View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
13
BAB III
PERANCANGAN ALAT
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan alat yang terdiri dari
gambaran sistem, cara kerja mesin, perancangan perangkat keras, perancangan
perangkat lunak, Penempatan mesin, dan petunjuk penggunaan. Gambaran sistem
akan menunjukan bagaimana sistem yang dibangun agar mesin dapat bekerja.
Cara kerja mesin akan menjelaskan tahap-tahap yang dikerjakan oleh mesin. Pada
perancangan perangkat keras akan dijelasakan bagian-bagian yang dirancang
sesuai dengan kebutuhan mesin. Pada perancangan perangkat lunak akan
dijelaskan urutan proses dalam menjalankan mesin.
3.1. Gambaran Sistem
Sistem pada mesin yang dirancang oleh penulis bertujuan untuk
memperagakan proses pembuatan tempe secara otomatis. Mesin dirancang
sedemikian rupa agar proses yang dijalankan dapat mempermudah pengguna
(user) untuk mengoperasikannya. Gambaran sistem ini akan menunjukan Arduino
sebagai pengendali pada mesin yang saling terhubung dengan berbagai
komponen-komponen pendukung lainnya.
Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem.
14
Tabel 3.1. Konfigurasi Pin ATMEGA 2560 Sebagai Pengendali Utama.
Nama Port Fungsi
PORTD 2 Relay 1 (Pompa Air)
PORTD 3 Relay 2 (Motor AC)
PORTD 4 Relay 3 (Motor Pengaduk)
PORTD 5 Relay 4 (Blower)
PORTD 6 Relay 5 (Motor Peragi)
PORTD 7 Relay 6 (Motor Buka Pintu)
PORTD 8 Relay 7 (Motor Buka Pintu)
PORTD 9 Relay 8 (Motor Tutup Pintu)
PORTD 10 Relay 9 (Motor Tutup Pintu)
PORTD 11 Relay 10 (Konveyor)
PORTD 33 Seven Segment
PORTD 34 Seven Segment
PORTD 35 Seven Segment
PORTD 36 Seven Segment
PORTA 11 Push Button
PORTA 12 Limiter 1
PORTA 13 L imiter 2
VCC Tegangan 5 V
GND Ground
15
3.2. Cara Kerja Mesin
Apabila mesin mendapatkan catu daya AC 220 V, dan tombol start telah
ditekan maka mesin akan mulai bekerja. Awalnya Arduino dalam kondisi ON
serta membuat relay juga dalam kondisi ON. Berdasarkan proses yang dijalankan
oleh Arduino nantinya kerja mesin dapat dibagi menjadi tujuh kategori tahap.
Tahap pertama yang dijalankan oleh Arduino adalah aktifkan relay 1,
relay 2, dan relay 3. Dimana relay 1 akan menghidupkan pompa air yang akan
dialirkan kedalam mesin penggiling kedelai. Relay 2 akan menghidupkan mesin
penggiling kedelai, dan kedelai yang telah digilling dapat masuk ke mesin
pengaduk kedelai dengan bantuan air yang berasal dari pompa air. Relay 3 akan
menghidupkan motor pengaduk kedelai yang akan mengaduk kedelai yang telah
digiling. Sehingga tahap pertama ini dinamakan tahap penggilingan kedelai.
Tahap kedua Arduino akan nonaktikan relay 2, namun relay 1 dan relay
3 tetap aktif. Karena yang aktif hanya relay 1 dan relay 3 maka yang hidup hanya
pompa air dan motor pengaduk kedelai. Pada tahap ini kedelai diaduk sambil
terus menerus dialirin air dan membuat wadah pengaduk dipenuhi air, sehingga
kulit ari kedelai dapat terbuang dan kedelai menjadi bersih. Sehingga tahap kedua
ini dinamakan tahap pencucian kedelai.
