya kesehatan

4. Mewujudkan lingkungan sehat serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

5. Menciptakan tertib administrasi dan keuangan

4.3 Strategi

Puskesmas DTP Mande sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat

di wilayah kerja Kecamatan Mande, berdasarkan visi dan misinya mempunyai strategi

dalam periode 2013-2018 sebagai berikut :

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik dari aspek Quality of care maupun

Quality of service.

2. Peningkatan sarana dan prasarana termasuk obat-obatan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

3. Memperdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat untuk berperan aktif dalam

penyelenggaraan setiap upaya kesehatan Puskesmas.

4. Meningkatkan keterpaduan (program dan sektoral) untuk mengatasi keterbatasan

sumber daya untuk memperoleh hasil yang optimal.

5. Meningkatkan upaya rujukan baik rujukan kesehatan perorangan maupun rujukan

kesehatan masyarakat.

6. Peningkatan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK).

7. Peningkatan Pembiayaan kesehatan dan Mekanisme Pengelolaannya.

Page 25: Rsb Pkm Mande 2013

Dalam melaksanakan strategi tersebut ada beberapa faktor sebagai kunci penentu

keberhasilan dalam melaksanakan visi dan misi Puskesmas yaitu :

1. Komitmen untuk menumbuhkan dan membudayakan prinsip – prinsip dalam

pemberian pelayanan yang fokus pada pelanggan.

2. Peningkatan professional SDM.

3. Pengembangan sarana prasarana.

4. Pengembangan jenis dan cakupan pelayanan.

5. Peningkatan pemasaran pelayanan Puskesmas.

6. Pelayanan kesehatan bermutu dan unggul.

7. Komitmen tinggi, itikad moral, disiplin tinggi dalam mewujudkan kepuasan

pasien.

8. Tarif sesuai dengan unit cost.

9. Pengembangan standar operasional pelayanan.

10. Pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.

11. Standar pembagian jasa pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai.

12. Pengembangan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga.

BAB V

Page 26: Rsb Pkm Mande 2013

GAMBARAN RENCANA LIMA TAHUNAN

5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja

Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

(Comprehensive Health Care Services) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas DTP Mande, dilaksanakan beberapa upaya kesehatan sebagai program

kerja (ada sekitar 15 program kerja) sesuai dengan tujuan, kegiatan pokok dan

indikator kinerjanya yaitu :

5.1.1 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

a. Tujuan

1) Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian kesakitan (morbidity)

di kalangan ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyusui.

2) Meningkatkan derajat kesehatan anak.

b. Kegiatan pokok

1) Memeriksa kesehatan ibu hamil (ANC).

2) Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak balita.

3) Memberikan KIE tentang makanan, status gizi, dan mikronutrien

lainnya bagi ibu dan balita, terutama pemberian ASI Eksklusif pada

bayi kurang dari 6 bulan.

4) Memberikan pelayan KB kepada Pasangan Usia Subur (PUS).

5) Meningkatkan upaya rujukan bagi ibu dan balita risiko tinggi.

6) Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa

nifas.

7) Klinik Tumbang

8) Pemeriksaan Pra Nikah (MCU)

c. Indikator kinerja

1) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi.

2) Persentase cakupan K4 ibu hamil.

3) Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.

4) Persentase kunjungan neonatus.

5) Persentase cakupan kunjungan bayi.

Page 27: Rsb Pkm Mande 2013

6) Persentase penanganan Ibu dan balita risiko tinggi.

5.1.2 Program Keluarga Berencana (KB)

a. Tujuan

1) Menurunkan angka kelahiran.

2) Meningkatkan kesehatan ibu sehingga terwujud Norma Keluarga

Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

b. Kegiatan pokok

1) Kegiatan Penyuluhan KB.

2) Menyediakan pelayanan alkon termasuk pelayanan efek samping KB.

3) Klinik KB Lingkaran Biru

c. Indikator kinerja

1) Persentase cakupan peserta KB baru.

2) Persentase cakupan peserta KB aktif.

