View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode dan Desain Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Quasi Experimental.
Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek peneliti
serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen kuasi ini adalah untuk
menyelidiki ada tidaknya sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat
tersebut dengan cara memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok
eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan.
3.1.2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
kuasi dengan pola nonequivalent control group design (pretest-postest yang tidak
ekuivalen). Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebaiknya diatur secara itensif sehingga kedua variabel mempunyai
karakteristik yang sama atau mendekati sama. Yang membedakan dari kedua
kelompok ialah bahwa grup eksperimen diberi treatment atau perlakuan tertentu,
sedangkan grup kontrol diberikan treatment seperti keadaan biasanya.
Adapun gambaran mengenai rancangan nonequivalent control group design
(Sugiyono, 2008:116) sebagai berikut:
Gambar 3.1
Rancangan Nonequivalent Control Group Design
O1 X O2
O3 O4
27
Keterangan:
O1 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen
O2 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen
X : Pemberian perlakuan
O3 : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol
O4 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok kontrol
3.2. Variabel Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2009:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut antara lain:
3.2.1. Variabel Independen (bebas)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009:39). Variabel
independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif
tipe TPS dan pemanfaatan media gambar.
Model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah model pembelajaran yang
dilakukan dengan siswa berfikir sendiri, kemudian berfikir dengan teman sebelah
(metode diskusi berpasangan) dan diskusi bersama dalam kelas yang diadakan oleh
guru.
Sedangkan, media gambar adalah perantara yang digunakan oleh pendidik
kepada peserta didik untuk menyampaikan pesan, menarik perhatian, memperjelas
sajian ide, mengilusi ide yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi.
Media gambar dimanfaatkan dalam pembelajaran menggunakan model
Kooperatif tipe TPS langkah-langkahnya:
a. Siswa menyimak materi pembelajaran,
b. Siswa secara individu berfikir (Think) untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru,
c. Siswa berpasnagan (Pairs) untuk menjawab pertanyaan,
28
d. Siswa berbagi (Sharing) jawaban,
e. Siswa (pasangan) lain memberikan tanggapan,
f. Siswa melakukan penegasan terhadap materi yang telah dipelajari dengan
bimbingan dari guru.
3.2.2. Variabel Dependen (terikat)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:38). Variabel dependen atau variabel terikat
dalam penelitian ini adalah minat belajar dan hasil belajar siswa.
Setiap siswa yang menuntut ilmu harus memiliki konsentrasi dalam belajar.
Konsentrasi dalam belajar adalah pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran
dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan
pelajaran tersebut. Tanpa konsentrasi siswa tidak akan bisa menguasai pelajarannya.
Konsentrasi tidak ada atau akan berkurang bilamana tidak terdapat minat yang
memadai dalam diri siswa. Dari situlah dapat diketahui betapa pentingnya minat
mencapai sukses dalam segala hal.
Minat belajar siswa dapat diukur dalam sikap siswa dengan indikator minat
perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan keterlibatan siswa. Siswa
dalam pembelajaran IPA bisa diamati minat belajarnya dengan menilai keempat
indikator minat tersebut terhadap pembelajaran IPA dengan model Kooperatif tipe
TPS dengan pemanfaatan media gambar, merespon terhadap pembelajaran IPA
dengan model Kooperatif tipe TPS dengan pemanfaatan media gambar dan sikap
terhadap pembelajaran IPA secara keseluruhan.
Hasil belajar kognitif adalah nilai atau skor yang diperoleh siswa dari tes yang
dilakukan setelah pembelajaran perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda
langit. Secara teknis wujud keefektifan pembelajaran dapat diukur dari minat belajar
dan hasil belajar kognitif yang baik dalam pembelajaran dengan model Kooperatif
tipe TPS dan pemanfaatan media gambar.
3.3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri kaliwungu 02 yang beralamat di
Dusun Panggang, Desa Panggang, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang dan
SD Negeri Rogomulyo 01 yang beralamat Dusun Rogomulyo, Desa Rogomulyo,
29
Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang pada kelas IV semester 2 tahun
pelajaran 2015/206.