Tahap ketiga Arduino akan nonaktifkan relay 1, namun relay 3 tetap aktif,
sehingga yang bekerja hanya motor pengaduk kedelai. Kedelai diaduk didalam
wadah pengaduk secara bertahap sampai air dalam wadah tersebut menjadi surut
karena adanya lubang didalam wadah. Sehingga tahap ketiga ini dinamakan tahap
pembuangan air.
Tahap keempat Arduino akan aktifkan relay 4 dan relay 3 masih tetap
aktif. Relay 4 akan menghidupkan blower yang akan memberikan udara panas
kedalam wadah pengaduk, dan secara bertahap pula kedelai diaduk di dalamnya.
Kedelai yang sebelumnya basah akan menjadi lebih kering. Sehingga tahap ini
dinamakan tahap pengeringan.
Tahap kelima Arduino akan nonaktifkan relay 4, dan aktifkan relay 5
sementara relay 3 tetap aktif. Relay 5 akan menghidupkan motor peragi yang akan
16
menyebabkan ragi jatuh kedalam wadah pengaduk secara sedikit-sedikit dan
kedelai didalam wadah diaduk secara bertahap agar ragi dapat merata terhadap
kedelai. Sehingga tahap ini dinamakan tahap peragian.
Tahap keenam Arduino akan aktifkan relay 6, relay 7, relay 10, serta akan
nonaktifkan relay 5 dan relay 3. Relay 6 dan relay 7 akan menghidupkan motor
untuk membuka pintu wadah dan relay 10 akan menghidupakan motor pada
konveyor. Relay 6 dan relay 7 menjadi nonaktif bila pintu yang terbuka
menyentuh saklar pembatas (Limiter 1). Kemudian relay 3 akan diaktif kembali,
sehingga pengaduk akan mendorong kedelai supaya jatuh melalui pintu yang telah
terbuka menuju ke feeder. Setelah dari feeder, kedelai akan jatuh ke konveyor
untuk di distribusikan ke proses berikutnya. Sehingga tahap ini dinamakan tahap
pendistribusian.
Tahap ketujuh Arduino akan nonaktifkan relay 3, serta aktifkan relay 8,
relay 9, dan relay 10 masih dalam keadaan aktif. Relay 8 dan relay 9 akan
menghidupkan motor untuk menutup pintu wadah dan konveyor tetap berjalan
untuk mendistribusikan kedelai kedalam pembungkus plastik. Relay 8 dan relay 9
menjadi nonaktif bila pintu yang tertutup menyentuh saklar pembatas (Limiter 2).
Sehingga tahap ini dinamakan tahap pembungkusan.
3.3. Perancangan Perangkat Keras
Mesin-mesin yang dirancang oleh penulis antara lain:
1. Mesin Penggiling Kedelai.
2. Mesin Pengaduk Kedelai.
3. Mesin Konveyor.
3.3.1. Mesin Penggiling Kedelai.
Pengiling kedelai berfungsi untuk memecah kacang kedelai agar terbelah
serta difungsikan sebagai pengupas kulit ari pada kacang kedelai. Secara
tradisional membelah kedelai dan melepaskan kulit arinya menggunakan cara
17
menginjak-injak kedelai dengan kaki, karena mendapat tekanan dari kaki
membuat kedelai terbelah menjadi dua serta kulit arinya ikut terkelupas. Karena
cara tradisional tersebut masih menggunakan tenaga manusia maka diperlukan
waktu yang lama untuk membela kedelai dalam jumlah yang banyak. Sehingga di
era modern dikembangkan suatu mesin yang dapat membantu membelah kedelai
dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak pula. Pada mesin yang dirancang
menggunakan metode yang mirip dengan menginjak-injak kedelai. Yaitu dengan
cara memasukan kedelai diantara pelat stainless dengan silinder stainless yang
diputar dengan menggunakan motor AC, sehingga kedelai yang masuk kedalam
mesin terjepit dan mendapat tekanan dari pelat dan silinder yang berputar. Kedelai
yang tertekan menjadi terbelah dua serta mengakibatkan kulit ari kedelai ikut
terkelupas.
Gambar 3.2. Mesin Penggiling Kedelai (Depan).