3) Persentase cakupan kejadian komplikasi KB.

4) Persentase cakupan kegagalan KB.

5) Persentase cakupan kejadian Drop Out KB.

6) Persentase cakupan PUS maskin ber KB.

7) Persentase cakupan PUS 4 T ber KB.

8) Persentase cakupan PUS dengan penyakit kronis ber KB.

9) Persentase cakupan ibu pasca bersalin/Abortus ber KB.

5.1.3 Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

a. Tujuan

1) Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin.

2) Menangani sesuai standar penyakit menular.

b. Kegiatan pokok

1) Surveilans Epidemiologi.

2) Imunisasi dasar bayi dan anak sekolah (BIAS).

3) Menyediakan Balai Imunisasi di luar imunisasi dasar yang berkualitas

4) Pemberantasan DBD dengan foging.

c. Indikator kinerja

Page 28: Rsb Pkm Mande 2013

1) Persentase cakupan AFP (Acute Flacid Paralisys).

2) Persentase cakupan CBS (Case Based Surveylans) campak.

3) Persentase cakupan ACD (Active Case Detection) dan PCD (Pasive

Case Detection).

4) Menurunnya angka kesakitan demam berdarah.

5) Persentase penemuan kasus dan angka kesembuhan.

6) Persentase kepadatan jentik pada masing-masing kelurahan.

7) Persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child Imunization).

8) Persentase desa mengalami KLB yang ditangani < 24 Jam.

9) Persentase anak sekolah kelas 1 SD mendapatkan imunisasi booster

campak, DT, kelas 2-3 Booster Td.

5.1.4 Program Peningkatan Gizi

a. Tujuan

Meningkatkan status gizi masyarakat melalui pemantauan status gizi (ibu

hamil, balita).

b. Kegiatan pokok

1) Penimbangan balita di puskesmas dan posyandu (SKDN).

2) Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu hamil.

3) Pemeriksaan HB pada ibu hamil.

4) Pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan maupun penyuluhan

pada balita gangguan status gizi dan ibu hamil KEK.

5) Memberikan penyuluhan gizi.

6) Pemberian Vitamin A dosis tinggi pada balita dan ibu nifas.

7) Pemberian tablet besi pada ibu hamil.

8) Pemberian obat cacing pada anak sekolah SD yang risiko tinggi.

c. Indikator kinerja

1) Persentase balita yang dating setiap bulan nimbang di posyandu.

2) Persentase balita yang naik berat badannya setiap bulan di posyandu.

3) Ibu hamil yang anemia tidak lebih dari 5%.

4) Balita dengan status gizi kurang dan buruk tertangani dengan PMT

pemulihan.

5) Persentase ibu hamil yang diukur LILA nya.

Page 29: Rsb Pkm Mande 2013

6) Ibu Hamil KEK tertangani dengan PMT pemulihan.

7) Persentase balita mendapatkan VIT A dosis tinggi 2 kali setahun.

8) Persentase ibu nifas dapat Vit A dosis tinggi.

9) Persentase ibu hamil dapat tablet besi 90 tablet.

10) Persentase pemberian ASI Eksklusif

11) Persentase anak SD yang resiko tinggi dapat obat cacing 6 bulan sekali.

5.1.5 Program Kesehatan Lingkungan

a. Tujuan

Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan,

sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko

timbulnya penyakit menular di masyarakat.

b. Kegiatan pokok

1) Penyuluhan tentang pemanfaatan jamban keluarga yang sehat.

2) Penyuluhan tentang pemanfaatan sarana air bersih yang sehat.

3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air dan lingkungan.

4) Pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU).

5) Penyuluhan tentang system pembuangan air limbah (SPAL).

6) Pembinaan usaha makanan dan minuman (Izin PIRT)

c. Indikator kinerja

1) Persentase rumah tangga (RT) yang memiliki dan memanfaatkan

jamban sehat.

2) Persentase rumah tangga yang mengakses air bersih yang sehat.