3.4. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan dan Waktu Penelitian
No
Kegiatan
Waktu
Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Analisis Data
4. Penyusunan
Laporan
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Gugus Abiyoso Kecamatan
Kaliwungu, dimana dalam satu gugus terdapat 7 SD. Berikut ini adalah daftar SD
yang terdapat di Gugus Abiyoso:
Tabel 3.2
Daftar Populasi Penelitian
No Nama SD Jumlah Siswa Keterangan
1. SD Negeri Kaliwungu 01 13 Imbas
2. SD Negeri Kaliwungu 02 24 Inti
3. SD Negeri Kaliwungu 03 30 Imbas
4. SD Negeri Kaliwungu 04 17 Imbas
5. SD Negeri Kaliwungu 05 9 Imbas
6. SD Negeri Rogomulyo 01 22 Imbas
7. SD Negeri Rogomulyo 02 38 Imbas
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah nonprobability sampling
dengan jenis sampling purposive, dimana teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Berdasarkan tabel 3.2 sampel sekolah yang
akan diteliti adalah SD Negeri Kaliwungu 02 dan SD Negeri Rogomulyo 01 karena
sekolah tersebut dalam satu wilayah kecamatan, jaraknya tidak terlalu jauh (±1km),
30
memiliki jumlah siswa yang hampir sama atau seimbang, belum pernah ada yang
melakukan penelitian di kedua SD tersebut, hasil belajar siswa kedua SD masih
rendah, dan partisipasi siswa saat mengikuti pembelajaran juga masih kurang.
Siswa kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 02 dijadikan sebagai kelompok
eksperimen dan diberi perlakuan pembelajaran untuk mempelajari kenampakan
permukaan bumi dan benda langit dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan media gambar, sedangkan siswa kelas 4 SD
Negeri Rogomulyo 01 yang diberi perlakuan pembelajaran untuk mempelajari
kenampakan permukaan bumi dan benda langit dengan menggunakan pembelajaran
konvensional.
3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif dan
kognitif IPA. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah melakukan observasi, angket, dan tes. Pengumpulan data
dengan menggunakan lembar observasi adalah dengan cara memberikan lembar
observasi yang nantinya akan diisi oleh observer mengenai kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dan siswa. Selanjutnya, memberikan angket kepada siswa
untuk penilaian minat belajar siswa yang akan diisi oleh siswa setelah selesai
pembelajran. Kemudian, tes memberikan perlakuan dengan menggunakan model
Kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran IPA, dan memberi penilaian terhadap kinerja
siswa proses pembelajaran yaitu dengan memberikan posttest.
3.6.2. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan lembar observasi yang akan memantau kegiatan pembelajaran guru dan siswa
dalam kelas dan akan diisi oleh observer, angket keaktifan siswa untuk mengetahui
hasil belajar afektif dan soal tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
kognitif siswa dalam penerapan pembelajaran Kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan
media gambar di SD Negeri Kaliwungu 02 kelas IV Semester 2 Tahun Pelajaran
2015/2016.
31
3.6.2.1. Lembar Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamaran sebagai instrument
(Suharsimi Arikunto, 2010:272). Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengamati kegiatan guru pada saat mengajar dengan menerapkan Think Pair
and Share di dalam kelas. Analisis penerapan Think Pair and Share menggunakan
observasi langsung yang dilakukan oleh guru kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 02. Hal
ini perlu dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol agar sesuai dengan ketentuan model yang
digunakan.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru dan Siswa Pembelajaran Kooperatif TPS
No Komponen Indikator Guru Indikator Siswa No
Item
Guru
No
Item
Siswa
1. Menyimak
materi pelajaran
a. Guru menyiapkan untuk kegiatan
belajar mengajar
a. Siswa bersiap-siap
untuk menerima
kegiatan belajar
mengajar
1 dan 3 1
b. Guru menyampaikan inti materi dan
kompetensi yang
akan dicapai
b. Siswa menyimak
inti materi
pelajaran yang
disampaikan oleh
guru
2 2
2. Thinking
(Berpikir)
a. Guru menjelaskan tugas yang akan
dikerjakan oleh
siswa
a. Siswa
mendengarkan
penjelasan tugas
yang disampaikan
oleh guru
4 3
b. Guru memberikan tugas kepada siswa
b. Siswa menerima
pertanyaan atau
tugas atau
permasalahan yang
diberikan oleh guru
5 4
c. Guru meminta siswa c. Siswa secara 6 5
32
secara individu
berpikir untuk
menjawab
pertanyaan (tugas)
yang diberikan guru
individu berpikir
(think) untuk
menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
3. Pairs
(Berpasangan)
a. Guru mengarahkan siswa untuk duduk
bersama
pasangannya
a. Siswa duduk secara
berpasangan (2
orang)
7 6
b. Guru membimbing
siswa untuk
berdiskusi secara
berpasangan tentang
tugas yang telah
diberikan
b. Secara
berpasangan
(pairs) siswa
berdiskusi dan
bertukar pikiran
untuk
menyelesaikan
pertanyaan atau
permasalahan yang
tadi telah
dipikirkan secara
individu.