Feeder Atas
Feeder Bawah
Silinder Stainless
Pelat Stainless
Pulley Silinder
Kerangka Besi
18
Gambar 3.3. Mesin Penggiling Kedelai (Samping).
Gambar 3.4. Mesin Penggiling Kedelai (Dalam).
Mesin penggiling kedelai yang dirancang dengan menggunakan kerangka
besi berbentuk kubus yang berukuran panjang 25,5 cm, lebar 25,5 cm, dan tinggi
juga 25,5 cm. Mesin ini memiliki beberapa bagian utama yaitu feeder atas, motor
AC, pulley silinder, silinder stainless, pelat stainless, baut pengatur dan feeder
bawah.
Motor AC
Pulley Motor AC
Silinder Stainless
Pelat Stainless
Baut Pengatur
Masuknya Kedelai
19
3.3.1.1. Feeder Atas.
Feeder atas merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai sebagai
sarana untuk memasukan kedelai kedalam mesin penggiling kedelai. Tujuannya
agar kedelai yang masuk kedalam mesin penggiling kedelai tidak tercecer dan
terlempar keluar saat proses penggilingan sedang berlangsung. Feeder terbuat dari
pelat stainless yang berbentuk menyerupai corong kubus yang mempunyai ukuran
panjang 20 cm, lebar 20cm, dan tinggi 21 cm.
Gambar 3.5. Feeder Atas.
3.3.1.2. Motor AC.
Motor AC terletak pada bagian belakang mesin penggiling kedelai. Motor
ini memiliki 1400 rpm untuk memutar pulley yang dimiliki oleh motor AC. Pulley
ini memiliki diameter 5 cm, dan bertujuan untuk memutar pulley yang terdapat
pada silinder stainless.
Gambar 3.6. Motor AC Penggiling.
20 cm
21 cm 20 cm
20
3.3.1.3. Pulley Silinder.
Pulley silinder merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang
terletak dibagian samping mesin. Pulley silinder terhubung dengan pulley pada
motor AC dengan menggunakan Pulley Belt (sabuk pada mesin). Pulley silinder
memiliki diameter 25cm sedangkan pulley motor AC memiliki diameter 5 cm,
sehingga perbandingan ukuran pulley adalah 5 cm : 25 cm = 1 : 5. Tujuan pulley
tersebut dipakai adalah untuk memperlambat putaran dari motor AC ke silinder.
Karena rpm motor AC 1400 rpm dan diameter pulley motor AC 5cm,
pulley silinder 25 cm maka rpm pada silinder dapat dicari dengan cara:
Gambar 3.7. Pulley Silinder.
25 cm
5 cm
21
3.3.1.4. Silinder Stainless.
Silinder stainless merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang
terletak dibagian dalam mesin. Silinder ini terhubung dengan pulley, ketika pulley
tersebut berputar maka silinder pun akan ikut berputar. Silinder stainless ini
terbuat dari baja stainless yang berbentuk silinder dan memiliki batang-batang
baja stainless di sekelilingnya yang bertujuan untuk membatu mendorong kedelai
supaya terjepit saat proses penggilingan berlangsung. Silinder memiliki panjang
19 cm dan diameter 10 cm.
Gambar 3.8. Silinder Stainless.
3.3.1.5. Pelat Stainless.
Pelat stainless merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang
terletak dibagian dalam mesin. Kedelai yang masuk kedalam mesin penggiling
akan jatuh ke pelat dan masuk dicelah antara pelat stainless dengan silinder
stailess akibat adanya gaya gravitasi bumi. Kedelai yang berada dicelah tersebut
akan terjepit karena silinder berputar dan membuat biji kedelai menjadi terbelah
serta terkelupas kulit arinya. Pelat terbuat dari pelat stainless yang berbentuk
persegi namun dibuat melengkung. Pelat memiliki ukuran panjang 19 cm dan
lebar 15 cm, dilapisin dengan menggunakan karet pelapis supaya pelat stainless
tidak rusak saat bergesekan dengan silinder stainless yang sedang berputar.