3) Tidak adanya air bersih dan lingkungan yang berisiko/risiko rendah

berdasarkan hasil sampel laboratorium.

4) Persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan.

5) Persentase rumah tangga yang memiliki SPAL.

6) Persentase desa bebas jentik nyamuk Aedes.

5.1.6 Program Pengobatan

a. Tujuan

1) Memberikan pengobatan kepada masyarakat.

2) Memberikan perawatan kepada masyarakat.

b. Kegiatan pokok

Page 30: Rsb Pkm Mande 2013

1) Menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan rawat jalan.

2) Melaksanakan pelayanan Gawat darurat.

3) Melakukan Upaya rujukan penderita ke unit pelayanan kesehatan

tingkat lanjutan (RSUD, RSUP, RS Swasta).

c. Indikator kinerja

1) Persentase utilisasi pengobatan rawat jalan.

2) Persentase pelayanan UGD.

3) Terlaksananya upaya rujukan sesuai standar.

5.1.7 Program Promosi Kesehatan (Promkes)

a. Tujuan

1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan melalui

penyuluhan kesehatan.

2) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) untuk tatanan rumah tangga, sekolah, dan institusi.

b. Kegiatan pokok

1) Melakukan penyuluhan terintegrasi, secara berkala kepada perorangan,

kelompok potensial dengan metode ceramah, dan demontrasi dengan

memakai media.

2) Melakukan survey PHBS pada tatanan rumahtangga, sekolah, dan

institusi.

c. Indikator kinerja

1) Persentase Bayi dengan ASI Eksklusif.

2) Persentase Keluarga sadar gizi.

3) Persentase desa baik pemanfaatan garam beryodium.

4) Persentase masyarakat yang berPHBS.

5) Persentase penyuluhan dengan materi NAPZA.

6) Persentase masyarakat yang mempunyai jaminan kesehatan.

5.1.8 Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

a. Tujuan

Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.

b. Kegiatan pokok

Page 31: Rsb Pkm Mande 2013

1) Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak baru masuk sekolah

2) Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala pada anak sekolah.

3) Melakukan Medical Check Up (MCU) pada anak sekolah

4) Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (Air Bersih,Jamban,

Bak sampah).

5) Pendidikan kesehatan tentang kebersihan perorangan, kesehatan gigi,

kesehatan lingkungan (Dokter Kecil & KKR).

6) Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (UKGS) di sekolah.

7) Melaksanakan pemantauan status gizi anak sekolah.

8) Klinik Perawatan gigi anak sekolah

c. Indikator kinerja

1) Persentase penjaringan anak kelas TK, SD, SMP, dan SMK.

2) Persentase sekolah sehat (PHBS Sekolah).

3) Persentase sekolah SD yang memiliki dokter kecil & KKR.

4) Persentase sekolah yang mampu melaksanakan pelayanan kesehatan

primer (P3K) dengan sarana ruang UKS.

5) Persentase anak sekolah dengan gigi sehat.

6) Persentase anak sekolah dengan pemantauan status gizi.

5.1.9 Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas/PHN)

a. Tujuan

1) Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien

dan keluarganya di rumah pasien.

2) Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali

kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penangulangannya.

3) Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan

penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan

keluarganya.

b. Kegiatan pokok

Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok

masyarakat lainya, yang dilakukan ditingkat rumah tangga (di luar

gedung), Nursing Center.

c. Indikator kinerja

Page 32: Rsb Pkm Mande 2013

1) Persentase kelompok keluarga rawan yang di perkesmas.

2) Persentase Ibu hamil yang berisiko tinggi yang di perkesmas.

3) Persentase balita risiko tinggi yang di perkesmas.

4) Persentase pasien penyakit menular kronis (TB Paru BTA +

HIV+/AIDS) yang di perkesmas.

5) Persentase pasien dengan penyakit jiwa psikotik yang di perkesmas.

5.1.10 Program Kesehatan Khusus ( Jiwa, Mata, Lansia, Kesehatan Kerja )

a. Tujuan

Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal.

b. Kegiatan pokok

1) Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri.

2) Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk

ke rumah sakit jiwa.

3) Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada penduduk.

4) Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitas sosial untuk penderita

dan keluarganya setelah pasien dirawat di rumah sakit jiwa.

5) Klinik Psikolog ( test IQ, Konsultasi)

c. Indikator kinerja

1) Persentase utilisasi pengobatan penderita jiwa di Puskesmas.

2) Tidak adanya penderita jiwa yang dipasung di tingkat keluarga.

5.1.11 Program Kesehatan Gigi

a. Tujuan

Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan

mempertinggi kesadaran kelompok–kelompok masyarakat tentang

pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi.

b. Kegiatan pokok

1) Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara

rutin untuk anak sekolah dan Ibu hamil.

2) Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah dan masyarakat.

c. Indikator kinerja

Page 33: Rsb Pkm Mande 2013

1) Persentase utilisasi pengobatan dan perawatan gigi di Puskesmas.

2) Persentase pemeriksaan, perawatan dan pengobatan gigi untuk ibu

hamil dan nifas.

3) Persentase pemeriksaan gigi anak sekolah.

5.1.12 Program Laboratorium Sederhana

a. Tujuan

Memeriksa sediaan darah, urine, sputum untuk membantu menegakkan

diagnosis penyakit.

b. Kegiatan pokok

1) Mempersiapkan dan memeriksa sediaan (specimen) di Puskesmas.

2) Merujuk sediaan untuk pemeriksaan lab ke tingkat yang lebih tinggi

(Lab Rumah Sakit, Lab Daerah).

c. Indikator kinerja

1) Persentase sediaan yang di periksa.

2) Persentase sediaan yang dirujuk.

3) Persentase tingkat kebenaran hasil pemeriksa sediaan.

5.2 Rencana Pencapaian Program Lima Tahunan Puskesmas

Menurut tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Cianjur, indikator kinerja

program lima tahunan (2013-2018) Puskesmas DTP Mande per kegiatan disajikan

dalam bentuk matriks, dapat dilihat pada Bab VII sub 7.1 Matriks Rencana Program

Lima Tahunan Per Kegiatan pada Puskesmas DTP Mande Tahun 2013 – 2018.

5.3 Rencana Pendanaan/Pembiayaan Program Lima Tahunan Puskesmas

Berdasarkan sasaran yang akan dicapai oleh Puskesmas DTP Mande tahun

2013-2018, pagu pembiayaan 5 tahunan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII

sub 7.2 Matriks Pembiayaan Lima Tahunan Puskesmas DTP Mande Tahun 2013 –

2018.

5.4 Program/Kegiatan dan Penanggung Jawab Program

Seperti yang telah diuraikan pada BAB II tentang Gambaran Umum Puskesmas,

bahwa Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan dasar melaksanakan program upaya

kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang.

Page 34: Rsb Pkm Mande 2013

Masing-masing program tersebut mempunyai penanggung jawab program yang

ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas DTP Mande.

Tabel 5.3 Daftar Program/Kegiatan yang ada di Puskesmas DTP mande

No. Nama Program/KegiatanI. UPAYA KESEHATAN WAJIB

1. Subkor Kesehatan Ibu , Anak dan KBa. Kesehatan Ibu,Anak dan Reproduksib. Keluarga Berencana (KB)

2. Subkor P2PMa. P2 Diareb. P2 DBDc. P2 Ispad. P2 Kustae. P2 TB Paruf. P2 Malariag. P2 MS, HIV/AIDSh. Imunisasii. Surveilans

3. Subkor Perbaikan Gizi Masyarakat4. Subkor Kesehatan Lingkungan5. Subkor Promosi Kesehatan6. Subkor Pengobatan

a. Rawat Jalan Umumb. Rawat Jalan Gigi dan Mulutc. Unit Gawat Daruratd. P3K dan Pelayanan Kesehatan Sosiale. Rujukan

II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN1. Subkor Upaya Kesehatan Sekolah2. Subkor Kesehatan Gigi dan Mulut3. Subkor Upaya Kesehatan Khusus