8 7
4. Sharing
(Berbagi)
a. Guru memimpin
pleno kecil diskusi,
setiap kelompok
mengemukakan hasil
diskusinya
a. Siswa (pasangan)
berbagi (share) atau
mempresentasikan
hasil jawabannya di
depan kelas.
9 8
5. Menanggapi
hasil presentasi
a. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa atau kelompok
lain untuk
memberikan
tanggapan atau
pertanyaan kepada
kelompok yang
sedang presentasi
a. Siswa (pasangan)
lain memberikan
tanggapan kepada
hasil presentasi
temannya.
10 9
6. Penegasan
materi atau
kesimpulan
a. Guru melengkapi
materi yang masih
belum dipahami
siswa dan
menegaskan kembali
pokok permasalahan
yang harus dipahami
a. Siswa melakukan
penegasan
terhadap materi
yang telah
dipelajari dengan
bimbingan dari
guru.
11 dan
13
10
33
b. Guru memberikan
kesimpulan
b. Siswa bersama
guru memberikan
kesimpulan materi
pelajaran hari ini
14 11
c. Guru menutup
pelajaran dan
memberikan tindak
lanjut
c. Siswa bersiap
untuk mengakhiri
pelajaran
15 12
3.6.2.2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti
tidak langsung bertanya kepada responden), yang berisi pertanyaan atau pernyataan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Sudjana (2011:84). Siswa hanya
memberikan tanda ceklis (√) sesuai yang siswa alami. Angket digunakan untuk
mengukur minat belajar siswa. Kisi-kisi angket berikut memuat empat indikator yang
akan mengukur keaktifan siswa.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Validitas
No Indikator Minat Deskripsi Indikator No
Item
1. Perasaan senang a. Perasaan siswa terhadap pelajaran IPA 1, 2
b. Suasana belajar yang baik 6
c. Mengerjakan tugas dengan senang hati 7
d. Belajar kelompok yang menyenangkan 8, 16
2. Ketertarikan siswa a. Respon terhadap guru 11, 10
b. Respon terhadap pelajaran IPA 9, 19,
20
c. Rasa ingin tahu terhadap pelajaran IPA 13
d. Perhatian siswa terhadap pelajaran IPA 4
3. Perhatian siswa a. Konsentrasi belajar 15
b. Perhatian siswa terhadap guru 17
c. Berusaha memahami pelajaran IPA yang
disampaikan
5
4. Keterlibatan siswa a. Kemauan belajar 12
b. Kekompakan dalam belajar kelompok 18
c. Kesadaran untuk mempelajari pelajaran
IPA
14
d. Memiliki keinginan bersaing 3
34
3.6.2.3. Soal Tes
Menurut Sudjana (2011:35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari ssiwa dalam
bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk
perbuatan (tes tindakan). Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
siswa, terutama hasil belajar kognitif IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Kaliwungu
02 dan SD Negeri Rogomulyo 01 yang berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pengajaran. Berikut tabel kisi-kisi tes sebelum
validitas.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Soal Pre-test dan Pos-test Sebelum Uji Validitas
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator No. Soal
9.Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan bumi
dan benda langit
9.1. Mendeskripsikan
perubahan kenampakan
bumi
9.1.1. Mengidentifikasi
perubahan daratan, yang
disebabkan oleh air dan udara,
misalnya: perubahan akibat
pasang surut air laut, badai,
erosi, dan kebakaran
1, 2, 3, 4, 5,
21, 29
9.1.2. Menjelaskan pengaruh
air laut pasang dan surut bagi
nelayan dan dermaga yang
dangkal, pengaruh erosi dan