19 cm
10 cm
Batang besi stainless
22
Gambar 3.9. Pelat Stainless.
3.3.1.6. Baut Pengatur.
Baut pengatur merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang
terletak di bagian belakang mesin. Baut ini berfungsi untuk mengatur jarak antara
pelat staniless dengan silinder stainless yang berputar. Apabila baut diputar
searah jarum jam, maka baut akan bergerak maju dan mengakibatkan jarak antara
pelat dengan silinder menjadi semakin dekat atau celah antara keduanya menjadi
semakin sempit, hal ini berlaku sebaliknya apabila baut diputar melawan arah
jarum jam. Jika dikondisikan celah antara silinder dengan pelat terlalu sempit
maka kedelai yang digiling menjadi banyak yang remuk (rusak), sedangkan jika
celah terlalu lebar maka kedelai menjadi tidak terbelah dan terkelupas kulit
arinya.
Gambar 3.10. Baut Pengatur.
19 cm
15 cm
Baut Pengatur
23
3.3.1.7. Feeder Bawah.
Feeder bawah merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang
berguna sebagai sarana untuk keluarnya kedelai dari dalam mesin penggiling
kedelai. Tujuannya agar kedelai yang telah digiling di dalam mesin penggiling
kedelai tidak tercecer dan terlempar keluar. Feeder bawah terbuat dari pelat
stainless yang berbentuk seperti corong, mempunyai ukuran panjang 30 cm, lebar
20 hingga 8 cm, dan tinggi 15 hingga 5 cm.
Gambar 3.11. Feeder Bawah .
3.3.2. Mesin Pengaduk Kedelai.
Pengaduk kedelai ini berfungsi untuk mencuci kedelai yang telah terbelah,
membuang kulit ari dari kedelai, mengeringkannya serta mencampur kedelai yang
telah sedikit kering dengan ragi tempe, agar ragi tempe dapat tercampur dengan
rata dan proses peragian pada kedelai menjadi lebih baik.
Kedelai yang telah terbelah dari proses penggiling kedelai dicuci terlebih
dulu, agar kedelai menjadi bersih dari kotoran akibat proses penggilingan. Selain
dicuci pengaduk ini juga akan memutar air beserta kedelai dan kulit arinya,
sehingga kulit ari kedelai yang terapung diatas air dapat dibuang. Kulit ari kedelai
dibuang karena pada proses pembuatan tempe kulit ari kedelai tidak digunakan.
20 cm
8 cm
30 cm
15 cm
24
Setelah air surut dan kulit ari kedelai terbuang, dilanjutkan pada proses
pengeringan.
Proses peragian kedelai dilakukan setelah kedelai mengalami proses
pengeringan. Proses pengeringan yang dimaksud disini ialah, dimana kondisi
kedelai tidak terlalu basah, dan masih sedikit lembab. Kedelai kemudian diberi
ragi sesuai takaran dalam suatu wadah berlubang kecil-kecil. Wadah tersebut
diaduk agar ragi tempe dapat jatuh pada kedelai yang sedang diputar oleh
pengaduk, sehingga peragian lebih merata pada semua kedelai didalam pengaduk.
Gambar 3.12. Mesin Pengaduk Kedelai (Samping).
Motor Pengaduk
Blower
Motor Buka-Tutup Pintu Feeder
Wadah Bagian Dalam
Wadah Bagian Luar
Sirip Pengaduk
limiter
Kerangka Besi Stainless
25
Gambar 3.13. Mesin Pengaduk Kedelai (Atas).
Mesin pengaduk kedelai yang dirancang terbuat dari kerangka baja
stainless yang berbantuk persegi panjang yang memiliki ukuran panjang 26 cm,
lebar 17 cm, dan tinggi 42 cm. Mesin memiliki beberapa bagian utama yaitu
motor pengaduk, sirip pengaduk, wadah bagian dalam, wadah bagian luar, motor
peragi, Blower, Motor buka-tutup pintu, limiter, dan feeder.