Upaya Kesehatan KerjaUpaya Kesehatan Olah RagaUpaya Kesehatan JiwaUpaya Kesehatan Indra

4. Upaya Kesehatan Lanjut Usia (Usila)5. Subkor Perkesmas

III. UPAYA KESEHATAN PENUNJANGKoordinator Upaya Kes. Penunjang

1. Subkor Farmasi2. Subkor SP2TP

a. Registrasi dan Catatan Medikb. SIK

3. Subkor Laboratorium

Page 35: Rsb Pkm Mande 2013

IV. JEJARING PELAYANANKoordinator Jejaring Pelayanan

1. Pustu dan Poskesdes Murnisari2. Pustu dan Poskesdes Ciandam3. Poskesdes Mande4. Poskesdes Mulyasari 5. Poskesdes Leuwikoja6. Poskesdes Kutawaringin

5.5 Prosedur Pelaksanaan

Untuk mencapai visi, misi ,dan juga sesuai dengan tujuan pelayanan yaitu

dengan memberikan pelayanan prima, akan tercapai pelayanan yang bermutu, maka

setiap program berpedoman pada prosedur pelaksanaan dan standar pelayanan. Alur

Prosedur Pelaksanaan Pelayanan dalam Gedung dapat diketahui pada gambar 5.1

dibawah ini.

Gambar 5.1 Alur Pelayanan dalam Gedung.

5.5.1 Tujuan

Pasien datang

Apotik/FarmasiKonseling

Pulang

Layanan Penunjang Lab.

Pemeriksaan Umum Kia/Kb, Gigi, MTBS,

Imunisasi

Layanan PenunjangRujukan /RSU

Pendaftaran /Registrasi

Page 36: Rsb Pkm Mande 2013

Sebagai acuan pelayanan dalam gedung sejak pasien datang sampai dengan

selesai pelayanan sehingga memperlancar proses pelayanan baik secara

administrasi maupun teknis medis.

5.5.2 Ruang Lingkup

Prosedur pelayanan ini pelaksanaannya meliputi mulai dari registrasi pasien

datang, penemuan/pembuatan rekam medik, pelayanan di masing-masing

poliklinik, dan pelayanan penunjang lainnya sesuai indikasi.

5.5.3 Prosedur

a. Persiapan

Semua petugas sesuai jadwal aktif mengadakan proses persiapan pra

pelayanan (tempat, alat, sarana dan prasarana lainnya) sesuai bidang tugas

masing-masing.

b. Pendaftaran Pasien

Pramu Usada

1) Mempersilakan masuk dengan menyampaikan salam,

memperkenalkan diri dan menawarkan apa yang bisa dibantu.

2) Mempersilakan mendaftarkan diri di petugas pendaftaran, dan

dipersilakan duduk pada tempat yang tersedia kalau harus menunggu

antrian.

3) Mendahulukan pasien lanjut usia atau pasien yang menunjukkan gejala

sakit yang lebih berat.

4) Untuk pasien dalam keadaan gawat darurat langsung dipersilakan ke

ruang pelayanan pengobatan

Petugas Registrasi

1) Menyampaikan salam kemudian menanyakan dan memasukkan data

selengkap mungkin yang berkaitan dengan keadaan pasien.

2) Membuatkan kartu kunjungan bagi pasien yang belum pernah

terdaftar/terdaftar.

3) Mempersilakan pasien untuk menunggu di masing-masing ruang

tunggu sesuai poliklinik.

Page 37: Rsb Pkm Mande 2013

4) Menyerahkan data ke ruang rekam medic untuk dilakukan

penemuan/pembuatan buku catatan medik (berlaku bagi pasien lama).

5) Membuat catatan medik bagi pasien yang baru pertama berkunjung

dan dianggap tidak punya catatan medik dalam family folder.

Petugas Catatan Medik

1) Menemukan catatan medik sesuai dengan catatan identitas petugas

registrasi (berlaku bagi pasien lama).