kebakaran hutan bagi makhluk
hidup dan lingkungannya
10, 11, 15,
18, 19, 28,
22, 26
9.2. Mendeskripsikan
posisi bulan dan
kenampakan bulan dari
hari ke hari
9.2.1. Mengidentifikasi
kedudukan benda langit,
misalnya mengamati
kenampakan benda-benda
langit, waktu dan “posisi
matahari” terbit dan terbenam,
kenampakan bulan dari hari ke
hari
6, 7, 8, 9, 16,
23, 27
9.2.2. Mencari informasi
tentang kedudukan benda
langit
12, 13, 14,
17, 20, 25,
30, 24
35
3.7. Uji Coba Instrumen Penilaian
3.7.1. Uji Validitas
Arikunto (dalam Riduwan 2011:97) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat keandalan atau keahlian suatu alat ukur”.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:173). Tingkat validitas suatu instrumen dapat
diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total
skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation)
(Sugiyono, 2010:351).
Mengukur validitas digunakan program computer SPSS 16 for windows
dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi
antara skor item dengan skor total item (nilai rhitung) dibandingkan dengan nilai rtotal.
Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai rhitung>0,3 (Sugiyono, 2008:178). Uji validitas
dalam penelitian ini meliputi uji validitas tes dan angket.
3.7.1.1. Uji Validitas Angket
Hasil dari uji validitas angket digunakan untuk mendapatkan hasil angket
yang valid untuk mengukur penilaian afektif siswa.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Minat Belajar Siswa
No Soal Corrected Item-
Total Correlation
Keterangan
Soal 1 .452 Valid
Soal 2 .666 Valid
Soal 3 .446 Valid
Soal 4 .754 Valid
Soal 5 .351 Valid
Soal 6 .451 Valid
Soal 7 .765 Valid
Soal 8 .506 Valid
Soal 9 .810 Valid
36
Soal 10 .258 Tidak valid
Soal 11 .411 Valid
Soal 12 .594 Valid
Soal 13 .723 Valid
Soal 14 .453 Valid
Soal 15 .552 Valid
Soal 16 .150 Tidak valid
Soal 17 .640 Valid
Soal 18 .352 Valid
Soal 19 .401 Valid
Soal 20 .231 Tidak valid
Hasil uji validitas angket dalam SPSS 16 menunjukkan bahwa 20 soal dalam
instrument angket tidak semuanya valid. Ada 3 butir item yang tidak valid yaitu
nomor 10, 16, 20. Jumlah item soal pada angket setelah validitas menjadi 16 item
soal. Sehingga dapat dibuat kisi-kisi angket sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa sesudah Uji Validitas
No Indikator Minat Deskripsi Indikator No
Item
1. Perasaan senang a. Perasaan siswa terhadap pelajaran IPA 1, 2
b. Suasana belajar yang baik 6
c. Mengerjakan tugas dengan senang hati 7
d. Belajar kelompok yang menyenangkan 8
2. Ketertarikan siswa a. Respon terhadap guru 11
b. Respon terhadap pelajaran IPA 9, 19
c. Rasa ingin tahu terhadap pelajaran IPA 13
d. Perhatian siswa terhadap pelajaran IPA 4
3. Perhatian siswa a. Konsentrasi belajar 15
b. Perhatian siswa terhadap guru 17
c. Berusaha memahami pelajaran IPA yang
disampaikan
5
4. Keterlibatan siswa a. Kemauan belajar 12
b. Kekompakan dalam belajar kelompok 18
c. Kesadaran untuk mempelajari pelajaran
IPA
14
d. Memiliki keinginan bersaing 3
3.7.1.2.Uji Validitas Tes
37
Hasil dari uji validitas tes digunakan untuk mendapatkan hasil tes yang valid
untuk menyusun pre-tes dan post-tes yang benar-benar valid. Tabel berikut
merupakan hasil dari validitas tes yang menentukan kisi-kisi soal tes pre-tes dan post-