3.3.2.1. Wadah Bagian Dalam.
Wadah bagian dalam merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang
berfungsi untuk menampung kedelai yang telah digiling dengan mesin penggiling
kedelai. Wadah ini juga merupakan tempat untuk proses mengaduk kedelai,
mencuci kedelai, pengeringan, serta peragian kedelai. Wadah terbuat dari
mangkuk stainless dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm. Di bagian bawah
wadah terdapat beberapa lubang kecil yang bertujuan membuang air yang
digunakan pada saat proses pencucian kedelai. Di bagian bawah wadah juga
terdapat katup pintu yang dapat bergerak mundur untuk membuka katup, atau
maju untuk menutup katup.
Blower
Motor Buka-Tutup Pintu
Motor Pengaduk
Wadah Bagian Dalam
Wadah Bagian Luar
Motor Peragi
Ulir Pintu
26
Gambar 3.14. Wadah Bagian Dalam.
3.3.2.2. Wadah Bagian Luar.
Wadah bagian luar merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang
berfungsi untuk menampung air yang dibuang dari wadah bagian dalam. Wadah
bagian luar terbuat dari mangkuk stainless yang pinggirnya dipasang pelat
stainless dengan diameter 25 cm dan tinggi 25 cm. Dibagian bawah wadah ini
terdapat lubang dan selang pembuangan, agar air yang ditampung dapat dibuang
menuju tempat yang telah disediakan.
Gambar 3.15. Wadah Bagian Luar.
20 cm
12 cm
25 cm
25 cm
27
3.3.2.3. Motor Pengaduk.
Motor pengaduk berfungsi untuk memutar sirip pengaduk. Motor ini
menggunakan motor wiper (pembersih kaca mobil), sehingga putaran yang untuk
mengaduk tidak terlalu cepat dan mampu untuk menggerakan beban yang berat.
Gambar 3.16. Motor Pengaduk.
3.3.2.4. Sirip Pengaduk.
Sirip pengaduk berfungsi untuk memutar, mengaduk, dan mencampur
kedelai yang berada di wadah bagian dalam. Terdapat dua sirip dan keduanya
menggunakan bahan baku kayu, karena kayu mengurangin dampak kerusakan
yang timbul akibat gesekan antara sirip pengaduk dengan wadah bagian dalam.
Bahan kayu juga lebih baik digunakan untuk proses mencampur kedelai dengan
ragi daripada menggunakan bahan logam. Kedua sirip pengaduk mempunyai
panjang 17 cm.
Gambar 3.17. Sirip Pengaduk.
17 cm
28
3.3.2.5. Blower.
Blower berfungsi untuk mengeringkan kedelai yang basah akibat dari
proses pencucian kedelai pada tahap pencucian. Blower menggunakan Hair Dryer
(pengering rambut) agar proses pengeringan kedelai menjadi lebih cepat. Kedelai
dikeringkan sambil diaduk dengan menggunakan pengaduk kedelai agar proses
pengeringan dapat merata terhadap kedelai yang berada di dalam wadah.
Gambar 3.18. Blower.
3.3.2.6. Motor Peragi.
Motor peragi berfungsi untuk memutar alat peragi. Motor yang dipakai
adalah motor DC 12 V. Jika motor peragi menyala, ragi akan jatuh dari wadah
ragi menuju ke wadah bagian dalam yang berisi kedelai yang sudah mengalami
proses pengeringan. Kedelai telah cukup kering diberi ragi serta diaduk dengan
pengaduk kedelai, agar ragi yang diberikan dapat merata terhadap kedelai
sehingga proses peragian nantinya maksimal.
Gambar 3.19. Motor Peragi.