2) Mendistribusikan catatan medik ke poliklinik pelayanan sesuai dengan

jenis pelayanan yang diminta dan atau diberikan.

c. Pelayanan Poliklinik

Pramu Usada

1) Membantu memperlancar proses pelayanan ke masing-masing

poliklinik pelayanan.

Perawat/Bidan

1) Mencocokkan data diri pasien dan nama kepala keluarga dengan data

yang tertulis di buku/catatan medik pasien.

2) Mengembalikan status pasien ke ruang rekam medik untuk

dikonfirmasi kembali apabila ada perbedaan prinsip dengan data diri

pasien.

3) Menimbang berat badan pada semua anak di bawah 1 tahun atau pada

umur tertentu atas indikasi medis.

4) Mempersilakan duduk pada tempat yang telah tersedia.

5) Melengkapi status dengan kertas resep yang telah mencantumkan

identitas pasien dan dokter.

6) Melakukan anamnesa awal dan pemeriksaan tanda vital atau tanda

lainnya atas indikasi tertentu dan sesuai instruksi dokter.

7) Menulis semua hasil pemeriksaan awal pada status pasien.

8) Perawat/bidan menyerahkan status pasien yang berisi data awal ke

meja dokter.

Dokter Umum/Dokter Gigi

1) Menanyakan keluhan utama pasien.

Page 38: Rsb Pkm Mande 2013

2) Melakukan anmnesa terarah sesuai dengan keluhan pasien.

3) Melakukan pemeriksaan fisik diagnostik yang mengarah pada keluhan

utama pasien dan sesuai indikasi.

4) Merujuk untuk pemeriksaan penunjang (Laboratorium, EKG, USG

dan lainnya) kalau diperlukan atau karena sebagai penegak diagnosa.

5) Menegakkan diagnosa pasti penyakit atau diagnosa kerja.

6) Memberikan terapi (resep) atau tindakan sesuai diagnosa kerja

penyakit.

7) Melakukan rujukan apabila karena kompotensi diagnosa belum bisa

ditegakkan atau karena indikasi memerlukan perawatan di pelayanan

kesehatan tingkat lanjut.

8) Meminta tanda persetujuan pasien dan atau keluarganya apabila

memerlukan tindakan medis atau memerlukan rujukan.

9) Mencatat semua tahapan pemeriksaan,tindakan yang dilakukan pada

status pasien.

Perawat/Bidan

1) Menginput rekam medik dari buku status ke dalam system computer

(SIMPUS-SIK) dan register poliklinik serta buku-buku catatan bantu

yang berkaitan dengan setoran atau klaim administrasi keuangan.

2) Mencatat identitas dan status pasien (Askes, Jamkesmas, JKBM,

Umum), diagnose tujuan rujukan ke dalam buku/register brujukan.

3) Mengembalikan status/catattan medik pasien dengan lengkap kepada

petugas catatan medik (RM/registrasi).

4) Melakukan rekapitulasi harian/bulanan yang berkaitan dengan data-

data untuk keperluan laporan bulanan.

Page 39: Rsb Pkm Mande 2013

d. Pelayanan Penunjang

Petugas Laboratorium/Elektromedik

1) Menyampaikan salam dan mempersilakan pasien untuk duduk di

tempat yang telah disediakan.

2) Mencocokkan data diri pasien dengan format permintaan

pemeriksaan penunjang.

3) Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien mengenai

maksud dan teknik pengambilan specimen.

4) Melakukan tatalaksana pemeriksaan sesuai standar yang sudah

ditetapkan.

5) Menjelaskan kepada pasien mengenai informasi hasil pemeriksaan

(waktu selesainya) dan meminta nomor kontak person kalau

diperlukan.

6) Menginformasikan secara tertulis hasil pemeriksaan kepada Dokter,

perawat, bidan dan atau pasien tepat waktu.

7) Melakukan pencatatan terhadap jenis pemeriksaan, hasil pemeriksaan

serta catatan bantu lainnya yang berkaitan dengan administrasi

keuangan.