tes.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Prestes dan Postest
Item Soal Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
Soal 1 .841 Valid
Soal 2 .328 Valid
Soal 3 .841 Valid
Soal 4 .205 Tidak valid
Soal 5 .308 Valid
Soal 6 .841 Valid
Soal 7 .333 Valid
Soal 8 .841 Valid
Soal 9 .841 Valid
Soal 10 .398 Valid
Soal 11 .379 Valid
Soal 12 .841 Valid
Soal 13 .841 Valid
Soal 14 .841 Valid
Soal 15 .438 Valid
Soal 16 .841 Valid
Soal 17 .841 Valid
Soal 18 .489 Valid
Soal 19 .841 Valid
Soal 20 .841 Valid
Soal 21 .568 Valid
Soal 22 .260 Tidak Valid
Soal 23 .516 Valid
Soal 24 .267 Tidak Valid
Soal 25 .088 Tidak Valid
Soal 26 .508 Valid
Soal 27 .088 Valid
Soal 28 .438 Valid
Soal 29 .212 Tidak Valid
Soal 30 .339 Valid
Setelah diadakan uji validitas didapat hasil yaitu terdapat 5 butir soal yang
tidak valid. Nomor yang tidak valid antara lain: 4, 22, 24, 25, 29. Pada soal yang
38
diujikan berjumlah 30 butir soal setelah diadakan uji validitas soal pretest dan posttest
menjadi 25 butir soal.
Tabel 3.9
Kisi-Kisi Soal Pres-test dan Post-test Sesudah Uji Validitas
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator No. Soal
9.Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan bumi
dan benda langit
9.1. Mendeskripsikan
perubahan kenampakan
bumi
9.1.1. Mengidentifikasi
perubahan daratan, yang
disebabkan oleh air dan udara,
misalnya: perubahan akibat
pasang surut air laut, badai,
erosi, dan kebakaran
1, 2, 3, 5, 21
9.1.2. Menjelaskan pengaruh
air laut pasang dan surut bagi
nelayan dan dermaga yang
dangkal, pengaruh erosi dan
kebakaran hutan bagi makhluk
hidup dan lingkungannya
10, 11, 15,
18, 19, 28,
26
9.2. Mendeskripsikan
posisi bulan dan
kenampakan bulan dari
hari ke hari
9.2.1. Mengidentifikasi
kedudukan benda langit,
misalnya mengamati
kenampakan benda-benda
langit, waktu dan “posisi
matahari” terbit dan terbenam,
kenampakan bulan dari hari ke
hari
6, 7, 8, 9, 16,
23, 27
9.2.2. Mencari informasi
tentang kedudukan benda
langit
12, 13, 14,
17, 20, 30
3.8. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal
ini soal dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama
akan menghasilkan data yang konsisten. Instrumen yang reliabilitas adalah instrument
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010). Uji reliabilitas dilakukan oleh
bantuan SPSS 16. Tingkat reliabilitas instrument menggunakan kriteria yang
dikemukakan oleh Arikunto (2002:155) sebagai berikut:
Tabel 3.10
Kriteria Reliabilitas Soal
39
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800-1,00
Antara 0,600-0,800
Antara 0,400-0,600
Antara 0,200-0,400
Antara 0,000-0,200
Tinggi
Cukup
Agak Rendah
Rendah
Sangat Rendah (tidak berkolerasi)
Kriteria reliabilitas yang telah disebutkan tabel 3.10 menentukan hasil
Reliabilitas Instrumen tes dan angket termasuk dalam kategori yang layak digunakan
untuk mengukur variabel penelitian.
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa
Cronbach's Alpha N of Items
.834 20
Berdasarkan tabel 3.11 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument
minat belajar sebesar 0,834 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis tersebut
menunjukkan bahwa instrument angket layak digunakan untuk mengukur variable
penelitian.