29
3.3.2.7. Motor Buka-Tutup Pintu.
Motor peragi merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang
berfungsi untuk memutar besi ulir. Motor yang dipakai pada sama seperti motor
yang dipakai pada motor pengaduk kedelai, karena membutuhkan tenaga yag
besar untuk memutar besi ulir. Pada besi ulir terdapat mur-baut yang dapat
bergerak maju atau mundur, dan mur-baut ini menempel pada katup pintu. Ketika
besi ulir diputar motor searah jarum jam makan mur-baut akan bergerak mundur,
sehingga katup pintu akan bergerak membuka. Sebaliknya jika besi ulir diputar
motor berlawanan arah jarum jam maka mur-baut akan bergerak maju, sehingga
katup pintu akan bergerak menutup.
Gambar 3.20. Motor Buka-Tutup Pintu.
3.3.2.8. Limiter.
Limiter merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang berfungsi
untuk membatasi pergerakan katup pintu saat bergerak membuka dan bergerak
menutup. Pergerakan pintu dibatasi agar motor buka-tutup berhenti memutar besi
ulir ketika posisi pintu telah mencapai limit (batas) gerak, baik ketika pintu
membuka atau menutup. Limiter berupa limit switch (saklar pembatas) yang
terhubung dengan Arduino, sehingga ketika saklar tertekan maka akan
mengirimkan sinyal ke pin Arduino untuk mematikan motor.
30
Gambar 3.21. Limiter.
3.3.2.9. Feeder.
Feeder merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang berfungsi
sebagai tempat menampung kedelai yang keluar dari wadah bagian dalam. Feeder
yang dirancang terbuat dari pelat stainless yang berbentuk corong, dengan
panjang 20 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 5 cm. Kedelai yang keluar tidak tercecer
dan diharapkan agar turun menuju konveyor sedikit demi sedikit.
Gambar 3.22. Feeder.
Limit Switch 2
Limit Switch 1
20 cm
6 cm
5 cm
31
3.3.3. Konveyor.
Konveyor merupakan mesin yang bertujuan untuk memindahkan,
membawa, serta memasukan kacang kedelai yang telah diberi ragi kedalam
plastik pembungkus. Konveyor yang dirancang adalah tipe Belt Conveyor
(koveyor sabuk), karena konveyor tipe ini cocok digunakan untuk mengangkut
benda dan material berupa Unit Load dan Bulk material. Unit load adalah benda-
benda yang dihitung jumlahnya satu-satu, contohnya kotak, kantong, dan balok.
Bulk material adalah material butir-butir, serbuk atau bubuk, contohnya kacang,
pasir semen, dll.
Gambar 3.23. Konveyor.
Konveyor yang dirancang menggunakan rangka dari pelat baja stainless
dan dua silinder sebagai porosnya, memiliki panjang 60 cm, lebar 8 cm, dan
tinggi 9 cm, serta beberapa bagian utama yaitu belt, motor putar, dan baut
pengatur.
3.3.3.1. Belt Konveyor.
Belt (sabuk) merupakan bagian dari konveyor yang berfungsi sebagai
sarana untuk menampung kedelai yang jatuh dari feeder pada mesin pengaduk
kedelai. Jika belt bergerak maka kedelai akan ikut bergerak mengikuti arah
gerakan belt. Belt dipasang melingkari dua buah poros silinder agar belt dapat
bergerak memutar 360o.
Belt
Baut Pengatur
32
Gambar 3.24. Belt Konveyor.
3.3.3.2. Motor Konveyor.
Motor merupakan bagian dari konveyor yang berfungsi memutar poros
silinder. Motor ini menggunakan motor wiper sebagai penggeraknya, karena
motor ini berputar dengan lambat dan mampu menggerakan beban yang berat.
Ketika poros silinder diputar oleh motor, maka belt pada konveyor juga ikut
bergerak mengikuti arah gerak silinder tersebut.
Gambar 3.25. Motor Konveyor.
3.3.3.3. Baut Pengatur.
Baut Pengatur merupakan bagian dari konveyor yang berfungsi mengatur
kekecangan dari belt terhadap poros silinder. Terdapat dua buah baut pengatur di
konveyor untuk menarik kedua sisi poros silinder. Ketika baut diputar searah
33
jarum jam maka belt akan tertarik dan akan semakin kecang. Juga ketika baut
diputar berlawanan arah jarum jam maka belt akan menjadi lebih kendur.