Petugas Konseling

1) Menyampaikan salam dan mempersilakan duduk.

2) Memperkenalkan diri serta mencocokkan data diri pasien dengan

catatan medik.

3) Melakukan anamnesa yang mengarah kepada keluhan utama atau

penyakit yang berkaitan dengan prilaku hidup bersih dan sehat.

4) Melakukan pengukuran terhadap berat badan dan tinggi badan atas

dasar indikasi.

5) Mencatat semua hasil anamnesa dan pemeriksaan di catatan medik

pasien.

6) Menganalisa hasil pemeriksaan maupun hasil anamnesa untuk

menentukan intervensi terhadap prilaku yang berkaitan dengan

penyakit.

Page 40: Rsb Pkm Mande 2013

7) Memberikan cara tatalaksana yang berkaitan dengan prilaku untuk

menjaga agar penyakit yang dideritanya biar sembuh terkendali dan

mencegah komplikasi.

8) Memberikan anjuran/saran secara tertulis kepada pasien/keluarganya

mengenai hal-hal yang harus dilakukan di rumah untuk membantu

proses penyembuhan/pemulihan kondisi penyakit.

9) Mencatat semua hasil kegiatan ke dalam buku catatan kerja dan

melaporkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Petugas Apotik/Farmasi

1) Menyampaikan salam dan memberitahukan agar pasien menunjukkan

dan menyerahkan bukti/resep pengambilan obat.

2) Mencocokkan identitas pasien dengan identitas resep yang diserahkan

maupun yang ada pada system computer (SIK).

3) Mempersilakan kepada pasien agar menunggu di tempat yang telah

tersedia selama proses pengambilan/peracikan obat.

4) Melakukan pengecekan dan pengambilan obat sesuai dengan resep.

5) Menginformasikan kepada dokter kalau ada obat yang diminta

Melalui resep tidak tersedia atau tersedia dengan merk dagang lain,

agar mendapatkan informasi untuk penggantian item obat pada resep.

6) Menuliskan nama, tanggal dan aturan pakai pada pembungkus atau

tempat obat dengan jelas.

7) Melakukan pemanggilan kepada pasien yang obatnya sudah siap untuk

diserahkan.

8) Memberikan penjelasan kepada pasien/keluarganya tentang cara

pemakaian obat dan dimohon untuk segera kontrol apabila terjadi

gangguan yang dirasakan akibat obat.

9) Menyampaikan salam dan permohonan maaf apabila terjadi

keterlambatan di dalam pemberian pelayanan.

10) Melakukan pengelolaan terhadap kertas/dokumen resep sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

11) Melaksanakan tugas pencatatan dan pelaporan terhadap barang dan

obat baik harian maupun bulanan pada setiap jenjang (kartu stok, buku

catatan obat), dan administrasi lainnya seperti keuangan.

Page 41: Rsb Pkm Mande 2013

Petugas Catatan Medik/RM

1) Menerima dan mengkonfirmasi kembali semua buku/status catatan

medik sesuai dengan jumlah pasien yang dilayani.

2) Mengedit semua buku/status catatan medik sesuai dengan standar

tatalaksana.

3) Menempatkan kembali buku/status catatan medik sesuai dengan aturan

yang telah disepakati untuk memudahkan pencarian dan penemuan di

saat pasien itu control kembali.

4) Melakukan pengelolaan terhadap buku/status catatan medik yang

merupakan dokumen penting, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 42: Rsb Pkm Mande 2013

BAB VI

PROYEKSI KEUANGAN LIMA TAHUNAN

a.1 Proyeksi Arus Kas/Anggaran

Arus kas menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi.