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Cronbach's Alpha N of Items
.925 30
Berdasarkan tabel 3.12 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument tes
sebesar 0,925 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis tersebut menunjukkan
bahwa instrument tes layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.
3.8.1. Uji Taraf Kesukaran Soal
Hasil analisa taraf kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan pada soal
pre-test dan posttest. Hal ini dilakukan setelah mengetahui hasil tes yang telah
40
dilakukan siswa. Menurut Arikunto (2006:201-207), soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit
menyebabkan siswa menjadi putus asa tidak semangat. Rumus mencari taraf
kesukaran adalah:
P=
Keterangan: P= Taraf kesukaran
B= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang
besarnya berkisar 0,00-1,00. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat
dilihat tabel berikut:
Tabel 3.13
Rentan Nilai Tingkat Kesukaran
Rentan Nilai Tingkat Kesukaran
0,00-0,25 Sukar
0,26-0,75 Sedang
0,76-1,00 Mudah
Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel:
Tabel 3.14
Hasil Tingkat Kesukaran Soal Prestest dan Postest
No Indeks Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran
Mudah Sedang Sukar
1. 0,83 √
2. 0,5 √
3. 0,83 √
4. 0,8 √
5. 0,83 √
6. 0,8 √
41
7. 0,83 √
8. 0,83 √
9. 0,93 √
10. 0,63 √
11. 0,83 √
12. 0,83 √
13. 0,83 √
14. 0,53 √
15. 0,83 √
16. 0,83 √
17. 0,43 √
18. 0,83 √
19. 0,83 √
20. 0,7 √
21. 0,6 √
22. 0,8 √
23. 0,83 √
24. 0,53 √
25. 0,73 √
Sumber: dari data yang telah dioalah.
3.9. Teknik Analisis Data
3.9.1. Analisi Data untuk Minat Belajar
3.9.1.1. Mann-Whitney U-Test
Mann-Whitney U-test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data
berbentuk interval, maka perlu dirubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih
berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi
bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka test ini dapat
digunakan (Sugiyono, 153)
Analisis data u-test dapat menggunakan software SPSS yaitu dengan cara
analyze → non parametric test → 2 independent samples.
3.9.2. Analisis Data untuk Hasil Belajar Kognitif
3.9.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi
data yang akan dianalisa. Uji normalitas digunakan untuk menguji hasil pretest dan
posttest dari subjek penelitian. Uji normalitias data menggunakan Kolmogorov-
Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar
42
dari >0,05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program computer SPSS
16 for windows.
Dalam uji normalitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS
yaitu dengan cara analyze → nonparametrik → one sampel KS → masukan variabel
pada jendela variabel → klik normal pada test distribution → kemudian klik ok.
3.9.2.2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dan buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas varian bertujuan untuk
mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data
kedua kelompok homogeny adalah jika nilai probabilitas atau signifikansi >0,05.
Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data-
data yang kita uji mempunyai varian yang sama. Jika hasil angka Levene Statistic
menunjukkan semakin kecil nilainya, maka akan semakin besar pula nilai
homogenitasnya.
Analisia uji homogenitasnya varian ini bisa dilakukan menggunakan bantuan
software SPSS yaitu dengan cara analyze → compare means → one way anova atau
dengan cara analyze → descriptive statistic → explore.
3.9.2.3. One Way Anova
Analisis of variance atau anova merupakan salah satu teknik analisis
multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data
dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam kategori
statistic parametrik, maka untuk dapat menggunakan rumus anova harus terlebih
dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas, homogenitas. Selanjutnya
dilihat berdasarkan fhitung dan dilihat dengan signifikansi. Jika diperoleh signifikansi
>0,05 (α) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada perbedaan pre-test dan
post-test. Akan tetapi, jika signifikasinya
43
Analisa uji beda rata-rata ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software
SPSS 16 for windows yaitu dengan cara analyze → compare means → one way
anova.
3.9.3. Tahap Pengujian Hipotesis
Tahap pengujian hipotesis dalam penelitian ini, minat belajar yang mengukur
aspek afektif menggunakan uji Mann-Whitney U-Test. Jika signifikansi
Recommended