Gambar 3.26. Baut Pengatur.
3.4. Perancangan Perangkat Lunak.
Pada bagian perancangan lunak ini akan dijelaskan mengenai pengolahan data
yang dilakukan oleh Arduino ATMEGA 2560. Arduino akan menjalankan mesin-
mesin sesuai dengan tahapan yang ditententukan menggunakan perangkat lunak yang
dirancang dalam skripsi ini. Perancangan lunak akan dijelaskan dalam bentuk
diagram alir supaya mempermudah untuk memahami alur kerja yang dirancang dalam
bentuk perangkat lunak
Baut Pengatur
34
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Gambar 3.27. Diagram alir sistem.
Mulai?
Start
Penggiling ON
Pompa air ON
Pengaduk ON
Limit switch
2 ON?
Penggiling OFF
Limit switch
1 ON?
End
Delay 30 s
Delay 60 s
Pompa Air OFF
Delay 120 s
Blower ON
Delay 300 s
Blower OFF
Peragi ON
Delay 60 s
Pengaduk OFF
Blower OFF
Buka Pintu ON
Konveyor ON
Buka Pintu OFF
Pengaduk ON
Delay 60 s
Tutup Pintu ON
Pengaduk OFF
Konveyor OFF
Tutup Pintu ON
35
Penjelasan dari diagram alir sistem adalah sebagai berikut:
Sistem akan memulai proses mesin peraga fermentasi kedelai ketika tombol
mulai (push button) ditekan.
Setelah push button ditekan maka pada detik ke 0 penggiling kedelai dalam
kondisi ON, bersamaan dengan pompa air dan pengaduk kedelai yang juga
ON.
Pada detik ke 30 penggiling kedelai dikondisikan OFF, namun pompa air dan
juga pengaduk kedelai tetap dikondisikan ON.
Pada detik ke 45 pompa air dikondisikan OFF.
Pada detik ke 90 blower dibuat dalam kondisi ON
Pada detik ke 150 blower dikondisikan OFF, dan motor peragi dibuat dalam
kondisi ON.
Pada detik ke 180 motor peragi dibuat OFF, dan membuat konveyor serta
motor buka-tutup pintu dikondisikan ON ke arah buka pintu, sampai pintu
menyentuh limit switch 1. Jika limit switch 1 tersentuh maka motor buka-tutup
pintu dibuat OFF.
Pada detik ke 225 motor pengaduk dibuat OFF, dan membuat motor buka-
tutup pintu dikondisikan ON ke arah tutup pintu, sampai pintu menyentuh
limit switch 2. Jika limit switch 2 tersentuh maka motor buka-tutup pintu
dibuat OFF.
Pada detik ke 240 konveyor dibuat dalam kondisi OFF.
36
3.4. Penempatan Mesin.
Karena Mesin Peraga yang dirancang terdapat beberapa mesin utama dan alat
pendukung lainnya, maka penempatan dari masing-masing mesin dan alat pendukung
sangatlah penting. Mesin utama yang perlu diperhatikan letaknya terdiri dari mesin
penggiling kedelai, mesin pengaduk kedelai, dan konveyor. Alat pendukung yang
juga diperhatikan letaknya terdiri dari galon pompa air, blower, kotak Arduino-Relay,
dan kotak power supply.
1. Mesin penggiling kedelai ditempatkan pada dudukan dengan ketinggian
sekitar 0,75 sampai 1 meter.
2. Galon pompa air diletakan disamping mesin penggiling kedelai dengan
ketinggian dudukan yang sama dengan mesin penggiling kedelai.
3. Selang keluaran air dari pompa air dimasukan kedalam feeder bagian atas
mesin penggiling kedelai.
4. Mesin pengaduk kedelai ditempatkan pada dudukan yang lebih rendah
daripada mesin penggiling kedelai, dengan menyesuaikan letak ujung feeder
bagian bawah mesin penggiling kedelai masuk pada bagian atas wadah
bagian dalam di mesin pengaduk kedelai.