Proyeksi ini dilihat dari tiga sisi yaitu dari aktivitas operasional, pembiayaan dan

investasi. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang arus kas

masuk,maupun arus kas keluar dari organisasi puskesmas. Untuk penyajian arus kas ini

digunakan metode langsung, dan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.4

Matriks Proyeksi Anggaran Puskesmas DTP Mande Periode 2011 – 2015.

a.2 Proyeksi Neraca

Neraca merupakan informasi utuh tentang entitas pada suatu titik waktu yaitu

pada keadaan tahun 2013. Proyeksi neraca yang dituangkan meliputi aktiva, kewajiban

dan ekuitas seperti disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.5 Matriks

Proyeksi Neraca Puskesmas DTP Mande Periode Tahun 2011 – 2015.

a.3 Proyeksi Laporan Operasional/Aktivitas

Proyeksi laporan aktivitas disusun untuk memberikan gambaran mengenai

kegiatan pelayanan Puskesmas pada periode tertentu. Untuk laporan aktivitas ini

disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.7 Matriks Proyeksi Laporan

Operasional Anggaran Puskesmas DTP Mande Periode Tahun 2011 – 2015.

Page 43: Rsb Pkm Mande 2013

BAB VIII

PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas DTP Mande tahun 2011 - 2015 adalah

dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang merupakan salah satu persyaratan

administratif unit kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan menerapkan

PPK-BLUD disamping persyaratan administratif lainnya.

Renstra bisnis BLUD ini merupakan penjabaran dari visi,misi dan program

Puskesmas DTP Mande Kecamatan Mande kabupaten Cianjur yang berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur 2011-

2016, Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur 2011-2016.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas DTP Mande tahun 2011 - 2015 diharapkan

dapat dijadikan sebagai :

1. Salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai bahan

usulan dalam menuju PPK-BLUD

2. Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran BLUD (RBA-BLUD)

tahunan dan evaluasi kerja.

3. Pedoman perencanaan pembangunan kesehatan yang mempunyai sinergisitas,

keterpaduan dan sinkronisasi dengan rencana pembangunan di Kabupaten Cianjur.

4. Bahan evaluasi oleh Tim Penilai dan Tim Pengawas BLUD Kabupaten Cianjur di

dalam menentukan arah kebijakan kepada Unit Kerja yang menerapkan PPK-BLUD.

Seperti diketahui bahwa kesehatan adalah hak setiap warga Negara dengan

demikian masyarakat mulai lebih mengetahui akan hak dan kewajibannya selaku warga

Negara. Aparatur pemerintah dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai

penyelenggara pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dituntut untuk

memainkan peran yang lebih optimal khususnya dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

Masyarakat telah memandang bahwa pelayanan yang baik adalah haknya,oleh

karena itu pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah bukan sekadar dalam rangka

pelaksanaan kewajiban saja seperti yang terjadi di masa lampau.

Page 44: Rsb Pkm Mande 2013

Puskesmas di era reformasi ini harus bisa tumbuh dan berkembang. Untuk dapat

tumbuh dan berkembang maka perlu diupayakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan

puskesmas yang berkesinambungan sesuai kebutuhan masyarakat sebagai pelanggan

(costumers).

Langkah strategis perlu ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pelayanan, dengan cara memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada unit

pelayanan seperti Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam memberikan

pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk melaksanakan manajemen pelayanan dan

pengelolaan keuangan secara mandiri diantaranya dengan menerapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

Page 45: Rsb Pkm Mande 2013

BAB VII

MATRIK PEMBIAYAAN LIMA TAHUNAN

7.1 Maksud dan tujuan

1) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan Puskesmas DTP

Mande periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran, serta

memberikan informasi realisasi pendapatan fungsional Puskesmas DTP

Mande.

2) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber

daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan

peraturan perundang-undangan.

3) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi

Puskesmas DTP Mande yang digunakan dalam kegiatan serta hasil-hasil

yang telah dicapai.

4) Menyediakan informasi mengenai upaya Puskesmas DTP Mande dalam

mendanai seluruh kegiatan dan mencukupi kebutuhan kas.

5) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah

Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka pendek

maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan

pinjaman.

6) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Puskesmas

DTP Mande mengenai kenaikan atau penurunan Neraca, sebagai akibat

kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan Puskesmas DTP

Mande ini menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, aset, dan

kewajiban.