5. Pasangkan blower yang kabelnya terhubung dengan mesin penggiling
kedelai di penjepit blower yang terletak di mesin pengaduk kedelai.
6. Konveyor diletakan dibawah dari feeder mesin pengaduk kedelai dengan
jarak ujung feeder dan belt konveyor sekitar 0,05 hingga 0,1 meter.
7. Kotak Arduino-Relay ditempatkan disamping kanan mesin pengaduk
kedelai dengan ketinggian setara dengan bagian atas dari mesin pengaduk
kedelai, agar semua kabel dari tiap-tiap mesin dapat dijangkau dan
dihubungkan ke kotak.
8. Kotak power supply dapat diletakan di lantai, asal kabelnya yang
dihubungkan ke kotak Arduino-Relay.
37
Gambar 3.28. Posisi Penepatan Galon Air.
Gambar 3.29. Posisi Penempatan Mesin Penggiling, Mesin Pengaduk, Konveyor
dan kotak Arduino-Relay.
Gambar 3.30. Kotak Arduino-Relay Dengan Label Pada Tiap Saklar Dan Pin.
GALON AIR
SELANG POMPA FEEDER ATAS
MESIN PENGGILING
FEEDER BAWAH
MESIN PENGGILING
FEEDER MESIN
PENGADUK
KOTAK
ARDUINO-RELAY
38
3.5. Petunjuk Penggunaan Mesin.
Karena merupakan sebuah mesin peraga maka ada hal-hal yang perlu dan
dilakukan saat mesin sebelum dioperasikan dan ketika kondisi mesin dioperasikan.
Saat sebelum dioperasikan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Mengisi air pada galon pompa air hingga penuh.
2. Mengatur baut pengatur pada mesin penggiling kedelai pada ukuran yang
tepat, agar kedelai yang digiling tidak banyak banyak yang utuh maupun
hancur.
3. Mengisi ragi tempe pada wadah peragi dengan melepasnya dari
penjepitnya, lalu di isi ragi dengan menggunakan sendok.
4. Mengatur selang pembuangan air dari mesin pengaduk kedelai ke dalam
ember atau langsung keselokan.
5. Menyiapkan wadah diujung konveyor sebagai tempat untuk menampung
kedelai.
6. Menyiapkan kedelai yang telah direbus dan direndam selama satu malam.
7. Sambungkan kabel yang terdapat pada masing-masing mesin ke kotak
Arduino-Relay dengan cara memasukan jek dari kabel tersebut ke dalam
pin, dimana masing-masing jek dan pin telah diberi label.
8. Sabungkan tiga buah Steker AC ke sumber tegangan AC 220V, yang
terdiri dari Steker untuk motor penggiling dan blower yang menjadi satu,
Steker power supply 12V 10A, dan Steker power supply 12V 10A.
9. Tekan dan aktifkan saklar on/off untuk menyalakan arduino, serta start
untuk memulai mengoperasikan mesin.
Ketika saklar start diaktifkan dan mesin mulai beroperasi, maka yang harus dilakukan
antara lain:
1. Memasukan kedelai yang telah disiapkan kedalam mesin penggiling
kedelai.
2. Melihat urutan proses apakah sesuai dengan yang ditampilkan di seven
segment.
3. Ketika kedelai keluar dari mesin pengaduk dan menuju feeder dapat
dibantu mendorong kedelai dari feeder ke konveyor, karena kedelai
menempel pada feeder tersebut.
39
4. Semua kedelai yang telah melewati semua tahap yang ada pada mesin dan
ditampung diwadah, dapat dimasukan kedalam plastik pembungkus tempe
yang telah diberi lubang sebelumnya.
5. Matikan mesin setelah semua proses yang dijalankan oleh mesin telah
berakhir, dengan menekan saklar on/off pada posisi off.
6. Jek dari mesin penggiling, mesin pengaduk, dan konveyor dapat dicabut
dari pin di kotak Arduino-Relay supaya mesin dapat dicuci atau dibersih
kan.
Recommended